• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Kepegawain di Badan Kepegawain Negara Berbasis Client/Server (study kasus di kantor regional III BKN Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Kepegawain di Badan Kepegawain Negara Berbasis Client/Server (study kasus di kantor regional III BKN Bandung)"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

DI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BERBASIS CLIENT/SERVER

(STUDI KASUS DI KANREG III BKN BANDUNG)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

SARWADI SIRAIT

10103390

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmaanirrahiim…

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan syarat untuk

menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik

dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dengan judul “Aplikasi Kepegawaian Di Badan Kepegawain Negara Berbasis Client/Server (Study Kasus Di Kantor Regional III BKN Bandung”.

Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan Skripsi ini banyak menemui

hambatan dan kesulitan. Namun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan baik

secara moril ataupun materil dari berbagai pihak hingga dapat mengatasinya.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

dapat menyelesaikan penulisan laporan ini.

2. Junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.

3. Kedua orang tua-ku dan adik-ku yang sangat aku cintai dan sayangi, serta

saudaraku yang selalu membantu baik moril, materil maupun spirit.

4. Seseorang yang sangat aku cintai dan sayangi yang telah memberikan

(3)

iv

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, Msc. Selaku Dekan Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Ibu Mira Kania S, S.T, M.T, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

7. Ibu Mira Kania S, S.T, M.T, selaku Dosen wali IF.7 dan Pembimbing di

Universitas Komputer Indonesia yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Staff pengajar jurusan Teknik Informatika Universitas

Komputer Indonesia.

9. Bapak Suhenda selaku pembimbing di KANREG III Badan Kepegawaian

Negara Bandung.

10.Staff Pegawai KANREG III Badan Kepegawaian Negara Bandung.

11.Pak Nur (Bpk Kos) yang telah banyak membantu dan memberikan tempat

penelitian kepada penulis (thank’s for all).

12.Teman-Teman seperjuangan (Veteran 2003) Yoga, Imaduddin, Dhani

(yang telah gugur di medan perang).

13.Teman-teman dekatku yang selalu membantu di saat kritis, Hakim, Ian

Antono, Tedi Budiman, Kemal, Nazaruddin.

14.Semua rekan – rekan IF-7 angkatan 2003 jurusan Teknik Informatika yang

telah ikut membantu dalam penulisan laporan ini baik secara langsung

maupun tidak langsung.

15.Semua pihak yang terlibat yang telah ikut membantu dalam penulisan

(4)

v

Penulis menyadari dengan segala ketawadhuan banyak sekali terdapat

kekurangan dan keterbatasan, dan jauh dari kesempurnaan karena penulis

sempurna dari ketidakberdayaan. Namun, penulis mencoba dengan ilmu yang

sedikit ini berusaha agar penulisan skripsi memenuhi persyaratan baik dalam

bentuk penulisan maupun isinya. Oleh karena itu kritik, arahan, serta saran yang

membangun kami harapkan agar nantinya bisa mendekati kesempurnaan.

Akhirnya penulis mengucapkan syukur alhamdullilah kehadirat ilahirobbi

yang tiada hentinya atas selesainya proses penulisan laporan Tugas Akhir ini

Amiin…..

Bandung, Februari 2009

(5)

vi LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data ... 5

1.5.2 Tahap Pengembangan Perangkat Lunak ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Tinjauan Instansi ... 10

2.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara ... 10

2.1.2 Kedudukan ,Tugas, Fungsi Dan Kewenangan Badan Kepegawaian Negara ... 12

2.1.3 Struktur Organisasi KANREG III ... 15

(6)

vii

2.2.2 Komponen Sistem Informasi ... 24

2.2.3 Data ... 26

2.2.4 Model Proses Rekayasa perangkat Lunak ... 26

2.2.5 Model Analisis Terstruktur ... 29

2.2.5.1 Pemodelan Data ... 29

2.2.5.2 Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi ... 31

2.2.5.2 Kamus Data ... 33

2.2.6 Borland Delphi ... 34

2.2.7 MySQL 4.1 ... 35

2.2.8 Konsep Dasar Client/Server ... 37

2.2.8.1 Pengertian LAN (Local Area Network) ... 38

2.2.8.2 Topologi Jaringan ... 39

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem ... 41

3.2 Analisis Masalah ... 41

3.3 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 43

3.3.1. Prosedur Pengadaan PNS ... 43

3.3.2. Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangkat Reguler ... 44

3.3.3. Prosedur Pemberian Kenaikan Gaji Berkala ... 49

3.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 51

3.4.1. Analisis Jaringan ... 51

3.4.2. Analisis Perangkat Keras ... 52

3.4.3. Analisis Perangkat Lunak ... 53

3.4.4. Analisis Pengguna ... 53

3.4.5. Analisis Kode ... 54

3.5 Analisis Basis Data ... 56

3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 57

(7)

viii

3.9 Perancangan Sistem ... 121

3.10 Perancangan Data ... 121

3.11 Struktur Tabel ... 123

3.12 Perancangan Kode ... 130

3.13 Perancangan Struktur Menu ... 131

3.14 Perancangan Antarmuka (Interface) ... 132

3.12.1 Perancangan Tampilan ... 132

3.12.2 Perancangan Pesan ... 142

3.15 Jaringan Semantik ... 143

3.16 Perancangan Prosedural ... 144

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 147

4.1 Implementasi ... 147

4.1.1. Kebutuhan Perangkat Keras ... 147

4.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... 148

4.1.3. Implementasi Basis Data ... 148

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 162

4.1.5. Tampilan Aplikasi ... 163

4.2 Pengujian Alpha ... 170

4.2.1.Rencana Pengujian ... 170

4.2.2.Kasus Dan Hasil Pengujian ... 173

4.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 198

4.4 Pengujian Beta ... 198

4.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 203

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 204

5.1. Kesimpulan ... 204

5.2. Saran ... 205

(8)

ix

Tabel 3. 2 Spesifikasi perangkat keras yang diharapkan ... 52

Tabel 3. 3 Karakteristik User ... 53

Tabel 3. 4 Spesifikasi Proses ... 82

Tabel 3. 5 Tabel Kamus Data ... 114

Tabel 3. 6 tuser ... 123

Tabel 3. 7 tpns ... 123

Tabel 3. 8 tpengangkatancpns ... 124

Tabel 3. 9 tpengangkatanpns ... 124

Tabel 3. 10 tpangkatterakhir... 124

Tabel 3. 11 tkenaikangajiberkala ... 124

Tabel 3. 12 ttempatbekerja ... 125

Tabel 3. 13 tseting ... 125

Tabel 3. 14 tgolongan ... 125

Tabel 3. 15 tkeanggotaanorganisasi ... 125

Tabel 3. 16 ttandajasa ... 125

Tabel 3. 17 tpenugasanluarnegeri... 126

Tabel 3. 18 tpenguasaanbahasa ... 126

Tabel 3. 19 triwayatpendidikanumum ... 126

Tabel 3. 20 triwayatdiklatstruktural ... 126

Tabel 3. 21 triwayatdiklatfungsional ... 127

Tabel 3. 22 triwayatdiklatteknis ... 127

Tabel 3. 23 triwayatseminar ... 127

Tabel 3. 24 triwayatkursus ... 127

Tabel 3. 25 tjabatan ... 128

Tabel 3. 26 tpangkatterakhir... 128

Tabel 3. 27 torangtua ... 128

Tabel 3. 28 tpasangan ... 128

(9)

x

Tabel 4. 5 Generate tpangkatterakhir ... 152

Tabel 4. 6 Generate tkenaikangajiberkala... 152

Tabel 4. 7 Generate tgolongan ... 153

Tabel 4. 8 Generate tsetting ... 153

Tabel 4. 9 Generate ttempatbekerja ... 154

Tabel 4. 10 Generate tjabatan ... 154

Tabel 4. 11 Generate tkeanggotaanorganisasi ... 155

Tabel 4. 12 Generate ttandajasa ... 155

Tabel 4. 13 Generate tpenugasanluarnegeri ... 156

Tabel 4. 14 Generate tpenguasaanbahasa ... 156

Tabel 4. 15 Generate triwayatpendidikanumum ... 157

Tabel 4. 16 Generate triwayatdiklatstruktural ... 157

Tabel 4. 17 Generate triwayatdiklatfungsional ... 158

Tabel 4. 18 Generate triwayatdiklatteknis ... 158

Tabel 4. 19 Generate triwayatseminar ... 159

Tabel 4. 20 Generate triwayatkursus ... 159

Tabel 4. 21 Generate torangtua ... 160

Tabel 4. 22 Generate tpasangan ... 161

Tabel 4. 23 Generate tanak ... 161

Tabel 4. 24 Antarmuka analis kepegawaian(admin) ... 162

Tabel 4. 25 Rencana Pengujian Aplikasi kepegawaian ... 171

Tabel 4. 26 Pengujian analis kepegawaian (admin) ... 173

Tabel 4. 27 Pengujian Tambah Data Master PNS ... 174

Tabel 4. 28 Pengujian Tambah Data Pengangkatan CPNS ... 177

Tabel 4. 29 Pengujian Tambah Data Pengangkatan PNS ... 179

Tabel 4. 30 Pengujian Tambah Data Pangkat Terakhir ... 180

(10)

xi

Tabel 4. 36 Pengujian Tambah Data Keanggotaan Organisasi ... 190

Tabel 4. 37 Pengujian Tambah Data Tanda Jasa ... 192

Tabel 4. 38 Tambah Data Penugasan Luar Negeri... 193

Tabel 4. 39 Pengujian Tambah Data Penguasaan Bahasa ... 194

Tabel 4. 40 Pengujian Tambah Data Kenaikan Pangkat ... 196

(11)

xii

Gambar 1.1 Model Sekuensial Linear (Waterfall) ... 7

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung ... 14

Gambar 3.1 FlowMap Prosedur Pengadaan PNS ... 45

Gambar 3.2 FlowMap Prosedur Pengusulan Kenaikan Pangkat Reguler ... 48

Gambar 3.3 FlowMap Prosedur Pemberian Kenaikan Gaji Berkala ... 50

Gambar 3.4 Arsitektur Jaringan yang akan dibangun ... 51

Gambar 3.5 Pengkodean NIP ... 55

Gambar 3.6 Pengkodean Golongan ... 55

Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 56

Gambar 3.8 Diagram Konteks Sistem Informasi Kepegawaian ... 57

Gambar 3.9 DFDLevel 0 ... 59

Gambar 3.10 DFDLevel 1 Proses 1.0 Login ... 60

Gambar 3.11 DFDLevel 1 Proses 2.0 Pengolahan Data Master ... 61

Gambar 3.12 DFDLevel 1 proses 3.0 pengolahan data pns ... 62

Gambar 3.13 DFDLevel 1 proses 4.0 Pengolahan Laporan ... 62

Gambar 3.14 DFDLevel 1 proses 5.0 Pengolahan Konfigurasi sistem ... 63

Gambar 3.15 DFDLevel 2 Proses 2.1 Pengolahan Data PNS ... 63

Gambar 3.16 DFDLevel 2 Proses 2.2 Pengolahan Data Detail PNS ... 64

Gambar 3.17 DFDLevel 2 Proses 2.3 Pengolahan Data Riwayat Pegawai ... 64

Gambar 3.18 DFDLevel 2 Proses 2.4 Pengolahan Data Riwayat Pendidikan ... 65

Gambar 3.19 DFDLevel 2 Proses 2.5 Pengolahan Data Riwayat Keluarga ... 66

Gambar 3.20 DFDLevel 2 Proses 2.6 Pengolahan Data user ... 66

Gambar 3.21 DFDLevel 2 Proses 2.7 Pengolahan Data Golongan ... 67

Gambar 3.22 DFDLevel 2 Proses 3.1 Pengolahan Data kenaikan Pangkat ... 67

Gambar 3.23 DFDLevel 2 Proses 3.2 Pengolahan Data Kenaikan Gaji Berkala ... 68

Gambar 3.24 DFDLevel 2 Proses 4.1 Pengolahan Data Lap.Kenaikan Pangkat ... 68

Gambar 3.25 DFDLevel 2 Proses 4.2 Pengolahan Data Lap.KGB ... 69

Gambar 3.26 DFDLevel 3 Proses 5.1 Pengolahan Backup Database ... 69

Gambar 3.27 DFDLevel 3 Proses 5.2 Pengolahan Ubah Background ... 70

(12)

xiii

Gambar 3.33 DFDLevel 3 Proses 2.2.5 Pengolahan data tempat bekerja ... 73

Gambar 3.34 DFDLevel 3 Proses 2.2.6 Pengolahan data KGB ... 73

Gambar 3.35 DFDLevel 3 Proses 2.3.1 Pengolahan Riwayat kepangkatan ... 74

Gambar 3.36 DFDLevel 3 Proses 2.3.2 Riwayat penguasaan bahasa ... 74

Gambar 3.37 DFDLevel 3 Proses 2.3.3 Riwayat Penugasan luar negeri ... 75

Gambar 3.38 DFDLevel 3 Proses 2.3.4 Pengolahan Data Riwayat jabatan ... 75

Gambar 3.39 DFDLevel 3 Proses 2.3.5 Riwayat Riwayat tanda jasa ... 76

Gambar 3.40 DFDLevel 3 Proses 2.3.6 Riwayat keanggotaan organisasi ... 76

Gambar 3.41 DFDLevel 3 Proses 2.4.1 Riwayat Pendidikan Umum ... 77

Gambar 3.42 DFDLevel 3 Proses 2.4.2 Riwayat Diklat Struktural ... 77

Gambar 3.43 DFDLevel 3 Proses 2.4.3 Riwayat Diklat Fungsional ... 78

Gambar 3.44 DFDLevel 3 Proses 2.4.4 Pengolahan Riwayat Diklat Teknis ... 78

Gambar 3.45 DFDLevel 3 Proses 2.4.5 Pengolahan Riwayat Seminar ... 79

Gambar 3.46 DFDLevel 3 Proses 2.4.6 Riwayat Kursus dalam/luar negeri ... 79

Gambar 3.47 DFDLevel 3 Proses 2.5.1 Pengolahan Data Orang Tua ... 80

Gambar 3.48 DFDLevel 3 Proses 2.5.2 Pengolahan Data Pasangan ... 80

Gambar 3.49 DFDLevel 3 Proses 2.5.3 Pengolahan Data Anak ... 81

Gambar 3.50 Skema Relasi ... 122

Gambar 3.51 Perancangan Kode NIP ... 130

Gambar 3.52 Perancangan Kode Golongan ... 130

Gambar 3.53 Struktur Menu Program ... 131

Gambar 3.54 Tampilan Form Login ... 132

Gambar 3.55 Tampilan Form Menu Utama ... 132

Gambar 3.56 Tampilan Form Data Master PNS ... 133

Gambar 3.57 Tampilan Form Tambah dan ubah data master pns ... 133

Gambar 3.58 Tampilan Form Laporan data master pns ... 134

Gambar 3.59 Tampilan Form Data Pengangkatan CPNS ... 134

Gambar 3.60 Tampilan Form Pengangkatan PNS ... 135

Gambar 3.61 Tampilan Form Data Pangkat Terakhir ... 135

(13)

xiv

Gambar 3.67 Tampilan Form Data Orang Tua Kandung ... 138

Gambar 3.68 Tampilan Form Data User ... 139

Gambar 3.69 Tampilan Form Pengolahan Data Kenaikan Pangkat ... 139

Gambar 3.70 Tampilan Form Pengolahan Data Kenaikan Gaji Berkala ... 140

Gambar 3.71 Tampilan Form Laporan Kenaikan Pangkat ... 140

Gambar 3.72 Tampilan Form Laporan Kenaikan Gaji Berkala ... 141

Gambar 3.73 Tampilan Pesan M01 ... 141

Gambar 3.74 Tampilan Pesan M02 ... 142

Gambar 3.75 Tampilan Pesan M03 ... 142

Gambar 3.76 Tampilan Pesan M04 ... 142

Gambar 3.77 Tampilan Pesan M05 ... 142

Gambar 3.78 Tampilan Pesan M06 ... 142

Gambar 3.79 Tampilan Pesan M07 ... 142

Gambar 3.80 Tampilan Pesan M08 ... 142

Gambar 3.81 Jaringan Semantik Analis Kepegawaian Penyelia ... 143

Gambar 3.82 Prosedural Login ... 144

Gambar 3.83 Prosedural Tambah ... 145

Gambar 3.84 Prosedural Ubah ... 135

Gambar 3.85 Prosedural Cari ... 146

Gambar 3.86 Prosedural Hapus... 146

Gambar 3.87 Tampilan FormLogin ... 163

Gambar 3.88 Tampilan Menu Utama ... 163

Gambar 3.89 Master Pegawai Negeri Sipil ... 164

Gambar 3.90 Tambah Data Pns ... 164

Gambar 3.91 Laporan Master Pegawai Negeri Sipil... 165

Gambar 3.92 Data Detail PNS ... 165

Gambar 3.93 Data Riwayat Pegawai ... 166

Gambar 3.94 Riwayat Pendidikan ... 166

Gambar 3.95 Laporan Riwayat Pendidikan ... 167

(14)

xv

(15)
(16)
(17)

xviii

Lampiran B Listing Program ... 215

Lampiran C Hasil Kuesioner ... 224

Lampiran D Dokumen Manual dari Sistem Lama

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah badan yang berfungsi untuk

menyempurnakan, memelihara dan mengembangkan administrasi negara di

bidang kepegawaian sehingga tercapai kelancaran jalannya pemerintahan. Data

kepegawaian yg dikelola meliputi data pokok pegawai, data riwayat pegawai, data

mutasi pegawai. Namun pada kenyataannya instansi tersebut belum mempunyai

suatu sistem terintegrasi yang dapat menyajikan data Pegawai Negeri Sipil (PNS)

secara akurat. Selama ini pengelolaan data kepegawaian yg di lakukan masih

secara manual, yakni diimplementasikan dalam bentuk excel dan acces.

Permasalahan yang sering terjadi adalah terkait dengan data yang tersimpan

kurang terstruktur. Disamping itu ditemukan pula PNS yang punya NIP ganda,

ataupun satu NIP dipakai lebih dari satu orang PNS, dan ada pula yang

menggunakan NIP dari PNS yang sudah pensiun. permasalahan ini tentu menjadi

fatal karena baru diketahui disaat salah satu dari yang bersangkutan akan pensiun,

dan tentu ini hal ini akan sangat merugikan keuangan negara. Sehingga terjadi

proses pengulangan pekerjaan pada pendataan pegawai, yang menyebabkan

pekerjaan yang ditangani menjadi tidak efektif dan efisien.

Permasalahan lain yaitu terkait dengan pemutakhiran data yang tidak

berjalan dengan semestinya, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti,

dan data yang ada saling berbeda. Masalah ini diketahui ketika pihak pimpinan

(19)

tentang kenaikan pangkat dan gaji berkala, dimana kebijakan dan keputusan

tersebut membutuhkan data-data kepegawaian. Data yang lambat diperbaharui

menyebabkan tidak sahnya kebijakan dan keputusan tersebut.

Permasalahan terakhir yaitu terkait dengan tidak terintegrasinya data. Satu

hal yang sangat mendasar bahwa selama ini terjadi perbedaan data antara BKN

dengan kantor regional lainnya, padahal objek dari operasionalnya adalah satu

yaitu PNS, yang berakibat pemborosan anggaran, seperti duplikasi data karena

masing-masing instansi memiliki data kepegawaian, yang semestinya dapat

dihindari apabila setiap instansi ataupun Pemerintah daerah terintegrasi dalam

satu sistem informasi kepegawain nasional

Berdasarkan latar belakang diatas, maka Badan Kepegawaian Negara (BKN)

memerlukan suatu aplikasi kepegawaian berbasis client/server.

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yg telah dijelaskan, maka pada

penelitian ini dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas yaitu : Bagaimana

membangun Aplikasi Kepegawaian Di Badan Kepegawaian Negara berbasis

client/server melalui Studi Kasus Di Kantor Regional (KANREG) III Badan

(20)

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Aplikasi kepegawaian Di

Badan Kepegawaian Negara (BKN) Berbasis Client/Server melalui Studi Kasus

Di Kantor Regional (KANREG) III Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bandung.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari sistem informasi kepegawaian ini

adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Aplikasi Kepegawaian yang dapat mengolah data kenaikan

pangkat dan gaji berkala, yang dibutuhkan oleh para pengambil kebijakan

untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri

Sipil (PNS).

2. Pemutakhiran data dapat berjalan dengan semestinya, sehingga data

Pegawai Negeri Sipil (PNS) akurat setiap saat ketika digunakan dalam

pengambilan kebijakan kenaikan pangkat dan gaji berkala.

3. Terciptanya sistem yang terintegrasi secara nasional, bersifat standard dan

seragam dengan cara pengolahan data tersebar (distributed data

processing), sehingga data Pegawai Negeri Sipil (PNS) akurat disetiap

(21)

1.4. Batasan Masalah

Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu diterapkan batasan-batasan permasalahan yang akan

dibahas didalamnya, antara lain :

1. Sistem ini akan mengelola data kepegawaian yg meliputi data pokok

pegawai, data riwayat pegawai, kenaikan pangkat dan gaji berkala. Serta

laporan KGB, Laporan Kepangkatan.

2. Data yang digunakan untuk pengujian dalam membangun sistem ini adalah

data pegawai negeri sipil KANREG III BKN Bandung.

3. Metode analisis yang digunakan dalam pembangunan sistem ini adalah

berdasarkan aliran data tersrtuktur, dimana alat yang digunakan untuk

menggambarkan model data yaitu Entity Relationship Diagram (ERD),

sedangkan untuk menggambarkan model fungsional yaitu Diagram Konteks,

dan Data Flow Diagram (DFD).

4. Tools yang digunakan adalah Borland Delphi 7 sebagai aplikasi dalam

perancangan interface dan MySQL sebagai database.

5. Perangkat lunak yang akan dibangun akan diterapkan pada komputer yang

terpasang melalui jaringan client/server berupa LAN (Local Area Network)

(22)

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi yang dilakukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua bagian

yaitu sebagai berikut :

1.5.1.Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak internal instansi dalam mengumpulkan

data dan informasi mengenai kebutuhan sistem, selain itu dengan orang

yang akan bertindak sebagai admin yang akan mempergunakan sistem.

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengamati kinerja para pegawai di instansi

tersebut dalam mengolah data pegawai secara langsung untuk pengumpulan

data yang lebih efektif.

3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan memepelajari teori-teori yang mempunyai kaitan

(23)

1.5.2.Tahap Pengembangan Perangkat Lunak

Tahap yang dilakukan untuk pengembangan sistem ini adalah menggunakan

metode waterfall, dimana tahap-tahapnya adalah sebagai berikut :

Gambar 1. 1 Model Sekuensial Linear (Waterfall)

1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem informasi

Pada tahap ini, rekayasa informasi mencakup pengumpulan kebutuhan pada

tingkat strategi dan areanya, pandangan sistem ini penting ketika perangkat

lunak harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain yaitu perangkat

lunak, manusia, dan database.

2. Analisis

Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan

difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat

program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak (analis) harus

memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antar muka

(24)

3. Desain

Pada tahap ini, desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi

langkah yang berfokus pada stuktur data, arsitektur perangakat lunak,

representasi interface.

4. Generasi Kode

Pada tahap ini, setelah tahap desain maka program diterjemahkan ke dalam

bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang

lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

5. Pengujian

Pada tahap ini, sekali kode dibuat maka pengujian program dimulai. Proses

pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan

bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan memastikan apakah hasil yang

diinginkan sudah tercapai atau belum.

6. Pemeliharaan

Pada tahap ini, pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap

fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru. Perangkat lunak

akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pemakai.

Perubahan akan terjadi dari kesalahan-kesalahan yang ditemukan, karena

perangkat lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasi

(25)

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penyusunan laporan

ini, maka ditetapkan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud

dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori-teori yg berkaitan dengan

sistem informasi kepegawaian yg akan dibangun.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan sistem dan pengguna diantaranya

yaitu : analisis masalah, analisis prosedur yang sedang berjalan,

analisis basis data, analisis non fungsional. Perancangan sistem

dimulai dari perancangan prosedural, perancangan alir data,

perancangan menu dan perancangan antar muka program

(interface).

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi tahap implementasi sistem terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menerapkan rencana implementasi;

(2) Melakukan kegiatan implementasi; (3) Tindak lanjut

implementasi. Selain itu juga berisi pengujian program yang

(26)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat selama penulisan laporan

tugas akhir dari pembahasan masalah, selain itu juga berisi saran

(27)

10 2.1 Tinjauan Instansi

Pada tinjauan Instansi ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

Instansi, tempat dan kedudukan Instansi, lingkup usaha Instansi, divisi/bidang

pekerjaan Instansi, dan struktur organisasi serta uraian tugas dari masing-masing

bagian yang terlibat.

2.1.1 Sejarah Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Situasi pada saat itu sebagian Pegawai Negeri berada di bawah pemerintah

Republik Indonesia dan sebagian lagi berada di bawah pemerintah Hindia

Belanda. Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaannya dilakukan oleh dua

lembaga.

Kantor Urusan Pegawai Negeri yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 11 Tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, berkedudukan di ibukota

pemerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang Kepala yaitu Raden

Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama Pemerintah juga menetapkan pembentukan

perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di

Makasar. Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan Pegawai (KUP) inilah

yang menjadi cikal bakal BAKN, sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetapkan

(28)

Dienst voor Algemene Personele (DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP

(Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur

Jenderar Hindia Belanda Nomor 13 tanggal 9 Juni 1948, dikepalai oleh Mr. J.W.

Van Hoogstraken dan berkedudukan di Jakarta.

Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai kedudukan

dan gaji Pegawai Negeri serta mengawasi supaya peraturan-peraturan itu

dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan

diberhentikan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan langsung berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Perdana Menteri.

Kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada masa itu adalah

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1948 tentang Peraturan

Gaji Pegawai yang dikenal dengan nama PGP-48. Dalam peraturan pemerintah

ini, gaji permulaan golongan terendah adalah Rp. 45,- sebulan. Gaji pokok

seorang pegawai dengan isteri dan seorang anak tidak akan kurang dari Rp. 65,-

sebulan. Azas-azas peraturan penghargaan pengalaman bekerja mulai berlaku

pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti penting tetapi hanya

sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk menentukan kedudukan pegawai

selanjutnya salah satu syarat adalah kecakapannya. Sistem penggajian yang dianut

dalam PGP-48 adalah sistem horizontal dan masa kerja yang berhubungan dengan

gaji lama dihitung serta untuk kenaikan gaji berikutnya dalam pangkat baru.

Peraturan Gaji pegawai kemudian diatur kembali dengan PGPN-1955 yang

berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955 dikenal sembilan golongan dan 31

(29)

tunjangan-tunjangan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan anak, tunjangan

kemahalan setempat, kemahalan umum, kemahalan daerah, tunjangan tanggung

jawab keuangan, perwakilan, ujian dinas, tunjangan jabatan dan uang pengganti,

serta tunjangan bahaya.

Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik

Indonesia tanggal 15 Agustus 1950, pemerintah memandang perlu untuk

memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya diselenggarakan oleh KUP di

Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Untuk maksud tersebut ditetapkanlah Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tanggal 15 Desember 1950. Dengan Peraturan

Pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta digabungkan

menjadi satu.

Meskipun KUP berkedudukan di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya

masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu Bagian Tata Usaha

Kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan

(Biro P&T) di Bandung.

2.1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi Dan Kewenangan Badan Kepegawaian Negara (BKN)

BKN Adalah Lembaga Pemerintah Pusat yang dibentuk untuk

melaksanankan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. BKN berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden & dalam pelaksanaan

tugas operasionalnya dikoordinasikan oleh Menteri Negara Pendayagunaan

(30)

BKN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

manajemen kepegawaian negara sesuai denganketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku . BKN menyelengarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kepegawaian &.

Penyelengaraaan koordinasi identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan

,pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pendidikan dan pelatihan

sumber daya manusia Pegawai Negeri Sipil

2. Penyelengaraan administrasi kepegawaian pejabat negara dan mantan

pejabat negara

3. Penyelegaraan administrasi dan sistem informasi kepegawaian dan mutasi

antar propinsi & Penyelengaraan koordinasi penyusunan norma standar dan

prosedur

4. Penyelengaraan bimbingan teknis pelaksanaan peraturan

perundang-undangan dibidang kepegawaian kepada instansi pemerintah & Koordinasi

kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKN

5. Pelancaran kegiatan instansi pemerintah dibidnag administrasi kepegawaian.

6. Penyelengaraan pembianaan dan pelayanan administrasi umum dibidang

perencanaan umum ketatausahaan organisasi dan tata laksana kepegawaian

keuangan kearsipan persandian perlengkapan dan rumah tangga .

7. Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya & . Perumusan

kebijakan dibidangnnya untuk mendukung pembangunan secara makro .

(31)

9. Pelaksanaan mutasi kepegawaian antar propinsi & Perumusan dan

pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kepegawaian.

10.Penyusunan norma standar dan prosedur kepegawaian negara dan

pengendaliannya & Penyusunan program kepegawaian secara nasional

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah .

11.Penyelengaraan administrasi mutasi kepegawaian antar propinsi serta

perumusan standar dan prosedur mengeani perencaan pengangkatan

pemindahan pemberhentian penetapan pensiun gaji tunjangan kejsejahteraan

hak dan kewajiban serta kedudukan hukum PNS

12.Penyelengaraan administrasi kepegawaian secara nasional dan perencanaan

kebijakan dan pemantaun pemanfaatan pendidikan dan pelatihan struktural

(32)
[image:32.612.162.477.131.483.2]

2.1.3 Struktur Organisasi KANREG III

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung.

2.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Sub Kepegawaian KANREG III Badan Kepegawain Negara

Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah instansi BKN

di daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung Kepala BKN

yang berada di dalam Departemen Pendayagunaan aparatur negara, didalam setiap

(33)

Kanreg III BKN mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas pokok

dan fungsi BKN di bidang administrasi dan manajemen kepegawaian Negara di

wilayah kerjanya, yang kewenangannya masih melekat pada pemerintah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya Kanreg III BKN menyelenggarakan

fungsi :

a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian

terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang

kepegawaian.

b. Pemberian petimbangan dan atau penetapan mutasi kepegawaian bagi

Pegawai Negeri Sipil Pusat (PNS Pusat) dan daerah di wilayah kerjanya

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Penetapan Pensiun Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penetapan status

kepegawaian di wilayah kerjanya.

d. Pemberian pertimbangan pensiun PNS Daerah dan penetapan status

kepegawaian di wilayah kerjanya.

e. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data kepegawaian

PNS Pusat dan daerah di wilayah kerjanya.

f. Penetapan pemindahan pegawai negeri sipil antar daerah propinsi atau antar

daerah kabupaten/kota dan daerrah kabupaten/kota lain propinsi.

(34)

Struktur organisasi serta fungsi dari masing-masing jabatan, diatur

didalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No.

59/KEP/2001, tanggal 27 agustus 2001.

1) Kepala

Fungsinya :

Kepala kantor Regional BKN mempunyai tugas membantu Kepala BKN dalam

menyelenggarakan administrasi dan manajemen kepegawaian pegawai negeri sipil

pusat dan daerah di wilayah kerjanya, melaksanakan koordinasi dan kerja sama di

bidanga kepegawaian dengan pemerintah daerah, instansi vertical, dan instansi

pusat yang berada di daerah di dalam wilayah kerjanya,serta memberikan laporan

secara berkala dan sewaktu-waktu kepada kepala BKN.

2) Bagian Umum

Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg III BKN, dimana

tugas-tugasnya antara lain melakukan :

a. Penyusunan rencana dan program

b. Pengelolaan administrasi keuangan

c. Pengelolaan administrasi kepegawaian

d. Pengelolaan tata usaha kantor, dokumentasi dan kehumasan, serta

(35)

Bagian umum terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

b. Sub Bagian Kepegawaian

c. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

3) Bagian Mutasi

Bagian mutasi mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan teknis

mutasi kepegawaian kepada pejabat Pembina kepegawaian daerah dan pejabat

instansi pusat yang berwenang di daerah dan menetapkan kenaikan pangkat

anumerta, pengabdian, di wilayah kerjanya.

Bidang mutasi terdiri dari :

a. Seksi administrasi mutasi

b. Seksi Mutasi I

c. Seksi mutasi II

d. Seksi mutasi III

Seksi administrasi mutasi mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan

administrasi mutasi sementara ketiga seksi mutasi lainnya bertugas melakukan

penelitian persyaratan dan penyiapan bahan pertimbangan mutasi bagi Pegawai

Negeri Sipil Daerah untuk menjadi juru muda tingkat I golongan ruang I/b sampai

dengan Pembina utama golongan ruang IV/e dan begitu juga dengan pegawai

negeri sipil pusat. Serta penyiapan bahan penetapan kenaikan pangkat anumerta

dan pengabdian bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat dan penyiapan pertimbangan

(36)

4) Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun

Bagian ini mempunayi tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk

Pegawai Negeri Sipil, kartu pegawai, kartu istri/suami, pemberhetian dan

pemberian pension bagi PNS Pusat dan janda/dudanya dan penyiapan

pertimbangan teknis bagi PNS Daerah dan janda/dudanya yang telah mencapai

batas usia pensiun serta penyiapan pertimbangan status kepegawaian lainnya :

Bagian Status Kepegawaian dan Pensiun terdiri dari :

a. Seksi Administrasi Status Kepegawaian dan Pensiun

b. Seksi Status Kepegawaian

c. Seksi Pensiun I dan Seksi Pensiun II

5) Bagian Informasi dan Kepegawaian

Bidang Informasi kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sistem

informasi kepegawaian PNS pusat dan daerah dan memfasilitasi pengembangan

sistem informasi kepegawaian pada instansi daerah di wilayah kerjanya.

Bidang informasi kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan data masukan hasil mutasi kepegawaian

b. Pelaksanaan penyuntingan dan penyandian data kepegawaian

c. Pelaksanaan pengolahan data kepegawaian

d. Penyelenggaraan sistem kepegawaian dan pertukaran informasi

e. Pelaksanaan pengembangan sistem informasi kepegawaian

(37)

Bidang informasi kepegawaian terdiri dari :

a. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian I

b. Seksi penyiapan dan pengelolaan data kepegawaian II

c. Seksi pengolahan data kepegawaian

d. Seksi Penyajian dan Pertukaran Informasi

6) Bagian Bimbingan Teknis dan Kepegawaian

Bagian bimbingan teknis kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

bimbingan teknis kepegawaian dan diklat kepegawaian, melakukan pengawasan

kompetensi jabatan, dan penedalian pemanfaatan lulusan diklat PNS pusat

maupun daerah.

Bagian bimbingan teknis kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. Pemberian bimbingan dan petunjuk teknis kepegawaian

b. Perencanaan kebutuhan diklat

c. Penyiapan penyelenggaraan diklat kepegawaian

d. Penyiapan kerja sama, monitoring, dan pengemdalian pemanfaatan diklat

e. Pengawasan standar kompetensi jabatan

f. Koordinasi dengan aparat pengawasan fungsional bidang kepegawaian

g. Pengawasan dna pengendalian kinerja dan disiplin PNS di lingkungan

(38)

Bidang bimbingan teknis terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian I

b. Seksi Bimbingan Teknis Kepegawaian II

c. Seksi Pengembangan Kepegawaian

7) Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas dari jabatan fungsional antara lain :

a. Di lingkungan Kanreg III BKN terdapat kelompok jabatan fungsional yang

terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian atau

ketrampilannya

b. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari analis kepegawaian, pranata

komputer dan jabatan fungsional lainnya

c. Setiap kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Kanreg III BKN

d. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.5 Tata Kerja Kanreg III Badan Kepegawaian Negara

Sebagai badan pemerintahan yang bertugas di dalam melaksanakan segala

sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian, Badan Kepegawaian

(39)

Kepegawaian Negara No. 59/KEP/2001, tanggal 27 Agustus 2001, yang terdiri

dari pasal 36 sampai dengan pasal 44.

a. Dalam melaksanakan tugasnya kepala bagian, kepala bidang, kepala sub

bagian/seksi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip

koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Kanreg III BKN

sesuai dengan tugas masing-masing.

b. Setiap pimpinan sutu organisasi wajib mengawasi bawahannya

masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah

yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kanreg III BKN

bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya

masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan

tugas bawahannya.

d. Kepala bagian, kepala bidang, dan kepala sub bagian/seksi wajib mengikuti

dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasannya dan

menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

e. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari

bawahannya, wajib diolah dan dilaporkan lebih lanjut dan untuk

memberikan petunjuk bagi bawahan.

f. Kepala bidang menyampaikan lapaoran kepada kepala melalui kepala

bagian uum. Laporan sebagaimana di himpun dan diisi oleh Kepala Bagian

(40)

g. Setiap laporan kepada atasan tembusan wajib disampaikan kepada satuan

organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

h. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu

oleh kepala satuan organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian

bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala.

i. Pembagian tugas dan beban kerja bagi masing-masing seksi sebagaimana

yang diinginkan diatur dan dilanjutkan dengan keputusan Kepala Kanreg III

BKN yang bersangkutan.

j. Apabila terjadi perubahan tehadap tata kerja BKN maka hanya sah apabila

ditetapkan oleh Kepala BKN setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan

tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan

aparatur Negara.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.1.Definisi Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari

sistem informasi atau information processing systems atau juga

information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K.

Roscoe Davis sebagai berikut: [4]

(41)

2.2.2.Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),

blok keluaran (output block), blok teknologi (technologi block), blok basis data

(database block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam

blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya

membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

(42)

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima output, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),

perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat

berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat

beroperasi. Misalnya teknisi adalah operator komputer, pemrogram,

operator pengolah kata, spesialis telekomunikasi, analis sistem, dan lain

sebagainya.

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian

rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data

yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis

data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket

yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems).

(43)

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana

alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,

kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan,

sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem

dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat

langsung cepat diatasi.

2.2.3.Data

Data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk

gambar, kata, dan/atau angka. Manfaat data adalah sebagai satuan representasi

yang dapat diingat, direkam, dan dapat diolah menjadi informasi.

Karakteristiknya, data bukanlah fakta, namun representasi dari fakta. Kata

sederhananya, data adalah catatan tentang fakta, atau data merupakan rekaman

catatan tentang fakta. Data yang baik, adalah yang sesuai dengan faktanya.

2.2.4.Model Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Model proses untuk rekayasa perangkat lunak dipilih berdasarkan sifat

aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang akan dipakai, dan kontrol

serta penyampaian yang dibutuhkan.

Perkembangan perangkat lunak bisa dianggap sebagai lingkaran pemecahan

masalah dimana terdapat empat keadaan berbeda, yaitu status quo, definisi

(44)

banyak aplikasi, dan integrasi pemecahan menyampaikan hasil kepada siapa yang

membutuhkan pertama kali.

Bermacam-macam model proses yang berbeda pada perangkat lunak

sebagai berikut :

1. Model Sekuensial Linier atau Waterfall

Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan

perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan

kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan

pemeliharaan.

2. Model Prototipe

Prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.

Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang

diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan

keharusan kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat

berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut,yang

akan nampak bagi pelanggan / pemakai (contohnya pendekatan input dan

format output).

3. Model RAD

Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses

perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus

perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah

(45)

perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi

berbasis komponen.

4. Model Proses Perangkat Lunak Evolusioner

Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah

laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan

versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.

a. Model Pertambahan

Model inkeremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial

linier (diaplikasikan secara berulang) dengan filosofi prototipe iteratif.

Model pertambahan memakai urutan-urutan linier di dalam model yang

membingungkan, seiring dengan laju waktu kalender. Model

pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam

setiap pertambahannya.

b. Model Spiral

Model spiral (spiral model) adalah model proses perangkat lunak yang

evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara

komputer dan aspek sistematis dari model sekuensial linier.

c. Model Rakitan Komponen

Model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakteristik model

spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan

pendekatan iteratif untuk mencapai perangkat lunak. Tetapi model

rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak

(46)

d. Model Perkembangan Konkuren

Model proses yang konkuren dapat disajikan secara skematis sebagai

sederetan aktivitas teknik mayor, tugas-tugas, dan keadaannya yang lain.

Contohnya aktivitas rekayasa yang dibatasi untuk model spiral dipenuhi

dengan melakukan tugas-tugas sebagai berikut: prototyping dan atau

pemodelan analisis, spesifikasi kebutuhan, dan rancangan.

5. Model Formal

Model metode formal mencakup sekumpulan aktivitas yang membawa

kepada spesifikasi matematis perangkat lunak komputer. Metode formal

memungkinkan perekayasa perangkat lunak untuk mengkhususkan,

mengembangkan, dan memverifikasi sistem berbasis komputer dengan

menggunakan notasi matematis yang tepat.

2.2.5.Model Analisis Terstruktur

2.2.5.1. Pemodelan Data

Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan

dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. ERD (Entity Realtionship Diagram) memunginkan perekayasa perangkat lunak mengidentifikasi objek data dan

hubungannya dengan menggunakan notasi grafis. Pada konteks analisis

terstruktur, ERD menetapkan semua data yang dimasukan, disimpan,

(47)

1. Objek Data, Atribut, dan Hubungan

a. Objek data adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan

yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Objek data dapat berupa

entitas eksternal, benda, peristiwa, peran, unit organisasional, tempat atau

struktur. Objek data digambarkan dengan empat persegi panjang.

b. Atribut menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu

dari tiga karakteristik yang berbeda. Atribut dapat digunakan untuk: (1)

menamai sebuah contoh dari objek data, (2) menggambarkan contoh, (3)

membuat referensi ke contoh lain pada tabel yang lain. Atribut adalah

komponen untuk mendeskripsikan entitas yang digambarkan dengan

bentuk elips.

c. Hubungan objek data disambungkan satu dengan lainnya dengan

berbagai macam cara. Hubungan objek data dapat dibaca dari dua arah.

Hubungan (relasi) adalah hubungan antara beberapa entitas yang

digambarkan dengan belah ketupat. Relasi antar tabel dapat

dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: (1) One to One Relationship,

(2) One to Many Relationship, dan (3) Many to Many Relationship.

Simbol yang menyatukan atribut-atribut pada entitas tertentu serta

menyatukan entitas-entitas dalam suatu relasi tertentu adalah garis.

2. Kardinalitas dan Modalitas

a. Kardinalitas model data harus merepresentasikan jumlah peristiwa dari

objek di dalam hubungan yang diberikan. Kardinalitas merupakan

(48)

dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari [objek] yang lain. Kardinalitas

biasanya diekspresikan secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’.

b. Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan

eksplisit untuk hubungan yang terjadi atau hubungan itu bersifat

opsional. Modalitas bernilai 1 jika suatu kejadian dari hubungan

merupakan perintah.

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD pada mulanya diusulkan oleh Peter Chen untuk desain sistem database

relasional dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian

komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: objek data, atribut,

hubungan dan berbagai tipe indikator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk

mewakili objek data dan hubungan mereka. Pemodelan data dan ERD

memberi notasi yang singkat untuk mengamati data di dalam konteks

aplikasi pemrosesan data kepada analisis. Digunakan untuk menciptakan

satu analisis, perancangan database dan untuk mendukung metode analisis

persyaratan yang lain.

2.2.5.2. Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah

sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dalam berbagai cara;

mengaplikasikan perangkat keras dan elemen manusia untuk mentransformasikan

(49)

1. Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas

luarnya. Diagram konteks berfungsi sebagai transformasi dari satu proses yang

melakukan transformasi data input menjadi data output. Entitas yang

dimaksud adalah entitas yang mempunyai hubungan langsung dengan sistem.

Suatu diagram konteks selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja.

Diagram konteks ini menggambarkan hubungan input atau output antara

sistem dengan dunia luarnya (kesatuan luar).

2. Data Flow Diagaram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD–DAD/Diagram Alir Data) memperlihatkan

hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai

masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan internal. DFD adalah

gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam objek

kemudian melewati proses yang mentransformasinya ke tujuan yang lain, yang

ada pada objek lain.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbang-kan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur (structured analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup

populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem

dengan terstruktur jelas . Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow

(50)

(batas sistem), (2) Data Flow (arus data), (3) Process (proses), dan (4) Data

Store (simpanan luar).

3. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model

aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari

spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif dari algoritma proses, persamaan

matematika, tabel, diagram, atau bagian. Speseifikasi proses ini berfungsi

sebagai sebuah langkah pertama di dalam kreasi spesidikasi persyaratan

perangkat lunak dan sebagai penuntun bagi desain komponen program yang

akan mengimplementasikan program.

2.2.5.3. Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis

sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus

data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis

maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis dan perancangan,

kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analsisis sistem

dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data

yang masuk ke sistem dana tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai

sistem. Pada tahap perancangan, kamus data digunakan untuk merancang input,

merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus

data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya global, hanya ditunjukkan nama

(51)

DFD secara lebih rinci dapat dilihat di kamus data. Kamus data harus dapat

mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya, maka kamus

data harus memuat nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan,

periode, volume, dan struktur data.

2.3 Borland Delphi

Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis

Windows. Delphi digolongkan ke dalam bahasa pemrograman visual yang

menitik beratkan pada pemrograman berorientasi objek (object oriented

programming). Membuat program menggunakan Delphi tidaklah terlalu sulit,

karena bahasa pemrograman ini dikembangkan menggunakan bahasa pascal. Bagi

yang sudah terbiasa dengan bahasa pemrograman pascal, akan merasa lebih

mudah dalam mempelajari Delphi. Karena bentuk penulisan listing programnya

tidak memiliki perbedaan yang terlalu jauh. Dalam perkembangannya, Delphi

memiliki beberapa objek-objek yang canggih, dalam bentuk kontrol program yang

dikelompokkan ke dalam toolbox yang biasa disebut dengan component palette.

Apabila dibandingkan dengan bahasa pemrograman lain yang berbasis

visual, Delphi memiliki kelebihan yang terletak pada ketersediaan berbagai

macam kontrol program yang lebih banyak dan lebih canggih. Walaupun sedikit

mirip dengan kontrol program yang dimiliki Visual Basic, Delphi memiliki

keunggulan dalam penulisan listing program yang lenih canggih dan serba

(52)

Menggunakan bahasa pemrograman Delphi kita dapat menghasilkan

program-program yang canggih, dimulai dari pemrograman multimedia, grafis

sampai dengan pemrograman database yang menggunakan jaringan. Bahkan

dengan Delphi kita juga bisa membuat program yang dapat mengakses data dari

internet.

2.4 MySQL

Mysql merupakan sofware sistem manajemen database (Database

Management System - DBMS) yang sangat populer di kalangan pemrograman.

MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk membangun

aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola data.

Kepopuleran MySQL dimungkinkan karena kemudahannya untuk

digunakan , cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan skala menengah kecil.

Keistimewaan MySQL yaitu :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows,

Unix, Free BSD, Mac OS X Server dan lain-lain.

2. Open Source

MySQL di distribusikan secara Open Source sehingga dapat digunakan

secara bebas.

(53)

3. Multi User

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang tinggi dalam menangani Query, dengan

kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti

Signed/Unsigned integer, float, double, char, varchar, text, blob, date, time,

times stamp, year, set dan enum.

6. Command dan Function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah Select dan Where dalam Query

7. Security

MySQL memiliki lapisan-lapisan sekuritas seperti level Subnetmask, nama

host, dan ijin akses user dengan system, perijinan yang mendetail seperti

password terenkripsi.

8. Scalability dan Limits

MySQL mampu menangani database dengan skala besar, dengan jumlah

records lebih dari 50 juta dan 60 juta tabel serta 5 miliar baris. Selain itu,

batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada setiap

(54)

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Unix Socet (Unix), atau Named Pipe (NT).

10.Localitation

Deteksi pesan kesalahan pada Client dengan menggunakan lebih dari 20

bahasa

11.Interface

Interface terhadap berbagai palikasi dan bahasa pemrograman dengan

menggunakan fungsi API (Application Programming Interface ).

12.Client dan Tools

Dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan sebagai

administrasi database, dan pada setiap tool yang ada di sertakan petunjuk

online.

13.Struktur Table

Struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, di

banding database lainnya semacam postgre SQL ataupun oracle.

2.5 Konsep Dasar Client/Server

Sistem Client / server mempunyai dua komponen utama, yaitu komputer

client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan

pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintan-permintaan dari komputer

client dan bertindak sebagai database server yang menyimpan data. Client yaitu

(55)

pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang

dimilikinya.

Sistem client / server merupakan suatu sistem komputer yang melibatkan

proses-proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada komputer server

yang menyediakan layanan data tersebut, sehingga baik client maupun server

sama-sama melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya kombinasi client dan

server ini maka kumpulan dari modul-modul program tidak dieksekusi dalam

memori yang sama namun terbagi dalam komputer client dan server. Dengan

arsitektur seperti ini, modul yang memanggil menjadi client yang meminta suatu

layanan data dan modul yang dipanggil mencari server yang menyediakan

layanan tersebut.

2.5.1.Pengertian LAN (Local Area Network)

Local Area Network merupakan salah satu arsitektur jaringan yang paling

sederhana dan dapat dikembangkan menjadi arsitektur jaringan yang cakupannya

lebih luas. Luas cakupan LAN itu sendiri tidak melebihi dari satu area yang terdiri

dari beberapa terminal yang saling dihubungkan sehingga menambahkan fungsi

dari terminal itu sendiri layanan-layanan yang dapat diberikan LAN adalah

penggunaan file bersama (file sharing) atau penggunaan printer bersama (printer

sharing).

Biasanya LAN menggunakan satu server untuk melayani kebutuhan

client-nya, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lebih dari satu

(56)

pertimbangan adalah jenis layanan yang dibutuhkan dan performansi jaringan itu

sendiri.

2.5.2.Topologi Jaringan

Apabila dilihat dari jenis hubungannya, maka topologi jaringan dapat dibagi

menjadi tiga, yaitu :

1. Topologi bus

Topologi bus berupa komputer-komputer yang dihubungkan melalui satu

jalur kabel. Kelemahan topologi bus adalah bila pada sutau titik jaringan

mengalami kerusakan, seluruh jaringan akan mati. Implementasi topologi

ini menggunakan kabel koaksial dan membutuhkan sedikitnya duah buah

alat yang disebut terminator pada ujung-ujung kabel. Terminator berfungsi

untuk memberikan hambatan sebesar 50 ohm antara kabel inti dengan

serabut kawat.

2. Topologi cincin (ring topology)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri

satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup.

Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi

dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian

kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari

topologi jaringan ini antara lain : tingkat kerumitan jaringan rendah

(sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka

(57)

3. Topologi bintang (star topology)

Implementasi topologi star memerlukan hardware tambahan, yaitu

konsentrator berupa switch atau hub yang berfungsi untuk mengatur lalu

lintas data. Topologi ini lebih tahan terhadap gangguan dibandingkan

topologi bus karena kerusakan di salah satu titik tidak akan mematikan

seluruh jaringan, tetapi membutuhkan biaya lebih karena membutuhkan

(58)

147

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem

yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan

selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan

digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru

dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk

selanjutnya diadakan pengembangan sistem.

4.1. Implementasi

Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan modul program

perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat memberi

masukankepada pembangun sistem.

4.1.1.Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan Aplikasi

kepegawaian di badan kepegawaian negara, antara lain:

1. Komputer Client

a. Prosesor Pentium IV

b. RAM sebesar 128 MB

c. Hard disk 20 GB

(59)

2. Komputer Server

a. Prosesor Pentium IV

b. RAM sebesar 256 MB

c. Hard disk 80 GB

d. Monitor SVGA

4.1.2.Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan Aplikasi

kepegawaian di BKN adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi Microsoft Windows XP Professional.

2. Borland Delphi 7.0 untuk penulisan kode program.

3. MySql untuk penyimpanan database.

4.1.3.Implementasi Basis Data

Langkah pertama dalam pembuatan perangkat lunak ini yaitu membuat

basis datanya, adapun hasil generate database dengan mysql adalah sebagai

(60)
[image:60.612.150.494.110.532.2]

Tabel 4.1 Generate tuser Nama table : tuser

Hasil generate :

CREATE TABLE `tuser` (

`idUser` varchar(15) NOT NULL default '', `namaUser` varchar(25) default NULL, `pass` varchar(20) default NULL, `idPegawai` varchar(20) default NULL,

`akses_datapns` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_detailpns` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_riwayatpegawai` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_riwayatpendidikan` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_riwayatkeluarga` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_user` enum('Y','N') NOT NULL default 'N',

`akses_golongan` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_kenaikanpangkat` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_kenaikangajiberkala` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_lapkenaikanpangkat` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `akses_lapkenaikangaji` enum('Y','N') NOT NULL default 'N', `karakter` mediumblob,

(61)
[image:61.612.134.506.109.689.2]

Tabel 4.2 Generate tpns Nama table : tpns

Hasil generate :

CREATE TABLE `tpns` (

`NIP` varchar(9) NOT NULL default '', `Nama` varchar(30) default NULL, `Tempat_lahir` varchar(15) default NULL, `Tgl_lahir` date default NULL,

`Jenis_kelamin` varchar(9) default NULL, `Status_kepegawaian` varchar(30) default NULL, `Jenis_kepegawaian` varchar(25) default NULL, `Kedudukan_pegawai` varchar(30) default NULL, `Status_perkawinan` varchar(15) default NULL, `Agama` varchar(15) default NULL,

`Alamat` varchar(50) default NULL, `RT` char(3) default NULL, `RW` char(3) default NULL, `Telp` varchar(15) default NULL, `Kode_pos` varchar(8) default NULL, `Desa_kel` varchar(20) default NULL, `Kec` varchar(20) default NULL, `Kab_kota` varchar(15) default NULL, `Provinsi` varchar(20) default NULL, `Gol_darah` char(2) default NULL, `No_KARPEG` varchar(15) default NULL, `No_ASKES` varchar(15) default NULL, `No_Taspen` varchar(15) default NULL, `No_KARIS` varchar(25) default NULL, `NPWP` varchar(25) default NULL, `No_Penduduk` varchar(25) default NULL, PRIMARY KEY (`NIP`)

(62)
[image:62.612.149.489.104.385.2]

Tabel 4.3 Generate tpengangkatancpns Nama table : pengangkatan cpns

Hasil generate :

CREATE TABLE `tpengangkatancpns` ( `NIP` varchar(9) default NULL,

`No_Nota_CPNS` varchar(15) default NULL, `Tgl_Nota_CPNS` date default NULL, `Pejabat_CPNS` varchar(30) default NULL, `No_SK_CPNS` varchar(25) default NULL, `Tgl_SK_CPNS` date default NULL, `Pangkat_CPNS` varchar(20) default NULL, `Gol_ruang_CPNS` varchar(5) default NULL, `TMT_CPNS` date default NULL

) TYPE=MyISAM;

Tabel 4.4 Generate tpengangkatanpns Nama table : pengangkatan pns

Hasil generate :

CREATE TABLE `tpengangkatanpns` ( `NIP` varchar(9) default NULL,

`Pejabat_PNS` varchar(30) default NULL, `No_SK_PNS` varchar(25) default NULL, `Tgl_SK_PNS` date default NULL, `Pangkat_PNS` varchar(25) default NULL, `Gol_Ruang_PNS` varchar(5) default NULL, `TMT_PNS` date default NULL,

[image:62.612.156.488.396.658.2]
(63)
[image:63.612.152.487.111.334.2]

Tabel 4.5 Generate tpangkatterakhir Nama table : pangkatterakhir

Hasil generate :

CREATE TABLE `tpangkatterakhir` ( `NIP` varchar(9) default NULL,

`Pejabat_Pkt` varchar(30) default NULL, `No_SK_Pkt` varchar(25) default NULL, `Tgl_SK_Pkt` date default NULL, `Pangkat_Pkt` varchar(25) default NULL, `Gol_Ruang_Pkt` varchar(5) default NULL, `TMT_Pkt` date default NULL

) TYPE=MyISAM;

Tabel 4.6 Generate tkenaikangajiberkala Nama table : tkenaikangajiberkala

Hasil generate :

CREATE TABLE `tkenaikangajiberkala` ( `NIP` varchar(9) default NULL,

`No_Surat` varchar(20) default NULL, `Tgl_KGB` date default NULL,

[image:63.612.147.494.364.651.2]
(64)

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KANREG III BKN Bandung.
Tabel 4.1 Generate tuser
Tabel 4.2 Generate tpns
Tabel 4.4 Generate tpengangkatanpns
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian metode deskriftif ini sesuai dengan masalah yang ingin diteliti penulis yaitu mengenai faktor penyebab perilaku menyimpang siswa di SMP Negeri

Berdasarkan hal di atas, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui kandungan protein yang terdapat pada pakkat dan untuk mengetahui perubahan kadar protein total dan Non

Kondisi\tsaha sepatu di Cibaduyut yang pada umumnya diusahakan dalam sekala kecil dan menengah, maka kompetensi atau kemampuan seorang wirausaha sebagai penggerak kemajuan

Selain itu penulis juga ingin menyumbangkan informasi mengenai perlindungan hukum dalam kasus kejahatan penipuan yang sering terjadi di masyarakat lewat fitur

[r]

Jika pencarian gagal artinya data yang dicari tidak terdapat pada tabel arab maka akan muncul informasi yang menyatakan bahwa kata yang dic ari tidak terdapat didalam database

[r]

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas.. hukum yang ditetapkan pemerintah