• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN AGROWISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Pembangunan Agrowisata Bhakti Alam Di Desa Ngembal, Kabupaten Pasuruan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN AGROWISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Pembangunan Agrowisata Bhakti Alam Di Desa Ngembal, Kabupaten Pasuruan)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGA (Studi

D

Diajukan seb

JUR

FAKULTA

UNIVER

GAN AGROWISATA BERWAWASAN LIN di Kasus Pembangunan Agrowisata Bhakti Alam

Di Desa Ngembal, Kabupaten Pasuruan)

SKRIPSI

ebagai syarat untuk memperoleh gelar sarja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh : Puji Rahmat Pratama

08230069

URUSAN ILMU PEMERINTAHAN

TAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POL

RSITAS MUHAMMADIYAH MALA

2012

INGKUNGAN lam

jana (S-1)

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan

Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 4 Mei 2012

Jam : 07.30

Tempat : Kantor Jurusan

Dewan Penguji

1. Dr. Asep Nurjaman, M.Si :

2. Drs. Achmadur Rifa’i, M.Si :

3. Drs. Jainuri, M.Si :

4. Drs. Imam Hidayat, MM :

Mengesahkan

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, bawasanya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan sebaik-baiknya, tak lupa juga sholawat serta salam yang selalu saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Alhamdulillah hirobil’alamin sampai saat ini saya telah menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “PENGEMBANGAN AGROWISATA BERWAWASAN

LINGKUNGAN (Studi Kasus Pembangunan Agrowisata Bhakti Alam di Desa Ngembal, Kabupaten Pasuruan)”, sebagai prasarat untuk memperoleh gelar kelulusan (S1) pada jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu

Politik dengan sebaik-baiknya.

Rasa terimakasih ini tidak lupa juga saya haturkan kepada segenap

pihak-pihak yang telah mendukung dan membimbing penulis, yang bisa mengarahkan penulis, memberikan semangat serta doa hingga sekarang penulis bisa menyelesaikan sebagaimana kewajiban penulis yaitu menuntut ilmu. Rasa

terimakasih ini saya ucapkan kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang, beserta jajaran Pembantu Rektor atas motivasi yang diberikan.

2. Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, beserta jajaran Pembantu Dekan atas segala pengabdian selama penulis

menjadi mahasiswa.

(4)

4. Drs. Jainuri, M.Si selaku Pembimbing I dan Drs. Imam Hidayat, MM selaku

pembimbing II, yang penuh kesabaran memberikan waktu dan tenaga dalam membimbing penulis, hingga terselesaikannya Skripsi ini. Semoga Allah

memberikan balasan yang lebih baik dan setimpal kepada beliau. Amin

5. Kedua Orang Tua dan adik-adik yang selalu mendo’akan dan mendukung penulis mulai dari awal perkuliahan sampai akhir.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Teman-Teman yang membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi. 8. Serta pihak-pihak yang terkait dalam segala urusan untuk menyelesaikan tugas

skripsi sampai selesai.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang telah penulis terima. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini

masih banyak kekurangan karena keterbatasan pada penulis, maka dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dari apa yang telah penulis buat ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua, Amien Ya Robal Alamin.

Wasalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, April 2012

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGESAHAN iii

SURAT PERNYATAAN iv

BERITA ACARA BIMBINGAN v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xii

ABSTRACT xiii

ABSTRAKSI xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Masalah 6

D. Manfaat Penelitian 7

E. Definisi Konseptual 7

F. Definisi Operasional 9

(6)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Pariwisata Berwawasan Lingkungan 16

1. Pariwisata 16

2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan 18

3. Pembangunan Pariwisata Berwawasan Lingkungan 28

B. Agrowisata 35

1. Konsep Agrowisata 35

2. Perencanaan Agrowisata Berwawasan Lingkungan 41

3. Strategi Pengembangan Agrowisata di Indonesia 43

4. Manfaat Pengembangan Agrowisata 47

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

A. Keadaan Geografis Kabupaten Pasuruan 52

1. Letak Geografis Wilayah 52

2. Pemerintahan 55

3. Kependudukan 57

B. Keadaan Geografis Desa Ngembal 62

1. Letak Geografis Wilayah 62

2. Pemerintahan Desa 65

3. Organisasi Kemasyarakatan 69

4. Kependudukan 70

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Model Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan 78

(7)

2. Strategi Pengembangan Agrowisata Bhakti Alam 94 3. Manfaat Pengembangan Agrowisata Bhakti Alam 114

B. Upaya Agrowisata Bhakti Alam terhadap perkembangan Kualitas Sumber

Daya Masyarakat, pertumbuhan Ekonomi Lokal dan Pelestarian

Lingkungan 116

1. Pemberian Upah Karyawan (Standar Upah Minimum Regional) 117 2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Lokal 119

3. Pelestarikan Lingkungan 123

C. Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan terhadap perkembangan

Kualitas Sumber Daya Masyarakat, pertumbuhan Ekonomi Lokal dan

Pelestarian Lingkungan 124

1. Perijinan 125

2. Keringanan Pajak 126

3. Sarana dan Prasara Lingkungan 127

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN 131

B. SARAN 133

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penggunaan Lahan di Desa Ngembal 62

Tabel 3.2 Curah Hujan Desa Ngembal 63

Tabel 3.3 Infrastruktur Perhubungan Desa Ngembal 64 Tabel 3.4 Fasilitas Sosial dan Ekonomi Desa Ngembal 68

Tabel 3.5 Kependudukan Desa Ngembal 71

Tabel 4.1 Rekapitulasi Tanaman Bhakti Alam tahun 2008 74 Tabel 4.2 Fasilitas dan Wahana Agrowisata Bhakti Alam 76

Tabel 4.3 Aspek-aspek Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan 90

Tabel 4.4 Luas Wilayah Desa Ngembal 116

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sektor Pariwisata dalam Tiga Pilar 30

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kabupaten Pasuruan 52

Gambar 3.2 Piramida Penduduk Kabupaten Pasuruan 57

Gambar 3.3 Bagan Struktur Pemerintah Desa Ngembal 66 Gambar 3.4 Bagan Struktur Permusyawaratan Desa Ngembal 67

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Artikata.com. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

http://www.artikata.com/translate.php (diakses 26 november 2011).

Azwar, Sifuddin, MA. 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pasuruan.

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 : Rencana Tata Ruang

Wilayah 2009-2029.

_________________________________________________________________.

Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2010 : Kebijakan dan Strategi

Penetapan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasuruan. 2011. Profil Umum Kabupaten Pasuruan. http://pasuruankab.bps.go.id/index.php/ (diakses 27 Februari 2012)

Bancin, Aryawan. 2010. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. http://aryawanb.blogspot.com (diakses 2 maret 2012)

Direktori Wisata Agro di Indonesia. Strategi Pengembangan Wisata Agro Di Indonesia. http://database.deptan.go.id/agrowisata/viewfitur.asp?id=1 (di akses 6 maret 2012)

Frans, N. Raymond. 2011. Pendekatan Pengelolaan Pariwisata. http://raymondfrans63.wordpress.com (di akses 1 maret 2012)

(11)

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. Undang-undang

nomor 10 tahun 2009 tentang Pariwisata. 2009. www. google.com (diakses tanggal 01 maret 2012)

Mangkutak. Dasar Pengertian Pariwisataan. 2009.

http://mangkutak.wordpress.com/2009/01/05/dasar-pengertian-pariwisata/ (diakses tanggal 26 Oktober 2011).

Moeloeng , Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Munavizt, Setzer.2010. Definisi Agrowisata.

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com (diakses 1 maret 2012) Pamulardi, Bambang. 2006. Tesis : Pengembangan Agrowisata Berwawasan

Lingkungan. Universitas Diponegoro : Semarang

Pitana, I Gede. Sosiologi Pariwisata. 2005. Yogyakarta : Andy Offset

Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset

Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan ITB. 2008. Resume

Diskusi Kepariwisataan P-P2Par ITB. http://www.p2par.itb.ac.id (1 maret 2012)

Sirtha, Nyoman, 2005. Kebijakan Pembangunan Pariwisata Sebagai Program Unggulan, Majalah Ilmiah Pariwisata, Universitas Udayana : Denpasar.

(12)

Tunggal, Hadi Setia. 1999. Peraturan Perundang-Undangan Kepariwisataan di

Indonesia. Jakarta : Harvarindo.

Utama, IGB Rai. Agrowisata. 2010. http://kafein4u.wordpress.com (diakses 3

maret 2012)

______________. 2006. Agrowisata bagian 2. http://kafein4u.wordpress.com (diakses 3 maret 2012)

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pariwisata di suatu tempat tentu melalui suatu proses. Proses tersebut dapat terjadi secara cepat atau lambat, tergantung dari beberapa

faktor eksternal (dinamika pasar, situasi politik, ekonomi makro) maupun faktor eksternal di tempat yang bersangkutan, kreatifitas dalam mengelola aset yang

dimiliki, dukungan pemerintah dan masyarakat. Dalam UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menjelaskan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Undang-undang tersebut juga menjelaskan tentang prinsip penyelenggaran

pembangunan, strategi, hak dan kewajiban serta larangan dalam usaha pariwisata.1 Pemerintah yang merupakan salah satu sektor pengelola kepariwisataan setelah sektor bisnis dan sektor non-profit ini berkewajiban mengatur

pemanfaatan ruang melalui distribusi dan alokasi menurut kebutuhan-kebutuhan mengelola berbagai kepentingan secara proporsional dan tidak ada pihak yang

selalu dirugikan atau selalu diuntungkan dalam kaitannya dengan pengalokasian ruang wisata.

Pemerintah tentu diharapkan dapat memberdayakan, mengayomi dan

memberlakukan peraturan-peraturan, tidak sekedar untuk mengarahkan

1

(14)

2 perkembangan, melainkan juga untuk perintisan atau untuk mendorong

sektor-sektor pendukung dalam mewujudkan pengembangan pariwisata, yaitu fungsi koordinasi, pemasaran, termasuk didalamnya promosi, pengaturan harga untuk

komponen-komponen tertentu, pengaturan sistem distribusi ataupun penyediaan informasi. Sedangkan operasionalnya diserahkan kepada swasta. Banyak bidang operasional bisnis yang dikelola oleh pemerintah hasilnya tidak maksimal, karena

adanya “perusahaan di dalam perusahaan”. Selain itu pembangunan pariwisata haruslah dapat menggerakkan semua subsistem yang membangunnya. Subsistem

tersebut berkaitan dengan tuntutan wisatawan dalam sistem pariwisata itu sendiri yaitu keamanan, kesejukan lingkungan dan kebersihan, ketertiban dan ketenangan,

pelayanan yang baik dan keramahtamahan, keindahan dan keunikan, dan

kenangan indah.

Menurut UN-WTO, peran pemerintah dalam menentukan kebijakan

pariwisata sangat strategit dan bertanggung jawab terhadap beberapa hal berikut : 1. Membangun kerangka (framework) operasional di mana sektor publik

dan swasta terlibat dalam menggerakkan denyut pariwisata;

2. Menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan legislasi, regulasi, dan kontrol yang diterapkan dalam pariwisata, perlindungan lingkungan dan pelestarian lingkungan;

3. Menyediakan dan membangun infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara dengan kelengkapan sarana komunikasinya;

4. Membangun dan memfasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan menjamin pendidikan dan pelatihan yang profesional untuk menyuplai kebutuhan tenaga kerja di sektor pariwisata.

(15)

3 pariwisata; Dan (d) mengolaborasi program untuk pembiayaan dalam aktivitas pariwisata, baik untuk sektor publik maupun swasta.2

Salah satu bentuk perkembangan pariwisata yang cepat dewasa ini adalah agrowisata. Tercemin dari sebuah sistem kegiatan yang terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus pertanian, dalam

kaitannya dengan pelestarian lingkungan dan peningkatan kesajahteraan masyarakat petani. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan

tentang kebijakan dan strategi penetapan struktur ruang wilayah Kabupaten Pasuruan, yaitu Mengembangkan kawasan agrowisata, ekowisata, agropolitan, dan minapolitan sebagai andalan pengembangan kawasan perdesaan di Wilayah

Kabupaten Pasuruan.3

Pandangan luas tentang agrowisata adalah kegiatan pariwisata yang

berlokasi di kawasan pertanian, lebih spesifiknya lagi pada areal holtikultura. Istilah agrowisata juga dikenal dengan wisata agro. Obyek agrowisata bisa berupa suasana yang nyaman seperti udara segar dengan pemandangan yang unik,

suasana khas yang masih alami maupun areal buah-buahan. Selain memberikan hiburan berupa pemandangan yang unik, kegiatan agrowisata juga dapat

diterapkan sekaligus menyampaikan materi pendidikan dalam bidang pertanian. Agrowisata yang berkembang dalam suatu daerah dijamin akan memberikan efek positif bagi pelestarian lingkungan dan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Dan, kepositifan tersebut dapat terealisasikan bila ada

2

Pitana, I Gde dan Diarta, I Ketut Surya. 2009.Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Hlm. 113

3

(16)

4 peran nyata pemerintah secara horizontal. Peran itu adalah fungsi pengarah dan

pengendali terwujudnya obyek wisata.

Gerakan mengembangkan agrowisata juga dapat dilakukan dengan

menjaga kelestarian lingkungan dengan baik karena jika lingkungan rusak mustahil pariwisata bisa terus berkembang. Pemanfaatan sumberdaya daya alam secara bijaksana juga merupakan bentuk dari pengembangan agrowisata agar

sumberdaya alam yang ada bukan untuk dinikmati oleh generasi sekarang tetapi juga untuk generasi berikutnya, dari sinilah diharapkan kita tidak melakukan

eksploitasi alam dengan berlebihan.

Terdapat pula gerakan lainnya yaitu keseimbangan antara konsumsi dan produksi dengan berproduksi sesuai dengan permintaan pasar, bukan melakukan

penawaran secara berlebihan sehingga tercipta kondisi over suplay, jika kondisi ini terjadi maka segala sesuatu akan bernilai rendah. Kemudian berlanjut pada

gerakan pemberantasan kemiskinan masyarakat dengan menggunakan kebijakan pemerintah dan perhatian perusahaan terkait.

Pemberantasan kemiskinan merupakan gerakan dengan

program-program yang ditawarkan oleh pemerintah yang sebaiknya tidak hanya memberikan kemudahan bagi kapitalis tetapi juga sebaiknya memperhatikan

masyarakat petani yang sebagian besar tergolong miskin bahkan melarat. Dan, kita dapat bergeser ke kondisi yang lebih baik bila gerakan tersebut dilakukan.4

Hal tersebut di atas sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten Pasuruan, Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW

4

(17)

5 Kabupaten Pasuruan Periode Tahun 2009-2029 ditetapkan melalui Peraturan

Daerah (Perda) Kabupaten Pasuruan Nomor 12 tahun 2010, dan mulai berlaku sejak ditetapkan (12 Juli 2010), digunakan sebagai pedoman bagi :

1. Perumusan kebijakan pokok pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan

ruang di wilayah;

2. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan

wilayah Kabupaten Pasuruan serta keserasian antar sektor;

3. Pengarahan lokasi investasi yang dilaksanakan Pemerintah, Pemerintah

Daerah dan Masyarakat;

4. Penataan ruang wilayah Kabupaten Pasuruan.5

Kebijakan pengelolaan tata ruang dibutuhkan sekali karena tidak hanya

mengatur yang boleh maupun yang tidak boleh di bangun, namun terkandung banyak aspek kepastian arah pembangunan yang merubah potensi ekonomi menjadi peluang nyata, memproteksi ruang terbuka hijau bagi keseimbangan

lingkungan adalah beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya pengalokasian ruang.

Jika sudah dijalankan secara maksimal, pengembanganan agrowisata

bhakti alam dengan berwawasan lingkungan maka akan bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, perkembangan ekonomi lokal dan

kelestarian lingkungan. Karena dengan adanya pembangunan area agrowisata di sekitar Desa Ngembal akan mendongkrak kepopuleran Desa Ngembal di dalam

5

(18)

6 sektor pariwisata nasional sehingga meningkatkan produktifitas desa melalui

penarikan retribusi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perekrutan karyawan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian yang terdapat pada latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana model Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan di

Desa Ngembal, Kab. Pasuruan?

2. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan pihak Agrowisata Bhakti Alam

terhadap perkembangan kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan?

3. Bagaimanakah perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan terhadap

perkembangan kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan ekonomi

lokal dan pelestarian lingkungan? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tentang Pengembangan Agrowisata Berwawasan

Lingkungan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui model dan pola Pengembangan Agrowisata

Berwawasan Lingkungan di Desa Ngembal, Kab. Pasuruan.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan pihak Agrowisata Bhakti Alam

terhadap perkembangan kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan

(19)

7 3. Untuk mengetahui perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan

terhadap perkembangan kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tentang Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan saran dalam pengembangan serta model pengelolaan

Agrowisata Bhakti Alam Berwawasan Lingkungan di Desa Ngembal. 2. Memberikan peran positif terhadap pembangunan Pemerintah Kabupaten

Pasuruan, Swasta, Masyakarat dan Ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pariwisata agro, peningkatan ekonomi kreatif, rencana tata ruang wilayah

dan pelestarian lingkungan.

E. Definisi Konseptual

Dalam membahas suatu ilmu pengetahuan seringkali menghadapi permasalah dalam memahami istilah-istilah yang jarang sekali diketahui. Istilah tersebut mengandung banyak arti yang luas apabila dijabarkan serta membuat

pengertian yang berbeda, sehingga apabila kita menggunakan satu istilah saja akan terasa kurang dalam persamaan arti. Untuk mencegah terjadinya salah

pengartian terhadap istilah, maka penulis menggunakan batasan-batasan yang akan dipakai dalam penulisan skripsi ini. Mengacu pada judul : “PENGEMBANGAN AGROWISATA BERWAWASAN LINGKUNGAN”,

(20)

8 1. Pengembangan Agrowisata

- Dalam Kamus Besar artikata.com, Pengembangan merupakan proses,

cara, perbuatan mengembangkan, yaitu bagaiamana mengembangkan

apa yang sedang diupayakan untuk lebih baik dan lebih sempurna. - Agrowisata, dalam kamus bahasa Indonesia, Purwodarminto (1999),

diartikan sebagai wisata yang sasarannya adalah pertanian

(perkebunan, kehutanan, dsb).

Agrowisata dalam Surat Keputusan Bersama Menteri

Pertanian dan Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor: 204/KPTS/30HK/050/4/1989 dan Nomor KM. 47/PW.DOW/MPPT/89 Tentang Koordinasi Pengembangan Wisata Agro, didefinisikan

“sebagai suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas

pengetahuan, perjalanan, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian".

Jadi pengembangan agrowisata merupakan upaya yanga

dilakukan semua sektor untuk memberikan perubahan yang lebih baik melalui pembangunan dan peningkatan kualitas pariwisata di bidang

perkebunan, pertanian, peternakan dan potensi alam lainnya. 1. Wawasan Lingkungan

- Dalam Kamus Besar artikata.com, Wawasan merupakan tinjauan,

(21)

9 berkaitan dengan apa yang dipelajari sehingga mengerti apa yang akan

dilakukan dan yang akan dikerjakan.

- Dalam Kamus Besar artikata.com, Lingkungan merupakan daerah

(kawasan) yang termasuk di dalamnya, semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia atau hewan. Jika diuraikan lebih luas, Lingkungan meruapakan suatu wilayah yang memiliki situasi dan

kondisi fisik, geografis, iklim, dan sosial yang berbeda-beda sehingga peran dan fungsi penghasilan yang diberikan juga berbeda.

Jadi Wawasan Lingkungan adalah pengetahuan yang didasari atas pemahaman tentang bagaimana situasi dan kondisi wilayah yang akan dikembangkan sehingga memberikan dampak yang positif secara

menyeluruh atas apa yang dikerjakan.

F. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Masri Singarimbun adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel untuk mengukur variabel-variabel tertentu terlebih dahulu dibatasi dan dirinci dengan

menentukan variabel yang akan diteliti. Adapun indikator dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana AGROWISATA bisa menjadi ruang publik,

adalah :

1. Model Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan - Perencanaan Agrowisata Bhakti Alam

- Strategi Pengembangan Agrowisata Bhakti Alam

(22)

10 2. Upaya yang dilakukan pihak Agrowisata Bhakti Alam terhadap

perkembangan kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan

- Pemberian Upah Karyawan (standar Upah Minimum Regional)

- Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi Lokal - Pelestarikan Lingkungan

3. Perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan terhadap perkembangan

kualitas sumber daya masyarakat, pertumbuhan ekonomi lokal dan

pelestarian lingkungan - Perijinan

- Keringanan Pajak

- Sarana dan Prasara Lingkungan

G. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu metode, karena dapat memberikan petunjuk kepada peneliti dalam urutan-urutan kerja, alat-alat yang digunakan, serta bagaimana penelitian itu dilaksanakan. Metode merupakan prosedur untuk

mencapai hasil penelitian yang diinginkan. Sedangkan hasil penelitian yang diinginkan adalah temuan mengetahui bagaimana pola dan upaya Pengembangan

Agrowisata Berwawasan Lingkungan di Desa Ngembal, Kabupaten Pasuruan

selanjutnya.

1. Jenis Penelitian

(23)

11 populasi atau mengenai bidang tertentu, serta penelitian ini berusaha

menggambarkan situasi atau kejadian dan menguraikan keadaan yang sebenarnya terjadi berdasarkan fakta dan berusaha mencari informasi

kebenarannya. Peneliti menganggap jenis penelitian ini lebih mudah serta dalam pengolahannya meminimalisir adanya kesulitan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian dan mendapatkan data-data dan informasi. Dalam penelitian ini

lokasi penelitiannya adalah di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Kota Pasuruan, Jawa Timur. Dalam hal ini peneliti tertarik karena adanya

Pembangunan area Agrowisata Bhakti Alam di Desa Ngembal, Kabupaten

Pasuruan serta ingin mendapatkan informasi mengenai bagaimana

pengembangan dan pengendalian yang dilakukan kemudian membeberkan

kepada semua publik yang membutuhkan. 3. Subyek Penelitian

Penelitian adalah terdiri dari manusia, benda atau peristiwa-peristiwa sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Untuk mendapatkan informasi dan data sebanyak mungkin peneliti

menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan) dimana sampel tersebut sudah di tentukan sebelumnya oleh peneliti. Adapun yang menjadi subyek

(24)

12 c. Perangkat Desa Ngembal

d. Swasta (Agrowisata Bhakti Alam)

e. Masyarakat (Karyawan, Wisatawan dan Penduduk Sekitar) 4. Sumber Data

a. Primer

Data Primer adalah salah satu sumber data yang diperoleh secara

langsung peneliti dari nara sumber yang dapat dipercaya dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer

dalam penelitian ini adalah seluruh unsur yang berkaitan dengan masalah yang di angkat dalam penelitian ini seperti orang (pejabat) yang berkaitan langsung didalamnya yang dapat dipertanggungjawabkan kapabilitas dan

kualitas pengakuannya sebagai nara sumber. b. Sekunder

Data Sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer. Data Skunder dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, dokumen-dokumen resmi, koran-koran, kutipan di internet maupun media

elektronik seperti radio dan televisi dan undang-undang yang berhubungan langsung dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pada dasarnya penelitian ini dilakukan melalui berbagai macam cara dalam mendapatkan data tersebut sesuai dengan masalah dan obyek penelitian,

(25)

13 ini bertujuan untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang ada

dilapangan secara akurat dan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat memecahkan masalah yang terdapat di dalam penelitian ini. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Tehnik ini dilakukan dengan tanya jawab atau percakapan secara langsung. Untuk memudahkan dalam pencarian data peneliti menggunakan metode wawancara

terstruktur, berdasarkan daftar pertanyaan sebagai panduan untuk memperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang ada.

b. Observasi

Merupakan studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.

Tujuan observasi atau pengamatan ialah mengerti ciri-ciri dan luasnya signifikansi dari interrelasi elemen-elemen tingkah laku manusia pada

fenomena sosial yang serba kompleks dalam pola-pola kultural tertentu. c. Dokumentasi

Yang dimaksud dalam hal ini adalah kegiatan dalam mencari

(26)

14 dari penelitian dengan menggunakan fasilitas teknologi seperti camera,

handycam, dll. Data tersebut disebut sebagai data sekunder yang dapat mendukung data primer yang diperoleh dari wawancara.

d. Teknik Analisis Data

Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola Pengembangan Agrowisata Berwawasan Lingkungan. Penelitian yang penulis lakukan

adalah bersifat deskriptif dan analisa data yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif, data yang diperoleh dilakukan pemaparan

serta interpretasi secara mendalam dengan harapan dapat menarik kesimpulan dan verifikasi dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh dan bermanfaat untuk diuji kebenaranya.

Selanjutnya tahap-tahap yang akan di tempuh dalam menganalisanya adalah :

- Reduksi Data, merupakan bentuk analisis yang mempertegas,

menggolongkan, mengarahkan, menyeleksi yang tidak perlu dan mengatur data sedemikian rupa hingga kesimpulan akhir dapat

ditarik dan diverifikasikan. Adapun data yang dimaksud adalah data primer maupun sekunder yang di analisa dengan

menggunakan analisa kualitatif yang bertujuan untuk mengolah data agar data tersebut bisa berbicara dan mempunyai makna yang jelas.

- Penyajian Data (display data), merupakan informasi tersusun yang

(27)

15 pengambilan tindakan, penyajian data bisa berupa kata-kata, tabel

atau lainnya. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengklasifikasikan data yang sesuai dengan rumusan masalah

dalam penelitian ini sehingga akan mudah dalam memahami suatu data.

- Menarik Kesimpulan, dalam suatu penelitian tujuan akhir yang

akan dicapai adalah untuk menyempitkan dan membatasi suatu penelitian sehingga menjadi data yang teratur dan akhirnya data itu

bisa dijelaskan, mempunyai makna sehingga mudah untuk dipahami dan di intepretasikan selain itu juga dapat menganalisis dan menguji kebenaranya atas data yang ada, hasil analisis data

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi karena kedua kata kasih pada contoh tersebut termasuk ke dalam proses mental, khususnya proses mental afektif, yaitu proses mental yang berkaitan dengan

Untuk temperatur fluida panas masuk dan laju aliran masuk fluida panas konstan serta laju aliran masuk fluida dingin bervariasi, maka nilai koefisien

Kegiatan pengembangan Kampung Literasi di Desa Kolam Kabupaten Deli Serdang bekerjasama dengan berbagai mitra melakukan serangkaian sosialisasi dan roadshow ke 5 sekolah dasar

• PENDIDIKAN LEBIH MENEKANKAN PADA ASPEK PERILAKU, KARAKTER ATAU.. BUDI PEKERTI , SEDANGKAN PENGAJARAN LEBIH MENEKANKAN PADA ASPEK PENGETAHUAN

Perjanjian sewa beli di Indonesia sebenarnya belum diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Dalam prakteknya sewa beli itu sendiri diperbolehkan oleh

mengukur 5 dimensi kepribadian yang dihubungkan dengan performa kerja yang diharapkan. Tes ini cocok untuk jenjang

 2ama pasien < 2y.. 5)8 dengan Gastroenteritis didapatkan kesimpulan bahwa dalam pengkajian telah dilakukan anamnesa yang meliputi data subjektif dan obyektif. Dari

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database