• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN, DAN BERBAGI) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND

SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN DAN, BERBAGI

TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X

SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YOSEVINA MANURUNG

NIM 2113111098

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair and Share

(Berpikir, Berpasang dan Berbagi) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian mempertahankan Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Univeritas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta para Wakil Dekan dan Seluruh Staf Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Negeri Medan dan Dosen Penguji,

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dan Dosen Penguji,

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini,

(7)

iii

8. seluruh Bapak/Ibu dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

9. Sofyan, S.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan, yang telah memberi izin penelitian, Guru-Guru di SMA Negeri 14 Medan terhusus kepada R. Sinaga, S.Pd., Pegawai Tata Usaha,

10.kepada Ayah dan Ibu, Edison Manurung dan Lisma Sitorus yang telah banyak mendukung penulis pada proses pengerjaan Skripsi dalam bentuk moral dan material. Begitu juga dengan kakak dan adik penulis, Chyntia Aryanti Manurung, Dini Yolanda Manurung, Yosevani Manurung, Yohana Ester Manurung, Yohanes Manurung yang sudah memberikan semangat kepada penulis dalam pengerjaan Skripsi ini,

11.kepada sahabat terbaik N2VR, Naomi Christina Nainggolan, Reny Anastasya Sitorus dan Viktiar Elserida Gulo yang selalu ada dalam membantu penulis dalam pengerjaan Skripsi ini,

12.kepada teman-teman Kelas Reguler B yang menjadi bagian dalam perjuangan saya pada saat berkuliah di Univeristas Negeri Medan, kepada Tim Canang, dan teman-teman PPLT Unimed 2014 SMP Karya Serdang, 13.semua yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan penulis serta

semua yang telah mendoakan keberhasilan penulis.

Medan, September 2015 Penulis,

(8)

i

ABSTRAK

Yosevina Manurung. NIM 2113111098. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, Berpasangan,dan Berbagi) terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran think pair and share (berpikir, berpasangan dan berbagi) terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi. Untuk penelitian tersebut data diambil dari 72 sampel dari 299 populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Two Group Posttest

Desain. Instrument yang digunakan dalam bentuk essay test. Berdasarkan

pengolahan data diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen= 81,25, standar deviasi = 8,02, dan termasuk dalam kategori sangat baik 50%, kategori baik 44,44%, dan kategori cukup 5,55%. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata 68,75, standar deviasi = 9,20, dan termasuk dalam kategori sangat baik5,55%, kategori baik 55,55%, kategori cukup33,33% dan kategori kurang 5,55%. Dari analisis data

menggunakan uji “t” diperoleh thitung= 5,20 , selanjutnya dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% dan 1% dengan df= (N1+N2)-2=(36+36) -2=70. Pada tabel t dengan dk=70diperoleh taraf signifikan 5% = 2,00dan taraf signifikan 1%=2,65, maka hipotesis penelitian yang diajukan yakni Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti model pembelajaran think pair and share (berpikir, berpasangan, dan berbagi) lebih berpengaruh dari pada teknik pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol terhadap kemampuan dalam menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015

Kata kunci: Model pembelajaran think pair and share, menulis karangan

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kerangka Teoretis ... 11

1. Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 11

a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11

b. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 12

c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 14

(10)

v

Think Pair and Share ... 16

2. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 19

a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 19

b. Ciri-ciri Karangan Argumentasi ... 21

c. Struktur Karangan Argumentasi ... 21

d. Langkah-langkah Menulis Karangan Argumentasi ... 22

e. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 25

B. Kerangka Konseptual ... 27

C. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi Penelitian dan waktu ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian... 31

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

E. Desain Eksperimen... 34

F. Instrumen Penelitian... 37

G. Teknik Pengolahan Data ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

(11)

vi

1. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair and

Share (Berpikir, Berpasangan dan Berbagi) ... 44

2. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair and Share(Berpikir, Berpasangan dan Berbagi) ... 47

3. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair And Share (Berpikir Berpasangan Dan Berbagi) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 50

a. Uji Normalitas Data ... 52

b. Uji Homogenitas Data ... 54

c. Pengujian Hipotesis ... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Simpulan ... 60

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ... 64

Lampiran 2 : RPP Penelitian ... 66

Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ... 75

Lampiran 4 : Uji Normalitas Data ... 76

Lampiran 5 : Tabel Distribusi Frekuensi ... 80

Lampiran 6 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 81

Lampiran 7 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 82

Lampiran 8 : Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 83

Lampiran 9 : Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F ... 84

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kehidupan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata.

Menulis juga merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir menjadi lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menulis membutuhkan ketekunan, agar dapat mengembangkan suatu kerangka karangan yang baik. Keterampilan menulis harus dilatih secara terus menerus karena menulis tidaklah mudah, harus ada latihan dan praktik yang berkelanjutan. Tentu saja menulis tidak sesederhana dan semudah membalikkan telapak tangan. Menulis tidak hanya menuangkan kata-kata atau ucapan belaka. Artinya, tulisan tidak sama dengan ujaran karena tulisan melibatkan fungsi otak secara lebih keras.

(14)

2

Hal ini juga seperti yang ditemukan Utami dalam jurnal penelitiannya yang mengatakan bahwa, dalam pembelajaran menulis argumentasi siswa kesulitan mengembangkan ide-ide ataupun mempertahan pendapat atau argumennya. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, di antaranya sebagai berikut. Pertama, kurangnya pemikiran kritis dan logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, tidak menampilkan fakta.

Ketiga, tidak meyakinkan pembaca dan tidak bersifat mengajak untuk

mempengaruhi pembaca. Keempat, tidak dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta yang ada. Hal ini tentu memengaruhi sikap berpikir siswa sehingga kemampuan menulis siswapun rendah. Siswa tidak mampu mengemukakan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang diakibatkan dari kurangnya perbendaharaan kosakata, wawasan dan informasi siswa. Bahkan memahami karangan argumentasi saja masih ada beberapa siswa yang kurang mampu.

Siswa juga masih sangat lemah dalam hal menulis. Masalah ini diperkuat

oleh hasil penelitian Purwati (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Efektivitas

Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Meranti Tahun

Pembelajaran 2013/2014” menyatakan bahwa lemahnya kemampuan menulis

(15)

3

Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013” menyatakan bahwamasih

banyak siswa yang belum mampu menulis karangan argumentasi dengan baik. Sebenarnya guru telah menyediakan beberapa macam judul/topik karangan dan meminta siswa untuk memilih salah satunya. Para siswa kemudian diminta untuk secara langsung menulis. Setelah selesai, hasil karangan dikumpulkan, dikoreksi,dan dinilai oleh guru. banyak siswa yang mendapat nilai yang rendah. Hal ini yang menjadi pertayaan tentang dimana sebenarnya letak kekurangan dari proses belajar mengajar pokok bahasan karangan argumentasi ini.

Dalam jurnal penelitiannya Septriyanti, dkk (2012: 356)mengatakan

“Nilai rata-rata keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMANegeri 6 Padang adalah 52,29. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwaketerampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangsecara umum tergolong hampir cukup (HC). Jika dibandingkan denganSKBM mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 6 Padang.Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis argumentasi belum memenuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimum). Menulis argumentasi harus memenuhi 3 indikator yaitu hasil pemikiran kritis dan logis, berdasarkan fakta dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat meyakinkan pembaca.

Pertama, penilaian indikator berpikir kritis dan logis dari hasil

penganalisisan data dengan menggunakan rumus persentase, dapat diketahui keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dilihat dari indikator berpikir kritis dan logis diperoleh jumlah nilai kemampuan anggota sampel untuk indikator

berpikir kritis dan logis yaitu sebesar 1733,33.”

(16)

4

hanya 48% siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Rendahnya kemampuan menulis argumentasi siswa ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap tulisan argumentasi itu sendiri. Tulisan mereka belum merupakan hasil pemikiran yang kritis dan logis. Fakta yang ditampilkan kurang kuat, sehingga tulisan mereka belum mampu meyakinkan pembaca.

Kemudian, Hermawan (2012) dalam jurnalnya juga mengatakan bahwa apabila siswa diajak menulis karangan argumentasi terjadi kendala-kendalahal itu diakibatkan proses berpikir kreatif siswa tidak ada, tidak adarangsangan menulis bahkan relatif bosan. Peneliti tersebut menyatakanbahwa penyebabnya adalah guru kurang kreatif dalam mengajar. Gurucenderung bersifat teoretis. Pembelajaran yang monoton dan bersifat sentralpada guru. Tidak akan memacu siswa kreatif dalam menulis. Siswa hanyamencatat ulang. Akibatnya kemampuan menulis tidak berkembang.

Begitu juga berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis menunjukkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis masih rendah. Menulis tidak dapat tercipta tanpa motivasi atau rangsangan dari guru agar siswa mau menulis. Motivasi dapat berupa pemberian semangat untuk siswa mau menulis dan memperhatikan dengan baik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rangsangan dapat dilaksanakan dengan pemilihan model yang tepat terhadap kegiatan menulis. Model pembelajaran didesain untuk mengatur jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal ini didukung oleh Istarani

(17)

5

materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang

digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.”

Melihat kondisi demikian, peneliti berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis supaya permasalahan serta kendala seperti yang tercantum diatas dapat teratasi. Dalam hal ini, guru harus mencari model pembelajaran yang tepat untuk untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi. Model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)yang dijadikan pilihan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya.

(18)

6

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik

untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think

Pair and Share (Berpikir Berpasangan dan Berbagi) Terhadap Kemampuan

Menulis Karangan Argumentasi Oleh SMA Negeri 14 Tahun Pembelajaran

2014/2015”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi yaitu sebagai berikut.

1. Siswa tidak mampu mengemukakan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang diakibatkan dari kurangnya perbendaharaan kosakata, wawasan dan informasi siswa.

2. Siswa kurang mampu menulis karangan argumentasi dengan baik.

3. Siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dengan menulis karangan argumentasi karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih monoton dan kurang sesuai.

C.Batasan Masalah

(19)

7

Pair and Share (Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi) Terhadap Kemampuan

Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Tahun Pembelajaran 2014/2015, karena model ini pembelajaan ini terlihat efektif dan baik dalam menulis sebuah karangan argumentasi.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, dapat diketahui bahwa fokus masalah ialah pengaruh model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi) terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Agar penelitian ini lebih terarah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam menulis karangan argumentasi tanpa menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)?

(20)

8

karangan argumentasi siswa kelas SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?

E.Tujuan Penelitian

Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu atah bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam karangan argumentasitanpa menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi).

2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi).

(21)

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.

1) Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi). 2) Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak terkait, antara lain sebagai berikut.

a. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran

think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi) sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat. b. Bagi Guru

(22)

10

c. Bagi Penulis

(23)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kemampuan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) meningkat atau dalam

kategori baik.

2. Kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 pada kelas kontrol termasuk dalam kategori cukup.

3. Hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) sangat berpengaruh terhadap kemampuan menjulis karangan

argumentasi dengan hasil uji “t” daripada hasil pembelajaran menulis

karangan argumentasi tanpa menggunakan model pembelajaran think pair

and share

B. Saran

(24)

61

1. Hasil belajar menulis karangan argumentasi siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tulisan karangan argumentasi siswa. Oleh karena itu, guru bidang studi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) untuk membantu siswa agar lebih mampu untuk menulis karangan argumentasi dengan baik.

2. Model pembelajaran model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) memerlukan pemahaman guru Bahasa Indonesia dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa dapat lebih baik.

3. Model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) perlu diterapkan di sekolah dan sebaiknya sekolah membuat pelatihan-pelatihan tentang model ini, agar guru lebih kreatif daam mengajar dengan membuat suasana kelas menjadi lebih aktif dan kreatif. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi

(25)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gie, The Liang. 2009. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV. Iscom Medan. Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogjakarta: Aswaja Pressindo.

Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Jakarta: Adicita.

Purwati, Emi. 2014. Skripsi: Efektvitas Model Pembelajaran Scaffolding dalam

Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Meranti Tahun Pmbelajaran 2013/2014. Medan:

Universitas Negeri Medan.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sari, Dian. 2013. Efektivitas Penggunaan Teknik PAK! (Pusat, Atur, Karang,

Hebat) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.Medan: Universitas Negeri Medan.

Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Silalahi, Friska Laurensita. Skripsi: Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Berpikir

Berpasangan Berbagi Terhadap Pningkatan Hasil Belajar Membaca Grafik Pada Siswa Kelas X SMK BM Raksana Medan

TahunPembelajaran 2010/2011. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

(26)

63

63

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Hermawan, Asep. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1

September2012; Seri E 339-425. STKIP Bandung.

Setiyaningsih, Yuliani. Jurnal EDUCATIONIST Vol. II No. 2 Juli 2008.

Soni, Endang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1

September 2012; Seri E 339-425. STKIP Bandung.

Septriyanti, dkk. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat menggunakan mode otomatis, user tidak perlu memasukkan nilai suhu dan waktu, karena di dalam mikrokontroler sudah ditentukan nilai suhu dan waktu untuk jumlah

Jadi dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan ketepatan alat penilaian atau evaluasi dalam hal ini adalah instrument yang digunakan untuk

Keluarga klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran klien terhadap prosedur invasif saat operasi SC yang akan dilakukan tidak lancar dan takut anaknya klien terjadi

penelitian ini merupakan penelitian yang sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan mencoba pada objek yang berbeda dan lebih luas yaitu penelitian

Maka jumlah plastik paling banyak yang bisa digunakan adalah sebanyak .... Sinta membeli kue bolu dan kue donat untuk sajian

Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa kematangan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengontrol dan mengendalikan emosinya, di mana seseorang dapat menyesuaikan

Warna yang digunakan pada busana Tari Khadissiswa yaitu warna putih dan hijau, warna putih sebagai simbol kesucian, sedangkan warna hijau sebagai simbol kesuburan.Warna-warna

Di lingkungan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, kegiatan pengembangan diri atau ekstrakulikuler amat dibutuhkan oleh siswa-siswi sebagai sarana penyaluran minat