• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MARJIN PEMASARAN NILAM DAN NILAI TAMBAH PENYULINGAN NILAM DI KECAMATAN PULE KABUPATEN TRENGGALEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MARJIN PEMASARAN NILAM DAN NILAI TAMBAH PENYULINGAN NILAM DI KECAMATAN PULE KABUPATEN TRENGGALEK"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS MARJIN PEMASARAN NILAM DAN NILAI TAMBAH

PENYULINGAN NILAM DI KECAMATAN PULE KABUPATEN

TRENGGALEK

Oleh: ADI PRIYONO ( 01720005 )

Agribisnis

Dibuat: 2006-07-04 , dengan 3 file(s).

Keywords: Analisis Margin Pemasaran dan Nilai Tambah

Minyak atsiri hanya sebagaian kecil minyak nilam yang digunakan didalam negeri. Sebagaian besar justru diekspor ke mancanegara. Selama ini, minyak nilam Indonesia banyak di ekspor ke singapura, perancis, spanyol dan belanda. Minyak tersebut biasanya digunakan sebagai bahan pengikat (fiksatif) dalam industri parfum dan kosmetika.

Tujuan dari penelitian ini adalah :1. Mengetahui besarnya margin harga pada saluran pemasaran nilam. 2. Mengetahui besarnya nilai tambah yang dihasilkan dari pe-nyulingan minyak nilam Metode Pengambilan Data yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan pemilik penyulingan nilam yang meliputi, sejarah berdirinya usaha tersebut. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur atau instansi yang terkait dalam penelitian ini

Metode analisis yang digunakan yaitu analisis margin pemsaran untuk mengetahui kontribusi harga yang diterima petani dari pedagang dan pengecer, serta analisa nilai tambah dan analisa keuntungan. Besarnya nilai tambah karena proses pengolahan didapat dari pengolahan biaya bahan baku (nilam) ditambah input lainnya terhadap produksi yang dihasilkan, tidak termasuk tenaga kerja..

Berdasarkan hasil penelitian dari saluran pemasaran nilam dan penyulingan nilam maka dapat disimpulan sebagai berikut: Besarnya marjin pemasaran nilam untuk saluran (petani, tengkulak sampai penyuling) adalah sebesar Rp.200,00 per Kg. Distribusi ini merupakan dstribusi terbesar yang di miliki oleh tengkulak. Selisih keuntungan untuk penjualan nilam dari petani langsung ke penyuling dan dari petani ke tengkulak adalah sebesar Rp. 140,00 per Kg. Dalam hal ini berarti petani lebih untung menjual hasil nilamnya langsung kepabrik dari pada menjual nilam

ketengkulak. Hal yang mempengaruhi rantai distribusi pemasaran pendek adalah di karenakan nilam tidak dikonsumsi oleh semua orang seperti makanan olahan tapi hanya dibutuhkan oleh penyuling saja.

Penyulingan nilam untuk minyak atsiri warna kuning kehijauan, mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 612,00 Per Kg dengan keuntungan sebesar Rp. 506,00 Per Kg. Dan untuk minyak atsiri warna kuning kecoklatan, mampu menghasilkan nilai tambah sebesar Rp. 330,00 Per Kg dengan keuntungan sebesar Rp. 230,00 Per Kg. Usaha penyulingan nilam menjadi minyak atsiri untuk saat ini masih memberikan nilai tambah yang sangat kecil. Hal ini

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Perawatan intensif tidak serta merta merujuk kepada ICU, namun pasien dengan skor MEOWS yang tinggi memiliki kebutuhan level of care yang lebih tinggi juga baik dari

soal yang dikerjakan Nilai remedial 1 Michail 60 Menjelaskan pengertian peran IPTEK dalam kegiatan ekonomi Membuat soal jawab tentang peran IPTEK dalam menunjang

Faktor-faktor dominan yang dapat menimbulkan resiko pembengkaan biaya pada tahap pelaksanaan konstruksi gedung yang pertama adalah Faktor perencanaan dan profesionalisme

Data hasil statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik pasien berupa usia, jenis kelamin, dan suhu ketika kejang dengan

a) Data sekunder bahan hukum primer, yaitu bahan yang sifatnya mengikat masalah-masalah yang akan diteliti, berupa peraturan perundang-undangan yang berkitan dengan

Pencegahan terjadinya ekstravasasi dapat dilakukan dengan menggunakan pembuluh darah yang paten dan dengan aliran yang cepat dan tetap memperhatikan keluhan yang

Peneliti dalam mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun.. digunakan pada pertemuan pertama lebih didominasi

Hasil pengolahan data pada Lampiran 3f menunjukkan keempat produk tempe memiliki kadar air yang tidak berbeda nyata pada taraf 0.05.. Kadar air tempe A, B, dan G2 memenuhi