• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Partikel De Dalam Kalimat Bahasa Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penggunaan Partikel De Dalam Kalimat Bahasa Jepang"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN “PARTIKEL DE” DALAM KALIMAT

BAHASA JEPANG

NIHON GO BUN NI ARU

DE

NO JOUSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA Dikerjakan

O L E H

NIM: 092203025 AGUS SALIM

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENGGUNAAN “PARTIKEL DE” DALAM KALIMAT

BAHASA JEPANG

NIHON GO BUN NI ARU

DE

NO JOUSHI NO SHIYOU

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian program pendidikan Non – Gelar

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi

salah satu syarat kelulusan Diploma III dalam bidang Bahasa Jepang.

Dikerjakan

OLEH :

NIM : 092203025 Agus Salim

Pembimbing, Pembaca,

Adriana Hasibuan,SS.M.Hum

NIP.19620727 198703 2 005 NIP.19670807 200401 1 001 Zulnaidi,SS.M.Hum

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia ujian program pendidikan Non – Gelar Sastra Budaya

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang

Studi Bahasa Jepang.

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP.19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1 Zulnaidi,SS.M.Hum ( )

2 Adriana Hasibuan,SS.M.Hum (Pembimbing) ( )

(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program studi D III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan kertas karya ini guna untuk melengkapi syarat untuk mencapai

gelar Ahli Madya pada Universitas Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya

ini adalah “Penggunaan Partikel De Dalam Kalimat Bahasa Jepang ”.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini jauh dari sempurna, baik dari

pengkajian kalimat, penguraian materi, dan pembahasan masalah. Tetapi

berkat dan bimbingan berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan kertas

karya ini.

Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama

kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis,M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi,S.S.,M.Hum. selaku Ketua Program Studi Diploma III

Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Adriana Hasibuan,S.S.,M.Hum. selaku dosen pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing dan

memberikan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya

(6)

4. Bapak Zulnaidi,S.S.,M.Hum. selaku dosen pembaca yang telah bersedia

meluangkan waktu dan fikirannya untuk mengevaluasi dan memberikan

petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Terima kasih untuk kedua orangtua yang telah memberikan motivasi dan

semangat yang besar dalam menyelesaikan kertas karya ini

6. Dan teman-teman yang selalu menemani penulis selama masa perkuliahan

dan memberikan keceriaan di hari-hari penulis

7. Terima kasih juga untuk grup kaze no sora, terutama : M.Arif, M.Fajar,

Michele dan para penghuni Pandia net

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam pembuatan kertas

karya ini, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik

dan saran yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas semua bantuan

yang telah diberikan kepada penulis. Akhirnya penulis berharap semoga kertas

karya ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima

kasih.

Medan, Agustus 2012

Agus Salim

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Metode Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL DE 2.1 Pengertian Partikel ... 5

2.2 Jenis-jenis Partikel ... 6

2.2.1 Kakujoshi ... 6

2.2.2 Fukujoshi ... 7

2.2.3 Shuujoshi ... 8

2.2.4 Setsuzokujoshi ... 9

2.3 Partikel 「de」 ... 10

2.3.1 Partikel 「de」sebagai kakujoshi ... 10

(8)

BAB III PENGGUNAAN PARTIKEL DE DALAM BAHASA JEPANG 3.1 Partikel「de」yang menyatakan cara atau alat yang

digunakan ... 12

3.2 Partikel「de」yang menyatakan tempat melakukan

aktivitas ... 13

3.3 Partikel「de」 yang menyatakan menggunakan bahasa ... 14

3.4 Partikel「de」yang menyatakan bahan-bahan untuk

membuat sesuatu ... 14

3.5 Partikel「de」yang menyatakan sebab-akibat atau alasan ... 15

3.6 Partikel「de」yang menyatakan batas, ruang lingkup,

atau lingkungan ... 16

3.7 Partikel「de」yang menyatakan individu, kumpulan

atau kelompok, organisasi atau lembaga ... 16

3.8 Partikel「de」yang menyatakan standar ... 17

3.9 Partikel「de」 yang menyatakan kesempatan sesuatu hal ... 18

3.10 Partikel「de」yang menyatakan keterangan bilangan dan

(9)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 20

4.2 Saran ... 21

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Menurut William A. Haviland (1988:101). Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat

pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu

seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi

sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi, bahasa

salah satu unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Jika kita ingin

bersosialisasi dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka.

Saat ini penggunaan bahasa Jepang sangat diperlukan di Indonesia

karena banyaknya investor Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia.

Selain itu, sudah lama terjalin hubungan kerjasama yang erat di berbagai bidang

antara bangsa Jepang dengan bangsa Indonesia. Baik dalam bidang

industri,ekonomi,pendidikan dan lain-lain.

Namun untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang baik,

kita harus memahami struktur dalam kalimat bahasa Jepang. Adanya kekurangan

pemahaman akan gramatika bahasa Jepang, dapat menimbulkan kesulitan dalam

menggunakan pola kalimat bahasa Jepang yang baik dan benar, dapat

menimbulkan kerancuan makna, juga dapat berkesan tidak baik bagi pihak yang

menerima informasi. Menurut Iwabuchi Tadasu dalam struktur bahasa Jepang,

(11)

Menurut Iwabuchi Tadasu (1989:155). Kelas kata bahasa Jepang ada

terdiri dari 10 jenis yaitu :

1. Dooshi (verba)

2. I-keiyooshi (ajektiva-i)

3. Na-keiyooshi (ajektiva-na)

4. Meishi (nomina)

5. Rentaishi (pronomina)

6. Fukushi (adverbia)

7. Kandooshi (interjeksi)

8. Setsuzokushi (konjungasi)

9. Joodoshi (verba bantu)

10. Jooshi (partikel)

Partikel atau joshi merupakan kelas kata yang sangat penting di dalam

kalimat bahasa Jepang.

Struktur bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sangat berbeda. Oleh karena adanya

perbedaan struktur, sering ditemui kesalahan dalam berkomunikasi.

Contoh : Saya mendengar radio di kamar

S P O k.tempat

わたし は へや で ラジオ を きく

Watashi wa heya de rajio o kikimasu

(12)

Bahasa Indonesia berpola DM dan bahasa Jepang berpola MD

Contoh buku kecil

D M

chiisai hon

M D

Jumlah partikel atau joshi dalam bahasa Jepang ada banyak. Sehingga

para pembelajar harus memperhatikan perbedaan-perbedaan antara bahasa Jepang

dengan bahasa Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa dalam bahasa Jepang

memiliki banyak partikel. Diantaranya bakari, dake, demo, hodo, ka, kiri, koso,

kurai/gurai, made, mo, nado, nari, nomi, sae, wa, o, e, de, no, ni, ga, to, ya, yara,

shika ,kara, yori, ba, keredomo, nagara, node, noni, shi, tari, te, temo, tara, nara,

kashira, dan lain sebagainya. Terutama partikel「de」dalam kalimat bahasa Jepang dipakai untuk menyatakan bentuk suatu aktivitas atau penggunaan yang

lainnya. Di dalam kalimat bahasa Jepang banyak ditemukan partikel「de」, namun fungsi dan maknanya berbeda. Dengan penjelasan di atas, maka penulis

tertarik untuk membahas judul “Penggunaan Partikel「de」Dalam Kalimat

(13)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari Kertas Karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui cara penggunaan partikel「de」dalam kalimat bahasa Jepang.

2. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang

penggunaan partikel「de」dalam kalimat bahasa Jepang.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam Kertas Karya ini penulis hanya membahas mengenai

penggunaan partikel “de” dalam kalimat bahasa Jepang.

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah

metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan bahan atau

data dengan membaca buku-buku yang terkait dengan judul kertas karya.

Kemudian data-data tersebut dikumpulkan, dianalisis, dan dituliskan dalam

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANGPARTIKEL 2.1 Pengertian Partikel

Menurut Iwabuchi Tadasu (1989:150), partikel atau joshi memiliki

beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari

penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji, yang pertama

dibaca jo dapat juga dibaca tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau

menolong. Sedangkan yang kedua dibaca shi memiliki makna yang sama

dengan dengan istilah kotoba yang berarti kata, perkataan, atau bahasa. Oleh

karena itu, dari kedua huruf kanji ini dapat diterjemahkan joshi dengan istilah

kata bantu.

Namun ada juga yang menerjemahkan joshi ke dalam bahasa

Indonesia dengan istilah postposisi. Istilah postposisi ini berdasarkan pada

letak joshi pada kalimat yang selalu menempati posisi di belakang setelah kata

yang lain. Sebagai contoh kalimat “Watashi wa kyoushitsu de

Menurut Iwabuchi Tadasu (1989:157) karena joshi dengan sendirinya

tidak dapat membentuk sebuah bunsetsu. Joshi tidak mengalami perubahan

(konjugasi/deklinasi). Kelas kata seperti ini dalam bahasa Inggris biasanya dipakai Nihongo o

benkyoushimashita”. Yang terdiri dari lima bunsetsu yakni watashi wa, kinoo,

kyoushitsu de, Nihongo o, benkyoushimashita. Joshi dalam bunsetsu-bunsetsu

pada kalimat ini adalah wa, de, dan o. Joshi wa menempati posisi setelah

nomina watashi, joshi de menempati posisi setelah nomina kyoushitsu, dan

(15)

sebelum nomina atau sebelum kelas kata lain. Contoh kalimat yang disebutkan

diatas, “Watashi wa kinoo kyoushitsu de Nihongo o benkyoushimashita”.

Partikel-partikel wa, de

, dan o tidak memiliki arti bila tidak digabungkan dengan

kata-kata lain dalam suatu konteks kalimat. Partikel-partikel tersebut akan

menunjukkan makna yang jelas setelah digabungkan dengan kata lain yang dapat

berdiri sendiri dan dapat membentuk sebuah bunsetsu. Kelas kata lain yang

termasuk fuzokugo adalah jodooshi (verba bantu). Menurut Iwabuchi Tadasu dan

Yone Tanaka (1996 : 34), perbedaan joshi dengan jodooshi diantaranya joshi tidak

mengalami perubahan sedangkan jodooshi mengalami perubahan.

2.2 Jenis-jenis Partikel

Menurut Iwabuchi Tadasu (1989:158), berikut ini klasifikasi joshi

berdasarkan penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang, yaitu kakujoshi,

fukujoshi, shujoshi dan setsuzokujoshi.

2.2.1 Kakujoshi

Kakujoshi adalah partikel atau joshi untuk menyatakan hubungan satu

bunsetsu dengan bunsetsu lainnya. Kakujoshi biasanya dipakai setelah taigen

(Tadasu,1989:48).

Joshi yang termasuk kakujoshi, yaitu de. Ada dua cara pemakaian

partikel yang termasuk kakujoshi, partikel de, dipakai untuk menyatakan

(16)

Contoh

学校

日本語

勉強

する

Watashi wa gakkou de nihongo o benkyou suru.

Saya belajar bahasa Jepang di sekolah.

Di dalam kakujoshi ini partikel de menunjukkan tempat beraktivitas

2.2.2 Fukujoshi

Fukujoshi berfungsi untuk menghubungkan kata-kata yang ada

sebelumnya dengan kata – kata yang ada pada bagian berikutnya. Yang termasuk

ke dalam kelompok ini adalah kata bantu bakari, mo, dake, wa, sae, mada, shika,

hodo, kurai, nado. Dan joshi yang termasuk kelompok fukujoshi biasa dipakai

setelah nomina, verba, kata sifat i, kata sifat na.

Contoh

漢字

三百

だけ

しって

いる

Watashi wa kanji o sanbyaku ji dake shitte iru.

Saya mengenal kanji kira-kira 300 huruf.

Contoh

日本話

しか

わからない

Watashi wa nihongo shika wakaranai.

Saya hanya mengerti bahasa jepang tidak ada bahasa yang lain.

Partikel shika menjelaskan bentuk penegasan yang dipakai dalam kalimat negatif,

untuk menegaskan adanya keterbatasan atau jumlah suatu benda, aktivitas,

(17)

2.2.3 Shuujoshi

Shuujoshi adalah joshi yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir

bagian kalimat. Fungsinya untuk menyatakan perasaan pembicara, seperti rasa

heran, keragu – raguan, harapan, haru dan lainnya. Yang termasuk kedalam

shuujoshi adalah kashira, ka, kke, ne/nee, na/naa, no, sa, tomo, wa, yo, ze, dan

zo.

Contoh

病気

かしら

Kare wa byouki na no kashira

Apa dia sakit?

Contoh

この

シャツ

とも

L

サイズ

ある

Kono shatsu wa ni mai tomo L saizu dearu.

Kemeja ini kedua-duanya ukuran L.

Partikel no di letakan di sini menjelaskan kalimat tanya yang digabungkan dengan

kashira. Sedangkan kashira menjelaskan perasaan.

Partikel tomo menjelaskan ke-nya yang menyatakan kepastian dan keyakinan

(18)

2.2.4 Setsuzokujoshi

Joshi yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat. Umumnya dipakai

setelah yoogen (verba,kata sifat i, kata sifat na). Yang termasuk ke dalamnya

adalah joshi ba, ga, kara, keredomo, nagara, node, noni, shi, tari, te, temo, dan to.

Contoh

夕食

食べながら

,

テレビ

見る

Yuushoku o tabenagara, terebi o miru.

Nonton televisi sambil makan malam.

日曜日

そうじしたり

,

せんたくしたり

する

Nichiyooubi ni ie de soujishitari, sentakushitari suru.

Pada hari minggu saya membersihkan rumah, mencuci dan lain-lain.

Partikel tari menjelaskan suatu kegiatan lebih dari satu kegiatan yang dikerjakan

(19)

2.3 Partikel 「de」

Partikel de adalah kata bantu dalam bahasa Jepang, partikel de di

dalam kalimat digunakan sebagai petunjuk kata keterangan yang mempunyai

arti bermacam-macam sesuai makna dan tujuan kalimat tersebut.

Contoh

手紙 を ボ-ルペン で 書く

Tegami o boorupen de kaku

Menulis surat dengan pulpen

2.3.1 Partikel 「de」sebagai kakujoshi

Partikel de sebagai kakujoshi terdiri atas, partikel「de」yang menyatakan cara atau alat yang digunakan, partikel「de」yang menyatakan tempat melakukan aktivitas, partikel「de」 yang menyatakan menggunakan bahasa

, partikel「de」yang menyatakan bahan-bahan untuk membuat sesuatu, partikel「de」yang menyatakan batas, ruang lingkup, atau lingkungan, partikel「de」yang menyatakan individu, partikel「de」yang menyatakan standar, partikel「de」 yang menyatakan kesempatan sesuatu hal dan partikel「de」yang menyatakan keterangan bilangan atau waktu.

(20)

2.3.2 Partikel 「de」sebagai Setsuzokujoshi

Partikel de sebagai Setsuzokujoshi menunjukkan sebab-akibat di

dalam sebuah kalimat, yang artinya terjadi peristiwa diantara pembicara dan

pendengar.Partikel de ini biasa menggunakan pola partikel de yang

(21)

BAB III

PENGGUNAAN “PARTIKEL DE” DALAM BAHASA JEPANG

3.1 Partikel「de」yang menyatakan cara atau alat yang digunakan

Partikel de dalam bentuk ini adalah mempunyai arti ‘memakai’

dengan ‘naik’ berperan sebagai partikel atau kata sambung yang melakukan

suatu kegiatan.

Contoh

1.

手 で ごはん を 食べる

Te de gohan o taberu

Makan nasi memakai tangan

2.

ナイフ で 肉 を 切る

Naifu de niku o kiru

Memotong daging dengan pisau

3.

私 は 自転車 で 学校 へ 行く

Watashi wa jitensha de gakkou e iku

Saya pergi ke sekolah naik sepeda

4.

私 は 車 で 銀行 へ いく

Watashi wa kuruma de ginkou e iku

(22)

3.2 Partikel「de」yang menyatakan tempat melakukan aktivitas

Partikel de dalam bentuk ini adalah memiliki arti di berperan sebagai

partikel atau kata sambung yang melakukan suatu tempat, dimana orang

tersebut melakukan segala aktivitas apapun.

Contoh

1. すみません, ここで たばこを

吸って

もいいですか

Sumimasen, koko de tabako o sutte mo ii desu ka

Permisi, apakah di sini boleh merokok ?

2.

は いま

部屋 で

新聞 を

読んで

いる

Chichi wa ima heya de shimbun o yonde iru

Ayah sedang membaca koran di kamar

3.

遊んで

いる

Otooto wa soto de asonde iru

Adik laki-laki saya sedang bermain di luar

3.3 Partikel「de」 yang menyatakan menggunakan bahasa

Partikel「de」dalam bentuk ini adalah mempunyai arti ‘dalam’ Contoh

1.

日本語 で 手紙 を 書く

Nihon go de tegami o kaku

(23)

2.

ハンサム

インドネシア

語で

ですか

Hansamu wa Indoneshia go de nan desuka

Hansamu dalam bahasa Indonesia apa

3.4 Partikel「de」yang menyatakan bahan-bahan untuk membuat sesuatu Partikel de dalam bentuk ini adalah mempunyai arti ‘dengan’.

Contoh

1.

肉と野菜 で 料理 を 作る

Niku to yasai de ryouri o tsukuru

Membuat masakan dengan sayur dan daging

2. ねんど で つぼ を

作る

Nendo de tsubo o tsukuru

Membuat tempayan dengan tanah liat

3.5 Partikel「de」yang menyatakan sebab-akibat atau alasan

Partikel de dalam bentuk ini adalah partikel de mempunyai arti ‘karena’

Contoh

1.

病気で 学校 を 休んだ

Byooki de gakkoo o yasunda

(24)

2.

雨で

パーティー

友人

来ない

Ame de patti no tomodachi e konai

Tidak datang ke pesta teman karena hujan

3.6 Partikel「de」yang menyatakan batas, ruang lingkup, atau lingkungan Partikel de dalam bentuk ini adalah mempunyai arti ‘di dalam’

Contoh

1.

あの 人 が 家族の 中で一番親切 です

Ano hito ga kazoku no naka de ichiban shinsetsu desu

Orang itu yang paling ramah di dalam keluarganya

2.

アグス

さん

家族

一番

せが

高い

です

Agusu san ga kazoku no naka de ichiban sega takai desu

Tuan Agus yang paling tinggi di dalam keluarganya

3.7 Partikel「de」yang menyatakan individu, kumpulan atau kelompok, organisasi atau lembaga

Partikel de dalam bentuk ini adalah menyatakan individu atau secara

perseorangan diikuti dengan kata jibun. Partikel de yang menyatakan

kumpulan yang artinya terjadi di dalam kumpulan kerja, kelompok yang

terjadi di dalam group atau team, dan organisai atau lembaga yang terjadi di

(25)

Contoh

1.

自分

自分

する

Jibun no koto wa jibun de suru

Hal sendiri adalah hal yang dilakukan

2.

自分

の こころ で わかる

Jibun no kokoro de wakaru

Hanya saya yang mengerti tentang hati saya

3.8 Partikel「de」yang menyatakan standar

Partikel de dalam bentuk ini adalah berperan sebagai partikel atau kata

sambung untuk menyatakan standar yang artinya dalam percakapan antar

teman,

Contoh

1. これで よろしい ですか

Kore de yoroshii desuka

Sama-sama baik ya ?

3.9 Partikel「de」 yang menyatakan kesempatan sesuatu hal

Partikel de dalam bentuk ini adalah berperan sebagai partikel atau kata

sambung untuk menyatakan seuatu hal, contohnya pada saat ingin

(26)

Contoh

1.

会議で 何 か 意見 を いいましたか

Kaigi de nani ka iken o iimashitaka

Apakah anda mengeluarkan sesuatu pendapat di dalam rapat ?

3.10 Partikel「de」yang menyatakan keterangan bilangan dan waktu Partikel de dalam bentuk ini adalah mempunyai arti ‘dalam’, ‘dengan’.

Contoh

1.

駅 まで

30

分 で いけますか

Eki made sanjuu pun de ikemasuka

Dapatkah sampai distasiun dalam waktu 30 menit

2.

3万円で ビデオ が かえますか

San man en de bideo ga kaemasuka

(27)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Partikel adalah salah satu kelas kata dalam bahasa Jepang, yang sering

disebut dengan joshi

2. Partikel bahasa Jepang jumlahnya banyak, salah satu diantaranya adalah

partikel「de」

3. Partikel 「de」termasuk dalam kakujoshi dan setsuzokujoshi

4.Partikel「de」berfungsi di setiap kalimat bahasa Jepang sebagai berikut :

1. Partikel「de」yang menyatakan cara atau alat yang digunakan bermakna ‘memakai’ dengan ‘naik’

2. Partikel「de」yang menyatakan tempat melakukan aktivitas bermakna ‘di’

3. Partikel「de」 yang menyatakan menggunakan bahasa bermakna ‘dalam’

4. Partikel「de」yang menyatakan bahan-bahan untuk membuat sesuatu bermakna ‘dengan’

5. Partikel「de」yang menyatakan sebab- akibat atau alasan bermakna ‘karena’

(28)

7. Partikel「de」yang menyatakan individu 8. Partikel「de」yang menyatakan standar

9. Partikel「de」 yang menyatakan kesempatan sesuatu hal

10. Partikel「de」yang menyatakan keterangan bilangan dan waktu

4.2 Saran

Penulis mengharapkan para pembaca atau pemakai bahasa jepang

agar dapat lebih memahami pengunaan partikel “de” sehingga dapat

berkomunikasi dengan menggunakan kalimat bahasa jepang dengan baik

dan benar di dalam tulisan maupun percakapan sehari-hari.

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, T, 2005. Pelajaran Bahasa Jepang – jilid ketiga.

Jakarta Pusat : Evergreen Japanese Course.

Sudjianto, 2007. Gramatika Bahasa Jepang Modern- Seri B.

Bekasi Timur : Kesaint Blanc.

Sudjianto, dan Dahidi, Ahmad.2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta : Kesaint Blanc.

Sitomorang, Hamzon. 2000. Kata kerja Bahasa Jepang.

Medan : Fak. Sastra USU.

Taniguchi, Goro. 1982. Kamus Standar Bahasa Indonesia-Jepang.

Jakarta : PT Dian Rakyat.

Yone Tanaka, dan Keiko Mikogami.2001.

Minna No Nihon Go I, II.Tokyo: The Association for Overseas Technical

Referensi

Dokumen terkait

melakukan kesalahan karena pembelajar terpengaruh dengan perubahan kata kerja kanou dooshi (bentuk potensial) dalam kalimat bahasa Jepang, sehingga

Analisis Penggunaan Verba Bersinonim Tetsudau, Tasukeru, Dan Sukuu Dalam Kalimat Bahasa Jepang. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

(Sebetulnya saya mau juga mau bepergian sekali- kali…(tetapi saya tidak punya waktu).. Setelah melakukan analisis pada kalimat-kalimat bahasa Jepang yang mengandung

Partikel de digunakan untuk menunjukkan cara, alat ataupun sarana. Ciri kalimat yang menyatakan shudan yaitu dimana nomina yang bervalensi dengan partikel de adalah nomina

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

Tabel 4.50 Hasil Angket Mahasiswa UPI (dalam Bahasa Jepang Apakah anda mengerti dengan baik tentang penggunaan partikel は dan も sebagai keijoushi?)

pada pembelajar bahasa Jepang yaitu kesalahan penggunaan partikel yang dalamb. bahasa Jepang disebut joshi. Joshi dalam bahasa Jepang mempunyai