• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Kekeruhan Dengan Metode Pendeteksi Warna Pada Air Dengan Sms Gateway

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Monitoring Kekeruhan Dengan Metode Pendeteksi Warna Pada Air Dengan Sms Gateway"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran

LiquidCrystal lcd(8, 6, 5,9, 10, 4);

int data=0;

float keruh;

char kirim;

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

vw_set_tx_pin(12);

vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100

(2)

lcd.print("air = ");

data=(data-320)/5;

if (data<0){data=0;}

if (data>100){data=100;}

if (data>13000){data=0;}

lcd.print(data);

lcd.print(" %");

if (data>75){kirim=0;}

else {kirim=1;}

vw_send((uint8_t *)kirim, 1);

vw_wait_tx();

delay(100);

}

//program receiver

#include <VirtualWire.h>

const int led_pin = 13;

const int buzzer_pin = 3;

(3)

void setup()

{

// delay(1000);

Serial.begin(9600); // Debugging only

Serial.println("setup");

// Initialise the IO and ISR

vw_set_rx_pin(A5);

vw_set_ptt_inverted(true); // Required for DR3100

vw_setup(200); // Bits per sec

uint8_t buflen = VW_MAX_MESSAGE_LEN;

if (vw_get_message(buf, &buflen)) // Non-blocking

{

int i;

(4)

{

Serial.print(buf[i], DEC);

}

Serial.println();

}

if

(buf[0]==176){digitalWrite(led_pin,HIGH);digitalWrite(b uzzer_pin,HIGH);}

else

{digitalWrite(led_pin,LOW);digitalWrite(buzzer_pin,LOW) ;}

(5)
(6)

DAFTAR PUSTAKA

Tooley,Michael. 1995. Rangkaian Elektronik. Jakarta:Erlangga

Diakses pada tanggal : 6/07/2016,Pukul 21 : 23:11 Diakses pada Tanggal : 26/03/2016 , Pukul : 18:20:12

Diakses pada Tanggal : 26/03/2016 , Pukul : 18:13:32

Diakses pada tanggal : 6/07/2016 , Pukul : 21:09:44

Diakses pada tanggal : 27/03/2016, Pukul : 20:13:01

Diakses pada Tanggal : 25/03/2016, Pukul : 13:51:47

atmega8_l_datasheet.pdf

(7)

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1.Diagram Blok Sistem

ATmega

Gambar 3.1 Diagram blok system

Dapat dilihat pada Gambar 3.1. Sensor Photodioda diprogram ke ATmega 8 diberikan Supplay / Adaptor sebagai sumber tegangan ,Maka muncul data kekeruhan air di Display setelah itu data Radio Frekuensi Transmiter mengirim data ke Radio Frekuensi Receiver sebagai penerima data lalu diprogramlah Buzzer sebagai alarm,Regulator 7805 sebagai penstabil dan baterai sebagai sumber tegangan.

3.1.1.Fungsi-fungsi diagram blok

1. Blok sensor Warna sebagai pendeteksi warna air 2. Blok Supply sebagai sumber tegangan.

(8)

4. Blok RF Receiver sebagai penerima sinyal untuk menghidupkan buzzer untuk mengetahui air sudah keruh.

5. Blok display sebagai tampilan teks pada LCD. 6. Blok Regulator 7805 sebagai Penstabil.

3.2.Rangkaian Regulator 7805

Regulator 7805 berfungsi sebagai penstabil tegangan, dan mempertahankan output tetap 5 volt. Rangkaian Regulator 7805 dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2.Rangkaian Regulator 7805

KeunggulanRegulator 7805

Jika dibandingkan dengan regulator tegangan lain, seri 78XX ini mempunyai keunggulan di antaranya:

1. Untuk regulasi tegangan DC, tidak memerlukan komponen elektronik tambahan .

2. Aplikasi mudah dan hemat ruang

3. Memiliki proteksi terhadap overload (beban lebih), overheat (panas lebih),

(9)

4. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti 7805 tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi rangkaian yang ditopangnya.

KekuranganRegulator 7805

1. Tegangan input harus lebih tinggi 2-3 Volt dari tegangan output sehingga IC 7805 kurang tepat jika digunakan untuk menstabilkan tegangan battery 6 Volt menjadi 5 Volt.

2. Seperti halnya regulator linier lain, arus input sama dengan arus output. Karena tegangan input harus lebih tinggi dari tegangan output maka akan terjadi terjadi panas pada IC regulator 7805 sehingga diperlukan heatsink (pendingin) yang cukup.

3.3.Rangkaian Mikrokontroler Atmega8

Rangkaian mikrokontroller merupakan pusat pengendalian dari bagian input dan keluaran serta pengolahan data. Pada sistem ini digunakan mikrokontroller jenis Atmega8 yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

a. Kristal 8 MHz, yang berfungsi sebagai pembangkit clock. b. Kapasitor 22 pF pada pin XTAL1 dan XTAL2.

c. Resistor 10 kΩ dan kapasitor 10 nF pada pin reset. d. Port masukan dan keluaran yang digunakan yaitu :

(10)

2. PortA.1, PortB.1 -PortB.4 digunakan sebagai data input basis transistor pada driver relay.

Skema rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega 8 dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8

3.4.Rangkaian LCD(Liquid Crystal Display)

(11)

karakter yang tampil.Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.

Gambar 3.4. Rangkaian LCD

Dari Gambar 3.4.rangkaian ini terhubung ke PB.1 - PB.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai Timer/Counter, komperator analog dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller Atmega8.

3.5.RangkaianRadio Freakuensi 315Mhz

(12)

Gambar 3.6. Rangkaian Radio Frekuensi Receiver

(13)

3.6.Flowchart Sistem Transmiter

Start

inisialisasi

Baca kekeruhan

Selesai Konversi data

Kirim data ke receiver dan tampil LCD

(14)

3.7.FlowchartSistem Receiver

Start

inisialisasi

Terima data

Kekeruhan > 50 %

Selesai Hidup buzzzer

ya

(15)

BAB IV

PENGUJIAN DAN HASIL

4.1.PengujianRangkaian Regulator 7805

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt.Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar +5 Volt, tetapi +5.03Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni.Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.Pengujian Regulator 7805 dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Pengujian Regulator 7805

NO Inputan (volt) Output (volt)

1 9 5.03

2 12 5.03

3 15 5.03

4 18 5.03

(16)

4.2.PengujianRangkaian Mikrokontroler

Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu Atmega8. Informasi Signature Mikrokontroler dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1.Informasi Signature Mikrokontroler

(17)

4.3.PengujianRangkain LCD (Liquid Crystal Display)

Di bawah ini dalah data pengujian LCD dengan mengukur setiap pin pada LCD dari pin 1 sampai dengan pin 16 dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2.Pengukuran Pin IC LCD

PIN SIMBOL NILAI FUNGSI Tegangan keluaran

(18)

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan. LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low “0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low ( 0 )

4.4.Pengujian Rangkaian Sensor Photodioda

Pengujian rangkaian sensor potodioda dan infrared dengan cara menggukur tegangan yang dikirimkan ke mikrokontroler pada saat pancaran led infrared dihalangi oleh cahaya dengan tidak dihalangi oleh cahaya.

(19)

Table 4.2.Pengujian air akuarium yang belum keruh sampai keruh.

4.5.PengujianRadio Frekuensi

Pengujian radio frekuensi 315 Mhz ini bertujuan untuk mengetahui keadaan alat tersebut dan sebarapa jauh dapat gelombang tersebut dapat beroprasi dengan baik . Sistem atau perangkat yang digunakan untuk mengirim data secara nirkabel atau tanpa kabel.Data dikirim berupa sebuah sinyal listrik dan dimodulasi agar dibawa oleh gelombang melalui media udara.

No

Tegangan output Volt

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Sensor kekeruhan air yang dibuat dapat membedakan air jernih dan air keruh berdasarkan tegangan yang dihasilkan. Air dikatakan jernih atau hampir keruh apabila kondisi air 10% - 49 % dengan tegangan outputnya 0,6 Volt – 2,2 Volt dan Air dikatakan keruh apabila kondisi air 50 % - 80 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt – 4,5 Volt.

2. Prinsip kerja sensor Photodiodasebagai sensor kekeruhan air untuk mengetahui seberapa kensensitivan sensor warna sebagai sensor kekeruhan air maka dibuatlah sistem pendeteksi warna menggunakan Radio Frekuensi (RF) lalu diberikan Buzzer (Alarm) sebagai peringatan,Sensor mendeteksi perubahan warna pada air akuarium, Maka Mikrokontroler akan menampilkan data ke LCD.

(21)

5.2.Saran

Dari hasil Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut.Oleh karenanya penulis merasa perlu untuk memberi saran sebagai berikut:

1. Pada Tugas Akhir ini dengan menggunakan Alat Pendeteksi Kekeruhan Air di Akuarium, Agar lebih teliti lagi dalam mengambil data agar data yang di dapat lebih akurat.

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loudspeaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.2. Sensor RF (Radio Frekuensi)

(23)

Sensor RF mempunyai 2 perangkat elektronik untuk mengirimkan sinyal gelombang elektromagnetik yang terdapat pada perangkat transmitter dan

kemudian untuk menerima sinyal gelombang elektromagnetik tersebut yang terdapat pada perangkat receiver.

Saat sinyal radio frekuensi merambat melalui udara, sinyal tersebut akan kehilangan amplitudonya apabila jarak antara pengirim dan penerima bertambah yang berakibat amplitude sinyal menurun secara eksponensial. Jadi, sinyal harus memiliki cukup energi untuk mencapai jarak di mana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang dibutuhkan receiver.Sensor RF sering digunakan pada pengendali

jarak jauh tanpa kabel (remote control) dengan menggunakan Amplitude Shift

Keying (ASK).

Pada pemancar (transmitter) RF terdapat IC PT2262 yang berfungsi

sebagai pemancar sinyal dan juga terdapat rangkaian encoder yang berfungsi

untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi data atau penyimpanan data yang kemudian transmisi data tersebut akan diterima oleh penerima (receiver) RF.

RF (Radio Frekuensi) adalah sebuah perangkat yang mampu menerimasetiap frekuensi antara sekitar 9 Hz yang berarti 9Hz getaran/detik dan 300 gigahertz (GHz) yang berarti 300 miliar getaran/detik dapat dianggap sebagai gelombang radio, meskipun hanya frekuensi dekat tengah kisaran ini digunakan dalam siaran radio yang sebenarnya. RF digunakan dalam beragam teknologi komunikasi nirkabel untukinformasi dan transfer data. Pemancar RF(Transmitter)

dan penerima RF (Receiver) digabungkanbersama-sama dalam satu sirkuit yang

(24)

sinyal dari pemancar, yang mana untuk mendapatkan sinyal yang sangatjelas tergantung pada rasio sinyal/noise.Rasio sinyal/noise didapat dari angka yang diberikandengan membagi jumlah ukuran dari intensitas sinyal dengan jumlah ukuran intensitas kebisingan.Untuk mengirim suatu sinyal dari pemancar RF ke penerima RF jarak jauh, amplifikasi sinyalharus sama besar yang didapatkan dari pengkontrolan rasio sinyal/noise.

2.3. Photodioda

Photodioda adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya.Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronik ini akan mengubah cahayamenjadi arus listrik. Cahaya yang dapat di deteksi oleh dioda ini, mulai dari infrared, sinar ultra violet, sampai dengan sinar X.

(25)

bagian-bagian elektroda.Photodioda dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1.Fotodioda

2.4. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan.Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih), maupun yang berwarna.Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditemukan.

(26)

Gambar 2.2.LCD

LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya.Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom.Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan.Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa microampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil.Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari.Di bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data dan 3 bit control.

3. Ukuran modul yang proporsional.

(27)

Konfigurasi Pin LCD dapat dilihat pada Gambar 2.3.

GND LCD Drv V-BL

Gambar 2.3. Konfigurasi Pin LCD

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap karakter dengan huruf 5x7 dot matrik.Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter (membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.1.menunjukkan operasi dasar LCD dan Tabel 2.2. menunjukkan Konfigurasi LCD.

Tabel 2.1.Operasi Dasar LCD

RS R/W Operasi

0 0 Input Instruksi ke LCD

0 1 Membaca Status Flag (DB7) dan alamat counter (DB0 ke DB6)

1 0 Menulis Data

(28)

Tabel 2.2. Konfigurasi LCD

Pin Bilangan biner Keterangan

RS 0 Inisialisasi

1 Data

RW 0 Tulis LCD / W (write)

1 Baca LCD / R (read)

E 0 Pintu data terbuka

1 Pintu data tertutup

LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening.

(29)

2.5.Mikrokontroler AVR Atmega8

(30)

Konfigurasi Pin ATmega 8 dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Konfigurasi Pin ATmega 8

ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.

a. VCC : Merupakan supply tegangan digital.

b. GND : Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

(31)

d. Port C (PC5…PC0) : Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masingmasing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6 : Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. f. Port D : Merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up

resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

g. AVcc : Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. h. AREF : Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.5.1.SPESIFIKASI ATmega 8

1. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel®AVR® 8-bit Microcontroller 2. Advanced RISC Architecture

a. 130 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi b. 32 × 8 General Purpose Kerja Register

c. Operasi Fully Static

(32)

3. segmen Memory Tinggi Ketahanan Non-volatile

a. 8Kbytes In-System Self-programmable memori program flash b. 512bytes EEPROM

c. SRAM 1Kbyte internal

d. Menulis / Erase Cycles: 10.000 Flash / 100.000 EEPROM e. Data retensi: 20 tahun pada 85 ° C / 100 tahun pada 25 ° C (1) f. Opsional Boot Kode Bagian dengan Independent Lock Bits g. In-System Programming secara On-chip Program Boot h. Benar Operasi Baca-Sementara-Write

i. Kunci Pemrograman untuk Security Software 4. Fitur Peripheral

a. Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, satu Bandingkan Modus

b. Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Tangkap

c. Mode

d. Real Time Counter dengan Oscillator terpisah e. Tiga Saluran PWM

f. 8-channel ADC di TQFP dan QFN / MLF paket g. Delapan Saluran 10-bit Akurasi

h. 6-channel ADC dalam paket PDIP i. Enam Saluran 10-bit Akurasi

(33)

l. Master / Slave SPI Serial Interface

m. Programmable Watchdog Timer dengan terpisah On-chip Oscillator

n. On-chip Analog Comparator 5. Fitur Mikrokontroler Khusus

a. Power-on ulang dan Programmable Brown-out Detection b. Internal dikalibrasi RC Oscillator

c. Eksternal dan Sumber Interrupt internal

d. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-down, dan

e. Bersiap 6. I / O dan Paket

a. 23 Programmable I / O Garis

b. 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, dan 32-pad QFN / MLF 7. Tegangan Operasi

a. 2.7V - 5.5V (ATmega8L) b. 4.5V - 5.5V (ATmega8) 8. Kelas Kecepatan

a. 0 - 8MHz (ATmega8L) b. 0 - 16MHz (ATmega8) 9. Konsumsi Daya di 4Mhz, 3V, 25฀C

a. Aktif: 3.6mA

(34)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Air yang memiliki nilai kekeruhan rendah umumnya memiliki warna yang sama dengan warna pada air jernih. Tingginya nilai kekeruhan berhubungan dengan padatan terlarut dan tersuspensi (padatan yang menyebabkan kekeruhan air). Semakin tinggi nilai padatan terlarut dan tersuspensi, maka nilai kekeruhan juga akan semakin tinggi.

Air dikatakan keruh, apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna / rupa yang berlumpur dan kotor.Pengeruhan terjadi disebabkan pada dasarnya oleh adanya zat – zat colloid yaitu zat yang terapung serta terurai secara halus sekali.Hal ini disebabkan pula oleh kehadiran zat organik yang terurai secara halus, jasad – jasad renik, lumpur, tanah liat, dan zat kolloid yang serupa atau benda terapung yang tidak mengendap dengan segera. Pengeruhan atau tingkat kelainan adalah sifat fisik yang lain dan unik dari pada limbah dan meskipun penentuannya bukanlah merupakan ukuran mengenai jumlah benda – benda yang terapung, Kekeruhan adalah jumlah dari butir-butir zat yang tergenang dalan air.

(35)

keruh akan menyebabkan intensitas cahaya yang masuk kedalamnya menjadi berkurang. Hal tersebut disebabkan cahaya yang melewati air keruh karena mengalami penyerapan atau pemantulan, sehingga hanya sedikit yang diteruskan.Berkurangnya intensitas cahaya tersebut dapat dideteksi oleh alat yang peka terhadap perubahan intensitas cahaya, yaitu fotodioda.

1.2.Rumusan Masalah

Permasalahan utama pada penelitian ini antara lain bagaiamana unjuk kerja sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air.Berdasarkan dari permasalahan yang ada, untuk pendeteksi kekeruhan air dalam akuarium, maka dibuatlah sistem pemberitahuan dengan menggunakan Radio Frekuensi (RF) lalu diberikan Buzzer atau Alaram sebagai peringatan.

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dibuatnya alat ini adalah :

1. Merancang Prototipe pendeteksi kekeruhan air dengan menggunakan sensor photodioda.

(36)

1.4.Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah :

1.Sensor kekeruhan yang digunakan yaitu menggunakan sensor Photodioda. 2.RangakaianMikrokontroller yang di gunakan adalah mikrokontroller ATMega8 3.Tidak membahas tentang rumus kekeruhan air

4.Dalam laporan tugas akhir ini hanya membahas tentang Mikrokontroler ATmega 8,Photodioda,Radio Frekuensi,Buzzer,Kekeruhan air.

1.5 Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa proyek ini adalah:

1. Studi literatur yang berhubungan dengan perancanangan dan pembuatan alat ini.

2. Perencanaan dan pembuatan alat

Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun hardware.

3. Pengujian alat

Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai yang telah direncanakan.

1.6 Sistematika Penulisan

(37)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, tujuan dan manfaaat penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, metode penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teoriteori yang mendukung dalam penyelesaian masalah.

BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Meliputi metode, bahan alat, perancangan dan pengambilan data penelitian.

BAB IV :PENGUJIAN DAN HASIL

Meliputi hasil penelitian dan pembahasan.

BAB V :KESIMPULAN DAN SARAN

(38)

ABSTRAK

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang terlarut, baik yang bersifat anorganik maupun bersifat organik.Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air digunakan sensor warna sebagai sensor pendeteksi kekeruhan air untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Air dikatakan keruh jika pengujian air diakuarium kondisi airnya 50 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt, Semakin tinggi persen (%) pada kondisi air maka kondisi air akan semakin keruh. Maka dibuatlah sistem pendeteksi kekeruhan air di akuarium dengan pemberitahuan jarak jauh melalui radio frekuensi (RF) lalu diberikan buzzer (alarm sebagai peringatan) ketika buzzer berbunyi itu tandanya air dinyatakan keruh.

Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega 32,Photodioda dan LED

(39)

SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE

PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY

TUGAS AKHIR

DANIEL ARMY SIMANJUNTAK

112408029

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(40)

SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE

PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

DANIEL ARMY SIMANJUNTAK

112408029

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(41)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Sistem Monitoring Kekeruhan dengan Metode Pendeteksi Warna Pada Air Dengan SMS Gateway

Kategori : Tugas Akhir

Nama : Daniel Army Simanjuntak NomorIndukMahasiswa :112408029

Program Studi : Diploma (D-3) Fisika

Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara

Disetujui di Medan, 14 Juli 2015

Disetujui Oleh

Ketua Program Studi Pembimbing,

(42)

PERNYATAAN

SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE

PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri.Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(43)

ABSTRAK

Kekeruhan air disebabkan oleh zat padat yang terlarut, baik yang bersifat anorganik maupun bersifat organik.Untuk mengetahui tingkat kekeruhan air digunakan sensor warna sebagai sensor pendeteksi kekeruhan air untuk mengetahui seberapa sensitive sensor warna sebagai sensor kekeruhan air. Air dikatakan keruh jika pengujian air diakuarium kondisi airnya 50 % dan tegangan outputnya 2,8 Volt, Semakin tinggi persen (%) pada kondisi air maka kondisi air akan semakin keruh. Maka dibuatlah sistem pendeteksi kekeruhan air di akuarium dengan pemberitahuan jarak jauh melalui radio frekuensi (RF) lalu diberikan buzzer (alarm sebagai peringatan) ketika buzzer berbunyi itu tandanya air dinyatakan keruh.

Kata Kunci : Mikrokontroler ATmega 32,Photodioda dan LED

(44)

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan rahmat dan berkat-Nya penyusunan Tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan.Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :

SISTEM MONITORING KEKERUHAN DENGAN METODE

PENDETEKSI WARNA PADA AIR DENGAN SMS GATEWAY

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari doa, perhatian, bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Kerista Sebayang, M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Susilawati, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan selaku dosen pembimbing, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Drs. Perdinan Sinuhaji, M.S, selaku Sekretaris Program Studi D-3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Bapak Dr. Bambang Widiyatmoko, M.Eng., selaku Kepala Pusat Penelitian Fisika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D-3 Fisika Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

(45)

7. Kedua orang tua penulis Tua Simanjuntak dan Esti Sianipar yang telah memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan do’a yang begitu besar kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.Semoga Tugas Akhir ini menjadi ibadah bagi penulis dan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juni 2016

(46)
(47)

3.5.Rangkaian Radio Frekuensi 315 Mhz 21

3.6.Flowchar Sistem Transmiter 23

3.7.Flowchar Sistem Receiver 24

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL 25

4.1.Pengujian Rangkaian Regulator 7805 25

4.2.Pengujian Rangkian Mikrokontroler 26

4.3.Pengujian LCD 27

4.4.Pengujian Rangkaian SensorPhotodioda 28

4.5.Pengujian Radio Frekuensi 30

BAB V KESIMPULAN dan SARAN 30

5.1.Kesimpulan 30

5.2.Saran 31

DAFTAR PUSTAKA 32

(48)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1.Fotodioda 8

2.2.LCD 8

2.3.Konfigurasi Pin LCD 10

2.4.Konfigurasi Pin A Atmega 8 13

3.1.Diagram Blok System 17

3.2.Rangkaian Regulator 7805 18

3.3.Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8 20

3.4.Rangkaian LCD 21

3.5.Rangkaian Radio Frekuensi Transmiter 21

3.6.Rangkaian Radio Frekuensi Receiver 22

3.7.Flowchar Sistem Transmiter 23

3.8.Flowchar Sistem Receiver 24

(49)

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1.Operasi Dasar LCD 10

2.2.Konfigurasi LCD 11

4.1.Pengujian Regulator 7805 25

4.2.Pengukuran Pin LCD 27

Gambar

Gambar 3.1 Diagram blok system
Gambar 3.2.Rangkaian Regulator 7805
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler Atmega8
Gambar 3.5. Rangkaian Radio Frekuensi Transmiter
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi tersebut adalah aplikasi Arduino I/O Controller yang berfungsi sebagai jembatan antara sistem dengan perangkat keras pada Arduino yaitu sensor dan relay,

Penelitian lain mengenai perilaku psikis tokoh dilakukan oleh Farida Buduri dalam skripsinya yang berjudul Novel Deana Pada Suatu Ketika karya Title Said : Sebuah

Penanganan Prasarana dan Sarana bidang Cipta Karya Kabupaten Gayo Lues dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gayo

Untuk lebih fokusnya penelitian ini serta untuk menghindari kesimpang siuran, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini hanya mencakup Meningkatkan Kemampuan

Kesimpulan dari hasil penelitian pengembangan lembar kegiatan peserta didik berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi yaitu 1) Pengembangan menggunakan model

- Erma Dardanella Nasution , Binocular Anomalies, Penelitian The 36 th Annual Scientific Meeting Of Indonesia Ophthalmologist Association, Manado , 29 September – 2

Generally, the saving period of rice for fi rst-three months and the period of rice saved in warehouse, farmer obtains document warehouse receipt published by Niaga

MENIMBANG : bahwa dalam rangka pelaksanaan Kawat Menteri Dalam Negeri tanggal 1 September 1990 Nomor 893.3/2552/SJ, perihal penugasan Pemerintah