• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

PENDIDIKAN FORMAL

Nama : Rudi Elnanda

NIM : 51909311

Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar, 19 Januari 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Jl.Panyingkiran No.117 Bandung

Mobile Phone : 081210946290

E-mail : [email protected]

TAHUN PENDIDIKAN FORMAL

1995-2004 SDN 34 BATUSANGKAR

2004-2006 SLTPN 3 BATUSANGKAR

2006-2009 SMAN PGRI 4 BOGOR

Pendidikan Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Bandung

Program Study : S-1

(5)

Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI BANDUNG

DK 38315/ Tugas Akhir semester II 2012-2013

Oleh :

Rudi Elnanda 51909311

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik,

serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

"Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung"

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Tiara Isfianty,

M.Sn. Yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta kedua orang tua, keluarga besar penulis, orang

terdekat dari penulis dan rekan-rekan mahasiswa Unikom yang selalu berdoa dan

memberikan motivasi kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas akhir

ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat

memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan

khususnya untuk penulis.

Bandung,23 Juli 2013

Penyusun,

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR ORISINALITAS. ... ii

SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF. ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 4

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

BAB II MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN SOSIALISASI ANTRI SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA ... 6

II.1 Pengertian Multimedia Interaktif ... 6

II.2 Devinisi Interaktif ... 7

II.3 Perilaku Seks Pra Nikah ... 9

II.3.1 Pengertian Perilaku ... 9

II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja... 9

II.4 Bahaya Seks Pra Nikah ... 11

II.4.1 Konsekuensi Hubungan Seks Di usia Muda. ... 12

II.4 Bahaya Kehamilan Pada Remaja. ... 14

II.5 Definisi Seks ... 14

(8)

II.7 Ciri Remaja ... 17

II.7.1 Masa Pencarian Identitas ... 18

II.7.2 Karakteristik Remaja ... 18

II.8 Sistem Nilai Budaya Barat Dan Timur ... 19

II.8.1 Definisi Kebudayaan ... 19

II.8.2 Penggunaan Unsur-Unsur Barat ... 20

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 22

III.1 Strategi Perancangan ... 22

III.1.1 Pendekatan Komunikasi... 22

III.2.2 Tata Letak Layout. ... 32

III.2.3 Huruf. ... 33

III.2.4 Iustrasi. ... 35

III.2.5 Warna. ... 38

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA ... 40

(9)

IV.2.7 Sketsa Perancangan ... 54

DAFTAR PUSTAKA. ... 56

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Ma'mur. Jamal, (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah. Jogjakarta: Buku Biru

Hofstetter. (2001). Beberapa Pengertian Multimedia. Tersedia di:

http://sidhartaady.blogspot.com/2012/07/beberapa-definisi-multimedia-menurut.html.

[8 Mei 2013]

Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitet Dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia

Kun, Sila. (2012). Ini Dia Alasan Tak Boleh Lakukan Seks Pra Nikah.

www.merdeka.com (Online), (http://www.merdeka.com/, Diakses 27 April 2013.

Kusrianto, Adi (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Penerbit

Nugraha, Boyke Dian. (2006). Kesehatan Reproduksi Remaja. Dapat diakses di www.tempointeraktif.com

Rahim, Dewi. (2010). Sikap Remaja Terhadap Perilaku Heteroseksual Pada Masa Pacaran: Sebuah Penelitian (Skripsi S1 Tidak Diterbitkan). Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Rachmat dan Alphone, (2005/2006). Pengertian Multimedia Interaktif. Dapat diakses

di: http://masfufahlima.blogspot.com/2012/09/pengertian-multimedia-interaktif.html

(11)

Sugiartha. (2013). ’’Pengertian Free Sek Dan Dampak Sosial’’.(Online),

(http://sugiartha26.wordpress.com/2010/11/13/pengertian-free-sek-dan-dampak-sosial, Diakses 27 April 2013).

Narasumber Wawawancara

Herliany Linda Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa Barat (2013)

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Masalah perilaku seks pra nikah di kalangan remaja pada saat ini merupakan

masalah yang sifatnya sudah nasional, remaja Indonesia pada saat sekarang ini

mengalami perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat

modern, yang juga mengubah norma-norma, dan gaya hidup mereka. Masalah

tersebut sudah sampai ke daerah daerah, apalagi di perkotaan. Prilaku seks pra nikah

di kalangan remaja sudah menjadi rahasia yang umum. Sehingga permasalahan seks

pra nikah pada saat sekarang ini belum bisa ditanggulangi atau pun diberantas.

Walaupun sudah ada program khusus yang dilakukan oleh pemerintah.

Menurut BKKBN Bandung 8 July (2013). Fenomena tingginya angka seks

pra nikah di kalangan remaja di antara lain, 63 persen beberapa remaja di kota

Indonesia pernah melakukan seks pra nikah. Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan

(KTD) pada remaja meningkat antara 150.000 hingga 200.000 setiap tahunnya. Untuk

tingkat aborsi di indonesia 95 persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun.

Angka kejadian aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus dan 1,5 juta diantaranya

dilakukan oleh remaja. Setengah dari jumlah itu dilakukan oleh wanita yang belum

menikah 10-30 persen. Ada 100 remaja yang tiap harinya melakukan aborsi. Untuk

penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten kota. Seiring

dengan pernyataan tersebut hasil polling yang dilakukan lembaga BKKBN (badan

kependudukan dan keluarga berencana nasional). Provinsi Jawa Barat pada tahun

2007-2008. Ada (2,947) dan (17.669). Kasus remaja penderita HIV/AIDS dengan

jumlah demikian maka disimpulkan ada 3.856 orang remaja meninggal yang di

(13)

Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa

Barat “menjelaskan seks pada remaja terjadi karna beberapa pengaruh. Yaitu

banyaknya masalah keluarga seperti, kurangnya perhatian dan kasih sayang,

lingkungan rumah atau sekolah, dan lingkungan taman sebaya. Sehingga ketika

remaja mengalami kesedihan. Mereka pun tidak bisa secara langsung berkomunikasi

dengan orang tua (keluarga). Selain itu, kurangnya pengetahuan remaja terhadap

konsekuensi yang dapat merusak kesehatan juga menjadi penyebab utama dari seks

pra nikah yang banyak dilakukan oleh remaja di Bandung”.

Kecendrungan prilaku seks pra nikah dalam Budaya Barat merupakan hal

yang biasa, tetapi tidak di Indonesia bahwa negara Indonesia adalah negara hukum

yangberdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak

mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha

esa. Meski begitu, tidak sedikit remaja Indonesia melakukannya seks pra nikah

hingga berujung pada kehamilan. Selain itu beredarnya media-media pornografi yang

mudah diakses remaja. Kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan

reproduksi. Juga menyebabkan hal itu terjadi, sehingga remaja sulit mengendalikan

dan menahan diri dari prilaku seksual.

Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa

Barat “menjelaskan data jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai bulan

Desember 2012. Jumlah Penderita penyakit HIV/AIDS di Kota Cimahi terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data kasus HIV/AIDS di Bandung tahun

2010 mencapai 137 kasus. Dan untuk tahun 2011 sebanyak 146, sementara 2012 terus

mengalami peningkatan. Jumlah penularan paling banyak diakibatkan melalui jarum

suntik dan hubungan seksual atau free sex yang semakin marak dikalangan remaja. Itu menjadi trend kenaikan setiap tahunnya. Sehingga tahun 2012 ini, tercatat ada 12

anak di Cimahi yang mengidap HIV/AIDS yang ditularkan dari ibunya.

Untuk mengatasi masalah seks pra nikah di kalangan remaja Bandung tidaklah

(14)

tersebut juga harus di landasi oleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama sehingga

seorang remaja mendapatkan informasi yang benar dan tepat yang berlandaskan

nilai-nilai agama dan keimanan. Maka dengan adanya peran konselor bisa memberikan

gambaran atau pertimbangan nilai positif dan negative sehingga remaja mampu

mengambil keputusan. Dan peran komunikator untuk membicarakan topik secara

terbuka.

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang diteliti melalui beberapa identifikasi masalah

sebagai berikut :

a. Meningkatnya jumlah prilaku seks pra nikah di kalangan remaja Bandung.

b. Perubahan prilaku remaja Indonesia pada saat sekarang ini telah mengalami

perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern,

sehingga mengubah norma- norma. gaya hidup mereka.

c. Meningkatnya kehamilan pada remaja dari tahun ke tahun yang di akibatkan

prilaku seks pra nikah.

d. Masuknya Kebudayaan Barat dapat mempengaruhi gaya berfikir dan gaya

hidup remaja. kurangnya pengetahuan remaja terhadap nilai-nilai moral, etika,

akhlak mulia, agama. kepribadian luhur Bangsa.

e. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi atau

konsekuensi dari segi kesehatan.

f. kurangnnya komunikasi orang tua dengan anak.

g. kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai seks dan kesehatan

reproduksi.

(15)

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang berkembang diatas. maka, masalah utama yang

akan diangkat adalah “informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”.

I.4 Batasan Masalah

Adapun rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam penulisan ini

adalah: “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Bertujuan untuk melakukan pencegahan agar bisa mengurangi seks pra nikah yang terjadi di kalangan remaja Bandung. oleh karena itu, tujuan dari

perancangan media informasi haruslah akurat dan tepat agar sesuai dengan tujuan

yang akan dicapai. Dan menghasilkan satu media dan solusi untuk memecahkan

masalah yang terjadi, maka harus ada pembatasan dari permasalah yang akan dibahas.

Sehingga penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

a. Perancangan ini hanya di tujukan bagi yang remaja pertengahan yang usianya

berkisar 14-17 tahun.

b. Peracancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Hanya akan menyampaikan konsekuensi dari segi

kesehatan,sosial, agama, masa depan. Dan merubah gaya berfikir remaja

dengan cara menyampaikan realitas femonema seks pada saat sekarang ini,

yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer dengan cara perancangan

media informasi (website).

I.5 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan media informasi “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Antara lain adalah sebagai

(16)

a. Memberikan informasi untuk penyiapan diri remaja menyongsong kehidupan

berkeluarga yang lebih baik.

b. Menyampaikan informasi mengenai fenomena seks yang terjadi di kalangan

remaja.

c. Memberikan pengarahan tentang seks pra nikah sehingga dapat mengubah

pola fikir remaja. Sehingga membangun pribadi yang bertanggung jawab

untuk masa depan.

d. Memberikan pengetahuan dan konsekuensi dari kesehatan reproduksi.

e. Perancangan media informasi bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan hasil

(17)

BAB II

MULTIMEDIA INTERAKTIF (WEBSITE) DAN BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA

II.1 Pengertian Multimedia Interaktif

Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti

sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium

dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone,

2005/2006).

Arief S (2008) “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan’’ (h.57).

Menurut Hofstetter (2001) “multimedia adalah penggunaan komputer untuk

menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video

sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan

berkomunikasi dengan komputer. Selain kombinasi dari objek-objek multimedia

tersebut, terdapat juga empat komponen yang penting lainnya:

a. Adanya komputer untuk mengatur apa yang akan dilihat dan didengar, dan

apa yang akan berinteraksi dengan penggunanya

b. Adanya link-link yang menghubungkan informasi-informasi yang tersedia c. Adanya tool-tool navigasi bagi pengguna agar dapat menggunakan informasi

yang tersedia.

d. Adanya prosedur bagi pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan

(18)

Beberapa pengertian multimedia interaktif dapat dikemukakan sebagai

berikut:

Yudi Munardi (2009) “multimedia yakni media yang melibatkan berbagai

indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala

sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui computer dan

internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat’’ (h.57).

Jadi, Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain. Yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.

II.2 Definisi Interaktif

Thorn (2006) “menjelaskan ada beberapa kriteria multimedia diantara lain,

kemudahan navigasi, Kriteria kedua adalah kandungan kognisi, Kriteria ketiga

adalah presentasi informasi, Kriteria keempat adalah integrasi media, Kriteria artistik

dan estetika dan fungsi secara keseluruhan’’.

Green & Brown (2002) Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan

semua media yang terdiri dari, teks, grafik, audio dan interaktivitas (h.2-6).

a. Teks

Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan

bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai

(19)

atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin. Semakin besar

size suatu huruf maka semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.

b. Grafik

Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi

adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), maka

tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang

disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja

menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk iconic. Contoh grafik yang menyajikan kenyataan adalah foto dan contoh grafik yang berbentuk iconic

adalah kartun. Contoh dari gambar diam yaitu foto, gambar digital, lukisan, dan

poster. Gambar diam biasa diukur berdasarkan size (sering disebut juga canvas size) dan resolusi. Contoh dari gambar bergerak adalah animasi, video dan film. Selain bisa diukur dengan menggunakan size dan resolusi, gambar bergerak juga memiliki durasi.

c. Interaktivitas

interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu program multimedia.

Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk

media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut

dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna. Interaktivitas

dapat disebut juga sebagai interface desain atau human factor desain.

Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni struktur linear

dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan satu pilihan situasi saja

kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam

(20)

II.3 Perilaku Seks Pra Nikah

Perilaku seksual pra nikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh

hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan

yang sah.

Luthfie (dalam Amrillah dkk, 2001). “menjelaskan bahwa perilaku seksual

pranikah adalah prilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang

resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing

individu’’.

II.3.1 Pengertian Perilaku

Notoatmodjo (2007) menjelaskan “dari segi biologis perilaku adalah,

perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia. Baik diamati

langsung maupun yang tidak di amati oleh pihak luar’’ (p. 133).

II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja.

Faktor yang menyebabkan perilaku seks pra nikah pada remaja

menurut Sarwono 2011, hal 182 - 205:

a. Kurangnnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja

yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya secara lengkap. Dan

kurang mendapat pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan reproduksi

khususnya tentang akibat-akibat prilaku seks pra nikah. Makanya sulit

mengendalikan rangsangan-rangsangan dan banyak kesempatan seksual

(21)

kehamilan yang tidak di inginkan.

b. Meningkatnnya libido seksual

Didalam upaya peran sosial, seorang remaja mendapatkan motivasinya

dari meningkatnnya energi sexsual atau libido (keinginan). Energi seksual.

c. Media informasi

Adanya penyebaran media informasi dan rancangan seksual melalui

media masa yaitu dengan adanya teknologi yang canggih seperti, internet,

televisi, video. Remaja cendrung ingin tahu dan mencoba- coba serta ingin

meniru melihat dan mendengarnnya. Khususnya karna remaja pada umumnya

belum mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya.

d. Norma agama

Norma agama tetap berlaku dimana orang tidak boleh melakukan

hubungan seksual sebelum menikah. Pada masyarakat modren bahkan

larangan tersebutberkembang lebih lanjut kepada tingkat yang lebih seperti,

berciuman dan masturbasi untuk remaja yang tidak dapat menahan diri akan

mempunyai kecendrungan melanggar larangan tersebut.

e. Orang tua

Ketidaktauan orang tua maupun maupun sikap yang masih menabukan

(menganggap) pembicaraan seks. Bahkan membuat jarak dengan anak.

Akibatnya pengetahuan remaja tentang seksualitas sangat kurang. Padahal

peran orang tua sangatlah penting terutama pemberitahuan tentang

seksualitas.

f. Pergaulan bebas

Gejala ini banyak terjadi di kota-kota besar, banyak kebebasan

pergaulan antar jenis kelamin pada remaja. Semakin tinggi tingkat

pemantauan orang tua terhadap remaja. Semakin rendah prilaku menyimpang

terhadap remaja.

Menurut Masland (2004) dan Mu’tadin (2002) “bentuk tingkah laku

(22)

kemudian sampai ke intercous (hubungan). Tahap prilaku seks ini meliputi’’:

Kissing

Berciuman yang ditimbulkan oleh rangsangan seksual, seperti dibagian

bibir dan dibagian-bagian yang sensitif dapat menimbulkan rangsangan

seksual. Berciuman dengan bibir tertutup merupakan ciuman yang umumnya

dilakukan. Berciuman dengan mulut terbuka, serta menggunakan lidah itulah

yang disebut french kiss.

Necking

Berciuman sekitar leher kebawah. Necking merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ciuman di sekitar leher dan pelukan yang

lebih mendalam.

Petting

Prilaku menggesekkan bagian tubuh yang sensitif, seperti payu darah

dan organ kelamin. Merupakan langkah yang lebih mendalam dari necking. Ini termasuk merasakan dan mengusap tubuh pasangan termasuk lengan,

organ tubuh yang terletak di bagian dada, kaki dan kadang-kadang daerah

kemaluan, baik didalam ataupun diluar pakaian.

Intercrosse

Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria

dan wanita. Yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk kedalam

vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual.

II.4 Bahaya Seks Pra Nikah

salah satu masalah sosial pada saat sekarang ini adalah seks pra nikah yang

banyak terjadi di kalangan remaja. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti

kecendrungan biologi untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan dari orang

(23)

dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah menjelaskan Apabila seseorang terbukti

telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui

rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu

sehingga menjadi beban mental yang berat. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan

seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur.

Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan ke turunannya. Menggugurkan Kandungan (aborsi)

dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar

hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan

kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

Penyebaran penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan

keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan.

Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang

yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan

melalui hubungan seks adalah virus HIV.

II.4.I Konsekuensi Hubungan Seks Di Usia Muda

dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah "menjelaskan Hubungan atau

kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel

kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga

17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali "Saat sel

sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau

rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam

tubuh perempuan, "kata dr. Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo di Jakarta, Menurut dia, adanya benda asing termasuk alat

(24)

arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi

dalam rahim".

Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Sel abnormal dalam mulut

rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks

menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan

berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya. Selain itu,

kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh,

misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga

otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ

tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian,

Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta

terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan

bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan

menerapkan perilaku seksual yang sehat. Sel abnormal dalam mulut rahim itu

dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks

menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko

menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di

dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever,

tulang hingga otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan

menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan

kematian, "Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta

terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan

bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan

(25)

II.4.II Bahaya Kehamilan Pada Remaja

Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama

kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap. Pasangan pengantin remaja,

sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin

karena nafsu, bukan karena cinta). Pasangan pengantin remaja sering menjadi

cemoohan lingkungan sekitarnya. Remaja wanita yang berusaha

menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional)

sering mengalami kematian strategis. Pengguguran kandungan oleh tenaga

medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu

sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul

kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat

dihukum. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami

gangguan kejiwaan saat dewasa.

II.5 Definisi Seks

Se Sarwono (2005) menjelaskan bahwa perbedaan kelamin laki-laki dan

perempuan. Istilah seks dan seksualitas yang belum ada sinonimnya (makna). Di

Indonesia memiliki arti yang sangat luas, tetapi masyarakat Indonesia mengartikan

seks dalam arti sempit yaitu koitus" (bersatunya antara tubuh pria dan wanita).

(p.588)

Narendra (2002) berpendapat bahwa:

Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung secara cepat. Dalam

perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan dua ciri yaitu, ciri- ciri seks primer

dan seks sekunder. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut mengenai hal tersebut

(26)

a. Ciri- ciri seks primer

Remaja laki- laki

Remaja laki- laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah

mengalami mimpi basah. Mimpi basah terjadi pada remaja laki-laki usia

10-15 tahun.

Remaja perempuan

Jika remaja perempuan sudah mengalami menarche (menstruasi), menstruasi adalah pristiwa keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita

berupa jatuhnnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung

darah.

b. Ciri- ciri sekunder

Remaja laki- laki

Bahu melebar, pinggul menyempit.

Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, pangkal lengan, dada, tangan

dan kaki.

Kulit menjadi lebih kasar dan tebal.

Produksi keringat menjadi lebih banyak.

Remaja perempuan

Pinggul lebar, membulat, dan membesar, bagian dada membesar

dan menonjol.

Kulit menjadi lebih kasar, tebal, pucat, lubang pori pori membesar,

kelenjer lemak dan kelenjer keringat menjadi lebih aktif.

Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan

dan menjelang akhir masa puber. Sehingga memberikan bentuk

pada bahu, lengan dan seluruh kakinya dari pangkal bawah.

Suara menjadi menjadi lebih penuh dan semakin merdu.

Perkembangan prilaku seksual remaja proses matangnya fungsi-fungsi seksual

(27)

Sebagian besar dari remaja sudah mengembangkan prilaku seksualnya dengan lawan

jenis dengan bentuk pacaran dan pencitraaan. Bila ada kesempatan para remaja

melakukan sentuhan fisik, mengadakan pertemuan untuk melakukan hubungan

seksual bahkan terkadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk

melakukan hal tersebut. (Soetjiningsih, 2004, p. 134).

Wardhana Dkk (1995) melaporkan 60, 5% dari pengunjung poliklinik IMS

(infeksi menular seksual) yang diambil darah untuk pemeriksaan serologis HIV/

AIDS, melakukan hubungan seks dengan pasangan yang bukan pasangan tetap tahun

1999 juga melaporkan bahwa 83, 3 % poliklinik IMS yang dicatat selama parioden

waktu enam bulan, melakukan seks pra nikah dengan pacar, PSK (Pekerja seks

komersial). Dan hanya pasangan yang dikenal dijalan (Soetjiningsih, 2004, p. 150).

II.6 Pengertian Remaja

Remaja adalah fase peralihan antara masa kanak-kanak dan tumbuh dewasa,

baik secara fisik, akal, kejiwaaan, sosial dan emosional. Pandangan ini di perkuat

oleh teori piaget, secara psikologis masa remaja adalah usia saat individu bergabung

dengan masyarakat dewasa, usia saat individu bergabung dengan masyarakat dewasa,

usia saat anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan

berada dalam tingkatan yang sama.

Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini

memungkinkannya untuk mencapai dalam hubungan sosial dengan orang dewasa

yang kenyataanya merupakan ciri khas yang umum dari pariode perkembangan ini.

(28)

Ar van Pradiansyah berpendapat bahwa:

Dalam masa ini seorang yang dikelompokkan pada usia remaja juga menjalani tahap

dimana seseorang mengenal lawan jenis dan tahap itu disebut dengan masa pubertas.

Namun pada zaman ini pubertas sudah tidak mengenal batas waktu atau batas normal

kapan tahap itu dapat dialami oleh seseorang. Hal itu disebabkan banyaknya input

dari lingkungan luar dirinya yang menyebabkan datangnya tahapan pubertas yang

lebih awal pada seseorang seperti hal nya terjadi pada anak-anak di bawah usia

belasan tahun yang terkontaminasi (terkena) oleh tayangan-tayangan televisi yang

disajikan didalam jam-jam yang masih dalam jangkauan usianya.

(Bandung:Kaifa,2010)

II.7 Ciri Remaja

Pengertian remaja membawa pemahaman dasar bahwa masalah remaja adalah

masalah yang penuh dengan ketidakpastian, sangat bergelora, dan ambisi

meluap-luap. Namun, ada ciri-ciri khas yang membedakan antara masa remaja dengan

Dibutuhkan penyesuaian mental dan pembentukan sikap serta minat baru agar

mereka bisa masa yang indah secara positif.

b. Masa transisi

(29)

dan digantikan dengan sikap kedewasaan. Hal ini dikarenakan pada pariode

transisi, tampak ketidakjelasan ini memberi peluang bagi remaja untuk

mencoba gaya hidup yang berada. Dan menentukan pola tingkah laku, nilai,

dan sifat yang paling relevan (terkait) dengannya.

c. Perubahan drastis sulit di hindari terutama pada :

Emosi yang tinggi perubahan tubuh dan minat, dan peran yang di

harapkan oleh kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru.

Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan

pola tingkah laku.

Bersikap tidak konsisten terhadap setiap perubahan.

II.7.1 Masa pencarian identitas

Bagi remaja, identitas adalah hal yang sangat penting. Remaja akan terus

berusaha menemukan identitasnya sendiri. Untuk itu, ia harus menyesuaikan diri

dengan kelompoknya. Selain itu mereka menggunakan simbol-simbol status dalam

bentuk kendaraan, pakaian, dan kepemilikan barang-barang lain yang mudah di

lihat. Mereka ingin menarik perhatian untuk melihatkan identitas.

II.7.2 Karakteristik remaja

Abin syamsudin (seperti dikutip Muhammad al-Migwar, 2006) remaja

mempunyai karakteristik diantara lain, karakteristik prilaku dan masa remaja yang

terbagi dalam kedua kelompok, yaitu remaja awal (11-13 s/d 14-15) tahun. Dan

remaja akhir (14-16 s/d 17-20 tahun). Yang meliputi aspek fisik, psikomotor,

bahasa, sosial, moralitas, keagamaan, kognitif, emosi afektif dan kepribadian. (hal.

(30)

Semua jenis media seperti internet, televisi, film, ponsel maupun majalah.

Berpengaruh besar terhadap gaya hidup remaja masa kini. Kebanyakan media

menginformasikan tentang gaya hidup remaja perkotaan, yang sebenarnya sudah

mengikuti pada gaya hidup modern. Masa remaja adalah masa pencarian identitas.

Remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Remaja juga

mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan contoh.

Baik dalam pencarian gaya bicara, gaya berpakaian, gaya berpacaran sampai gaya

bergaul.

Kotler (1997 : 159) “menjelaskan gaya hidup itu sebagai pola hidup seorang di

dunia yang diekspoloitasikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berintektasi dengan

lingkungannnya. Arus globalisasi dan modernisasi yang tidak dapat di cegah dan

itu semua menjadikan para remaja kehilangan arah control”.

Jalaluding rahmat (dalam subandy, 1997:39) kemudian mempelihatkan

kemungkinan pengaruh teknologi dan infomasi pada perubahan prilaku sosial di

kalangan remaja. Bukan tidak mungkin mewarnai gaya hidup, karna tanpa disadari

isi media dapat struktur koniktif dan afektif para remaja.

II.8 Sistem Nilai Budaya Barat dan Timur

II.8.1 Definisi kebudayaan

Koentjaranigrat (1974) “menjelaskan kebudayaan dalam arti yang

terbatas adalah pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi

hastratnya akan keindahan. Kebudayaan adalah kesenian. Mengartikan konsep

kebudayaan dalam arti yang amat luas yaitu seluruh total dari fikiran, dan hasil

(31)

sangat luas karena meliputi hampir seluruh aktifitas manusia dalam

kehidupannya”.

Sistem-sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi, yang hidup

dalam pikiran sebagian besar masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka

anggap amat bernilai dalam hidup, karena itu suatu sistem nilai Budaya

biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-

sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih kongkret, seperti

aturan-aturan khusus hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman

kepada sistem nilai budaya itu. (h.11,32).

Pada saat sekarang kebudayaan sudah beralih fungsi karena besarnya

pengaruh budaya luar. Apalagi dikalangan remaja kebudayan sudah tidak lagi

menjadi simbol dari kebanggan Indonesia. Melainkan hanya sebuah nama.

Semua itu bisa dilihat dari perubahan tingkah laku remaja yang menghilangkan

norma-norma kebudayaan. Diantara lain, gaya berfikir, cara berpakaian, cara

berpacaran, sehingga norma-norma kebudayaan pun sudah terlupakan.

II.8.2 Penggunaan Unsur- Unsur Barat

Pada hakekatnya unsur Kebudayaan Barat menjadi penting seperti

teknologi dan ilmu pengetahuan, yang pada mulanya barasal dari dunia Barat.

Penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan itu pada hakekatnya juga usaha

untuk meniru beberapa unsur kebudayaan Barat. Usaha untuk hidup sesuai

zaman konstelasi dunia sekarang, untuk orang Indonesia hal itu berarti

merubah berbagai sifat dalam mentalitetnya yang tidak cocok dengan

kehidupan zaman sekarang. Dan membiasakan diri dengan beberapa sifat

mental. Sifat-sifat mental itu, walaupun dimiliki oleh hampir semua bangsa

Barat. Tetapi bukan khas sifat Barat. Banyak bangsa Afrika, Asia atau Latin,

(32)

Penggunaan unsur Kebudayaan Barat adalah suatu hal yang berbeda.

Unsur yang mulanya berasal dari Budaya barat dapat ditiru. Di ambil alih, di

adaptasi dan seharusnya tidak harus jadi seperti orang Barat. Sudah sejak lama

orang Indonesia meniru, mengadaptasi unsur-unsur kebudayaan Barat. Seperti

sepatu yang dikenakan sehari-hari semuanya mengandung unsur-unsur yang

berasal dari Kebudayaan Barat. Sistem sekolah yang sekarang telah dianggap

biasanya oleh rakyat Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok desa sebenarnya

adalah sesuatu sistem yang berkembang dalam rangka kebudayaan Barat. Dan

juga sistem administrasi negara indonesia juga berkembang di dunia Barat.

Dengan demikian secara lebih luas dan intensif mengambil alih

teknologi dari dunia Barat memang harus membiasakan diri dari sifat mental

tertentu. Tetapi hal itu tidak berarti harus menjadi orang Barat dan

membisakan diri suatu gaya hidup Barat. (Koentjaranigrat,1974, h.133-134)

Interaksi sosial Budaya antar Budaya yang dapat dialami menimbulkan

permasalahan-permasalahan dalam kehidupan remaja. Dalam kehidupan antar

bangsa tidak dapat dihindari masuknya unsur-unsur Budaya Barat menjadi hal

yang wajar karena perkembangan teknologi pada saat sekarang ini. Dan semua

itu berasal dari Budaya Barat. Tapi dengan berkembangannya teknologi

tersebut. Justru remaja Indonesia meniru dan mengadaptasi yang tidak harus

menjadi orang Barat. Sehingga hilanganya moral-moral remaja dan

(33)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Perencanaan media merupakan proses penyusunan rencana penjadwalan yang

menunjukkan bagaimana pesan dan visual yang akan disampaikan mencapai tujuan.

Dalam Strategi perancangan website tersebut. Gambar ilustrasi dan beberapa artikel mengenai bahaya seks dirancang secara kreatif dan inovatif. Yaitu dengan cara

menampilakan beberapa sosok karakter remaja yang menyampaikan pesan secara

persuasif agar mudah dipahami oleh remaja. Sehingga dapat menjadi acuan untuk

memecahkan suatu permasalah. Perancangan website tersebut dibuat interaktif supaya target audiens bisa saling berinteraksi setelah membaca artikel mengenai informasi

bahaya seks pra nikah. Tampilan pada website tersebut dirancang agar bisa menyesuaikan dan mengikuti gedged yang di pakai oleh terget audiens. Dalam perancangan media Strategi pendekatan visual dan verbal mempunyai peranan

penting supaya proses penyampaian pesandapat diterima dan dipahami oleh target

audiens. Sehingga akan dilakukan pendekatan sebagai berikut :

III.1.1 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep serta

ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan.

Sehingga dalam penyampaian pesan pada media informasi bahaya seks pada

remaja disampaikan dengan cara mengelola gagasan secara visual dengan

mengelola elemen-elemen grafis yang berupa, bentuk dan gambar, tatanan

(34)

a. Pendekatan Visual

Di dalam perancangan media informasi ini akan memuncul dari sisi

rasional. (Masuk akal dan berfikir sehat). dengan maksud manyampaikan

fenomena realitas pada saat sekarang ini. Dan emosional (Seseorang untuk

menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang

lain di sekitarnya). Sehingga dapat mengugah sisi psikologis dari target

audiens. Dan pendekatan komunikasi visual yang digunakan adalah

menerapkan teknologi sebagai media informasi dan penyampaian elemen

grafis sebagai pesan yang efektif, efisien dan komunikatif. sehingga elemen

yang akan digunakan adalah berupa image (gambar ilustrasi modern). Movie

(video), animasi ( berupa gambar yang bergerak).

b. Pendekatan Non Verbal Teks

Karena target sasarannya adalah remaja. Sehingga bahasa yang akan

digunakan adalah bahasa Indonesia, Inggris baku dan non baku. Remaja pada

saat sekarang ini lebih remaja banyak menggunakan bahasa non formal yang

megikuti perkembangan zaman. Sehingga bahasa yang digunakan disuaikan

dengan bahasa keseharian dari remaja. Bahasa semi ilmiah juga digunakan

agar menggugah kesadaran dari sisi psikologis yang berupa ajakan yang

menimbulkan kesadaran. Semua itu akan disampaikan dengan cara

memberikan informasi tentang konsekuensi dari segi kesehatan, dan

konsekuensi sosial dari seks pra nikah yang dilakukan remaja Bandung.

III.1.2 Srategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan digunakan dalam peracangan website yang akan dirancang adalah. menyampaikan konsekuensi dari segi kesehatan dan

pesan moral agar remaja menjauhi seks pra nikah. Sehingga Semua itu

(35)

digunakan untuk merumuskan tujuan. Sehingga konsep yang akan digunakan

dalam peracancangan media informasi ini. Akan menampilkan beberapa

elemen-elemen visual berupa gambar ilustrasi yang menampilkan tema dari

remaja untuk remaja pada slider website yang bersifat animasi. Dan sosok seorang dokter juga digunakan pada header website yang di tampikan pada

header. Guna untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan mudah diingat dan di pahami oleh target sasaran.

Gambar III.1 Tampilan gambar pada sliderwebsite

III. I.3 Navigasi

Adapun navigasi adalah menjadi strategi kreatif dirancang agar mudah

(36)

Gambar III.2 Tampilan navigasi website

III.I.4 Konsep Kreatif

Untuk konsep kreatif dalam eksekusi karya diperlukan creative brief

sebagai strategi untuk mendorong tujuan yang besar supaya solusi layout desain

website yang akan dirancang menjadi strategi dan memberikan pandangan penting. sehingga dalam perancangan website yang telah dirancang. Di buat sebuah konsep kreatif berupa perpaduan antara pesan secara visual berupa

ilustrasi gambar modern, verbal yang berupa teks dan artikel. sehingga informasi

yang akan disampaikan bisa dipahami dan terapkan oleh target audiens.

Creative brief

(37)

Target Audience (Who are we talking to?)

Demografis : Remaja pertengahan yang usianya atau siswa dan siswi

SMA.

Usia : 14-17 tahun.

Jenis Kelamin : Laki- Laki dan perempuan

Geeografis : Tempat tinggal kota besar (urban)

Sosial Budaya : Berpendidikan modern.

Psikografis

Kelas Sosial : SES (Menengah keatas)

Gaya Hidup : Remaja Bandung pada saat sekarang ini mengalami

perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat

modern, yang juga mengubah norma- norma. Dan gaya hidup mereka.

Dan cendrung bersosialisasi dengan status ekonomi yang sama. Apa

yang di harapkan setelah membuat solusi masalah (what is your proposition). Media informasi mudah di terima oleh target audiens dan dijadikan panduan agar menjauhi seks pra nikah yang dilakukan

oleh remaja Bandung. Dan menjadikan media informasi sebagai acuan

agar lebih berhati-hati terhadap masalah tersebut. Dan menjadi pribadi

yang lebih bertanggung jawab. Apa yang harus di katakan (What to say). Seks pra nikah sangat merugikan dan banyak menimbulkan dampak sosial dan kerusakan pada sistem reproduksi. Ide besar (Big idea). Dampak dari seks pra nikah.

III.1.4 Strategi Media

Media merupakan sarana penting yang berguna untuk penyebaran

dan penyampaian informasi. Karena media adalah alat penghubung dan

(38)

Media juga sebagai alat pendukung sebagai perantara dan sebagai alat

komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target audiens (sasaran).

Maka diperlukan media yang sesuai agar informasi yang di sampaikan dapat

dimengerti dan dipahami. Untuk menentukan strategi media. Terlebih

dahulu melakukan analisa Insight Consumer Journey pada terget sasaran yaitunya, remaja. Sehingga media yang digunakan bisa efisien dan pesan

yang akan disampaikan bisa tercapai dengan baik. Media yang digunakan

dirancang sesuai dengan tahapan. Pada perancangan website sebagai media

informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Maka akan

melakukan pertimbangan penyebaran media, diantara lain :

a. Media Utama

Website

Kerena media ini mampu menyampaikan pesan dan

mengkombinasikan teks, suara, gambar melalui media komputer

atau perangkat elektronik lainnya, di media ini akan terjadi interaksi

antara alat yang akan digunakan dan pengguna.

b. Media Pendukung

Infographic

Infographic adalah info dalam bentuk grafis yang bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau

peristiwa. infographic dirancang agar target audiens lebih tertarik memahami permasalahan tersebut. Dan media tersebut mempunyai

unsur suara dan unsur bergerak.

Facebook

Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan

memelihara persahabatan dengan teman lama, mencari teman baru,

(39)

agar pesan dapat tersampaikan dengan cepat.

Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan

membaca pesan dan dapat dijadikan sebagai media untuk

menyampaikan informasi.

Youtube

Youtube adalah layanan untuk berbagi video di internet. Melalui layanan ini, penggunanya dapat mengupload dan berbagi

video kepada publik pengguna internet. Youtube berada dalam kelompok grup Google, dan menjadi layanan video online terpopuler saat ini. Pengguna youtube bisa mengupload, menonton dan berbagai video melalui berbagai cara, seperti via website, perangkat ponsel,

blog, atau email. Sehingga youtube digunakan sebagai media penyampaian pesan infographic konsekuensi dari seks pra nikah dan sebagai media pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah

remaja di Bandung.

a. Media cetak

Gimmick digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir dari perancangan website tentang bahaya seks pra nikah pada remaja. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi agar dapat mengingatkan

kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Adapun

media merchandise tersebut adalah : Casing Handphone

Casing handphone merupakan aksesoris yang banyak digunakan oleh remaja. Sehingga dapat digunakan sebagai ambient media untuk sosialisasi

anti seks pra nikah pada remaja Bandung.

Aksesoris Iphone, Samsung dan Blackberry

Aksesoris tersebut digunakan untuk media sosialisasi bahaya seks pra

(40)

remaja Bandung pada umumnya. Media ini ditemukan setelah melakukan

analisa constumer journey pada terget sasaran.

III.1.5 Strategi Distribusi

Strategi distribusi sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di

Bandung dipersiapkan dengan rentan waktu yang singkat dan dimulai dari 1

Desember sampai dengan 1 Juni 2014. Informasi yang akan disampaikan ini

terdiri dari tiga tahapan diantara lain:

conditioning, reminding, informing.

Tabel III.1 Pendistribusian media

Pendistribusian media informasi website akan disosialisasikan pada tanggal 1 Desember. Mengingat tangggal tersebut adalah hari AIDS/HIV sedunia.

M T W T F S S

1

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

(41)

sampai pada target audiensmaka perlu adanya strategi dalam mendistribusikan

media informasi yang dibuat, hal ini dilakukan supaya apa yang diharapkan

dalam pendistribusian media informasi ini bisa sampai pada target sasaran.

Untuk itu diperlukannya kerjasama dengan beberapa pihak yang mendapatkan

dukungan sepenuhnya dari pemerintah dan instansi yang berhubungan dengan

permasalah dari daerah setempat, hal ini dilakukan untuk membuka jalur

kemudahan dalam pendistribusian media informasi yang dibuat. Maka dari itu

sosialisasi ini akan bekerja sama dengan BKKBN (Badan kependudukan dan

keluarga berencana nasional) Bandung.

III.2 Konsep Visual

Konsep visual merupakan visualisasi yang merujuk pada kesatuan dalam

sebuah rancangan yang merupakan pendukung terjadinya komunikasi atau

tersampaikannya pesan. Sehingga informasi yang disampaikan mencapai tujuan.

Konsep visual perancangan website sebagai sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Diantara lain, menampilkan beberapa gaya visual berupa elemen-

elemen gambar ilustrasi modern yang di tampilakan pada slider website. Dan sesuai dengan target sasarannya yaitu remaja awal. Karena pada saat sekarang ini remaja

cendrung mengikuti trend dan perkembangan zaman dan lebih suka dengan hal-hal

yang baru. Dalam perancangan layout dan ilustrasi modern tersebut terlebih dahulu penulis melalukan studi karakter di antara lain:

(42)

Studi karakter adalah mengetahui siapa target sasaran dan merupakan acuan untuk merancang apa yang menjadi permasalahan, berdasarkan studi karakter yang telah dilakukan. maka dalam perancangan media terdapat berbagai konsep seperti ilustrasi modern pada gambar slider website. Dan adapun di antaranya bagian dari konsep meliputi:

Gambar III.4 Sketsa visual

(43)

III.2.1 Format Desain

Format desain akan dipakai adalah menggunakan kertas landscap

dengan cara menggunakan bidang kertas yang berkuran width 1015 dan hight

977 pixel. Dan resolusi yang akan digunakan adalah 72 pixel/ inch.

Gambar III.6 Tampilan format desain website

III.2.2 Tata Letak Layout

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan penggunaan sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak layout

merupakan proses dari penataan dan pengaturan teks atau grafik pada

halaman. Karena elemen dari layout meliputi, penyusunan, pembagian tempat pada suatu halaman, pengelompokan teks dan grafik dan pengaturan jarak

spasi. Maka pada perancangan media website ini, layout yang akan di rancang bersifat fluit. Yaitu salah satu tipe layout yang membuat keseluruhan tampilan situs web terlihat baik pada browser yang berbeda. Lebar persentase yang dirancang untuk elemen-elemen situs menyesuaikan dengan baik. Untuk

ukuran layar yang berbeda dan sesuai untuk resolusi layar pengguna dengan

(44)

Gambar III.7 Tampilan tata letak layout

III.2.3 Huruf

Tipografi di definisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun

bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, "menyusun"

meliputi merancang dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu

efek tampilan yang di kehendaki dan dapat disenangi oleh target sasaran.

sehingga dalam perancangan website ini. Huruf yang digunakan adalah Hdroid,

sans, arial, verdana yang berjenis sans-serif. Jenis huruf sans serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf.

Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstrke inilah yang membuat jenis huruf sans serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut

membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok

(45)

Gambar III.8 Tampilan penempatan huruf

Isi teks akan menggunakan jenis fontArial, karena akan lebih mudah di baca.

(46)

III.2.4 Ilustrasi

Adi kusrianto menjelaskan ’’ilustrasi adalah gambar yang digunakan

untuk menerangkan atau mengisi sesuatu sesuatu dan merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik” (hal.110). Oleh karena itu dalam peracangan website ini. Ilustrasi di tampikan pada slider yang menggunakan elemen-elemen gambar vektor yang menampilkan solusi dari permasalahan.

Header

Didalam header terdapat ilustrasi modern yang menyampaikan pesan secara visual dan verbal. Ilustrasi tersebut menampilkan sosok seorang dokter

yang manyampaikan sebuah pesan singkat dengan tagline. "katakan tidak pada seks pra nikah, demi kesehatan dan masa depan. Pesan tersebut

disampaikan secara persuasif guna untuk mengajak atau menghimbau para

remaja tidak melakukan seks pra nikah. Dan logo dan di samping tagline

tersebut adalah logo yang divisualkan dalam bentuk cincin pernikahan.

Dengan menyampaikan makna agar para remaja memikirkan masa depan

hingga menjalin sebuah pernikahan. Logo yang berada di samping kanan atas.

Adalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan penulis. Dengan tujuan

sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung.

(47)

Menu

Menu berfungsi untuk mununjukkan posisi artikel dan secara tersusun atau

menjelaskan navigasi pada website. Oleh karena itu menu dirancang dengan tampilan modern, menarik, lebih akrab dan mudah di pahami oleh remaja

Bandung.

Gambar III.11 Menu

Ilustrasi Slider 1

Slider pada website yang dirancang digunakan sebagai media solusi dari analisa permasalahan. Pada website ini digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan moral berupa ilustrasi modern yang dibentuk dengan

elemen-elemen vector. Adapun pesan yang disampaikan dalam ilustrasi tersebut adalah himbauan kepada remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Ilustrasi

dirancang berdasarkan analisa permasalahan dan studi karakter remaja. Oleh

kerena itu ilustrasi tersebut menghimbau para remaja Bandung tidak melakukan

seks pra nikah.

(48)

Ilustrasi Slider 2

Didalam ilustrasi ini. Memunculkan dua karakter perempuan yang

menceritakan tentang munculnya sebuah penyesalan setelah melakukan seks

pra nikah. Pesan visual diharapkan bisa mengubah prilaku remaja agar

menjauhi sek pra nikah untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Gambar III.13 Slider

Ilustrasi Slider 3

Didalam ilustrasi ketiga bercerita tentang konsekuensi yang diakibatkan

dari melakukan seks pra nikah. Sosok karakter yang menangis adalah gambaran

dari beratnya penderitaan yang di tanggung akibat melakukan seks pra nikah.

Beban yang ilustrasikan dengan simbol batu yang berada di punggung

mengesankan beban yang dipikul sangatlah berat. Dan berjalan di dunia seperti

mendaki gunung dengan membawa tas yang sudah rusak, hingga buku

pelajaran dan alat tulisnya berhamburan karena beban batu yang sangat berat.

Dan mendung itu menggambarkan suasana hati yang telah hancur, makna dari

efek bunga yg bercahaya itu adalah seperti sarkasme, di tengah hujan. Pesan

yang di sampaikan dalam ilustrasi ini adalah menggambarkan penyesalan dari

seorang remaja. Oleh karena itu dengan pengayaan visual yang telah dipakai,

(49)

Gambar III.14 Slider

III.2.5 Warna

Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana

kejiwaaan manusia. Dan warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk

menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang memunculkan

rasa. Oleh karena itu dalam pemilihan warna perancangan website ini, di fokuskan pada perpaduan warna-warna gelap dan terang. Penggunaan warna

gelap dan terang mempu menarik perhatian. Karena karakter dari remaja

cendrung menyenangi sesuatu yang baru yang menarik perhatian mereka.

Sehingga warna yang digunakan mampu mempengaruhi perhatian target sasaran.

Mode warna dalam perancangan ini akan menggunakan mode warna RGB. RGB

adalah warna utuk tampilan layar yang lebih baik, karena RGB merupakan suatu

(50)

Gambar III.15 Warna yang di pakai

E. Holzschlagh (seperti yang di kutip Adi kusrianto) secara visual warna

memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya dan

masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis (hal.47).

Respon psikologis dan arti warna yang di timbulkan dari perancangan website yang ditujukan kepada remaja di Bandung di antara lain:

Warna Respons psikologis yang mampu di timbulkan

Putih Kemurnian atau suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, dan kematian.

Abu-abu Intelek, futuristik, modis, ksenduan dan merusak.

(51)

BAB IV

TEKNIK PRODUKSI MEDIA

IV.I Teknis Media

Teknis media merupakan salah satu untuk menyampaikan pesan kepada target

audiens. Sehingga teknik media yang akan digunakan dalam perancangan website ini di antara lain:

IV.1.1 Media Utama

Dalam perancangan media informasi ini, media utama yang digunakan adalah website. Dalam perancangan website sebagai media informasi “sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”

menggunakan software seperti adobe photoshop, Adobe Iustrator dan diaplikasikan ke program wordpress Css. Adapun halaman interface

pada perancangan media informasi (website). Diantara lain :

(52)
(53)

Gambar IV.4 Halaman interface all topic (masa depan) website

(54)
(55)

Gambar IV.8 Halaman interface tips 1 di website

(56)

IV.2 Media Pendukung

Media pendukung website digunakan dalam tahap persuasif, sehingga digunakan saat berlangsungnya acara-acara, seperti adanya penyuluhan dan hari

HIV/AIDS yang akan datang pada 1 Desember 2014. Maka Pengenalan media

pendukung akan dilaksanakan pada hari tersebut. Adapun media penunjang ini

meliputi :

IV.2.1 Facebook

Pembuatan facebook sebagai media pendukung adalah untuk menarik

perhatian target audien supaya mengunjungi media informasi “Sosialisasi

bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Dan di harapkan ambient

media yang telah dirancang, dapat menarik perhatian remaja. Sehingga biasa

dijadikan sebagai media penunjang untuk menarik perhatian target audiens dan

menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap konsekuensi dari seks pra nikah. Yaitu

dengan cara mengunjungi website www.stopsekspranikah.com.

(57)

Ukuran layout pada facebook disesuaikan dengan tampilan yang sudah ada sebelumnya. Dan memasukan gambar ilustrasi yang telah dirancang.

IV.2.2 Twitter

Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan. sehingga

dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.

Gambar IV.11 Halaman layout twiter

(58)

IV.2.3 Infographic

Infographic bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau peristiwa. Dan di tampilkan dalam bentuk video animasi.

Dengan maksud menyampaikan pristiwa informasi seks yang terjadi di

kalangan remaja.

Taknis Produksi : Menggunakan adob ilustrastor, adobe flash cs 5, dan adobe premier untuk finishing video

Ukuran video : 1280 x 720

Output : Video animasi

(59)

Gambar IV.13 Halaman infographic intro

(60)

Gambar IV.15 Halaman infographic informasi aborsi

(61)

Gambar IV.17 Halaman infographic motivasi

(62)

IV.2.4 Gedget Accessories

Gedged accessories digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir perancangan media informasi (website). Tentang bahaya seks pra nikah. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi untuk

mengingatkan kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra

nikah. Adapun media merchandise tersebut adalah :

Taknis Produksi : Stiker graftac print and cut

Format : Potrait

Ukuran : Disesuaikan dengan bentuk gedget

Material : Accessories case

-

(63)

IV.2.5 Buku Diary

Pada saat sekarang ini, remaja masih menggunakan diary untuk mengungkapkan kegalauan dan keresahan lewat buku diary. Sehingga buku

diary di jadikanmedia pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah.

Taknis Produksi : Cutting akrilik,kertas glossy, stiker graftac print

and cut

Format : Potrait

Ukuran : A5

Material : Akrilik dan kertas polio

(64)

IV.2.6 Mousepad

Mousepad digunakan sebagai media pendukung karena mousepad

banyak digunakan, seperti dirumah target audiens. Dan di lab komputer

yang berada di sekolah.

Gambar IV.21 Halaman media pendukung mousepad

IV.2.7 Sketsa Perancangan

Di dalam percancangan media infomasi. Terdapat ilustrasi yang di

(65)

Gambar IV.22 Sketsa pada slider

(66)

Gambar

Gambar III.2 Tampilan navigasi website
Tabel III.1 Pendistribusian media
Gambar III.3 Studi karakter
Gambar III.5 Logo pada website
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Hubungan persepsi terhadap arti cinta dan pengetahuan seks dengan perilaku seks pra nikah pada remaja.

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalahnya adalah : “apakah ada hubungan antara persepsi terhadap arti cinta dan pengetahuan seks dengan perilaku seks pra nikah pada remaja?”

Kalau ada remaja yang sudah dalam kategori seks pranikah berat yaitu sampai hamil diluar nikah pastinya saya kaget dan tidak senang dengan hal itu karena kalau sudah

Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang mendukung remaja mengalami hamil pra-nikah adalah faktor dari diri-sendiri dan berdasarkan lingkungan; Permasalahan yang muncul

Penyesuaian Diri Remaja Yang Hamil Di Luar Nikah (Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Peran Orangtua Dalam Pencegahan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di Desa Gondang Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.. Diakses tanggal 12

Hubungan antara Pengetahuan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Perilaku Seks Pra Nikah pada Siswa-Siswi Kelas XI di SMA PGRI 1 Kabupaten Majalengka Tahun

Menurut semua tim dari SKRRI faktor yang mempengaruhi perilaku seks pra nikah ini adalah pengaruh dari tekanan teman sebaya (bisa juga dari pacar), ada dorongan