• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY)

TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA

DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH

KOTA PROBOLINGGO

SKRIPSI

Oleh :

ROCHMANI EKA MARDIYATI

NIM. 201010420312176

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

i

EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA

DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM. 201010420312176

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN (PLANT THERAPY) TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA

DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

SKRIPSI Disusun Oleh :

ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM. 201010420312176

Di Ujikan

Pada Tanggal 25 April 2012

Penguji I, Penguji II,

Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat Ns. Nurul Aini, S.Kep, M.Kep

NIP.UMM. 112.9311.0304 NIP. UMM. 112.0501.0419

Penguji III, Penguji IV,

Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom. Sri Widowati, S.Kep., Ns.

NIP.UMM. 112.0309.0405 NIP.UMM. 112. 0303.0393

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ROCHMANI EKA MARDIYATI NIM : 2010104210312176

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Efektivitas Terapi Lingkungan (Plant Therapy) Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambialihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, April 2012

Yang Membuat Pernyataan,

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul

“Efektivitas Terapi Lingkungan (Plant Therapy) Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di

Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo”. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyusunan penelitian Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom, selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, motivasi, dan masukan serta saran dalam penulisan

skripsi ini.

4. Sri Widowati, S.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan, motivasi, dan masukan serta saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan

dan Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

6. Pimpinan Majelis Pelayanan Sosial Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah

(6)

v

melakukan penelitian di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota

Probolinggo.

7. Kepada lansia yang telah bersedia untuk beraktifitas bersama bersama penulis.

8. Orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Malik dan Ibu Ninik,

adik-adikku tersayang serta Penyemangat jiwaku Fendrik Romadhon, yang selama ini

tak henti-hentinya memberikan semangat dan dukungan moril kepada penulis.

9. Teman-teman seperjuanganku PSIK Angkatan 2010, angkatan 2007.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini

Malang, April 2012

(7)

vi MOTTO

“ Pikirkan Pikiran

-Pikiran yang baik,

Ucapkan kata-kata yang baik,

Lakukan tindakan-tindakan yang baik.

Dan senantiasa berdoa dan berjuang merupakan kunci sukses kita

(8)

vii

Lembar persembahan

Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk:

My Lovely family Ibundaku tercinta Ibu “Hj. Eny Soekonaryati, S.Pd”, Bapak Drs.H. Sumardijono, yang selalu senantiasa memanjatkan doa kepada

Allah SWT teruntuk putri tercinta di setiap detak jantung, hembusan nafas dan setiap sujudnya, terima kasih atas segalanya…I love u

adikku tersayang “Rochman Dwi Saputra”, terima kasih atas dukungannya, sudah bersedia antar jemput kakak, terima kasih atas kasih sayangnya, maafkan kakak selalu merepotkanmu…

Ayah “Abdul malik”, Ibu “Ninik Suyanti”, mbak dian dan suami, mas endon dan mbak Is, adik Ibnu, dita, terima kasih support dan kasih sayangnya ke aku selama ini…

Belahan jiwaku “Fendrik Romadhon”yang selalu ada dan hadir ketika aku

merasa galau dan sepi, terima kasih atas kasih sayangmu selama ini, perhatian, ketulusan hati dan spiritmu selama ini….”I will always Love u”

Buat Pembimbing 1 ku Pak Yoyok Bekti P, M.Kep,Sp.Kom, Pembimbing 2 ku

Bu Sri Widowati, S.Kep,Ns, terima kasih banyak sudah telaten dan sabar memberikan bimbingan, mohon maaf atas segala kekurangannya…

Buat bunda Nurul Aini, M. Kep dan Bu Tri Lestari terima kasih bersedia

menjadi pengujiku

Teman seperjuanganku yang selalu bersama PSIK Progsus 2010 (pak

Kholis, mba Yulia, Mba nita, Mba Rina, Mba Tiwuk, Bu Ernik, Bu Wayan, Ima dan Dian) kalian adalah keluarga kecilku di kampus Putih ini…Mbak rina, mbak Nita, ima dan dian tetap semangat ya kerjain skripsinya… Teman seperjuanganku PSIK 2007 semuanya “Nur Hasna dan Sigit Hari Thanks

(9)

viii INTISARI

EFEKTIVITAS TERAPI LINGKUNGAN PLANT THERAPY TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WISMA TRESNA WERDHA

MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO

Rochmani1, Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep.M.Kep,Sp.Kom2, Sri Widowati S.Kep.Ns3

Latar Belakang Depresi adalah gangguan alam perasaan yang cenderung mengarah kepada kehilangan minat dan kesenangan. Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan berkaitan erat dengan stimulasi psikologis seseorang yang berdampak pada kesembuhan seseorang. Plant therapy merupakan salah satu terapi penting untuk menangani masalah klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Terapi ini diyakini sebagian ahli mempunyai pengaruh pada mekanisme kerja terhadap hormon Hipothalamic Pituitary Adrenal (HPA) akan menurun dan tidak akan mempengaruhi peningkatan kadar glukokortikoid yang mampu menghentikan siklus sel sehingga volume hipokampus tetap dan kemampuan kontrol emosi dan konsentrasi tentunya tidak akan terganggu.

Metode Penelitian ini mencoba membuktikan apakah Terapi Lingkungan Plant Therapy Efektif terhadap depresi pada Lansia. Desain yang digunakan adalah Pre Experiment

dengan metode pengambilan data pre dan post test one group, dilakukan dua kali yaitu pengamatan dan wawancara sebelum terapi dan wawancara dilakukan lagi setelah terapi, tanpa kelompok kontrol. Variabel bebasnya adalah Terapi Lingkungan Plant Therapy sedangkan variabel terikatnya adalah tingkat Depresi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel subyek 20 orang pada sampel berpasangan. Analisis data dilakukan dengan uji statistik chi square tanpa ada perlakuan pada kontrol.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Terapi Lingkungan Plant Therapy secara bermakna tidak efektif terhadap tingkat depresi. Pada Test Terapi didapatkan nilai X2 hitung = 0,8 X2 tabel = 3,841 nilai yang di dapat X2 hitung < X2 tabel (0,05) maka H0 diterima.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terapi lingkungan plant therapy tidak efektif terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Kota Probolinggo pada bulan Desember 2011- Januari 2012.

Kata kunci: Terapi Lingkungan Plant Therapy, Depresi, Lansia

(10)

ix ABSTRACT

The Effectiveness of Environmental Treatment Plant Therapy for Depression of The Elderly

in Muhammadiyah Wisma Tresna Werdha Nursing-home in Probolinggo Town Rochmani1, Yoyok Bekti Prasetyo S.Kep.M.Kep,Sp.Kom2, Sri Widowati S.Kep.Ns3

Background Depression is a feeling of natural disturbance that tends to the loss of interest and pleasure. Environmental Therapy is a form of curative efforts that can be done to help the healing process of the disease because the environment is closely related to one's psychological stimulation that affects a person’s recovery. Plant therapy is one of the important therapy to deal with clients with a feeling of natural disturbance such as depression. This therapy is believed by some experts has an influence on the mechanism of action of hypothalamic hormones Pituitary Adrenal (HPA) will decrease and will not affect the increasing content of glucocorticoids that are able to stop the cell cycle so that the hippocampal volume remains still and the ability to control emotions and concentration must not be disturbed.

Methods This study tries to prove whether the Environmental Treatment Plant therapy is effective for the depression on the elderly. The research which is used is Pre-experiment with pre and post test one group data collecting method, conducted twice that are the observations and interviews before therapy and more conducted interview after the therapy, without a control group. The independent variables are the Environmental Treatment Plant Therapy while the dependent variable is the Depression. The Sampling technique used was purposive sampling, with a number of sample subjects of 20 people in the paired samples. The analyzed data were performed with a statistical test Dependent T test type Paired sample test without any treatment on the control.

Result The analysis reveals that the Environmental Treatment Plant therapy Therapy is not significantly effective against depression levels. Therapy Test score is arrived at X2 = 0.8 X2 table count = 3.841 X2 values can be calculated at < X2 table (0.05) then H0 is accepted.

Conclusions of this study is that environmental therapeutics plant therapy is not effective against depression on the elderly in Muhammadiyah Wisma Tresna Werdha Nursing-home in Probolinggo on December 2011-January 2012.

Keywords: Treatment Environmental Therapy Plant Therapy, Depression, The Elderly

(11)

x DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan. ... ii

Lembar Pernyataan Keaslian... iii

Kata Pengantar... . iv

Motto ... vi

Lembar Persembahan ... vii

Intisari... ... viii

Abstract... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar/skema ... xv

Daftar Lampiran... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang.... ... ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum... 7

1.3.2 Tujuan Khusus... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Bidang Keperawatan... 7

1.4.2 Bagi Institusi Pelayanan Lanjut Usia... 8

1.4.3 Bagi Peneliti... 8

1.4.4 Bagi Peneliti Lain... 9

1.5 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

2.1 Konsep Terapi Lingkungan ... 10

2.1.1 Definisi Terapi Lingkungan ... 10

2.1.2 Tujuan Terapi Lingkungan ... 10

2.1.3 Karakteristik Terapi Lingkungan ... 12

(12)

xi

2.1.5 Standart Operating Prosedur Terapi Lingkungan Plant Therapy.. 14

2.2 Konsep Lansia ... .. ... 16

2.2.1 Definisi Lanjut Usia (Lansia) ... 16

2.2.2 Perubahan-Perubahan yang terjadi pada lansia ... 16

2.3 Konsep Depresi... ... 19

2.3.1 Definisi Depresi ... 19

2.3.2 Depresi Pada Lansia ... 20

2.3.3 Etiologi Depresi ... 21

2.3.4 Faktor Resiko Depresi ... . 25

2.3.5 Gejala Depresi ... 28

2.3.6 Tingkatan Depresi ... 29

2.3.7 Variasi Depresi ... 31

2.3.8 Resiko Yang Ditimbulkan oleh Depresi ... 33

2.3.9 Tindakan Pengobatan ... 35

2.4 Terapi Lingkungan dalam model keperawatan ... 38

2.5 Pengaruh Plant Therapy terhadap Depresi Pada Lansia ... 39

2.6 Peran dan Fungsi Perawat Kesehatan Lansia ... 41

2.6.1 Peran Perawat dalam Terapi Lingkungan ... 43

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 45

3.1 Kerangka Konseptual ... ... 45

3.2 Hipotesis Penelitian ... 45

BAB IV METODE PENELITIAN... . 46

4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 47

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 48

4.3.1 Populasi ... 48

4.3.2 Sampel ... 48

4.3.3 Sampling ... 48

4.4 Variabel Penelitian ... 50

4.5 Definisi Operasional ... 51

4.6 Tempat penelitian ... 52

4.7 Waktu Penelitian .. ... 52

(13)

xii

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 53

4.10 Analisa Data ……… ... 57

4.11 Etika Penelitian ... 59

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 61

5.1 Karakteristik Subyek Penelitian... 61

5.2 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy………... 65

5.3 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Pada Lansia Sebelum Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy……… 66

5.4 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Lingkungan Plant Therapy…………... 67

BAB VI PEMBAHASAN... 71

6.1 Karakteristik Responden... 71

6.2 Depresi Sebelum Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy... . 74

6.3 Depresi Sesudah Diberikan Terapi Lingkungan Plant Therapy... . 76

6.4 Efektiitas Terapi lingkungan Plant Therapy Terhadap Depesi pada lansia... 78

6.5 Keterbatasan Penelitian ... 79

BAB VII PENUTUP ... . 81

7.1 Kesimpulan ... 81

7.2 Saran ... 82

Daftar Pustaka ... 84

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Efektivitas Terapi Lingkungan Plant Therapy

terhadap Depresi ……… 51

Tabel 4.2 Jadwal Penelitian ………. 52

Tabel 4.3 Rencana Tabulasi data ………. 56

Tabel 5.1 Lembar Observasi Responden Aspek Kognitif Lansia Mini Mental State

Exam (MMSE) dan Penilaian Kesehatan Fisik Lansia Di Panti Wisma

Tresna Werdha Probolinggo (n = 15)

Desember 2011 – Januari 2012 ………... 62

Tabel 5.2 Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan Tingkat Usia Lansia Di

Panti Wisma Tresna Werdha Muhammadiyah Probolinggo (n = 10 )

Desember 2011 – Januari 2012 ……… 63

Tabel 5.3 Karakteristik Subyek Penelitian Berdasarkan jenis Kelamin, Riwayat

Pendidikan dan Riwayat Pekerjaan lansia Di Panti Wisma Tresna

Werdha Muhammadiyah Probolinggo (n = 10)Desember 2011 – Januari

2012………. 64

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Skala Depresi

Sebelum Dilakukan Therapi Plant Therapy (n = 10)

Desember 2011 – Januari 2012 ... 65

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Subyek Penelitian Berdasarkan Skala Depresi

Sesudah Dilakukan Therapi Plant Therapy (n = 10)

Desember 2011-Januari 2012 ... 66

Tabel 5.6 Hasil Pengukuran Tingkat Depresi Lansia Sebelum dan Sesudah Terapi

(15)

xiv

(n =10)……….. 67

Tabel 5.7 Perubahan Skala Depresi Subyek Penelitian Sebagai kelompok Perlakuan

sebelum dan sesudah Dilakukan Terapi Plant Therapy (n = 10)

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR/SKEMA

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ……… 45

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 3 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 4 Surat Persetujuan Menjadi Responden Subyek Penelitian

Lampiran 5 Kuesioner Responden

Lampiran 6 Instrumen untuk Aspek Kognitif Lansia MMSE

Lampiran 7 Instrumen Pengkajian Depresi IDB

Lampiran 8 Prosedur Pelaksanaan Plant Therapy

Lampiran 9 Instrumen Terapi Lingkungan Plant Therapy

Lampiran 10 Hasil Penelitian

(18)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. Aziz Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Bramastyo, Wahyu. (2009). Psikopop Remaja Depresi No Way!. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

C. R.Khaw, C.W. Teo & A. K Rashid. (2010). Cognitive Impairment And epression Among Residents Of An Elderly Care Home In Penang, Malaysia. The Journal of Psychiatry. 2010 Volume 1 Number 1.

Darmojo, Boedi. (2000). Geriatri (Ilmu Kesehatan Lanjut Usia). Edisi ke-2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Eliopoulous, Charlotte. (2005). Gerontological Nursing, Seventh Edition.

http://www.amazon.com/Gerontological-Nursing-RNC-Charlote

Hawari, Dadang. (2009). Psikometri Alat Ukur (Skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta: FKUI

Ibrahim. (2008). Skripsi ”Penelitian Hubungan Kejadian-kejadian Depresi dengan Tipe Kepribadian Lansia di panti Tresna Werdha Wlingi Blitar. Universitas Muhammadiyah Malang.

Isaacs, Ann. (2001). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikatrik.Jakarta: EGC

Kaplan. Harold I. - Sadock.Benjamin J. - Grebb.Jack A. (1997). Sinopsis psikiatri Jilid II. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

____________. (1998). Ilmu KedokteranJiwa Darurat. Jakarta: Widya Medika.

Kushariyadi. (2010). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medka.

Lumban, Tobing. (2001). Neurogeriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Maslim R. (2002). Diagnoses Gangguan Jiwa,Rujukan Ringkas dari PPDGJ. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, (2005). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.

(19)

xviii

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Salemba Medika Jakarta.

Purwaningsih S.Kep, Wahyu. (2010). Asuhan Keperawatan Jiwa Dilengkapi Terapi Modalitas dan standard perating Procedure (SOP). Yogyakarta. Nuha Medika.

Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan Cetakan I. Yogyakarta: Nuha Medika

Setyoadi, Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatri. Jakarta: Salemba Medika.

Stuart, Gail W & Sudeen, Sandra J. (1998).Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta

_____________ Statistika Untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Townsend. Mary C. (2004). Pedoman Obat Dalam Keperawatan Psikiatri. Edisi 2. Cetakan I. Jakarta: EGC.

Yosep, Iyus. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama

http://www.newsterupdate.com/2010/09/rsj-lawang-didominasi-pasien-depresi.html,

Diperoleh tanggal 4 Juli 2011.

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terapi lingkungan merupakan salah satu bentuk upaya kuratif yang dapat

dilakukan untuk membantu proses penyembuhan penyakit karena lingkungan

berkaitan erat dengan stimulasi psikologis seseorang yang berdampak pada

kesembuhan seseorang, lingkungan tersebut akan memberikan dampak yang baik

pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis seseorang. Salah satu jenis kegiatan

terapi lingkungan untuk pasien dengan depresi yaitu Plant therapy di mana tujuan dari

terapi ini mengajarkan pasien untuk memelihara segala sesuatu/makhluk hidup, dan

membantu hubungan yang akrab antara satu pribadi dengan pribadi yang lainnya

( Yosep, 2009).

Sejauh ini belum ditemukan adanya dampak negatif yang dapat muncul dari

penggunaan terapi lingkungan karena terapi ini di sesuaikan dengan situasi dan

kondisi pasien saat sebelum diberikan terapi. Plant therapy dalam istilahnya berkebun

mempunyai dampak positif bagi lingkungan sekitar selain sebagai salah satu pilihan

untuk menghijaukan bumi dan mengurangi efek global warming, juga dapat

meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan merupakan sumber diit sehari-hari

http://www.ivanhoesada.com/id/cetak/artikel/berkebun-bagi-bumi-dan-kesehatan-yang-lebih-baik, diperoleh 20 Oktober 2011).

Plant therapy merupakan salah satu terapi penting untuk menangani masalah

klien dengan gangguan alam perasaan seperti depresi. Depresi merupakan salah satu

bentuk gangguan pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan,

kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak

(21)

2

menimbulkan rasa/ide bunuh diri (suicide) atau perilaku bunuh diri, sebanyak 40%

penderita depresi mempunyai ide untuk bunuh diri, dan hanya lebih kurang 15% saja

yang sukses melakukannya (Yosep, 2009).

Banyaknya dampak negatif yang sering terjadi pada klien depresi serta untuk

menghadapi dan mengatasi kemungkinan yang terburuk yaitu perilaku/ide untuk

melakukan bunuh diri pada klien depresi, maka diperlukan pelayanan keperawatan

yang komprehensif dan terapi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif yang

sering terjadi. Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa geriatri

merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa geriatri mungkin tidak

dapat dilihat langsung, seperti pada masalah kesehatan fisik yang dapat

memperlihatkan berbagai macam gejala dan disebabkan oleh beberapa hal yang jelas

dan nyata.

Depresi merupakan problem kesehatan masyarakat. Menurut World Health

Organization (WHO) depresi berada pada urutan ke-empat penyakit dunia, dan

diprediksikan akan menjadi masalah gangguan kesehatan utama pada tahun 2020

(Amir, 2005). WHO juga memperkirakan bahwa depresi akan menjadi penyebab

utama masalah penyakit dunia pada tahun 2020. WHO memperkirakan 121 juta

orang kini menderita depresi 5,8 % pria dan 9,5 % wanita mengalami episode

depresi pada tahun tertentu. Kejadian depresi tidak menutup kemugkinan dapat

menyerang pada semua usia, baik golongan muda ataupun golongan lanjut usia.

Dharmono (2008) mengatakan prevalensi depresi pada lansia di dunia sekitar

8-15% dan hasil meta analisis dari laporan-laporan negara-negara di dunia

mendapatkan prevalensi depresi pada lansia 13,5 % dengan perbandingan wanita dan

pria 14,1:8,6. Dengan insidensi depresi paling rendah terdapat pada lansia yang

(22)

3

rawat Werdha (Futterman, Thompson, Gallagher-Thompson, dan Farris,1995) dalam

(Hoyer & Roodin, 2003). Untuk lansia yang tinggal di Institusi, angkanya meningkat

hingga 50-75% (Black, 1990, dalam Noorkasiani, 2009 : 49). Hasil survey yang

dilakukan oleh dokter spesialis jiwa (PDSKJ) pada tahun 2007 menyebutkan sekitar

94% masyarakat Indonesia mengidap depresi dari tingkat ringan sampai dengan

tingkat yang paling berat.

Perkembangan dan kemajuan teknologi di berbagai bidang, khususnya bidang

perekonomian, kesehatan, menyebabkan meningkatnya usia harapan hidup, sehingga

dapat menambah jumlah populasi lansia. Diprediksikan tahun 2020-2025, Indonesia

akan menduduki peringkat negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia

setelah RRC, India, dan Amerika Serikat dengan umur harapan hidup di atas 70

tahun (Nugroho, 2008).

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia pada tahun 2005

berjumlah 15.814.511 jiwa atau 7,2 % dan diperkirakan akan melonjak menjadi

28.822.879 jiwa pada tahun 2020 atau sebesar 11,34% penduduk (Data Satastik

Indonesia, 2010). Saat ini jumlah lansia di Kota Probolinggo mencapai 17.386 jiwa

sedangkan di Kabupaten Probolinggo mencapai 120.263 jiwa

(http://www.probolinggokab.go.id/site/index.php?option=com_content&task=vie

w&id=233&Itemid=97, diperoleh 19 Oktober 2011).

Peningkatan usia harapan hidup tentunya mempunyai dampak lebih banyak

terhadap terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Dampak terbesar secara individu,

karena pengaruh proses menua sering terjadi berbagai masalah baik secara fisik

(23)

4

Inggris menyatakan bahwa depresi mental merupakan penyakit urutan pertama pada

lanjut usia (Nugroho, 2008).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan Ibrahim (2008) tentang Hubungan

Kejadian-kejadian Depresi dengan Tipe Kepribadian Lansia di Panti Tresna Werdha

Wlingi Blitar didapatkan kesimpulan bahwa dari 30 lansia yang menjadi responden

dan dinilai tingkat depresinya didapatkan 57 % lansia mengalami depresi, dengan

klasifikasi 50 % mengalami depresi ringan sisanya 7 % mengalami depresi sedang.

Hampir 30 % lansia menderita depresi dan timbulnya depresi selain karena

penyakit yang diderita lansia juga diakibatkan karena akibat post power syndrome bagi

lansia yang bekerja dan kurangnya dukungan serta perhatian dari keluarga, sehingga

lansia merasa bahwa dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi, tidak berguna, tidak dihargai

di dalam keluarganya dan merasa menjadi beban bagi keluarganya. Beberapa

permasalahan yang dihadapi oleh lansia di atas dapat menjadikan mereka mengalami

depresi

Sekian banyak kasus penderita depresi yang menimbulkan resiko bunuh diri

pada lansia hanya sekitar 30 % penderita depresi yang benar-benar mendapatkan

pengobatan yang cukup, meskipun telah tersedia teknologi pengobatan depresi yang

efektif dan membutuhkan terapi tambahan yang bersifat komprehensif, holistik, dan

multidisipliner dengan mengupayakan optimalisasi aspek lingkungan melalui

penerapan konsep psikologi lingkungan, karena lingkungan secara umum akan

berkaitan erat dengan tujuan keperawatan dan menyangkut status kesehatan

seseorang, maka salah satu terapi yang mulai dan akan diperkenalkan yaitu adalah

terapi lingkungan yang merupakan suatu tindakan penyembuhan pasien dengan

(24)

5

proses penyembuhan, hal ini sesuai dengan teori keperawatan yang dikemukan oleh

Florence Nightingale dalam Fundamental keperawatan (Kozier 2007) bahwa konsep

utama dalam model keperawatannya adalah pasien dipandang dalam konteks

lingkungan secara keseluruhan. Lingkungan dipandang sebagai segala kondisi

eksternal dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme dan

mempunyai kemampuan untuk mencegah, menekan atau mendukung penyakit atau

kematian. Lingkungan fisik (ventilasi, suhu, bau, kebisingan dan cahaya) merupakan

faktor dasar yang mempengaruhi keadaan pasien dimanapun berada.

Penggunaan lingkungan tersebut untuk tujuan terapeutik, sehingga setiap

interaksi dengan pasien dipandang dapat memberikan hasil yang menguntungkan

dalam meningkatkan fungsi yang optimal, hal ini sesuai dengan hasil penelitian

Bloom yang menyatakan bahwa 60 % faktor yang menentukan status kesehatan

seseorang adalah kondisi lingkungannya, karena lingkungan tersebut akan

memberikan dampak yang baik pada kondisi fisik maupun kondisi psikologis

seseorang.

Hasil penelitian Suryani (1999, dalam Yosep 2009) di RSHS menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara terapi lingkungan yang dimodifikasi

dengan kemampuan adaptasi pada pasien selama perawatan menyebabkan rata-rata

hari perawatan menjadi menurun. Lingkungan tersebut akan berpengaruh pula pada

proses perawatan di rumah sakit ataupun di panti tempat lansia tinggal, hal ini pada

akhirnya akan menentukan keberhasilan perawatan dan pengobatan, dimana suatu

pengharapan yang cukup besar untuk meminimalkan depresi yang terjadi pada pasien

secara simultan, dari depresi tingkat berat menjadi sedang, depresi sedang menjadi

(25)

6

terjadinya depresi dan pada akhirnya depresi dapat dihilangkan secara parsial atau

menyeluruh.

Setelah dilakukan wawancara terhadap pengurus Panti Wisma Tresna Werdha

Probolinggo, mereka mengatakan bahwa selama ini terapi lingkungan plant therapy

belum pernah dilakukan karena mereka belum tahu apa dan bagaimana plant therapy

tersebut dilakukan. Selain itu belum pernah dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat

menstimulasi atau memperbaiki status kesehatan lansia, selama ini lansia tidak

diberdayakan, tidak ada program khusus untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan

tertentu yang berhubungan dengan lansia. Hambatan lain keterbatasan Sumber Daya

Manusia yang sesuai dengan disiplin ilmunya yang bisa berkumpul dan duduk

bersama serta berpikir guna menghasilkan situasi kondisi Panti Werdha atau rumah

sakit yang ideal, selain itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melaksanakan

terapi lingkungan plant therapy. Kelebihan Plant therapy dibandingkan dengan terapi

lain yaitu selain memperoleh kesenangan tersendiri, terapi ini justru mampu

menghasilkan sesuatu yang berharga untuk meningkatkan perekonomian seseorang.

Berdasarkan fenomena di atas untuk meyakinkan dan membuktikan

bahwasannya terapi lingkungan dengan Plant Therapy mempunyai pengaruh yang

sangat efektif terhadap penyembuhan depresi pada lansia, tentunya dengan media

tanaman yang relatif murah dan efisien terhadap waktu juga bisa dimanfaatkan oleh

instansi yang bersangkutan maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: Efektivitas Terapi Lingkungan “Plant therapy” Terhadap Tingkat

(26)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan sebagai berikut Apakah terapi lingkungan Plant therapy efektif terhadap

Depresi pada Lansia secara simultan dan secara parsial ?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui efektivitas terapi lingkungan Plant therapy terhadap depresi pada

lansia yang rawat inap atau tinggal di panti.

1.3.2 Tujuan Khusus

1 Mengidentifikasi karakteristik lansia dengan depresi di Panti Wisma Tresna

Werdha Probolinggo.

2 Mengidentifikasi skala depresi klien sebelum dilakukan terapi Plant therapy.

3 Mengidentifikasi perubahan skala depresi lansia setelah dilakukan terapi Plant

Therapy.

4 Menganalisa pengaruh pelaksanaan terapi lingkungan Plant therapy terhadap

perubahan skala depresi individu pada lansia dengan depresi secara simultan dan

secara parsial.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang Keperawatan

1. Mengembangkan asuhan keperawatan jiwa dan gerontik dengan

menggunakan metode baru.

2. Memberikan masukan untuk meningkatkan peran dan fungsi perawat jiwa

gerontik khususnya dalam upaya intervensi keperawatan jiwa geriatric

(27)

8

3. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif baik di sarana

kesehatan dan masyarakat.

4. Dapat mengembangkan sistem pelayanan untuk kemandirian penderita

dengan memberdayakan lansia sehingga diharapkan lansia tersebut menjadi

lansia yang produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar.

5. Dapat menambah referensi akademik dan pengembangan penelitian di bidang

keperawatan khususnya di keperawatan jiwa-gerontik dalam penanganan

depresi.

1.4.2 Bagi Institusi Pelayanan Lanjut Usia

1. Sebagai data masukan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan

jiwa-gerontik dalam upaya pembinaan serta peningkatan kesehatan lansia.

2. Memberikan masukkan intervensi dalam meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan jiwa-gerontik ditingkat pelayanan kesehatan jiwa-gerontik dan

masyarakat.

1.4.3 Bagi Peneliti

1. Menerapkan pengetahuan tentang mata kuliah yang sudah di tempa untuk

memperoleh informasi dan memberikan pengetahuan bagi lansia.

2. Sebagai pengalaman awal dalam melakukan riset keperawatan yang dapat

(28)

9

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai alat untuk melanjutkan penelitian yang lain secara berkesinambungan

terhadap permasalahan yang terjadi pada lansia.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan diketahui peneliti terkait

dengan penelitian ini adalah:

1. Ibrahim (2007) meneliti tentang Hubungan kejadian-kejadian Depresi

dengan Tipe Kepribadian Lansia di Panti Tresna Werdha Wlingi Blitar

dengan jumlah responden 30 lansia. Perbedaan dengan penelitian ini adalah

variabel yang diteliti, variabel independen penelitian ini adalah terapi

lingkungan ‘Plant therapy’.

2. Nikmatul (2010) meneliti tentang Analisis Hasil skor GDS (Geriatric

Depression Scale) terhadap penurunan kognitif pada lansia. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti, variabel independen

penelitian ini adalah terapi lingkungan ‘Plant therapy’.

3. Suryani (1999) di RSHS meneliti tentang pengaruh yang kuat antara terapi

lingkungan yang dimodifikasi dengan kemampuan adaptasi pada pasien

selama perawatan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel yang

Referensi

Dokumen terkait

episiotomy saat bokong membuka vulva dan perineum sudah tipis. 21) Melahirkan bayi dengan cara Bracht : Pada waktu bokong mulai membuka. vulva (crowning) segera

Manfaat dari tesis ini adalah hasil evaluasi yang telah dilakukan melalui pengujian secara eksperimen maupun parameter model dapat memberikan informasi apakah kapal perang

Setiap saat orang selau diliputi kebutuhan dan sebagian besar kebutuhan itu tidak cukup kuat untuk mendorong seseorang berbuat sesuatu pada suatu waktu

Oleh karena itu kalau suatu negara mengintervensi agama, misalnya dengan menentukan agama mana yang menjadi agama resmi atau menentukan suatu agama menjadi dasar

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif dibidang perdagangan, industri, pertanian, peternakan, perikanan, yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang

‘I didn’t think it would be like this,’ said Kadiatu.. ‘I didn’t think it would be so complicated.’ She lowered her

Kemampuan memahami cerita pendek adalah kemampuan siswa dalam mengetahui atau mengerti isi suatu karya sastra (khususnya cerpen) dengan keterlibatan jiwa, yaitu memahami masalah

To find out any significant Influence of Using Sets of Words Game on The Students ‟ Achie vement in Learning English Vocabulary at the Second class students of