RIWAYAT HIDUP
PENDIDIKAN FORMAL
Nama : Rudi Elnanda
NIM : 51909311
Tempat/Tanggal Lahir : Batusangkar, 19 Januari 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl.Panyingkiran No.117 Bandung
Mobile Phone : 081210946290
E-mail : [email protected]
TAHUN PENDIDIKAN FORMAL
1995-2004 SDN 34 BATUSANGKAR
2004-2006 SLTPN 3 BATUSANGKAR
2006-2009 SMAN PGRI 4 BOGOR
Pendidikan Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
Bandung
Program Study : S-1
Laporan Tugas Akhir
PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA DI BANDUNG
DK 38315/ Tugas Akhir semester II 2012-2013
Oleh :
Rudi Elnanda 51909311
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
"Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung"
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Tiara Isfianty,
M.Sn. Yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta kedua orang tua, keluarga besar penulis, orang
terdekat dari penulis dan rekan-rekan mahasiswa Unikom yang selalu berdoa dan
memberikan motivasi kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini dengan waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas akhir
ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir ini dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan
khususnya untuk penulis.
Bandung,23 Juli 2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR ORISINALITAS. ... ii
SURAT KETERANGAN PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF. ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Identifikasi Masalah ... 3
I.3 Rumusan Masalah ... 4
I.4 Batasan Masalah ... 4
I.5 Tujuan Perancangan ... 4
BAB II MULTIMEDIA INTERAKTIF DAN SOSIALISASI ANTRI SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA ... 6
II.1 Pengertian Multimedia Interaktif ... 6
II.2 Devinisi Interaktif ... 7
II.3 Perilaku Seks Pra Nikah ... 9
II.3.1 Pengertian Perilaku ... 9
II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja... 9
II.4 Bahaya Seks Pra Nikah ... 11
II.4.1 Konsekuensi Hubungan Seks Di usia Muda. ... 12
II.4 Bahaya Kehamilan Pada Remaja. ... 14
II.5 Definisi Seks ... 14
II.7 Ciri Remaja ... 17
II.7.1 Masa Pencarian Identitas ... 18
II.7.2 Karakteristik Remaja ... 18
II.8 Sistem Nilai Budaya Barat Dan Timur ... 19
II.8.1 Definisi Kebudayaan ... 19
II.8.2 Penggunaan Unsur-Unsur Barat ... 20
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 22
III.1 Strategi Perancangan ... 22
III.1.1 Pendekatan Komunikasi... 22
III.2.2 Tata Letak Layout. ... 32
III.2.3 Huruf. ... 33
III.2.4 Iustrasi. ... 35
III.2.5 Warna. ... 38
BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA ... 40
IV.2.7 Sketsa Perancangan ... 54
DAFTAR PUSTAKA. ... 56
DAFTAR PUSTAKA
Asmani, Ma'mur. Jamal, (2012). Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah. Jogjakarta: Buku Biru
Hofstetter. (2001). Beberapa Pengertian Multimedia. Tersedia di:
http://sidhartaady.blogspot.com/2012/07/beberapa-definisi-multimedia-menurut.html.
[8 Mei 2013]
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan Mentalitet Dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia
Kun, Sila. (2012). Ini Dia Alasan Tak Boleh Lakukan Seks Pra Nikah.
www.merdeka.com (Online), (http://www.merdeka.com/, Diakses 27 April 2013.
Kusrianto, Adi (2007) Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Penerbit
Nugraha, Boyke Dian. (2006). Kesehatan Reproduksi Remaja. Dapat diakses di www.tempointeraktif.com
Rahim, Dewi. (2010). Sikap Remaja Terhadap Perilaku Heteroseksual Pada Masa Pacaran: Sebuah Penelitian (Skripsi S1 Tidak Diterbitkan). Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Rachmat dan Alphone, (2005/2006). Pengertian Multimedia Interaktif. Dapat diakses
di: http://masfufahlima.blogspot.com/2012/09/pengertian-multimedia-interaktif.html
Sugiartha. (2013). ’’Pengertian Free Sek Dan Dampak Sosial’’.(Online),
(http://sugiartha26.wordpress.com/2010/11/13/pengertian-free-sek-dan-dampak-sosial, Diakses 27 April 2013).
Narasumber Wawawancara
Herliany Linda Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa Barat (2013)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Masalah perilaku seks pra nikah di kalangan remaja pada saat ini merupakan
masalah yang sifatnya sudah nasional, remaja Indonesia pada saat sekarang ini
mengalami perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat
modern, yang juga mengubah norma-norma, dan gaya hidup mereka. Masalah
tersebut sudah sampai ke daerah daerah, apalagi di perkotaan. Prilaku seks pra nikah
di kalangan remaja sudah menjadi rahasia yang umum. Sehingga permasalahan seks
pra nikah pada saat sekarang ini belum bisa ditanggulangi atau pun diberantas.
Walaupun sudah ada program khusus yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut BKKBN Bandung 8 July (2013). Fenomena tingginya angka seks
pra nikah di kalangan remaja di antara lain, 63 persen beberapa remaja di kota
Indonesia pernah melakukan seks pra nikah. Tingkat kehamilan yang tidak diinginkan
(KTD) pada remaja meningkat antara 150.000 hingga 200.000 setiap tahunnya. Untuk
tingkat aborsi di indonesia 95 persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun.
Angka kejadian aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus dan 1,5 juta diantaranya
dilakukan oleh remaja. Setengah dari jumlah itu dilakukan oleh wanita yang belum
menikah 10-30 persen. Ada 100 remaja yang tiap harinya melakukan aborsi. Untuk
penderita HIV/AIDS sudah terdapat di 32 provinsi dan 300 kabupaten kota. Seiring
dengan pernyataan tersebut hasil polling yang dilakukan lembaga BKKBN (badan
kependudukan dan keluarga berencana nasional). Provinsi Jawa Barat pada tahun
2007-2008. Ada (2,947) dan (17.669). Kasus remaja penderita HIV/AIDS dengan
jumlah demikian maka disimpulkan ada 3.856 orang remaja meninggal yang di
Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa
Barat “menjelaskan seks pada remaja terjadi karna beberapa pengaruh. Yaitu
banyaknya masalah keluarga seperti, kurangnya perhatian dan kasih sayang,
lingkungan rumah atau sekolah, dan lingkungan taman sebaya. Sehingga ketika
remaja mengalami kesedihan. Mereka pun tidak bisa secara langsung berkomunikasi
dengan orang tua (keluarga). Selain itu, kurangnya pengetahuan remaja terhadap
konsekuensi yang dapat merusak kesehatan juga menjadi penyebab utama dari seks
pra nikah yang banyak dilakukan oleh remaja di Bandung”.
Kecendrungan prilaku seks pra nikah dalam Budaya Barat merupakan hal
yang biasa, tetapi tidak di Indonesia bahwa negara Indonesia adalah negara hukum
yangberdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak
mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha
esa. Meski begitu, tidak sedikit remaja Indonesia melakukannya seks pra nikah
hingga berujung pada kehamilan. Selain itu beredarnya media-media pornografi yang
mudah diakses remaja. Kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan
reproduksi. Juga menyebabkan hal itu terjadi, sehingga remaja sulit mengendalikan
dan menahan diri dari prilaku seksual.
Dra.Hj.Linda Herliany Ka.Sub. Bid. Ketahanan remaja BKKN Provinsi Jawa
Barat “menjelaskan data jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia sampai bulan
Desember 2012. Jumlah Penderita penyakit HIV/AIDS di Kota Cimahi terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data kasus HIV/AIDS di Bandung tahun
2010 mencapai 137 kasus. Dan untuk tahun 2011 sebanyak 146, sementara 2012 terus
mengalami peningkatan. Jumlah penularan paling banyak diakibatkan melalui jarum
suntik dan hubungan seksual atau free sex yang semakin marak dikalangan remaja. Itu menjadi trend kenaikan setiap tahunnya. Sehingga tahun 2012 ini, tercatat ada 12
anak di Cimahi yang mengidap HIV/AIDS yang ditularkan dari ibunya.
Untuk mengatasi masalah seks pra nikah di kalangan remaja Bandung tidaklah
tersebut juga harus di landasi oleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama sehingga
seorang remaja mendapatkan informasi yang benar dan tepat yang berlandaskan
nilai-nilai agama dan keimanan. Maka dengan adanya peran konselor bisa memberikan
gambaran atau pertimbangan nilai positif dan negative sehingga remaja mampu
mengambil keputusan. Dan peran komunikator untuk membicarakan topik secara
terbuka.
I.2 Identifikasi Masalah
Adapun permasalahan yang diteliti melalui beberapa identifikasi masalah
sebagai berikut :
a. Meningkatnya jumlah prilaku seks pra nikah di kalangan remaja Bandung.
b. Perubahan prilaku remaja Indonesia pada saat sekarang ini telah mengalami
perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern,
sehingga mengubah norma- norma. gaya hidup mereka.
c. Meningkatnya kehamilan pada remaja dari tahun ke tahun yang di akibatkan
prilaku seks pra nikah.
d. Masuknya Kebudayaan Barat dapat mempengaruhi gaya berfikir dan gaya
hidup remaja. kurangnya pengetahuan remaja terhadap nilai-nilai moral, etika,
akhlak mulia, agama. kepribadian luhur Bangsa.
e. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi atau
konsekuensi dari segi kesehatan.
f. kurangnnya komunikasi orang tua dengan anak.
g. kurangnya pengarahan dari orang tua mengenai seks dan kesehatan
reproduksi.
I.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang berkembang diatas. maka, masalah utama yang
akan diangkat adalah “informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”.
I.4 Batasan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam penulisan ini
adalah: “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Bertujuan untuk melakukan pencegahan agar bisa mengurangi seks pra nikah yang terjadi di kalangan remaja Bandung. oleh karena itu, tujuan dari
perancangan media informasi haruslah akurat dan tepat agar sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai. Dan menghasilkan satu media dan solusi untuk memecahkan
masalah yang terjadi, maka harus ada pembatasan dari permasalah yang akan dibahas.
Sehingga penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :
a. Perancangan ini hanya di tujukan bagi yang remaja pertengahan yang usianya
berkisar 14-17 tahun.
b. Peracancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Hanya akan menyampaikan konsekuensi dari segi
kesehatan,sosial, agama, masa depan. Dan merubah gaya berfikir remaja
dengan cara menyampaikan realitas femonema seks pada saat sekarang ini,
yaitu dengan memanfaatkan teknologi komputer dengan cara perancangan
media informasi (website).
I.5 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan media informasi “Perancangan website sebagai media informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Antara lain adalah sebagai
a. Memberikan informasi untuk penyiapan diri remaja menyongsong kehidupan
berkeluarga yang lebih baik.
b. Menyampaikan informasi mengenai fenomena seks yang terjadi di kalangan
remaja.
c. Memberikan pengarahan tentang seks pra nikah sehingga dapat mengubah
pola fikir remaja. Sehingga membangun pribadi yang bertanggung jawab
untuk masa depan.
d. Memberikan pengetahuan dan konsekuensi dari kesehatan reproduksi.
e. Perancangan media informasi bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan hasil
BAB II
MULTIMEDIA INTERAKTIF (WEBSITE) DAN BAHAYA SEKS PRA NIKAH PADA REMAJA
II.1 Pengertian Multimedia Interaktif
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti banyak, bermacam-macam, dan medium (Bahasa Latin) yang berarti
sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu. Kata medium
dalam American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat dan Alphone,
2005/2006).
Arief S (2008) “Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan’’ (h.57).
Menurut Hofstetter (2001) “multimedia adalah penggunaan komputer untuk
menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video
sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan
berkomunikasi dengan komputer. Selain kombinasi dari objek-objek multimedia
tersebut, terdapat juga empat komponen yang penting lainnya:
a. Adanya komputer untuk mengatur apa yang akan dilihat dan didengar, dan
apa yang akan berinteraksi dengan penggunanya
b. Adanya link-link yang menghubungkan informasi-informasi yang tersedia c. Adanya tool-tool navigasi bagi pengguna agar dapat menggunakan informasi
yang tersedia.
d. Adanya prosedur bagi pengguna untuk mengumpulkan, memproses dan
Beberapa pengertian multimedia interaktif dapat dikemukakan sebagai
berikut:
Yudi Munardi (2009) “multimedia yakni media yang melibatkan berbagai
indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala
sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui computer dan
internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat’’ (h.57).
Jadi, Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain. Yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
II.2 Definisi Interaktif
Thorn (2006) “menjelaskan ada beberapa kriteria multimedia diantara lain,
kemudahan navigasi, Kriteria kedua adalah kandungan kognisi, Kriteria ketiga
adalah presentasi informasi, Kriteria keempat adalah integrasi media, Kriteria artistik
dan estetika dan fungsi secara keseluruhan’’.
Green & Brown (2002) Multimedia interaktif menggabungkan dan mensinergikan
semua media yang terdiri dari, teks, grafik, audio dan interaktivitas (h.2-6).
a. Teks
Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan
bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai
atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin. Semakin besar
size suatu huruf maka semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.
b. Grafik
Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi
adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), maka
tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang
disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja
menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk iconic. Contoh grafik yang menyajikan kenyataan adalah foto dan contoh grafik yang berbentuk iconic
adalah kartun. Contoh dari gambar diam yaitu foto, gambar digital, lukisan, dan
poster. Gambar diam biasa diukur berdasarkan size (sering disebut juga canvas size) dan resolusi. Contoh dari gambar bergerak adalah animasi, video dan film. Selain bisa diukur dengan menggunakan size dan resolusi, gambar bergerak juga memiliki durasi.
c. Interaktivitas
interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu program multimedia.
Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk
media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut
dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna. Interaktivitas
dapat disebut juga sebagai interface desain atau human factor desain.
Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni struktur linear
dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan satu pilihan situasi saja
kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam
II.3 Perilaku Seks Pra Nikah
Perilaku seksual pra nikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan wanita diluar perkawinan
yang sah.
Luthfie (dalam Amrillah dkk, 2001). “menjelaskan bahwa perilaku seksual
pranikah adalah prilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang
resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing
individu’’.
II.3.1 Pengertian Perilaku
Notoatmodjo (2007) menjelaskan “dari segi biologis perilaku adalah,
perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia. Baik diamati
langsung maupun yang tidak di amati oleh pihak luar’’ (p. 133).
II.3.2 Faktor Yang Menyebabkan Perilaku Seks Pra Nikah Pada Remaja.
Faktor yang menyebabkan perilaku seks pra nikah pada remaja
menurut Sarwono 2011, hal 182 - 205:
a. Kurangnnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada remaja
yang sudah mulai berkembang kematangan seksualnya secara lengkap. Dan
kurang mendapat pengarahan dari orang tua mengenai kesehatan reproduksi
khususnya tentang akibat-akibat prilaku seks pra nikah. Makanya sulit
mengendalikan rangsangan-rangsangan dan banyak kesempatan seksual
kehamilan yang tidak di inginkan.
b. Meningkatnnya libido seksual
Didalam upaya peran sosial, seorang remaja mendapatkan motivasinya
dari meningkatnnya energi sexsual atau libido (keinginan). Energi seksual.
c. Media informasi
Adanya penyebaran media informasi dan rancangan seksual melalui
media masa yaitu dengan adanya teknologi yang canggih seperti, internet,
televisi, video. Remaja cendrung ingin tahu dan mencoba- coba serta ingin
meniru melihat dan mendengarnnya. Khususnya karna remaja pada umumnya
belum mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya.
d. Norma agama
Norma agama tetap berlaku dimana orang tidak boleh melakukan
hubungan seksual sebelum menikah. Pada masyarakat modren bahkan
larangan tersebutberkembang lebih lanjut kepada tingkat yang lebih seperti,
berciuman dan masturbasi untuk remaja yang tidak dapat menahan diri akan
mempunyai kecendrungan melanggar larangan tersebut.
e. Orang tua
Ketidaktauan orang tua maupun maupun sikap yang masih menabukan
(menganggap) pembicaraan seks. Bahkan membuat jarak dengan anak.
Akibatnya pengetahuan remaja tentang seksualitas sangat kurang. Padahal
peran orang tua sangatlah penting terutama pemberitahuan tentang
seksualitas.
f. Pergaulan bebas
Gejala ini banyak terjadi di kota-kota besar, banyak kebebasan
pergaulan antar jenis kelamin pada remaja. Semakin tinggi tingkat
pemantauan orang tua terhadap remaja. Semakin rendah prilaku menyimpang
terhadap remaja.
Menurut Masland (2004) dan Mu’tadin (2002) “bentuk tingkah laku
kemudian sampai ke intercous (hubungan). Tahap prilaku seks ini meliputi’’:
Kissing
Berciuman yang ditimbulkan oleh rangsangan seksual, seperti dibagian
bibir dan dibagian-bagian yang sensitif dapat menimbulkan rangsangan
seksual. Berciuman dengan bibir tertutup merupakan ciuman yang umumnya
dilakukan. Berciuman dengan mulut terbuka, serta menggunakan lidah itulah
yang disebut french kiss.
Necking
Berciuman sekitar leher kebawah. Necking merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ciuman di sekitar leher dan pelukan yang
lebih mendalam.
Petting
Prilaku menggesekkan bagian tubuh yang sensitif, seperti payu darah
dan organ kelamin. Merupakan langkah yang lebih mendalam dari necking. Ini termasuk merasakan dan mengusap tubuh pasangan termasuk lengan,
organ tubuh yang terletak di bagian dada, kaki dan kadang-kadang daerah
kemaluan, baik didalam ataupun diluar pakaian.
Intercrosse
Bersatunya dua orang secara seksual yang dilakukan oleh pasangan pria
dan wanita. Yang ditandai dengan penis pria yang ereksi masuk kedalam
vagina untuk mendapatkan kepuasan seksual.
II.4 Bahaya Seks Pra Nikah
salah satu masalah sosial pada saat sekarang ini adalah seks pra nikah yang
banyak terjadi di kalangan remaja. Adanya dorongan seksual yang mempunyai arti
kecendrungan biologi untuk mencari tanggapan seksual dan tanggapan dari orang
dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah menjelaskan Apabila seseorang terbukti
telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui
rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu
sehingga menjadi beban mental yang berat. Mengakibatkan kehamilan. Hubungan
seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur.
Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan ke turunannya. Menggugurkan Kandungan (aborsi)
dan pembunuhan bayi. Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar
hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan
kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.
Penyebaran penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan
keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan.
Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang
yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan
melalui hubungan seks adalah virus HIV.
II.4.I Konsekuensi Hubungan Seks Di Usia Muda
dr. Ashimatul Wardah Al Mawaddah "menjelaskan Hubungan atau
kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel
kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga
17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali "Saat sel
sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau
rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam
tubuh perempuan, "kata dr. Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo di Jakarta, Menurut dia, adanya benda asing termasuk alat
arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi
dalam rahim".
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Sel abnormal dalam mulut
rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks
menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan
berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya. Selain itu,
kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh,
misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga
otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ
tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian,
Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta
terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan
bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan
menerapkan perilaku seksual yang sehat. Sel abnormal dalam mulut rahim itu
dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks
menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko
menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya.
Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di
dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever,
tulang hingga otak, katanya. "Jika telah mencapai stadium lanjut dan
menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan
kematian, "Gejala timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta
terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid. Pencegahan
bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan
II.4.II Bahaya Kehamilan Pada Remaja
Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama
kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap. Pasangan pengantin remaja,
sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin
karena nafsu, bukan karena cinta). Pasangan pengantin remaja sering menjadi
cemoohan lingkungan sekitarnya. Remaja wanita yang berusaha
menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional)
sering mengalami kematian strategis. Pengguguran kandungan oleh tenaga
medis dilarang oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu
sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul
kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat
dihukum. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami
gangguan kejiwaan saat dewasa.
II.5 Definisi Seks
Se Sarwono (2005) menjelaskan bahwa perbedaan kelamin laki-laki dan
perempuan. Istilah seks dan seksualitas yang belum ada sinonimnya (makna). Di
Indonesia memiliki arti yang sangat luas, tetapi masyarakat Indonesia mengartikan
seks dalam arti sempit yaitu koitus" (bersatunya antara tubuh pria dan wanita).
(p.588)
Narendra (2002) berpendapat bahwa:
Pada masa remaja, pertumbuhan fisik berlangsung secara cepat. Dalam
perkembangan seksualitas remaja ditandai dengan dua ciri yaitu, ciri- ciri seks primer
dan seks sekunder. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut mengenai hal tersebut
a. Ciri- ciri seks primer
Remaja laki- laki
Remaja laki- laki sudah bisa melakukan fungsi reproduksi bila telah
mengalami mimpi basah. Mimpi basah terjadi pada remaja laki-laki usia
10-15 tahun.
Remaja perempuan
Jika remaja perempuan sudah mengalami menarche (menstruasi), menstruasi adalah pristiwa keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita
berupa jatuhnnya lapisan dinding dalam rahim yang banyak mengandung
darah.
b. Ciri- ciri sekunder
Remaja laki- laki
Bahu melebar, pinggul menyempit.
Pertumbuhan rambut di sekitar alat kelamin, pangkal lengan, dada, tangan
dan kaki.
Kulit menjadi lebih kasar dan tebal.
Produksi keringat menjadi lebih banyak.
Remaja perempuan
Pinggul lebar, membulat, dan membesar, bagian dada membesar
dan menonjol.
Kulit menjadi lebih kasar, tebal, pucat, lubang pori pori membesar,
kelenjer lemak dan kelenjer keringat menjadi lebih aktif.
Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan
dan menjelang akhir masa puber. Sehingga memberikan bentuk
pada bahu, lengan dan seluruh kakinya dari pangkal bawah.
Suara menjadi menjadi lebih penuh dan semakin merdu.
Perkembangan prilaku seksual remaja proses matangnya fungsi-fungsi seksual
Sebagian besar dari remaja sudah mengembangkan prilaku seksualnya dengan lawan
jenis dengan bentuk pacaran dan pencitraaan. Bila ada kesempatan para remaja
melakukan sentuhan fisik, mengadakan pertemuan untuk melakukan hubungan
seksual bahkan terkadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk
melakukan hal tersebut. (Soetjiningsih, 2004, p. 134).
Wardhana Dkk (1995) melaporkan 60, 5% dari pengunjung poliklinik IMS
(infeksi menular seksual) yang diambil darah untuk pemeriksaan serologis HIV/
AIDS, melakukan hubungan seks dengan pasangan yang bukan pasangan tetap tahun
1999 juga melaporkan bahwa 83, 3 % poliklinik IMS yang dicatat selama parioden
waktu enam bulan, melakukan seks pra nikah dengan pacar, PSK (Pekerja seks
komersial). Dan hanya pasangan yang dikenal dijalan (Soetjiningsih, 2004, p. 150).
II.6 Pengertian Remaja
Remaja adalah fase peralihan antara masa kanak-kanak dan tumbuh dewasa,
baik secara fisik, akal, kejiwaaan, sosial dan emosional. Pandangan ini di perkuat
oleh teori piaget, secara psikologis masa remaja adalah usia saat individu bergabung
dengan masyarakat dewasa, usia saat individu bergabung dengan masyarakat dewasa,
usia saat anak tidak merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua, melainkan
berada dalam tingkatan yang sama.
Transformasi intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai dalam hubungan sosial dengan orang dewasa
yang kenyataanya merupakan ciri khas yang umum dari pariode perkembangan ini.
Ar van Pradiansyah berpendapat bahwa:
Dalam masa ini seorang yang dikelompokkan pada usia remaja juga menjalani tahap
dimana seseorang mengenal lawan jenis dan tahap itu disebut dengan masa pubertas.
Namun pada zaman ini pubertas sudah tidak mengenal batas waktu atau batas normal
kapan tahap itu dapat dialami oleh seseorang. Hal itu disebabkan banyaknya input
dari lingkungan luar dirinya yang menyebabkan datangnya tahapan pubertas yang
lebih awal pada seseorang seperti hal nya terjadi pada anak-anak di bawah usia
belasan tahun yang terkontaminasi (terkena) oleh tayangan-tayangan televisi yang
disajikan didalam jam-jam yang masih dalam jangkauan usianya.
(Bandung:Kaifa,2010)
II.7 Ciri Remaja
Pengertian remaja membawa pemahaman dasar bahwa masalah remaja adalah
masalah yang penuh dengan ketidakpastian, sangat bergelora, dan ambisi
meluap-luap. Namun, ada ciri-ciri khas yang membedakan antara masa remaja dengan
Dibutuhkan penyesuaian mental dan pembentukan sikap serta minat baru agar
mereka bisa masa yang indah secara positif.
b. Masa transisi
dan digantikan dengan sikap kedewasaan. Hal ini dikarenakan pada pariode
transisi, tampak ketidakjelasan ini memberi peluang bagi remaja untuk
mencoba gaya hidup yang berada. Dan menentukan pola tingkah laku, nilai,
dan sifat yang paling relevan (terkait) dengannya.
c. Perubahan drastis sulit di hindari terutama pada :
Emosi yang tinggi perubahan tubuh dan minat, dan peran yang di
harapkan oleh kelompok sosial sehingga menimbulkan masalah baru.
Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan
pola tingkah laku.
Bersikap tidak konsisten terhadap setiap perubahan.
II.7.1 Masa pencarian identitas
Bagi remaja, identitas adalah hal yang sangat penting. Remaja akan terus
berusaha menemukan identitasnya sendiri. Untuk itu, ia harus menyesuaikan diri
dengan kelompoknya. Selain itu mereka menggunakan simbol-simbol status dalam
bentuk kendaraan, pakaian, dan kepemilikan barang-barang lain yang mudah di
lihat. Mereka ingin menarik perhatian untuk melihatkan identitas.
II.7.2 Karakteristik remaja
Abin syamsudin (seperti dikutip Muhammad al-Migwar, 2006) remaja
mempunyai karakteristik diantara lain, karakteristik prilaku dan masa remaja yang
terbagi dalam kedua kelompok, yaitu remaja awal (11-13 s/d 14-15) tahun. Dan
remaja akhir (14-16 s/d 17-20 tahun). Yang meliputi aspek fisik, psikomotor,
bahasa, sosial, moralitas, keagamaan, kognitif, emosi afektif dan kepribadian. (hal.
Semua jenis media seperti internet, televisi, film, ponsel maupun majalah.
Berpengaruh besar terhadap gaya hidup remaja masa kini. Kebanyakan media
menginformasikan tentang gaya hidup remaja perkotaan, yang sebenarnya sudah
mengikuti pada gaya hidup modern. Masa remaja adalah masa pencarian identitas.
Remaja mulai mencari gaya hidup yang pas dan sesuai dengan selera. Remaja juga
mulai mencari seorang idola atau tokoh identifikasi yang bisa dijadikan contoh.
Baik dalam pencarian gaya bicara, gaya berpakaian, gaya berpacaran sampai gaya
bergaul.
Kotler (1997 : 159) “menjelaskan gaya hidup itu sebagai pola hidup seorang di
dunia yang diekspoloitasikan dalam aktifitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berintektasi dengan
lingkungannnya. Arus globalisasi dan modernisasi yang tidak dapat di cegah dan
itu semua menjadikan para remaja kehilangan arah control”.
Jalaluding rahmat (dalam subandy, 1997:39) kemudian mempelihatkan
kemungkinan pengaruh teknologi dan infomasi pada perubahan prilaku sosial di
kalangan remaja. Bukan tidak mungkin mewarnai gaya hidup, karna tanpa disadari
isi media dapat struktur koniktif dan afektif para remaja.
II.8 Sistem Nilai Budaya Barat dan Timur
II.8.1 Definisi kebudayaan
Koentjaranigrat (1974) “menjelaskan kebudayaan dalam arti yang
terbatas adalah pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang memenuhi
hastratnya akan keindahan. Kebudayaan adalah kesenian. Mengartikan konsep
kebudayaan dalam arti yang amat luas yaitu seluruh total dari fikiran, dan hasil
sangat luas karena meliputi hampir seluruh aktifitas manusia dalam
kehidupannya”.
Sistem-sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi, yang hidup
dalam pikiran sebagian besar masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka
anggap amat bernilai dalam hidup, karena itu suatu sistem nilai Budaya
biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-
sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih kongkret, seperti
aturan-aturan khusus hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman
kepada sistem nilai budaya itu. (h.11,32).
Pada saat sekarang kebudayaan sudah beralih fungsi karena besarnya
pengaruh budaya luar. Apalagi dikalangan remaja kebudayan sudah tidak lagi
menjadi simbol dari kebanggan Indonesia. Melainkan hanya sebuah nama.
Semua itu bisa dilihat dari perubahan tingkah laku remaja yang menghilangkan
norma-norma kebudayaan. Diantara lain, gaya berfikir, cara berpakaian, cara
berpacaran, sehingga norma-norma kebudayaan pun sudah terlupakan.
II.8.2 Penggunaan Unsur- Unsur Barat
Pada hakekatnya unsur Kebudayaan Barat menjadi penting seperti
teknologi dan ilmu pengetahuan, yang pada mulanya barasal dari dunia Barat.
Penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan itu pada hakekatnya juga usaha
untuk meniru beberapa unsur kebudayaan Barat. Usaha untuk hidup sesuai
zaman konstelasi dunia sekarang, untuk orang Indonesia hal itu berarti
merubah berbagai sifat dalam mentalitetnya yang tidak cocok dengan
kehidupan zaman sekarang. Dan membiasakan diri dengan beberapa sifat
mental. Sifat-sifat mental itu, walaupun dimiliki oleh hampir semua bangsa
Barat. Tetapi bukan khas sifat Barat. Banyak bangsa Afrika, Asia atau Latin,
Penggunaan unsur Kebudayaan Barat adalah suatu hal yang berbeda.
Unsur yang mulanya berasal dari Budaya barat dapat ditiru. Di ambil alih, di
adaptasi dan seharusnya tidak harus jadi seperti orang Barat. Sudah sejak lama
orang Indonesia meniru, mengadaptasi unsur-unsur kebudayaan Barat. Seperti
sepatu yang dikenakan sehari-hari semuanya mengandung unsur-unsur yang
berasal dari Kebudayaan Barat. Sistem sekolah yang sekarang telah dianggap
biasanya oleh rakyat Indonesia, sampai ke pelosok-pelosok desa sebenarnya
adalah sesuatu sistem yang berkembang dalam rangka kebudayaan Barat. Dan
juga sistem administrasi negara indonesia juga berkembang di dunia Barat.
Dengan demikian secara lebih luas dan intensif mengambil alih
teknologi dari dunia Barat memang harus membiasakan diri dari sifat mental
tertentu. Tetapi hal itu tidak berarti harus menjadi orang Barat dan
membisakan diri suatu gaya hidup Barat. (Koentjaranigrat,1974, h.133-134)
Interaksi sosial Budaya antar Budaya yang dapat dialami menimbulkan
permasalahan-permasalahan dalam kehidupan remaja. Dalam kehidupan antar
bangsa tidak dapat dihindari masuknya unsur-unsur Budaya Barat menjadi hal
yang wajar karena perkembangan teknologi pada saat sekarang ini. Dan semua
itu berasal dari Budaya Barat. Tapi dengan berkembangannya teknologi
tersebut. Justru remaja Indonesia meniru dan mengadaptasi yang tidak harus
menjadi orang Barat. Sehingga hilanganya moral-moral remaja dan
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1 Strategi Perancangan
Perencanaan media merupakan proses penyusunan rencana penjadwalan yang
menunjukkan bagaimana pesan dan visual yang akan disampaikan mencapai tujuan.
Dalam Strategi perancangan website tersebut. Gambar ilustrasi dan beberapa artikel mengenai bahaya seks dirancang secara kreatif dan inovatif. Yaitu dengan cara
menampilakan beberapa sosok karakter remaja yang menyampaikan pesan secara
persuasif agar mudah dipahami oleh remaja. Sehingga dapat menjadi acuan untuk
memecahkan suatu permasalah. Perancangan website tersebut dibuat interaktif supaya target audiens bisa saling berinteraksi setelah membaca artikel mengenai informasi
bahaya seks pra nikah. Tampilan pada website tersebut dirancang agar bisa menyesuaikan dan mengikuti gedged yang di pakai oleh terget audiens. Dalam perancangan media Strategi pendekatan visual dan verbal mempunyai peranan
penting supaya proses penyampaian pesandapat diterima dan dipahami oleh target
audiens. Sehingga akan dilakukan pendekatan sebagai berikut :
III.1.1 Pendekatan Komunikasi
Komunikasi bertujuan untuk mempelajari konsep-konsep serta
ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan.
Sehingga dalam penyampaian pesan pada media informasi bahaya seks pada
remaja disampaikan dengan cara mengelola gagasan secara visual dengan
mengelola elemen-elemen grafis yang berupa, bentuk dan gambar, tatanan
a. Pendekatan Visual
Di dalam perancangan media informasi ini akan memuncul dari sisi
rasional. (Masuk akal dan berfikir sehat). dengan maksud manyampaikan
fenomena realitas pada saat sekarang ini. Dan emosional (Seseorang untuk
menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang
lain di sekitarnya). Sehingga dapat mengugah sisi psikologis dari target
audiens. Dan pendekatan komunikasi visual yang digunakan adalah
menerapkan teknologi sebagai media informasi dan penyampaian elemen
grafis sebagai pesan yang efektif, efisien dan komunikatif. sehingga elemen
yang akan digunakan adalah berupa image (gambar ilustrasi modern). Movie
(video), animasi ( berupa gambar yang bergerak).
b. Pendekatan Non Verbal Teks
Karena target sasarannya adalah remaja. Sehingga bahasa yang akan
digunakan adalah bahasa Indonesia, Inggris baku dan non baku. Remaja pada
saat sekarang ini lebih remaja banyak menggunakan bahasa non formal yang
megikuti perkembangan zaman. Sehingga bahasa yang digunakan disuaikan
dengan bahasa keseharian dari remaja. Bahasa semi ilmiah juga digunakan
agar menggugah kesadaran dari sisi psikologis yang berupa ajakan yang
menimbulkan kesadaran. Semua itu akan disampaikan dengan cara
memberikan informasi tentang konsekuensi dari segi kesehatan, dan
konsekuensi sosial dari seks pra nikah yang dilakukan remaja Bandung.
III.1.2 Srategi Kreatif
Strategi kreatif yang akan digunakan dalam peracangan website yang akan dirancang adalah. menyampaikan konsekuensi dari segi kesehatan dan
pesan moral agar remaja menjauhi seks pra nikah. Sehingga Semua itu
digunakan untuk merumuskan tujuan. Sehingga konsep yang akan digunakan
dalam peracancangan media informasi ini. Akan menampilkan beberapa
elemen-elemen visual berupa gambar ilustrasi yang menampilkan tema dari
remaja untuk remaja pada slider website yang bersifat animasi. Dan sosok seorang dokter juga digunakan pada header website yang di tampikan pada
header. Guna untuk menarik perhatian agar pesan yang disampaikan mudah diingat dan di pahami oleh target sasaran.
Gambar III.1 Tampilan gambar pada sliderwebsite
III. I.3 Navigasi
Adapun navigasi adalah menjadi strategi kreatif dirancang agar mudah
Gambar III.2 Tampilan navigasi website
III.I.4 Konsep Kreatif
Untuk konsep kreatif dalam eksekusi karya diperlukan creative brief
sebagai strategi untuk mendorong tujuan yang besar supaya solusi layout desain
website yang akan dirancang menjadi strategi dan memberikan pandangan penting. sehingga dalam perancangan website yang telah dirancang. Di buat sebuah konsep kreatif berupa perpaduan antara pesan secara visual berupa
ilustrasi gambar modern, verbal yang berupa teks dan artikel. sehingga informasi
yang akan disampaikan bisa dipahami dan terapkan oleh target audiens.
Creative brief
Target Audience (Who are we talking to?)
Demografis : Remaja pertengahan yang usianya atau siswa dan siswi
SMA.
Usia : 14-17 tahun.
Jenis Kelamin : Laki- Laki dan perempuan
Geeografis : Tempat tinggal kota besar (urban)
Sosial Budaya : Berpendidikan modern.
Psikografis
Kelas Sosial : SES (Menengah keatas)
Gaya Hidup : Remaja Bandung pada saat sekarang ini mengalami
perubahan sosial dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat
modern, yang juga mengubah norma- norma. Dan gaya hidup mereka.
Dan cendrung bersosialisasi dengan status ekonomi yang sama. Apa
yang di harapkan setelah membuat solusi masalah (what is your proposition). Media informasi mudah di terima oleh target audiens dan dijadikan panduan agar menjauhi seks pra nikah yang dilakukan
oleh remaja Bandung. Dan menjadikan media informasi sebagai acuan
agar lebih berhati-hati terhadap masalah tersebut. Dan menjadi pribadi
yang lebih bertanggung jawab. Apa yang harus di katakan (What to say). Seks pra nikah sangat merugikan dan banyak menimbulkan dampak sosial dan kerusakan pada sistem reproduksi. Ide besar (Big idea). Dampak dari seks pra nikah.
III.1.4 Strategi Media
Media merupakan sarana penting yang berguna untuk penyebaran
dan penyampaian informasi. Karena media adalah alat penghubung dan
Media juga sebagai alat pendukung sebagai perantara dan sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target audiens (sasaran).
Maka diperlukan media yang sesuai agar informasi yang di sampaikan dapat
dimengerti dan dipahami. Untuk menentukan strategi media. Terlebih
dahulu melakukan analisa Insight Consumer Journey pada terget sasaran yaitunya, remaja. Sehingga media yang digunakan bisa efisien dan pesan
yang akan disampaikan bisa tercapai dengan baik. Media yang digunakan
dirancang sesuai dengan tahapan. Pada perancangan website sebagai media
informasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Maka akan
melakukan pertimbangan penyebaran media, diantara lain :
a. Media Utama
Website
Kerena media ini mampu menyampaikan pesan dan
mengkombinasikan teks, suara, gambar melalui media komputer
atau perangkat elektronik lainnya, di media ini akan terjadi interaksi
antara alat yang akan digunakan dan pengguna.
b. Media Pendukung
Infographic
Infographic adalah info dalam bentuk grafis yang bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau
peristiwa. infographic dirancang agar target audiens lebih tertarik memahami permasalahan tersebut. Dan media tersebut mempunyai
unsur suara dan unsur bergerak.
Facebook adalah situs jaringan sosial dimana penggunanya bisa saling berinteraksi, kirim mengirim pesan, bertemu dan
memelihara persahabatan dengan teman lama, mencari teman baru,
agar pesan dapat tersampaikan dengan cepat.
Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan
membaca pesan dan dapat dijadikan sebagai media untuk
menyampaikan informasi.
Youtube
Youtube adalah layanan untuk berbagi video di internet. Melalui layanan ini, penggunanya dapat mengupload dan berbagi
video kepada publik pengguna internet. Youtube berada dalam kelompok grup Google, dan menjadi layanan video online terpopuler saat ini. Pengguna youtube bisa mengupload, menonton dan berbagai video melalui berbagai cara, seperti via website, perangkat ponsel,
blog, atau email. Sehingga youtube digunakan sebagai media penyampaian pesan infographic konsekuensi dari seks pra nikah dan sebagai media pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah
remaja di Bandung.
a. Media cetak
Gimmick digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir dari perancangan website tentang bahaya seks pra nikah pada remaja. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi agar dapat mengingatkan
kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Adapun
media merchandise tersebut adalah : Casing Handphone
Casing handphone merupakan aksesoris yang banyak digunakan oleh remaja. Sehingga dapat digunakan sebagai ambient media untuk sosialisasi
anti seks pra nikah pada remaja Bandung.
Aksesoris Iphone, Samsung dan Blackberry
Aksesoris tersebut digunakan untuk media sosialisasi bahaya seks pra
remaja Bandung pada umumnya. Media ini ditemukan setelah melakukan
analisa constumer journey pada terget sasaran.
III.1.5 Strategi Distribusi
Strategi distribusi sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di
Bandung dipersiapkan dengan rentan waktu yang singkat dan dimulai dari 1
Desember sampai dengan 1 Juni 2014. Informasi yang akan disampaikan ini
terdiri dari tiga tahapan diantara lain:
conditioning, reminding, informing.
Tabel III.1 Pendistribusian media
Pendistribusian media informasi website akan disosialisasikan pada tanggal 1 Desember. Mengingat tangggal tersebut adalah hari AIDS/HIV sedunia.
M T W T F S S
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
sampai pada target audiensmaka perlu adanya strategi dalam mendistribusikan
media informasi yang dibuat, hal ini dilakukan supaya apa yang diharapkan
dalam pendistribusian media informasi ini bisa sampai pada target sasaran.
Untuk itu diperlukannya kerjasama dengan beberapa pihak yang mendapatkan
dukungan sepenuhnya dari pemerintah dan instansi yang berhubungan dengan
permasalah dari daerah setempat, hal ini dilakukan untuk membuka jalur
kemudahan dalam pendistribusian media informasi yang dibuat. Maka dari itu
sosialisasi ini akan bekerja sama dengan BKKBN (Badan kependudukan dan
keluarga berencana nasional) Bandung.
III.2 Konsep Visual
Konsep visual merupakan visualisasi yang merujuk pada kesatuan dalam
sebuah rancangan yang merupakan pendukung terjadinya komunikasi atau
tersampaikannya pesan. Sehingga informasi yang disampaikan mencapai tujuan.
Konsep visual perancangan website sebagai sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung. Diantara lain, menampilkan beberapa gaya visual berupa elemen-
elemen gambar ilustrasi modern yang di tampilakan pada slider website. Dan sesuai dengan target sasarannya yaitu remaja awal. Karena pada saat sekarang ini remaja
cendrung mengikuti trend dan perkembangan zaman dan lebih suka dengan hal-hal
yang baru. Dalam perancangan layout dan ilustrasi modern tersebut terlebih dahulu penulis melalukan studi karakter di antara lain:
Studi karakter adalah mengetahui siapa target sasaran dan merupakan acuan untuk merancang apa yang menjadi permasalahan, berdasarkan studi karakter yang telah dilakukan. maka dalam perancangan media terdapat berbagai konsep seperti ilustrasi modern pada gambar slider website. Dan adapun di antaranya bagian dari konsep meliputi:
Gambar III.4 Sketsa visual
III.2.1 Format Desain
Format desain akan dipakai adalah menggunakan kertas landscap
dengan cara menggunakan bidang kertas yang berkuran width 1015 dan hight
977 pixel. Dan resolusi yang akan digunakan adalah 72 pixel/ inch.
Gambar III.6 Tampilan format desain website
III.2.2 Tata Letak Layout
Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan penggunaan sebuah operasi dalam jangka panjang. Tata letak layout
merupakan proses dari penataan dan pengaturan teks atau grafik pada
halaman. Karena elemen dari layout meliputi, penyusunan, pembagian tempat pada suatu halaman, pengelompokan teks dan grafik dan pengaturan jarak
spasi. Maka pada perancangan media website ini, layout yang akan di rancang bersifat fluit. Yaitu salah satu tipe layout yang membuat keseluruhan tampilan situs web terlihat baik pada browser yang berbeda. Lebar persentase yang dirancang untuk elemen-elemen situs menyesuaikan dengan baik. Untuk
ukuran layar yang berbeda dan sesuai untuk resolusi layar pengguna dengan
Gambar III.7 Tampilan tata letak layout
III.2.3 Huruf
Tipografi di definisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun
bahan publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu, "menyusun"
meliputi merancang dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu
efek tampilan yang di kehendaki dan dapat disenangi oleh target sasaran.
sehingga dalam perancangan website ini. Huruf yang digunakan adalah Hdroid,
sans, arial, verdana yang berjenis sans-serif. Jenis huruf sans serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf.
Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstrke inilah yang membuat jenis huruf sans serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut
membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok
Gambar III.8 Tampilan penempatan huruf
Isi teks akan menggunakan jenis fontArial, karena akan lebih mudah di baca.
III.2.4 Ilustrasi
Adi kusrianto menjelaskan ’’ilustrasi adalah gambar yang digunakan
untuk menerangkan atau mengisi sesuatu sesuatu dan merupakan subjek tersendiri yang memiliki alur sejarah serta perkembangan yang spesifik” (hal.110). Oleh karena itu dalam peracangan website ini. Ilustrasi di tampikan pada slider yang menggunakan elemen-elemen gambar vektor yang menampilkan solusi dari permasalahan.
Header
Didalam header terdapat ilustrasi modern yang menyampaikan pesan secara visual dan verbal. Ilustrasi tersebut menampilkan sosok seorang dokter
yang manyampaikan sebuah pesan singkat dengan tagline. "katakan tidak pada seks pra nikah, demi kesehatan dan masa depan. Pesan tersebut
disampaikan secara persuasif guna untuk mengajak atau menghimbau para
remaja tidak melakukan seks pra nikah. Dan logo dan di samping tagline
tersebut adalah logo yang divisualkan dalam bentuk cincin pernikahan.
Dengan menyampaikan makna agar para remaja memikirkan masa depan
hingga menjalin sebuah pernikahan. Logo yang berada di samping kanan atas.
Adalah sebuah lembaga yang bekerja sama dengan penulis. Dengan tujuan
sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung.
Menu
Menu berfungsi untuk mununjukkan posisi artikel dan secara tersusun atau
menjelaskan navigasi pada website. Oleh karena itu menu dirancang dengan tampilan modern, menarik, lebih akrab dan mudah di pahami oleh remaja
Bandung.
Gambar III.11 Menu
Ilustrasi Slider 1
Slider pada website yang dirancang digunakan sebagai media solusi dari analisa permasalahan. Pada website ini digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan moral berupa ilustrasi modern yang dibentuk dengan
elemen-elemen vector. Adapun pesan yang disampaikan dalam ilustrasi tersebut adalah himbauan kepada remaja agar tidak melakukan seks pra nikah. Ilustrasi
dirancang berdasarkan analisa permasalahan dan studi karakter remaja. Oleh
kerena itu ilustrasi tersebut menghimbau para remaja Bandung tidak melakukan
seks pra nikah.
Ilustrasi Slider 2
Didalam ilustrasi ini. Memunculkan dua karakter perempuan yang
menceritakan tentang munculnya sebuah penyesalan setelah melakukan seks
pra nikah. Pesan visual diharapkan bisa mengubah prilaku remaja agar
menjauhi sek pra nikah untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
Gambar III.13 Slider
Ilustrasi Slider 3
Didalam ilustrasi ketiga bercerita tentang konsekuensi yang diakibatkan
dari melakukan seks pra nikah. Sosok karakter yang menangis adalah gambaran
dari beratnya penderitaan yang di tanggung akibat melakukan seks pra nikah.
Beban yang ilustrasikan dengan simbol batu yang berada di punggung
mengesankan beban yang dipikul sangatlah berat. Dan berjalan di dunia seperti
mendaki gunung dengan membawa tas yang sudah rusak, hingga buku
pelajaran dan alat tulisnya berhamburan karena beban batu yang sangat berat.
Dan mendung itu menggambarkan suasana hati yang telah hancur, makna dari
efek bunga yg bercahaya itu adalah seperti sarkasme, di tengah hujan. Pesan
yang di sampaikan dalam ilustrasi ini adalah menggambarkan penyesalan dari
seorang remaja. Oleh karena itu dengan pengayaan visual yang telah dipakai,
Gambar III.14 Slider
III.2.5 Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana
kejiwaaan manusia. Dan warna merupakan unsur yang sangat tajam untuk
menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang memunculkan
rasa. Oleh karena itu dalam pemilihan warna perancangan website ini, di fokuskan pada perpaduan warna-warna gelap dan terang. Penggunaan warna
gelap dan terang mempu menarik perhatian. Karena karakter dari remaja
cendrung menyenangi sesuatu yang baru yang menarik perhatian mereka.
Sehingga warna yang digunakan mampu mempengaruhi perhatian target sasaran.
Mode warna dalam perancangan ini akan menggunakan mode warna RGB. RGB
adalah warna utuk tampilan layar yang lebih baik, karena RGB merupakan suatu
Gambar III.15 Warna yang di pakai
E. Holzschlagh (seperti yang di kutip Adi kusrianto) secara visual warna
memiliki kekuatan yang mampu mempengaruhi citra orang yang melihatnya dan
masing-masing warna mampu memberikan respons secara psikologis (hal.47).
Respon psikologis dan arti warna yang di timbulkan dari perancangan website yang ditujukan kepada remaja di Bandung di antara lain:
Warna Respons psikologis yang mampu di timbulkan
Putih Kemurnian atau suci, bersih, kecermatan, inocent (tanpa dosa), steril, dan kematian.
Abu-abu Intelek, futuristik, modis, ksenduan dan merusak.
BAB IV
TEKNIK PRODUKSI MEDIA
IV.I Teknis Media
Teknis media merupakan salah satu untuk menyampaikan pesan kepada target
audiens. Sehingga teknik media yang akan digunakan dalam perancangan website ini di antara lain:
IV.1.1 Media Utama
Dalam perancangan media informasi ini, media utama yang digunakan adalah website. Dalam perancangan website sebagai media informasi “sosialisasi bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”
menggunakan software seperti adobe photoshop, Adobe Iustrator dan diaplikasikan ke program wordpress Css. Adapun halaman interface
pada perancangan media informasi (website). Diantara lain :
Gambar IV.4 Halaman interface all topic (masa depan) website
Gambar IV.8 Halaman interface tips 1 di website
IV.2 Media Pendukung
Media pendukung website digunakan dalam tahap persuasif, sehingga digunakan saat berlangsungnya acara-acara, seperti adanya penyuluhan dan hari
HIV/AIDS yang akan datang pada 1 Desember 2014. Maka Pengenalan media
pendukung akan dilaksanakan pada hari tersebut. Adapun media penunjang ini
meliputi :
IV.2.1 Facebook
Pembuatan facebook sebagai media pendukung adalah untuk menarik
perhatian target audien supaya mengunjungi media informasi “Sosialisasi
bahaya seks pra nikah pada remaja di Bandung”. Dan di harapkan ambient
media yang telah dirancang, dapat menarik perhatian remaja. Sehingga biasa
dijadikan sebagai media penunjang untuk menarik perhatian target audiens dan
menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap konsekuensi dari seks pra nikah. Yaitu
dengan cara mengunjungi website www.stopsekspranikah.com.
Ukuran layout pada facebook disesuaikan dengan tampilan yang sudah ada sebelumnya. Dan memasukan gambar ilustrasi yang telah dirancang.
IV.2.2 Twitter
Twitter adalah situs jejaring sosial yang berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan. sehingga
dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi.
Gambar IV.11 Halaman layout twiter
IV.2.3 Infographic
Infographic bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu persoalan atau peristiwa. Dan di tampilkan dalam bentuk video animasi.
Dengan maksud menyampaikan pristiwa informasi seks yang terjadi di
kalangan remaja.
Taknis Produksi : Menggunakan adob ilustrastor, adobe flash cs 5, dan adobe premier untuk finishing video
Ukuran video : 1280 x 720
Output : Video animasi
Gambar IV.13 Halaman infographic intro
Gambar IV.15 Halaman infographic informasi aborsi
Gambar IV.17 Halaman infographic motivasi
IV.2.4 Gedget Accessories
Gedged accessories digunakan sebagai ambient media yang meliputi souvenir perancangan media informasi (website). Tentang bahaya seks pra nikah. Selain bersifat informatif, media ini juga berfungsi untuk
mengingatkan kembali dan mengajak remaja agar tidak melakukan seks pra
nikah. Adapun media merchandise tersebut adalah :
Taknis Produksi : Stiker graftac print and cut
Format : Potrait
Ukuran : Disesuaikan dengan bentuk gedget
Material : Accessories case
-
IV.2.5 Buku Diary
Pada saat sekarang ini, remaja masih menggunakan diary untuk mengungkapkan kegalauan dan keresahan lewat buku diary. Sehingga buku
diary di jadikanmedia pendukung untuk sosialisasi bahaya seks pra nikah.
Taknis Produksi : Cutting akrilik,kertas glossy, stiker graftac print
and cut
Format : Potrait
Ukuran : A5
Material : Akrilik dan kertas polio
IV.2.6 Mousepad
Mousepad digunakan sebagai media pendukung karena mousepad
banyak digunakan, seperti dirumah target audiens. Dan di lab komputer
yang berada di sekolah.
Gambar IV.21 Halaman media pendukung mousepad
IV.2.7 Sketsa Perancangan
Di dalam percancangan media infomasi. Terdapat ilustrasi yang di
Gambar IV.22 Sketsa pada slider