PRA RANCANGAN PABRIK
PEMBUATAN ASAM SITRAT MELALUI PROSES
FERMENTASI KULIT BUAH NENAS
DENGAN KAPASITAS 3 TON/HARI
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Teknik Kimia
OLEH :
ADI NOTO
NIM : 080425034
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Puji syukur Penulis ucapkan kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan
ridha-Nya kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Sitrat Melalui Proses Fermentasi Kulit Buah Nenas
Dengan Kapasitas 3 Ton/Hari.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian Sarjana
Teknik di Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Penulis sangat berterima kasih kepada Orang Tua Penulis (Ayah dan Ibu),
Eka Kurniasih ST, MT (Kakak), Suhasmoko, ST (Abang), serta Keluarga Besar
lainnya atas doa, dukungan, bimbingan, dan materi yang diberikan tiada henti. Pada
kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Ir. Renita manurung, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Kimia yang telah
memberikan motivasi, saran, dan kritik membangun kepada Mahasiswa (Penulis)
agar menjadi lulusan Sarjana yang mandiri serta inovatif.
2. Bapak Dr. Eng. Ir. Irvan, MSi, selaku Koordinator Tugas Akhir yang juga
merupakan Dosen Pembimbing-I yang telah memberikan bimbingan dan
masukan yang penting kepada Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Ibu Ir. Netty Herlina, MT, selaku Dosen Pembimbing-II yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang bermanfaat kepada Penulis dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini.
4. Para staf pengajar Departemen Teknik Kimia yang telah memberikan perhatian
dan ilmu yang membangun sehingga Penulis dapat mengerjakan Tugas Akhir ini.
5. Para pegawai Fakultas Teknik dan Departemen Teknik Kimia yang telah
memberikan bantuan dan kemudahan administratif.
6. Rekan Tugas Akhir Maulana Abdullah Hasibuan dan Ismi Ika Wardhani yang
7. Sahabat dari Teknik Kimia Ekstension 2008 (eks-Diploma IV 2004) beserta
alumninya (Mery Morina, Fuad Ali, Rispa Hidayat, dan Ardi Leonard) yang telah
memberikan motivasi bagi Penulis agar menjadi lebih baik.
8. Sahabat Karib, Oemar, Muslim (Almarhum), Diarmansyah, dan Indra Budiman
yang telah menjadi inspirasi dan hikmah bagi Penulis.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Akhir kata,
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Juli 2010
Penulis
INTISARI
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Sitrat Melalui Proses Fermentasi
Kulit Buah Nenas ini direncanakan memiliki kapasitas 3 ton/hari. Pabrik ini
diharapkan mampu mengurangi impor Asam Sitrat dan meningkatkan pemanfaatan
sektor pertanian sekaligus dapat menanggulangi khususnya jumlah limbah kulit
Nenas di lingkungan hidup.
Asam Sitrat (C6H8O7) diperoleh melalui proses fermentasi kulit buah Nenas
dengan menggunakan jamur (fungi) Aspergillus niger. Fermentasi berlangsung
selama 4 hari (96 jam) dengan kondisi operasi ± 30ºC dan dijaga pH 6,5 untuk
menjaga kestabilan hidup jamur. Proses pembuatan Asam Sitrat ini terdiri dari proses
fermentasi dan pemurnian yang meliputi proses : koagulasi, pengasaman, evaporasi,
dan pengeringan.
Direncanakan lokasi pendirian pabrik berada di Kawasan Industri Medan
(KIM-II) daerah Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara, dengan luas area ±
38.000 m2. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dengan bentuk organisasi garis dan staf
serta tenaga kerja yang berjumlah 280 orang. Adapun hasil analisa ekonomi pabrik
yang telah diperoleh, yaitu :
a) Capital Investment (CI) = Rp 1.870.015.418.775
b) Total Penjualan (TP) = Rp 3.571.883.018.496/tahun
c) Biaya Produksi Total (BPT) = Rp 2.894.326.325.096/tahun
d) Laba Bersih (LB) = Rp 474.277.185.380/tahun
e) Profit Margin (PM) = 18,97 %
f) Break Even Point (BEP) = 32,21 %
g) Return on Invesment (ROI) = 25,36 %
h) Pay Out Time (POT) = 4 tahun
i) Return on Network (RON) = 42,27 %
j) Internal Rate of Return (IRR) = 32,09 %
Berdasarkan analisa aspek ekonomi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
DAFTAR ISI
Hal LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
INTISARI ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Perancangan... 2
1.4 Manfaat ... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah ... 3
2.2 Struktur Kimia dan Sifat-Sifat Asam Sitrat ... 3
2.3 Kegunaan Asam Sitrat ... 5
2.4 Limbah Kulit Nenas ... 6
2.5 Perlakuan Awal Bahan Baku ... 8
2.6 Deskripsi Proses ... 8
2.7 Sifat-Sifat Bahan Baku ... 10
BAB III NERACA MASSA 3.1 Tangki Mixer-Ammonium Nitrat, NH4NO3 (M-101) ... 15
3.2 Tangki Mixer-Kalium Klorida, KCl (M-102) ... 15
3.3 Tangki Mixer-Magnesium Sulfat, MgSO4 (M-103) ... 15
3.4 Tangki Mixer-Ammonium Klorida, NH4Cl (M-104) ... 15
3.5 Fermenter (R-101) ... 16
3.6 Filter Press-1 (H-101) ... 16
3.7 Tangki Koagulasi (R-201) ... 16
3.8 Filter Press-2 (H-201) ... 17
3.9 Tangki Acidifier (R-202)... 17
3.10 Filter Press-3 (H-202) ... 17
3.11 Tangki Purifier (R-203) ... 17
3.12 Filter Press-4 (H-203) ... 18
3.13 Evaporator (E-201) ... 18
3.14 Sentrifugal Filter (H-204) ... 18
3.15 Dryer (E-203) ... 18
BAB IV NERACA ENERGI 4.1 Fermenter (R-101) ... 19
4.2 Tangki Koagulasi (R-201) ... 19
4.3 Tangki Acidifier (R-202)... 20
4.3 Evaporator (E-201) ... 20
4.4 Cooler (E-202) ... 20
4.5 Dryer (E-203) ... 20
BAB V SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 5.1 Gudang Kulit Nenas ... 21
5.3 Tangki Aspergillus niger... 22
5.4 Pompa pada Tangki Aspergillus niger ... 22
5.5 Gudang Nutrien ... 22
5.6 Pneumatic Conveyer-Ammonium Nitrat (NH4NO3) ... 23
5.7 Tangki Mixer-Ammonium Nitrat (NH4NO3) ... 23
5.8 Pompa Pada Tangki Mixer-Ammonium Nitrat (NH4NO3) ... 23
5.9 Pneumatic Conveyer-Kalium Klorida (KCl) ... 24
5.10 Tangki Mixer-Kalium Klorida (KCl) ... 24
5.11 Pompa Pada Tangki Mixer-Kalium Klorida (KCl)... 25
5.12 Pneumatic Conveyer-Magnesium Sulfat (MgSO4) ... 25
5.13 Tangki Mixer-Magnesium Sulfat (MgSO4) ... 25
5.14 Pompa Pada Tangki Mixer-Magnesium Sulfat (MgSO4) ... 26
5.15 Pneumatic Conveyer-Ammonium Klorida (NH4Cl) ... 26
5.16 Tangki Mixer-Ammonium Klorida (NH4Cl) ... 27
5.17 Pompa Pada Tangki Mixer-Ammonium Klorida (NH4Cl) ... 27
5.18 Tangki Metanol (CH3OH) ... 27
5.19 Pompa Pada Tangki Metanol (CH3OH) ... 28
5.20 Gudang Bahan Pemurni ... 28
5.21 Pneumatic Conveyer-Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) ... 29
5.22 Pneumatic Conveyer-Karbon Aktif ... 29
5.23 Tangki Asam Sulfat (H2SO4) ... 29
5.24 Pompa pada Tangki Asam Sulfat (H2SO4)t ... 30
5.25 Fermenter ... 30
5.26 Pompa pada Fermenter ... 31
5.27 Filter Press-1 ... 31
5.28 Gudang Limbah Padat ... 31
5.29 Pompa pada Filter Press-1 ... 32
5.30 Tangki Koagulasi ... 32
5.31 Gudang Kalsium Oksalat (CaC2O4)... 32
5.32 Pompa pada Tangki Koagulasi ... 33
5.33 Filter Press-2 ... 33
5.34 Pompa pada Filter Press-2 ... 34
5.35 Tangki Pengasaman (Acidifier) ... 34
5.36 Pompa pada Tangki Pengasaman ... 34
5.37 Filter Press-3 ... 35
5.38 Gudang Kalsium Sulfat (CaSO4) ... 35
5.39 Pompa pada Filter Press-3 ... 36
5.40 Tangki Pemurnian (Purifier) ... 36
5.41 Pompa pada Tangki Pemurnian (Purifier) ... 36
5.42 Filter Press-4 ... 37
5.43 Gudang Limbah Pemurnian ... 37
5.44 Pompa pada Filter Press-4 ... 37
5.45 Evaporator ... 38
5.46 Pompa pada Evaporator ... 38
5.47 Cooler ... 39
5.48 Pompa pada Cooler... 39
5.49 Sentrifugal Filter ... 40
5.51 Dryer ... 40
5.52 Gudang Produk Asam Sitrat (C6H8O7) ... 41
BAB VI INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA 6.1 Instrumentasi ... 42
6.2 Keselamatan Kerja ... 50
6.3 Keselamatan Kerja pada Pabrik Pembuatan Asam Sitrat ... 51
BAB VII UTILITAS 7.1 Kebutuhan Uap (Steam) ... 55
7.2 Kebutuhan Air ... 56
7.3 Pengolahan Air ... 59
7.4 Kebutuhan Bahan Kimia ... 63
7.5 Kebutuhan Listrik ... 63
7.6 Kebutuhan Bahan Bakar ... 64
7.7 Unit Pengolahan Limbah ... 65
7.8 Perhitungan untuk Sistem Pengolahan Limbah ... 66
7.9 Spesifikasi Peralatan Utilitas... 71
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK 8.1 Tinjauan Umum ... 78
8.2 Lokasi Pabrik... 78
8.3 Tata Letak Pabrik ... 80
8.4 Perincian Luas Lahan Pabrik Pembuatan Asam Sitrat ... 81
BAB IX ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN 9.1 Pengertian Organisasi dan Manajemen... 83
9.2 Bentuk Badan Usaha... 83
9.3 Bentuk Struktur Organisasi ... 85
9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ... 87
9.5 Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... 90
9.6 Kesejahteraan Tenaga Kerja ... 93
BAB X ANALISA EKONOMI 10.1 Modal Investasi (MI)/Capital Investment (CI) ... 95
10.2 Biaya Produksi Total (BPT)/Total Cost (TC) ... 98
10.3 Total Penjualan (Total Sales) ... 99
10.4 Perkiraan Laba dan Rugi Perusahaan ... 99
10.5 Analisa Aspek Ekonomi ... 100
BAB XI KESIMPULAN ... 103
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Kebutuhan (Demand) Asam Sitrat Ekspor ... 2
Tabel 2.1 Kandungan Pada Kulit Buah Nenas/100 gram Berat Basah ... 6
Tabel 2.2 Produksi Limbah Kulit Nenas di Beberapa Daerah Indonesia ... 7
Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Ammonium Nitrat, NH4NO3 (M-101) ... 15
Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Kalium Klorida, KCl (M-102) ... 15
Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Magnesium Sulfat, MgSO4 (M-103) ... 15
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Ammonium Klorida, NH4Cl (M-104) ... 15
Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Fermenter (R-101) ... 16
Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Filter Press-1 (H-101) ... 16
Tabel 3.7 Neraca Massa Pada Tangki Koagulasi (R-201) ... 16
Tabel 3.8 Neraca Massa Pada Filter Press-2 (H-201) ... 17
Tabel 3.9 Neraca Massa Pada Tangki Acididier (R-202) ... 17
Tabel 3.10 Neraca Massa Pada Filter Press-3 (H-202) ... 17
Tabel 3.11 Neraca Massa Pada Tangki Purifier (R-203)... 17
Tabel 3.12 Neraca Massa Pada Filter Press-4 (H-203) ... 18
Tabel 3.13 Neraca Massa Pada Evaporator (E-201) ... 18
Tabel 3.14 Neraca Massa Pada Sentrifugal Filter (H-204) ... 18
Tabel 3.15 Neraca Massa Pada Dryer (H-204) ... 18
Tabel 4.1 Neraca Energi Fermenter (R-101) ... 19
Tabel 4.2 Neraca Energi Tangki Koagulasi (R-201) ... 19
Tabel 4.3 Neraca Energi Tangki Acididier (R-202) ... 20
Tabel 4.4 Neraca Energi Evaporator (E-201) ... 20
Tabel 4.5 Neraca Energi Cooler (E-202) ... 20
Tabel 4.6 Neraca Energi Dryer (E-203) ... 20
Tabel 6.1 Daftar Penggunaan Instrumentasi Pada Pabrik Asam Sitrat ... 44
Tabel 7.1 Kebutuhan uap (steam) sebagai media pemanas ... 55
Tabel 7.2 Pemakaian air untuk berbagai kebutuhan ... 58
Tabel 7.3 Sifat fisika air bawah tanah di KIM-II Medan, Sumatera Utara ... 59
Tabel 7.4 Kandungan kimia air bawah tanah di KIM-II Medan, Sumatera Utara ... 59
Tabel 7.5 Perincian kebutuhan listrik untuk pelaksanaan unit proses ... 63
Tabel 7.6 Perincian kebutuhan listrik untuk pelaksanaan unit utilitas ... 63
Tabel 8.1 Perincian Luas Lahan Pabrik Pembuatan Asam Sitrat ... 81
Tabel 9.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya ... 91
Tabel 9.2 Pembagian Kerja Shift Tiap Regu ... 93
Tabel 10.1 Kapasitas produksi pada BEP ... 100 Tabel B.1 Harga Panas Pembentukan (ΔHf) Gugus Atom
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Struktur Molekul Asam Sitrat ... 4
Gambar 2.2 (a) Nenas, (b) Kulit Nenas ... 7
Gambar 6.1 Instrumentasi pada Tangki Mixer ... 44
Gambar 6.2 Instrumentasi pada Tangki Fermenter ... 45
Gambar 6.3 Instrumentasi pada Tangki Koagulasi... 46
Gambar 6.4 Instrumentasi pada Tangki Acidifier ... 46
Gambar 6.5 Instrumentasi pada Tangki Purifier ... 47
Gambar 6.6 Instrumentasi pada Evaporator ... 47
Gambar 6.7 Instrumentasi pada Cooler ... 48
Gambar 6.8 Instrumentasi pada Sentrifugal Filter ... 48
Gambar 6.9 Instrumentasi pada Dryer ... 49
Gambar 6.10 Instrumentasi pada Pneumatic Conveyer ... 49
Gambar 6.11 Instrumentasi pada Pompa ... 50
Gambar 6.12 Instrumentasi pada Filter Press ... 50
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Asam Sitrat ... 82
INTISARI
Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Asam Sitrat Melalui Proses Fermentasi
Kulit Buah Nenas ini direncanakan memiliki kapasitas 3 ton/hari. Pabrik ini
diharapkan mampu mengurangi impor Asam Sitrat dan meningkatkan pemanfaatan
sektor pertanian sekaligus dapat menanggulangi khususnya jumlah limbah kulit
Nenas di lingkungan hidup.
Asam Sitrat (C6H8O7) diperoleh melalui proses fermentasi kulit buah Nenas
dengan menggunakan jamur (fungi) Aspergillus niger. Fermentasi berlangsung
selama 4 hari (96 jam) dengan kondisi operasi ± 30ºC dan dijaga pH 6,5 untuk
menjaga kestabilan hidup jamur. Proses pembuatan Asam Sitrat ini terdiri dari proses
fermentasi dan pemurnian yang meliputi proses : koagulasi, pengasaman, evaporasi,
dan pengeringan.
Direncanakan lokasi pendirian pabrik berada di Kawasan Industri Medan
(KIM-II) daerah Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara, dengan luas area ±
38.000 m2. Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dengan bentuk organisasi garis dan staf
serta tenaga kerja yang berjumlah 280 orang. Adapun hasil analisa ekonomi pabrik
yang telah diperoleh, yaitu :
a) Capital Investment (CI) = Rp 1.870.015.418.775
b) Total Penjualan (TP) = Rp 3.571.883.018.496/tahun
c) Biaya Produksi Total (BPT) = Rp 2.894.326.325.096/tahun
d) Laba Bersih (LB) = Rp 474.277.185.380/tahun
e) Profit Margin (PM) = 18,97 %
f) Break Even Point (BEP) = 32,21 %
g) Return on Invesment (ROI) = 25,36 %
h) Pay Out Time (POT) = 4 tahun
i) Return on Network (RON) = 42,27 %
j) Internal Rate of Return (IRR) = 32,09 %
Berdasarkan analisa aspek ekonomi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pengembangan sektor industri adalah salah satu bagian dari pembangunan
ekonomi jangka panjang yang ditujukan untuk menciptakan struktur ekonomi yang
lebih kuat dan berkesinambungan dengan melibatkan sektor agraria. Untuk itu
seluruh aspek industri baik sistem pengolahan, manajemen dan organisasi perlu
dimantapkan guna menunjang tumbuh kembangnya industri-industri lain sebagai
pemicu pertumbuhan ekonomi dan memperluas lapangan kerja.
Salah satu sektor industri yang patut dikembangkan adalah sektor industri
kimia pangan. Hal ini ditunjang oleh peningkatan jumlah penduduk yang relatif
pesat, sehingga permintaan akan produk kimia pangan semakin meningkat pula
seiring dengan pembangunan itu sendiri. Peningkatan produk pangan membawa
dampak positif pada sektor agraria yaitu semakin meningkatnya permintaan produk
agraria sebagai bahan baku utama. Produk kimia pangan antara lain asam-asam
organik, seperti Asam Laktat, Asam Sitrat, Asam Amino, gula, minyak goreng, susu,
dan lain-lain. Asam Sitrat sendiri dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh
semua
tumbuhan genus
yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan
da
dalam
ditemukan pada hampir semua
zat pembersih yang rama
Pada perancangan pabrik ini, pembuatan Asam Sitrat dilakukan dengan
fermentasi kulit buah nenas yang mengandung Glukosa sebagai bahan baku terbaik
dengan menggunakan mikroorganisme (fungi) Aspergillus niger. Pada proses ini
akan diperoleh hasil samping Kalsium Sulfat (CaSO4) yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan semen dan gypsum.
Negara Importir Kuantitas (Kg) Nilai (US$) Thailand
Singapura India Pakistan Australia New Caledonia
3.261.600 1.794 84.000 22.000 66.000 671
2.680.828 4.817 73.903 21.280 59.464 800
(Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 2008)
1.2Perumusan Masalah
Untuk mengurangi ketergantungan impor Asam Sitrat maka diperlukan
kontribusi pabrik pembuatan Asam Sitrat melalui proses fermentasi kulit buah nenas.
1.3Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan pabrik pembuatan Asam Sitrat melalui fermentasi kulit
buah nenas adalah untuk menerapkan disiplin ilmu Teknik Kimia, khususnya di
bidang rancang bangun, proses dan operasi teknik kimia sehingga dapat memberikan
gambaran kelayakan pra rancangan pabrik pembuatan Asam Sitrat.
1.4Manfaat
Asam Sitrat banyak digunakan oleh masyarakat terutama sebagai zat
satu tanaman favorit Indonesia juga banyak diminati masyarakat, namun kulit
buahnya kebanyakan menjadi limbah karena dianggap tidak bermanfaat, padahal di
dalamnya masih terdapat kandungan gula yang merupakan bahan baku pembuatan
Asam Sitrat. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya kajian mengenai Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Asam Sitrat ini sebagai alternatif lain penggunaan kulit buah
nenas secara maksimal. Selain itu, hal ini diupayakan dapat mengurangi tingkat
impor Indonesia terhadap Asam Sitrat sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam
negeri, serta mendorong pertumbuhan industri kimia pangan lainnya. Manfaat lain
yang ingin dicapai adalah memperluas lapangan kerja dan memacu rakyat untuk
meningkatkan produksi dalam negeri yang akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Sejarah
Asam Sitrat diyakini ditemukan oleh
ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat
dalam
dikumpulkan oleh
tahun
dari sari buah lemon. Pembuatan Asam Sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860,
terutama mengandalkan produksi jeruk dari
menemukan bahwa
Namun demikian, pembuatan Asam Sitrat dengan mikroba secara industri tidaklah
nyata sampa
kimiawan panga
kimia
tahun kemudian. (Wikipedia. 2008)
Di alam, Asam Sitrat tersebar luas sebagai bahan penyusun rasa dari berbagai
macam buah-buahan (sitrun, nenas, pear, dan lain-lain). Asam Sitrat terdapat pada
berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang
dapat mencapai 8 % bobot kering, pada jeruk
da
logam berat (besi maupun bukan besi), dan dapat menimbulkan rasa yang menarik,
Asam Sitrat banyak dimanfaatkan di dalam industri pengolahan alkyd resin. Asam
Sitrat alami juga banyak diproduksi di Sisilia, India Barat, Kalifornia, Hawaii, dan di
berbagai wilayah lainnya. Produksi Asam Sitrat dengan proses fermentasi diterapkan
secara besar-besaran dalam skala industri oleh Jerman pada awal abad ke-20 dan
sekarang hampir 90% dari seluruh produksi Asam Sitrat di Amerika Serikat
dihasilkan dengan cara fermentasi.
2.2.1Struktur Kimia Asam Sitrat
2(COOH)-COH(COOH)-CH2(COOH), struktur asam ini tercermin pada nam
1,2,
yang dihasilkan adalah ion sitrat.
Gambar 2.1 Struktur Molekul Asam Sitrat
2.2.2Sifat-sifat Asam Sitrat
(Wikipedia. 2008) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 192 gr/mol
2. Spesific gravity : 1,54 (20°C)
3. Titik lebur : 153°C
4. Titik didih : 175°C
5. Kelarutan dalam air : 207,7 gr/100 ml (25°C)
6. Pada titik didihnya asam sitrat terurai (terdekomposisi).
7. Berbent
1. Kontak langsung (paparan) terhadap Asam Sitrat kering atau larutan dapat
menyebabkan iritasi kulit dan mata.
2. Mampu mengikat ion-ion logam sehingga dapat digunakan sebagai pengawet
dan penghilang kesadahan dalam air.
3.
dapat melepas
4. Asam Sitrat dapat berupa kristal anhidrat yang bebas air atau berupa kristal
5. Bentuk anhidrat Asam Sitrat mengkristal dalam air panas, sedangkan bentuk
monohidrat didapatkan dari kristalisasi Asam Sitrat dalam air dingin.
6. Bentuk monohidrat Asam Sitrat dapat diubah menjadi bentuk anhidrat dengan
pemanasan pada suhu 70-75°C.
7. Jika dipanaskan di atas suhu 175°C akan terurai (terdekomposisi) dengan
melepaskan2) da2O).
2.3Kegunaan Asam Sitrat
Penggunaan utama Asam Sitrat saat ini adalah sebagai zat
da
sebagai zat aditif makanan
tangga. Kemampuan Asam Sitrat unt
berguna sebagai baha
berfungsi dengan baik tanpa penambahan zat penghilang
juga digunakan untuk memulihkan bahan penukar ion yang digunakan pada alat
penghilang kesadahan dengan menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi pada
bahan penukar ion tersebut sebagai kompleks sitrat. Asam Sitrat dapat pula
ditambahkan pada
dan dalam resep makanan Asam Sitrat dapat digunakan sebagai pengganti sari jeruk.
Asam Sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua
Nenas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah
(Ananas comosus L. Merr). Nenas berasal dari Brazil (Amerika Selatan) yang telah
didomestikan disana sebelum masa Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol
membawa nenas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, kemudian masuk ke
Indonesia pada abad ke-15 tepatnya tahun 1599. (Ashari. 1995)
Saat ini nenas banyak terdapat di Indonesia, mempunyai penyebaran yang
merata, dan sangat familiar bagi masyarakat Indonesia. Selain dikonsumsi sebagai
buah segar, nenas juga banyak digunakan sebagai konsumsi industri dan rumah
tangga. Di bidang industri, nenas digunakan dalam pembuatan sirup, essence
minuman fermentasi, selai dan keripik, sirup, serta buah dalam botol atau kaleng.
Berbagai macam pengolahan tersebut akan membutuhkan bahan baku nenas
dalam jumlah yang cukup besar dan tentu akan menghasilkan limbah dalam jumlah
yang besar juga. Namun limbah atau hasil ikutan (side product) nenas relatif hanya
dibuang begitu saja. Terutama bagian kulit, karena bagian ini tergolong bagian yang
tidak dapat dikonsumsi langsung sebagai buah segar. Namun, jika diamati bagian
limbah yang terbuang ini masih memiliki bagian yang mirip dengan bagian daging
buah, hanya saja bercampur dengan bagian yang tidak diinginkan.
Tabel 2.1 Kandungan Pada Kulit Buah Nenas/100 gram Berat Basah
Komposisi Kadar (%)
Air 80
Serat kasar 21
Protein 4
Karbohidrat 17
Gula reduksi 13
(Sumber : Wijana, dkk. 1991)
Mengingat kandungan karbohidrat dan gula yang cukup tinggi, maka kulit
nenas memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bahan
(a) (b)
Gambar 2.2 (a) Nenas dan (b) Limbah Kulit Nenas
Tabel 2.2 Produksi Limbah Kulit Nenas di Beberapa Daerah Indonesia
Propinsi Limbah Nenas (Ton)
Jawa Barat 14.927,2
Riau 12.390,9
Jawa Timur 12.391,0
Sumatera Selatan 10.728,6
Sumatera Utara 5.731,8
Kepulauan Bangka Belitung 3.852,8
NTB 1.713,8
Jawa Tengah 1.632,7
Sulawesi Selatan 610,9
Kalimantan Tengah 517,6
Total 64.497,3
(Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 2005)
Komposisi limbah nenas rata-rata mencapai 40 %, dimana sebesar 5 % adalah
bagian sisik (kulit). Misalnya, PT Damar Siput di Kabupaten Simalungun, Provinsi
Sumatera Utara, yang merupakan industri makanan dan minuman dari buah Nenas,
mengolah sebanyak 30 ton buah nenas segar tiap jam, dan menghasilkan limbah
sebanyak 50-65 % atau sebesar 15-19,5 ton. Dalam sehari mesin pengolah
sebenarnya mampu mengolah sebanyak 8 kali atau 240 ton nenas dengan hasil
2.5Perlakuan Awal Bahan Baku
2.5.1 Proses Pengecilan Ukuran Kulit Nenas
Kulit Nenas yang diperoleh dan akan disimpan di gudang bahan baku (F-101)
sebelumnya telah disortir, dicuci dan dipisahkan dari kotoran, serta dilakukan
penjemuran ± 2 hari untuk mengurangi kadar air berlebih hingga ± 40 % yang dapat
menyebabkan kebusukan selama penyimpanan. Sebelum masuk ke Fermenter
(R-101), kulit Nenas terlebih dahulu dicacah untuk memperkecil dan menghomogenkan
ukurannya menggunakan Rotary Cutter (CH-101) yang dilengkapi dengan ayakan
(penapis) berukuran ± 1 mm, hal ini bertujuan untuk memperbesar luas permukaan
kontak Aspergillus niger terhadap substrat (kulit nenas). (Bernasconi. 1995)
2.5.2 Proses Pembiakan Aspergillus niger
Strain Aspergillus niger yang akan digunakan berasal dari kultur diperoleh
dari hasil pembiakan Aspergillus niger murni pada media agar miring. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh jumlah mikroba yang sesuai dengan kapasitas
fermentasi, yaitu 2 % dari total medium.
2.6Deskripsi Proses
Unit-unit operasi yang utama dari proses pembuatan Asam Sitrat adalah
proses fermentasi Glukosa dengan Aspergillus niger dan unit pemurnian Asam Sitrat
dari hasil fermentasi. (Tjokroadikoesoemo. 1993)
2.6.1 Proses Fermentasi
Proses fermentasi berlangsung selama 4 hari (96 jam). Bahan baku (kulit
nenas), nutrien, air, dan udara dialirkan ke dalam Fermenter (R-101). Selama proses
fermentasi berlangsung, medium selalu diaduk dengan kecepatan hingga 540 rpm,
pH dijaga 6,5 dan temperatur sekitar ± 30°C. Jumlah strain yang diinokulasikan
adalah 2 % dari total medium dan delapan jam setelah inokulasi ke dalam medium
ditambahkan Metanol (CH3OH) 3 % untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Reaksi :
Aspergillus niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat
makanan yang terdapat dalam substrat, molekul yang terdapat disekeliling hifa dapat
langsung diserap ke dalam sel. Aspergillus niger dapat tumbuh pada kisaran suhu
29ºC-37ºC (optimum) dan 6ºC-8ºC (minimum) serta memerlukan oksigen (O2) yang
cukup. Aspergillus niger dalam perkembangannya memerlukan nutrien/mineral
seperti Ammonium Nitrat (NH4NO3), Kalium Klorida (KCl), dan Magnesium Sulfat
(MgSO4) yang akan mempengaruhi produksi enzim Selulase yang dapat mengubah
komponen disakarida (C12H22O11) menjadi monosakarida (C6H12O6).
2.6.2 Proses Pemurnian
Hasil akhir dari Fermentor akan dialirkan ke Filter Press-1 (H-101) untuk
memisahkan Asam Sitrat (C6H8O7) dan Asam Oksalat (C2H2O4) yang dihasilkan dari
proses fermentasi dari beberapa limbah padat (impurities). Kemudian Asam Sitrat
diisolasi dari Asam Oksalat dengan penambahan2) di
dalam tangki Koagulasi (R-201), yang nantinya akan terbentuk senyawa Kalsium
Sitrat (Ca3(C6H5O7)2) dan endapan Kalsium Oksalat (CaC2O4). Kalsium Sitrat lalu diumpankan ke Filter Press-2 (H-201) untuk memisahkannya dari senyawa
Pada tangki Acidifier (R-202) senyawa Asam Sitrat yang terisolasi tersebut
diregenerasi melalui reaksi dengan penambahan2SO4) 98 %. Asam Sitrat yang berhasil diregenerasikan lalu dipisahkan dari endapan Kalsium Sulfat
(CaSO4) yang terbentuk di Filter Press-3 (H-202). Larutan C6H8O7 dapat dimurnikan dengan cara penambahan karbon aktif untuk mengikat senyawa H2SO4 yang tidak
bereaksi, kemudian impurities tersebut dipisahkan dengan Filter Press-4 (H-203).
Kandungan air berlebih pada campuran Asam Sitrat kemudian diuapkan
dengan Evaporator (E-201) sehingga diperolah larutan Asam Sitrat 75 %. Sebelum
tahap pemurnian selanjutnya, Asam Sitrat terlebih dahulu didinginkan dengan Cooler
(E-202), dimana pada tahap pendinginan ini fase kristalisasi akan mulai terjadi dan
melalui Sentrifugal Filter (H-204) kristal tersebut diendapkan. Kristal Asam Sitrat
lalu dikeringkan dengan Dryer (E-203) pada suhu 75°C sehingga diperoleh kristal
anhidrat dengan kemurnian 99 %. Selanjutnya kristal C6H8O7 dapat disimpan di
2.7Sifat-sifat Bahan Baku 2.7.1Air (H2O)
(Perry. 1984) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 18,016 gr/mol
2. Indeks bias : 1,3330
3. Spesific gravity : 1 (cair)
: 0,915 (es)
4. Suhu lebur : 0°C
5. Suhu didih : 100°C
6. Kalor jenis : 1 kal/gr°C
B. Sifat Kimia
1. Merupakan senyawa nonpolar karena memiliki pasangan elektron bebas.
2. Memiliki ikatan hidrogen yang lemah antara atom H+ dengan OH-. 3. Merupakan senyawa kivalen.
4. Tidak dapat larut dalam campuran minyak dan akan membentuk dua lapisan
cairan.
5. Sebagai senyawa elektrolit lemah akan mudah terionisasi (H+ dan OH-). 6. Tidak mengalami disosiasi yang kuat.karena memiliki konstanta ionisasi yang
kecil.
2.7.2Glukosa (C6H12O6)
(Perry. 1984) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 180,18 gr/mol
2. Spesific gravity : 1,544
3. Suhu lebur : 146°C
4. Kelarutan dalam air : 82 gr/100 ml (17,5°C)
5. Tidak mudah atau sedikit larut dalam alkohol.
B. Sifat Kimia
1. Merupakan jenis senyawa kimia aldehida (mengandung gugus-CHO).
2. Memiliki isomer dextro-glukosa sehingga biasa disebut dekstrosa.
3. Merupakan heksosa monosakarida yang mengandung enam atom karbon.
4. Berupa kristal monohidrat pada suhu < 60°C dan anhidrat pada suhu > 60°C.
5. Secara kimiawi glukosa terikat dengan fruktosa dalam sukrosa.
6. Pada proses respirasi teroksidasi menjadi karbon dioksida, air, dan energi.
2.7.3Ammonium Nitrat (NH4NO3)
(Kirk-Othmer. 1967) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 80,05 gr/mol
2. Spesific gravity : 1,66
3. Suhu leleh : 169,6°C
4. Suhu didih : 210°C
5. Indeks bias : 1,611
6. Sangat larut dalam ammonia (NH3)
B. Sifat Kimia
1. Terdiri atas dua jenis struktur molekul :
NH4NO3 (α) stabil pada –16oC – 32oC NH4NO3 (β) stabil pada 32oC – 84oC
2. NH4NO3 merupakan zat yang dapat meledak (explosif), dan bila meledak
akan terurai menjadi :
NH4NO3 2N2 + 4H2O + O2
3. Pada suhu 200oC-260oC terdekomposisi menjadi Nitro Oksida yang bersifat anestetik :
NH4NO3 N2O + 2H2O
4. Tergolong dalam senyawa elektrolit
5. Merupakan senyawa ionik.
2.7.4Magnesium Sulfat (MgSO4)
(Kirk-Othmer. 1967) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 120,38 gr/mol
2. Spesific gravity : 2,66
3. Suhu lebur : 1185°C
4. Densitas : 1,2922 gr/ml (30°C)
5. Tidak berwarna (bening) dan bentuk kristalnya rhombik
6. Sangat larut dalam golongan alkohol.
B. Sifat Kimia
1. Senyawanya cukup stabil, tidak mudah terbakar.
2. Merupakan senyawa elektrolit.
3. Merupakan pereaksi murni yang higroskopis.
4. Memiliki ikatan ionik.
5. Merupakan garam ber-pH netral karena berasal dari asam dan basa kuat.
6. Bentuk anhidratnya dapat digunakan sebagai drying agent.
2.7.5Kalium Klorida (KCl) (Kirk-Othmer. 1967)
A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 74,56 gr/mol
2. Spesific grafity : 1,988
3. Suhu leleh : 790oC 4. Suhu didih : 1.500oC 5. Indeks bias : 1,4904
6. Larut dalam golongan alkohol dan alkali.
B. Sifat Kimia
1. Merupakan senyawa ionik.
3. Bereaksi dengan asam kuat seperti H2SO4 dengan menghasilkan Asam Klorida :
2KCl + H2SO4 K2SO4 + 2HCl
4. Bereaksi dengan asam lemah seperti CH3COOH :
KCl + CH3COOH CH3COOK + HCl
5. Bereaksi dengan H2O, CO2, dan Trimethylamine membentuk Kalium
Bikarbonat :
KCl + N(CH3)3 + H2O + CO2 KHCO3 + N(CH3)3HCl
6. Bereaksi dengan Calcium Hidroksida :
2KCl + Ca(OH)2 2KOH + CaCl2
2.7.6Ammonium Klorida (NH4Cl)
(Kirk-Othmer. 1967) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 53,50 gr/mol
2. Spesific gravity : 1,53
3. Indeks bias : 1,639
4. Suhu leleh : 350°C
5. Suhu didih : 520°C
6. Berwarna putih dan kristalnya berbentuk kubik.
B. Sifat Kimia
1. Merupakan senyawa yang cukup stabil.
2. Pada kontak langsung dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan infeksi
pernafasan.
3. Bila teroksidasi dapat terdekomposisi menjadi hidrogen dan ammonia.
4. Dalam bentuk larutan bersifat asam lemah.
5. Dapat dihasilkan dengan mereaksikan Ammonia dan Asam Klorida melalui
proses kamar :
NH3 + HCl NH4Cl
2.7.7Metanol (CH3OH)
(Kirk-Othmer. 1967) A. Sifat Fisika
1. Berat molekul : 32,04 gr/mol
2. Spesific gravity : 0,796 (20°C)
3. Suhu lebur : –97,8°C
4. Suhu didih : 64,7°C
5. Tekanan kritis : 78,5 atm
6. Temperatur kritis : 240°C
B. Sifat Kimia
1. Merupakan senyawa yang mudah menguap dan mudah terbakar.
2. Bersifat korosi terhadap beberapa logam termasuk aluminium.
3. Apabila teroksidasi akan membentuk karbon dioksida dan air.
4. Sulfonasi dengan Asam Sulfat membentuk Metanol Sulfat.
5. Biasa digunakan sebagai bahan aditif pada pembuatan alkohol industri.
6. Digunakan juga sebagai bahan bakar, pelarut dan bahan pendingin anti beku.
2.7.8Aspergillus niger (Wikipedia. 2008)
1. Berasal dari genus Aspergillus, kelas Eurotiomycetes, dan kerajaan Fungi.
2. Merupakan jenis mikroorganisme aerobik.
3. Tumbuh pada suhu 6°C - 8°C (minimum) dan 35°C - 37°C (optimum).
4. Memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dan lapisan konidiosporanya
tebal serta halus berwarna coklat gelap kehitaman.
5. Kepala konodianya berukuran 3,5 - 5 mikron berwarna coklat kehitaman dan
berbentuk bulat hingga semibulat serta memiliki tonjolan pada permukaan.
6. Dinding selnya terdiri dari komponen karbohidrat dan glukosa (73 % - 83 %),
hexosamine (9 % - 13 %), lipid (2 % - 7 %), protein (0,5 % - 2,5 %), dan
BAB III
NERACA MASSA
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Kapasitas produksi : 3 ton/hari
: 125 kg/jam
Satuan proses : kg/jam
3.1 Tangki Mixer-Ammonium Nitrat, NH4NO3 (M-101)
Tabel 3.1 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Ammonium Nitrat, NH4NO3 (M-101)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-4 Alur-5 Alur-6
NH4NO3 25,7840 – 25,7840
H2O – 6,2888 6,2888
Total 32,0728 32,0728
3.2 Tangki Mixer-Kalium Klorida, KCl (M-102)
Tabel 3.2 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Kalium Klorida, KCl (M-102)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-7 Alur-8 Alur-9
KCl 24,0114 – 24,0114
H2O – 160,0760 160,0760
Total 184,0874 184,0874
3.3 Tangki Mixer-Magnesium Sulfat, MgSO4 (M-103)
Tabel 3.3 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Magnesium Sulfat, MgSO4 (M-103)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-10 Alur-11 Alur-12
MgSO4 38,6760 – 38,6760
H2O – 154,7040 154,7040
Total 193,3800 193,3800
3.4 Tangki Mixer-Ammonium Klorida, NH4Cl (M-104)
Tabel 3.4 Neraca Massa Pada Tangki Mixer-Ammonium Klorida, NH4Cl (M-104)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-13 Alur-14 Alur-15
NH4Cl 17,2431 – 17,2431
H2O – 9,0753 9,0753
3.5 Fermenter (R-101)
Tabel 3.5 Neraca Massa Pada Fermenter (R-101)
Komponen
Massa
Masuk Massa Keluar
Alur-2 Alur-3 Alur-6 Alur-9 Alur-12 Alur-15 Alur-16 Alur-17 Alur-18 Alur-19 Alur-20 C6H12O6 183,2021 – – – – – – – – – 9,1601
Impurities 152,6684 – – – – – – – – – 152,6684
NH4NO3 – – 25,7840 – – – – – – – –
KCl – – – 24,0114 – – – – – – –
MgSO4 – – – – 38,6760 – – – – – –
NH4Cl – – – – – 17,2431 – – – – –
CH3OH – – – – – – 10,3136 – – – –
H2O 274,8032 – 6,2888 160,0760 154,7040 9,0753 333,4731 122,1347 – – 1112,7677
Aspergillus
niger – 31,2933 – – – – – – – – –
O2 – – – – – – – – 105,1987 17,5331 –
N2 – – – – – – – – 395,7475 395,7475 –
CO2 – – – – – – – – – 56,7248 –
C6H8O7 – – – – – – – – – – 123,7632
C2H2O4 – – – – – – – – – – 29,0070
Sel
tersuspensi – – – – – – – – – – 147,3214
Total 610,6737 31,2933 32,0728 184,0874 193,3800 26,3184 343,7867 122,1347 500,9462 470,0054 1574,6878
2044,6932 2044,6932
3.6 Filter Press-1 (H-101)
Tabel 3.6 Neraca Massa Pada Filter Press-1 (H-101)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-20 Alur-21 Alur-22
C6H12O6 9,1601 9,1601 –
Impurities 152,6684 152,6684 – Sel tersuspensi 147,3214 147,3214 –
H2O 1112,7677 – 1112,7677
C6H8O7 123,7632 – 123,7632
C2H2O4 29,0070 – 29,0070
Total 1574,6878 309,1499 1265,5379
1574,6878 1574,6878
3.7 Tangki Koagulasi (R-201)
Tabel 3.7 Neraca Massa Pada Tangki Koagulasi (R-201)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-22 Alur-23 Alur-24 Alur-25
C6H8O7 123,7632 – – –
C2H2O4 29,0070 – – –
H2O 1112,7677 – – 1159,1789
Ca(OH)2 – 97,3088 – 1,9080
Ca3(C6H5O7)2 – – – 160,5054
CaC2O4 – – 41,2544 –
Total 1265,5379 97,3088 41,2544 1321,5923
3.8 Filter Press-2 (H-201)
Tabel 3.8 Neraca Massa Pada Filter Press-2 (H-201)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-25 Alur-26 Alur-27
Ca3(C6H5O7)2 160,5054 – 160,5054
H2O 1159,1789 – 1159,1789
Ca(OH)2 1,9080 1,9080 –
Total 1321,5923 1,9080 1319,6843
1321,5923 1321,5923
3.9 Tangki Acidifier (R-202)
Tabel 3.9 Neraca Massa Pada Tangki Acidifier (R-202)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-27 Alur-28 Alur-29 Ca3(C6H5O7)2 160,5054 – –
H2O 1159,1789 1,9531 1161,1320
H2SO4 – 95,7035 0,9473
C6H8O7 – – 123,7632
CaSO4 – – 131,4984
Total 1319,6843 97,6566 1417,3409
1417,3409 1417,3409
3.10 Filter Press-3 (H-202)
Tabel 3.10 Neraca Massa Pada Filter Press-3 (H-202)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-29 Alur-30 Alur-31
H2O 1161,1320 – 1161,1320
C6H8O7 123,7632 – 123,7632
H2SO4 0,9473 – 0,9473
CaSO4 131,4984 131,4984 –
Total 1417,3409 131,4984 1285,8425
1417,3409 1417,3409
3.11 Tangki Purifier (R-203)
Tabel 3.11 Neraca Massa Pada Tangki Purifier (R-203)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-31 Alur-32 Alur-33
H2O 1161,1320 – 1161,1320
C6H8O7 123,7632 – 123,7632
H2SO4 0,9473 – 0,9473
Karbon aktif – 1,3262 1,3262
Total 1285,8425 1,3262 1287,1687
3.12 Filter Press-4 (H-203)
Tabel 3.12 Neraca Massa Pada Filter Press-4 (H-203)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-33 Alur-34 Alur-35
H2O 1161,1320 – 1161,1320
C6H8O7 123,7632 – 123,7632
H2SO4 0,9473 0,9473 –
Karbon aktif 1,3262 1,3262 –
Total 1287,1687 2,2735 1284,8952
1287,1687 1287,1687
3.13 Evaporator (E-201)
Tabel 3.13 Neraca Massa Pada Evaporator (E-201)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-35 Alur-36 Alur-37
H2O 1161,1320 870,8490 290,2830
C6H8O7 123,7632 – 123,7632
Total 1284,8952 870,8490 414,0462
1284,8952 1284,8952
3.14 Sentrifugal Filter (H-204)
Tabel 3.14 Neraca Massa Pada Centrifuge (H-204)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar Alur-38 Alur-39 Alur-40
H2O 290,2830 277,7718 12,5112
C6H8O7 123,7632 0,0124 123,7508
Total 414,0462 277,7842 136,2620
414,0462 414,0462
3.15 Dryer (E-203)
Tabel 3.15 Neraca Massa Pada Dryer (E-203)
Komponen Massa Masuk Massa Keluar
Alur-40 Alur-41 Alur-42 Alur-43
H2O 12,5112 – 11,2601 1,2511
C6H8O7 123,7508 – – 123,7508
O2 – 105,1987 105,1987 –
N2 – 395,7475 395,7475 –
Total 136,2620 500,9462 512,2063 125,0019
BAB IV
NERACA ENERGI
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Suhu referensi : 25°C
Satuan proses : kkal/jam
[image:30.595.110.449.262.545.2]4.1 Fermenter (R-101)
Tabel 4.1 Neraca Energi Fermenter (R-101)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
C6H12O6 316,6282 26,3857
Impurities 187,7821 312,9702
NH4NO3 30,7474 –
KCl 11,6551 –
MgSO4 25,8162 –
NH4Cl 20,0813 –
CH3OH 18,7563 –
H2O 3178,1655 5557,7183
Aspergillus niger 54,0842 –
O2 61,4781 17,0772
N2 288,2625 480.4375
Panas reaksi 396137,1896 –
CO2 – 57,7459
C6H8O7 – 310,3981
C2H2O4 – 40,3197
Sel tersuspensi – 424,3593
Air pendingin – 393103,2346
Total 400330,6465 400330,6465
4.2 Tangki Koagulasi (R-201)
Tabel 4.2 Neraca Energi Tangki Koagulasi (R-201)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
H2O 5557,7183 110000,8613
C6H8O7 310,3981 –
C2H2O4 40,3197 –
Ca(OH)2 84,4251 52,4204
Panas reaksi – 201460,3188
Ca3(C6H5O7)2 – 4156,6083
CaC2O4 – 1116,5710
Steam 310793,9186 –
[image:30.595.119.449.578.738.2]4.3 Tangki Acidifier (R-202)
Tabel 4.3 Neraca Energi Tangki Acidifier (R-202)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
H2O 110010,6161 57992,7377
Ca3(C6H5O7)2 4156,6083 –
H2SO4 162,3610 16,0710
Panas reaksi 119937,4990 –
C6H8O7 – 3103,9811
CaSO4 – 1126,9413
Air pendingin – 172027,3533
Total 234267,0844 234267,0844
[image:31.595.111.450.57.754.2]4.4 Evaporator (E-201)
Tabel 4.4 Neraca Energi Evaporator (E-201)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
H2O(g) – 30703,9586
H2O(l) 57992,7377 21747,2767
C6H8O7 3103,9811 4655,9716
Panas penguapan – 470255,4991
Steam 466265,9872 –
Total 527362,7060 527362,7060
4.5 Cooler (E-202)
Tabel 4.5 Neraca Energi Cooler (E-202)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
H2O 21747,2767 289,9637
C6H8O7 3103,9811 62,0796
Air pendingin – 24499,2145
Total 24851,2578 24851,2578
4.6 Dryer (E-203)
Tabel 4.6 Neraca Energi Dryer (E-204)
Komponen Panas Masuk Panas Keluar
O2(g) 61,4781 1024,6353
N2(g) 288,2625 4804,3747
H2O(g) – 264,6687
H2O(l) 12,4974 62,4862
C6H8O7 62,0734 3103,6701
Panas penguapan – 6247,2679
Steam 15082,7915 –
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
Spesifikasi peralatan meliputi nama, kode, fungsi, kapasitas, dimensi, jenis,
bahan, dan jumlah unit yang digunakan. Spesifikasi tersebut ditentukan berdasarkan
kapasitas dan kondisi operasinya.
5.1 Gudang Kulit Nenas
Kode : F-101
Fungsi : menyimpan bahan baku kulit Nenas selama 2 hari
Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 118,829 m3 Panjang : 17,236 m
Lebar : 1,7236 m
Tinggi : 4 m
Jumlah : 1 unit
5.2 Rotary Cutter
Kode : CH-101
Fungsi : memperkecil dan menyeragamkan ukuran kulit Nenas
Jenis : rotary knife cutter
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 10,8926 m3
Jumlah pisau : 8 pisau putar dan 2 pisau diam
Bahan pisau : stainless steel
Ukuran penapis : 1 mm
Kecepatan putar : 200 rpm
Daya motor : 2 hp
5.3 Tangki Aspergillus niger
Kode : F-102
Fungsi : menyimpan strain Aspergillus niger selama 2 hari
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 1,6819 m3 Diameter : 1,0873 m
Tinggi : 1,7216 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jumlah : 1 unit
5.4 Pompa Pada Tangki Aspergillus niger
Kode : L-101
Fungsi : mengalirkan strain Aspergillus niger ke fermenter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,0292 m3/jam Diameter pipa : 0,215 inchi
Panjang pipa : 158,415 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.5 Gudang Nutrien
Kode : F-103
Fungsi : menyimpan bahan baku nutrien selama 5 bulan (150 hari)
Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 228,528 m3 Panjang : 15,1172 m
Tinggi : 4 m
Jumlah : 1 unit
5.6 Pneumatic Conveyer-Ammonium Nitrat (NH4NO3)
Kode : J-101
Fungsi : mengangkut NH4NO3 dari gudang bahan baku ke tangki M-101
Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,015 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 50 ft
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.7 Tangki Mixer-Ammonium Nitrat (NH4NO3)
Kode : M-101
Fungsi : melarutkan NH4NO3 dengan H2O
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,0256 m3 Diameter : 0,2695 m
Tinggi : 0,4267 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jenis pengaduk : turbin enam daun terbuka (six blade open turbine)
Sekat (baffle) : 4 buah
Daya motor : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.8 Pompa Pada Tangki Mixer-Ammonium Nitrat (NH4NO3)
Kode : L-102
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,0213 m3/jam Diameter pipa : 0,215 inchi
Panjang pipa : 55,3775 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.9 Pneumatic Conveyer-Kalium Klorida (KCl)
Kode : J-102
Fungsi : mengangkut KCl dari gudang bahan baku ke tangki M-102
Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,0121 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 50 ft
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.10 Tangki Mixer-Kalium Klorida (KCl)
Kode : M-102
Fungsi : melarutkan KCl dengan H2O
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,2074 m3 Diameter : 0,5412 m
Tinggi : 0,8569 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jenis pengaduk : turbin enam daun terbuka (six blade open turbine)
Daya motor : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.11 Pompa Pada Tangki Mixer-Kalium Klorida (KCl)
Kode : L-103
Fungsi : mengalirkan larutan KCl ke fermenter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,1728 m3/jam Diameter pipa : 0,423 inchi
Panjang pipa : 59,5625 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.12 Pneumatic Conveyer-Magnesium Sulfat (MgSO4)
Kode : J-103
Fungsi : mengangkut MgSO4 dari gudang bahan baku ke tangki M-103 Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,0145 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 50 ft
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.13 Tangki Mixer-Magnesium Sulfat (MgSO4)
Kode : M-103
Fungsi : melarutkan MgSO4 dengan H2O
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kapasitas : 0,2038 m3 Diameter : 0,5381 m
Tinggi : 0,852 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jenis pengaduk : turbin enam daun terbuka (six blade open turbine)
Sekat (baffle) : 4 buah
Daya motor : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.14 Pompa Pada Tangki Mixer-Magnesium Sulfat (MgSO4)
Kode : L-104
Fungsi : mengalirkan larutan MgSO4 ke fermenter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,1698 m3/jam Diameter pipa : 0,423 inchi
Panjang pipa : 59,5625 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.15 Pneumatic Conveyer-Ammonium Klorida (NH4Cl)
Kode : J-104
Fungsi : mengangkut NH4Cl dari gudang bahan baku ke tangki M-104 Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,0113 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 50 ft
Daya motor : 2 hp
5.16 Tangki Mixer-Ammonium Klorida (NH4Cl)
Kode : M-104
Fungsi : melarutkan NH4Cl dengan H2O
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,0245 m3 Diameter : 0,2656 m
Tinggi : 0,4206 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jenis pengaduk : turbin enam daun terbuka (six blade open turbine)
Sekat (baffle) : 4 buah
Daya motor : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.17 Pompa Pada Tangki Mixer-Ammonium Klorida (NH4Cl)
Kode : L-105
Fungsi : mengalirkan larutan NH4Cl ke fermenter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,0204 m3/jam Diameter pipa : 0,215 inchi
Panjang pipa : 58,415 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.18 Tangki Metanol (CH3OH)
Kode : F-104
Fungsi : menyimpan CH3OH selama 2 bulan (60 hari) Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 300,4128 m3 Diameter : 6,1235 m
Tinggi : 9,6955 m
Ketebalan dinding : 716inchi
Jumlah : 2 unit
5.19 Pompa Pada Tangki Metanol (CH3OH)
Kode : L-106
Fungsi : mengalirkan larutan CH3OH ke fermenter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 0,3477 m3/jam Diameter pipa : 0,546 inchi
Panjang pipa : 164,72 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 2 unit
5.20 Gudang Bahan Pemurni
Kode : F-201
Fungsi : menyimpan bahan pemurni selama 5 bulan (150 hari)
Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 192,672 m3 Panjang : 9,8152 m
Lebar : 4,9076 m
Tinggi : 4 m
5.21 Pneumatic Conveyer-Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
Kode : J-201
Fungsi : mengangkut Ca(OH)2 dari gudang bahan ke tangki koagulasi
Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,044 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 200 ft
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.22 Pneumatic Conveyer-Karbon Aktif
Kode : J-202
Fungsi : mengangkut karbon aktif dari gudang bahan ke tangki purifier
Jenis : pneumatic conveyer
Bahan konstruksi : commercial steel
Kapasitas : 0,0006 m3/jam Diameter pipa : 1,5 inchi
Panjang pipa : 300 ft
Daya motor : 2 hp
Jumlah : 1 unit
5.23 Tangki Asam Sulfat (H2SO4)
Kode : F-202
Fungsi : menyimpan H2SO4 selama 2 bulan (60 hari)
Bentuk : silinder tegak, alas datar, tutup ellipsoidal, dilapisi fiber glass
Jumlah : 2 unit
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 46,656 m3 Diameter : 3,2915 m
Ketebalan dinding : 516inchi
Jumlah : 2 unit
5.24 Pompa Pada Tangki Asam Sulfat (H2SO4)
Kode : L-204
Fungsi : mengalirkan larutan H2SO4 ke tangki acidifier Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 0,054 m3/jam Diameter pipa : 0,302 inchi
Panjang pipa : 264,72 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 2 unit
5.25 Fermenter
Kode : R-101
Fungsi : sebagai tempat terjadinya reaksi fermentasi selama 4 hari
Bentuk : silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : stainless steel, SA-167, grade-3, dilapisi fiber glass
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 6,904 m3 Diameter : 1,4885 m
Tinggi : 3,7212 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Bahan jacket : aluminium
Jenis pengaduk : jangkar (anchor)
Sekat (baffle) : 4 buah
Daya motor : 500 hp
5.26 Pompa Pada Fermenter
Kode : L-107
Fungsi : mengalirkan campuran dari fermenter ke filter press-1
Jenis : pompa putar (rotary pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 1,4559 m3/jam Diameter pipa : 1,278 inchi
Panjang pipa : 73,85 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 4 unit
5.27 Filter Press-1
Kode : H-101
Fungsi : memisahkan C6H8O7 dan C2H2O4 dari limbah padat fermentasi Jenis : plate and frame filter press
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 1,4559 m3/jam Tebal cake : 5 cm
Ukuran frame : 1 m2 Jumlah plate : 71 buah
Media filter : kain kanvas
Jumlah : 1 unit
5.28 Gudang Limbah Padat
Kode : F-203
Fungsi : menyimpan limbah padat yang telah difiltrasi (hasil fermentasi)
selama 1 bulan (30 hari)
Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Lebar : 4,212 m
Tinggi : 4 m
Jumlah : 1 unit
5.29 Pompa Pada Filter Press-1
Kode : L-201
Fungsi : mengalirkan filtrat (liquor) dari filter press-1 ke tangki koagulasi
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 30°C
Kapasitas : 1,2095 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 70,66 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.30 Tangki Koagulasi
Kode : R-201
Fungsi : sebagai tempat pengendapan C2H2O4
Bentuk : silinder tegak, alas kerucut, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 120°C
Kapasitas : 1,5139 m3 Diameter : 1,007 m
Tinggi : 2,2658 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jumlah : 1 unit
5.31 Gudang Kalsium Oksalat (CaC2O4)
Kode : F-204
Fungsi : menyimpan CaC2O4 selama 2 bulan (60 hari)
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 32,4864 m3 Panjang : 4,0302 m
Lebar : 2,0151 m
Tinggi : 4 m
Jumlah : 1 unit
5.32 Pompa Pada Tangki Koagulasi
Kode : L-202
Fungsi : mengalirkan campuran dari tangki koagulasi ke filter press-2
Jenis : pompa putar (rotary pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 120°C
Kapasitas : 1,2721 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 60,76 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.33 Filter Press-2
Kode : H-201
Fungsi : memisahkan campuran dari Ca(OH)2 sisa proses koagulasi Jenis : plate and frame filter press
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 120°C
Kapasitas : 1,2721 m3/jam Tebal cake : 5 cm
Ukuran frame : 1 m2 Jumlah plate : 19 buah
Media filter : kain kanvas
5.34 Pompa Pada Filter Press-2
Kode : L-203
Fungsi : mengalirkan filtrat (liquor) dari filter press-2 ke tangki acidifier
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 120°C
Kapasitas : 1,2712 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 65,71 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.35 Tangki Pengasaman (Acidifier)
Kode : R-202
Fungsi : sebagai tempat terjadinya regenerasi C6H8O7 Bentuk : silinder tegak, alas kerucut, dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : stainless steel, SA-167, grade-3, dilapisi fiber glass
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,6088 m3 Diameter : 1,5047 m
Tinggi : 3,3856 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jenis pengaduk : palet (pallet)
Sekat (baffle) : 4 buah
Daya motor : 1,25 hp
Jumlah : 1 unit
5.36 Pompa Pada Tangki Pengasaman
Kode : L-205
Fungsi : mengalirkan campuran dari tangki acidifier ke filter press-3
Jenis : pompa putar (rotary pump)
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,3103 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 65,71 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.37 Filter Press-3
Kode : H-202
Fungsi : memisahkan campuran dari endapan CaSO4
Jenis : plate and frame filter press
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,3103 m3/jam Tebal cake : 5 cm
Ukuran frame : 1 m2 Jumlah plate : 14 buah
Media filter : kain kanvas
Jumlah : 1 unit
5.38 Gudang Kalsium Sulfat (CaSO4)
Kode : F-206
Fungsi : menyimpan CaSO4 (produk samping) selama 2 bulan (60 hari) Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 76,7232 m3 Panjang : 6,1936 m
Lebar : 3,0968 m
Tinggi : 4 m
5.39 Pompa Pada Filter Press-3
Kode : L-206
Fungsi : mengalirkan filtrat (liquor) dari filter press-3 ke tangki purifier
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,2659 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 70,66 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.40 Tangki Pemurnian (Purifier)
Kode : R-203
Fungsi : sebagai tempat pengendapan H2SO4 (sisa) Bentuk : silinder tegak, alas kerucut, tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : carbon steel, SA-283, grade-C
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,5198 m3 Diameter : 1,0083 m
Tinggi : 2,2687 m
Ketebalan dinding : 316inchi
Jumlah : 1 unit
5.41 Pompa Pada Tangki Pemurnian
Kode : L-207
Fungsi : mengalirkan campuran dari tangki purifier ke filter press-4
Jenis : pompa putar (rotary pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Panjang pipa : 61,71 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.42 Filter Press-4
Kode : H-203
Fungsi : memisahkan campuran dari kotoran (impurities)
Jenis : plate and frame filter press
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,2665 m3/jam Tebal cake : 5 cm
Ukuran frame : 1 m2 Jumlah plate : 20 buah
Media filter : kain kanvas
Jumlah : 1 unit
5.43 Gudang Limbah Pemurnian
Kode : F-206
Fungsi : menyimpan limbah hasil pemurnian selama 3 bulan (90 hari)
Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 2,8512 m3 Panjang : 2,0682 m
Lebar : 0,6894 m
Tinggi : 2 m
Jumlah : 1 unit
5.44 Pompa Pada Filter Press-4
Kode : L-208
Fungsi : mengalirkan filtrat (liquor) dari filter press-4 ke evaporator
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 1,2654 m3/jam Diameter pipa : 0,957 inchi
Panjang pipa : 70,66 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 1 unit
5.45 Evaporator
Kode : E-201
Fungsi : menguapkan 75 % H2O untuk meningkatkan konsentrasi C6H8O7
Jenis : evaporator film aduk (agitated film evaporator)
Bentuk : silinder tegak, alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : stainless steel, SA-167, grade-3
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 100°C
Kapasitas : 1,2859 m3/jam Diameter : 0,459 m
Tinggi : 5,4864 m
Ketebalan dinding :316inchi
Jumlah tube : 53 buah
Jumlah : 1 unit
5.46 Pompa Pada Evaporator
Kode : L-209
Fungsi : mengalirkan campuran dari evaporator ke cooler
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 100°C
Kapasitas : 0,3772 m3/jam Diameter pipa : 0,546 inchi
Panjang pipa : 72,02 ft
Daya pompa : 0,3 hp
5.47 Cooler
Kode : E-202
Fungsi : mendinginkan campuran dari suhu 100°C menjadi 26°C
Jenis : 2-4 shell & tube exchanger
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 26°C
Kapasitas : 0,3658 m3/jam Shell side :
–Diameter : 10 inchi
–Baffle spacing : 5 inchi
–Cross section : 343
Tube side :
–Jumlah tube : 10 buah
–Diameter : 0,652 inchi
–Panjang : 12 ft
–Cross section : 2
Jumlah : 1 unit
5.48 Pompa Pada Cooler
Kode : L-210
Fungsi : mengalirkan campuran dari cooler ke sentrifugal filter
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 26°C
Kapasitas : 0,3658 m3/jam Diameter pipa : 0,546 inchi
Panjang pipa : 72,02 ft
Daya pompa : 0,3 hp
5.49 Sentrifugal Filter (Filter Centrifuge)
Kode : H-204
Fungsi : mengendapkan partikel C6H8O7 dan memisahkannya dari zat cair
Jenis : sentrifugal filter otomatis (automatic filter centrifuge)
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 26°C
Kapasitas : 0,4390 m3 Diameter basket : 33 inchi
Tinggi basket : 66 inchi
Medium filtrasi : logam berpori
Ukuran filter : 100 mesh
Tebal cake : 3 inchi
Kecepatan : 720 rpm
Daya motor : 1 hp
Jumlah : 3 unit
5.50 Pompa Pada Sentrifugal Filter
Kode : L-211
Fungsi : mengalirkan larutan induk ke evaporator untuk di-recycle
Jenis : pompa sentrifugal (centrifugal pump)
Bahan konstruksi : commercial steel
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 26°C
Kapasitas : 0,2789075 m3/jam Diameter pipa : 0,546 inchi
Panjang pipa : 118,87 ft
Daya pompa : 0,3 hp
Jumlah : 3 unit
5.51 Pengering (Dryer)
Kode : E-203
Fungsi : menguapkan H2O yang terkandung dalam kristal C6H8O7
Jenis : pengering baki (tray dryer)
Bahan konstruksi : commercial stell
Kondisi operasi : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 75°C
Kapasitas : 0,0871 m3 Panjang : 2,2340 m
Lebar : 1,1170 m
Tinggi : 2 m
Tebal cake : 0,25 inchi
Jumlah baki : 10 buah
Dimensi baki : 213,16 inchi2 Jumlah tube : 3 buah
5.52 Gudang Produk Asam Sitrat (C6H8O7)
Kode : F-207
Fungsi : menyimpan C6H8O7 (produk utama) selama 1 bulan (30 hari) Bahan konstruksi : beton
Kondisi ruang : tekanan (P) = 1 atm dan temperatur (T) = 28°C
Kapasitas : 64,8864 m3 Panjang : 5,696 m
Lebar : 2,848 m
Tinggi : 4 m
BAB VI
INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA
6.1 Instrumentasi
Instrumentasi merupakan sistem dan susunan peralatan yang dipakai di dalam
suatu proses kontrol untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen
merupakan suatu hal yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen
tersebut maka operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan
dikontrol dengan cermat, mudah dan efisien, sehingga operasi selalu berada dalam
kondisi yang diharapkan.