• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan Di Toko Roti Dan Kue PD. Al Baik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Waktu Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan Di Toko Roti Dan Kue PD. Al Baik Medan"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN

PENGARUH WAKTU KERJA TERHADAP STRES KERJA

KARYAWAN DI TOKO ROTI DAN KUE

PD. AL BAIK MEDAN

DRAFT SKRIPSI

DIAJUKAN OLEH

NAMA : GAMA LEO ARISTO DAULAY

NIM : 030502020

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

i

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan hidayah, pertolongan, rezeki, nikmat, karunia dan anugerah yang telah menyertai, membimbing, dan memberikan kemampuan serta kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Waktu Kerja terhadap Stres Karyawan di Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK Medan”.

Penulis menyadari sebelumnya bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis belumlah cukup untuk menyempurnakan skripsi ini sehingga masih banyak terdapat kekurangan baik dalam penggunaan bahasa maupun dalam penyajian materi. Dengan demikian penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Karya kecil ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Alm.Lakek Daulay dan ibunda Tuty Pasaribu yang telah memberikan kasih sayang serta segala sesuatu yang terbaik dan tidak ternilai harganya bagi penulis. Atas bimbingan, petunjuk dan nasehat serta do’a yang telah diterima selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

(3)

ii

Departemen Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra.Lucy Anna, MS, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan serta waktunya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 4. Bapak Syafrizal Helmi, SE.MSi dan Bapak Drs. Amlyss S, MSi, selaku

Dosen Penguji I dan II.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama proses pendidikan di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 6. Bapak AKP H .Drs. Joko Susilo sebagai Pemilik PD.AL BAIK Medan serta

pembimbing penelitian Kak Mira , serta seluruh karyawan PD. AL BAIK Medan, Medan, terima kasih sebesar-besarnya atas segala usaha serta waktu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Buat Wak Drs. Sjahril Effendi Pasaribu, Msi, MA atas perannya sebagai pengganti alm ayah saya.

8. Buat kakak-kakakku Rizka Daulay ,SE, Ssos dan dr. Della Rosa Daulay serta Alfa Rheza Daulay,SE dan anggota keluarga yang lagi lucu-lucunya Rafa Fathurezy.

9. Buat Yennesy Damayanti yang nun jauh disana, yang selalu percaya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Buat sahabat-sahabatku, Anggie yang lagi diudara, Asrul yang lagi di

(4)

iii

Sugi, Ipeh, Niki, Ucha, Kalam, Ikhwan, Yudha, Neti dan seluruh teman-teman yang tak dapat disebutkan jangan marah , serta juniorku yang tersayang dan selalu bertanya “bang kapan tamat?”.

11. Seterusnya untuk anak-anak organisasi. Ketua Umum HMI FE USU, Mara Sinomba Harahap dan Seluruh Anggota biasa dan muda HMI FE USU dan sekawasan HMI Cabang Medan . Ketua Umum BP2M Zurivan Purnama dan Anggota BP2M . Ketua Umum HMM FE USU, Umar Munandar . Presiden dan mantan Presiden Mahasiswa USU. Gubernur dan MMF FE USU. GMNI , GMKI , Gema Prodem, dan kelompok pergerakan mahasiswa lainnya.

12. Buat Bang Jum yang tetap sabar menjalankan tugasnya, Kak Dani yang selalu senyum, Kak Susi yang tegas, sehingga proses perkuliahan ,magang, seminar, sidang, penulis berjalan dengan baik.

13. Akhirnya atas jasa dan budi baik semua pihak, penulis serahkan kepada Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Januari 2008 Penulis

(5)
(6)

ix

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah ... 4

C.Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1.Kerangka Konseptual ... 4

2.Hipotesis ... 5

D.Tujuan dan Mamfaat Penelitian ... 6

E.Metodologi Penelitian 1.Batasan Operasional ... 7

2.Defenisi Operasional ... 7

3.Skala Pengukuran Variabel ... 8

4.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

5.Jenis dan Sumber Data ... 9

6.Populasi dan Sampel ... 10

7.Teknik Pengumpulan Data ... 10

8.Metode Analisis Data ... 11

BAB II URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu ... 14

B.Waktu ... 15

C.Stres kerja ... 21

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

B.Struktur Organisasi Perusahaan... 34

C.Organisasi dan Manajemen ... 38

D.Maksud dan Tujuan Perusahaan... 38

E. Partisipasi dan Pengembangan Mayarakat ... 39

F. Wilayah Kerja dan Komposisi Usaha ... 40

G. Mitra Perusahaan ... 41

(7)

ix

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

2. Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja 45

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .. 45

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 46 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji ... 46

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Absensi ... 46

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Padat 47

B. Analisis Karakteristik Responden Berdasarkan Jawaban 47

1. Variabel Waktu Kerja ... 47

2. Variabel Stres Kerja ... 53

C. Uji Validitas dan Reabilitas ... 60

1. Uji Validitas ... 60

2. Uji Reliabilitas ... 63

A. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 64

1. Identifikasi Determinan ... 64

2. Model Regresi Linear Sederhana ... 65

3. Uji Signifikansi Individual (Uji-t) ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 68

B.Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(8)

ix

Nomor Uraian Halaman

Tabel 1.1 : Operasionalisasi Variabel ... 8

Tabel 1.2 : Instrumen Skala Likert ... 9

Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ... 14

Tabel 2.2 : Hambatan Emosional dalam Manajemen Waktu ... 18

Tabel 2.3 : Penanggulangan Stres Secara Individual dan Organisasi ... 18

Tabel 3.1 : Wilayah Kerja ... 40

Tabel 3.2 : Mitra Perusahaan ... 41

Tabel 3.3 : Aneka Produk ... 42

Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 45

Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 55

Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji ... 46

Tabel 4.5 : Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Padat ... 47

Tabel 4.6 : Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 1 ... 48

Tabel 4.7 : Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 2 ... 48

Tabel 4.8 : Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 3 ... 49

Tabel 4.9 : Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 4 ... 50

Tabel 4.10: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 5 ... 51

Tabel 4.11: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 6 ... 51

Tabel 4.12: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 7 ... 52

Tabel 4.13: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 8 ... 53

(9)

ix

Tabel 4.16: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 11 ... 55

Tabel 4.17: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 12 ... 56

Tabel 4.18: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 13 ... 56

Tabel 4.19: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 14 ... 57

Tabel 4.20: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 15 .... 58

Tabel 4.21: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 16 ... 58

Tabel 4.22: Persentase Jawaban Responden Terhadap Pernyataan 17 ... 59

Tabel 4.23: Validitas Setiap Pernyataan ... 61

Tabel 4.24: Validitas 2 Setiap Pernyataan ... 62

Tabel 4.25: Model Summary ... 64

(10)

ix

Nomor Uraian Halaman

(11)

ix

Karyawan di Toko Roti dan Kue PD.AL BAIK Cabang Utama Medan. Ketua Departemen Manajemen, Prof.Dr.Ritha F.Dalimunthe, SE, M.Si. Dosen Pembimbing Dra.Lucy Anna, MS. Dosen Penguji, Syafrizal Helmi , SE, MSi dan Dra. Nisrul Irawati, MBA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu kerja terhadap stres kerja karyawan di PD.AL BAIK Medan. Waktu kerja dan stres kerja adalah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode sensus yaitu seluruh karyawan Bagian Penjualan di PD.AL BAIK Medan.

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS versi 12.00 yaitu, validitas, reabilitas, uji t, regresi linier sederhana, identifikasi determinan, serta menggambarkan kuesioner secara deskripitf.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel waktu kerja (X) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan (Y) di PD.AL BAIK Medan.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan selalu ingin mencapai tujuannya yaitu meningkatkan nilai perusahaan di mata seluruh stakeholder perusahaan. Keinginan ini memaksa karyawan harus memiliki performance yang baik dalam bekerja agar tujuan tersebut terpenuhi. Beberapa kasus , perusahaan melakukan penekanan untuk bekerja melebihi batas kemampuan karyawan. Perusahaan lupa kalau karyawan juga termasuk stakeholder berharga dalam perusahaan yang merupakan faktor penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Karyawan membutuhkan perusahaan sebagai mata pencaharian dan perusahaan membutuhkan karyawan sebagai faktor produksi sehingga seharusnya hubungan yang terjalin adalah kondisi yang saling menguntungkan.

(13)

Faktor organisasi adalah sumber potensial dari stres para karyawan di perusahaan. Faktor di dalam organisasi yang dimaksud antara lain : upaya untuk menghindari kekeliruan dalam pekerjaan, menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang terbatas, beban kerja yang berlebihan, serta rekan kerja yang tidak bisa bekerja sama. (Robbins,2006:796)

Berdasarkan hasil penelitian (Imatama,2006:68) (Siregar,2006:60), variable waktu kerja memiliki pengaruh yang paling dominan mempengaruhi stres kerja. Karyawan yang tidak mampu mengelola waktu kerja akan menyebabkan terlewatnya batas waktu suatu proyek, kekecewaan pimpinan , pembatalan janji, kemarahan klien . Keadaan ini menimbulkan rasa tegang, marah, malu , rendah diri , bahkan stres. Karyawan yang mampu mengendalikan waktu kerja akan lebih cenderung mengalami hal yang positif seperti lebih sedikit stres , lebih santai , lebih produktif, merasakan kepuasan diri, dan hidup lebih lama. Landers (2006) Mengatakan bahwa kekurangan waktu mungkin bukan menjadi satu-satunya penyebab stres pada manusia, tetapi tentunya sebagai peringkat pertama yang tertinggi dalam frekuensi yang menyebabkan stess tersebut.

(14)

Perusahaan ini mempunyai komitmen untuk mengembangkan usahanya dengan maksimal dan menanamkan prinsip kepada seluruh karyawannya bahwa bekerja untuk menghidupi diri dan keluarga dengan cara yang halal menurut Islam adalah ibadah.

Berdasarkan wawancara dengan pimpinan usaha, Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK memproduksi produk secara teratur untuk dipajang pada rak roti dan persediaan serta menerima pesanan dalam jumlah kecil dan besar untuk kegiatan-kegiatan tertentu . Kedatangan pelanggan langsung ke toko dan pesanan tidak dapat diprediksi secara pasti. Pelanggan datang dalam jumlah yang besar meminta dilayani dalam pemilihan roti pada rak roti yang tersedia, pada saat yang sama pesanan roti dalam jumlah yang besar juga harus diselesaikan dengan batas waktu yang sudah ditentukan . Terciptalah ketidakseimbangan waktu kerja karyawan.

Kedua hal tersebut tidak dapat diabaikan satu dengan yang lain , harus dijalankan dengan komitmen penuh, karena bagaimanapun konsumen harus tetap dilayani dengan tingkat kualitas produk terbaik demi nama baik perusahaan dan menjaga kesetiaan pelanggan . Keadaan seperti ini sering dijumpai pada perusahaan di bidang roti dan berpotensi menimbulkan stres kerja bagi karyawan dikarenakan terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan . Keadaan yang berpotensi menimbulkan stres tersebut umumnya dapat ditemukan pada toko Roti dan Kue PD. AL BAIK cabang utama dibanding cabang-cabang lainnya.

(15)

penelitian dengan mekanisme yang lebih ilmiah dan pada perusahaan lokal membuat penulis tertarik meneliti hal ini lebih lanjut dengan judul “PENGARUH WAKTU KERJA TERHADAP STRES KARYAWAN PADA

TOKO ROTI DAN KUE PD. AL BAIK CABANG UTAMA MEDAN.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah waktu kerja yang terbatas berpengaruh terhadap stres karyawan pada Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK Cabang Utama

Medan.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

Davis dan Newstrom (dalam Imatama,2006:4) menyatakan adanya beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres antara lain adalah tugas/beban kerja yang terlalu banyak, manajer yang kurang pandai, terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan, kurang mendapat tanggung jawab yang memadai, ambiguitas peran, perbedaan nilai dengan perusahaan, frustasi, perubahan tipe pekerjaan dan konflik peran.

(16)

yang otoriter, serta rekan kerja yang tidak bisa bekerja sama (Robbins,2006:796).

Dari masalah serta uraian diatas , maka dapatlah dibuat secara skematis kerangka konseptual dalam penelitian sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Konseptual

Sumber : (Robbins,2006:796) (Imatama,2006:4) diolah

2. Hipotesis

Menurut suliyanto (2006:53) , hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya melalui riset. Dikatakan jawaban sementara karena hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah , sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data.

Berdasarkan kerangka konseptual dan penelitian terdahulu yang dikemukakan diatas , maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut : waktu berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK Cabang Utama Medan.

(17)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui dan mendapatkan bukti empiris bahwa waktu kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan .

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang peneliti peroleh dari bangku kuliah kemudian memperdalam pengetahuan di bidang manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai pengelolaan waktu kerja untuk mengurangi stres kerja karyawan.

b. Bagi Pelaku Bisnis

Penelitian ini sebagai sumbangan informasi tambahan bagi perusahaan dan pihak – pihak yang bergerak di bidang usaha makanan dan minuman yang ada hubungannya dengan stres kerja sehingga dapat dicari upaya untuk mengurangi stres kerja pada karyawan.

c. Bagi Peneliti lain

(18)

mengembangkan penelitian mengenai waktu kerja atau stres kerja .

E. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang keterkaitan antara waktu kerja dengan stres kerja karyawan pada Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK dengan responden penelitian dibatasi pada karyawan cabang utama Medan karena tingkat stres pada cabang ini lebih tinggi dibandingkan dengan cabang yang lain.

2. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Waktu (X)

Waktu kerja yang dapat menimbulkan stres pada sebuah perusahaan adalah ketika karyawan dituntut untuk segera menyelesaikan tugas sesuai dengan yang telah ditentukan. Karyawan mempunyai tekanan untuk menghindari kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam kurun waktu yang terbatas.

(19)

Stres kerja adalah penderitaan jasmani, mental , atau emosional yang diakibatkan atas suatu peristiwa yang terjadi di lingkungan kerja dan merupakan suatu ancaman bagi agenda pribadi seorang individu . (Pace dan Faules,2006:343)

Berdasarkan defenisi operasional yang dikemukakan tersebut, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel sebagai Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Indikator Variabel Skala

1

Waktu Kerja Karyawan (X)

a. Terbatasnya waktu untuk melaksanakan tugas

b. Target selesai yang tidak tercapai

c. Tugas yang mendadak d. Waktu produktif yang

tidak digunakan dengan baik

Likert

2

Stres Kerja Karyawan (Y)

a. Gejala psikologis b. Gejala Fisik c. Gejala perilaku

Likert

(20)

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran Variabel dilakukan dengan mengukur variabel waktu kerja , dan variabel stres kerja dengan menggunakan skala likert (Umar,2000:137) yaitu pengolahan data untuk menghitung masing-masing indikator, contoh : (sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, sangat setuju). Sebagai gambaran bila peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden maka skala yang digunakan 1 sampai 5.

Skala Likert menggunakan 5 (lima) tingkatan jawaban dapat dilihat pada Tabel 1. 2 berikut :

Tabel 1.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005:86)

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

(21)

Polsekta Percut Sei Tuan) Medan dan dimulai pada bulan Februari 2007 sampai dengan November 2007

5. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer tersebut diperoleh dari hasil wawancara langsung dan diskusi dengan responden. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan melalui kuesioner penelitian mengenai waktu kerja dan stres kerja serta pertanyaan tentang deskriptif responden.

Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer yang meliputi :

a. Data mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan.

b. Buku-buku ilimiah , internet dan pendukung referensi lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

6. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan penjualan pada Toko Roti PD. AL BAIK Cabang Utama Medan sebanyak 10 (sepuluh) orang.

b. Sampel

(22)

sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 10 ( sepuluh ) orang. (Sugiyono,2005:78)

7. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan beberapa teknik antara lain :

a. Pengamatan (Obsevation)

Pengamatan langsung pada obyek yang diteliti atau sebagai proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara dan diskusi dengan para karyawan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan variabel organisasi dan stres kerja karyawan.

c. Daftar Pertanyaan (Questionaire)

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban itu ditentukan skornya dengan menggunakan Skala Likert.

d. Studi Dokumentasi

(23)

8. Metode Analisis Data

Langkah selanjutnya setelah indikator yang menjadi ukuran masing-masing variabel dan teknik pengukuran dilakukan, lalu ditentukan teknik analisis data yang sesuai dengan data yang tersedia. Tahapan analisis data antara lain :

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehinga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi karyawan ,sehingga dapat diketahui gambaran umum perusahaan yang sedang diteliti.. b. Metode Analisis Statistik

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji kelayakan kuesioner untuk digunakan sebagai alat ukur penelitian.a yang valid atau tidak dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi di dalam mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

2. Metode Analisis Regresi Linier Sederhana

(24)

regresi linier sederhana. Program SPSS Versi 12.0 dipergunakan peneliti sebagai alat bantu.

Perhitungan Persamaan Regresi Linear Sederhana : Y = a + bx + e

Dimana :

a = Konstanta

Y = Variabel Stres Kerja Karyawan X = Waktu Kerja

e = Epshilon

b = Koefisien Regresi

3. Uji Signifikansi Individual (Uji-t)

Uji secara parsial untuk membuktikan apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut :

Ho : b1 = 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel bebas (X) secara parsial

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y).

(25)

H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α = 5%

(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Siregar (2006) berjudul : “Pengaruh Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan” dengan :

1. Organisasi sebagai variabel bebas (X), yang terdiri dari : a. Waktu Kerja (X1)

b. Karakteristik Tugas (X2)

2. Kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y) Dari hasil penelitian diketahui bahwa :

1. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis pertama penelitian, bahwa variabel organisasi yang terdiri dari waktu kerja (X1) dan karakteristik tugas (X2) secara simultan berpengaruh

terhadap stres kerja karyawan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

2. Berdasarkan analisis kuantitatif melalui analis regresi linear berganda, variabel waktu kerja (X1) adalah -0,132 artinya

berpengaruh negatif terhadap stres kerja karyawan (Y). Hal ini berarti jika variabel waktu kerja (X1) ditingkatkan sebesar satu

(27)

terhadap stres kerja karyawan (Y). Hal ini berarti jika karakteristik tugas ditingkatkan sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan akan bertambah sebesar 0,976 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan berbanding lurus antara karakteristik tugas dengan stres kerja karyawan.

3. Variabel waktu kerja (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan

(28)

B. Waktu

Waktu adalah sebuah konsep dari budaya. Masyarakat barat , terbiasa berpikir dalam jangka waktu dua puluh empat jam sehari, dan tujuh hari seminggu. Budaya ini memiliki alasan tersendiri untuk timbul di masyarakat barat Waktu adalah sebuah gagasan yang berbeda dari satu budaya ke budaya yang lain, bahkan di antara setiap orang. Hari kerja pada beberapa negara berbeda , misalnya di kota Lima , Peru , kerja dimulai sebelum pukul delapan sedangkan di kota Manhattan , Amerika Serikat, dimulai pukul sembilan. Perancis menetapkan bulan Agustus menjadi bulan liburan bagi seluruh pekerja, begitu pula di Amerika Serikat untuk sebagian pekerja seperti psikolog dan psikiater.

Waktu kerja merupakan bagian dari empat faktor organisasi yang merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja ( Robbins,2006:796). Davis dan Newstrom (dalam Imatama,2006:4) menyatakan adanya beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres kerja yang salah satunya adalah terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Karyawan biasanya mempunyai kemampuan normal menyelesaikan tugas kantor / perusahaan yang dibebankan kepadanya, kemampuan berkaitan dengan keahlian, pengalaman, dan waktu yang dimiliki. Dalam kondisi tertentu , pihak atasan seringkali memberikan tugas dengan waktu yang terbatas . Akibatnya karyawan dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sesuai yang ditetapkan atasan.

(29)

karyawan lain dengan tuntutan-tuntutan yang tidak dapat dicapai. Seperti halnya kecanduan alkohol, kecanduan kerja juga sulit untuk disembuhkan.

Fathoni (2006:176) mengatakan bahwa waktu kerja sebagai faktor penyebab stres kerja dengan mengatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab stres kerja karyawan antara lain beban kerja yang sulit dan berlebihan, tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar, waktu dan peralatan yang kurang, konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja, balas jasa yang terlalu rendah, masalah-masalah kerluarga.

Waktu kerja merupakan bagian paling umum yang harus ada pada sebuah perusahaan. Waktu kerja karyawan umumnya ditentukan oleh pemimpin perusahaan berdasarkan kebutuhan perusahaan , peraturan pemerintah, kemampuan karyawan bersangkutan. Menurut Poerwardaminto (1984), Jam kerja adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pekerjaan. Kerja adalah perbuatan melakukan sesuatu sedangkan mengenai waktu ada beberapa pengertian antara lain :

1. Sekalian rentetan saat yang telah lampau, sekarang dan yang akan datang.

2. Lama rentetan saat yang tertentu ; ukuran lama rentetan saat

3. Saat yang tertentu (untuk melakukan sesuatu); saat yang tentu untuk sembahayang

4. Saat ; ketika

(30)

Menurut Darmawan (2006:525) , timework (upah menurut waktu) adalah suatu sistem penentuan upah yang dibayar menurut lamanya / jangka waktu yang terpakai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya per hari, per jam, per minggu, per bulan, dan lain lain.

Menurut Ghani (2003:61) terdapat aturan tentang batasan waktu kerja maksimal, dan pemberian waktu istirahat , serta kompensasi pelampauan dari ketentuan tersebut. Tertuang dalam Kepres No.3 tahun 1983 yang isinya antara lain sebagai berikut.

1. Jam kerja 7 jam/hari dan 40 jam/minggu.

2. Jika bekerja 4 jam berturut-turut harus diberikan istirahat sedikitnya

setengah jam. Waktu istirahat tidak dihitung sebagai jam kerja.

3. Waktu istirahat mingguan 2 hari (untuk 5 hari kerja) dan 1 hari (untuk 6 hari kerja).

4. Waktu istirahat tahunan adalah hari libur resmi , diberikan kepada pekerja untuk merayakannya. Penetapan waktunya ditentukan oleh pemerintah.

Widodo (2006:574) mengatakan bahwa base time (waktu dasar) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa memperhitungkan waktu yang dipergunakan untuk misalnya istirahat menunggu bahan mentah datang dan sebagainya.

(31)

pekerjaan tulis-menulis, kegagalan dalam menentukan prioritas ,waktu untuk pulang pergi dan melakukan perjalanan , mengeluh, alasan-alasan.

[image:31.595.132.504.295.759.2]

Yager (2004:39-74) menambahkan bahwa sesunguhnya terdapat beberapa hambatan emosional dalam manajemen waktu disertai solusi yang ditawarkan antara lain :

Tabel 2.1

Hambatan Emosional dalam Manajemen Waktu

NO Masalah Emosional

Solusi

1 Keinginan untuk sempurna

• Kenalilah bahwa Anda seorang yang

selalu berkeinginan untuk sempurna

• Terimalah kenyataan bahwa tidak seorang

pun sempurna, termasuk anda, dan belajarlah untuk merasa nyaman karena dipuji

• Belajarlah untuk mengejar mutu yang baik

dan dapat dicapai, daripada mengejar standar-standar perfeksionis yang tidak terjangkau

• Delegasikan

• Sadarilah akibat-akibat dari sifat ingin

selalu sempurna

(32)

• Ubahlah sikap anda terhadap kegagalan

pengalaman

• Bayangkan akibat terburuk atas segala

tindakan anda, dan saksikan diri anda lolos dari situasi itu

• Pandanglah kegagalan sebagai sebuah

lahan pelatihan

• Hendaknya anda bersikap realistis tentang

penyebab dari kegagalan anda, dan bertanggung jawab atas bagian yang anda lakukan

3 Takut sukses • Bayangkan tentang suatu keberhasilan dan bayangkan diri anda sendiri menangani semua akibat-akibatnya

• Analisalah sendiri bagaimana realistisnya

anda tentang arti sukses itu 4. Menurunkan

atau

meningkatkan nilai aktivitas anda

• Kembangkan standar-standar yang lebih

realistis dan lebih obyektif

• Bangunlah harga diri agar anda tidak

perlu mengganggap diri paling rendah, tetapi tidak juga sebagai yang selalu “lebih unggul” dari semua orang

5. Ketidaksabaran dan toleransi

(33)

rendah dalam keadaan frustasi

tugas satu per satu

• Hitunglah hingga angka sepuluh

• Kendalikan ketidaksabaran dan toleransi

rendah dalam keadaan frustasi seakan-akan hal itu merupseakan-akan fobia yang anda coba atasi

• Jadilah lebih sabar terhadap orang lain

atau terhadap penundaan yang tidak terelakkan

6. Kecemburuan • Ubahlah kecemburuan menjadi sesuatu

yang berguna dan positif

• Tingkatkan harga diri anda

7. Ketidakmampu an menerima kritik

• Ciptakan suasana yang dapat

memudahkan anda untuk menerima kritik

• Kembangkan kemampuan anda untuk

menerima dan memberi kritik

• Jelaskan kembali bagaimana anda

memandang kritik

• Menilai diri sehingga kritik dari luar

jarang terjadi

• Berhentilah mempertahankan diri anda

(34)

• Lakukan hal yang sama, dengan cara yang

berbeda

• Cobalah sistem penghargaan yang juga

berguna dalam mengatasi penundaan tugas anda

• Pekalah terhadap suasana hati anda

• Carilah penyebab dari kebosanan anda

untuk dijadikan sumber solusi dalam menanggulanginya

• Akuilah bahwa ada kebosanan yang

menguntungkan

• Dengan analisis tersebut , coba

delegasikan tugas tertentu

9. Rasa bersalah • Coba kenali sumber rasa bersalah anda

• Perjelaslah berbagai norma hidup,

prioritas, dan kepercayaan anda

• Tidak apa-apa membuat kesalahan

• Ingatkan lagi diri anda tentang apa yang

anda dapat dan tidak dapat kendalikan, dan kenalilah perbedaannya

• Turunkan tingkat harapan anda

10. Mementingkan diri sendiri

• Anggaplah beberapa sifat mementingkan

(35)

11. Jatuh cinta, dan hal emosional lainnya

• Pertimbangkanlah bantuan dari

sumber-sumber yang dipercaya dan berliburlah

12. Kebiasaan buruk

• Putuskan apa yang anda ingin ubah pada

diri anda sendiri

• Carilah bantuan profesional

13. Keterlambatan • Tentukan pola dan penyebabnya untuk membuat rencana yang lebih baik

• Tentukan tenggat waktu yang

pendek-pendek

• Jika anda alasan psikologis atas

(36)

C. Stres Kerja

Menurut Nimran (dalam Siregar,2006:17), ada beberapa alasan mengapa masalah stres yang berkaitan dengan organisasi perlu diselesaikan pada saat ini. Diantaranya adalah :

a. Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan.

b. Selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersumber dari luar organisasi, stres juga banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari dalam organisasi. Oleh karena itu, perlu disadari dan dipahami keberadaannya. c. Pemahaman akan sumber-sumber stres yang disertai dengan pemahaman

terhadap cara-cara mengatasinya, adalah penting sekali bagi karyawan dan siapa saja yang terlibat dalam organisasi demi kelangsungan organisasi yang sehat dan efektif.

d. Individu pasti merupakan bagian dari satu atau beberapa organisasi, baik sebagai atasan maupun sebagai bawahan, pernah mengalami stres meskipun dalam taraf yang amat rendah.

(37)

Spielberg (dalam Imatama,2006:17) mengatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga bisa diartikan sebagai tekanan, ketegangan, atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

1. Pengertian Stres

Menurut Imatama ( dalam Siregar,2006:18) untuk melihat gejala stres di tempat kerja terdapat beberapa faktor -faktor antara lain:

a. kepuasan kerja rendah b. kinerja yang menurun

c. tidak mempunyai semangat kerja d. komunikasi tidak berjalan dengan baik e. melakukan tugas-tugas yang tidak produktif f. kurangnya kreatifitas

Siagian (2003:300) mengatakan bahwa stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang.

(38)

2. Pengertian Stres Kerja

Luthans (dalam Siregar,2006:19) mendefenisikan bahwa :

Stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam mengahadapinya dapat berbeda.

Masalah stres kerja penting diamati di dalam organisasi perusahaan sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisiensi dan efektifitas di dalam pekerjaan. Alasannya sepenuhnya bersifat bisnis. Perusahaan menginginkan kepuasan konsumen untuk meningkatkan keuntungan. Semakin baik pelayanan yang diberikan akan mengakibatkan aliran dana yang masuk.

Stres kerja disebabkan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan, adanya beberapa atribut tertentu mampu mempengaruhi daya tahan stres seorang karyawan.

(39)

Menurut Ghani (2003:119) Stres kerja yaitu kondisi kejiwaan seseorang yang dihadapkan kepada permasalahan berkaitan dengan keinginan , terget , dan sasaran yang hasilnya belum pasti atau tidak sesuai dengan harapan.

3. Kategori Penyebab Stres Kerja

Menurut Handoko (2000:200-201) kondisi-kondisi yang menyebabkan stres disebut dengan istilah stressors. Stres bisa disebabkan oleh satu stessor, biasanya karyawan mengalami stres karena kombinasi beberapa stressors. Ada dua kategori penyebab stres, yaitu on-the-job dan off-the-job .

Hampir setiap situasi pekerjaan mampu menyebabkan stres tergantung pada reaksi karyawan. Misalnya, seorang karyawan akan dengan mudah menerima dan mempelajari prosedur kerja baru, sedangkan seorang karyawan lain tidak atau bahkan menolaknya. Beberapa kondisi kerja sering menyebabkan stres bagi karyawan. Penyebab-penyebab stres “on the job” yaitu :

a. Beban kerja yang berlebihan b. Tekanan atau desakan waktu c. Buruknya kualitas supervisi d. Iklim politis yang tidak aman

e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai f. Wewenang yang tidak cukup untuk melaksanakan tanggung jawab g. Kemenduaan peranan (role ambiguity)

(40)

i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok

j. Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan

Stres karyawan juga dapat disebabkan masalah-masalah yang terjadi di luar perusahaan. Penyebab-penyebab stres “off-the-job” antara lain: a. Kekuatiran finansial

b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak c. Masalah-masalah fisik

d. Masalah-masalah perkawinan

e. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara

4. Gejala Adaptasi Umum

(41)

keputusan yang kurang baik dan sakit-sakitan. Setelah tahap kedua terdapat tahap peredaan ditandai dengan runtuhnya tingkat perlawanan. Pada tahapan ini akan muncul berbagai macam penyakit seperti, tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, penyakit gula darah, dan sebagainya.

Menurut Ghani (2003:119) seseorang mengalami stres dapat dilihat dari tanda-tanda , di antaranya adalah:

1. Gejala fisik : sakit kepala (headache), tekanan darah naik, dan serangan jantung

2. Gejala psikologis : sulit tidur , mimpi buruk, depresi , kerja

gelisah/ tak bergairah , bingung, mudah tersinggung/impulsif, dan gejala depresi lainnya.

3. Gejala prilaku : membolos , uring-uringan, produktivitas turun, dan sering membuat kekeliruan/kesalahan kerja.

5. Dampak Stres Kerja Pada Karyawan

(42)

a. Bekerja melewati batas kemampuan b. Keterlambatan masuk kerja

c. Tingkat absensi yang meningkat d. Kesulitan membuat keputusan e. Kesalahan yang fatal

f. Kelalaian menyelesaikan pekerjaan g. Lupa dengan janji yang dibuat

h. Kesulitan berhubungan dengan orang lain i. Kerisauan tentang kesalahan yang dibuat

j. Menunjukkan gejala fisik seperti pada alat pencernaan, tekanan darah

tinggi, dan radang pernafasan.

6. Dampak Stres Kerja Pada Perusahaan

Towner (2002:2-8) menyebutkan kerugian finansial yang akan diterima perusahaan akibat stres kerja karyawan antara lain : absen karena sakit, mengurangi efektivitas karena bekerja tidak berfungsi 100 persen kapasitaas , waktu manajemen berkurang karena kehilangan peran karyawan dalam rencana manajemen, pengaruh pada karyawan lainnya yang terbebani pekerjaan karyawan yang absen, pengunduran diri dan perekrutan yang membutuhkan latihan dan pengembangan , kecelakaan dan kesalahan ditempat kerja, tuntutan hukum.

(43)

Secara singkat beberapa dampak negative yang ditimbulkan oleh stres kerja dapat berupa :

a. Terjadinya hambatan baik dalam manajemen maupun operasional b. Mengganggu kenormalan aktivitas kerja

c. Menurunkan tingkat produktivitas

d. Menurunkan pemasukan dan keuntungan perusahaan. Kerugian finansial dialami perusahaan disebabkan ketidakseimbangan antara produktivitas dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji, tunjangan, dan fasilitas lainnya.

7. Mengelola Stres Kerja Karyawan

Mengatasi stres dapat dilakukan melalui dua pendekatan antara lain pendekatan individu dan pendekatan organisasi. Pendekatan individu penting dilakukan karena stres dapat mempengaruhi kehidupan, kesehatan, produktivitas, dan penghasilan. Pendekatan organisasi karena alasan kemanusiaan dan juga karena pengaruhnya terhadap prestasi semua aspek dari organisasi dan efektivitas organisasi secara keseluruhan.

(44)

Tabel 2.2

Penanggulangan Stres Secara Individual dan Organisasi

Secara Individual Secara Organisasi

- Meningkatkan keimanan - Melakukan perbaikan

iklim organisasi

- Melakukan meditasi dan

pernafasan

- Melakukan perbaikan

terhadap lingkungan fisik

- Melakukan kegiatan olah

raga

- Menyediakan sarana olah

raga

- Melakukan relaksasi - Melakukan analisis dan

kejelasan tugas

- Dukungan sosial dari

teman-teman dan keluarga

- Mengubah struktur dan

proses organisasi

- Menghindari kebiasaan

rutin yang membosankan

- Meningkatkan partisipasi

dalam proses

pengambilan keputusan

- Melakukan

restrukturisasi tugas

(45)

Siagian (2003:302-303) mengatakakan bahwa ada berbagai langkah yang dapat diambil untuk mengatasi stres kerja karyawan, yaitu :

a. Merumuskan kebijakan manajemen dalam membantu para karyawan menghadapi berbagai stres.

b. Menyampaikan kebijaksanaan tersebut kepada seluruh karyawan sehingga mereka mengetahui kepada siapa mereka dapat meminta bantuan dan dalam bentuk apa jika mereka menghadapi stres.

c. Melatih para manajer dengan tujuan agar mereka peka terhadap timbulnya gejala-gejala stres di kalangan para bawahannya dan dapat mengambil langkah-langkah tertentu sebelum stres itu berdampak negatif terhadap prestasi kerja para bawahannya.

d. Melatih para karyawan mengenali dan menghilangkan sumber-sumber stres.

e. Membuka jalur komunikasi dengan para karyawan sehingga mereka benar-benar diikutsertakan untuk mengatasi stres yang dihadapinya. f. Memantau terus-menerus kegiatan organisasi sehingga kondisi yang

dapat menjadi sumber stres dapat diidentifikasikan dan dihilangkan secara dini.

g. Menyempurnakan rancang bangun tugas dan tata ruang kerja sedemikian rupa sehingga berbagai sumber stres yang berasal dari kondisi kerja dapat dielakkan.

(46)

Rivai (2004:518) mengatakan bahwa langkah pertama dari program penanggulangan stres ialah mengakui bahwa stres itu ada, sehingga langkah tersebut masih tetap di dalam batas yang dapat ditolerir. Dua program cikal bakal manajemen stres yang sering digunakan ialah klinis dan keorganisasian. Yang pertama diprakarsai oleh perusahaan dan memusatkan perhatian atas masalah –masalah individu . Yang berikutnya menyangkut unit atau kelompok dalam angkatan kerja dan memusatkan perhatian atas masalah-masalah kelompok atau organisasi secara keseluruhan.

1. Program klinis

Program ini penanggulangannya didasarkan atas pendekatan medis tradisional. Beberapa unsur dari program tersebut mencakup : diagnosis, pengobatan (treatment), penyaringan (screening), pencegahan (prevention). Program klinis harus ditangani oleh orang yang berwenang jika dimaksudkan untuk menghasilkan mamfaat. Kepercayaan dan rasa hormat harus ditanamkan untuk memanfaatkannya.

2. Program keorganisasian

(47)

berdasarkan sasaran (management by objectives) , program pengembangan organisasi, pengayaan pekerjaan , perancangan kembali struktur organisasi, pembentukan kelompok kerja otonom, pembentukan jadwal kerja variabel, penyediaan fasilitas kesehatan karyawan.

3. Penanggulangan secara mandiri

a. Tenang , ambil nafas panjang dan cobalah untuk santai dan tenangkan diri.

b. Kenali permasalahan, coba kenali akar permasalahnnya , apa yang membuat diri resah.

c. Terapi, ikutilah kegiatan sosial sehingga dapat menghindari permasalahan sejenak.

d. Hadapilah , sebaiknya dihadapi dan selesaikan agar tidak mengganggu lagi.

e. Atur jadwal, buat jadwal yang harus diprioritaskan lebih dahulu dan tentukan mana yang dapat ditunda. Perkecil peluang untuk timbulnya stres dengan mempersibuk diri sendiri.

f. Diskusi, diskusikan masalah yang menyebabkan timbulnya stres dengan atasan atau psikolog.

g. Curhat , ceritakan masalah yang dihadapi pada keluarga atau pasangan.

(48)

Melakukan hal-hal bersama keluarga akan membuat kembali segar.

i. Memahami tugas dan kewajiban sebagai karyawan, mungkin inilah yang jelas-jelas akan mengurangi stres yang dialami di tempat kerja.

(49)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Toko Roti dan Kue PD. AL BAIK didirikan oleh AKP. H. Drs. Joko Susilo pada tanggal 23 Juni 2005 bertempat di Jalan Letda.Sudjono No 50 AB Medan Tembung ( Sebelah kantor Polsek Percut Sei tuan ). Bentuk usaha hingga saat ini masih berupa usaha dagang dengan kepemilikan tunggal.

Menurut beliau keinginan memulai usaha ini bersifat spritual yaitu bermula dari kebiasaan bersedekah roti setiap menunaikan sholat jumat di mesjid sekitar tempat tinggal beliau. Atas ridho Allah SWT beliau diberi kesempatan untuk membuka usaha makanan dan minuman tersebut.

Berdasarkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dengan Nomor : 691/ 02.13 / PK / IV /2005 tanggal 25 April 2005 :

Nama : Perusahaan Dagang PD . AL BAIK

Alamat : Jalan Letda Sujono No.50 Kel. Bandar Selamat Kec.Medan Tembung

Berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan Perusahaan Perorangan yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan dengan Nomor TDP : 02.12.5.52.27188 tanggal 26 April 2005 :

(50)

NPWP : 09.850.748.6.121.000

Kegiatan : Perdagangan eceran khusus roti, kue kering dan sejenisnya didalam bangunan.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Penyusunan struktur organisasi pada PD. AL BAIK berdasarkan beberapa pertimbangan pokok sebagai berikut:

1. Perusahaan masih bersifat perseorangan sehingga membutuhkan kesederhanaan dan kerapian organisasi.

2. Perlu adanya struktur organisasi dan uraian peran yang jelas dari setiap

bagian, sehingga masing-masing karyawan dapat mengetahui dengan jelas batas-batas tugas, wewenang, dan tanggung jawab.

3. Keinginan dari pimpinan puncak perusahaan untuk memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas serta terkoordinasi . Pimpinan memusatkan pikiran dan tenaganya untuk hal-hal yang lebih bersifat strategis demi kelangsungan hidup, kemajuan, dan perkembangan perusahaan.

4. Pasar semakin meningkat dan meluas sehingga perlu pembentukan suatu wadah berupa struktur organisasi yang tangguh, dinamis, dan dapat mengikuti perkembangan usaha.

5. Perlunya sistem komunikasi di dalam organisasi sehingga semua tingkat dapat berkomunikasi secara vertikal dan horizontal.

(51)
[image:51.595.114.740.221.393.2]

40

Gambar 3.1

STRUKTUR ORGANISASI

ALBAIK. PD MEDAN

Sumber : PD.ALBAIK MEDAN (Diolah)

PRODUKSI

PENJUALAN PENJUALAN

DELIVERY ORDER ADMINISTRASI

DAN KEUANGAN PEMILIK CABANG PENJUALAN PIMPINAN

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

(52)

Susunan organisasi PD. AL BAIK. Medan terdiri dari: 1. Pemilik PD. AL BAIK Pusat

2. Pemilik cabang PD. AL BAIK 3. Administrasi dan Keuangan 4. Kepala Koki Bagian Produksi

a. Bagian kue kering b. Bagian kue basah c. Bagian bika ambon 5. Kasir Penjualan

a. Shift pagi b. Shift malam 6. Kepala Delivery Order

1. Pemilik PD. AL BAIK Pusat

Pemilik PD. AL BAIK Pusat sebagai pendiri dan pemilik merek paten dari PD. AL BAIK adalah pimpinan tertinggi yang mengelola dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.

Tugas dan wewenang Pemilik adalah :

a. Menerima dan menghentikan kerjasama dengan pemilik mitra penjualan atau pemilik cabang PD. AL BAIK

(53)

c. Mengawasi pelaksanaan sistem kerja yang dibebankan pada seluruh bagian dalam perusahaan dan menciptakan inovasi.

2. Pemilik Cabang PD. AL BAIK

Sebagai mitra penjualan produk , pemilik mengarahkan dan memberdayakan seluruh sumber daya yang dimiliki cabang penjualaannya secara optimal untuk mewujudkan operational excellence. Melaksanakan, memantau, analisa, evaluasi, dan pemanfaatan sumber daya sehingga terwujud kemitraan dengan masyarakat dan konsumen di lingkungan perusahaan.

3. Administrasi dan Keuangan

Melaksanakan fungsi manajemen dengan mengelola aspek pencatatan dan pengarsipan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Melakukan koordinasi dengan adminstrator cabang-cabang penjualan. Melaksanakan pemantauan, analisa, dan evaluasi dalam pemberdayaan sumber daya keuangan dan akuntansi secara optimal untuk mewujudkan kondisi keuangan yang sehat.

4. Kepala Koki Bagian Produksi

(54)

5. Kasir Penjualan

Melaksanakan dan mengkoordinir sumber daya penjualan secara optimal. Sehingga transaksi dan interaksi dengan pelanggan berjalan dengan baik. Bertanggung jawab atas kerapian dan keindahan tata letak meja display untuk meletakkan produk sehinga menciptakan suasana yang nyaman sehingga tercipta kepuasan pelanggan .

6. Kepala Delivery Order

Mengelola dan memberdayakan sumber daya transportasi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja pengantaran produk dari Cabang Utama kepada Cabang lainnya secara optimal dan tepat waktu.

C. Organisasi dan Manajemen

Pemilik perusahaan memiliki hak untuk mengadakan dan memutuskan kerjasama dengan mitra penjualan atau Cabang dan stakeholders yang lain. Pemilik Cabang adalah pengambil keputusan tertinggi pada tingkat cabang yang dibawahinya.

(55)

D. Maksud dan Tujuan Perusahaan

Berdasarkan keterangan pemilik perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pada bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya di sub sektor perdagangan eceran, khusus roti dan kue dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan mencari keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat berlandaskan kepada asas :

1. Mempertahankan dan meningkatkan sumbangan di bidang perdagangan bagi pendapatan nasional melalui peningkatan produksi dan pemasaran dari berbagai jenis produk untuk kepentingan konsumsi daerah maupun nasional, sekaligus dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan.

2. Memperluas lapangan kerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan pada khususnya.

3. Memelihara kelestarian resep tata boga dan meningkatkan kreatifitas penciptaan aneka makanan.

E. Wilayah Kerja

(56)
[image:56.595.143.445.102.396.2]

Tabel 3.1

Wilayah Kerja

Cabang Alamat Pemilik

I Jln. Jamin Ginting Bpk Idhan dan Ibu Lina II Jln. Sutomo Bpk Sudung Ujung III Jln. Karya Bpk Buyung

IV Jln. Mojopahit Bpk Drs. Joko Susilo V Jln. Titi Kuning Bpk Fuad

VI Jln. AR.Hakim Bpk Fikri / Musnadi VII Jln. Gagak Hitam Ibu Fery

VIII Bandara Polonia Drs. Joko Susilo

F. Partisipasi pada Pengembangan Masyarakat

PD. AL BAIK melakukan beberapa upaya untuk mensejahterakan dan meningkatkan nilai spritualitas karyawan dan masyarakat, antara lain :

1. Mengadakan pengajian yang teratur dan memberikan insentif naik haji bagi karyawan yang setia pada perusahaan.

2. Menyediakan Roti dan Air mineral secara teratur kepada jamaah yang melakukan sholat jumat , untuk saat ini masih di tiga mesjid . 3. Memberikan bantuan dana partisipasi dan snack pada berbagai

(57)

G. Mitra Perusahaan

[image:57.595.113.501.247.479.2]

Untuk mendukung bisnis perusahaan, PD. AL BAIK Medan juga memiliki mitra perusahaan antara lain:

Tabel.3.2

Mitra Perusahaan

Kemasan Nama Barang Tlp Supplier

Sak Tepung, gula 061-6623263 Cahaya Baru Ctn Keju, mentega 061-4522522 Acai jaya

Btr Telur 061-7862179 Makmur

Ctn Air Mineral 061-77803780 Tirta Alpin Lbr Kotak Snak & Tart 061-77811929 Creative Designe

Kg Plastik asoy 061-4563593 Aba Plastik

(58)

H. Aneka Produk

1 Roti Abon sapi 2 Roti Ayam 3 Butter Bun 4 Roti Bluebery 5 Roti Bawang keju 6 Roti Dennis boy 7 Doraya

8 Roti Eka Polo 9 Roti Chocho nut 10 Roti Coklat Keju spcl 11 Roti Coklat London 12 Roti Coklat kacang 13 Roti Campur

14 Roti Cake banana mini 15 Roti Gunung keju 16 Roti Gunung Coklat 17 Roti Kepang coklat 18 Roti Kacang Merah 19 Roti Kacang hitam 20 Roti Kacang hijau 21 Roti Kacang Hijau spcl 22 Roti Keju skipi

23 Roti Kalatak 24 Roti keju spesial 25 Roti Keju fla 26 Roti Kelapa jagung 27 Roti Kelapa Gulung 28 Roti Kelapa special 29 Roti Kelapa srikaya 30 Roti Muffin

31 Roti Mocca cream 32 Roti Nenas

33 Roti Pisang coklat 34 Roti Pisang keju

35 Roti Polo Cream 36 Roti Polo coklat 37 Roti Polo coklat spcl 38 Roti Polo butter 39 Roti Polo Keju

40 Roti Polo Susu / zebra 41 Roti Srikaya

42 Roti saychese 43 Roti sosies 44 Roti Sosies Abon 45 Roti Tiga rasa 46 Roti Manis Keju 47 Roti Bulan kismis 48 Roti Coklat bks

49 Roti Coklat pandan bks 50 Roti Kelapa bks

51 Roti Manis bks 52 Roti keju bks 53 Tawar besar/kupas 54 Tawar sedang 55 Tawar pandan besar 56 Tawar Kecil

57 Tawar kismis 58 Tawar keju 59 Tawar Coklat 60 Tawar cake 61 Tawar rol bread 62 Donat meses / ayam 63 Donat mini bungkus 64 Kue Basah

65 Gorengan 66 Pastri 67 Sus

(59)

70 Blackforest tart 71 BF

72 Roll cake 73 Cake banana 74 Cake banana 75 Bolu gulung 76 Bolu pandan meses 77 Bolu gulung 78 Cake

79 Cake 80 Cake

81 Cake sedang(tart) 82 Mascopis / Spekuk 83 Prunes / pandan 84 Agar-agar 85 Srikaya biasa 86 Srikaya kecil 87 Bolu kukus 88 Fruite cake

(60)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Deskriptif Responden

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner memberikan gambaran umum mengenai karakteristik responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan usia, lama bekerja, jenis kelamin, dan pendidikan terakhir di PD. ALBAIK Medan.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

[image:60.595.112.518.542.626.2]

Tabel 4.1 menunjukkan gambaran mengenai usia responden berdasarkan hasil penelitian.

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Di PD. ALBAIK Medan

Tahun 2007

Usia Frekuensi Persentase

17 – 21 tahun 8 80

>21 tahun 2 20

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner), 2007

(61)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

[image:61.595.116.515.331.446.2]

Tabel 4.2 memberikan gambaran mengenai lama bekerja responden berdasarkan hasil penelitian.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Di PD.ALBAIK Medan

Tahun 2007

Lama Bekerja Frekuensi Persentase

1 tahun < 6 60

1 – 2 tahun 2 20

>2 tahun 2 20

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner), 2007

(62)

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

[image:62.595.108.518.333.417.2]

Tabel 4.3 memberikan gambaran mengenai pendidikan terakhir responden berdasarkan hasil penelitian.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Di PD. ALBAIK Medan

Tahun 2007

Pendidikan Frekuensi Persentase

SMK 4 40

SMA 6 60

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner), 2007

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak ditempuh responden adalah SMA sebanyak 6 karyawan atau 60%.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(63)

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji dan Insentif

[image:63.595.113.508.302.445.2]

Tabel 4.5 memberikan gambaran mengenai gaji dan insentif responden berdasarkan hasil penelitian.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji dan Insentif

Di PD. ALBAIK Medan

Tahun 2007

Jumlah Frekuensi Persentase

Rp.400.000 4 40

Rp.450.000 2 20

Rp.500.000 2 20

Rp. 550.000 2 20

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner), 2007

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat gaji dan insentif yang paling banyak diterima responden adalah Rp.400.000 sebanyak 4 karyawan atau 40%.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Absensi

(64)

lainnya. Responden tidak dapat mengingat secara pasti jumlah absensi dan data absensi administrasi kurang lengkap.

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Padat Pelanggan

[image:64.595.114.520.386.474.2]

Tabel 4.5 memberikan gambaran mengenai waktu padat pelanggan menurut pengalaman responden berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Waktu Padat Pelanggan

Di PD. ALBAIK Medan

Tahun 2007

Shift Hari Pukul/hari

(65)

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Data untuk pengujian validitas dan reliabilitas diperoleh dari instrumen yaitu berupa kuesioner yang disebarkan dan diuji coba kepada 10 orang karyawan PD.ALBAIK Medan Instrumen terdiri dari 20 pertanyaan, dimana tiap butir pertanyaan disiapkan 5 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan hingaa skor 5.

(66)

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 12.00 degan kriteria sebagai berikut:

a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan

valid

b) Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut

dinyatakan tidak valid

c) r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

.

Kuesioner berisi 20 butir pertanyaan yang menyangkut variabel bebas yaitu waktu kerja dan varibel terikat yaitu stres kerja pada PT. ALBAIK Medan.

[image:66.595.113.512.509.738.2]

Tabel 4.4

Validitas Tiap Pertanyaan

Corrected Item - Total Correlation

(r hitung)

r tabel Validitas

Pertanyaan 1 0.416 0.2992 Valid

Pertanyaan 2 0.420 0.2992 Valid

Pertanyaan 3 0.626 0.2992 Valid

Pertanyaan 4 0.489 0.2992 Valid

Pertanyaan 5 0.588 0.2992 Valid

(67)

Pertanyaan 7 0.875 0.2992 Valid

Pertanyaan 8 0.727 0.2992 Valid

Pertanyaan 9 0.432 0.2992 Valid

Pertanyaan 10 0.516 0.2992 Valid

Pertanyaan 11 0.917 0.2992 Valid

Pertanyaan 12 0.732 0.2992 Valid

Pertanyaan 13 0.576 0.2992 Valid

Pertanyaan 14 0.400 0.2992 Valid

Pertanyaan 15 0.773 0.2992 Valid

Pertanyaan 16 0.551 0.2992 Valid

Pertanyaan 17 0.844 0.2992 Valid

Pertanyaan 18 0.844 0.2992 Valid

Pertanyaan 19 0.383 0.2992 Valid

Pertanyaan 20 0.359 0.2992 Valid

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS versi 12.00, 2007

Kolom corrected item-total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas df = 18 (jumlah kasus – 2), r tabel sebesar 0.2992. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item-total correlation (r hitung) semuanya lebih besar dari r tabel sehingga dapat disimpulkan

(68)

1. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 12.00. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka reliabel.

b. Jika r alpha negatif atau r alpha lebih kecil dari r tabel maka tidak

[image:68.595.107.519.385.445.2]

reliabel.

Tabel 4.5

Reliabilitas Kuesioner

r alpha r tabel

0.928 0.2992

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS versi 12.00, 2007

Pada 20 butir pertanyaan dengan tingkat signifikansi 5%, r alpha = 0.928.

Hal ini berarti r alpha > r tabel yaitu 0.2992, sehingga dapat dinyatakan bahwa

kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responen sebagai instrumen penelitian ini.

C. Analisis Regresi Linear Sederhana

(69)

terhadap stres kerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut :

Y = a + bx+ e

1. Model Regresi Linear Sederhana

[image:69.595.107.518.327.438.2]

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 12.00 dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant)

68.563 12.423 5.519 .001 waktu_kerja

-1.181 .401 -.721 -2.947 .019

a Dependent Variable: stress_kerja

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS versi 12.00, 2006

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.6 kolom 2 (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh persamaan regresi linear berganda :

Y = 68,563 –1,181 X

Dimana :

Y = Variabel Stres Kerja Karyawan a = Konstanta

(70)

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 68,563, menunjukkan harga konstan, dimana jika nilai variabel X= 0, maka stres kerja karyawan (Y) = 68,563.

b. Koefisien X = -1,181 menunjukkan bahwa variabel waktu kerja (X)

berpengaruh negatif terhadap stres kerja karyawan (Y). Artinya, jika variabel waktu kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka stres kerja karyawan akan berkurang sebesar 68,563. Hal ini menunjukkan hubungan berbanding terbalik antara waktu kerja dengan stres kerja karyawan.

2. Uji Signifikansi Individual (Uji - t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah waktu kerja (X) berpengaruh signifikan terhadap stres kerja (Y) karyawan di PD.ALBAIK Medan.

Urutan pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan H1

b. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α)

dan menentukan derajat kebebasan.

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS

(71)

1. Ho : bi = 0

Artinya variabel bebas (X) yaitu berupa waktu kerja secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠0

Artinya variabel bebas (X) yaitu berupa waktu kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y).

2. t tabel diperoleh dengan derajat bebas (df) = n – k

n = jumlah sampel, yaitu 10

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 2 derajat bebas (df) = n – k = 10 – 2 = 8

Uji – t yang digunakan adalah uji dua arah maka t tabel adalah 2,306 .

3. Kriteria Pengambilan Keputusan

H0 diterima jika –t tabel < t hitung < t tabelpada α = 5%

(72)
[image:72.595.118.506.205.322.2]

4. Mencari nilai t , dari Tabel 4.9 dapat dilihat :

Tabel 4.7

Coefficients(a)

a Dependent Variable: stress_kerja

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS versi 12.00, 2007

a. Variabel waktu kerja (X), t hitung = -2,947 dengan tingkat

signifikansi 0,019

Maka H0 ditolak karena t hitung < - t tabel pada α = 5%

Artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari variabel waktu kerja (X) terhadap variabel stres kerja (Y).

5. Kesimpulan

Dari data hasil penelitian diperoleh bahwa waktu kerja (X) mempunyai pengaruh signifikan terhadap stres kerja karyawan.

Mo del

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant)

68.563 12.423 5.519 .001

waktu_kerja

(73)

3. Identifikasi Determinan (R2)

[image:73.595.107.506.388.468.2]

Determinan menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Determinan (R2) semakin besar atau mendekati 1 (satu), maka pengaruh variable bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Determinan (R2) semakin kecil atau mendekati 0 (nol), maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.8

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .721(a) .521 .461 5.40856

a Predictors: (Constant), waktu_kerja

Sumber : hasil pengolahan data primer (kuesioner) dengan SPSS versi 12.00, 2006

(74)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama penelitian, bahwa variabel waktu kerja secara parsial berpengaruh terhadap stres kerja karyawan di PD.AL BAIK Medan.

2. Berdasarkan analisis kuantitatif melalui analis regresi linear sederhana, variabel waktu kerja (X) adalah -1,181 artinya berpengaruh negatif terhadap stres kerja karyawan (Y). Hal ini berarti jika variabel waktu kerja (X1)

(75)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada PD.AL BAIK Medan, peneliti ingin memberikan beberapa saran yang diharapkan berguna bagi perusahaan sebagai berikut :

1. Tingkat stres kerja para karyawan pada karyawan bagian penjualan PD. AL BAIK harus diperhatikan . Stres disebabkan waktu kerja yang terbatas dan sebaiknya atasan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan fokus, kerjasama, effektivitas antar karyawan terutama pada saat waktu kerja yang padat sehingga karyawan tersebut tidak merasa kuatir dan kewalahan untuk melayani seluruh konsumen ditengah waktu yang terbatas tersebut. Upaya yang dapat dilakukan antara lain melakukan data historis periodisasi waktu-waktu yang padat , meningkatkan skills dengan tutorial dari karyawan yang terampil kepada karyawan yang kurang terampil, melakukan briefing untuk mempersiapkan mental dan koordinasi operasional.

(76)

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta.

Ghani, Mohammad A. 2003. Sumber Daya Manusia Perkebunan Dalam Perspektif. Ghalia, Jakarta.

Handoko, Hani. 2000. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta.

Imatama, Zuhrina. 2006Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Lembaga Pendidikan Perkebenan (LPP) Kampus Medan. Medan : Program Strata-1 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Pace, dan Faules, 2005. Komunikasi Organisasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Poerwardaminto, WJS , 1984. Kamus Umum bahasa Indonesia. Balai pustaka. Jakarta.

Prihayandari, Anggia S. 2006. Pengaruh Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan di PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Medan : Program Strata-1 Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Prehallindo, Jakarta.

(77)

Suliyanto , 2005. Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta.

Towner, Lesley. 2002. Managing Employess Stress. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(78)

Case Processing Summary

7 100.0

0 .0

7 100.0

Valid

Excludeda Total

Cases

N %

Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.

Re lia bility Sta tistics

.928 .933 20

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on

Standardized

(79)

Item Statistics

4.2857

.75593

7

4.0000

.81650

7

4.4286

.53452

7

3.8571

.69007

7

3.7143

.75593

7

4.4286

.78680

7

4.2857

.75593

7

4.7143

.48795

7

4.1429

.89974

7

4.4286

.78680

7

4.1429

1.06904

7

4.0000

.81650

Gambar

Tabel 1.1 berikut:
Tabel 2.1
Gambar 3.1
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ECHINACEA PURPUREA TERHADAP PERUBAHAN HISTOLOGI SEL OTOT MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI SWIMMING TEST.. LAILI MUFIDAH

Sludge biogas merupakan pupuk organik yang dapat memperbaiki kandungan hara di lahan kering, dimana dapat memperbaiki dan menaikan keseuburan tanah tersebut sehingga

[r]

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Sisa pertumbuhan yang masih ada pada seseorang dapat dilihat dengan menilai maturasi skeletal pada tulang tertentu, misalnya dengan menilai maturasi

• To provide economic and social benefits need creative people need more opportunities for wider participation, should be provided opportunities together for creative production and

dilakukan dengan software design expert yang mana data akan tersusun pada tabel. 4.15 yang merupakan pembatasan untuk optimasi kondisi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Umbulharjo II, diperoleh bahwa 27 orang (60%) dari 32 ibu hamil