• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN PERKERASAN AC DENGAN BAHAN TAMBAH LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN PERKERASAN AC DENGAN BAHAN TAMBAH LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEMPERATUR PEMADATAN PADACAMPURAN

PERKERASAN AC DENGAN BAHAN TAMBAHLATEKS TERHADAP

SIFAT MARSHALL

Oleh: QISTHI CUCU SALDIYAH ( 01520011 )

Civil Engineering Dibuat: 2007-03-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: AC ( aspal concrete), temperatur pemadatan, lateks

Kualitas jalan dapat dikatakan baik, apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pemakai jalan. Kondisi jalan yang dapat menciptakan rasa aman dan nyaman tidak terlepas dari kondisi perkerasan yang digunakannya. Beton aspal merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan lentur. Dalam pelaksanaan beton aspal ini dibuat dalam keadaan panas (hot mix), baik pada tahap pencampuran, penghamparan maupun tahap pemadatannya dilaksanakan pada temperatur tertentu.

Pemeriksaan terhadap aspal meliputi : penetrasi, titik lembek, daktilitas. Sedangkan pemeriksaan aggregrat meliputi : berat jenis dan penyerapan aggregrat, analisa saringan aggregrat. Benda uji pemeriksaan kadar aspal optimum dibagi menjadi 5 variasi yaitu 5,6%, 6,6%, 7,6%, 8,6% dan 9,6% dimana tiap kelompok dibuat tiga sampel yang berbeda dengan berat masing – masing 1200 gr. Kadar aspal optimum yang didapat 6.9%. Benda uji untuk aspal optimum dengan bahan tambah dibuat dengan variasi temperatur pemadatan 130 °C, 120 °C, 110 °C, 100 °C, 90 °C dan 80 °C sedangkan variasi kadar lateks 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7%. Sehingga menghasilkan kadar lateks terpakai sebesar 5%.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa penurunan temperatur pemadatan akan berakibat turunnya stabilitas, Marshal Quotient untuk seluruh kadar lateks. Untuk nilai Flow pada temperatur pemadatan 130 °C – 80 °C menunjukkan peningkatan pada 3%, 5% dan 7% lateks, sedang untuk 1% lateks pada temperatur 130 °C – 80 °C terjadi penurunan. Dan untuk nilai rongga udara akan meningkat seiring dengan penurunan temperatur pemadatan.

Abstract

The quality of roads is good, if it can provide a sense of security and convenience to road users. Road conditions can create a sense of security and comfort can not be separated from the use of pavement condition. Asphalt concrete is one type of flexible pavement layer. In the implementation of asphalt concrete was made in hot conditions (hot mix), both at the stage of mixing, penghamparan and compacting stage performed at a given temperature.

(2)

variation of latex content of 0%, 1%, 3%, 5 %, and 7%. Resulting in unused latex content of 5%. From the research results can be seen that the reduction will result in lower compaction temperature

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perendaman (air) terhadap sifat-sifat marshall seperti Stabilitas, Kelelehan Plastis, Hasil Bagi Marshall, dan Rongga

Dan dari variasi modifier yang memenuhi persyaratan SNI-06-2489-1991 Lasbutag Campuran Dingin untuk Stabilitas , Flow, Rongga Udara dan Marshall Quotient yang telah diketahui,

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perendaman (air) terhadap sifat – sifat Marshall seperti Stabilitas, Kelelehan Plastis, Hasil Bagi Marshall dan Rongga

Evaluasi penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil nilai karakteristik Marshall yaitu density , VMA , VIM , VFB , Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi perubahan suhu pada proses pemadatan aspal panas (asphalt hotmix) terhadap parameter Marshall pada

Educational Building, Vol. b) Hasil untuk kadar aspal rencana pada berat jenis dan stabilitas dapat disimpulkan semakin tinggi kadar aspalnya maka semakin tinggi

Evaluasi penelitian dilakukan dengan cara membandingkan hasil nilai karakteristik Marshall yaitu density, VMA, VIM, VFB, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient pada kadar

108 https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/JTSIP PENGARUH PENAMBAHAN GETAH KARET LATEKS PADA KEKUATAN IKAT CAMPURAN ASPAL WEARING COURSE AC-WC DENGAN PENGUJIAN MARSHALL TEST STUDI