• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Dhuo net-Tripel Gnet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Dhuo net-Tripel Gnet)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN USAHA BARU (Studi Kasus pada

DHUOnet dan TRIPEL Gnet)

Skripsi

OLEH

SANGGAM ATUR SITOMPUL 060521125

MANAJEMEN

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Sanggam Atur Sitompul (2010). 060521125. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Dhuo net – Tripel Gnet). Dosen Pembimbing; Ibu Prof. Dr. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I ; Bapak Drs. Liasta Ginting M.Si dan Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Lucy anna, M.Si ; Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baru pada Dhuo net dan Tripel Gnet. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari rencana pemasaran, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baru.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena Penelitian merupakan studi kasus dua perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah ketiga pemilik usaha warnet.

(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur bagi Bapa di Surga yang telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal Tuhan Yesus Kristus ke dunia untuk memberikan berkat dan kuasa-Nya yang berlimpah bagi hidup penulis hingga saat ini. Penulis juga mengucapkan syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya memberikan J. Sitompul dan H. Sinaga sebagai orang tua penulis yang dari waktu ke waktu terus memberikan doa dan dukungan penuh hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Dhuo net dan Tripel Gnet).”

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat penulis selama menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

3. Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen yang telah meluangkan waktu memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Liasta Ginting, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Dra. Lucy Anna, M.Si,, selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan Skripsi ini.

6. Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. 7. Pegawai kantor jurusan, Kak Dani, Bang Jumadi dan Kak Susi serta seluruh

staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

8. Pemilik Dhuo net dan Tripel Gnet yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara dan mengisi daftar pertanyaan.

9. Adik ku Jahrianto Sitompul dan Tika yang tidak lelah memberi semangat pada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Untuk Melani yang selalu mendampingiku dan yang memberi semangat setiap saat.

11. Sahabat – sahabatku ADMOST BAND dan seluruh teman – teman Manajemen Ekstensi ’04 – ‘08 yang selalu membantu selama masa perkuliahan.

(5)

menghargai keberadaan para wirausahawan (entrepreneur) dalam dunia bisnis.

Penulis Berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi pembaca khususnya bagi diri penulis. Penulis memohon maaf kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan andil kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Kiranya Tuhan memberkati kita semua dan dengan hati terbuka penulis meminta saran dan kritik atas kesempurnaan penelitian ini dan semoga penelitian ini bermanfaat dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juli 2010

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR DIAGRAM ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1 Tujuan Penelitian ... 4

2 Manfaat Penelitian ... 4

D. Kerangka Konseptual ... 5

E. Hipotesis ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian ... 7

2. Defenisi Operasional Variabel ... 7

3. Pengukuran Variabel ... 8

4. Tempat dan Waktu Penelitian... 9

5. Populasi dan Sampel ... 9

6. Jenis dan Sumber Data ... 9

7. Teknik Pengumpulan Data ... 10

(7)

HALAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Pengertian Wirausaha ... 13

C. Usaha Baru dan Cara Membuka Usaha Baru ... 14

D. Keberhasilan Usaha ... 15

E. Rencana Usaha (Business Plan) ... 16

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Baru ... 18

BAB III GAMBARAN UMUM ENTREPRENEUR PADA DHOUnet DAN TRIPEL G net ... 22

A. Gambaran Umum Dhuo net ... … 22

B. Gambaran Umum Tripel G net ... … 23

C. Gambaran Umum Pengusaha Warnet ... … 23

D. Struktur Organisasi...24

E. Tugas dan Tanggung jawab...25

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 27

A. Analisis Responden ... … 27

B. Analisis Faktor- Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru ... .... 29

1. Faktor Rencana Pemasaran ... … 29

(8)

3. Faktor Rencana Keuangan... … 33

C. Perbedaan DHUOnet dan Tripel Gnet ... ....35

D. Bentuk Perusahaan...35

E. Konsep dan Ciri Usaha...36

F. Tata Ruang (Layout)...37

G. Konsep Rencana Pemasaran...38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Kesimpulan ... … 40

B. Saran ... … 41

DAFTAR PUSTAKA...42

(9)

DAFTAR DIAGRAM

HALAMAN Diagram 4.1 Persentase Pengusaha warnet berdasarkan latar belakang

(10)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 Data Pribadi Pemilik Dhuo net dan Tripel G net... 24 Tabel 4.1 Komposisi Pemilik Usaha Warnet Berdasarkan

Data Pribadi ... 27 Tabel 4.2 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Pemasaran ... 30 Tabel 4.3 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Organisasi dan

(11)

DAFTAR GAMBAR

(12)

ABSTRAK

Sanggam Atur Sitompul (2010). 060521125. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada Dhuo net – Tripel Gnet). Dosen Pembimbing; Ibu Prof. Dr. Ritha F.Dalimunthe, SE, MSi. Sekretaris Departemen Manajemen ; Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA. Dosen Penguji I ; Bapak Drs. Liasta Ginting M.Si dan Dosen Penguji II ; Ibu Dra. Lucy anna, M.Si ; Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baru pada Dhuo net dan Tripel Gnet. Penulis menarik hipotesis bahwa penerapan dan pengimplementasian dari rencana pemasaran, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baru.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Oleh karena Penelitian merupakan studi kasus dua perusahaan maka populasi yang sekaligus sebagai sampel adalah ketiga pemilik usaha warnet.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, wirausahawan harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis.

(14)

Ada beberapa alternatif pilihan usaha baru. Pilihan usaha ada tiga macam yaitu waralaba (franchise), membeli usaha yang sudah berjalan, atau membuka usaha mulai dari nol.

Business plan merupakan dokumen yang disiapkan sercara seksama yang

menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari

entrepreneur dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan

dalam usaha. Apapun pilihan usaha baru yang diputuskan, dalam menjamin keberhasilan usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan cara menyiapkan rencana usaha (Business Plan) (Anoraga,2002:154).

Perencanaan merupakan alat untuk menggariskan arah dari perusahaan yang mengarahkan perusahaan kepada suatu kemajuan logis dari titik mulai sampai dengan titik akhir. Rencana yang dikembangkan dengan baik menolong

entrepreneur mengetahui apa yang akan terjadi, sehingga mempersiapkannya

untuk meminimalisasikan risiko dan memperbesar peluang keberhasilan usaha (Anoraga,2002:157). Keberhasilan usaha yang dimaksud dalam hal ini diindikasikan dalam lima hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat dan penghasilan anggota bertambah (Nasution,2001:12).

(15)

Jaringan komputer berfungsi untuk memudahkan pengguna komputer membaca ataupun mengambil data-data didalam komputer lain dalam satu lokasi, dengan menggunakan kabel data sebagai alat penyambung. Pada tahun 1989, Timothy Berners-Lee seorang ahli komputer asal Inggris menciptakan program komputer dengan nama World Wide Web (WWW). Timothy Berners-Lee memasukkan program tersebut kedalam jaringan internet. Dengan terpasangnya program tersebut ke dalam jaringan internet, tampilan internet jadi semakin menarik dan juga mempermudah pengguna jaringan internet untuk mengambil data-data digital, seperti suara, gambar, film dan musik dari berbagai negara, tidak lagi terbatas hanya pada satu lokasi.

Teknologi internet dapat diakses serta dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama pebisnis, staf pengajar dan pelajar/mahasiswa. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan layanan akses internet, banyak wirausaha membuka usaha dibidang penyedia jasa internet, yang lebih dikenal dengan usaha warung internet (warnet).

DHUOnet dan TRIPEL Gnet merupakan usaha baru yang bergerak dalam bidang jasa penyewaan fasilitas internet. Pemilik ini berpendapat bahwa dengan melihat trend (kecenderungan) yang sedang digemari di pasar dan mencoba untuk mengkombinasikannya dengan fasilitas dan kualitas pelayanan yang tetap ingin dijaga oleh pemilik usaha ini.

(16)

Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus Pada DHUOnet dan TRIPEL

Gnet)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: ”Apakah faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru DHUOnet dan TRIPEL Gnet?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang

mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru DHUOnet dan TRIPEL Gnet.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para

wirausahawan dalam mendirikan usaha baru dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru.

(17)

c. Bagi penulis, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang entrepreneur, khususnya yang berkaitan dengan mendirikan usaha baru.

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

D. Kerangka Konseptual

(18)

Keberhasilan Usaha Baru Rencana Usaha

(Business Plan) dan Implementasinya

Rencana Pemasaran Rencana Produksi

Rencana Organisasi dan

Manajemen

Rencana Keuangan

Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Pandji Anoraga (2002) diolah

E. Hipotesis

(19)

F. Metode Penelitian

1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baru dalam hal ini peneliti meneliti dua usaha yang bergerak dalam bidang yang sama yaitu bisnis Jasa Penyewaan Fasilitas Internet dimana kedua usaha baru tersebut telah berhasil meningkatkan serta mempertahankan profitnya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah rencana pemasaran, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan.

2. Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut : a. Rencana Pemasaran merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan

taksiran yang mencakup volume permintaan.

(20)

diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

c. Rencana Keuangan merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran atas kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup penerimaan, rincian pengeluaran atas biaya langsung dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan), laba sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak, arus kas sesudah pajak, pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.

3. Pengukuran Variabel

Variabel faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru diukur dengan menggunakan skala Guttman. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ”ya – tidak”, ”benar – salah”, ”pernah – tidak pernah”, ”positif – negatif” dan lain – lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

(21)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di DHUOnet dan TRIPEL Gnet. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Mei 2010 sampai dengan Juni 2010.

5. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya, dan lain – lain. Penelitian ini merupakan studi kasus dua usaha maka populasi yang sekaligus sebagai sampel yang representatif dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha warnet yang diteliti yaitu pemilik dari DHUOnet dan TRIPEL Gnet dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data – data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil.

6. Jenis dan Sumber Data

Penulis menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

(22)

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.

Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik DHUOnet dan TRIPEL Gnet

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dangan penelitian yang dilakukan.

(23)

Melakukan pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini di DHUOnet dan TRIPEL Gnet Medan, untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

8. Metode Analisis Data

(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Matondang dengan

judul penelitian “Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone di Sepanjang Jalan Letda Sujono pada tahun 2006), menghasilkan kesimpulan bahwa Tension Modalities (Faktor Keterpaksaan) merupakan faktor utama yang mendorong para wirausahawan penjual pulsa handphone di sepanjang Jalan Letda Sujono Medan untuk membuka usaha kecil.

(25)

B. Pengertian Wirausaha

Machfoedz (2006) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut untuk kreatif.

Kuratko dan Hodgetts (2001) menyatakan bahwa entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake). Konsepnya mengenai entrepreneur sebagai berikut:

“The entrepreneur is one who undertake to organize, manage, and assume the risks

of a business.” Konsep ini memberikan arti bahwa kewirausahaan merupakan

tindakan seseorang untuk membuat organisasi, mengelolanya dan menentukan resiko sebuah bisnis. Dalam konsep ini, resiko yang terjadi dalam sebuah bisnis diambil oleh orang yang menjalankan bisnis tersebut.

Zimmerer dan Scarborough (2005) memberikan konsep kewirausahaan sebagai berikut: An Entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and

uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by identifying significant

opportunities and assembling the necessary resources to capitalize on them. Konsep

(26)

keahlian bertumbuh untuk mendapatkan profit dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut.

C. Usaha Baru dan Cara Membuka Usaha Baru

Menurut Anoraga (2002) Untuk para wirausahawan yang berencana untuk memulai usaha baru maka ada beberapa alternatif pilihan usaha. Pilihan usaha ada tiga macam yaitu apakah membeli franchise, membeli usaha yang sudah berjalan atau membuka usaha dari nol. Masing – masing dari ketiga pilihan usaha ini ada plus dan minusnya. Pilihan tergantung pada masing – masing wirausahawan dengan mempertimbangkan plus dan minusnya. Dari ketiga pilihan, risiko kegagalan yang paling besar ada pada pilihan ketiga yaitu membuka usaha dari nol.

Pilihan pertama adalah membeli franchise. Franchise merupakan hak penggunaan merek dagang/usaha dari perusahaan (franchisor) berdasarkan pembagian keuntungan usaha dan membayar royalti untuk menggunakan merek dagang tersebut. Keuntungannya, kalau mereknya sudah terkenal, relatif akan lebih mudah untuk memasarkannya.

(27)

pengusaha di sini harus benar – benar murni, karena akan menyangkut komitmen si pengusaha itu sendiri pada perusahaan yang baru.

Bekerja untuk perusahaan sendiri, komitmen akan jauh lebih kuat daripada bekerja di perusahaan orang lain.

Pilihan ketiga adalah membuka usaha dari nol. Risiko kegagalan pada pilihan ini paling tinggi jika dibandingkan dengan kedua pilihan sebelumnya. Namun ada kepuasan tersendiri bagi pelakunya bila usahanya berhasil. Bila membuka usaha dari nol ini merupakan pilihan, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar peluang usaha dari usaha yang akan dibuka; jangan hanya menjual barang yang hanya dapat diproduksi sendiri, tetapi buatlah barang yang bisa dijual. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah pengenalan pada diri sendiri dan latar belakang sang wirausahawan yang berniat untuk memulai usaha baru dan memilih alternatif membuka usaha yang benar – benar baru (membuka usaha dari nol).

D. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul ”Pengembangan Wira Usaha Baru” (2001), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah. Sedangkan menurut Anoraga (2002), Apapun pilihan usaha baru yang diputuskan, untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business

(28)

mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari entrepreneur dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran serta keberhasilan dalam usaha. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.

E. Rencana Usaha (Business Plan)

Rencana Usaha (Business Plan) merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha kecil yang akan digeluti, sasaran dari wirausahawan (entrepreneur) dan rencana tindakan untuk mencapai sasaran. Business plan dapat dianalogikan dengan peta jalan, ini merupakan pedoman bagaimana mengambil keputusan bisnis dan menyiapkan beberapa alternatif tindakan.

Business plan dapat diibaratkan peta jalan yang tak hanya memiliki jalan tol tetapi

justru banyak tikungan, jalan samping sampai kita mencapai tujuan akhir.

Entrepreneur tidak selalu menyiapkan business plan sebelum memulai bisnis

(29)

Entrepreneur (wirausahawan) diharuskan untuk berpikir strategis melalui pengimplementasian dari business plan,. Dengan demikian isu – isu kritis akan muncul dan kemungkinan isu tersebut harus segera ditangani dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Konsekuensi logis dari business plan adalah bahwa entrepreneur harus mengontrol implementasinya (pelaksanaannya) serta mencapai sasaran bisnis. Suatu rencana usaha biasanya disusun berdasarkan fungsi – fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi ketenagaan atau sumber daya manusia. Secara garis besar seorang wirausahawan tentu akan memulai menyusun rencana dengan pertama – tama menyusun rencana pemasaran, kemudian rencana produksi, organisasi dan manajemen (yang berhubungan dengan personalia) dan rencana keuangan.

a. Rencana Pemasaran

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup volume permintaan, baik untuk permintaan (konsumen) industri maupun untuk konsumsi akhir.

b. Rencana Produksi

(30)

c. Rencana Organisasi dan Manajemen

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha dan kualifikasi keahlian yang diperlukan, gaji / upah dan jaminan / fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.

d. Rencana Keuangan

merupakan rencana yang berisi tentang perkiraan dan taksiran atas kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja dan arus kas; yang mencakup penerimaan, dari kegiatan penjualan usaha pokok dan penerimaan dari usaha sampingan, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan), laba sebelum pajak, taksiran pajak, laba sesudah pajak, arus kas sesudah pajak, pembayaran pokok pinjaman dan arus kas bersih.

F. Strategi Untuk Mempertinggi Kesempatan Sukses Usaha Baru

(31)

menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran organisasi.

Pengertian manajemen strategi begitu banyak didefenisikan, namun pada dasarnya manajemen strategi merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya, sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

Melaksanakan Manajemen strategi berarti entrepreneur juga harus membuat perencanaan dalam bentuk formulasi bisnis secara matang. Resnik dalam Certo dan Peter (1991) seperti dikutip I Putu Sugi Darmawan (2004), terdapat 10 formulasi strategi yang disarankan dirancang untuk mempertinggi kesempatan hidup dan sukses sebuah usaha kecil.

Adapun kesepuluh formulasi strategi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menjadi objektif.

(32)

2. Membuat sederhana dan terfokus.

Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan adalah hal yang paling utama.

3. Fokus pada pasar yang menguntungkan.

Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari pemilihan kelompok pelanggan.

4. Mengembangkan rencana pemasaran.

Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan menjual kepada pelanggan.

5. Memanajemen tenaga kerja secara efektif.

Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan, pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.

6. Membuat catatan keuangan yang jelas.

Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset, liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan.

7. Tidak pernah menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.

(33)

9. Mengerti seluruh fase bisnis.

Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.

10. Merencanakan ke depan.

(34)

BAB III

GAMBARAN UMUM ENTREPRENEUR PADA DHUO net

dan TRIPEL Gnet

A. Gambaran Umum DHUOnet

Dhuo net berlokasi di Jalan DR.Mansur. Dhuonet didirikan oleh 2 (dua) orang sahabat yang bernama Syawaludin dan Miswar Hasibuan. Sebelum memiliki usaha sendiri, Syawaludin dan Miswar Hasibuan bekerja pada warnet Cerah sebagai operator selama 5 tahun. Setelah menyelesaikan kuliah di Politeknik Negeri Medan, kedua sahabat tersebut tertarik untuk mulai membuka usaha warnet sendiri.

Usaha ini mulai beroperasi sejak bulan Desember 2006. Dhuonet merupakan badan usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu jasa pemakaian komputer, selain itu Dhuo net juga menerima ketikan, jilid, scan gambar, printing, burning, update antivirus, recovery data, serta download program.

(35)

memberikan pelayanan yang ramah terhadap pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari observasi (pengamatan) yang dilakukan secara langsung oleh penulis pada dhuo net.

B. Gambaran Umum TRIPEL Gnet

Tripel G net berlokasi di jalan Dr. Masyur .Pemilik dari Tripel Gnet adalah kepemilikan sendiri, dimana tempat usaha disewa oleh pemilik dan pemilik mempercayakan pada seorang penjaga yang sekaligus bertindak sebagai operator di tripel Gnet. Usaha ini mulai beroperasi sejak 2005. Pada Tripel Gnet, harga yang ditawarkan pun sama dengan yang ditawarkan Dhuo net. Lokasi yang dekat dengan beberapa universitas, pelayanan yang ramah, penyediaan makanan ringan dan minuman bagi pengunjung, fasilitas AC yang sejuk serta paket malam yang ditawarkan juga tetap menjadi keunggulan bagi Tripel Gnet. Disamping itu pada tripel Gnet terdapat sekat-sekat atau kamar kecil sebagai pembatas antar pengguna jasa internet. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga privasi dan rasa nyaman bagi pengunjung.

C. Gambaran Umum Pengusaha Warnet

(36)

Tabel 3.1

Data Pribadi Pemilik DHUO NET - dan TRIPEL G NET

No Nama Responden Umur

(tahun) Status

Pendidikan Terakhir

1 Syawaludin 26 Belum Menikah D3

2 Miswar Hasibuan 27 Menikah D3

3 Chandra 30 Menikah S1

Sumber : Hasil penelitian, 2010 ( data diolah)

Kedua Pemilik dari Dhuo net dan pemilik dari Tripel G net ini semuanya telah berumur di atas 25 tahun. Status para pengusaha (entrepreneur) ini ada yang sudah menikah dan belum menikah. Kedua pemilik Dhuo net yang diteliti memiliki gelar Diploma yaitu Saudara Syawaludin dan Miswar Hasibuan. Sedangkan Saudara Chandra pendidikan terakhirnya adalah Strata – 1 (Sarjana).

D. Stuktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dhuo net dan Tripel G net Sumber: Warnet Dhuo (2010)

PIMPINAN

(37)

D. Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dari masing-masing bagian sesuai dengan yang terdapat pada struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan

Adapun tugas dan tanggung jawab dari pimpinan adalah sebagai berikut : a) Bertanggung jawab dalam mengelola keseluruhan kegiatan jasa internet. b) Melakukan perekrutan karyawan dan teknisi yang akan diperkerjakan di

warnet.

c) Merumuskan kebijakan-kebijakan strategis dalam mengembangkan kinerja warnet, termasuk pengadaan fasilitas yang lebih bagus dan pengadaan peralatan/hardware yang lebih menunjang kemampuan jasa internet

d) Mengawasi pemakaian peralatan-peralatan seperti komputer, printer, wabcam,

headphone, scanner, dan fasiltas-fasilitas lainya

e) Melakukan pengawasan terhadap stock barang yaitu terhadap pembelian dan penjualan barang-barang yang ada di Warnet.

2. Teknisi

Adapun tugas dan tanggung jawab dari teknisi yaitu :

a) Melakukan perbaikan dan perawatan komputer baik itu masalah software ataupun hardware komputer. Seperti instalasi komputer, perbaikan komputer, perbaikan printer serta jaringan komputer.

(38)

c) Memberikan laporan kerusakan dan perbaikan kepada pimpinan. 3. Operator

Adapun tugas dari operator adalah sebagai berikut :

a) Tempat melakukan pembayaran biaya pemakaian komputer, biaya print, biaya pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia dan pembelian barang-barang dari warnet.

b) Membantu para pelanggan bila sewaktu-waktu pelanggan mendapat kesulitan dalam pemakaian komputer yang dipakainya.

c) Melaporkan kegiatan operasional perusahaan kepada pimpinan baik secara harian, minggua n atau bulanan.

d) Menyusun laporan keuangan harian warnet.

e) Melaporkan kerusakan-kerusakan yang ada kepada pimpinan.

(39)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

Analisis data dilakukan dalam dua kelompok, yaitu analisis responden dan analisis faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan Maret 2010 – Mei 2010.

A. Analisis Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengusaha Dhuo net dan Tripel G net. Hal – hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari usia, status serta latar belakang pendidikan.

Analisis Data Pribadi Responden

Tabel 4.1

Komposisi Pengusaha Warnet Berdasarkan Data Pribadi

No Uraian Kategori

Jumlah

Nominal

(orang) %

1 Usia

Di bawah 20 tahun 0 0

21 – 30 tahun 3 100

31 – 40 tahun 0 0

41 – 50 tahun 0 0

Di atas 50 tahun 0 0

(40)

Belum Menikah 2

No Uraian Kategori

Jumlah

Nominal

(orang) %

3 Pendidikan

SD 0 0

SMP 0 0

SMU 0 0

D3 (Diploma) 2 66.66

S1 (Sarjana) 1 33.33

S2 (Pasca Sarjana) 0 0

S3 (Doktor) 0 0

Tabel 4.1 menerangkan bahwa jika dilihat dari segi usia, ketiga pengusaha (entrepreneur) yang menjadi respondenseluruhnya berusia antara 21 – 30 tahun. Dari keseluruhan responden, 33.33% dari mereka statusnya sudah menikah dan 66.66 belum menikah

66.66

(41)

0% 0% 0%

Tamat SD Tamat SMP Tamat SMU Tamat Diploma

Diagram 4.1 menunjukkan bahwa pengusaha Dhuo net dan Tripel G net sebagian besar merupakan tamatan Diploma 3 (D3) dengan persentase sebesar 66.66 %, dan diikuti oleh tamatan Sarjana (S1) dengan persentase sebesar 33.33%. Tidak ada satupun dari keempat pengusaha tersebut yang latar pendidikannya hanya sampai SMU, SMP ataupun hanya sampai SD.

B. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru

Peneliti meneliti faktor – faktor apa yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Dhuo net dan tripel G net, di dalam daftar pertanyaan wawancara telah diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai faktor – faktor pendorong keberhasilan usaha baru kepada para responden. Hasil wawancara dan penyebaran questionnaire kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini.

Diagram 4.1 Persentase Pengusaha warnet berdasarkan latar belakang pendidikan

(42)

1. Faktor Rencana Pemasaran

Penulis akan menggunakan beberapa pertanyaan sesuai dengan yang dikemukakan sebelumnya untuk melihat apakah faktor rencana pemasaran merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru. Dalam hal ini ada 9 (sembilan) pertanyaan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha warnet yang akan diwawancarai berpendapat bahwa rencana pemasaran seperti , Harga yang sesuai dengan kualitas produk, lokasi yang strategis merupakan beberapa elemen dari rencana pemasaran yang mendorong keberhasilan usaha barunya.

Tabel 4.2

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Pemasaran

(43)

Usaha promosi dari

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor rencana pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 25 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor pemasaran dalam usaha nilai skornya adalah 2. Ketiga responden yaitu dua orang pemilik Dhuo net dan seorang pemilik Tripel G net, usaha warnet memiliki Jasa yang menarik dengan pilihan yang lengkap bagi konsumennya, menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas produk, melakukan berbagai bentuk usaha promosi dari produk, mereka juga melakukan evaluasi kekuatan dan kelemahan produk, memiliki karyawan yang terlatih dan mampu melayani para pelanggan dengan baik serta menetapkan harga yang sesuai dengan kualitas.

(44)

sedangkan sisa responden dengan persentase 33% tidak menerapkan rencana periklanan, tidak merancang konsep pemasaran yang inovatif.

2. Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen

Peneliti melihat faktor rencana organisasi dan manajemen merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru, maka penulis akan menggunakan beberapa indikator. Dalam hal ini ada 7 (tujuh) indikator dalam tujuh pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa faktor rencana organisasi dan manajemen seperti adanya pembagian kerja, adanya kepatuhan anggota usaha terhadap aturan dan kesempatan merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Dhuonet dan Tripel Gnet.

Tabel 4.3

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Organisasi dan Manajemen

Asosiasi (Unity of command dalam usaha

(45)

Menomorduakan kepentingan masa jabatan (Stabilitiy of

Penure of Personal)

Sumber : Hasil penelitian, 2010 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor rencana organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 19 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian faktor organisasi dan manajemen dalam usaha nilai skornya adalah 2. Ketiga responden yaitu satu orang pemilik tripel G net dan kedua pemilik dhuo net

(46)

persentase 33% responden yang menerapkan keinisiatifan dalam kegiatan usahanya.

3. Faktor Rencana Keuangan

Peneliti melihat faktor rencana keuangan merupakan salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru,maka penulis akan menggunakan beberapa pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa faktor rencana keuangan seperti adanya penilaian atas kelayakan potensi usaha, membuat rincian pengeluaran atas biaya langsung dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan) merupakan faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru pada Dhuo net dan Tripel G net.

(47)

Tabel 4.4

Asosiasi Responden Terhadap Faktor Keuangan

Asosiasi modal kerja bagi usaha

3 100 0 0

Membuat rincian pengeluaran atas biaya langsung dan biaya tak langsung.

3 100 0 0

Menyajikan tiga

laporan keuangan dasar yaitu pro forma neraca, laporan pendapatan dan

C. Perbedaan Dhuo net dan Tripel Gnet

(48)

usaha. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara secara mendalam terhadap masing – masing pemilik usaha .

1. Bentuk Perusahaan

Dhuo net dan Tripel G net memiliki bentuk perusahaan yang berbeda jika dilihat dari jumlah pemiliknya, dimana pada Dhuo net pemiliknya dua orang dan pada Tripel G net pemiliknya satu orang sehingga dapat dikatakan bahwa bentuk perusahaan Dhuo net adalah usaha bersama (partnership) dan bentuk usaha Tripel G net adalah usaha mandiri

Pemilik Tripel G net berpendapat bahwa usaha mandiri memiliki keistimewaan tersendiri yaitu keuntungan usaha (keseluruhan laba) dikuasai sendiri secara mutlak, pengawasan dilakukan sendiri sehingga pemilik menjadi pengelola sekaligus juga sebagai pimpinan perusahaan sedangkan kelemahannya menurut Saudara Chandra adalah kesulitan dalam hal kerugian yang keseluruhannya harus ditanggung sendiri.

(49)

keahlian untuk menentukan tujuan, mengelola pengaturan perusahaan serta memudahkan pemilik dalam memecahkan persoalan – persoalan yang ada.

Saudara Miswar Hasibuan menyatakan bahwa kelemahan dari usaha bersama yaitu sangat berpotensi terjadinya konflik antar pemilik serta pembagian keuntungan (laba) dapat saja menjadi permasalahan dan untuk menghindari permasalahan tersebut setiap pemilik harus selalu mempertahankan keseimbangan pemberian kontribusi modal berupa waktu, kecakapan, keahlian dan finansial dalam volume yang sama. Hal itulah yang menjadi tantangan bagi kedua pemilik tersebut.

2. Konsep dan ciri usaha

Konsep dan ciri dari kedua usaha warnet memiliki perbedaan dengan melihat dan melakukan pengamatan terhadap fasilitas yang ditawarkan. Dhuo net menawarkan fasilitas ruangan yang luas dengan lantai keramik sehingga pengunjung merasa nyaman, layar LCD untuk semua unit komputer, dan tempat yang tidak menggunakan sekat pembatas sehingga sesama pengunjung dapat langsung berinteraksi. Fasilitas lain yang mendukung adalah adanya pedagang lontong malam yang menyediakan beberapa menu makanan dan minuman sehingga pengunjung dapat menghilangkan rasa lapar dan hausnya disaat bermain warnet atau game. Pengunjung yang datang ke Dhuo net pun sangat beragam mulai dari anak sekolah, siswa yang berseragam SMU, para remaja, kalangan mahasiswa, karyawan – karyawan dsb.

(50)

masing-masing komputer sehingga pengunjung merasa nyaman untuk bermain initernet.

3. Tata Ruang (Layout )

Tata ruang (layout) dari Dhuo net berdasarkan pengamatan penulis dekorasi ruangan yang luas berbentuk ruko dengan ukuran lebar 6 meter dan panjang 18 meter serta pencahayaannya dan penerangannya yang cukup baik dengan lampu yang berkapasitas terang. Disamping itu, posisi letak komputer yang memanjang kebelakang sehingga memungkinkan pengunjung bergerak dengan leluasa. Tata ruang (layout) Tripel G net lebih pada konsep lama yaitu dengan kamar-kamar atau sekat-sekat yang bertujuan menjaga privasi pengunjung dimana pada ruang sekat hanya dapat diisi oleh dua pengunjung saja.

Konsep Rencana Pemasaran

(51)

Strategi promosi yang dilakukan Dhuo net adalah dengan menempelkan selebaran dan brosur yang menarik dan memberikan penawaran yang menarik ke sekitar Jalan Dr. mansur dan di kampus-kampus sehingga dapat menimbulkan ketertarikan mereka untuk mengunjungi usaha tersebut.

Pemilik Dhuo net yaitu Syawaludin mengatakan bahwa hal ini sangat efektif dan biayanya cukup murah. Perlu diingat selebaran dan brosur yang dibagikan harus dibuat semenarik mungkin yaitu dengan gambar yang berwarna sehingga para konsumen tertarik untuk membacanya brosur tersebut. Selain menyebarkan / membagikan brosur, cara lain yang dilakukan oleh Saudara Syawaludin adalah promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) dimana ia telah berhasil meningkatkan jumlah pelanggannya oleh karena pelanggannya sendiri yang menyebarkan informasi tentang Dhuo net kepada teman – temannya dan saudaranya. Hal ini diketahui karena menurut pengamatan penulis, para pelanggan yang sering berkunjung ke Dhuo net pada hari berikutnya berkunjung kembali bersama dengan teman – temannya berkunjung ke Dhuo net. Cara promosi seperti ini tidak memerlukan biaya apapun dan sangat menguntungkan bagi pemilik Dhuo net.

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa para pengusaha Dhuo net dan Tripel Gnet telah menerapkan dan mengimplementasikan Rencana Usaha (Bussines Plan) yang mendorong keberhasilan usaha baru terdiri dari beberapa faktor yaitu rencana pemasaran, rencana organisasi dan manajemen serta rencana keuangan. Hal ini dapat dilihat dari hasil skor atas jawaban ‘ya’ mendominasi keseluruhan hasil dari daftar pertanyaan yang telah diajukan. Dari 20 pertanyaan yang diajukan total skor jawaban ‘ya’ lebih tinggi yaitu 53 (lima puluh tiga) poin dan skor jawaban ‘tidak’ hanya menghasilkan 7 (tujuh) poin. Oleh karena itu faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan yang diikuti pengimplementasian faktor dari rencana usaha (business plan) yaitu Rencana Pemasaran, Rencana Organisasi dan Manajemen serta Rencana Keuangan.

(53)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka penulis berharap kiranyapara calon pengusaha yang berkeinginan untuk membuka usaha baru wajib memperhatikan, menerapkan serta mengimplementasikan dan melaksanakan rencana usaha (business plan) yang terdiri dari Faktor Rencana Pemasaran, Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen serta Faktor Rencana Keuangan sebagai hal yang paling krusial dalam mendirikan usahanya. Business

Plan inilah yang nantinya menjadi pondasi tegaknya berdiri perusahaan yang baru

berkembang. Bagi Dhuo net yang memiliki bentuk usaha bersama (partnership) walaupun bentuknya sederhana diharapkan para pemilik membuat suatu struktur organisasi formal dan pembagian tugas secara jelas dan tertulis agar konflik yang mungkin terjadi dapat dihindarkan karena adanya perjanjian secara tertulis mengenai struktur organisasi serta pembagian tugas yang adil dalam usaha.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2002. Koperasi, Kewirausahaan Dan Usaha Kecil, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Goeltom, Miranda S. 2004. Prospek Ekonomi 2004-2006 dan Tantangan

Kebijakan Makro Ekonomi Pemerintahan Baru. Makalah pada Debat

Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15-16 september 2004.

Iwantono, Sutrisno. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Longenecker, Justin G. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud; Mahmud Machfoedz. 2006. Kewirausahaan, Metode,

Manajemen dan Implementasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Matondang, Indra Hakim. 2006. Analisis Faktor – Faktor Yang Mendorong

Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Gerai Penjualan Pulsa Handphone Di Sepanjang Jalan Letda Sujono Medan). Medan:

Perpustakaan Ekonomi USU. (tidak dipublikasikan).

Nasution, Darma Putra, dkk. 2001. Pengembangan Wira Usaha Baru, Yayasan Humaniora & Asian Community Trust (ACT), Medan.

Ritonga., Walad Altsani H. 2005. “Pengaruh Kewirausahaan Terhadap

Keberhasilan Usaha Mikro Non Makanan Di Lingkungan Pajak USU”

Medan: Perpustakaan Ekonomi USU. (tidak dipublikasikan).

Sulaeman, Suhendar. 2004. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah Dalam Menghadapi Pasar Regional Dan Global, di dalam Infokop Nomor 25 Tahun XX, Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis, CV. Alfabet, Bandung.

Zimmerer, Thomas dan Norman M. Scarborough. 2002. Pengantar Kewirausahaan

(55)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEBERHASILAN USAHA BARU (Studi Kasus pada

DHUOnet dan TRIPEL Gnet)

Para pengusaha yang terhormat,

(56)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

...

2. Status : a. Menikah b. Belum

Menikah

3. Umur : a. Di bawah 20 tahun d. 41 – 50 tahun

b. 21 – 30 tahun e. Di atas50 tahun c. 31 – 40 tahun

4. Pendidikan : a. SD e. S1 (Sarjana) b. SMP f.S2(PascaSarjana)

c. SMU g. S3 (Doktor)

d. DIPLOMA 5. Tempat / Tgl. Lahir :

... 6. Alamat sekarang :

...

... 7. Lama berwirausaha :

(57)

8. Nama Usaha :

... 9. Memulai usaha

(Tgl/Bln/Tahun) : .../.../... 10. Alamat Usaha :

... 11. Jumlah karyawan : ...orang

I. PENDORONG KEBERHASILAN USAHA

No. Pertanyaan Ya Tidak

Faktor Rencana Pemasaran

1

Penyewaan fasilitas Internet yang ditawarkan usaha Anda menarik dan fasilitas lengkap bagi pelanggan Anda. Alasan:

2

Anda mengevaluasi kekuatan dan kelemahan jasa Anda dan membandingkannya dengan jasa para pesaing Anda.

Alasan:

(58)

sudah tepat, dapat menembus pasar, menjaga posisi pasar serta menghasilkan laba.

Alasan:

4

Anda menerapkan rencana periklanan melalui majalah dan agen periklanan sebagai tindakan promosi bagi usaha Anda agar memicu kesadaran konsumen akan keberadaan usaha Anda.

Alasan:

5

Konsep pemasaran yang inovatif yang akan meningkatkan daya tarik telah Anda persiapkan sebelum mendirikan usaha Anda.

Alasan:

6

Usaha promosi dari usaha Anda cukup menarik minat konsumen.

Alasan:

7

(59)

Alasan:

8

Lingkungan fisik, suasana tempat usaha Anda memiliki atmosfer atau suasana yang kondusif, nyaman dengan pencahayaan yang baik sehingga menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha Anda.

Alasan:

9

Apakah karyawan Anda terlatih dan mampu melayani pelanggan dengan baik?

Alasan:

Faktor Rencana Organisasi dan Manajemen

10

Terdapat Pembagian kerja (Division of labor) dalam usaha Anda; yaitu semakin mengkhusus manusia dalam pekerjaannya, semakin efisien kerjanya.

Alasan:

11

(60)

penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil, seperti penghargaan terhadap prestasi serta penerapan sanksi hukum secara adil terhadap anggota yang menyimpang. Apakah Anda menerapkan prinsip disiplin secara konsisten di dalam usaha Anda?

Alasan:

12

Terdapat Kesatuan komando (Unity of command) dalam usaha Anda, yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah kerja dari satu orang dan apabila perintah itu datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.

Alasan:

13

Anda menomorduakan kepentingan perorangan terhadap kepentingan umum (Subordination of individual interest to

general interest), dalam arti Anda berpendapat bahwa

kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan usaha sebagai satu keseluruhan.

(61)

14

Terdapat Keadilan (equity) dalam usaha Anda, yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan pemilik terhadap bawahannya. Alasan:

15

Apakah Anda menerapkan prinsip Stabilitas masa jabatan (Stabilitiy of Penure of Personal) dalam usaha Anda yang memiliki pengertian bahwa tidak banyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi?

Alasan:

16

Terdapat prinsip Inisiatif (Initiative) dalam usaha Anda dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan – kesalahan.

Alasan:

Faktor Rencana Keuangan

17

Apakah Anda telah melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha Anda sebelum Anda menginvestasikan uang dan waktu Anda untuk mendirikannya?

(62)

18

Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal untuk investasi, modal kerja bagi usaha yang telah Anda dirikan.

Alasan:

19

Anda membuat rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tak langsung (biaya – biaya pemasaran, umum dan penyusutan).

Alasan:

20

Anda menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan bisnis Anda dengan menyajikan tiga laporan keuangan dasar yaitu neraca, laporan pendapatan dan laporan aliran kas.

Alasan:

Keberhasilan Usaha

21

Apakah dana usaha Anda bertambah dari periode ke periode?

Alasan:

(63)

produksinya? Alasan:

23 Apakah keuntungan usaha Anda bertambah? Alasan:

24

Apakah perputaran dana dalam usaha Anda berkembang dengan cepat?

Alasan:

25

Apakah penghasilan dari anggota yang berperan penting dalam menjalankan bisnis Anda bertambah?

Gambar

Tabel 3.1 Data Pribadi  Pemilik DHUO NET -  dan TRIPEL G NET
Tabel 4.1 Komposisi Pengusaha Warnet Berdasarkan Data Pribadi
Tabel 4.1 menerangkan bahwa jika dilihat dari segi usia, ketiga pengusaha
Tabel 4.2 Asosiasi Responden Terhadap Faktor Rencana Pemasaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

[r]

Jace finds that Simon and Maia have been abducted and he tells Clary to come at the Institute after him.. When they arrive at the Institute, Jace is on the rooftop and he

Dalam setiap persmaan, kedua ruas menyatakan nilai yang sama, sehingga operasi baris nomor 2 dapat digunakan.. Demikian pula, operasi baris nomor 3 menghasilkan persamaan

Pilihan untuk menggunakan proprietary software juga merupakan hal yang sulit karena terbatasnya sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi ini jelas menguatkan posisi

New York: Holt, Rineheart and Winstone,

It is not limited to results represented by actions, as in “the ability to do”, or “could do” or “couldn’t do” something”.(Shigeo Katagiri,2004).Being the controller a big

Dalam beberapa kasus, tidak sedikit ruang sosial tergiring kedalam bentuk ruang media, dengan kata lain realitas sosial ditarik kedalam realitas media dan