PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA
SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
SRI EFI MASYTATI NIM. 8096171019
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
SRI EFI MASYTATI. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Komunikasi Matematik Antara Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, (2) perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan (3) perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak (cluster random sampling), duakelas yang terpilih adalah kelasXI IPS-2 SMA Negeri 1 PercutSei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai kelas eksperimen1 dan kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai kelas eksperimen2, kelas eksperimen1 diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelas eksperimen2 diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik yang telah dinyatakan valid dan reliabel dengan koefisien untuk tes kemampuan pemecahan masalah dan untuk tes kemampuan komunikasi matematik. Analisa data dilakukandenganuji t danmanova.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan sig P = 0,03 <α = 0,05, dan(3) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan sig P = 0,03 <α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka para guru matematika disarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran matematika.
ii ABSTRACT
SRI EFI MASYTATI. Differences in the Ability Problem Solving and Mathematical Communication Ability of Students who Received Cooperative Learning type Student Team Achievement Division (STAD) with Cooperative Learning type Jigsaw.Thesis. Medan: Department of Educational Mathematics Post-Graduate State University of Medan, 2015.
This study aims to determine: (1) differences in the ability of problem solving and mathematical communication ability among students who received coopertaive learning type STAD with students who acquire cooperative learning type jigsaw, (2) the difference between students' problem-solving abilities by cooperative learning type STAD with students were given cooperative learning type Jigsaw, and (3) the difference between the mathematical communication skills of students who are given cooperative learning type STAD with students who were given cooperative learning type Jigsaw.The sampling technique in this research is done randomly (cluster random sampling), two elected class is a class XI IPS-2 SMANegeri 1 PercutSei Tuan Deli Serdang as experimental1 class and class XI IPS-1 SMA Negeri 1 PercutSei Tuan district Deli Serdang as the experiment2 class, the experimental1 class treated model of cooperative learning type STAD, experiment2 class treated model of cooperative learning type jigsaw. Instruments used in this research instrument problem solving ability and communication ability of mathematics that has been declared valid and reliable with for the test problem-solving ability and to test the ability of mathematical communications. Data analysis was done by t test and MANOVA. From the research results can be concluded: (1) there is a significant difference in the ability of problem solving and mathematical communication ability among students who were given cooperative learning type STAD with students who were given a cooperative learning type jigsaw, (2) there is a significant difference between students' problem-solving abilities by cooperative learning type STAD with students who were given cooperative learning type jigsaw, with sig P = 0.03 < α = 0.05, and (3) there are significant differences between the mathematical differences in communication ability of students who are given cooperative learning type STAD with students were given cooperative learning type jigsaw, with sig P = 0.03 < α = 0.05. Based on these results it is suggested math teachers to use cooperative learning model of Jigsaw As an alternative learning models in learning mathematics.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas limpahan berkat, rahmat, dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tesis ini yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan
Kemampuan Komunikasi Matematik Antara Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw” ini dapat diselesaikan. Penyusunan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNIMED Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1) Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh ketelitian, kesabaran, kesediaannya menerima keluh kesah penulis, dan pengertian yang luar biasa dalam membimbing penulis di sela-sela kesibukannya.
2) Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd., dan Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc, Ph.D selaku nara sumber yang telah memberikan banyak masukan.
3) Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNIMED yang telah banyak memberikan arahan dan membantu kelancaran tesis ini.
4) Ibunda Warsiah yang selalu memberikan do’a dan kasih sayangnya, sehingga
penulis dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan dalam menyelesaikan tesis ini.
5) Bapak Muliadi, M.Si. Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.
6) Suami tercinta Bambang Edi Purwono dan buah hati kami Sri Eka Febriyana yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
7) Teman-teman seperjuangan yang juga banyak memberikan masukan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Dalam penyelesaian tesis ini penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, dan apa yang diuraikan mungkin masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya penulisan tesis ini.Semoga tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2015 Penulis,
iv DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 IdentifikasiMasalah ... 13
1.3 BatasanMasalah... 13
1.4 RumusanMasalah ... 14
1.5 TujuanPenelitian ... 15
1.6 ManfaatPenelitian ... 15
1.7 DefinisiOperasional... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18
2.1.KemampuanPemecahanMasalahMatematik ... 18
2.2.KemampuanKomunikasiMatematik ... 22
2.3.PembelajaranKooperatif ... 29
2.4.Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ... 39
2.5.PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw ... 48
2.6.Teri Belajar yang MendasariPembelajaranKooperatif ... 50
2.7.Proses JawabanSiswa ... 56
2.8.Penelitian yang Relevan ... 57
2.9.KerangkaBerfikir... 58
2.10. HipotesisPenelitian ... 66
BAB III METODE PENELITIAN ... 67
3.1.Jenis Penelitian ... 67
3.2.TempatdanWaktuPenelitian ... 67
3.3.PopulasidanSampelPenelitian ... 68
3.4.DesainPenelitian ... 69
3.5.Instrumen Penelitian……….. 70
3.6.Kriteria Instrumen yang Baik ... 75
3.7.Hasil Uji Coba Instrumen... 80
3.8.ProsedurPenelitian... 81`
3.9.PengembanganBahan Ajar ... 84
3.10.Teknik Analisis Data……… 84
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91
4.1.HasilPenelitian ... 91
4.2.PembahasanHasilPenelitian ... 123
v
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139
5.1.Kesimpulan ... 139
5.2.Saran ... 140
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1. Pola Jawaban Pemecahan Masalah ... 6
1.2. Pola Jawaban Komunikasi Matematik ... 9
2.1. Pembentukan Kelompok Kooperatif Jigsaw ... 49
3.1. Prosedur Penelitian ... 78
4.1. Grafik Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 95
4.2. Grafik Data Hasil Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis... 96
4.3. Grafik Data Posttes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 98
4.4. Grafik Data Hasil Posttes Kemampuan Komunikasi Matematis .... 99
4.5. (a) dan (b) Jawaban Butir Soal No 1 dan 2 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Eksperimen1 ... 112
4.6. (a), (b) Jawaban Butir Soal No 1 dan 2 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 113
4.7. Jawaban Butir Soal Nomor 3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen1 ... 114
4.8. Jawaban Butir Soal No 3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 114
4.9. Jawaban Butir Soal No 4 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen1 ... 115
4.10. Jawaban Butir Soal No 4 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 116
4.11. Jawaban Butir Soal No 1 Tes Kemampuan Komunikasi Metematika Kelas Eksperimen1 ... 117
4.12. Jawaban Butir Soal No 1 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen2 ... 118
4.13. Jawaban Butir Soal No 2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen1 ... 119
4.14. Jawaban Butir Soal No 2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen2 ... 120
4.15. (a) dan (4) Jawaban Butir Soal No 3 dan 4 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen1 ... 121
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
3.1. Rancangan Penelitian ... 69
3.2. Tabel Weiner Tentang Keterkaitan Antara Variabel bebas dan terikat ... 70
3.3. Interprestasi Tingkat Kesukaran ... 75
3.4. Keterkaitan Antara Rumusan masalah, Hipotesis, Data, Alat Uji dan Uji Statistik ... 83
4.1. Hasil Validasi Ahli Perangkat Pembelajaran ... 92
4.2. Hasil Validasi Ahli Instrumen Tes ... 92
4.3.Hasil Uji coba Instrumen Penelitian ... 93
4.4. Data Hasil Pretes Pemecahan Masalah Matematik ... 94
4.5. Data Hasil Pretest Kemampuan Komunikasi Matematik ... 95
4.6. Data Hasil Post Test Kemampuan Pemecahan Masalah ... 97
4.7. Data Hasil Post Test Kemampuan Komunikasi Matematik... 98
4.8. Uji Normalitas Pretes ... 100
4.9. Hasil Uji Homogenitas Pre Test ... 101
4.10. Uji Normalitas Posttes ... 102
4.11. HasilUji Homogenitas Post Test ... 103
4.12. Uji t Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 104
4.13. Box’s Test of Equality of Covariance Matrices ... 105
4.14. Levene's Test of Equality of Error Variancesa ... 105
4.15. Tabel Uji Manova ... 106
4.16. Uji t Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 108
4.17. Uji t Posttes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 108
4.18. Uji t Pretes Kemampuan Matematik Siswa ... 110
139 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan
masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diberi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dimana hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik siswa yang
diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif
tipe STAD.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan
masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dimana
kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD
3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi
matematik antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dimana
140
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh hasil yang lebih baik
dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif
tipe STAD
4. Proses penyelesaian jawaban tes kemampuan pemecahan masalah dan
komunikasi matematika pada kelas yang diajarkan dengan model
pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih baik dan terlihat langkah-langkah
penyeleasaian berurutan dan benar dibandingkan dengan pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki
beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran sebagai berikut:
1. Bagi Guru Matematika
a) Hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam pembelajaran mata pelajaran matematika khususnya
dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi
matematik siswa dalam materi peluang.
b) Hendaknya dapat menyempurnakan penggunaan model pembelajaran
kooperartif tipe Jigsaw dengan mempersiapkan secara baik perangkat
pendukung seperti lembar kerja kelompok ahli dan lembar kerja
kelompok asal serta disesuaikan dengan kemampuan pemecahan
masalah dan komunikasi matematik siswa.
c) Hendaknya guru dapat memperhatikan kemampuan-kemampuan
141
siswa seperti kemampuan pemecahan masalah, komunikasi matematik,
koneksi matematik, penalaran dan representasi matematik dapat
dikembangkan dengan baik.
d) Hendaknya guru memperhatikan kesesuaian antara model
pembelajaran yang digunakan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan.
2. Bagi Siswa
a) Hendaknya siswa melibatkan dirinya secara aktif dalam diskusi
kelompok dan lebih bertanggungjawab dengan tugas yang harus
dikuasainya.
b) Agar dapat menuliskan penyelesaian jawabannya dengan tepat sesuai
dengan masalah-masalah yang diajukan.
c) Para siswa harus lebih disiplin dalam menggunakan waktu pada saat
diskusi kelompok, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
baik.
3. Bagi Kepala Sekolah
a) Menginstruksikan kepada para guru untuk menciptakan pembelajaran
yang melibatkan keaktifan siswa, dengan menerapkan pembelajaran
seperti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
b) Hendaknya memberikan workshop atau pelatihan dalam penggunaan
model-model pembelajaran dan pengembangan
142
c) Memberikan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan model pembelajaran yang akan diterapkan di dalam
pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk kesempurnaan penelitiaan ini, disarankan kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel lain seperti
IQ, gaya belajar, motivasi, dan lain-lain. Perlu juga menambah populasi
dan sampel yang lebih besar lagi, untuk mengecilkan tingkat kesalahan
dan meningkatkan ketelitian hasil dari penelitian
5. Bagi Instansi Terkait
Agar mensosialisasikan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diterapkan
dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran,
khususnya kemampuan-kemampuan dalam bermatematika seperti
kemampuan pemecahan masalah, komunikasi matematik, koneksi
143
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, N. (2010). Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan tipe Jigsaw pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Kelas
VIII SMP Negeri Sukoharjo. Tesis. Tidak diterbitkan. PPS Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Ansari, B. I. (2009). Komunikasi Matematika. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh Divisi penerbitan.
Arends, R. I. (2008). Learning To Teach “Belajar untuk Mengajar”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Armanto, D. dkk. (2014). Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan
Komunikasi Matematis Siswa SMA. Jurnal Didaktik Matematika. Vol 1.
No 1.
Dahar, R. W. (2011). Toeri-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas.2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Isjoni. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Alfabets.
J.Supranto. (2004). Analisis Multivariat. Jakarta: Rineka Cipta.
Johanes, dkk. (2006). Kompetensi Matematika. Jakarta: Yudhistira.
Kariadinata, R (2001). Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Analogi Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum melalui Pembelajaran
Kooperatif. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
NCTM .2000. Defining Problem Solving. [Online]. Tersedia:
http://www.learner.org/channel/courses/teachingmath/gradesk_2/session_0 3/sectio_03_a.html. [10 September 2004].
Noor, F.S.2005. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD terhadap Kemampuan
Siswa dalam Mengerjakan Bukti dalam Matematika pada Siswa SMU.
144
Nufus, H. (2012). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis
Masalah di Kelas VII SMP N. Tesis Tidak diterbitkan. PPS Unimed.
Peressini, D dan Bassett, J.1996. “Mathematical Communication in Student’s Responses to a Performance-Assesment Task”. Communication in
Mathematics K-12 and Beyond. Virginia: NCTM.
Polla, G. 1999. Effort to Increase Mathematics for All through Communication in
Mathematics Learning.[Online]. Tersedia:
http://72.14.203.104/search?q=cache:IVSmQCvwl-4J:www.icmc-organisers.dk/dg03/dg03/Gerardus.doc+gerardus+
polla%2Bin+mathematics&hl=id&gl=id&ct=clnk&cd=5. [12 Februari 2005].
Priatna, N.2003. “Teknik Probing dalam Pembelajaran Matematika untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa SLTP”. Proceeding
National Seminar on Science and Mathematics Education, the Role of IT/ICT in Supporting the Implementation of Competensy-Based Curriculum. Bandung: JICA-IMSTEP.
Purniati, T.2004. Pembelajaran Geometri Berdasarkan Tahap-tahap Van Hiele dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SLTP. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Rohaeti, E.E. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Improve untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi
Matematik Siswa SLTP. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Rohman, A. (2009). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.
Ruseffendi, E.T. (1998b). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press
Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media group.
. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media group.
Setyawan, R. dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif antara Tipe STAD dengan Tipe Jigsaw pada Pokok Bahasan Segi Empat di Kelas VII SMP
Muhammadiyah 1 Genteng Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Kadikma.
145
Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning Theory, Research, and Practice
Needham Heigts. Massachusetcs: Allyn dan Bacon.
Soekisno, B.A. (2002). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
dengan Strategi Heuristik. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Suciati,dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas terbuka.
Sudijono, A. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudjana (1992). Metode Statistika Edisi ke-5. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (1989). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudrajat (2001). Penerapan SQ4R pada Pembelajaran Tindak Lanjut untuk
Peningkatan Kemampuan Komunikasi dalam Matematika Siswa SMU.
Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Sugandi, A. I. (2002). Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
pada Siswa SMU. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujono (1988). Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud, Dikti P2LPTK.
Suryanto. (1988). Metode Statistika Multivariat. Jakarta: Depdikbud.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika
(Berparadigma Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cipta
Pustaka.
Uno, H. B. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: PT.Bumi Aksara.