• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan KTSP Dan Kontribusinya Terhadap Prestasi belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MTs Darul Huda Pedes-Karawang"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN FIQH

DI

MTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Smjana Pendidikan Islmn

Oleh:

Oitrrima ...< • . . . ? ' iiiW - ' " dad :

·-:···:75r-:..···'1"oojj···..

イセャN

:

NャNzᄋᄋᄋセᄋᄋイェBイZZNBtヲHェSᄋ⦅ᄋᄋᄋᄋᄋᄋ

Gョセオォ : ァNエセ

.

.•i ; .

Mia Ma'rifatul Aini

niセZ

105011000023

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

PRESTASI BELA.JAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQH

])IMTs DARUL HUDA PEDES-KARAWANG

SKRIPSI

Diajllkan Kepada Fakllltas lImu Tarbiyah dan Kegllruan Untllk Memenuhi Syarat Meneapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Mia Ma'rifatlll Aini NIM.I05011000023

Dibawah Bimbingan:

;:;2.

Drs. H. Ghllfran Ihsan, MA

NIP. ISO 202 340

Dr. Akhmad So· M. A NIP. ISO 289321

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAR

JAKARTA

(3)

NIM

Jurusan/Semester

Alamat

: 105011 000023

: Pendidikan Agama Islam17 (tujuh)

Kp. Gulampok, Rt. 11, Rw. 03, Ds. Rangdumulya,

Kec.Pedes, Kab. Karawang, Provo Jawa Barat

MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi dengan judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran FiqhDiMTs Darnl Huda Pedes-Karawang" adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dosen:

1. Drs.H. Ghufron Ihsan, MA NIP. 150202340

2. Dr. Akhmad Sodig, M. Ag NIP. 150289321

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima konsekuensi secara akademis apabila ternyata skripsi ini bukan hasil

karya saya sendiri.

Jakarta, 22 Oktober 2008

(4)

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaan KTSP yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh sudah dilaksanakan sesuai prosedur penyusunan dan pelaksanaan KTSP. Akan tetapi, keberhasilan pelaksanaan KTSP masih kurang optimal. Sehingga belum bisa memberikan kontribusi yang cukup memuaskan terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh di MTs Darul Huda. Hal ini dikarenakan kurangnya bimbingan dan pelatihan-pelatihan mengenai sosialisasi pelaksanaan KTSP di sekolah, kurang tersedianya fasilitas atau sarana dan pra-sarana yang memadai, dan kurangnya kontrol serta evaluasi dari pihak sekolah mengenai pelaksanaan KTSP dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

Hasil dari perhitungan prosentase antara pelaksanaan KTSP dan prestasi belajar siswa telah menghasilkan korelasi yang positif. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan statistik yang menyatakan bahwa pelaksanaan KTSP telah memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa yaitu sebesar 30,69%, dan sebesar 69,31% prestasi siswa dipengaruhi oleh fakter-fakter lain. Ini berarti pelaksanaan KTSP belum bisa memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap prestasi belajar siswa kelas 2 pada mata pelajaran fiqh. Ini dikarenakan belunl adanya perbedaan yang signifikan antara nilai siswa pada saat menggunakan KBK danKTSP.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan KTSP fiqh, cara gum mengajar mata pelajaran fiqh terhadap pelal,sanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berkaitan dengan mata pelajaran fiqh sehingga dapat diketahui kontribusinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.

Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran, apabila KTSP dilaksanakan oleh guru dan siswa MTs Daml Huda Pedes-Karawang secara baik sesuai dengan prosedur, malm keberhasilan belajar siswa akan lebih optimal, tapi apabila KTSP tidak dilaksanakan secara tidak baik tentu keberhasilan belajarpun akan terhambat dan akibatnya prestasi belajar siswa menjadi rendah.

(5)

shahabatnya.

Dalmn penulism1 skripsi ini tidak begitu banyak kesulitm1 yang berarti ym1g

penulis hadapi, hal ini tentu tidak teriepas dari baJ1tuan berbagai pihak, baik yaJ1g

berupa sumbm1gan pikiran, motivasi maupun materi. Untuk itu dengan ketulusaJ1

hati penulis sampaikm1 terima kasih kepada yaJ1g terhormat:

I. DekaJ1 Fakultas Hnm Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan PendidikaJ1 Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Siti Khadijah, MA., Dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak Drs. H. Ghufron IhsaJ1, MA., Pembimbing I, daJ1 Bapak Dr. Akhmad

Sodiq, M.Ag., Pembimbing II, yaJ1g telah membimbing penulis dalam proses

penulisan skripsi.

5. Bapak/Ibu Bosen daJ1 Karyawan/km'yawati Fakultas lImu Tarbiyah dan

KeguruaJ1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepala Sekolah, Guru mata pelajaran fiqh kelas 2 dan selmuh keluarga besar

MTs Darnl Huda Pedes-KarawaJ1g yaJ1g telah memberikaJ1 izin dan tempat

penelitim1 bagi penulis sehingga dapatュ・ョケ・ャ・ウセゥャH。jQ skripsi ini.

7. Apa' dan Mmna' tersayang, terima kasih yang tak terhingga. Sebuah ucapaJ1

terima kasih yang tidak dapat penulis ungkapkaJ1 meskipun dengaJ1 ungkapan

kata-kata terindah. YaJ1g tidak pemah bosaJ1 daJ1 henti-hentinya memberikaJ1

do' a daJ1 kasih sayang, materi serta semaJ1gat sehingga penulis tetap bisa

(6)

kalian penulis bukan siapa-siapa, dan kalian adalah salah satu anugerall dan

surga terindah dalam hatiku.

8. Adik tercinta Vina A Alfiani dan Keluarga besar tercinta yang tidak pernah

bosan dan henti-hentinya memberikan do'a, motivasi selia kebersamaan.

9. Kanda S, al Sahiya di Pulau Cendrawasih. Terima kasih untuk kiriman do'a

dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Meskipun terpisahkan oleh

jarak dan tempat, mudah-mudahan Sang Malm Pecinta Sejati mempertemukan

kita dalam ridho-Nya.

10. Teman-teman seperjuangan (PAl B 2004), terutama, Lala Jamilah, Okta

Rafianti, Mumuh, Zoe!' Teman-teman kosan; Yayah Kudsiyah, Fitriah AB,

N'Chi. Teman-teman HMI Cabang Jakarta Selatan. Sahabat, peljuangan kita

belum selesai sampai disini, jadi tetaplah terus untuk bersemangat dan maju

meraih cita dan cinta.

1L Seluruh rekan dan rekanita, dan semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan

namanya satu per satu.

Menyadari kekurangan yang ada pada diri penulis, tentu skripsi ini masih

banyak kekurangannya, untuk itu segala kritikan yang bersifat konstruktif sangat

penulis harapkan. Namun demikian segala kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini merupakan tanggung jawab penulis.

Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, dan sebagai

sumbangan karya tulis ilmiah untuk civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Oktober 2008

(7)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA U.HAN MUNAQASAH

ABSTRAK v

KATAPENGANTAR vi

DAFTAR lSI viii

DAFTAR TABEL x

BAB

BAB

BAB

I

II

III

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. 1dentifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

KA.JIAN TEORI 7

A. Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata

Pelajaran Fiqh 7

1. KTSP (Kurikulull1 Tingkat Satuan Pendidikan) 7

2. Aplikasi KTSP Pada Mata Pelajaran Fiqh 26

B. Prestasi Belajar Siswa 32

I. Definisi Prestasi Belajar Siswa 32

2. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar

Siswa 35

C. Kerangka Berfikir 36

D. Hipotesis 37

METODOLOGI PENELITIAN 38

A. Metode Penulisan 38

B. Tell1pat dan Waktu Pene1itian 38

C. Variabel Penelitian 39

(8)

BAB

BAB

IV

V

HASIL PENELITIAN 47

A. kondisi Obyektif MTs Darul Huda dan Pelaksanaan

Pengaj aran Bidang Studi Fiqih 47

B. Deskripsi Data 54

C. Analisis dan Interpretasi Data 55

a. Analisis Data 55

b. Interpretasi Data 73

PENUTUP 76

A. Kesimpulan 76

B. Saran 77

DAFTARPUSTAKA 78

LAMPIRAN

(9)

3. Tabel Populasi dan Sampel 32

4. Tabel Pemanfaatan Gedung MTs Daml Huda Pedes-Karawang 50

5. Tabel Keadaan Fasilitas Mts Darul Huda Pedes-Karawang 50

6. Tabel Keadaan Guru MTs Darul Huda Pedes-Karawang 51

7. Tabel Keadaan Tata Usaha (TV) dan pegawai MTs Darul Huda

Pedes-Karawang 51

8. Tabel Keadaan Siswa MTs Darul Huda Pedes-Karawang 53

9. Tabel Nilai Hasil Angket dan Nilai Raport Siswa (Prestasi Belajar) 58

10. Tabel Kemampuan Siswa dalam Menerima Mata Pelajaran Fiqh 59

II. Tabel Motivasi dan Minat (Dorongan untuk belajar mata pelajaran fiqh).. 60

12. Tabel Motivasi dan Minat (Kegiatan belajar siswa baik di sekolah maupUll

di rumah) 61

13. Tabel Perhatian Siswa Terhadap Mata Pelajaran Fiqh 61

14. Tabel Ketaatan Siswa dalam Mengerjakan Tugas 62

15. Tabel Variasi Metode Guru dalam Mengajar Mata Pelajaran Fiqh 63

16. Tabel Motivasi Guru dalam Menyampaikan Pelajaran pada Mata Pelajaran

Fiqh 64

17. Tabel Penggunaan Alat/Media Pembelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 64

18. Tabel Pemberian Latihan Soal-soal Semester Guru Mata Pelajaran Fiqh.. 65

19. Tabel Pellyajian Bahan Pelajaran Guru Mata Pelajaran Fiqh 66

20. Tabel Evaluasi Gum dalam Mata Pelajaran Fiqh 67

21. Tabel Evaluasi Guru dalam Memberikan Ujian Praktik pada Mata

Pelajaran Fiqh 67

22. Tabel Cara Guru Mengajar dalam Menyampaikan Materi Mata Pelajaran

Fiqh 68

[image:9.595.75.484.126.659.2]
(10)

A.

Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan serta banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu datang dari

berbagai macron aspek, baik itu dari aspek internal maupun eksternal.

Pada pihak siswa sendiri faktor yang mempengaruhinya yaitu

faktor-faktor psikis yang terdiri atas: intelektual misalnya yang mencakup intelegensi,

kemampuan belajar, cara belajar, minat, motivasi, kreativitas dan sileap non

intelektual yaitu keadaan kultural atau ekonomi. Sedangkan faktor-faktor yang di

luar siswa terdiri dari: faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, seperti:

kurikulum, disiplin sekolah, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa. Pada

faktor sosial di selcolah seperti: siswa sosial, status sosial siswa, interaksi guru dan

siswa. Sementara yang termasulc situasional adalah seperti lceadaan politilc

elconomi, lceadaan walctu dan tempat serta musim/cuaca.

Dari beberapa faletor tersebut di atas, maka penulis berasumsi ballwa

lcurilculum merupakan saiall satu faktor yang tidak dapat ditinggallcan dari suatu

selcolah. Karena lcurilculum merupakan salah satu alat untulc mencapai tujuan

pendidilcan, selcaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada

(11)

Kurikulum sebagai program pendidikan keberhasilannya tidak terlepas dari

pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Kurikulum senantiasa bersifat

dinamis karena menyesuaikan dengan keadaan, sehingga kurikulum sering

diadakan perbaikan, namun demikian kadang sering tidak menghasilkan sesuatu

yang diharapkan, meskipun upaya perbaikannya itu sering bersifat optimal.

Meskipun demikian usaha untuk dapat mencapai tujuan pendidikan, maka

pelaksanaan kurikulum selalu diupayakan secara maksimal, dan operasionalisasi

dari kurikulum itu ialah sekolah, lebih khusus lagi adalah guru, sebagai petugas

profesional yang menangani proses belajar mengajar.

Lintas kurikulum metupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang

hayat yang dibakukan dan harus dicapai olell peserta didik melalui pengalaman

belajar dan merupakan seperangkat kompetensi yang dilakukan sebagai hasil

belajar pada kajian tertentu.

Dalam Undang-udang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Dengan demikian, maka keberadaan kurikulum sangat

penting artinya bagi keberlangsungan proses pendidikan dan proses pencapaian

berbagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik.1

Akan tetapi, pada perkembangan berikutnya kurikulum mengalami

perubahan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya,

sampailah perubahan kurikulum itu pada kurikulum 2006 atau biasa disebut

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam kurikulum 2004 diamanatkan bahwa dalanl peningkatan mutu

pendidikan seyogyanya secm'a terus menerus dilakukan secara menyeluruh

meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai. Pengembangan

(12)

kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar peserta didik

dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil dimasa yang akan datang.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan

adanya Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan pendidikan secara keseluruhan dari

suatu sekolah.

Sebagaimana ketentuan dalanl Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka setiap sekolahlmadrasah harus

dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) dan Standar lsi (Sl) dan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Hal ini sesuai dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Rl tentang

Pendidikan BAB X tentang Kurikulum yang berbunyi:

"Pasal 1 pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; dan Pasal 2: "kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan

satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.2

KTSP menuntut guru untuk berkreasi dalam menterjemahkan standar isi

(Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar) ke dalam silabus, Rencana

Pdaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pembelajaran, ekstrakurikuler, dan

komponen-komponen kurikulum lainnya yang disesuaikan dengan kondisi

objektif masing-masing satuan pendidikan.

KTSP dibangun tentunya memiliki maksud tujuan serta harapan-harapan

kedepan ylll1g mengakibatkan terjadinya perubahan/peningkatan mutu pendidikan.

Tapi, bagaimana realisasi pelaksanaan/penerapan sistem KTSP di Tingkat Satuan

Pendidikan sendiri? Hingga saat ini, masih banyak yang belum paham mengenai

penerapan KTSP dalam proses pembelajaran.

(13)

diharapkan oleh pihak pemerintah, dan sejauh manakah kesiapan dari pihak guru

dan siswa dalam merealisasikan KTSP di sekolah sehingga dapat membawa

dampak positif terhadap prestasi belajar siswa dan khususnya prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh.

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Daml Huda Pedes-Karawang adalah termasuk

salah satu lembaga pendidikan Islam. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang

berkaitan dengan bidang studi Fiqh telah dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2

MTs Darul Huda Pedes-Karawang seeara optimal.

Dengan adanya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah

dilaksanakan oleh guru dan siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang

seeara optimal, maka memungkinkan nilai prestasi belajar dalam bidang studi

Fiqh siswa kelas 2 MTs Darul Huda Pedes-Karawang akan berhasil dalam

mencapai prestasi yang lebih baik.

Bermula dari latar belakang masalah diatas, maka dalanl hal ini penulis

tertarik untuk melakukan sebnah penelitian dan menuangkannya dalam karya tulis

berbentuk skripsi yang diberi judul "Pelaksanaan KTSP dan Kontribusinya

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh Di MTs Darul

Huda Pedes-Karawang."

B.

Identifikasi Masalah

Penyempurnaan kmikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar

sistem pendidikan nasional selalu relevan dan kompetitif.3 KTSP merupakan

bentuk operasional kurikulurn dalam konteks desentralisasi pendidikan dan

otonomi daerall. Penyusunan kurikulwn ini melibatkan guru, kepala sekolah,

komite sekolah, dan dewan pendidikan lail111ya.

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau

(14)

kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi

untuk pendidikan menengab.

Keterlibatan pihakpihak tersebut dalam pengembangan kurikulum

-berdasarkan Self Determination Theory- dapat membangkitkan gairab dan rasa

memiliki yang lebih tinggi, serta tanggung jawab yang lebih besar terhadap

kurikulum, yang diharapkan dapat mendongkrak kualitas pendidikan itu. Dengan

demikian, sekolah harus dapat menyusun dan menetapkan kurikulum selta

pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuannya agar siswa mampu mencapai

hasil belajar yang baik dengan prestasi yang maksimal.

c.

Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pemhatasan Masalah

Berdasarkan dari pemikiran dan hasil wawancara pendahuluan dengan

guru bidang studi Fiqh di MTs Darnl Huda, maka penelitian ini

mengungkap:

a. KTSP dan pelaksanannya dalam proses kegiatan belajar mengajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Darul Huda

Pedes-Karawang.

b. Kontribusi KTSP terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Fiqh di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.

c. Kondisi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqh dengan

menggunakan KTSP di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalab yang ingin diteliti sebagai berikut:

(15)

D.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui

kemajuan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqh dengan menggunakan

KTSP. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah:

I. Untuk l11engctahui pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh di MTs

Daml I-Iuda Pedes-Karawang.

2. Untuk l11engetahui sejauh mana kontribusi KTSP pada prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqh di MTs Daml Huda Pedes-Karawang.

Manfaat penelitian ini adalah untuk mel11antapkan pelaksanaan KTSP di

sekolah, sehingga dapat dijadikan alat pembahaman yang lebih solid dan praktis

dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran pengetahuan ilmu agama

Islam, khususnya pada mata pelajaran Fiqh. Untuk lebih jelasnya manfaat

penelitian ini antara lain:

I. Melalui penelitian ini diharapkan akan didapatkan informasi tentang

pelaksanaan KTSP pada mata pelajaran Fiqh sehingga dapat terlihat

kontribusinya khususnya pada prestasi belajar siswa.

2. Bagi lembaga yang terkait, diharapkan akan dapat menjadi bahan acuan

dalam penyusunan KTSP khususnya dalam mata pelajaran Fiqh

sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan peserta didik.

3. Bagi penulis, diharapkan akan menambah wawasan dan mendapat

informasi barn mengenai pengetahuan tentang pelaksanaan KTSP di

suatu sekolall. Dengan demikian, dapat memberikan masukan baru bagi

(16)

A. Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

Mata

Pelajaran Fiq

It

1. Kurikulum Tiugkat Satuan Pendidikan (KTSP)

a. Definisi Kurikulum dan KTSP

Sehubungan dengan pembahasan tentang kurikulum dalam hal lill

KTSP, penulis akan menguraikan beberapa pengertian kurikulum dan

pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari berbagai

segi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengertian Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), terlebih dahulu akan dibahas pengertian

kurikulllm secara lImum.

lstilah "kurikulum" berasal dad bahasa Latin, yakni curriculum

awalnya mempunyai pengertian a running course, dan dalam bahasa

Perands yakni courier berarti to run=berlari. Istilah itu kemudian

digunakan untuk sejumlah mata pelajaral1 (courses) yang harus ditempllh

untuk mencapai suatll gelar penghargaan dalam dunia pendidikan, yang

dikenal del1gan ijazah.I

I Abdullah Idi, F'engembangan KlIrikllllim Teori dan F'rakJik, (Jakarta: Gaya Media,

(17)

Sebelumnya, kurikulum pernah diartikan sebagai "Reneana

Pembelajaran", yang terbagi menjadi reneana pelajaran minimum dan

reneana pelajaran temrai. Pada tataran implementasinya, reneana pelajaran

tersebut tidak hanya membiearakan proses pengajaran saja, melaiukanjuga

membahas eakupan yang lebih luas lagi, yaitu berbieara mengenai masalah

pendidikan.

KuHkulul11 juga dapat diartikan sebagai suatu program pendidikan

yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang

diprogramkan, direneanakan dan diraneang seeara sistemik atas dasar

nOlma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses

pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik llntnk rileneapai

tlljllan pendidikan.2 Oleh karena itu, istilah "Reneana Pembelajaran"

ternyata belum bisa mewakili apa yang disebut dengan kurikulum

tersebllt.3

Dengan kata lain, sllatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang

sangat penting untuk meneapai titik akhir dari suatu perjalanan dan

ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.

Pada perkembangan selanjutnya, muneul beberapa kategori atau jenis

kurikulum yang masing-masing dari jenis kurikulum tersebut memiliki eiri

masing-masing, diantaranya:

1) Kurikulum SubjekAkademik (subject matter)

Kurikulum ini memuat isi dan materi pelajaran. Dalam hal ini

kurikulum diartikan sebagai sejumlah mala pelajaran yang hams

ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah

pengetahuan. Mata ajaran (subject matter) dipandang sebagai

(18)

pengalaman orang tua atau orang-orang pandai pada masa lampau,

yang telal1 disusun secara sistematis dan logis.4

Kurikulum subjck akademik merupakan tipe kurikulum yang

tertua. Kurikulum ini memiliki corak dengan bersumber pada

pendidikan klasikal (Perennialisme dan Esensialisme) dan

berorientasi pada masa lalu. Menurutnya, tugas utama pendidikan

adalal1 melestarikan yang terbaik dimasa lampau. Kajian-kajian

tradisional dipandang sebagai cara yang terbaik untuk menanamkan

intelektual. Kurikulum ini mengutamakan isi pendidikan. Belajar

adalal1 berusaha untuk menguasai materi pelajaran

sebanyak-banyaknya yang diberikan oleh guru. lsi pendidikan diambil dari

disiplin-disiplin ilmu, yang telah dikembangkan oleh para al1li

sebelumnya. Kurikulum ini sangat mengutamakan pengetal1uan,

maka pendidikan menjadi bersifat lebih intelektual. Nama pelajaran

dari kurikulum ini sama dengan disiplin ilmu sebagai suatu wujud

yang terpisal1; bukan sains, tetapi biologi, kimia atau fisika, bukan

studi sosial tetapi disiplin ilmu seperti sejaral1, geografi, atau

k ·5

e onoml.

2) Kurikulum Humanlstlk

Kurikulum ini berdasarkan konsep aliran pendidikan pribadi

(personalized education) yaitu John Dewey (Progressive Education)

dan 1.1. Rosseau (Romantic Education). Kurikulum humanistik bertolak dari asumsi bal1wa anak atau siswa adalal1 yang pertama dan

utama dalam pendidikan. la adalal1 subjek yang menjadi pusat

kegiatan pendidikan. Pendidikan dalam kurikulum ini diarahkan

kepada membina manusia yang utuh bukan saja dari segi fisik dan

intelektual tetapi juga dari segi sosial dan afektif (emosi, sikap,

4 Demar Hamalik,KlIrikulllm dan Pembelajaran,(Ja:"arla: Bumi Aksara, 1995), Cet.

(19)

perasaan, nilai, dan lain-lain).6 Dengan kata lain, kurikulum

humanistik lebih menekankan pada individu, dan kurikulum harus

memberikan pengalaman-pengalaman belaj ar yang memuaskan

secara personal bagi setiap individu.

Kurikulum humanistik menuntut adanya hubungan emosional

yang baik antara murid dengan guru. Kurikulum humanistik juga

menekankan integrasi, yaitu kesatuan perilaku bukan saja yang

bersifat intelektual tetapijuga emosional dan tindakan.

3) Kurikulum Rekonstruksi Sosial

Corak dari kurikulum rekonstruksi sosial bahwa kurikulum lebih

menekankan pada kebutuhan masyarakat daripada kebutuhan

individual.7 Dalam hal ini mereka menempatkan tanggung jawab

utama atas kurikulum untuk mempengmuhi refOlmasi sosial dan

untuk memperoleh masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.

Kurikulum ini juga lebih memusatkan pada perhatian dan

masalah-masalall yang dihadapinya dalatn masyarakat.

Kurikulum disusun sebagai suatu sarana untuk membantu dan

melengkapi siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk

menyusun tujuan yang baru (new goals) dan ymlg dapat

mempengaruhi perubal1an kehidupan sosial. Dengan demikian,

melalui interal(si kerja sama sosial ini siswa diharapkan dapat

berusal1a memecal1kan masalal1-masalal1 yang dihadapinya dalam

masyarakat menuju pembentukan masym'akat yang lebih banyak.

4) Kurikulum Teknologi

Sejalml dengan perkembangan teknologi, di bidang pendidikan

(20)

Nana Syaodih Sukmadinata mengatakan bahwa:

Aliran ini memiliki persamaan dengan kurikulum klasik, yaitu

menekankan pada isi kurikulum, tetapi diarahkan pada

penguasaan kompetensi. Suatu kompetensi yang besar diuraikan

1l1enjadi k01l1petensi yang lebih sempit/khusus dan akhirnya

menjadi perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur.8

Berdsarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa inti

dari penge1l1bangan kurikulu1l1 teknologi ini ialah adanya penekanan

dalam bidang kompetensi. Adapun pengembangan alat dan media

pengajaran bukan hanya sebagai alat bantu tetapi bersatu dengan

program pengajaran dan ditujukan pada penguasaan k01l1petensi

telientu.

Dalam hal ini, teknologi digunakan dalam kurikulum melalui

dua bentuk, yaitu bentuk perangkat lunak (software) dan perangkat

keras (hardware). Penerapan teknologi perangkat keras dalam

pendidikan dikenal sebagai teknologi alat (tools technology),

sedangkan penerapan teknologi perangkat Ilmak disebut juga

teknologi sistem (system technology).9

Se1l1entara itu, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum diartikan sebagai

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.1O

Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian

dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan

peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

, Nana Syaodih Sukmadinata,Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek,h. 96

(21)

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah.

Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik, kondisi, dan potensi daerah,

sekolah, dan peselia didik masing-masing satuan pendidikan, dengan

mengacu pada

s1,

SKL, dan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun

oleh Badan Stanclar Nasional Penclidikan (BSNP).

Sebagaimana telah dikatakan diatas bahwa KTSP adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan, elibandingkan dehgan kurikuhun sebelumnya (1994 dan

Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004) KTSP memuat dlia ketentuan

yakni stanelar isi dan standar kelulusan. Dalam penyusunan KTSP, sekolah

memerlukan sumber daya manUsia (Tenaga Kependidikan dan tehaga non

kependidikan di sekolah) yang memiliki kemampuall selain mengelola

proses pembelajaran di sekolah, yaitu:

a) Kemampllan menganalisis potensi dan kekuatan/kelemahari yang ada eli sekolah

b) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan lingkungan sekitar

c) Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan.11

Sedangkan yang menjadi acuan operasional KTSP Pendidikan

Agama (khususnya Pendidikan Aga.l11a Islam) ialah bahwa Kurikulum

harns dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat

beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan

(22)

b. RUling Lingkup dan Tujuan Kurikulum Tingkat Satnan

Pendidikan (KTSP)

1) Ruang Lingkup KTSP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 BAB II

Pasal2 ayat 1-3 ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) meliputi:

a) Lingkup Standar Nasional Pendidikan yang meliputi:

(a) standar isi

(b) standar proses

(c) standar kompetensi lulusan

(d) stal1dar pehdidik dan tenaga kependidikan

(e) standar sarana dan prasarana

(f)standar pengelolaan (g) standar pembiayaan; dan

(h) standar pehilaial1 pendidikan.

b) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi,

akreditasi, dan setlifikasi.

c) Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara

terencana, terarali, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan

perubahan kehidupan lokal, nasiona1, dan global.

2) Tujuan KTSP

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk

memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui

pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan

mendorong sekolah Ulltuk melakukan pengambilan keputusan secara

(23)

Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah uutuk:

a) m・ョゥョセォ。エォ。ョ mutu pendidikan melalui kemandirian dan

inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,

mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

b) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat

dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan

keputusan bersama.

c) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan

tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.12

KTSP juga bertujuan bagaimana agar membuat siswa dan guru lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain murid hams aktif dalam kegiatan belajar dan mengajar, guru juga harus aktif dalam memancing kreativitas anak didik sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat mamIS.d· · 13

3) Karakteristik KTSP

Karakteristik Satuan Pendidikan ialah: bahwa Kurikulurn harus

dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas

d 'd'ka 14

satuan pen I I n.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menekankan pada

kemampuan yang hams dicapai dan dimiliki oleh lulusan suatu

jenjang pendidikan. Kemampuan lulusan yang harus dicapai

dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal

yang harus dicapai lulusan. Sebagai sebuah konsep sekaligus sebagai

sebuah program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:

12 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2007), Cet. Ke-II,h.22

13 Artikel diakses pada tanggal 13 September

!J1!p://riyanafirly.wordpress.com/2006/11/25/ktsp-terbuka-untuk-mulok

(24)

a) KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik

secat'a Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Individual

mauplln klasikal.

b) KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes)

dan keberagaman.

c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan

dan metode yang bervariasi.

d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar

dalam lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam

upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Standar kompetensi yang diharapkan dicapai peserta didik

mencakllp aspek berpikir, keteranlpilan, dan kepribadian. Tujuan

utama dari standar kompetensi adalail untuk memberi arail kepada

pendidik tentang kemampUatl dan keterampilan yang menjadi fokus

proses pembelajaran dan penilaian. Jadi, standar kompetensi adalail

batas dan arall kemanlpuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata

pelajaran.1S

4) Komponen-Komponen KTSP

Untuk lebih jelas memailami secara menyeluruh, maka pemdis

akan menguraikan komponen-komponen kurikulum Tingkat Satuan

Penidikan (KTSP) sebagai berikut:16

a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan

Pendidikan

b) Struktur dan Muatan KTSP yang terdiri dari :

(a) Mata Pelajaran

(25)

(c) Kegiatan Pengembangan Diri

(d) Pengaturan Beban Belajar

(e) Ketuntasan Belajar

(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan (g) Penjurusan

(h) Pendidikan Kecakapan Hidup

(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan global c) Kalender Pendidikan

d) Pengembangan Silabus

e) Rencana Pelaksanaanp・ョァ。ェセ。ョ (RPP)

Untuk memahami komponen-komponen tersebut, penulis akan

menguraikmlliya satu persatu dalam uraian berikut:

a) Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat satuan Pendidikan,

yang terdiri dari:

(a) Visi Satuan Pendidikan

I. Berorientasi kedepan

11. Dikembangkan bersama oleh seluruh warga sekolah

lll. Merupakan perpaduan antara langkah strategis dan

sesuatu yang dicita-citakan

IV. Dinyatakan dalam kalimat yang padat berrnakna tidak

lebih dari 25 kata

v. Dapat dijabarkan ke dalam dan indikator

keberhasilmmya

VI. Berbasis nilai dan mudah diingat

vii. Membumi (kontekstual)

(b) Misi Satuan Pendidikan; Berdasarkan VISI satuml

pendidikan, maka ditentukml misinya (sejtulllah langkah

strategis menuju visi yang telah dirumuskan).

(26)

serta keterampilan nntnk hidup mandiri da11 mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

11. Tujuan pendidikan menengah adalah meletakka11 dasm

kecerdasan, pengetahuan, kepribadia11, akhlak mulia,

selia keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut.

111. Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadia11, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

sesuai dengan kejurummya.

b) Struktur dan Muatan KTSP

(a) Mata Pelajman

Mata pelajman beserta alokasi waktu untuk

masmg-masing tingkat satuan .pendidikan tertera pada struktur

kurikulum yang tercantum dalam standar isi.

(b) Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikulunl untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri

khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata

pelajman yang ada. Substansi muatan lokal ditentuka11 oleh

satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran

keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajman

sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standm

Kompetensi dan Kompetensi Dasm untuk setiap jenis muatan

lokal yang diselenggmakan.

(c) Kegiatan Pengembangan Diri

(27)

kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai

dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, gwu, atau

tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk

kegiatan ekstrakurikuler.

(d) Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dalam sistem paket digw1akan oleh tingkat

satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMPIMTs/SMPLB baik

kategori standar maupun mandiri, SMAIMA/SMALB/SMKI

MAK kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit

semester (SKS) dapat diglmakan oleh SMP/MTs/SMPLB

kategori mandiri, dan oleh SMAIMAISMALB/SMKlMAK

kategori mandiri.

(e) KetW1tasan Belajar

KatW1tasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan

dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%.

Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.

(f) Kenaikan Kelas dan Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP)

19/2005 Pasa! 72 ayat I, peserta didik dinyatakan lulus dari

satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengal1

setelah:

l. menye1esaikan seluruh program pembe1ajaran;

11. memperoleh ni1ai minima! baik pada penilaian akhir

untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok

kewarganegaraan dan kepribadian, ke1ompok mata

pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran

(28)

IV. lulus ujian nasional.

g) Penjurusan

Penjurusan dilakukan pada kelas XI di SMA/MA.

Kriteria penjurusan diatur oleh direktorat teknis terkait.

(h) Pendidikan kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian

dari pedidikan semua mata pelajarall. Pendidikan kecakapan

hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan

yang bersangkutan dan atau daJi satuan pendidikan formal

lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

(i) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah

pendidikan yang memanfaatkan keunggulan ldkal dan

kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya,

bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan

lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan

kompetensi peseda didik.

c) Kalender Pendidikan

SattIan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun

kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,

karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan

masymakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana yang dimuat dalam Standar lsi.

d) Pengembangan Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar kedalaJ11 materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(29)

5) Kelebihan dan Keknrangan KTSP

Kelebihan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia memiliki

kelebihan masing-masing bergantung kepada situasi dan kondisi saat

di mana kurikulum tersebut diberlakukan. KTSP memiliki beberapa

kelebihan jika dibanding dengan kurikulum sebelumnya, terutama

kurikulum 2004 atau KBK. Kelebihan-kelebihan KTSP ini antara

lain:

(I) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam

penyelenggaraan pendidikan.

(2) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen

sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam

penyelenggaraan program-program pendidikan.

(3) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untnk

menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran

tertentu yang akseptabel bagi kebntnhan siswa.

(4) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat

padat dan memberatkan kurang lebih 20%.

(5) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada

sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai

dengan kebutuhan.17

Kelemahan KTSP

Setiap kurikulum yang diberlakukan di Indonesia di samping

memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. Sebagai konsekuensi

logis, maka terdapat pula beberapa kelemahan-kelamahan dalam

(30)

(I) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.

(2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung

sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP.

(3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara

komprehensif baik konsepnya, penyusunannya maupun

prakteknya di lapangan.18

(4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam

pelajaran akan berdampak berkurang pendapatan para guru.

6) Pct'bcdaan KTSP dcngan KBK (kurikulum 2004) 19

Perbedaan kurikulum 2004 dan KTSP yang akan diuraikan di

dalam pembahasan ini ialah perbedaan yang dikeluarkan oleh

Peraturan Pemerintah No. 19 th 2005, sebagai berikut:

TabclOI

Pcrbcdaan antara KTSP dcngan Kurikulum KBK

KURIKULUM

ESENSI KURIKULUM 2006/KTSP

PERBEDAAN 2004 (Scsuai PP No. 19 th

2005)

PENAMAAN Kurikulum 2004 Kurikulum Tingkat

atauKBK Satuan Pendidikan

(KTSP)

MANAJEMEN Ujicoba, BSNP sebagai penyuslill

pemodelan dan Standar lsi (Kerangka

MBS dilakukan Dasar, Stuktur

oleh pusat kurikulum) sekolah

(Direktiorat dan mengembangkan dalam

Balitbang) kurikulum tingkat satuan

pendidikan

(31)

KERANGKA Memuat : Memuat:

DASARDAN a. Standar a. Kelompok Mata

STRUKTUR kompetensi pelajaran

KURIKULUM b. Kompetensi b. Struktur Kurikulum

dasar tiap jenjang

c. Indikatof c. Standar kompetensi d. Materi pokok dan Kompotensi dasar

PEMBELAJARAN Berbasis Berorientasi kompetensi,

kompetensi, guru siswa sebagai pusat sebagai fasilitator pembelajaran

PELAKSANAAN Diberikan model- Sekolab dan komite model (model sekolah mengembangkan silabus, model kurikulum tingkat satuan pembelajaran, pendidikan dan

model penilaian) silabusnya berdasarkan: dalam dokurnen I. Kerangka dasar

lengkap yang kurikulum,

disusun pusat 2. Standar kompetensi, di

sebagai bawab supervisi dinas

acuan/pedoman kab/kota(SD/MI,

SMP/MTs, PAKET A

& B), dan/atau dinas provinsi (SMA, SMK, PLB, PAKET C)

7) PCl·samaan KTSP dcngan KBK (kurikulum2004io

(1) Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus

dimiliki oleh siswa.

(2) Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi

daerah dimana setiap daerah diberikan kesempatan yang

seluas-Iuasnya untuk mengembangkanya.

(3) Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa

adanya standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator

(32)

(4) Sama sal11a adanya sistem evaluasi dalmn penentum1 hasil

bclajar siswa.

(5) Adm1ya kebebasm1 dalam pengembangan yang dilakukan

oleh guru walaupun di KTSP itu guru diberikan kebebasan

yang lebih.

(6) Sama sal11a berorientasi pada prinsip pendidikan sepanj ang

hayat.

(7) Smna sama memerlukan sarana dan prasarana yang

memadai.

c. Definisi, Tu.juan, dan KegunaanIImu Fiqh

1) DefinisiFiqh

Fiqh adalal1 termasuk diantara ilmu-ilmu dalmn agmna Islmn yang

l11engandung pengetal1uan untuk mendekatkm1 diri kepada Allal1 SWT.

dan didalamnya l11emuat masalal1-masalal1 hukum dakwal1 Islmn yang

berasal dari Allah dan Rasul-Nya.

Sehubungan dengan pembal1asan tentang ilmu fiqh, maka penulis

akan menguraikan beberapa pengertian tentang ill11u fiqh, baik dari

segi bal1asa maUptill istilah.

MenUlut bahasa "Fiqh" berasal dari katafaqiha-yafqahu-fiqhan

H|bG[[MセMセI

yang berarti "mengerti atau fahmn". Dari sinilah ditarik

, ,

perkataan fiqh yang memberi pengertian kepal1mnan dalmn bentuk

syari'at yang sangat dianjurkan oleh Allal1 dan Rasul-Nya. Sedangkan

menurut pengertianfuqaha (faqih), fiqh merupakan pengertianzhanni

(sangkaan=dugaan) tentang hukum syari'at yang berhubU11gan dengan

tingkal11aku l11anusia.2!

(33)

yang mengetahui pengetahuan fiqh disebut denganFaqh atauFuqaha,

dan perkataan fiqh ini baru muncul setelah ilmu fiqh berkembang

menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri.

Menurut terminology (istilah), fiqh pada mulanya berarti

pengetahuan keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik

berupa akidah akhlak, maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan

arti Syari'ah Islamiyah. Namun, pada perkembangan selanjutnya, fiqh

diartikan sebagai bagian dari Syari 'ah Islamiyah, yaitu pengetahuan

tentang hukum Syari 'ah Islamiyah yang berkaitan dengan perbuatan

manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil dari

dalil-dalil yang terinci.22

Dari beberapa maian diatas maka definisi ilmu fiqh menurut istilah

syara' adalah "pengetahuan tentang hukum-hukum syari'ah Islam

mengenai pengetahuan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara

detail". Atau "kodifikasi hukum-hukum syari' ah Islam tentang

perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail".

Berdasarkan penelitian, ulanla telah menetapkan bahwa dalil-dalil

sebagai dasar acuan hukum syari'ah tentang perbuatan manusia

dikembalikan kepada empat sumber; Al-Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma',

dan Al-Qiyas. Kemudian, yang dijadikan dalil pokok dan sumber dari

hukum syari'ah, pertama adalah Al-Qm'an, kemudian As-Sunnah,

sekaligus sebagai interpretasi bagi keglobalan Al-Qur'an, dan sebagai

penjelas serta pelengkap Al_Qur'an.23

2) TU.iuan danKegunaan IImu Fiqh

Seperti kita pahami bahwa kedudukan, fungsi dan peranan syari'ah

adalah sebagai perangkat pelengkap Dunia dan Akhirat. Ia mempakan

pedoman hidup baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.

(34)

Dengan kata lain bahwa tujuan dan kegunaan syari'ah adalah untuk

memperoleh lcebahagiaan di Dunia dan Alchirat. Hal ini telah

terunglcap dalam AI-Qur'an surat AI-Baqarah ayat 201 yang berbunyi:

" , , 1 ' 0 F I セス

Pi

yijN\LセZG

,:' ,:..

セセ

'II

セZL

;(,' ,:.. L;J.JI

セ セ| セI

JJA; :;. ;.

g

セZZL

Dan dian/twa mereka ada orang yang berdo 'a "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di Dunia dan kebaikan di Akhirat dan peliharalah kami dari api neraka".

Dalam hal ini ilmu fiqh secara lchusus membahas tentang perbuatan

orang-orang mulcallaf, tentunya orang-orang yang telah dibebani

ketetapan-lcetetapan hulcum agama Islam. Malca, dari totalitas tersebut

ilmu fiqh mengambil bagian dalam bidang hulcum. Yaleni berlcenaan

dengan masalah-masalah ibadah, muamalah, munalcahat, uqubah dan

sebagainya, berdasarlcan dalil-dalil yang terperinci. Dengan kata lain

ballwa tlljuan dan lcegunaan ilmu fiqh adalah untuk memperoleh

lcebahagiaan di Dunia dan di Alchirat melalui pemahaman secara

mendalam dan pengalaman dengan benar pada masalah-masalah

(35)

2.

Aplikasi KTSP pada Mata Pelajaran Fiqh

Salah satu prinsip pelaksanaan kurikulurn dikatakan bahwa pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peselta didik untuk l11enguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus l11endapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesel11patan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. Salah satu dari prinsip pelaksanaan kurikulum yang lain bahwa kurikulum dilaksanakan dengan l11enggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan l11emanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang teljadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sUl11ber belajar, contoh dan teladan).24

Berbicara l11engenai pelaksanaan kurikulurn dalam hal ini KTSP, malm tidak

lepas dari adanya Standar Kompetenasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang

merupakan bagian penting dari KTSP. Pembahasan mengenai standar kompetensi

dan kOl11petensi dasar dalam penelitian ini difokuskan pada pelaksanaan

kurikulurn tingkat satuan pendidikan mata pelajaran fiqh di MadrasahlMTs.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini akan menjadi arah dan

landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi wltuk penilaian. Dalam merencanakan kegiatan

pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar

Penilaian. Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran fiqh di

Madrasah ini dikembangkan lebih lanjut oleh Dinas Pendidikan Departemen

Agama Republik Indonesia (Dispen Depag RI). Oleh kerana itu, penulis akan

menjabarkan lebih lanjut tentang pelaksanaan KTSP di Madrasah. Pembahasan

tersebut melalui tiga tallapan. Antara lain:

a. Tahap Perencanaan Persiapan Mengajar

Setelah guru memahami standar kompetensi dan kOl11petensi dasar mata

pelajaran fiqh yang dikeluarkan oleh Peraturan Menteri No 22-24 tentang

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SMP, MTs, dan SMPLB,

(36)

aspek-aspek antara lain: standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok, indikator, pengalaman belajar, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar.

Silabus adalah rencana pembelajaran pada snatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian komy.etensi untuk penilaian, penilaian, alokasi

waktu, dan sumber belajar. 5(contoh format silabus KTSP teriampir)

Selain komponen penyusunan silabus yang terdapat di dalam pengertian

di atas, hal lain yang periu diperhatikan adalah prinsip-prinsip

pengembangannya, antara lain:26

1) Ilmiah

2) Relevan 3) Sistematis 4) Konsisten 5) Memadai

6) Aktual dan Kontekstual 7) Fleksibel

8) Menyeluruh

Setelah silabus disusun, maka langkah selanjutnya adalah menyusun

Rencana Pelaksanaan Pel11belajaran (RPP) yang l11erupakan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada saat beriangsungnya proses kegiatan belajar

mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru bidang studio Dalam RPP ini

ditulis sel11ua rencana atau tindakan-tindakan yang akan terjadi dalam proses

kegiatan belajar l11engajar antara guru dengan murid didalam kelas.

Rencana pelaksanaan pel11belajaran (RPP) adalah rencana yang l11enggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar lsi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas l11encakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator

25 CD (Compact Disk) Sosialisasi Sl & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 Tentang

(37)

atau beberapa indikator untuk I (satu) kali pertemuan atau lebih.27 (contoh format RPP KTSP terlampir)

Sama halnya seperti penyusunan silabus, maka di dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran pun terdapat komponen RPP (minimal)

yang harus dicantumkan dalam sebauh model RPP KTSP,

komponen-komponen tersebut antara lain:28

I) Tujuan Pembelajaran 2) Materi Ajar

3) Metode pembelajaran 4) Sunlber Belaj ar

5) Penilaian Hasil Belajar

b. Tahap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses

penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas

pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi

tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi KTSP juga

dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum operasional dalam bentuk

pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran berbasis KTSP adalall hasil

エ・セェ・ュ。ィ。ョ guru terhadap KTSP tertulis.29

Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses interaksi yang

terjadi antara siswa dengan lingkungannya dalam rangka untuk mencapai

tujuan yang telall ditetapkan, sehingga teljadi peruballan perilaku kem·ah

yang lebih bailc Dalam interaksi tersebut, teljadi hubungan timbal balik

antara guru dengml siswa. Dalam hal ini guru dan siswa merupakan suatu

komponen yang menentukan dalam kegiatan belajar mengajar.

27CD (Compact Disk) Sosialisasi SI & SKL, Undang-Undang No 20 Th 2003 Tentang

(38)

Kegiatan Belajar Mengajar dalam KTSP dilandasi oleh prinsip-prinsip

sebagai berikut:30

I) Berpusat pada peserta didik

2) Mengembangkan kreativitas peserta didik

3) Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang 4) Mengembangkan beragam kemampuan yg bermuatan nilai 5) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam belajar

melalui berbuat

Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan menerapkan

berbagai strategi dan metode pembelajaran yang efektif, kontekstual, dan

bermakna.

Sedangkan model pembelajaran yang diglmakan dalam KTSP adalah

dengan menggunakan model pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Pakem merupakan salah satll model

pembelajaran yang diinginkan dalam implementasi KTSP di dalam kelas.

Secara umum, tlljuan penerapan pakem adalah agar proses pembelajaran

yang dilaksanakan di kelas dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas belajar

peserta didik serta dilaksanakan dengan efektif dan menyenangkan. Model

ini juga merupakan salah satu alternatif solusi untuk menciptakan lulusan

yang berkualitas, kompetitif dan unggul.31

c. Tahap Evaluasi

Teknik penilaian/evalllasi ,yang digllnakan harns disesllaikan dengan

karakteristik indikator, standar kompetensi dasar dan kompetensi dasar yang

diajarkan oleh guru. Tidak menutllp kemungkinan ballwa satu indikator dapat

diukur dengan beberapa teknik penilaian, hal ini karena memuat domain kognitif,

afektif dan psikomotorik.

Pelaksanaan evaillasi terhadap aspek kognitif menekankan pada unsur pokok

materi fiqh. Aspek afektif menekankan pada llnsur pokok perilakulakhlak. Aspek

(39)

dalam kehidupall sehari-hari materi ymg disampaikan, seperti dalam hal ibadah

(shalat, puasa dsb).

Secara Ul1111111, penilaian hasil belajar dalam KTSP dapat dilakukall dengall

penilaian kelas, tes kemampum dasar, penilaim akhir satuall dm sertifikasi,

benchmarking, dm penilaiall program.

1) PcnilaianKclas

Penilaian kelas dilakukm dengm ulmgan harian, ulmgan Ul11Ul11, dm

ujian akhir.

Ulangall harian dilakukan setiap proses pembelaj arall dalml kompetensi

dasar tertentu. Ulallgm harim ini terdiri dari sepermgkat soal ymg harus

dijawab oleh peserta didik, dm tugas-tugas terstmktur ymg berkaital1 dengan

konsep yang Sedallg dibahas. Ulmgm harim minimal dilakukm tiga kali

dalam setiap semester.

Ulangm umum dilaksanakm setiap akhir semester. Ulmgm Ul11Ul11

dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel, dan pada umumnya

dilakukm ulmgm umUl11 bersama, baik tingkat rayon, kecamatm,

kodya/kabupaten maupun provinsi.

Uj ian akhir dilakukm pada akhir progrml pendidikm. Bahm-bahan

yang diujikan meliputi seluruh kompotensi dasar ymg telah diberikan,

dengan penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas-kelas

tinggi.

Penilaim kelas dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajum dan

hasil belajal' peselia didik, mendiagnosa kesulitm belajar, memberikan

umpm balik untuk perbaikm proses pembelajaran, dm penentum kenaikm

kelas.

2) TcsKcmampuan Dasar

Tes kemampuan dasar dilakukm untuk mengetahui kemampum

membaca, menulis, dm berhitung ymg diperlukm dalam rmgka

(40)

3) Penilaian Akhir Satuan Pendidikan dan Sertifikasi

Pada setiap akhir semester dan tahun pelajaran diselenggarakan kegiatan

penilaian guna mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh

mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu.

Untuk keperluan sertifikasi, ォゥョ・セゥ。L dan hasil belajar yang dicantumkan

dalam Surat Tanda Tamat Belajar tidak semata-mata didasarkan atas hasil

penilaian pada akhir jenjang sekolah.

4) Benchmarking

Benchmarking merupakan suatu standar untuk mengukur kinerja yang

sedang berjalan, proses, dan hasil untuk mencapai suatu keunggulan yang

memuaskan. Ukuran keunggulan dapat ditentukan di tingkat sekolah, daerah,

atau nasiona1. Penilaian dilakukan secara berkesinambungan sehingga

peserta didik dapat mencapai satuan tahap keunggulan pembelaj aran yang

sesuai dengan kemampuan usaha dan keuletannya.

5) Penilaian Program

Penilaian program dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional dan

Dinas Pndidikan seC31'a kontinu dan berkesinambungan. Penilaian program

dilakuk311 untuk mengetahui kesesuaian KTSP dengan dasar, fungsi, dan

tujuan pendidikan nasional, selia kesesuaiannya deng3l1 tuntutan

(41)

B. Prestasi Belajar Siswa

1. Definisi l>restasi Belajar

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.

Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu,

khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil

belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat diraba). Oleh karena itu,

yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan

perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa, baik yang

berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa.33

Prestasi yang dimaksud oleh penulis disini adalah prestasi siswa yang

melaksanakan belajar di dalahl kelas. Oleh karenallya prestasi yang dimaksud

merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan

diharapkan baik oleh individu, guru, maupun lingkullgannya. Prestasi tersebut

bisa dilihat melalui hasil tes berupa angka-angka yang terlihat dalam raport

maupun perubahan-perubahan positif dari siswa-siswa yang melaksanakan

kegiatan belajar tersebut.

Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar

sering disebut prestasi belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa

setelall melakukan kegiatan belajar, ada juga yang l11enyebutnya dengan istilah

hasil belajar. Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, l11erujuk

kepada aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga

aspek di atas juga harus menjadi indikator prcstasi belajar. Artinya, prestasi

belajar harus l11encakup aspek-aspek kognitif, afektif dan psikol11otOr.34

Dari hal ini, dapat kita ambil pengertian prestasi dari kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) yaitu hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

(42)

dikerjakan, dan sebagainya).35 Prestasi juga dapat diartikan sebagai sesuatu

yang dapat diraih oleh semua orang hanya dengan kemauan dan usaha yang

eerdas.

Adapun pengertian belajar berdasarkan KBBI adalah berusaha

memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih, berubah tingkah laku atau

tanggapan yang disebabkan oleh pengalarnan,36 atau dapat diartikan pula

sebagai usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melalui proses

interaksi dengal1 lingkungan.

Belajar juga dapat didefinisikan sebagai "suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup

perubahan tingkah laku, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterarnpilan dan

b . 37

se agamya.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan?8

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bahkan suatu hasil dan

tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tapi yang lebih luas lagi adalah

mengalarni. Basil belajar juga bukan suatu penguasaan latihan, melainkan

perubahan tingkah laku. Belajar adaIah penarnbahan pengetahuan. Ada pula

yang menganggap belajar itu sebagai perubahan kelakual1 berkat pengalaman

dan latihan.

Dari penjelasan cliatas maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar di

sekolaIl sangat dipengaruhi oleh kemarnpuan umum kita yang diukur oleh IQ.

IQ yang tinggi meramalkan sukses terhadap prestasi belajar. Namun, IQ yang

tinggi ternyata tidak menjarnin sukses di masyarakat.

Prestasi belajar secara umum dapat dipandang sebagai perwujudan

nilai-nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar. Dalarn hal 1111

35Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), Cet. Ke-I, h. 700

(43)

dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan yang dicapai oleh

siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan.

Prestasi belajar adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat

keberhasilan tentang suatu tujuan karena suatu usaha telah dilakuakan oleh

seseorang. Prestasi belajar adalah prestasi yang menunjukkan tingkat

keberhasilan seseorang yang dicapai karena telah melakukan usaha belajar

yang optimal.

Prestasi belajar juga dapat diartikan dengan penguasaan

pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran,

lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh

gurU.39

Dari uraian di atas, maka prestasi belajar dalal11 penelitian ini adalall hasil

yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pengukuran hasil yang

dicapai setelah proses pembelajaran adalah l11elalui evaluasi dengan

menggunakan alat ukur yang kualitasnya baik. Alat ukur tersebut adalah tes

prestasi yang mengacu kepada ranah kognitif dalam bentuk tertulis.

Prestasi belajar adalah cermin keberhasilan siswa dalam proses belajar di

sekolall. Demikian pentingnya arti prestasi belajar, maka usaha dalam

pendidikan diarahkan pada peningkatan prestasi belajar.4o

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang

dil11aksud prestasi belajar disini ialah hasil belajar yang telah dicapai oleh

seseorang/siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan

pembelajaran di sekolah. Prestasi tersebut terutama dimulai dari aspek

kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan Slswa dalam

(44)

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar4i

Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai

faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun

dari luar diri (falctor eksternal) individu.

Yang termasllk faktor internal adalah:

a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan mallplln yang

diperoleh. Yang termasuk faktor m1 misalnya penglihatan,

pendengaran, slruktllr tubllh, dan sebagainya.

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

terdiri dari:

c. Faktor inlelektif yang meliputi:

(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

d. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutllhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

e. Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Yang termasllk faktor eksternal, yaitu:

a. Faktor sosial yang terdiri atas:

a) lingkungan keluarga

b) lingkungan sekolah

c) lingkungan masyarakat

d) lingkungan kelompok

b. Faktor blldaya seperli adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,

kesenian.

c. Faktor lingkllngan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi seCaI'a langsllng atallpun tidak

(45)

C.

Kerangka Bed'ikit,

Salah satu variabel yang mempengaruhi sistem pendidikan nasional adalah

kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum harus dapat mengikuti dinamika yang ada

dalam masyarakat. Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas

dalam menghadapi persoalan kehidupan yang dihadapi.42

Sebagaimana telah dikemukakan dalam pengertian sebelumnya bahwa,

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

masing-masing satuan pendidikan. Maka dalam hal ini KTSP merupakan strategi

pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan

berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum, yang

memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan

masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah.

KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakkan

pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan

pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang

memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan lmtuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tututan, dan kebutuhan

masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran

merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan ldnelja guru dan staf

sekolah, menawarkan pmtisipasi langs\ll1g kelompok-kelompok terkait, dan

meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya

kurikulum.43

Dari penjelasan diatas malm dapat diasumsikan bahwa jika KTSP lebih

banyak digwlakan maka dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini

didasari km'ena adanya faktor-faktor penduk\ll1g yang mendorong terjadinya suatu

proses pembelajaran yang baik dan efektif. Diantara faktor-faktor pendukung itu

antara lain: adanya sarana pengajaran, kemampum guru dalam mengajar, admya

(46)

belajar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi apabila faktor pendukung

tersebut kurang terpenuhi maka kemungkinan besar akan menghambat

pelaksanaan KTSP yang secara langsung atau tidak langsung akan berakibat

terhadap keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.

D.

Hipotesis

Untuk menguj i ada tidaknya hubunganJpengaruh antara variabel X

(K urikulul11 Tingkat Satual1 Pendidikan/KTSP) dan variabel Y (Prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran fiqih), maka dalam hal ini penulis mengajukan

hipotesa sebagai berikut:

Ho Tidak terdapat hubungan pelaksanaan KTSP dengan prestasi belajar

siswa.

(47)

A. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode

penulisan analisis deskriptif korelasional, yaitu dengan langkah menggambarkan

terlebih dahulu pembahasan yang hendak dibahas baik itu dianlbil dari

Undang-Undang yang berkaitan dengan masalah pelaksanaan KTSP di sekolah maupun

pembahasan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan KTSP, kemudian

menghubungkannya dengan prestasi belajar siswa khususnya dalam mata

pelajaran fiqh kelas 2 MTs.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Darul Huda yang bertempat di Kp.

Langseb Os. Kertaraharja Kec. Pedes Kab. Karawang. Pelaksanaan penelitian ini

berlangsllilg selama kurang lebih tiga minggu, yaitu dimulai sejak akhir bulan Juli

(48)

C. Variabel Penelitian

Setelah mengetahui latar belakang dan perumusan masalah pada bab

sebelumnya, maka timbul rasa ingin tahu penulis dalan1 penelitian ini, yaitu

tentang Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqh di MTs

Darul Huda Pedes-Karawang. Maka dari judul penelitian ini dapat diketalmi

terdapat dua variabel: yaitu:

I. Variabel bebas (Independent Variable) yakni: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

2. Variabel terikat(Dependent Variable) yakni: Prestasi belajar siswa dalam

mata pelajaran fiqh.

Tabel02

(TabelVariabel)

Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan l>endidikan (KTSP) dan Kontribusinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 2 pada Mata

Pelajaran Fiqh Di MTs Darnl Huda Pedes-Karawang

No. Variabel Dimensi Indikator

1 VariabelX

Pelal(sanaan - Perangkat - Guru sudah membuat dan

Kurikulum Pembelajaran menyiapkan Rencana Pelaksanaan

Tingkat Satuan Pembelajaran (RPP).

Pendidikan -Guru menentukan dan

(KTSP) menjelaskan Indikator.

- Guru menyesuaikan alokasi waktu dengan kalender pendidikan.

-Proses -Guru menggunakan strategi dan

Belajar metode yang bervariasi dalam

Mengajar mengajar.

(PBM)

[image:48.595.80.485.153.723.2]
(49)

-Evaluasi -Guru membuat kisi-kisi dan analisis butir soa!.

-Guru memberikan ujian praktik dan penilaian portofolio untule penilaian tugas siswa.

-Guru memberikan latihan soal-soal semester/menilai siswa dari aspek afektif dan psikomotorik.

2 Variabel Y:

Prestasi Belajar Pencapaian Kompetensi kegiatan kognitif,

Siswa hasil belajar afektif, dan psikomotorik yang

dengan baik tertuang dalam nilai raport siswa (baik dalam pada semester genap.

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik)

D. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan langkah-Iangkah

sebagai berikut:

1. Sumber Data

a. Sumber Data Teoritis

Sumber data teoritis yang digunakan oleh penulis adalah hasil bacaan

buleu (Librmy Research) yaitu dengan mempelajari, memahami dan

membandingkan buleu-buleu yang berhubungan dengan judul di atas,

khususnya buku-buku yang berhubungan dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan pelaksanaannya, buleu-buku tentang

pendidikan.

b. Sumber Data Empiris

(50)

Fiqh, bagian kurikulum dan petugas tata usaba serta 30 orang siswa

kelas dua yang dijadikan sampel dalam penelitian.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian yang ada.

Populasi adalab suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk

hidup, benda-benda, sistem dan prosedur, fenomena, dan lain-lain.I

Populasi dalam penelitian ini adalab siswa kelas 2 MTs Darul Huda

Pedes-Karawang, yang berjumlab kurang lebih 150 orang.

b. Sanlpel

Sampel adalah bagian dari populasi yang representatif. Untuk

mempermudah penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik

penarikan sampel secara acak atau biasa dikenal dengan istilab random sampling, yaitu dengan mengambil 20% dari jumlab populasi yang ada. Jadi sampelnya sebanyak 30

Gambar

Tabel Perbedaan KTSP dengan KBK
(TabelTabel02 Variabel)
(Tabel populasi danTabel03 sampel)
tabel yang disediakan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

City development can not be separated its from population growth, like Bekasi city with till the end reached about 1.708.337 people. The high population growth caused appear of

Indonesia belum mampu bersaing dengan negara anggota ASEAN yang lain. Tentunya para tenaga kerja terampil dari negara lain juga akan. mempertimbangkan dimana ia

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Arti Timur Tengah menjadi jauh lebih besar dengan adanya minyak tersebut, karena seperti diketahui minyak adalah bahan bakar utama dan paling diperlukan dalam

Ketika hidup mengecewakanmu dengan harapan yang tak tercapai, mungkin itulah setitik jawaban yang mampu menyadarkan bahwa hidup itu seperti roda yang akan membawa kita

The objectives of the study are to describe Yozo as the main character and analyze the influence of society in Yozo’s perception about the existence of human being.. 1.4 Benefit

Untuk keperluan itu jaringan harus bebas air dahulu (dehidrasi) dan karena parafin tidak dapat bercampur dengan alkohol harus diganti dengan bahan lain yang dapat tercampur

Pelaksanaan Ritual Usahatani Padi Sawah pada Kawasan Perkotaan Pelaksanaan ritual usahatani padi sawah pada Subak Ayung Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung