PENGGUNAAN PARTIKEL “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
NIHONGO NO BUNSHOU NI OKERU “TO” NO JOSHI NO SHIYOU
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
FIERZI THEODY KIMIN
NIM : 092203031
PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGGUNAAN PARTIKEL “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
NIHONGO NO BUNSHOU NI OKERU “TO” NO JOSHI NO SHIYOU
KERTAS KARYA
Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu
syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.
Oleh :
FIERZI THEODY KIMIN
NIM : 092203031
PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGGUNAAN PARTIKEL “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
NIHONGO NO BUNSHOU NI OKERU “TO” NO JOSHI NO SHIYOU
KERTAS KARYA
Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu
syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.
Dikerjakan
Oleh :
FIERZI THEODY KIMIN
NIM : 092203031
Pembimbing,
Pembaca,
Mhd. Pujiono, S.S., M.Hum
Zulnaidi, S.S., M.Hum
NIP
:
196910112002121001
NIP
:
19670807200501001
PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG D-III
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui oleh :
Program Studi D III Bahasa Jepang
Fakultas
Ilmu
Budaya
Universitas
Sumatera
Utara
Medan
Program Studi D III Bahasa Jepang
Ketua Program Studi
Zulnaidi, S.S., M.Hum
PENGESAHAN
Diterima Oleh
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,
Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang
Studi Bahasa Jepang.
Pada
:
Tanggal :
Hari
:
Program Studi D III Bahasa Jepang
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A.
NIP : 195110131976031001
Panitia Ujian :
No.
Nama
Tanda
Tangan
1.
Zulnaidi,
S.S.,
M.Hum
( )
2.
Mhd.
Pujiono,
S.S.,
M.Hum
( )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kertas Karya yang berjudul
“PENGGUNAAN PARTIKEL “
TO
” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG” ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena
kemampuan penulis yang masih terbatas. Tetapi, berkat bantuan beberapa pihak, maka
penulis berhasil menyelesaikan kertas karya ini.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan, terutama kepada :
1.
Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2.
Bapak Zulnaidi, S.S., M.Hum. Selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
3.
Bapak Muhammad Pujiono S.S., M.Hum Selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.
4.
Bapak Zulnaidi S.S, M.Hum Selaku Dosen Pembaca yang telah memberikan
pengarahan, kritik dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya
ini.
5.
Ibu Siti Muharami Malayu, S.S, M.Hum Selaku Dosen Wali.
6.
Kepada seluruh Dosen dan Staf pengajar Jurusan Bahasa Jepang Fakultas Ilmu
7.
Untuk keluarga yang tersayang : Ayahanda Willi Kimin dan teristimewa Ibunda
Rafida Idami, Abang Truly Nino Kimin, Hans Verdian Kimin dan Adik Thea Gemala
Rahmina Kimin yang telah banyak memberikan pelajaran hidup, semangat dan
dukungan yang tidak pernah ada hentinya sehingga penulis menjadi seperti sekarang
ini.
8.
Abang Mistam yang sudah banyak membantu dalam segala urusan perkuliahan.
9.
Untuk sahabat-sahabat angkatan 2009 yang telah membuat penulis selalu semangat
dalam menjalani hidup ini dan terima kasih sudah banyak membantu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik
dan saran sangat diharapkan oleh penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat
berguna bagi kita di kemudian hari.
Medan, Oktober 2013
Fierzi Theody Kimin
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
BAB I
PENDAHULUAN ... 1
1.1.
Alasan Pemilihan Judul ... 1
1.2.
Tujuan Penulisan ... 3
1.3.
Batasan Masalah ... 3
1.4.
Metode Penulisan ... 3
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL (JOSHI)
BAHASA JEPANG ... 4
2.1.
Pengertian Partikel (
Joshi
) ... 4
2.2.
Jenis-jenis Partikel ... 5
2.2.1.
Kakujoshi
... 5
2.2.2.
Fukujoshi
... 6
2.2.3.
Shuujoshi
... 7
2.2.4.
Setsuzokujoshi
... 9
BAB III
PENGGUNAAN PARTIKEL “TO” PADA KALIMAT
BAHASA JEPANG ... 11
3.1.
Partikel to Bahasa Jepang ... 11
3.2.
Penggunaan Partikel to dalam Kalimat Bahasa Jepang ... 11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN ... 16
4.1.
Kesimpulan ... 16
4.2.
Saran ... 17
ABSTRAK
PENGGUNAAN PARTIKEL ‘TO’ DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
Bahasa adalah suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi oleh
masyarakat. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu aturan
yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa merupakan unsur kepentingan dalam
kehidupan manusia. Jika ingin bersosialisasi dengan baik terhadap bangsa asing,
kita harus mengetahui bahasa asing tersebut.
Saat ini penggunaan bahasa Jepang sangat diperlukan di Indonesia. Hal
ini disebabkan banyaknya orang Jepang yang datang ke Indonesia untuk tujuan
bisnis, pendidikan dan lain-lain. Sehingga kita harus mengetahui bahasa Jepang
tersebut dengan baik dan benar.
Tetapi untuk dapat berkomunikasi yang baik dalam bahasa Jepang,
sebaiknya kita harus memahami pola kalimat bahasa Jepang. Selain itu juga harus
mengetahui kosakata dan partikel bahasa Jepang. Jika kita menggunakan kosakata,
pola kalimat dan partikel bahasa Jepang tidak benar, akan menimbulkan kesan
yang tidak baik bagi pihak penerima.
Partikel dalam bahasa Jepang disebut
joshi
.
Joshi
merupakan kelas kata
yang sangat penting di dalam kalimat bahasa Jepang. Jumlah
joshi
dalam bahasa
Jepang ada banyak, misalnya
wa
,
o
,
de
,
to
,
ya
,
ga
,
ni
,
no
,
kara
,
mo
,
made
dan
lain-lain. Terutama partikel
to
di dalam kalimat bahasa Jepang memiliki fungsi yang
banyak.
1.
Partikel
to
menunjukkan lebih dari satu benda.
Contoh kalimat :
a.
キン
い
買
b.
父
贈
物
い
c.
チョコ
-
アイ
-
甘い物
あ
2.
Partikel
to
menunjukkan pihak lain yang diperlukan ketika melakukan
suatu hal.
Contoh kalimat :
a.
田中
木村
結婚
b.
私
家族
ア
行
c.
四人
友達
日本
行
3.
Partikel
to
menunjukkan objek perbandingan.
Contoh kalimat :
a.
ン
私
似
い
b.
靴
イ
い
c.
本
本
い
4.
Partikel
to
menunjukkan bentuk
dan memiliki makna keadaan
akan berubah menjadi keadaan lain.
Contoh kalimat :
a.
積
山
b.
雨
雪
5.
Partikel
to
menunjukkan kutipan, isi apa yang dikatakan, ditanya,
didengar, ditulis, dipikir dan sebagainya dengan menggunakan bentuk
informal dari sebuah kata.
Contoh kalimat :
a.
前
何
いう
b.
漢字
何
読
c.
本
前
書
6.
Partikel
to
menunjukkan bentuk
ikou to omou
/
kangaeru
dan memiliki
makna kehendak / kemauan.
Contoh kalimat :
a.
い日本
い
う
思
い
b.
良い先生
う
思
い
c.
外国
勉強
う
思
い
7.
Partikel
to
menunjukkan hal yang terjadi dilakukan segera setelah terjadi
dan menunjukkan waktu melakukan sesuatu serta keadaan memang
sudah seperti itu.
Contoh kalimat :
a.
家
帰
飯
食
b.
目的地
着
家
電話
c.
先生
来
ーテ
イ8.
Partikel
to
menunjukkan suatu hal pasti terjadi dalam keadaan seperti itu.
a.
夜
暗
b.
春
花
い
c.
冬
雨
ふ
9.
Partikel
to
menunjukkan bentuk
い
い
. Digunakan untuk
menunjukkan bila sesuatu hal tidak mencapai syarat, maka tidak akan
terjadi.
Contoh kalimat :
a.
七時
い
彼女
起
い
b.
あ
い
わ
帰
い
c.
先生
来
い
勉強
い
10.
Partikel
to
menunjukkan banyak digunakan pada kata keterangan
(adverbial) dan kata peniruan (anomatope).
Contoh kalimat :
a.
手
い
b.
び
田舎
暮
い
c.
う
う
体
横綱
入
Bila dilihat dari contoh di atas, ada banyak contoh pemakaian partikel
to
dalam bahasa Jepang. Sebaiknya kita memahami dengan baik dan benar
penggunaan partikel
to
tersebut, agar ketika berbicara dengan orang Jepang tidak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Alasan Pemilihan Judul
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya.Bahasa yang baik
berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya.Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana
komunikasi serta sebagai sarana intergrasi dan adaptasi.Bahasa salah satu
unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Jika kita ingin bersosialisasi
dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka.
Saat ini penggunaan bahasa Jepang sangat diperlukan di Indonesia
karena banyaknya investor Jepang yang menanamkan modalnya di
Indonesia.Selain itu, sudah lama terjalin hubungan kerjasama yang erat di
berbagai bidang antara bangsa Jepang dengan bangsa Indonesia.Baik
dalam bidang industri, ekonomi, pendidikan, dan lain-lain.
Namun untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang baik,
kita harus memahami struktur dalam kalimat bahasa Jepang. Adanya
kekurangan pemahaman akan gramatika bahasa Jepang, dapat
menimbulkan kesulitan dalam menggunakan pola kalimat bahasa Jepang
yang baik dan benar, dapat menimbulkan kerancuan makna, juga dapat
Tadasu dalam Sudjianto (2007:155) dalam struktur bahasa Jepang, partikel
atau
joshi
merupakan salah satu jenis kelas kata.
Partikel atau
joshi
merupakan kelas kata yang sangat penting di
dalam kalimat bahasa Jepang.
Struktur bahasa Indonesia dan bahasa Jepang sangat berbeda.Oleh
karena adanya perbedaan struktur, sering ditemui kesalahan dalam
berkomunikasi.
Contoh
:Saya
belajar
bahasa
Jepang
dikelas.
S
P
0
K.
tempat
私
教室
日本語
う
Watashi wa kyoushitsu de nihongo o benkyousuru
S
K.
tempat
O
P
Bahasa Indonesia berpola DM (Diterangkan Menerangkan) dan
bahasa Jepang berpola MD (Menerangkan Diterangkan).
Contoh :
Sepatu
Kecil
D
M
小
い
靴
Chiisai
kutsu
Jumlah partikel atau
joshi
dalam bahasa Jepang ada banyak.
Sehingga para pembelajar harus memperhatikan perbedaan-perbedaan
antara bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia.Seperti kita ketahui bahwa
dalam bahasa Jepang memiliki banyak partikel. Di antaranya
bakari, dake,
demo, hodo, ka, kiri, koso, kurai/gurai, made, mo, nado, nari, nomi, sae,
wa, o, e, de, no, ni, ga, to, ya, yara, shika, kara, yori, ba, keredomo,
nagara, node, noni, shi, tari, te, temo, tara, nara, kashira,
dan lain
sebagainya. Terutama partikel
to
di dalam kalimat bahasa Jepang memiliki
fungsi yang banyak.Hal ini dapat menimbulkan kerancuan bagi para
pembelajar bahasa Jepang dalam menggunakan partikel atau
joshi
tersebut
di dalam kalimat bahasa Jepang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
membahasa judul “
Penggunaan Partikel (joshi
)
To dalam Kalimat Bahasa
Jepang
” pada kertas karya ini.
1.2.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Kertas Karya ini adalah :
1.
Untuk mengetahui penggunaan partikel to dalam kalimat bahasa
Jepang.
2.
Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang
penggunaan partikel to dalam kalimat bahasa Jepang.
3.
Dapat dijadikan referensi bagi pembaca apabila ingin melakukan
1.3.
Pembatasan Masalah
Dalam Kertas Kerja ini penulis hanya membahas tentang pengertian
partikel (
joshi
), jenis-jenis partikel (
joshi
) dan penggunaan partikel (
joshi
)
to
pada kalimat bahasa Jepang.
1.4.
Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan Kertas Karya ini adalah
metode kepustakaan.Metode kepustakaan adalah teknik pengumpulan data
dengan membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan
judul Kertas Karya. Kemudian data-data tersebut dikumpulkan, dirangkum,
BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL (JOSHI) BAHASA JEPANG
2.1.
Pengertian Partikel (Joshi)
Menurut Iwabuchi Tadasu dalam Sudjianto dan Dahidi (2007:150),
partikel atau
joshi
memiliki beberapa pengertian.Salah satu pengertian
joshi
dapat dilihat dari penulisannya. Istilah
joshi
ditulis dengan dua buah
huruf kanji, yang pertama dibaca
jo
dapat juga dibaca
tasukeru
yang
berarti bantu, membantu, atau menolong. Sedangkan yang kedua dibaca
shi
memiliki makna yang sama dengan istilah
kotoba
yang berarti kata,
perkataan, atau bahasa. Oleh karena itu, dari kedua huruf kanji ini dapat
diterjemahkan
joshi
dengan istilah kata bantu.
Namun ada juga yang menerjemahkan
joshi
ke dalam bahasa
Indonesia dengan istilah postposisi. Istilah postposisi ini berdasarkan pada
letak
joshi
pada kalimat yang selalu menempati posisi di belakang setelah
kata yang lain. Sebagai contoh kalimat “
Watashi wa heya de nihon no
rekishi o yomimashita
”. Yang terdiri dari lima bunsetsu yakni
watashi wa,
heya de, nohon no, rekishi o, yomimashita
.
Joshi
dalam bunsetsu-bunsetsu
pada kalimat ini adalah
wa, de, no,
dan
o
.
Joshi wa
menempati posisi
setelah nomina
watashi, joshi de
menempati posisi setelah nomina
heya,
joshi no
menempati posisi setelah nomina
nihon,
dan
joshi o
menempati
Menurut Iwabuchi Tadasu dalam Sudjianto (2007:157) karena
joshi
dengan sendirinya tidak dapat membentuk sebuah
bunsetsu
.
Joshi
tidak mengalami perubahan (konjugasi/deklinasi). Kelas kata seperti ini
dalam bahasa Inggris biasanya dipakai sebelum nomina atau sebelum kelas
kata lain. Contoh kalimat yang disebutkan di atas “
Watashi wa heya de
nihon no rekishi o yomimashita
”. Partikel-partikel
wa, de, no,
dan
o
tidak
memiliki arti bila tidak digabungkan dengan kata-kata lain dalam suatu
konteks kalimat. Partikel-partikel tersebut akan menunjukkan makna yang
jelas setelah digabungkan dengan kata lain yang dapat berdiri sendiri dan
dapat membentuk sebuah
bunsetsu
. Kelas kata lain yang termasuk
fuzokugo
adalah
jodooshi
(verba bantu0. Menurut Iwabuchi Tadasu dalam
Sudjianto (2007:157) serta Yone dan Keiko (2001:34), perbedaan
joshi
dengan
jodooshi
adalah di antaranya
joshi
tidak mengalami perubahan
sedangkan
jodooshi
mengalami perubahan.
2.2.
Jenis-jenis Partikel
Jenis-jenis partikel menurut Iwabuchi Tadasu dalam Sudjianto
(2007:158), berdasarkan penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang,
yaitu
kakujoshi, fukujoshi, shujoshi
dan
setsuzokushi
.
2.2.1.
Kakujoshi
Kakujoshi
adalah partikel atau
joshi
untuk menyatakan hubungan
satu bunsetsu dengan bunsetsu lainnya.
Kakujoshi
biasanya dipakai setelah
Joshi
atau partikel yang termasuk
kakujoshi
, yaitu
de, o,
ni
, e,
to
,
kara, yori
dan
ya.
Contoh kalimat :
1.
私
部屋
日本語
雑誌
読
Watashi wa heya de nihon no zasshi o yomu
.
Saya membaca majalah tentang Jepang di kamar.
2.
マ 先生 教室 いMatsuo sensei wa kyoushitsu ni iru
Pak Matsuo ada di ruang kelas
(Di dalam kalimat di atas deijelaskan bahwa
kakujoshi de
menunjukkan
tempat beraktivitas)
3.
日私
自転車
大学
行
Mainichi watashi wa jitensha de daigaku e iku
Setiap hari saya pergi ke kampus dengan sepeda
4.
安い
Banana wa ringo yori yasui
Pisang lebih murah dari apel
5.
私
ン
卵
買う
2.2.2.
Fukujoshi
Fukujoshi
adalah
joshi
yang menghubungkan kata-kata yang ada
sebelumnya dengan katap-kata yang ada pada bagian berikutnya.Yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah kata bantu partikel
bakari, mo,
dake, wa, sae, made, shika, hodo, kurai,
dan
nado.
Dan
joshi
yang
termasuk kelompok
fukujoshi
biasanya dipakai setelah nomina, verba, kata
sifat-I dan kata sifat-na.
Contoh kalimat :
1.
家
学校
歩い
い
Uchi kara gakkoo made aruite iku
Pergi jalan kaki dari rumah sampai sekolah
2.
私
知
い
Watashi wa sore shika shiranai
Saya hanya tahu itu saja
3.
私
金
五千
ア
あ
Watashi wa okane ga gosen rupia dake aru
Saya hanya mempunyai uang lima ribu rupiah
4.
田中
先生
木村
先生
Tanaka san wa sensei da. Kimura san mo sensei da.
5.
私
う
テ
車
あ
Watashi no uchi ni terebi ya, kuruma ya, rajio nado ga aru.
Di rumah saya ada tv, mobil, radio, dan lain-lain.
2.2.3.
Shuujoshi
Shuujoshi
adalah
joshi
atau partikel yang dipergunakan pada akhir
kalimat atau bagian kalimat.
Shuujoshi
berfungsi untuk menyatakan
perasaan pembicara, seperti rasa heran, keragu-raguan, harapan, haru dan
lainnya yang berhubungan dengan perasaan. Yang termasuk ke dalam
pengelompokan
shuujoshi
adalah partikel
kashira, ka, kke, ne/nee, na/naa,
no, sa, tomo, wa, yo, yo, ze,
dan
zo.
Di antara salah satunya partikel
na/naa
dan
yo
yang tergolong
dalam
shuujoshi
ini memiliki penjelasan yaitu, partikel
na/naa
yaitu
sebuah partikel yang mempunyai arti melarang orang melakukan sesuatu
atau jangan.Partikel
na/naa
sering dipakai pada ragam bahasa lisan dalam
percakapan antara teman dekat dalam suasana akrab atau dipergunakan
terhadap orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya
dari pada pembicara. Pemakaian partikel
na/naa
terhadap orang yang lebih
tua umurnya atau lebih tinggi kedudukannya dari pada pembicara akan
terasa kurang sopan. Sedangkan partikel
yo
yang artinya dapat dipakai
untuk menyatakan ketegasan, pemberitahuan, atau peringatan kepada
Contoh kalimat :
1.
う
Uso o tsuku zo
Kamu berbohong ya.
2.
明日
来
Ashita kitto kuru yo
Besok saya pasti datang.
3.
日本
車
高い
Nihon no kuruma wa takai ne
Mobil buatan Jepang mahal ya.
4.
日本語
試験
難
い
Nihongo no shiken wa muzukashii na.
Ujian bahasa Jepang sulit ya…
5.
花
いわ
Kono hana wa kirei wa
Bunga ini indah ya.
2.2.4.
Setsuzokujoshi
Setsuzokujoshi
adalah
joshi
yang berfungsi untuk menghubungkan
kalimat.Pada umumnya dipakai setelah
yoogen
atau verba, kata sifat-i,
kata sifat-na.yang termasuk ke dalam pengelompokan
setsuzokujoshi
adalah partikel
ba, ga, kara, keredomo, nagara, node, noni, shi, tari, te,
Di antara salah satunya partikel
nagara
dan
shi
yang tergolong
dalam
Setsuzokujoshi
ini memiliki penjelasan yaitu, partikel
nagara
yaitu
sebuah partikel yang mempunyai arti sambil, sembari, seraya yang dipakai
setelah verba untuk menyatakan dua aktivitas (yang utama) yang ada
setelah partikel
nagara
dilakukan bersamaan dengan aktivitas (tambahan)
yang ada sebelum partikel
nagara
. Sedangkan partikel
shi
yakni partikel
menunjukkan dua hal/keadaan atau lebih dan memiliki arti dan, dan, lagi,
lagi pula, partikel
shi
ini biasanya dipakai setelah verba bentuk kamus dan
bentuk lampau, kata sifat-i bentuk kamus dan bentuk lampau, kata sifat-na
bentuk biasa (ditambah
da
) dan bentuk lampau, dan verba bantu
da/data,
desu/deshita, masu/mashita
.
Contoh kalimat :
1.
父
い
テ
見
飯
食
Chichi wa itsumo terebi o minagara, gohan o taberu
Ayah selalu makan sambil menonton TV
2.
景色
いい
う
い
本当
いい所
Koko wa keshiki mo ii shi, kikou mo suzushii shi, hontou ni ii tokoro da.
Di sini pemandangannya indah, hawanya sejuk, sungguh tempat yang
bagus.
3.
金
あ
日本
行
Okane ga takusan areba, nihon e iku tsumori da
4.
ン
靴
高
買う
Furansu no kutsu ha takakutemo, kau.
Meskipun sepatu buatan Perancis mahal, saya akan beli.
5.
休
買い物
映画
見
Yasumi no toki, kaimono shitari, eiga o mitari suru
BAB III
PENGGUNAAN PARTIKEL “TO” DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
3.1.
Partikel to Bahasa Jepang
Partikel
to termasuk
kakujoshi
, yaitu kelompok partikel (
joshi
)
yang pada umumnya dipakai setelah nomina (kata benda) untuk
menyatakan hubungan antara nomina (kata benda) itu dan predikat pada
kalimat tersebut. Tetapi ada pula
kakujoshi
yang berfungsi menyatakan
hubungan antara nomina (kata benda) sebelumnya dan nomina (kata
benda) lain setelah partikel itu. Partikel to dapat menyatakan objek pada
suatu kalimat.Kata yang ada sebelum partikel to adalah nomina (kata
benda), sedangkan kata yang ada pada bagian berikutnya adalah kata yang
menyatakan suatu kegiatan.
3.2.
Penggunaan Partikel to dalam Kalimat Bahasa Jepang
Penggunaan partikel to dalam kalimat bahasa Jepang menurut
Tomita Takayuki dalam Sudjianto (2007:156) sebagai berikut ;
1.
Partikel to yang menunjukkan lebih dari satu benda atau sejenisnya dan
memiliki arti “dan”.
Contoh kalimat :
a.
キン
一足
買
Surippa
to
sutokkingu o issoku zutsu kata
b.
祖父
祖
い
Tofu
to
sobo ni okurimono o shitai desu
Saya ingin memberi bingkisan kepada kakek dan nenek
2.
Partikel
tomenunjukkan pihak lain yang diperlukan atau sebagai lawan
dalam melakukan suatu hal dan memiliki arti “bersama, bersama-sama,
dengan”.
Contoh kalimat :
a.
ワ
アイコ
結婚
Serizawa-san wa Aiko-san
to
kekkon shita
Serizawa telah menikah dengan Aiko
b.
四人
友達
乗
行
Yonin no tomodachi
to
yotto ni note itta
Saya telah pergi dengan naik kapal layar bersama empat orang teman
3.
Partikel to menunjukkan objek perbandingan dan memiliki arti “dengan”.
Contoh kalimat :
a.
私
い
Kono buresuretto wa watashi no
to
yoku nite iru
Gelang ini mirip sekali dengan kepunyaan saya
b.
イ
靴
い
Kare
to
onaji saizu no kutsu o kudasai
4.
Partikel
to menunjukkan bentuk “…to naru…”,dan memiliki arti
“keadaan akan berubah menjadi begitu”.
Contoh kalimat :
a.
山
Chiri mo tsumoreba, yama
to
naru
Debu pun kalau terus tertimbun, akan menjadi gunung
(sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit)
b.
夜半
雨
雪
Yahan kara ame ga yuki
to narimashita
Mulai dari tengah malam hujan telah menjadi salju
5.
Partikel
to menunjukkan kutipan, isi apa yang dikatakan, ditanya,
didengar, ditulis, dipikir, dikira dsb dengan menggunakan bentuk informal
dari sebuah kata. Kata yang digunakan seperti :
iu
(berkata, mengatakan,
bernama, menamakan, menyebut),
tazuneru
(bertanya),
kiku
(mendengar,
bertanya),
yobu
(memanggil, menyebutkan, menamakan),
yomu
(membaca),
kaku
(menulis) dsb.
Contoh kalimat :
a.
前
何
言い
い
Onamae wa nan
to
iimasu (biasa)/osshaimasu (hormat) ka
Siapa nama Anda?
b.
花
何
言う
6.
Partikel
to menunjukkan bentuk “-o/you to omou/kangaeru”, dan
memiliki arti “suatu kehendak/kemauan/niat”.
Contoh kalimat :
a.
いイン
ネ
ア
い
う
思
い
Dono kurai Indoneshia ni iyou
to
omotte iru ka
Anda hendak tinggal berapa lama di Indonesia?
b.
経済家
う
思
い
Yumei na keizaika ni narou
to
omotte iru
Saya hendak menjadi ekonom yang terkenal
7.
Partikel
to menunjukkan suatu hal terjadi/dilakukan segera setelah suatu
hal terjadi/dilakukan, juga menunjukkan pada waktu melakukan sesuatu,
keadaan memang sudah seperti itu, dan memiliki arti “begitu…, se…,
segera, langsung, lantas, serta-merta, ketika”.
Contoh kalimat :
a.
家
帰
飯
食
Uchi ni kaeru
to
gohan o tabeta
Begitu pulang ke rumah, saya segera makan
b.
目的地
着
家
電話
Mokutekichi ni tsuku
to
, sugu uchi ni denwa o kakemashita
Setiba di tempat tujuan, saya segera telepon ke rumah
8.
Partikel tomenunjukkan suatu hal pasti terjadi bila dalam keadaan seperti
Contoh kalimat :
a.
夜
暗
Yoru ni naru
to
, kuraku naru
Bila malam tiba, akan menjadi gelap
b.
春
花
い
Haru ni naru
to
, hana ga mankai ni naru
Bila musim semi tiba, bunga-bunga berkembang semua
9.
Partikel
to menunjukkan bentuk “…-nai to, …-nai” digunakan untuk
menunjukkan bahwa bila suatu hal tidak mencapai taraf/syarat tertentu,
maka tidak akan terjadi/dilakukan hal yang lain, dan memiliki arti “bila
tidak, …, tidak…, baru”.
Contoh kalimat :
a.
7時
い
彼女
起
い
Shichi ji ni naranai
to
, kanojo wa okinai
Bila belum jam tujuh, dia tidak akan bangun. /Jam tujuh baru dia
bangun
b.
明日
い
ワ
帰
い
Asu de nai
to
, Serizawa-san wa kaeranai
Bila bukan besok Tuan Serizawa tidak akan pulang. /Besok Tuan
Serizawa baru akan pulang.
10.
Partikel
to menunjukkan banyak digunakan pada keterangan (adverbial)
Contoh kalimat :
a.
手
い
Shikkari
to
tesuri ni tsukamarinasai
Peganglah erat-erat pada lengans.
b.
び
田舎
暮
い
Nonbiri
to
inaka de kurashite iru
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.
Kesimpulan
1.
Partikel adalah salah satu jenis kelas kata dalam bahasa Jepang, yang
sering disebut dengan
joshi
.
2.
Partikel di dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak, salah satu di
antaranya adalah partikel to.
3.
Partikel to termasuk ke dalam pengelompokan
kakujoshi
dan ditambahkan
partikel to juga masuk ke dalam pengelompokkan
setsuzokujoshi
.
4.
Partikel to berfungsi di setiap kalimat bahasa Jepang yakni :
a.
Partikel to dapat dipakai untuk menyatakan objek yang melakukan
aktivitas bersama-sama dengan subjek.
b.
Partikel to dapat dipakai setelah objek pada suatu kalimat. Bagian
kalimat yang menjadi objek tersebut merupakan sesuatu yang
diperbandingkan dengan subjek atau tema pada kalimat itu.
c.
Partikel to dapat dipakai untuk menderetkan atau menggabungkan
beberapa nomina.
d.
Partikel to dapat dipakai setelah kata-kata yang menjadi hasil atau
akibat dari suatu kejadian atau perubahan.
4.2.
Saran
Penulis mengharapkan para pembaca atau pemakai bahasa Jepang
agar dapat lebih memahami penggunaan partikel to sehingga dapat
menggunakan kalimat bahasa Jepang dengan baik dan benar di dalam
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, T, 2005. Pelajaran Bahasa Jepang-jilid ketiga. Jakarta Pusat :
Evergreen Japanese Course.
Sudjianto, 2007. Gramatikal Bahasa Jepang Modern-Seri B. Bekasi Timur :
Kesaint Blanc.
Sudjianto, dan Dahidi, Ahmad. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.
Jakarta. Kesaint Blanc.
Situmorang, Hamzon. 2000. Kata Kerja Bahasa Jepang. Medan : Fak. Ilmu
Budaya (Sastra) USU.
Taniguchi, Goro. 1982. Kamus Standar Bahasa Indonesia-Jepang.Jakarta :
PT. Dian Rakyat.
Yone, Tanaka, dan Keiko, Mikogami. 2001. Minna No Nihon Go I, II.