• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMPETENSI PUSTAKAWAN DALAM PENYEDIAAN INFORMASI YANG EFEKTIF BAGI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

PUTI ASMARANI NIM. 1111025100055

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

(2)
(3)
(4)

i

Nama : Puti Asmarani

NIM : 1111025100055

Judul Skripsi : Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka Di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia

Ujian Skripsi : Rabu, 24 Juni 2015

Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Juni 2015 Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua Sidang : Pungki Purnomo, MLIS ………... .……….. NIP. 19641215 199903 1 005

2. Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si ………... .……….. NIP. 19620301 199903 1 001

3. Pembimbing : Ade Abdul Hak, M.Hum ..………. ……... NIP. 19710103 200003 1 002

4. Penguji I : Siti Maryam, M.Hum ………... .………... NIP. 19700705 199803 2 002

(5)

ii

Puti Asmarani (1111025100055). Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Di bawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Selanjutnya, teknik analisis datanya menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS version 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kompetensi pustakawan memiliki nilai 3,36 dan penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka memiliki nilai 3,23. Kedua nilai ini berada pada skala interval 3,25-4,00 yang berati sangat tinggi dan 2,50-3,24 yang berati tinggi. Hal yang membuat kompetensi pustakawan berpengaruh karena pustakawan sudah mengelompokkan dan menyaring informasi sesuai dengan yang dibutuhkan pemustaka. Sedangkan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka karena pemustaka sadar dan dapat bertanggungjawab dalam menggunakan informasi yang dicari dan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka mempunyai pengaruh dan hubungan yang kuat.

(6)

iii

Puti Asmarani (1111025100055). Competence of Librarians in providing Effective Information For User at the Library of University of Al Azhar Indonesia. Under the guidance of Ade Abdul Hak, M. Hum. The Study Program of Library Science of the Faculty of Culture and Humanities of the State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

The aim of this study is to find out the influence of competence of librarians in providing effective information for user. Type of this research is descriptive using a quantitative approach. The techniques used in data collection is the questionnaire. Furthermore, the technique of data analyzing uses a simple linear regression with SPSS version 21 software assistance. Results of the study showed that the average value of the competency of the librarian has a value of 3.36 and the provision of effective information for user has the value 3.23. Both of these values are at the scale intervals 3.25-4.00 which means very high and 2.50-3.24 which means high. The thing that makes the influential librarians competence because librarians already grouping and filtering information in accordance with the required user. Whereas in information provision is effective for user because user are aware of and can be responsible for using information that is searchable and is in compliance with the desired. So the competence of librarian in information provision is effective for pemustaka have an influence and strong relationships.

(7)

iv

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada Mamah, Papah, dan Adik tersayang. Yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.

(8)

v

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Ernalia Subagio, MM dan Ibu Anita, S.Hum, selaku Kepala dan Kasubag Pelayanan dan Sirkulasi Perpustakan Universitas Al Azhar Indonesia yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan masukan saat melakukan penelitian. 7. Para Responden dan pihak Perpustakaan Universitas Al-Azhar

Indonesia yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

9. Terimakasih pula kepada seluruh teman-teman seangkatan Jurusan Ilmu Perpustakaan 2011 terutama IPI C, teman-teman KKN SEHATI 2014, sahabat NB (Nongkrong Bareng) yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya dan yang telah memberi semangat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10.Tidak akan lupa kepada teman-teman, terutama untuk Fheby Azom Arrafiqie, Muthia, Nissa, Rayen, Iim, Ririn, Jundiah, Donna, Nanda dan kakak-kakak kelas yang telah berbagi atas ilmunya, selalu mendukung dan memberi semangat penulis.

(9)

vi

Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan setiap pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 4 Juni 2015

(10)

vii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

1. Tujuan Penelitian ... 7

2. Manfaat Penelitian ... 7

D. Definisi Istilah ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11

(11)

viii

1. Pustakawan ... 16

2. Kompetensi Pustakawan ... 17

3. Pemustaka/Pengguna ... 22

4. Informasi ... 25

C. Penelitian Terdahulu D. 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 30

B. Sumber Data ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Skala Pengukuran ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 35

G. Operasional Variabel Penelitian ... 42

H. Hipotesis ... 43

I. Jadwal Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ... 45

1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia ... 45

(12)

ix

5. Koleksi ... 48

6. Layanan ... 48

B. Hasil Penelitian ... 50

1. Profil Responden ... 50

a. Karakteristik Profil Responden ... 50

1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel ... 51

3. Hasil Uji Kualitas Data ... 73

a. Hasil Uji Validitas Data ... 73

b. Hasil Uji Realibilitas ... 74

4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 76

a. Uji Normalitas ... 76

b. Uji Multikolonieritas ... 79

5. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 80

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 80

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 81

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ... 82

d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ... 84

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE) ... 85

(13)

x

C. Pembahasan ... 86 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 105 B. Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN

(14)

xi

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 50

Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.3 Pernyataan 1 ... 52

Tabel 4.4 Pernyataan 2 ... 53

Tabel 4.5 Pernyataan 3 ... 53

Tabel 4.6 Pernyataan 4 ... 54

Tabel 4.7 Pernyataan 5 ... 54

Tabel 4.8 Pernyataan 6 ... 55

Tabel 4.9 Pernyataan 7 ... 55

Tabel 4.10 Pernyataan 8 ... 56

Tabel 4.11 Pernyataan 9 ... 56

Tabel 4.12 Pernyataan 10 ... 57

Tabel 4.13 Pernyataan 11 ... 57

Tabel 4.14 Pernyataan 12 ... 58

Tabel 4.15 Pernyataan 13 ... 58

Tabel 4.16 Pernyataan 14 ... 59

Tabel 4.17 Pernyataan 15 ... 59

Tabel 4.18 Pernyataan 16 ... 60

Tabel 4.19 Pernyataan 17 ... 60

Tabel 4.20 Pernyataan 18 ... 61

(15)

xii

Tabel 4.24 Pernyataan 3 ... 63

Tabel 4.25 Pernyataan 4 ... 63

Tabel 4.26 Pernyataan 5 ... 64

Tabel 4.27 Pernyataan 6 ... 64

Tabel 4.28 Pernyataan 7 ... 65

Tabel 4.29 Pernyataan 8 ... 65

Tabel 4.30 Pernyataan 9 ... 66

Tabel 4.31 Pernyataan 10 ... 66

Tabel 4.32 Pernyataan 11 ... 67

Tabel 4.33 Pernyataan 12 ... 68

Tabel 4.34 Pernyataan 13 ... 68

Tabel 4.35 Pernyataan 14 ... 69

Tabel 4.36 Pernyataan 15 ... 69

Tabel 4.37 Pernyataan 16 ... 70

Tabel 4.38 Pernyataan 17 ... 70

Tabel 4.39 Pernyataan 18 ... 71

Tabel 4.40 Pernyataan 19 ... 71

Tabel 4.41 Pernyataan 20 ... 72

Tabel 4.42 Pernyataan 21 ... 73

(16)

xiii

Tabel 4.46 Hasil Uji Realibilitas ... 75

Tabel 4.47 Hasil Uji Normalitas ... 78

Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolonieritas IEP ... 79

Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi IEP ... 81

Tabel 4.50 Hasil Uji Simultan F (IEP) ... 82

Tabel 4.51 Hasil Uji T (KP) ... 83

Tabel 4.52 Hasil Uji Korelasi ... 84

Tabel 4.53 Hasil Uji Statistik Deskriptif Kompetensi Pustakawan ... 95

Tabel 4.54 Hasil Uji Statistik Deskriptif IEP ... 104

Tabel 4.55 Hasil Uji Hipotesis ... 105

Tabel 4.56 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk ... 105

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan ... 47

Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ... 67

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas KI ... 67

(18)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi di dalam kehidupan, terutama dalam masyarakat seperti mahasiswa, pelajar, dosen, guru dan yang lain-lainnya. Oleh karena itu, perpustakaan mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terutama untuk menunjang kegiatan civitas akademika. Perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, umum, khusus, sampai perpustakaan keliling merupakan tonggak dari pendidikan di suatu negara. Dari berbagai jenis perpustakaan tersebut, penulis akan lebih mengangkat perpustakaan perguruan tinggi dalam penelitian ini.

Menurut, Sulistyo-Basuki sebagaimana dikutip oleh Ade Kohar bahwa kegiatan informasi, pustakawan dan pengelola perpustakaan pada umumnya adalah penerima, pengumpul dan penyebar informasi. Selain itu mereka berperan pula sebagai juru bicara tentang informasi kepada lingkungan masyarakat.1 Kompetensi pustakawan setidaknya bersumber dari tiga faktor yaitu perkembangan teknologi, ekspektasi pemustaka dan ekspektasi organisasi. Dari segala perkembangan yang ada pustakawan harus lebih cerdas, arif, fleksibel dan adaptif terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Sebagai seorang pustakawan harus terbuka untuk melakukan kolaborasi, membimbing dan memfasilitasi siapa saja yang membutuhkan suatu informasi. Dengan adanya sikap seperti ini bisa meningkatkan minat

1

(19)

pemustaka terhadap perpustakaan dengan memberikan pelayanan informasi yang diinginkan.

Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruaan Tinggi mengemukakan kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan serta karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan tugas/pekerjaan dengan efektif.2 Informasi berati penerangan, pemberitahuan, kabar, berita tentang sesuatu dan merupakan pesan atau kumpulan ekspresi atau ucapan bagi yang menggunakannya. Suatu informasi harus dipertanggungjawabkan keabsahannya atau kebenarannya agar menghasilkan informasi yang efektif sesuai dengan yang dibutuhkan oleh seseorang.

Kebutuhan terhadap informasi di perpustakaan merupakan suatu keharusan pemustaka dan pustakawan dalam memenuhi kewajiban dalam bidang akademik dan tugas sebagai pustakawan. Hal ini semakin penting kompetensi pustakawan dengan terjadinya kebutuhan yang lebih besar terhadap pelayanan perpustakaan. Untuk menyelenggarakan fungsi tersebut, perpustakaan harus mampu menerjemahkan kebutuhan perubahan tersebut ke dalam kenyataaan operasional. Perpustakaan harus mampu menambahkan beberapa dimensi lebih lanjut dalam upaya menyediakan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pemustaka. Untuk itu, peran pustakawan di

2

Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Kompetens

(20)

perpustakaan harus diperkuat sehingga memiliki kapasitas yang memadai untuk mampu memberdayakan sivitas akademika melalui pelayanan yang disediakannya. Kompetensi pustakawan dalam proses pelayanan di suatu perpustakaan perguruan tinggi sangat penting, karena banyak sekali cara yang dilakukan untuk mencari suatu informasi tidak hanya dari buku tercetak saja tetapi secara digital pun sudah banyak. Sebagai contoh, di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia secara menyebutkan bahwa ciri dan efisiensi suatu perguruan tinggi dapat dilihat melalui pelayanan organ pusatnya yaitu perpustakaan. Perpustakaan ini dalam menambah koleksi atau informasi yang berhubungan dengan belajar mengajar yang up to date dikarenakan selalu mengikuti kalender akademik yang telah ditetapkan oleh universitas.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akedemik dan pendidikan lainnya, yang hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi ini berperan sebagai salah satu unit sarana kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Tujuan diselenggarakan di perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat di perguruan tinggi dengan melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu :

(21)

4. Penyebarluaskan informasi

5. Pemeliharaan/pelestarian informasi3

Dengan perkembangan internet yang semakin canggih dan kebutuhan pemustaka yang semakin meningkat, maka kompetensi pustakawan dalam suatu perpustakaan perguruan tinggi haruslah ditingkatkan. Agar perpustakaan perguruan tinggi masih dapat menarik para pengunjungnya baik mahasiswa, dosen dan masyarakat sekitar untuk datang mencari informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan Al Azhar Indonesia ini memilki tugas utama memberikan layanan pustaka kepada sivitas akademika.

Sesuai dengan kebutuhan pemustaka akan informasi perpustakaan yang memiliki banyak literatur sesuai yang di butuhkan maka dari itu kompeteni pustakawan harus selalu cepat dan tanggap. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap internet menyebabkan mereka lebih menggunakan internet sebagai sumber informasi dibandingkan perpustakaan. Namun mereka tetap membutuhkan arahan dari pendidik (dalam hal ini dosen dan pustakawan) agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang sifatnya hanya bersenang-senang, tetapi juga dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan akademisnya, dengan memanfaatkan sumber informasi yang berkualitas dapat dipertanggungjawabkan dan memanfaatkannya secara etis.

Pemustaka di perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari sivitas akademika yang mana kebutuhannya berbeda-beda dan selalu dinamis. Kedinamisan kebutuhan itulah maka pustakawan harus dapat mengimbanginya dengan cara selalu mengupdate kompetensinya sebagai

3

(22)

pustakawan agar dapat menyediakan informasi kepada pemustaka sesuai dengan yang mereka harapkan. Untuk mewujudkan layanan prima sesuai dengan visi misi perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia seorang pustakawan harus memiliki ilmu pengetahuan yang luas, terampil, dan mempunyai sikap atau etika yang baik disamping pandai berkomunikasi. Dalam memberikan layanan prima memerlukan sarana layanan yang memadai seperti penggunaan teknologi informasi, tetapi hal ini bukanlah suatu syarat yang utama. Syarat utama dalam memberikan layanan prima adalah sikap dari pustakawan itu sendiri. Namun demikian teknologi informasi juga diperlukan di perpustakaan karena disamping sebagai tampilan perpustakaan juga untuk mengimbangi tuntutan para pemustaka. Dengan adanya teknologi informasi yang semakin berkembang maka dari itu pustakawan pun harus memiliki kemampuan dalam menyediakan informasi yang bermutu bagi pemustaka serta mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan pemustaka.

(23)

informasi. Berdasarkan uraian diatas serta tinjauan langsung penulis di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul “Kompetensi Pustakawan Dalam Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukakan perumusan masalah yaitu Bagaimana pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka.

b. Manfaat Penelitian

(24)

1. Hasil yang diperoleh diharapkan menjadi masukan bagi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dalam meningkatkan kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka. 2. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan peneliti

khususnya mengenai kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka.

3. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan pemahaman dan menambah khazanah ilmu pengetahuan.

D. Definisi Istilah 1. Pustakawan

Pustakawan adalah profesi yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

2. Kompetensi

Kompetensi adalah Keahlian, pengetahuan, dan kemampuan serta karakteristik lain yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan dengan efektif.

3. Pemustaka

Pemustaka adalah pengguna perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan di perpustakaan.

4. Informasi

(25)

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab, tiap-tiap bab dibagi menjadi beberapa sub bab, sedangkan kerangka uraianya berisikan dengan rincian sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Merupakan pendahuluan skripsi ini, dimana bab ini memuat landasan umum yang diperlukan dalam proses penelitian, dan pembahasan. Landasan tersebut dituangkan dalam latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Literatur

Dalam bab ini penulis akan membahas lebih dalam tentang konsep perpustakaan secara umum. Kemudian penulis membahas kompetensi pustakawan secara spesifik dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka dan penelitian terdahulu.

Bab III : Metode Penelitian

(26)

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang gambaran umum objek penelitian, meliputi: profil, visi dan misi, dan gambaran umum perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia. Dan memaparkan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berkaitan tentang kompetensi pustakawan dalam penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.

Bab V : Penutup

(27)

10

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dibangum, dipelihara, dan diadministrasikan oleh sebuah perguruan tinggi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mahasiswa dan staf akademiknya. Sulistyo-Basuki memberikan definisi perpustakaan perguruan tinggi, badan bawahan, dan lembaga yang berafiliasi pada perguruan tinggi, dan tugas utamanya adalah membantu mencapai tujuan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Perpustakaan di perguruan tinggi menjadi sarana utama dalam setiap program pendidikan, pengajaran,dan penelitian. Tanpa perpustakaan baik, suatu perguruan tinggi tidak dapat menjalankan misinya dengan baik, karena kualitas pendidikan dan riset dilembaga perguruan tinggi bergantung pada kemampuan kinerja perpustakaannya. Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai empat misi, yaitu fungsi pelestarian ilmu pengetahuan, fungsi belajar, fungsi pengajaran, dan fungsi penyebaran informasi. Keempat fungsi tersebut dapat tercapai dengan baik apabila perpustakaan mampu memenuhi kebutuhan informasi pemakai melalui layanan yang diberikannya.1

1

(28)

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dibawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Dalam pengertian ini, perguruan tinggi adalah universitas, fakultas, jurusan, institut, sekolah tinggi dan akademi serta berbagai badan bawahannya seperti lembaga penelitian.2

Jadi perpustakaan perguruan tinggi adalah sarana yang penting untuk menambah wawasan bagi dunai pendidikan dengan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan cara memberikan pelayanan informasi kepada sivitas akademika dari dalam maupun luar dengan tujuan membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya.

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang tujuan

perpustakaan, “memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan

kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk

mencerdaskan kehiduapan bangsa”.3

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur penunjang Tri Dharma perguruan tinggi merumuskan tujuannya sebagai berikut :

2

Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.65

3

(29)

a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya sebagai kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi. b. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang

bernilai sejarah yang memiliki kandungan informasi local, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran.

c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan perpustakaan.

d. Menyediakan tenaga yang professional serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan,dan bila perlu mampu memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan.

e. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.4

Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguran tinggi adalah sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Seiring pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sajarna dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

4

(30)

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industry lokal.5

Dari pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat dijelaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan perguruan tinggi, bahkan perpustakaan perguruan tinggi dapat dianggap sebagai jantung perguruan tinggi. Dibentuknya perpustakaan perguruan tinggi ini tentunya memiliki tujuan yaitu mampu memenuhi kebutuhan informasi para sivitas akademika yang ada di dalam lingkungan perguruan tinggi maupun di luar lingkungan perguruan tinggi tersebut, serta dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan pemustaka dalam menelusuri informasi. Agar tujuan perpustakaan perguruan tinggi berjalan dengan maksimal dan efektif maka peran pustakawan harus dapat menyesuaikan dengan kebutuhan informasi yang di gunakan pemustaka.

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk mencapai tujuan perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik. Rancangan peraturan pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang 43 tahun 2007 menyatakan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memilki fungsi-fungsi sebagai berikut:

5

(31)

a. Sebagai wahana pendidikan

Maksudnya adalah perpustakaan menjadi salah satu pusat sumber pendidikan selain sumber pendidikan lain seperti dosen dan lain-lainnya.

b. Sebagai penelitian

Fungsi ini dapat diterjemahkan sebagi sumber informasi untuk penelitian dan sebagai tempat penelitianitu sendiri.

c. Sebagai pusat deposit internal perguruan tinggi

Sebagaimana kita tahu, setiap perguruan tinggi menghasilkan ratusan bahkan ribuan karya ilmiah setiap tahunnya sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahsiswanya. Sebagai penghasil karya ilmiah, maka perguruan tinggi harus melakukan penyimpanan dan pemeliharaan terhadap karya-karya ilmiah tersebut. d. Sebagai pusat pelestarian informasi

Fungsi ini ada kaitannya dengan fungsi ketiga yaitu sebagai pusat deposit. Oleh karena itu perpustakaan harus memelihara setiap potong informasi ilmiah yang dikoleksinya.

e. Sebagai pusat jejaring bagi sivitas akademika di lingkungan perguruan tinggi.

(32)

bahkan dengan lembaga lain untuk membantu setiap pemustakanya dalam memenuhi kebutuhan informasinya.6

Jadi fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana simpan karya cetak sivitas akademika, sebagai pusat informasi bagi pemustaka dalam dan luar perguruan tinggi, sebagai tempat penelitian, sebagai tempat menambah ilmu-ilmu maupun sebagai tempat rekreasi.

4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah, dan meawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan.7

Menurut Sulistyo-Basuki, dalam buku Periodisasi Perpustakaan Indonesia Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ialah

a. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi.

b. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat dipergunakan oleh pemakai.

c. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien.

d. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program

6

Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 7

(33)

bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler maupun secara perseorangan.

e. Menyelenggarakan kerjasama antar perpustakaan dengan memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.8

Jadi tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk melayani dan memfasilitasi keperluan sivitas akademika dalam hal memenuhi kebutuha infromasi sivitas akademika.

B. Kompetensi Pustakawan dan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka 1. Pustakawan

Pustakawan merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengolah perpustakaan, begitu pula pustakawan yang bertugas pada perpustakaan perguruan tinggi. Pustakawan merupakan suatu profesi. Di karenakan pustakawan merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan atau pelatihan. Pustakawan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana penyelenggara tugas utama kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi pada instansi pemerintah.9 Pustakawan atau librarian adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pelatihan, kursus,seminar, maupun dengan kegiatan sekolah

8

Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h.67

9

(34)

formal. Pustakawan ini orang yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda perpustakaan.10

Pustakawan di perguruan tinggi adalah sebuah profesi yang vital bagi proses belajar mengajar di lingkungan universitas. Pustakawan adalah seseorang yang mengetahui dengan pasti sumber-sumber informasi yang diperlukan oleh para akademis kampus, khususnya sumber-sumber informasi yang dikelola perpustakaan.11 Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan dokumentasi dan informasi instansi pemerintah atau unit tertentu lainnya.12

Jadi pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

2. Kompetensi Pustakawan

Kompetensi pada dasarnya adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran, analitik, atau

10

Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal.33

11

Heriyanto, Pustakawan di Perguruan Tinggi Sebagai Rekan Bekerja Mahasiswa, Jurnal Perpustakaan Universitas Airlangga: Media Informasi dan komunikasi kepustakawanan, Vol. 1 No. 1 Jan-Juni Tahun 2011, h.34

12

(35)

kepemimpinan dan merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh seseorang yang memegang satu jabatan.13

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap ( attitude).14

Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam melaksanakan tugas yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku di dalam suatu organisasi.15 Pustakawan sebagai pemegang kendali perpustakaan secara professional, memiliki keterampilan yang unik dalam menjalankan profesinya sebagai pustakawan, yaitu mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik, kesediaan membantu menemukan informasi, tanggap terhadap masalah yang disampaikan pengguna, bersikap ramah, memiliki sikap prososial yang tinggi yang dapat dilakukan oleh pustakwan dalam berinteraksi dengan penggunanya.

Dari sisi kompetensi pustakawan dalam menghadapi berkembangnya teknologi informasi sebagai berikut:

a. Pustakawan meningkatkan skill dan kemampuan untuk mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer

13

Titiek Kismiyanti, Kesiapan Sertifikasi Pustakawan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, hal.13

14

Daryono, Kompetensi Pustakawan Dalam Memberikan Layanan Prima di Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pustakawan Madya UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu, h.2.pdf diakses pada tanggal 1 Juli 2015

15

(36)

b. Kemampuan literasi informasi untuk dapat menyaring informasi yang bermutu bagi pemustaka

c. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan pemustaka menggunakan berbagai media yang ada

d. Pustakawan harus mampu memberikan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka16

Kompetensi pustakawan dalam menggunakan teknologi informasi ini harus memahami standar-standar dalam pencarian informasi melalui media yang terhubung ke internet, pustakawan pun harus terus berlatih dan belajar terus-menerus untuk menghasilkan kebutuhan informasi yang sesuai atau spesifik dengan yang diinginkan pemustaka. Maka dari itu pustakawan harus mampu dalam melakukan penguasaan teknologi yang meliputi:

a. Kemampuan untuk merangkul perubahan b. Kenyamanan di media online

c. Kemampuan memecahkan masalah teknologi baru d. Kemampuan dengan mudah mempelajari teknologi baru

e. Kemampuan untuk bersaing dengan ide-ide baru dalam teknologi dan kepustakawanan (antusiasme untuk belajar)

f. Keterampilan manajemen proyek

g. Kemampuan untuk mempertanyakan dan mengevaluasi layanan perpustakaan

16

(37)

h. Kemampuan untuk mengevaluasi kebutuhan semua pemangku kepentingan

i. Visi untuk menerjemahkan layanan perpustakaan tradisional ke media online

j. Kritis teknologi dan kemampuan untuk membandingkan teknologi k. Kemampuan untuk menjual ide /layanan perpustakaan17

Di dalam sebuah perpustakaan kompetensi pustakawan harus memilki kemampuan mengelola informasi yang mencakup sebagai berikut:

a. Collecting of information, mengumpulkan tidak lagi menyimpan dalam

satu ruangan/gedung tertentu tetapi tahu dimana informasi berada dan bagaimana mengaksesnya sesuai yang dibutuhkan pemustaka sasaran. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber infromasi, pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku penelusur informasi, sikap perilaku penggunaan/pengoperasian teknologi informasi dan komunikasi, dan sikap perilaku mengenal pemustaka sasaran dan kebutuhan informasinya.

b. Processing of information, memproses atau mengolah informasi berati membuat informasi yang dibutuhkan mudah ditemukan kembali oleh pemustaka sasaran. Sistem informasi apapun yang digunakan prinsipnya adalah user friendly. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku pengolahan informasi, seperti katalogisasi, klasifikasi baik secara manual maupun berbasis teknologi. Pustakawan juga harus memiliki pengetahuan,

17

(38)

keterampilan, sikap perilaku penggunaan/pengoperasian teknologi informasi dn komunikasi.

c. Disseminating of information, menyebarkan informasi berati

memberikan layanan informasi seperti yang diinginkan pemustaka sasaran yang diperoleh melalui riset pasar. Oleh karenanya pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku melaksanakan penelitian/kajian/identifikasi pemustaka guna memperoleh gambaran yang jelas tentang karakteristik pemustaka sasaran sehingga dapat dirancangkan model layanan informasi yang sesuai dan tepat sasaran. Selain itu pustakawan harus memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku marketing agar produk perpustakaan, baik itu berbentuk barang, jasa, dan ide yang disediakan/ditawarkan diketahui dan dimanfaatkan pemustaka sasaran. d. Preserving of information, menyelamatkan hasil pikir manusia yang

(39)

seleksi akuisisi, penyimpanan, dan diseminasi koleksi pustaka/informasi untuk menghindari atau meminimalkan kerusakan.18

3. Pemustaka/Pengguna

Menurut UU Nomor 43 Tahun 2007, pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.19

Pemustaka adalah pengguna (pemustaka) fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya). Pemustaka berbagai macam jenisnya, ada mahasiswa, guru, dosen, dan masyarakat pada umumnya bergantung jenis perpustakaan yang ada. Jika di perguruan tinggi, pemustaka bisa dari kalangan mahasiswa, dosen, karyawan, maupun masyarakat civitas akademik tergantung kebijakan perpustakaan perguruan tinggi tersebut.20

Salah satu faktor pendorong berdirinya sebuah perpustakaan adalah pengguna. Pengguna adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakaan.21

Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

18

Ninis Agustini Damayani, Kompetensi dan Sertifikasi Pustakawan: Ditinjau dari Kesiapan Dunia Pendidikn Ilmu Perpustakaan, Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, hal.20-21

19

Undang – Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan 20

Wiji Suwarno, Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penerbitan (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), hal. 37

21

(40)

a. Pengguna Potensial (potential users)

Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya menjadi pengguna. Misalnya pada perpustakaan sekolah sebagai pengguna potensialnya adalah semua guru dan siswa, pada perpustakaan perguruan tinggi pengguna potensialnya adalah dosen dan mahasiswa, sedangkan pada perpustakaan umum pengguna potensialnya adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan tersebut berada.

b. Pengguna Aktual (actual users)

Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif yaitu pengguna yang secara teratur (reguler) berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan, maupun pemustaka aktual pasif yaitu pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas dari guru, dosen ataupun pihak lain.22 Senada dengan pendapat di atas, mengelompokkan pengguna perpustakaan menjadi dua kategori, yaitu:

a. Pengguna Internal (internal users)

Pengguna internal merupakan pengguna potensial atau yang telah menjadi anggota perpustakaan. Misalnya mahasiswa dan siswa merupakan pengguna internal dari perpustakaan universitas atau perpustakaan sekolah.

b. Pengguna Eksternal (external users)

22

(41)

Pengguna eksternal adalah pengguna perpustakaan yang bukan menjadi target layanan. Misalnya pada sebuah perpustakaan umum, masyarakat dari wilayah lain merupakan pengguna eksternal, begitu juga mahasiswa ataU siswa yang mengunjungi perpustakaan lain yang bukan perpustakaan universitas atau sekolahnya.23

Pengguna perpustakaan adalah orang atau badan yang akan memanfaatkan perpustakaan. Dari kedua pendapat di atas disebutkan bahwa pengguna perpustakaan dikelompokkan menjadi dua, yakni pengguna potensial atau pengguna internal dan pengguna aktual atau eksternal. Pengguna potensial atau pengguna internal merupakan pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan, seperti pada perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi pengguna potensial atau internalnya adalah mahasiswa, pegawai dan dosen perguruan tinggi itu sendiri. Adapun pengguna perpustakaan yang kedua adalah pengguna aktual atau pengguna eksternal yakni pengguna perpustakaan yang bukan pengguna potensial yang telah menjadi pengguna perpustakaan. Pengguna aktual atau pengguna eksternal biasanya adalah para pengunjung yang bukan berasal dari perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung, melainkan berasal dari perguruan tinggi atau lembaga lainnya.

Jadi pemustaka/pengguna perpustakaan adalah badan atau individu dalam masyarakat yang akan menggunakan pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam rangka memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengguna perpustakaan umum adalah semua anggota masyarakat yang

23

(42)

membutuhkan bahan bacaan atau informasi. Sementara itu pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa, dosen dan pegawai di perguruan tinggi dimana perpustakaan tersebut bernaung.

4. Informasi

Secara sederhana informasi bisa berati pesan atau keterangan yang dapat diterima oleh seseorang. Informasi mempunyai kekuatan bagi manusia dalam membentuk cara berpikir, pendekatan realita, dan membuka pintu pengembangan logika, metode ilmiah serta ketahanan konsep ilmiah atau ilmu pengetahuan.24

Informasi adalah data yang dikumpulkan dan diolah hingga mempunyai struktur wujud yang berati serta dapat menolong dalam memecahkan masalah yang dihadapi seseorang.25

Farida dalam tulisannya yang berjudul “information literacy skill” terdapat

tiga jenis sumber yang dapat dijadikan bahan rujukan dalam memenuhi kebutuhan informasi, antara lain:

a. Sumber utama (primary sources)

Sumber informasi utama adalah jenis informasi yang memiliki sifat apa adanya sesuai dengan aslinya (dari penulis) yang belum dievaluasi, disarikan dan diterjemahkan oleh orang lain. Berikut ini merupalkan sumber-sumber infromasi utama,diantaranya:

1) Majalah ilmiah

24

Ade Kohar, Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan. Media Pustakawan, Vol.18 No. 3 & 4 Tahun 2011, h.25

25

(43)

2) Monograf penelitian 3) Disertasi

4) Laporan penelitian 5) Paten

b. Sumber kedua (secondary source)

Sumber informasi kedua merupakan informasi yang telah dikemas, untuk memudahkan para pemakai perpustakaan dalam mencari sumber utama. Berikut ini sumber-sumber informasi kedua, antara lain:

1) Indeks 2) Abstrak 3) Ensiklopedi 4) Kamus 5) Bibliografi 6) Katalog manual

7) OPAC (Online Public Acess Catalog) c. Sumber ketiga (tertiary source)

Sumber ketiga adalah sumber informasi yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan atau sebuah rangkuman yang dikumpulkan dari sumber informasi pertama dan kedua. Beberapa sumber informasi ketiga, yaitu:

1) Buku ajar (text book) 2) Direktori

(44)

Setiap orang pastinya membutuhkan informasi yang dapat diperoleh secara efektif dan bermanfaat bagi kepentingannya masing-masing. Menurut Brophy dalam Laloo, informasi yang efektif jika memiliki kualitas-kualitas sebagai berikut:

a. Accessibility, yaitu kemudahan untuk diakses. Maksudnya, informasi dapat dengan mudah ditemukan dan digunakan ketika seseorang membutuhkan informasi.

b. Comprehensivenees, yaitu informasi menyeluruh dan dapat

memberikan gambaran secara umum dan lengkap kepada pengguna. c. Precision, yaitu informasi bisa digunakan dengan cermat dan teliti oleh

pengguna.

d. Compatibility, yaitu informasi tepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya.

e. Timeliness, yaitu informasi dapat digunakan oleh pengguna dengan waktu yang tepat pada saat dicari dan dibutuhkan untuk tujuan tertentu. f. Clarity, yaitu informasi jelas dan tidak menimbulkan ambiguitas, sehingga tidak akan terjadi kesalahan pemustaka dalam menafsirkan dan menginterpretasikan.

g. Flexibility, yaitu informasi bersifat fleksibel (lentur) sehingga dapat disesuaikan dengan situasi dan tidak memihak sisi mana pun serta tidak mengandung sara.dan kondisi.

h. Verifiability, yaitu keabsahan informasi dapat dibuktikan.

i. Unbiasness, yaitu informasi berisi pandangan-pandangan yang

(45)

j. Quantifiability, yaitu informasi tersedia dalam jumlah tertentu untuk digunakan.26

Dalam mencari informasi yang efektif di suatu perpustakaan pustakawan harus mempunyai peran dalam akses terhadap berbagai infromasi, kecepatan yang meningkat dalam pemerolehan informasi, kekompleksan yang lebih besar dalam mencari, menganalisis dan menghubungkan informasi, teknologi yang berubah terus menerus, rendahnya standarisasi perangkat keras dan lunak, belajar terus menerus bagi pengguna dan staf perpustakaan serta investasi dana yang besar untuk teknologi. Maka dari itu dalam mencari informasi yang efektif baik pustakawan dan pemustaka harus mampu menyaring informasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan serta informasi yang didapat dapat dipertanggung jawab kebenarannya.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini ialah sebagai berikut: Yang pertama berjudul Kompetensi Perpustakaan dan Pustakawan Dalam Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan tahun 2004 oleh Hendro Wicaksono. Membahas kompetensi pustakawan dan perpustakaan dalam hubungannya dengan pemanfaatan TI di perpustakaan dalam rangka perubahan fungsi perpustakaan dari sebuah pusat informasi menjadi suatu lingkungan pembelajaran bagi pemakai. Jadi keterkaitannya dengan judul saya dari segi pengaruh kompetensi pustakawan dalam menyediakan informasi yang efektif bagi pemustaka di perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.

26

(46)
(47)

30

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya atau suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.1 Di dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.2

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Ini adalah salah satu model menemukan kebenaran konsep, hubungan konsep-konsep melalui wilayah-wilayah yang luas dengan populasi tanpa atau menggunakan sampai dalam jumlah besar. Pendekatan kuantitatif ini suatu pendekatan penelitian secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran

tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.3

1

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), h. 60.

2

Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 26 3

(48)

B. Sumber Data 1. Data Primer

Data Primer adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang memerlukannya.4 Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Dalam penelitian ini, data primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain, koran, majalah). Atau, seseorang mendapat informasi dari “orang lain”.5

Dalam penelitian ini, data sekunder berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa yang aktif menggunakan perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia dimana anggota untuk tahun

4

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 19

5

(49)

2014 sebanyak 438 orang dan sampai awal Februari 2015 sebanyak 26 orang, jadi total semua anggota perpustakaan tahun 2014 sampai awal Februari 2015 sebanyak 464 orang anggota. Sehingga yang menjadi sampel penelitian adalah: Diketahui : N = 464 , d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir)

Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-Morgan. Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai berikut:

keterangan : N: Populasi n: Ukuran Sampel

d: (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan yang ditetapkan-terlampir)

= 82, 26 = 82 (Pembulatan)

Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 82 orang.

(50)

dipandang cocok dengan sumber data yang dapat dijadikan sampel.6

D. Skala Pengukuran

Untuk kategori pengukuran penulis menggunakan skala Likert dari 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=setuju, dan 4=sangat setuju. Nilai rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan ke dalam kelas interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala data harus interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah kelas yaitu7:

Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi pendapat responden sebagai berikut:

1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah 2. Nilai besar 1,75 – 2,49 = rendah 3. Nilai besar 2,50 – 3,24 = tinggi 4. Nilai besar 3,25 – 4,00 = sangat tinggi

6

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2008) h. 122

7

(51)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: 1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian.8

2. Kuesioner/Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.9 Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut fakta dan pendapat responden.

3. Kajian kepustakaan

Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan dan sebagainya). Dengan arti lain kajian kepustakaan adalah serangkaian ,kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, serta mengolah bahan penelitian.10 Jadi kajian kepustakaan itu merupakan kegiatan pengambilan data yang diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang tercetak seperti buku, dokumen, artikel, dan jurnal.

8

Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian (Jakarta:Penaku, 2010), h. 149 9

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 142

10

(52)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS 21 (Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia sebagai responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis dalam rangka penarikan simpulan. Pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum.11 2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas.12

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrument alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Suatu kuesioner dikatakan

11

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 19

12

(53)

valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid.

b. Uji Reliabiltas

Uji reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrument atau alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas

(54)

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.13 Selanjutnya dilakukan uji one sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.14 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar

13

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen (Yogyakarta,2004), h. 212-214

14

(55)

variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko.15

4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk teknik analisa data ini, penulis menggunakan survei langsung kelapangan melalui penyebaran kuesioner. Setelah dihitung dan data kuesioner didapatkan maka harus dihitung validitasnya. Dimana arti validitas itu sendiri adalah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pustakawan dalam meningkatkan informasi yang efektif bagi pemustaka dengan menggunakan Regresi Linier.

Hal ini Penulis ambil karena Regresi Linier ialah bentuk hubungan di mana variabel bebas X maupun variabel tergantung Y sebagai faktor yang berpangkat satu.

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut:

15

Santoso Singgih, Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS (Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2010), h. 213

(56)

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan Rumus di bawah ini :

a = (Σy) (Σx²) - (Σx) (Σxy) n(Σx²) –(Σx)²

b = n(Σxy) –(Σx) (Σy)

n(Σx²) –(Σx)²

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana:

a. Tentukan Tujuan dari melakukan Analisis Regresi Linear Sederhana b. Identifikasikan Variabel Faktor Penyebab (Predictor) dan Variabel

Akibat (Response)

c. Lakukan Pengumpulan Data

d. Hitung X², Y², XY dan total dari masing-masingnya e. Hitung a dan b berdasarkan rumus diatas.

f. Buatkan Model Persamaan Regresi Linear Sederhana.

g. Lakukan Prediksi atau Peramalan terhadap Variabel Faktor Penyebab atau Variabel Akibat.

(57)

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R₂) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.16

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.14 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel independen

16

(58)

atau bebas mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen atau terikat.

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H₀ diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H₀ ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

5. Analisis Korelasi

(59)

menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut17:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada) > 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas >0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

G. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.

1. Kompetensi Pustakawan (X)

kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) di perpustakaan. Dengan adanya kompetensi pustakawan dapat memberi pelayanan kepada seluruh pemustaka yang membutuhkan informasi tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama maupun umur.

17

(60)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).

2. Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka (Y)

Penyediaan informasi yang efektif bagi pemustaka merupakan sesuatu tujuan tertentu yang ingin dicapai seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), setuju (3), dan sangat setuju (4).

H. Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t (test) untuk melihat sejauhmana pengaruh (positif/negatif) variabel independent (X= Kompetensi Pustakawan) terhadap variabel dependent (Y= Penyediaan Informasi Yang Efektif Bagi Pemustaka)

Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut :

H0:ρ=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent (Y)

H1:ρ≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh negatif terhadap

variabel dependent (Y) Jika:

t hitung < t tabel maka h0 diterima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap variabel terikat

(61)
[image:61.595.105.539.142.530.2]

I. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Skripsi

No. Jenis Kegiatan

Bulan dan Tahun 2015

1 2 3 4 5 6

1. Penyerahan Proposal Skripsi dan Dosen

Pembimbing √

2. Pelaksanaan Bimbingan Skrispi √ √ √

3. Pengumpulan Literatur Mengenai Skripsi √ √ 4. Menyebarkan angket atau kuisioner kepada

responden √ √

5. Analisis Data dan Pengolahan Data √

6. Penyerahan Laporan Skripsi √

(62)

45

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia

(63)

2. Visi dan Misi Perpustakaan Universitas Al Azhar Indonesia a. Visi

Menjadi universitas terkemuka dalam membentuk manusia unggul dan bermartabat yang memiliki kemampuan intelektual, berlandaskan nilai-nilai spiritual, moral, dan etika Islami.

b. Misi

Menjamin ketersediaan sistem informasi yang handal dengan memanfaatkan teknologi informasi demi kelancaran kegiatan belajar mengajar dan penelitian ilmiah sehingga Perpustakaan UAI menjadi salah satu perpustakaan perguruan tinggi bertaraf internasional, dengan cara:

1) Menyediakan kemudahan akses ke berbagai sumber informasi ilmiah yang handal, mutakhir, dan berkualitas;

2) Memberikan layanan prima kepada pengguna perpustakaan dengan menyediakan bahan pustaka, baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik, dalam dan luar negeri;

3) Menjadi sarana penunjang yang handal dalam pelayanan Tri Darma Perguruan Tinggi; Menyelenggarakan proses pengadaan, pengolahan, perawatan dan pelestarian bahan pustaka untuk dimanfaatkan oleh Civitas Akademika;

(64)

5) Menjadikan Perpustakaan UAI sebagai pusat kegiatan ilmiah bagi segenap Civitas Akademika;

6) Melakukan kerjasama dengan lembaga informasi dari institusi lain dalam mengembangkan jaringan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan;

7) Mengupayakan, mengembangkan, dan mempertahankan kelangsungan operasional perpustakaan secara efisien dan efektif. 3. Personalia (Sumber Daya Manusia)

Kepala Unit Perpustakaan : Dra. Ernalia Subagio, MM. Sekretariat dan Administrasi Perpustakaan : Anita, S.Hum. Bagian Akuisisi dan Pengolahan : Yulia Endah Susanti, S.Hum. Bagian Pelayanan dan Sirkulasi : Noorma Setianti, S.Hum.; M. Riyadi, A.Md.; Hoirul Rizki H., A.Md.

[image:64.595.146.502.492.740.2]

Bagian Otomasi dan Digitalisasi : M. Luthfi, S.Hum. 4. Struktur organisasi

Gambar 4.1

Struktur Organisasai Perpustakaan

Bagian Akuisisi dan Pengolahan

Bagian Pelayanan dan

Sirkulasi

Bagian Otomasi dan Digitalisasi

Sekretariat dan Administrasi Perpustakaan

(65)

5. Koleksi

Koleksi perpustakaan meliputi buku-buku ilmiah, skripsi, CD, e-books, e-articles, e-journal, majalah, Artikel Jurnal UAI, laporan PKL, Laporan Penelitian dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat ditelusur melalui perpustakaan.uai.ac.id. Semua bahan pustaka diolah dengan menggunakan pedoman sistem DDC (Dewey Decimal Classification), yaitu sistem klasifikasi yang dipergunakan secara internasional.

6. Layanan

Jenis layanan-layanan yang berada di perpustaka

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Skripsi
Gambar 4.1 Struktur Organisasai Perpustakaan
Tabel 4.3 Pernyataan 1
Tabel 4.4 Pernyataan 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

katalog perpustakaan awalnya masih menggunakan katalog konvensional, katalog tersebut yang sering digunakan oleh pemakai dalam mencari informasi, bentuk katalog