• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASA KARYA PERKASA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

110907028

LISNAWATY PANGGABEAN

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan

Nama : Lisnawaty Panggabean

NIM : 110907028

Program Studi : Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Pada zaman sekarang ini usaha bisnis sangat meningkat pesat sehingga dengan sendirinya meningkatkan persaingan yang semakin tajam diantara para pengusaha. Hal ini menyebabkan para pengusaha harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, setiap sumber daya tersebut memerlukan motivasi sebagai pencapaiannya untuk setiap keinginannya ataupun apa yang sedang mereka butuhkan.

Motivasi didefinisikan sebagai dorongan seseorang untuk bekerja, Kinerja karyawan merupakan karakteristik terpenting yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi ataupun hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa, yang berkedudukan di Jl. Gatot Subroto-Medan yang bergerak di bidang ketenagakerjaanyaitu menyalurkan berbagai tenaga kerja security. Penelitian ini merupakan penelitian langsung (lapangan). Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara dan obeservasi. Sedangkan pemilihan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden 100. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan metode analisis regresi linear sederhana.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa motivasi memiliki hubungan yang cukup baik dengan kinerja. Hal ini dapat kita lihat dari hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,597 yang berarti motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja karyawan Yaitu sebesar 59,7% di PT. Asa Karya Perkasa Medan.

(3)

ABSTRACT

The Effect of Job Motivation on Employee Performance At PT . Asa Karya Perkasa Medan

Name : Lisnawaty Panggabean

NIM : 110907028

Study Program : Business Administration

Faculty :Social Science and Political Science Supervisor : Muhammad ArifinNasutionS.Sos, M.Sp

Today the business is greatly increased rapidly so that by itself increases the increasingly sharp competition among entrepreneurs This causes employers should increase the capacity of human resources , these resources require any motivation as the accomplishment of any desire or what they need.

Motivation is defined as a boost for employment , employee performance is the most important characteristic that determines the success of an organization or work in quality and quantity achieved by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities given to him

Motivation is defined as a boost for employment , employee performance is the most important characteristic that determines the success of an organization or work in quality and quantity achieved by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities given to him

This study aims to determine the effect of work motivation on employee performance at PT . Asa Karya Perkasa , which is located on Jl . Gatot Subroto - field that moves in the field of employment that distribute a variety of employment security. This study is a direct ( field ) . The data used are primary data collected through questionnaires , interviews and observation . While the selection of the sample using the method of total sampling with 100 respondents . The data were analyzed quantitatively by simple linear regression analysis method

These test results show that the motivation to have a pretty good relationship with performance. It can be seen from the coefficient of determination ( R2 ) of 0.597 , which means work motivation can influence the performance of employees is equal to 59.7 % in PT . Asa Karya Perkasa Medan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kahadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

karunia-Nya yang sungguh melimpah yang tidak pernah ada habisnya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan”.

Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya skripsi ini dapat

terselesaikan. Tentunya ini semua tidak terlepas dari pertolongan dan kemurahan Tuhan

yang Maha Esa dan bantuan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus dan

sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian

skripsi ini, ucapan terimakasih tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A. selaku ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku Pembimbing dan

Sekretaris Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

3. Kak Siswati Saragi S,sos M.SP selaku staff pada jurusan Administrasi

Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bang Farid selaku staff pada jurusan Administrasi Niaga/Bisnis Universitas

Sumatera Utara.

5. Seluruh Dosen Pengajar Administrasi Bisnis yang telah memberikan ilmu yang

(5)

6. Bapak pimpinan serta seluruh karyawan PT. AKP yang telah banyak

membimbing dan mengarahkan selama penulis melaksanakan penelitian.

7. Orangtua yang luar biasa memberikan dukungan, dorongan serta doa dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Abang, kakak dan adikku yang tak henti-hentinya memberi dukungan bagi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-temanku tersayang Kelly dan Deby yang memberikan semangat dalam

penyusunan Skripsi ini dan tidak lupa juga buat rosa dan vina

10.Keluarga tekasih yang begitu tulus memberikan semangat, dorongan dan doa

yang tulus bagi penulis.

11.Teman-teman sepelayanan yang selalu berdoa untukku sampai skripsi ini

selesai.

12.Teman-teman Godelava (kak Rima, Meri dan Putri) yang selalu

mengingatkanku dan memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

13.Teman-teman mahasiswa angkatan 2011 yang telah banyak membantu penulis

dan memberikan dukungan dalam menyusun Skripsi ini sampai selesai.

14.Pihak-pihak yang telah berjasa, karena keterbatasan sehingga tidak dapat

kusebutkan satu per satu.

Penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah penulis sebutkan

diatas, semoga jasa, bantuan, dukungan dan motivasi yang telah di berikan akan di oleh

Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini baik

dalam teknik penelitian maupun pembahasan. Demi kesempurnaan Skripsi ini, saran

(6)

bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang

membutuhkan.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 4

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI ... 6

2.1 Motivasi ... 6

2.1.1 Pengertian Motivasi ... 6

2.1.2 Aspek Aspek Motivasi ... 7

2.1.3 Tantangan Motivasi ... 7

2.1.4 Pola Motivasi ... 8

2.1.5 Jenis - Jenis Motivasi ... 8

2.1.6 Proses Motivasi ... 9

2.1.7 Kendala – Kendala Motivasi ... 10

2.2 Kinerja ... 10

2.2.1 Pengertian Kinerja ... 10

(8)

2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja ... 12

2.2.4 Aspek – Aspek Standar Pekerjaan ... 12

2.2.5 Manajemen Kinerja SDM ... 13

2.2.6 Tujuan Pelaksanaan Kinerja ... 14

2.3 Kerangka Berfikir ... 15

2.3.1 Hubungan Motivasi dengan Kinerja ... 15

2.4 Penelitian Terdahulu ... 16

2.5 Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

3.1Bentuk Penelitian ... 18

3.2Tempat Penelitian ... 18

3.3Definisi Konsep ... 18

3.4Definisi Operasional ... 19

3.5Teknik Sampling ( Populasi dan Sampel ) ... 19

3.6Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.7Teknik Analisis Data ... 23

3.7.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 25

3.7.2 Uji Simultan ( Uji F ) ... 26

3.7.3 Uji Parsial ( Uji t ) ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

4.1Gambaran Umum Perusahaan ... 28

4.1.1 Lokasi Perusahaan ... 29

(9)

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan ... 33

4.2 Penyajian Data ... 34

4.2.1 Deskriptif Data Responden ... 34

4.2.2 Deskriptif Data Variabel Penelitian ... 37

4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas Instrumen ... 46

4.4 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 49

4.5 Pengujian Hipotesis ... 50

4.6 Pembahasan ... 53

BAB V PENUTUP ... 55

5.1 Kesimpulan ... 55

5.2 Saran ... 55

(10)

DAFTAR TABEL

2 .4 Penelitian Terdahulu ... 16

4.1 Tabel Jenis Kelamin ... 34

4.2 Tabel Umur Responden ... 35

4.3 Tabel Pendidikan Terakhir ... 36

4.4 Tabel Status Perkawinan ... 36

4.5 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja (X) ... 37

4.6 Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Y) ... 43

4.7 Tabel Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X)….……….. 46

4.8 Tabel Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)……….. 47

4.9 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X)………... 48

4.10 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan (Y)………... 48

4.11 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana……… 49

4.12 Hasil Uji Parsial………...……… ... 50

4.13 Hasil Uji F……….. 51

4.14 Koefisien Determinasi……… 52

(11)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berfikir...………. 15

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas

Lampiran 4 Hasil Uji Reabilitas

(13)

ABSTRAK

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asa Karya Perkasa Medan

Nama : Lisnawaty Panggabean

NIM : 110907028

Program Studi : Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP

Pada zaman sekarang ini usaha bisnis sangat meningkat pesat sehingga dengan sendirinya meningkatkan persaingan yang semakin tajam diantara para pengusaha. Hal ini menyebabkan para pengusaha harus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, setiap sumber daya tersebut memerlukan motivasi sebagai pencapaiannya untuk setiap keinginannya ataupun apa yang sedang mereka butuhkan.

Motivasi didefinisikan sebagai dorongan seseorang untuk bekerja, Kinerja karyawan merupakan karakteristik terpenting yang menentukan keberhasilan sebuah organisasi ataupun hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Asa Karya Perkasa, yang berkedudukan di Jl. Gatot Subroto-Medan yang bergerak di bidang ketenagakerjaanyaitu menyalurkan berbagai tenaga kerja security. Penelitian ini merupakan penelitian langsung (lapangan). Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara dan obeservasi. Sedangkan pemilihan sampel menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden 100. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan metode analisis regresi linear sederhana.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa motivasi memiliki hubungan yang cukup baik dengan kinerja. Hal ini dapat kita lihat dari hasil koefisien determinasi (R2) sebesar 0,597 yang berarti motivasi kerja mampu mempengaruhi kinerja karyawan Yaitu sebesar 59,7% di PT. Asa Karya Perkasa Medan.

(14)

ABSTRACT

The Effect of Job Motivation on Employee Performance At PT . Asa Karya Perkasa Medan

Name : Lisnawaty Panggabean

NIM : 110907028

Study Program : Business Administration

Faculty :Social Science and Political Science Supervisor : Muhammad ArifinNasutionS.Sos, M.Sp

Today the business is greatly increased rapidly so that by itself increases the increasingly sharp competition among entrepreneurs This causes employers should increase the capacity of human resources , these resources require any motivation as the accomplishment of any desire or what they need.

Motivation is defined as a boost for employment , employee performance is the most important characteristic that determines the success of an organization or work in quality and quantity achieved by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities given to him

Motivation is defined as a boost for employment , employee performance is the most important characteristic that determines the success of an organization or work in quality and quantity achieved by an employee in carrying out their duties in accordance with the responsibilities given to him

This study aims to determine the effect of work motivation on employee performance at PT . Asa Karya Perkasa , which is located on Jl . Gatot Subroto - field that moves in the field of employment that distribute a variety of employment security. This study is a direct ( field ) . The data used are primary data collected through questionnaires , interviews and observation . While the selection of the sample using the method of total sampling with 100 respondents . The data were analyzed quantitatively by simple linear regression analysis method

These test results show that the motivation to have a pretty good relationship with performance. It can be seen from the coefficient of determination ( R2 ) of 0.597 , which means work motivation can influence the performance of employees is equal to 59.7 % in PT . Asa Karya Perkasa Medan

(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini usaha bisnis sangat meningkat pesat sehingga

dengan sendirinya meningkatkan persaingan yang semakin tajam diantara para

pengusaha. Hal ini menyebabkan para pengusaha harus meningkatkan

kemampuan sumber daya manusia; Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan

aset perusahaan yang paling mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM

merupakan penggerak utama organisasi perusahaan.SDM harus dikelola secara

optimal dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain itu SDM

adalah partner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi.Agar dapat bersaing

dalam persaingan bisnis perusahaan dituntun untuk

memperoleh,mengembangkan,dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas.Sumber Daya Manusia sebagai penggerak organisasi banyak

dipengaruhi oleh pelaku para pesertanya, serta peran fungsinya sangat mendukung

untuk keberhasilan organisasi; setiap individu karyawan mempunyai keinginan

yang berbeda-beda tetapi ada kesamaan dalam kebutuhannya yaitu setiap manusia

ingin hidup dan untuk hidup perlu makan dan manusia normal mempunyai harga

diri, maka dari itu setiap sumber daya tersebut memerlukan motivasi sebagai

pencapaiannya uintuk setiap keinginannya ataupun apa yang sedang mereka

butuhkan; dimana motivasi ini tidak boleh dianggap remeh hanya dengan melihat

motivasi sebagai persepsi, kepribadian maupun sikap dan tidak boleh hanya kita

(16)

dengan proses-proses lainnya yang berpengaruh dengan lingkungan. Sukses

tidaknya suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan kreativitas dari

pekerjanya, untuk itu hal yang harus sangat diperhatikan oleh pimpinan adalah

bagaimana membangkitkan gairah kerja karyawannnyadan dalam hal ini peran

manajer sangat penting untuk membangkitkan motivasi karyawannya agar bekerja

sesuai dengan program yang ditetapkan oleh perusahaan.

Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena adanya dorongan oleh

adanya suatu unsur tujuan yang ingin dicapai; tujuan ini menyangkut soal

kebutuhan yang dapat dikatakan bahwa tidak akan ada suatu motivasi tanpa

adanya suatu kebutuhan yang dirasakan.Dalam perusahaan baik yang kecil

maupun besar para karyawan harus bekerja sesuai dengan perintah dari atasannya,

perintah tersebut bisa saja tidak sesuai dengan keinginan karyawann karena belum

pernah dialami atau dikerjakan sebelumnya dan akibatnya bisa saja karyawan

akan malas dalam mengerjakan apa yang diperintah oleh manajernya tersebut dan

dalam hal ini perusahaan perlu mewaspadai rasa malas karyawannya tersebut

karena hal itu merupakan tanda-tanda hilangnya motivasi dari diri karyawannya

dan dalam pemberian motivasi manajer perlu mengenal karakteristik dari setiap

karyawannya,Dengan demikian manajer dapat memotivasi karyawannya dengan

melihat karakteristik karyawannya yang satu dengan yang lainnya. Pada era

modern saat ini sedikit sekali pihak-pihak yang memperdulikan apakah karyawan

termotivasi atau tidak karena ada anggapan yang menyatakan bahwa perbaikan

dalam teknologi akan mampu mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut dan hal

(17)

Dalam suatu organisasi perasaan tak puas akan lebih cepat ketahuan

daripada perasaan puas, sama halnya dengan perilaku yang terjadi secara umum;

keluhan/komplain cenderung lebih cepat muncul daripada kepuasan; oleh karena

itu motivasi kerja sangatlah penting bagi perusahaan karena akan memberi

manfaat bagi karyawan maupun perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain,

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar

mereka mau bekerja sama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan (Drs. Malayu S.P. Hasibuan, 1996),

diberikannya motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai

tujuan antara lain: mendorong semangat karyawan, meningkatkan moral dan

kepuasan kerja karyawan, meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan

rasa rendah diri, meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi

karyawan, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, meningkatkan

kreativitas dan partisipasi karyawan, meningkatkan kesejahterahan karyawan,

mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjaannya

dan Dengan adanya motivasi kerja maka dapat dilihat pengaruhnya dari kinerja

karyawan; Kinerja karyawan merupakah hal penting dalam meningkatkan

produktivitas karyawan tersebut. Dalam meningkatkan kinerja karyawan

perusahaan harus dapat mengetahui faktor faktor yang dapat mempengaruhi

kinerja. Faktor tersebut diantaranya adalah motivasi kerja terhadap karyawan.

Menurut Raymond untuk memecahkan masalah terkait dengan peningkatkan

kinerja karyawan ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh

(18)

motivasi akan berpengaruh pada peningkatan kinerja karyawan. Dengan motivasi

yang kuat diharapkan kinerja yang dihasilkan karyawan dapat meningkat sehingga

tujuan atau harapan perusahaan dapat tercapai.

Berdasarkan uraian tersebut di atas peneliti memfokuskan penelitian pada

karyawan di PT.Asa Karya Perkasa Medan. Tempat dimana penelitian ini

dilaksanakan yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

penyaluran tenaga kerja yaitu “security’yang handal dan yang siap di tempatkan,

diberbagai perusahaan di kota Medan,misalnya di tempatkan di Palladium dan

berbagai mitra perusahaan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalahadakah pengaruh motivasi kerja secara simultan dan parsial

terhadap kinerja karyawan PT. Asa Karya Perkasa

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan dan

parsialpada karyawan PT. Asa Karya Perkasa Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi

bacaan di lingkungan Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fisip

(19)

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan bagi si peneliti.

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi

(20)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Motivasi

2.1.1 Pengertian Motivasi

Secara etimologis, istilah motivasi berasal dari bahasa latin yakni Movere,

yang berarti “menggerakkan”. (To Move). Ada banyak definisi para ahli mengenai

motivasi diantaranya adalah menurut James L. Gibson, dimana motivasi

merupakan sebuah konsep yang kita gunakan apabila kita menerangkan

kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi seseorang individu atau yang ada dalam diri

individu tersebut yang menginisiasi dan mengarahkan perilaku. Menurut

Hasibuan (2005) motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong

gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua

kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Definisi

lain dikatakan motivasi merupakan sebuah ciri psikologikal manusia yang

memberikan kontribusi kepada tingkat komitmen seseorang. Demikian juga

menurut American Encyclopedia; motivation: That predisposition (it self the

subject of much controvency) within the individual which arouses sustain and

direct his behaviour. Motivation in volve such factor as biological and emotional

needs that can only be inferred from observation behaviour. Motivasi adalah

kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri

seseorang yang membangkit topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya.

Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat

(21)

menjadi dorongan seseorang untuk bekerja ataupun dorongan terhadap

serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.

2.1.2 Aspek-aspek motivasi

Aspek motivasi terbagi menjadi 2 bagian :

a. Aspek aktif (dinamis)

Motivasi tampak sebagai suatu usahapositif dalam menggerakkan sumber

daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang

diinginkan.

b. Aspek pasif (statis)

Motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai

perangsang untuk dapat mengarahkan dan menggerakkan potensi sumber

daya manusia itu ke arah tujuan yang diinginkan.

2.1.3 Tantangan Motivasi

a) Motivasi Intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari perasaan puas dalam

melaksanakan pekerjaan itu sendiri. Motivasi intrinsik menyangkut dengan

kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dengan imbalan-imbalan intrinsik

misalnya suatu perasaan keberhasilan dalam hal melaksanakan tugas

tertentu yang sangat menarik dan menantang.

b) Motivasi Ekstrinsik, adalah motivasi yang ada kaitannya dengan imbalan

yang diterima seseorang sesudah melakukan pekerjaan. Imbalan-imbalan

ekstrinsik misalnya upah/gaji, promosi-promosi, pujian-pujian dan

(22)

2.1.4 Pola Motivasi

Pola motivasi yang dikemukakan oleh DR. David Mc. Clelland ialah sebagai

berikut :

a) Achievement Motivation: Adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau

mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan.

b) Affiliation Motivation: Adalah dorongan untuk melakukan

hubungan-hubungan dengan orang lain.

c) Competence Motivation: dorongan untuk berprestasi baik dengan

melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.

d) Power Motivation: dorongan untuk dapat mengendalikansuatu keadaan

dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam mengahancurkan

rintangan-rintangan yang terjadi.

2.1.5Jenis-jenis Motivasi

a) Motivasi Positf (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan

memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan

motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena

manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.

b) Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya

dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang

baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini semangat kerja

bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena mereka takut

(23)

Dari praktek kedua jenis motivasi di atas sering digunakan oleh manajer suatu

perusahaan. penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

2.1.6 Proses Motivasi

Proses motivasi haruslah diperhatikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan

dalam hal memotivasi karyawan, berikut ini adalah rangkaian proses motivasi :

a) Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan

organisasi baru kemudian para bawahan dimotivasi ke arah tujuan

tersebut.

b) Mengetahui Kepentingan, dalam proses motivasi penting mengetahui

kebutuhan/keinginan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut

kepentingan pimpinan dan perusahaan saja.

c) Komunikasi Efektif, dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi

yang baik dan efektif dengan bawahan, bawahan harus mengetahui apa

yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya

supaya insentif itu diperolehnya.

d) Integrasi Tujuan, dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan

perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan.

e) Fasilitas, manajer dalam memotivasi harus memberikan fasilitas kepada

perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran

pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada

(24)

f) Kerjasama , manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi

baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan; ini penting karena dalam

suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

2.1.7 Kendala-kendala Motivasi

Dalam memberikan motivasi terdapat pula di dalamnya kendala yang akan di

temui oleh pemberi motivasi,diantaranya :

a) Untuk menentukan motivasi yang paling tepat,sulit karena keinginan

setiap individu karyawan tidak sama.

b) Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif.

c) Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.

d) Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak.

2.2 Kinerja

2.2.1 PengertianKinerja

Kinerja menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja merupakan jawaban dari berhasil tidaknya tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan dan untuk tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan maka

dibutuhkan kinerja yang baik pula dari setiap karyawannya: kinerja karyawan

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi yang sesungguhnya yang dicapai seseorang). Berdasarkan definisi di atas

dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja

(25)

waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

Menurut Wikipedia, Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa indonesia

dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa asing “prestasi” dan

bisa pula berarti hasil kerja.

Kinerja mengandung komponen penting, yaitu:

1. Kompetensi berarti individu atau organisasi memiliki kemampuan

untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.

2. Produktivitas kompetensi tersebut di atas dapat diterjemahkan ke

dalam tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai

hasil kinerja (outcome)

2.2.2 Faktor-faktor Kinerja

Faktor-faktor kinerja yang dikemukakan A. Dale Timple (1992; 31) terdiri dari

faktor internal dan eksternal :

a) Faktor Internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan

sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang bik disebabkan karena

mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras,

sedangkan seseorang mempunyai kinerja buruk disebabkan orang tersebut

mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak memiliki

upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

b) Faktor Eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seseorrang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku,sikap dan

tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja dan

(26)

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja

Dalam suatu kinerja terdapat pula pencapaian kinerja,ada beberapa faktor

yang mempengaruhi pencapaian kinerja mnurut Keith Davis dalam A.A Anwar

Prabu Mangkunegara (2000; 67) ialah sebagai berikut :

i. Faktor Kemampuan (Ability)

Secara psikologis,kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ)

dan kemampuan reality (knowledge + skill) yang artinya, pimpinan dan

karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan

sehari-hari maka akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal.

ii. Faktor Motivasi (Motivation)

Motivasi diartikan suatu sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap

situasi kerja (situation) di lingkungan kerjanya. Mereka yang bersikapa

positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja

tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi

kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.

2.2.4 Aspek – Aspek standar pekerjaan

Adapun aspek-aspek standar pekerjaan terdiri dari aspek kuantitatif dan

aspek kualitatif. Aspek kuantitatif, meliputi :

1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan

3) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan

(27)

Sedangkan aspek kualitatif meliputi :

1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan

2) Tingkat kemampuan dalam bekerja

3) Kemampuan menganalisis data/informasi, kemampuan/kegagalan

menggunakan mesin/peralatan, dan

4) Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan konsumen).

2.2.5 Manajemen Kinerja SDM

Manajemen kinerja menurut Ahmad S. Ruky (2002: 6) adalah suatu

bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh

pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan

prestasi karyawan. Kinerja merupakan suatu proses perencanaan terhadap

pencapaian kinerja yang dikomunikasikan antara karyawan dengan atasannya.

Dengan asumsi membangun harapan :

a) Fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para pegawai

b) Seberapa besar melakukan pekerjaan pegawai bagi pencapaian tujuan

organisasi

c) Apa arti konkret melakukan pekerjaan dengan baik

d) Bagaimana karyawan dan atasannya langsung bekerja sama untuk

mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja

karyawan yang sudah ada sekarang.

e) Bagaimana prestasi kerja akan diukur

(28)

2.2.6 Tujuan Pelaksanaan Kinerja

Tujuan pelaksanaan kinerja haruslah diperhatikan karena akan berdampak bagi

pimpinan maupun bagi karyawan, berikut tujuan pelaksanaan manajemen kinerja

bagi pimpinan dan karyawan :

a) Mengurangi keterlibatan dalam semua hal

b) Menghemat waktu, karena para pegawai dapat mengambil berbagai

keputusan sendiri dengan memastikan bahwa mereka memiliki

pengetahuan serta pemahaman yang diperlukan untuk mengambil

keputusan yang benar

c) Adanya kesatuan pendapat dan mengurangi kesalahpahaman diantara

pegawai tentang siapa yang mengerjakan dan siapa yang bertanggung

jawab

d) Mengurangi frekuensi situasi dimana atasan tidak memiliki informasi pada

saat dibutuhkan

e) Pegawai mampu memperbaiki kesalahannya dan mengidentifikasikan

sebab-sebab terjadinya kesalahan

Adapun bagi para pegawai, tujuan pelaksanaan manajemen kinerja

adalah:

a) Membantu para pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya mereka

kerjakan dan mengapa hal tersebut harus dikerjakan serta memberikan

kewenangan dalam mengambil keputusan

b) Memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk mengembangkan

(29)

c) Mengenali rintangan-rintangan peningkatan kinerja dan kebutuhan sumber

daya yang memadai

d) Pegawai memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai pekerjaan

dan tanggung jawab kerja mereka.

2.3 Kerangka Berfikir

2.3.1 Hubungan Motivasi dengan Kinerja

Berdasarkan hasil penelitian Mc Clleland (1961), Edward Murray (1957),

Miler dan Gordon W. (1970), Anwar Prabu Mangkunegara, (2000) menyimpulkan

bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berperestasi dengan pencapaian

kinerja. Artinya, pimpinan, manajer dan pegawai yang mempunyai motivasi

berprestasi tinggi akan mencapai kinerja tinggi dan sebaliknya mereka yang

kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah. Untuk pencapaian

suatu kinerja dibutuhkan motivasi, motivasi yang bisa diartikan sebagai

kemampuan untuk mencapai suatu hal yang telah ditetapkan yaitu suatu kinerja

yang berdampak pada hasil kerja karyawan.

Berdasarkan teori yang disajikan mengenai pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan maka dapat dirumuskan suatu model konsep yaitu

sebagai berikut:

Variabel independent (X) Variabel dependen (Y)

Gambar 2.1 kerangka berfikir

(30)
(31)

Tanjung

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara dari pertanyaan yang ada

pada perumusan masalah peneliti ( Juliandi 2013 : 45 ). Dari pokok permasalahan

dan kajian teori diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya adalah

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian bersifat Pendekatan

Kuantitatif, yang artinya pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel

diukur dengan angka dan analisis dengan prosedur statistik dengan tujuan untuk

menghasilkan data sesuai dengan survei yang akan diperoleh di lapangan yang

dilakukan oleh peneliti dan dari kuisioner yang akan dibagikan untuk

mendapatkan hasil yang akurat.

3.2 Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

pada PT. Asa Karya Perkasa Medan.

3.3 Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam sebuah simbol

atau kata. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep

yang diteliti maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang

dipergunakan, yaitu :

1) Motivasi Kerja

Motivasi adalah keinginan untuk melakukan kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan dan tujuan tertentu. Motivasi karyawan dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik faktor internal maupun eksternal.

2) Kinerja

(33)

karyawan merupakan karakteristik terpenting yang menentukan keberhasilan

sebuah organisasi.

3.4 Definisi Operasional

1. Variabel motivasi. Motivasi adalah dorongan seseorang untuk bekerja yang

diindikasikan dari kemampuan orang yang bersangkutan dan pengalaman

kerja sebelumnya.

a. Pelatihan merupakan proses pengembangan kemampuan yang spesifik dan

pada akhirnya tidak memperoleh ijhazah (non degree).

b. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima dapat berupa fisik maupun

non fisik dan diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan

motivasi kepada tenaga kerja.

c. Prestasi adalah hasil kerja yang diperoleh oleh seseorang atas

pencapaiannya terhadap suatu hal yang telah direncanakannya

sebelumnya.

2. Variabel Kinerja. Kinerja merupakan hasil kerja dari seseorang karyawan

yang diindikasikan dari kuantitas kerja dan kualitas kerja.

a. Kuantitas kerja merupakan jumlah jam bekerja di luar jam kantor/lembur.

b. Kualitas kerja merupakan hal yang berkaitan dengan masalah ketelitian

bekerja, kerapian hasil bekerja, ketekunan bekerja.

3.5 Teknik sampling (Populasi dan sampel)

Langkah selanjutnya adalahmenentukan target yang akan disurvei yakni

populasi target. Populasi targetadalah sekelompok orang yang mempunyai

pengetahuan dan pandangan sertamampu memberikan tanggapan terhadap isi

(34)

1) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono; 2010).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang ditarik menjadi 40 orang

responden.

2) Sampel adalah wakil dari populasi. Menurut Sugiyono sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada

penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total

sampling, teknik ini menetukan sampel yang digunakan dengan mengambil

seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Berdasarkan

penjelasan di atas maka peneliti mengambil jumlah sampel adalah 100 orang

responden.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a.Data primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara), data primer yang dihasilkan

dalam penelitian ini merupakan hasil dari kuisioner yang disebarkan kepada

responden, dalam hal ini karyawan PT. Asa Karya Perkasa.

b.Data sekunder

Data sekunder yang berada di penelitian ini berasal dari studi pustaka yang

mendukung penulisan penelitian serta diperoleh dari literatur yang relevan

(35)

tambahan yaitu sumber data yang diperoleh dari sumber lain dengan cara

bertanya guna mencari tambahan data. Data ini meliputi data tentang kondisi

perusahaan mengenai masalah struktur organisasi dan jumlah karyawan.

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

a. Studi kepustakaan

Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu yang dilakukan dengan

membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti, skripsi maupun thesis sebagai acuan penelitian terdahulu dan

dengan cara browsing di internet untuk mencari artikel-artikel serta

jurnal-jurnal atau data-data yang dapat membantu dalam hasil penelitian.

b. Studi Lapangan

Merupakan suatu metode pengumpulan data secara langsung oleh peneliti

dengan cara sebagai berikut :

a) Angket/Kuisioner

Kuisioner adalah pertanyaan/pernyataan yang disusun untuk

mengetahui pendapat/persepsi responden penelitian tentang suatu

variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini kuesioner yang

digunakan bersifat tertutup artinya responden diharapkan

menjawab semua pertanyaan yang ada dan tidak diberi kesempatan

untuk menjawab di luar jawaban yang disediakan. Kuisioner ini

dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang

fenomena-fenomena yang diteliti mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja

(36)

Skala yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah skala

likert, dimana skala ini dirancang oleh Likert untuk mengukur

sikap, pendapat, persepsi seseorang/sekelompok orang tentang

fenomena sosial; opsi jawaban dari skala ini adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

No. Kategori Notasi Skor

1. Sangat Setuju SS 5

2. Setuju S 4

3. Ragu-ragu R 3

4. Tidak Setuju TS 2

5. Sangat Tidak

Setuju

STS 1

Berikut ini contoh skala Likert :

No Pernyataan SS S R TS STS

1 -

2 dst..

Dalam penelitian ini dibutuhkan pengembangan instrumen penelitian,

(37)

Intrumen Variabel

Indikator Nomor Item Instrumen/ Angket

Motivasi Kemampuan

Kinerja Kuantitas

Kualitas

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data

kuantitatif karena menganalis data yang berupa angka-angka/numerik. Data yang

diperolehdari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahapan analisis,

yaitu :

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen angket yang telah dirancang perlu diketahui kebenaran dan

keterpercayaannya. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuisioner yang

disebarkan tersebut perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan tujuan

untuk menguji apakah kuisioner yang disebarkan mendapatkan data yang

valid dan reliabel. Maka dari itu peneliti melakukan pengujian instrumen

penelitian dengan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS statistic.

Bentuk pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah

dengan pengujian sekali jalan (single trial administration), bentuk pengujian

sekali jalan adalah pengujian yang hanya diuji sekali saja yakni dengan cara

menyebarkan angket kepada responden yang sudah ditentukan sebelumnya

lalu diuji validitas dan reliabilitasnya, jika hasilnya valid dan reliabel maka

(38)

1. Validitas

Menurut Widayat (2004:87) validitas adalah suatu pengukuran yang

mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari

kesalahan sistematis dan kesalahan random. Pengukuran yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Validitas memiliki nama lain seperti sahih,tepat dengan tujuan untuk

mengetahui apakah angket memiliki validitas yang tinggi. Dalam

penelitian ini cara untuk menguji validitasnya adalah dengan korelasi item

total, yakni :

nΣxy – (Σx) (Σ) r =

√ { nΣx² - (Σx) ²} { nΣy² - (Σy)²

Kriteria menarik kesimpulan untuk menetukan valid tidaknya suatu

instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi

(disimbolkan dengan Sig); nilai kesalahan (Sig) hasil dari perhitungan

SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahan yang

ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (a). Umumnya

dalam penelitian sosial nilai (a) yang dipilih adalah 0,05, jika nilai

Sig<α0,05 maka suatu item yang diuji korelasinya adalah valid.

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

(39)

dipercaya pula. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang

handal dan dapat dipercaya maka hail penelitian juga dapat memiliki

tingkat keterpercayaan yang tinggi.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik Cronbach Alpha (Arikunto 2000) dengan rumus sebagai berikut :

k Σ౮ b²

r = { } { 1 - }

(k – 1 ) ౮1²

Dimana :

r = Reliabilitas Instrumen

k = banyaknya butir pernyataan

Σ౮ b² = jumlah varians butir

౮1² = Varians total

Kriteria penarikan kesimpulannya adalah jika nilai koefisien

reliabilitas (Cronbach Alpha) > 0,06 maka instrumen memiliki reliabilitas

yang baik atau dengan kata lain instrumen adalah reliabel atau terpercaya.

3.7.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara

satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini bertujuan

untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif

(40)

Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

X = Motivasi Kerja

b = Koefisien regresi

e = Error

3.7.2 Uji Simultan ( Uji F )

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen

atau terikat. Cara melakukan uji f adalah dengan membandingkan antar f tabel

dengan f hitung. Jika f hitung ≥ f tabel maka H o ditolak dan Ha diterima, namun

jika f hitung ≤ f tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima , adapun hipotesisnya

adalah sebagai berikut :

a. Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

(Motivasi Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

b. Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi

Kerja) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan).

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang

ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)

(41)

3.7.3 Uji Parsial ( Uji t )

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen; uji t

digunakan untuk melihat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di

PT. Asa Karya Perkasa secara parsial ( individu ). Caranya adalah dengan

membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung ≥ tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, namun jika t hitung ≤ tabel maka Ha ditolak dan Ho

diterima, adapun hipotesisnya adalah :

Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi

Kerja ) terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

Ha : ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( Motivasi Kerja)

terhadap variabel dependen ( Kinerja Karyawan )

Adapun kriteria penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Tidak H0 jika nilai probabilitas yang dihitung ≤ probabilitras yang

ditetapkan sebesar 0,05 (Sig. 2-tailed ≤α0,05)

b. Terima H0 jika nilai probabilitas yang dihitung > probabilitas yang

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Asa Karya Perkasa ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang

ketenagakerjaan. Yang lebih tepatnya Perusahaan ini banyak mengeluarkan

security-security yang handal dan yang siap ditempatkan di beberapa tempat di

kota medan misalnya saja di palladium dan berbagai tenpat lainnya. Perusahaan

ini dipimpin oleh seseorang yang memiliki jiwa bisnis dan memiliki sikap

kepemimpinan yang baik.

Kemampuan bisnis yang dimiliki pemimpin tersebut membawa perusahaan

ini menjadi perusahaan yang cukup bertumbuh dalam menyalurkan

security-security handal untuk ditempatkan di berbagai tempat, Perusahaan ini memiliki

banyak karyawanyang siap dipakai di berbagai tempat-tempat yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan. bermula pada tahun 1995-an perusahaan ini berdiri

dengan nama PT. Laskar Merah Putih dan pada tahun 2005 yang lalu perusahaan

tersebut berganti nama dengan nama PT. AKP dan sampai sekarang perusahaan

tersebut masih eksis dalam penyaluran tenaga kerja “security” .

Keyakinan pemilikpada perusahaan inidigabung dengan kemampuan

manajemennya membawa perusahaan tumbuh menjadi perusahaan yang baik

dibidangnya.AKP menjadi perusahaan ketenagakerjaan yang berkompeten di

(43)

4.1.1 Lokasi Perusahaan

Letak suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena

dapatmempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan perkembangan

selanjutnya, sehingga harus dipikirkan sebelumnya oleh pendiri perusahaan.

Berbicara mengenai lokasi, setiap orang yang hendak mendirikan suatu

perusahaan tentunya ingin mendapatkan lokasi perusahaan yang strategis. Oleh

karena itu, lokasi ditetapkan atas pertimbangan yang cermat terhadap semua

faktor yang mempunyai peranan penting dalam perusahaan. Guna menunjang

kelancaran jalannya aktivitas dan kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang

akan datang, PT.Asa Karya Perkasa melakukan pertimbangandan penentuan

lokasi perusahaan yang strategis dimana akan memberikan keuntungan bagi

perusahaan.

Adapun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan dalammemilih

lokasi perusahaan antara lain adalah:

1. Kemudahan dalam mendapatkan tenaga kerja

2. Kemudahan dalam akses transportasi

Kantor pusat PT. Asa Karya Perkasa berada di Jalan Gatot Subroto dekat

dengan petisah Medan; perusahaan ini memiliki beberapa penempatan tenaga

kerja, antar lain: JW Marriot dan Palladium. Dari beberapa tempat tersebut,

Penempatan karyawan yang paling banyak terdapat di palladium yang terletak di

jalan Raden Salehdekat dengan kantor walikota Medan. Dalam usahanya

memperoleh tenaga kerja, perusahaan tidak mengalami kesulitan karena

perusahaan ini tidak banyak menuntut persyaratan untuk menerima tenaga kerja

(44)

tercukupi, tenaga kerja ini tidak hanya berasal dari lingkungan lokasi perusahaan

saja melainkan juga dari lingkungan maupun daerah lainnya.

Sikap dari seorang pimpinan juga menjadi salah satu faktor yang penting

untuk melaksanakan pekerjaanini dengan baik karena ini sangat mempengaruhi

kualitas pekerjaan dari bawahannya. Bawahan akan semakin berkualitas jika di

dukung juga oleh sikap dari pemimpin yang terbuka ataupun transparan, sikap

yang transparan itu juga bisa ditunjukkan dengan pemberian motivasi kepada

setiap karyawan-karyawannya, tanpa adanya motivasi bisa saja pekerjaan terus

berjalan tetapi akan kurang efektif nantinyan jika karyawan-karyawan tersebut

diabaikan tanpa adanya pemberian motivasi maka dari itu perusahaan ini penting

untuk mengadakan baris-berbaris setiap paginya dalam pemberian motivasi

kepada karyawan.

Sasaran yang hendak dicapai perusahaan dalam jangka panjang

adalahsemakin memperbanyak tenaga-tenaga kerja baru untuk ditempatkan di

berbagai tempat dan itu adalah sebuah pencapaian yang akan diraih oleh

perusahaan dengan cara merekrut karyawan dengan tidak banyaknya persyaratan

yang diminta oleh perusahaan.Untuk jangka pendek perusahaan berusaha

mempertahankanprestasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada

cuctomer ataupun pengunjung yang datang ke palladium karena dengan

memberikan pelayanan yang prima maka akan sangat berpengaruh positif untuk

peningkatan kualitas pekerjaan dan untuk perusahaan .

4.1.2 Struktur Organisasi

(45)

Dengan adanya struktur organisasi akan kelihatan lebih jelas dalam hal pembagian

tugas dan tanggung jawab. Sehingga memudahkan untuk mengarahkan dan

mengawasi dalam hal pelaksanaan kegiatan yang telah di rencanakan terlebih

dahulu. Berikut ini struktur organisasi PT. Asa Karya Perkasa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Asa Karya Perkasa Medan

Dewan Komisaris

Dewan Pengawas

General Manajer

Dept. claim Dept. Pelatihan Karyawan

Dept. Personalia

Staff Personalia Pimpinan

Lapangan

(46)

4.1.3 Personalia

1. Jumlah Karyawan

Agar kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat terpenuhi maka ditentukan

berdasarkanperencanaan yang diteliti dan dianalisis dari suatu organisasi

perusahaan internalnya makaselanjutnya dapat pula diketahui berbagai macam

pekerjaan yang terdapat di dalamperusahaan tersebut. Oleh karena itulah

perencanaan harus cermat untuk suatu kebutuhantenaga kerja yang memerlukan

usaha bersama dari seluruh bagian di dalam suatu perusahaanyang bersangkutan.

Bagian personalia mempunyai tanggung jawab sepenuhnya di dalam

menyusunkebutuhan akan tenaga kerja serta mengisi jabatan-jabatan yang kurang.

Untuk maksud diatas harus ada seorang petugas dan juga harus ada kerjasama dari

berbagai bagian di dalamuatu perusahaan, di dalam usaha pemenuhan tenaga

kerja.Jumlah tenaga kerja yang dimiliki berbeda diantara satu perusahaan dengan

perusahaanyang lain. Jumlah tenaga kerja di suatu perusahaan tersebut,tergantung

besar kecilnyaperusahaan yang bersangkutan. Semakin besar perusahaan, maka

semakin besar pula jumlahtenaga kerja yang dibutuhkan, khusus untuk PT. Asa

Karya Perkasa memperkerjakan karyawan sebanyak 151 orang.

2. Jam Kerja Karyawan

Untuk pengaturan jam karyawan pada perusahaan, ditentukan pada pekerjaan

(47)

No Karyawan Hari Kerja Jam Kerja Jam/Hari

Jam kerja di atas untuk non shift berlaku untuk karyawan sebagai

pimpinan perusahaanatau kepala bagian yang bekerja di kantor termasuk juga

karyawan administrasi kantor, Sedangkan untuk karyawan kantor yang

menggunakan shift berlaku untuk karyawan yang bekerja di lapangan sebagai

satpam.

4.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Menjadi perusahaan besar yang terbaik, menguntungkan dan memiliki peran

dominan dalam bidang ketenagakerjaan

2. Misi

Menyediakan tenaga-tenaga kerja yang handal, berkualitas dan mampu

(48)

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Deskriptif Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah sebahagian dari karyawan yang

bekerja di PT. Asa Karya Perkasa selama penelitian berlangsung yang berjumlah

40 orang. Penentuan sampel dilakukan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa

responden adalah karyawan yang bekerja di PT.Asa Karya Perkasa. Penyajian

data mengenai identitas responden di sini untuk memberikan gambaran tentang

keadaan diri pada responden. Adapun gambaran tentang responden yang menjadi

sampel dalam penelitian ini di klasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, umur,

pekerjaan pelanggan, dan frekuensi belanja. Dibawah ini akan dibahas mengenai

kondisi dari masing-masing klasifikasi demografis responden tersebut.

1. Jenis kelamin

Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi

jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden No Kategori Jumlah Presentase

1 Laki-Laki 75 Orang 75%

‚ Perempuan 25 Orang 25%

Jumlah 100 Orang 100%

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015)

Data di atas terlihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak (75%) jika

dibandingkan dengan jumlah responden perempuan (25%). Hal ini

(49)

2. Umur responden

Umur responden menggambarkan tingkat pengalaman dan kedewasaan pola

pikir responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut

tingkat responden yakni usia responden :

Tabel 4.2 Umur Responden

No Kategori Jumlah Presentase

1 <20 Tahun 10 10 %

2 21-29 Tahun 63 63 %

3 30-39 Tahun 27 27%

Jumlah 100 100 %

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner, 2015 )

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar berdasarkan usia

adalah berada pada responden yang memiliki umur dibawah 21-29tahun sebanyak

63%, kemudian diikuti oleh dengan responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak

27%, dan yang terakhir yaitu usia dibawah 20 tahun sebanyak 10%.

3. Pendidikan Terakhir

Berdasarkan identifikasi menurut pendidikan terakhir responden akan dilihat

jumlah distribusi responden menurut jenjang pendidikannya, yang hasilnya dapat

(50)

Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir

No Pendidikan

Terakhir Jumlah Presentase

1 SLTA 79Orang 79 %

2 D3 15 Orang 15 %

3 Sarjana 6 Orang 6 %

Jumlah 100 Orang 100 %

(Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2015 )

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan di PT.Asa Karya

Perkasa memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 79 orang atau 79%, diikuti

oleh responden yang berpendidikan D3 yaitu

sebanyak 15 orang atau 15%, dan yang terakhir berpendidikan Sarjana sebanyak 6

orang atau 6%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan memiliki

pendidikan terakhir SLTA.

4. Status Perkawinan

Status perkawinan responden menjelaskan tentang hubungan yang dijalin oleh

responden, sehingga dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menurut status

perkawinan responden yakni :

Tabel 4.4 Status Perkawinan

No Status

Perkawinan Jumlah Presentase

1 Kawin 45Orang 45 %

2 Belum kawin 55 Orang 55 %

Jumlah 100 Orang 100 %

(51)

Tabel di atas menunjukkan bahwa karyawan di PT. Asa Karya Perkasa

yang memiliki status belum kawin atau belum menikah lebih banyak daripada

yang sudah menikah, dapat kita lihat jumlah yang belum menikah sebanyak 55

orang sedangkan jumlah yang sudah menikah sebanyak 45 orang

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 1. Deskripsi Data variabel Motivasi Kerja(X)

Variabel penelitian X merupakan variabel yang menjelaskan mengenai

Motivasi Kerja. Variabel ini memuat tiga belas pertanyaan dan telah dibagikan

pada responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban

responden. Dalam penelitian ini, kuesioner yang dibagikan menggunakan skala

Likert. Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel

penelitian X(Motivasi Kerja) diantaranya sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Kerja (X) N

3. Semua peralatan kerja

(52)

Berdasarkan tabel 4.5 tanggapan responden mengenai Motivasi Kerja di atas

dapat dijelaskan bahwa:

5. Saya merasa senang

bila pekerjaan saya selama bekerja di akui oleh atasan

10 Saya merasa senang

bisa mendaptkan partner kerja yang baik dalam bekerja

12 Saya mampu membagi

tugas dengan baik dengan teman sekerja saya

32 32 58 58 10 10 0 0 0 0 100 100

13 Karyawan meiliki

sikap kerjasama yang cukup baik

(53)

a. Pada pernyataan pertama “Perusahaan memberikan Pelatihan bagi setiap

karyawan untuk bertindak dengan aman”, dapat diketahui bahwa responden

yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat 24 orang responden atau24%,

66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 10 orang responden atau

10% menyatakan cukup setuju,Dari hasil perhitungan tersebut diketahui

bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

b. Pada pernyataan kedua “Saya merasa puas dengan mendapat pelatihan di

tempat saya bekerja”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

pilihan sangat setuju terdapat 23 orang responden atau 23%, 68 orang

responden atau 68% menyatakan setuju, 9 orang responden atau 9%

menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

responden paling banyak menjawab setuju.

c. Pada pernyataan ketiga “Semua peralatan kerja dalam kondisi baik dan layak

pakai”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju

terdapat terdapat 18 orang responden atau 18%, 68 orang responden atau 68%

menyatakan setuju, 13orang responden atau 13% menyatakan cukup setuju

dan 1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

d. Pada pernyataan keempat “Perusahaan memberikan petunjuk kerja yang dapat

mempermudah pekerjaan saya”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau

20%, 72 orang responden atau 72% menyatakan setuju, 6 orang responden

(54)

setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling

banyak menjawab setuju.

e. Pada pernyataan kelima “Saya merasa senang bila pekerjaan saya selama

bekerja di akui oleh atasan”, dapat digambarkan bahwa responden yang

menjawab sangat setuju terdapat terdapat 20 orang responden atau 20%,

71orang responden atau 71% menyatakan setuju, 7 orang responden atau 7%

menyatakan cukup setuju dan 2 orang atau 2% menyatakan tidak setuju . Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

f. Pada pernyataan keenam “Perusahaan memberikan jaminan kesehatan kepada

setiap karyawan”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan

sangat setuju terdapat terdapat 7 orang responden atau 7%, 74 orang

responden atau 74% menyatakan setuju, 16 orang responden atau 16%

menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

g. Pada pernyataan ketujuh “Perusahaan menyediakan obat-obatan untuk

pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan”, dapat diketahui bahwa

responden yang menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 7 orang

responden atau 7%, 56 orang responden atau 56% menyatakan setuju, 34

orang responden atau 34% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3%

menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

(55)

h. Pada pernyataan kedelapan “Saya dipromosikan oleh atasan untuk menjabat

posisi lebih tinggi, jika bekerja rajin”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 5 orang responden atau 5%,

66 orang responden atau 66% menyatakan setuju, 26 orang responden atau

26% menyatakan cukup setuju dan 3 orang atau 3% menyatakan tidak setuju.

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

i. Pada pernyataan kesembilan “Atasan saya selalu memberikan saya pujian

apabila saya menjalankan tugas pekerjaan dengan baik dan memuaskan”,

dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat setuju

terdapat terdapat 27orang responden atau 27%, 64 orang responden atau 64%

menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan

1 orang atau 1% menyatakan tidak setuju. Dari hasil perhitungan tersebut

diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju

j. Pada pernyataan kesepuluh “Saya merasa senang bisa mendaptkan partner

kerja yang baik dalam bekerja”, Saya mampu berkomunikasi dengan baik

pada waktu melaksanakan tugas”, dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 30 orang responden atau

30%, dan 63 orang responden atau 63% menyatakan setuju, 6 orang atau 6%

menyatakan cukup setuju dan 1 orang atau 1% menjawab tidak setuju. Dari

hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak

menjawab setuju.

k. Pada pernyataan kesebelas “Saya mampu berkomunikasi dengan baik pada

(56)

menjawab pilihan sangat setuju terdapat terdapat 36 orang responden atau

36%, 55 orang responden atau 55% menyatakan setuju, 9 orang responden

atau 9% menyatakan cukup setuju, Dari hasil perhitungan tersebut diketahui

bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

l. Pada pernyataan keduabelas “Saya mampu membagi tugas dengan baik

dengan teman sekerja saya”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab

pilihan sangat setuju terdapat 32 orang responden atau 32%, 58 orang

responden atau 58% menyatakan setuju, 10 orang responden atau 10%

menyatakan cukup setuju , Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa

responden paling banyak menjawab setuju.

m. Pada pernyataan ketigabelas “Karyawan memiliki sikap kerjasama yang

cukup baik”, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab pilihan sangat

setuju terdapat 38orang responden atau 38%, 48 orang responden atau 48%

menyatakan setuju, 8 orang responden atau 8% menyatakan cukup setuju dan

6 orang responden atau 6% menjawab tidak setuju. Dari hasil perhitungan

tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menjawab setuju.

2. Deskripsi Data Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Variabel penelitian Y merupakan variabel yang menjelaskan mengenai Kinerja

Karyawan. Variabel ini memuat tujuh pernyataan yang telah dibagikan pada

responden terlebih dahulu, lalu kemudian dianalisis sesuai dengan jawaban

responden.

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden berdasarkan variabel penelitian

(57)

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan tabel 4.6 tanggapan responden mengenai Kinerja Karyawan di

atas dapat dijelaskan bahwa:

No

1. Saya selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab untuk

mencapai hasil yang

maksimal

24 24 68 68 7 7 1 1 0 0 100 100

2. Saya selalu berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan target waktu kerja yang telah ditentukan

28 28 66 66 15 15 1 1 0 0 100 100

3. Saya selalu hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan di tempat kerja

32 32 59 59 9 9 0 0 0 0 100 100

4. Saya selalu terbuka

untuk menerima kritik atau saran atas hasil kerja yang saya peroleh

30 30 61 61 9 9 0 0 0 0 100 100

5. Pekerjaan yang saya

tekuni dapat saya agar selalu masuk kerja dengan tepat waktu

Gambar

Gambar  2.1 kerangka berfikir
Gambar 4.1  Struktur Organisasi
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2   Umur Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang mengurutkan dan menuliskan urutan peristiwa pada teks (Bahasa Indonesia KD 3.8 dan 4.8) serta

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik berbantuan media puzzle untuk meningkatkan pemahaman konsep, aktivitas belajar, dan

kepada Penyelenggara UN Kabupaten/Kota dan pihak terkait – untuk memperhatikan beberapa penekanan UN tahun 2013 yaitu antara lain : Jumlah paket soal, ketiadaan ujian

Web geoservices is the obvious graduation of Geographic Information System in a distributed environment through a simple browser. It enables organizations to share

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

The output of this function is the data and accordingly data rate (at generation stage) is taken as indication of performance of the imaging system as data

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir. RKA SKPD 2.2 PEMERINTAH

46 6759761662300012 QONI'ATUL HUSNIYAH S.Si P Non PNS UPT SMPN 4 Rejoso, RT/RW: 03/02 Guru Kelas.. NUPTK