EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY)
TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA
DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH
KOTA PROBOLINGGO
SKRIPSI
Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI
NIM. 201010420312176
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
i
EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA
DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM. 201010420312176
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA
DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
SKRIPSI Disusun Oleh :
ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM. 201010420312176
Di Ujikan
Pada Tanggal 25 April 2012
Penguji I, Penguji II,
Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat Ns. Nurul Aini, S.Kep, M.Kep
NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP. UMM. 112.0501.0419
Penguji III, Penguji IV,
Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom. Sri Widowati, S.Kep., Ns.
NIP.UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 112. 0303.0393
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM : 2010104210312176
Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Efektivitas Terapi Lingkungan (Plant Therapy) Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.
Malang, April 2012
Yang Membuat Pernyataan,
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul
“Efektivitas Terapi Lingkungan (Plant Therapy) Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di
Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo”. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan penelitian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan serta saran dalam penulisan
skripsi ini.
4. Sri Widowati, S.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan, motivasi, dan masukan serta saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan
dan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Pimpinan Majelis Pelayanan Sosial Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah
v
melakukan penelitian di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota
Probolinggo.
7. Kepada lansia yang telah bersedia untuk beraktifitas bersama bersama penulis.
8. Orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Malik dan Ibu Ninik,
adik-adikku tersayang serta Penyemangat jiwaku Fendrik Romadhon, yang selama ini
tak henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan moril kepada penulis.
9. Teman-teman seperjuanganku PSIK Angkatan 2010, angkatan 2007.
10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini
Malang, April 2012
vi MOTTO
“ Pikirkan Pikiran
-Pikiran yang baik,
Ucapkan kata-kata yang baik,
Lakukan tindakan-tindakan yang baik.
Dan senantiasa berdoa dan berjuang merupakan kunci sukses kita
vii
Lembar persembahan
Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk:
My Lovely family Ibundaku tercinta Ibu “Hj. Eny Soekonaryati, S.Pd”, Bapak Drs.H. Sumardijono, yang selalu senantiasa memanjatkan doa kepada
Allah SWT teruntuk putri tercinta di setiap detak jantung, hembusan nafas dan setiap sujudnya, terima kasih atas segalanya…I love u
adikku tersayang “Rochman Dwi Saputra”, terima kasih atas dukungannya, sudah bersedia antar jemput kakak, terima kasih atas kasih sayangnya, maafkan kakak selalu merepotkanmu…
Ayah “Abdul malik”, Ibu “Ninik Suyanti”, mbak dian dan suami, mas endon dan mbak Is, adik Ibnu, dita, terima kasih support dan kasih sayangnya ke aku selama ini…
Belahan jiwaku “Fendrik Romadhon”yang selalu ada dan hadir ketika aku
merasa galau dan sepi, terima kasih atas kasih sayangmu selama ini, perhatian, ketulusan hati dan spiritmu selama ini….”I will always Love u”
Buat Pembimbing 1 ku Pak Yoyok Bekti P, M.Kep,Sp.Kom, Pembimbing 2 ku
Bu Sri Widowati, S.Kep,Ns, terima kasih banyak sudah telaten dan sabar memberikan bimbingan, mohon maaf atas segala kekurangannya…
Buat bunda Nurul Aini, M. Kep dan Bu Tri Lestari terima kasih bersedia
menjadi pengujiku
Teman seperjuanganku yang selalu bersama PSIK Progsus 2010 (pak
Kholis, mba Yulia, Mba nita, Mba Rina, Mba Tiwuk, Bu Ernik, Bu Wayan, Ima dan Dian) kalian adalah keluarga kecilku di kampus Putih ini…Mbak rina, mbak Nita, ima dan dian tetap semangat ya kerjain skripsinya… Teman seperjuanganku PSIK 2007 semuanya “Nur Hasna dan Sigit Hari Thanks
viii INTISARI
EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN PLANT THERAPY TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA
MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO
Rochmani1, Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep.M.Kep,Sp.Kom2, Sri Widowati S.Kep.Ns3
Latar Belakang Depresi adalah gangguan alam perasaan yang cenderung mengarah kepada kehilangan minat dan kesenangan. Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan stimulasi psikologis seseorang yang berdampak pada kesembuhan seseorang. Plant therapy merupakan salah satu terapi penting untuk menangani masalah klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Terapi ini diyakini sebagian ahli mempunyai pengaruh pada mekanisme kerja terhadap hormon Hipothalamic Pituitary Adrenal (HPA) akan menurun dan tidak akan mempengaruhi peningkatan kadar glukokortikoid yang mampu menghentikan siklus sel sehingga volume hipokampus tetap dan kemampuan kontrol emosi dan konsentrasi tentunya tidak akan terganggu.
Metode Penelitian ini mencoba membuktikan apakah Terapi Lingkungan Plant Therapy Efektif terhadap depresi pada Lansia. Desain yang digunakan adalah Pre Experiment
dengan metode pengambilan data pre dan post test one group, dilakukan dua kali yaitu pengamatan dan wawancara sebelum terapi dan wawancara dilakukan lagi setelah terapi, tanpa kelompok kontrol. Variabel bebasnya adalah Terapi Lingkungan Plant Therapy sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat Depresi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel subyek 20 orang pada sampel berpasangan. Analisis data dilakukan dengan uji statistik chi square tanpa ada perlakuan pada kontrol.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Terapi Lingkungan Plant Therapy secara bermakna tidak efektif terhadap tingkat depresi. Pada Test Terapi didapatkan nilai X2 hitung = 0,8 X2 tabel = 3,841 nilai yang di dapat X2 hitung < X2 tabel (0,05) maka H0 diterima.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terapi lingkungan plant therapy tidak efektif terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo pada bulan Desember 2011- Januari 2012.
Kata kunci: Terapi Lingkungan Plant Therapy, Depresi, Lansia
ix ABSTRACT
The Effectiveness of Environmental Treatment Plant Therapy for Depression of The Elderly
in Muhammadiyah Wisma Tresna Werdha Nursing-home in Probolinggo Town Rochmani1, Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep.M.Kep,Sp.Kom2, Sri Widowati S.Kep.Ns3
Background Depression is a feeling of natural disturbance that tends to the loss of interest and pleasure. Environmental Therapy is a form of curative efforts that can be done to help the healing process of the disease because the environment is closely related to one's psychological stimulation that affects a person’s recovery. Plant therapy is one of the important therapy to deal with clients with a feeling of natural disturbance such as depression. This therapy is believed by some experts has an influence on the mechanism of action of hypothalamic hormones Pituitary Adrenal (HPA) will decrease and will not affect the increasing content of glucocorticoids that are able to stop the cell cycle so that the hippocampal volume remains still and the ability to control emotions and concentration must not be disturbed.
Methods This study tries to prove whether the Environmental Treatment Plant therapy is effective for the depression on the elderly. The research which is used is Pre-experiment with pre and post test one group data collecting method, conducted twice that are the observations and interviews before therapy and more conducted interview after the therapy, without a control group. The independent variables are the Environmental Treatment Plant Therapy while the dependent variable is the Depression. The Sampling technique used was purposive sampling, with a number of sample subjects of 20 people in the paired samples. The analyzed data were performed with a statistical test Dependent T test type Paired sample test without any treatment on the control.
Result The analysis reveals that the Environmental Treatment Plant therapy Therapy is not significantly effective against depression levels. Therapy Test score is arrived at X2 = 0.8 X2 table count = 3.841 X2 values can be calculated at < X2 table (0.05) then H0 is accepted.
Conclusions of this study is that environmental therapeutics plant therapy is not effective against depression on the elderly in Muhammadiyah Wisma Tresna Werdha Nursing-home in Probolinggo on December 2011-January 2012.
Keywords: Treatment Environmental Therapy Plant Therapy, Depression, The Elderly
x DAFTAR ISI
Hal
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan. ... ii
Lembar Pernyataan Keaslian... iii
Kata Pengantar... . iv
Motto ... vi
Lembar Persembahan ... vii
Intisari... ... viii
Abstract... ix
Daftar Isi ... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar/skema ... xv
Daftar Lampiran... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang.... ... ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.3.1 Tujuan Umum... 7
1.3.2 Tujuan Khusus... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Bidang Keperawatan... 7
1.4.2 Bagi Institusi Pelayanan Lanjut Usia... 8
1.4.3 Bagi Peneliti... 8
1.4.4 Bagi Peneliti Lain... 9
1.5 Keaslian Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10
2.1 Konsep Terapi Lingkungan ... 10
2.1.1 Definisi Terapi Lingkungan ... 10
2.1.2 Tujuan Terapi Lingkungan ... 10
2.1.3 Karakteristik Terapi Lingkungan ... 12
xi
2.1.5 Standart Operating Prosedur Terapi Lingkungan Plant Therapy.. 14
2.2 Konsep Lansia ... .. ... 16
2.2.1 Definisi Lanjut Usia (Lansia) ... 16
2.2.2 Perubahan-Perubahan yang terjadi pada lansia ... 16
2.3 Konsep Depresi... ... 19
2.3.1 Definisi Depresi ... 19
2.3.2 Depresi Pada Lansia ... 20
2.3.3 Etiologi Depresi ... 21
2.3.4 Faktor Resiko Depresi ... . 25
2.3.5 Gejala Depresi ... 28
2.3.6 Tingkatan Depresi ... 29
2.3.7 Variasi Depresi ... 31
2.3.8 Resiko Yang Ditimbulkan oleh Depresi ... 33
2.3.9 Tindakan Pengobatan ... 35
2.4 Terapi Lingkungan dalam model keperawatan ... 38
2.5 Pengaruh Plant Therapy terhadap Depresi Pada Lansia ... 39
2.6 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Lansia ... 41
2.6.1 Peran Perawat dalam Terapi Lingkungan ... 43
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 45
3.1 Kerangka Konseptual ... ... 45
3.2 Hipotesis Penelitian ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN... . 46
4.1 Desain Penelitian ... 46
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 47
4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 48
4.3.1 Populasi ... 48
4.3.2 Sampel ... 48
4.3.3 Sampling ... 48
4.4 Variabel Penelitian ... 50
4.5 Definisi Operasional ... 51
4.6 Tempat penelitian ... 52
4.7 Waktu Penelitian .. ... 52
xii
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 53
4.10 Analisa Data ……… ... 57
4.11 Etika Penelitian ... 59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 61
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian... 61
5.2 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy………... 65
5.3 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy……… 66
5.4 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy…………... 67
BAB VI PEMBAHASAN... 71
6.1 Karakteristik Responden... 71
6.2 Depresi Sebelum Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy... . 74
6.3 Depresi Sesudah Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy... . 76
6.4 Efektiitas Terapi lingkungan Plant Therapy Terhadap Depesi pada lansia... 78
6.5 Keterbatasan Penelitian ... 79
BAB VII PENUTUP ... . 81
7.1 Kesimpulan ... 81
7.2 Saran ... 82
Daftar Pustaka ... 84
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional Efektivitas Terapi Lingkungan Plant Therapy
terhadap Depresi ……… 51
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian ………. 52
Tabel 4.3 Rencana Tabulasi data ………. 56
Tabel 5.1 Lembar Observasi Responden Aspek Kognitif Lansia Mini Mental State
Exam (MMSE) dan Penilaian Kesehatan Fisik Lansia Di Panti Wisma
Tresna Werdha Probolinggo (n = 15)
Desember 2011 – Januari 2012 ………... 62
Tabel 5.2 Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Usia Lansia Di
Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Probolinggo (n = 10 )
Desember 2011 – Januari 2012 ……… 63
Tabel 5.3 Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan jenis Kelamin, Riwayat
Pendidikan dan Riwayat Pekerjaan lansia Di Panti Wisma Tresna
Werdha Muhammadiyah Probolinggo (n = 10)Desember 2011 – Januari
2012………. 64
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Skala Depresi
Sebelum Dilakukan Therapi Plant Therapy (n = 10)
Desember 2011 – Januari 2012 ... 65
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Skala Depresi
Sesudah Dilakukan Therapi Plant Therapy (n = 10)
Desember 2011-Januari 2012 ... 66
Tabel 5.6 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Lansia Sebelum dan Sesudah Terapi
xiv
(n =10)……….. 67
Tabel 5.7 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai kelompok Perlakuan
sebelum dan sesudah Dilakukan Terapi Plant Therapy (n = 10)
xv
DAFTAR GAMBAR/SKEMA
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ……… 45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 4 Surat Persetujuan Menjadi Responden Subyek Penelitian
Lampiran 5 Kuesioner Responden
Lampiran 6 Instrumen untuk Aspek Kognitif Lansia MMSE
Lampiran 7 Instrumen Pengkajian Depresi IDB
Lampiran 8 Prosedur Pelaksanaan Plant Therapy
Lampiran 9 Instrumen Terapi Lingkungan Plant Therapy
Lampiran 10 Hasil Penelitian
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Bramastyo, Wahyu. (2009). Psikopop Remaja Depresi No Way!. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
C. R.Khaw, C.W. Teo & A. K Rashid. (2010). Cognitive Impairment And epression Among Residents Of An Elderly Care Home In Penang, Malaysia. The Journal of Psychiatry. 2010 Volume 1 Number 1.
Darmojo, Boedi. (2000). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Eliopoulous, Charlotte. (2005). Gerontological Nursing, Seventh Edition.
http://www.amazon.com/Gerontological-Nursing-RNC-Charlote
Hawari, Dadang. (2009). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta: FKUI
Ibrahim. (2008). Skripsi ”Penelitian Hubungan Kejadian-kejadian Depresi dengan Tipe Kepribadian Lansia di panti Tresna Werdha Wlingi Blitar. Universitas Muhammadiyah Malang.
Isaacs, Ann. (2001). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikatrik.Jakarta: EGC
Kaplan. Harold I. - Sadock.Benjamin J. - Grebb.Jack A. (1997). Sinopsis psikiatri Jilid II. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
____________. (1998). Ilmu KedokteranJiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika.
Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medka.
Lumban, Tobing. (2001). Neurogeriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.
Maslim R. (2002). Diagnoses Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
xviii
Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Salemba Medika Jakarta.
Purwaningsih S.Kep, Wahyu. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan standard perating Procedure (SOP). Yogyakarta. Nuha Medika.
Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan Cetakan I. Yogyakarta: Nuha Medika
Setyoadi, Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatri. Jakarta: Salemba Medika.
Stuart, Gail W & Sudeen, Sandra J. (1998).Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta
_____________ Statistika Untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Townsend. Mary C. (2004). Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri. Edisi 2. Cetakan I. Jakarta: EGC.
Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama
http://www.newsterupdate.com/2010/09/rsj-lawang-didominasi-pasien-depresi.html,
Diperoleh tanggal 4 Juli 2011.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat
dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan
berkaitan erat dengan stimulasi psikologis seseorang yang berdampak pada
kesembuhan seseorang, lingkungan tersebut akan memberikan dampak yang baik
pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis seseorang. Salah satu jenis kegiatan
terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari
terapi ini mengajarkan pasien untuk memelihara segala sesuatu/makhluk hidup, dan
membantu hubungan yang akrab antara satu pribadi dengan pribadi yang lainnya
( Yosep, 2009).
Sejauh ini belum ditemukan adanya dampak negatif yang dapat muncul dari
penggunaan terapi lingkungan karena terapi ini di sesuaikan dengan situasi dan
kondisi pasien saat sebelum diberikan terapi. Plant therapy dalam istilahnya berkebun
mempunyai dampak positif bagi lingkungan sekitar selain sebagai salah satu pilihan
untuk menghijaukan bumi dan mengurangi efek global warming, juga dapat
meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan merupakan sumber diit sehari-hari
http://www.ivanhoesada.com/id/cetak/artikel/berkebun-bagi-bumi-dan-kesehatan-yang-lebih-baik, diperoleh 20 Oktober 2011).
Plant therapy merupakan salah satu terapi penting untuk menangani masalah
klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Depresi merupakan salah satu
bentuk gangguan pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan,
kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak
2
menimbulkan rasa/ide bunuh diri (suicide) atau perilaku bunuh diri, sebanyak 40%
penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya lebih kurang 15% saja
yang sukses melakukannya (Yosep, 2009).
Banyaknya dampak negatif yang sering terjadi pada klien depresi serta untuk
menghadapi dan mengatasi kemungkinan yang terburuk yaitu perilaku/ide untuk
melakukan bunuh diri pada klien depresi, maka diperlukan pelayanan keperawatan
yang komprehensif dan terapi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif yang
sering terjadi. Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa geriatri
merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa geriatri mungkin tidak
dapat dilihat langsung, seperti pada masalah kesehatan fisik yang dapat
memperlihatkan berbagai macam gejala dan disebabkan oleh beberapa hal yang jelas
dan nyata.
Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat. Menurut World Health
Organization (WHO) depresi berada pada urutan ke-empat penyakit dunia, dan
diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan utama pada tahun 2020
(Amir, 2005). WHO juga memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyebab
utama masalah penyakit dunia pada tahun 2020. WHO memperkirakan 121 juta
orang kini menderita depresi 5,8 % pria dan 9,5 % wanita mengalami episode
depresi pada tahun tertentu. Kejadian depresi tidak menutup kemugkinan dapat
menyerang pada semua usia, baik golongan muda ataupun golongan lanjut usia.
Dharmono (2008) mengatakan prevalensi depresi pada lansia di dunia sekitar
8-15% dan hasil meta analisis dari laporan-laporan negara-negara di dunia
mendapatkan prevalensi depresi pada lansia 13,5 % dengan perbandingan wanita dan
pria 14,1:8,6. Dengan insidensi depresi paling rendah terdapat pada lansia yang
3
rawat Werdha (Futterman, Thompson, Gallagher-Thompson, dan Farris,1995) dalam
(Hoyer & Roodin, 2003). Untuk lansia yang tinggal di Institusi, angkanya meningkat
hingga 50-75% (Black, 1990, dalam Noorkasiani, 2009 : 49). Hasil survey yang
dilakukan oleh dokter spesialis jiwa (PDSKJ) pada tahun 2007 menyebutkan sekitar
94% masyarakat Indonesia mengidap depresi dari tingkat ringan sampai dengan
tingkat yang paling berat.
Perkembangan dan kemajuan teknologi di berbagai bidang, khususnya bidang
perekonomian, kesehatan, menyebabkan meningkatnya usia harapan hidup, sehingga
dapat menambah jumlah populasi lansia. Diprediksikan tahun 2020-2025, Indonesia
akan menduduki peringkat negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia
setelah RRC, India, dan Amerika Serikat dengan umur harapan hidup di atas 70
tahun (Nugroho, 2008).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia pada tahun 2005
berjumlah 15.814.511 jiwa atau 7,2 % dan diperkirakan akan melonjak menjadi
28.822.879 jiwa pada tahun 2020 atau sebesar 11,34% penduduk (Data Satastik
Indonesia, 2010). Saat ini jumlah lansia di Kota Probolinggo mencapai 17.386 jiwa
sedangkan di Kabupaten Probolinggo mencapai 120.263 jiwa
(http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=vie
w&id=233&Itemid=97, diperoleh 19 Oktober 2011).
Peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih banyak
terhadap terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Dampak terbesar secara individu,
karena pengaruh proses menua sering terjadi berbagai masalah baik secara fisik
4
Inggris menyatakan bahwa depresi mental merupakan penyakit urutan pertama pada
lanjut usia (Nugroho, 2008).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Ibrahim (2008) tentang Hubungan
Kejadian-kejadian Depresi dengan Tipe Kepribadian Lansia di Panti Tresna Werdha
Wlingi Blitar didapatkan kesimpulan bahwa dari 30 lansia yang menjadi responden
dan dinilai tingkat depresinya didapatkan 57 % lansia mengalami depresi, dengan
klasifikasi 50 % mengalami depresi ringan sisanya 7 % mengalami depresi sedang.
Hampir 30 % lansia menderita depresi dan timbulnya depresi selain karena
penyakit yang diderita lansia juga diakibatkan karena akibat post power syndrome bagi
lansia yang bekerja dan kurangnya dukungan serta perhatian dari keluarga, sehingga
lansia merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi, tidak berguna, tidak dihargai
di dalam keluarganya dan merasa menjadi beban bagi keluarganya. Beberapa
permasalahan yang dihadapi oleh lansia di atas dapat menjadikan mereka mengalami
depresi
Sekian banyak kasus penderita depresi yang menimbulkan resiko bunuh diri
pada lansia hanya sekitar 30 % penderita depresi yang benar-benar mendapatkan
pengobatan yang cukup, meskipun telah tersedia teknologi pengobatan depresi yang
efektif dan membutuhkan terapi tambahan yang bersifat komprehensif, holistik, dan
multidisipliner dengan mengupayakan optimalisasi aspek lingkungan melalui
penerapan konsep psikologi lingkungan, karena lingkungan secara umum akan
berkaitan erat dengan tujuan keperawatan dan menyangkut status kesehatan
seseorang, maka salah satu terapi yang mulai dan akan diperkenalkan yaitu adalah
terapi lingkungan yang merupakan suatu tindakan penyembuhan pasien dengan
5
proses penyembuhan, hal ini sesuai dengan teori keperawatan yang dikemukan oleh
Florence Nightingale dalam Fundamental keperawatan (Kozier 2007) bahwa konsep
utama dalam model keperawatannya adalah pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan. Lingkungan dipandang sebagai segala kondisi
eksternal dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme dan
mempunyai kemampuan untuk mencegah, menekan atau mendukung penyakit atau
kematian. Lingkungan fisik (ventilasi, suhu, bau, kebisingan dan cahaya) merupakan
faktor dasar yang mempengaruhi keadaan pasien dimanapun berada.
Penggunaan lingkungan tersebut untuk tujuan terapeutik, sehingga setiap
interaksi dengan pasien dipandang dapat memberikan hasil yang menguntungkan
dalam meningkatkan fungsi yang optimal, hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Bloom yang menyatakan bahwa 60 % faktor yang menentukan status kesehatan
seseorang adalah kondisi lingkungannya, karena lingkungan tersebut akan
memberikan dampak yang baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis
seseorang.
Hasil penelitian Suryani (1999, dalam Yosep 2009) di RSHS menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara terapi lingkungan yang dimodifikasi
dengan kemampuan adaptasi pada pasien selama perawatan menyebabkan rata-rata
hari perawatan menjadi menurun. Lingkungan tersebut akan berpengaruh pula pada
proses perawatan di rumah sakit ataupun di panti tempat lansia tinggal, hal ini pada
akhirnya akan menentukan keberhasilan perawatan dan pengobatan, dimana suatu
pengharapan yang cukup besar untuk meminimalkan depresi yang terjadi pada pasien
secara simultan, dari depresi tingkat berat menjadi sedang, depresi sedang menjadi
6
terjadinya depresi dan pada akhirnya depresi dapat dihilangkan secara parsial atau
menyeluruh.
Setelah dilakukan wawancara terhadap pengurus Panti Wisma Tresna Werdha
Probolinggo, mereka mengatakan bahwa selama ini terapi lingkungan plant therapy
belum pernah dilakukan karena mereka belum tahu apa dan bagaimana plant therapy
tersebut dilakukan. Selain itu belum pernah dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat
menstimulasi atau memperbaiki status kesehatan lansia, selama ini lansia tidak
diberdayakan, tidak ada program khusus untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan
tertentu yang berhubungan dengan lansia. Hambatan lain keterbatasan Sumber Daya
Manusia yang sesuai dengan disiplin ilmunya yang bisa berkumpul dan duduk
bersama serta berpikir guna menghasilkan situasi kondisi Panti Werdha atau rumah
sakit yang ideal, selain itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan
terapi lingkungan plant therapy. Kelebihan Plant therapy dibandingkan dengan terapi
lain yaitu selain memperoleh kesenangan tersendiri, terapi ini justru mampu
menghasilkan sesuatu yang berharga untuk meningkatkan perekonomian seseorang.
Berdasarkan fenomena di atas untuk meyakinkan dan membuktikan
bahwasannya terapi lingkungan dengan Plant Therapy mempunyai pengaruh yang
sangat efektif terhadap penyembuhan depresi pada lansia, tentunya dengan media
tanaman yang relatif murah dan efisien terhadap waktu juga bisa dimanfaatkan oleh
instansi yang bersangkutan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul: Efektivitas Terapi Lingkungan “Plant therapy” Terhadap Tingkat
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan sebagai berikut Apakah terapi lingkungan Plant therapy efektif terhadap
Depresi pada Lansia secara simultan dan secara parsial ?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui efektivitas terapi lingkungan Plant therapy terhadap depresi pada
lansia yang rawat inap atau tinggal di panti.
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Mengidentifikasi karakteristik lansia dengan depresi di Panti Wisma Tresna
Werdha Probolinggo.
2 Mengidentifikasi skala depresi klien sebelum dilakukan terapi Plant therapy.
3 Mengidentifikasi perubahan skala depresi lansia setelah dilakukan terapi Plant
Therapy.
4 Menganalisa pengaruh pelaksanaan terapi lingkungan Plant therapy terhadap
perubahan skala depresi individu pada lansia dengan depresi secara simultan dan
secara parsial.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang Keperawatan
1. Mengembangkan asuhan keperawatan jiwa dan gerontik dengan
menggunakan metode baru.
2. Memberikan masukan untuk meningkatkan peran dan fungsi perawat jiwa
gerontik khususnya dalam upaya intervensi keperawatan jiwa geriatric
8
3. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif baik di sarana
kesehatan dan masyarakat.
4. Dapat mengembangkan sistem pelayanan untuk kemandirian penderita
dengan memberdayakan lansia sehingga diharapkan lansia tersebut menjadi
lansia yang produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar.
5. Dapat menambah referensi akademik dan pengembangan penelitian di bidang
keperawatan khususnya di keperawatan jiwa-gerontik dalam penanganan
depresi.
1.4.2 Bagi Institusi Pelayanan Lanjut Usia
1. Sebagai data masukan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan
jiwa-gerontik dalam upaya pembinaan serta peningkatan kesehatan lansia.
2. Memberikan masukkan intervensi dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan jiwa-gerontik ditingkat pelayanan kesehatan jiwa-gerontik dan
masyarakat.
1.4.3 Bagi Peneliti
1. Menerapkan pengetahuan tentang mata kuliah yang sudah di tempa untuk
memperoleh informasi dan memberikan pengetahuan bagi lansia.
2. Sebagai pengalaman awal dalam melakukan riset keperawatan yang dapat
9
1.4.4 Bagi Peneliti Lain
Sebagai alat untuk melanjutkan penelitian yang lain secara berkesinambungan
terhadap permasalahan yang terjadi pada lansia.
1.5 Keaslian Penelitian
Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan diketahui peneliti terkait
dengan penelitian ini adalah:
1. Ibrahim (2007) meneliti tentang Hubungan kejadian-kejadian Depresi
dengan Tipe Kepribadian Lansia di Panti Tresna Werdha Wlingi Blitar
dengan jumlah responden 30 lansia. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
variabel yang diteliti, variabel independen penelitian ini adalah terapi
lingkungan ‘Plant therapy’.
2. Nikmatul (2010) meneliti tentang Analisis Hasil skor GDS (Geriatric
Depression Scale) terhadap penurunan kognitif pada lansia. Perbedaan
dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti, variabel independen
penelitian ini adalah terapi lingkungan ‘Plant therapy’.
3. Suryani (1999) di RSHS meneliti tentang pengaruh yang kuat antara terapi
lingkungan yang dimodifikasi dengan kemampuan adaptasi pada pasien
selama perawatan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel yang