PT. TIGA SERANGKAI DENGAN BUKU PAI
KELAS VII KEMENDIKBUD
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Hilman Shodri
NIM 1111011000072
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i
Buku PAI Kelas VII Kemendikbud.
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran. Oleh karena itu buku teks pelajaran harus berkualitas. Maka kebutuhan terhadap penilaian yang terdapat pada buku teks pelajaran tersebut perlu diperhatikan. Dalam hal ini Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang diserahi tanggung jawab
mengembangkan standar nasional pendidikan perlu menyusun instrumen penilaian buku yang baku dan mampu melakukan pembedaan buku pelajaran yang baik dan yang kurang baik.Buku teks pelajaran tersebut dinilai dari kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan.
Penulis dalam hal ini lebih memfokuskan permasalahannya hanya pada kualitas isi buku teks pelajaran. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat kualitas isi buku teks pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipakai sebagai buku acuan wajib peserta didik. Objek pada penelitian ini adalah buku teks pelajaran PAI yang diterbitkan Erlangga, Tiga Serangkai, dan Kemendikbud. Pembatasan dan perumusan masalahnya terletak pada perbandingan kualitas isi dari buku teks pelajaran yang diterbitkan Erlangga dan Tiga Serangkai dengan buku teks pelajaran yang diterbitkan Kemendikbud. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Karena penelitian ini lebih menfokuskan pada kualitas isi atau materi saja, maka instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran menurut BSNP ada 4 subkomponen, yaitu
Alignment dengan KI dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat, Substansi keilmuan dan life skills, Wawasan untuk maju dan berkembang, dan Keberagaman nilai-nilai sosial. Dengan instrument tersebut, maka peneliti mengumpulkan data – data yang baik dari data primer maupun data sekunder, yang nantinya data tersebut di sesuaikan dengan instrument – instrument yang telah ditetapkan.
Disinilah berikutnya yang penulis lakukan adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi data-data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh. Sehingga dapat diketahui perbandingan kualitas isi buku teks pelajaran yang diterbitkan Erlangga dan Tiga Serangkai dengan buku teks pelajaran yang diterbitkan oleh Kemendikbud.
ABSTRACT
Hilman Shodri (1111011000072). The Comparison of Text Book Feasibility for Class VII PAI Erlangga and PT. Tiga Serangkai with PAI Book responsibility to develop national education standards need to develop a standardized assessment instrument books and textbooks capable of performing distinction of good and less good. Textbooks are assessed on the feasibility of the content, language, presentation, and graphics.
In this case, The writer focuses more on the quality of the content of textbooks. The research aimed to look at the quality of the content of textbooks on Islamic Education were used as a reference book compulsory learners. The object of this research is of Islamic Religion Education textbooks pubished by Erlangga, Tiga Serangkai, and Kemendikbud. Restrictions and formulation of the problem lies in the comparison of the quality of the content of textbooks published by Erlangga, Tiga Serangkai, and Kemendikbud. This research is qualitative descriptive. Because this research is more focused on the quality of the content or materials alone, the instrument feasibility assessment contents of textbooks according to BSNP there are four subcomponents, namely Alignment with KI and KD subjects, child development, community needs, substance science and life skills, insight to advance and growing, and diversity of social values. With these instruments, the researchers collected data - good data from the primary data and secondary data, which the data will be adjusted to the instrument - an instrument that has been set.
The next thing the writer do is reading, studying, researching, selecting and classifying the data that is relevant and supportive subject to further analysis authors, conclude in the discussion intact. So that it can be seen comparing the quality of the content of textbooks published Erlangga and the Tiga Serangkai with textbooks published by Kemendikbud.
ii
Assalamu’alaikum Warahmatullâhi Wabarakâtuh
Alhamdulillâhirabbil Alamin. Segala puji hanya bagi Allah, yang telah
memberikan nikmat sehat, hidup, dan nikmat yang tidak bisa dihitung serta
yang begitu mahal nilainya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas
VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI Kelas
VII Kemendikbud. Şalawat bertangkaikan salâm selalu senantiasa
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, orang yang telah
memberikan pencerahan pada hidup kita dengan ilmu pengetahuan sampai
saat ini.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menyadari bahwa suksesnya penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
bukan semata-mata karena usaha penulis sendiri, melainkan tidak lepas dari
bantuan beberapa pihak, baik batuan moril ataupun materil. Oleh karena itu,
sudah menjadi kepatutan untuk penulis sampaikan penghargaan yang tulus
dan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Orang tua penulis, yaitu: Ayahanda tersayang Asril Said dan Ibunda
tercinta Roesdawati Zein yang telah merawat, mendidik putra-putrinya
dengan tulus ikhlas, dan mencukupi kebutuhan moril dan materil serta
membimbing, memotivasi dan mendo’akan penulis dalam menempuh
langkah hidup di dunia yang sementara ini. Serta merekalah yang
telah memberikan pengorbanan yang tak terhitung nilainya dan tak
terbalas bagi penulis. Terima kasih ayah dan ibu ku tercinta.
2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu
iii
3. Bapak H. Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag. Dan ibu Hj. Marhamah
Saleh, Lc. MA selaku ketua dan sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Semoga kebijakan yang telah dilakukan selalu mengarah
kepada kontinuitas eksistensi mahasiswanya.
4. Bapak Drs. Abdul Haris, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan perhatian, bimbingan, nasehat, kritik dan saran, serta
motivasi yang besar dalam proses penulisan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Fauzan, MA selaku dosen pembimbing akademik yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan konsultasi
bagi penulis.
6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan ilmunya sehingga penulis dapat memahami berbagai
materi perkuliahan.
7. Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (PT) dan
Perpustakaan Utama (PU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
menyediakan berbagai referensi yang menunjang dalam penulisan
skripsi ini.
8. Bapak Zulfachri Zein selaku dan sebagai paman dan motivator saya,
yang selalu menyemangati saya dalam penulisan skrikpsi ini hingga
selesai. Selaku keluarga saya dan sepupu serta saudara penulis yang
tidak bisa disebutkan satu-persatu.
9. Kakak dan Abang iparku, kakak Dian Nurhidayati dan Abang Iparku
Alan tersayang, yang selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis, semoga kita selalu menjadi anak-anak yang bisa
membanggakan kedua orang tua kita. Dan untuk kedua keponakanku
yang masih imut-imut, Abiyaksa Ahmad dan Balqis, semoga kalian
sehat selalu.
10.Abang Aan (Farhan Muttaqien) dan Adikku Ayu (Ayu Rezky
Ramadhani) yang selalu mendukung penulis dalam pembuatan skripsi
iv dekat bagi penulis.
12.Sahabat-sahabat TWOPAI angkatan 2011, UKM Flat (Bahasa) yang
telah memberikan dukungan agar skripsi ini lancar dan selesai.
13.Teman-teman komunitas Sepeda Sehat UIN Jakarta yang selalu
memotivasi, memberikan dorongan, menyemangati agar selalu
optimis dalam penyelesaian skripsi ini.
14.Team H.A.S. Event Organizer (Abu dan Syafiq) dan PT. Sarana Cipta
Unggul (Bang Lucky, Bang Arief, dan Uni Indah), yang selalu
mendukung agar skripsi ini cepat selesai dan menyemangati penulis.
15.Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah
berjasa membatu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga amal baik dari semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat balasan
pahala dan rahmat Allah SWT. Dan semoga apa yang telah ditulis dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Âmîn Yâ Rabbal ‘Âlamîn.
Jakarta, 15 September 2015
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
BAB II : KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ... 9
1. Perbandingan Kelayakan Isi ... 9
2. Pendidikan Agama Islam ... 10
3. Buku Teks Pelajaran Agama Islam (PAI) ... 10
a. Pengertian Buku Pelajaran PAI ... 10
b. Fungsi Buku Teks Pelajaran ... 12
c. Peranan Buku Teks Pelajaran... 13
4. Standar Penilaian Kelayakan Buku Teks PAI ... 14
5. Buku Pelajaran PAI Kelas VII Yang Diterbitkan Oleh Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Buku PAI dari Kemendikbud ... 18
a. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga ... 18
b. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan PT. Tiga Serangkai ... 19
c. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kemendikbud ... 20
B. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 21
B. Metode Penelitian ... 22
C. Fokus Penelitian ... 23
D. Prosedur Penelitian Data ... 24
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga ... 29
1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta Didik ... 29
a. Materi yang Disajikan ... 29
b. Contoh-Contoh Yang Disajikan ... 39
2. Substansi Keilmuwan dan Life Skill ... 42
a. Mengandung Kecakapan Akademik ... 42
b. Mengandung Kecakapan Personal ... 43
c. Mengandung Kecakapan Sosial ... 45
3. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 46
a. Materi Sesuai dengan Perkembangan Ilmu ... 46
b. Menggunakan Fitur, Contoh Terkini/Actual, dan Rujukan ... 48
4. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 49
a. Keberagaman dalam Pemilihan Contoh ... 49
b. Keberagaman dalam Pemilihan Wacana ... 50
B. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Tiga Serangkai ... 50
1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta Didik ... 50
a. Materi Yang Disajikan ... 50
b. Contoh-Contoh yang Disajikan ... 62
2. Substansi Keilmuwan dan Life Skill ... 65
a. Mengandung Kecakapan Akademik ... 65
b. Mengandung Kecakapan Personal ... 67
c. Mengandung Kecakapan Sosial ... 68
3. Wawasan untuk Maju dan Berkembang ... 69
vii
b. Menggunakan Fitur, Contoh Terkini/Actual, dan Rujukan ... 69
4. Keberagaman Nilai-Nilai Sosial ... 70
a. Keberagaman dalam Pemilihan Contoh ... 70
b. Keberagaman dalam Pemilihan Wacana ... 70
C. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENDIKBUD) ... 71
D. Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dengan Terbitan Kemendikbud ... 73
E. Tabel Perbandingan Buku Erlangga dengan Terbitan Kemendikbud ... 79
F. Perbandingan Kelayakan isi Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Tiga Serangkai dengan Terbitan Kemendikbud ... 81
G. Tabel Perbandingan Buku Tiga Serangkai dengan Kemendikbud ... 88
BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan ... 91
B. Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya adalah proses pematangan kualitas hidup.
Melalui proses tersebut diharapkan manusia dapat memahami apa arti dan hakikat
hidup, serta untuk apa dan bagaimana menjalankan tugas hidup dan kehidupan
yang benar. Karena itulah fokus pendidikan diarahkan pada pembentukan
kepribadian unggul dengan menitikberatkan pada proses pematangan kualitas
logika, hati, akhlak, dan keimanan. Puncak pendidikan adalah tercapainya titik
kesempurnaan kualitas hidup.1
Pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, adalah “usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.2
Dalam pengertian dasar, pendidikan adalah proses menjadi, yakni menjadikan
1Dedy Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 2
2
seseorang menjadi dirinya sendiri yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak,
kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh.3
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang dasar, fungsi dan tujuan
pendidikan nasional. Bahwasanya pendidikan nasional “berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.4
Dalam konteks ini, maka tujuan pendidikan nasional tidak jauh berbeda
dengan tujuan Pendidikan Agama Islam. Muhaimin menjelaskan bahwa bahwa
secara umum, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk “meningkatkan
keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang
agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara”.5
Berdasarkan pengertian dan tujuan diatas, maka penulis menarik kesimpulan
bahwa pendidikan nasional dan pendidikan agama islam mengemban misi untuk
membangun manusia sempurna (insan kamil). Salah satu cara untuk membangun
bangsa dan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki alat
pendidikan yang berkualitas salah satunya adalah buku, serta didukung dengan
materi-materi pendidikan agama yang berkualitas. Dan ditopang oleh pengelolaan
dan pelaksanaan yang baik. Dengan demikian, pendidikan agama islam yang
menjadi bagian dari pendidikan nasional harus bermutu dan berkualitas.
Di dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama
islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami,
menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
3Dedy Mulyasana. loc. cit
4Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan , op.cit, h. 8 – 9
pengajaran, dan/atau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati
agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat
untuk mewujudkan persatuan nasional.6 Hal ini menjelaskan bahwa siswa harus
disiapkan dari berbagai bimbingan serta pengajaran agar dapat memahami dan
mengamalkan agama islam khususnya dalam pengajaran pendidikan agama islam.
Sebelum dibahas pengembangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
terlebih dahulu perlu diidentifikasi berbagai problematika yang menjadi kendala
proses pembelajaran PAI. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan tentang
pembelajaran PAI nantinya dapat tepat sasaran. Jika dianalisis secara mendalam
eksistensi pembelajaran PAI tampak memiliki background yang sangat sulit. Kendala pembelajan PAI itu terhampar dari tataran ideologis-filosofis hingga ke
tataran praktis metodologis.7
Bertolak dari berbagai hasil penelitian tentang problematika PAI di sekolah
selama ini, ditemukan salah satu faktornya adalah karena pelaksanaan pendidikan
agama cenderung lebih banyak digarap dari sisi-sisi pengajarannya. Guru-guru
PAI sering kali hanya diajak membicarakan persoalan proses belajar mengajar,
sehingga tenggelam dalam persoalan teknis-mekanis semata. Sementara itu
persoalan yang lebih mendasar yaitu yang berhubungan dengan aspek
pedagogisnya, kurang-kurang banyak disentuh. Padahal, fungsi utama pendidikan
agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu menggugah
kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung
pembentukan pribadi beragama yang kuat.8
Persoalan PAI tersebut sangat erat kaitannya dengan kurikulum. Kurikulum
dan pendidikan adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, tak dapat dipisahkan
satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada zaman modern ini
tidak mungkin tanpa melibatkan keikutsertaan kurikulum. Khususnya pada saat
ini yang sedang berjalan adalah kurikulum 2013.
6Ibid, h. 75 – 76
7Akhmad Sodiq, “Problematika Pengembangan Pembelajaran PAI”, Jurnal Tahzib Pendidikan Agama Islam, Vol.3, Januari 2009, h. 30
4
Bangsa ini, dengan segala kekiniannya, membutuhkan “kendaraan”
Kurikulum 2013 untuk menata berbagai aspek melalui sektor pendidikan. Karena
begitu pentingnya Kurikulum 2013, maka kurikulum ini sesungguhnya bukan
kurikulum program Kementerian, tapi kurikulum yang menjadi program
Pemerintah. Kurikulum yang bukan hanya untuk menyiapkan dan membangun
secara personal peserta didik dalam tiga aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan, melainkan kurikulum yang disiapkan untuk membangun
masyarakat dan membangun peradaban, sehingga menjadi bangsa yang efektif
didalam menghindari tiga penyakit sosial; kemiskinan, ketidaktahuan, dan
keterbelakangan peradaban.9
Sedangkan pengembangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam
proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata memproduksi
bahan pelajaran melainkan lebih menitikberatkan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.10
Kurikulum sebagai pedoman untuk pelaksanaan pendidikan butuh adanya
sarana berupa buku pelajaran (buku teks). Tanpa buku pelajaran, keterampilan,
konsep dan bahan yang diperlukan kurikulum tidak dapat diajarkan. Buku
pelajaran merupakan sumber informasi dan sumber bahan belajar yang sangat
penting, apalagi di negara-negara miskin. Lebih-lebih lagi, karena baik murid
maupun guru tidak mendapatkan akses pada bahan belajar alternatif, buku
pelajaran merupakan satu-satunya dasar untuk pengujian dan penilaian.11
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah
yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan
ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan
kesehatan disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Buku Teks Pelajaran
9Sukemi, Staf Khusus Mendikbud Bidang Komunikasi Media, Kurikulum Sebagai
’Kendaraan’, http://www.kemdiknas.go.id/, tanggal 25 Maret 2015
10Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1996), hlm. 38
adalah sumber Pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan
Kompetensi Inti.12
Dari penjelasan diatas penulis meringkas bahwa dalam pembelajaran PAI
tersebut kurang-kurang banyak disentuh masalah yang berhubungan dengan aspek
pedagogisnya, lebih-lebih yang berhubungan dengan materi yang disampaikan
dalam pembelajaran PAI. Dalam hal ini, salah satu alat pendidikan yang
berhubungan dengan aspek pedagogis adalah keberadaan buku teks pelajaran.
Sehingga keberadaan buku pelajaran merupakan salah satu hal sangat signifikan
yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran PAI, serta dapat menunjang
tercapainya tujuan pendidikan.
Seiring dengan perubahan tuntutan zaman, perkembangan penerbitan buku
sekolah secara nasional saat ini semakin maju. Dan memberikan dampak pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan para penerbit swasta, perlu adanya
kerja sama antara pemerintah untuk mengantisipasi perkembangan zaman
tersebut. Khususnya kebutuhan terhadap penilaian yang terjadi pada buku teks
pelajaran yang berkembang saat ini.
Untuk mengantisipasi kebutuhan penilaian buku teks pelajaran tersebut,
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai badan yang diserahi
tanggung jawab mengembangkan standar nasional pendidikan perlu menyusun
instrumen penilaian buku yang baku dan mampu melakukan pembedaan buku
pelajaran yang baik dan yang kurang baik.13
Hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia nomor 2 tahun 2008 tentang buku, pasal 4 yaitu: 1) Buku teks pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih
dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebelum digunakan oleh
pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan;
12Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23
6
2) Kelayakan buku teks sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Menteri. 14
Berdasarkan UU tersebut setiap penerbit (baik pemerintah maupun swasta)
dalam menerbitkan buku pelajaran dan disebarluaskan ke sekolah harus dinilai
dan disahkan oleh pemerintah (Kemendibud) dalam hal ini dinilai oleh BSNP atau
tim yang dibentuk oleh Menteri dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan
Menteri. Buku teks pelajaran tersebut dinilai dari kelayakan isi, bahasa, penyajian,
dan kegrafikaan.15 Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah konsep,
penulisan notasi yang keliru, data yang tidak akurat, pesan yang tidak jelas,
bahasa yang rancu dan grafika yang kurang baik. Tetapi dalam hal ini, penulis
hanya terfokus meneliti dalam segi isi atau materinya saja.
Berdasarkan dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, peneliti merasa
tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih jauh bagaimana kelayakan isi atau
materi buku pelajaran Pendidikan Agama Islam. Yang penulis tuangkan dalam
bentuk skripsi dengan judul: “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks PAI
untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku
PAI Kelas VII Kemendikbud”.
B. Identifikasi Masalah
Secara lebih operasional, problem PAI dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Dari proses belajar-mengajar, guru PAI lebih berkonsentrasi
persoalan-pesoalan proses belajar mengajar, sehingga tenggelam dalam persoalan
teknis-mekanis semata. Sementara itu persoalan yang lebih mendasar yaitu
yang berhubungan dengan aspek pedagogisnya, kurang-kurang banyak
disentuh. Khususnya buku yang berhubungan dengan buku teks pelajaran.
2. Guru terfokus dalam penggunaan satu buku saja, tanpa melihat
perbandingan buku Pendidikan Agama Islam dari penerbit lain.
14Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Buku, Pasal 4 Ayat 1 dan 2
3. Di dalam buku masih belum memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran
yang bersangkutan untuk masing-masing tingkat, serta mendukung
tercapainya KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar) dari mata
pelajaran tersebut,
4. Penyajian materi pada buku masih belum konsisten dengan bidang ilmu
yang sejenis tingkat pendidikan yang sama,
5. Buku yang diterbitkan belum sesuai dengan perkembangan IPTEK,
6. Penyajian pertanyaan kurang disesuaikan dengan informasi dan contoh
(dengan atau tanpa jawaban) yang dirancang untuk membantu proses
pembelajaran dan tes siswa.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk dapat memperjelas dan memberi arah yang tepat dalam
penulisan skripsi ini, penulis membatasi fokus penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perbandingan kelayakan isi buku Pendidikan Agama Islam
untuk kelas VII terbitan Erlangga dengan buku PAI kelas VII
Kemendikbud.
2. Bagaimana perbandingan kelayakan isi buku Pendidikan Agama Islam
untuk kelas VII terbitan PT. Tiga Serangkai dengan buku PAI kelas
VII Kemendikbud.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Manfaat dan tujuan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah
sesuai dengan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang
peneliti paparkan, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana kelayakan isi buku pelajaran PAI untuk SMP kelas VII
terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dibandingkan dengan
8
tambahan bagi guru dalam proses belajar mengajar untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi penerbit swasta
untuk meninjau ulang kelayakan buku pelajaran PAI yang
telah diterbitkan, khususnya Erlangga dan PT. Tiga
Serangkai yang dibandingkan dengan buku terbitan
Kemendikbud.
b. Sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya dan Jurusan
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perbandingan Kelayakan Isi
Perbandingan berasal dari kata “banding” yang artinya
persamaan, tara, imbangan. Sedangkan perbandingan adalah
pertimbangan, perbedaan (selisih) kesamaan.
16Secara istilah kata ini berarti penyelidikan yang berusaha
mencari pemecahan melalui analisis.17
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kelayakan berarti perihal layak
(patut, pantas).18Sedangkan isi adalah sesuatu yang ada (termuat,
terkandung, dan sebagainya) atau apa yang tertulis di dalam (tentang
buku, surat, dan sebagainya).19
Jadi, perbandingan kelayakan isi yang dimaksud di sini adalah
pertimbangan atau perbedaan tingkat baik buruknya (kelayakan)
sesuatu yang terkandung atau tertulis di dalam (tentang buku, surat,
dan sebagainya). Sesuatu yang terkandung disini adalah buku
16Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2008), h. 128-129
17Echols dan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1989), hlm. 131 18Kamus Bahasa Indonesia , op. cit., h. 891
10
pegangan siswa yang merupakan sumber dan media pembelajaran.
Sedangkan yang dimaksud isi buku pelajaran yaitu materi-materi yang
berada di dalam buku pelajaran PAI kelas VII yang diterbitkan oleh
PT. Tiga Serangkai, terbitan Erlangga dan buku teks pelajaran PAI dari
Kemendikbud
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang dilakukan
untuk mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami, dan
mengamalkan ajaran Islam. Pendidikan tersebut melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.20 Sedangkan menurut Zakiah
Daradjat mengatakan bahwa secara umum Pendidikan Islam itu adalah
pembentukan kepribadian muslim.21
3. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
a. Pengertian Buku Pelajaran PAI
Buku teks berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No. 11 Tahun 2005 adalah “buku acuan wajib untuk digunakan di
sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka
peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kepekaan dan kemampuan estetika, potensi fisik dan
kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional
pendidikan”.22
Menurut Mungin Eddy Wibowo bahwa Buku pelajaran adalah
buku yang dijadikan pegangan siswa sebagai sumber dan media
pembelajaran (instruksional). Sesuai dengan definisi tersebut, maka
buku pelajaran yang digunakan di sekolah sebagai buku pegangan
20Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 4
21Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), hlm. 28
siswa dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum
pendidikan nasional dan yang berfungsi mendukung terbentuknya
kompetensi lulusan siswa.23
Buku merupakan sumber belajar yang dibuat untuk keperluan
umum dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih
membutuhkan bantuan orang lain (guru atau orang tua) untuk
menjelaskan kandungannya.24
Dilihat dari sifat penyajian pesannya, buku cenderung
informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan
cangkupan yang luas dan umum.25
Dari uraian buku pelajaran di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa buku teks pelajaran PAI adalah buku acuan yang menjadi
pegangan bagi siswa atau guru yang memuat materi (pelajaran)
yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yang digunakan
sebagai sumber atau media pembelajaran (instruksional) yang
berkaitan dengan bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
untuk mengembangkan kepribadian dan tujuan pedagogis
(kognitif, afektif, dan psikomotorik).
Dari penjelasan tentang buku teks di atas, Dedi Supriadi
menjelaskan bahwa buku teks terdiri atas buku teks poko dan buku
teks pelengkap. Buku teks pokok disediakan oleh pemerintah atau
Depdiknas yang disebut buku paket. Buku paket diedarkan secara
cuma-cuma ke sekolah. Sedangkan buku teks pelengkap adalah
buku-buku terbitan swasta yang dibeli oleh sekolah atau siswa
berdasarkan pilihan setempat. Pengertian “setempat” disini bisa
23Mungin Eddy Wibowo (Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan-BSNP), Hati-hati Menggunakan Buku Pelajaran (Wacana), http://www.suaramerdeka.com, tanggal 30-Maret-2015 24Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012, h.98
12
sekolah atau daerah.26
Dalam hal ini penulis meneliti buku teks yang dibagi menjadi
buku terbitan swasta dan buku dari Kemendikbud, seperti yang
telah dijelaskan oleh Dedi Supriadi tersebut. Yang kemudian
disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
b. Fungsi Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran merupakan buku yang berisikan materi
atau informasi mengenai bahan pelajaran yang telah disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, buku teks
pelajaran dapat berfungsi sebagai alat bantu bagi guru untuk
memahami kurikulum.
Dina Indriana mengatakan bahwa buku teks merupakan salah
satu contoh dari media bahan cetak. Media bahan cetak atau buku
teks tersebut memiliki kelebihan. Kelebihannya adalah dapat
menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak; pesan
dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing; dapat dipelajari kapan saja karena bisa
dibawa ke mana pun; terkadang, tampilannya lebih menarik saat
dilengkapi dengan gambar dan warna; dan perbaikan atau revisi
bisa dilakukan dengan mudah.27
Buku teks pelajaran merupakan alat pengajaran yang
merupakan sarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Nasution mengemukakan bahwa, ada beberapa manfaat buku
pelajaran , diantaranya adalah :
1) Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum
karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.
26Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia; Problematika Penilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku Bacaan dan Buku Sumber, (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2001), hlm. 1-2
2) Buku pelajaran juga merupakan pegangan dalam
menentukan metode pengajaran.
3) Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk
mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
4) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun
berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu
yang lama.
5) Buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas
yang berurutan, sekalipun guru berganti.
6) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai
bahan-bahan standar pengajaran.
7) Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar
yang lebih mantap bila guru menggunakannya dari tahun ke
tahun.28
c. Peranan Buku Teks Pelajaran
Sebagaimana diakui bersama bahwa salah satu pendukung di
dalam proses pendidikan adalah buku pelajaran. Buku pelajaran
(buku teks) merupakan suatu sarana untuk mengkomunikasikan
ilmupengetahuan.
Hartono Kasmadi mengemukakan bahwa buku teks atau buku
ajar merupakan sarana pembelajaran yang signifikan untuk hampir
semua mata pelajaran dalam kurikulum. Aplikasi buku teks oleh
guru memiliki arti luas, terutama pada informasi yang disajikan
dalam mata pelajaran tertentu. Buku teks juga memberikan
pengaruh dalam pengembangan mata pelajaran. Sayang, banyak
penulis kurang menaruh perhatian terhadap buku teks, karena
penyiapannya memerlukan kurikulum, kebutuhan guru dan siswa
14
dalam pembelajaran, dan harus selalu up to date.29
Tidak diragukan lagi, buku teks yang baik sangat memberikan
pendalaman terhadap bahan pelajaran yang disajikan oleh guru.30
Hal ini menunjukkan bahwa buku teks sangat berperan dalam
memajukan kualitas pendidikan.
Buku pelajaran (buku teks) merupakan suatu sarana untuk
mengkomunikasikan ilmu pengetahuan. Artinya buku pelajaran
yang digunakan di sekolah oleh guru atau siswa harus secara jelas
dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, pengetahuan, dan
mengembangkan kemampuan sedemikian sehingga dapat dipahami
oleh siswa maupun guru. dengan kata lain, buku pelajaran
merupakan suatu media bagi penyajian suatu subyek secara terurut
bagi keperluan mengajar dan belajar sehingga bermanfaat untuk
pengkonstruksian suatu situasi belajar secara spesifik.31
4. Standar Penilaian Kelayakan Buku Teks PAI
Buku pelajaran memiliki peranan penting dalam sistem pendidikan
nasional. Karena buku tersebut merupakan salah satu komponen dalam
proses pembelajaran. Dengan buku teks yang baik, yang isinya
mencakup semua KI (kompetensi Inti) dan KD (kompetensi dasar)
sesuai tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan
ilustrasinya menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar
pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa optimal mencapai
standar kompetensi lulusan (SKL).
Tujuan penilaian buku teks adalah untuk memastikan bahwa
buku-buku teks yang akan digunakan di sekolah-sekolah benar-benar layak
pakai atau berkualitas dan memenuhi standar nasional.
29Hartono Kasmadi (Guru besar Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unnes), Peran Buku Teks dalam Pembelajaran (Karangan Khas), http://www.suaramerdeka.com, tanggal 30-Maret-2015
30Ibid
Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
pasal 43 ayat (5): “kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks dinilai oleh BNSP dan ditetapkan dengan Paraturan
Menteri”.32
Berbagai hasil studi menunjukkan bahwa buku pelajaran sangat
berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Agar keberadaan
buku pelajaran yang digunakan di sekolah dapat efektif untuk
menunjang pencapaian kompetensi dan bermakna terhadap prestasi
belajar, maka buku-buku pelajaran harus memenuhi standar mutu.33
Berikut ini akan dikemukakan aspek-aspek dan indikator yang
dinilai pada buku pelajaran pokok SLTP sebagaimana dituangkan
dalam Petunjuk Teknis Penilaian Buku Pelajaran SLTP Proyek
Pengembangan Buku dan Minat Baca.
a. Aspek isi,
1) Memuat sekurang-kurangnya bahan pelajaran minimal yang
bersangkutan untuk masing-masing tingkat,
2) Penyajian materi harus konsisten dengan bidang ilmu yang
sejenis untuk tingkat pendidikan yang sama,
3) Cakupan mata pelajaran harus relevan dengan lingkup dan
urutan materi yang tercantum dalam kurikulum,
4) Benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan yang
bersangkutan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
5) Sesuai dengan perkembangan IPTEK,
6) Pertanyaan harus disesuaikan dengan informasi dan contoh
(dengan atau tanpa jawaban) yang dirancang untuk
membantu proses pembelajaran dan tes kemajuan siswa,
7) Informasi yang diambil dari sumber lain harus disertai
penjelasan,
32Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 43 Ayat 6
16
8) Untuk kelas-kelas akhir, isi buku harus disertai indeks dan
daftar yang dianggap perlu,
9) Wajib mencantumkan daftar pustaka.34
b. Aspek penyajian
1) Ancangan yang dipakai dalam buku harus menunjukkan
ancangan yang disarankan kurikulum,
2) Lingkup dan urutan harus dirancang secara logis, mulai dari
sisi yang lazim bagi siswa, baru kemudian diikuti oleh
subjek yang baru, kompleks dan abstrak,
3) Saling memperkuat dengan bahan kajian yang terkait,
4) Menarik minat dan perhatian siswa,
5) Menantang dan merangsang peserta didik untuk terus
mempelajari bahan kajian pelajaran yang bersangkutan,
6) Penyampaian termasuk penataan bahan pelajaran dan
sistematika penulisan mengacu pada berbagai aspek
kemampuan dan tingkat perkembangan siswa,
7) Dalam buku harus terdapat hierarki penyajian yang jelas
dan konsisten (misalnya: bab, subbab dan judul).35
c. Aspek Bahasa
1) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
2) Bahasa yang digunakan dalam buku harus relevan dengan
pemakai, mudah dipahami, sesuai dengan kemampuan
bahasa mereka dalam hal: kosakata (istilah, pilihan kata,
dan ejaan), struktur kalimat dan pengaturan alinea,
3) Menggunakan bahasa Indonesia yang mampu
meningkatkan kematangan dan perkembangan siswa,
4) Berkenaan dengan pengalihan huruf, buku harus
menggunakan transliterasi yang dibakukan.36
34Dedi Supriadi, Loc.cit, hlm. 218 35Ibid., h..219
d. Aspek Keamanan
1) Sesuai dan tidak bertentangan dengan Pancasila, UUD
1945, dan ketetapan MPR,
2) Sesuai/tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah,
3) Tidak bertentangan dengan hukum, peraturan, dan etika
yang berlaku,
4) Tidak menimbulkan pertentangan antaraagama, suku, serta
tradisi budaya setempat.37
e. Aspek Grafika
1) Ilustrasi (dan caption-nya) harus mendukung isi teks, jelas
dan mudah dimengerti,
2) Pemakaian warna harus sesuai dengan kebutuhan (efisien
dan ekonomis),
3) Hubungan khusus antara teks dengan ilustrasi harus
konsisten,
4) Ukuran huruf dan ukuran set harus sesuai dengan usia dan
pengalaman pembaca (11-12pts),
5) Panjang larik yang sesuai adalah 26-50 ems (tergantung
pada ukuran set huruf),
6) Jarak larik yang sesuai adalah 1- 1,5 (misalnya 20/24 pts
sampai 20/30 pts),
7) Ukuran buku yang sesuai tergantumg pada ukuran pres,
misalnya A4, A5, B5, atau crown quarto.38
Dari penjelasan standar penilaian buku teks di atas, maka
dalam penilaian terhadap buku teks yang dikemukakan oleh Dedi
Supriadi tersebut tidak jauh berbeda dengan yang dijelaskan oleh
Pudji Muljono pada Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran
Pendidikan Dasar dan Menengah yang dilakukan oleh BSNP.
Bahwasanya kelayakan isi dari sebuah buku teks salah satu
37Ibid.,
18
subkomponen atau indikatornya, adalah:
1) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat,
2) Substansi keilmuan dan life skills,
3) Wawasan untuk maju dan berkembang,
4) Keberagaman nilai-nilai sosial.39
Dari penjelasan di atas, penulis lebih mendasarkan pada
pendapat Dedi Supriadi. Karena menurut Dedi Supriadi, bahwa
buku teks pelajaran dikategorikan menjadi dua, yaitu buku
pelajaran pokok dan buku pelajaran pelengkap. Buku pelajaran
yang penulis teliti termasuk dalam kategori kedua buku tersebut,
yaitu buku pelajaran pokok adalah buku pelajaran PAI dari
Kemendikbud dengan buku pelajaran pelengkap adalah buku
pelajaran PAI terbitan PT. Tiga Serangkai dan terbitan Erlangga.
Dalam membandingkan antara buku teks pelajaran PAI dari
Kemendikbud dengan buku PAI terbitan PT. Tiga Serangkai dan
terbitan Erlangga, penulis lebih menfokuskan pada kelayakan isi
atau materi saja. Sedangkan aspek bahasa, grafika dan keamanan
nasional memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Buku Pelajaran PAI Kelas VII Yang Diterbitkan Oleh Erlangga,
PT. Tiga Serangkai dan Buku PAI dari Kemendikbud
Buku yang menjadi penelitian penulis adalah buku ajar PAI kelas
VIISMP yang diterbitkan oleh Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan buku
PAI dari Kemendikbud, sedangkan mengenai uraian tentang buku ajar
tersebut akan dibahas di bawah ini:
a. Buku Teks PAI untuk Kelas VII terbitan Erlangga
Buku Ajar PAI kelas VIII SMP terbitan Erlangga adalah buku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP kelas VII
terbitan Erlangga ditulis oleh Chaeroni, M. Ag., Muh. Syafrudin,
S.Ag,. dan Drs. M. Sholeh dengan editor Drs. H. Faisol dan Sani
Nurlatifah, buku tersebut diterbitkan pada 2013 dengan tebal 240
halaman, yang terdiri dari 13 Bab (Asmaul Husna, Iman Kepada
Malaikat, Kewajiban Menuntut Ilmu, Berempati Terhadap Sesama,
Sikap Ikhlas, Sabar, dan Pemaaf, Menjaga Sikap Jujur dan
Amanah, Menjaga Sikap Istiqomah, Taharah, Shalat Wajib
Berjamaa’ah, Shalat Jum’at, Shalat Jama’ dan Qashar, Perjuangan
Nabi Muhammad SAW.dan Khulafaurrasyidin). Terdiri dari Kata
pengantar, Daftar isi, Pedoman Transliterasi Arab-Latin. Penerbit
Erlangga beralamatkan di Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas,
Jakarta 13740.40
b. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan PT. Tiga Serangkai
Buku Ajar PAI kelas VII SMP terbitan PT. Tiga Serangkai
adalah buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP
kelas VII yang diterbitkan oleh PT. Tiga Serangkai ditulis oleh
Minanul Aziz dengan editor ahli Latif, buku ini diterbitkan pada
2014 dengan tebal 198 halaman, yang terdiri dari 12 Bab
(Mengkaji Surah al-Mujadilah Ayat 11 dan Surah ar-Rahman Ayat
33 serta Hadits terkait, Beriman kepada Allah SWT. Berakhlak
terpuji 1, Bersuci dari Hadats, Salat Berjama’ah, Sejarah
Perjuangan Nabi Muhammad Saw. Periode Mekah dan Madinah,
Mengkaji Surah an-Nisa ayat 146, Surah al-Baqarah Ayat 153,
Surah Ali Imran Ayat 134, dan Hadits Terkait, Beriman kepada
Malaikat Allah Swt. berakhlak terpuji 2, Shalat Jum’at, Salat
Jamak dan Salat Qasar, dan Sikap Terpuji Khulafaur Rasyidin).
Yang terdiri dari Kata Pengantar, Pedoman Transliterasi Arab –
Latin, Petunjuk Penggunaan Buku, Analisis Program Pengajaran
20
dan Daftar Isi. PT. Tiga Serangkai berlokasi di Jl. Dr. Supomo 23
Solo Telp. (0271) 714344, Fax. (0271) 713607.41
c. Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Kemendikbud
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
Buku Ajar PAI kelas VII SMP terbitan Kemendikbud adalah
buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP kelas
VII yang diterbitkan oleh Kemendikbud (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan) yang terdiri dari Kontributor Naskah oleh
Mustahdi dan Sumiyati, penelaah oleh Yusuf A. Hasan dan Ismail
HM, dan penyelia penerbitan adalah Politeknik Negeri Media
Kreatif, Jakarta. Buku ini diterbitkan pada 2013 dengan tebal 168
halaman, yang terdiri dari 13 Bab (Dengan Ilmu Pengetahuan
Semua Menjadi Lebih Mudah, Lebih Dekat dengan Allah Swt.
yang Sangat Indah Nama-Nya, Hidup Tenang dengan Kejujuran,
Amanah, dan Istiqomah, Semua Bersih Hidup Jadi Nyaman,
Indahnya Kebersaman dengan Berjamaah, Selamat Datang Nabi
Kekasihku, Hidup Jadi Lebih Damai dengan Ikhlas, Sabar, dan
Pemaaf, Ingin Meneladani Ketaatan Malaikat-malaikat Allah Swt.,
Berempati Itu Mudah, Menghormati Itu Indah, Memupuk Rasa
Persatuan pada Hari yang Kita Tunggu, Islam Memberikan
Kemudahan melalui salat Jamak dan Qasar, Hijrah ke Madinah Sebuah Kisah yang Membanggakan, dan Al-Khulafau Ar-Rasyidin
Penerus Perjuangan Nabi saw). Yang terdiri dari Kata Pengantar,
Daftar Isi, Indeks, Glosarium, Daftar Pustaka, dan Ikhtisar.
Diterbitkan langsung dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.42
41Minanul Aziz, Petunjuk Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 1 untuk Kelas VII SMP, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk lebih memperjelas mengenai permasalahan, peneliti akan
menguraikan beberapa kepustakaan yang relevan mengenai pembahasan
akan dibicarakan dalam skripsi antara lain:
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Amrih Prayoga yang berjudul
“Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA” yang lebih menfokuskan pada teks pelajaran fisika tersebut untuk dianalisis kelayakan
isinya, yang meliputi; kesesuaian isi dengan SK dan KD, substansi
keilmuan, wawasan untuk maju dan berkembang.
Penelitian yang dilakukan oleh Rini Niswati yang berjudul “Analisis
Perbandingan Kualitas Buku Ajar PAI Untuk Kelas VIII SMP (Studi
Komparasi Buku PAI Terbitan Erlangga Dan CV. Aneka Ilmu)”. Yang
lebih menfokuskan pada permasalahan kualitas isi buku yang diterbitkan
Erlangga Dan CV. Aneka Ilmu.
Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Nurjanah yang berjudul “Analisis
Kualitas Buku Teks Kimia MA Kelas IX Di Kota Jakarta Barat ditinjau
dari segi Kesesuaian Isi Dengan Kurikulum”, yang lebih menfokuskan
permasalahannya pada kesesuaian buku teks kimia MA kelas XI ditinjau
dari segi kesesuaian isi dengan kurikulum berdasarkan aspek materi/isi dan
aspek kelayakan penyajian. Penelitian tersebut dilakukan di seluruh
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul “Perbandingan Kelayakan Isi Buku Teks
PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai
Dengan Buku PAI Kelas VII Kemendikbud” dilaksanakan beberapa
bulan, dengan pengaturan waktu, yaitu dari bulan Maret 2015 sampai
bulan Juli 2015 digunakan untuk melakukan pengumpulan data mengenai
sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari buku yang diteliti, yaitu buku
terbitan Erlangga, Tiga Serangkai, dan terbitan Kemendikbud. Serta
tambahan sumber dari teks book yang ada di perpustakaan, dan sumber lain yang mendukung penelitian, terutama yang berkaitan dengan judul
tersebut. Kemudian penyusunan data dalam bentuk hasil penelitian
(laporan) dari sumber-sumber yang telah ditentukan.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian komparasi dan kualitatif yang
bersifat deskriptif. Maksudnya di antara metode yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah metode deskriptif. Maksud dari tujuan
deskriptif tersebut menurut Bugin (2007: 68) adalah, “yang bertujuan
untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
objek penilaian, dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai
suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gambaran tentang kondisi,
situasi, ataupun fenomena tertentu.”43
Penelitian ini berusaha untuk melaporkan keadaan objek yang diteliti
sesuai dengan apa adanya dari dokumen yang ada, yaitu menggambarkan
atau mendeskripsikan dokumen tersebut dari kelayakan isi buku teks
pelajaran PAI terbitan Erlangga dan PT. Tiga Serangkai dengan Buku PAI
kelas VII Kemendikbud.
Dalam penelitian deskriptif ini juga mengguanakan metode
dokumentasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku
teks pelajaran PAI tersebut. Maksud dokumentasi tersebut dalam artian
yang luas adalah suatu produk karya dari kegiatan-kegiatan pengumpulan,
pencatatan/perekaman tentang suatu/beberapa peristiwa dan objek-objek
yang bertalian dengannya. Sedangkan dalam artian khas dokumentasi
merupakan sekumpulan catatan dan rekaman tentang peristiwa-peristiwa
yang telah dan sedang terjadi.44
Penelitian ini juga memuat atau memanfaatkan sumber dari pustaka.
Oleh karena itu, penulis juga menambahkan penelitian kepustakaan
(library research) yakni penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya, riset
pustaka membatasi kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi
perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan.45
C. Fokus Penelitian
Peneliti lebih menfokuskan pada kelayakan isi atau materi saja. Maka
untuk melihat pada kelayakan isi atau materi tersebut, perlu dilihat
instrumen-instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran. Karena
43Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h.62
24
dalam hal ini, penulis hanya terfokus meneliti dalam segi isi atau
materinya saja. Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian dan
kegrafikaan yang digunakan pada buku teks tersebut.
Adapun instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran
menurut BSNP ada 4 sub komponen. Yang mana sub komponen
tersebut berasal komponen kelayakan isi.
Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa
subkomponen atau indikator berikut :
1. Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan masyarakat
2. Substansi keilmuan dan life skills
3. Wawasan untuk maju dan berkembang
4. Keberagaman nilai-nilai sosial46
Sub komponen tersebut apabila diringkas sesuai dengan buku yang
berlaku saat ini. Maka penulis mengganti SK dan KD tersebut menjadi KI
(Kompetensi Inti) dan KD (Kompetensi Dasar) dengan tidak merubah
sedikitpun konteks pada maknanya. Penilaian kelayakan isi BSNP tersebut
tidak jauh berbeda dengan pendapat Dedi Supriadi tentang penialaian
kelayakan isi buku teks.
D. Prosedur Penelitian Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif
dengan metode dokumentasi dan kepustakaan. Pelulis melakukan
pengumpulan dan pengolahan data adalah:
1. Teknik Pengumpulan Data
Pemilihan metode penelitian akan menentukan teknik dan alat
pengumpulan data yang digunakan.47 Oleh karena itu penulis
menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data
46Pudji Muljono, op. cit., h. 21
dari sumber-sumber data yang ada, baik dari data primer maupun data
sekunder. Untuk memperoleh data dalam pengumpulan data tersebut,
maka penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan buku PAI yang
diterbitkan Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Kemendikbud.
Sedangkan, dalam memperoleh data tersebut untuk penelitian, penulis
menggunakan dua sumber, yaitu sumber data primer dan sumber data
sekunder.
Sumber data primer adalah data lapangan yang didapat dari sumber
pertama.48 Penulis menyebut data primer ini juga sebagai data asli, yang
di antaranya adalah:
a. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP
terbitan Erlangga.
b. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP
terbitan PT. Tiga Serangkai
c. Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas VII SMP
terbitan Kemendikbud
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber
yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari
laporan-laporan penelitian terdahulu.49 Dalam hal ini penulis juga
menyebutnya sebagai data kedua atau ketiga. Di antaranya adalah:
a. Buletin BSNP tentang penilaian terhadap buku teks pelajaran
agama,
b. Dedi Supriadi, Anatomi Buku Sekolah di Indonesia: Problematika
Penilaian, Penyebaran, dan Penggunaan Buku Pelajaran, Buku
Bacaan, dan Buku Sumber (Yogyakarta: Mitra Gama Widya,
2001),
48Ipah Farihah, Buku Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h.45
26
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran,
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2008 tentang Buku, dan
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanl Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Teknik Pengelolahan data
Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan
adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklasifikasi
data-data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, untuk
selanjutnya penulis analisis, simpulkan dalam satu pembahasan yang utuh.
Selanjutnya pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen
kelayakan isi dirinci lagi sesuai dengan subkomponen masing-masing,
rinciannya sebagai berikut:
a. Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran dan kebutuhan
peserta didik, dirinci sebagai berikut:
1) Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi
yang terkandung dalam Kompetensi Dasar (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam SMP,
2) Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik
kehidupan yang konkret dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
b. Substansi keilmuwan dan life skill, dirinci sebagai berikut:
1) Mengandung kecakapan akademik,
2) Mengandung kecakapan personal,
3) Mengandung kecakapan sosial.
c. Wawasan untuk maju dan berkembang, dirinci sebagai berikut:
2) Menggunakan fitur, contoh terkini/actual, dan rujukan.50
d. Keberagaman nilai-nilai sosial, dirinci sebagai berikut:
1) Keberagaman dalam pemilihan contoh
2) Keberagaman dalam pemilihan wacana
Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data yang berasal dari empat
sub komponen yang telah dirinci tersebut. Yang disesuaikan dengan buku
yang telah dipilih oleh peneliti, yaitu buku PAI kelas VII terbitan
Erlangga, PT. Tiga Serangkai dan Kemendikbud. Data ini menjadi dasar
untuk analisis penyimpulan. Data tersebut meliputi semua hal yang
ditemukan selama penelitian. Dalam penelitian ini analisis data dilakukan
secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui status kelayakan buku
penulis menggunakan metode kualitatif sehingga penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan gambaran sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Skema Analisis Data
50Amrih Prayoga, Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA, Skripsi Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011
Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Penilaian Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran
1) Kesesuaian dengan KI dan KD mata pelajaran dan kebutuhan
peserta didik,
2) Substansi keilmuwan dan life skill,
3) Wawasan untuk maju dan berkembang, dan
4) Keberagaman nilai-nilai sosial
28
Selanjutnya pengolahan data yang berasal dari empat subkomponen
kelayakan isi tersebut dirinci lagi sesuai dengan penjelasan di atas dan
kemudian peneliti membandingkan ketiga buku tersebut sesuai dengan
standar yang telah dijelaskan di atas. Hal itu dilakukan setelah penulis
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Buku Teks PAI untuk Kelas VII Terbitan Erlangga
1. Kesesuaian dengan KI dan KD Mata Pelajaran dan Kebutuhan Peserta
Didik:
a. Materi yang Disajikan
Materi yang terdapat pada buku terbitan Erlangga ini dibagi
menjadi 13 bab, yang setiap bab tersebut memiliki Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) masing-masing.
Bab I adalah berkenaan dengan pembahasan Asmaul
Husna. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2 dan
KI-3, yaitu:
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya,
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan
procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
30
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
KD - 1.2, 1.2 dan 1.3, yang harus dikuasai siswa adalah:
1) Beriman kepada Allah SWT,
2) Memahami makna Asmaul Husna (Al-’Alim, al-Khabir,
as-Sami’, dan al-Bashir),
3) Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan orang
yang meneladani Asmaul Husna (Al-’Alim, al-Khabir,
as-Sami’, dan al-Bashir).
Bab II adalah berkenaan dengan Iman Kepada Malaikat.
Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-1 dan KI-3,
yaitu :
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya (KI-1),
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata) (KI-3).
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
KD - 1.3 dan 3.2, yang harus dikuasai siswa adalah:
1) Beriman kepada Allah SWT,
2) Memahami makna iman kepada malaikat berdasarkan
dalil naqli.
Bab III adalah berkenaan dengan Kewajiban Menuntut
Ilmu. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2 dan
KI-3, yaitu :
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata. (KI-3)
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
KD – 2.7, yang harus dikuasai siswa adalah:
1) Memiliki perilaku semangat menuntut ilmu sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah (Al-’Alim, al
-Khabir, as-Sami’, dan al-Bashir) dan QS. Al-Mujadilah (58): 11 dan QS. Ar-Rahman (55):33 serta hadis
terkait.
Bab IV adalah berkenaan dengan Berempati Terhadap
Sesama. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2,
KI-3, dan KI-4, yaitu :
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya (KI-2),
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata (KI-3),
3) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori (KI-4).
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
32
1) Memahami makna empati terhadap sesama sesuai
kandungan QS. An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait.
2) Menghargai perilaku empati terhadap sesama sebagai
implementasi dari QS. An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait
3) Mencontohkan perilaku empati terhadap sesama sesuai
kandungan QS An-Nisa (4): 8 dan hadis terkait.
Bab V adalah berkenaan dengan Sikap Ikhlas, Sabar, dan
Pemaaf. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2
dan KI-3, yaitu :
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya (KI-2),
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata (KI-3).
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
KD – 2.2 dan 3.4, yang harus dikuasai siswa adalah:
1) Memiliki perilaku ikhlas, sabar, dan pemaaf sebagai
implementasi dari pemahaman QS. An-Nisa (4):146,
QS. Al Baqarah (2):153, dan QS. Ali Imran (3): 134,
dan hadis terkait tentang ikhlas, sabar dan pemaaf.
2) Memahami kandungan QS. An-Nisa (4) : 146, QS.
Al-Baqarah (2): 153, dan QS. Ali Imran (3): 134 serta
hadis terkait tentang ikhlas, sabar, dan pemaaf
Bab VI adalah berkenaan dengan Menjaga Sikap Jujur dan
Amanah. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya (KI-2),
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata (KI-3).
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar (KD) yang terdiri dari
KD – 3.6, 2.1 dan 4.6, yang harus dikuasai siswa adalah:
1) Memahami makna amanah sesuai kandungan QS.
Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait,
2) Menghargai perilaku jujur sebagai implementasi dari
pemahaman QS. Al-Baqarah (2): 42 dan hadis terkait,
3) Mencontohkan perilaku amanah sesuai kandungan Q.S.
Al-Anfal (8): 27 dan hadis terkait.
Bab VII adalah berkenaan dengan Menjaga Sikap
Istiqomah. Dengan Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari KI-2,
KI-3, dan KI-4, yaitu :
1) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya (KI-2),
2) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena
dan kejadian yang tampak mata (KI-3),
3) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret