• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA KETAT (JEANS) DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADAMAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA KETAT (JEANS) DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADAMAHASISWI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN CELANA KETAT (JEANS) DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN (FLUOR ALBUS) PADA MAHASISWI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

RIZKY FADILAH M. ALI 08060016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :

Nama : Rizky Fadilah M.Ali

NIM : 08060016

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Judul Skripsi : Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan

Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran orang lain

yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang,7 Januari 2012

Yang Membuat Pernyataan,

(4)

iv

Halaman Persembahan

“Mata Uang yang Paling berharga di dunia ini adalah Waktu. Tidak seorangpun bisa membeli waktu yang sudah terpakai.” –Anonim-.

Tidak ada harganya dari waktu malah menjadikan waktu terasa sangat berharga. Terimakasih ya allah, Kau memberikanku waktu, kesehatan, dan akal untuk berkarya..

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada :

Yang pertama, skripsi ini kupersembahkan buat mama, mama, mama, dan mama. Sosok yang pertama dari tujuan hidupku, yang selalu menjagaku dalam doa-doanya, dan orang yang paling memahami aku. Terimakasih ya allah, Kau berikan aku malaikat-Mu, terimakasih Engkau telah melahirkan aku ke dunia ini dari rahim beliau. Terimakasih mama atas segala tuntunan, lindunganmu, doa, dan kasih sayangmu. Maaf aku tidak akan mampu membalas semua jasamu, tapi aku hanya bisa membuatmu bahagia dengan membanggakanmu dan mendoakanmu hingga ajalku menjelang..

Untuk sosok yang selalu menjadi pahlawanku, papa yang bekerja keras tak kenal waktu dan lelah. Papaku, boleh jadi bukanlah papa terbaik di dunia. Tapi tentu saja beliau tetap papa terbaik untukku, yang telah melimpahkan kasih sayang, perhatian, pengetahuan, dan harapan kepada anak-anaknya. Yang menatap anak-anaknya dengan perasaan senang dan bangga, meski tak selalu mengatakannya. Terimakasih papa, semampuku aku akan terus akan membuatmu bangga.

(5)

v

Kakak-kakakku tersayang, kak wawan, kak alunk, kak udi, dan my sister in law mbak yuni yang lagi ngidam, terimakasih atas dukungan dan semangat yang kalian beri. Keluarga di malang, mbah, tante wiwik, om anton, dan mbak ria, terimakasih atas perhatian dan support yang kalian beri selama aq di malang... Idung sayang, terimakasih atas bantuan, semangat, kasih sayang, dan kesabaranmu dalam menghadapiku. Memang bukan kau yang pertama bagiku, namun ku selalu bersujud dan berdoa pada Illahi Rabbi agar kau yang terakhir bagiku.

Bu Tri Lestari dan Bu Ika, terimakasih atas bimbinganmu dan kesabaranmu dalam membimbingku. Bu Aini, Bu Nurul dan Bu Ririn, terimakasih atas sumbangan pikiran yang selalu kritis dalam karyaku ini.

My special thanks for my best friends ever, Dwi, Indrut, dan Rizka. Terimakasih telah menjadi kawan, sahabat, dan saudara kapanpun dan bagaimanapun keadaanku. Sahabat-sahabatku Cippirilly Gank (Eet, Dinot, Leny kawanQ dalam berhayal masa depan , Putri, roror, Ewi, Mimot, dan Ella), terimakasih atas semangat, dukungan, dan hiburan dari kalian (plus gosiiiip tentunya,,hahahaha).

Teman-teman PSIK angkatan 2008 dan anak-anak anakondas (Mbak riska sayang, Kiki, resti, Rika, dan Farah) yang sudah memberikan support dan bantuan. Terimakasih juga buat Atin dan nek Nita yang udah bantu penyebaran kuisioner .

Orang-orang kontrakan (Mas Arul, Mas Pendek, Mas Luky, dan Mas Ardha) yang selalu memberikan hiburan dan semangat.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Tri Lestari Handayani, M. Kep., Sp. Mat, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Aini, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus selaku reviewer yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis. 3. Ibu Sri Sunaringsih Ika W., SKM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. Ibu Aini Alifatin,S.Kp.,M.Kep selaku reviewer yang telah banyak memberikan

(7)

vii

5. Mama, Papa, Tante Dawi, Kak Alunk, Kak Udi, Kak Wawan, Mbak Yuni, beserta seluruh keluarga besar yang tak henti-hentinya memberikan semangat, motivasi dan doa.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan semangat dan ilmunya.

7. Seseorang yang Insya Allah menjadi imamku yang senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan bantuan dalam penyusunan laporan ini.

8. Sahabat-sahabatku tersayang Dwi, Indrut, Detty, Dini, Leni, Mimot, Roror, Ewot, Ciput, Emak, Indri, Kiki, Susan yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian laporn ini.

9. Teman-teman kosku Kiki, Resti, Farah, Rika, Fatin yang telah bersedia banyak untuk membantu penyebaran kuisioner dan memberikan semangat. 10. Semua teman-teman PSIK terutama angkatan 2008.

11. Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan yang bersedia menjadi responden. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala membalas budi baik semua pihak yang

telah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, Januari 2012

(8)

viii ABSTRAK

Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W,

SKM3

Latar Belakang: Keputihan (fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan tumbuh dan berkembang. Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialah penggunaan celana ketat yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan secara case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi FIKES UMM sebanyak 1189 orang. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel responden sejumlah 58 orang untuk kelompok kasus, dan 58 orang untuk kelompok kontrol dengan teknik samplih purposive sampling. Variabel Independen adalah Keputihan (fluor albus), sedangkan variabel dependen adalah penggunaan celana ketat (jeans). Analisa data dalam penetlitian ini menggunakan uji-T Independen.

Hasil: Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar responden dari kelompok kasus yaitu sebanyak 21 responden (36,2%) menggunakan celana ketat (jeans) tujuh kali seminggu atau setiap hari, dan dari kelompok kontrol yaitu sebanyak 17 responden (29,3%) menggunakan celana ketat (jeans) tiga kali seminggu. Dari hasil perhitungan uji-t didapatkan nilai P= 0,001. Karena nilai P lebih kecil dari alpha 5% (0.001 < 0.050) sehingga H1 diterima.

Kesimpulan: Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan dengan perhitungan nilai OR = 4,25. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor predisposisi lainnya yang dapat meningkatkan kejadian keputihan, sehingga besar pengaruh faktor lain yang mempengaruhi kejadian keputihan dapat diketahui.

Kata Kunci: Penggunaan celana ketat (jeans), Keputihan (fluor albus), Mahasiswi

(9)

ix Abstract

The Relationship Between The Usage Frequency of Tight Trousers (Jeans) and The Occurrence of Leucorrhoea (Fluor Albus) to The Female Students Of

Faculty Of Health Science of Muhammadiyah University of Malang

Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W, SKM3

Background of the study: Leucorrhoea (Fluor Albus) is a symptom that is frequently experienced by most of women. It is the second problem that appears after the problem of menstrual disorder. In fact, it is a sign of the existence of a disease. In certain condition, the pH level changes to higher of lower level. If the vagina’s pH increases more than 4,2 (acid less), the fungi will grow. One of the causes of the vagina’s pH increase is the use of tight trousers (jeans) that will raise the damp and the temperature of perinea area. This increase happens because of the obstructed in the growing of Donderlein basil that will cause the rising of glycogen cellular which makes the infection of Leucorrhoea (Fluor Albus) easy to happen. Research method: This research uses the analytical observation with case control approach. The population of this research is 1189 female students of Faculty of Health Science of Muhammadiyah University of Malang. In this research, the researcher take respondent samples of 58 women for group case, and the other 58 women as the control group by using the purposive sampling technique. The independent variable is Leucorrhoea (Fluor Albus) and the dependent variable is the use of tight trousers (jeans). The data are analyzed by using independent T-test. Result: From the research, we can find that most respondents of group case, with 21 respondents (36,2%) in total amount, use the use of tight trousers (jeans) seven times a week or everyday. And from the control group, with 17 respondents (29,3%) in total amount, use the use of tight trousers (jeans) three times a week. Based on the count of T-test, it is found that the P score is 0,001. Since the P score is less than the alpha 5% (0.001 < 0.050), it means that H1 is accepted.

Conclusion: That result of the count shows that there is an relationship between the usage frequency of tight trousers (jeans) and the occurrence of Leucorrhoea (Fluor Albus) with the OR point = 4,25. The researcher advised to the further researcher to hold a deeper research about the predisposition toward the other factors which can increase the existence of Leucorrhoea (Fluor Albus), so the other major factor can be found.

Key words: The use of tight trousers (jeans), Leucorrhoea (Fluor Albus), female students

(10)

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penilitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Keputihan (Fluor Albus) ... 7

2.1.1 Definisi ... 7

2.1.2 Etiologi ... 8

2.1.3 Patogenesis ... 16

2.1.4 Gejala klinis ... 18

2.1.5 Diagnosis ... 19

2.1.6 Komplikasi ... 20

2.1.7 Penatalaksanaan ... 22

(11)

xi

2.2 Penggunaan Celana Ketat (Jeans)... 27

2.2.1 Sejarah Celana Jeans ... 27

2.2.2 Macam-Macam Bahan Jeans ... 29

2.2.3 Trend Jeans di Kalangan Masyarakat ... 32

2.2.4 Efek Penggunaan Celana Ketat ... 33

2.3 Hubungan Celana Jeans Dengan Keputihan (Fluor Albus) ... 36

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS... 39

3.1 Kerangka Konsep ... 39

3.2 Hipotesis Penelitian ... 40

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 41

4.1 Desain Penelitian ... 41

4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 41

4.2.1 Populasi Penelitian ... 41

4.2.2 Sampel ... 41

4.2.3 Sampling ... 43

4.3 Variabel Penelitian ... 44

4.4 Definisi Operasional ... 45

4.5 Tempat Penelitian ... 48

4.6 Waktu Penelitian ... 48

4.7 Instrumen Penelitian ... 48

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 50

4.9 Analisa Data ... 50

4.10 Etika Penelitian ... 52

4.10.1 Lembar Persetujuan (Informed Consent) ... 52

4.10.2 Tanpa Nama (Anonimity) ... 52

4.10.3 Kerahasiaan (Confidentality) ... 52

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 53

5.1 Karakteristik Sampel ... 53

5.2 Analisa Data ... 53

5.2.1 Frekuensi Penggunaan celana ketat (jeans) ... 53

5.2.2 Kejadian Keputihan ... 56

(12)

xii

BAB VI PEMBAHASAN ... 58

6.1 Karakteristik Sampel ... 58

6.1.1 Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (jeans) ... 59

6.1.2 Kejadian keputihan mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang ... 61

6.1.3 Hubungan Frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan ... 62

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 63

6.3 Implikasi Keperawatan ... 64

BAB VII PENUTUP ... 65

7.1 Kesimpulan ... 65

7.2 Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Definisi Operasional ... 45 4.2 Tabel Perhitungan OR... 51 5.1 Distribusi rata-rata frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) ... 53 5.2 Karakteristik responden berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan

celana ketat (jeans) pada kelompok kasus (yang mengalami keputihan) ... 54 5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat frekuensi penggunaan

celana ketat (jeans) pada kelompok kontrol (yang tidak mengalami

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 70

2. Kuesioner ... 71

3. Uji Validitas Realibilitas ... 73

4. Uji T ... 70

(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, D.(2003). Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual . Jogjakarta : LkiS

Arndt, Kenneth A., Hsu, Jeffrey T.S. (2007). Manual of Dermatologic Therapeutics 7th

edition. Lippincott Williams and Wilkins, a Wolter Kluwer Business

Aulia A. (2001). Keputihan Suatu Keluhan Pasien dalam Praktek Sehari-hari. Jakarta : Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Budiman. (2011). Penelitian Kesehatan. Bandung : Refika Aditama

Clayton C. (1986). Seri Kesehatan wanita, keputihan dan infeksi jamur Candida lain. Jakarta: Arcan.

Cunningham,F.Gary, dkk. (2005). Obsetri Williams edisi 21 vol.1. Jakarta: EGC. Djuanda, Adhi, dkk, (2005). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI

Endang Herliyanti Darmani. (2003). Dalam Skripsi : Hubungan Antara Pemakaian Akdr Dengan Kandidiasis Vagina Di Rsup Dr. Pirngadi Medan. Universitas Sumatera Utara.

Greer, IA, Cameron, I T, Mangowan B. (2003). Vaginal Discharge. Problem based Obstetrics and Gynecology. London : Churchill Livingstone (Hal: 37 – 90)

Hidayat, A.Aziz Alimul. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik Penuisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

Jarvis, G.J. (1994). The management of gynaecological infections in Obstetric and Gynaecology A Critical Approach to the Clinical Problems. Oxford: Oxford University Press

Jones, D, L (2005). Setiap Wanita, Delapratasa Publisin

Manoe, I.. M.S. M, Rauf, S, Usmany, H. (1999). Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi. Ujung pandang : Bagian/SMF Obstetri dn Ginekologi Fakultas Kedokteran Unhas RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo

Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Moctar R. (1986). Sinopsis Obstetri 2nd edition, Medan : Percetakan Valentino Group: 399-424.

(16)

xvi

Ramayanti. (2004). Dalam Disertasi : Pola Mikroorganisme Fluor Albus Patologis Yang Disebabkan Oleh Infeksi Pada Penderita Rawat Jalan Di Klinik Ginekologi Rumah Sakit Umum Dr.Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universtas Diponegoro Samil RS. (1985). Diagnosis dan Terapi : Simposium Vaginitis pada Kongres Obstetri

Ginckologi Indonesia VI. Ujung Pandang

Sobel J.D. (1999). Vulvovaginal Candidiasis. In : Sexully Transmitted Diseases. 3rd., United Stated of America : The Mc. Graw – Hill Company: 629 – 639.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sunyoto, Suhartono DS. (1980). Naskah Lengkap Pertemuan Ilmiah Tahunan Dokter Keluarga : Keputihan pada akseptor KB dan pengalaman pengobatan keputihan di RS Dr Sutomo. Surabaya

Suprihatin, S.D. (1982). Candida dan Kandidiasis pada Manusia. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Surtanto, Priyo Hastono. (2001). Analisis Data. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Tjltra, E., Reny, M., & Dewi, R.M. (1989). Karakteristik Penderita Fluor Albus di Puskesmas Cempaka Putih Barat I Jakarta. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI

Wiknjosastro, H, Saifuddin, B, Rachimhadi, Trijatmo.(1999). Radang Dan Beberapa Penyakit Lain Pada Alat Genital Wanita In Ilmu Kandungan. Edisi kedua , Cetakan Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo

Abdilah, Safiqulatif. (2008). Pro Kontra Celana Jeans. http://els.fk.umy.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=2623&parent=15487 (Diakses tanggal 25 Desember 2011)

Anonim. (2011). Resiko memakai celana ketat. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct= j&q=lama+penggunaan+ celana+ketat&source= web&cd= 5&ved= 0CdkQFjAE &url= http%3A%2F%2Fsmp2 rembang.sch.id% 2Fdownload. php%3Fid%3D9&ei=BcHhTo3zN8jnrAfj-OXjAQ&usg =AFQjCNET0l xIniljtv4GEFsPXC9EYmQgjA&sig2=zUHJNONhKTVhMFUbJPnMzg (Diakses tanggal 7 Desember 2011)

Anonim. (2011). Keputihan Pada Remaja. http://www.blogster.com/ siginding/keputihan-pada-remaja (Diakses tanggal 9 November 2011)

(17)

xvii

Prita Muliarini, (2009). http://www.seksi yang menggangu sistem reproduksi.html. (Diakses pada tanggal 9 November 2011)

Putu. (2009). Prevalensi kejadian keputihan. URL:http://www.ziddu.com/ download/5028081/atPrevalensi-kejadian.keputihan.zip. (Diakses tanggal 12 November 2011)

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keputihan (fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit. Hampir semua perempuan pernah mengalami keputihan. Pada umumnya, orang menganggap keputihan pada wanita sebagai hal yang normal. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan keputihan. Keputihan yang normal memang merupakan hal yang wajar. Namun, keputihan yang tidak normal dapat menjadi petunjuk adanya penyakit yang harus diobati (Djuanda, Adhi. dkk, 2005).

Meskipun termasuk penyakit yang sederhana kenyataannya keputihan (fluor albus) adalah penyakit yang tak mudah di sembuhkan. Penyakit ini menyerang sekitar 50% populasi perempuan dan mengenai hampir pada semua umur. Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali umur hidup dan 45 % di antaranya bisa mengalaminya sebanyak dua kali atau lebih (Putu, 2009).

(19)

2

Masalah fluor albus ini bagi wanita terasa sangat mengganggu kegiatannya sehari-hari (Sobel, 1993). Dampaknya, ia akan berusaha membatasi kegiatan sosialnya dalam pergaulan sehari – hari karena khawatir tidak mampu melakukan tugasnya lagi dengan baik, dan berusaha menjauhi kesenangannya sehari – hari seperti berolahraga atau mengerjakan hobinya karena merasa dirinya sakit, takut ketahuan orang lain, atau takut akan merugikan lingkungan dengan menimbulkan bau yang tidak sedap (Sianturi, 1996).

Dalam keadaan ekosistem vagina yang seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Peran penting dari bakteri dalam flora vaginal adalah untuk menjaga derajat keasaman (pH) agar tetap pada level normal. Dengan tingkat keasaman tersebut, lactobacillus akan tumbuh subur dan bakteri patogen akan mati. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal. Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan tumbuh dan berkembang. Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialah penggunaan celana ketat yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal. (Greer, Cameron, Mangowan, 2003).

(20)

3

Jeans merupakan jenis pakaian lintas usia, lintas kelas dan lintas budaya karena begitu mudah ditemukan dimana-mana dan harga terendah yang dijual pun benar-benar murah, terjangkau oleh banyak kantong. Selain itu, jeans juga menjadi salah satu jenis pakaian yang awet karena tekstur bahannya yang berserat kasar namun fleksibel, memungkinkan penggunanya menggunakan dalam berbagai aktivitas, yang akhirnya membuat banyak orang menggemarinya. Yang banyak digunakan dan menjadi trend sekarang ialah model celana jeans yang membalut kaki dengan ketat atau model skinny jeans.

Namun setelah dilakukan pengamatan, ternyata larangan penggunaan celana ketat jeans sudah diberlakukan sejak lama, terutama bagi mahasiswa keguruan dan kesehatan (kedokteran dan keperawatan). Hal ini tentunya berlawanan dengan fakta bahwa celana jeans yang sudah populer sejak tahun 1848 di berbagai belahan dunia ini memiliki banyak penggemar. Alasan utama diberlakukan larangan tersebut agar terlihat sopan dan rapi. Namun, tentunya ada alasan ilmiah mengapa celana jeans ketat dilarang penggunaannya.

Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai. Idealnya di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang sebaiknya dihindari. Kulit jadi kurang ruang untuk “bernafas”, sementara cairan yang keluar dari tubuh lumayan banyak.

Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembap. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah berkembang biak.

(21)

4

Sasaran penelitian terutama wanita Kota Malang yang pemah mengalami keputihan. Menurut penelitian tersebut, kebiasaan menggunakan pakaian ketat menjadi faktor predisposisi terjadinya keputihan. Penggunaan celana ketat akan meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal. Kondisi itu bisa mempemudah tumbuh kembangnya jamur. Penggunaan busana, seperti korset, stoking, atau celana yang ketat dan terbuat dari bahan tidak menyerap keringat juga bisa menimbulkan keputihan. Hasilnya, keputihan ini bisa karena 25%-50% candidiasis, 20%-40% bacterial vaginosis dan 5%-15% trichomoniasis.

Penilitian lain yang membahas masalah hubungan penggunaan celana jeans dengan kejadian keputihan juga pernah dilakukan oleh Amelia Indah Mawarrini pada tahun 2004. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang, dengan jumlah responden yang diteliti sebanyak 80 orang wanita berusia antara 15-45 tahun. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemakaian celana dalam yang ketat dengan kejadian kandidosis vaginalis dengan OR=5,17; ada hubungan antara bahan celana dalam dengan kejadian kandidosis vaginalis dengan OR=3,00; dan ada hubungan antara pemakaian celana jeans yang ketat dengan kejadian kandidosis vaginalis dengan OR=5,29.

(22)

5

dulu ada, dan juga karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan.

Padahal, penggunaan celana ketat (jeans) tersebut dapat meningkatkan kelembaban dan suhu di perineal, yang berujung dengan terjadinya peningkatan pH vagina. Ph vagina meningkat karena terhambatnya pertumbuhan basil Donderlein yang menyebabkan glikogen seluler meningkat, sehingga memudahkan terjadinya infeksi keputihan (fluor albus). Melihat celana ketat (jeans) ini sering digunakan oleh mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang, peneliti bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada hubungan frekuensi dan lama penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah apakah ada hubungan frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) dengan kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi da penggunaan celana ketat (jeans) terhadap kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

(23)

6

1. Mengetahui frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengetahui kejadian keputihan (fluor albus) yang terjadi pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Menganalisa hubungan frekuensi penggunaan celana ketat (jeans) terhadap kejadian keputihan (fluor albus) pada mahasiswi FIKES Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penilitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Membantu Universitas untuk menilai efektifitas dari sistem pengajaran di Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Memberikan informasi bagi masyarakat terutama mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Referensi

Dokumen terkait

a. Hal ini disebabkan bahwa metode ini adalah salah satu metode yang sangat bagus dan paling sederhana, serta merupakan metode yang paling baik untuk permulaan bagi para

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian ini membahas tentang kendala penggunaan e-banking, sedangkan penelitian yangakan

The study aims to explain the sectors controlled by Bugis ethnicity as migrants on the Sebatik Island in the Indonesia-Malaysia border in the dynamics of border communities

Nilai tambah subsektor angkutan ja- lan raya atas dasar harga berlaku dengan menggunakan pendekatan produksi yang didasarkan pada data jumlah armada angkut- an umum barang

Tingkah laku seseorang tadi mungkin merupakan perbuatan yang menurut hukum (dibolehkan undang-undang) atau mungkin pula merupakan perbuatan yang tidak dibolehkan

Harga yang tejangkau dapat menjadikan minat beli seorang konsumen untuk menggunakan suatu barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan, juga kualitas pelayanan yang

Eksploitasi Hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan yang digunakan untuk bahan bangunan

Asesmen Aspek Emosi Untuk Mengetahui Hambatan Perkembangan Emosi Anak Prasekolah Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu.. vii