i
SKRIPSI
SWARI PARANTIKA
MODIFIKASI STRUKTUR SALISILAMIDA
MENJADI p-NITROBENZOIL SALISILAMIDA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
Lembar Pengesahan
MODIFIKASI STRUKTUR SALISILAMIDA MENJADI
p-NITROBENZOIL SALISILAMIDA
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2013
Oleh :
SWARI PARANTIKA NIM : 09040051
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. NIP. 19571006 198503 1 003
Pembimbing II
iii
Lembar Pengujian
MODIFIKASI STRUKTUR SALISILAMIDA MENJADI
p-NITROBENZOIL SALISILAMIDA
SKRIPSI
Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji pada Tanggal 27 Juli 2013
Oleh :
SWARI PARANTIKA NIM: 09040051
Disetujui Oleh:
Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt
Penguji I
Dr. Bambang Tri Purwanto, Apt, MS. NIP. 19571006 198503 1 003
Penguji II
Drs. H. Achmad Inoni, Apt NIP. 0020124205
Penguji III
Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt
Penguji IV
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “MODIFIKASI STRUKTUR SALISILAMIDA MENJADI p-NITROBENZOIL
SALISILAMIDA”, untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, saya mendapatkan banyak dukungan baik moral maupun material serta tenaga dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan serta kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
2. Dr. Bambang Tri Purwanto MS., Apt. Selaku pembimbing utama yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran untuk membimbing dan memberikan dorongan moril serta materiil sehingga usulan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Drs. H. Achmad Inoni., Apt. Selaku pembimbing serta yang telah tulus ikhlas dan penuh kesabaran untuk membimbing dan memberikan dorongan moril serta materiil sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt dan Arina Swastika Maulita S.Farm., Apt. Selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
5. Para laboran, mbak Susi, mas Ferdi, dan mas Bowo yang selalu membantu kelancaran penelitian ini.
v
7. Ibu, kakak dan adik saya yang selalu memberikan doa, cinta, kasih sayang, pengorbanan, perhatian, dorongan, dan semangat yang begitu ikhlas dan tulus.
8. Orang yang saya sayangi “Ezha” yang telah meluangkan banyak waktunya
untuk menemani serta memberikan dukungan penuh dalam penulisan skripsi ini.
9. Teman-teman skripsi kimia medisinal yang telah bekerja keras bersama antara lain Artabah, Firdha, Rizal, Gaya, Mirza, Retno, Khaer, Eka, Athi, Desi, Ona, Rezky. Capailah mimpi kalian.
10.Teman-teman angkatan 2009, terima kasih atas persahabatan kita selama 4 tahun ini.
11.Kamu dan kalian semua yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan segala keluh kesah dalam penulisan skripsi ini. 12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu kelancaran skripsi ini.
Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan baik kritik maupun saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, khususnya dalam bidang farmasi.
Malang, Juli 2013
vi
RINGKASAN
MODIFIKASI STRUKTUR SALISILAMIDA MENJADI p-NITROBENZOIL SALISILAMIDA
Swari Parantika
Dilakukan penelitian sintesis senyawa analgesik turunan Salisilamida menjadi p-nitrobenzoil salisilamida berdasarkan reaksi Schotten-Baumann, dengan menggunakan basa piridin sebagai katalis dan aseton sebagai pelarutnya.
Modifikasi senyawa p-nitrobenzoil salisilamida dilakukan dengan mereaksikan Salisilamida dengan p-nitrobenzoil klorida melalui reaksi asilasi antara gugus –NH2 dari Salisilamida karena gugus ini mempunyai sifat keelektronegatifan yang tidak jauh berbeda dengan gugus –OH, sehingga reaksi dapat terjadi pada dua posisi yaitu pada posisi NH2 dan pada posisi OH, yang membentuk senyawa p-nitrobenzoil salisilamida.
Senyawa hasil sintesis selanjutnya diidentifikasi dengan pemeriksaan kualitatif yaitu organoleptis, jarak lebur, dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Kemudian dilanjutkan identifikasi struktur senyawa dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, spektrofotometer IR dan spektrometer resonansi magnet inti (1H-NMR).
Persentase berat hasil sintesis yang di dapat sebanyak 0,58 %. Senyawa hasil sintesis berupa senyawa bentuk kristal, warna putih dan tidak berbau.Berdasarkan pemeriksaan jarak lebur menggunakan Melting-Temp Electhermal didapatkan rentang jarak lebur 132°-133°C. Kemudiaan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan tiga eluen yang berbeda, terlihat noda tunggal dan nilai Rf yang berbeda antara senyawa hasil sintesis dengan Salisilamida sebagai senyawa induk.
Identifikasi struktur menggunakan spektrofotometer UV-Vis didapatkan puncak serapan maksimum pada pada panjang gelombang 259,00 nm, kemudian dengan spektrofotometer IR dapat dilihat gugus fungsi -NH pada bilangan gelombang 3428,23 cm-1, gugus fungsi C=O yang tampak pada bilangan gelombang 1730,03 cm-1 dan 1679,88 cm-1, dan gugus fungsi –C=C yang tampak pada bilangan gelombang 1604,66 cm-1 dan terakhir dilakukan analisis struktur
dengan menggunakan spektrometer 1H-NMR didapatkan bahwa senyawa
memiliki 10 atom H.
vii ABSTRACT
Modification Structure of Salicylamide Become p-nitrobenzoyl salicylamide
To develop other Salicylamide derivative that have higher analgesic activity, the performed modification structure of salicylamide to produce a new compound. The new compound is p-nitrobenzoyl salicylamide. Modifications made through acylation reaction use Schotten-Baumann method. Weight percentage obtained modification is 0,58 %. Then the modified compound is analyzed purified with melting point test and Thin Layer Chromatography (TLC). A melting point test is obtained melting point 132-133°C, and at Thin Layer Chromatography (TLC) is obtained single spot point. This suggest that modified compound is pure componds. Then modified compound structures identified by ultraviolet visible spectrophotometer, infrared spectrophotometer, and nuclear magnetic resonance spectrometer. Based on these results, it can be concluded that modification compounds is compounds are expected. The compound is p-nitrobenzoyl salicylamide.
viii ABSTRAK
Modifikasi Struktur Salisilamida Menjadi p-nitrobenzoil salisilamida
Dalam mengembangkan senyawa turunan salisilamida lainnya yang mempunyai aktivitas analgesik yang lebih tinggi, maka dilakukan modifikasi struktur salisilamida untuk menghasilkan suatu senyawa baru yaitu senyawa p-nitrobenzoil Salisilamida. Modifikasi dilakukan melalui reaksi asilasi menggunakan metode
Schotten-Baumann. Persentase berat senyawa hasil modifikasi yang diperoleh adalah sebesar 0,58 %. Selanjutnya senyawa hasil modifikasi dianalisis kemurniannya dengan uji titik lebur dan Kromatografi Lapis Tipis. Pada uji titik lebur didapatkan rentang jarak lebur 132-133°C, dan pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT) didapat satu noda. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa hasil modifikasi telah murni. Selanjutnya diidentifikasi strukturnya dengan Spektrofotometer ultraviolet visibel, Spektrofotometer Infra Red dan Spektrometer resonansi magnetik inti. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa yang diharapkan yaitu p-nitrobenzoil Salisilamida.
ix DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vi
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Hipotesis ... 4
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Tinjauan Tentang Nyeri ... 6
2.1.1 Definisi Nyeri ... 6
2.1.2 Klasifikasi Nyeri ... 6
2.1.3 Reseptor Nyeri ... 7
2.1.4 Mekanisme terjadinya Nyeri ... 7
2.2 Tinjauan Tentang Analgesik ... 8
2.2.1 Penggolongan Analgesik ... 8
2.3 Tinjauan Tentang Senyawa Turunan Salisilat. ... 12
2.4 Tinjauan Tentang Mekanisme Reaksi Asilasi ... 13
2.5 Tinjauan Tentang p-nitrobenzoil klorida ... 14
2.6 Tinjauan Tentang Modifikasi Struktur Turunan Salisilat ... 14
x
2.7.1 Tinjauan Tentang Jarak Lebur ... 15
2.7.2 Tinjauan Tentang Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 15
2.7.3 Tinjauan Tentang Spektrofotometer UV-Vis ... 16
2.7.4 Tinjauan Tentang Spektrofotometer Inframerah (IR) ... 17
2.7.5 Tinjauan Tentang Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1 H-NMR) ... 17
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 19
BAB IV BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN ... 21
4.1 Bahan Penelitian... 20
4.2 Alat Penelitian ... 21
4.3 Cara Kerja ... 22
4.3.1 Kerangka Operasional ... 22
4.3.2 Preparasi senyawa p-nitrobenzoil salisilamida ... 22
4.3.3 Analisa Senyawa Hasil Sintesis ... 23
BAB V HASIL PENELITIAN ... 25
5.1 Senyawa Hasil Modifikasi ... 25
5.2 Analisis Kualitatif Senyawa Hasil Modifikasi ... 25
5.2.1 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Organoleptis ... 25
5.2.2 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Jarak Lebur ... 25
5.2.3 Analisis Kualitatif dengan Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ... 26
5.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Modifikasi ... 27
5.3.1 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrofotometer UV-Vis ... 27
5.3.2 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrofotometer IR ... 28
5.3.3 Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis dengan Spektrometer Resonansi Magnet Inti (1H-NMR) ... 30
BAB VI PEMBAHASAN ... 34
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
7.1 Kesimpulan ... 39
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 Hasil Pemeriksaan Organoleptis Senyawa Hasil Modifikasi ... 25 V.2 Hasil Pemeriksaan Jarak Lebur Senyawa Hasil modifikasi Dibandingkan
dengan Senyawa Salisilamida ... 26 V.3 Harga Rf Senyawa Hasil Modifikasi dan Salisilamida dalam Tiga Macam Fase Gerak ... 26 V.4 Karakteristik Spektra Inframerah Senyawa Salisilamida dan Senyawa
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Struktur kimia Asam salisilat, Aspirin dan Salisilamida ... 3
2.1 Skema Mekanisme Terjadinya Nyeri dan Mekanisme Kerja Obat NSAID ... 12
2.2 Mekanisme Reaksi Asilasi Secara ... 13
2.3 Struktur Kimia p-nitrobenzoil klorida ... 14
2.4 Mekanisme Reaksi Asilasi Senyawa p-nitrobenzoil Salisilamida ... 15
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 20
4.1 Kerangka Operasional ... 21
5.1 Spektra Ultraviolet Salisilamida Dalam Pelarut Metanol ... 27
5.2 Spektra Ultraviolet Senyawa Hasil Modifikasi Struktur Dalam Pelarut Metanol ... 28
5.3 Spektra Inframerah Senyawa Salisilamida Dalam Pellet KBr ... 29
5.4 Spektra Inframerah Senyawa Hasil Modifikasi Dalam Pellet KBr ... 29
5.5 Spektrum 1H-NMR senyawa Salisilamida dalam Pelarut DMSO-D6 ... 31
5.6 Spektrum 1H-NMR Senyawa Hasil Modifikasi dalam Pelarut DMSO-D6 ... 32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xv
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.,2012.Chemical product and Company Identification.
http://www.sigmaaldrich.com.pdf. Diakses tanggal 19 Desember 2012.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1999. Kimia Organik. Diterjemahkan oleh A.H. Pudjaatmaka. Jilid I, Edisi ke-3. Erlangga, Jakarta.
Foye, W.O., Lamke, T.L, William, D.A., 1995. Principle of Medical Chemistry. 4nd Edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Gandjar, G.I., dan Rohman, A., 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Ganiswarna, S.G, 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi keempat, Jakarta: bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ganong, WF. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Gringauz, A., 1997. Introduction to Medicinal Chemistry How Drugs Act and Why. New York : Whilley. VCH.
Guyton, AC., Hall, JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC.
Katzung, B.G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik, Edisi 8, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Mc Murry, J., 2000. Organic Chemistry. California: Monterey, Broke/Cole Publishing Co.
Neal, M.J., 1995. Medical Pharmacology at Glance 5th Edition. London: Blackwell Scientific Publication.
Pine, S.H., Hendricson, J.B., Cram, D.J., and Hammond, G.S., 1988. Kimia Organik II, terjemahan : Roehyati, J., Susanti, W., terbitan keempat, Bandung : ITB. Press.
xvi
Purwanto., Susilowati, R. 2000. Hubungan Struktur-Aktivitas Obat Analgetika. Dalam: Siswandono., Soekardjo, B (Eds.). Kimia Medisinal Edisi 2. Surabaya: Airlangga University Press.
Silverstein, R.M., Kiemle, D.J., and Webster, F.X., 2005. Spectrofotometric Identification of Organic Compound. Seventh Edition, New York : John Willey and sons.
Siswandono dan Soekarjo, B.,2000. Kimia Medisinal 1, Surabaya : Airlangga University Press.
Siswandono dan Soekarjo, B.,2000. Kimia Medisinal 2, Surabaya : Airlangga University Press.
Smith, Janice.2002.Organic Chemistry. Taylor and Francis Group, LLC, Boca Raton, FL, USA.
Stuart, B., 2004. Infrared Spectroscopy: Fundamentals and applications. John Wiley and Sons, Chichester, UK.
Tjay T.H., Rahardja K.,2002. Obat-obat penting, Edisi ke-6, Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo kelompok Kompas-Gramedia.
Vogel, A.I., 1986. A Text Book of Practical Chemistry Including Qualitative Organic Analysis. 4th Ed., London: English Book Society and Longman Green & Co Ltd.
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Banyaknya permasalahan yang ada pada masyarakat modern menjadi salah satu penyebab timbulnya keluhan sakit kepala atau nyeri. Rasa sakit atau nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak enak dan berkaitan dengan kerusakan jaringan. Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri. Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala, yang fungsinya adalah melindungi dan memberikan tanda bahaya tentang adanya gangguan-gangguan di dalam tubuh seperti peradangan, infeksi kuman atau kejang otot. Rasa nyeri yang timbul karena adanya rangsangan mekanis atau kimiawi, dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan dan rangsangan tersebut melepaskan zat-zat tertentu yang disebut mediator (perantara) nyeri atau autacoida seperti bradikinin, histamin, serotonin, dan prostaglandin (Tjay dan Raharja, 2002).
2
Seperti kita ketahui bahwa golongan NSAID mempunyai beberapa efek samping yang timbul bersamaan dengan penggunaan obat. Misalnya, Salisilat yang mempunyai aktivitas analgesik-antipiretik dan antirematik, tetapi tidak digunakan secara oral karena terlalu toksik. Yang banyak digunakan sebagai analgesik-antipiretik adalah senyawa turunannya, akan tetapi turunan asam salisilat menimbulkan efek samping berupa iritasi lambung (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
Untuk meningkatkan aktivitas analgesik-antipiretik dan menurunkan efek samping, maka dilakukan modifikasi struktur turunan asam salisilat yang pada penelitian kali ini dilakukan dengan cara mengubah gugus karboksil melalui pembentukan garam, ester atau amida. Salah satu hasil modifikasi struktur asam salisilat yang lain adalah Salisilamida (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
3
[image:19.595.142.482.128.299.2]Adapun struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
C O OH OH O H3C
O O OH C OH O NH2
Asam salisilat Aspirin Salisilamida
Gambar 1.1 Struktur kimia Asam salisilat, Aspirin dan Salisilamida
Pada penelitian ini, modifikasi senyawa p-nitrobenzoil salisilamida dapat dilakukan melalui reaksi asilasi antara salisilamida dengan p-nitrobenzoil klorida yang menghasilkan senyawa p-nitrobenzoil salisilamida. Berdasarkan perhitungan nilai sifat fisika-kimia secara teoritis dengan komputer melalui program
ChemOffice 2002 didapatkan bahwa nilai log P p-nitrobenzoil klorida 1,49 dan BM sebesar 185,56; log P salisilamida sebesar 1.24 dan BM sebesar 137,14; sedangkan log P senyawa p-nitrobenzoil salisilamida sebesar 1,92 dengan nilai BM sebesar 286,24. Harga log P merupakan parameter sifat lipofilik, dengan terlihatnya peningkatan harga log P berarti obat tersebut semakin lipofil, sehingga akan meningkatkan penembusan senyawa aktif kedalam membran biologis, dengan demikian senyawa aktif yang menembus membran semakin banyak sehingga memiliki masa kerja yang lebih panjang. Selain itu senyawa modifikasi
4
interaksi obat-reseptor atau halangan ikatan obat-reseptor (Siswandono dan Soekardjo, 2000).
Modifikasi struktur antara salisilamida dengan p-nitrobenzoil klorida dilakukan dengan reaksi asilasi, yaitu pemindahan gugus asil (RCO- atau ArCO-) dari satu molekul ke molekul yang lain (Pine, 1988). Metode yang digunakan adalah metode Schotten Baumann dengan menggunakan pelarut aseton. Metode ini digunakan karena salisilamida mengandung gugus amina primer sehingga dapat disintesis melalui reaksi asilasi dengan turunan asil klorida atau benzoil klorida (Mc Murry, 2000). Cara ini dilakukan apabila semua bahan pereaksi terlarut dalam pelarut yang digunakan. Reaksi ini termasuk reaksi subtitusi nukleofil. Pada struktur salisilamida, gugus OH dan NH2 dapat bereaksi dengan
p-nitrobenzoil klorida, tetapi oleh karena gugus NH2 mempunyai sifat nukleofilik
yang lebih besar dibandingkan gugus OH sehingga dalam reaksi ini gugus amina (NH2) bertindak sebagai nukleofil yaitu spesi yang menyerang suatu alkil atau asil
halida dalam hal ini p-nitrobenzoil klorida, dalam suatu reaksi substitusi (Fessenden & Fessenden, 1999).
Untuk menguji kemurnian senyawa p-nitrobenzoil salisilamida hasil modifikasi struktur dilakukan dengan uji KLT dan penentuan jarak lebur. Untuk identifikasi struktur senyawa p-nitrobenzoil salisilamida dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometer UV-VIS, spektrofotometer FT/IR dan
spektrometer 1H-NMR (Silverstein, 2005).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah senyawa p-nitrobenzoil salisilamida dapat dimodifikasi melalui reaksi asilasi antara salisilamida dengan p-nitrobenzoil klorida ?
1.3 Hipotesis
5
1.4 Tujuan
Memperoleh senyawa baru p-nitrobenzoil salisilamida melalui modifikasi struktur salisilamida dengan p-nitrobenzoil klorida.
1.5 Manfaat