• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Kelas VII Kemendikbud

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Kelas VII Kemendikbud"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PT. TIGA SERANGKAI DENGAN BUKU PAI

KELAS VII KEMENDIKBUD

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh :

Hilman Shodri

NIM 1111011000072

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i

Buku PAI Kelas VII Kemendikbud.

Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran. Oleh karena itu buku teks pelajaran harus berkualitas. Maka kebutuhan terhadap penilaian yang terdapat pada buku teks pelajaran tersebut perlu diperhatikan. Dalam hal ini Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang diserahi tanggung jawab

mengembangkan standar nasional pendidikan perlu menyusun instrumen penilaian buku yang baku dan mampu melakukan pembedaan buku pelajaran yang baik dan yang kurang baik.Buku teks pelajaran tersebut dinilai dari kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan.

Penulis dalam hal ini lebih memfokuskan permasalahannya hanya pada kualitas isi buku teks pelajaran. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas isi buku teks pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipakai sebagai buku acuan wajib peserta didik. Objek pada penelitian ini adalah buku teks pelajaran PAI yang diterbitkan Erlangga, Tiga Serangkai, dan Kemendikbud. Pembatasan dan perumusan masalahnya terletak pada perbandingan kualitas isi dari buku teks pelajaran yang diterbitkan Erlangga dan Tiga Serangkai dengan buku teks pelajaran yang diterbitkan Kemendikbud. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Karena penelitian ini lebih menfokuskan pada kualitas isi atau materi saja, maka instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran menurut BSNP ada 4 subkomponen, yaitu

Alignment dengan KI dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat, Substansi keilmuan dan life skills, Wawasan untuk maju dan berkembang, dan Keberagaman nilai-nilai sosial. Dengan instrument tersebut, maka peneliti mengumpulkan data – data yang baik dari data primer maupun data sekunder, yang nantinya data tersebut di sesuaikan dengan instrument – instrument yang telah ditetapkan.

Disinilah berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi data-data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh. Sehingga dapat diketahui perbandingan kualitas isi buku teks pelajaran yang diterbitkan Erlangga dan Tiga Serangkai dengan buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh Kemendikbud.

(6)

ABSTRACT

Hilman Shodri (1111011000072). The Comparison of Text Book Feasibility for Class VII PAI Erlangga and PT. Tiga Serangkai with PAI Book responsibility to develop national education standards need to develop a standardized assessment instrument books and textbooks capable of performing distinction of good and less good. Textbooks are assessed on the feasibility of the content, language, presentation, and graphics.

In this case, The writer focuses more on the quality of the content of textbooks. The research aimed to look at the quality of the content of textbooks on Islamic Education were used as a reference book compulsory learners. The object of this research is of Islamic Religion Education textbooks pubished by Erlangga, Tiga Serangkai, and Kemendikbud. Restrictions and formulation of the problem lies in the comparison of the quality of the content of textbooks published by Erlangga, Tiga Serangkai, and Kemendikbud. This research is qualitative descriptive. Because this research is more focused on the quality of the content or materials alone, the instrument feasibility assessment contents of textbooks according to BSNP there are four subcomponents, namely Alignment with KI and KD subjects, child development, community needs, substance science and life skills, insight to advance and growing, and diversity of social values. With these instruments, the researchers collected data - good data from the primary data and secondary data, which the data will be adjusted to the instrument - an instrument that has been set.

The next thing the writer do is reading, studying, researching, selecting and classifying the data that is relevant and supportive subject to further analysis authors, conclude in the discussion intact. So that it can be seen comparing the quality of the content of textbooks published Erlangga and the Tiga Serangkai with textbooks published by Kemendikbud.

(7)

ii

Assalamu’alaikum Warahmatullâhi Wabarakâtuh

Alhamdulillâhirabbil Alamin. Segala puji hanya bagi Allah, yang telah

memberikan nikmat sehat, hidup, dan nikmat yang tidak bisa dihitung serta

yang begitu mahal nilainya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas

VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Kelas

VII Kemendikbud. Şalawat bertangkaikan salâm selalu senantiasa

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, orang yang telah

memberikan pencerahan pada hidup kita dengan ilmu pengetahuan sampai

saat ini.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menyadari bahwa suksesnya penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

bukan semata-mata karena usaha penulis sendiri, melainkan tidak lepas dari

bantuan beberapa pihak, baik batuan moril ataupun materil. Oleh karena itu,

sudah menjadi kepatutan untuk penulis sampaikan penghargaan yang tulus

dan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Orang tua penulis, yaitu: Ayahanda tersayang Asril Said dan Ibunda

tercinta Roesdawati Zein yang telah merawat, mendidik putra-putrinya

dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta

membimbing, memotivasi dan mendo’akan penulis dalam menempuh

langkah hidup di dunia yang sementara ini. Serta merekalah yang

telah memberikan pengorbanan yang tak terhitung nilainya dan tak

terbalas bagi penulis. Terima kasih ayah dan ibu ku tercinta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

(8)

iii

3. Bapak H. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag. Dan ibu Hj. Marhamah

Saleh, Lc. MA selaku ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam. Semoga kebijakan yang telah dilakukan selalu mengarah

kepada kontinuitas eksistensi mahasiswanya.

4. Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, kritik dan saran, serta

motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Fauzan, MA selaku dosen pembimbing akademik yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan konsultasi

bagi penulis.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan ilmunya sehingga penulis dapat memahami berbagai

materi perkuliahan.

7. Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PT) dan

Perpustakaan Utama (PU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan berbagai referensi yang menunjang dalam penulisan

skripsi ini.

8. Bapak Zulfachri Zein selaku dan sebagai paman dan motivator saya,

yang selalu menyemangati saya dalam penulisan skrikpsi ini hingga

selesai. Selaku keluarga saya dan sepupu serta saudara penulis yang

tidak bisa disebutkan satu-persatu.

9. Kakak dan Abang iparku, kakak Dian Nurhidayati dan Abang Iparku

Alan tersayang, yang selalu memberikan semangat dan motivasi

kepada penulis, semoga kita selalu menjadi anak-anak yang bisa

membanggakan kedua orang tua kita. Dan untuk kedua keponakanku

yang masih imut-imut, Abiyaksa Ahmad dan Balqis, semoga kalian

sehat selalu.

10.Abang Aan (Farhan Muttaqien) dan Adikku Ayu (Ayu Rezky

Ramadhani) yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan skripsi

(9)

iv dekat bagi penulis.

12.Sahabat-sahabat TWOPAI angkatan 2011, UKM Flat (Bahasa) yang

telah memberikan dukungan agar skripsi ini lancar dan selesai.

13.Teman-teman komunitas Sepeda Sehat UIN Jakarta yang selalu

memotivasi, memberikan dorongan, menyemangati agar selalu

optimis dalam penyelesaian skripsi ini.

14.Team H.A.S. Event Organizer (Abu dan Syafiq) dan PT. Sarana Cipta

Unggul (Bang Lucky, Bang Arief, dan Uni Indah), yang selalu

mendukung agar skripsi ini cepat selesai dan menyemangati penulis.

15.Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah

berjasa membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat balasan

pahala dan rahmat Allah SWT. Dan semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Âmîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn.

Jakarta, 15 September 2015

(10)

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 9

1. Perbandingan Kelayakan Isi ... 9

2. Pendidikan Agama Islam ... 10

3. Buku Teks Pelajaran Agama Islam (PAI) ... 10

a. Pengertian Buku Pelajaran PAI ... 10

b. Fungsi Buku Teks Pelajaran ... 12

c. Peranan Buku Teks Pelajaran... 13

4. Standar Penilaian Kelayakan Buku Teks PAI ... 14

5. Buku Pelajaran PAI Kelas VII Yang Diterbitkan Oleh Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Buku PAI dari Kemendikbud ... 18

a. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga ... 18

b. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan PT. Tiga Serangkai ... 19

c. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kemendikbud ... 20

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 21

(11)

B. Metode Penelitian ... 22

C. Fokus Penelitian ... 23

D. Prosedur Penelitian Data ... 24

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga ... 29

1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta Didik ... 29

a. Materi yang Disajikan ... 29

b. Contoh-Contoh Yang Disajikan ... 39

2. Substansi Keilmuwan dan Life Skill ... 42

a. Mengandung Kecakapan Akademik ... 42

b. Mengandung Kecakapan Personal ... 43

c. Mengandung Kecakapan Sosial ... 45

3. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 46

a. Materi Sesuai dengan Perkembangan Ilmu ... 46

b. Menggunakan Fitur, Contoh Terkini/Actual, dan Rujukan ... 48

4. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 49

a. Keberagaman dalam Pemilihan Contoh ... 49

b. Keberagaman dalam Pemilihan Wacana ... 50

B. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Tiga Serangkai ... 50

1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta Didik ... 50

a. Materi Yang Disajikan ... 50

b. Contoh-Contoh yang Disajikan ... 62

2. Substansi Keilmuwan dan Life Skill ... 65

a. Mengandung Kecakapan Akademik ... 65

b. Mengandung Kecakapan Personal ... 67

c. Mengandung Kecakapan Sosial ... 68

3. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 69

(12)

vii

b. Menggunakan Fitur, Contoh Terkini/Actual, dan Rujukan ... 69

4. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 70

a. Keberagaman dalam Pemilihan Contoh ... 70

b. Keberagaman dalam Pemilihan Wacana ... 70

C. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENDIKBUD) ... 71

D. Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dengan Terbitan Kemendikbud ... 73

E. Tabel Perbandingan Buku Erlangga dengan Terbitan Kemendikbud ... 79

F. Perbandingan Kelayakan isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Tiga Serangkai dengan Terbitan Kemendikbud ... 81

G. Tabel Perbandingan Buku Tiga Serangkai dengan Kemendikbud ... 88

BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.

Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat

hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan

yang benar. Karena itulah fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan

kepribadian unggul dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas

logika, hati, akhlak, dan keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik

kesempurnaan kualitas hidup.1

Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, adalah “usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan

spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.2

Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan

1Dedy Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 2

(14)

2

seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak,

kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh.3

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang dasar, fungsi dan tujuan

pendidikan nasional. Bahwasanya pendidikan nasional “berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.4

Dalam konteks ini, maka tujuan pendidikan nasional tidak jauh berbeda

dengan tujuan Pendidikan Agama Islam. Muhaimin menjelaskan bahwa bahwa

secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk “meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang

agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara”.5

Berdasarkan pengertian dan tujuan diatas, maka penulis menarik kesimpulan

bahwa pendidikan nasional dan pendidikan agama islam mengemban misi untuk

membangun manusia sempurna (insan kamil). Salah satu cara untuk membangun

bangsa dan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki alat

pendidikan yang berkualitas salah satunya adalah buku, serta didukung dengan

materi-materi pendidikan agama yang berkualitas. Dan ditopang oleh pengelolaan

dan pelaksanaan yang baik. Dengan demikian, pendidikan agama islam yang

menjadi bagian dari pendidikan nasional harus bermutu dan berkualitas.

Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama

islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,

menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

3Dedy Mulyasana. loc. cit

4Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan , op.cit, h. 8 – 9

(15)

pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat

untuk mewujudkan persatuan nasional.6 Hal ini menjelaskan bahwa siswa harus

disiapkan dari berbagai bimbingan serta pengajaran agar dapat memahami dan

mengamalkan agama islam khususnya dalam pengajaran pendidikan agama islam.

Sebelum dibahas pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

terlebih dahulu perlu diidentifikasi berbagai problematika yang menjadi kendala

proses pembelajaran PAI. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan tentang

pembelajaran PAI nantinya dapat tepat sasaran. Jika dianalisis secara mendalam

eksistensi pembelajaran PAI tampak memiliki background yang sangat sulit. Kendala pembelajan PAI itu terhampar dari tataran ideologis-filosofis hingga ke

tataran praktis metodologis.7

Bertolak dari berbagai hasil penelitian tentang problematika PAI di sekolah

selama ini, ditemukan salah satu faktornya adalah karena pelaksanaan pendidikan

agama cenderung lebih banyak digarap dari sisi-sisi pengajarannya. Guru-guru

PAI sering kali hanya diajak membicarakan persoalan proses belajar mengajar,

sehingga tenggelam dalam persoalan teknis-mekanis semata. Sementara itu

persoalan yang lebih mendasar yaitu yang berhubungan dengan aspek

pedagogisnya, kurang-kurang banyak disentuh. Padahal, fungsi utama pendidikan

agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu menggugah

kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung

pembentukan pribadi beragama yang kuat.8

Persoalan PAI tersebut sangat erat kaitannya dengan kurikulum. Kurikulum

dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tak dapat dipisahkan

satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada zaman modern ini

tidak mungkin tanpa melibatkan keikutsertaan kurikulum. Khususnya pada saat

ini yang sedang berjalan adalah kurikulum 2013.

6Ibid, h. 75 76

7Akhmad Sodiq, “Problematika Pengembangan Pembelajaran PAI”, Jurnal Tahzib Pendidikan Agama Islam, Vol.3, Januari 2009, h. 30

(16)

4

Bangsa ini, dengan segala kekiniannya, membutuhkan “kendaraan”

Kurikulum 2013 untuk menata berbagai aspek melalui sektor pendidikan. Karena

begitu pentingnya Kurikulum 2013, maka kurikulum ini sesungguhnya bukan

kurikulum program Kementerian, tapi kurikulum yang menjadi program

Pemerintah. Kurikulum yang bukan hanya untuk menyiapkan dan membangun

secara personal peserta didik dalam tiga aspek sikap, pengetahuan dan

keterampilan, melainkan kurikulum yang disiapkan untuk membangun

masyarakat dan membangun peradaban, sehingga menjadi bangsa yang efektif

didalam menghindari tiga penyakit sosial; kemiskinan, ketidaktahuan, dan

keterbelakangan peradaban.9

Sedangkan pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam

proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata memproduksi

bahan pelajaran melainkan lebih menitikberatkan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.10

Kurikulum sebagai pedoman untuk pelaksanaan pendidikan butuh adanya

sarana berupa buku pelajaran (buku teks). Tanpa buku pelajaran, keterampilan,

konsep dan bahan yang diperlukan kurikulum tidak dapat diajarkan. Buku

pelajaran merupakan sumber informasi dan sumber bahan belajar yang sangat

penting, apalagi di negara-negara miskin. Lebih-lebih lagi, karena baik murid

maupun guru tidak mendapatkan akses pada bahan belajar alternatif, buku

pelajaran merupakan satu-satunya dasar untuk pengujian dan penilaian.11

Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan

ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan

kesehatan disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Buku Teks Pelajaran

9Sukemi, Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media, Kurikulum Sebagai

’Kendaraan’, http://www.kemdiknas.go.id/, tanggal 25 Maret 2015

10Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1996), hlm. 38

(17)

adalah sumber Pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan

Kompetensi Inti.12

Dari penjelasan diatas penulis meringkas bahwa dalam pembelajaran PAI

tersebut kurang-kurang banyak disentuh masalah yang berhubungan dengan aspek

pedagogisnya, lebih-lebih yang berhubungan dengan materi yang disampaikan

dalam pembelajaran PAI. Dalam hal ini, salah satu alat pendidikan yang

berhubungan dengan aspek pedagogis adalah keberadaan buku teks pelajaran.

Sehingga keberadaan buku pelajaran merupakan salah satu hal sangat signifikan

yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran PAI, serta dapat menunjang

tercapainya tujuan pendidikan.

Seiring dengan perubahan tuntutan zaman, perkembangan penerbitan buku

sekolah secara nasional saat ini semakin maju. Dan memberikan dampak pada

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para penerbit swasta, perlu adanya

kerja sama antara pemerintah untuk mengantisipasi perkembangan zaman

tersebut. Khususnya kebutuhan terhadap penilaian yang terjadi pada buku teks

pelajaran yang berkembang saat ini.

Untuk mengantisipasi kebutuhan penilaian buku teks pelajaran tersebut,

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang diserahi

tanggung jawab mengembangkan standar nasional pendidikan perlu menyusun

instrumen penilaian buku yang baku dan mampu melakukan pembedaan buku

pelajaran yang baik dan yang kurang baik.13

Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang buku, pasal 4 yaitu: 1) Buku teks pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih

dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebelum digunakan oleh

pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan;

12Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23

(18)

6

2) Kelayakan buku teks sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

Menteri. 14

Berdasarkan UU tersebut setiap penerbit (baik pemerintah maupun swasta)

dalam menerbitkan buku pelajaran dan disebarluaskan ke sekolah harus dinilai

dan disahkan oleh pemerintah (Kemendibud) dalam hal ini dinilai oleh BSNP atau

tim yang dibentuk oleh Menteri dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan

Menteri. Buku teks pelajaran tersebut dinilai dari kelayakan isi, bahasa, penyajian,

dan kegrafikaan.15 Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah konsep,

penulisan notasi yang keliru, data yang tidak akurat, pesan yang tidak jelas,

bahasa yang rancu dan grafika yang kurang baik. Tetapi dalam hal ini, penulis

hanya terfokus meneliti dalam segi isi atau materinya saja.

Berdasarkan dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, peneliti merasa

tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih jauh bagaimana kelayakan isi atau

materi buku pelajaran Pendidikan Agama Islam. Yang penulis tuangkan dalam

bentuk skripsi dengan judul: “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI

untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku

PAI Kelas VII Kemendikbud”.

B. Identifikasi Masalah

Secara lebih operasional, problem PAI dalam kegiatan belajar

mengajar di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dari proses belajar-mengajar, guru PAI lebih berkonsentrasi

persoalan-pesoalan proses belajar mengajar, sehingga tenggelam dalam persoalan

teknis-mekanis semata. Sementara itu persoalan yang lebih mendasar yaitu

yang berhubungan dengan aspek pedagogisnya, kurang-kurang banyak

disentuh. Khususnya buku yang berhubungan dengan buku teks pelajaran.

2. Guru terfokus dalam penggunaan satu buku saja, tanpa melihat

perbandingan buku Pendidikan Agama Islam dari penerbit lain.

14Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku, Pasal 4 Ayat 1 dan 2

(19)

3. Di dalam buku masih belum memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran

yang bersangkutan untuk masing-masing tingkat, serta mendukung

tercapainya KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar) dari mata

pelajaran tersebut,

4. Penyajian materi pada buku masih belum konsisten dengan bidang ilmu

yang sejenis tingkat pendidikan yang sama,

5. Buku yang diterbitkan belum sesuai dengan perkembangan IPTEK,

6. Penyajian pertanyaan kurang disesuaikan dengan informasi dan contoh

(dengan atau tanpa jawaban) yang dirancang untuk membantu proses

pembelajaran dan tes siswa.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Untuk dapat memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam

penulisan skripsi ini, penulis membatasi fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perbandingan kelayakan isi buku Pendidikan Agama Islam

untuk kelas VII terbitan Erlangga dengan buku PAI kelas VII

Kemendikbud.

2. Bagaimana perbandingan kelayakan isi buku Pendidikan Agama Islam

untuk kelas VII terbitan PT. Tiga Serangkai dengan buku PAI kelas

VII Kemendikbud.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Manfaat dan tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah

sesuai dengan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang

peneliti paparkan, yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

bagaimana kelayakan isi buku pelajaran PAI untuk SMP kelas VII

terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dibandingkan dengan

(20)

8

tambahan bagi guru dalam proses belajar mengajar untuk

meningkatkan kualitas pendidikan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi penerbit swasta

untuk meninjau ulang kelayakan buku pelajaran PAI yang

telah diterbitkan, khususnya Erlangga dan PT. Tiga

Serangkai yang dibandingkan dengan buku terbitan

Kemendikbud.

b. Sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya dan Jurusan

(21)

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Perbandingan Kelayakan Isi

Perbandingan berasal dari kata “banding” yang artinya

persamaan, tara, imbangan. Sedangkan perbandingan adalah

pertimbangan, perbedaan (selisih) kesamaan.

16Secara istilah kata ini berarti penyelidikan yang berusaha

mencari pemecahan melalui analisis.17

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kelayakan berarti perihal layak

(patut, pantas).18Sedangkan isi adalah sesuatu yang ada (termuat,

terkandung, dan sebagainya) atau apa yang tertulis di dalam (tentang

buku, surat, dan sebagainya).19

Jadi, perbandingan kelayakan isi yang dimaksud di sini adalah

pertimbangan atau perbedaan tingkat baik buruknya (kelayakan)

sesuatu yang terkandung atau tertulis di dalam (tentang buku, surat,

dan sebagainya). Sesuatu yang terkandung disini adalah buku

16Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2008), h. 128-129

17Echols dan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1989), hlm. 131 18Kamus Bahasa Indonesia , op. cit., h. 891

(22)

10

pegangan siswa yang merupakan sumber dan media pembelajaran.

Sedangkan yang dimaksud isi buku pelajaran yaitu materi-materi yang

berada di dalam buku pelajaran PAI kelas VII yang diterbitkan oleh

PT. Tiga Serangkai, terbitan Erlangga dan buku teks pelajaran PAI dari

Kemendikbud

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang dilakukan

untuk mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami, dan

mengamalkan ajaran Islam. Pendidikan tersebut melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.20 Sedangkan menurut Zakiah

Daradjat mengatakan bahwa secara umum Pendidikan Islam itu adalah

pembentukan kepribadian muslim.21

3. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

a. Pengertian Buku Pelajaran PAI

Buku teks berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No. 11 Tahun 2005 adalah “buku acuan wajib untuk digunakan di

sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka

peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan

kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kepekaan dan kemampuan estetika, potensi fisik dan

kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional

pendidikan”.22

Menurut Mungin Eddy Wibowo bahwa Buku pelajaran adalah

buku yang dijadikan pegangan siswa sebagai sumber dan media

pembelajaran (instruksional). Sesuai dengan definisi tersebut, maka

buku pelajaran yang digunakan di sekolah sebagai buku pegangan

20Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 4

21Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 28

(23)

siswa dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum

pendidikan nasional dan yang berfungsi mendukung terbentuknya

kompetensi lulusan siswa.23

Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan

umum dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih

membutuhkan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk

menjelaskan kandungannya.24

Dilihat dari sifat penyajian pesannya, buku cenderung

informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan

cangkupan yang luas dan umum.25

Dari uraian buku pelajaran di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa buku teks pelajaran PAI adalah buku acuan yang menjadi

pegangan bagi siswa atau guru yang memuat materi (pelajaran)

yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yang digunakan

sebagai sumber atau media pembelajaran (instruksional) yang

berkaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

untuk mengembangkan kepribadian dan tujuan pedagogis

(kognitif, afektif, dan psikomotorik).

Dari penjelasan tentang buku teks di atas, Dedi Supriadi

menjelaskan bahwa buku teks terdiri atas buku teks poko dan buku

teks pelengkap. Buku teks pokok disediakan oleh pemerintah atau

Depdiknas yang disebut buku paket. Buku paket diedarkan secara

cuma-cuma ke sekolah. Sedangkan buku teks pelengkap adalah

buku-buku terbitan swasta yang dibeli oleh sekolah atau siswa

berdasarkan pilihan setempat. Pengertian “setempat” disini bisa

23Mungin Eddy Wibowo (Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan-BSNP), Hati-hati Menggunakan Buku Pelajaran (Wacana), http://www.suaramerdeka.com, tanggal 30-Maret-2015 24Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012, h.98

(24)

12

sekolah atau daerah.26

Dalam hal ini penulis meneliti buku teks yang dibagi menjadi

buku terbitan swasta dan buku dari Kemendikbud, seperti yang

telah dijelaskan oleh Dedi Supriadi tersebut. Yang kemudian

disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini.

b. Fungsi Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran merupakan buku yang berisikan materi

atau informasi mengenai bahan pelajaran yang telah disesuaikan

dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, buku teks

pelajaran dapat berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk

memahami kurikulum.

Dina Indriana mengatakan bahwa buku teks merupakan salah

satu contoh dari media bahan cetak. Media bahan cetak atau buku

teks tersebut memiliki kelebihan. Kelebihannya adalah dapat

menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak; pesan

dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan

kecepatan masing-masing; dapat dipelajari kapan saja karena bisa

dibawa ke mana pun; terkadang, tampilannya lebih menarik saat

dilengkapi dengan gambar dan warna; dan perbaikan atau revisi

bisa dilakukan dengan mudah.27

Buku teks pelajaran merupakan alat pengajaran yang

merupakan sarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.

Nasution mengemukakan bahwa, ada beberapa manfaat buku

pelajaran , diantaranya adalah :

1) Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum

karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.

26Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia; Problematika Penilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku Bacaan dan Buku Sumber, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001), hlm. 1-2

(25)

2) Buku pelajaran juga merupakan pegangan dalam

menentukan metode pengajaran.

3) Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk

mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

4) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun

berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu

yang lama.

5) Buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas

yang berurutan, sekalipun guru berganti.

6) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai

bahan-bahan standar pengajaran.

7) Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar

yang lebih mantap bila guru menggunakannya dari tahun ke

tahun.28

c. Peranan Buku Teks Pelajaran

Sebagaimana diakui bersama bahwa salah satu pendukung di

dalam proses pendidikan adalah buku pelajaran. Buku pelajaran

(buku teks) merupakan suatu sarana untuk mengkomunikasikan

ilmupengetahuan.

Hartono Kasmadi mengemukakan bahwa buku teks atau buku

ajar merupakan sarana pembelajaran yang signifikan untuk hampir

semua mata pelajaran dalam kurikulum. Aplikasi buku teks oleh

guru memiliki arti luas, terutama pada informasi yang disajikan

dalam mata pelajaran tertentu. Buku teks juga memberikan

pengaruh dalam pengembangan mata pelajaran. Sayang, banyak

penulis kurang menaruh perhatian terhadap buku teks, karena

penyiapannya memerlukan kurikulum, kebutuhan guru dan siswa

(26)

14

dalam pembelajaran, dan harus selalu up to date.29

Tidak diragukan lagi, buku teks yang baik sangat memberikan

pendalaman terhadap bahan pelajaran yang disajikan oleh guru.30

Hal ini menunjukkan bahwa buku teks sangat berperan dalam

memajukan kualitas pendidikan.

Buku pelajaran (buku teks) merupakan suatu sarana untuk

mengkomunikasikan ilmu pengetahuan. Artinya buku pelajaran

yang digunakan di sekolah oleh guru atau siswa harus secara jelas

dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, pengetahuan, dan

mengembangkan kemampuan sedemikian sehingga dapat dipahami

oleh siswa maupun guru. dengan kata lain, buku pelajaran

merupakan suatu media bagi penyajian suatu subyek secara terurut

bagi keperluan mengajar dan belajar sehingga bermanfaat untuk

pengkonstruksian suatu situasi belajar secara spesifik.31

4. Standar Penilaian Kelayakan Buku Teks PAI

Buku pelajaran memiliki peranan penting dalam sistem pendidikan

nasional. Karena buku tersebut merupakan salah satu komponen dalam

proses pembelajaran. Dengan buku teks yang baik, yang isinya

mencakup semua KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar)

sesuai tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan

ilustrasinya menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar

pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal mencapai

standar kompetensi lulusan (SKL).

Tujuan penilaian buku teks adalah untuk memastikan bahwa

buku-buku teks yang akan digunakan di sekolah-sekolah benar-benar layak

pakai atau berkualitas dan memenuhi standar nasional.

29Hartono Kasmadi (Guru besar Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes), Peran Buku Teks dalam Pembelajaran (Karangan Khas), http://www.suaramerdeka.com, tanggal 30-Maret-2015

30Ibid

(27)

Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005

pasal 43 ayat (5): “kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks dinilai oleh BNSP dan ditetapkan dengan Paraturan

Menteri”.32

Berbagai hasil studi menunjukkan bahwa buku pelajaran sangat

berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Agar keberadaan

buku pelajaran yang digunakan di sekolah dapat efektif untuk

menunjang pencapaian kompetensi dan bermakna terhadap prestasi

belajar, maka buku-buku pelajaran harus memenuhi standar mutu.33

Berikut ini akan dikemukakan aspek-aspek dan indikator yang

dinilai pada buku pelajaran pokok SLTP sebagaimana dituangkan

dalam Petunjuk Teknis Penilaian Buku Pelajaran SLTP Proyek

Pengembangan Buku dan Minat Baca.

a. Aspek isi,

1) Memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran minimal yang

bersangkutan untuk masing-masing tingkat,

2) Penyajian materi harus konsisten dengan bidang ilmu yang

sejenis untuk tingkat pendidikan yang sama,

3) Cakupan mata pelajaran harus relevan dengan lingkup dan

urutan materi yang tercantum dalam kurikulum,

4) Benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan yang

bersangkutan dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku,

5) Sesuai dengan perkembangan IPTEK,

6) Pertanyaan harus disesuaikan dengan informasi dan contoh

(dengan atau tanpa jawaban) yang dirancang untuk

membantu proses pembelajaran dan tes kemajuan siswa,

7) Informasi yang diambil dari sumber lain harus disertai

penjelasan,

32Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 43 Ayat 6

(28)

16

8) Untuk kelas-kelas akhir, isi buku harus disertai indeks dan

daftar yang dianggap perlu,

9) Wajib mencantumkan daftar pustaka.34

b. Aspek penyajian

1) Ancangan yang dipakai dalam buku harus menunjukkan

ancangan yang disarankan kurikulum,

2) Lingkup dan urutan harus dirancang secara logis, mulai dari

sisi yang lazim bagi siswa, baru kemudian diikuti oleh

subjek yang baru, kompleks dan abstrak,

3) Saling memperkuat dengan bahan kajian yang terkait,

4) Menarik minat dan perhatian siswa,

5) Menantang dan merangsang peserta didik untuk terus

mempelajari bahan kajian pelajaran yang bersangkutan,

6) Penyampaian termasuk penataan bahan pelajaran dan

sistematika penulisan mengacu pada berbagai aspek

kemampuan dan tingkat perkembangan siswa,

7) Dalam buku harus terdapat hierarki penyajian yang jelas

dan konsisten (misalnya: bab, subbab dan judul).35

c. Aspek Bahasa

1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,

2) Bahasa yang digunakan dalam buku harus relevan dengan

pemakai, mudah dipahami, sesuai dengan kemampuan

bahasa mereka dalam hal: kosakata (istilah, pilihan kata,

dan ejaan), struktur kalimat dan pengaturan alinea,

3) Menggunakan bahasa Indonesia yang mampu

meningkatkan kematangan dan perkembangan siswa,

4) Berkenaan dengan pengalihan huruf, buku harus

menggunakan transliterasi yang dibakukan.36

34Dedi Supriadi, Loc.cit, hlm. 218 35Ibid., h..219

(29)

d. Aspek Keamanan

1) Sesuai dan tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD

1945, dan ketetapan MPR,

2) Sesuai/tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah,

3) Tidak bertentangan dengan hukum, peraturan, dan etika

yang berlaku,

4) Tidak menimbulkan pertentangan antaraagama, suku, serta

tradisi budaya setempat.37

e. Aspek Grafika

1) Ilustrasi (dan caption-nya) harus mendukung isi teks, jelas

dan mudah dimengerti,

2) Pemakaian warna harus sesuai dengan kebutuhan (efisien

dan ekonomis),

3) Hubungan khusus antara teks dengan ilustrasi harus

konsisten,

4) Ukuran huruf dan ukuran set harus sesuai dengan usia dan

pengalaman pembaca (11-12pts),

5) Panjang larik yang sesuai adalah 26-50 ems (tergantung

pada ukuran set huruf),

6) Jarak larik yang sesuai adalah 1- 1,5 (misalnya 20/24 pts

sampai 20/30 pts),

7) Ukuran buku yang sesuai tergantumg pada ukuran pres,

misalnya A4, A5, B5, atau crown quarto.38

Dari penjelasan standar penilaian buku teks di atas, maka

dalam penilaian terhadap buku teks yang dikemukakan oleh Dedi

Supriadi tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dijelaskan oleh

Pudji Muljono pada Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran

Pendidikan Dasar dan Menengah yang dilakukan oleh BSNP.

Bahwasanya kelayakan isi dari sebuah buku teks salah satu

37Ibid.,

(30)

18

subkomponen atau indikatornya, adalah:

1) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat,

2) Substansi keilmuan dan life skills,

3) Wawasan untuk maju dan berkembang,

4) Keberagaman nilai-nilai sosial.39

Dari penjelasan di atas, penulis lebih mendasarkan pada

pendapat Dedi Supriadi. Karena menurut Dedi Supriadi, bahwa

buku teks pelajaran dikategorikan menjadi dua, yaitu buku

pelajaran pokok dan buku pelajaran pelengkap. Buku pelajaran

yang penulis teliti termasuk dalam kategori kedua buku tersebut,

yaitu buku pelajaran pokok adalah buku pelajaran PAI dari

Kemendikbud dengan buku pelajaran pelengkap adalah buku

pelajaran PAI terbitan PT. Tiga Serangkai dan terbitan Erlangga.

Dalam membandingkan antara buku teks pelajaran PAI dari

Kemendikbud dengan buku PAI terbitan PT. Tiga Serangkai dan

terbitan Erlangga, penulis lebih menfokuskan pada kelayakan isi

atau materi saja. Sedangkan aspek bahasa, grafika dan keamanan

nasional memerlukan penelitian lebih lanjut.

5. Buku Pelajaran PAI Kelas VII Yang Diterbitkan Oleh Erlangga,

PT. Tiga Serangkai dan Buku PAI dari Kemendikbud

Buku yang menjadi penelitian penulis adalah buku ajar PAI kelas

VIISMP yang diterbitkan oleh Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan buku

PAI dari Kemendikbud, sedangkan mengenai uraian tentang buku ajar

tersebut akan dibahas di bawah ini:

a. Buku Teks PAI untuk Kelas VII terbitan Erlangga

Buku Ajar PAI kelas VIII SMP terbitan Erlangga adalah buku

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP kelas VII

terbitan Erlangga ditulis oleh Chaeroni, M. Ag., Muh. Syafrudin,

(31)

S.Ag,. dan Drs. M. Sholeh dengan editor Drs. H. Faisol dan Sani

Nurlatifah, buku tersebut diterbitkan pada 2013 dengan tebal 240

halaman, yang terdiri dari 13 Bab (Asmaul Husna, Iman Kepada

Malaikat, Kewajiban Menuntut Ilmu, Berempati Terhadap Sesama,

Sikap Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf, Menjaga Sikap Jujur dan

Amanah, Menjaga Sikap Istiqomah, Taharah, Shalat Wajib

Berjamaa’ah, Shalat Jum’at, Shalat Jama’ dan Qashar, Perjuangan

Nabi Muhammad SAW.dan Khulafaurrasyidin). Terdiri dari Kata

pengantar, Daftar isi, Pedoman Transliterasi Arab-Latin. Penerbit

Erlangga beralamatkan di Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas,

Jakarta 13740.40

b. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan PT. Tiga Serangkai

Buku Ajar PAI kelas VII SMP terbitan PT. Tiga Serangkai

adalah buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP

kelas VII yang diterbitkan oleh PT. Tiga Serangkai ditulis oleh

Minanul Aziz dengan editor ahli Latif, buku ini diterbitkan pada

2014 dengan tebal 198 halaman, yang terdiri dari 12 Bab

(Mengkaji Surah al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah ar-Rahman Ayat

33 serta Hadits terkait, Beriman kepada Allah SWT. Berakhlak

terpuji 1, Bersuci dari Hadats, Salat Berjama’ah, Sejarah

Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah dan Madinah,

Mengkaji Surah an-Nisa ayat 146, Surah al-Baqarah Ayat 153,

Surah Ali Imran Ayat 134, dan Hadits Terkait, Beriman kepada

Malaikat Allah Swt. berakhlak terpuji 2, Shalat Jum’at, Salat

Jamak dan Salat Qasar, dan Sikap Terpuji Khulafaur Rasyidin).

Yang terdiri dari Kata Pengantar, Pedoman Transliterasi Arab –

Latin, Petunjuk Penggunaan Buku, Analisis Program Pengajaran

(32)

20

dan Daftar Isi. PT. Tiga Serangkai berlokasi di Jl. Dr. Supomo 23

Solo Telp. (0271) 714344, Fax. (0271) 713607.41

c. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kemendikbud

(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Buku Ajar PAI kelas VII SMP terbitan Kemendikbud adalah

buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP kelas

VII yang diterbitkan oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan) yang terdiri dari Kontributor Naskah oleh

Mustahdi dan Sumiyati, penelaah oleh Yusuf A. Hasan dan Ismail

HM, dan penyelia penerbitan adalah Politeknik Negeri Media

Kreatif, Jakarta. Buku ini diterbitkan pada 2013 dengan tebal 168

halaman, yang terdiri dari 13 Bab (Dengan Ilmu Pengetahuan

Semua Menjadi Lebih Mudah, Lebih Dekat dengan Allah Swt.

yang Sangat Indah Nama-Nya, Hidup Tenang dengan Kejujuran,

Amanah, dan Istiqomah, Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman,

Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah, Selamat Datang Nabi

Kekasihku, Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan

Pemaaf, Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-malaikat Allah Swt.,

Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah, Memupuk Rasa

Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu, Islam Memberikan

Kemudahan melalui salat Jamak dan Qasar, Hijrah ke Madinah Sebuah Kisah yang Membanggakan, dan Al-Khulafau Ar-Rasyidin

Penerus Perjuangan Nabi saw). Yang terdiri dari Kata Pengantar,

Daftar Isi, Indeks, Glosarium, Daftar Pustaka, dan Ikhtisar.

Diterbitkan langsung dari Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia.42

41Minanul Aziz, Petunjuk Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 untuk Kelas VII SMP, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014)

(33)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk lebih memperjelas mengenai permasalahan, peneliti akan

menguraikan beberapa kepustakaan yang relevan mengenai pembahasan

akan dibicarakan dalam skripsi antara lain:

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Amrih Prayoga yang berjudul

“Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA” yang lebih menfokuskan pada teks pelajaran fisika tersebut untuk dianalisis kelayakan

isinya, yang meliputi; kesesuaian isi dengan SK dan KD, substansi

keilmuan, wawasan untuk maju dan berkembang.

Penelitian yang dilakukan oleh Rini Niswati yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kualitas Buku Ajar PAI Untuk Kelas VIII SMP (Studi

Komparasi Buku PAI Terbitan Erlangga Dan CV. Aneka Ilmu)”. Yang

lebih menfokuskan pada permasalahan kualitas isi buku yang diterbitkan

Erlangga Dan CV. Aneka Ilmu.

Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Nurjanah yang berjudul “Analisis

Kualitas Buku Teks Kimia MA Kelas IX Di Kota Jakarta Barat ditinjau

dari segi Kesesuaian Isi Dengan Kurikulum”, yang lebih menfokuskan

permasalahannya pada kesesuaian buku teks kimia MA kelas XI ditinjau

dari segi kesesuaian isi dengan kurikulum berdasarkan aspek materi/isi dan

aspek kelayakan penyajian. Penelitian tersebut dilakukan di seluruh

(34)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks

PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai

Dengan Buku PAI Kelas VII Kemendikbud” dilaksanakan beberapa

bulan, dengan pengaturan waktu, yaitu dari bulan Maret 2015 sampai

bulan Juli 2015 digunakan untuk melakukan pengumpulan data mengenai

sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari buku yang diteliti, yaitu buku

terbitan Erlangga, Tiga Serangkai, dan terbitan Kemendikbud. Serta

tambahan sumber dari teks book yang ada di perpustakaan, dan sumber lain yang mendukung penelitian, terutama yang berkaitan dengan judul

tersebut. Kemudian penyusunan data dalam bentuk hasil penelitian

(laporan) dari sumber-sumber yang telah ditentukan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian komparasi dan kualitatif yang

bersifat deskriptif. Maksudnya di antara metode yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah metode deskriptif. Maksud dari tujuan

deskriptif tersebut menurut Bugin (2007: 68) adalah, “yang bertujuan

untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

(35)

objek penilaian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai

suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,

situasi, ataupun fenomena tertentu.”43

Penelitian ini berusaha untuk melaporkan keadaan objek yang diteliti

sesuai dengan apa adanya dari dokumen yang ada, yaitu menggambarkan

atau mendeskripsikan dokumen tersebut dari kelayakan isi buku teks

pelajaran PAI terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI

kelas VII Kemendikbud.

Dalam penelitian deskriptif ini juga mengguanakan metode

dokumentasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku

teks pelajaran PAI tersebut. Maksud dokumentasi tersebut dalam artian

yang luas adalah suatu produk karya dari kegiatan-kegiatan pengumpulan,

pencatatan/perekaman tentang suatu/beberapa peristiwa dan objek-objek

yang bertalian dengannya. Sedangkan dalam artian khas dokumentasi

merupakan sekumpulan catatan dan rekaman tentang peristiwa-peristiwa

yang telah dan sedang terjadi.44

Penelitian ini juga memuat atau memanfaatkan sumber dari pustaka.

Oleh karena itu, penulis juga menambahkan penelitian kepustakaan

(library research) yakni penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya, riset

pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi

perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan.45

C. Fokus Penelitian

Peneliti lebih menfokuskan pada kelayakan isi atau materi saja. Maka

untuk melihat pada kelayakan isi atau materi tersebut, perlu dilihat

instrumen-instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran. Karena

43Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h.62

(36)

24

dalam hal ini, penulis hanya terfokus meneliti dalam segi isi atau

materinya saja. Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian dan

kegrafikaan yang digunakan pada buku teks tersebut.

Adapun instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran

menurut BSNP ada 4 sub komponen. Yang mana sub komponen

tersebut berasal komponen kelayakan isi.

Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa

subkomponen atau indikator berikut :

1. Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat

2. Substansi keilmuan dan life skills

3. Wawasan untuk maju dan berkembang

4. Keberagaman nilai-nilai sosial46

Sub komponen tersebut apabila diringkas sesuai dengan buku yang

berlaku saat ini. Maka penulis mengganti SK dan KD tersebut menjadi KI

(Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) dengan tidak merubah

sedikitpun konteks pada maknanya. Penilaian kelayakan isi BSNP tersebut

tidak jauh berbeda dengan pendapat Dedi Supriadi tentang penialaian

kelayakan isi buku teks.

D. Prosedur Penelitian Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif

dengan metode dokumentasi dan kepustakaan. Pelulis melakukan

pengumpulan dan pengolahan data adalah:

1. Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan metode penelitian akan menentukan teknik dan alat

pengumpulan data yang digunakan.47 Oleh karena itu penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data

46Pudji Muljono, op. cit., h. 21

(37)

dari sumber-sumber data yang ada, baik dari data primer maupun data

sekunder. Untuk memperoleh data dalam pengumpulan data tersebut,

maka penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan buku PAI yang

diterbitkan Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Kemendikbud.

Sedangkan, dalam memperoleh data tersebut untuk penelitian, penulis

menggunakan dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder.

Sumber data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber

pertama.48 Penulis menyebut data primer ini juga sebagai data asli, yang

di antaranya adalah:

a. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP

terbitan Erlangga.

b. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP

terbitan PT. Tiga Serangkai

c. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP

terbitan Kemendikbud

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber

yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari

laporan-laporan penelitian terdahulu.49 Dalam hal ini penulis juga

menyebutnya sebagai data kedua atau ketiga. Di antaranya adalah:

a. Buletin BSNP tentang penilaian terhadap buku teks pelajaran

agama,

b. Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia: Problematika

Penilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku

Bacaan, dan Buku Sumber (Yogyakarta: Mitra Gama Widya,

2001),

48Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.45

(38)

26

c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran,

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor

2 Tahun 2008 tentang Buku, dan

e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Teknik Pengelolahan data

Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan

adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi

data-data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk

selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh.

Selanjutnya pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen

kelayakan isi dirinci lagi sesuai dengan subkomponen masing-masing,

rinciannya sebagai berikut:

a. Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran dan kebutuhan

peserta didik, dirinci sebagai berikut:

1) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi

yang terkandung dalam Kompetensi Dasar (KI) dan

Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam SMP,

2) Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik

kehidupan yang konkret dalam kehidupan masyarakat

sehari-hari, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

b. Substansi keilmuwan dan life skill, dirinci sebagai berikut:

1) Mengandung kecakapan akademik,

2) Mengandung kecakapan personal,

3) Mengandung kecakapan sosial.

c. Wawasan untuk maju dan berkembang, dirinci sebagai berikut:

(39)

2) Menggunakan fitur, contoh terkini/actual, dan rujukan.50

d. Keberagaman nilai-nilai sosial, dirinci sebagai berikut:

1) Keberagaman dalam pemilihan contoh

2) Keberagaman dalam pemilihan wacana

Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data yang berasal dari empat

sub komponen yang telah dirinci tersebut. Yang disesuaikan dengan buku

yang telah dipilih oleh peneliti, yaitu buku PAI kelas VII terbitan

Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Kemendikbud. Data ini menjadi dasar

untuk analisis penyimpulan. Data tersebut meliputi semua hal yang

ditemukan selama penelitian. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan

secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui status kelayakan buku

penulis menggunakan metode kualitatif sehingga penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan gambaran sebagai

berikut:

Gambar 3.1. Skema Analisis Data

50Amrih Prayoga, Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA, Skripsi Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011

Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran

1) Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran dan kebutuhan

peserta didik,

2) Substansi keilmuwan dan life skill,

3) Wawasan untuk maju dan berkembang, dan

4) Keberagaman nilai-nilai sosial

(40)

28

Selanjutnya pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen

kelayakan isi tersebut dirinci lagi sesuai dengan penjelasan di atas dan

kemudian peneliti membandingkan ketiga buku tersebut sesuai dengan

standar yang telah dijelaskan di atas. Hal itu dilakukan setelah penulis

(41)

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga

1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta

Didik:

a. Materi yang Disajikan

Materi yang terdapat pada buku terbitan Erlangga ini dibagi

menjadi 13 bab, yang setiap bab tersebut memiliki Kompetensi

Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) masing-masing.

Bab I adalah berkenaan dengan pembahasan Asmaul

Husna. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2 dan

KI-3, yaitu:

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya,

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan

procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena

(42)

30

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

KD - 1.2, 1.2 dan 1.3, yang harus dikuasai siswa adalah:

1) Beriman kepada Allah SWT,

2) Memahami makna Asmaul Husna (Al-’Alim, al-Khabir,

as-Sami’, dan al-Bashir),

3) Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan orang

yang meneladani Asmaul Husna (Al-’Alim, al-Khabir,

as-Sami’, dan al-Bashir).

Bab II adalah berkenaan dengan Iman Kepada Malaikat.

Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-1 dan KI-3,

yaitu :

1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya (KI-1),

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata) (KI-3).

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

KD - 1.3 dan 3.2, yang harus dikuasai siswa adalah:

1) Beriman kepada Allah SWT,

2) Memahami makna iman kepada malaikat berdasarkan

dalil naqli.

Bab III adalah berkenaan dengan Kewajiban Menuntut

Ilmu. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2 dan

KI-3, yaitu :

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

(43)

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata. (KI-3)

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

KD – 2.7, yang harus dikuasai siswa adalah:

1) Memiliki perilaku semangat menuntut ilmu sebagai

implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-’Alim, al

-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan QS. Al-Mujadilah (58): 11 dan QS. Ar-Rahman (55):33 serta hadis

terkait.

Bab IV adalah berkenaan dengan Berempati Terhadap

Sesama. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2,

KI-3, dan KI-4, yaitu :

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya (KI-2),

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait

fenomena dan kejadian yang tampak mata (KI-3),

3) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori (KI-4).

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

(44)

32

1) Memahami makna empati terhadap sesama sesuai

kandungan QS. An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait.

2) Menghargai perilaku empati terhadap sesama sebagai

implementasi dari QS. An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait

3) Mencontohkan perilaku empati terhadap sesama sesuai

kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait.

Bab V adalah berkenaan dengan Sikap Ikhlas, Sabar, dan

Pemaaf. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2

dan KI-3, yaitu :

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya (KI-2),

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata (KI-3).

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

KD – 2.2 dan 3.4, yang harus dikuasai siswa adalah:

1) Memiliki perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai

implementasi dari pemahaman QS. An-Nisa (4):146,

QS. Al Baqarah (2):153, dan QS. Ali Imran (3): 134,

dan hadis terkait tentang ikhlas, sabar dan pemaaf.

2) Memahami kandungan QS. An-Nisa (4) : 146, QS.

Al-Baqarah (2): 153, dan QS. Ali Imran (3): 134 serta

hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf

Bab VI adalah berkenaan dengan Menjaga Sikap Jujur dan

Amanah. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2

(45)

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya (KI-2),

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata (KI-3).

Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari

KD – 3.6, 2.1 dan 4.6, yang harus dikuasai siswa adalah:

1) Memahami makna amanah sesuai kandungan QS.

Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait,

2) Menghargai perilaku jujur sebagai implementasi dari

pemahaman QS. Al-Baqarah (2): 42 dan hadis terkait,

3) Mencontohkan perilaku amanah sesuai kandungan Q.S.

Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait.

Bab VII adalah berkenaan dengan Menjaga Sikap

Istiqomah. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2,

KI-3, dan KI-4, yaitu :

1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya (KI-2),

2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena

dan kejadian yang tampak mata (KI-3),

3) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

Gambar

Gambar 3.1. Skema Analisis Data
gambar-gambar. Hal itu bisa dilihat pada gambar tentang
gambar tentang praktik wudu dan tayamum.

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kesesuaian buku teks matematika SMP kelas VII terbitan Ganeca Exact menurut Bell berdasarkan kriteria yang berhubungan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kesesuaian buku teks matematika SMP kelas VII terbitan Ganeca Exact menurut Bell berdasarkan kriteria yang berhubungan

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kelayakan penyajian materi menulis pada buku teks Kulina Basa Jawa kelas VII terbitan Intan

Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kelayakan penyajian materi menulis pada buku teks Kulina Basa Jawa kelas VII terbitan Intan Pariwara, sehingga dapat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik penyajian bahan berbasis teks pada buku Mahir Berbahasa Indonesia Kelas VII SMP terbitan Erlangga

Secara keseluruhan materi yang terdapat di dalam buku teks sudah memuat konsep yang sesuai dengan kebutuhan materi agar tercapainya KI dan KD. Materi yang disajikan sudah

Aspek lain yaitu kesesuaian dengan SKL, KI, KD, kedalaman materi ditinjau dari pola pikir keilmuan, penerapan pendekatan scientific , dan penilaian autentik yang tersedia di

Sedangkan penelitian yang dilakukan Prihantoro dkk 2018: 8 menyatakan bahwa buku teks pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII SMP/MTs kurikulum 2013 terbitan Platinum sudah menenuhi