• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sistem Pengendalian Mutu Proses Spinning pada Industri Jaring di PT. Indoneptune Net MFG. Co. Rancaekek, Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Sistem Pengendalian Mutu Proses Spinning pada Industri Jaring di PT. Indoneptune Net MFG. Co. Rancaekek, Bandung"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Ayi Mulyani. C05495029. Aualisis Sistem Pengendalian Mutu Proses Spinrtilzg pada Industri Jaring di PT. Indoneptuue Net MFG. CO. Rancaekek, Bandung. (Dibimbing oleh Bambang Murdiyanto dan Gondo Puspito)

RINGKASAN

Kualitas alat tangkap merupakan salah satu faltor yaug men~u~jang keberhasilan operasi penangkapan ikan. Jaring lnerupakan salah satu ballan aalt penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan. Jaring yang berkualitas mulai ditentukan pada saat proses pen~buatan benang (filamen tunggal) sebagai bahan jaring. Agar hasil dari proses spinning mengllasilkan filamen-filmen tunggal yang belmutu tinggi, nlaka perlu dilakukan suatu pe~lgendalian terhadap proses produksi mulai dari awal hingga akhir. Pengendalian inilah yalg disebut dengau pengendalian IIlLltLI.

Pengendalian nlutu yang dilalcukan pada proses spinning di PT. Indoneptune Net terhadap nlesin produksi harus memenuhi 5 karakteristik mutu, yaitu dry strer~gtl?

(DS), dry elongotion (DE), dry knot strength (DKS), dry knot elongation (DKE) dan titer benang (Denier), yaiig ditetapkan ole11 perusahaan me~lghasilkan bena~ig yaug dihasillcan mesin No. 2 hampir semuanya tidak sesuai, kecuali untulc titer benang (Denier). Mesin No. 4 met~ghasilkan benang dengan nilai DE, DKS dan titer benang yang terkendali, mesin No. 9 nlenlpunyai nilai DS, DE, DKS dan DKE yaug tidak sesuai standar perusahaan, inesin No. 10 ~llen~punyai nilai DICS dan DKE yalig tidak sesuai dan inesin No. 11 benang yalg dihasilkan nleinpunyai nilai DS, DE dan DKS yang jelek.

Pada analisis yang dilakukan pada kemanpuan proses inesin No. 9 dan 10 ulltuk ililai titer benang yang menlpunyai nilai perbandingan kenlanlpuan proses (PICP) sama dengall satu. Sedangkan n~esin No 2, 4, 10 dan 11 wltuk senlua karakteristik mrrtu menlpunyai nilai PKP lebih kecil dari satu. Hal ini menunjukkan ~~~~~~~~~~~~~~.~~ . ~ ~ . ~ ~~~ ~ ~ ~ ~ ~ . .

(4)

Judul : Analisis Sistem Pengendalian Mutu Proses Spiiznirtg

pada Industri Jaring di PT. lndoneptune Net MFG. CO. Rancaekelc, Bandung

Nama Mahasiswa : Ayi Mulyani Nomor Pokok : C05495029

Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Disetujui : 1. IComisi Pembimbing

Dr. Ir. Bambane Murdivanto. M.Sc Dr. Ir. Gondo Pusnito, M,Sc

ICetua Anggota

2. Falcultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan tersebut di atas, maka perusahaan perlu melakukan pengendalian kualitas dan evaluasi biaya produksi dalam menangani produk rusak yang berkaitan secara

PBR dapat dengan cepat dan mudah untuk mendeteksi apabila terjadi keragaman yang diluar batas toleransi pada proses produksi mereka, untuk itu perlu dirancang suatu aplikasi

Hasil dari tabel FMEA menunjukkan bahwa pada proses making produksi rokok Diplomat Mild Reborn, faktor yang perlu diperhatikan atau menjadi fokus utama dalam