Lampiran
LiquidCrystal lcd(8, 6, 5,9, 10, 4);
int data=0;
float keruh;
char kirim;
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
vw_set_tx_pin(12);
vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100
lcd.print("air = ");
data=(data-320)/5;
if (data<0){data=0;}
if (data>100){data=100;}
if (data>13000){data=0;}
lcd.print(data);
lcd.print(" %");
if (data>75){kirim=0;}
else {kirim=1;}
vw_send((uint8_t *)kirim, 1);
vw_wait_tx();
delay(100);
}
//program receiver
#include <VirtualWire.h>
const int led_pin = 13;
const int buzzer_pin = 3;
void setup()
{
// delay(1000);
Serial.begin(9600); // Debugging only
Serial.println("setup");
// Initialise the IO and ISR
vw_set_rx_pin(A5);
vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100
vw_setup(200); // Bits per sec
uint8_t buflen = VW_MAX_MESSAGE_LEN;
if (vw_get_message(buf, &buflen)) // Non-blocking
{
int i;
{
Serial.print(buf[i], DEC);
}
Serial.println();
}
if
(buf[0]==176){digitalWrite(led_pin,HIGH);digitalWrite(b uzzer_pin,HIGH);}
else
{digitalWrite(led_pin,LOW);digitalWrite(buzzer_pin,LOW) ;}
DAFTAR PUSTAKA
Tooley,Michael. 1995. Rangkaian Elektronik. Jakarta:Erlangga
Diakses pada tanggal : 6/07/2016,Pukul 21 : 23:11 Diakses pada Tanggal : 26/03/2016 , Pukul : 18:20:12
Diakses pada Tanggal : 26/03/2016 , Pukul : 18:13:32
Diakses pada tanggal : 6/07/2016 , Pukul : 21:09:44
Diakses pada tanggal : 27/03/2016, Pukul : 20:13:01
Diakses pada Tanggal : 25/03/2016, Pukul : 13:51:47
atmega8_l_datasheet.pdf
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1.Diagram Blok Sistem
ATmega
Gambar 3.1 Diagram blok system
Dapat dilihat pada Gambar 3.1. Sensor Photodioda diprogram ke ATmega 8 diberikan Supplay / Adaptor sebagai sumber tegangan ,Maka muncul data kekeruhan air di Display setelah itu data Radio Frekuensi Transmiter mengirim data ke Radio Frekuensi Receiver sebagai penerima data lalu diprogramlah Buzzer sebagai alarm,Regulator 7805 sebagai penstabil dan baterai sebagai sumber tegangan.
3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok
1. Blok sensor Warna sebagai pendeteksi warna air 2. Blok Supply sebagai sumber tegangan.
4. Blok RF Receiver sebagai penerima sinyal untuk menghidupkan buzzer untuk mengetahui air sudah keruh.
5. Blok display sebagai tampilan teks pada LCD. 6. Blok Regulator 7805 sebagai Penstabil.
3.2.Rangkaian Regulator 7805
Regulator 7805 berfungsi sebagai penstabil tegangan, dan mempertahankan output tetap 5 volt. Rangkaian Regulator 7805 dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2.Rangkaian Regulator 7805
KeunggulanRegulator 7805
Jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain, seri 78XX ini mempunyai keunggulan di antaranya:
1. Untuk regulasi tegangan DC, tidak memerlukan komponen elektronik tambahan .
2. Aplikasi mudah dan hemat ruang
3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas lebih),
4. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 7805 tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.
KekuranganRegulator 7805
1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangan output sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt.
2. Seperti halnya regulator linier lain, arus input sama dengan arus output. Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output maka akan terjadi terjadi panas pada IC regulator 7805 sehingga diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup.
3.3.Rangkaian Mikrokontroler Atmega8
Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian dari bagian input dan keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan mikrokontroller jenis Atmega8 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a. Kristal 8 MHz, yang berfungsi sebagai pembangkit clock. b. Kapasitor 22 pF pada pin XTAL1 dan XTAL2.
c. Resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF pada pin reset. d. Port masukan dan keluaran yang digunakan yaitu :
2. PortA.1, PortB.1 -PortB.4 digunakan sebagai data input basis transistor pada driver relay.
Skema rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega 8 dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8
3.4.Rangkaian LCD(Liquid Crystal Display)
karakter yang tampil.Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.
Gambar 3.4. Rangkaian LCD
Dari Gambar 3.4.rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega8.
3.5.RangkaianRadio Freakuensi 315Mhz
Gambar 3.6. Rangkaian Radio Frekuensi Receiver
3.6.Flowchart Sistem Transmiter
Start
inisialisasi
Baca kekeruhan
Selesai Konversi data
Kirim data ke receiver dan tampil LCD
3.7.FlowchartSistem Receiver
Start
inisialisasi
Terima data
Kekeruhan > 50 %
Selesai Hidup buzzzer
ya
BAB IV
PENGUJIAN DAN HASIL
4.1.PengujianRangkaian Regulator 7805
Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt.Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +5 Volt, tetapi +5.03Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni.Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.Pengujian Regulator 7805 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Pengujian Regulator 7805
NO Inputan (volt) Output (volt)
1 9 5.03
2 12 5.03
3 15 5.03
4 18 5.03
4.2.PengujianRangkaian Mikrokontroler
Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu Atmega8. Informasi Signature Mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1.Informasi Signature Mikrokontroler
4.3.PengujianRangkain LCD (Liquid Crystal Display)
Di bawah ini dalah data pengujian LCD dengan mengukur setiap pin pada LCD dari pin 1 sampai dengan pin 16 dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2.Pengukuran Pin IC LCD
PIN SIMBOL NILAI FUNGSI Tegangan keluaran
Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ( 0 )
4.4.Pengujian Rangkaian Sensor Photodioda
Pengujian rangkaian sensor potodioda dan infrared dengan cara menggukur tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroler pada saat pancaran led infrared dihalangi oleh cahaya dengan tidak dihalangi oleh cahaya.
Table 4.2.Pengujian air akuarium yang belum keruh sampai keruh.
4.5.PengujianRadio Frekuensi
Pengujian radio frekuensi 315 Mhz ini bertujuan untuk mengetahui keadaan alat tersebut dan sebarapa jauh dapat gelombang tersebut dapat beroprasi dengan baik . Sistem atau perangkat yang digunakan untuk mengirim data secara nirkabel atau tanpa kabel.Data dikirim berupa sebuah sinyal listrik dan dimodulasi agar dibawa oleh gelombang melalui media udara.
No
Tegangan output Volt
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sensor kekeruhan air yang dibuat dapat membedakan air jernih dan air keruh berdasarkan tegangan yang dihasilkan. Air dikatakan jernih atau hampir keruh apabila kondisi air 10% - 49 % dengan tegangan outputnya 0,6 Volt – 2,2 Volt dan Air dikatakan keruh apabila kondisi air 50 % - 80 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt – 4,5 Volt.
2. Prinsip kerja sensor Photodiodasebagai sensor kekeruhan air untuk mengetahui seberapa kensensitivan sensor warna sebagai sensor kekeruhan air maka dibuatlah sistem pendeteksi warna menggunakan Radio Frekuensi (RF) lalu diberikan Buzzer (Alarm) sebagai peringatan,Sensor mendeteksi perubahan warna pada air akuarium, Maka Mikrokontroler akan menampilkan data ke LCD.
5.2.Saran
Dari hasil Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut.Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk memberi saran sebagai berikut:
1. Pada Tugas Akhir ini dengan menggunakan Alat Pendeteksi Kekeruhan Air di Akuarium, Agar lebih teliti lagi dalam mengambil data agar data yang di dapat lebih akurat.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
2.2. Sensor RF (Radio Frekuensi)
Sensor RF mempunyai 2 perangkat elektronik untuk mengirimkan sinyal gelombang elektromagnetik yang terdapat pada perangkat transmitter dan
kemudian untuk menerima sinyal gelombang elektromagnetik tersebut yang terdapat pada perangkat receiver.
Saat sinyal radio frekuensi merambat melalui udara, sinyal tersebut akan kehilangan amplitudonya apabila jarak antara pengirim dan penerima bertambah yang berakibat amplitude sinyal menurun secara eksponensial. Jadi, sinyal harus memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver.Sensor RF sering digunakan pada pengendali
jarak jauh tanpa kabel (remote control) dengan menggunakan Amplitude Shift
Keying (ASK).
Pada pemancar (transmitter) RF terdapat IC PT2262 yang berfungsi
sebagai pemancar sinyal dan juga terdapat rangkaian encoder yang berfungsi
untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data yang kemudian transmisi data tersebut akan diterima oleh penerima (receiver) RF.
RF (Radio Frekuensi) adalah sebuah perangkat yang mampu menerimasetiap frekuensi antara sekitar 9 Hz yang berarti 9Hz getaran/detik dan 300 gigahertz (GHz) yang berarti 300 miliar getaran/detik dapat dianggap sebagai gelombang radio, meskipun hanya frekuensi dekat tengah kisaran ini digunakan dalam siaran radio yang sebenarnya. RF digunakan dalam beragam teknologi komunikasi nirkabel untukinformasi dan transfer data. Pemancar RF(Transmitter)
dan penerima RF (Receiver) digabungkanbersama-sama dalam satu sirkuit yang
sinyal dari pemancar, yang mana untuk mendapatkan sinyal yang sangatjelas tergantung pada rasio sinyal/noise.Rasio sinyal/noise didapat dari angka yang diberikandengan membagi jumlah ukuran dari intensitas sinyal dengan jumlah ukuran intensitas kebisingan.Untuk mengirim suatu sinyal dari pemancar RF ke penerima RF jarak jauh, amplifikasi sinyalharus sama besar yang didapatkan dari pengkontrolan rasio sinyal/noise.
2.3. Photodioda
Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya.Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronik ini akan mengubah cahayamenjadi arus listrik. Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini, mulai dari infrared, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X.
bagian-bagian elektroda.Photodioda dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1.Fotodioda
2.4. LCD (Liquid Crystal Display)
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan.Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna.Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan.
Gambar 2.2.LCD
LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan.
Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa microampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil.Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari.Di bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.
LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :
1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.
2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control.
3. Ukuran modul yang proporsional.
Konfigurasi Pin LCD dapat dilihat pada Gambar 2.3.
GND LCD Drv V-BL
Gambar 2.3. Konfigurasi Pin LCD
Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.1.menunjukkan operasi dasar LCD dan Tabel 2.2. menunjukkan Konfigurasi LCD.
Tabel 2.1.Operasi Dasar LCD
RS R/W Operasi
0 0 Input Instruksi ke LCD
0 1 Membaca Status Flag (DB7) dan alamat counter (DB0 ke DB6)
1 0 Menulis Data
Tabel 2.2. Konfigurasi LCD
Pin Bilangan biner Keterangan
RS 0 Inisialisasi
1 Data
RW 0 Tulis LCD / W (write)
1 Baca LCD / R (read)
E 0 Pintu data terbuka
1 Pintu data tertutup
LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.
2.5.Mikrokontroler AVR Atmega8
Konfigurasi Pin ATmega 8 dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Konfigurasi Pin ATmega 8
ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.
a. VCC : Merupakan supply tegangan digital.
b. GND : Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.
d. Port C (PC5…PC0) : Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).
e. RESET/PC6 : Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. f. Port D : Merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up
resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
g. AVcc : Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. h. AREF : Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.
2.5.1.SPESIFIKASI ATmega 8
1. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel®AVR® 8-bit Microcontroller 2. Advanced RISC Architecture
a. 130 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi b. 32 × 8 General Purpose Kerja Register
c. Operasi Fully Static
3. segmen Memory Tinggi Ketahanan Non-volatile
a. 8Kbytes In-System Self-programmable memori program flash b. 512bytes EEPROM
c. SRAM 1Kbyte internal
d. Menulis / Erase Cycles: 10.000 Flash / 100.000 EEPROM e. Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C / 100 tahun pada 25 ° C (1) f. Opsional Boot Kode Bagian dengan Independent Lock Bits g. In-System Programming secara On-chip Program Boot h. Benar Operasi Baca-Sementara-Write
i. Kunci Pemrograman untuk Security Software 4. Fitur Peripheral
a. Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, satu Bandingkan Modus
b. Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Tangkap
c. Mode
d. Real Time Counter dengan Oscillator terpisah e. Tiga Saluran PWM
f. 8-channel ADC di TQFP dan QFN / MLF paket g. Delapan Saluran 10-bit Akurasi
h. 6-channel ADC dalam paket PDIP i. Enam Saluran 10-bit Akurasi
l. Master / Slave SPI Serial Interface
m. Programmable Watchdog Timer dengan terpisah On-chip Oscillator
n. On-chip Analog Comparator 5. Fitur Mikrokontroler Khusus
a. Power-on ulang dan Programmable Brown-out Detection b. Internal dikalibrasi RC Oscillator
c. Eksternal dan Sumber Interrupt internal
d. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, dan
e. Bersiap 6. I / O dan Paket
a. 23 Programmable I / O Garis
b. 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, dan 32-pad QFN / MLF 7. Tegangan Operasi
a. 2.7V - 5.5V (ATmega8L) b. 4.5V - 5.5V (ATmega8) 8. Kelas Kecepatan
a. 0 - 8MHz (ATmega8L) b. 0 - 16MHz (ATmega8) 9. Konsumsi Daya di 4Mhz, 3V, 25C
a. Aktif: 3.6mA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Air yang memiliki nilai kekeruhan rendah umumnya memiliki warna yang sama dengan warna pada air jernih. Tingginya nilai kekeruhan berhubungan dengan padatan terlarut dan tersuspensi (padatan yang menyebabkan kekeruhan air). Semakin tinggi nilai padatan terlarut dan tersuspensi, maka nilai kekeruhan juga akan semakin tinggi.
Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna / rupa yang berlumpur dan kotor.Pengeruhan terjadi disebabkan pada dasarnya oleh adanya zat – zat colloid yaitu zat yang terapung serta terurai secara halus sekali.Hal ini disebabkan pula oleh kehadiran zat organik yang terurai secara halus, jasad – jasad renik, lumpur, tanah liat, dan zat kolloid yang serupa atau benda terapung yang tidak mengendap dengan segera. Pengeruhan atau tingkat kelainan adalah sifat fisik yang lain dan unik dari pada limbah dan meskipun penentuannya bukanlah merupakan ukuran mengenai jumlah benda – benda yang terapung, Kekeruhan adalah jumlah dari butir-butir zat yang tergenang dalan air.
keruh akan menyebabkan intensitas cahaya yang masuk kedalamnya menjadi berkurang. Hal tersebut disebabkan cahaya yang melewati air keruh karena mengalami penyerapan atau pemantulan, sehingga hanya sedikit yang diteruskan.Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang peka terhadap perubahan intensitas cahaya, yaitu fotodioda.
1.2.Rumusan Masalah
Permasalahan utama pada penelitian ini antara lain bagaiamana unjuk kerja sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air.Berdasarkan dari permasalahan yang ada, untuk pendeteksi kekeruhan air dalam akuarium, maka dibuatlah sistem pemberitahuan dengan menggunakan Radio Frekuensi (RF) lalu diberikan Buzzer atau Alaram sebagai peringatan.
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dibuatnya alat ini adalah :
1. Merancang Prototipe pendeteksi kekeruhan air dengan menggunakan sensor photodioda.
1.4.Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah :
1.Sensor kekeruhan yang digunakan yaitu menggunakan sensor Photodioda. 2.RangakaianMikrokontroller yang di gunakan adalah mikrokontroller ATMega8 3.Tidak membahas tentang rumus kekeruhan air
4.Dalam laporan tugas akhir ini hanya membahas tentang Mikrokontroler ATmega 8,Photodioda,Radio Frekuensi,Buzzer,Kekeruhan air.
1.5 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa proyek ini adalah:
1. Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini.
2. Perencanaan dan pembuatan alat
Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun hardware.
3. Pengujian alat
Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teoriteori yang mendukung dalam penyelesaian masalah.
BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
Meliputi metode, bahan alat, perancangan dan pengambilan data penelitian.
BAB IV :PENGUJIAN DAN HASIL
Meliputi hasil penelitian dan pembahasan.
BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN
ABSTRAK
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang terlarut, baik yang bersifat anorganik maupun bersifat organik.Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air digunakan sensor warna sebagai sensor pendeteksi kekeruhan air untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Air dikatakan keruh jika pengujian air diakuarium kondisi airnya 50 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt, Semakin tinggi persen (%) pada kondisi air maka kondisi air akan semakin keruh. Maka dibuatlah sistem pendeteksi kekeruhan air di akuarium dengan pemberitahuan jarak jauh melalui radio frekuensi (RF) lalu diberikan buzzer (alarm sebagai peringatan) ketika buzzer berbunyi itu tandanya air dinyatakan keruh.
Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega 32,Photodioda dan LED
SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE
PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY
TUGAS AKHIR
DANIEL ARMY SIMANJUNTAK
112408029
PROGRAM STUDI D-3 FISIKA
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE
PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
DANIEL ARMY SIMANJUNTAK
112408029
PROGRAM STUDI D-3 FISIKA
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Sistem Monitoring Kekeruhan dengan Metode Pendeteksi Warna Pada Air Dengan SMS Gateway
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Daniel Army Simanjuntak NomorIndukMahasiswa :112408029
Program Studi : Diploma (D-3) Fisika
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara
Disetujui di Medan, 14 Juli 2015
Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Pembimbing,
PERNYATAAN
SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE
PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri.Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juli 2015
ABSTRAK
Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang terlarut, baik yang bersifat anorganik maupun bersifat organik.Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air digunakan sensor warna sebagai sensor pendeteksi kekeruhan air untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Air dikatakan keruh jika pengujian air diakuarium kondisi airnya 50 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt, Semakin tinggi persen (%) pada kondisi air maka kondisi air akan semakin keruh. Maka dibuatlah sistem pendeteksi kekeruhan air di akuarium dengan pemberitahuan jarak jauh melalui radio frekuensi (RF) lalu diberikan buzzer (alarm sebagai peringatan) ketika buzzer berbunyi itu tandanya air dinyatakan keruh.
Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega 32,Photodioda dan LED
PENGHARGAAN
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan rahmat dan berkat-Nya penyusunan Tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :
SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE
PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY
Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari doa, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Kerista Sebayang, M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Susilawati, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan selaku dosen pembimbing, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Perdinan Sinuhaji, M.S, selaku Sekretaris Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bapak Dr. Bambang Widiyatmoko, M.Eng., selaku Kepala Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3 Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
7. Kedua orang tua penulis Tua Simanjuntak dan Esti Sianipar yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan do’a yang begitu besar kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.Semoga Tugas Akhir ini menjadi ibadah bagi penulis dan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Juni 2016
3.5.Rangkaian Radio Frekuensi 315 Mhz 21
3.6.Flowchar Sistem Transmiter 23
3.7.Flowchar Sistem Receiver 24
BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL 25
4.1.Pengujian Rangkaian Regulator 7805 25
4.2.Pengujian Rangkian Mikrokontroler 26
4.3.Pengujian LCD 27
4.4.Pengujian Rangkaian SensorPhotodioda 28
4.5.Pengujian Radio Frekuensi 30
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 30
5.1.Kesimpulan 30
5.2.Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 32
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1.Fotodioda 8
2.2.LCD 8
2.3.Konfigurasi Pin LCD 10
2.4.Konfigurasi Pin A Atmega 8 13
3.1.Diagram Blok System 17
3.2.Rangkaian Regulator 7805 18
3.3.Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8 20
3.4.Rangkaian LCD 21
3.5.Rangkaian Radio Frekuensi Transmiter 21
3.6.Rangkaian Radio Frekuensi Receiver 22
3.7.Flowchar Sistem Transmiter 23
3.8.Flowchar Sistem Receiver 24
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1.Operasi Dasar LCD 10
2.2.Konfigurasi LCD 11
4.1.Pengujian Regulator 7805 25
4.2.Pengukuran Pin LCD 27