IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
SKRIPSI OLEH YANI SORAYA
07740007
PROGRAM STUDI KEHUTANAN JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Implementasi Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat
dalam Konservasi Sumber Daya Hutan
Nama : Yani Soraya
NIM : 07740007
Jurusan/ Prog.Studi : Kehutanan/ Kehutanan
Skripsi oleh Yani Soraya ini telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal………
Dewan Penguji
Ir.Nandang Rahayu,MP, Penguji I
Drs.Amir Syarifuddin, MP, Penguji III
Ir.Nugroho Triwaskitho, MP, Penguji II
Ir.Joko Triwanto,MP, Penguji IV
Mengesahkan, Dekan
Dr. Ir. Damat, MP
NIP. 196402281990031003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kehutanan
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul ”Implementasi Pemberdayaan
Sosial Ekonomi Masyarakat dalam Konservasi Sumber Daya Hutan”, yang ditulis
sebagai syarat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana
strata satu (S1), dapat terselesaikan.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Ir Damat, MP, selaku Dekan Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi kepada penulis
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Ir. Nandang Rahayu, MP, selaku Ketua Jurusan Kehutanan Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah memberi dukungan dan semangat, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Amir Syarifuddin, MP. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Ir. Joko Triwanto, MP, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ayahanda, Ibunda, dan keluarga besarku tercinta terima kasih atas dukungan
iv 6. Dosen penguji dan teman-teman angkatan 2007 Jurusan Kehutanan yang telah
membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih atas motivasi
dan bantuan baik moril maupun materiil, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi
perbaikan penulisan ini.
Wassalammualaikum Wr. Wb.
Malang, September 2011
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Hipotesa ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Konservasi ... 6
2.2 Kawasan Konservasi ... 9
2.3 Taman Nasional ... 11
2.4 Pemberdayaan Masyarakat... 14
2.5 Hubungan Masyarakat dengan Hutan... 15
2.6 Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Pendekatan Penelitian ... 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
3.3 Sumber Data ... 21
3.4 Jenis Data yang Dikumpulkan ... 21
3.5 Tehnik Pengumpulan Data ... 22
3.6 Metode Penelitian... 23
vi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26
4.1 Sejarah, Letak dan Luas Kawasan TNBTS ... 26
4.1.1 Keadaan Fisik ... 26
4.1.2 Keadaan Biologi ... 28
4.1.3 Sosial Ekonomi ... 29
4.2 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Penyangga TNBTS ... 30
4.2.1 Letak dan Luas Desa Argosari ... 30
4.2.2 Kependudukan ... 31
4.2.3 Mata Pencaharian ... 32
4.2.4 Pendidikan ... 32
4.3 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 33
4.3.1 Karakteristik Pemanfaat Sumber Daya Hutan ... 33
4.3.2 Penerimaan Responden dalam Bidang Pertanian ... 38
4.3.3 Jenis Sumber Daya Hutan yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat Desa Argosari... 42
4.3.4 Kegiatan Konservasi Masyarakat Desa Argosari... 44
4.3.5 Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Argosari... 49
4.3.6 Persepsi dan Harapan Masyarakat dengan Keberadaan TNBTS ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Profil Kependudukan Masyarakat Desa Argosari ... 31
4.2 Profil Pendidikan Masyarakat Desa Argosari ... 32
4.3 Profil Penduduk Berdasarkan Usia Responden ... 33
4.4 Profil Jumlah Anggota Keluarga Responden ... 34
4.5 Profil Tingkat Pendidikan Responden ... 35
4.6 Profil Mata Pencaharian Responden ... 36
4.7 Status Kepemilikan Lahan Responden ... 36
4.8 Nilai Produksi Jagung... 39
4.9 Nilai Produksi Singkong ... 40
4.10 Jenis Sumber Daya Hutan yang Dimanfaatkan oleh Responden ... 41
4.11 Kegiatan Masyarakat dalam Upaya Konservasi Hutan... 43
4.12 Analisa Penggunaan Kayu Bakar ... 47
4.13 Estimasi Perbandingan Biaya Penggunaan Bahan Bakar Memasak Selama Setahun... 48
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra. 1985. Peranan Pengembangan Wisata Alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Bagi Masyarakat Sekitarnya. Makalah Penunjang Fakultas Kehutanan IPB, 3-4 September 1985.
Arikunto. 1992. Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Bina Aksara. Jakarta.
Anonymous. 1982. Pedoman Pola Pengelolaan Ekosistem Taman Nasional. Bogor : Proyek Pembinaan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati.
_______, 1984. Perkembangan Pembangunan Taman Nasional. Bogor : Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam.
_______, 2004. Konservasi. Http://Www.Pendakierror.Com/Konservasi.Htm. Diakses. Malang, 12 April 2011.
_______, 2007. Rencana Makro Pemberdayaan Masyarakat di dalam dan sekitar Hutan.http://www.dephut.go.id/INFORMASI/UMUM/Draft_Renc_Mak ro.pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011.
Awang, 2003. Politik Kehutanan Masyarakat. Center for Critical Social Studies (CCSS). Yogyakarta.
Chamber , R. 1995. PRA: Memahami Desa Secara Partisipatif. Kanisius. Yogyakarta.
Djajapertjunda, S. 2001. Hasil Hutan Non Kayu. http://www. Lestarim 3.org/index2 . php?option=com_content&do_pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011.
Hadi, M. 2010. Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengelolaan Lingkungan. http://eprints.undip.ac.id/1070/1/ILING-II-5-KONSERVASI.pdf. Diakses. Malang, 12 April 2011.
Kadri, W. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.
Kartasapoetra, A.G. 1988. Pengantar Ekonomi Produksi Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.
MacKinnon J, K. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika (terjemahan). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Marliani, R. 2005. Studi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan oleh Masyarakat Desa Penyangga Taman Nasional Baluran. http://www.google.co.id/ #hl= id &q = manfaa t+hasil+huta n+bagi+masyarakat +di+ kawasan+TN + Baluran&aq= f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=a86637e519b879be. Diakses. Malang 12 April 2011.
Nadia, 2007. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. http://pipitkecilku .blogdrive. com/archive/97.html. Diakses. Malang, 12 April 2011.
Napitu, J.P. 2007. Pengelolaan Kawasan Konservasi. http://forestindonesia. files. Wordpress.com/2008/01/pengelolaan-kawasan-konservasi.pdf.
Diakses. Malang, 12 April 2011.
Pamulardi, B. 1999. Hukum Kehutanan dan Pembangunan Bidang Kehutanan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Setiawan H. 1999. Kajian Tekanan Masyarakat terhadap Taman Nasional Studi Kasus Pemungutan Bambu di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur. [Skripsi]. Bogor : IPB, Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan.
Simon, H. 2001. Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.
Soekmadi. 2005. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Kawasan Konservasi. Makalah pada Workshop tentang Penguatan Kebijakan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Bogor : tanggal 11-12 Mei 2005.
Suhaeri. 1994. Pengembangan Kelembagaan Taman Nasional Gunung Halimun [Tesis]. Bogor : IPB, Program Pasca Sarjana
Syamri, L. 2010. Pengertian Konservasi. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2061466-pengertian-konservasi/ Diakses. Malang, 12 April 2011.
Wiratno, Daru I, Ahmad S, Ani K. 2004. Berkaca di Cermin Retak : Refleksi
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masyarakat di sekitar hutan memiliki ketergantungan yang sangat besar
dengan keberadaan hutan disekitarnya, pemanfaatan hutan dan hasil hutan oleh
masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Keterdesakan masyarakat dalam pemanfaatan hutan sebagai sumber mata
pencaharian dan kehidupan masyarakat mendorong terjadinya tingkat kemiskinan.
Pada kondisi seperti ini, fenomena kemiskinan yang terjadi pada masyarakat di
sekitar hutan mendorong tingginya kerusakan hutan termasuk pada kawasan
konservasi.
Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dan perubahan kondisi sosial
politik sekarang, menjadikan tuntutan masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya
alam juga semakin besar, termasuk kekayaan alam yang ada di kawasan
konservasi. Di sisi lain keberadaan kawasan konservasi harus tetap dipertahankan
karena memegang peranan yang strategis sebagai sistem penyangga kehidupan,
perlindungan keaneragaman hayati dan ekosistemnya, serta pemanfaatan secara
lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya. Dalam mempertahankan
keberadaan potensi kawasan konservasi, maka salah satu konsep pengelolaan
yang diterapkan adalah mengeluarkan segala kegiatan masyarakat dari kawasan
konservasi, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil hutan dan lahan
hutan. Konsep mengeluarkan aktivitas masyarakat tersebut banyak dipilih oleh
pengelola kawasan konservasi karena dinilai memiliki dampak yang lebih kecil
banyak kekurangan yaitu tertutupnya akses masyarakat sekitar terhadap kawasan
hutan yang selama ini menjadi sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Dampak dari terputusnya akses tersebut adalah masyarakat mencoba
merambah hutan/kawasan konservasi secara illegal yang berakibat pada semakin
rusaknya kawasan hutan.
Masalah dengan masyarakat muncul sebagai akibat dari ketidakadilan
yang diterima oleh masyarakat lokal tentang manfaat hutan yang dikelola oleh
HPH, Hutan Lindung, Taman Nasional, Cagar Alam, dan Tahura. Faktor
penyebab utama umumnya berangkat dari rendahnya asset kepemilikan lahan
masyarakat untuk kepentingan pertanian dan perkebunan yang produktif.
Sementara itu sebagian besar kawasan hutan dikuasai negara, pemanfaatannya
belum berpihak kepada masyarakat sekitar hutan secara langsung, dan lemahnya
pengetahuan tentang perlindungan dan konservasi.
Penetapan dan pengelolaan kawasan konservasi merupakan salah satu cara
terpenting untuk menjamin agar sumberdaya alam dapat dilestarikan dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Kawasan konservasi jika
dikelola secara tepat dapat memberikan keuntungan yang lestari bagi masyarakat.
Pelestarian kawasan ini memegang peranan penting dalam pembangunan sosial
ekonomi di lingkungan pedesaan dan turut mengembangkan peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat penghuni pedesaan sekitar kawasan
konservasi.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu kawasan
konservasi pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan
3 menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Namun dalam pengelolaannnya
masih dijumpai beberapa permasalahan seperti perambahan hutan, pencurian
kayu, perburuan liar, penggembalaan ternak, dan lain sebagainya. Kurangnya
kerja sama pengelola dan masyarakat sekitar menyebabkan upaya konservasi tidak
berjalan optimal. Diharapkan permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui
pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan.
Keberhasilan pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada
keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat disekitarnya.
Gangguan terhadap kawasan konservasi akan berkurang bila kesejahteraan
masyarakat sekitar sudah dapat dipenuhi dari hasil usaha di luar pemanfaatan
hutan. Untuk itu diperlukan solusi-solusi terhadap berkurangnya atau tertutupnya
akses masyarakat terhadap kawasan konservasi melalui pemberdayaan masyarakat
di sekitar kawasan, serta pemahaman terhadap kepentingan masyarakat secara
sosial, ekonomi, dan budaya.
1.2 Rumusan Masalah
Jumlah penduduk dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat disertai
dengan kondisi sosial ekonomi yang kurang memadai telah mengakibatkan
tekanan-tekanan dalam kawasan yang semakin berat terhadap sumber daya hutan
baik secara kualitas maupun secara kuantitas. Kebutuhan akan sumber daya hutan
untuk memenuhi keperluan hidupnya, telah mendorong masyarakat di sekitar
kawasan taman nasional untuk memanfaatkan sumber daya hutan yang ada di
Keadaan tersebut mendorong tingginya tingkat kerusakan hutan terutama
pada kawasan konservasi. Pelestarian kawasan konservasi sangat tergantung pada
keberhasilan dalam menangani masalah sosial ekonomi masyarakat. Diharapkan
permasalahan tersebut dapat dikurangi melalui pemberdayaan masyarakat di
sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui seberapa besar persepsi masyarakat sekitar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengenai pentingnya konservasi.
2. Mengkaji karakteristik masyarakat sekitar taman nasional yang memanfaatkan sumber daya hutan.
3. Mengkaji bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam upaya konservasi hutan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang lebih banyak
memberikan manfaat bagi masyarakat agar kelestarian kawasan Taman Nasional
5 1.5 Hipotesa
1. Masyarakat sekitar hutan belum memahami pentingnya konservasi dan manfaatnya bagi hutan dan masyarakat itu sendiri.
2. Tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh terhadap pendapatan serta banyaknya hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat.
3. Hubungan masyarakat dengan pihak pengelola TNBTS dapat terjalin baik untuk memperlancar konservasi sumber daya hutan di Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru.
4. Pemberdayaan masyarakat mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan mengurangi tingkat kerusakan kawasan