PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU HEMAT SISWA
KELAS X SMA NEGERI 1 TIGALINGGA TAHUN AJARAN 2014-2015
SKRIPSI
Oleh:
CHRISTA R PH S
1103151009
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
CHRISTA R PH S, NIM: 1103151009, Pengaruh Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Hemat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015. Jurusan Psokologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Adakah pengaruh penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Hemat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015? Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah “Untuk
mengetahui Pengaruh Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Hemat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015”.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Tigalingga yang berjumlah 10 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk diolah data tentang perilaku hemat siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 53 item angket yang disebarkan ada 38 item yang valid dan 15 item yang tidak valid, yaitu soal no. 3, 6, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 28, 30, 33, 36, 37, 44 dan 49. Jadi soal yang diberikan terhadap 10 sampel berjumlah 38 item. Teknik analisis data mengunakan uji wilcoxon.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi diperoleh data pre-test perilaku hemat siswa rata-rata 83,2 dan rata-rata post-test perilaku hemat siswa adalah sebesar 104,4, dan terdapat peningkatan internal perilaku hemat siswa senilai 25,48%. Hal ini dapat dilihat Dari tabel nilai kritis J untuk uji jenjang bertanda
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 5
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Kerangka Teoritis... 7
2.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok ... 7
2.1.1.1 Pengertian dan Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok ... 7
2.1.1.2 Jenis dan Fungsi Layanan Bimbingan Kelompok ... 9
2.1.1.3 Azas dan Teknik Bimbingan Kelompok... 10
2.1.1.4 Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok... 16
2.1.2 Perilaku Hemat... 18
2.1.2.1 Pengertian dan Ciri Perilaku Hemat ... 18
2.1.2.2 Cara dan Tantangan untuk Berperilaku Hemat... 22
2.1.2.3 Dampak dan Akibat Perilaku Hemat ... 28
2.2 Kerangka Konseptual... 30
2.3 Hipotesis Tindakan ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Jenis Penelitian... 33
3.2 Desain Penelitian ... 33
3.3 Subjek Penelitian ... 34
3.4 Operasional Variabel Penelitian ... 34
3.5 Langkah-Langkah Penelitian ... 36
3.6 Teknik Pengumpulan Data... 37
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian... 41
3.8 Persiapan Penelitian ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 46
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 46
4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46
4.3 Persiapan Penelitian ... 47
4.4 Pengujian Persyaratan Analisis... 47
4.4.1 Uji Validitas Angket ... 48
4.4.2 Uji Reliabilitas ... 49
4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 49
4.5.1 Data Pre-test Perilaku Hemat Siswa ... 49
4.5.2 Data Post-test Perilaku Hemat Siswa... 51
4.5.3 Deskripsi Kegiatan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi... 53
4.6 Hipotesis ... 61
4.7 Pembahasan penelitian... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA... 69
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert...38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Hemat Belum Valid ...38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Hemat Yang Sudah Valid ...40
Tabel 4.1 Hasil Pre-Test (Sebelum diberi Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi ... 50
Tabel 4.2 Hasil Post Test ( Setelah diberi Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Diskusi ... 52
Tabel 4.3 Hasil Analisis Data perilaku hemat siswa dengan Sign Test
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Siswa kelas X-3 mengisi angket uji coba... 48
Gambar 4.2 Siswa kelas X-1 mengisi angket perilaku hemat sebelum diberikan
layanan bimbingan kelompok (pre-test) ... 51
Gambar 4.3 Siswa kelas X-1 mengisi angket perilaku hemat setelah 4 kali
diberikan layanan bimbingan kelompok (post-test)... 53
Gambar 4.4 Peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
pertemuan pertama ... 55
Gambar 4.5 Kegiatan berdoa sebelum memulai layanan bimbingan kelompok
teknik diskusi di pertemuan kedua ... 57
Gambar 4.6 Peneliti menjelaskan materi dalam kegiatan bimbingan kelompok
teknik diskusi di pertemuan ketiga... 59
Gambar 4.7 Peneliti bermain games dengan siswa kelas X-1 di pertemuan
keempat ... 61
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang
bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam penyelengaraannya
tidak cukup hanya dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus
didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem manejemen tenaga kependidikan serta
pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam memilih dan
mengambil keputusan demi pencapaian cita–citanya.
Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut
aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai peserta didik.
Berkaitan dengan pemikiran tersebut tampak bahwa pendidikan yang bermutu disekolah adalah
pendidikan yang menghantarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis yang
diharapkan dalam kondisi perkembangan diri yang sehat dan optimal.
Sebagai manusia kita dibekali oleh akal pikiran. Kita juga memiliki sifat, watak, atau
karakter yang khas. Tidak ada karakter seseorang yang persis sama antara dua individu yang
berbeda. Karakter seseorang tercermin dari perilakunya. Dari pengamatan kita terhadap
seseorang kita dapat menyimpulkan bagaimana sifatnya misalnya apakah dia orang jujur atau
pembohong, atau apakah dia orang yang hemat atau boros dalam berbelanja.
Menurut Yuldi (2013:8) hemat adalah bukanlah bersifat kikir atau pelit. Seorang yang
kata lain, hemat adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sesuatu kebutuhan dan tidak
berlebihan.
Tidak ada orang yang memiliki semua karakter baik dalam dirinya, begitu juga
sebaliknya. Namun, karakter seseorang bisa berubah karena kemauannya sendiri atau berubah
karena terpaksa oleh keadaan. Seorang yang boros bisa saja menjadi hemat karena ia ingin
mengubahnya. Perubahan perilaku harus dimulai dari diri sendiri. Pengetahuan dari pemahaman
tentang perilaku yang baik dapat diperoleh dari pendidikan baik itu pendidikan dari keluarga
maupun dari lingkungan yang lebih besar seperti sekolah.
Pendidikan bertujuan untuk mengubah tingkah laku manusia. Dalam rumusan tujuan
pendidikan, hakikat dari keberhasilan pendidikan adalah perubahan, yaitu perubahan
kemampuan berpikir, bersikap, dan termasuk perubahan tingkah laku. Pendidikan di sekolah
khususnya merupakan usaha sadar untuk mengubah tingkah laku siswa agar memiliki bekal
untuk kehidupannya.
Salah satu dari sekian banyak cara bagi sekolah untuk memberikan pendidikan kepada
siswa adalah melalui layanan-layanan bimbingan konseling. Bimbingan kelompok yang
diberikan oleh guru BK meliputi berbagai permasalahan dari banyak bidang seperti pribadi,
sosial, belajar, karir, agama dan kewarganegaraan.
Prayitno (1995:178) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok adalah Suatu kegiatan
yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya,
semua peserta dalam kegiatan kelompok saling berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat,
menanggapi, memberi saran, dan lain-lain sebagainya, apa yang dibicarakan itu semuanya
Tohirin (2007 : 291) “diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa
memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Dalam diskusi
setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengemukakan fikirannya masing-masing dalam
memecahkan suatu masalah”.Dalam diskusi kelompok semua anggota kelompok diikutsertakan
secara aktif dalam mencapai kemungkinan pemecahan masalah secara bersama-sama
mengutarakan masalahnya, mengutarakan ide-ide, mengutarakan saran-saran, saling menanggapi
satu dengan yang lain dalam rangka pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Bimbingan
kelompok teknik diskusi adalah layanan yang diberikan oleh guru BK di sekolah dengan lebih
mengutamakan kepada terjadinya pemahaman yang lebih mendalam kepada setiap siswa yang
menjadi anggota dalam kelompok. Pemahaman yang didapatkan oleh siswa akan lebih mudah
diserap karena siswa sendiri yang mencari pemecahan dari setiap masalahnya.
Pada awal Agustus selama 5 hari pada tanggal 4 sampai 8 Agustus 2014 peneliti
melakukan observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas X SMA Negeri 1
Tigalingga. Berdasarkan survei awal, peneliti mengetahui bahwa di SMA Negeri 1 Tigalingga
terdapat beberapa kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Banyak siswa yang ditemukan
kesulitan untuk berperilaku hemat. Hal ini terlihat dari beberapa perilaku yang tampak yakni
siswa mengaku sering mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang belum mendesak seperti
membeli sepatu bola baru, menambah koleksi baju, membeli pernak-pernik, menghabis waktu
berjam-jam dengan game online, tidak suka menabung, dan sering makan diluar bersama
teman-temannya padahal lebih sehat jika siswa membawa bekal dari rumah. Padahal seharusnya
ciri-ciri orang yang memiliki perilaku hemat adalah suka menabung, makan dan minum sesuai
Berangkat dari asumsi di atas, maka peneliti yakin ada hubungannya pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap perilaku hemat siswa dalam membelanjakan uang
yang dimilikinya. Dengan memanfaatkan dinamika kelompok maka siswa akan menjadi lebih
aktif dan terbuka dalam menerima masukan baik dari peneliti sendiri maupun dari teman sesama
anggota.
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku
Hemat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Banyak siswa mengaku sering mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang belum
mendesak seperti membeli sepatu bola baru, menambah koleksi baju, membeli
pernak-pernik dan lain-lain.
2. Siswa laki-laki pada umumnya sering menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain
game online daripada belajar, padahal hal ini merupakan pemborosan waktu dan energi
3. Banyak siswa yang tidak suka atau kesulitan menyisihkan uang jajannya untuk ditabung
4. Banyak siswa yang sering makan diluar bersama teman-temannya padahal lebih sehat
dan hemat jika siswa membawa bekal dari rumah.
1.3 Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki, baik waktu dan pengalaman, maka
menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dan hanya pada siswa kelas X SMA
Negeri 1 Tigalingga T.A 2014-2015.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut “Apakah Ada Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan
Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Perilaku Hemat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga
T.A 2014-2015?”
1.5 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah: “untukmeneliti adanya pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi
terhadap perilaku hemat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga T.A 2014-2015.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang dilaksanakan, baik bagi
peneliti maupun orang lain yakni dalam rangka penambahan ilmu. Adapun manfaat yang
diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi dalam meningkatkan perilaku hemat siswa, serta untuk menambah teori mengenai
perilaku hemat dan bimbingan kelompok teknik diskusi.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam kegiatan
2. Bagi siswa agar memliki kemampuan untuk berperilaku hemat melalui segenap
potensi dan kemampuan yang dimilikinya.
3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan meningkatkan pola-pola
bimbingan yang tepat sehingga tercapai tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang
memiliki perilaku hemat yang baik.
4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan kepada siswa sehingga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:
1. Perilaku hemat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015
sebelum mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi cenderung rendah.
2. Perilaku hemat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran 2014-2015 setelah
mendapat layanan bimbingan kelompok teknik diskusi cenderung tinggi.
3. Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan bimbingan kelompok
terhadap perilaku hemat siswa kelas X SMA Negeri 1 Tigalingga Tahun Ajaran
2014-2015
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah:
1. Bagi pihak sekolah terutama konselor sekolah hendaknya lebih peduli dan
memperhatikan siswa yang kurang bisa mengendalikan kebiasaanya yang tidak hemat
2. Konselor diharapkan menindaklanjuti kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan
mengadakan kegiatan konseling kelompok untuk penyelesaian yang lebih lanjut.
3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan perilaku hemat
siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok ini secara kontiniu tetap
4. Bagi koordinator BK, diharapkan untuk menyusun program bimbingan konseling
berdasarkan need assesment sehingga layanan bimbingan konseling yang diberikan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariyadi. 2012. Perilaku Terpuji Anak. Bandung: Pustaka Belajar
Damayanti, Nindya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Revika Aditama
Ngudi Tjahjono. -. Hidup Hemat. (Online) dalam http://nguditjahjono. widyagama.ac.id/hidup-hemat/, diakses pada 10 September 2014
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakata: GI
dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sudjana. 2005. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Surya. -. Belajar Hidup Hemat. (Online) dalam http://konsling.blogspot. com/2012/06/belajar-hidup-hemat.html, diakses pada 10 September 2014
Tohirin, A. 2007. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA (Kurikulum 2004). Jakarta: PT. Grasindo
Winkel, W.S dan M.M. Sri Hatuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.