• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa aplikasi produk jasa Bank Garansi dalam suatu perbandingan : Studi kasus pada PT.Bank Muamalat Tbk.Dan Bank Syariah Mega Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa aplikasi produk jasa Bank Garansi dalam suatu perbandingan : Studi kasus pada PT.Bank Muamalat Tbk.Dan Bank Syariah Mega Indonesia"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA APLIKASI PRODUK JASA BANK GARANSI DALAM SUATU PERBANDINGAN (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)

Oleh : Latifa Hanum NIM : 204046102933

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) JAKARTA

(2)

ANALISA APLIKASI PRODUK JASA BANK GARANSI DALAM SUATU PERBANDINGAN (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam ( SEI )

Oleh:

LATIFA HANUM NIM : 204046102933 Di Bawah Bimbingan :

Pembimbing 1 Pembimbing II

Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA Sri Hidayati, M. Ag.

NIP 130 789 745 NIP. 150 282 403

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

(3)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul ANALISA PRODUK JASA PRODUK JASA BANK GARANSI DALAM SUATU PERBANDINGAN (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT TBK. DAN BANK SYARIAH MEGA INDONESIA) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 26 September 2008 Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 26 September 2008

1. Ketua :Drs. Djawahir Hejazziey, SH., MA (……….) NIP 130 789 745

2. Sekretaris :Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag (……….) NIP. 150 269 678

(4)

MOTTO

Hal-hal kecil akan tampak besar di mata orang-orang kecil Dan hal-hal yang besar akan

Akan nampak kecil di mata orang-orang besar

Hasrat dan keinginanku telah memperbudakku Sejak aku turuti keinginan mereka

Kalau sekiranya aku berpuas diri dengan yang ada Tentu akan menjadi manusia yang merdeka

(5)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan kepada papaku yang mendahuluiku,

segenap sayang yang tercurah, segala jerih payah yang tak mungkin terbalaskan

(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Penulis panjatkan atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah melimpahkan pada kita semua.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa selesainya penulisan skripsi ini bukan semata-mata atas usaha penulis sendiri namun juga karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr.H.Muhammad Amin Suma,SH, MA, MM selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

2. Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Jurusan Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ah Azharudin Latief, Selaku Sekretaris Program Studi Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Djawahier Hejazziey, SH., MA. Selaku Ketua Program Teknis Non Reguler dan Selaku Pembimbing I yang senantiasa memberikan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan selama penulisan skripsi ini. dan juga Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag. Selaku Sekretaris Program Teknis Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Sri Hidayati, M.Ag. selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

pengarahan dan saran-saran kepada penulis.

(7)

6. Bapak Andriansyah, Selaku Operation Service and Officer Bank Muamalat Tbk. yang telah bersedia membantu penulis memberikan informasi mengenai pembahasan skripsi ini.

7. Ibu Ratna Sahara, selaku Staff Accounting Bank Syariah Mega Indonesia yang telah bersedia membantu penulis memberikan informasi mengenai pembahasan skripsi ini.

8. Ibu Narti dan Bpk Rohim dari Muamalat Institute yang tak lelahnya membantu penulis.

9. Bpk. Akif, teller Bank Muamalat Cabang Ciputat.

10.Bapak Sigit, Account Officer Bank Mega Syariah Cabang Panglima Polim 11.Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

yang memberikan ilmu-ilmunya, dan motivasi untuk lebih berkembang. 12.Bagian Tata Usaha yang selalu membantu penulis membuat surat-surat

pengantar, khususnya untuk Bapak Edi yang selalu bersedia membantu penulis.

13.Kepada pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum khususnya Ibu Lilik Istiqadriyah, Bapak Ramdani, Bapak Zuhri, Farhan Mustofa. 14.Papa dan Mama tercinta yang selalu memberikan motivasi dan senantiasa

memberikan kasih sayang disertai doa penuh rasa tulus dan ikhlas

15.Kakak – kakak dan adik ( Mas Boy, Mas Mawin, Mbak Santi, dan Dede aip) yang telah mendukung penulis.

(8)

16.My hunz, Abdul Halim Mahmudi, terima kasih atas segala kerelaan dan keikhlasannya dalam mendukung dan mencoba memahami.

17.Seluruh Teman-teman Angkatan 2004, kelas PS C (yang selalu menaungi dan memberikan kecerian di saat otak mengeluarkan virus jenuh belajar), PS A, PS B, PS D, PA A, khususnya; Naras Oneng, Indah Kiyen, Bunda Devy, Henry (Kipli), Daris Purba, Rahmad Roziki, Sadly, Irvan Hilmy (Alumni PS C), Arpani, Yana.

18.Dan orang-orang yang memberikan pengaruh dalam membentuk pola pikir dan pandangan baru, semua itu tidak berlalu begitu saja semua akan berkembang dan berkelanjutan, tamparan dan caci maki tidak penulis anggap sebagai kebencian, melainkan sebuah pengungkapan cinta demi kebaikan yang hakiki.

19.Semua pihak yang telah membantu peulis, sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Untuk mereka semua, penulis pribadi tidak dapat membalas kecuali dengan ucapan Terima Kasih, semoga Allah Swt. Yang membalasnya.

Penulis menyadari akan banyak kekurangan dalam penulisan ini, semoga karya tulis ini bermanfaat.

Jakarta, Agustus 2008 M Sya'ban 1429 H

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR SKEMA ... ix

DAFTAR TABEL ... x

ABSTRAKSI... xi

LEMBAR PERNYATAAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Bank Garansi dan Jenis-Jenis Bank Garansi... 14

B. Dasar Hukum Bank Garansi ... 17

C. Syarat dan Rukun Bank Garansi ... 21

D. Proses Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi... 22

BAB III PROFIL PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN BANK

SYARIAH MEGA INDONESIA

(10)

A. Profil PT. Bank Muamalat Tbk... 27

1. Sejarah, Visi dan Misi ... 27

2. Logo dan Motto... 28

3. Produk – Produk... 29

4. Struktur Organisasi ... 35

B. Profil Bank Syariah Mega Indonesia ... 36

1. Sejarah, Visi dan Misi ... 37

2. Logo dan Motto... 37

3. Produk-produk ... 38

4. Struktur Organisasi ... 42

BAB IV ANALISA APLIKASI PRODUK JASA BANK GARANSI DALAM SUATU PERBANDINGAN (STUDI KASUS PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN BANK SYARIAH MEGA INDONESIA A. Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Pada PT. Bank Muamalat Tbk ... 44

B. Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Pada Bank Syariah Mega Indonesia ... 51

C. Kelebihan dan Kekurangan dalam pengaplikasian produk jasa Bank Garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia dari sudut pandang Bank... 60

(11)

1. Kelebihan dalam pengaplikasian produk jasa Bank Garansi Pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega

Indonesia ... 61 2. Kekurangan dalam pengaplikasian produk jasa Bank

Garansi Pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah

Mega Indonesia ... 61 D. Analisa aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank

Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia ... 63 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 68 B. Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA... 71 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR SKEMA

Skema 1.1... 33 Skema 1.2... 40

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1... 64

(14)

ABSTRAKSI

Dalam mengimplementasikan rencana bisnis kita atau siapa pun mungkin memiliki banyak proyek yang pelaksanaannya akan diserahkan kepada pihak lain. Kita akan membutuhkan keyakinan bahwa pihak lain tersebut akan memenuhi komitmennya sesuai dengan kontrak. Namun tetap ada kemungkinan bahwa proyek tidak dilaksanakan sesuai rencana sehingga kita akan mengalami kerugian.

Dalam hal ini bank dapat memberikan jasa bank garansi untuk meningkatkan keyakinan pihak terjamin sekaligus meminimalkan risiko kerugian.

Bank Indonesia telah menetapkan peraturan dalam perbankan, khususnya dalam hal ini penjaminan. Selaku Bank Central milik pemerintah BI membuat kebijakan dalam hal ini.

Bank Indonesia, menetapkan kebijakan, dan bank-bank umum mengikuti kebijakan tersebut. Tentu dalam praktiknya ada kendala-kendala yang dihadapi dalam mengaplikasikan produk jasa bank garansi.

Perbandingan yang ada dalam skripsi dimaksudkan untuk menganalisa apa saja kelebihan dan kelemahan yang terjadi dalam pengaplikasian produk jasa bank garansi pada masing-masing Bank.

(15)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Agustus 2008

Latifa Hanum

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu aktivitas bisnis, masalah pembiayaan menempati posisi yang signifikan. Tanpa kelancaran transaksi financial, kinerja pelaku usaha akan mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat dalam satu transaksi bisnis kerap kali mengikutsertakan pihak ketiga untuk menjamin likuiditas dana. Guna mengakomodasi kepentingan itulah, pelaku bisnis memanfaatkan jasa lembaga keuangan seperti perbankan.

Salah satu jasa lembaga perbankan dalam menunjang aktivitas bisnis tersebut adalah bank garansi. Penerbitan bank garansi merupakan salah satu jasa layanan yang ditawarkan perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha. Jasa layanan perbankan tersebut selaras dengan amanat pasal 1 butir 2 Undang- Undang Perbankan, yang menyebutkan bahwa :”Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. 1

Pasal 1 butir 1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia ( SKBI ) No. 11 / 110 / Kep / Dir / UPPB tanggal 28 maret 1979 tentang pemberian Jaminan oleh Bank

(17)

dan Pemberian jaminan oleh lembaga keuangan bukan Bank, menyebutkan: ”Jaminan adalah warkat yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang

menerima jaminan apabila jaminan pihak yang dijamin cidera janji

(wanprestasi)”.2

Garansi bank merupakan suatu perjanjian tertulis yang isinya bank menyetujui untuk mengikatkan diri kepada penerima jaminan guna memenuhi kewajiban terjamin dalam suatu jangka waktu tertentu dan dengan syarat–syarat tertentu berupa pembayaran sejumlah uang tertentu apabila terjamin di kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajibannya kepada penerima jaminan.

Atas pemberian garansi bank tersebut, maka bank akan menerima fee dari terjamin berupa sejumlah uang tertentu yang disebut provisi. Jumlah provisi ini dihitung atas dasar prosentase tertentu dari jumlah garansi bank untuk jangka waktu tertentu pula3.

Perjanjian garansi bank adalah kesepakatan pemberian garansi bank oleh perbankan kepada terjamin dituangkan dalam suatu perjanjian yang disebut perjanjian bank garansi pasal 1824 KUH Perdata, pasal tersebut menentukan bahwa penanggungan (jaminan) harus ditentukan secara tegas meski tidak harus

2 Ibid., h.5

(18)

secara tertulis. Namun sebagaimana lazimnya, suatu perjanjian perbankan selalu dituangkan dalam bentuk akta tertulis untuk menjamin kepentingan hukum para pihak. Berdasarkan surat perjanjian garansi bank tersebut bank akan memberikan surat garansi bank kepada terjamin untuk diserahkan kepada penerima jaminan. 4

Berbagai kemajuan dan perkembangan seperti yang telah terjadi dewasa ini mendorong timbulnya rising demand pada para nasabah bank. Di samping permintaan yang semakin bertambah jumlahnya, mereka juga menuntut perbaikan kualitas jasa perbankan yang akan dikonsumsinya. Bahkan nasabah bank sekarang tidak hanya memerlukan keamanan, ketepatan, dan ketelitian dari pelayanan yang di berikan oleh bank, tetapi juga menuntut kecepatan pelayanan, serta kebesaran nama suatu bank. Kebesaran nama suatu bank ini dibutuhkan oleh sekelompok nasabah yang beranggapan bahwa bank bukan hanya sebagai lembaga penghimpun dana.5

Dunia perbankan dihadapkan dengan kenyataan bahwa persaingan-persaingan semakin tajam. Dimana-mana kita dapat melihat persaingan yang menyolok6. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, maka perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan selalu berusaha untuk lebih meningkatkan aktivitasnya, yang antara lain di tunjukkan dengan :

4 Ibid.,h.24

5 Tim IBI (Institute Bankir Indonesia), “Konsep dan Implementasi Operasional Bank Syariah”, (Jakarta: Djambatan,2001),h. 28.

(19)

1. Peningkatkan pelayanan kepada nasabah

2. Memberikan jasa kepada para nasabah di dalam memberi penjaminan.7 Dengan demikian banyak orang yang melakukan transaksi lewat bank tersebut salah satu kunci utama dalam pelayanan kepada para nasabah dengan cara bank memberikan kebijaksanaan dalam upaya pemberian penjaminan kepada nasabah.

Bank garansi merupakan salah satu jasa yang diberikan kepada pemborong dalam meningkatkan usahanya atau proyek yang dijalankan. Dalam pembuatan suatu perjanjian garansi bank melibatkan beberapa pihak yaitu bank, penerima pekerjaan (pemborong) dan pemberi pekerjaan (pemilik proyek). Dan untuk memperoleh garansi bank, pemborong harus mengajukan permohonan tertulis kepada bank yang di kehendaki. Akan tetapi sebelum bank menyetujui permohonan tersebut, pihak bank harus terlebih dahulu menganalisa calon pemborong tersebut yang dijelaskan dalam pasal 8 Undang-Undang Perbankan dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 23/5/UKU/1991 tertanggaI 28 Februari 1991.8

Maka itu kesalahan-kesalahan yang ada dalam produk jasa bank garansi, harus diminimalisir, agar produk bank garansi yang tidak diunggulkan ini dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi bank dan pihak yang terkait. Dan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi dalam pembangunan untuk mencapai

7 Afif, dkk, Strategi dan Operasional Bank (Bandung : PT.ERESCO,1996),h.74.

(20)

sasaran pembangunan. Peningkatan pembangunan ekonomi ataupun pertumbuhan ekonomi perlu di tunjang dengan peningkatan dana pembangunan.

Dalam suatu aktivitas bisnis, masalah pembiayaan menempati posisi yang signifikan. Tanpa kelancaran transaksi financial, kinerja pelaku usaha akan mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat dalam satu transaksi bisnis kerap kali mengikutsertakan pihak ketiga untuk menjamin likuiditas dana. Guna mengakomodasi kepentingan itulah, pelaku bisnis memanfaatkan jasa lembaga keuangan seperti perbankan. 9

Dalam kemajuan dunia perdagangan, tentu setiap pengusaha memerlukan penjaminan dalam setiap transaksinya, di sinilah bank garansi berperan dalam menambah kepercayaan di kalangan pengusaha.10 Jasa garansi bank walaupun hanya sebagai akad pelengkap namun keberadaannya sangat penting bagi lalu lintas perdagangan. Maka itu produk bank garansi harus selalu di perbaiki dari masa ke masa, maka itu di dalam skripsi ini kita akan membahas bagaimana aplikasi produk jasa bank garansi PT. Bank Muamalat dan Bank Syariah Mega Indonesia untuk melihat kesalahan apa yang biasa terjadi dalam pengaplikasian produk jasa bank garansi, untuk kemudian dapat dijadikan motivasi untuk perbaikan di masa yang akan datang.

9 Ibid. ,h.31

(21)

Untuk itu penulis mengkhususkan lingkup permasalahan yang ada dengan memilih judul “Analisa Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Dalam Suatu Perbandingan (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia).

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

Pembatasan masalah mengenai Analisa Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi di bahas dalam skripsi hanya terbatas pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia. Sesuai dengan pembatasan di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut, menurut Peraturan Perbankan Indonesia, Bank syariah hanya boleh mengutip biaya maksimal 1 %, namun pada aplikasinya tidak semua bank syariah menerapkan biaya administrasi maksimal 1 %, ada bank yang menerapkan lebih dari 1 %, dan tentunya tidak hanya fee yang akan dibahas di sini tetapi juga untuk membandingkan aplikasi produk jasa bank garansi yang ada pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia Untuk menjawab perumusan masalah tersebut penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk?

(22)

3. Apa kelebihan dan kelemahan aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Syariah Mega Indonesia dari sudut pandang Bank ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk.

2. Untuk mengetahui aplikasi produk jasa bank garansi pada Bank Mega Syariah 3. Untuk menganalisa kelemahan dan kelebihan produk jasa bank garansi pada

PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Syariah Mega Indonesia. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, sebagai menambah cakrawala keilmuan dalam perbankan khususnya dalam produk jasa bank garansi.

2. Bagi PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Syariah Mega Indonesia, sebagai masukan yang berguna dalam upaya meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

(23)

D. Tinjauan Pustaka

Aplikasi Kafalah Praktek Garansi Bank Di Bank BNI Syariah, oleh Rossi Winiati Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah jakarta tahun skripsi 2004.

Menurut penulis didalam skripsinya menyebutkan bahwa secara umum aplikasi kafalah pada praktek garansi bank pada di Bank BNI Syariah tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam

Menurut sistem perbankan syariah prinsip kafalah dapat diaplikasikan dalam bentuk pemberian jaminan, salah satunya adalah dengan produk jasa bank garansi.

Di dalam pembahasan yang ada pada skripsi tersebut adalah :

1. Bagaimana aplikasi kafalah praktek garansi bank di Bank BNI Syariah 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang konsep dan operasional kafalah

praktek Garansi Bank di Bank BNI Syariah

Tinjauan umum pelaksanaan penerbitan Bank Garansi Pada PT. Bank Muamalat oleh Enggar Aries Setyowati Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”VETERAN” Jakarta tahun 2004.

Menurut penulis di dalam pelaksanaan penerbitan Bank Garansi harus menilai dengan 5 C ( character, capacity, capital, collateral, condition of economic), pemberian bank garansi pada nasabah mengandung suatu tingkat

(24)

menyediakan kontra jaminan sebagai tindakan dalam rangka memperkecil resiko yng dihadapi.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan 1. Pendekatan kualitatif

Ciri-ciri penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif diantaranya : (1) sumber data bersifat ilmiah, artinya sehari-hari masyarakat ; (2) peneliti sendiri merupakan instrument penelitian yang paling penting di dalam pengumpulan data dan penginterpretasikan data ; (3) penelitian bersifat kualitatif bersifat pemerian (deskriptif), artinya mencatat secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat dan di dengar serta di bacanya (via wawancara) atau bukan, catatan lapangan, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dokumen resmi atau bukan dan lain-lain) ; dan peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan, mengabstrakkan, dan menarik kesimpulan ; (4) penelitian harus di gunakan untuk memahami bentuk-bentuk tertentu (shaping) ; atau kasus (studi kasus).11

Langkah menggunakan pendekatan kualitatif adalah mencari makna, berawal dari fakta, melakukan observasi 12; mencatat semua fakta secara holistik dan bersifat alamiah (naturalistik), memahami / interpretasi fakta : membuat deskripsi fenomena yang diamati, perumusan generalisasi bersifat teoritis.

11 Burhan Bungin (Ed), Metodologi Penelitian Kualitatif. ( Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2004) , h.56.

(25)

Skripsi ini mendeskripsikan kesesuaian antara teori yang ada dengan kondisi riil di lapangan. Dengan demikian, pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini mengarah pada pendekatan empiris dengan kajian politik ekonomi.

2. Jenis Penelitian.

Corak penelitian menggunakan penelitian-lapangan, dan kepustakaan. Penelitian ini memakai metode penelitian deskriptif analisis yaitu ”penelitian yang berusaha menerangkan atau menggambarkan peristiwa yang terjadi pada subyek penelitian pada masa sekarang kemudian dijelaskan, dianalisa dan disajikan sedemikian rupa sehingga menjadi gambaran yang sistematis”13. Dalam hal ini penulis menggambarkan langsung tentang Aplikasi Produk Jasa Produk Bank Garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia sebagaimana adanya, dengan mengumpulkan data-data yang akurat kemudian dianalisis.

3. Data Penelitian

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden berupa catatan tertulis atau wawancara, dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada Service Operating & Officer PT. Bank Muamalat Tbk. dan Staff Financing Bank Syariah Mega Indonesia.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini penulis mengumpulkan

(26)

informasi berupa buku-buku contoh : buku-buku tentang bank syariah dalam rangka mengukur komitmen perbankan syariah sejauh ini.

4. Teknik Pengumpulan Data.

a. Library research, yaitu suatu metode dengan mengkaji data-data yang

diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan presentasi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini.

b. Field research (lapangan) dengan wawancara, yaitu teknis dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu yang sesuai dengan data. Teknik yang digunakan adalah berupa interview bebas terpimpin yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian langsung dijawab oleh informan dengan bebas terbuka14. Dalam hal ini penulis memberikan pertanyaan kepada narasumber dari masing-masing bank.

c. Studi Dokumentasi, yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan pada laporan keterangan PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Mega Syariah Dan laporan-laporan yang terkait dengan masalah penelitian.

5. Subjek- objek Penelitian

(27)

Subjeknya adalah PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia. Objek penelitiannya adalah Aplikasi produk Bank Garansi pada masing-masing Bank tersebut.

6. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam kelompok, kategori dan kesatuan. Pengolahan data ini dilakukan terus menerus selama pengumpulan data berlangsung maupun setelah data terkumpul15. Adapun teknik pengolahan data adalah deskriptif kualitatif.

Adapun teknik penulisannya menggunakan “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 ”.

E. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi ke dalam lima bab, setiap bab mencakup beberapa sub bab sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, Pada bab ini penulis akan menguraikan secara singkat latar belakang adanya produk bank garansi,dan definisi bank garansi, persyaratan bank garansi, selain itu penulis juga menguraikan mengenai pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian dalam menganalisa aplikasi produk jasa bank garansi, metode pengumpulan dan analisis data & diakhiri sistematika penulisan.

(28)

Bab II Landasan Teoritis, yang berisi pengertian bank garansi, beserta jenis-jenis bank garansi dan Dasar hukum dari aspek syariah dan aspek hukum perbankan bank garansi, syarat dan rukun bank garansi, serta aplikasi produk bank garansi pada Bank.

Bab III Profil Bank Muamalat Tbk dan Bank Syariah Mega Indonesia, seperti sejarah PT. Bank Muamalat Tbk dan Bank Syariah Mega Indonesia, Tujuan pendirian, visi dan misi, nilai-nilai dasar, produk-produk, dan struktur organisasi kedua bank tersebut.

Bab IV Analisa terhadap aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank Muamalat tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia, berisi mengenai Aplikasi produk bank garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Syariah Mega Indonesia, kelebihan dan kekurangan produk jasa bank garansi dari sudut kedua bank, dan analisa aplikasi produk jasa bank garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. dan Bank Syariah Mega Indonesia.

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Bank Garansi

Bank garansi merupakan perjanjian penanggungan yang diatur dalam pasal 1820 KUH Perdata. Istilah garansi sendiri berasal dari bahasa Inggris guarantee atau guaranty yang berarti menjamin atau jaminan. Dalam bahasa Belanda disebut dengan borgtog. Dan istilah inilah yang paling sering kita dengar selain bank garansi sendiri.16

Menjamin atau jaminan dalam perjanjian garansi dimaksudkan sebagai tindakan dari pihak garantor untuk menjamin bahwa jika seseorang tidak menunaikan kewajibannya, misalnya tidak membayar hutang-hutangnya, si garantor tersebut lah yang akan melaksanakan / mengambil alih kewajiban tersebut.17

Jika bank yang menjadi garantornya, banklah yang akan melaksanakan atau mengambil alih kewajiban tersebut, yang biasanya berupa pembayaran ganti rugi.18

16 H.R.Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi (Bandung : PT.Citra Aditya Bakti, 2005), h. 157.

17 Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2000),h.13

(30)

Di dalam kegiatan pemberian jasa-jasa perbankan kepada nasabah, bank dapat memberikan jasa-jasa pemberian bank garansi, sepanjang tidak bertentangan atau melanggar dari peraturan perundang-undangan termasuk peraturan Bank Indonesia. Bahkan, oleh bank pemberian bank garansi ini sudah merupakan produk / jasa yang ditawarkan dalam rangka mendapatkan pendapatan (fee).19

Untuk jenis bank garansi yang diterbitkan dalam bentuk warkat, maka setidaknya ada 5 (lima) jenis bank garansi yang dapat atau sering diberikan bank kepada nasabahnya, yaitu :20

1. Garansi Penawaran / Tender Guarantee (Bid Bond)

Bid bond, yaitu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi nasabahnya agar

dapat mengikuti tender / penawaran atas suatu proyek.

Bank garansi jenis ini diberikan kepada nasabah bank yang akan mengikuti penawaran atau tender untuk mengerjakan suatu proyek yang disyaratkan adanya suatu jaminan penawaran yang dikeluarkan oleh pihak bank.

Terjadi cidera janji (wanprestasi) apabila pihak dijamin (nasabah bank) tidak menerima penunjukan untuk melaksanakan proyek, padahal ia sudah dinyatakan sebagai pemenangnya oleh bouwheer atau pihak yang dijamin atau pemberi proyek.

2. Garansi Pelaksanaan / Performance Guarantee

19 Ibid., h. 157-158.

(31)

Performance Guarantee, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh Bank

untuk menjamin pihak terjamin dalam rangka pelaksanaan pekerjaan suatu proyek / transaksi dari pemilik proyek sebagai penerima jaminan dengan tujuan menjamin kinerja (performance) dan kepastian (mutu dan ketepatan) pengerjaan yang dilaksanakan oleh pihak yang terjamin.

3. Garansi Uang Muka /Advance Payment Bond

Advance Payment Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank

untuk mendapatkan uang muka dari pemilik proyek untuk melaksanakan proyek / transaksi yang dikerjakan sesuai dengan SPK.

Dalam Advance Payment Bond ini pihak bank menjamin akan membayar kembali pembayaran yang telah diterima oleh pihak terjamin dari pemilik proyek atau bowheer sebagai pemberi order atau penerima bank garansi, baik dalam bentuk uang muka, pembayaran angsuran maupun keseluruhan nilai proyek. Apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan SPK.

4. Garansi Pemeliharaan / Retention / Maintenance Bond.

Maintenance Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh pihak bank

untuk mendapatkan sisa uang atas proyek yang telah selesai (100 %) berdasarkan kontrak. Sisa uang yang dimaksud baru dibayarkan oleh Pihak Penerima Jaminan setelah selesainya masa pemeliharaan pekerjaan.

(32)

tidak memenuhi kewajibannya untuk melaksanakan pemeliharaan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam SPK / kontrak.

5. Jaminan Bank untuk bea cukai

Untuk pembebasan bea masuk atas barang impor yang hasil pengolahannya akan di ekspor kembali. Pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk meningkatkan ekspor non migas dengan membebaskan bea masuk atas barang impor yang hasil pengolahannya akan diekspor kembali. Untuk mendapatkan kepastian bahwa importir akan melakukan ekspor, pihak bea cukai memerlukan garansi bank untuk menjamin importir tersebut tidak melakukan wanprestasi.21

B. Dasar Hukum Bank Garansi

1. Aspek Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 11 / DSN-MUI/ 2000.22

Dari Aspek Syariah, didasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No.11 /DSN-MUI/2000, menerangkan tentang kafalah :

“Bahwa dalam rangka menjalankan usahanya, seseorang sering memerlukan penjaminan dari pihak lain melalui akad kafalah, yaitu jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfuu anhu, ashil).“

21 Sheila Meriska, “Bank Garansi Pada PT. ABC” , Tugas Magang Universitas Indonesia. 2007.h. 7

(33)

Untuk memenuhi kebutuhan usaha tersebut, LKS berkewajiban untuk menyediakan satu skema penjaminan (kafalah) yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Bahwa agar kegiatan kafalah tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam. DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang kafalah untuk dijadikan pedoman oleh LKS.

DSN telah memperbolehkan kafalah selama tidak bertentangan dengan syariah (diharamkan),berlandaskan dalil al-Qur’an Surat Yusuf 12: (72)

Firman Allah dalam QS.Yusuf (12) : 72



Penyeru itu berseru, “Kami kehilangan piala raja dan barang siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya.

Surat Al-Maidah (5) : 2

(34)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

2. Aspek Hukum Perbankan Nasional Indonesia.23

Dalam melaksanakan tugasnya Bank Indonesia, mengatur dan mengawasi bank, sesuai dengan pasal 24 Undang-Undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, bahwa bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu bank.24

Dalam Surat Edaran Bank indonesia Nomor 23 / 7 / UKU tanggal 19 Maret 1991 perihal Pemberian Garansi oleh Bank, disebutkan bahwa dalam ketentuan KUH Perdata hanya mengatur masalah penanggungan hutang secara umum, terutama mengenai masalah akibat-akibat hukum yang timbul karena penanggungan hutang, sedangkan ketentuan mengenai bentuk maupun

23 Kitab-kitab Undang Hukum Perdata, diakses pada tanggal 30 Mei 2008 dari www.bi.go.id

(35)

syarat minimal yang harus dimuat dalam warkat / perjanjian tidak diatur secara lengkap.25

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 23 / 88 / KEP / DIR / tentang pemberian Bank Garansi tanggal 18 Maret 1991, bank garansi berbentuk : a. Garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh Bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap yang menerima bank garansi apabila pihak yang dijamin cidera janji (wanprestasi)

b. Garansi dalam bentuk penandatangan kedua dan seterusnya atas surat berharga seperti aval atau endosemen dengan hak regres yang dapat menimbulkan kewajiban membayar bagi bank apabila yang dijamin cidera janji (wanprestasi)

c. Garansi lainnya yang terjadi karena perjanjian bersyarat sehingga dapat menimbulkan kewajiban financial bagi bank.26

Garansi bank diterbitkan oleh perbankan untuk meminjam pelaksanaan prestasi yang dijanjikan terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak melakukan prestasi tersebut. Dengan demikian, lembaga garansi bank merupakan bentuk dari perjanjian penanggungan ( borghtoch ) yang diatur dalam Buku III KUH Perdata dalam pasal 1820 – 1850 KUH Perdata.

Pasal 1820 KUH Perdata menyebutkan bahwa :27

25 Ibid.,h.17

(36)

”Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan nama seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatnya si berhutang manakala orang ini sendiri tak memenuhinya”.

Dengan dilaksanakannya pembayaran garansi bank kepada penerima jaminan, maka jumlah yang dibayarkan itu menjadi hutang terjamin kepada bank. Pihak bank akan segera mencairkan counter garanty yang telah diberikan terjamin untuk membayar kembali dana yang diserahkan bank kepada pihak penerima jaminan. Apabila dalam durasi waktu yang telah ditentukan, terjamin tidak melunasi hutangnya maka hubungan hukum antara penjamin (bank) dengan terjamin (nasabah) berubah menjadi hubungan kreditor dengan debitor dalam suatu perjanjian kredit biasa. Berdasarkan hal ini, maka di antara terjamin dan bank dibuat akta perjanjian kredit untuk jangka waktu yang ditentukan pihak bank.

C. Syarat dan Rukun Bank Garansi.28 1. Pihak Penjamin

a. Dewasa dan berakal sehat / cakap bertindak hukum

b. Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.

2. Pihak Terjamin

a. Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin.

27 Soedaryo Soimin, “Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”. (Jakarta : Sinar Grafika, 2007), h. 451

(37)

b. Dikenal penjamin. 3. Pihak Penerima Jaminan

a.Diketahui Identitasnya

b.Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa c.Berakal sehat.

4. Obyek Penjaminan

a.Merupakan tanggungan pihak / orang yang berhutang, baik berupa uang, benda, maupun pekerjaan.

b.Bisa dilaksanakan oleh penjamin

c.Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar / dibebaskan.

d.Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. e.Tidak bertentangan dengan syariah.

D. Proses Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi 29 1. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi

a. Pemohon telah menjadi nasabah bank

Artinya, pemohon bank garansi terlebih dahulu harus memiliki rekening pada bank tempat di mana ia akan mengajukan bank garansi yang diinginkannya atau yang dipersyaratkan oleh bouwheer (pemberi kerja). b. Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank yang

bersangkutan.

(38)

Permohonan bank garansi yang diajukan oleh nasabah tersebut sesuai dengan jenis dan besarnya bank garansi yang diminta atau yang dipersyaratkan oleh pemberi kerja (proyek).

c. Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima dari nasabahnya.

Meneliti sifat dan nilai transaksi yang akan dijamin, menilai jumlah atau nominal bank garansi yang akan diberikan menurut kemampuan bank. d. Nasabah / pemohon bank garansi menyediakan kontra garansi.

Kontra bank garansi adalah syarat yang selalu diminta oleh bank sebagai lawan bank garansi.

e. Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi kepada nasabahnya / pemohon bank garansi.

f. Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi.

g. Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan. 2. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi

a. Tanda tangan pemohon yag tertera dalam PPGB dan dokumen pendukung telah diverifikasi oleh Asisten Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap ‘Signature Verfied” dan paraf asisten

b. Seluruh dokomen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi bank telah diserahkan oleh pemohon.

(39)

persetujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas.

d. Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk pembayaran setoran jaminan.

e. Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti tanda tangan pejabat berwenang di surat pengantar permintaan nomor garansi bank.

f. Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang berbeda harus disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang.

g. Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan dokumen

pendukung dan ditandatangani oleh pejabat berwenang.

h. Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher dan nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan nomor rekeninng yang telah dicatat sesuai dengan informasi yang tertera di journal voucher dan nota debet.

(40)

j. Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan daftar journal yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar journal tersebut telah ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemeriksaan.

k. Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin cabang di atas materai.

Penerbitan Bank Garansi terkena ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK / legal lending limit) dan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) penghitungannya di lakukan secara gabungan sehingga meliputi pemberian garansi oleh kantor bank di dalam maupun maupun di luar negeri (pasal 7 Surat Keputusan Direksi BI No. 23 / 88 / KEP / DIR)

Penerbitan Bank Garansi atau stand by L/ C atas permintaan bukan hanya penduduk diperkenankan apabila disertai dengan kontrak garansi dari bank yang di luar negeri yang bonafid ( dalam pengertian tersebut tidak termasuk cabang dari bank yang bersangkutan tersebut di luar negeri), atau setoran sebesar 100 % dari nilai garansi yang diberikan (pasal 8 ayat [1] surat keputusan Direksi Bank Indonesia 23 / 88 / KEP / DIR).30

3. Klaim Bank Garansi

Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegang / penerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat, bilyet, atau

(41)

sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi.

Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim, apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian fasilitas kredit. 4. Berakhirnya Bank Garansi

a. Pembayaran

Untuk kredit, pembayaran (lunas) ini merupakan prestasi dari debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur.

b. Subrogasi

Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian hak-hak si berpiutang oleh seorang pihak ketiga yang membayar kepada si berpiutang itu.

c. Novasi

Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama.

d. Kompensasi

(42)

BAB III

PROFIL PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN BANK MEGA SYARIAH MEGA INDONESIA

A. Profil PT. Bank Muamalat Tbk.

1. Sejarah, Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Tbk.31

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada bulan Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.

Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang potensial dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi

(43)

laba berkat upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.

Visi PT. Bank Muamalat Tbk. adalah menjadi bank syariah yang pertama dan utama di Indonesia, dominan di pasar emosional dan dikagumi di pasar rasional.

Misi PT. Bank Muamalat Tbk. adalah menjadi role model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.

2. Logo dan Motto PT. Bank Muamalat Tbk. 32 Logo PT. Bank Muamalat Tbk.

(44)

Logo pada PT. Bank Muamalat Tbk, kata din memiliki agama, perhitungan yang teliti ketaatan ganjaran, memiliki arti memberi atau menerima pinjaman. Akar kata Madinah adalah Manajemen.33

Daal Yaa Nuun adalah lambang yang menunjukkan suatu rangkaian kegiatan

ekonomi yang aktif dan harmonis di dalam suatu negara yang subur dan peradaban tinggi serta berdasarkan nilai-nilai agama yang luhur.34

Motto Bank Muamalat Tbk. adalah “Pertama Murni Syariah”. 3. 3. Produk-Produk PT. Bank Muamalat Tbk.35

a. Produk Penghimpunan Dana. 1) Shar-E.

Shar-E adalah tabungan instan investasi syariah yang memadukan kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dalam satu kartu dan dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia

2) FulProtek.

Kartu investasi berasuransi yang dikelola secara murni syariah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerja sama dengan Asuransi Takaful Keluarga.

3) Sharia Mega Covers.

33 Wawancara pribadi dengan akif, teller PT. Bank Muamalat Tbk. Cabang Ciputat, tanggal 19 Agustus 2008.

34 Ibid

(45)

Merupakan kartu tabungan multiguna berasuransi yang dikelola murni secara syariah dengan bagi hasil menguntungkan, bekerjasama dengan Mega Life dan Mega Insurance Syariah.

4) Ta’awun Card.

Sebuah kartu tabungan dengan berbagai macam fungsi, yaitu : ATM, Kartu Kredit dan Transaksi Perbankan lainnya, juga memiliki fungsi Asuransi Rumah, Santunan Rawat Inap, Asuransi Kecelakaan dan Asuransi Pendidikan

5) Kas Kilat.

Layanan pengiriman uang yang cepat, mudah, murah, aman dari Malaysia ke keluarga di tanah air melalui rekening tabungan Shar-E, bekerja sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad.

6) Tabungan Ummat.

Tabungan ummat dengan kartu Muamalat berfungsi sebagai akses debit di seluruh merchant Debit BCA / PRIMA di seluruh Indonesia. Nasabah memperoleh bagi hasil yang berasal dari pendapatan bank atas dana tersebut.

7) Tabungan Arafah.

Produk ini akan membantu nasabah untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu pelaksanaan yang diinginkan.

(46)

Simpanan dana masyarakat akan dikelola melalui pembiayaan kepada sektor riil yang halal dan baik saja, sehingga memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

9) Deposito FullInvest.

Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan, dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan dengan nilai nominal minimal Rp.2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas asuransi jiwa yang dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over).

10)Giro Wadi’ah.

Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet, giro dan pemindahbukuan.

11)Dana Pensiun Muamalat.

Dana pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dan pilihan usia pensiun 45 - 65 tahun dengan iuran sangat terjangkau, yaitu minimal Rp.20.000 per bulan. b. Produk Penanaman Dana.36

1) Konsep Jual Beli. a) Murabahah

(47)

Adalah jual beli pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian.

a) Salam

Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari di mana pembayaran dilakukan di muka secara tunai.

b) Istishna’

Adalah jual beli dimana Shaani’ (produsen) ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan) dari Musashni’ (pemesan).

2) Konsep Bagi Hasil a) Musyarakah

Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (atau amal/ expertise).

b) Mudharabah

Adalah kerjasama antar Bank dengan mudharib (nasabah) yang mempunyai keahlian atua ketrampilan untuk mengelola usaha.

3) Konsep Sewa a) Ijarah

(48)

Adalah perjanjian antara Bank (Mu’ajjir) dengan Nasabah (Musta’jir) sebagai penyewa. Musta’jir / penyewa setuju akan membayar uang sewa selama masa sewa yang akan diperjanjikan dan bila sewa berakhir penyewa mempunyai hak opsi untuk memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut.37

c. Produk Jasa.38

1) Wakalah

Wakalah adalah akad pemberian wewenang / kuasa dari lembaga / seseorang (sebagai pemberi mandat) kepada pihak lain (sebagai wakil) untuk melaksanakan urusan dengan batas kewenangan dan waktu tertentu 2) Kafalah

Mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin

3) Hawalah

Pemindahan beban hutang dari muhil (orang yang berhutang) menjadi tanggungan muhal’alaih atau orang yang berkewajiban membayar hutang.

4) Rahn

Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya

37 Ibid., h. 106.

(49)

5) Qardh

Pemberian pinjaman dari Bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, sebagai dana talangan dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.

d. Jasa Layanan.39

1) ATM (Automatic Teller Machine)

Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nasabah melakukan penarikan dana tunai, pemindahbukuan antar rekening, pemeriksaan saldo, pembayaran Zakat-Infaq-Sedekah (hanya pada ATM Muamalat).

2) SalaMuamalat

Merupakan layanan phone banking 24 jam dan call center melalui (021) 2511616, 0809 1 MUAMALAT atau 0809 11 SHARE yang memberikan kemudahan kepda nasabah.

3) Pembayaran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS).

Jasa yang memudahkan Nasabah dalam membayar ZIS, baik ke lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga-lembaga ZIS lainnya.

4) Jasa-jasa lain

Di tahun 2004, inovasi lahir untuk mengawal fatwa MUI tentang haramnya bunga bank, yaitu dengan diluncurkannya produk Shar-E.

(50)

4. 4. Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Tbk.40

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal yang mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas antara para anggota untuk mencapai tujuan.

Struktur Organisasi PT. Bank Muamalat Tbk. dapat dilihat pada Skema 1.1, di bawah ini:

a. Shareholders Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham / RUPS).41

40 Ibid., h. 82.

(51)

Pemilik saham bertindak sebagai pemilik modal dan terdiri atas umat Islam yang berpartisipasi membeli saham PT. Bank Syariah Muamalat Tbk.

b. Sharia Supervisory Board (Dewan Pengawas Syariah).

Dewan Pengawas Syariah (DPS) biasanya diletakkan pada posisi setingkat dengan Dewan Komisaris pada setiap bank.

c. Board of Commissioners (Dewan Komisaris).

Dewan Komisaris bertugas sebagai penentu garis-garis besar kebijakan perusahaan.

d. President Director (Dewan Direksi).

Direksi sebagai pejabat pelaksana yang terlibat langsung dan bertanggung jawab atas kegiatan operasional bank.

B. Profil Bank Syariah Mega Indonesia.42 1. Sejarah, Visi dan Misi

Perjalanan PT. Bank Mega Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT. Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama), kelompok usaha yang juga menaungi PT. Bank Mega Tbk., Trans TV, dan beberapa perusahaan lainnya, mengakuisi PT. Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, tanggal 25 Agustus

(52)

2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Syariah Mega Indonesia.

Komitmen penuh PT. Para Global Investindio sebagai pemilik saham mayoritas untuk menjadikan PT. Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank syariah terbaik, diwujudkan dengan mengembangkan bank ini melalui pemberian modal yang kuat demi kemajuan perbankan syariah dan perkembangan ekonomi Indonesia pada umumnya. PT. Bank Syari’ah Mega Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki semboyan ”untuk kita semua” tumbuh pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan syariah ternama yang berhasil memperoleh penghargaan dan prestasi.

Visi Bank Syariah Mega Indonesia, yaitu ”Bank Syari’ah kebanggaan bangsa”.

Misi Bank Syariah Mega Indonesia, yaitu Memberikan jasa layanan keuangan syari’ah terbaik bagi semua kalangan, melalui kinerja organisasi yang unggul untuk meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa.

2 Logo dan Motto Bank Syariah Mega Indonesia.

(53)

Arti logo untuk mempertegas identitas bahwa Bank Mega Syariah adalah bagian dari Kelompok Usaha Para yang lebih dulu dikenal menaungi Bank Mega. Warnanya yang berbeda memberi kesan bahwa Bank Mega Syariah beroperasi secara Syariah, sedang Bank Mega beroperasi secara konvensional. Tag line “Untuk Kita Semua” memiliki makna bahwa Bank Mega Syariah dipersiapkan untuk sanggup melayani nasabah emosional yang mementingkan pertimbangan emosi dan religius. Sedangkan pasar rasional lebih fokus dalam pertimbangan untung rugi di dalam mengambil keputusan. 43

Motto Bank Syariah Mega Indonesia visioner, amanah, profesional, konsisten, interpreneurship, team work.

3 Produk-produk Bank Syariah Mega Indonesia.44

Guna memenuhi kebutuhkan nasabah yang beragam, PT. Bank Syari’ah Mega Indonesia merancang dan mengembangkan aneka produk dan jasa yang beragam. Seluruh produk tersebut berbasis bagi hasil dan transaksi riil dalam kerangka keadilan, kebaikan dan tolong menolong demi terciptanya kemasalahatan seluruh lapisan masyarakat ( rahmatan lil alamin).

a. Produk Pendanaan. 1) Mega Syariah TAMA.

43 Wawancara Pribadi dengan Bapak Sigit, Account Officer Bank Mega Syariah cabang panglima polim, wawancara via telp tanggal 15 Agustus 2008

(54)

simpanan wadiah yang memungkinkan investasi sesuai syariah sekaligus memperoleh kemudahan mengelola dana selayaknya tabungan

2)Mega Syariah FLEKSI.

Simpanan dengan konsep wadiah yang dapat dimanfaatkan untuk berinvestasi dalam waktu yang lebih leluasa.

3) Mega Syari’ah PENDIDIKAN.

Simpanan untuk pendidikan, yang angsurannya disesuaikan dengan kemampuan.

4)Mega Syari’ah UMRAH.

Untuk memudahkan anda mempersiapkan biaya perjalanan umrah dengan simpanan terencana sesuai syariah.

5)Mega Syari’ah GIRO.

Adalah rekening koran wadiah yang kemungkinan anda mengelola dana dengan nyaman sesuai kebutuhan.Menyimpan dana sesuai syariah dan mendapatkan kemudahan bertransaksi melalui cek dan bilyet giro.

6)Mega Syari’ah DEPO.

Simpanan berjangka mudharabah yang bukan hanya memberikan nisbah bagi hasil yang relatif tinggi, tetapi juga dapat dijadikan fasilitas jaminan untuk kebutuhan pembiayaan anda.

(55)

Adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan kendaraan dengan konsep secara syariah jual beli yang dapat diangsur dengan jumlah yang tetap setiap bulannya, dalam jangka waktu yang disepakati.

2)Mega Syariah GRIYA.

Adalah fasilitas pembiayaan pemilikan rumah, apartemen ataupun renovasi dan pembangunan rumah dengan konsep syariah jual beli dengan angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati.

3)Mega Syari’ah MULTI.

Fasilitas pembiayaan ntuk keperluan barang konsumtif yang merupakan barang halal dengan konsep syariah jual beli (murabahah) dengan angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati.

4) Mega Syari’ah INVEST

Adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha atau perusahaan untuk keperluan pengadaan barang investasi dengan konsep syariah jual beli atau bagi hasil dengan kemudahan proses dan persyaratannya.

5) Mega Syari’ah CAPITAL

Adalah fasilitas pembiayaan kepada pengusaha atau perusahaan untuk tujuan modal kerja usaha, di mana pemberian modal biaya tersebut dapat secara penuh atau sharing dana berdasarkan sistem bagi hasil.

(56)

Adalah fasilitas penjaminan tertulis yang diberikan Bank Mega Syariah kepada penerima jaminan untuk keperluan nasabah dalam melaksanakan proyek tertentu.

7)Mega Syari’ah EMAS.

Adalah fasilitas pinjaman dana yang sesuai prinsip syariah dengan menggandakan barang berharga berupa perhiasan emas, emas batangan dan koin emas, tanpa dikenakan bunga atau margin.

c. Jasa dan Layanan Bank Syariah Mega Indonesia 1) Mega Syari’ah CARD.

MegaSyariah CARD merupakan fasilitas kartu ATM serbaguna bagi nasabah rekening tabungan Bank Mega Syariah yang dapat digunakan untuk penarikan tunai pada seluruh AMT berlogo ATM Bersama.

2) Mega Syari’ah SAFE DEPOSIT BOX.

(57)

4. Struktur Organisasi Bank Syariah Mega Indonesia.45 Skema 1.2

BAB IV

a. General Share Holders

45 Bank Syariah Mega Indonesia, Struktur Organisasi

GENERAL SHARE HOLDERS Capital, IT, Product, Risk

(58)

Saham Milik bersama, memiliki kedudukan tertinggi dalam Bank Syariah Mega Indonesia

b. Boards of Commisoners

Dewan komisaris yang menentukan dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang ada pada Bank Syariah Mega Indonesia

c. Sharia Supervisor

Untuk mengawasi dan menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah

d. President Director

Pelaksana di lapangan yang bertanggung jawab atas kinerja bank yang dipimpinnya, dipilih berdasar Rapat Umum Pemegang Saham.

e. CFO

Customer Fund Officer, bertugas menghimpun dana dari masyarakat.46

(59)

BAB IV

ANALISA APLIKASI PRODUK JASA BANK GARANSI DALAM SUATU PERBANDINGAN (STUDI KASUS : PT. BANK MUAMALAT Tbk. DAN

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA )

A. Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Pada PT. Bank Muamalat Tbk.

Sebagaimana telah diketahui bahwa pemberian jaminan merupakan salah satu usaha yang layak diberikan oleh bank maupun lembaga keuangan bukan bank. Khususnya mengenai Bank Garansi yang merupakan salah satu usaha bank yang dapat diberikan kepada sebuah badan usaha baik yang telah mempunyai kedudukan sebagai badan hukum maupun yang tidak atau belum, dan semua itu mempunyai hubungan hukum dengan bank yang bersangkutan. Bank Garansi dapat diberikan juga kepada nasabah giro, nasabah kredit dan lainnya.

1. Syarat Ketentuan Permohonan bank Garansi Pada PT. Bank Muamalat Tbk.47 : a. Telah menjadi nasabah PT. Muamalat Indonesia pemegang Giro / Tabungan

/ Deposito maupun sebagai nasabah kredit

b. Garansi atas permintaan bukan penduduk hanya diperkenankan apabila disertai dengan :

1)Kontra garansi yang cukup dari bank di luar negeri yang bonafid.

2) Setoran sebesar 100 % dari nilai garansi yang diberikan atau persyaratan

(60)

yang ditentukan oleh Direksi.

3)Permohonan garansi bank yang diajukan harus jelas. 2. Ketentuan Pemprosesan Bank Garansi.48

Penerbitan Bank Garansi mengandung resiko menjadi kredit langsung apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajibannya kepada penerima garansi. Oleh karena itu analisa permohonan Bank Garansi sama dengan analisa pemberian kredit. Dalam analisa tersebut, tindakan yang perlu dilakukan atas permohonan tersebut, tindakan yang perlu dilakukan atas permohonan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Penelitian bonafiditas nasabah

b. Kewajaran dikeluarkannya Bank Garansi c. Kemampuan membayar

d. Penilaian terhadap kontra garansi e. Penilaian terhadap kontra garansi. 3. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi.49

a. Dalam penerbitan Bank Garansi harus dibuat surat perjanjian Penerbitan Bank Garansi.

b. Bank Garansi sekurang-kurangnya harus memuat : 1) Judul : “Bank Garansi” atau “Garansi Bank”.

48 Ibid

(61)

2) Nama dan alamat bank pemberi garansi 3) Tanggal penerbitan Bank Garansi

4) Transaksi antara pihak yang dijamin dan penerima garansi 5) Jumlah uang yang dijamin bank

6) Tanggal mulai berlaku dan berakhir bank garansi 7) Penegasan batas waktu pengajuan klaim.50 4. Ketentuan Kontra Garansi.51

a. Setiap penerbitan Bank Garansi dimintakan kontra garansi yang dinilainya harus dapat menutupi kerugian jika nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya.

b. Kontra garansi dapat bersifat : 1) Full Cover.

Kontra Garansi yang dijamin penuh dengan setoran tunai / deposito. Bank Garansi yang full cover, yaitu setoran tunai 100 % (cek).

2) Non Full Cover.

Kontra garansi yang tidak dijamin penuh dengan setoran tunai. Penerimaan setoran tunai / giro / deposito/ Bank Garansi dari bank lain sebagai kontra garansi yang nilainya lebih kecil dibandingkan nilai nominal bank garansi yang diterbitkan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia.

50 Soimin, Kitab-Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, h. 455

(62)

3) Untuk penerimaan Garansi tanpa setoran uang tunai

Maka kepada nasabah diharuskan memberi kontra garansi berupa harta kekayaan lain dan stock barang dari proyek yang dibiayai sebagai jaminan pokok.

5. Jangka Waktu Bank Garansi.52

a. Jangka waktu Bank Garansi yang diberikan paling lama 12 bulan.

b. Perpanjangan jangka waktu Bank Garansi dilakukan dengan pembaharuan bank Garansi.

c. Hal-hal yang menyimpang dari ketentuan di atas, hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

6. Jangka Waktu Pengajuan Klaim.53

Klaim dapat diajukan segera setelah timbul wanprestasi dengan batas waktu pengajuan terakhir 14 hari setelah berakhirnya Bank Garansi.

7. Realisasi Bank Garansi.54

Dalam hal terjadi realisasi maka dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Pemberitahukan secara tertulis kepada pihak yang dijamin pada hari

dilakukannya pembayaran kepada penerima jaminan.

52 Ibid

53 Ibid

(63)

b. Untuk Bank Garansi yang dibayarkan berlaku ketentuan sebagaimana halnya pemberian kredit, yaitu :

1) Maksimal kredit 2) Jangka Waktu Kredit. 3) Provisi sebesar 1 %.

4) Suku Bunga yang disesuaikan dengan tarif bunga tertinggi. 5) Bea Materai Kredit.

6) Jaminan.

7) Biaya-biaya lain yang timbul dibebankan kepada pihak yang dijamin. 8. Provisi Bank Garansi.55

Setiap penerbitan Bank garansi dikenakan biaya administrasi sesuai dengan tarif yang berlaku yaitu 1 % Bank Garansi atau ditetapkan oleh Direksi.

9. Pelaksanaan Penerbitan Bank Garansi.56

Pelaksanaan administrasi sejak diterimanya Bank Garansi sampai dengan penerbitannya Bank Garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. adalah sebagai berikut:

a. Nasabah datang untuk mengisi formulir permohonan penerbitan Bank Garansi dan menyerahkan formulir tersebut setelah ditandatangani di atas materai serta dilampiri data lengkap mengenai proyek / order yang dimintakan Bank Garansi, misalnya :

55 Ibid

(64)

1) Mencatat berkas permohonan dalam register surat permohonan Bank garansi

2) Mengecek kebenaran tanda tangan pemohon pada surat permohonan dengan kartu contoh tanda tangan yang bersangkutan dan membubuhkan paraf sebagai tanda cocok.

3) Memproses Permohonan Bank Garansi sesuai dengan ketentuan pemprosesan kredit.

b. Surat permohonan diteruskan kepada pimpinan untuk dimintakan disposisi perihal :

1) Mengecek saldo rekening koran nasabah.

2) Setelah saldo R / K dinyatakan efektif dan cukup dilakukan proses penerbitan Bank Garansi.

3) Setelah permohonan Bank Garansi disetujui, maka dibuat sertifikat bank garansi, perjanjian penerbitan Bank Garansi dan kontra garansi. Setelah itu diterbitkan NPI dan Nota debet untuk memblokir rekening nasabah yang bersangkutan, serta menghitung provisi Bank sebagai biaya pembuatan Bank Garansi.

(65)

masing-masing formulir beserta surat permohonan dari nasabah di file sebagai arsip kantor cabang, sebagai tanda terima penyerahan Bank Garansi tersebut nasabah diminta menandatangani kolom “keterangan” pada register bank Garansi.

5) Membukukan nota-nota yang diterbitkan yaitu NPI (Net Present Income) untuk mencatat pembukuan Bank Garansi yang diterbitkan dan

nota debet untuk membukukan marginal deposit sekaligus memblokir rekening nasabah.

10.Pengawasan Bank Garansi.57

Pengawasan yang dilakukan dengan cara, pihak yang ingin dijamin Setiap akhir bulan paling lambat 5 (lima) hari kerja harus membuat laporan setelah bulan kantor cabang tempat ia mendapatkan jasa perbankan tersebut, lalu cabang mengirimkan Laporan Penerbitan Bank Garansi ditujukan ke Kantor Pusat.

Contoh Kasus pada PT. Bank Muamalat Tbk.:

Pada Tahun 2005 PT. Unilever Indonesia Tbk, Surabaya sebagai nasabah Bank Garansi pada PT. Bank Muamalat Tbk. Mengajukan permohonan Bank Garansi dalam pengadaan barang dan jasa pada PT. Carefour. Supaya pihak Unilever mendapatkan kepastian bahwa semua barang yang di titipkan pada PT. Carefour dalam keadaan baik, dan tidak ada kerusakan ketika sampai di tangan konsumen.58

57 Ibid

(66)

Karena sampai pada akhir bank garansi PT. Unilever tidak ada klaim, yaitu 14 hari setelah masa bank garansi berlaku. Maka jaminan dikembalikan oleh Bank Muamalat Tbk. kepada PT. Carefour, dan PT. Unilever membayar atas jasa tersebut 1 % maksimal. Jumlah Bank Garansi Rp 100.000.000, Jangka waktu 12 bulan , provisi ditetapkan 1 % setahun, maka cara menghitung biaya provisi dengan cara 12 / 12 x 1 % x Rp 100.000.000 = Rp 1.000.000, adalah untuk balas imbalan atas jasa yang telah diberikan PT. Bank Muamalat Tbk.

B. Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Pada Bank Syariah Mega Indonesia.59 1. Syarat pemohon bank garansi pada Bank Syariah Mega Indonesia :60

a. Pemohon adalah nasabah yang mempunyai reputasi (track record) yang bagus dalam menjalankan usahanya.

b. Telah berpengalaman dalam menjalankan usahanya, minimal sudah beroperasi selama dua (2) tahun serta wajib menyerahkan data-data perusahaan yang mencakup legalitas usaha antara lain : fotokopi Akte Notaris, SIUP, NPWP, Laporan Keuangan (Neraca & Laba Rugi) dan lain-lain kepada Bank Syariah Mega Indonesia.

c. Pemohon garansi bank / nasabah bersedia menanggung risiko terhadap usaha yang akan dijalankan dan menanggung resiko apabila default

59 Wawancara Pribadi dengan Ratna Sahara. Staff Financing Bank Syariah Mega Indonesia.Jakarta, 30 Mei 2008.

(67)

(cidera janji), yaitu dengan cara membayar tunai kepada Bank Mega Syariah, menjual jaminan atau bersedia menandatangani akad pembiayaan dengan syarat yang telah ditentukan oleh Bank Syariah Mega Indonesia. d. Bersedia memberikan jaminan baik berupa aset maupun dana tunai

sebagai kontra jaminan.

e. Pemohon garansi bank wajib membayar biaya administrasi dan biaya pengelolaan yang ditetapkan oleh Bank Mega Syariah.

1) Proses persetujuan usulan fasilitas dan penerbitan garansi bank

2) Memorandum pembiayaan yang telah dibuat oleh marketing / account officer diajukan ke komite sesuai dengan limit anggota

komite pembiayaan.

(68)

permohonan penerbitan / perpanjangan / perubahan / pembatalan bank garansi.

2. Dokumen pendukung pemprosesan produk bank garansi :

a. Dokumen untuk pengajuan permohonan garansi bank adalah 1) Form permohonan penerbitan garansi bank

2) Akad / Perjanjian garansi bank antara nasabah dengan Bank Mega Syariah

3) Perjanjian Pengikatan Jaminan (Counter Guarantee)

4) Surat atau bukti-bukti lain yang diperlukan sehingga terbitnya garansi bank.

b. Dokumen permohonan perubahan garansi bank adalah : 1) Permohonan perubahan garansi bank

2) Surat bukti / data pendukung perubahan garansi bank

3) Addendum pembiayaan garansi bank

4) Perjanjian pengikatan jaminan garansi bank 3. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi.61

a. Proses Permohonan dan Pembuatan Usulan Pembiayaan

1) Permohonan Bank Garansi Al-Kafalah diterima oleh Bagian Marketing dari nasabah dengan menggunakan formulir “Permohonan

(69)

Penerbitan Bank Garansi” yang telah disediakan oleh Bank Syariah Mega Indonesia.

2) Periksa dan verifikasi surat permohonan tersebut apakah telah ditanda tangani oleh pejabat yang berhak.

3) Lakukan pengumpulan kelengkapan data yang mencakup : a). Hasil BI checking

b). Laporan Jaminan Yang diberikan c). Legal Opini

d). Laporan Kunjungan Nasabah ( LKN )

4) Data pendukung untuk Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP ): a) Spreadsheet

b) Laporan keuangan / data finansial lainnya c) Copy rekening koran / tabungan

d) Copy dokumen jaminan

e) Surat permohonan pembiayaan dari nasabah.62 4. Ketentuan Kontra Garansi.63

Untuk jenis Bank Garansi ; performance bond, advance payment bond, Dan maintenance bond, maka nilai jaminan adalah minimal 100 % dari nilai

Bank garansi berupa uang tunai atau fixed asset

62 Ibid., Ratna Sahara

(70)

Khusus untuk tender / bid bond, maka nilai jaminan adalah minimal 10 % dari nilai bank garansi.

Masing-masing bentuk pengikatan jaminan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah.

b. Gadai adalah suatu hak seorang kreditur atas barang bergerak. 5. Jangka Waktu Bank Garansi.64

a. Jangka waktu Bank Garansi di batasi oleh kesepakatan pihak-pihak yang terkait.

b. Perpanjangan jangka waktu Bank Garansi dilakukan dengan pembaharuan bank Garansi, dengan memberikan data-data yang akurat ke bagian marketing.

c. Bila ada hal-hal yang belum diatur, hanya dapat diputuskan setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

6. Jangka Waktu Pengajuan Klaim.65

Klaim dapat diajukan segera setelah timbul wan prestasi dengan batas waktu pengajuan terakhir 14 hari setelah selesainya bank garansi. Dokumen klaim Bank Garansi adalah :permohonan klaim garansi bank, Surat Bukti / data

64 Ibid

Gambar

Tabel 1.1................................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

faktor yang mempengaruhi sikap makan pada remaja secara langsung adalah faktor individu dan faktor lingkungan. Asupan gizi seimbang dapat diperoleh dari makanan yang

Hasil belajar peserta didik juga masih banyak yang belum tuntas atau tidak masuk dalam Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika yaitu sebesar

The bioplastic was produced from sorghum starch as a matrix and combined with filler (sorghum stalk), fiber (E. spinosum) , and plasticizer (glycerol).. Sorghum grain as a raw

Ada beberapa perusahaan daerah yang bergerak dalam bidang pelayanan bidang Cipta Karya, seperti di sektor air minum, persampahan dan air limbah.Kinerja keuangan dan

Selama ini pungutan Daerah diatur dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun

Bandingkan besarnya rapat berat Dengan h untuk setiap percobaan, kemudian dianalisa, apakah untuk setiap likuida harga rapat berat yang didapat sama besarnya. Bila

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

Setelah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus 2, ternyata ada peningkatan nilai evaluasi siswa hanya 5 orang siswa yang belum mencapai KKM atau (12,5%)