• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR

KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA

Oleh :

Ita Frimanti Situmorang NIM 4123131046

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI SMA

Ita Frimanti Situmorang (4123131046) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dan media pembelajaran, pengaruh model pembelajaran dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa, serta perbedaan rataan nilai hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan media TTS dan scramble dengan model yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 15 Medan, yakni 7 kelas. Sampel diambil 2 tahap, yaitu : sampel kelas diambil 4 kelas secara teknik sampling sederhana, selajutnya sampel siswa diambil secara purposive 15 orang siswa dari setiap kelas yang relatif homogen statusnya. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2x2. Ada dua faktor yang diujicobakan yaitu faktor A: model pembelajaran yang terdiri dari 2 taraf, yaitu A1 = model pembelajaran jigsaw dan A2 = model pembelajaran two stay two stray. Faktor B: media pembelajaran yang terdiri dari 2 taraf, yaitu B1= media TTS dan B2 = media scramble.

Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh Fhitung (AB) > Ftabel yang berarti ada interaksi antara model pembelajaran dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa dan Fhitung(A) dan (B) > Ftabel artinya ada pengaruh model dan media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa di SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajar menggunakan model jigsaw dengan media scramble memiliki rataan hasil belajar kimia yang paling tinggi yaitu 87,13 ±4,76. Sebaliknya, rataan hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model two stay two stray dengan media scramble memiliki rataan hasil belajar kimia yang paling rendah yaitu 71,4 ±6,47. Selanjutnya, diperoleh bahwa rataan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan media TTS yang dikombinasikan dengan model jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan model two stay two stray, yaitu 76,47 ± 6,09dan 76,07 ± 4,26.

Berdasarkan pada uji pengaruh sederhana disarankan bahwa sebaiknya media scramble digunakan pada pembelajaran yang mengaplikasikan model pembelajaran Jigsaw sedangkan media TTS digunakan pada pembelajaran yang mengaplikasikan model pembelajaran Two Stay Two Stray.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala

berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi

berjudul “Pengaruh Jenis Model Pembelajaran dan Media Pembelajaran

Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Di Kelas XI SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Pasar Maulim Silitonga, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, Bapak Dr. Simson

Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si (Alm), Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si

sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai

dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih

disampaikan kepada Bapak Agus Kembaren, S.Si.,M.Si selaku dosen pembimbing

akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai

Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Ucapan terima

kasih juga kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga

penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih kepada Kepala

Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan Siswa/i kelas

XI IPA SMA Negeri 15 MEDAN yang telah banyak membantu penulis selama

proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis sampaikan kepada Orangtua saya tersayang dan

tercinta yang berjuang keras dalam mendidik serta mendoakan saya sehingga saya

dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada kakak dan abang terkasih atas doa dan dukungannya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skkripsi ini. Terima kasih juga kepada seluruh

keluarga yang telah mendoakan penulis dalam penyusunan skripsi. Terima kasih

(5)

v

semangat kapada penulis. Ucapan terima kasih juga sahabat terkasih Novia, Nelli,

Nobel, Sri, Judika, Intan dan Yoana yang selalu memberikan dukungan/ motivasi

dan semangat serta doa. Ucapan terima kasih juga kepada Helmi, Setia, Kak

Saema yang membatu penulis dalam penyususnan skripsi ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada seluruh kelas Pendidikan Kimia Regular C

yang telah memberi dorongan kepada penulis. Terima kasih juga kepada IKBKK

(Ikatan Keluarga Besar Kristen Kimia) yang selalu mendoakan penulis dalam

penyususnan skripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi

saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan sains.

Medan, Juni, 2016

Penulis,

(6)

vi

2.2. Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel Penelitian 34

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 40

4.1.2. Hasil Uji Persyaratan Analisis 41

(7)

vii

4.2. Pembahasan 45

4.2.1. Hipotesis 1 45

4.2.2. Hipotesis 2 47

4.2.3. Hipotesis 3 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 49

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Desain Pembelajaran Jigsaw 13

Gambar 3.1. Skema Alur Penelitian 38

Gambar 4.1. Bentuk Interaksi Faktor Jenis Model Pembelajaran 45 (Faktor A) dan Media Pembelajaran (Faktor B)

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 11

Tablel 2.2. Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi 25

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 33

Table 4.1. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 40 Kimia SiswaYang Diberi Kombinasi Perlakuan Model

dan Media Pembelajaran

Table 4.2. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 41 Kimia Siswa Yang Diberi Kombinasi Perlakuan Model

dan Media Pembelajaran

Table 4.3. Rataan Hasil Belajar Kimia Siswa yang Diberi Kombinasi 42 Perlakuan Model dan Media Pembelajaran

Table 4.4. Rangkuman Hasil Analisis Ragam Hasil Belajar Kimia 43 Siswa yang Diberi Kombinasi Perlakuan Model dan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner 52

Lampiran 2. Silabus 53

Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 54

Lampiran 4. Kisi-Kisi Instrumen Tes 86

Lampiran 5. Instrumen Tes Pilihan Ganda 93

Lampiran 6a. Media Scramble Pertemuan I 99

Lampiran 6b. Media Scramble Pertemuan II 100

Lampiran 6c. Media Scramble Pertemuan III 101

Lampiran 7a. Media TTS Pertemuan I 102

Lampiran 7b. Media TTS Pertemuan II 104

Lampiran 7c. Media TTS Pertemuan III 106

Lampiran 8a. Jawaban TTS Peretmuan I 108

Lampiran 8b. Jawaban TTS Pertemuan II 109

Lampiran 8c. Jawaban TTS Pertemuan III 110

Lampiran 9. Tabel Validitas Tes 111

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Soal 112

Lampiran 11. Tabel Reliabel Tes 114

Lampiran 12. Perhitungan Reliabel Soal 115

Lampiran 13. Tabel Tingkat Kesukaran Tes 116

Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 117

Lampiran 15. Tabel Daya Beda 118

Lampiran 16. Perhitungan Daya Beda Soal 119

Lampiran 17. Rekapitulasi Analisis Instrumen Test 120

Lampiran 18. Data Hasil Penelitian 121

(11)

xi

Lampiran 20. Uji Homogenitas 125

Lampiran 21. Uji Hipotesis 128

Lampiran 22. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment 137

Lampiran 23. Tabel Nilai-Nilai Chi Kuadrat 138

Lampiran 24. Tabel Nilai-Nilai Distribusi F 139

Lampiran 25. Jadwal Kegiatan Penelitian 142

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA,

khususnya jurusan IPA. Mata pelajaran ini diajarkan untuk tujuan yang lebih

khusus yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman dan

sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan

yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Fajri (2012)

mengemukakan bahwa hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan

bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran kimia. Pelajaran kimia

merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai peranan penting bagi

kehidupan manusia, karena kimia merupakan ilmu dasar untuk tumbuh dan

berkembangnya teknologi. Kimia merupakan ilmu yang mencari jawaban atas

dasar pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan

dengan komposisi, struktur, sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang

melibatkan keterampilan dan penalaran (Fajri, 2012).

Materi koloid marupakan materi pelajaran kimia yang diberikan di kelas

XI IPA SMA semester genap. Materi ini berisi materi-materi yang sifatnya berupa

teori dan konsep-konsep. Penyajian materi koloid dengan melibatkan siswa aktif

dalam bermain bersama dalam kelompoknya diharapkan mampu memberi

kontribusi pada peningkatan motivasi siswa untuk selalu belajar berprestasi (Fajri,

2012).

Metode mengajar yang didominasi oleh guru, mengakibatkan siswa sulit

memahami konsep sains yang bersifat abstrak dan rendahnya kemampuan siswa

dalam menghubungkan konsep atau materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, siswa juga sulit untuk berperan aktif dan kreatif dalam pembelajaran,

karena proses belajar mengajar yang terjadi dikelas merupakan pembelajaran

teacher center. Pembelajaran teacher center dapat membuat siswa merasa bosan

terhadap pelajaran kimia. Hal ini sesuai dengan hasil observasi berupa wawancara

(13)

2

beberapa siswa tentang pandangannya terhadap pelajaran kimia. Seperti yang

dikatakan guru mata pelajaran kimia masih ada sebagian siswa yang dinyatakan

tidak tuntas dalam ulangan harian dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah

yaitu 72.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia SMA Negeri 15 Medan

pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 diperoleh data bahwa siswa yang

nilainya berada dibawah KKM ada sekitar 20%, yang mencapai KKM sekitar

30%, dan yang mencapai nilai di atas KKM ada sekitar 50%. Sedangkan pada

semester genap jumlah siswa yang memiliki nilai dibawah KKM ada sekitar 15%,

sedangkan yang mencapai nilai KKM sekitar 30%, dan mencapai nilai di atas

KKM ada sekitar 55%(Arsip Guru Kimia SMAN 15 Medan).

Agustina (2013) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh

oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan penerapan model

pembelajaran yang bersifat kooperatif. Ketepatan dalam penggunaan model

pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa pada materi

kimia. Selanjutnya dikatakatan pula bahwa pembelajaran yang baik adalah

pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik materi, kondisi siswa, sarana

prasarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya.

Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai jenis tipe, salah satunya

adalah tipe Two Stay Two Stray(TSTS). Dalam tipe ini terdapat pemberian peran

sebagai tuan rumah dan tamu. Menurut (Darmawan, 2013) peran ini digunakan

saat diskusi antar kelompok. Adanya peran yang diberikan kepada siswa akan

memotivasi siswa untuk memahami pelajaran kimia yang akan disampaikan pada

saat diskusi antar kelompok berlangsung sehingga kemampuan berkomunikasi

siswa dapat dikembangkan. Selain itu menurut Agustina (2013) model kooperatif

yang dapat meningkatkan hasil belajar adalah tipe Jigsaw. Dalam model ini

(14)

3

kontruktivis, dimana siswa dituntut untuk membangun pengetahuan sendiri

sehingga aktivitas dalam pembelajaran menjadistudent centered learning.

Rakhmadhani (2013) mengatakan pembelajaran kooperatif dalam

penerapannya dapat dikembangkan dengan pemanfaatan berbagai media

pembelajaran, diantaranya yaitu dengan mengunakan Teka-Teki Silang (TTS) dan

media Scramble. Teka-Teki Silang (TTS) dan Scramble merupakan permainan

yang digunakan sebagai media pembelajaran secara langsung dapat meransang

hasil belajar siswa dan dapat menjadi teknik memotivasi yang bagus. Dermawan

(2012) menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran TSTS dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya Fajri (2012) menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajarn kooperatif tipe TGT dengan media TTS dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan siklus I

diperoleh persentase hasil belajar siswa sebesar 60,72% dan siklus II sebesar

71,43%. Prestasi belajar kognitif pada siklus I diperoleh persentasi sebesar

64,29% dengan rata-rata nilai 72,3 dan siklus II diperoleh persentase sebesar

89,29% dengan rata-rata nilai 76,1.

Selanjutnya Agustina (2013) mengemukakan bahwa model Jigsaw

berbantukan Handout dapat meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa.

Hal ini dapat dilihat aktivitas belajar siswa dari 68,88% pada siklus I menjadi

76,99% pada siklus II, kemudian prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dari

27,78% pada siklus I menjadi 77,78% pada siklus II. Kemudian Prihantoro (2014)

mengemukakan bahwa model Make A Match dengan media Scramble

memberikan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan model Teams Games

Tournament.

Berdasarkan hal-hal diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan

(15)

4

1.2.Ruang Lingkup

Ruang lingkup masalah dalam penelitian adalah penggunaan model

pembelajaran dan media pembelajaran dan hubungannya dengan hasil belajar

kimia siswa di SMA.

1.3.Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang dan ruang lingkup masalah diatas, maka

masalah dalam penelitian inidirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan media pembelajaran

terhadap hasil belajar kimia siswa?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa?

3. Apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia siswa?

4. Apakah ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa yang diajar

dengan media Teka-Teki Silang (TTS) dengan model pembelajaran yang

berbeda?

5. Apakah ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kimia siswa yang diajar

dengan media Scramble dengan model pembelajaran yang berbeda?

1.4.Batasan Masalah

Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah dan terfokos, maka diperlukan

adanya batasan masalah, yaitu:

1. Model pembelajaran yang dicobakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS),

sedangkan media pembelajaran yang digunakan adalah Scramble dan

Teka-Teki Silang (TTS).

2. Materi yang akan diajarkan adalah Sistem Koloid.

(16)

5

1.5.Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan media

pembelajaran terhadap hasil belajara kimia siswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar kimia siswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh media pembelajaran terhadap hasil

belajar kimia siswa.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kimia

siswa yang diajar dengan media Teka-Teki Silang (TTS) dengan model

pembelajaran yang berbeda.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai hasil belajar kimia

siswa yang diajar dengan media Scramble dengan model pembelajaran yang

berbeda.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi guru

Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang

alternatif yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman siswa dengan memberikan

model dan media pembelajaran yang menarik.

3. Bagi guru lain

Sebagai bahan rujukan model dan media pembelajaran yang akan diterapkan

pada materi kimia lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Bagi peneliti

Hasil peneliian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman

dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

(17)

6

Sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan serta rujukan dalam

melakukan penelitian selanjutnya.

1.7.Defenisi Operasional

1. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Two Stay Two Stray (TSTS).

Sedangkan media pembelajaran yang digunakan adalah Scramble dan

Teka-Teki Silang (TTS).

2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor yang

(18)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada interaksi antara jenis model pembelajaran dan media pembelajaran

terhadap hasil belajar kimia siswa.

2. Ada pengaruh jenis model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia

siswa.

3. Ada pengaruh jenis media pembelajaran terhadap hasil belajar kimia

siswa.

4. Ada perbedaan secara signifikan rataan hasil belajar kimia siswa yang di

ajar dengan media Teka-Teki Silang dengan model pembelajaran yang

berbeda.

5. Ada perbedaan secara signifikan rataan hasil belajar kimia siswa yang di

ajar dengan media Scramble dengan model pembelajaran yang berbeda.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan

diatas, maka penulis menyarankan bagi guru dan calon guru dalam mengajarkan

materi sistem koloid sebaiknya media Scramble digunakan pada pembelajaran

yang mengaplikasikan model pembelajaran Jigsaw sedangkan media TTS

digunakan pada pembelajaran yang mengaplikasikan model pembelajaran Two

(19)

50

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, A., Nugroho, A., Mulyani, S., (2013), Penggunaan Metode Pembelajarn Jigsaw berbantuan Handout untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa padaMateri Pokok Hidrokarbon di SMA N 1Gubug, Jurnal Pendidikan Kimia2(4):66-71.

Darmawan, FT., Wahyu, W., Halimatul HS., (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Kemempuan Berkomunikasi Siswa Pada Topik Aplikasi Reaksi ReduksiOksidasi

Jurnal Riset Dan Praktik Pendidikan Kimia1(1):11-17.

Dimyati., (1999),Belajar dan Pembelajarn, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit PT. Asdi Mahasatya, Jakarta

Fajri, L., Martini, KS., Nugroho, A., (2012), Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams Games Tournament) Dilengkapi dengan Teka-Teki Silang Bagi

Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012,Jurnal Pendidikan Kimia1(1):89-96.

Hasanah, A., (2010), Pembelajaran Berbasis Permaian TTS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa MAN Godean Sleman Yogyakarta, Jurnal

Pendidikan1(2):15-25.

Huda, M., (2014),Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran, Penerbit Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.

Munadi, Y., (2008),Media Pembelajaran, Penerbit Gaung Persada Press, Jakarta.

Parning., (2007),Kimia 2 SMA/MA Kelas XI, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Prihantoro, D., Ashadi., Susilowati, E., (2014), Studi Komparasi Pembelajaran Make A Match (MM) Dan Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Scramble Game Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Semester Genap SMA Negeri I Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia

3(3):31-39.

Rakhmadhani, N., Yamtinah, S., Utomo SB., (2013), Pengaruh Penggunaan Metode Teams Games Tournaments Berbantuan Media Teka - Teki Silang Dan Ular Tangga dengan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa pada Materi Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Simo, Jurnal Pendidikan Kimia

(20)

51

Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2012), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit AR-RUZZ Media, Yogyakarta.

Siahaan, (2009), Keberhasilan Siswa SMA Belajar Kimia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan Menggunakan Media

Komputer Dan Peta Konsep, Tesis, FMIPA, UNIMED, Medan.

Silitonga, PM., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan.

Silitonga, PM., (2014), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Sinaga, T., (2012), Penggunaan Algoritma Greedy Dalam Perancangan Papan Teka-Teki Silang, Institute Teknologi Bandung, Bandung.

Suprihatiningrum, J., (2013), Strategi Pembelajaran, Penerbit AR-RUZZ Media, Yogyakarta.

(21)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ita Frimanti Situmorang dilahirkan di Rambah Rata, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juli 1994. Ayah bernama Rasiman Situmorang (+) dan Ibu

bernama Rumida Sinaga. Ita Frimanti Situmorang merupakan anak kesebelas dari

sebelas bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SDN 034785 Batu Gun-Gun

dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah ke SMP

Negeri 2 Tigalingga dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Tigalingga dan lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan

Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Gambar

Gambar 2.1.Desain Pembelajaran Jigsaw
Tabel 2.1.Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel Validitas Tes

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA AAN DIREKTORAT JENDERA. GURU DAN

Permasalahan yang dihadapi mitra kami meliputi efisiensi dalam proses produksi karena keterbatasan ukuran oven dan mikser yang relatif kecil sehingga kalau ada pesanan

Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada

Sumber data primer ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara kepada narasumber-narasumber yang terkait dengan Kelompok Ternak Hidayah Alam, antara lain

Dalam mempelajari peran surfaktan sebagai agen penghubung terhadap permukaan grafit dan sebagai pencetak pori (pore template) penelitian memvariasikan

Masalah pembelajaran yang akan di perbaiki penulis melalui kegiatan penelitian tindakan kelas adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran IPA

mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa: "Pendidikan