KEPEMIMPINAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
DI YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB AL-AZHAR
JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Sos.I)
Oleh :
GITA ANDINI NIM. 106051001817
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, saya telah
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat
atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Agustus 2010
KEPEMIMPINAN DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI DI
YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL-AZHAR
JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Sos.I)
Oleh:
GITA ANDINI NIM. 106051001817
Pembimbing:
Dra. Hj Asriati Jamil M. Hum NIP.196104221990032001
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
Al-Azhar Jakarta”
Untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal tidak dapat dipungkiri manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasi organisasi.
Lalu, timbulah perumusan masalah sebagai berikut: Bagaiamana iklim organisasi di Youth Islamic Study Club (YISC ) Al-Azhar Jakarta ? Bagaimana arus informasi dalam organisasi Youth Islamic Study Club (YISC ) Al-Azhar Jakarta ? Apafaktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses penyebaran Informasi dari Pimpinan kepada anggotanya?.
Iklim organisasi di YISC yaitu iklim yang kondusif, dan dinamis dimana terciptanya kepuasan yang diharapkan oleh anggota. Dan arus informasi yang digunakan arus informasi secara komunikasi vertikal yang lancar, dan terbuka, dan saling mengisi merupakan pencerminan dari sikap kepemimpinan yang demokratis. Sedangkan faktor pendukung dan faktor penghambat proses penyebaran informasi bisa dibedakan dari segi media, dan non media agar mudah melihat apa saja faktor pendukung, dan penghambatnya.
Teori yang digunakan ialah Teori Khocler mengatakan organisasi adalah sistem hubungan yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode yang digunakan ialah Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Maka penulis dapat menyimpulkan, bahwa iklim komunikasi organisasi di Youth Islamic Sstudy Club
Al-azhar ini mempunyai iklim komunikasi yang mendukung dimana iklim ini begitu dinamis, dan juga kondusif dimana terciptanya kepuasan yang diharapkan oleh anggota. Sedangkan arus informasi secara komunikasi vertikal. Komunikasi vertikal ini diperlukan agar komunikasi ini berlangsung efektif, dimana dalam komunikasi semua individu yang ada dapat berinteraksi, dan berkomunikasi.dan atau ketua umum melalui komunikasinya akan menimbulkan partisipasi para anggota yang ada dalam organisasi yang selalu bekerjasama dalam memberikan ataupun menyebarkan informasi, dan dalam pengambilan keputusan
KATA PENGANTAR Bismillhirrahmanirrohim
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terucap kepada Allah dari lisan
manusia yang taat kepada-Nya, yang masih memberikan kesempatan kepada
penulis untuk beribadah kepada-Nya dan untuk bersholawat kepada kekasihnya,
serta dengan izinnya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Shalawat serta salam tak lupa semoga tetap tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW, sebagai pembawa risalah bagi seluruh umat Islam sehingga
Islam bisa Islam menyebar ke seluruh penjuru bumi, dan membawa kita kepada
zaman yang penuh dengan cahaya Ilahi ini.
Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Skripsi ini bisa dapat terselesaikan berkat dukungan, bantuan, fasilitas,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai manusia yang dhaif, penulis tidak
dapat melakukannya seorang diri.
Untuk itu penulis persembahkan segalanya kepada Ayah tercinta (H.
Hasanuddin.BA) dan kepada ibu tersayang (Hj. Ai. Saadah) yang dengan
ketegaran hatinya dalam menghadapi hidup telah menjadi sumber inspirasi dan
semangat hidup bagi penulis serta air susunya yang telah menjadi daging dalam
tubuh ini, yang dengan keringat dan air matanya telah menyatu dalam jiwa
penulis.
Tak Lupa kepada Orang tua kedua penulis, yaitu Drs. H Endang
Barnas.MA. beserta keluarga yang dengan kasih sayang, dan perhatiannya tulus
segala cita- cita penulis. Serta Kedua kakak ku tercinta yaitu Andi Nurul Fatihin,
dan Bary Abdul Basith SE. Serta Kedua Adik-Adikku tersayang yaitu Mia
Mardiatul Mahmudah, dan Fia Sofwatul Husna. Yang telah memberikan support,
do’a, dan perhatiannya. Semoga Allah selalu memudahkan urusan dunia, dan
akhiratnya.
Untuk itu, perkenankanlah penulis secara khusus dengan hormat
menyampaikan terima kasih yang tulus, dan mendalam kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syrif Hidayatullah
Jakarta, Bapak Dr. Arief Subhan M.A, beserta Bapak Drs. Wahidin Saputra,
M.A selaku Pudek I, Bapak Drs. H. Mahmud Djalal, M.A selaku Pudek II dan
Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selaku Pudek III.
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Bapak Drs. Jumroni. M.Si, dan Sekertaris Jurusan Ibu Umi
Musyrofah, MA yang penuh dengan kesabaran banyak membantu, dan
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Dosen Pembimbing Ibu Dr. Hj. Asriati Jamil. M. Hum yang telah bersedia
memberikan waktunya, dan tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada
penulis serta dengan kesabaran, dan bimbingan beliaulah penulis dapat
menyelesaikan skripi ini.
4. Bapak Prof. Dr H. Daud Effendi.AM. Selaku Penasehat Akademik yang telah
memberikan support hingga penulis dapat menyelesaikan skripi ini.
5. Para Penguji yaitu Prof. Dr. H. Murodi MA selaku Penguji I, dan Drs.
Suhaimi, MSi. Selaku Penguji II
6. Seluruh Bapak, dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
serta civitas Akademik yang juga memberikan dedikasinya sebagai pengajar
yang memberikan berbagai pengarahan, pengalaman, serta bimbingan kepada
penulis selama dalam masa perkuliahan.
7. Pimpinan, dan karyawan Perpustakaan Utama, dan Perpustakaan Fakultas
yang telah membantu penulis dengan penyediaan bahan-bahan untuk kerangka
rujukan dalam mengerjakan skripsi ini.
8. Segenap Jajaran Youth Islmic Study Club (YISC) Al-azhar Jakarta, Alfin
Falihian selaku Ketua Umum, beserta Atiek Munsriyati selaku Sekertaris
Umum, dan juga para mentor, yang telah memberikan berbagai pengarahan,
pengalaman, serta bimbingan kepada penulis, baik dari segi pengkajian, serta
juga yang telah memberikan data, dan informasinya. hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga Besar Tasikmalaya, khususnya nenekku tercinta (Alm) Hj
Maemunah yang begitu tulus memberikan kasih sayangnya kepada penulis.
Semoga Amal, dan Ibadahnya diterima disisi Allah SWT.
10.Keluarga Besar KPI angkatan 2006, khususnya KPI B angkatan 2006, dan tak
lupa untuk KPI A, yang sudah memberi keceriaan dengan indahnya
persahabatan yang telah kalian berikan, yang telah menjadi keluarga serta
inspirasi bagi penulis.
doa kalian.
12.Keluarga Besar KKN Pandai Sikek, 2009 Sumatra Barat . Atas doa dan kasih
sayangnya yang besar untuk penulis dan yang sangat penulis sayangi.
13.Sahabat-sahabatku tercinta, Fitri Kamalia, Inayah, Pratiwi Khoirunnisa, dan
Ice Susiani. Yang begitu tulus memberi keceriaan dengan indahnya
persahabatan yang telah kalian berikan, yang telah menjadi keluarga serta
inspirasi bagi penulis.
14.Kepada semua pihak yang terlibat membantu dalam penulisan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya. Hanya ucapan inilah yang dapat penulis berikan, semoga Allah
yang akan membalas semua kebaikan keluarga dan sahabat-sahabatku tercinta.
Amin ya Rabbal Alamin.
Jakarta, 20 September 2010
Gita Andini
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7
D. Metodologi Penelitian ... 8
E. Tinjauan Pustaka ... 10
F. Sistematika Penulisan ... 12
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Komunikasi Organisasi ... 13
1. Pengertian Organisasi... 13
2. Ciri-ciri Organisasi... 16
3. Unsur-Unsur Organisasi... 19
4. Fungsi dan Tujuan Organisasi... 21
5. Iklim Komunikasi Organisasi ... 22
B. Kepemimpinan ... 25
vii
AL-AZHAR
A. Sejarah Tentang Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar .... 29
B. Profil Organisasi Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar... 32
C. Struktur Organisasi Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar
2010-2011 ... 34
D. Kegiatan-Kegiatan yang diadakan Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar... 37
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN
A. Iklim Organisasi di Youth Islamic Study Club (YISC ) Al-Azhar
Jakarta... 43
B. Arus Informasi dalam Organisasi Youth Islamic Study Club (YISC ) Al-Azhar Jakarta ... 48
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran-saran... 55
DAFTAR PUSTAKA... 56
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gejala merosotnya dan mental generasi muda yang cenderung semakin
jauh dari aqidah Islamiyah, dan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia, terlihat
jelas dari cara mereka berbicara, berperilaku, yang cenderung tidak sesuai
dengan aqidah Islamiyah. Dalam generasi muda Islam yang sadar dan prihatin
akan gejala merosotnya moral dan mental generasi muda yang cenderung
semakin jauh dari Aqidah Islamiyah dan cita-cita perjuangan bangsa
Indonesia, mereka merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan. Hal ini
merupakan wujud dari rasa tanggung jawab sebagai pewaris dan pengawal
Aqidah Islamiyah & cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia yang merupakan
rahmat dari Allah SWT. Kemudian berhimpunlah mereka dalam wadah yang
diberi nama Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar.
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat
penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah
aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu1.
1
Erlangga.Thoha, Miftah, Kepemimpinan dalam Manajemen. (Jakarta: Rajawali Pers, 1983).
Untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang
dalam mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan
merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak
yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan
bersama,baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi.
Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya
dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu
pemimpin harus mampu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya
atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu
memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.2
Pemimpin harus salalu berkomunikasi dengan semua pihak, baik
melalui hubungan formal maupun informal. Suksesnya pelaksanaan tugas
pemimpin itu sebagian besar yang ditentukan oleh kemahirannya menjalin
komunikasi yang tepat dengan semua pihak. Secara horizontal maupun
vertikal, keatas, dan kebawah.
Dalam perspektif Islam kepemimpinan adalah sebuah amanah dan
seorang pemimpin adalah pemegang amanah. Amanah mengandung makna
yang sangat dalam yang perlu direfleksikan dan diserasikan antara bicara,
perbuatan, etika dan tanggung jawab. Sesuai yang terkandung dalam ( Q.S
Ash Shaf ayat 2 ). Dan ( Q.S Ali Imran ayat 159)
2
3
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”(Qs: As-Shaf:2)
☺
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Terbentuknya suatu kepemimpinan adalah karena adanya tujuan
bersama yang tidak mungkin bisa dicapai dengan sendiri-sendiri. Suatu
kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang bisa mewujudkan
tujuan bersama tersebut. Konsep kepemimpinan ini berlaku untuk setiap
bidang kehidupan.
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal tidak dapat
dipungkiri manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya
pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang
berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh
karena itu, para pimpinan organisasi dan para komunikator dalam organisasi
perlu memahami, dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka .3
Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan
oleh seorang pimpinan dapat diterima, dan dipahami oleh para anggota, maka
seorang pimpinan menerapkan pola komunikasi yang baik pula.
Pengetahuan dasar tentang komunikasi saja belumlah memadai untuk
dapat memahami komunikasi organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem,
mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan bersama atau tujuan umum.
Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi itu terdiri dari berbagai
bagian yang saling tergantung satu sama lain.
Organisasi telah dibentuk sejak manusia berada di muka bumi, di
dorong oleh tiga motif unsur dasar yaitu orang-orang (sekelompok orang),
kerjasama dan tujuan yang akan dicapai.4 Salah satu unsur organisasi yang
dimaksud ialah menggunakan saran atau tempat yang ada dan dikenal oleh
mayarakat luas yaitu Youth Islamic Study Club atau yang dikenal dengan
YISC Al-Azhar.
Interakasi harmonis antara para anggota dalam suatu organisasi akan
membuat roda organisasi berjalan ke arah tujuan. Namun bila yang terjadi
sebaliknya tentu akan mengakibatkan terjadinya konflik antar sesama anggota,
3
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi ( Jakarta: Bumi Aksara,2004), h.1 4
5
maka dari itu komunikasi antar pimpinan dengan anggotanya harus berjalan
secara proporsional.5
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing
bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya, dan tidak mengganggu
bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan baik.
Setiap organisasi terbentuk apabila suatu usaha memerlukan usaha lebih dari
satu orang untuk menyelesaikannya.
Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar ialah organisasi tertua di
Indonesia yang begitu survive. YISC Al-Azhar ini didirikan di Jakarta pada
tanggal 16 Mei 1971 atau 12 Rabiul Awal 1391 H. Youth Islamic Study Club
(YISC) Al-Azhar suatu wadah yang telah terbukti selama puluhan tahun
mampu mengumpulkan para pemuda potensial yang kemudian
alumni-alumninya mampu memberikan sumbangsih besar bagi negeri ini. Sebut saja
tokoh-tokoh kaliber nasional yang menjadi alumni Youth Islamic Study Club
seperti Jimly Ashiddiqie, Yusril Ihza Mahendra, Lukman Hakim Saifudun,
Arifin Ilham, dan lain-lain6.
Selain sudah mempunyai banyak alumni. Youth Islamic Study Club
(YISC) Al-Azhar ini pun sudah mempunyai banayak prestasi yang ditorehkan
seiring bertambahnya usia seperti mempelopori berdirinya BKPMI ( Badan
Komunikasi Pemuda masjid Indonesia), JPRMI (Jaringan Pemuda Dan
Remaja Masjid Indonesia), menyelenggarakan seminar skala nasional,
5
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah (Jakarta:Gaya Media Pratama,1997),Cet.ke-2. 6
menyelenggarakan bakti sosial, donor darah, menikahkan secara massal 25
pasangan pemulung, sunatan masal, dan juga pembinaan adik asuh (PAYISC),
Wadah yang relegius, cerdas, dan professional serta menjunjung tinggi
nilai-nilai Islam. Youth Islamic Study Club Al-Azhar mampu menumbuhkan
keikhlasan, dan memotivasi semangat juang para pemuda serta mampu
menjadi bagian dari solusi permasalahan ummat.
Untuk itu penulis tertarik mengambil judul dan meneliti "Komunikasi Organisasi dalam Kepemimpinan di Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar Jakarta".
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam penelitian yang ingin dilakukan peneliti memberikan batasan
masalahnya hanya pada komunikasi organisasi dalam kepemimpinan yang ada
di Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar Jakarta tersebut. Pembatasan ini
dilakukan guna menghindari perluasan pembahasan yang tidak ada sangkut
pautnya dengan masalah yang akan diteliti.
Agar penelitian ini berjalan dengan sistematis, maka perlu dibuat
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaiamana Iklim organisasi di Youth Islamic Study Club (YISC )
Al-Azhar Jakarta ?
2. Bagaimana Arus informasi dalam organisasi Youth Islamic Study Club
7
C. Tujuan dan Kegunaan penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk memberikan kejelasan tentang bagaimana iklim organisasi
sdi YISC Al-Azhar Jakarta.
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegiatan penelitian ini adalah:
a. Secara Akademis
Untuk pengembangan Ilmu Komuniklasi diharapkan penelitian
ini dapat menjadi tambahan referensi, dan peningkatan wawasan
akademis dalam bidang komunikasi penyiaran Islam serta komunikasi
organisasi khusunya yang terkait dengan kepemimpinan.
b. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan masukan bagi
Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar khususnya, dalam
mengembangkan keorganisasiannya, dan memperbaiki program dalam
kepemimpinannya yang sedang berjalan untuk kedepan yang lebih
baika lagi dan selalu memegang teguh Al-qur’an, dan Hadits dalam
menjalankan segala kebijakan-kebijakannya, tanpa harus ketinggalan
zaman walaupun kita telah berada di zaman yang penuh dengan
D. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa data-data atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Dan menggunakan metode organisasi adalah sistem hubungan
yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk
mencapai tujuan tertentu Yang datanya diperoleh melalui Field research
yaitu dengan cara penelitian lapangan untuk memperoleh data-data yang
ada kaitannya dengan pemasalahan diatas.
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis
menggunkan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi berarti pengamatan, dan pencatatan dengan
sistematik terhadap fenomena yang diselidiki7. Dalam hal ini penulis
melakukan pengamatan secara langsung ke Youth Islamic Study Club
Al-Azhar Jakarta di Jl. Sisingamaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Hal ini dilakukan sebagai upaya memperkecil kemungkinan yang
dapat dalam menghambat pelaksanaan penelitian.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya-jawab sambil tatap muka antara
7
9
sipenanya dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interviewguiode (panduan wawancara)8.
Proses wawancara langsung dengan kepada pihak-pihak yang
tekait seperti pengurus Youth Islamic Study Club (YISC) diantaranya
Ketua Umum, dan sekertaris umum Youth Islamic Study Club.
c. Dokumentasi.
Dokumentasi ialah strategi yang digunakan ketika data tidak
dapat diperoleh dari hasil wawancara atau observasi, yaitu
mengumpulkan buku-buku komunikasi organisasi, dan kepemimpinan,
dan dokumen tertulis lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian
tersebut.
d. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif
kualitatif, yaitu setelah data diklsifikasikan sesuai aspek data yang
terkumpul lalu diinterpretasikan secara logis. Dengan demikian akan
tergambar sejauh manakah alat komunikasi dalam pengembangan
kepmimpinan, dengan melihat data-data yang diperoleh penulis
melalui observasi, dan wawancara, setelah itu di analisis yang
kemudian disusun dalam laporan penelitian.
e. Waktu dan Tempat
8
Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu organisasi Youth
Islamic Study Club Al-azhar Jakarta di Jl. Sisingamaraja Kebayoran
Baru Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari sampai Bulan Juli
2010.
E. Tinjauan Pustaka
Dari tinjauan yang dilakukan penelitian baik itu diperpustakaan
jurusan maupun perpustakaan utama. Penulis belum menemukan skripsi
secara khusus membahas tentang judul yang disusun ini. Tetapi ada beberapa
skripsi yang ada hubungannya dengan judul yang penulis ambil diataranya:
1. Komunikasi Organisasi dalam Pengembangan Kepemimpinan di SMU
Muhammadiyah 4 Jakarta yang disusun oleh Eska Ariyati NIM
104051001861.
2. Komunikasi Organisasi Persatuan Islam Tionghoa Indonesia
( PITI) Dewan Pimpinan wilayah Jakarta Dalam Berdakwah. Disusun oleh
Farah Nurul Hikam Agustina NIM 105051001966
Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang objek penelitiannya di
SMU Muhammadiyah 4 Jakarta, dan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia.
Pada penelitian yang peneliti lakukan yakni objek penelitiannya yaitu Youth
Islamic Study club (YISC) Al-Azhar Jakarta . Untuk itu penelitian ini
diharapkan dapat menjadi pelengkap dan sebagai bahan perbandingan dari
11
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan
dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penyusunan
penulisan. Dimana masing-masing di bagi ke dalam sub-sub dengan rincian
sebagai berikut :
Bab Satu :Pendahuluan yang didalamnya meliputi latar belakang, masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegiatan penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
Bab Dua : Landasan Toeritis. Merupakan uraian teori-teori yang menjadi landasan dalam kerangka pemikiran dalam penelitian ini.
Bab Tiga : Gambaran Umum Organisasi Youth Islamic Study club Al-Azhar Jakarta. Pada bab ini dijabarkan gambaran umum Youth Islamic
Study club Al-Azhar dengan profil organisasi Youth Islamic Study club
Al-Azhar, visi dan misi, tujuan organisasi, strukutur organisasi, profil pengurus
organisasi, dan program kegiatan organisasi Youth Islamic Study club
Al-Azhar baik yang umum ataupun yang khusus.
Bab Empat : Temuan, dan Analisis Data Lapangan. Pada bab Empat ini hasil dari temuan di lapangan kemudian dianalisa data lapangannya
sehingga menjadi satu kesatuan data dari hasil data lapangan di Youth Islamic
Study club Al-Azhar Jakarta
Bab Lima : Penutup. Bab terakhir ini penulis berharap dapat mendeskripsikan hasil dari penelitaian dan menguraikan data secara baik.
akan dirangkum dalam bahasan kesimpulan. Selanjutnya untuk
menyempurnakan penelitian ini penulis menyisipkan sarab-saran agar menjadi
bahan pertimbangan tentang bahasan penulis yang telah diangkat sebagai
pokok permasalahannya. Dan saran inilah yang sangat penting nantinya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Komunikasi Organisasi
Menurut Onong Uchyana Effendy, pengertian komunikasi adalah
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahukan atau merubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung
secara lisan maupun tak langsung melalui media1.
Tampaknya para ahli belumlah mempunyai persepsi yang sama
mengenai komunikasi organisasi. Namun ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu :
1. Komunikasi Organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun
eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan
media.
3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaan, hubungan
dan keterampilannya.2
1. Pengertian Organisasi
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud
dengan organisasi, Schien (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah
1
Onong Uchyana effendi, Dinamika komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000). Cet ke-4, h.4
2
Arni Muhamad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), cet. Ke-8, h.67
suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai
beberapa tujuan umum untuk pembagian pekerjaan dan fungsi melalui
hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schien juga mengatakan bahwa
organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur,
tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung
pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasi aktivitas dalam
organisasi tertentu. Sifat tergantung dengan bagian satu dengan bagian
lainnya menandakan bahwa organisasi yang dimaksud Schein ini adalah
merupakan suatu sistem.
Selanjutnya Khocler dalam (Muhammad, 2009) mengatakan organisasi adalah sistem hubungan yang berstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright, dia mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktifitas yang di koordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan bersama.3
Walaupun ketiga pendapat mengenai tersebut kelihatan
berbeda-beda perumusannya tetapi ada 3 hal yang dikemukakan yaitu : organisasi
merupakan sebuah sistem, mengkoordinasikan aktivitas dan mencapai
tujuan bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem
karena organisasi itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung
satu sama lainnya. Bila satu bagian tergantung maka akan ikut
berpengaruh dengan yang lain. Misalnya ikut organisasi sekolah, disekolah
ada beberapa komponen diantaranya, guru, murid dan fasilitasnya. Bila
komponen guru terdapat gangguan misalnya tidak datang kesekolah atau
3
14
sakit maka berpengaruh kepada anak-anak yang menjadikan mereka tidak
dapat belajar begitu juga halnya fasilitas belajar juga tidak digunakan.
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing
bagian dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak mengganggu
bagian lainnya. Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungsi dengan
baik. Misalnya kalau di lihat organisasi sekolah, kepala sekolah harus
mengkoordinasikan kegiatan guru-guru sehingga pengajaran berjalan
dengan lancar.
Selain ciri yang telah dikemukakan diatas setiap organisasi
mempunyai aktifitas masing-masing sesuai dengan jenis organisasinya.
Misalnya kalau organisasinya organisasi pendidikan, maka kegiatan yang
utama dalam organisasi itu adalah melakukan atau mengurus urusan
pendidikan. Begitu juga kalau organisasinya di bidang produksi maka
kegiatan utama organisasi tersebut adalah memproduksi barang-barang
yang sesuai dengan jenis usahanya. Selanjutnya baiklah lihat bagaimana
terbentuknya dan berkembangnya suatu organisasi.
Suatu organisasi terbentuk apabila suatu usaha lebih satu orang
untuk menyelesaikan. Kondisi ini timbul disebabkan oleh karena tugas itu
terlalu besar atau terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang. Oleh
karena itu suatu organisasi dapat kecil seperti usaha dua orang individu
atau dapat sangat besar yang melibatkan banyak orang dalam satu interaksi
kerjasama.
Oraganisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia. Struktur
tumbuh dan bertambah matang sebagian melalui suatu skema yang di
disain adalah suatu respon rasional terhadap tekanan dari dalam untuk
memperluas atau untuk membentuk hubungan kembali karena diperlukan
secara fungsional.
Contoh perkembangan yang teratur yang dicapai oleh pimpinan
organisasi ketika mereka menilai kembali tujuan organisasi, menyusun
kembali alat atau fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu atau
mendisain kembali struktur dan aktifitas yang berhubungan, sehingga
memenuhi pembagian fungsi yang baru dalam keadaan yang efisien.
Sebaliknya perubahan yang tidak terstruktur terjadi sebagai hasil
ketidakteraturan.
2. Ciri-ciri Organisasi
Tiap organisasi disamping mempunyai elemen yang umum juga
mempunyai karakteristik yang umum. Diantara karakteristik tersebut
adalah bersifat dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan dan
struktur.4
a. Dinamis
Organisasi sebagai suatu sistem terbuka terus menerus
mengalami perubahan, karena selalu menghadapi tantangan baru dari
lingkungannya dan perlu penyesuaian diri dengan keadaan lingkungan
yang selalu berubah tersebut. Sifat dinamis ini pertama sekali
4
16
disebabkan karena adanya perubahan dalam lingkungannya. Semua
organisasi memerlukan sumber keuangan untuk melakukan untuk
aktifitasnya. Oleh karena itu kondisi ekonomi mempengaruhi secara
tajam pada kehidupan organisasi.
b. Memerlukan Informasi
Semua organisasi memerlukan organisasi untuk hidup. Tanpa
informasi organisasi tidak dapat berjalan dengan adanya informasi
bahan mentah dapat diolah menjadi bahan produksi yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Begitu juga sebaliknya, dengan tidak
adanya informasi suatu organisasi dapat macet atau mati sama sekali.
Untuk mendapatkan informasi adalah melalui proses
komunikasi.tanpa komunikasi tidak mungkin mendapatkan informasi.
Oleh karena itu komunikasi memegang peran penting dalam organisasi
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan bagi organisasi.
Informasi yang dibutuhkan ini baik dari dalam organisasi itu sendiri
maupun dari luar organisasi.
c. Mempunyai Tujuan
Organisasi adalah merupakan kelompok orang yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.oleh karena itu tiap
organisasi harus mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Tentu saja suatu
organisasi dengan organisasinya sangat bervariasi. Misalnya tujuan
organisasi pendidikan adalah untuk mendidik anak-anaknya atau
Tujuan organisasi hendaklah dihayati oleh seluruh anggota
organisasi sehingga setiap anggota dapat diharapkan mendukung
pencapaian organisasi melalui pastisipasi mereka secara individual.
Sehingga orang telah menyadari, bahwa dengan masuknya dia
mengkaji anggota suatu organisasi atau bekerja pada suatu perusahaan,
berarti secara otomatis dia menerima tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut.
d. Terstruktur
Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat
aturan-aturan dan hiererki hubungan dalam organisasi, hal ini
dinamakan struktur organisasi.
Tiap organisasi mempunyai satu struktur. Beberapa dari
organisasi mempunyai batas yang tajam dan struktur yang kompleks
sedangkan yang lainnya mempunyai batas yang agak longgar dan
strukturnya sederhana.
Struktur menjadikan membekukan prosedur kerja dan
mengkhususkan tugas yang berhubungan dengan proses produksi.
Biasanya suatu organisasi mengembangkan suatu struktur yang
membantu organisasi mengontrol dirinya sendiri.
Disamping emat sifat yang dikemukakan diatas ada empat hal
yang umum dipunyai oleh organisasi yaitu sumber daya manusia,
18
3. Unsur-unsur Organisasi
Organisasi adalah sangat bervariasi ada yang sangat sederhana ada
juga yang sanga kompleks. Maka untuk membantu kita memahami
organisasi terusebut perhatikanlah model berikut yang menggambarkan
elemen dasar dari organisasi dan saling keterkaitan satu elemen dengan
elemen lainnya.
a. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah pola atau aspek hubungan yang ada
antara partisipan didalam suatu organisasi. Struktur sosial menurut
Davis (Scott, 1981) dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu
struktur normatif dan struktur tingkah laku.
Struktur normatif menyangkut nilai, norma dan peranan yang
diharapkan. Nilai adalah kriteria yang digunakan dalam memilih tujuan
tingkah laku. Sedangkan norma adalah aturan umum mengenai tingkah
laku yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengejar tujuan.
Struktur normatif dan struktur tingkah laku dari kelompok
tidaklah dapat dipisahkan secara jelas dan tidak pula identik, tetapi
berbeda tingkatnya dan saling berhubungan. Tingkah laku membentuk
norma-norma sebagaimana halnya norma membentuk tingkah laku.
b. Partisipan
Partisipan adalah individu-individu yang memberikan
kontribusi kepada organisasi. Semua individu berpartisipasi lebih dari
pada suatu organisasi dan keterlibatannya pada masing-masing
suatu perusahaan adalah anggota organisasi dari perkumpulan
perusahaannya, juga anggota dari perkumpulan agamanya, anggota
dari masyarakat dan organisasi lainnya. Sifat dari kepribadian dari
seorang partisipan juga akan bervariasi dari suatu organisasi kepada
organisasi lainnya, tergantung kepada tipe dan peranan dalam
organisasi tersebut.
c. Tujuan
Konsep tujuan organisasi adalah yang paling penting dan
kontroversial dalam mempelajari organisasi. Ahli analis mengatakan
bahwa tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi, yang
lainnya mengatakan apakah tujuan terbentuk suatu fungsi lain daripada
membenarkan tindakan yang lalu. Kemudian ahli tingkah laku
menjelaskan bahwa individu-individu yang mempunyai tujuan,
organisasi tidak.5
Bagi kebanyakan analis, tujuan merupakan suatu titik sentral
petunjuk dalam menganalis organisasi, tujuan dibatasi sebagai suatu
konsepsi akhir yang di inginkan atau kondisi yang partisipan usahakan
mempengaruhinya, melalui aktifitas tugas-tugas mereka.
d. Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah penggunaan
mesin-mesin atau perlengkapan mesin-mesin juga pengetahuan teknik dan
ketermpilan partisipan. Tiap-tiap organisasi mempunyai teknologi
5
20
dalam melakukan pekerjaannya. Beberapa organisasi memproses
materi input atau masukan dan membangun perlengkapan perangkat
keras (hard ware). Organisasi lainnya memproses orang, hasil
produksinya menghasilkan individu-individu yang berpengetahuan,
yang terampil atau individu yang lebih sehat.
e. Lingkungan
Sebagai organisasi berada pada keadaan fisik tertentu,
teknologi, kebudayaan dan lingkungan sosial, terhadap mana
organisasi tersebut harus menyesuaikan diri. Semua tergantung pada
lingkungan yang lebih besar untuk dapat untuk hidup, tetapi pekerjaan
sekarang menitikberatkan kepada lingkungan hidup.
4. Fungsi dan Tujuan Organisasi
Organisasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya adalah
memenuhi kebutuhan pokok organisasi, mengembangkan tugas dan
tanggung jawab, memproduksi hasil produksi dan mempengaruhi orang.6
Adapun tujuan organisasi adalah yang paling penting dan
kontroversial dalam mempelajari organisasi. Ahli analis mengatakan
bahwa tujuan sangat diperlukan dalam memahami organisasi yang lainnya
mengatakan apakah tujuan terbentuk suatu fungsi lain daripada
membenarkan tindakan yang lalu. Kemudian ahli tingkah laku
menjelaskan bahwa individu-individu yang mempunyai tujuan, organisasi
tidak.
6
Bagi kebanyakan analis, tujuan merupakan suatu titik sentral petunjuk
dalam menganalisis organisasi. Tujuan dibatasi sebagai suatu konsepsi akhir
yang diinginkan, atau kondisi yang pastisipan.
5. Iklim Komunikasi Organisasi
Sebelum membahas tentang iklim organisasi dan komunikasi, terlebih
dahulu dibahas hakikat organisasi itu sendiri atau pengertian tentang
organisasi. Dalam arti dinamis (organizing), organisasi merupakan kegiatan
pembagian-pembagian tugas dan tanggungjawab secara terperinci. Di sautu
departemen misalnya, kegiatan memilah-memilah pekerjaan menjadi
bidang-bidang atau kotak-kotak tertentu, dan membagikannya kepada beberapa
pejabat, memerinci hubungan antar bagian, dan menemukan cara-cara
menepati jabatan-jabatan tersebut.7
Dalam arti statis (Organization) organisasi adalah wadah rangka dasar
(Frame work) dari manajemen. James D. Mooney mengatakan organisasi
adalah bentuk dari perkumpulan manusia untuk memperoleh atau mencapai
tujuan bersama. Pengorganisasian sangan menentukan pelaksanaan kelancaran
petugas dan merupakan wadah atau pengaturan tentang kekuasaan, pekerjaan,
tanggungjawab, dan orang-orang yang harus di tata-hubungkan satu sama
lainnya sedemikian rupa, sehingga setiap orang tahu akan kedudukannya, apa
tugasnya, siapa bawahannya, dan merupakan cara menghubungkan satu sama
lainnya.8
7
F. Rachmadi, Public Relation, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 68 8
22
Evert M. Rogers dan Rekha Agarwala Rogers memandang organisasi
sebagai suatu struktur yang melangsungkan proses pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan dimana operasi dan interaksi antara bagian satu dengan
bagian yang lainnya berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti.9
a. Iklim Komunikasi
Istilah “Iklim” disini merupakan kiasan (Metafora. Kiasan adalah
bentuk ucapan yang didalamnya suatu istilah atau frase jelas artinya dalam
situasi yang berbeda yang bertujuan menyatakan suatu kemiripan.
Contohnya: tempat ini seperti kebun binatang, meskipun perbandingan
figuratif, perbandingan tersebut memberi informasi mengenai ini, struktur,
dan arti situasi baru tersebut.10
Frase "iklim komunikasi organisasi"menggambarkan suatu kiasan
bagi iklim fisik. Sama seperti iklim anda membentuk iklim fisik untuk
suatu kawasan, cara orang berkreasi terhadap suatu aspek organisasi
menciptakan suatu iklim komunikasi. Iklim fisik terdiri dari
kondisi-kondisi cuaca umum mengenai suatu wilayah.11
Iklim komunikasi gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi
makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon terhadap
pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik antarpersonal dan
kesempatan bagi pertumbuhan dan organisasi tersebut. Iklim komunikasi
berbeda dengan iklim organisasi dalam arti iklim komunikasi meliputi
9
Onong Uchayana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung. PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. Ke-17, h. 114
10
Wayne Pace & Don F.Faules, Komunikasi Organisasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-4, h.146
11
persepsi-persepsi mengenai pesan-pesan dan peristiwa yang berhubungan
dengan pesan yang terjadi dalam organisasi.12
Penelitian yang dilakukan Redding menunjukan bahwa iklim
komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan
komunikasi dalam organisasi serta tingkatnya.
b. Iklim Organisasi
Di dalam organisasi yang baik diperlukan semacam iklim
organisasi yang baik karena disadari atau tidak bahwa orang-orang yang
duduk dalam organisasi masih memiliki kepentingan untuk itu tanpa harus
memihak salah satu pihak diperlukan sebuah iklim organisasi yang
kondusif agar organisasi berjalan sebagaimana mestinya.
Litwin dan Stringers (1968) memberikan dimensi iklim organisasi
sebagai berikut :
1) Rasa tanggung jawab
2) Standar atau harapan terhadap kualitas pekerjaan
3) Ganjaran atau reward
4) Ras persaudaraan
5) Semangat tim13
Dalam hal ini bahwa iklim organisasi dapat dipelajari dengan
mengobservasi sejumlah otonomi secara individual. Kebebasan yang
dialami oleh individu, dan banyaknya serta kehangatan yang diberikan
kepada pekerja.
12
R. Wayne Pace & Don F.Faules, Komunikasi Organisasi,h.147 13
24
Hillrierger dan Slocum (1987) mengemukakan definisi iklim organisasi dengan mempertimbangkan substansi dalam organisasi. Mereka mengatakan iklim organisasi adalah salah satu set atribut organisasi dan sub sistemnya yang dapat dirasakan oleh anggota organisasi, yang mungkin disebabkan oleh cara-cara organisasi atau sub system, terhadap anggota dan lingkungannya.14
Ada lingkungan yang sikuler antara organisasi dengan iklim
komunikasi. Tingkah laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan
iklim, diantara iklim organisasi. Sedangkan iklim negative menjadikan
anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa
persaudaraan..15
Berkaitan dengan teori komunikasi, YISC (Youth Islamic Study
Club) memiliki tujuan yaitu membina generasi muda yang bertanggung
jawab dan dapat mempertahankan serta memperjuangkan kesejahteraan
umat dalam konteks situasi dan kondisi serta peluang untuk menjadi
pemimpin, dan tantangan yang di hadapi organisasi.
B. Kepemimpinan
Pengertian yang paling umum tentang kepemimpinan adalah
kemahiran dalam memimpin. Hal ini dapat berupa cara memimpin dan
mengkoordinasikan anggota yang dipimpinnya. M. Arifin, mengutip dari
Hubert Bonner mengatakan bahwa “ kepemimpinan dipanadang sebagai hasil
interaksi antara kepribadian yang bulat dari pemimpin dengan situasi sosial
yang dinamis dimana ia hidup.”
14
Arni Muhamad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005), Cet. Ke-7, h.83
15
Kepemimpinan mendapat awalan “ke” dan sisipan “em” serta akhiran
“an”. Menurut tata bahasanya awalan “ke” dan “ke-an” berfungsi sebagai
pembentuk kata benda abstrak yang mengandung arti menjadi atau peristiwa.
Sedangkan sisipan “em” pada kata pemimpin berfungsi membentuk kata baru
yang artinya tak berbeda dengan kata dasarnya. Arti sisipan “em” di sini
mengandung sifat. Jika pemimpin berasal dari kata “pimpin” tang mendapat
awalan “pe” mempunyai arti orang yang melakukan, jadi pemimpin adalah
orang yang memimpin.16
Sedangkan pengertian kepemimpinan menurut istilah, dalam hal ini
para ahli banyak berpendapat, di antaranya:
Menurut Prof.Dr.Veithzal Rivai, M.B.A dalam buku Kepemimpinan dan perilaku organisasi yang mengatakan bahwakepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi orang lain, baik di dalam orgnisasi maupun di luar organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Proses mempengaruhi tersebut sering melibatkan berbagai kekuasaan seperti ancaman, penghargaan, otoritas, maupun bujukan.
Prof .Drs Onong Uchjana dalam bukunya, Human Relations dan
Public Relations dalam Management, mengatakan bahwa “Kepemimpinan
adalah suatu proses dimana seseorang memimpin (directs), membimbing
(guides), mempengaruhi (influences), atau mengontrol (controls) pikiran,
perasaan atau tingkah laku orang lain”.17
Di samping itu, Howard H. hoyt seperti yang dikutip Kartini Kartono
dalam bukunya, Pmeimpin dan kepemimpinan, mendefinisikan kepemimpinan
16
M.Arifin, Psikologi dakwah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), cet. Ke-3, h.87 17
26
sebagai berikut: “kepemimpinan adalah seni mempengaruhi tingkah laku
manusia, kemampuan untuk membimbing orang”.18
Dari berbagai kepemimpinan sebagaimana telah dijelaskan di atas, bisa
diambil suatu pengertian bahwa kepemimpinan adalah seni kemampuan
membimbing, mempengaruhi, dan mengontrol pikiran, perasaan, dan tingkah
laku orang lain, dan menuntut kecakapan untuk semua factor itu. Sehingga
mereka akan menerima dan menjalankan apa yang dianjurkan orang yang
mereka anggap pemimpin atau perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang
diinginkan oleh pemimpin.
Kata lain yang sering kita temui yang juga mengandung arti pemimpin
Islam adalah khalifah. Khalifah berarti wakil atau pengganti, yang dalam kata
tersebut juga terkandung makna Amir (jamaknya Umara), yaitu penguasa
dalam bahasa Indonesiamempunyai konotasi pemimpin formal. Dalam surat
Al-Baqarah: 30. Allah berfirman yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada malaikat. Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Dalam ayat tersebut Allah menggunakan kata
khalifah dalam arti pemimpin non formal’.19
Makna ayat yang terkandung dalam surat Al-Baqarah tersebut tidak
hanya ditunjukan kepada khalifah pengganti Rasulullah saja, tetapi juga
kepada seluruh umat manusia. Dua tugas penting yang harus dijalankan oleh
seorang pemimpin Islam adalah tugas menyeru melakukan kebajikan dan
meninggalkan kemungkaran. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang
18
Kartini Kartono, pemimpin dan kepemimpinan, (Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada, 1998), cet. Ke-8, h.49
19
pemimpin, seseorang harus mengembalikan segala perkara kepada kitabullah,
dan sunnah Rasulullah, hal ini dijelaskan Allah dalam surat An-nisa ayat 59
sebagai berikut:
⌧
⌧
BAB III
GAMBARAN UMUM YOUTH ISLAMIC STUDY CLUB (YISC) AL-AZHAR JAKARTA
A. Sejarah Tentang Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar
Mei 1971, Rabu sore itu Majelis Taklim Kaum Ibu Masjid Al-Azhar berlangsung marak. Tema yang dibahas cukup menarik para jamaah, yakni
masalah keluarga di kota besar yang sedang mengalami disiintegrasi pada
periode awal pembangunan nasional. Majelis Taklim kaum ibu itu ternyata
juga banyak dihadiri oleh remaja putri (yang belum menikah) sementara topik
yang dibahas dalam pengajian itu tidak hanya terbatas hanya pada topik
mengatur rumah tangga, merawat anak, mendisain rumah, manajemen
keuangan dan perilaku suami yang nyeleneh setelah naik daun dalam karirnya,
juga kadang membahas masalah sex.
Pembahasan yang dibawakan oleh pembicara secara terbuka dan
secara terus terang populer dan memikat tersebut tak urung kadang membuat
susana yang riuh. Tak terkecuali senyum yang dikulum, tawa tertahan disertai
rona wajah juga milik dua gadis yan duduk di pojok masjid. Mereka adalah
Farida Hayati Tobri, dan Filomena Ibrahim yang kala itu masih muda belia.
Mereka berdua masih duduk di tingkat I Universitas Indonesia. Rona merah
yang tergores pada wajah mereka menunjukkan rasa sungkan dan malu
mendengar pengajian tersebut. Diam-diam, hal itu diperhatikan oleh seorang
ibu yang duduk disamping mereka. Ibu yang arif itu, ibu R. Basari Husna
adalah salah seorang pengurus Pengajian Ibu-ibu Al-Azhar Rabu Sore.
Dengan jiwa keibuannya, Ibu Basari Husna dapat merasakan betapa
sungkan-nya kedua gadis itu menyusaikan diri dengan ibu-ibu di Majlis
tersebut. Adat-istiadat mengajarkan, remaja seperti mereka belum patut
mengetahui banyak romantika asmara dan keluarga. Dengan bijak, ibu Basari
mendekati kedua remaja itu untuk saling kenal dan bertukar pikiran tentang
cita-cita dan keIslaman. Gayung bersambut, kata berjawab, akhirnya
muncullah kesepakatan untuk melahirkan pengajian yang dikelola oleh dan
untuk kaum remaja.
Rintisan itu mulanya dikonfirmasikan dengan beberapa mahasiswa
yang demen nongkrong di Masjid Al-Azhar, antara lain Sabit Kertalegawa,
Muhammmad Anwar, Euis Rodiah dan banyak lagi yang lainnya sehingga terkumpul 20 orang remaja.Saat itu dilakukan usaha penghimpunan dana dan
berhasil terkumpul sejumlah 70 ribu rupiah (cukup lumayan untuk masa itu).
Pengajian perdana pun dimulai pada tanggal 2 Rabi'ul Awal 1391 H,
bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW atau tanggal 16 Mei 1971
M. Penceramah kala itu adalah Bapak Prof. Usman Ralibi. Tanggal tersebut kemudian disepakati sebagai hari jadi (Milad) Youth Islamic Study Club
(YISC) Al-Azhar, Organisasi yang berada di bawah naungan YPI Al-Azhar
Bagian Kepemudaan.
Berdirinya Youth Islamic Study Club cukup mendapat respon positif
dari masyarakat. Pada masa itu cukup ngetrend kelompok-kelompok atau
geng-geng muda-mudi yang kebanyakan mempunyai kecenderungan memuja
prilaku negatif, hedonis dan mbalelo dari norma-norma kehidupan yang
36
ekses negatif, hal ini tentu saja teramat memprihatinkan. Hal itu juga ditambah
lagi dengan menyusutnya organisasi-organisasi kepemudaan. Dengan latar
belakang demikianlah kegiatan Youth Islamic Study Club memberi alternatif
kegiatan bagi kaum muda saat itu.
Kajian demi kajian mewarnai aktivitas remaja Masjid Al-Azhar ini.
Penceramah yang tampil diantaranya HM Rasyidi, Prof. Dr. Zakiyah Drajat dan Buya Hamka. Tokoh-tokoh tersebut dikenal memiliki komitmen yang tinggi dalam membina umat dan beliau-beliau itulah yang secara aktif
membimbing generasi muda Al-Azhar kala itu.
Dilihat dari proses kelahirannya, Youth Islamic Study Club memang
merupakan organisasi yang sangat sederhana dan tanpa tujuan yang
muluk-muluk. YISC berorientasi menggugah semangat beragama secara kontekstual.
Pendidikan yang diadakan YISC lebih berfungsi sebagai pembekalan untuk
kehidupan sehari-hari. Keinginan untuk melakukan dialog-dialog keagamaan
tanpa melupakaan konteksnya terhadap kehidupan merupakan visi belajar
YISC.
Bagi sahabat-sahabat yang terbiasa dengan lingkungan yang homogen
dalam beragama mungkin merupakan kesempatan yang baik untuk belajar
memahami berbagai macam perbedaan di YISC. Dalam perjalanannya hingga
kini, YISC telah mengukir banyak prestasai melalui kegiatan-kegiatannya
yang bersifat perintis atau pionir, pengembangan diri, serta kegiatan yang
bermanfaat bagi kepentingan umat.
Dalam lima tahun terakhir kegiatan YISC antara lain: Jambore dan
pada Tahun 2000/2002: Posko Bengkulu; Gempita Anak Sholeh; Dialog
Interaktif di Cafe; Pesantren Anak Bank Mandiri; Pesantren Anak Pertamina
Balongan, Festival Nasyid Sejabotabek; Orasi Kebudayaan; Silaturahmi
Remaja Masjid; YISC Peduli Thallasaemia; dan berbagai kegiatan rutin
seperti Muhasabah Tahun Baru, Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid. Pada
peringatan Hari Idul Adha, YISC tercatat telah melakukan kegiatan
pemotongan dan pembagian hewan qurban di daerah yang tingkat ekonominya
memang perlu dibantu, Desa Dago, Parung, Bogor . Kegiatan yang sama
dilakukan pada tahun berikutnya di Desa Cibeuteung Muara, Parung pada
tanggal 23 Februari 2002.
Kepedulian YISC terhadap kaum dhuafa diwujudkan melalui kegiatan
rutin yang bersifat pembinaan adik asuh yang berasal dari kalangan keluarga
kurang mampu. Kegiatan ini berada dalam wadah Pembinaan Adik Asuh
YISC atau lebih dikenal dengan PAYISC.
B. Profil Organisasi
Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar adalah organisasi pemuda
masjid yang pertama berdiri di tanah air. Didirikan di Jakarta pada tanggal 16
Mei 1971 atau 12 Rabiul Awal 1391 H. Dalam dimensi kesejarahannya,
organisasi ini muncul sebagai jawaban atas berbagai persoalan yang
menghinggapi generasi muda pada masa itu yang sedang mengalami
perubahan seiring dengan pola kebijaksanaan di tingkat lokal, nasional dan
38
Para pendiri organisasi ini adalah generasi muda Islam yang sadar dan
prihatin akan gejala merosotnya moral dan mental generasi muda yang
cenderung semakin jauh dari Aqidah Islamiyah dan cita-cita perjuangan
bangsa Indonesia, mereka merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan. Hal
ini merupakan wujud dari rasa tanggung jawab sebagai pewaris dan pengawal
Aqidah Islamiyah & cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia yang merupakan
rahmat dari Allah SWT. Kemudian berhimpunlah mereka dalam wadah yang
diberi nama Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar.
1. Visi YISC
Menjadi Komunitas Belajar yang Berakhlakul Karimah dengan
berlandaskan Al Qur’an dan Sunah.
2. Misi YISC
Da’a Ilallah (berda’wah di jalan Allah), Amila Shalihan
(melakukan amal shaleh), dan Innani minal Muslimin (menegakkan
kepribadian muslim). (QS. Fussilat:33)
3. Tujuan YISC
Membina dan mewujudkan generasi muda yang bertanggung
jawab dan dapat mempertahankan serta memperjuangkan nilai-nilai
Islam dan kesejahteraan umat.
4. Motivasi YISC
Memakmurkan mesjid-mesjid Allah (QS. At-Taubah: 18),
menegakkan persatuan dalam agama Allah (QS. Ali Imran: 103) dan
C. Struktur Organisasi YISC AL-Azhar Tahun 2010-2011
1. Ketua Umum : Alfin Falihian
2. Sekretaris Umum : Atiek Munsriyati
3. Bendahara Umum : Sumiyarsih
4. Departement Pendidikan,
dan kaderisasi : Hasan Al-Banna
5. Departement Kajian : Fadilanisa
6. Bidang Humas, dan Penerbitan : Hari Saputra
7. Pembinaan Adik Asuh Yisc Al-Azhar (PAYISC) : Yarlis
8. Departeman Sosial dan Pengabdian Keutamaan : Chairul
D. Profil Bidang pengurusan YISC 2010-2011 1. Sekertaris Umum (SEKUM)
YISC Al-Azhar memiliki kegitan yang banyak, dan bervariasi.
Untuk mnedukung jalannya kegitan-kegitan itu, dibutuhkan bagian khusu
dari struktur YISC saat ini yang berfungsi sebagai pendukung tehadap
operasionalisasi kegiatan-kegitan tersebut, baik yang bersifat teknis, dan
praktis maupun yang bersifat rekomendasi untuk pengembangan
organisasi kedepan. Fungsi inilah yang dijalankan oleh sekertaris umum
(sekum).
Mengelola sarana penunjang kegiatan YISC seperti telepon,
40
2. Bendahara Umum (BENDUM)
Sudah jadi rahasia umum, kalau bendahara itu merupakan salah
satu bagian dari organisasi YISC Al-Azhar yang paling di cari-cari oleh
Departemen atau lembaga atau bidang lain. Karena bendahara umum yang
punya kuasa memegang, dan mengelola uang untuk ngerunning setiap
program di masing-masing Departemen atau lembaga. Tugas, dan fungsi
bendahara umum ialah mendistribusikan pengelolaan keunagan untuk
setiap departemen, menyusun laporan keuangan, mengumpulkan dana
untuk tujuan sosial, serta mencari tambahan dana untuk menyokong
kegiatan di YISC Al-Azhar (diluar sponshorship, dan sumbangan).
3. Departement Pendidikan, Pembinaan, kaderisasi, serta Pemberadayaan Sumber Daya manusia.
Sebagai organisasi tertua di Indonesia, YISC Al-Azhar haruslah
melakukan pembinaan-pembinaan kepada pengurus baik pembinaan
rukhiyah, fikriyah, dan jasadiyah. Sehingga terciptanya sumber daya
manusia yang handal yang mampu mengorganisisr kegiatan-kegiatan
dengan profesionalisme, dan penuh keikhlasan lillahi ta’ala. Departemen
ini sebagai salah satu roda penggerak organisasi ini turut serta berperan
aktif menuju visi,dan misi organisasi. Setiap civitas YISC AL-Azhar
diharapkan dapat bekerjasama mebentuk komuniktas yang berorientasi
kepada akhirat, sebuah orientasi yang membuat civitas tidak pernah ada
kata berhenti untuk terus belajar, yang tentunya diiringi dengan amal dan
Dalam menjalankan amanahnya Departemen ini memiliki empat
divisi yang membantu dalam setiap kegitannya, yaitu: Divisi Bimbingan
Study Qur’an (BSQ), Divisi Study Islam Intensif (SII), Divisi Pembinaan,
dan Kaderisasi (BinaKader), serta Pembinaan Sumber Daya Manusia
(PSDM).
4. Lembaga Kajian
Lembaga kajian merupakan organ yang mengaktualisasikan peran
YISC Al-Azhar sebagai organisasinya komunitas belajar generasi muda
Islam melalui pengkajian, pembelajaran, pengopinian dalam kerangka
dakwah.
5. Departement Sosial, Pengabdian Keumatan
Sebagai corong organisasi yang peduli terhadap sesama tentunya
peranannya sangat penting dalam meberikan pelayanan sosial secara
kontinu kepada masyarakat pada umumnya. Pada semester ini
Departement ini mempunyai program yang tak kalah seru dengan yang
lain. Di antaranya ialah khitanan missal, donor darah, seminar tentang
zakat, dan yang paling besar adalah pertemuan dengan tokoh Indonesia.
6. Bidang Humas, dan Penerbitan
Humas, dan penerbitan adalah salah satu bidang dari struktur
organisasi YISC yang berfungsi sebagai corong organisasi, baik internal
maupun eksternal. Bidang ini berfungsi sebagai mediator dalamm
mentransfer informasi-informasi kegiatan organisasi baik melalui media
cetak maupun media dunia maya seprti facebook, dan media jejaring sosial
42
Public Relation (PR) bagi organisasi, dan membangun sistem kehumasan
yang mendukung fungsi organisasi, menjaga silaturahmi antar sesama
civitas YISC maupun para alumni.
7. Pembinaan Adik Asuh YISC AL-Azhar (PAYISC)
PAYISC adalah salah satu lembaga YISC Al-Azhar, dibentuk atas
dasar panggilan rasa taqwa, dan keinginan untuk berbagi dengan sesame
umat terutama bagi anak-anak yatim piatu, dan kalangan kurang mampu
(kaum Dhuafa). PAYISC pertama diprakarsai, dan dibentuk oleh pengurus
YISC Al-Azhar periode 1990-1991.1
E. Kegiatan-kegiatan YISC
1. Kegiatan Khusus untuk Anggota
a. Bimbingan Studi Qur’an (BSQ)
Terdiri dari kuliah general dan kelas materi Iqra, Tajwid,
Tahsin dan Bhs Arab ( Ahad, 08.00-10.00) di Kelas SMU Al-Azhar.
b. Kajian Tafsir Tematik yang dilaksanakan 1 bulan 2 kali pada hari
Sabtu Jam 16.00-18.00
c. Tafaqquh Fiddin
Metode pendalaman Agama dengan pendekatan keseimbangan
antara konsep diri, spiritual dan akal sebagai salah satu implementasi
kegiatan SII dan Pembinaan dengan praktek tadarus, dzikir,
muhasabbah, tadabur alam, outbond training dan diskusi interaktif.
1
Dilaksanakan sekali dalam satu semester untuk kelas dasar di Puncak,
Sabtu sore sampai Ahad Sore
d. Pembinaan & Pengembangan Diri
Dalam bentuk perkuliahan, pelatihan, workshop tentang
Konsep Diri, Pengembangan Diri, Motivasi Diri, Team Building dan
Leadership. (secara integral dengan SII untuk kelas Dasar-lanjutan ).
Pelatihan dengan Outbond Training (Self Development Training) di
Puncak
e. Studi Islam Intensif (SII) Dasar dan Lanjutan
Sistem kuliah general dan kelas metode diskusi interaktif.
Materi terdiri dari Aqidah, Fiqh, Muamalah, Akhlak, Al-Qur’an dan
Hadits, Sejarah dan wacana Islam aktual ( Ahad , 10.00-12.00) di aula
dan kelas SMU Al-Azhar
f. Kajian Buku Islam (Kabuki)
Sebuah forum bedah buku populer, yang di presentasikan oleh
anggota untuk anggota, setiap selasa (Pukul 19.30-21.00)
g. HUT YISC
Berbagai kegiatan dalam rangka memperingati hari ulang tahun
YISC Al-Azhar, diselenggarakan tiap bulan Mei
2. Kegiatan untuk Umum
a. Forum Dialog
Membahas masalah aktual di masyarakat tentang agama,
44
kompeten dibidangnya. Dua bulan sekali di Masjid atau Aula Buya
Hamka Al-Azhar, Kegiatan ini tanpa dipungut biaya
b. English Forum dan Arabic Club
Sebuah forum untuk pengembangan kemampuan berbahasa
Inggris dan bahsa Arab, dalam bentuk conversation dan diskusi,
tentative.
c. Penerbitan BeYe (Berita Yisc)
Majalah internal YISC sebagai media komunikasi, diskusi,
dakwah antar anggota tentang berbagai masalah aktual internal
organisasi dan aktual di masyarakat. Terbit 2 bulan sekali.
d. Pembinaan Adik Asuh YISC (PAYISC)
Pembinaan adik-adik asuh sekitar 126 orang dari keluarga
kurang mampu dalam bentuk pemberian beasiswa, pendidikan,
bimbingan belajar dan sanggar seni, di ruang PAYISC
e. Porseni antar Pemuda Mesjid se-DKI.
Sebuah kegiatan dalam bentuk perlombaan olahraga dan seni
antar Pemuda Masjid se DKI Jakarta.
f. Paket Kajian Qolbun Salim
Paket Kajian tematik tentang Manajemen Qolbu atau Tema
spesifik lainnya dengan narasumber yang kompeten yang
diselenggarakan setiap Ahad, 09.00-11.30 di Kompleks Masjid Agung
g. Pengajian Lepas Kerja
Pengajian umum dengan tema Mental Health dan tema-tema
aktual, di Masjid Agung Al-azhar , Satu bulan sekali. Acara ini tidak
di pungut biaya
h. CRCM (Cahaya Ramadhan Cahaya Masjid)
Berbagai kegiatan yang berlangsung selama bulan Ramadhan
Mulai dari Seminar, On Air Radio, Muhasabah, Dialog Keagamaan
sampai Kegiatan kemasyarakatan seperti sahur dhuafa,Buka Puasa
Anak Yatim, Ramadhan di mall dan lain-lain.
i. Nikah Massal
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi sekitar
50 pasangan yang telah menikah namun belum memiliki surat
keterangan menikah.
j. Seminar dan Workshop
Dalam bentuk pelatihan atau workshop yang berkaitan dengan :
1) Kehumasan
2) Teknologi Informasi
3) Kewirausahaan
4) Jurnalistik
k. Donor Darah
Kegiatan Donor darah yang dilaksanakan 3 bulan sekali
46
l. Kunjungan ke Remas-Remas (Remaja Mesjid) lain
Kegiatan kunjungan ke remas-remas di Jabotabek dan
sekitarnya dalam rangka studi banding
m. Jelata (Jelajah Wilayah Kota)
Kegiatan unik untuk menumbuhkan kepeduliaan sosial dan aksi
sosial kelokasi adik asuh YISC dan panti asuhan. Satu semester sekali
untuk kelas Dasar diakhir rangkaian perkuliahan.
n. Posko Bencana Alam
Kegiatan insidentil pada saat terjadi bencana alam, dalam
bentuk : Kunjungan ke lokasi, Pengumpulan sumbangan dana dan
logistik.
3. Prestasi dan Karya
Selain kegiatan rutin YISC Al-azhar juga telah berperan dan
berkarya dalam 2 tahun terakhir antara lain :
a. Pesantren Kilat Liburan dan Ramadhan : untuk umum, putra putri
karyawan Pertamina Balongan, TPI, Bank Mandiri, adik asuh dan anak
–anak di Rumah Singgah.
b. Memelopori Silaturrahmi Pemuda Remaja Masjid se DKI dan
Masjid-Masjid Besar di Jawa, serta pelatihan manajemen Remaja Masjid-Masjid.
c. Delegasi dalam berbagai acara : Generasi Muda antar Iman (Gemari),
YEH International Conference, IIFTIHAR Conference, Young
Masyarakat Tolak Pornografi (MTP),Jaringan Pemuda Remaja Mesjid
Indonesia (JPRMI).
d. Kegiatan Sosial : Sunatan Massal, Qurban Peduli, Pernikahan Massal,
Posko Reformasi, Donor Darah, Santunan 1500 anak yatim dan
dhuafa, Gempita Anak Sholeh, Konser
e. Kesenian : Festival Seniman Anak Jalanan, Festival Nasyid se-DKI,
Konser Amal, menumbuhkan Groups Nasyid a.l : Semantik dan
Al-Hamro.
Kegiatan, prestasi dan karya yang lainnya adalah mensikapi kondisi
dimasyarakat baik wacana maupun aksi, peserta, pelaksana atau narasumber
dalam berbagai seminar, diskusi panel, atau konferensi, dan kegiatan hari-hari
besar Islam dan Ramadhan.2
2
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Iklim organisasi di Youth Islamic Study Club (YISC) Al-Azhar Jakarta
Dalam realitasnya persoalan komunikasi selalu muncul dalam proses
organisasi. Komunikasi dalam organisasi selain ikut andil membangun iklim
organisasi Youth Islamic study club sebagai organisasi remaja yang telah
diakui sebagai yang tertua, dan telah melakukan banyak kiprah dalam
mempergunakan nilai-nilai keislaman, dan kepemudaan, baik di lingkup
Jakarta maupun skala nasional, oleh para fonding fathersnya.
Iklim Organisasi di YISC iniberiklim positif. Youth Islamic study club
didirikan dengan maksud untuk menjadi wadah bagi para pemuda Islam untuk
berinteraksi dan beraktifitas dalam berbagai bentuk kegiatan keislaman,
sehingga dapat mendidik dirinya menjadi pribadi muslim yang memiliki
keseimbangan, jasmaniah, ruhaniah, bertanggung jawab, dan merasa
terpanggil untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam.
Youth Islamic study club ini pun mempunyai iklim kerja dalam
organisasi yang diciptakan ketua umum atau pemimpin yang tidak lepas dari
peranan ketua umum (pemimpin), dan cara berkomunikasi yang di lakukan
kepada pengurus lain ataupun anggota. Agar terciptanya iklim aktifitas yang
kondusif, dan dinamis di dalam Youth Islamic study club ini.
Terciptanya iklim aktifitas yang kondusif serta dinamis inilah yang
mempengaruhi cara kerja, semangat, serta tak lupa menjunjung tinggi