• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angka Kecukupan Gizi Vitamin larut Lemak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Angka Kecukupan Gizi Vitamin larut Lemak"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Muhillal * dan Ahmad Sulaeman**

Disajikan pada Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 2004

* Puslibang Gizi – Depkes RI

(2)
(3)

• BERBEDA DENGAN VITAMIN LARUT AIR DALAM HAL:

!!!!

" ! ! # $

" ! ! # $

" #

" #

% !

(4)

&

#

! ' !

( '

(5)

" &

)* +

, % - ! '

.

, -* ! ! '

" '

VITAMIN A

VITAMIN A

" '

,

! "

(6)

FUNGSI VITAMIN A

% $ # /

% $ # /

+ # "

+ # "

+ +

0 0 %

%

1 $ /

(7)

2 !

KONSEKUENSI DEFISIENSI

(Hasil penelitian di Indonesia)

(8)

SUMBER VITAMIN A

6 #

:

% " &

6

'

$ /

$ /

! '

$ #

! /

(9)
(10)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOAVAILABILITAS CAROTENE

de Pee dan West (2001): "SLAMANGHI"

Species dari carotenoid

Linkages (ikatan) dari tingkat molekuler

Amount (jumlah) carotenoid dalam makanan

Matrix dimana carotenoid terikat

Absorption modifiers (factor yang mempengaruhi

Absorption modifiers (factor yang mempengaruhi

penyerapan)

Nutrient status of the host (status gizi dari inang)

Genetic factors (factor genetic)

Host related factors (factor-faktor yang berkaitan

dengan host)

Interaction among all those factors (interaksi

(11)

Biokonversi carotene ke retinol

FAO/WHO pada tahun 1967 memperkenalkan konsep FAO/WHO pada tahun 1967 memperkenalkan konsep retinol equivalent

retinol equivalent yang kemudian juga diadopsi oleh yang kemudian juga diadopsi oleh National Research Council (1989).

National Research Council (1989). Dalam konsep ini :Dalam konsep ini : –

– 1 1 µµg retinol = 1 g retinol = 1 µµg REg RE –

– 1 1 µµg g ββ--carotene = 0.167 carotene = 0.167 µµg RE g RE –

– 1 1 µµg karotenoid provitamin A lainnya (seperti g karotenoid provitamin A lainnya (seperti αα--carotene, carotene, ββ --cryptoxhantin) = 0.084

cryptoxhantin) = 0.084 µµg REg RE cryptoxhantin) = 0.084

cryptoxhantin) = 0.084 µµg REg RE

Pada tahun 2001 Institute of Medicine memperkenalkan Pada tahun 2001 Institute of Medicine memperkenalkan konsep baru yang disebut

konsep baru yang disebut retinol activity equivalentretinol activity equivalent (RAE).

(RAE).

Konsep RAE diperkenalkan berdasarkan kajian dari Konsep RAE diperkenalkan berdasarkan kajian dari berbagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berbagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa penyerapan carotenoid dari diit jauh lebih rendah dari

penyerapan carotenoid dari diit jauh lebih rendah dari ββ

(12)

PENYERAPAN DAN BIOKONVERSI CAROTENOID PROVITAMIN A PENYERAPAN DAN BIOKONVERSI CAROTENOID PROVITAMIN A

BERDASAR FAKTOR EKIVALENSI BARU BERDASAR FAKTOR EKIVALENSI BARU

Vitamin A dari diit atau suplemen (1 µg)

β-carotene dari

Retinol Retinol (1 µg)

β-carotene dari

suplemen (2µg)

β-carotene dari diit (2µg)

α-carotene atau

β-cryptoxanthin dari diit (24µg)

β-carotene

β-carotene

α-carotene atau

β-cryptoxanthin

Retinol (1 µg)

Retinol (1 µg)

(13)
(14)

:

,

$ / ,

, "

, $ /

9 9

: $ / " $ /

$ / $</

(15)

! " # $ % $

Jumlah vitamin A yang harus dikonsumsi per hari untuk

mempertahankan status vitamin A pada level memuaskan atau cukup.

FAO/WHO mempunyai dua level rekomendasi yang berdasarkan kepada kebutuhan basal dan kepada kebutuhan basal dan asupan level yang aman.

Kebutuhan basal adalah jumlah yang diperlukan untuk mencegah kegagalan fungsi yang dapat

(16)

0 = ' 5$ ,0" - $ 0 /,>

?$" 4

0

$ '' $ $0 $ @$00

'

?$ @ ) $ . * )%1,>

# *

A B " - $ C .

$ @

" " 5 D 4&E µ "F )D ! µ F "0 ' *

" $ $ -" D&4> µ "F

@ - " ' = A%& B

(17)

$- 7 . = @$ 0 ) = * )G 8F678*

(18)

Hubungan antara intik dan status vitamin A di Indonesia

" - 0 $- )µ * $

)µ F *

" µ

? . >E , %3 H I

) 0 5 * 1&& , 1E H E

0 C # " #$ E% 3/&& %% H >

0 C # " #$ E& 3E&& !E %% H !

0 C # " #$ ) ''"$ *J*

%E& 3E&& 3!1 3E H

6 # " 1> 3 && > % H /

$ .$ $ 3E&& E1 %E41 H >

0 ," 0 C J* 3&& 1&&& E&& E14! H 34!

6 C J* %E& 1&&& 1E& 1 4E H %4&

(19)

Estimasi Kebutuhan Vitamin A

" - 0 $ $# (µ ")

? . 1&&

0 C # " #$

3!&

0 0 " # 1&&

6 # " E!&

$ .$ $ E>&

0 ," 0 C E&&

(20)

Angka Kecukupan Gizi ((((AKG)))) Vitamin A untuk Orang Indonesia

6 # " !&& 1&& !&&&

$ .$ $ !E& 1E& !&&&

J*4 E&B $- " )- ' *

(21)

KISARAN AMAN ASUPAN VITAMIN A

TOXISITAS VITAMIN A

(22)
(23)

Vitamin D

Vitamin D

&&== == $$ "" / /

= =

= =

& &

""""

" "

1

1

" " " "

""

(24)

Meningkatkan penyerapan kalsium Meningkatkan penyerapan kalsium (Ca) dan fosfor (P)

(Ca) dan fosfor (P)

Meningkatkan pertumbuhan Meningkatkan pertumbuhan

Membantu pembentukan tulang Membantu pembentukan tulang dan gigi. Densitas tu

dan gigi. Densitas tulang maksimal lang maksimal terjadi pada usia 20

terjadi pada usia 20--30 tahun dan 30 tahun dan densitas tulang yang maksimal ini densitas tulang yang maksimal ini dipengaruhi pembentukan tulang dipengaruhi pembentukan tulang Fungsi vitamin D

Fungsi vitamin D

semenjak bayi. semenjak bayi.

Mencegah kehilangan asam amino Mencegah kehilangan asam amino melalui ginjal. Sehingga

melalui ginjal. Sehingga

persediaan asam amino untuk persediaan asam amino untuk biosintesa protein cukup tersedia. biosintesa protein cukup tersedia. Ekspresi gen dalam transkripsi Ekspresi gen dalam transkripsi maupun transislan.

(25)

SUMBER VITAMIN D

1. Vitamin D terdapat dalam

berbagai bentuk, tetapi yang secara fisiolgis relevan ada dua yaitu vitamin D2

(ergokalsiferol) dan vitamin D3 (cholekalsiferol). Vitamin D2 berasal dari khamir atau ragi dan sterol nabati yaitu

ergosterol; vitamin D3 berasal dari 7-dehydrokholesterol,

dari 7-dehydrokholesterol, suatu precursor kholesterol, bila disintesa di dalam kulit (IOM, 2001). Jadi vitamin D yang berasal dari hewani

disebut cholekalsiferol (vitamin D3) dan yang dari nabati

(26)
(27)

8

8 ''

> >

(28)
(29)

AKG vitamin D AKG vitamin D

untuk

untuk Orang Orang

(30)

Toksisitas

vitamin D

: "

?

# ?9 # ?9 2

? + 9

# -* µ ***

2+ $2 = @/

(31)

Vitamin E

Peran vitamin E antara lain sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya peroksidasi dari lipida. Di dalam sel banyak terdapat

komponen-komponen yang mudah teroksidasi oleh adanya radikal bebas antara lain asam lemak tak jenuh, protein dan DNA.

Agar tidak terjadi kerusakan sel oleh radikal bebas maka untuk

mencegah oksidasi/kerusakan oleh radikal bebas diperlukan sejumlah radikal bebas diperlukan sejumlah antioksidan yang larut dalam lemak dan larut dalam air.

Vitamin E merupakan antioksidan yang larut dalam lemak. Antioksidan sendiri bekerja secara sinergi untuk memunahkan radikal bebas

(32)
(33)
(34)

Defisiensi

vitamin E

"

%

!

" ! !

!

!

% # "

(35)
(36)

Nilai Tolerable Upper Intake Level Vitamin E

" - 0 $ $

, 3 #$ %&&

1 , ! #$ 3&&

, 3 #$ /&&

1 , ! #$ !&&

$ # "

1 , ! #$

A #$

!&& &&&

$ 0

1 , ! #$

A #$

(37)

TOXISITAS

VITAMIN E &

?9 !

#

-77

?9 @** 7

'

(38)

VITAMIN K

& = ' !

&

' = " ++ & !

$3 / $3 /

;

(39)

SUMBER VITAMIN K

&

!

,

$ A /

,

$ A /

#

(40)

Penyerapan dan metabolisme

&

$ A /

& ! !

6

*B @*B

" '" 2

2

# 0

'

2 ! "

!

(41)

&

VIitamin K

(42)

" - 0 $ $ $0$- . @$ 0 )µ F# *

Angka Kecukupan Vitamin K Angka Kecukupan Vitamin K

& , ! #$

(43)

Toksisitas

VITAMIN K

Tidak ada efek merugikan yang telah dilaporkan untuk vitamin K sehingga suatu nilai UL belum ditetapkan.

Bila konsumsi vitamin K hanya dari makanan sehari-hari maka tidak akan terjadi kelebihan

vitamin K dan tidak akan ada efek samping.

Pemberian vitamin K dengan Pemberian vitamin K dengan

dosis 10-20 µg (beberapa ratus

kali kecukupan) di klinik, tidak diamati adanya efek samping. Namun konsumsi vitamin K berlebihan sebaiknya dihindari sebelum ada data-data yang konkrit pada dosis berapa

(44)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Angka Kecukupan Gizi (AKG) dengan status gizi balita dan tidak terdapat

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi susu terhadap kecukupan protein adalah sebesar 8.7% pada contoh berstatus gizi normal dengan rata-rata

(Mengungkap konsep dan mengkaji fenomena mutakhir yang didukung data hasil penelitian, menggunakan kajian akademik ilmiah, bahasa yang mudah dipahami, serta didukung dengan pustaka

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa RAE pupuk NP standar pada hasil tanaman jagung selalu lebih baik dari pada RAE pada dosis pupuk NP yang lebih

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dan angka kecukupan gizi makronutrien terhadap rasio kolesterol

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar lemak dan serat tak larut terhadap “dry basis” dan “wet basis” pada pakkat segar lebih tinggi daripada kadar pada pakkat bakar dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : kualitas gizi makan pagi anak sekolah SD usia 7-9 tahun yang terdiri dari zat makronutrien dan zat mikronutrien mengacu standar

Berdasarkan hasil kajian pustaka pada 4 Jurnal yang meneliti mengenai hubungan pola konsumsi lemak dengan kadar kolesterol total, kesimpulan dari hasil kajin yaitu ada