• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH DISPLAY PRODUK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA SWALAYAN WILLOW MART BINJAI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosisl dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

Sally Sisva 110907067

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

▸ Baca selengkapnya: mengapa display produk diperlukan adanya perawatan

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : Sally Sisva

NIM : 110907067

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli

Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Medan, Juni 2015

Dosen Pembimbing Ketua Prorgam Studi

Agus Edy Rangkuti, SE, MSi

NIP. 197208172005011001 NIP. 195908161986111001

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA

Dekan

(3)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Nama : Sally Sisva

Nim : 110907067

Program Studi : Ilmu Admnistrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M,Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai, bagaimana tanggapan konsumen atas pelaksanaan display produk tersebut, dan seberapa besar pengaruh pelaksanaan display produk tersebut terhadap minat beli konsumen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda. Berdasarkan pendekatan metode penelitian yang digunakan, maka penulis menyebarkan kuisioner kepada 95 orang sampel dari 2.100 orang populasi. Sampel merupakan konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa display produk terdiri dari window display, interior display, dan exterior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

Pada pengujian secara parsial (uji statistik t) menunjukkan bahwa nilai thitung >

ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu display produk berpengaruh terhadap minat

beli konsumen. Dengan menggunakan rumus koefisien penentu didapatkan pula hasil bahwa display produk memberikan kontribusi pengaruh terhadap minat beli konsumen sebesar 52,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 47,1% lagi minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.

(4)

ABSTRACT

Analysis Of The Influence Of Product Display On Consumer Buying Interest At Swalayan Willow Mart Binjai

Name : Sally Sisva

NIM : 110907067

Departement : Science Of Bussines Administration Faculty : Science Of Social and Politic Advisor : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

The purpose of this survey is to determine how the implementation of toiletries product display at Swalayan Willow Mart Binjai, how consumer feedback on the implementation of product display, and how much influence the implementation of product display on consumer buying interest.

This survey uses a quantitative approach and multipleregression analysis. Based on approach of survey method used, the author distributing uestionnaires to 95 people as sample of 2.100 people as population. The sample of consumers who have purchased toiletries product at Swalayan Willow Mart Binjai. Data processing uses Microsoft Excel and SPSS version 17.

The results showed that the product display such as window display, interior display, and exterior display gave positive and significant influence on consumer buying interest at Swalayan Willow Mart Binjai.

The parcial test (t statistical test) showed that the value of tcount > ttable, then H0 is reject and Ha is accept, the product display gave influence on consumer buying interest. By using the formula of coefficient determinant found also that the result showed product display contributed influence on consumer buying interest at 52,9%. This is shows that 47,1% of consumer buying interest is influenced by other factors.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan penelitian skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat kelulusan dan mendapatkan gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, nasehat dan

dorongan baik secara moril maupun materiil selama proses penelitian

berlangsung.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA, selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

4. Bapak Agus Edy Rangkuti, SE, MSi selaku dosen pembimbing atas ilmu, nasihat, dan bimbingannya.

5. Kak Siswati Saragi, S.Sos, MSP selaku dosen penguji atas ilmu, nasehat, dan bimbingannya.

(6)

Utara atas bantuannya sejak awal perkuliahan penulis mulai dari pengurusan

KRS, KHS, dan segala urusan administrasi lainnya.

7. Pihak Swalayan Willow Mart Binjai yang telah mengizinkan penulis untuk

melaksanakan penelitian di swalayan tersebut.

8. Para responden yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh penulis

yang telah berbaik membantu penulis dalam mengisi kuisioner penelitian

skripsi ini.

9. Sahabat – sahabat seperjuangan terkasih yang tergabung dalam Geng Geboy

Mujair, yaitu Indah Fahrunisa, Henni Damanik, Rini Ernita, M. Ghofur

Dwiyanto M. Ghofar Triyono, Reza Pahlevi, Alfis Vikram, Dwi Yuda

Syaputra, dan Derick Azwindy atas bantuan, dukungan dan motivasi yang

diberikan kepada penulis, tanpa kalian langit tak berbintang.

10.Evi Rahmadhani selaku teman yang selalu mendukung dan memberi bantuan

kepada penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

11.Teman – teman tersayang Star Shop CS, yaitu Novia Lubis, Amanda

Youlanda, Irva Darma Lestari, Rani Ananda Ginting, dan Indah atas dukungan

dan bantuan dalam proses penyelesaian penelitian ini.

12.Saudara sepupu kesayangan, Unita Sukma Zuliani Nst, S.Si dan Dwi Kartika

Zuliani Nst yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan selama

masa perkuliahan penulis.

13.Bang Randhy dan bang Wahyu selaku teman dan abang angkat penulis yang

telah member dukungan dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

(7)

14.Teman – teman kesayangan yang tergabung dalam grup line “Rumpi”, Astrifa

Tasha, Wizni Syahputri, Nanda Kalo, dan Dhani Adetya yang telah

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

15.Seorang teman yang pernah memberikan dukungan, motivasi, dan bantuan

kepada penulis selama proses penelitian sedang berlangsung.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dpat bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya, khususnya untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta memberikan balasan kepada pihak – pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin

Medan, Juni 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

2.4 Hubungan Display Produk Terhadap Minat Beli ... 18

2.5 Penelitian Terdahulu ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

3.3 Populasi dan Sampel ... 21

3.3.1 Populasi ... 21

(9)

3.4 Hipotesis ... 23

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas ... 28

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 29

3.8.2 Pengujian Hipotesis ... 29

3.8.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 29

3.8.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ... 30

3.8.2.3 Uji Parsial (Uji Statistik t) ... 30

4.3 Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai ... 34

4.3.1 Uraian Tugas ... 35

4.4.2.1.1 Distribusi Jawaban Variabel Window Display ... 44

4.4.2.1.2 Distribusi Jawaban Variabel Interior Display ... 45

(10)

4.4.2.2 Deskripsi Data Variabel Minat Beli (Y) ... 53

4.5 Hasil Analisis Data ... 57

4.5.1 Hasil Validitas ... 57

4.5.2 Hasil Reliabilitas ... 58

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.6.1 Uji Normalitas ... 60

4.6.2 Uji Multikolinearitas ... 61

4.6.3 Uji Heteroskedastisitas ... 62

4.7 Uji Hipotesis ... 63

4.7.1 Analisis Linear Berganda ... 63

4.7.2 Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F) ... 65

4.7.3 Uji Parsial (Uji Statistik T) ... 66

4.7.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 68

4.8 Pembahasan ... 69

4.8.1 Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli ... 69

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peningkatan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries

Pada Swalayan Willow Mart Binjai ... 4

Tabel 1.2 Penurunan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries Pada Swalayan Chang Market Binjai ... 4

Tabel 3.1 Bagan Operasional Variabel ... 25

Tabel 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 18

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 39

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/Uang Saku Tiap Bulan ... 39

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pembayaran ... 40

Tabel 4.6 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Etalase Depan Swalayan Willow Mart Binjai ... 41

Tabel 4.7 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Mampu Menarik Perhatian Responden ... 42

Tabel 4.8 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Pemajangan Produk Toiletries dan Detail Harga Menggambarkan Keseluruhan Daya Tarik Pada Swalayan Willow Mart Binjai ... 43

(13)

Tabel 4.10 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Pemajangan Produk Toiletries yang Selalu Up To Date ... 45 Tabel 4.11 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Penataan Produk Toiletries Secara Kreatif Pada Swalayan

Willow Mart Binjai ... 46 Tabel 4.12 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Display Produk Toiletries Memudahkan Konsumen Memilih

Produk ... 47 Tabel 4.13 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Pemberian Harga Khusus Saat Distribusi Display Produk

Toiletries Di Luar Swalayan Willow Mart Binjai ... 48 Tabel 4.14 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Distribusi Display Produk Toiletries Di Luar Swalayan Willow

Mart Binjai Dilakukan Secara Rutin ... 49 Tabel 4.15 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Swalayan Willow Mart Binjai Menjadi Lebih Terkenal

Setelah Pendistribusian Display Produk Di Luar Swalayan ... 50 Tabel 4.16 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Distribusi Display Produk Toiletries Dilakukan Di Sekitar

Area Swalayan Willow Mart Binjai ... 51 Tabel 4.17 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Ketertarikan Responden Berbelanja Di Swalayan Willow Mart

Binjai Daripada Swalayan Lain ... 52 Tabel 4.18 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan

Belanja Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai

(14)

Pemilihan Belanja Produk Toiletries Pada Swalayan Willow

Mart Binjai Karena Sudah Terkenal ... 54

Tabel 4.20 Distribusi Tentang Jawaban Responden Terkait Dengan Kenyamanan Swalayan Willow Mart Binjai ... 55

Tabel 4.21 Hasil Validitas Variabel Display Produk (X) ... 56

Tabel 4.22 Hasil Validitas Variabel Minat Beli (Y) ... 56

Tabel 4.23 Hasil Reliabilitas Variabel Display Produk (X) ... 57

Tabel 4.24 Hasil Reliabilitas Variabel Minat Beli (Y) ... 58

Tabel 4.25 Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.26 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

Tabel 4.27 Hasil Analisis Linear Berganda ... 62

Tabel 4.28 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 63

Tabel 4.29 Hasil Uji Parsial (Uji T) ... 64

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 3 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

Lampiran 4 Bukti Hadir Di Seminar Proposal Skripsi Lampiran 5 Bukti Acc Seminar Proposal (Cover) Lampiran 6 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi

untuk Dosen Pembimbing

Lampiran 7 Surat Undangan Seminar Proposal Skripsi untuk Dosen Penguji Lampiran 8 Jadwal Seminar Proposal Skripsi

Lampiran 9 Berita Acara Seminar Proposal Rencana Usulan Penelitian Lampiran 10 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 11 Berkas Penilaian Seminar Proposal

Lampiran 12 Berita Acara Seminar Praktek Internship/Magang Lampiran 13 Surat Izin Penelitian

Lampiran 14 Hasil Wawancara Lampiran 15 Dokumentasi

(16)

ABSTRAK

Analisis Pengaruh Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Swalayan Willow Mart Binjai

Nama : Sally Sisva

Nim : 110907067

Program Studi : Ilmu Admnistrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Ilmu Politik Pembimbing : Agus Edy Rangkuti, S.E, M,Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan display produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai, bagaimana tanggapan konsumen atas pelaksanaan display produk tersebut, dan seberapa besar pengaruh pelaksanaan display produk tersebut terhadap minat beli konsumen.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dan analisis regresi berganda. Berdasarkan pendekatan metode penelitian yang digunakan, maka penulis menyebarkan kuisioner kepada 95 orang sampel dari 2.100 orang populasi. Sampel merupakan konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart Binjai. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS versi 17.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa display produk terdiri dari window display, interior display, dan exterior display berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

Pada pengujian secara parsial (uji statistik t) menunjukkan bahwa nilai thitung >

ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu display produk berpengaruh terhadap minat

beli konsumen. Dengan menggunakan rumus koefisien penentu didapatkan pula hasil bahwa display produk memberikan kontribusi pengaruh terhadap minat beli konsumen sebesar 52,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 47,1% lagi minat beli konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor lain.

(17)

ABSTRACT

Analysis Of The Influence Of Product Display On Consumer Buying Interest At Swalayan Willow Mart Binjai

Name : Sally Sisva

NIM : 110907067

Departement : Science Of Bussines Administration Faculty : Science Of Social and Politic Advisor : Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si

The purpose of this survey is to determine how the implementation of toiletries product display at Swalayan Willow Mart Binjai, how consumer feedback on the implementation of product display, and how much influence the implementation of product display on consumer buying interest.

This survey uses a quantitative approach and multipleregression analysis. Based on approach of survey method used, the author distributing uestionnaires to 95 people as sample of 2.100 people as population. The sample of consumers who have purchased toiletries product at Swalayan Willow Mart Binjai. Data processing uses Microsoft Excel and SPSS version 17.

The results showed that the product display such as window display, interior display, and exterior display gave positive and significant influence on consumer buying interest at Swalayan Willow Mart Binjai.

The parcial test (t statistical test) showed that the value of tcount > ttable, then H0 is reject and Ha is accept, the product display gave influence on consumer buying interest. By using the formula of coefficient determinant found also that the result showed product display contributed influence on consumer buying interest at 52,9%. This is shows that 47,1% of consumer buying interest is influenced by other factors.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya sebuah perusahaan atau organisasi bisnis bertujuan untuk

bertahan, berkembang dan mendapatkan laba. Hal tersebut tentunya dapat dicapai

dengan menggunakan strategi yang mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Persaingan merupakan suatu bentuk usaha yang dilaksanakan untuk mendapatkan

kemenangan atau mendapatkan posisi yang lebih baik tanpa harus terjadi benturan

fisik atau konflik.Para pebisnis harus memikrikan strategi yang tepat dan efektif

agar bisnisnya tetap eksis dan berkembang lebih baik lagi.Dalam menarik

konsumen untuk melakukan pembelian, pebisnis harus mampu menerapkan

konsep pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar sasaran.Konsep

pemasaran yang tepat tentunya diharapkan mampu memenangkan hati konsumen

dan mencapai keunguulan kompetitif dalam persaingan.

Display produk merupakan salah satu konsep pemasaran yang dianggap

penting karena mampu menarik minat beli konsumen. Dengan adanya display

atau penataan produk yang menarik, konsumen akan tertarik dengan produk yang

ditawarkan. Display produk akan merangsang rasa penasaran konsumen untuk

menuju produk yang telah ditata sedemikian menarik, kemudian timbul rasa ingin

membeli produk tersebut walaupun pada awalnya produk tersebut tidak termasuk

dalam daftar pembelian. Pembelian yang tidak direncanakan (impulsive buying)

kemudian dilakukan secara sadar oleh konsumen. Adapun tujuan penataan produk

(display) menurut Wibowo (2008) dapat digolongkan sebagai berikut:

(19)

a. Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian para

pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu,

dan sebagainya.

b. Desire dan action customer, yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki

barang-barang yang dipamerkan di toko, setelah masuk ke toko kemudian

melakukan pembelian.

Menurut Kotler (2013), seseorang yang termotivasi siap untuk segera

melakukan tindakan. Bagaimana tindakan sesorang yang termotivasi akan

dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan

sebagai sebuah proses yang digunakan individu untuk memilih,

mengorganisasikan, dan menginterpretasikan masukan informasi guna

menciptakan sebuah gambaran. Persepsi dapat dipengaruhi oleh rangsangan fisik.

Dalam hal ini yang menjadi salah satu contoh rangsangan fisik adalah display

produk.

Terbukti dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hefry Wika

Kusuma dan Ainur Rochmaniah menunjukkan bahwa keputusan pembelian

konsumen juga dipengaruhi oleh display produk sebesar 0,52 persen. Angka ini

juga menunjukkan bahwa ada faktor – faktor lain yang memperngaruhi minat beli

dan keputusan pembelian konsumen. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan

ataupun perbaikan display produk pada bisnis bisnis ritel agar lebih mampu

menarik minat beli konsumen. Namun pada penelitian yang juga dilakukan oleh

peneliti terdahulu yaitu Wan Sheila Asmarina Baros menunjukkan fakta lain yaitu

besarnya pengaruh store atmosphere terhadap keputusan pembelian pada Ranch57

(20)

atmospherememberikan pengaruh sebesar 61,3 persen yang berarti store

atmosphere pada café terssebut telah diatur cukup bagus dan menarik.

Semakin maraknya bisnis ritel di berbagai kota di Indonesia, baik yang

berjenis mall, butik, swalayan dan lain sebagainya telah menjadikan bisnis ini

banyak digemari berbagai pihak, baik sekedar pengisi waktu luang, mendapatkan

tambahan pendapatan, maupun ditekuni sebagai mata pencaharian utama. Bisnis

ritel dipercaya dapat mendatangkan untung yang besar jika dikelola secara tepat.

Pada umumnya konsumen lebih memilih untuk berbelanja langsung ke swalayan

karena store atmosphere yang lebih nyaman dan display produk yang menarik.

Selain itu konsumen dapat memilih dan mengambil sendiri serta meneliti secara

detail produk yang ingin dibeli tanpa harus mengantri menunggu penjual yang

memberikan produk tersebut seperti pada grosir ataupun toko eceran lainnya.

Salah satu bisnis yang bergerak di bidang ritel adalah Swalayan Willow

Mart di Kota Binjai yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat

sekitar.Meskipun bisnis ini masih terbilang seumur jagung, swalayan ini mampu

berkembang pesat jika dilihat dari ramainya konsumen yang berkunjung untuk

berbelanja setiap harinya.Puncak keramaian swalayan ini biasanya terjadi pada

sore dan malam hari, terlebih lagi ketika menjelang hari-hari besar, seperti Hari

Raya Imlek, Natal, Tahun Baru dan sebagainya. Berdasarkan kegiatan prasurvey

yang telah dilakukan oleh peneliti dalam jangka waktu satu bulan maka diperoleh

data peningkatan minat beli konsumen terhadap produk toiletries di Swalayan

(21)

Tabel 1.1

Peningkatan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries

Minggu ke- Penjualan (dalam satuan unit)

1 340

2 360

3 380

4 420

Sumber: Sales Produk Toiletries Pada Swalayan Willow Mart Binjai Hasil penelitian pada tahun 2015

Berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai tabel di atasmenunjukkan

bahwasetiap minggunya terjadi peningkatan penjualan produk toiletries pada

swalayan tersebut.Hal ini menunjukkan bahwa ada suatu indikator yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian khususnya pada produk

toiletries.

Sebagai perbandingan, peneliti juga telah melakukan kegiatan survey pada

Swalayan Chang Market Binjai yang letaknya hanya berjarak sekitar dari

Swalayan Willow Mart Binjai. Dalam jangka waktu satu bulan juga telah

diperoleh data penurunan minat beli konsumen terhadap produk toiletries pada

Swalayan Chang Market sebagai berikut:

Tabel 1.2

Penurunan Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Toiletries

Minggu ke- Penjualan (dalam satuan unit)

1 290

2 280

3 250

4 220

Sumber: Sales Produk Toiletries Pada Swalayan Chang Market Binjai

(22)

Berdasarkan informasi yang diperoleh sesuai table di atas menunjukkan

bahwa terjadi penurunan penjualan produk toiletries pada Swalayan Chang

Market Binjai.Selisih penjualan produk toiletries pada Swalayan Chang Market

juga jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Swalayan Willow Mart

Binjai.Dalam hal ini maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen pada Swalayan

Willow Mart Binjai.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas,

maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini,

adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan display produk pada Swalayan Willow Mart

Binjai?

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan display produk

pada Swalayan Willow Mart Binjai?

3. Seberapa besar pengaruh display produk terhadalayan Willow Mart

Binjai?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan hasil perumusan masalah di atas, maka

penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan display produk yang dilakukan oleh

Swalayan Willow Mart Binjai.

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan display

(23)

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh display produk terhadap

minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai.

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Swalayan Willow Mart Binjai penelitian ini dapat dijadikan sebagai

referensi pengetahuan lebih untuk mengembangkan bisnisnya.

2. Bagi Program Studi dapat memberikan bahan tambahan referensi untuk

digunakan dalam penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti selanjutnya sebagai tambahan kajian khususnya mengenai

analisis pengaruh display produk terhadap minat beli konsumen yang akan

digunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.4 Batasan Penelitian

Dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga biaya dan banyaknya produk

yang ditawarkan pada Swalayan Willow Mart Binjai, serta untuk menjaga agar

penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan

masalah.Dengan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini dibatasi hanya pada

display produk toiletries serta pengaruhnya terhadap minat beli konsumen pada

(24)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Produk

2.1.1 Defenisi Produk

Produk merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran, karena

dengan adanya produk, kebijakan harga, distribusi, dan promosi dapat

direncanakan lebih lanjut. Adapun beberapa tingkatan produk yang ditujukan

untuk menciptakan manfaat yang paling memuaskan konsumen yaitu:

1. Produk Inti

Produk inti merupakan manfaat inti yang dicari kosumen ketika mereka

membeli suatu produk.

2. Produk Aktual

Produk aktual merupakan bagian dari produk, tingkat mutu, sifat

rancangan, nama, merek, dan pengemasan, serta sifat lain yang

digabungkan untuk memberikan manfaat.

3. Produk Tambahan

Produk tambahan merupakan tambahan servis dan manfaat bagi konsumen

yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.

Selain itu, terdapat klasifikasi produk konsumen yaitu sebagai berikut:

1. Barang kenyamanan (convinence), yaitu barang-barang yang biasanya

sering dibeli konsumen, segera dengan usaha yang minimum. Contohnya

shampoo dan surat kabar.

Barang kenyamanan (convinence), bagi menjadi tiga macam, yaitu:

(25)

a. Staples, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen secara teratutr.

Contohnya: pasta gigi dan shampoo.

b. Impulse goods, yaitu barang yang dibeli konsumen berdasarkan

keinginan seketika, tanpa perencanaan atau usaha pencarian.

Contoh: permen dan majalah yang diletakkan di dekat kasir.

c. Emergency goods, yaitu barang yang dibeli saat kebutuhan itu

mendesak.

Contoh: paying di musim hujan.

2. Barang belanjaan (shopping), yaitu barang-barang yang karakteristiknya

dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam

proses pembeliannya. Contohnya furniture dan mobil bekas.

Barang belanjaan (shopping) dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Homogeneous shopping goods, yaitu barang-barang yang memiliki

mutu yang sama tetapi harganya berbeda dalam pembandingannya.

Contoh: tv dan radio (barang-barang elektronik)

b. Heterogeneous shopping goods, yaitu model produk seringkali lebih

penting bagi konsumen jika dibandingkan dengan harga.

Contoh: pakaian, handphone.

3. Barang khusus (speciality goods), yaitu barang-barang dengan

karakteristik unik atau identifikasi merek di mana untuk memperoleh

barang-barang itu sekelompok pembeli yang cukup besar bersedia

melakukan usaha khusus untuk membelinya.

(26)

4. Barang normal tidak dicari (unsought), yaitu barang-barang yang tidak

diketahui atau diketahui konsumen tidak terpikirkan untuk membelinya.

Contoh: asuransi jiwa.

2.1.2 Produk Toiletries

Jika dilihat dari tingkatan produk di atas maka dapat disimpulkan bahwa

produk toiletries termasuk ke dalam kategori produk inti. Sementara jika dilihat

dari sudut klasifikasi produk, produk toiletries ini termasuk ke dalam kategori

staples karena harus dibeli oleh konsumen secara teratur atau setiap periode

tertentu. Produk toiletries merupakan segala macam produk yang dibutuhkan

dalam kegiatan mandi cuci ataupun segala macam produk yang biasanya terdapat

di dalam kamar mandi dan toilet, seperti sabun, shampoo, pasta gigi dan sikat

gigi.Produk toiletries ini merupakan produk yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia setiap harinya.Tanpa adanya produk toiletries ini,

kegiatan sehari-hari manusia mungkin saja dapat terganggu dan terbengkalai.

2.2 Display Produk

Menurut Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma (2009)

mendefinisikan display sebagai usaha mendorong perhatian dan minat konsumen

pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik

penglihatan langsung (direct visual appeal). M. Tohar (2000) berpendapat bahwa

menempatkan barang merupakan hal yang penting terutama penempatan barang

dalam windows display, interior display, dan exterior display. Selanjutnya,

menurut Buchari Alma (2009) display dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

(27)

Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar,

simbol-simbol, dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase. Dengan

demikian calon konsumen yang lewat di depan toko diharapkan akan

tertarik oleh barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko.

Wajah toko akan berubah jika windows display diganti.

Fungsi windows display ini mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat.

b. Menyatakan kualitas yang baik, atau harga yang murah, sebagai ciri

khas dari toko tersebut.

c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di

toko.

d. Untuk menimbulkan impulse buying (dorongan seketika untuk

membeli).

e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan daya toko.

2. Interior Display

Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu

harga, poster-poster di dalam tokomisalnya di lantai, di meja, di rak-rak

dan sebagainya.

Interior display ini ada beberapa macam yaitu:

a. Merchandise Display

Barang-barang dagangan dipajang di dalam toko dan ada tiga bentuk

(28)

- Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatu tempat

terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh

calon pembeli tanpa bantuan dari petugas-petugas penjualnya,

misalnya self display, island display (barang disimpan di atas lantai

yang diatur dengan bagus seperti pulau-pulau dan sebagainya).

- Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana

tempat tertutup. Barang-barang tersebut tidak dapat dihampiri dan

dipegang atau diteliti oleh calon pembeli kecuali atas bantuan petugas.

Jelas ini bertujuan melindungi barang dar kerusakan, pencurian, dan

sebagainya.

- Architecture display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam

penggunaannya misalnya di ruang tamu, meubel di kamar tidur, dapur

dengan perlengkapannya, dan sebagainya. Cara ini dapat memperbesar

daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.

b. Store Sign and Decoration

Tanda-tanda, simbol-simbol, lambang-lambang, poster-poster,

gambar-gambar, bendera-bendera, semboyan-semboyan dan sebagainya

disimpan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design

digunakan untuk membimbing calon pembeli kea rah barang dagangan

dan member keterangan kepada mereka tentang kegunaan

barang-barang tersebut. Decoration umumnya digunakan dalam rangka

peristiwa khusus seperti penjualan pada saat Hari Raya, Natal, Tahun

Baru dan sebagainya.

(29)

Ini dilaksanakan oleh Wholesaler yang terdiri dari simbol-simbol

petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk, yang kesemuanya

berasal dari produsen.Dengan memperlihatkan kegunaan produk dalam

gambar dan petunjuk, maka display ini juga member peringatan

kepada para petugas penjual agar mereka tidak memberikan

keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar

tersebut.

3. Exterior Display

Yaitu dilaksanakan dengan dengan memajangkan barang-barang di

luar toko misalnya, pada waktu mengadakan obral, pasar malam, dan

sebagainya. Display ini mempunyai beberapa fungsi antara lain:

a. Memperkenalkan suatu produk secara tepat dan ekonomis.

b. Membantu para produsen menyalurkan barang-barangnya dengan

cepat dan ekonomis.

c. Membantu mengkoordinasikan advertising dan merchandising.

d. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat misalnya pada

Hari Raya, Ulang Tahun dan sebagainya.

Dalam pengaturan, display sering juga disebut dengan visual

merchandising yang artinya kemampuan untuk melihat dengan mata yang

digambarkan dalam pikiran membentuk suatu gambaran fenomena keindahan dan

image tentang produk/sesuatu yang dipromosikan (dijual) dari sebuah ritel dengan

cara penataan barang dan juga melakukan promosi maka pelaksanaan display ini

(30)

a. Menunjukkan produk yang dijual kepada konsumen.

b. Menciptakan keinginan dalam diri konsumen untuk melakukan

pembelian.

c. Menjual produk yang dijual secara atraktif.

d. Membuat gambaran atau image dari produk yang dijual dalam toko

dan juga pelayanan kepada konsumen.lam melakukan display produk,

seharusnya mengacu pada “logika: konsumen. Logika konsumen dapat

dikatakan sebagai segala sesuatu yang meliputi cara berpikir,

kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang

mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam

toko. Sebagai contoh, kebanyakan konsumen yang memiliki kebiasaan

belanja secara bulanan biasanya sudah mengetahui secara persis

barang-barang apa saja yang harus mereka beli pada saat berbelanja

sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor dari suatu minat beli

konsumen.

Ma’ruf (2006) menjelaskan display yang mengacu dengan logika-logika

konsumen tidak hanya melahirkan nilai tambah (kemudahan) yang dirasakan

langsung oleh konsumen atau pengunjung toko tetapi juga membantu para peritel

dalam hal pengaturan display secara kseseluruhan misal, dalam mensiasati display

produk-produk impulse agar lebih efektif diantaranya yaitu:

Syarat display yang baik disamping mengacu pada logika konsumen

dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memperhatikan

aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan display

(31)

1. Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi

mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini

merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas

display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan

sia-sia.

2. Display harus memperhatikan aspek keamanan, baik kemanan bagi

pengelola toko dari potensi-potensi kehilangan, maupun keamanan bagi

konsumen yang berada di dalam toko, berkaitan dengan aspek keamanan

ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang

mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang

fisik ukurannya kecil biasanya dipajang di etalase. Barang-barang

kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve

paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung

(terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.

3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informatif dan komunikatif, para

peritel dapat memanfaatkan alat-alat bantu seperti shelf talker, standing

poster, signage dan jenis-jenis point of purchase (POP) material yang lain.

Macam-macam display anatara lain adalah sebagai berikut:

a. Windowbill, yaitu untuk dipasang di dalam dan di luar toko, di dinding

pintu, atau dapat diartikan memajang barang-barang, gambar-gambar

kartu harga, symbol-simbol dan sebagainya di bagian depan toko yang

disebut etalase. Windowbill biasanya dibuat dari kertas, tetapi

(32)

mengingatkan dan menarik perhatian konsumen tentang produk yang

ditawarkan (dijual).

b. Flagchain, yaitu gambar-gambar kertas atau plastic tentang produk

yang digantung pada tali. Biasanya digantung di depan toko atau pintu.

Karena tiupan angin, gambar tersebut bergerak-gerak sehingga

menarik perhatian calon konsumen.

c. Mobile hanger, yaitu alat reklame dari karton yang tergantung pada

benang atau tali. Pada umumnya digantung sedekat mungkin dengan

produk itu sendiri.

d. Sticker, yaitu alat reklame terbuat dari plastik dan caramelekatkannya

sangat mudah. Sticker ini ditempelkan pada kaca-kaca etalase toko.

e. Leaflet, yaitu untuk memberitahukan suatu promosi kepada konsumen

atau memperkenalkan suatu produk barau. Leaflet dimaksudkan untuk

dibaca oleh konsumen dan penyebarannya dapat dilakukan melalui

toko.

f. Dos, adalah alat-alat display atau tempat memajang produk yang

dibuat khusus untuk menarik perhatian konsumen. Dos dipasang di

toko-toko pada tempat yang mencolok.

g. Shopblind, yaitu layar penutup toko guna menghindari diri dari sinar

matahari.

Display produk (penataan barang) sangat berperan penting untuk menarik

pembeli yang sebatas melihat produk. Dampak yang diharapkan dari display

tersebut adalah adanya nilai pembelian (payment) terhadap profi perusahaan atau

(33)

2.3 Minat Beli Konsumen

Menurut Anoraga (2000), intensi membeli atau niat beli merupakan suatu

proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum

mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang diperlukan oleh

konsumen tersebut. Sedangkan menurut Howard (1994) dalam Durianto dan

Liana (2004) dikutip dari jurnal (Yudhiartika, Universitas Kristen Satya Wacana),

intensi membeli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen

untuk membeli produk tertentu serta beberapa unit produk yang diperlukan dalam

periode tertentu.

Minat beli juga sangat berkaitan erat dengan pembelian impulsif

(impulsive buying) yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang

ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan, atau

niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.Dalam bahasa Inggris biasa,

pembelian impulsif adalah suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh

kekuatan, bertahan dan tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara

langsung, tanpa banyak memperhatikan akibatnya.

Penelitian kecil telah dilakukan terhadap mekanisme yang bertanggung

jawab atas pembelian berdasrakan kata hati yang tiba-tiba, tetapi tampaknya

pembelian seperti itu terjadi apabila konsumen menghadapi suatu produk,

memproses informasi mengenai hal tersebut secara holistic, dan member reaksi

dengan pengaruh positif yang sangat kuat. Perasaan positif ini lalu menimbulkan

keinginan untuk memiliki produk atau jasa yang menghasilkan pembelian.

(34)

menunjukkan bahwa sekitar 39 persen dari pembelian di toko serba ada/toserba

dan 67 persen dari pembelian di toko sandang-pangan adalah tidak direncanakan

(Mowen, 2002).

Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif menurut

Bas Verplanken et., al (2005) yaitu:

a. Cognitive, yaitu kurangnya perencanaan dan pertimbangan yang

masuk kedalam keputusan pembelian.

b. Affective, pendekatan afektif ini dilihat dari segi perasaan sperti

kegembiraan, kurangnya control, dan keinginan untuk membeli.

Minat beli merupakan suatu faktor yang menentukan keputusan pembelian

konsumen. Keputusan pembelian merupakan kegiatan akhir dalam proses

menentukan pilihan dalam memilih suatu produk maka yang diinginkan adalah

setelah terjadi adanya komunikasi dalam menentukan pilihan. Berdasarkan uraian

di atas dan landasan teori tentang display produk terhadap minat beli konsumen

pada Swalayan Willow Mart Binjai. Sebagai upaya mempermudah pemecahan

masalah pada penelitian ini, perlu adanya teori-teori yang dapat mendukung,

sehingga masalah yang ada mempunyai landasan teori yang benar dan

sesuai.Sehubungan dengan teori yang dibutuhkan untuk menganalisa masalah

tersebut, maka peneliti kemukakan beberapa landasan teori yang sekiranya dapat

dipergunakan dlam rangka pemecahan maslah. Berdasarkan uraian di atas dan

landasan teori tentang pengaruh display produk (variabel X) terhadap minat beli

konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai (variabel Y), maka penulis

(35)

Tabel 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Keterangan:

X = Variabel bebas (variabel independen)

Y = Variabel terkait (variabel dependen)

=Mempengaruhi

2.4 Hubungan Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen

Menarik minat beli konsumen dapat dilakukan dengan cara memberikan

display produk yang menarik bagi konsumen. Display produk pada umumnya

dilaksanakan oleh pemilik bisnis ritel seperti swalayan untuk memberikan rasa

nyaman dan menarik perhatian konsumen. Tidak hanya sampai pada sebatas

memberi perhatian saja, kosnumen juga diharapkan tertarik pada produk yang

telah ditata tersebut sehingga menimbulkan pembelian impulsif ataupun

pembelian yang telah direncanakan. Hal ini dapat dicapai apabila display produk

sudah dilaksanakan dengan tepat dan semenarik mungkin oleh pihak swalayan.

Penataan produk yang tidak tepat dapat menimbulkan rasa kecewa dan malas

untuk sekedar melihat apalagi untuk membeli produk tersebut.Maka dari itu,

untuk mencapai keunggulan bersaing pihak swalayan harus mengupayakan

display produk yang tepat dan menarik sebagai salah satu upaya strategi

pemasaran.

2.5 Penelitian Terdahulu

Display Produk

(36)

Adapun yang mendukung penelitian ini dapat dipengaruhi oleh penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh display produk terhadap minat beli

konsumen sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa peneliti sehingga dapat

dijadikan referensi dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian tersebut adalah

menganalisis pengaruh display produk terhadap minat beli atau keputusan

pembelian konsumen. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Hefry Wika Kusuma Wardhana dan Ainur Rochmaniah (Universitas

Muhammadiyah Sidoarjo) telah melakukan penelitian dengan topik yang

sama dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Display Product Terhadap

Keputusan Pembelian Konsumen PT. Ace Hardware Sidoarjo”.

Berdasarkan hasil analisis data pada table uji regresi (Uji-F) dapat

diketahui bahwa uji variant F = 5,342 dan diperoleh nilai Sig. = 0,023

yang berarti lebih dari criteria signifikannya (0,05) maka H0 = diterima.

Selain itu juga diperoleh R Square atau Koefisien Determinasi yang

menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi

variabel bebas dan variabel terikat. Nilai yang diperoleh adalah 0,52%,

maka dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas X memiliki pengaruh

kontribusi sesbesar 0,52% terhadap variabel Y dan 99,48% lainnya

dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor lain diluar variabel X.

2. Wan Sheilla Asmarina Baros (Universitas Sumatera Utara, 2013) telah

melakukan penelitian dengan topik yang berkaitan yaitu skripsi dengan

judul “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian Pada

Ranch57 Café & Resto Medan”. Adapun hasil regresi linier sederhana dari

(37)

atau 100% maka akan diikuti oleh kepuasan pelanggan sebesar 0,183.

Berdasarkan perhitungan dengan koefisien determinan, didapatkan suatu

kesimpulan bahwa besarnya pengaruh antara store atmosphere terhadap

keputusan pembelian pada Ranch57 Café & Resto adalah sebesar 61,3%

yang berarti 38,7% lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang belum

diperhitungkan dalam penelitian ini.

3. Raeni Dwi Santi dan Muhammad Ihsan Izharuddin Adhipratama

(Universitas Komputer Indonesia) telah melakukan penelitian yang

berkaitan dengan judul “Display Toko, Gaya Hidup dan Pembelian

Impulsif (Penelitian Pada Konsumen Surf Inc Bandung). Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk penataan toko adalah sebesar

5,836 > nilai t table (1,985), maka H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

display toko secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pembelian

impulsif.

4. Dhian Yudhiartika dan Jony Oktavian Haryanto (universitas Kristen Satya

Wacana) telah melakukan penelitian dengan topic yang berkaitan yaitu

dengan judul “Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan

Terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli pada Produk Kecantikan

Pond’s.” Dari analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa display

hanya sedikit memberikan pengaruh terhadap produk kecantikan Pond’s.

hal ini dibuktikan dari hasil analisis regresi yang menunjukkan tingkat

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.Instrument pengumpul data yang dapat

digunakan dalam metode penelitian kuantitatif seperti angket, daftar

wawancara dan lainnya, tidak harus diri peneliti sendiri (Azuar Juliandi, 2013)

Pendekatan asosiatif ini mengkaji bagaimana keterkaitan atau hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

Pemasalahan dalam penelitian kuantitatif dapat ditemukan di awal

penelitian sehingga bersifat sebagai hipotesis.Pendekatan asosiatif

memerlukan hipotesis atau dugaan terhadap hubungan antara variabel

tersebut.Hipotesis disusun karena adanya teori yang telah dilaksanakan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di Swalayan Willow Mart Binjai di Jalan

Gatot Subroto No. 377-379-381 Binjai.Pemilihan lokasi dilakukan secara

sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Swalayan Willow Mart

merupakan salah satu swalayan yang ramai dikunjungi oleh konsumen di Kota

Binjai.

(39)

Menurut Azuar Juliandi (2013) populasi penelitian merupakan seluruh

elemen/unsur yang akan diamati atau diteliti. Pada penelitian ini, populasi

yang diambil adalah konsumen yang telah berbelanja produk toiletries di

Minimarket Willowmart Binjai.Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan

peneliti terhadap sales produk toiltetries menyatakan bahwa rata rata

konsumen yang membeli produk toiletries pada Sawalayan Willow Mart

Binjai adalah sebanyak 70 orang per harinya.Maka rata rata jumlah konsumen

dalam sebulan adalah 2.100 orang.Jumlah konsumen dalam sebulan ini adalah

populasi dalam penelitian ini.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2008), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang dipilih dalam

penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan metode

purposive sampling/judgement sampling.Pengambilan sampel dengan metode

purposive sampling/judgement sampling adalah dengan memilih sampel dari

suatu populasi berdasarkan pertimbangan ahli maupun pertimbangan

ilmiah.Teknik ini memberikan persyaratan yang cukup ketat agar sampel yang

dipilih sesuai dengan karekteristik yang dikehendaki dalam analisis (Azuar

Juliandi, 2013).

Rumus yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah dengan

menggunakan formulasi slovindengan menggunakan rumus sebagai berikut :

� = N

1 +�(�)2

� = 2100

(40)

� =2100 22

� = 95.4

Keterangan:

n = Jumlah sampel yang akan diambil

N = Jumlah populasi yang ada yaitu 2100 orang konsumen

e = Batas kesalahan yang diinginkan/desired margin of error (10%)

Dari rumus slovin tersebut, maka ditentukan jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah sebanyak 95 sampel.

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

1. H0 :Display produkberpengaruh terhadap minat beli konsumen.

2. Ha :Display produk tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.

3.5 Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara

abstrak mengenai kejadian dan keadaan akan kelompok maupun individu yang

menjadi pusat perhatian ilmu sosial dengan menggunakan suatu istilah untuk

beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan yang lainnya

(41)

Untuk menetapkan batasan yang lebih jelas dari kedua variable yang

diteliti maka penelitii menetapkan definisi konsep dari variabel yang diteliti

adalah sebagai berikut:

1. Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma (2009),

mendefinisikan display sebagai usaha mendorong perhatian dan minat

konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli

melalui daya tarik penglihatan langsung (direct visual appeal).

Terdapat tiga indikator dalam display produk, yaitu:

a. Window display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar,

simbol-simbol, dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase.

b. Interior display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar,

kartu-kartu harga, poster-poster di dalam toko misalnya di lantai, di

meja, di rak-rak dan sebagainya.

c. Eksterior display, yaitu memajangkan barang-barang di luar toko

misalnya, pada waktu mengadakan obral, pasar malam, dan

sebagainya.

2. Assael (2002), mendefenisikan minat beli sebagai kecenderungan untuk

membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan

pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen

melakukan pembelian. Adapun indikator minat beli konsumen, yaitu

pembelian impulsif yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang

ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan,

atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.

(42)

Menurut Singarimbun (1995), defenisi operasional adalah unsur

penelitian yang memberitahukan bagaimana cara untuk mengukur suatu

variabel. Adapun bagan operasional variabel dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1

Bagan Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Keterangan

Display Produk (X)

(Y) Pembelian Impulsif

Tindakan membeli yang dilakukan tanpa direncanakan terlebih

dahulu

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan

data-data yang relevan bagi penelitian (Azuar Juliandi, 2013). Teknik pengumpulan

data yang dilakukan peneliti berdasarkan:

(43)

Data primer merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil

penelitian langsung yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti anatara lain:

a. Observasi

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi yang menjadi objek

penelitian guna mendapatkan data primer.

b. Kuisioner (Angket)

Penelitian dilakukan dengan melakukan penyebaran kuisioner

(angket).Kuisioner yaitu daftar pertanyaan tertutup kepada responden yang

merupakan konsumen yang dari Swalayan Willow Mart Binjai.

Skala instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

Likert, yaitu mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/kelompok

orang tentang fenomena instrument (Juliandi, 2013). Dalam penelitian ini

akan digunakan lima tipe alternative instrument sebagai berikut:

1. Sangat setuju (SS) : skor 5

2. Setuju (S) : skor 4

3. Kurang setuju (KS) : skor 3

4. Tidak Setuju (TS) : skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber ketiga yang

berfungsi sebagai pendukung data primer.Pengumpulan data sekunder ini

dilakukan dengan melakukan dokumentasi. Dokumentasi merupakan metode

(44)

yang berkaitan dengan penelitian pada lokasi penelitian serta dengan

mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan objek penelitian.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002), validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Bila rhitung> rtabel,

maka pernyataan dikatakan valid. Sebaliknya,bila rhitung< rtabel, maka

pernyataan dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan

untuk menguji data yang valid atau tidak valid setelah menggunakan alat

kuesioner.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen

penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Azuar

Juliandi, 2013). Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan half,

yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan

nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown :

2r ri =

1+r

Keterangan :

ri = nilai koefisien reabilitas

r = nilai korelasi

Jika nilai koefisian reabilitas (Spearmen Brown) > 0.6 maka instrumen

memiliki reabilitas yang baik/reliable/terpercaya.Dan sebaliknya, jika nilai

(45)

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk

menganalisis data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, kemudian data

tersebut diinterpretasikan sehingga menghasilkan strategi-strategi yang

dibutuhkan oleh pihak swalayan.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Model regresi yang digunakan dalam menguji hipotesis haruslah

menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik.Proses

pengujian asumsi klasik dilakukan bersama dengan proses uji regresi sehingga

langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian asumsi klasik menggunakan

langkah kerja yang sama dengan uji regresi. Asumsi klasik regresi menurut

Ghozali (2006)meliputi: Uji Normalitas, Uji Multikolonieritas, dan Uji

Heteroskedastisitas.

3.8.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel

terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain:

analisis grafik dan analisis statistik. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara analisis statistik. Jika data menyebar di seitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas sehingga data dalam model regresi penelitian ini

(46)

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasiantar variabel bebas. Model yang baik seharusnya

tidak terjadi yaitu nilai tolerance di bawah 1 dan nilai VIF di atas 1.

3.8.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah asumsi residualdari model regresi yang

memiliki varian tidak konstan. Pada pemeriksaan ini, diharapkan asumsi

heteroskedastisitas tidak terpenuhi karena model regresi linear berganda memiliki

asumsi varian residual yang konstan (homoskedatisitas).

3.8.2 Pengujian Hipotesis

3.8.2.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan

linier antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1,X2,X3, dan

seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Persamaan yang digunakan

adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3x3 + …….. + e

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

a =Konstanta

b1,b2,b3,b4 =Koefisien Regresi

X1,X2,X3,=Window Display, Interior Display, Eksterior Display

(47)

Selain itu, melalui regresi linier berganda akan diketahui juga

variabel manakah diantara variabel Display Produk (X) dimaksud yang

paling berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Y).

3.8.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Kemudian untuk menguji keberartian dari koefisien regresi secara

simultan, digunakan pengujian statistik uji F dengan formulasi sebagai

berikut (Rangkuty, 1997) :

Uji F

=

2/

(1−�2)/(�−�−1)

Keterangan:

F = Diperoleh dari tabel distribusi

k = jumlah variabel independen

R2= Koefisien determinasi ganda

n = jumlah sampel

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika Fhitung> Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan mempengaruhi

keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis alternative (H1)

diterima dan hipotesis mula-mula (H0) diterima.

- Jika Fhitung< Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa keempat faktor tersebut secara simultan tidak

mempengaruhi keputusan pembelian. Dengan demikian hipotesis

(48)

3.8.2.3 Uji Parsial (Uji Statistik t)

Untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara

parsial (individual) atau untuk mengetahui variabel mana yang lebih

mempengaruhi keputusan pembelian digunakan uji-t, dengan formulasi

dari Rangkuty (1997) sebagai berikut :

t = �(�−2)

(1−�2)

Keterangan:

t = observasi

n = banyaknya observasi

r = koefisien korelasi

Dengan kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut :

- Jika thitung> ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka

terbukti bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan

psikologis secara parsial mempengaruhi keputusan pembelian

- Jikathitung<ttabelpada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukti

bahwa variable faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis

secara parsial tidak mempengaruhi keputusan pembelian

3.8.2.4 Koefisien Determinasi (R2)

Digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel X terhadap

Y. sebelum mengetahui besarnya koefisien determinasi, terlebih dahulu

ditentukan berapa koefisien korelasinya (r). Rumus koefisien korelasi dan

koefisien determinasi menurut Ridwan (1997 : 26) yaitu :

r = �.(∑ ��)−(∑ �).∑ �

(49)

�2 = ()2 100%

Keterangan:

r = Koefisien korelasi variable bebas dan variable terikat

n = Banyaknya sampel

X = Skor tiap item

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Berdirinya Swalayan Willow Mart Binjai

Pencapaian kesuksesan dalam melaksanakan suatu kegiatan diperlukan

kerja keras.Begitu juga halnya dalam menjalankan usaha/bisnis diperlukan kerja

keras agar dapat terus maju dan berkembang. Begitu banyaknya bisnis ritel

seperti minimarket, supermarket maupun swalayan yang muncul begitu pesat dan

cepat, sehingga ruang bisnis ini menjadi begitu ketat persaingannya di

kotaBinjai. Bisnis ritel seperti swalayan dapat bertahan dan berkembang seperti

sekarang tentu saja berkat kerja keras pemilik dan para karyawannya.Swalayan

Willow Mart Binjai pertama kali didirikan di kotaBinjai pada tanggal 8

November 2014. Pemilik Swalayan Willow Mart Binjai bernama Andi Wijaya

(Along).

4.2. Visi, Misi dan Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai 4.2.1. Visi Swalayan Willow Mart Binjai

Menjadikan Swalayan Willow Mart Binjai sebagai swalayan utama tujuan

konsumen dalam memenuhi kebutuhan.

4.2.2. Misi Willow Mart Binjai

a. Pengembangan bisnis secara maksimal.

b. Memberikan store atmosphere yang baik dan nyaman kepada konsumen.

c. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen

swalayanmelalui sikap karyawan yang sopan dan ramah.

(51)

4.2.3. Tujuan Swalayan Willow Mart Binjai

Swalayan Willow Mart mempunyai tujuan antara lain :

a. Mencari keuntungan/laba secara wajar dan berusaha meningkatkan laba

yang diperoleh demi kelangsungan hidup dan perluasan usaha, serta

menjaga citra atau nama baik swalayan.

b. Memberi kepuasan bagi para konsumen melalui pemenuhan kebutuhan

mereka.

4.3. Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai

Struktur organisasi merupakan kerangka dari satuan perwujudan pola

hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang yang menunjukkan

kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

perusahaan.Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja dalam

pengambilan keputusan kerja. Melalui struktur organisasi akan terlihat jelas

bagaimana informasi mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain, sehingga

memberikan petunjuk tentang pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab

setiap karyawan perusahaan.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai

Pemilik Swalayan

Kasir 3 Kasir 2

Kasir 1 Kasir 4

Pramuniaga

(52)

4.3.1. Uraian Tugas

Berikut ini adalah pembagian tugas dan tanggung jawab dari

masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut:

1. Pemilik Swalayan

a. Sebagai pimpinan tertinggi dalam segala kegiatan berkaitan yang terjadi di

dalam maupun di luar swalayan.

b. Berhubungan langsung dengan notaris dalam hal pengurusan izin usaha,

pendirian maupun hak kepemilikan.

c. Mengawasi dan mengevaluasi tanggung jawab para karyawan.

2. Bagian Keuangan.

a. Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.

b. Mengatur dan mengurus upah/gaji karyawan.

c. Membimbing kasir agar selalu teliti dalam setiap transaksi.

d. Melakukan pencatatan transaksi dan penyusunan pembukuan/laporan

keuangan swalayan.

3. Bagian Gudang

a. Bertanggung jawab terhadap persediaan produk swalayan.

b. Mencatat dan melakukan pembelian terhadap produk yang dibutuhkan

swalayan.

c. Mencatat setiap produk yang telah masuk dan keluar gudang.

d. Mengurus pendistribusian produk.

4. Kasir

a. Menerima uang tunai masuk dan menyerahkan kuitansi/struk pembayaran

(53)

b. Menyajikan laporan keuangan harian kepada bagian keuangan .

5. Pramuniaga

a. Melayani konsumen serta memberikan informasi tentang produk yang

diinginkan oleh konsumen.

b. Menjaga dan memelihara kebersihan setiap ruangan swalayan.

4.3.2. Kegiatan Operasional 1. Karwayan

Hampir semua kegiatan swalayan, dimulai dari melayani konsumen,

menata display, memberikan informasi kepada konsumen, menghitung keuangan,

sampai dalam hal kebersihan, semuanya dikerjakan oleh para karyawan.Oleh

karena itu karyawan merupakan salah satu bagian terpenting bagi Swalayan

Willow Mart Binjai.Karyawan yang telah dibagi ke dalam jabatan dan tanggung

jawabnya masing-masing diharapkan dapat memberikan produktivitas dan

loyalitas secara maksimal. Swalayan Willow Mart Binjai memiliki jumlah

karyawan sebanyak 28 orang, yang terdiri dari:

a. Bagian Keuangan : 2 orang

b. Bagian Gudang : 6 orang

c. Kasir : 4 orang

d. Pramuniaga : 16 orang

Berikut ini terdapat beberapa penjelasan mengenai jam kerja dan day off para

karyawan:

a. Pengambilan day off tidak diizinkan secara berkelompok dengan karyawan

(54)

b. Day off hanya boleh dilakukan satu hari dalam kurun waktu setiap satu

minggu untuk masing-masing karyawan.

c. Karyawan bekerja setiap hari, kecuali hari-hari tertentu yang telah

ditetapkan oleh pemilik swalayan.

2. Waktu

Swalayan Willow Mart Binjai menjalankan usahannya dimulai pada pukul

09.00 WIB sampai 22.00 WIB.Akan tetapi pada hari-hari besar seperti malam

tahun baru, hari besar keagamaan, dan bulan ramadhan, swalayan tutup lebih lama

dari pada hari biasanya yaitu jam 22.30 WIB.Swalayan Willow Mart Binjai

biasanya tutup pada hari-hari tertentu, seperti hari-hari besar keagamaan dan hari

lain sesuai kebijakan pemilik swalayan tersebut.

3. Produk

Berikut ini merupakan rincian harga produk toiletries pada Swalayan

Willow Mart Binjai:

a. Sabun mandi : Rp 1.445 - Rp 28.999

b. Sikat tubuh : Rp 3.750 - Rp 8.899

c. Shampo : Rp 6.275 - Rp 38.995

d. Pasta gigi : Rp 3.475 - Rp 18.775

e. Sikat gigi : Rp 1.385 - Rp 8.699

f. Sabun cuci : Rp 2.399 - Rp 28.355

g. Detergen : Rp 4.750 - Rp 14.445

h. Pembersih lantai : Rp 7.595 - Rp 38.995

i. Sikat toilet : Rp 10.775 - Rp 27.699

(55)

k. Gayung : Rp 5.685 - Rp 14.655

l. Ember : Rp 17.699 - Rp 40.275

4.4. Penyajian Data

Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui

penyebaran kuisioner maka diperoleh berbagai data dari responden mengenai

pengaruh display produk toiletries terhadap minat beli konsumen pada Swalayan

Willow Mart Binjai.Adapun penyajian data terbagi menjadi dua, yaitu pertama

berisikan deskripsi data identitas responden dengan tujuan mengetahui spesifikasi

yang dimiliki oleh responden.Kemudian kedua, berisikan deskripsi data variabel

penelitian yang bertujuan untuk menjawab masalah penelitian. Berikut ini adalah

uraian hasil pendistribusian data yang diperoleh selama penelitian dilaksanakan:

4.4.1 Deskripsi Data Identitas Responden

Kuisioner telah disebarkan kepada 95 orang responden terpilih, yaitu

konsumen yang telah membeli produk toiletries pada Swalayan Willow Mart

Binjai. Adapun deskripsi identitas responden penelitian ini meliputi:

1. Jenis kelamin

Berikut ini adalah data mengenai mayoritas jenis kelamin yang

menjadi responden dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase

1. Pria 29 30,5 %

2. Wanita 66 69,5 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas

(56)

berjumlah 66 orang atau sebesar 69,5 %. Sedangkan responden yang

berjenis kelamin pria hanya berjumlah 29 orang atau sebesar 30,5 %. Hasil

ini menunjukkan bahwa pada umumnya wanita yang lebih suka

berkunjung ke swalayan untuk membeli kebutuhan dibandingkan pria.

2. Usia

Berikut ini adalah data mengenai usia responden dalam penelian ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi (orang) Persentase

1. < 20 tahun 39 41,1 %

2. 21 – 30 tahun 42 44,2 %

3. > 30 tahun 14 14,7 %

Total 95 100 %

Sumber: Kuisioner Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas

responden pada penelitian ini adalah berusia di antara 21 – 30 tahun atau

sebesar 44,2 %. Pada urutan kedua dan ketiga secara berturut-turut adalah

berusia < 20 tahun yaitu sebesar 41,1 % dan diikuti oleh responden yang

berusia > 30 tahun yaitu hanya sebesar 14, 7 %. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa konsumen yang berkunjung untuk membeli produk

toiletries mayoritas adalah yang berusia cukup muda.

3. Pekerjaan

Berikut ini adalah data mengenai pekerjaan responden dalam

Gambar

Tabel 1.2
Tabel 3.1 Bagan Operasional Variabel
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Swalayan Willow Mart Binjai
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jika rumah tangga dibagi dalam dalam 5 kategori yaitu dari rumah tangga yang paling miskin (kuantail 1) sampai dengan yang paling kaya (kuantail 5).. Maka yang menikmati

Tujuan penggunaan media pembelajaran alat tambal ban portable dalam pembelajaran per- baikan roda dan ban antara lain: (a) Sarana bagi siswa untuk menguasai pengetahuan

majalah oleh Sekretariat Jenderal 12 majalah oleh Inspektorat Jenderal 4 majalah oleh Direktorat Jenderal Pajak 12 majalah oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 2 majalah

Pada orang normal sewaktu terjadi ekspirasi maksimal, tekanan yang menarik jaringan paru akan berkurang sehingga saluran nafas bagian bawah paru akan

Hasil penelitian lain oleh Dari (2014) yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan senam kaki melalui media audio visual terhadap pengetahuan pelaksanaan senam kaki

Jika gaya yang diberikan tidak memiliki komponen yang searah dengan arah

Dari hasil penelitian identifikasi bakteri yang terdapat pada sikat gigi yang telah digunakan lebih dari 3 bulan didapatkan hasil positif untuk semua sampel

Hal ini dibuktikan dari masih ditemukannya individu Baning Sulawesi (Indotestudo forstenii) pada hutan bukit Sologi, sedangkan pada habitat yang sudah beralih fungsi menjadi