G(ItSH
\
')') ()\)2-1,1--MANFAAT EKONOMI HASIL RUTAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
BAGI MASYARAKAT DESA SIRNARASA,
KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI
Oleh:
IRFAN MUDOFAR E03495020
JURUSAN KONSERV ASI SUMBERDA Y A RUTAN
FAKULTASKERUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
Irfao Mudofar. l\1anfmlt Ekonomi HasH Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bllgi Masyanlkat Dcsa Sirnarasa, Kccamatan Cisoiok, Sukabumi. Di Bawah Bimhingan Ir. Tutut Sunarminto, MSi dan Ir. Agus Priyono Kartano, MSi.
Penetapan kawasan Gunllng Halimwl sebagai taman nasional merupakan salah satu upaya pengawctan kcanckaragaman flora dan fauna. Dalam pengeloJaannya sebagai tcmpat konscrvasi
keanekaragaman hayati. TNGH sering dihadapkan pada bentuk-bentuk pelanggaran scpcI1i
perambahan kawasnn ul1Iuk bcrJadang dan pengambilan hasil-hasil hutan. Bentuk peiangganm ini merupakan wujud ォセャ」イァ。ョエオョァ。ョ@ masyarakat tCl'hadap sumbcrdaya hUlan yang ada dalam kawasan TNGH. Mcngingat kcbcrhasilan pengclolaan banyak bergantung pad a dukungan dan pcnghargaan yang dibcrikan masyaraknt sekital', maka penyusunan kebijakan pcngcJolaan TNGH harus didasarkan
pada pcngctahuan mcngcnai tingkat ketergantungan masyarakat tcrhadap kawasan tcrscbut.
Tingk .. ll kctcrgantungan masyarakat terhadap kawasan hutan dapat dikctahui mclalui pcndugaan manfaat ekonomi hasil-hasil hutan bagi masyarakat. Oleh karena itu pcnclitian ini dilakukan dengan tujuan untukOS mcmpdajari karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan. mengidcntiiikasi jcnis-jcnis hasH hutan yang dimanfaatkan, dan mcnduga nilai manfaat ckonomi kawasan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa melalui pendekatan nilai hasil hutan.
Penelitian dilakukan di Dcsa Sirnarasa, yaitu di Kampung Ciptarasa, Kampung Cisarua dan Kampung Datarsnlak masing-masing dengan lokasi pemanfaatan G. Bodas, Ciawitali dan G. Tumpeng. Pcngambilan contoh dilakukan dengan menggunakan mctodc acak berlapis dcngan alokasi proporsional yang didasarkall pada klasifikasi penguasaan lahan pada setiap kampung. Total pcmanfaat hasil hutan ウセ「。ョケ。ォ@ 175 kcpala keluarga sehingga dengan intensitas sampling 20% jUl11iah responden tcrscbut tcrdiri at as 21 KK strata I (penguasaan lahan < 0,25 1m), 12 KK strata II (penguasaan lahan 0,25-0,5 hal dan 8 KK strata III (penguasaan lahan > 0,5 hal.
Penilaian manfaat hasil hutan dilakukan dcngan pendckatan nilai pasar serta nilai rclatif atau kesediaan untuk membayal' dan/atau biaya pengadaan. Manfaat ckonomi yang ditel'ima masyarakat merupakan nilai total pemanfbatan hasil hutan dikurangi nilai kerti5.ikan yang tcrjadi di zona rimba, yang terlarang bagi pemanfaatan di kawasan TNGH. Untuk mcnganalisis hubungan karaktcristik
,
masyarakat dengan nilai manfat yang dipcroleh digunakan uji Chi Square, sedangkan untuk menentukan derajat kcpentingan dampak pemanfaatan hasil hutan bagi pendapatan masyarakat digunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon.hasil hutan terbesar (80,49%) adalah masyarakat yang hanya mengandalkan penghasilannya dari bertani. Menurut tingkat pendapatannya mereka memiliki tingkat pendapatan di luar hasil hutan yang rendah, yaitu kurang dari Rp 53.000/kptlbulan (68,29%). Berdasarkan uji Chi Square pada selang kepercayaan 95%, besar kecilnya nilai manfaat berhubungan erat denganjumlah anggota keluarga.
Jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa dari TNGH adalah kayu bakar. kayu pcrtukangan, kayu tiang, barnbu, tepus, patat, rotan, awis, seuti, pisang kale, pokpohan,
dan rcundeu. Pohon yang biasa digunakan sebagai kayu bakar adalah pasang Hlゥエィッ・。Oーセウ@ sp.), rasamala (Allingia exeelsa), dan puspa (Sehima wallieh;;). Hum (Litsea sp.) dan puspa (Schima wallichii) merupakan jenis yang sering dimanfaatkan untuk kayu pertukangan. Adapun kayu yang digullakan sebagai tiang lantaian (tiang jemuran padi) adalah semua jenis pohon yang berdiameter sekitar 10 cm. Jenis hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan (82,93%) adalah patat, yang digullakan pellduduk untuk membuat /ol1gkob (penutup jemuran padi). Namunjenis yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai manfaat ekonomi adalah kayu bakar, yakni sebesar Rp 681.592 atau 55.92% dari total nilai manfaat seluruhjenis.
Manfaat ekonomi hasil hutan yang diterima masyarakat Desa Simarasa merupakan nilai pemanfaatan hasil hutan dikurangi biaya kerusakan yang terjadi di lokasi pemanfaatan, yaitu di zona rimba TNGH. Nilai manfaat hasil hutan yang diperoleh masyarakat adalah sebesar Rp 4.358.664 dan besamya biaya kerusakan yang temilai adalah Rp 2.497.327. Nilai ini diperoleh dengan mengalikan jumlah pohon yang' hi tang akibat pemanfaatan oleh masyarakat dengan biaya standar yang dikeluarkan pengelola untuk merehabilitasinya. Dengan demikian besamya manfaat ekonomi hasil hutan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa adalah Rp 1.861.337Ibulan.
Bila dilihat dampaknya bagi peningkatan pendapatan, nilai manfaat hasil hutan TNGH tidak memberikan dampak positif peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang memiliki pendapatan Rp 53.000/kptlbulan ke atas. Tetapi nilai pemanfaatan tersebut temyata dapat meningkatkan pendapatan secara nyata bagi penduduk yang memiliki pendapatan dari luar hasil hutan kurang dari Rp 53.000/kptlbulan.
8
D. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Jenis data, metode pengumpulan data sel1a sumbemya disajikan pada TabeII.
Tabel 1. Jenis, Metode Pengambilan dan Sumber Data Penelitian
Jcnis data Metode Sumbcr
a. Data Primer Wawancara dengan Rcspondcn
. Jenis danjumlah hasil hutan yang kuesioner dan dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa observasi Japang - Frekuensi pemanfaatan hasil hutan
. Jarak Iokasi pemungutan hasil hutan - Penilaian hasil hutan
- Pekerjaan kcpaJa keluarga - Tanggungan kcluarga
- Pcndapatan di luar dari pemanfaatan hasil hutan - Luas pcmilikan lahan
- Pcmilikan temak
b. Data sckunder Literatur Instansi
- Monografi Desa Simarasa pemerintah dcsa
- Data umum lokasi penelitian dan pengelola
- Peta peta taman nasional
Langkah awal dalam pcngambilan contoh yang dilakukan adalah mend at a jumlah masyarakat yang mernanfaatkan hasil hutan dari TNGH, yang berasal dari 3 kampung berdasarkan lokasi
pemanfaatan masing-masing. Masyarakat pemungut hasil hutan kemudian dikelompokkan kc dalam
tiga strata, yaitu : a) strata J, KK dengan Iuas pemilikan Iahan < 0,25 ha; b) strata II, KK dengan tuns pemilikan lahan antara 0,25 - 0,5 ha; dan c) strata III, KK dengan luas pemilikan Juhan > 0,5 ha.
Penarikan contoh dilakukan dengan metode Stratified Random Sampling dengan alokasi
proporsianal, dimana jumlah contah untuk masing-masing strata ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut:
dimana:
N.
n, =-I-xn
I
N
s
n = jUlllIah sampel keseluruhan
No
= jUlllIah populasi strata I, 2 dan 3 N, = jUlllIah populasi sampel [image:20.600.105.521.151.353.2]eャセNQU@
$6:35 El0620
\\
eャPVRセ@
r · o
E 1(l6)0
--,
eGセ@ Sセ@ r EIt)/) セo@\ '
\ ( I,I
I ""-"c ___
1
セ|ェG@ __.... セiB@ "
__ 1
MMMᄋM\MGiセ@
rJ./
LLセ@
I ' \ ' \so_,,1
fG]MiMMMMセl⦅M⦅セ@
,.J _
セN^ZMZLセᆱZMON[セ@
セQセᄋiAゥAGZ[セZBセセセ@
r-" t I . .' /
I セMG|@ . I "\
I
s6:471-- _
---r---.-
AcゥpbセyQ@
iGiセMMMMMᄋ@
---{
I
\
. 'vj
i S5:51
IGセB|@
セ@
.. LMMMMMMNセ@1 \'-;
"," , t'
}"",i,
Ill! .
---1---.. _ .. ___ セMNMNLNN@ . ....
セ|@
lei _ ._,,_ 1arnaL • • I >.-!ffi3""'-l--!
セ@ . .I. --." \
H
I' 'V\'1 Bセi@ !, "
1\.
I
IS""'''''_1
\
,\.
NセヲQ@
$5:55!
I
/.-/
r:-:
Gambar 3, Peta Situasi Taman Nasional Gunung Halimun
PETA SITUASI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
U
t
Skala 1 : 250.000
LEGENDA:
- - - : Batas kawasan TNGH C2::,:Enklave
• : Desa
セZsオョァ。ゥ@
Q :
Lokasi PenelitianSumber:
Biodiversity Conservation Project
PHPA-JICA-LIPI
[image:26.788.44.758.65.535.2]15
2. Kondisi Biologi
a. Flora
Tipe ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun terdiri dari tipe hutan hujan dataran rendah (500-1000 m dpl), Sub Montana (1000-1500 m dpl) dan Montana (1500-1929 m dpl). Jenis-jenis tumbuhan di hutan hujan dataran rendah banyak didominasi tumbuhan bawah dan pohon pioner seperti kareumbi, cangcaratan, dan manggong. Di kawasan ini tumbuh beberapa jenis pohon komersil seperti suren (Toono surem), rasamala (Allingia excelsa), riung anak (Castanopsis javanica) dan keruing (Dip/eroearpus sp.). Pada zona Sub Montana didominasi olehjenis rasama!a (AI/ingia exec/sa), puspa (Schillla walichii) dan pasang (Li/hocarpus sp.) dcngan berbagai jenis cpili! seperti anggrek dan tumbuhan memanjat. Sedangkan di hutan Montana didominasi olch jamuju (Dacryocarpus imbricatus) dan kiputri (Podocmplls neriifolius).
b. Fauna
Kavvasan Taman Nasional Gunung Halimun dihuni olch bcbcrapa jcnis satwaiiar, lennasuk
beberapajenis endemik. Jenis primata yang ada seperti owajawa (Hyloba/es 1II010ch), surili (Presby/is eOllla/a) dan lutung (Trachypifhecus aura/us). Jenis burung endemik yang dijumpai adalah e!angjawa (Spi=ae/us bar/elsii) dan rangkong. Beberapajenis fauna lain seperti anjing hutan (CUOIl alpinus), babi
hutan (Sus scroJa) dan kijang (Mull/iaeus lIIuntjak).
B. Kcadaan Umum Desa Sirna rasa
1. Kcadaan Fisik
a. Lctak dan Luas
Desa Simarasa merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun. Secara administratifterletak di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Bara!. Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karangpapak dan Desa Cimaja, sebelah Timur berbatasan dengan Desa Cileungsing, sebe!ah Utara berbatasan dcngan Desa Cicadas dan kawasan Taman Nasiona! Gunung Halimun, dan di sebe.!':h Selatan berbatasan dengan Desa Margalaksa. Desa Sirnarasa merupakan desa yang cukup terpencil, jaraknya dari ibukota kecamatan Ciso!ok sekitar 27 km. Desa ini menjadi satu-satunya pintu masuk kawasan Tan,.n Nasional Gunung Halimun dari arah Selatan.
Desa Sirnarasa terdiri dari empat dusun dan 21 kampung, yaitu :
I). Pangguyangan, terdiri dari 5 kampung : a) Pangguyangan, b) Ciempang, c) Cinala, d) Cihideung, dan e) Pangkalan.
16
3). Cihangasa, terdiri dari 8 kampung : a) Cihangasa, b) Cimone, c) Nanggerang, d) Ciarca, e) Kiarakoneng, f) Datrujengkol, g) Datarmelanding, dan g) Kapidengkung.
4). Gunung Puntang, terdiri dari 3 kampung: a) Sela Awi, b) Cisagu, dan c) Gunung Puntang.
Desa Sirnarasa mempunyai luas wilayah 910 ha. Sebagian besar wilayahnya berupa ladang, yaitu seluas 512 ha (56%), sawah seluas 350 ha serta sisanya berupa kebunltalun dan pekarangan. Kepemilikan tanah persawahan berdasarkan luasnya secara rinci disajikan pada Tabel4.
Tabel4. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Luas Kepemilikan Tanah Sawah
No. Uraian Jumlah pemilik (orang)
I. Kurang dari 0,2 ha 65
2. 0,2 -0,5 ha 100
3. 0,6 - 1 ha 500
4. 1,1 -2 ha 500
5. > 2 ha 0
Sumber: Profil Desa Sirnarasa 1998
b. Topograli dan Gco1ogi
Daerah ini mempunyai topograli mulai dari berbukit sampai bergunung. Terletak di kaki Gunung Halimun sebelah Selatan, yaitu di sekitar kawasan hutan Gunung Halimun, Gunung Bodas, Gunung Cadas dan Gunung Cisuren. Terletak pada ketinggian 600-850 m dpl. Jenis tanahnya adalah tipe Latosol.
2. Kcadaan Biologi a. Flora
Jenis tanaman yang tumbuh di Desa Simarasa dapat dibedakan berdasarkan tataguna lahannya, yaitu :
1). Sawah: padi (Oryza sativa)
2). Ladanglhurna: varietas padi lokal (pare renggeuy), singkong (Maniho/ esculen/a), jagung (Zea
mays)
3). Kebun: sayuran, bumbu dan obat-obatan seperti jagung (Zea mays), ubi jalar (Ipomoea bata/as), cabe rawit (Capsicumjruc/escen), terang (Solanum melongena), kupyit (Panicum viride) dan sirih
---(Piper betic)
4). Talun: pete (Parkia speciosa), durian (Durio zybe/hinus), aren (Arenga pinnata), pisang (Musa paradissiaca), limus (Mangiferafoetida), honje (Nicolaia hemisphaerica) dan nangka (Ar/ocarpus
heterophyllus).
'-b. Fauna
Jenis binatang yang ada di Desa Sirnarasa dibedakan menjadi dua, yaitu yang dipelihara dan tidak dipelihara.
17
2). Binatang bukan peliharaan : musang (Paradoxurus hermaphrodilus), beberapa jenis burung dan ikan.
3. Keadaan Masyarakat
2. Demografi
Jumlah penduduk Desa Simarasa menurut Monografi Desa tahun 1998 sebanyak 1.137 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 4.543 orang. Jumlah anggota keluarga rata-rata per rumahtangga sebanyak 4 orang, yang berarti rata-rata per keluarga mempunyai 2 orang anak. Angka kelahiran dan kematian di Desa Simarasa kecil, yaitu kelahiran laki-Iaki 2 dan perempuan 4 per
100 orang, sedangkan angka kematian laki-Iaki I dan angka kematian perempuan 0 per 100 orang.
b. Sosial ekonomi dan budaya
Matapencaharian utama masyarakat Desa Simarasa adalah bertani. Selebihnya bekerja di luar sektor pertanian, yaitu sebagai pedagang atau pengusaha, buruh perkebunan, petemak, pegawai, pengrajin, tukang kayulbangunan, dan perantau. Masyarakat Desa Sirnarasa pada umumnya mempunyai lahan garapan, baik di lahan milik, tanah GG (bekas tanah negara yang diambil alih oleh desa atau tanah desa yang digarap oleh masyarakat), mara pada penduduk sekampung atau luar kampung, dan menggarap lahan hutan produksi milik Perum Perhutani dengan membayar sewa kira-kira 10% per tahun dari hasil panen. Setiap keluarga biasanya menggarap lebih dari satu jenis lahan, yakni lahan sawah, kebun, talun, ladang dan pekarangan. Hasil panen gabah masih relatif rendah, yaitu kira-kira 1.200 kglha berasal sawah dan 900 kg/ha dari lahan kering (hum a) dengan satu kali tanam per tahun.
Masyarakat Desa Sirnarasa terdiri dari masyarakat adat Baduy atau masyarakat Kasepuhan dan masyarakat biasa atau non kasepuhan. Masyarakat Kasepuhan berpusat di kampung Ciptarasa. Dalam kehidupan bermasyarakat, penduduk Desa Sirnarasa masih menjunjung tinggi solidaritas dan kerjasama kelompok. Mereka terikat oleh kesatuan bahasa sehari-hari, yaitu Bahasa Sunda.
Secara umum tingkat pendidikan masyarakat desa masih rendah, yaitu hanya sampai tingkat lanjutan pertama dan hanya beberapa sarnpai tingkat lanjutan atas. Menurut beberapa hasil penelitian, kegiatan pendidikan sangat ditentukan oleh aktivitas pertanian, dimana pada musim panen biasanya kelas-kelas sepi murid karena siswa banyak membantu pekerjaan orang tuanya di sawah atau ladang.
35
Lampiran 1. Kuesioner PeneIitian di Taman Nasional Gunung HaIimun Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi
Responden
Tanggal wawancara
Demi kebenaran hasil penelitian, mohon diisi dengan sebenarnya, terimakasih!
A. KARAKTERISTIK UMUM KELUARGA RESPONDEN
I. Jumlah tanggungan keluarga Saudara ... ..
2. Apa a. pe 'enaan k h k ' S d au ara d an anggota kl e uarga se am memungut I' h as. 'Ih utan?
No Pekerjaan Pendapatanlbulan
Kepala keluarga I. Anggota keluarga 2.
3. 4. 5. 6.
3. Luas lahan pertanian yang dimuliki ... " .m2 4. Jenis danjumlah temak yang dimiliki .... ..
Jenis Jumlah
I. ... .. ... ..
2... . ... . 3... . ... . 4. ... .. ... ..
B. JENIS YANG DIPUNGUT DAN POLA PEMUNGUTAN 1. Dari arah mana Saudara mengambiI hasil hutan ... .
a. Kampung Ciptarasa b. Kampung Cisarna c. Kampung Datarsalak
2. Berapajauh lokasi pemungutan tersebut dari lokasi saudara ... km 3. Apakah lokasi tersebut mudah didatangi : Ya / Tidak
4. Apakah Saudara hanya mengambil satujenis tertentu saja : Ya / Tidak
5. Jika Anda tidak hanya memungut satu jenis, jenis apa saja yang Anda pungut ?
a. Kayu bakar e. Saninten
b. Tumbuhan obat f. Puspa
c. Rotan g ... .. d. Rasamala h. .. ... ..
6. Mengapa mengambil jenis hasil hutan tersebut dari Taman Nasional Gunung Halimun· ... a. Tidak ada di tempat lain
b. Ada di tempat lain, tapi jumlahnya sedikit c. Ada di tempat lain, tapi kualitasnya rendah
d. Ada di tempat lain, tapi jumlah dan kuaIitasnya rendah 7. Bagaimana Saudara memperoleh hasil hutan :
I.
2. 3.
4.
Jenis hasil hutan Bulan Intensitas Lama perjalanan
43
Lampira" 5. Hubungan Karakteristik Masyarakat dengan Pemaufaatan Hasil Hutan TNGH Berdasarkan Uji Chi Square pada Tingkat Signifikansi 0,05
Hubungan Jumlah Anggota Keluarga dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat (Rp) Kecil « 68.560,00)
Sedang (68.560,00·136.960,00) Besar (> 136.960,00)
x'
hitung = 16,58xセNosZT@ = 9,49
Jumlah Anggota Keluarga
Total <3 orang 3 -5 orang > 5 orang
4 27 6 37
0 3 0 3
0 0 1 1
4 30 7 41
x'
hitung > dari X6 os" ' artinyajumlah anggota keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan besar kecilnya nilai manfaat hasil hutan TNGHHubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat Kecil
Sedang Besar
x'
hitung=
6,92xセPUV@ = 12,59
Tdk Sekolah I 0 0 I Tingkat Pendidikan Total
Tdk Tmt SD SD SMP
23 13 0 37
0 2 I 3
I 0 0 I
24 15 I 41
x'
hitung < dari xセNosZVG@ artinyajumlah anggota keluarga tidak signifikan berhubungan dengan besar keeilnya nilai manfaat hasil hutan TNGHHubungan Matapeneaharian dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat
Kecil Sedang Besar
x'
hitung = 14,09X セNッウZエッ@ = 18,31
Tani 30 2 1 33 Matapeneaharian
Tani- Tani· Tani- T.Ojeg· Swasta· Total Pemandu Pedagang Pengrajin Tani Tani
1 0 0 1
2 2 2 0 37
0 0 0 I 3
0 0 0 0 1
2 2 2 1 41
x'
hitung < dari xセ@ os.tO , artinya jumlah matapeneaharian tidak signifikan berhubungan g」Nセァ。ョ@ besar kecilnya nilai manfaat hasil hutan TNGHHubungan Tingkat Pendapatan di Luar Hasil Hutan dengan Pemanfaatan Hasil Hutan TNGH
Nilai Manfaat Kecil
Sedang Besar
x'
hitung = 4,24 X605"4 = 9,49Rendah 26 1 1 28 Tingkat Pendapatan Total
Sedang Tinggi
4 7 37
0 2 3
0 0 1
4 9 41
44
Lampiran 6. Kerapatan Pohon Setelah Pemanfaatan di Lokasi Pemanfaatan G. Bodas, Sebelah G. Tumpcng dan Ciawitali
a. Gunung Bodas b. Gunung Tumpeng
No. Nama Jenis Juml.b K JmI Stl K No. Nama Jenis Jumlah K Jml Stl K
Dimanfaatkan Dimanfaatkan
1 Kipeusing 3 0.0008 2 0.0005 I Calikctan I 0,0003 I 0,0003
2 Pasang 16 0.0040 12 0.0030 2 Gelam 2 0.0005 2 0,0005
3 Kimokla 3 0.0008 1 0.0003 3 Huru I 0.0003 I 0,0003
4 Kikawat 1 0.0003 1 0.0003 4 Jeret 4 0,0010 4 0,0010
5 Kibeuteng 1 0,0003 1 0.0003 5 Kakaduan 2 0.0005 2 0,0005
6 Kidahu I 0,0003 I 0.0003 6 Kapidengkllng 5 0,0013 5 0,0013
7 Rasamala 9 0,0023 7 0,0018 7 Kiamis 2 0,0005 2 0,0005
8 Kijulang 3 0,0008 3 0,0008 8 Kianak 26 0,0065 26 0,0065
9 Puspa 4 0,0010 3 0.0008 9 Kibcsi 1 0,0003 1 0,0003
10 Taritih 3 0,0008 2 0,0005 10 Kibontcng 1 0,0003 1 0,0003
11 Kalimorot I
セPPS@
1 0,000312 Kibuyur 5 . 0, 0,13 4 0,0010
II Kigenteui 6 0,0015 6 0,0015
12 Kijambu I 0,0003 I 0,0003
13 Sasah ( 1 0,0003 1 0,0003 13 Kilapis 1 0,0003 1 0,0003
14 Kikeuyeup 2 0,0005 2 0,0005 14 Kipeusing I 0,0003 I 0,0003
15 Ponggang I 0,0003 1 0,0003 IS Kisapi 5 0,0013 5 0,0013
16 Gelam I 0,0003 0 0,0000 16 Kisireum 3 0,0008 3 0,0008
17 Kiara 1 0,0003 I 0,0003 17 Palahlar I 0,0003 I 0,0003
18 Leungsir I 0,0003 0 0,0000 18 Pasang 36 0,0090 36 0,0090
19 Kiamis I 0,0003 0 0,0000 19 Pokray I 0,0003 I 0,0003
20 Saninten 1 0,0003 1 0,0003 20 Puspa IS 0,0038 14 0,0035
21 Kikendung 2 0,0005 2 0,0005 21 Rasamala 13 0,0033 12 0,0030
22 Kituak 2 0,0005 I 0,0003 22 Saninten 1 0,0003 1 0,0003
23 Kiajag 1 0,0003 0 0,0000 23 Sintok I 0,0003 1 0,0003
24 Pokray 2 0,0005 2 0,0005 Jumlah 130 0,0325 128 0,0320
25 Kawoyang 1 0,0003 1 0,0003
26 Kigeunteul 1 0,0003 1 0,0003
G(ItSH
\
')') ()\)2-1,1--MANFAAT EKONOMI HASIL RUTAN
TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN
BAGI MASYARAKAT DESA SIRNARASA,
KECAMATAN CISOLOK, SUKABUMI
Oleh:
IRFAN MUDOFAR E03495020
JURUSAN KONSERV ASI SUMBERDA Y A RUTAN
FAKULTASKERUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
RINGKASAN
Irfao Mudofar. l\1anfmlt Ekonomi HasH Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bllgi Masyanlkat Dcsa Sirnarasa, Kccamatan Cisoiok, Sukabumi. Di Bawah Bimhingan Ir. Tutut Sunarminto, MSi dan Ir. Agus Priyono Kartano, MSi.
Penetapan kawasan Gunllng Halimwl sebagai taman nasional merupakan salah satu upaya pengawctan kcanckaragaman flora dan fauna. Dalam pengeloJaannya sebagai tcmpat konscrvasi
keanekaragaman hayati. TNGH sering dihadapkan pada bentuk-bentuk pelanggaran scpcI1i
perambahan kawasnn ul1Iuk bcrJadang dan pengambilan hasil-hasil hutan. Bentuk peiangganm ini merupakan wujud ォセャ」イァ。ョエオョァ。ョ@ masyarakat tCl'hadap sumbcrdaya hUlan yang ada dalam kawasan TNGH. Mcngingat kcbcrhasilan pengclolaan banyak bergantung pad a dukungan dan pcnghargaan yang dibcrikan masyaraknt sekital', maka penyusunan kebijakan pcngcJolaan TNGH harus didasarkan
pada pcngctahuan mcngcnai tingkat ketergantungan masyarakat tcrhadap kawasan tcrscbut.
Tingk .. ll kctcrgantungan masyarakat terhadap kawasan hutan dapat dikctahui mclalui pcndugaan manfaat ekonomi hasil-hasil hutan bagi masyarakat. Oleh karena itu pcnclitian ini dilakukan dengan tujuan untukOS mcmpdajari karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang memanfaatkan hasil hutan. mengidcntiiikasi jcnis-jcnis hasH hutan yang dimanfaatkan, dan mcnduga nilai manfaat ckonomi kawasan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa melalui pendekatan nilai hasil hutan.
Penelitian dilakukan di Dcsa Sirnarasa, yaitu di Kampung Ciptarasa, Kampung Cisarua dan Kampung Datarsnlak masing-masing dengan lokasi pemanfaatan G. Bodas, Ciawitali dan G. Tumpeng. Pcngambilan contoh dilakukan dengan menggunakan mctodc acak berlapis dcngan alokasi proporsional yang didasarkall pada klasifikasi penguasaan lahan pada setiap kampung. Total pcmanfaat hasil hutan ウセ「。ョケ。ォ@ 175 kcpala keluarga sehingga dengan intensitas sampling 20% jUl11iah responden tcrscbut tcrdiri at as 21 KK strata I (penguasaan lahan < 0,25 1m), 12 KK strata II (penguasaan lahan 0,25-0,5 hal dan 8 KK strata III (penguasaan lahan > 0,5 hal.
Penilaian manfaat hasil hutan dilakukan dcngan pendckatan nilai pasar serta nilai rclatif atau kesediaan untuk membayal' dan/atau biaya pengadaan. Manfaat ckonomi yang ditel'ima masyarakat merupakan nilai total pemanfbatan hasil hutan dikurangi nilai kerti5.ikan yang tcrjadi di zona rimba, yang terlarang bagi pemanfaatan di kawasan TNGH. Untuk mcnganalisis hubungan karaktcristik
,
masyarakat dengan nilai manfat yang dipcroleh digunakan uji Chi Square, sedangkan untuk menentukan derajat kcpentingan dampak pemanfaatan hasil hutan bagi pendapatan masyarakat digunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon.hasil hutan terbesar (80,49%) adalah masyarakat yang hanya mengandalkan penghasilannya dari bertani. Menurut tingkat pendapatannya mereka memiliki tingkat pendapatan di luar hasil hutan yang rendah, yaitu kurang dari Rp 53.000/kptlbulan (68,29%). Berdasarkan uji Chi Square pada selang kepercayaan 95%, besar kecilnya nilai manfaat berhubungan erat denganjumlah anggota keluarga.
Jenis-jenis hasil hutan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Simarasa dari TNGH adalah kayu bakar. kayu pcrtukangan, kayu tiang, barnbu, tepus, patat, rotan, awis, seuti, pisang kale, pokpohan,
dan rcundeu. Pohon yang biasa digunakan sebagai kayu bakar adalah pasang Hlゥエィッ・。Oーセウ@ sp.), rasamala (Allingia exeelsa), dan puspa (Sehima wallieh;;). Hum (Litsea sp.) dan puspa (Schima wallichii) merupakan jenis yang sering dimanfaatkan untuk kayu pertukangan. Adapun kayu yang digullakan sebagai tiang lantaian (tiang jemuran padi) adalah semua jenis pohon yang berdiameter sekitar 10 cm. Jenis hasil hutan yang paling banyak dimanfaatkan (82,93%) adalah patat, yang digullakan pellduduk untuk membuat /ol1gkob (penutup jemuran padi). Namunjenis yang memberikan kontribusi terbesar terhadap nilai manfaat ekonomi adalah kayu bakar, yakni sebesar Rp 681.592 atau 55.92% dari total nilai manfaat seluruhjenis.
Manfaat ekonomi hasil hutan yang diterima masyarakat Desa Simarasa merupakan nilai pemanfaatan hasil hutan dikurangi biaya kerusakan yang terjadi di lokasi pemanfaatan, yaitu di zona rimba TNGH. Nilai manfaat hasil hutan yang diperoleh masyarakat adalah sebesar Rp 4.358.664 dan besamya biaya kerusakan yang temilai adalah Rp 2.497.327. Nilai ini diperoleh dengan mengalikan jumlah pohon yang' hi tang akibat pemanfaatan oleh masyarakat dengan biaya standar yang dikeluarkan pengelola untuk merehabilitasinya. Dengan demikian besamya manfaat ekonomi hasil hutan TNGH bagi masyarakat Desa Simarasa adalah Rp 1.861.337Ibulan.
Bila dilihat dampaknya bagi peningkatan pendapatan, nilai manfaat hasil hutan TNGH tidak memberikan dampak positif peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang memiliki pendapatan Rp 53.000/kptlbulan ke atas. Tetapi nilai pemanfaatan tersebut temyata dapat meningkatkan pendapatan secara nyata bagi penduduk yang memiliki pendapatan dari luar hasil hutan kurang dari Rp 53.000/kptlbulan.