• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji pertumbuhan tanaman jagung (zea mays l.) dan ka liandra mera h ( calliandra calothyrsus meisn.) pada tegakan acacia mangium willd. parung panjang bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji pertumbuhan tanaman jagung (zea mays l.) dan ka liandra mera h ( calliandra calothyrsus meisn.) pada tegakan acacia mangium willd. parung panjang bogor"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

UJI PERTU1VIBUHAN

tanaセセn@

JAGUNG

(Zea mays

L.)

DAN KA LTANDRA iVfERA H (

Calliandra calothyrsus

Meisn.)

P ADA TEGAKAN

Acacia mangium

\Villd.

PARllNG PANJANG BOGOR

Dwi Rahayu Ningtyas

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

U.JI PERTUMBUHAN TANAMAN .JAGUNG

(Zea mays

L.)

DAN KALTANDRA l\1ERAH

(Calliandra calotlzyrsus

l\1eisn.)

PADA TEGAKAN

Acacia mangium

\Villd.

PARUNG PANJANG BOGOR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Tslam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

Pembimbing I

NIP. 080 068 43

セ@

.Si

Oleh:

Dwi Rahayu Ningtyas

102095026495

Menyetujui.

Mengetahui,

Ketua Program Studi Biologi

DR. Lily Surayya Eka P, M.Env, Stud

Pembimbmg 2

(3)

PENGESAHAN UJJAN

Skripsi yang berjudul "Uji Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan

Kaliandra Merah ( Culliandra calot/zyrsus tvfeisn.) Pada Tegakan Acacia mangium

Willd. Parung Panjang Bogor" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang

Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 4 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI)

Program Studi Biologi.

Jakarta, Maret 2008

TimPenguji

Pengtui I

DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud

NIP. 150 375 182

PengLtji II

Priyanti, M. Si

NIP. 150 283 153

Mengetahui,

,>:;

セセーュゥセェェGD[|ヲLャ・ャゥ@ Jaya Putra, M.SIS

NIP. 150 317 956

ij

Ketua Program Studi Biologi

DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud

(4)

PERNYATAAN

DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN!

BENAR-BENAR BASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAI-!

DIA.TUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMTAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakaiia, Maret 2008

Dwi Rahayu Ningtyas

(5)

KATAPENGANTAR

Tiada kata yang pantas terncap selain mengucapkan pnji dan sy11k"llr kehadirat

Allah SWT., yang telah memberikan sega!a limpahm1 ralunat dan karunia-Nya yang

begitu besar, sehingga denga.'l izin-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

!111.

Pada kcsempatan m1 pula Penulis mgm menymnpaikan rasa terima kasih

kepada:

l. Kedua orang tua Penulis.

2. !bu Dr. Tati Rostiwati. M.Si, selaku dosen pembimbing pe1tama ym1g telah

membantu Penulis dalam menyelesaikau skripsi ini.

3. Bapak Ir. Muji Haryadi, MT. selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak DR. Syopiansyah Jaya pオエイセ@ M.SIS, selaku dekan fakultas sains dan teknologi.

5. Tbu DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud, selaku ketua program studi biologi

sekaligus dosen penguji pe1iama yang telal1 memberikan masukan dalam pennlisan

sklipsi ini.

6. Ibu Priyauti, M.Si, selaku doseu penguji kedua yang telah rnemberikan masukau

dalarn penulisan skripsi ini.

7. Thu Dasum.iati, M.Si, selaku dosen penguji seminar proposal dan hasil penelitian yang

telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

8. Bagian Kesatumi Pemangkuan Hulan (BKPH) Parung Panjang, ymig telah

memberikan izin kepada Penulis untuk mengadakan kegiatan penelitimi.

9. Selurnh pihak pendukung yang dengan permintaan maaf sebesar-besamya tidal' dapat

disebutkan satn per satu dalam tnlisan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya ballwa tulisan ini masih belnrn sempuma. Penulis

berharap adanya kritik dan sarmi sehingga dapat digunakan sebagai perbaikan dan bekal

pengalaman. Semoga tnlisan ini dapat memberikan manfaat dan sedikit memperkaya

pengetahuan dalam ilmu biologi. Amin.

(6)

ABSTRAK

DWI RAHA YU NJNGTYAS. Uji Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.)

dan Kaliandra Merah ( Cal!iandra calothyrsus Meisn.) Pada Tegakan Acacia

mangium Willd. Parung Panjang Bogor. Skripsi. Program Studi Biologi, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Uji pcrtumbuhan Tanarnan jagung dan kaliandra mcrah pada tcgakan Acacia

mangium lelah dilakukan di Parung Panjang, Bogor. Tuj uan penelilian yaitu

untuk mengetahui pertumbuhan jagung dan kaliandra rnerah di bawah tegakan A.

marzgium. Di dalam penelitian ini rnenggunakan tegakan A. mangium umur 1, 2,

dan 3 tahun. Rancangan percobaan berupa pembuatan petak tanam berukuran 4 x

3 m yang diulang sebanyak tiga kali. Basil penelitian memperlihatkan bahwa

tanaman jagung yang ditanam di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3

tabun tidak mampu tumbub dengan baik dengan nilai persen tumbub 100 %,

tinggi 53,36-76,19 cm, diameter 0,39-0,48 cm, dan berat leering tanarnan

1,68-3,77 gram, sedanglean pertumbuhan kaliandra di bawah tegakan A. mangium umur

1, 2, dan 3 tahun memililei persen tumbuh 32,22-37, 78 %, tinggi 15,11-17,81 cm,

dan berat leering tanaman 0, l 888-0,2959 gram.

(7)

ABSTRACT

DWI RAHA YU NINGTY AS. Growth Test of Com (Zea mays L.) and Red

Kaliandra (Ca!liandra w!othyrsus Meisn.) Under Acacia mangium Willd. stands

at Parung Panjang Bogor. Thesis. Biology Department, Faculty of Science and

Technology, State Islamic University SyarifHidayatullah, Jakarta, 2008.

Growth test of corn and red kaliandra under Acacia mangium stand was carried

out in Parung Panmg Panjang, Bogor. The aim of the research is to know about

growth ability of corn and red kaliandra under Acacia mangiwn stands. In this

research were used tree age class of A. mangium stands(!, 2, and 3 years). Size of

plot design was 4 x 3 m and each of them with 3 replicates. The result of the trial

showed that corn under Acacia mangiwn stands of l, 2, and 3 years has not ability

to f,>TOwth reasonably, with growth percent 100 %, height 53,36-76,19 cm,

diameter 0,39-0,48 cm, and dry weight 1,68-3,77 gram. In the other hand, red

kaliandra under A. mangium stands of 1, 2, and 3 years has growth percent

32,22-37,78 %, height 15,11-17,81 cm, and dry weight 0,1888-0,2959 gram.

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .... ... . . ... ... ... ... . ... . 16

16 17 17 18 3.! 3.2. Waktu dan Tempat ... . Bahan dan Al at . .. . . . . . . ... . 3.3. Teknik Sampling ... . 3.4. Teknik Pengumpulan Data ... . 3.5. Cara kerja ... ... .. . . .... . ... 19

3.6. Teknik Analisis Data... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... . ... . 4.1. Hasil ... . 22

4.1.1. Data Pertumbuhan tanaman jagung ... . 22

4.1.2. Data Pertumbuhan tanaman kaliandra merah ... 23

4.2. Pembahasan ... 24

4.2. l. Pertumbuhan Tana1nan Jagung ... 24

4.2.1.1. Persen tumbuh ... .... .. . ... ... .... .... .. 24

4.2.1.2. Tinggi dan Diameter ... 28

4.2.1.3. Bernt Kering ... 34

4.2.2. Pertumbuhan Tanaman Kaliandra Merah ... 35

4.2.2.1. Persen tumbuh ... 36

4.2.2.2. Tinggi ... 38

4.2.2.3. Bernt kering ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... ... ... 43

5.1. Kesimpulan ... 43

5.2. Saran... 43

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal.

l. Hasil perturnbuhan tanarnan jagung, j urnlah cahaya, dan analisis

tanah di bawah tegakan A. mangium mnur 1. 2. dan 3 tahun .. ... 22

2. Hasil perturnbuhan tanarnan ka!iandra rnerah, jurn!ah cahaya,

dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium urnur 1. 2.

(10)

No. l. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. DAFTAR GA.MBAR Judul

Daun, po long, dan bunga kaliandra ... .

Daun, polong, dan bunga Acacia mangium

[image:10.522.46.440.116.587.2]

Petak tanam percobaanjagung dan kaliandra ... .

Grafik persen tumbuh jagung pada tegakan A. mangium umur J , 2, dan 3 tahun ... .

Grafik tinggi jagung pada tegakan A. mangium umur I, 2, dan 3 tahun ... .

Grafik diameter jagung pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... . ... .

Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam jagung di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... .

Pe1iumbuhan tanamanjagung di bawah tegakanA. mangium

umur 1, 2, dan 3 tahun ... .

Grafik persen tumbuh kaliandra pada tegakan A. mangiwn

umur 1, 2, dan 3 tahun ... .

Grafik tinggi kaliandra pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... .

Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam kaliandra di bawah tegakanA. mangium umur I, 2, dan 3 tahun ... .

Pertumbuhan Tanaman kaliandra pada tegakan A. mangium

umur 1, 2, dan 3 tahun ... .

(11)

DAFT AR LAMPIRAN

No. Judul Hal.

1. Analisis statistik persen twnbuh tanaman jagung di bawah

tegakanA. mangium ... .

47

2. Analisis statistik tinggi tanaman jagung di bawah tegakan

A. mangium ... . 48

0

.). Analisis statistik diameter tanaman jagung di bawah tcgakan

A. 1nangium ... . 49

4. Analisis statistik berat kering tanaman jagung di bawah

tegakan A. mangium ... . 50

5. Analisis statistik persen twnbuh tanaman kaliandra di bawah

tegakan A. mangium ... . 51

6. Analisis statistik tinggi tanaman kaliandra di bawah tegakan

A. mangium ... . 52

7. Analisis statistik berat kering kaliandra di ba\vah tcgakan

A. mangium ... . 53

8. Data persen tumbuh., tinggi, dan diameter tanaman jagung

di bawah tegakan A. mangium ... . 54

9. Data persen tumbuh dan tinggi maksimal tanaman kaliandra

di bawah tegakan A. mangium ... . 55

10. Data berat kering tanaman jagung dan kaliandra di bawah

tegakan A . mangium ... . 56

I 1. Rata-rata intensitas cahaya matahari di lokasi tanam jai,rung

dan kaliandra ... . 57

I 2. Data jumlah pohon, tinggi dan diameter tanaman A. mangium

pada petak tanam jagung dan kaliandra ... . 58

13. Data iklim bulan April-Juli 2007 ... . 59

(12)

1.1. Latar Belakang

BABI

PENDAHllLllAN

Rutan dengan berbagai fungsinya bagi kehidupan manusia sangai penting

untuk dilesiarikan keberadaannya. Saat ini keberadaan dan kelestarian hutan di

suatu wilayah terus menurun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Masyarakat di dalam dan sekitar hutan umumnya memanfaatkan sumber daya

hutan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu pemanfaatan lahan hutan (berladang,

berkebun) dan pemanfaatan hasil hutan (kayu, rotan, madu). Tidak adanya

kesempatan kerja di luar pertanian serta kurangnya keterampilan kerja di bidang

lain memaksa penduduk di sekitar hutan memusatkan diri pada penggunaan

sumber daya hutan di sekelilingnya sebagai sumber bagi pemenuhan kebutuhan

pokok hidup mereka (Harun, 2002). Jika penggunaan sumber daya hutan ini tidak

diatur dengan baik, maka akan timbul perilaku negatif masyarakat seperti

perambahan hutan dan pencurian kayu. Hal ini akan mengakibatkan rusaknya

hutan dan menurunnya kualitas lingkungan.

Rusaknya hutan sebenarnya secara tidak disadari juga akan merusak masa

depan rakyat Indonesia. Hal ini dapat dirasakan dengan sulitnya menemukan

kembali sumber daya alarn yang biasanya mudah ditemukan

di

dalam hutan

karena sudah langka atau bahkan punah sama sekali. Selain itu, kerusakan hutan

(13)

Bercermin pada berbagai permasalahan dan bencana yang timbul akibat

kerusakan hutan maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan hutan yang dapat

menjaga keberadaaan, kualitas, dan fungsi hutan secara berkelanjutan. Sistem

tersebut adalah pengelolaan hutan Iestari, yang dapat diterapkan pada berbagai

model pengelolaan hutan, antara lain hutan tanaman. Hutan tanaman saat ini

sedang giat dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan bahan baku bagi industri kayu, kertas, rumah tangga, dan

lain-Iain (Manan, i997)_ Dalam rangka pengelolaan hutan yang lestari

pembangunan hutan tanaman harus memperhatikan berbagai aspek yang

menunJangnya. Salah satu aspek dari pengelolaan hutan yang dapat

meningkatkan produktifitas lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga

hutan dari kerusakan adalah dengan menerapkan agroforestry sebagai suatu

sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dan

tanaman pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan dan

peningkatan produktifitas tanah (Kadri, 1992 )_

Pemanfaatan lahan hutan dengan menanam jenis tanaman pertanian dan

jenis tanaman hutan Iainnya (hutan tanam campuran) pada tanaman pokok hutan

dapat dilakukan pada saat tanaman pokok tersebut berumur muda, karena pada

umur-umur awal, cahaya matahari masih sampai ke lantai hutan (Harun, 2002).

Cahaya pada tajuk Iapisan bawah tegakan hutan tidak selalu menyebar merata,

maka pemanfaatan cahaya diantara jenis tumbuhan akan berbeda sesuai dengan

(14)

Jagung merupakan jenis tanarnan yang bemilai ekonornis untuk

dikembangkan pada pola agroforestry. Selain berumur pendek, jagung dapat

dirnanfaatkan sebagai bahan rnakanan pokok disamping padi (Suprapto, 1990).

Untuk tanaman kehutanan, kaliandra dikenal sebagai jenis tanaman yang mudah

tumbuh dan memiliki nilai manfaat sebagai pakan temak, kayu bakar, perbaikan

tanah, dan produksi madu (Chamberlain, 2000).

Pemanfaatan lahan hutan pada tegakan Acacia mangium dengan ditanami

jagung dan kaliandra merah sejauh ini belum pemah dilakukan. Oleh karena itu,

penelitian untuk menguji pertumbuhan jagung pada tegakan hutan A. mangium

menjadi penting untuk dilakukan dengan harapan dapat memberikan informasi

ilmiah tentang kemampuan tumbuh jagung di lahan hutan A. mangium. Sedangkan

percobaan penanaman kaliandra merah pada tegakan A. mangium merupakan

penelitian pendahuluan, karena terbatas pada kemampuan tumbuhnya pada

tegakan A. mangium selama 13 minggu masa tanam. Selain itu, penanaman

kaliandra merah pada tegakan A. rnangium dapat dilakukan sampai batas waktu

tertentu selama tegakan A. mangium masih memberikan peluang pertumbuhan

tan a man.

1.2. Permasalahan

Pem1asalahan penelitian ini adalah bagaimana hasil pertwnbuhan tanaman

jagung dan kaliandra merah pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun

(15)

1.3. Hipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini adalah :

• Ho = Persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering jagung pada

tegakan A. mangium umur I, 2, dan 3 tahun adalah sama.

Hi = Persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering jagung pada

tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun adalah berbeda.

Ho = Persen tumbuh, tinggi, dan berat kering kaliandra merah pada

tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun adalah sama.

Hi = Persen tumbuh, tinggi, dan berat kering kaliandra merah pada

tegakan A. mangiwn umur 1, 2, dan 3 tahun adalah berbeda.

1.4. Tujuan

Tuj uan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui berapa persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering

tanaman jagung pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun.

2. Mengetahui berapa persen tumbuh, tinggi, dan berat leering tanaman

kaliandra merah selama 13 minggu masa tanam pada tegakan A. mangium

(16)

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah :

I. Dinas kehutanan

Sebagai bahan informasi ilmiah dan pertimbangan dalam merumuskan

kebijakan bai,,>i pemerintah daerah tentang ketepatan pemilihan jenis yang

ditanam dalam sistem agroforesiry.

2. Peneliti

Sebagai salah satu landasan untuk penelitian-penelitian serupa.

3. Masyarakat

Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan dan

pengembangan pemilihan jenis tanaman yang tepat untuk ditanam dalam

(17)

BAB IT

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pola Tanam Agroforestry

Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai

perlindungan tanah, ildim, sumber air, pemenuhan kebutuhan akan kayu, dan

produk lainnya tetapi juga ditujukan untuk mendayagunakan semua lahan demi

kepentingan masyarakat (Ruhimat dan Suryanto, 2003). Salah satu cara yang

dapat mendayagunakan lahan hutan secara optimal, terencana, dan terarah adalah

dengan menggunakan teknik agroforestry. Agroforestry merupakan suatu sistem

pengelolaan lahan yang berasaskan kelestarian untuk meningkatkan hasil lahan

secara keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman pertanian

dan tanaman hutan dan atau hewan secara bersamaan atau berurutan pada unit

!ahan yang sama, dan menerapkan cara-cara pengelolaan yang sesuai dengan

budaya penduduk setempat (King dalam Departeman Kehutanan, 1992).

Dalam seminar agroforestry dan pengendalian perladangan berpindah di

Jakarta tahun 1981, agroforestry didefinisikan sebagai suatu metode penggunaan

lahan secara optimal, yang mengkombinasikan sistem-sistem produksi biologis

yang berotasi pendek dan panjang (suatu kombinasi produksi kehutanan dan

produksi biologis lainnya) dengan suatu cara berdasarkan asas kelestarian, secara

bersamaan atau berurutan dalam kawasan hutan atau di luamya, dengan bertujuan

(18)

Menurut Satjapradja (1982) keuntungan pelaksanaan sistem agrojorestry

dapat meliputi hal sebagai berikut :

1. Dalam bentuk agroforestry, diperoleh tegakan yang tidak homogen dan tidak

seumur yang terdiri dari 2 strata atau lebih. Dengan bentuk tegakan demikian,

tajuk tegakan dapat menutup tanah, sehingga terhindar dari erosi dan

produktifitasnya dapat dipertahankan.

2. Para petani yang bermukim di sekitar hutan dapat mengolah lahan, dengan

menanam tanaman pertanian dan hijauan makanan ternak disamping menanam

pohon komoditi utama kehutanan.

3. Dalam bentuk agroforestry, diperoleh bentuk hutan serbaguna yang dapat

memenuhi kebutuhan majemuk seperti kayu pertukangan, kayu bakar, bahan

pangan, madu, obat-obatan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat

meningkatkan produktifitas lahan.

Beberapa bentuk agroforestry menurut King daiam Departemen

Kehutanan (1992 ), yaitu :

I. Agrisilviculture, yaitu penggunaan lahan secara sadar dan dengan

pertimbangan yang masak untulc memproduksi sekaligus hasil-hasil pertanian

dan kehutanan.

2. Sylvopastoral system, yaitu sistem pengelolaan lahan hutan untulc

menghasilkan kayu dan untuk memelihara ternak.

3. Agrosylvo-pastoral system, yaitu sistem pengelolaan hutan untuk

memproduksi hasil pertanian dan kehutanan secara bersamaan, dan sekaligus

(19)

4. lvfultipwpose forest tree production, yaitu sistem pengelolaan dan penanaman

berbagai jenis kayu, yang tidak hanya untuk hasil kayunya, akan tetapi juga

daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan

manusia atau pun pakan temak.

Pelaksanaan agrisiivikultur oleh Perum Perhutani lebih dikenal sebagai

tumpangsari. Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan tumpangsari sejak

tahun 1873. Dalam tumpangsari, petani diperbolehkan mengusahakan tanah lmtan

dengan tanaman pangan semusim disamping tanaman pokok kehutanan (Sukandi

et al., 2002).

2.2. Jagung (Zea mays L.)

2.2.1. Sifat Morfologi

Jagung termasuk ke dalam famili Poaceae (Gramineae). Tinggi tanaman

bervariasi an.tarn 125-250 cm. Tanaman ini memiliki akar serabut, menyebar ke

samping, dan ke bawah sepanjang sekitar 25 cm. Batang berbuku-buku,

berbentuk bulat dengan penampang melintang 2-2,5 cm. Daun terdiri atas pelepah

dan helaian. Helaian daun memanjang dengan ujung meruncing. Bunga jagung

berumah satu, dimana bunga jantan terletak terpisah dengan bunga betina. Bunga

jantan pada ujung batang menjadi bulir yang rapat, sedangkan bunga betina

menjadi bulir yang soliter di ketiak daun berbentuk tongkol. Baka] buah

berbentuk telur. Tangkai putik sangat panjang, dengan ujung yang bercabang dua

(20)

cm. Biji jagung terletak pada tongkol yang tersusun memanjang. Pada tongkol

tersimpan biji-biji jagung yang menempel erat (Suprapto, 1990).

2.2.2. Syarat Tumbuh

lklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah

daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub tropis/tropis yang

basah. Jagung dapat tumbuh di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di

daerah pegunungan dengan ketinggian antara I. 000- L 800 meter di atas

pennukaan laut (dpl). Temperatur yang dikehendaki tanamanjagung antara

21°C-300C, tetapi temperatur optimum adalah antara 23°C-27°C. Jagung dapat tumbuh

pada curah hujan 250-5.000 mm/th. Jagung juga tidak memerlukan persyaratan

tanah yang khusus, pH tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal

tanamanjagung ialah pH 5,5-6,5 (Anonim, 1993).

2.2.3. Manfaat

Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain

gandum dan padi. Produksi jagung yang berupa biji jagung dapat dikonsumsi

langsung oleh manusia, baik disajikan dalam bentuk makanan maupun diproses

terlebih dahulu me11iadi beras atau tepung. Jagung merupakan salah satu jenis

bahan makanan yang memiliki kalori yang hampir sama dengan kalori yang

terkandung pada padi dan kandungan protein di dalam biji jagung sama dengan

kandungan protein pada biji padi (Suprapto, 1990). Selain sebagai sumber

karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan daun maupun

tongkolnya), diambil minyaknya (biji), dibuat tepung (tepung jagung atau

(21)

utanw. da(i wmbu utama ini muncul ;,umbu sekunder yang hcrcabang

「・イー。ウ。ョァセQョ@ dan saling berhadapan. Pasangan hela1 daun tersusun sepan.:ang

su1nbu sekundcr (Gainbar 1 ). Panjang daun utarna dapat n1encapai 20 Cin dan

Jebarrn·a rncncapai 15 cm. Bunga rnenjadi rnalang dari pangkal ke ujung selama

beberapa bu!an. Bunga ini rnekar selama satu malam saja dengan benang-benang

1nencolok yang u1numnya bef\varna putih dl pnngkalnya dan n1erah di ujungnya.

Bunga bergeroinbol di sekitar ujung batang. Benang sari ie1nbut ber\-varna rnerah

dan kepa!a sari berwarna kuning \Powell, 2001 J.

,}

セ@

(22)

1-Po long terbentuk selama dua sampai empat bulan dan ketika sudah masak,

panjangnya dapat mencapai 14 cm dan lebarnya 2 cm. Polong berbentuk lurus

dan berwarna agak coklat dan berisi 8-12 bakal biji yang akan berkembang

menjadi biji oval yang pipih. Permukaan biji yang sudah matang berbintik hitam

dan terdapat tanda yang khas berbentuk ladam kuda pada kedua permukaannya

yang rata. Biji yang masak panjangnya dapat mencapai 8 mm dan kulitnya keras

ketika ditekan dengan kuku. Di Indonesia, kaliandra menghasilkan biji dari bulan

Juli sampai November.

2.3.2. Syarat Tumbuh

Kaliandra merah tumbuh pada lingkungan yang beragam, mulai dari

daerah kering musiman sampai hutan basah sampai ketingggian i.800 m dpL Di

sebaran alaminya, kaliandra tumbuh pada daerah yang mempunyai curah hujan

700-5000 mm/th, biasanya dengan satu musim kering yang pendek antara 3-4

bulan, dan pada sebaran tanah masam. Sedangkan kondisi optimal untuk

penanaman kaliandra adalah curah ィセェ。ョ@ 1000-4000 mm/th, musim kering yang

pendek (tidak lebih dari 4 bulan), dan ketinggian 200-1800 m dpL Jenis ini hidup

pada berbagai tipe tanah dan tampaknya tahan terhadap tanah yang agak masam

dengan pH sekitar 4,5. Jenis ini tidak tahan terhadap tanah yang drainasenya

(23)

2.3.3. Manfaat

Manfaat kaliandra merah menurut Chamberlain (2000 ), diantaranya

adalah:

!. Pakan temak

Daun kaliandra segar merupakan sumber protein yang baik untuk diet sapi,

kambing, dan domba. Daun sangat merangsang bila diberikan ketika segar,

tetapi bila dikeringkan, daun dicampur dengan sumber makanan lain seperti

jerami, rumput, atau tebu.

2. Kayu bakar

Kaliandra tumbuh dengan cepat dan mudah bertunas. Batang yang kecil dan

cabang merupakan sumber kayu bakar yang sangat bermanfaat. Kerapatan kayu

cukup tinggi, mudah terbakar, dan dapat digunakan untuk pembuatan arang.

3. Produksi madu

Kaliandra ditanam untuk produksi madu di Indonesia. Lebah mengunjungi

bunga pada pagi hari untuk mengumpulkan nektar yang tersisa setelah

pemekaran pada malam hari. Kualitas madu yang dihasilkan sangat baik dan

mempunyai aroma buah yang tajam.

4. Kegunaan lain

Kaliandra juga digunakan sebagai pelindung kopi, satu-satunya kegunaan

yang menyebar luas di sebaran alaminya, dan di Sri Lanka dan Indonesia

(24)

2.4. Mangium (Acacia mangium \Villd.)

2.4.1. Sifat Morfologi

Mangium tennasuk kedalam famili Mimosaceae. Mangium merupakan

pohon vang tingginya I 0-30 m. Si stem perakarannva dangkal dan tersebar.

Diameter batang l 5-45 cm, tajuk mernbulat simetris, kulit batang berwama coklat

tua, dan beralur-alur di bagian dasamya. Daun hanya terdiri aras tangkai saja, dan

tangkai biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun semu

{filodiaL Panjang filodia mencapai 25 cm dan lebar 6-l 0 cm dengan 4

pertulangan daun rnembujur keluar dari pangkaL Bunga rnuncul dari ketiak daun

bagian atas, berbentuk bulir berwama putih kekuningan dengan panjang mencapai

IO cm. Polongnya linear, agak keras, panjang 7-8 cm, dan lebar 3-5 mm (Gambar

2 I. Polong akan kering merekah serta melingkar ketika masak (Doran dan

(25)

2.4.2. Syarat Tmnbuh

Menurut Nationai Research Council ( 1983 ), A. mangiwn merupakan jenis

asli dari Australia dan Indonesia bagian timur (Maluku dan lrian Jaya). Populasi

penyebarannya mulai dari batas utara Irian Jaya sampai bagian selatan

Queensland, Australia. Jenis ini tumbuh mulai daerah datar sampai daerah

perbukitan, biasanya menyebar pada ketinggian 300 m dpl. Rata-rata curah hujan

yang dibutuhkan berkisar antara l.500-3.000 mm/th, sedangkan rata-rata suhu

udara maksimum yang diperlukan adalah 31°C-34°C dan suhu udara minimum

12°C-l6°C. A. mangium menyebar pada berbagai tipe tanah yang berasal dari

bahan induk yang masam dan tumbuh baik pada tanah yang tererosi, berbatu-batu,

dan lapisan tanah mineral yang tipis (Anonim, 1999).

2.4.3. Manfaat

Penanaman A. mangium di lndonesia terutama sebagai penghasil kayu

pulp (riap 43,9 m3,'ha; daur 10 th). Pemanfaatan lain sebagai kayu bakar, kayu

(26)

BAB ID

METODOLOGi PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di hutan tanaman A. mangium, Bagian

Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parung Panjang, Bogor. Peneiitian

dilakukan selama 3 bulan, yaitu dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2007.

Lokasi penelitian terietak di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan

(BKPH) Parung Panjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Secara

gcografis, BKPH Parung Panjang berada pada kisaran antara 6°21 '00"-6°26'59"

LS dan 106°20'-106°52 BT. BKPH Parung Panjang memiliki kawasan hutan

seluas 5.342,90 ha dan berdasarkan hasil inventarisasi hutan merupakan kelas

perusahaan A. mangium.

Kondisi fisik lokasi penelitian memiliki iklim basah (ripe hujan A-B)

dengan rata-rata curah hujan 2.222-2.399 mm/th. Topografi di wilayah BKPH

Parung Panjang umumnya bervariasi mulai dari datar, landai, hingga berombak.

Secara fisiografi termasuk dataran dengan kelerengan < 8 %. Jenis tanah di

wilayah BKPH Parung Panjang adalah podsolik merah sampai kuning (Perum

(27)

3.4. Telmik Pengurnpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer meliputi pengukuran persen tumbuh, tinggi, diameter,

berat kering tanaman, dan intensitas cahaya matahari. Data sekunder meliputi

analisis tanah di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3 tahun.

Data Primer :

1. Persen tumbuh tanaman

Persen tumbuh tanaman dihitung dengan cara membagi antara jurnlah

tanaman yang hidup dengan jumlah seluruh tanaman yang ditanam. Persen

tumbuh tanaman dihitung mulai I Minggu Setelah Tanam - 9 Minggu Setelah

Tanam (MST).

2. Tinggi tanaman

Pengukuran dilakukan dengan menghitung tinggi batang di atas pennukaan

tanah sampai ujung daun teratas menggunakan penggaris dan meteran. Tinggi

tanaman diukur setiap 2 minggu sekali, mulai 3 MST-9 MST.

3. Diameter batang

Pengukuran dilakukan dengan mengukur diameter tanaman menggunakan

jangka sorong pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah. Diameter batang

diukur setiap 2 minggu sekali, mulai 3 MST-9 MST.

4. Bernt kering tanaman

Pengukuran berat kering tanaman dilakukan dengan mencabut semua

tanaman yang hidup hingga ke akar-akarnya, kemudian dipisahkan antara akar,

(28)

dengan menggunakan kertas amplop untuk kemudian dikeringkan di dalam oven

pada suhu l 05°C selama 24 jam (Stewart et al., 2004 ).

5. Intensitas cahaya matahari

Intensitas cahaya matahari di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3 tahun

diukur dengan menggunakan lux meter. Pengukuran cahaya matahari dilakukan

padajam 08.00-10.00-13.00-15.00.

Data sekunder :

Analisis tanah dilakukan dengan mengambil contoh tanah di setiap petak tanam

pada tegakan A. mangium dan di luar tegakan (kontrol). Tanah dipero!eh dari

beberapa lubang dan diambil secara acak pada kedalaman 20-40 cm (Rosmarkam

dan Yuwono, 2002). Selm1jutnya tanah dianalisa di laboratorium tanah,

SEAMEO-Biotrop, Bogor.

3.5. Cara Kerja

Tahapan ォ・セェ。@ yang dilakukan adalah :

1. Tiga buah plot utama penanaman jagung dan kaliandra ditentukan pada

setiap lokasi tegakan A. mangium J, 2, dan 3 tahun beserta kontrol (luar

tegakan) dengan arah memanjang dan berukuran 64 x 3 m.

2. Setelah pembuatan plot tanam, selanjutnya dilakukan pembersihan lahan

dari alang-alang dan tumbuhan pengganggu lainnya.

3. Pada plot utama tersebut lalu dibuat sub plot jagung dan ka!iandra yang

ukuram1ya 4 x 3 m. Setiap sub plot jagung dan kaliandra diulang sebanyak

(29)

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering tanaman

jagung dan kaliandra merah menggunakan perhitungan statistik one way ANO VA

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas. Pada tingkat

sib'Ilifikansi (a) 5 % :

• Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima

(30)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasii

4.1.l. Data Pertumbuhan Tana man Jagung

Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman jagung di bawah

tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahw1 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasii pertlUnbuhan tanaman jagung, jllllllah cahaya, dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun

I

! Parameter pertumbuhan

Persen tumbuh (%)

I

Tincmj (cm)

I oo

I

Diameter (cm) Be rat kering am)

I

·Tumlah cahaya yang diukur ada ukul

I

os.oo

I

100

loo

loo

1100

i

62,76 53,36 76,19 167,51

I

0,41 0,39 0,48

I

1,49

1,9 1,68 3,77 120,82

760 1.520 7.590

6.860 2.860 4.673 9.810 I

I

1 10.00 13.00

I

Qセセセイ。エ。@

ェセゥゥGゥNi。ィ@

polio;

1330

6.217

I

4-430 2.893 8.040

セ@

I 370

I

720 12Q ____

t

QNTセ@

4 4 2

o

I

I.

A. manuium I Kimia tanah

pH 5,1 I 4,9 5,2 5,4

I

N total(%) 0, 13

I

0, 11 0, 11 0,09

Ptersedia(ppm) 6,8 4,9 12,4 10,3

Ca (meq/100 t,>r) 4,16 3,21 5,26 1,14

Mg (meq/l 00 gr) 1 2,08 1,92 3,26

JI

0,92

K (meq/100 gr) 0,67 0,61 0,84 0,22

⦅セiセjZセセセセセセセI⦅⦅@

_____

セセQ_⦅@

セセMセXMセヲセ[F⦅@

MセZAセ@

__ _

Fisik tanah Pasir (%)

1 Debu (%)

I

Liat (%)

12,4 45,8

I 41,8

11,3

iZセZ[@

39,5 14,3 46,2 [image:30.525.75.439.190.697.2]
(31)

4.1.2. Data Pertumbuhan Tanaman Kaliandra Merah

HasiJ pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kaliandra merah

[image:31.521.74.423.191.620.2]

di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Hasil pertumbuhan tanaman kaliandra merah, jumlah cahaya, dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3

tahun

ャセ。イ。ュ・エ・イ@

pertumbuhan t・セ。ォ。ョ@ A. mamtium <umur)

I

1th 2th 3th kontrol

セ@

Persen tumbuh (%) 32,22 37,78 33,90 32,22

I

Tinggi (cm) 17,70 115,11 17,81 12,62 I

Bera! kering (gram) o,29s9 0,1888

I

0,2138 0,1963

Jumlah cahaya yang

_J

diukur nada nukul I

I

08.00 1.423 1433

i

2.940 8.120

I

1 10.00 18.080 I 5.850 4.250 9.173

I

13.00 7.830

セ@

4.970 2.650 8.157

15.00 380 230 230 1.857 I I

Rata-rata jumlah pohon

4 I 6 2 10

セ@

A. 11ta11Rium :

Kimia tanah I

1pH 5,1 4,9 15,2 5,4

I

JN total(%) 0,13 0,11 0,11 0,09 I

I

P tersedia (ppm) 6,8 4,9 112,4 10,3

Ca (meq/100 gr) 4, 16 13,21

I

5,26 1, 14

Mg (meq/100 gr) 2,08 1,92 J 3,26 0,92

K ( meq/l 00 gr) 0,67 0,61 0,84 0,22

Na (meq/100 gr) 0,46 0,34 0,39 0,13

KTK (mea/100 gr) 14,35 10,68 12,56 9,68

Fisik tanah

1 Pasir (%) 12,4 111,3 14,3 12,8

I

Debu (%) 145,8 46,2 39,5 44,5 I
(32)

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pertumbuhan Tanaman Jagung

4.2.1.1. Persen tumbuh

Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifikansi (ci) 5

%, hasil persen tumbnh jagung di bawah tegakan A. mangium nmnr

l, 2, dan 3 tahnn tidak mennnjnkkan perbedaan yang signifikan

dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,070 (Lampiran 1 ).

Dari segi grafik, dapat diketahui bahwa rata-rata persen

tumbuhjagung pada tegakan 1, 2, dan 3 tahun awalnya adalah 100

%. lni dipengaruhi oleh air, udara, cahaya, dan suhu di bawah

tegakan mendukung untuk perkecambahan. Kondisi di bawah

tegakan yang cukup lembab menyebabkan perpaduan antara air

clan udara mengakibatkan larutnya endosperm di dalam biji.

Demikian pula pernapasan menjadi semakin giat yang

menghasilkan tenaga. Tenaga ini digunakan nntuk mengangknt

zat-zat yang larut ke jaringan-jaringan titik tumbuh calon akar dan

calon batang, sehingga ierjadi pembelahan sel-sel pada jaringan

titik tumbnh tersebnt yang pada akhimya menembus knlit biji dan

tnmbnh menjadi tanaman.

Setelah 3-9 minggu, persen tumbuh jagung pada tegakan

dan 2 tahun menurun hingga 0 %, sedangkan di lokasi 3 tahun

(33)
[image:33.527.88.441.75.501.2]

Gambar 4. Grafik persen tumbuh _1agung pada tegakan

--1 ョQQtョ\イゥQQQセQ@ nrnnr l ') r-f:::in ·"{ エセィNョョ@

·-·

···-···.:::.··-''· -···-· ., .;..' --··..; _,_.._ ___ _

MMMMセMMᄋMMMᄋᄋMMMMMMMMM - - -

---!

I -+-TegakanA. mangium 1 lh

!

i⦅ZセZZZZZZZZZZセZZ@

I

BᄋGMセGBG@ LuarTegakan (kontrol}

minggu setclahtanam

Jumlah tanaman A. mangium pada plot tegakan umur i

tahun lebih banyak ( 4 pohon) dibandingkan tegakan 3 tahun (2

pohon). Selain itu jenis tanaman lain seperti rumput di sekitar

tegakan A. mangium I tahun juga cukup dominan. Karena terjadi

persaingan antara jagung, A. mangium dan gulma dalam

penggunaan secara bersama unsur-unsur abiotik seperti air, cahaya,

hara, dan udara maka keadaan ini menjadi salah satu penyebab

penurunan persen tumbuh jagung di bawah tegakan 1 tahun.

Sifat tanah di bawah tegakan 1 tahun memiliki kesuburan

yang rendah, dilihat dari nilai kapasitas tukar kation (KTK) yang

rendah (14,35 meq/100 gr). Karena KTK erat hubungannya

dengan kesuburan tanah, maka tanah dengan KTK rendah, kurang

mampu menyediakan unsur hara secara lebih baik daripada tanah

(34)

basa rendah yang dapat mengurangi kesuburan tanah. Tanah

dengan kejenuhan basa rendah berarti kompleks jerapan koloid

tanah lebih bayak diisi oleh kation-kation asam yaitu Al+++ dan 1-1+

Apabila jumlah kation asam terlalu banyak, temtama Al+++ dapat

merupakan racun bagi tanaman (Hardjowigeno, 2003).

Pada nilai KTK yang rendah, unsur-unsur hara makro

sukar !amt, sedangkan tanaman membutubkan unsur tersebut

dalam jumlah yang banyak dibandingkan unsur hara mikro.

Keadaan ini menyebabkan jumlah tanaman jagung di bawah

tegakan 1 tahun menjadi berkurang karena tidak mampu

beradaptasi terhadap kondisi tersebut.

Pada tegakan 2 tahun, persen tumbubnya menurun lebih

cepat dibandingkan tegakan I tahun. Faktor yang menghambat

penumnan persen tumbuh jagung di bawah tegakan 2 tahun adalah

jumlah cahaya harian yang lebih rendah di lokasi tersebut

dibandingkan tegakan I dan 3 tahun (Tabel 1 ). Jumlah cahaya ini

diperlukan untuk perlumbuhan tanaman dalam menghasilkan

karbohidrat yang akan ditranslokasikan ke organ-organ tanaman

yang sedang tumbub. Karbohidrat sebagai substrat respirasi

jumlahnya berkurang sebagai akibat rendahnya fotosintesis, maka

energi untuk pertumbuhan juga nilainya rendah. Hasilnya,

tanaman jagung di lokasi tegakan 2 tahun mengalami hambatan

(35)

tanaman jagung di lokasi tegakan 2 tahun mengalami hambatan

pertumbuhan.

Pada tegakan 3 tahun, persen tumbulmya relatif lebih

besar dibandingkan tegakan J Jan 2 tahun. Faktor penyebabnya

ialah sifat fisik tanah yang dominan bertekstur liat ( 46,2 %).

Tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka setiap satuan berat

mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan

menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno,

2003). Faktor lainnya juga adalah keadaan di sekitar tempat

tumbuh jagung pada tegakan 3 tahun relatif sedikit dari adanya

tanaman pengganggu dan hama yang menyerang tanaman

dibandingkan pada tegakan 1 dan 2 tahun.

Dari keempat faktor yang mempengaruhi rendahnya

persen tumbuh jagung di bawah tegakan A. mangium yaitu cahaya

matahari, air, hara, dan udara (C02), maka semuanya saling

berkaitan. Pada tegakan I tahun sinar matahari yang masuk lee

bawah tegakan cukup besar, tetapi proses fotosintesis juga menjadi

kurang efektif tanpa dibantu oleh penyerapan air dan hara dari

dalam tanah. Adanya kompetisi dalam penggunaan unsur-unsur

pertumbuhan inilah yang menyebabkan rendahnya persen tumbuh

(36)
[image:36.525.88.437.110.601.2]

Gambar 5. Grafik tinggi tanaman jagung pada tegakan A.

1nungi1tn1 un1ur 1, 2, dan 3 tahun

EG , - - - ··1

160 セMMMMMM MᄋMNMMセMゥゥL@ Mセj@

14() f - - - . - - - r - - - ; 1?<) _i - - - MBGセ@ .... - - -MセMMMゥ@

: /g· i

1

100 i - - - r - - - ; · -• - Tegakan A. mangium 2th

--ill---t・ァセォ。ョ@ A mangimn 3 !h

セ@ :::: , - .

---·---eo i /

Gambar 6. Grafiic diameter tanaman Jagung pada tegakan

j4. n1angitan umur 1, 2, dan 3 tahun

E

,::.

'

E

0

··

-1.6

·;_.;

12

1

08

06

I

I

!

I

!

I

t--G

I

iii

3 5

minggu setelall tam1m

9

-+-Tegakan A mangium 1 th

., Tegakan ./.\. mangium 2th --.;;---Tegakan A mangium 3th -M'-- Luar Tegak.an (kontrol)

Rendahnya pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman

jagw1g di bawah tcgakan 1, 2, dan 3 tahun diantaranya adalah

(37)

Fluktuasi cahaya matahari yang masuk ke bawah teg-dkan

1, 2, dan 3 tahun dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Grafik fluktuasi cahaya matahari pada iokasi tanam

"

" "

'

>

-=

ゥセhョゥョッ@ d1 ィセョvAゥィ@ ヲᄋーNッMセャ」セョ@ d 1J-,1t!Y1t.--ri11m 1H1111r 1 7 イィセョ@

J .... t::> ... ··o ... - •· ... "'""tr•-· ... · •· ' ·-· ᄋッᄋセNNN@ ... · セ@ -, ... .

3 tahun

12000 イMセMMMMMMM

-i

'

11).JOG T-. - - -

---·---!!ODO 6000 4000 '.2000 0 i

1-' ' ' , ... '

j

- - -. ..:.·----•.---!

..-·!l!k

A;

./

...

, M|セᄋLセ@

..

·;;; i

j_ MセMMMMMMMMMZZNGfL⦅⦅⦅⦅⦅⦅ェ@ iii

3 10

f-...;. -TeqakanA manaium i - -

th!

セ@

I --!!-T egakan A. mangium 2 th i

! i

t・ァ。セL。ョOᄏN@ msng):_,,"TI 3 !h !

i ·

LuarTegakan(kontroQ \ [image:37.525.86.439.176.497.2]

セMMMMMMMセMMMQ@

Grafik radiasi cahaya sepanjang satu hari diperoleh kurva

yang mulai rendah pada pagi hari, lalu memuncak pada tengah hari

dan kemudian menurun pada sore hari. Karena fotosintesis ilu

salah satunya dipengaruhi oleh cahaya, maka grafik kegiatan

fotosintesis pun serupa dengan grafik tersebut.

Cahaya yang diserap tanaman jagung bergantung pada

jumlah dan kualitasnya. Jumlah cahaya ditentukan dari berapa

banyaknya smar yang diserap sedangkan kualitas cahaya

ditentukan oleh panjang gelombang.

Akibat penutupan tajuk A. mangium menyebabkan

(38)

respirasi menyebabkan pertumbuhan tanaman juga menjadi rendah

(Gambar 8).

Dari segi pH tanah, di ketiga lokasi tegakan memiliki pH

antara 4,9-5,4 (masam), kandungan N total yang rendah

(1,08-1,52%), dan hara makro seperti P, Ca, Mg, dan Na yang umumnya

rendah (Tabel I). Pada pH masam, kebanyakan unsur hara tidak

mudah !amt dalam air sehingga tidak mudah diserap tanaman.

Selain itu, pada pH yang masam, unsur-unsur makro tidak mudah

larut sehingga banyak ditemukan unsur mikro yang menjadi racun

bagi tanaman. Pada pH tanah yang masam, penghancuran bahan

organik lambat sedangkan bahan organik sangat untuk diperlukan

oleh tanaman.

Unsur N juga diperlukan untuk semua kehidupan tanaman

yaitu untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman.

Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N berwarna lebih

hijau. Gejaia kekurangan N pada tanaman menghasilkan

pertumbuhan tanaman yang kerdil, perturnbuhan akan terbatas, dan

daun-daun meajadi kuning dan gugur (Hardjowigeno, 2003 ).

Pertumbuhan jagung yang rendah dapat pula disebabkan karena

(39)

Aki.bat kekurangan unsur fosfat (P) menyebabkan unsur

tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman sehingga timbul gejala

pertumbuhan tanaman yang kerdil karena pembelahan set

krganggu.

Ca diambil tanaman dalam bentuk Ca2+ Ca diperlukan

tanaman untuk penyusunan dinding sel tanaman, pembelahan sel,

dan untuk pertumbuhan. Rendahnya kandungan Ca di dalam tanah

menyebabkan tunas dan akar tidale dapat berleembang learena

pembelahan sel terhambat (Hardjowigeno, 2003).

4.2.1.3. Berat Kering

Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifileansi (a) 5

%, hasil berat keringjagung di bawah tegakan A. mangium umur I,

2, dan 3 tahun menunjukkan perbedaan yang signifilean dengan

nilai probabilitasnya sebesar O,OOO(Lampiran 4).

Rendahnya berat leering tanaman jagung di 3 loleasi

tegakan (1,68-3,77 gram) juga berkaitan dengan laju fotosintesis

dan penyerapan air dan hara mineral di dalam tanah yang

berpengaruh terhadap penumpulean bahan leering tanaman. Jilea

fotosintesis berjalan optimal dan air serta hara yang diserap

tanaman cukup maka bahan kering yang dihasilkan juga tinggi

sebagai aleibat dari translokasi hasil fotosintesis ke selumh bagian

(40)

Rendahnya berat kering tanaman jagung dipengarnhi

oleh fotosintesis yang kurang optimal karena pengarnh jumlah

cahaya yang rendah serta ketersediaan hara di dalam tanah yang

jumlahnya sangat rendah.

Tanaman memerlukan perpaduan antara jumlah cahaya

yang cukup dengan air serta hara yang diserap. Energi metabolik

diperoleh dari respirasi tanaman. Bila energi yang dihasilkan

untuk pertumbuhan rendah akibat dari rendahnya penyerapan

cahaya, maka substrat hasil proses fotosintesis yang disalurkan ke

seluruh bagian tanaman juga akan rendah. Akibatnya bahan kering

yang dihasilkan juga rendah.

Rendahnya kemampuan hidup tanaman di bawah tegakan

po hon tel ah diketahui sebelumnya. Seti aw an (2004) mengt\i i coba

tanaman kapulaga yang ditanam di bawah tegakan Agathis

loranthijolia Salish. dan Pinus merkusii Jungh et De Vries.

Hasilnya tanaman kapulaga yang ditanam di bawah tegakan A.

loranthifi1lia dan P. merkusii mengalami hambatan pe1turnbuhan,

diindikasikan dari rendahnya nilai-nilai parameter pertumbuhan

tanaman. Hal ini terjadi karena terdapatnya beberapa komponen

fisik lingkungan yang ketersediaannya di lapangan dalam jw11lah

yang rendah serta tidak memenuhi persyaratan pe1tumbuhan

(41)

tumbuh diduga disebabkan karena proses imbibisi yang tidak

sempurna sehingga tidak menghasilkan perkecarnbahan.

4.2.2.2. Tinggi

Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifikansi (a) 5

%, basil tinggi kaliandra di bawah tegakan A. mangium urnur I, 2,

dan 3 tahun tidak rnenunjukkan perbedaan yang signifikan dengan

nilai probabilitasnya sebesar 0,646 (Lampiran 6).

Dari segi grafik, terlihat bahwa terjadi peningkatan tinggi

tanamankaliandraantara 15,11-17,81cm(Gambar10).

Gambar l 0. Grafik tinggi kaliandra merah pada tegakan A.

mangium umur 1, 2, dan 3 tahun

i

I

I

I

I

I E

I

セ@

I c

I :+::

I

I

o

1 4 7 10 13

• + • TegakanA. mangium 1th

-+-TegakanA. mangium 2th

-;,-TegakanA mangium 3th

.-+--luar Tegakan ikomrol)

'L

minggu setelah tanam

ᄋセセセセMセセセセセセセセセセM⦅⦅j@

Flukuasi cahaya matahari yang rnasuk ke bawah tegakan

[image:41.522.86.449.192.631.2]
(42)
[image:42.524.88.444.97.502.2]

Gambar J 1. Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam kaliandra di bawah tegakan A. mangtum umur 1, 2, dan 3 tahun

1· ---

---··-·---·-·---·---! 10000 r---·---

--·-·-···---·---! 9000 ! --··-·· :: • -

セLi@

I 8000 セM ·__,.\,,____ _ _ _ .

I

セ@

7000

t--

ᄋᄋセB@

:

I .!l

6000 I • _ .. 11

1

セ@

5000

イMMセM

..

MセQNNMセMセ]^ILL⦅|⦅GN|@

..

--·----t

i ;;-

4000 ' MMᄋセ@ ---1

セ@ ' , ,-r -- \ '\ '

- I ·' \ ' ' .

3000 +..---.,,".:"'; \ • \

I - . I J>:t \ , '. .

2000 l _ _ _ I _ : I セセML@

• ' ---MMセMセNセZセ@ i

rnoor-t··---·-

:,

,

0 -f---r--·---T---···---,----JiL ____ \

8 10 3

jam

ヲセセt[セM。ォ。[[⦅M[LセセャオMセMQMLAセN@

' !

1-m-T egakan A. mangium 2 th i

I '

i A TegakanA.mangium3thi

!

---·'-- lオ。イt・ァ。セNN。ョ@ (kontrol) _i

Kurva fotosintesis yang hampir serupa dengan kurva

radiasi sinar sepanjang satu hari dapat diketahui bahwa fotosintesis

tanaman kaliandra di bawah tegakan 3 tahun lebih rendah

dibandingkan kurva pada tegakan I dan 2 tahun. Tetapi pada

kondisi seperti itu, tidak menunjukkan hambatan pertumbuhan

kaliandra di bawah tegakan 3 tahun dengan menghasilkan tinggi

sebesar 17,81 cm. Hasil ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan

kaliandra di bawah tegakan 1 dan 2 tahun yang tingginya 17, 70 cm

dan 15,10 cm.

Melalui mekanisme penyerapan cahaya yang efisien,

kaliandra mampu mengefektitkan penyerapan cahaya rendah

(43)

(a) (a)

(b) (b)

(44)

5.1. Kesimpulan

BABV

KESIMPULANDANSARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Jagung tidak mampu tumbuh dengan baik di bawah tegakan A. mangium

l, 2, dan 3 tahun dengan nilai parameter persen tumbuh 100 %, tinggi

53,36-76,19 cm; diameter 0,39-0,48 cm; dan berat kering tanaman

1,68-3,77 gram.

2. Kaliandra merah dapat turnbuh di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3

tahun dengan nilai parameter persen tumbuh sebesar 32,22-37,78 %; tinggi

15,l lcm-17,81 cm, dan berat kering tanaman 0,1888 gram-0,2959 gram.

5.2.

Saran

Saran atas penelitian ini adalah :

l. Tanaman jagung sebaiknya tidak ditumpangsarikan dengan A. mangium,

sebagai masukan dapat dicari alternatif jenis tanaman lain dengan

memperhatikan kesesuaian akan kebutuhan optimal cahaya, tanah, serta

faktor lainnya bagi pertumbuhan tanaman terse but..

2. Jika rnemungkinkan, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

perturnbuhan kaliandra merah di bawah tegakan dalam selang waktu yang

(45)

DAFTARPUSTAKA

Alrasyid, H., Sumarhani, dan Y. Heryati_ 2000. Percobaan Penanaman Padi Gogo Di Bawah Tegakan Hutan Tanaman Acacia mangium di BKPH Parung Panjang, Jawa Barnt Buletin Penelitian Hulan No. 62 J _ Bogor. p. 27-54

Anonim. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Yogyakarta.

Anonim. i 999. Panduan Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkehunan Republik Tndonesia. Jakarta.

Chamberlain, J.R. 2000. Afeningkatkan Produksi Benih Calliandra calothyrsus :

Pedoman Lapang Untuk Peneliti dan p・QセケオャオィN@ Terj. dari Improving Seed

Production in Calliandra calothyrsus. A field Manual for Researchers and Extension Vl"orkers, oleh Mulawannan. fCRAF (International Center for Research in Agroforestry). Bogor.

Doran, J.C. and J.W. Turnbull. 1997. Australian Trees and Shrubs : Species for

Land and Rehabilitation and farm Planting in The Tropics. ACIAR

(Australian Centre for International Agricultural Research). Australia.

Hardjowigeno, S. 2003. Jlmu fanah. AkademikaPressindo. Jakarta.

Hamn, M.K. 2002. Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Hutan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Hutan. Jurnal Galam

No. 5. Yogyakarta. p. 13-23

Jumin. H.B. 1989. Ekologi Tanaman Suatu Pendekatan Fisiologis. Rajawali Pers. Jakarta.

Kadri, W. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

King K.F.S. and M.T. Chandler. 1978. The Watershed Lands. Dalam: Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Manan, S. 1997. Hulan, Rimbawan, dan Masyarakat_ !PB. Bogor.

Mukti, A.L. 2003. Uji Daya Hasil Bcberapa Genotipe Terpilih Padi Gogo

Toleran Naungan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Skripsi. Fakultas

(46)

Sukandi, T., Sumarhani, dan Murniati. 2002. lnformasi Teknis Pola Wanatani

(Agroforestry). Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Badan Litbang

Kehutanan. Bogor.

Suprapto. 1990. Hertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

(47)

Lampiran 1. Analisis statistik persen tumbuh tanaman jagung di bawah

tega!illn .. 4. n1a11giu.m

ANOVA

Jumlah Derajat Ku ad rat F hitung

1 Probabilitas kuadrat bebas

イ。エ。セイ。ゥ。@

I

Antar kelompok 11622.631 3 3874.210 2.739 .070

i PセQNNNLMセ@

t-ei,..,,.,...,pot-l

AAAセセセAセi@

ryn '1A'1 A r.a::a

I

tZセZ[ゥャ@ セ@ 1vii1 "

セカ@ l"'Tl"T.VVV

23

Perbandingan Semua Kelompok

,:oir'.'!9_ ,'.'JW:"!.

II) PRLAKUAN

I

(J) PRLAKUAN

I

Perbedaan

I

I

I

Seh::mg kepercayaan 95 %1

I

rセセセ[。エ。@

I

ォセZ[[Z[ョ@

I

Prcbabili!asl R · R h I Batas Alas

I

I

Tukcy HSD 1th 2th

I

6.8050 ! 21.7144-Sj .989 -53.97251 67.5825

3th -20.88831 21.71448 .772 -81.6658 39.8891

kontrol -49.7217 i 2L7144S .134 -il0.49911 11-0558

I

MMセM

1 th

I

2th -6.8050 21.71448

9891

MVWNUXRセ@

I

53.97251 3th -27-6933 21.71448

Mセセ@

-88.4708. 33.0841

I kontroi -56.5267 2-i.7-144aj --1-17.304•!

"GOcl

I

3th 1th 20.8883 21.714481 .772 -39.8891 81.66581 <t,..:: 0

I 2th 27.6933 21.71448j .588 --33.0841 88.47081

I

kontro! -28.8333 21.71448 .557 --89.6108 31.9441

kontro! 1 tl1 ·!'J.7217 21.71448 134 "110558 110-49911

I

2th

l

56.5267 2i.71448 .0741 -4.20581 117.304i

I

3th 28.8333 21.71448 .557 -31.944 89.6108

I

Bonfecconi

1th 2th

I

6.8050 21.71448 1.000 -56.7559 I 70.36591

3th -20.8883 21.71448 1.000 -84.4492)\ 42.67251

i !control -49.7217 21.71448 .198 -113.2825 13.8392

I

2th 1 th -6.8050

I

21.714481

1.0001

-70.36591 56.7559

3th -27.6933 21.71448 1.000 -91.2542 35.8675

! kontro! -56.5267 21.71448 .102 -120.0875 7.0342

3th 1 th 20.8883 21.71448 1.000 -42.6725 84.4492 2t'1 27.6933 2'1.71448 1.000 -35.8675 81 -2542

kontrol -28.8333 21.71448 1.000 -92.3942 34.7275

kontro! 1 th 49.7217 21.71448 .198 -13.8392 113.2825

2Ut 56.5267 21.71448 .1021 -7.0342 120.0875

(48)

Lampiran 3. Analisis statistik diameter tanaman jagung di bawah tegakan i4. nu111git1.m

I

I

I

I

!

Antar kelompok

I

j ! - L - 1 1.i

I Da1ar 11 ャ|セQッューッエ|@ 1

I

Total

I

Jumlah kuadrat 2.933 ., ...,_. 1.t"!-8 4.680 ANOVA Derajat bebas 3

I Mセ@10

19

Kuadrat F hitung Probabi!itas

I

Rata-rata I

.978 8.949 .001

I

.

i I I

.109

Perbandingan Semua Kelompok

I

I

(!) PRL!\KU.'\N(J) PRL.'\KU.'\

I Perbedaan

Rata-rata

(1-J)

I

Tukey HSD 1 th 2th

3th

I

kontro!

2th 1 th

i 3th

I

kontrol

3th 1 th

2th

kontro! konlroi i th

2th

I

3th

I

Bonferrcni 1 th 2th

I 3th

I

kontrol

I 2th 1 th

I

3th kontrol

3th 1 th

I

2th

I kontro!

I

kontrol 2th 1 th

3th

.

I

I

I

I

I

I

··I .03401 -.1600 -.9!00"'i -.0340 -.1940 -.9.:40* .16001 .19401 -.7500 ..

Zセ@

.7500·

i

.03401 -.1600 -.9100* -.0340 -.1940 -_9440'" .16001 .1940 -.7500* .911){)* .9440"' .7500*

Stand<>r !Probabilitasl Selang kepercayaan 95

セサ[ゥ@

Kesalahan

I I

Batas Bawah] Batas .A.tas '

.209031 .9981· MNUVTセQ@ .63201 .20903 .869 MNWUXセ@ .4380 .20903i .002

I

-1.508..., -.2120!

.20903 .9981 -.63201 .56401 .20903 .790

I

MNWYRAセ@

aoセセ@

.20903 .002 -1.542 -.346 .20903

セZセi@

-.4330! .7580j

.20903 MNTPTセ@ .79201

.20903 012. -1 _346, - 1520 .20903 .0021 I .31201 QNUPXセ@ .20903 .002 .3460 1.542 .20903 .012 .1520 1.348oi .20903 1.000 -.5948 .6628 .20903 1.000 -.7888 .4688 .20903 .003 -1.5381 -.2812 .20903 1.000 -.6628 .59481 .20903 1.0001 MNXRRセ@ .4348

20903 .002 -1.572 -.3152 -.20903 1.000 -.46881 .7888 .20903 1.000 -.4348 .8228 .20903 .015 -1.3781 -.1212 .20903 .003 .2812 1.5381 .20903 0021 .3152 QNUWRセ@

(49)

Lampiran 4. Analisis statistik berat kering tanaman jagung di bawah

tega!illn セTN@ fftangitttn

ANOVA

BK

I

! Jum!ah

I

Derajat Kuadrai I

'

kuadrat bebas rata-rata F hitung Probabilitas

I

; Antar kelompok

I

1010./39 ! 3 ! 336.913 18.506 I .000 I

I

Dalam kelompok 218.471

I

12 18.206

I

I

! Total 1229.210 I

Perbandlngan Sernua Kelompok

Variabei dependen: BK

I

I

eer edaan

セAZセヲ@ Zセ。ョ@

I

ProbabHitasl

0

I

rata-rata

(i) PRLAKUAN (J) PRLAKUAN (!-J} Batas Bawah l Batas Atas l

I_ b

I

Tukey HSD 1 th 2th I -.0008 3.01711

I

1.000 I -8.95831 8.9567 j

3th

I

-.0867 3.01711 1.000 1 -9.0442

MセセセセセQ@

koni:rol -l8.3S42* 3.01711 .000

MセNMZ[セ[Q@

I

2U'1 3th I th ' I

I

-.0859 .0008

セセZセZZi@

ZセセQ@

-9.04341 8.95831 8.8716

kontrol I -IS.3834"' 3.01711 ! .000 ! -27.3409 -9.4259

I

3tl1 1 th

I

.0867 3.01711 1.000

I

MXXWPセ@

I

9.0442

2th 0859 3.01711 1.000 ...0.8716. 9.0434

I kontrol -iS.2975* 3.017-1-1 .000 I -27.2550 1 -9.3--100

I

kontro! 1 th 18.3842* 3.01711 .000 9.4267 27.3417

I 2th QXNSXSTセ@ 3.0·!Ti·J ! .000 9.4259 27.3409j

3th IR.2975" 3.01711 .000 9.3400 27.2ssoi

Bonferroni 1 th 2th -.0008 3.01711 1.000 -9.5127 9.51121

3th

I

-.0867 3.01711 •. 000

I

-9.5937 9.4253 I

kontrol -18.3&42* 3.01711 .000 -27.8961 -8.8722

2th I tl1

I

0008 3.0·l7ii 1 000 ! -9.5i"l21 9.5121

3th -0859 3.01711 1.000

I

-9.5979 9.4261

kontrol -18.3834* 3.01711 .000 -27.8954 -B.8714

3th 1 th .0867 3.01711 1.000 -9.4253 9.5987 2th .0859 3.01711 1.000 -9.4261 9.5979

スセッョエイッャ@ -18.2975" 3.01711 000 -27.8095 -8.7855

kontrol 1 th

I

18.3842" 3.017111 .000 8.8722 27.89611

2th 1&3834" 3.01711 .000 B.8714 27.8954

3th 182975* 3.01711 i .000 8.7855 27.8095i

(50)

Lampiran 6. Analisa statistik tinggi tanaman kaiiandra di bawah tegakan A.

11tft11gi1tnt

I

Antar kelompok

I

... J<:>,..,..., l_,_e,_1.-...,..., ... Jr I

Ill PRU\KUAN

Tukey HSD 1th

2th

3th

kontroi

I

Bonferroni 1 t'i

I

2th

3th

I

kontro!

ANOVA

Jumlah Derajat

I

Kua drat kuadrat bebas I rataaraia

11.245 3

I

3.748

" ' ) ' ) 00 I セョ@ セ\ョ@

1vv.1uv LV

144.432 23

6.wo

I

Perbandingan Semua Kelompok

I

Pecbedaen

I

I Rata-rata

I

(J) PRlAKUAN

I

11-J)

I

Standar !

kesalahan

I

F hitung

2th 3th kontroi 1th 31_1; kontroi 1th 2th kontrol 1th 2th 3th 2t'l 3th kontro! 1 th 3th kontro! 1 "' 2th kontrol 1 th 2th 3th

I

I

I ·.4800

-.70331

i.0733 .

.4800

1.48990

I

1.48990

"!.48990 i

1.48990 2233 1 48990

1.5533 l 1.48990 !

7033 1 48990 2233

"1.7767

1.48990 1.48990 -iG733j 1-48990! -1.55331 1.48990 -1.7767 1.48990 -.4800

I

1.48990 -.7033 1.48990 1.0733 1.48990

.4800 1.48990

-.2233 1.48990

1.5533 1.48990

.7033 1.48990 .2233 I 1.48990

1.ns1 1.48990

-1.0733 148990

I

-1.5533 1.48990 -1.7767 1 48990

.SSS 964 .888 .988 999 .727 964 .999 .638 888 .727 .638 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

F hitung J Probabi!itas .563

I

Batas Bawah

セZZセセセi@

-3.oess I

-3.6901 -4 3935 -2.6168

-3.4668

-3.9468 . -2.3935

-524351

-5.7235 -5.9468 -4.8411

I

-5.0644 -3.2878 l -3.8811 -4.5844 -2.8078 -3.6578 -4.1378 -2.5844 -5.43441 -5.9144 ""6.1378 I

.646

I

Batas At.as

3.6901 3.4666 5.2435 j

4.6501

3.9468. 5.7235 I

4.8735

4.3-93.S i

5.9468

30968

2.61681 2.3935 3.881 i t

3.65781

(51)

Lampiran 7. Analisis statistik berat kering tanaman kaliandra di bawah

エ・ァ。A\セョ@ セTN@ n1angittfft

BK

I

i

I

i Antar keiompok

I

Dalam kelompok

I

I

Total

Variabe! dependen: BK

(!) PRLAKUAN

l

Tukey HSD 1th

3th

I

2th

I

kontrol

bッョヲセイイッョャ@ 1th

I

I 2th

3th

I

I

kontrol

Jumlah kuadrat .000 .000 .000 2th 3th セZ」ョエイッャ@ 1 th 3th kontrol 1 tll 2th kontro! 1 th 2th 3th 2th 3th kontro!

1 th

3th kontrol 1 th 2th kontrol 1 th 2th 3th

I

I

aイセova@

Derajat Kuadrat

I

Probabilitas

I

bebas rata-rata F hitung

3 I .000

I

.611 .621

I

8

I

.000

11

Perbandingan Ser11ua Kelompok

Parbadaan

!

セエ。ョセ。ゥ@

I

o,.-,,i.-,,,f-Ff;t<>J Se!ang kepercayaan 95

セNHI@

!

rata-rata i Kesa1ahan

I

GNカMNセ@ ... セMQ@

I

(1-J) !

I

Batas Bawah Batas Atas

.006444 1

1

.0056158

I

.673 -.011540 .024428 l

ZZセセセセ@

ZZZZセZ@

Zセセ@

セZセセセZセセ@

ZセセセZセ@

I

• - セM セM -.

-

·"

-""-

'

" ' •

-.006444 , .0056158 .673 -.024428 .011540 ,. -.001051 .0056158 .897 -.019035 .016932

Q050P1 OQ5h15R PQ3 Q-?'=1(16'1 01'?0Q3

i

-.005393 .0056i58

I

.775

I

-.023376

I

.012591

i

' .G01051 .0056158 .897 -.016932 ! .019035 I

I

'

I -.004029 .0056158 .887 i -.022013 .013954 I

I

-.001363 .0056158 .995 \ -.019347 .016620 \

I

.005081 .0056158 .803

I

-.012903 .0230C"'4 I

.004029 .0056158 .887 -.013954 .022013

i

.006444 .0056158 1.000 I -.013093 .02::;931

I

.005393 .0056158 1.000

I

-.014144 .024929

.001363 .0056158 1.000 -.018173 .020900

I

-.006444 .C056158 1.000

I

-.025931 .013093

-.001051 .0056158

I

1.000 -.020588 .018485

I

-.005081 .0056158 I 1.000 -.0246·17 .0-14456

-.005393

I

.0056158 1.000 -.024929

I

.014144

I

.001051 .0056158 1.000 -.018485 .020588 -.004029 .0056158 1.000 -.023566 .015507 '

-.001363 .0056158 1.000 -.020900 .0101::

I

,005081 .0056158 1.000 -.014456 .02461 { i
(52)

Lampiran 9. Data persen tumbuh dan tinggi kaliandra merah pada tegakan A. mangium dan di luar tegakan (kontrol)

セᄋ@

'1

Persentase tumbuh dan tin •<>i kaliandra merah (%,cm) lokasi

ulangan &g

Gambar

Grafik persen tumbuh jagung pada tegakan A. mangium umur
Tabel 1. Hasii pertlUnbuhan tanaman jagung, jllllllah cahaya, dan analisis
Tabel 2. Hasil pertumbuhan tanaman kaliandra merah, jumlah cahaya, dan
Gambar 4. Grafik
+5

Referensi

Dokumen terkait

yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif disertai pembuatan diagram roundhouse adalah sebesar 14,53 (b) rata-rata skor hasil belajar siswa pada materi virus

diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik terhadap prestasi

Data yang telah diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh curah hujan dan hari hujan bulanan yang mempengaruhi

UPT dan Perangkat Daerah yang berbentuk Rumah Sakit yang sudah dibentuk tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan ditetapkannya Peraturan Walikota tentang

Sistem yang dirancang adalah sistem layanan pemesanan dan antrian pada dapur restoran, dimana customer yang datang dapat melakukan pemesanan melalui PC yang

10 Memberikan satu pendapat dalam bentuk pengajuan masalah yang ada dalam skenario (step 2)atau hipotesis terhadap masalah yang dikemukakan oleh anggota kelompok (step 3)atau

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rabmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Program Magister TAPM dengan