UJI PERTU1VIBUHAN
tanaセセn@JAGUNG
(Zea mays
L.)
DAN KA LTANDRA iVfERA H (
Calliandra calothyrsus
Meisn.)
P ADA TEGAKAN
Acacia mangium
\Villd.
PARllNG PANJANG BOGOR
Dwi Rahayu Ningtyas
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
U.JI PERTUMBUHAN TANAMAN .JAGUNG
(Zea mays
L.)
DAN KALTANDRA l\1ERAH
(Calliandra calotlzyrsus
l\1eisn.)
PADA TEGAKAN
Acacia mangium
\Villd.
PARUNG PANJANG BOGOR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Tslam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
Pembimbing I
NIP. 080 068 43
セ@
.Si
Oleh:
Dwi Rahayu Ningtyas
102095026495
Menyetujui.
Mengetahui,
Ketua Program Studi Biologi
DR. Lily Surayya Eka P, M.Env, Stud
Pembimbmg 2
PENGESAHAN UJJAN
Skripsi yang berjudul "Uji Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) dan
Kaliandra Merah ( Culliandra calot/zyrsus tvfeisn.) Pada Tegakan Acacia mangium
Willd. Parung Panjang Bogor" telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang
Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 4 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (SI)
Program Studi Biologi.
Jakarta, Maret 2008
TimPenguji
Pengtui I
DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud
NIP. 150 375 182
PengLtji II
Priyanti, M. Si
NIP. 150 283 153
Mengetahui,
,>:;
セセーュゥセェェGD[|ヲLャ・ャゥ@ Jaya Putra, M.SIS
NIP. 150 317 956
ij
Ketua Program Studi Biologi
DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud
PERNYATAAN
DENGAN !NI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI IN!
BENAR-BENAR BASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAI-!
DIA.TUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMTAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakaiia, Maret 2008
Dwi Rahayu Ningtyas
KATAPENGANTAR
Tiada kata yang pantas terncap selain mengucapkan pnji dan sy11k"llr kehadirat
Allah SWT., yang telah memberikan sega!a limpahm1 ralunat dan karunia-Nya yang
begitu besar, sehingga denga.'l izin-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
!111.
Pada kcsempatan m1 pula Penulis mgm menymnpaikan rasa terima kasih
kepada:
l. Kedua orang tua Penulis.
2. !bu Dr. Tati Rostiwati. M.Si, selaku dosen pembimbing pe1tama ym1g telah
membantu Penulis dalam menyelesaikau skripsi ini.
3. Bapak Ir. Muji Haryadi, MT. selaku dosen pembimbing kedua yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak DR. Syopiansyah Jaya pオエイセ@ M.SIS, selaku dekan fakultas sains dan teknologi.
5. Tbu DR. Lily Surayya Eka P., M.Env, Stud, selaku ketua program studi biologi
sekaligus dosen penguji pe1iama yang telal1 memberikan masukan dalam pennlisan
sklipsi ini.
6. Ibu Priyauti, M.Si, selaku doseu penguji kedua yang telah rnemberikan masukau
dalarn penulisan skripsi ini.
7. Thu Dasum.iati, M.Si, selaku dosen penguji seminar proposal dan hasil penelitian yang
telah memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.
8. Bagian Kesatumi Pemangkuan Hulan (BKPH) Parung Panjang, ymig telah
memberikan izin kepada Penulis untuk mengadakan kegiatan penelitimi.
9. Selurnh pihak pendukung yang dengan permintaan maaf sebesar-besamya tidal' dapat
disebutkan satn per satu dalam tnlisan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya ballwa tulisan ini masih belnrn sempuma. Penulis
berharap adanya kritik dan sarmi sehingga dapat digunakan sebagai perbaikan dan bekal
pengalaman. Semoga tnlisan ini dapat memberikan manfaat dan sedikit memperkaya
pengetahuan dalam ilmu biologi. Amin.
ABSTRAK
DWI RAHA YU NJNGTYAS. Uji Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.)
dan Kaliandra Merah ( Cal!iandra calothyrsus Meisn.) Pada Tegakan Acacia
mangium Willd. Parung Panjang Bogor. Skripsi. Program Studi Biologi, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Uji pcrtumbuhan Tanarnan jagung dan kaliandra mcrah pada tcgakan Acacia
mangium lelah dilakukan di Parung Panjang, Bogor. Tuj uan penelilian yaitu
untuk mengetahui pertumbuhan jagung dan kaliandra rnerah di bawah tegakan A.
marzgium. Di dalam penelitian ini rnenggunakan tegakan A. mangium umur 1, 2,
dan 3 tahun. Rancangan percobaan berupa pembuatan petak tanam berukuran 4 x
3 m yang diulang sebanyak tiga kali. Basil penelitian memperlihatkan bahwa
tanaman jagung yang ditanam di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3
tabun tidak mampu tumbub dengan baik dengan nilai persen tumbub 100 %,
tinggi 53,36-76,19 cm, diameter 0,39-0,48 cm, dan berat leering tanarnan
1,68-3,77 gram, sedanglean pertumbuhan kaliandra di bawah tegakan A. mangium umur
1, 2, dan 3 tahun memililei persen tumbuh 32,22-37, 78 %, tinggi 15,11-17,81 cm,
dan berat leering tanaman 0, l 888-0,2959 gram.
ABSTRACT
DWI RAHA YU NINGTY AS. Growth Test of Com (Zea mays L.) and Red
Kaliandra (Ca!liandra w!othyrsus Meisn.) Under Acacia mangium Willd. stands
at Parung Panjang Bogor. Thesis. Biology Department, Faculty of Science and
Technology, State Islamic University SyarifHidayatullah, Jakarta, 2008.
Growth test of corn and red kaliandra under Acacia mangium stand was carried
out in Parung Panmg Panjang, Bogor. The aim of the research is to know about
growth ability of corn and red kaliandra under Acacia mangiwn stands. In this
research were used tree age class of A. mangium stands(!, 2, and 3 years). Size of
plot design was 4 x 3 m and each of them with 3 replicates. The result of the trial
showed that corn under Acacia mangiwn stands of l, 2, and 3 years has not ability
to f,>TOwth reasonably, with growth percent 100 %, height 53,36-76,19 cm,
diameter 0,39-0,48 cm, and dry weight 1,68-3,77 gram. In the other hand, red
kaliandra under A. mangium stands of 1, 2, and 3 years has growth percent
32,22-37,78 %, height 15,11-17,81 cm, and dry weight 0,1888-0,2959 gram.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .... ... . . ... ... ... ... . ... . 16
16 17 17 18 3.! 3.2. Waktu dan Tempat ... . Bahan dan Al at . .. . . . . . . ... . 3.3. Teknik Sampling ... . 3.4. Teknik Pengumpulan Data ... . 3.5. Cara kerja ... ... .. . . .... . ... 19
3.6. Teknik Analisis Data... 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... . ... . 4.1. Hasil ... . 22
4.1.1. Data Pertumbuhan tanaman jagung ... . 22
4.1.2. Data Pertumbuhan tanaman kaliandra merah ... 23
4.2. Pembahasan ... 24
4.2. l. Pertumbuhan Tana1nan Jagung ... 24
4.2.1.1. Persen tumbuh ... .... .. . ... ... .... .... .. 24
4.2.1.2. Tinggi dan Diameter ... 28
4.2.1.3. Bernt Kering ... 34
4.2.2. Pertumbuhan Tanaman Kaliandra Merah ... 35
4.2.2.1. Persen tumbuh ... 36
4.2.2.2. Tinggi ... 38
4.2.2.3. Bernt kering ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... ... ... 43
5.1. Kesimpulan ... 43
5.2. Saran... 43
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal.
l. Hasil perturnbuhan tanarnan jagung, j urnlah cahaya, dan analisis
tanah di bawah tegakan A. mangium mnur 1. 2. dan 3 tahun .. ... 22
2. Hasil perturnbuhan tanarnan ka!iandra rnerah, jurn!ah cahaya,
dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium urnur 1. 2.
No. l. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. DAFTAR GA.MBAR Judul
Daun, po long, dan bunga kaliandra ... .
Daun, polong, dan bunga Acacia mangium
[image:10.522.46.440.116.587.2]Petak tanam percobaanjagung dan kaliandra ... .
Grafik persen tumbuh jagung pada tegakan A. mangium umur J , 2, dan 3 tahun ... .
Grafik tinggi jagung pada tegakan A. mangium umur I, 2, dan 3 tahun ... .
Grafik diameter jagung pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... . ... .
Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam jagung di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... .
Pe1iumbuhan tanamanjagung di bawah tegakanA. mangium
umur 1, 2, dan 3 tahun ... .
Grafik persen tumbuh kaliandra pada tegakan A. mangiwn
umur 1, 2, dan 3 tahun ... .
Grafik tinggi kaliandra pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun ... .
Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam kaliandra di bawah tegakanA. mangium umur I, 2, dan 3 tahun ... .
Pertumbuhan Tanaman kaliandra pada tegakan A. mangium
umur 1, 2, dan 3 tahun ... .
DAFT AR LAMPIRAN
No. Judul Hal.
1. Analisis statistik persen twnbuh tanaman jagung di bawah
tegakanA. mangium ... .
47
2. Analisis statistik tinggi tanaman jagung di bawah tegakan
A. mangium ... . 48
0
.). Analisis statistik diameter tanaman jagung di bawah tcgakan
A. 1nangium ... . 49
4. Analisis statistik berat kering tanaman jagung di bawah
tegakan A. mangium ... . 50
5. Analisis statistik persen twnbuh tanaman kaliandra di bawah
tegakan A. mangium ... . 51
6. Analisis statistik tinggi tanaman kaliandra di bawah tegakan
A. mangium ... . 52
7. Analisis statistik berat kering kaliandra di ba\vah tcgakan
A. mangium ... . 53
8. Data persen tumbuh., tinggi, dan diameter tanaman jagung
di bawah tegakan A. mangium ... . 54
9. Data persen tumbuh dan tinggi maksimal tanaman kaliandra
di bawah tegakan A. mangium ... . 55
10. Data berat kering tanaman jagung dan kaliandra di bawah
tegakan A . mangium ... . 56
I 1. Rata-rata intensitas cahaya matahari di lokasi tanam jai,rung
dan kaliandra ... . 57
I 2. Data jumlah pohon, tinggi dan diameter tanaman A. mangium
pada petak tanam jagung dan kaliandra ... . 58
13. Data iklim bulan April-Juli 2007 ... . 59
1.1. Latar Belakang
BABI
PENDAHllLllAN
Rutan dengan berbagai fungsinya bagi kehidupan manusia sangai penting
untuk dilesiarikan keberadaannya. Saat ini keberadaan dan kelestarian hutan di
suatu wilayah terus menurun seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Masyarakat di dalam dan sekitar hutan umumnya memanfaatkan sumber daya
hutan dalam dua bentuk kegiatan, yaitu pemanfaatan lahan hutan (berladang,
berkebun) dan pemanfaatan hasil hutan (kayu, rotan, madu). Tidak adanya
kesempatan kerja di luar pertanian serta kurangnya keterampilan kerja di bidang
lain memaksa penduduk di sekitar hutan memusatkan diri pada penggunaan
sumber daya hutan di sekelilingnya sebagai sumber bagi pemenuhan kebutuhan
pokok hidup mereka (Harun, 2002). Jika penggunaan sumber daya hutan ini tidak
diatur dengan baik, maka akan timbul perilaku negatif masyarakat seperti
perambahan hutan dan pencurian kayu. Hal ini akan mengakibatkan rusaknya
hutan dan menurunnya kualitas lingkungan.
Rusaknya hutan sebenarnya secara tidak disadari juga akan merusak masa
depan rakyat Indonesia. Hal ini dapat dirasakan dengan sulitnya menemukan
kembali sumber daya alarn yang biasanya mudah ditemukan
di
dalam hutankarena sudah langka atau bahkan punah sama sekali. Selain itu, kerusakan hutan
Bercermin pada berbagai permasalahan dan bencana yang timbul akibat
kerusakan hutan maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan hutan yang dapat
menjaga keberadaaan, kualitas, dan fungsi hutan secara berkelanjutan. Sistem
tersebut adalah pengelolaan hutan Iestari, yang dapat diterapkan pada berbagai
model pengelolaan hutan, antara lain hutan tanaman. Hutan tanaman saat ini
sedang giat dilaksanakan baik oleh pemerintah maupun swasta sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan bahan baku bagi industri kayu, kertas, rumah tangga, dan
lain-Iain (Manan, i997)_ Dalam rangka pengelolaan hutan yang lestari
pembangunan hutan tanaman harus memperhatikan berbagai aspek yang
menunJangnya. Salah satu aspek dari pengelolaan hutan yang dapat
meningkatkan produktifitas lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menjaga
hutan dari kerusakan adalah dengan menerapkan agroforestry sebagai suatu
sistem penggunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dan
tanaman pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan dan
peningkatan produktifitas tanah (Kadri, 1992 )_
Pemanfaatan lahan hutan dengan menanam jenis tanaman pertanian dan
jenis tanaman hutan Iainnya (hutan tanam campuran) pada tanaman pokok hutan
dapat dilakukan pada saat tanaman pokok tersebut berumur muda, karena pada
umur-umur awal, cahaya matahari masih sampai ke lantai hutan (Harun, 2002).
Cahaya pada tajuk Iapisan bawah tegakan hutan tidak selalu menyebar merata,
maka pemanfaatan cahaya diantara jenis tumbuhan akan berbeda sesuai dengan
Jagung merupakan jenis tanarnan yang bemilai ekonornis untuk
dikembangkan pada pola agroforestry. Selain berumur pendek, jagung dapat
dirnanfaatkan sebagai bahan rnakanan pokok disamping padi (Suprapto, 1990).
Untuk tanaman kehutanan, kaliandra dikenal sebagai jenis tanaman yang mudah
tumbuh dan memiliki nilai manfaat sebagai pakan temak, kayu bakar, perbaikan
tanah, dan produksi madu (Chamberlain, 2000).
Pemanfaatan lahan hutan pada tegakan Acacia mangium dengan ditanami
jagung dan kaliandra merah sejauh ini belum pemah dilakukan. Oleh karena itu,
penelitian untuk menguji pertumbuhan jagung pada tegakan hutan A. mangium
menjadi penting untuk dilakukan dengan harapan dapat memberikan informasi
ilmiah tentang kemampuan tumbuh jagung di lahan hutan A. mangium. Sedangkan
percobaan penanaman kaliandra merah pada tegakan A. mangium merupakan
penelitian pendahuluan, karena terbatas pada kemampuan tumbuhnya pada
tegakan A. mangium selama 13 minggu masa tanam. Selain itu, penanaman
kaliandra merah pada tegakan A. rnangium dapat dilakukan sampai batas waktu
tertentu selama tegakan A. mangium masih memberikan peluang pertumbuhan
tan a man.
1.2. Permasalahan
Pem1asalahan penelitian ini adalah bagaimana hasil pertwnbuhan tanaman
jagung dan kaliandra merah pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun
1.3. Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini adalah :
• Ho = Persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering jagung pada
tegakan A. mangium umur I, 2, dan 3 tahun adalah sama.
•
Hi = Persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering jagung pada
tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun adalah berbeda.
Ho = Persen tumbuh, tinggi, dan berat kering kaliandra merah pada
tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun adalah sama.
Hi = Persen tumbuh, tinggi, dan berat kering kaliandra merah pada
tegakan A. mangiwn umur 1, 2, dan 3 tahun adalah berbeda.
1.4. Tujuan
Tuj uan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui berapa persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering
tanaman jagung pada tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun.
2. Mengetahui berapa persen tumbuh, tinggi, dan berat leering tanaman
kaliandra merah selama 13 minggu masa tanam pada tegakan A. mangium
1.5. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
I. Dinas kehutanan
Sebagai bahan informasi ilmiah dan pertimbangan dalam merumuskan
kebijakan bai,,>i pemerintah daerah tentang ketepatan pemilihan jenis yang
ditanam dalam sistem agroforesiry.
2. Peneliti
Sebagai salah satu landasan untuk penelitian-penelitian serupa.
3. Masyarakat
Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan dan
pengembangan pemilihan jenis tanaman yang tepat untuk ditanam dalam
BAB IT
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pola Tanam Agroforestry
Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai
perlindungan tanah, ildim, sumber air, pemenuhan kebutuhan akan kayu, dan
produk lainnya tetapi juga ditujukan untuk mendayagunakan semua lahan demi
kepentingan masyarakat (Ruhimat dan Suryanto, 2003). Salah satu cara yang
dapat mendayagunakan lahan hutan secara optimal, terencana, dan terarah adalah
dengan menggunakan teknik agroforestry. Agroforestry merupakan suatu sistem
pengelolaan lahan yang berasaskan kelestarian untuk meningkatkan hasil lahan
secara keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman pertanian
dan tanaman hutan dan atau hewan secara bersamaan atau berurutan pada unit
!ahan yang sama, dan menerapkan cara-cara pengelolaan yang sesuai dengan
budaya penduduk setempat (King dalam Departeman Kehutanan, 1992).
Dalam seminar agroforestry dan pengendalian perladangan berpindah di
Jakarta tahun 1981, agroforestry didefinisikan sebagai suatu metode penggunaan
lahan secara optimal, yang mengkombinasikan sistem-sistem produksi biologis
yang berotasi pendek dan panjang (suatu kombinasi produksi kehutanan dan
produksi biologis lainnya) dengan suatu cara berdasarkan asas kelestarian, secara
bersamaan atau berurutan dalam kawasan hutan atau di luamya, dengan bertujuan
Menurut Satjapradja (1982) keuntungan pelaksanaan sistem agrojorestry
dapat meliputi hal sebagai berikut :
1. Dalam bentuk agroforestry, diperoleh tegakan yang tidak homogen dan tidak
seumur yang terdiri dari 2 strata atau lebih. Dengan bentuk tegakan demikian,
tajuk tegakan dapat menutup tanah, sehingga terhindar dari erosi dan
produktifitasnya dapat dipertahankan.
2. Para petani yang bermukim di sekitar hutan dapat mengolah lahan, dengan
menanam tanaman pertanian dan hijauan makanan ternak disamping menanam
pohon komoditi utama kehutanan.
3. Dalam bentuk agroforestry, diperoleh bentuk hutan serbaguna yang dapat
memenuhi kebutuhan majemuk seperti kayu pertukangan, kayu bakar, bahan
pangan, madu, obat-obatan, dan lain-lain. Dengan demikian dapat
meningkatkan produktifitas lahan.
Beberapa bentuk agroforestry menurut King daiam Departemen
Kehutanan (1992 ), yaitu :
I. Agrisilviculture, yaitu penggunaan lahan secara sadar dan dengan
pertimbangan yang masak untulc memproduksi sekaligus hasil-hasil pertanian
dan kehutanan.
2. Sylvopastoral system, yaitu sistem pengelolaan lahan hutan untulc
menghasilkan kayu dan untuk memelihara ternak.
3. Agrosylvo-pastoral system, yaitu sistem pengelolaan hutan untuk
memproduksi hasil pertanian dan kehutanan secara bersamaan, dan sekaligus
4. lvfultipwpose forest tree production, yaitu sistem pengelolaan dan penanaman
berbagai jenis kayu, yang tidak hanya untuk hasil kayunya, akan tetapi juga
daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
manusia atau pun pakan temak.
Pelaksanaan agrisiivikultur oleh Perum Perhutani lebih dikenal sebagai
tumpangsari. Perum Perhutani telah melaksanakan kegiatan tumpangsari sejak
tahun 1873. Dalam tumpangsari, petani diperbolehkan mengusahakan tanah lmtan
dengan tanaman pangan semusim disamping tanaman pokok kehutanan (Sukandi
et al., 2002).
2.2. Jagung (Zea mays L.)
2.2.1. Sifat Morfologi
Jagung termasuk ke dalam famili Poaceae (Gramineae). Tinggi tanaman
bervariasi an.tarn 125-250 cm. Tanaman ini memiliki akar serabut, menyebar ke
samping, dan ke bawah sepanjang sekitar 25 cm. Batang berbuku-buku,
berbentuk bulat dengan penampang melintang 2-2,5 cm. Daun terdiri atas pelepah
dan helaian. Helaian daun memanjang dengan ujung meruncing. Bunga jagung
berumah satu, dimana bunga jantan terletak terpisah dengan bunga betina. Bunga
jantan pada ujung batang menjadi bulir yang rapat, sedangkan bunga betina
menjadi bulir yang soliter di ketiak daun berbentuk tongkol. Baka] buah
berbentuk telur. Tangkai putik sangat panjang, dengan ujung yang bercabang dua
cm. Biji jagung terletak pada tongkol yang tersusun memanjang. Pada tongkol
tersimpan biji-biji jagung yang menempel erat (Suprapto, 1990).
2.2.2. Syarat Tumbuh
lklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah
daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub tropis/tropis yang
basah. Jagung dapat tumbuh di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di
daerah pegunungan dengan ketinggian antara I. 000- L 800 meter di atas
pennukaan laut (dpl). Temperatur yang dikehendaki tanamanjagung antara
21°C-300C, tetapi temperatur optimum adalah antara 23°C-27°C. Jagung dapat tumbuh
pada curah hujan 250-5.000 mm/th. Jagung juga tidak memerlukan persyaratan
tanah yang khusus, pH tanah yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal
tanamanjagung ialah pH 5,5-6,5 (Anonim, 1993).
2.2.3. Manfaat
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting selain
gandum dan padi. Produksi jagung yang berupa biji jagung dapat dikonsumsi
langsung oleh manusia, baik disajikan dalam bentuk makanan maupun diproses
terlebih dahulu me11iadi beras atau tepung. Jagung merupakan salah satu jenis
bahan makanan yang memiliki kalori yang hampir sama dengan kalori yang
terkandung pada padi dan kandungan protein di dalam biji jagung sama dengan
kandungan protein pada biji padi (Suprapto, 1990). Selain sebagai sumber
karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan daun maupun
tongkolnya), diambil minyaknya (biji), dibuat tepung (tepung jagung atau
utanw. da(i wmbu utama ini muncul ;,umbu sekunder yang hcrcabang
「・イー。ウ。ョァセQョ@ dan saling berhadapan. Pasangan hela1 daun tersusun sepan.:ang
su1nbu sekundcr (Gainbar 1 ). Panjang daun utarna dapat n1encapai 20 Cin dan
Jebarrn·a rncncapai 15 cm. Bunga rnenjadi rnalang dari pangkal ke ujung selama
beberapa bu!an. Bunga ini rnekar selama satu malam saja dengan benang-benang
1nencolok yang u1numnya bef\varna putih dl pnngkalnya dan n1erah di ujungnya.
Bunga bergeroinbol di sekitar ujung batang. Benang sari ie1nbut ber\-varna rnerah
dan kepa!a sari berwarna kuning \Powell, 2001 J.
,}
セ@
1-Po long terbentuk selama dua sampai empat bulan dan ketika sudah masak,
panjangnya dapat mencapai 14 cm dan lebarnya 2 cm. Polong berbentuk lurus
dan berwarna agak coklat dan berisi 8-12 bakal biji yang akan berkembang
menjadi biji oval yang pipih. Permukaan biji yang sudah matang berbintik hitam
dan terdapat tanda yang khas berbentuk ladam kuda pada kedua permukaannya
yang rata. Biji yang masak panjangnya dapat mencapai 8 mm dan kulitnya keras
ketika ditekan dengan kuku. Di Indonesia, kaliandra menghasilkan biji dari bulan
Juli sampai November.
2.3.2. Syarat Tumbuh
Kaliandra merah tumbuh pada lingkungan yang beragam, mulai dari
daerah kering musiman sampai hutan basah sampai ketingggian i.800 m dpL Di
sebaran alaminya, kaliandra tumbuh pada daerah yang mempunyai curah hujan
700-5000 mm/th, biasanya dengan satu musim kering yang pendek antara 3-4
bulan, dan pada sebaran tanah masam. Sedangkan kondisi optimal untuk
penanaman kaliandra adalah curah ィセェ。ョ@ 1000-4000 mm/th, musim kering yang
pendek (tidak lebih dari 4 bulan), dan ketinggian 200-1800 m dpL Jenis ini hidup
pada berbagai tipe tanah dan tampaknya tahan terhadap tanah yang agak masam
dengan pH sekitar 4,5. Jenis ini tidak tahan terhadap tanah yang drainasenya
2.3.3. Manfaat
Manfaat kaliandra merah menurut Chamberlain (2000 ), diantaranya
adalah:
!. Pakan temak
Daun kaliandra segar merupakan sumber protein yang baik untuk diet sapi,
kambing, dan domba. Daun sangat merangsang bila diberikan ketika segar,
tetapi bila dikeringkan, daun dicampur dengan sumber makanan lain seperti
jerami, rumput, atau tebu.
2. Kayu bakar
Kaliandra tumbuh dengan cepat dan mudah bertunas. Batang yang kecil dan
cabang merupakan sumber kayu bakar yang sangat bermanfaat. Kerapatan kayu
cukup tinggi, mudah terbakar, dan dapat digunakan untuk pembuatan arang.
3. Produksi madu
Kaliandra ditanam untuk produksi madu di Indonesia. Lebah mengunjungi
bunga pada pagi hari untuk mengumpulkan nektar yang tersisa setelah
pemekaran pada malam hari. Kualitas madu yang dihasilkan sangat baik dan
mempunyai aroma buah yang tajam.
4. Kegunaan lain
Kaliandra juga digunakan sebagai pelindung kopi, satu-satunya kegunaan
yang menyebar luas di sebaran alaminya, dan di Sri Lanka dan Indonesia
2.4. Mangium (Acacia mangium \Villd.)
2.4.1. Sifat Morfologi
Mangium tennasuk kedalam famili Mimosaceae. Mangium merupakan
pohon vang tingginya I 0-30 m. Si stem perakarannva dangkal dan tersebar.
Diameter batang l 5-45 cm, tajuk mernbulat simetris, kulit batang berwama coklat
tua, dan beralur-alur di bagian dasamya. Daun hanya terdiri aras tangkai saja, dan
tangkai biasanya lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun semu
{filodiaL Panjang filodia mencapai 25 cm dan lebar 6-l 0 cm dengan 4
pertulangan daun rnembujur keluar dari pangkaL Bunga rnuncul dari ketiak daun
bagian atas, berbentuk bulir berwama putih kekuningan dengan panjang mencapai
IO cm. Polongnya linear, agak keras, panjang 7-8 cm, dan lebar 3-5 mm (Gambar
2 I. Polong akan kering merekah serta melingkar ketika masak (Doran dan
2.4.2. Syarat Tmnbuh
Menurut Nationai Research Council ( 1983 ), A. mangiwn merupakan jenis
asli dari Australia dan Indonesia bagian timur (Maluku dan lrian Jaya). Populasi
penyebarannya mulai dari batas utara Irian Jaya sampai bagian selatan
Queensland, Australia. Jenis ini tumbuh mulai daerah datar sampai daerah
perbukitan, biasanya menyebar pada ketinggian 300 m dpl. Rata-rata curah hujan
yang dibutuhkan berkisar antara l.500-3.000 mm/th, sedangkan rata-rata suhu
udara maksimum yang diperlukan adalah 31°C-34°C dan suhu udara minimum
12°C-l6°C. A. mangium menyebar pada berbagai tipe tanah yang berasal dari
bahan induk yang masam dan tumbuh baik pada tanah yang tererosi, berbatu-batu,
dan lapisan tanah mineral yang tipis (Anonim, 1999).
2.4.3. Manfaat
Penanaman A. mangium di lndonesia terutama sebagai penghasil kayu
pulp (riap 43,9 m3,'ha; daur 10 th). Pemanfaatan lain sebagai kayu bakar, kayu
BAB ID
METODOLOGi PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di hutan tanaman A. mangium, Bagian
Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Parung Panjang, Bogor. Peneiitian
dilakukan selama 3 bulan, yaitu dimulai dari bulan Mei sampai Juli 2007.
Lokasi penelitian terietak di Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan
(BKPH) Parung Panjang, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor. Secara
gcografis, BKPH Parung Panjang berada pada kisaran antara 6°21 '00"-6°26'59"
LS dan 106°20'-106°52 BT. BKPH Parung Panjang memiliki kawasan hutan
seluas 5.342,90 ha dan berdasarkan hasil inventarisasi hutan merupakan kelas
perusahaan A. mangium.
Kondisi fisik lokasi penelitian memiliki iklim basah (ripe hujan A-B)
dengan rata-rata curah hujan 2.222-2.399 mm/th. Topografi di wilayah BKPH
Parung Panjang umumnya bervariasi mulai dari datar, landai, hingga berombak.
Secara fisiografi termasuk dataran dengan kelerengan < 8 %. Jenis tanah di
wilayah BKPH Parung Panjang adalah podsolik merah sampai kuning (Perum
3.4. Telmik Pengurnpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri atas dua jenis, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer meliputi pengukuran persen tumbuh, tinggi, diameter,
berat kering tanaman, dan intensitas cahaya matahari. Data sekunder meliputi
analisis tanah di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3 tahun.
Data Primer :
1. Persen tumbuh tanaman
Persen tumbuh tanaman dihitung dengan cara membagi antara jurnlah
tanaman yang hidup dengan jumlah seluruh tanaman yang ditanam. Persen
tumbuh tanaman dihitung mulai I Minggu Setelah Tanam - 9 Minggu Setelah
Tanam (MST).
2. Tinggi tanaman
Pengukuran dilakukan dengan menghitung tinggi batang di atas pennukaan
tanah sampai ujung daun teratas menggunakan penggaris dan meteran. Tinggi
tanaman diukur setiap 2 minggu sekali, mulai 3 MST-9 MST.
3. Diameter batang
Pengukuran dilakukan dengan mengukur diameter tanaman menggunakan
jangka sorong pada ketinggian 10 cm dari permukaan tanah. Diameter batang
diukur setiap 2 minggu sekali, mulai 3 MST-9 MST.
4. Bernt kering tanaman
Pengukuran berat kering tanaman dilakukan dengan mencabut semua
tanaman yang hidup hingga ke akar-akarnya, kemudian dipisahkan antara akar,
dengan menggunakan kertas amplop untuk kemudian dikeringkan di dalam oven
pada suhu l 05°C selama 24 jam (Stewart et al., 2004 ).
5. Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya matahari di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3 tahun
diukur dengan menggunakan lux meter. Pengukuran cahaya matahari dilakukan
padajam 08.00-10.00-13.00-15.00.
Data sekunder :
Analisis tanah dilakukan dengan mengambil contoh tanah di setiap petak tanam
pada tegakan A. mangium dan di luar tegakan (kontrol). Tanah dipero!eh dari
beberapa lubang dan diambil secara acak pada kedalaman 20-40 cm (Rosmarkam
dan Yuwono, 2002). Selm1jutnya tanah dianalisa di laboratorium tanah,
SEAMEO-Biotrop, Bogor.
3.5. Cara Kerja
Tahapan ォ・セェ。@ yang dilakukan adalah :
1. Tiga buah plot utama penanaman jagung dan kaliandra ditentukan pada
setiap lokasi tegakan A. mangium J, 2, dan 3 tahun beserta kontrol (luar
tegakan) dengan arah memanjang dan berukuran 64 x 3 m.
2. Setelah pembuatan plot tanam, selanjutnya dilakukan pembersihan lahan
dari alang-alang dan tumbuhan pengganggu lainnya.
3. Pada plot utama tersebut lalu dibuat sub plot jagung dan ka!iandra yang
ukuram1ya 4 x 3 m. Setiap sub plot jagung dan kaliandra diulang sebanyak
3.6. Teknik Analisis Data
Analisis data persen tumbuh, tinggi, diameter, dan berat kering tanaman
jagung dan kaliandra merah menggunakan perhitungan statistik one way ANO VA
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas. Pada tingkat
sib'Ilifikansi (a) 5 % :
• Jika probabilitas > 0,05, Ho diterima
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasii
4.1.l. Data Pertumbuhan Tana man Jagung
Hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman jagung di bawah
tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahw1 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasii pertlUnbuhan tanaman jagung, jllllllah cahaya, dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun
I
! Parameter pertumbuhan
Persen tumbuh (%)
I
Tincmj (cm)I oo
I
Diameter (cm) Be rat kering am)I
·Tumlah cahaya yang diukur ada ukulI
os.oo
I
100loo
loo
1100i
62,76 53,36 76,19 167,51I
0,41 0,39 0,48I
1,491,9 1,68 3,77 120,82
760 1.520 7.590
6.860 2.860 4.673 9.810 I
I
1 10.00 13.00
I
Qセセセイ。エ。@
ェセゥゥGゥNi。ィ@
polio;1330
6.217
I
4-430 2.893 8.040セ@
I 370
I
720 12Q ____t
QNTセ@
4 4 2
o
I
I.
A. manuium I Kimia tanahpH 5,1 I 4,9 5,2 5,4
I
N total(%) 0, 13
I
0, 11 0, 11 0,09Ptersedia(ppm) 6,8 4,9 12,4 10,3
Ca (meq/100 t,>r) 4,16 3,21 5,26 1,14
Mg (meq/l 00 gr) 1 2,08 1,92 3,26
JI
0,92K (meq/100 gr) 0,67 0,61 0,84 0,22
Q
⦅セiセjZセセセセセセセI⦅⦅@
_____
セセQ_⦅@
セセMセXMセヲセ[F⦅@
MセZAセ@
__ _
Fisik tanah Pasir (%)
1 Debu (%)
I
Liat (%)12,4 45,8
I 41,8
11,3
iZセZ[@
39,5 14,3 46,2 [image:30.525.75.439.190.697.2]4.1.2. Data Pertumbuhan Tanaman Kaliandra Merah
HasiJ pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman kaliandra merah
[image:31.521.74.423.191.620.2]di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3 tahun dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pertumbuhan tanaman kaliandra merah, jumlah cahaya, dan analisis tanah di bawah tegakan A. mangium umur 1, 2, dan 3
tahun
ャセ。イ。ュ・エ・イ@
pertumbuhan t・セ。ォ。ョ@ A. mamtium <umur)I
1th 2th 3th kontrol
セ@
Persen tumbuh (%) 32,22 37,78 33,90 32,22
I
Tinggi (cm) 17,70 115,11 17,81 12,62 I
Bera! kering (gram) o,29s9 0,1888
I
0,2138 0,1963Jumlah cahaya yang
_J
diukur nada nukul I
I
08.00 1.423 1433i
2.940 8.120I
1 10.00 18.080 I 5.850 4.250 9.173
I
13.00 7.830
セ@
4.970 2.650 8.15715.00 380 230 230 1.857 I I
Rata-rata jumlah pohon
4 I 6 2 10
セ@
A. 11ta11Rium :
Kimia tanah I
1pH 5,1 4,9 15,2 5,4
I
JN total(%) 0,13 0,11 0,11 0,09 I
I
P tersedia (ppm) 6,8 4,9 112,4 10,3
Ca (meq/100 gr) 4, 16 13,21
I
5,26 1, 14Mg (meq/100 gr) 2,08 1,92 J 3,26 0,92
K ( meq/l 00 gr) 0,67 0,61 0,84 0,22
Na (meq/100 gr) 0,46 0,34 0,39 0,13
KTK (mea/100 gr) 14,35 10,68 12,56 9,68
Fisik tanah
1 Pasir (%) 12,4 111,3 14,3 12,8
I
Debu (%) 145,8 46,2 39,5 44,5 I4.2. Pembahasan
4.2.1. Pertumbuhan Tanaman Jagung
4.2.1.1. Persen tumbuh
Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifikansi (ci) 5
%, hasil persen tumbnh jagung di bawah tegakan A. mangium nmnr
l, 2, dan 3 tahnn tidak mennnjnkkan perbedaan yang signifikan
dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,070 (Lampiran 1 ).
Dari segi grafik, dapat diketahui bahwa rata-rata persen
tumbuhjagung pada tegakan 1, 2, dan 3 tahun awalnya adalah 100
%. lni dipengaruhi oleh air, udara, cahaya, dan suhu di bawah
tegakan mendukung untuk perkecambahan. Kondisi di bawah
tegakan yang cukup lembab menyebabkan perpaduan antara air
clan udara mengakibatkan larutnya endosperm di dalam biji.
Demikian pula pernapasan menjadi semakin giat yang
menghasilkan tenaga. Tenaga ini digunakan nntuk mengangknt
zat-zat yang larut ke jaringan-jaringan titik tumbuh calon akar dan
calon batang, sehingga ierjadi pembelahan sel-sel pada jaringan
titik tumbnh tersebnt yang pada akhimya menembus knlit biji dan
tnmbnh menjadi tanaman.
Setelah 3-9 minggu, persen tumbuh jagung pada tegakan
dan 2 tahun menurun hingga 0 %, sedangkan di lokasi 3 tahun
Gambar 4. Grafik persen tumbuh _1agung pada tegakan
--1 ョQQtョ\イゥQQQセQ@ nrnnr l ') r-f:::in ·"{ エセィNョョ@
·-·
···-···.:::.··-''· -···-· ., .;..' --··..; _,_.._ ___ _MMMMセMMᄋMMMᄋᄋMMMMMMMMM - - -
---!
I -+-TegakanA. mangium 1 lh
!
i⦅ZセZZZZZZZZZZセZZ@
I
BᄋGMセGBG@ LuarTegakan (kontrol}
minggu setclahtanam
Jumlah tanaman A. mangium pada plot tegakan umur i
tahun lebih banyak ( 4 pohon) dibandingkan tegakan 3 tahun (2
pohon). Selain itu jenis tanaman lain seperti rumput di sekitar
tegakan A. mangium I tahun juga cukup dominan. Karena terjadi
persaingan antara jagung, A. mangium dan gulma dalam
penggunaan secara bersama unsur-unsur abiotik seperti air, cahaya,
hara, dan udara maka keadaan ini menjadi salah satu penyebab
penurunan persen tumbuh jagung di bawah tegakan 1 tahun.
Sifat tanah di bawah tegakan 1 tahun memiliki kesuburan
yang rendah, dilihat dari nilai kapasitas tukar kation (KTK) yang
rendah (14,35 meq/100 gr). Karena KTK erat hubungannya
dengan kesuburan tanah, maka tanah dengan KTK rendah, kurang
mampu menyediakan unsur hara secara lebih baik daripada tanah
basa rendah yang dapat mengurangi kesuburan tanah. Tanah
dengan kejenuhan basa rendah berarti kompleks jerapan koloid
tanah lebih bayak diisi oleh kation-kation asam yaitu Al+++ dan 1-1+
Apabila jumlah kation asam terlalu banyak, temtama Al+++ dapat
merupakan racun bagi tanaman (Hardjowigeno, 2003).
Pada nilai KTK yang rendah, unsur-unsur hara makro
sukar !amt, sedangkan tanaman membutubkan unsur tersebut
dalam jumlah yang banyak dibandingkan unsur hara mikro.
Keadaan ini menyebabkan jumlah tanaman jagung di bawah
tegakan 1 tahun menjadi berkurang karena tidak mampu
beradaptasi terhadap kondisi tersebut.
Pada tegakan 2 tahun, persen tumbubnya menurun lebih
cepat dibandingkan tegakan I tahun. Faktor yang menghambat
penumnan persen tumbuh jagung di bawah tegakan 2 tahun adalah
jumlah cahaya harian yang lebih rendah di lokasi tersebut
dibandingkan tegakan I dan 3 tahun (Tabel 1 ). Jumlah cahaya ini
diperlukan untuk perlumbuhan tanaman dalam menghasilkan
karbohidrat yang akan ditranslokasikan ke organ-organ tanaman
yang sedang tumbub. Karbohidrat sebagai substrat respirasi
jumlahnya berkurang sebagai akibat rendahnya fotosintesis, maka
energi untuk pertumbuhan juga nilainya rendah. Hasilnya,
tanaman jagung di lokasi tegakan 2 tahun mengalami hambatan
tanaman jagung di lokasi tegakan 2 tahun mengalami hambatan
pertumbuhan.
Pada tegakan 3 tahun, persen tumbulmya relatif lebih
besar dibandingkan tegakan J Jan 2 tahun. Faktor penyebabnya
ialah sifat fisik tanah yang dominan bertekstur liat ( 46,2 %).
Tanah bertekstur liat, karena lebih halus maka setiap satuan berat
mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga kemampuan
menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi (Hardjowigeno,
2003). Faktor lainnya juga adalah keadaan di sekitar tempat
tumbuh jagung pada tegakan 3 tahun relatif sedikit dari adanya
tanaman pengganggu dan hama yang menyerang tanaman
dibandingkan pada tegakan 1 dan 2 tahun.
Dari keempat faktor yang mempengaruhi rendahnya
persen tumbuh jagung di bawah tegakan A. mangium yaitu cahaya
matahari, air, hara, dan udara (C02), maka semuanya saling
berkaitan. Pada tegakan I tahun sinar matahari yang masuk lee
bawah tegakan cukup besar, tetapi proses fotosintesis juga menjadi
kurang efektif tanpa dibantu oleh penyerapan air dan hara dari
dalam tanah. Adanya kompetisi dalam penggunaan unsur-unsur
pertumbuhan inilah yang menyebabkan rendahnya persen tumbuh
Gambar 5. Grafik tinggi tanaman jagung pada tegakan A.
1nungi1tn1 un1ur 1, 2, dan 3 tahun
EG , - - - ··1
160 セMMMMMM MᄋMNMMセMゥゥL@ Mセj@
14() f - - - . - - - r - - - ; 1?<) _i - - - MBGセ@ .... - - -MセMMMゥ@
: /g· i
1
100 i - - - r - - - ; · -• - Tegakan A. mangium 2th--ill---t・ァセォ。ョ@ A mangimn 3 !h
セ@ :::: , - .
---·---eo i /
Gambar 6. Grafiic diameter tanaman Jagung pada tegakan
j4. n1angitan umur 1, 2, dan 3 tahun
E
,::.
'
•
E•
0··
-1.6
·;_.;
12
1
08
06
I
I
!
I
!
I
t--G
I
iii
3 5
minggu setelall tam1m
9
-+-Tegakan A mangium 1 th
., Tegakan ./.\. mangium 2th --.;;---Tegakan A mangium 3th -M'-- Luar Tegak.an (kontrol)
Rendahnya pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman
jagw1g di bawah tcgakan 1, 2, dan 3 tahun diantaranya adalah
Fluktuasi cahaya matahari yang masuk ke bawah teg-dkan
1, 2, dan 3 tahun dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Grafik fluktuasi cahaya matahari pada iokasi tanam
"
" "'
>
-=
ゥセhョゥョッ@ d1 ィセョvAゥィ@ ヲᄋーNッMセャ」セョ@ d 1J-,1t!Y1t.--ri11m 1H1111r 1 7 イィセョ@
J .... t::> ... ··o ... - •· ... "'""tr•-· ... · •· ' ·-· ᄋッᄋセNNN@ ... · セ@ -, ... .
3 tahun
12000 イMセMMMMMMM
-i
'
11).JOG T-. - - -
---·---!!ODO 6000 4000 '.2000 0 i
1-' ' ' , ... '•
j- - -. ..:.·----•.---!
..-·!l!k
A;
./
...
, M|セᄋLセ@..
·;;; i
j_ MセMMMMMMMMMZZNGfL⦅⦅⦅⦅⦅⦅ェ@ iii
3 10
f-...;. -TeqakanA manaium i - -
th!
セ@
I --!!-T egakan A. mangium 2 th i
! i
t・ァ。セL。ョOᄏN@ msng):_,,"TI 3 !h !
i ·
LuarTegakan(kontroQ \ [image:37.525.86.439.176.497.2]セMMMMMMMセMMMQ@
Grafik radiasi cahaya sepanjang satu hari diperoleh kurva
yang mulai rendah pada pagi hari, lalu memuncak pada tengah hari
dan kemudian menurun pada sore hari. Karena fotosintesis ilu
salah satunya dipengaruhi oleh cahaya, maka grafik kegiatan
fotosintesis pun serupa dengan grafik tersebut.
Cahaya yang diserap tanaman jagung bergantung pada
jumlah dan kualitasnya. Jumlah cahaya ditentukan dari berapa
banyaknya smar yang diserap sedangkan kualitas cahaya
ditentukan oleh panjang gelombang.
Akibat penutupan tajuk A. mangium menyebabkan
respirasi menyebabkan pertumbuhan tanaman juga menjadi rendah
(Gambar 8).
Dari segi pH tanah, di ketiga lokasi tegakan memiliki pH
antara 4,9-5,4 (masam), kandungan N total yang rendah
(1,08-1,52%), dan hara makro seperti P, Ca, Mg, dan Na yang umumnya
rendah (Tabel I). Pada pH masam, kebanyakan unsur hara tidak
mudah !amt dalam air sehingga tidak mudah diserap tanaman.
Selain itu, pada pH yang masam, unsur-unsur makro tidak mudah
larut sehingga banyak ditemukan unsur mikro yang menjadi racun
bagi tanaman. Pada pH tanah yang masam, penghancuran bahan
organik lambat sedangkan bahan organik sangat untuk diperlukan
oleh tanaman.
Unsur N juga diperlukan untuk semua kehidupan tanaman
yaitu untuk memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman.
Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N berwarna lebih
hijau. Gejaia kekurangan N pada tanaman menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang kerdil, perturnbuhan akan terbatas, dan
daun-daun meajadi kuning dan gugur (Hardjowigeno, 2003 ).
Pertumbuhan jagung yang rendah dapat pula disebabkan karena
Aki.bat kekurangan unsur fosfat (P) menyebabkan unsur
tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman sehingga timbul gejala
pertumbuhan tanaman yang kerdil karena pembelahan set
krganggu.
Ca diambil tanaman dalam bentuk Ca2+ Ca diperlukan
tanaman untuk penyusunan dinding sel tanaman, pembelahan sel,
dan untuk pertumbuhan. Rendahnya kandungan Ca di dalam tanah
menyebabkan tunas dan akar tidale dapat berleembang learena
pembelahan sel terhambat (Hardjowigeno, 2003).
4.2.1.3. Berat Kering
Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifileansi (a) 5
%, hasil berat keringjagung di bawah tegakan A. mangium umur I,
2, dan 3 tahun menunjukkan perbedaan yang signifilean dengan
nilai probabilitasnya sebesar O,OOO(Lampiran 4).
Rendahnya berat leering tanaman jagung di 3 loleasi
tegakan (1,68-3,77 gram) juga berkaitan dengan laju fotosintesis
dan penyerapan air dan hara mineral di dalam tanah yang
berpengaruh terhadap penumpulean bahan leering tanaman. Jilea
fotosintesis berjalan optimal dan air serta hara yang diserap
tanaman cukup maka bahan kering yang dihasilkan juga tinggi
sebagai aleibat dari translokasi hasil fotosintesis ke selumh bagian
Rendahnya berat kering tanaman jagung dipengarnhi
oleh fotosintesis yang kurang optimal karena pengarnh jumlah
cahaya yang rendah serta ketersediaan hara di dalam tanah yang
jumlahnya sangat rendah.
Tanaman memerlukan perpaduan antara jumlah cahaya
yang cukup dengan air serta hara yang diserap. Energi metabolik
diperoleh dari respirasi tanaman. Bila energi yang dihasilkan
untuk pertumbuhan rendah akibat dari rendahnya penyerapan
cahaya, maka substrat hasil proses fotosintesis yang disalurkan ke
seluruh bagian tanaman juga akan rendah. Akibatnya bahan kering
yang dihasilkan juga rendah.
Rendahnya kemampuan hidup tanaman di bawah tegakan
po hon tel ah diketahui sebelumnya. Seti aw an (2004) mengt\i i coba
tanaman kapulaga yang ditanam di bawah tegakan Agathis
loranthijolia Salish. dan Pinus merkusii Jungh et De Vries.
Hasilnya tanaman kapulaga yang ditanam di bawah tegakan A.
loranthifi1lia dan P. merkusii mengalami hambatan pe1turnbuhan,
diindikasikan dari rendahnya nilai-nilai parameter pertumbuhan
tanaman. Hal ini terjadi karena terdapatnya beberapa komponen
fisik lingkungan yang ketersediaannya di lapangan dalam jw11lah
yang rendah serta tidak memenuhi persyaratan pe1tumbuhan
tumbuh diduga disebabkan karena proses imbibisi yang tidak
sempurna sehingga tidak menghasilkan perkecarnbahan.
4.2.2.2. Tinggi
Berdasarkan nilai probabilitas pada taraf signifikansi (a) 5
%, basil tinggi kaliandra di bawah tegakan A. mangium urnur I, 2,
dan 3 tahun tidak rnenunjukkan perbedaan yang signifikan dengan
nilai probabilitasnya sebesar 0,646 (Lampiran 6).
Dari segi grafik, terlihat bahwa terjadi peningkatan tinggi
tanamankaliandraantara 15,11-17,81cm(Gambar10).
Gambar l 0. Grafik tinggi kaliandra merah pada tegakan A.
mangium umur 1, 2, dan 3 tahun
i
I
I
I
I
I E
I
セ@
I c
I :+::
I
I
o
1 4 7 10 13• + • TegakanA. mangium 1th
-+-TegakanA. mangium 2th
-;,-TegakanA mangium 3th
.-+--luar Tegakan ikomrol)
'L
minggu setelah tanamᄋセセセセMセセセセセセセセセセM⦅⦅j@
Flukuasi cahaya matahari yang rnasuk ke bawah tegakan
[image:41.522.86.449.192.631.2]Gambar J 1. Grafik fluktuasi cahaya matahari pada lokasi tanam kaliandra di bawah tegakan A. mangtum umur 1, 2, dan 3 tahun
1· ---
---··-·---·-·---·---! 10000 r---·---
--·-·-···---·---! 9000 ! --··-·· :: • -
セLi@
I 8000 セM ·__,.\,,____ _ _ _ .
I
セ@
7000t--
ᄋᄋセB@
:
I .!l
6000 I • _ .. 11
1
セ@
5000イMMセM
..
MセQNNMセMセ]^ILL⦅|⦅GN|@
..
--·----t
i ;;-
4000 ' MMᄋセ@ ---1セ@ ' , ,-r -- \ '\ '
- I ·' \ ' ' .
3000 +..---.,,".:"'; \ • \
I - . I J>:t \ , '. .
2000 l _ _ _ I _ : I セセML@
• ' ---MMセMセNセZセ@ i
rnoor-t··---·-
:,
,
0 -f---r--·---T---···---,----JiL ____ \
8 10 3
jam
ヲセセt[セM。ォ。[[⦅M[LセセャオMセMQMLAセN@
' !
1-m-T egakan A. mangium 2 th i
I '
i A TegakanA.mangium3thi
!
---·'-- lオ。イt・ァ。セNN。ョ@ (kontrol) _i
Kurva fotosintesis yang hampir serupa dengan kurva
radiasi sinar sepanjang satu hari dapat diketahui bahwa fotosintesis
tanaman kaliandra di bawah tegakan 3 tahun lebih rendah
dibandingkan kurva pada tegakan I dan 2 tahun. Tetapi pada
kondisi seperti itu, tidak menunjukkan hambatan pertumbuhan
kaliandra di bawah tegakan 3 tahun dengan menghasilkan tinggi
sebesar 17,81 cm. Hasil ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan
kaliandra di bawah tegakan 1 dan 2 tahun yang tingginya 17, 70 cm
dan 15,10 cm.
Melalui mekanisme penyerapan cahaya yang efisien,
kaliandra mampu mengefektitkan penyerapan cahaya rendah
(a) (a)
(b) (b)
5.1. Kesimpulan
BABV
KESIMPULANDANSARAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Jagung tidak mampu tumbuh dengan baik di bawah tegakan A. mangium
l, 2, dan 3 tahun dengan nilai parameter persen tumbuh 100 %, tinggi
53,36-76,19 cm; diameter 0,39-0,48 cm; dan berat kering tanaman
1,68-3,77 gram.
2. Kaliandra merah dapat turnbuh di bawah tegakan A. mangium I, 2, dan 3
tahun dengan nilai parameter persen tumbuh sebesar 32,22-37,78 %; tinggi
15,l lcm-17,81 cm, dan berat kering tanaman 0,1888 gram-0,2959 gram.
5.2.
Saran
Saran atas penelitian ini adalah :
l. Tanaman jagung sebaiknya tidak ditumpangsarikan dengan A. mangium,
sebagai masukan dapat dicari alternatif jenis tanaman lain dengan
memperhatikan kesesuaian akan kebutuhan optimal cahaya, tanah, serta
faktor lainnya bagi pertumbuhan tanaman terse but..
2. Jika rnemungkinkan, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang
perturnbuhan kaliandra merah di bawah tegakan dalam selang waktu yang
DAFTARPUSTAKA
Alrasyid, H., Sumarhani, dan Y. Heryati_ 2000. Percobaan Penanaman Padi Gogo Di Bawah Tegakan Hutan Tanaman Acacia mangium di BKPH Parung Panjang, Jawa Barnt Buletin Penelitian Hulan No. 62 J _ Bogor. p. 27-54
Anonim. 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. i 999. Panduan Kehutanan Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkehunan Republik Tndonesia. Jakarta.
Chamberlain, J.R. 2000. Afeningkatkan Produksi Benih Calliandra calothyrsus :
Pedoman Lapang Untuk Peneliti dan p・QセケオャオィN@ Terj. dari Improving Seed
Production in Calliandra calothyrsus. A field Manual for Researchers and Extension Vl"orkers, oleh Mulawannan. fCRAF (International Center for Research in Agroforestry). Bogor.
Doran, J.C. and J.W. Turnbull. 1997. Australian Trees and Shrubs : Species for
Land and Rehabilitation and farm Planting in The Tropics. ACIAR
(Australian Centre for International Agricultural Research). Australia.
Hardjowigeno, S. 2003. Jlmu fanah. AkademikaPressindo. Jakarta.
Hamn, M.K. 2002. Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan Hutan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Hutan. Jurnal Galam
No. 5. Yogyakarta. p. 13-23
Jumin. H.B. 1989. Ekologi Tanaman Suatu Pendekatan Fisiologis. Rajawali Pers. Jakarta.
Kadri, W. 1992. Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.
King K.F.S. and M.T. Chandler. 1978. The Watershed Lands. Dalam: Manual Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.
Manan, S. 1997. Hulan, Rimbawan, dan Masyarakat_ !PB. Bogor.
Mukti, A.L. 2003. Uji Daya Hasil Bcberapa Genotipe Terpilih Padi Gogo
Toleran Naungan di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Skripsi. Fakultas
Sukandi, T., Sumarhani, dan Murniati. 2002. lnformasi Teknis Pola Wanatani
(Agroforestry). Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Badan Litbang
Kehutanan. Bogor.
Suprapto. 1990. Hertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lampiran 1. Analisis statistik persen tumbuh tanaman jagung di bawah
tega!illn .. 4. n1a11giu.m
ANOVA
Jumlah Derajat Ku ad rat F hitung
1 Probabilitas kuadrat bebas
イ。エ。セイ。ゥ。@
I
Antar kelompok 11622.631 3 3874.210 2.739 .070i PセQNNNLMセ@
t-ei,..,,.,...,pot-l
AAAセセセAセi@
ryn '1A'1 A r.a::aI
tZセZ[ゥャ@ セ@ 1vii1 "セカ@ l"'Tl"T.VVV
23
Perbandingan Semua Kelompok
,:oir'.'!9_ ,'.'JW:"!.
II) PRLAKUAN
I
(J) PRLAKUAN
I
Perbedaan
I
I
I
Seh::mg kepercayaan 95 %1I
rセセセ[。エ。@
I
ォセZ[[Z[ョ@
I
Prcbabili!asl R · R h I Batas AlasI
I
Tukcy HSD 1th 2thI
6.8050 ! 21.7144-Sj .989 -53.97251 67.58253th -20.88831 21.71448 .772 -81.6658 39.8891
kontrol -49.7217 i 2L7144S .134 -il0.49911 11-0558
I
MMセM
1 th
I
2th -6.8050 21.71448
9891
MVWNUXRセ@I
53.97251 3th -27-6933 21.71448Mセセ@
-88.4708. 33.0841I kontroi -56.5267 2-i.7-144aj --1-17.304•!
"GOcl
I
3th 1th 20.8883 21.714481 .772 -39.8891 81.66581 <t,..:: 0I 2th 27.6933 21.71448j .588 --33.0841 88.47081
I
kontro! -28.8333 21.71448 .557 --89.6108 31.9441kontro! 1 tl1 ·!'J.7217 21.71448 134 "110558 110-49911
I
2thl
56.5267 2i.71448 .0741 -4.20581 117.304iI
3th 28.8333 21.71448 .557 -31.944 89.6108
I
Bonfecconi
1th 2thI
6.8050 21.71448 1.000 -56.7559 I 70.36591
3th -20.8883 21.71448 1.000 -84.4492)\ 42.67251
i !control -49.7217 21.71448 .198 -113.2825 13.8392
I
2th 1 th -6.8050I
21.7144811.0001
-70.36591 56.75593th -27.6933 21.71448 1.000 -91.2542 35.8675
! kontro! -56.5267 21.71448 .102 -120.0875 7.0342
3th 1 th 20.8883 21.71448 1.000 -42.6725 84.4492 2t'1 27.6933 2'1.71448 1.000 -35.8675 81 -2542
kontrol -28.8333 21.71448 1.000 -92.3942 34.7275
kontro! 1 th 49.7217 21.71448 .198 -13.8392 113.2825
2Ut 56.5267 21.71448 .1021 -7.0342 120.0875
Lampiran 3. Analisis statistik diameter tanaman jagung di bawah tegakan i4. nu111git1.m
I
I
I
I
!
Antar kelompokI
j ! - L - 1 1.i
I Da1ar 11 ャ|セQッューッエ|@ 1
I
TotalI
Jumlah kuadrat 2.933 ., ...,_. 1.t"!-8 4.680 ANOVA Derajat bebas 3
I Mセ@10
19
Kuadrat F hitung Probabi!itas
I
Rata-rata I
.978 8.949 .001
I
.
i I I.109
Perbandingan Semua Kelompok
I
I
(!) PRL!\KU.'\N(J) PRL.'\KU.'\
I Perbedaan
Rata-rata
(1-J)
I
Tukey HSD 1 th 2th3th
I
kontro!2th 1 th
i 3th
I
kontrol
3th 1 th
2th
kontro! konlroi i th
2th
I
3thI
Bonferrcni 1 th 2thI 3th
I
kontrolI 2th 1 th
I
3th kontrol3th 1 th
I
2thI kontro!
I
kontrol 2th 1 th3th
.
II
I
I
I
I
··I .03401 -.1600 -.9!00"'i -.0340 -.1940 -.9.:40* .16001 .19401 -.7500 ..Zセ@
.7500·
i
.03401 -.1600 -.9100* -.0340 -.1940 -_9440'" .16001 .1940 -.7500* .911){)* .9440"' .7500*
Stand<>r !Probabilitasl Selang kepercayaan 95
セサ[ゥ@
KesalahanI I
Batas Bawah] Batas .A.tas '.209031 .9981· MNUVTセQ@ .63201 .20903 .869 MNWUXセ@ .4380 .20903i .002
I
-1.508..., -.2120!.20903 .9981 -.63201 .56401 .20903 .790
I
MNWYRAセ@aoセセ@
.20903 .002 -1.542 -.346 .20903
セZセi@
-.4330! .7580j.20903 MNTPTセ@ .79201
.20903 012. -1 _346, - 1520 .20903 .0021 I .31201 QNUPXセ@ .20903 .002 .3460 1.542 .20903 .012 .1520 1.348oi .20903 1.000 -.5948 .6628 .20903 1.000 -.7888 .4688 .20903 .003 -1.5381 -.2812 .20903 1.000 -.6628 .59481 .20903 1.0001 MNXRRセ@ .4348
20903 .002 -1.572 -.3152 -.20903 1.000 -.46881 .7888 .20903 1.000 -.4348 .8228 .20903 .015 -1.3781 -.1212 .20903 .003 .2812 1.5381 .20903 0021 .3152 QNUWRセ@
Lampiran 4. Analisis statistik berat kering tanaman jagung di bawah
tega!illn セTN@ fftangitttn
ANOVA
BK
I
! Jum!ahI
Derajat Kuadrai I'
kuadrat bebas rata-rata F hitung ProbabilitasI
; Antar kelompok
I
1010./39 ! 3 ! 336.913 18.506 I .000 II
Dalam kelompok 218.471I
12 18.206I
I
! Total 1229.210 I
Perbandlngan Sernua Kelompok
Variabei dependen: BK
I
I
eer edaan
セAZセヲ@ Zセ。ョ@
I
ProbabHitasl0
I
rata-rata
(i) PRLAKUAN (J) PRLAKUAN (!-J} Batas Bawah l Batas Atas l
I_ b
I
Tukey HSD 1 th 2th I -.0008 3.01711I
1.000 I -8.95831 8.9567 j3th
I
-.0867 3.01711 1.000 1 -9.0442MセセセセセQ@
koni:rol -l8.3S42* 3.01711 .000
MセNMZ[セ[Q@
I
2U'1 3th I th ' II
-.0859 .0008セセZセZZi@
ZセセQ@
-9.04341 8.95831 8.8716kontrol I -IS.3834"' 3.01711 ! .000 ! -27.3409 -9.4259
I
3tl1 1 thI
.0867 3.01711 1.000I
MXXWPセ@I
9.04422th 0859 3.01711 1.000 ...0.8716. 9.0434
I kontrol -iS.2975* 3.017-1-1 .000 I -27.2550 1 -9.3--100
I
kontro! 1 th 18.3842* 3.01711 .000 9.4267 27.3417I 2th QXNSXSTセ@ 3.0·!Ti·J ! .000 9.4259 27.3409j
3th IR.2975" 3.01711 .000 9.3400 27.2ssoi
Bonferroni 1 th 2th -.0008 3.01711 1.000 -9.5127 9.51121
3th
I
-.0867 3.01711 •. 000I
-9.5937 9.4253 Ikontrol -18.3&42* 3.01711 .000 -27.8961 -8.8722
2th I tl1
I
0008 3.0·l7ii 1 000 ! -9.5i"l21 9.51213th -0859 3.01711 1.000
I
-9.5979 9.4261kontrol -18.3834* 3.01711 .000 -27.8954 -B.8714
3th 1 th .0867 3.01711 1.000 -9.4253 9.5987 2th .0859 3.01711 1.000 -9.4261 9.5979
スセッョエイッャ@ -18.2975" 3.01711 000 -27.8095 -8.7855
kontrol 1 th
I
18.3842" 3.017111 .000 8.8722 27.896112th 1&3834" 3.01711 .000 B.8714 27.8954
3th 182975* 3.01711 i .000 8.7855 27.8095i
Lampiran 6. Analisa statistik tinggi tanaman kaiiandra di bawah tegakan A.
11tft11gi1tnt
I
Antar kelompok
I
... J<:>,..,..., l_,_e,_1.-...,..., ... Jr I
Ill PRU\KUAN
Tukey HSD 1th
2th
3th
kontroi
I
Bonferroni 1 t'i
I
2th3th
I
kontro!ANOVA
Jumlah Derajat
I
Kua drat kuadrat bebas I rataaraia11.245 3
I
3.748" ' ) ' ) 00 I セョ@ セ\ョ@
1vv.1uv LV
144.432 23
6.wo
I
Perbandingan Semua Kelompok
I
PecbedaenI
I Rata-rata
I
(J) PRlAKUAN
I
11-J)I
Standar !
kesalahan
I
F hitung2th 3th kontroi 1th 31_1; kontroi 1th 2th kontrol 1th 2th 3th 2t'l 3th kontro! 1 th 3th kontro! 1 "' 2th kontrol 1 th 2th 3th
I
I
I ·.4800-.70331
i.0733 .
.4800
1.48990
I
1.48990"!.48990 i
1.48990 2233 1 48990
1.5533 l 1.48990 !
7033 1 48990 2233
"1.7767
1.48990 1.48990 -iG733j 1-48990! -1.55331 1.48990 -1.7767 1.48990 -.4800
I
1.48990 -.7033 1.48990 1.0733 1.48990.4800 1.48990
-.2233 1.48990
1.5533 1.48990
.7033 1.48990 .2233 I 1.48990
1.ns1 1.48990
-1.0733 148990
I
-1.5533 1.48990 -1.7767 1 48990.SSS 964 .888 .988 999 .727 964 .999 .638 888 .727 .638 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
F hitung J Probabi!itas .563
I
Batas Bawah
セZZセセセi@
-3.oess I
-3.6901 -4 3935 -2.6168
-3.4668
-3.9468 . -2.3935
-524351
-5.7235 -5.9468 -4.8411
I
-5.0644 -3.2878 l -3.8811 -4.5844 -2.8078 -3.6578 -4.1378 -2.5844 -5.43441 -5.9144 ""6.1378 I.646
I
Batas At.as
3.6901 3.4666 5.2435 j
4.6501
3.9468. 5.7235 I
4.8735
4.3-93.S i
5.9468
30968
2.61681 2.3935 3.881 i t
3.65781
Lampiran 7. Analisis statistik berat kering tanaman kaliandra di bawah
エ・ァ。A\セョ@ セTN@ n1angittfft
BK
I
iI
i Antar keiompokI
Dalam kelompokI
I
TotalVariabe! dependen: BK
(!) PRLAKUAN
l
Tukey HSD 1th3th
I
2th
I
kontrolbッョヲセイイッョャ@ 1th
I
I 2th3th
I
I
kontrolJumlah kuadrat .000 .000 .000 2th 3th セZ」ョエイッャ@ 1 th 3th kontrol 1 tll 2th kontro! 1 th 2th 3th 2th 3th kontro!
1 th
3th kontrol 1 th 2th kontrol 1 th 2th 3th
I
I
aイセova@Derajat Kuadrat
I
ProbabilitasI
bebas rata-rata F hitung3 I .000
I
.611 .621
I
8
I
.00011
Perbandingan Ser11ua Kelompok
Parbadaan
!
セエ。ョセ。ゥ@
I
o,.-,,i.-,,,f-Ff;t<>J Se!ang kepercayaan 95セNHI@
!
rata-rata i Kesa1ahan
I
GNカMNセ@ ... セMQ@I
(1-J) !
I
Batas Bawah Batas Atas.006444 1
1
.0056158
I
.673 -.011540 .024428 lZZセセセセ@
ZZZZセZ@
Zセセ@
セZセセセZセセ@
ZセセセZセ@
I
• - セM セM -.
-
·"-""-
'
" ' •-.006444 , .0056158 .673 -.024428 .011540 ,. -.001051 .0056158 .897 -.019035 .016932
Q050P1 OQ5h15R PQ3 Q-?'=1(16'1 01'?0Q3
i
-.005393 .0056i58I
.775I
-.023376I
.012591i
' .G01051 .0056158 .897 -.016932 ! .019035 I
I
'
I -.004029 .0056158 .887 i -.022013 .013954 I
I
-.001363 .0056158 .995 \ -.019347 .016620 \I
.005081 .0056158 .803I
-.012903 .0230C"'4 I.004029 .0056158 .887 -.013954 .022013
i
.006444 .0056158 1.000 I -.013093 .02::;931I
.005393 .0056158 1.000I
-.014144 .024929.001363 .0056158 1.000 -.018173 .020900
I
-.006444 .C056158 1.000I
-.025931 .013093
-.001051 .0056158
I
1.000 -.020588 .018485I
-.005081 .0056158 I 1.000 -.0246·17 .0-14456
-.005393
I
.0056158 1.000 -.024929
I
.014144
I
.001051 .0056158 1.000 -.018485 .020588 -.004029 .0056158 1.000 -.023566 .015507 '-.001363 .0056158 1.000 -.020900 .0101::
I
,005081 .0056158 1.000 -.014456 .02461 { iLampiran 9. Data persen tumbuh dan tinggi kaliandra merah pada tegakan A. mangium dan di luar tegakan (kontrol)
セᄋ@
'1
Persentase tumbuh dan tin •<>i kaliandra merah (%,cm) lokasi
ulangan &g