PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND
SHARE (BERPIKIR, BERPASANGAN DAN, BERBAGI
TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN
ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X
SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN
PEMBELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
YOSEVINA MANURUNG
NIM 2113111098
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair and Share
(Berpikir, Berpasang dan Berbagi) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian mempertahankan Skripsi guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa segala upaya yang penulis lakukan dalam penyusunan Skripsi ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Univeritas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan serta para Wakil Dekan dan Seluruh Staf Pegawai Tata Usaha Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Negeri Medan dan Dosen Penguji,
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan dan Dosen Penguji,
5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
6. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan masukan dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini,
iii
8. seluruh Bapak/Ibu dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,
9. Sofyan, S.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan, Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan, yang telah memberi izin penelitian, Guru-Guru di SMA Negeri 14 Medan terhusus kepada R. Sinaga, S.Pd., Pegawai Tata Usaha,
10.kepada Ayah dan Ibu, Edison Manurung dan Lisma Sitorus yang telah banyak mendukung penulis pada proses pengerjaan Skripsi dalam bentuk moral dan material. Begitu juga dengan kakak dan adik penulis, Chyntia Aryanti Manurung, Dini Yolanda Manurung, Yosevani Manurung, Yohana Ester Manurung, Yohanes Manurung yang sudah memberikan semangat kepada penulis dalam pengerjaan Skripsi ini,
11.kepada sahabat terbaik N2VR, Naomi Christina Nainggolan, Reny Anastasya Sitorus dan Viktiar Elserida Gulo yang selalu ada dalam membantu penulis dalam pengerjaan Skripsi ini,
12.kepada teman-teman Kelas Reguler B yang menjadi bagian dalam perjuangan saya pada saat berkuliah di Univeristas Negeri Medan, kepada Tim Canang, dan teman-teman PPLT Unimed 2014 SMP Karya Serdang, 13.semua yang berperan dalam kehidupan dan perkuliahan penulis serta
semua yang telah mendoakan keberhasilan penulis.
Medan, September 2015 Penulis,
i
ABSTRAK
Yosevina Manurung. NIM 2113111098. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, Berpasangan,dan Berbagi) terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran think pair and share (berpikir, berpasangan dan berbagi) terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi. Untuk penelitian tersebut data diambil dari 72 sampel dari 299 populasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain Two Group Posttest
Desain. Instrument yang digunakan dalam bentuk essay test. Berdasarkan
pengolahan data diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen= 81,25, standar deviasi = 8,02, dan termasuk dalam kategori sangat baik 50%, kategori baik 44,44%, dan kategori cukup 5,55%. Sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata 68,75, standar deviasi = 9,20, dan termasuk dalam kategori sangat baik5,55%, kategori baik 55,55%, kategori cukup33,33% dan kategori kurang 5,55%. Dari analisis data
menggunakan uji “t” diperoleh thitung= 5,20 , selanjutnya dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% dan 1% dengan df= (N1+N2)-2=(36+36) -2=70. Pada tabel t dengan dk=70diperoleh taraf signifikan 5% = 2,00dan taraf signifikan 1%=2,65, maka hipotesis penelitian yang diajukan yakni Hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Hal ini berarti model pembelajaran think pair and share (berpikir, berpasangan, dan berbagi) lebih berpengaruh dari pada teknik pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol terhadap kemampuan dalam menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015
Kata kunci: Model pembelajaran think pair and share, menulis karangan
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kerangka Teoretis ... 11
1. Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 11
a. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
b. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 12
c. Langkah-langkah Model Pembelajaran Think Pair and Share ... 14
v
Think Pair and Share ... 16
2. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 19
a. Pengertian Kemampuan Menulis ... 19
b. Ciri-ciri Karangan Argumentasi ... 21
c. Struktur Karangan Argumentasi ... 21
d. Langkah-langkah Menulis Karangan Argumentasi ... 22
e. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 25
B. Kerangka Konseptual ... 27
C. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30
A. Lokasi Penelitian dan waktu ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 30
1. Populasi ... 30
2. Sampel ... 31
C. Metode Penelitian... 31
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32
E. Desain Eksperimen... 34
F. Instrumen Penelitian... 37
G. Teknik Pengolahan Data ... 37
H. Teknik Analisis Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
vi
1. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair and
Share (Berpikir, Berpasangan dan Berbagi) ... 44
2. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair and Share(Berpikir, Berpasangan dan Berbagi) ... 47
3. Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair And Share (Berpikir Berpasangan Dan Berbagi) Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi ... 50
a. Uji Normalitas Data ... 52
b. Uji Homogenitas Data ... 54
c. Pengujian Hipotesis ... 55
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60
A. Simpulan ... 60
B. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 62
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ... 64
Lampiran 2 : RPP Penelitian ... 66
Lampiran 3 : Instrumen Penelitian ... 75
Lampiran 4 : Uji Normalitas Data ... 76
Lampiran 5 : Tabel Distribusi Frekuensi ... 80
Lampiran 6 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 81
Lampiran 7 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 82
Lampiran 8 : Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 83
Lampiran 9 : Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F ... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kehidupan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata.
Menulis juga merupakan kegiatan untuk melatih kegiatan berpikir menjadi lebih kreatif, produktif dan ekspresif. Menulis membutuhkan ketekunan, agar dapat mengembangkan suatu kerangka karangan yang baik. Keterampilan menulis harus dilatih secara terus menerus karena menulis tidaklah mudah, harus ada latihan dan praktik yang berkelanjutan. Tentu saja menulis tidak sesederhana dan semudah membalikkan telapak tangan. Menulis tidak hanya menuangkan kata-kata atau ucapan belaka. Artinya, tulisan tidak sama dengan ujaran karena tulisan melibatkan fungsi otak secara lebih keras.
2
Hal ini juga seperti yang ditemukan Utami dalam jurnal penelitiannya yang mengatakan bahwa, dalam pembelajaran menulis argumentasi siswa kesulitan mengembangkan ide-ide ataupun mempertahan pendapat atau argumennya. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, di antaranya sebagai berikut. Pertama, kurangnya pemikiran kritis dan logis menuju kepada suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, tidak menampilkan fakta.
Ketiga, tidak meyakinkan pembaca dan tidak bersifat mengajak untuk
mempengaruhi pembaca. Keempat, tidak dapat diuji kebenarannya berdasarkan fakta yang ada. Hal ini tentu memengaruhi sikap berpikir siswa sehingga kemampuan menulis siswapun rendah. Siswa tidak mampu mengemukakan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang diakibatkan dari kurangnya perbendaharaan kosakata, wawasan dan informasi siswa. Bahkan memahami karangan argumentasi saja masih ada beberapa siswa yang kurang mampu.
Siswa juga masih sangat lemah dalam hal menulis. Masalah ini diperkuat
oleh hasil penelitian Purwati (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Efektivitas
Model Pembelajaran Scaffolding dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Meranti Tahun
Pembelajaran 2013/2014” menyatakan bahwa lemahnya kemampuan menulis
3
Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013” menyatakan bahwamasih
banyak siswa yang belum mampu menulis karangan argumentasi dengan baik. Sebenarnya guru telah menyediakan beberapa macam judul/topik karangan dan meminta siswa untuk memilih salah satunya. Para siswa kemudian diminta untuk secara langsung menulis. Setelah selesai, hasil karangan dikumpulkan, dikoreksi,dan dinilai oleh guru. banyak siswa yang mendapat nilai yang rendah. Hal ini yang menjadi pertayaan tentang dimana sebenarnya letak kekurangan dari proses belajar mengajar pokok bahasan karangan argumentasi ini.
Dalam jurnal penelitiannya Septriyanti, dkk (2012: 356)mengatakan
“Nilai rata-rata keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMANegeri 6 Padang adalah 52,29. Dari hasil tersebut, dapat diketahui bahwaketerampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padangsecara umum tergolong hampir cukup (HC). Jika dibandingkan denganSKBM mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 6 Padang.Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis argumentasi belum memenuhi SKBM (Standar Ketuntasan Belajar Minimum). Menulis argumentasi harus memenuhi 3 indikator yaitu hasil pemikiran kritis dan logis, berdasarkan fakta dan dapat diuji kebenarannya, dan dapat meyakinkan pembaca.
Pertama, penilaian indikator berpikir kritis dan logis dari hasil
penganalisisan data dengan menggunakan rumus persentase, dapat diketahui keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang dilihat dari indikator berpikir kritis dan logis diperoleh jumlah nilai kemampuan anggota sampel untuk indikator
berpikir kritis dan logis yaitu sebesar 1733,33.”
4
hanya 48% siswa yang mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Rendahnya kemampuan menulis argumentasi siswa ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap tulisan argumentasi itu sendiri. Tulisan mereka belum merupakan hasil pemikiran yang kritis dan logis. Fakta yang ditampilkan kurang kuat, sehingga tulisan mereka belum mampu meyakinkan pembaca.
Kemudian, Hermawan (2012) dalam jurnalnya juga mengatakan bahwa apabila siswa diajak menulis karangan argumentasi terjadi kendala-kendalahal itu diakibatkan proses berpikir kreatif siswa tidak ada, tidak adarangsangan menulis bahkan relatif bosan. Peneliti tersebut menyatakanbahwa penyebabnya adalah guru kurang kreatif dalam mengajar. Gurucenderung bersifat teoretis. Pembelajaran yang monoton dan bersifat sentralpada guru. Tidak akan memacu siswa kreatif dalam menulis. Siswa hanyamencatat ulang. Akibatnya kemampuan menulis tidak berkembang.
Begitu juga berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis menunjukkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis masih rendah. Menulis tidak dapat tercipta tanpa motivasi atau rangsangan dari guru agar siswa mau menulis. Motivasi dapat berupa pemberian semangat untuk siswa mau menulis dan memperhatikan dengan baik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rangsangan dapat dilaksanakan dengan pemilihan model yang tepat terhadap kegiatan menulis. Model pembelajaran didesain untuk mengatur jalannya pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran. Hal ini didukung oleh Istarani
5
materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang
digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar.”
Melihat kondisi demikian, peneliti berusaha memberikan solusi dalam pembelajaran menulis supaya permasalahan serta kendala seperti yang tercantum diatas dapat teratasi. Dalam hal ini, guru harus mencari model pembelajaran yang tepat untuk untuk merangsang dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan argumentasi. Model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)yang dijadikan pilihan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya.
6
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik
untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think
Pair and Share (Berpikir Berpasangan dan Berbagi) Terhadap Kemampuan
Menulis Karangan Argumentasi Oleh SMA Negeri 14 Tahun Pembelajaran
2014/2015”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi yaitu sebagai berikut.
1. Siswa tidak mampu mengemukakan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang diakibatkan dari kurangnya perbendaharaan kosakata, wawasan dan informasi siswa.
2. Siswa kurang mampu menulis karangan argumentasi dengan baik.
3. Siswa kurang tertarik dan kurang termotivasi dengan menulis karangan argumentasi karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran masih monoton dan kurang sesuai.
C.Batasan Masalah
7
Pair and Share (Berpikir, Berpasangan, dan Berbagi) Terhadap Kemampuan
Menulis Karangan Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Tahun Pembelajaran 2014/2015, karena model ini pembelajaan ini terlihat efektif dan baik dalam menulis sebuah karangan argumentasi.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, dapat diketahui bahwa fokus masalah ialah pengaruh model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi) terhadap kemampuan menulis karangan argumentasi oleh SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015. Agar penelitian ini lebih terarah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)?
2. Bagaimanakah kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam menulis karangan argumentasi tanpa menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi)?
8
karangan argumentasi siswa kelas SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
E.Tujuan Penelitian
Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu atah bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam karangan argumentasitanpa menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi).
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan tahun pembelajaran 2014/2015 dalam karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi).
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.
1) Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya dalam menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi). 2) Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak terkait, antara lain sebagai berikut.
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang konkret kepada siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran
think pair and share (berpikir berpasangan dan berbagi) sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat. b. Bagi Guru
10
c. Bagi Penulis
60
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis karangan argumentasi pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) meningkat atau dalam
kategori baik.
2. Kemampuan menulis karangan argumentasi oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 pada kelas kontrol termasuk dalam kategori cukup.
3. Hasil pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) sangat berpengaruh terhadap kemampuan menjulis karangan
argumentasi dengan hasil uji “t” daripada hasil pembelajaran menulis
karangan argumentasi tanpa menggunakan model pembelajaran think pair
and share
B. Saran
61
1. Hasil belajar menulis karangan argumentasi siswa meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tulisan karangan argumentasi siswa. Oleh karena itu, guru bidang studi disarankan untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) untuk membantu siswa agar lebih mampu untuk menulis karangan argumentasi dengan baik.
2. Model pembelajaran model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) memerlukan pemahaman guru Bahasa Indonesia dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa dapat lebih baik.
3. Model pembelajaran Think Pair and Share (Berpikir, berpasangan, dan berbagi) perlu diterapkan di sekolah dan sebaiknya sekolah membuat pelatihan-pelatihan tentang model ini, agar guru lebih kreatif daam mengajar dengan membuat suasana kelas menjadi lebih aktif dan kreatif. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain guna memberi
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Gie, The Liang. 2009. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: CV. Iscom Medan. Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2009. Mantap Bersastra Indonesia. Bandung: Yrama Widya.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogjakarta: Aswaja Pressindo.
Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Jakarta: Adicita.
Purwati, Emi. 2014. Skripsi: Efektvitas Model Pembelajaran Scaffolding dalam
Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Swasta Meranti Tahun Pmbelajaran 2013/2014. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sari, Dian. 2013. Efektivitas Penggunaan Teknik PAK! (Pusat, Atur, Karang,
Hebat) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013.Medan: Universitas Negeri Medan.
Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Silalahi, Friska Laurensita. Skripsi: Efektivitas Model Pembelajaran Tipe Berpikir
Berpasangan Berbagi Terhadap Pningkatan Hasil Belajar Membaca Grafik Pada Siswa Kelas X SMK BM Raksana Medan
TahunPembelajaran 2010/2011. Medan: Universitas Negeri Medan.
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
63
63
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Hermawan, Asep. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1
September2012; Seri E 339-425. STKIP Bandung.
Setiyaningsih, Yuliani. Jurnal EDUCATIONIST Vol. II No. 2 Juli 2008.
Soni, Endang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1
September 2012; Seri E 339-425. STKIP Bandung.
Septriyanti, dkk. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1