• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ANTARA

SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

SRI EFI MASYTATI NIM. 8096171019

PROGRAM PASCA SARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

SRI EFI MASYTATI. Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Kemampuan Komunikasi Matematik Antara Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, (2) perbedaan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan (3) perbedaan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak (cluster random sampling), duakelas yang terpilih adalah kelasXI IPS-2 SMA Negeri 1 PercutSei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai kelas eksperimen1 dan kelas XI IPS-1 SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai kelas eksperimen2, kelas eksperimen1 diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelas eksperimen2 diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipeJigsaw. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik yang telah dinyatakan valid dan reliabel dengan koefisien untuk tes kemampuan pemecahan masalah dan untuk tes kemampuan komunikasi matematik. Analisa data dilakukandenganuji t danmanova.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, (2) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan pemecahan masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan sig P = 0,03 <α = 0,05, dan(3) terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan komunikasi matematika antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dengan sig P = 0,03 <α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini maka para guru matematika disarankan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw sebagai model pembelajaran alternatif dalam pembelajaran matematika.

(7)

ii ABSTRACT

SRI EFI MASYTATI. Differences in the Ability Problem Solving and Mathematical Communication Ability of Students who Received Cooperative Learning type Student Team Achievement Division (STAD) with Cooperative Learning type Jigsaw.Thesis. Medan: Department of Educational Mathematics Post-Graduate State University of Medan, 2015.

This study aims to determine: (1) differences in the ability of problem solving and mathematical communication ability among students who received coopertaive learning type STAD with students who acquire cooperative learning type jigsaw, (2) the difference between students' problem-solving abilities by cooperative learning type STAD with students were given cooperative learning type Jigsaw, and (3) the difference between the mathematical communication skills of students who are given cooperative learning type STAD with students who were given cooperative learning type Jigsaw.The sampling technique in this research is done randomly (cluster random sampling), two elected class is a class XI IPS-2 SMANegeri 1 PercutSei Tuan Deli Serdang as experimental1 class and class XI IPS-1 SMA Negeri 1 PercutSei Tuan district Deli Serdang as the experiment2 class, the experimental1 class treated model of cooperative learning type STAD, experiment2 class treated model of cooperative learning type jigsaw. Instruments used in this research instrument problem solving ability and communication ability of mathematics that has been declared valid and reliable with for the test problem-solving ability and to test the ability of mathematical communications. Data analysis was done by t test and MANOVA. From the research results can be concluded: (1) there is a significant difference in the ability of problem solving and mathematical communication ability among students who were given cooperative learning type STAD with students who were given a cooperative learning type jigsaw, (2) there is a significant difference between students' problem-solving abilities by cooperative learning type STAD with students who were given cooperative learning type jigsaw, with sig P = 0.03 < α = 0.05, and (3) there are significant differences between the mathematical differences in communication ability of students who are given cooperative learning type STAD with students were given cooperative learning type jigsaw, with sig P = 0.03 < α = 0.05. Based on these results it is suggested math teachers to use cooperative learning model of Jigsaw As an alternative learning models in learning mathematics.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, atas limpahan berkat, rahmat, dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini yang berjudul “Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan

Kemampuan Komunikasi Matematik Antara Siswa Yang Mendapat Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Kooperatif Tipe Jigsaw” ini dapat diselesaikan. Penyusunan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNIMED Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1) Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini, yang dengan penuh ketelitian, kesabaran, kesediaannya menerima keluh kesah penulis, dan pengertian yang luar biasa dalam membimbing penulis di sela-sela kesibukannya.

2) Bapak Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd., dan Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc, Ph.D selaku nara sumber yang telah memberikan banyak masukan.

3) Bapak Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika PPs UNIMED yang telah banyak memberikan arahan dan membantu kelancaran tesis ini.

4) Ibunda Warsiah yang selalu memberikan do’a dan kasih sayangnya, sehingga

penulis dapat menghadapi segala rintangan dan tantangan dalam menyelesaikan tesis ini.

5) Bapak Muliadi, M.Si. Kepala SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.

6) Suami tercinta Bambang Edi Purwono dan buah hati kami Sri Eka Febriyana yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

7) Teman-teman seperjuangan yang juga banyak memberikan masukan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Dalam penyelesaian tesis ini penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, dan apa yang diuraikan mungkin masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya penulisan tesis ini.Semoga tesis ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu pendidikan.

Medan, September 2015 Penulis,

(9)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 IdentifikasiMasalah ... 13

1.3 BatasanMasalah... 13

1.4 RumusanMasalah ... 14

1.5 TujuanPenelitian ... 15

1.6 ManfaatPenelitian ... 15

1.7 DefinisiOperasional... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18

2.1.KemampuanPemecahanMasalahMatematik ... 18

2.2.KemampuanKomunikasiMatematik ... 22

2.3.PembelajaranKooperatif ... 29

2.4.Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ... 39

2.5.PembelajaranKooperatifTipe Jigsaw ... 48

2.6.Teri Belajar yang MendasariPembelajaranKooperatif ... 50

2.7.Proses JawabanSiswa ... 56

2.8.Penelitian yang Relevan ... 57

2.9.KerangkaBerfikir... 58

2.10. HipotesisPenelitian ... 66

BAB III METODE PENELITIAN ... 67

3.1.Jenis Penelitian ... 67

3.2.TempatdanWaktuPenelitian ... 67

3.3.PopulasidanSampelPenelitian ... 68

3.4.DesainPenelitian ... 69

3.5.Instrumen Penelitian……….. 70

3.6.Kriteria Instrumen yang Baik ... 75

3.7.Hasil Uji Coba Instrumen... 80

3.8.ProsedurPenelitian... 81`

3.9.PengembanganBahan Ajar ... 84

3.10.Teknik Analisis Data……… 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 91

4.1.HasilPenelitian ... 91

4.2.PembahasanHasilPenelitian ... 123

(10)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139

5.1.Kesimpulan ... 139

5.2.Saran ... 140

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1. Pola Jawaban Pemecahan Masalah ... 6

1.2. Pola Jawaban Komunikasi Matematik ... 9

2.1. Pembentukan Kelompok Kooperatif Jigsaw ... 49

3.1. Prosedur Penelitian ... 78

4.1. Grafik Data Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 95

4.2. Grafik Data Hasil Pretes Kemampuan Komunikasi Matematis... 96

4.3. Grafik Data Posttes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 98

4.4. Grafik Data Hasil Posttes Kemampuan Komunikasi Matematis .... 99

4.5. (a) dan (b) Jawaban Butir Soal No 1 dan 2 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Eksperimen1 ... 112

4.6. (a), (b) Jawaban Butir Soal No 1 dan 2 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 113

4.7. Jawaban Butir Soal Nomor 3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen1 ... 114

4.8. Jawaban Butir Soal No 3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 114

4.9. Jawaban Butir Soal No 4 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen1 ... 115

4.10. Jawaban Butir Soal No 4 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen2 ... 116

4.11. Jawaban Butir Soal No 1 Tes Kemampuan Komunikasi Metematika Kelas Eksperimen1 ... 117

4.12. Jawaban Butir Soal No 1 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen2 ... 118

4.13. Jawaban Butir Soal No 2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen1 ... 119

4.14. Jawaban Butir Soal No 2 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Kelas Eksperimen2 ... 120

4.15. (a) dan (4) Jawaban Butir Soal No 3 dan 4 Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen1 ... 121

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1. Rancangan Penelitian ... 69

3.2. Tabel Weiner Tentang Keterkaitan Antara Variabel bebas dan terikat ... 70

3.3. Interprestasi Tingkat Kesukaran ... 75

3.4. Keterkaitan Antara Rumusan masalah, Hipotesis, Data, Alat Uji dan Uji Statistik ... 83

4.1. Hasil Validasi Ahli Perangkat Pembelajaran ... 92

4.2. Hasil Validasi Ahli Instrumen Tes ... 92

4.3.Hasil Uji coba Instrumen Penelitian ... 93

4.4. Data Hasil Pretes Pemecahan Masalah Matematik ... 94

4.5. Data Hasil Pretest Kemampuan Komunikasi Matematik ... 95

4.6. Data Hasil Post Test Kemampuan Pemecahan Masalah ... 97

4.7. Data Hasil Post Test Kemampuan Komunikasi Matematik... 98

4.8. Uji Normalitas Pretes ... 100

4.9. Hasil Uji Homogenitas Pre Test ... 101

4.10. Uji Normalitas Posttes ... 102

4.11. HasilUji Homogenitas Post Test ... 103

4.12. Uji t Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah ... 104

4.13. Box’s Test of Equality of Covariance Matrices ... 105

4.14. Levene's Test of Equality of Error Variancesa ... 105

4.15. Tabel Uji Manova ... 106

4.16. Uji t Pretes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 108

4.17. Uji t Posttes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 108

4.18. Uji t Pretes Kemampuan Matematik Siswa ... 110

(13)

139 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan

masalah dan kemampuan komunikasi matematik antara siswa yang diberi

pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diberi

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dimana hasil tes kemampuan

pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik siswa yang

diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

2. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan

masalah antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD

dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dimana

kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD

3. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan komunikasi

matematik antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD

dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Dimana

(14)

140

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memperoleh hasil yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif

tipe STAD

4. Proses penyelesaian jawaban tes kemampuan pemecahan masalah dan

komunikasi matematika pada kelas yang diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif Jigsaw lebih baik dan terlihat langkah-langkah

penyeleasaian berurutan dan benar dibandingkan dengan pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti memiliki

beberapa saran untuk menerapkan model pembelajaran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Matematika

a) Hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw dalam pembelajaran mata pelajaran matematika khususnya

dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan komunikasi

matematik siswa dalam materi peluang.

b) Hendaknya dapat menyempurnakan penggunaan model pembelajaran

kooperartif tipe Jigsaw dengan mempersiapkan secara baik perangkat

pendukung seperti lembar kerja kelompok ahli dan lembar kerja

kelompok asal serta disesuaikan dengan kemampuan pemecahan

masalah dan komunikasi matematik siswa.

c) Hendaknya guru dapat memperhatikan kemampuan-kemampuan

(15)

141

siswa seperti kemampuan pemecahan masalah, komunikasi matematik,

koneksi matematik, penalaran dan representasi matematik dapat

dikembangkan dengan baik.

d) Hendaknya guru memperhatikan kesesuaian antara model

pembelajaran yang digunakan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan.

2. Bagi Siswa

a) Hendaknya siswa melibatkan dirinya secara aktif dalam diskusi

kelompok dan lebih bertanggungjawab dengan tugas yang harus

dikuasainya.

b) Agar dapat menuliskan penyelesaian jawabannya dengan tepat sesuai

dengan masalah-masalah yang diajukan.

c) Para siswa harus lebih disiplin dalam menggunakan waktu pada saat

diskusi kelompok, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan

baik.

3. Bagi Kepala Sekolah

a) Menginstruksikan kepada para guru untuk menciptakan pembelajaran

yang melibatkan keaktifan siswa, dengan menerapkan pembelajaran

seperti model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

b) Hendaknya memberikan workshop atau pelatihan dalam penggunaan

model-model pembelajaran dan pengembangan

(16)

142

c) Memberikan pelatihan pengembangan perangkat pembelajaran yang

sesuai dengan model pembelajaran yang akan diterapkan di dalam

pembelajaran.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk kesempurnaan penelitiaan ini, disarankan kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel lain seperti

IQ, gaya belajar, motivasi, dan lain-lain. Perlu juga menambah populasi

dan sampel yang lebih besar lagi, untuk mengecilkan tingkat kesalahan

dan meningkatkan ketelitian hasil dari penelitian

5. Bagi Instansi Terkait

Agar mensosialisasikan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diterapkan

dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran,

khususnya kemampuan-kemampuan dalam bermatematika seperti

kemampuan pemecahan masalah, komunikasi matematik, koneksi

(17)

143

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, N. (2010). Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan tipe Jigsaw pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa SMP Kelas

VIII SMP Negeri Sukoharjo. Tesis. Tidak diterbitkan. PPS Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Ansari, B. I. (2009). Komunikasi Matematika. Banda Aceh: Yayasan Pena Banda Aceh Divisi penerbitan.

Arends, R. I. (2008). Learning To Teach “Belajar untuk Mengajar”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Armanto, D. dkk. (2014). Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan

Komunikasi Matematis Siswa SMA. Jurnal Didaktik Matematika. Vol 1.

No 1.

Dahar, R. W. (2011). Toeri-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas.2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Isjoni. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Alfabets.

J.Supranto. (2004). Analisis Multivariat. Jakarta: Rineka Cipta.

Johanes, dkk. (2006). Kompetensi Matematika. Jakarta: Yudhistira.

Kariadinata, R (2001). Peningkatan Pemahaman dan Kemampuan Analogi Matematika Siswa Sekolah Menengah Umum melalui Pembelajaran

Kooperatif. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

NCTM .2000. Defining Problem Solving. [Online]. Tersedia:

http://www.learner.org/channel/courses/teachingmath/gradesk_2/session_0 3/sectio_03_a.html. [10 September 2004].

Noor, F.S.2005. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD terhadap Kemampuan

Siswa dalam Mengerjakan Bukti dalam Matematika pada Siswa SMU.

(18)

144

Nufus, H. (2012). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis

Masalah di Kelas VII SMP N. Tesis Tidak diterbitkan. PPS Unimed.

Peressini, D dan Bassett, J.1996. “Mathematical Communication in Student’s Responses to a Performance-Assesment Task”. Communication in

Mathematics K-12 and Beyond. Virginia: NCTM.

Polla, G. 1999. Effort to Increase Mathematics for All through Communication in

Mathematics Learning.[Online]. Tersedia:

http://72.14.203.104/search?q=cache:IVSmQCvwl-4J:www.icmc-organisers.dk/dg03/dg03/Gerardus.doc+gerardus+

polla%2Bin+mathematics&hl=id&gl=id&ct=clnk&cd=5. [12 Februari 2005].

Priatna, N.2003. “Teknik Probing dalam Pembelajaran Matematika untuk

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa SLTP”. Proceeding

National Seminar on Science and Mathematics Education, the Role of IT/ICT in Supporting the Implementation of Competensy-Based Curriculum. Bandung: JICA-IMSTEP.

Purniati, T.2004. Pembelajaran Geometri Berdasarkan Tahap-tahap Van Hiele dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SLTP. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Rohaeti, E.E. (2003). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Improve untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi

Matematik Siswa SLTP. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Rohman, A. (2009). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama.

Ruseffendi, E.T. (1998b). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIP Bandung Press

Rusman. (2010). Model-model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media group.

. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media group.

Setyawan, R. dkk. (2013). Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar Menggunakan Model Kooperatif antara Tipe STAD dengan Tipe Jigsaw pada Pokok Bahasan Segi Empat di Kelas VII SMP

Muhammadiyah 1 Genteng Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Kadikma.

(19)

145

Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning Theory, Research, and Practice

Needham Heigts. Massachusetcs: Allyn dan Bacon.

Soekisno, B.A. (2002). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

dengan Strategi Heuristik. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Suciati,dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas terbuka.

Sudijono, A. (2003). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana (1992). Metode Statistika Edisi ke-5. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (1989). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudrajat (2001). Penerapan SQ4R pada Pembelajaran Tindak Lanjut untuk

Peningkatan Kemampuan Komunikasi dalam Matematika Siswa SMU.

Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Sugandi, A. I. (2002). Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)

pada Siswa SMU. Bandung: Tesis SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujono (1988). Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta: Depdikbud, Dikti P2LPTK.

Suryanto. (1988). Metode Statistika Multivariat. Jakarta: Depdikbud.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Turmudi. (2008). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika

(Berparadigma Eksploratif dan Investigatif). Jakarta: Leuser Cipta

Pustaka.

Uno, H. B. (2007). Model Pembelajaran. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas insulasi termal dapat dilihat dari konduktivitas panasnya yang rendah karena hal itu dapat mempertahankan energi termal di dalam atau di luar sistem dengan

Sistem JPKM ini merupakan sistem asuransi bagi keluarga mampu sehingga kedepan diharapkan akan mengurangi beban Pemerintah daerah Kabupaten Polewali Mandar di bidang kesehatan

Kelompok I terdiri atas 4 petak (A, B, C, dan D) yang terdapat pada daerah relatif tinggi dengan kelerengan tajam, kelompok II terdiri atas 2 petak (G dan I) pada daerah relatif

Doing arithmetic operations (addition, subtraction, multiplication, division and.. exponential)

Lembaga pembiayaan atau dikenal dengan istilah Multi finance merupakan salah satu lembaga keuangan bukan Bank di Indonesia yang mempunyai aktivitas membiayai kebutuhan

Penggunaan sebuah piranti server terdedikasi kurang efisien apabila hanya digunakan untuk sistem operasi tunggal dengan kebutuhan sumberdaya kecil. Mesin

Tujuan perencanaan riset pasar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat.. dan tepat untuk menjadi agen/reseller dari produk Sampo Herbal tersebut. Menyusun Biaya Perencanaan

Menimbang, bahwa alasan yang mendasari Pemohon untuk mengajukan cerai secara ringkas adalah bahwa sejak bulan Januari 2009 antara Pemohon dengan Termohon sering terjadi