• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mediakom Edisi 27 Desember 2010 - [MAJALAH]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mediakom Edisi 27 Desember 2010 - [MAJALAH]"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Sehat itu Investasi

Etalase

SuSunan REDaKSI

Penanggung Jawab

drg. Tritarayati,SH

Redaktur

Dyah Yuniar Setiawati, SKM, MPS Drs. Sumardi

Editor/Penyunting

Dra. Hikmandari A., M.Ed drg. Anitasari SM. Prawito, SKM, MM

Busroni S.IP Mety Setyowati, SKM Aji Muhawarman, ST

Desain Grafis dan Fotografer

Resty Kiantini, SKM, M.Kes Dewi Indah Sari, SE, MM

Sri Wahyuni, S.Sos, MM Giri Inayah, S.Sos.

R. Yanti Ruchiati Wayang Mas Jendra, S.Sn

Sekretariat

Agus Tarsono Waspodo Purwanto

Hambali Yan Zefrial

Alamat Redaksi

Pusat Komunikasi Publik Gedung Kementerian Kesehatan RI

Blok A, Ruang 107

Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta 12950

Telepon

021-5201590; 021-52907416-9

Fax

021- 5223002; 021-52960661

Email

info@depkes.go.id kontak@depkes.go.id

Call Center

021-500567, 021-30413700

Media

kom

S

ehat itu segalanya. Tanpa kesehatan tak dapat berbuat apa-apa. Karena itu kesehatan merupakan investasi yang tak ternilai harganya. Wajar, bila Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 46 tahun 2010 ini mengangkat tema “ Kesehatan Keluarga Investasi Bangsa”. Tema yang memberi pesan mendalam betapa pentingnya

kesehatan bagi keluarga dan bangsa. Ia memaknai tanpa kesehatan, keluarga dan bangsa tak akan mampu berkarya nyata atau sebagai sinyal akan segera sirna. Itu sebabnya “Sehat itu Investasi”

Lebih jauh dari pesan tema itu, semua pihak berkewajiban

memperjuangan dan memelihara kesehatan masyarakat. Berkontribusi sesuai dengan tugas dan kewenangan. Berpartisipasi aktif, kreatif dan produktif. Sehingga tidak terjadi keterlambatan dan kesalahan dalam memelihara kesehatan masyarakat. Apalagi masyarakat miskin yang sangat memerlukan pertolongan. HKN sebagai momentum menggalang berbagai kekuatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Peringatan HKN kali ini juga bertepatan dengan capaian kinerja satu tahun Kementerian Kesehatan. Banyak keberhasilan yang sudah dicapai dalam bidang kesehatan. Meningkatnya umur harapan hidup (UHH), menurunnya angka kematian bayi (AKB) dan menurunnya angka kematian ibu (AKI). Secera rinci capaian tersebut diangkat pada media utama.

Selain itu, mediakom edisi 27, juga mengetengahkan berita ringan dan menarik dari daerah papua, eradikasi rabies di Bali, info kesehatan dan proil tenaga kesehatan, tetap mengabdi dengan berbagai keterbatasan. Tak ketinggalan rubrik lentera yang mengangkat kesederhanaan dan jangan mudah kecewa. Selamat menikmati. n

Redaksi

drg. Tritarayati, SH

Redaksi menerima naskah dari pembaca:

(4)

Cover: Menkes sedang memeriksa ibu hamil

Foto: Rifany Sastradipradja S.Sos

Daftar Isi

3

Etalase

4

Daftar Isi

6

Surat Pembaca

7

Info Sehat

Menjaga Tulang Kuat dengan Jus Tomat

nutrisi Tepat untuk Gigi Kuat

Rumus Baru agar Badan Selalu Langsing

Tips Mudah agar Tekanan Darah Tidak Tinggi

10 Ragam

Lomba usaha Kesehatan Sekolah upaya Strategis

akibat Buruk Kurang Tidur

Keluarga Sehat Investasi Bangsa

Rabies mematikan, namun dapat dicegah

Janice Girardi

Prof. I Gusti ngurah Mahardika

22 Kolom

Banyak Mendengar

23 Media utama

Terus Perbaiki Kesehatan Masyarakat

HKn Ke 46 Galang Komitmen Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Revitalisasi Pelayanan Kesehatan

7

28

13

18

14

23

(5)

35 Peristiwa

Penghargaan Menkes Bagi Individu dan Institusi yang Berjasa di Bidang Kesehatan

Menkes ajak Masyarakat Sebarkan Pesan Kesehatan

Tanamkan PHBS Dalam Keluarga

39 Stop Press

Jangan Berikan Susu Formula Pada anak-anak Korban Bencana

Silaturahmi Gali Informasi

44

Potret

dr. Rivaldi Dominggus Liligoly

Suwitno

46 nasional

antara Merapi, Mentawai dan Wasior

51 Daerah

Rencana aksi Daerah untuk MDGs Diatur Dalam Perda

MDG’s Masuk Desa

56 Siapa Dia

SHaHnaZ HaQuE

GIRInG

aDDIE MS

SHELOMITa

58 Lentera

Ladang amal Bidang Kesehatan

Sederhana itu luar biasa

35

39

42

44

46

51

(6)

Surat Pembaca

Dimana bisa mengadu ?

Saya ingin menanyakan ketika mendaftarkan produk “wet wipes” menggunakan merk A dengan komposisi yang telah dicantumkan saat mendaftar lalu telah keluar nomor registrasi namun ketika produk tersebut diproduksi dan dijual massal di pasar menggunakan merk B dengan ada perubahan komposisi sedangkan nomer registrasi yang dipakai di kemasan tetap menggunakan nomer registrasi lama dengan merk A.

Apakah hal seperti ini diijinkan untuk dilakukan? Apalagi wet wipes ini untuk bayi sehingga rentan sekali terjadi masalah. Apakah ini merupakan pelanggaran atau tidak? Dimanakah bisa mengadukan masalah ini ?

Terima kasih.

Fulan Jawab:

Untuk pengaduan masalah produk yang teregistrasi dan memerlukan informasi untuk keamanan produk pangan dan obat bisa menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI melalui telepon 021-4263333 dan 021-32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan ulpkbadanpom@yahoo.com.

Informasi

beasiswa spesialis

Dengan hormat, mohon kiranya dapat diberikan informasi mengenai program beasiswa dokter spesialis bagi PNS daerah.

Terimakasih.

Ludy Achmad Fauzi Jawab :

Terima kasih atas email yang Saudara kirimkan.

Mengenai informasi dan persyaratan untuk mengikuti program beasiswa dan dokter plus, cara pendaftarannya, Saudara bisa datang langsung ke Dinas Kesehatan setempat, untuk minta diikutsertakan dalam program tersebut. Untuk persyaratan, sama dengan pendaftaran pegawai negeri sipil.

(7)

Info Sehat

S

elain perawatan yang tepat, gigi juga memerlukan beberapa nutrisi berupa vitamin penting agar membuatnya tetap sehat dan kuat. Nutrisi penting ini bisa diperoleh dari makanan dan suplemen. Apa saja?

Kebersihan gigi merupakan hal yang terpenting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Tapi tak hanya itu, nutrisi yang tepat juga diperlukan untuk mencegah timbulnya penyakit pada gigi dan gusi.

Makanan buah-buahan dan sayuran serta menghindari konsumsi karbohidrat olahan, kafein dan gula berlebih merupakan cara tepat untuk mencegah kerusakan gigi dan gusi.

Berikut beberapa nutrisi tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi:

Vitamin D

Tubuh memerlukan vitamin D untuk memelihara gigi tetap kuat, serta tahan terhadap penyakit gigi dan tulang. Vitamin D banyak terdapat pada ikan sarden, salmon dan susu. Kulit manusia juga dapat menyerap vitamin D dari sinar matahari.

I

ni adalah cara enak untuk membuat tulang makin kuat sehingga kita akan terhindar dari risiko penyakit osteoporosis, yakni minum jus tomat setiap hari.

Likopen, kandungan antioksidan dalam buah tomat, diyakini para ahli sebagai penyebab tulang bertambah kuat. Sebelumnya likopen sudah diketahui bermanfaat untuk mencegah kanker prostat pada pria dan juga mencegah penyakit jantung.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada, para ahli meminta 60 orang wanita pasca menopause atau sekitar usia

50-60 tahun untuk menghentikan konsumsi produk tomat dari menu hariannya selama satu bulan.

Ternyata hal ini meningkatkan kadar N-telopeptide dalam darah, yakni zat kimia yang dilepaskan tubuh dalam darah ketika ada tulang yang patah.

Kemudian, selama empat bulan para responden penelitian diberikan jus tomat yang mengandung 15 mg likopen setiap hari, selain juga ditambah dengan 35 mg kapsul likopen. Sebagai kelompok kontrol ada responden yang mendapatkan kapsul plasebo.

Hasilnya kadar N-telopeptide pada wanita yang minum jus tomat

Menjaga

Tulang Kuat

dengan

Jus Tomat

nutrisi Tepat

untuk Gigi Kuat

atau kapsul likopen menurun drastis. Namun manfaat itu tidak didapatkan oleh wanita yang mengonsumsi kapsul plasebo.

Sebagai tindakan pencegahan, para ahli menyarankan konsumsi dua gelas jus tomat setiap hari. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal Osteoporosis International.n

(8)

Info Sehat

Orang usia lanjut biasanya memerlukan vitamin D lebih banyak, terutama yang berusia 50 tahun ke atas. Selain mencegah kehilangan gigi, vitamin D juga dibutuhkan untuk mencegah pengeroposan tulang.

Vitamin C

Vitamin C penting untuk menjaga kesehatan jaringan ikat atau kolagen dalam gusi. Orang yang kekurangan vitamin C biasanya sering mengalami gusi bengkak dan berdarah, serta gigi mudah tanggal.

Vitamin C sangat penting dan merupakan salah satu bentuk yang paling dapat diandalkan untuk mencegah peradangan gusi. Bioflavonoid yang merupakan pigmen alami dalam buah-buahan dan sayuran, juga membantu mencegah pembentukan plak di sekitar gigi yang dapat menyebabkan noda dan gigi berlubang.

Vitamin C banyak pada buah-buahan segar dan sayuran terutama sayuran hijau, seperti brokoli, kiwi, buah jeruk, paprika, kentang dan tomat.

Beta-karoten

Tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A, dan vitamin A penting untuk pertumbuhan tulang. Vitamin A juga diperlukan untuk perkembangan gigi dan enamel gigi sehat. Anda dapat dengan mudah mengenali makanan yang kaya akan beta-karoten dari warnanya yang kebanyakan oranye.

Makanan tinggi beta-karoten misalnya ubi, wortel, labu dan melon kuning (cantaloupe). Sayuran berdaun hijau seperti bayam juga tinggi

beta-karoten. n

yn- dari berbagai sumber

Rumus Baru

agar Badan

Selalu Langsing

A

da banyak cara mudah

untuk menurunkan berat badan, tapi yang sering menjadi masalah sebenarnya adalah menjaga berat badan agar selalu dalam kondisi ideal. Hasil studi terbesar dunia telah menemukan formula baru untuk membuat tubuh selalu langsing. Apakah itu?

Formula baru yang paling efektif untuk dapat menurunkan berat badan dan membuat tubuh selalu langsing, yaitu dengan makan makanan tinggi protein atau diet rendah indeks glikemik (GI). Dengan formula ini artinya orang bisa makan banyak daging tanpa lemak (lean meat), kacang-kacangan, produk susu rendah lemak dan sedikit makanan pati olahan, seperti roti dan nasi putih.

Indeks glikemik (GI) berlaku

untuk karbohidrat dan merupakan ukuran seberapa cepat karbohidrat tersebut diubah menjadi glukosa. Semakin rendah GI, semakin lambat proses pencernaan dan semakin besar rasa kenyang yang diperoleh. Diet rendah GI memungkinkan orang untuk makan sampai kenyang tanpa memperhitungkan kalori dan tanpa menaikkan berat badan.

Diet tinggi protein telah dikenal sebagai cara untuk menurunkan berat badan, karena protein menunda pengosongan perut dan meningkatkan produksi insulin. Dan dengan menambahkan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah yang dicerna secara perlahan, maka orang akan merasa kenyang untuk jangka waktu yang lama.

(9)

Info Sehat

dalam menjaga berat badan dan diet protein tinggi dan rendah GI memudahkannya untuk menurunkan berat badan dan menbuat tubuh tetap langsing.

Contoh makanan yang rendah GI adalah sebagai berikut:

1. Roti dan sereal gandum 2. Hampir semua sayuran 3. Buah-buahan seperti apel,

pir dan jeruk rendah GI. Tapi anggur, buah kiwi dan melon tinggi GI karena mengandung banyak gula. 4. Dark chocolate rendah GI,

karena memperlambat penyerapan gula. 5. Kentang panggang yang

panas sebenarnya tinggi GI, tetapi ketika kentang panggang didinginkan maka akan membuat pati dicerna lebih lama sehingga rendah GI.

Dan contoh menu harian yang sesuai dengan diet rendah GI dan tinggi protein adalah sebagai berikut:

Menu sarapan

Susu rendah lemak, roti gandum dengan keju rendah lemak dan buah jeruk.

Menu makan siang

Roti gandum dengan daging tanpa lemak (lean meat) atau ayam, steak tuna dengan saus tomat dan sayuran.

Menu makan malam

Kalkun tumis, sayuran, pasta gandum, salad alpukat dengan keju feta (keju Yunani yang biasanya dibuat dari susu kambing atau domba). n

yn- dari berbagai sumber

Tips Mudah

agar Tekanan Darah

Tidak Tinggi

P

enyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) sebaiknya tidak dianggap remeh karena bisa menimbulkan komplikasi terutama untuk jantung. Ada 5 cara mudah menjaga tekanan darah tetap normal.

Tekanan darah yang tidak normal bisa membuat seseorang berisiko mengalami serangan jantung, stroke dan bahkan disfungsi ereksi. Hal ini kadang tidak diketahui oleh orang tersebut, kecuali jika tekanan darahnya sangat tinggi.

Ada cara-cara yang menyenangkan dan sempurna untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal, yaitu:

Mengonsumsi

dark chocolate

(coklat hitam)

Studi di Italia tahun 2008 mendapatkan orang yang mengonsumsi dark chocolate setiap hari selama 15 hari bisa membantu menurunkan tekanan darah sistolik (angka atas) sebesar 4,5 poin dan diastoliknya sebesar 4,2 poin. Tapi pilihlah cokelat yang tepat dan mengandung antioksidan, pilihlah yang mengandung 65 persen kakao.

Melakukan hubungan seks

Laki-laki yang

melakukan hubungan seks dua kali seminggu memiliki risiko 65 persen lebih rendah terkena serangan jantung, dibandingkan yang hanya sekali sebulan. Hasil ini berdasarkan studi New England Research Institute. Hal ini menunjukkan tekanan darah yang lebih rendah dan pembuluh

darah akan merespons lebih baik dalam keadaan stres.

Mendengarkan musik

Musik adalah alat yang sempurna untuk melebarkan arteri. Mendengarkan musik yang berirama homogen (beatnya stabil) 30 menit sehari dan dikombinasikan dengan latihan pernapasan dapat menurunkan tekanan darah sistolik. Musik yang tepat dapat menghilangkan cemas dan menghindari penyempitan pembuluh darah.

Tertawa

Menertawakan ilm yang lucu akan membuat pembuluh darah membesar sebesar 22 persen dan tindakan isik dari tertawa akan membuat pembuluh darah meluas yang meningkatkan aliran darah serta mengurangi tekanan darah. Sebaiknya seseorang tertawa 15 menit sehari, bisa dengan membaca cerita atau menonton ilm lucu.

Mengukur tekanan darah di rumah

Mengukur tekanan darah secara teratur di rumah akan lebih baik dalam memprediksi risiko kardiovaskuler dibandingkan dengan di rumah sakit. Seseorang bisa memilih alat pengukur tekanan darah digital yang akurat, sehingga dapat mengetahui tekanan darahnya setiap kali ia

(10)

Ragam

U

ndang-Undang Dasar 1945 Pasal 28B ayat 2 menyatakan bahwa: setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA) menegaskan bahwa: setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 4) dan bahwa setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan isik, mental, spiritual, dan sosial (Pasal 8).

Anak usia sekolah (6-18 tahun) merupakan generasi penerus, dan sebagai kader pembangunan di masa mendatang. Untuk itu diperlukan pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

Upaya pembinaan kesehatan juga dilakukan di dalam lingkungan sekolah, karena merupakan tempat dimana anak berinteraksi dengan lingkungannya; sehingga penting pengaruhnya dalam upaya peningkatan kesehatan isik, psikis maupun sosial anak.

Sekolah juga merupakan lembaga yang mudah dijangkau oleh pelayanan kesehatan, yang dikenal dengan nama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Tujuan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan membentuk perilaku hidup sehat bagi peserta didik di sekolah, serta meningkatkan prestasi belajar sehingga dapat menghasilkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai modal dasar peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Langkah Strategis

UKS dilaksanakan dengan titik berat kegiatan pada upaya promotif dan preventif, didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas. Langkah ini menjadi sangat penting dan strategis dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar pada khususnya, dan kesehatan peserta didik pada umumnya. Oleh karena itu pelaksanaan UKS perlu dilaksanakan di semua sekolah, termasuk perguruan agama dan pondok pesantren.

Pentingnya kesehatan sekolah juga telah tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 79 yang berbunyi ”Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan wahana untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, melalui Trias Program UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

Pendidikan dan kesehatan merupakan dua sisi mata uang yang satu sama lain saling berkaitan, tak terpisahkan serta merupakan dua indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menentukan kualitas sumber daya manusia.

Untuk Memotivasi

Untuk memotivasi pembinaan dan pelaksanaan UKS di Indonesia, sejak tahun 1991 diselenggarakan Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional setiap tahun, yang tidak saja menilai bagaimana sekolah melaksanakan progaram UKS, namun juga mengevaluasi bagaimana pembinaan yang dilakukan Tim Pembina UKS di tingkat provinsi, kabupaten /kota dan kecamatan.

Melalui Lomba Sekolah Sehat ini diharapkan tumbuh ”sekolah-sekolah sehat” di seluruh Indonesia; yaitu sekolah yang bersih, hijau, indah dan rindang, peserta didiknya sehat dan bugar serta senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

Peserta lomba tingkat nasional adalah Taman Kanak-Kanak/ Raudhatul Athfal sampai dengan Sekolah

Menengah Atas/ Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah

Lomba

(11)

Ragam

Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan yang menjadi Juara I Lomba Sekolah Sehat Provinsi.

Adapun materi penilaian secara umum adalah: 1) kebersihan, pencahayaan dan ventilasi seluruh ruangan sekolah, 2) standar ruang UKS, 3) kantin sekolah, 4) sarana air bersih, 5) kamar mandi/WC, 6) pengelolaan sampah dan air bersih, 7) kebersihan, keindahan dan kerindangan halaman/pekarangan, 8) penerapan kawasan tanpa rokok, 9) perlengkapan ruang UKS, 10) manajemen dan peran serta masyarakat, termasuk organisasi tim pelaksana UKS, 11) peserta didik, meliputi: kebersihan diri, kader kesehatan remaja, tingkat pengetahuan, dan aktivitas siswa.

Dalam lomba sekolah sehat ini peranan puskesmas sangat

penting, terutama dalam hal pelayanan kesehatan seperti pemberian imunisasi, melaksanakan penjaringan, pemeriksaan kesehatan berkala, memberikan penyuluhan, melatih dokter kecil, dan lain-lain.

Sehubungan dengan itu Kementerian Kesehatan tahun ini mengundang para petugas puskesmas yang sekolah binaannya menjadi pemenang lomba sekolah sehat untuk beraudiensi (bertatap muka) dengan Menteri Kesehatan . Petugas kesehatan yang diundang adalah petugas yang benar-benar aktif melakukan pembinaan di sekolah. Hal ini dilaksanakan sebagai penghargaan kepada mereka dan juga dimaksudkan untuk motivasi mereka agar lebih meningkatkan pembinaan di sekolah-sekolah di wilayah binaannya.

Harapan ke Depan

Kementerian Kesehatan

mengharapkan kepada Tim Pembina UKS, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota maupun provinsi serta pusat hendaknya selalu berkoordinasi dan bersinergi dalam pelaksanaan program UKS, agar dapat meningkatkan pelaksanaannya menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Termasuk di antaranya memasukkan secara lebih seksama program PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) dalam program UKS.

Diharapkan di masa mendatang penilaian lomba tidak hanya pada aspek isik saja, tetapi juga aspek perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) karena aspek perilaku tidak dapat diubah dalam waktu beberapa hari berbeda halnya dengan aspek isik.n Smd/GHS

(12)

Ragam

P

ernah merasa uring-uringan, nguap dan pusing? Mungkin saja hal itu akibat kurang tidur. Jangan pernah anggap remeh keadaan ini! Kurang tidur dapat memengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, kurang konsentrasi, kecelakaan dan bahkan membuat tubuh ‘melar’.

Kecelakaan, akibat kurang tidur adalah salah satu faktor penyebab bencana sehari-hari dalam

kehidupan kita, selain ledakan tabung gas dan kebakaran.

Terdengar berlebihan, tapi harus disadari kurang tidur juga berdampak pada keselamatan setiap hari di jalan. Mengantuk dapat memperlambat waktu anda mengemudi setara ketika anda mabuk saat menyetir. Kondisi seperti ini, walau mata terjaga, tapi kesadaran menurun. Sehingga tidak sanggup menguasai kemudi secara penuh. Besar kemungkinan menabrak dan salah jalur saat melintas di jalan raya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika

memperkirakan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian terjadi selama setahun di AS. Di mana korbannya orang di bawah umur 25 tahun.

Studi yang sama menunjukkan, jika kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara terus menerus mengalami kecelakaan yang sama saat berkerja.

Konsentrasi menurun, tidur yang baik mempengaruhi suasana belajar dan berpikir. Jika kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak eisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, tak mampu mengingat apa yang dipelajari dan alami selama seharian.

Masalah kesehatan serius

gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa pada risiko penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, tekanan darah tinggi, stroke dan diabetes.

Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia- gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam - juga mengalami risiko kesehatan serupa.

Gairah seks menurun. Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat.

Bagi pria yang mengidap

sleep apnea, masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang

akibat Buruk Kurang Tidur

WWW

.SLEEP

ANDDREAMS.C

(13)

Ragam

yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.

Peneliti dari Universitas

Pensylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi.

Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi.

Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.

Mempengaruhi kesehatan kulit. Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata.

Bila anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang

berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu

meningkatkan massa otot,

menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

Pelupa tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup? Cobalah perbanyak tidur. Pada

tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut “sharp wave ripples” bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.

Tubuh jadi melar, jika mengabaikan efek kurang tidur, bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari, hampir 30 persen cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari.

Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin.

Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah

berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.

Meningkatkan risiko kematian, dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.

Merusak penilaian terutama tentang tidur kurang dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.

Dalam dunia yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan. Spesialis mengenai tidur mengatakan, salah jika berpikir baik-baik saja meski kurang tidur karena di mana pun bekerja pada profesi apa pun, akan menjadi masalah besar bila tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.n

(14)

Ragam

Keluarga Sehat Investasi Bangsa

P

eranan keluarga dalam meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat, bangsa dan negara sangat penting. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara ayah, ibu, dan anak yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan. Ditanamkannya perilaku hidup yang bersih dan sehat sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat.Selanjutnya, keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat, desa dan kelurahan sehat, kecamatan sehat, kabupaten

dan kota sehat, provinsi sehat dan

bangsa sehat. Bangsa yang sehat, yang memiliki derajat kesehatan masyarakat yang tinggi, akan meningkatkan produktivitas bangsa tersebut. Oleh karena itu, keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa bagi pembangunan sumber daya manusianya yang produktif.

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM adalah indikator komposit dari pembangunan manusia atau kualitas suatu bangsa yang diukur dari tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan tingkat perekonomian bangsa. Tercapainya keluarga sehat akan meningkatkan IPM bangsa

Indonesia secara bermakna. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, mengamanatkan bahwa

Pembangunan Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang tersebut,

(15)

Ragam

Pembangunan Jangka Panjang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang antara lain dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kesehatan (RPJM-K) 2010-2014 dan dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010. RPJMN mengamanatkan pencapaian Umur Harapan Hidup Manusia Indonesia menjadi 72 tahun, penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup, penurunan Angka Kematian Ibu menjadi 118 per 100.000 kelahiran, serta penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi kurang dari 15%. Upaya pencapaian sasaran-sasaran ini diperkuat lagi dengan komitmen Pemerintah untuk mencapai sasaran-sasarannya.

Untuk mempercepat target

Millenium Development Goals atau MDGs, perlu pemantapan pemberdayaan masyarakat melalui penguatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) seperti : 1) Program Desa Siaga, 2) Revitalisasi Posyandu dan 3) Reformasi

Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.

Banyak permasalahan kesehatan yang dapat diatasi bila aspek perilaku diperhatikan. Keluarga sehat berkaitan erat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS di Rumah Tangga. Beberapa permasalahan kesehatan seperti Diare dapat dicegah bila masyarakatnya dapat menerapkan perilaku sehat, dengan cuci tangan pakai sabun, minum air yang dimasak dan memanfaakan sarana kesehatan lingkungan dengan baik.

Demam Berdarah dapat dicegah bila masyarakat melakukan 3 M plus, yaitu menguras, menutup, mengubur, plus membasmi sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk dan menciptakan lingkungan sehat yang bebas dari jentik nyamuk. Malaria dapat dicegah jika seluruh anggota keluarga di daerah endemis malaria menggunakan kelambu pada saat tidur.

Gizi Buruk dapat dideteksi secara dini dan dicegah bila bayi dan balita selalu dibawa ke Posyandu setiap bulan. Kematian bayi dapat dicegah bila ibu melahirkan ditolong oleh petugas kesehatan di fasilitas kesehatan. Penyakit jantung dan hipertensi dapat dicegah bila masyarakat menerapkan gaya hidup sehat yaitu berolahraga secara teratur, tidak merokok, dan makan makanan yang tinggi serat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas tahun 2010, menunjukkan bahwa secara nasional persentase penduduk yang merokok setiap hari sebesar 28,2%, dan rumah tangga yang memiliki jamban sehat adalah sebesar 55,4%. Sementara itu, ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan 6-8 jenis

pemeriksaan hanya 56,8%, dan persentase balita yang ditimbang selama enam bulan terakhir adalah 67,1%.

Peringatan HKN ke-46 tahun 2010 sebagai momentum Gubernur, Bupati dan Walikota beserta segenap masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus menerus berupaya meningkatkan perilaku sehat keluarga sejak dini, agar pada tahun 2014 PHBS di rumah tangga Indonesia dapat mencapai 70%. Melalui upaya peningkatan PHBS di rumah tangga secara terus menerus diharapkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia akan meningkat.

Permasalahan kesehatan perlu didukung berbagai pihak, baik lintas sektor, organisasi masyarakat, LSM, maupun dunia usaha. Oleh sebab itu peningkatan upaya kemitraan dan peran serta dalam pembangunan kesehatan perlu terus didorong, ditingkatkan, dan dikembangkan. Sejalan dengan itu, seluruh komponen bangsa dapat berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan melalui upaya pemberdayaan masyarakat, meningkatkan perilaku bersih dan sehat dalam keluarga.

Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional atau HKN ke-46 tahun 2010 ini, perlu menyebarluaskan pesan pesan penting kepada masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga sebagai investasi bangsa, yaitu : Kesehatan harus dimulai dari rumah; Gizi baik, anak tumbuh sehat dan cerdas; Jadilah Keluarga Sadar Gizi; Ibu sehat, mampu memenuhi tugas dalam keluarga dan masyarakat; Lindungi keluarga dari Narkoba dan HIV-AIDS; Berperilaku sehat, cegah penyakit; Bersama kita jaga kesehatan diri, rumah dan lingkungan; Tetaplah sehat, jika sakit segera berobat; Jadilah keluarga sehat, lebih produktif dan berprestasi; Kutanam, kupelihara pohon, lestari alamku; Gunakan kelambu saat tidur agar terhindar dari gigitan nyamuk malaria di daerah endemis malaria. npra

(16)

Ragam

Rabies

mematikan, namun

dapat dicegah

R

abies ini penyakit mematikan namun bisa dicegah, yaitu dengan menghindari gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Bila sampai tergigit atau tercakar maka segeralah mencuci luka gigitan tersebut dengan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Langkah kedua, kunjungi tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan medis selanjutnya. Petugas kesehatan biasanya akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan bila sesuai indikasi dikombinasikan dengan Serum Anti Rabies (SAR) bila luka gigitan dalam atau luka dalam. Langkah selanjutnya, melakukan pemeliharaan anjing dengan mengunjungi dokter hewan dan melakukan vaksinasi.

Rabies ditularkan melalui gigitan HPR terutama anjing, kucing dan kera. Di Indonesia, penularan sebagian besar dari anjing (98%), sisanya dari kucing dan kera (2%). Gejala rabies pada manusia biasanya diawali dengan demam, nyeri kepala, sulit menelan, hipersalivasi, takut air, peka terhadap rangsangan angin dan suara, kemudian diakhiri dengan kematian. Masa inkubasi berkisar antara 2-8 minggu.

Masa inkubasi rabies pada hewan kurang lebih 2 minggu. Gejala awal rabies pada hewan biasanya ditandai dengan perubahan temperamen. Pada fase selanjutnya hewan akan menjadi tidak tenang, agresif,

(17)

Ragam

nervous, kehilangan rasa takut pada manusia, menggigit benda apa saja, air liur berlebihan, tidak bisa menelan dan ekor menggantung.

Rabies bermula dari Kab. Badung

Bermula dari ditemukannya kasus positif pada anjing di daerah Kedonganan-Jimbaran, Kabupaten Badung, rabies menyebar ke semua kabupaten di Bali yang secara historis tidak pernah ada. Tidak hanya pada hewan, manusia pun menjadi korban rabies ini.

Sejak Nopember 2009 - sampai dengan bulan September 2010, tercatat kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Bali sebanyak 64.362 kasus, yang diberi vaksin anti rabies (VAR) sebanyak 56.974 kasus (88,81%) dan jumlah yang meninggal adalah 101 orang. Dari jumlah tersebut 56.974 kasus (88,81%) di antaranya telah dilakukan VAR sedangkan sisanya sesuai prosedur tetap pelayanan kasus, tidak memerlukan VAR. Jika dirata-rata terdapat 153 kasus gigitan per hari.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali hingga Oktober 2010, terjadi kasus gigitan di 260 desa yang tersebar di 50 kecamatan di 9 kabupaten. Pengiriman sampel ke Balai Besar Veteriner Denpasar juga terus dilakukan sejak Desember 2008 hingga

Oktober 2010 dan telah diperiksa sebanyak 3.517 sampel dengan hasil 419 positif.

Kebijakan dan upaya

Kebijakan telah dilakukan untuk mencegah kasus positif rabies yaitu dengan menetapkan Peraturan Gubernur No.88 Tahun 2008 tentang Penutupan Sementara Pemasukan dan atau Pengeluaran Hewan Penular Rabies (HPR) dari dan atau ke Provinsi Bali, menerbitkan Surat Edaran Gubernur kepada bupati/ walikota tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Rabies, menerbitkan Instruksi Gubernur No.1 tahun 2009 tentang Pencegahan, Pengendalian, dan Pemberantasan Penyakit Rabies, serta bersama DPRD menetapkan Peraturan Daerah no.15 tahun 2009 tentang Penanggulangan Rabies.

Upaya yang telah dilakukan di Bali yaitu pelatihan bagi petugas kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit) di seluruh Kab/Kota di Bali (9 Kab/Kota), penyediaan VAR manusia yaitu Pusat dan WHO sebanyak 6.861 kuur (27.484 vials), provinsi sebanyak 19.469 kuur (77.876 vials), kab/kota sebanyak 11.627,5 kuur (46.510 vials). Selain itu, workshop dan pertemuan Tim Koordinasi Pengendalian Rabies (TIKOR), meningkatkan capacity building petugas dengan mengikuti pelatihan-pelatihan di luar negeri, serta pembuatan buku pedoman dan media penyuluhan rabies.

Selain itu upaya pencegahan juga telah dilaksanakan meliputi vaksinasi dan eliminasi anjing di mana telah divaksinasi 261.972 ekor anjing, dan tereliminasi 120.419 dari estimasi 421.525 populasi anjing di Bali. Selain itu untuk mempercepat pelayanan korban gigitan HPR, didirikanlah Rabies Center di tiap-tiap kabupaten/kota dengan dukungan bupati/walikota se-Bali.

Sudah lama ada

Kasus rabies pada hewan di Indonesia ditemukan pertama kali tahun 1884 dan sedangkan kasus pada manusia pertama kali tahun 1894 di Jawa Barat.

Sebelum Bali, kejadian luar biasa (KLB) rabies pernah terjadi pada tahun 2005 di Prov. Maluku, Maluku Utara, Kalimantan Barat dan Prov Banten pada akhir tahun 2007 dan terakhir Bali pada November 2008.

Sampai saat ini rabies sudah tersebar di 24 provinsi. Sembilan provinsi yang masih bebas yaitu Babel, Kalbar, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, Papua Barat & Papua. Di Indonesia gigitan hewan penular rabies (GHPR) meningkat sejak tahun 2006-2010. Dari semua kasus GHPR yang diberi Post Exposure Treatment (PET) atau diberi VAR berkisar hanya 60-70% nya. Sampai dengan bulan September 2010 tercatat 51.078 kasus GHPR dan kasus meninggal (lyssa) berjumlah 154 orang. Kasus tahun 2009 dan 2010 meningkat tajam dibanding tahun-tahun sebelumnya karena adanya KLB di provinsi Bali. npra, iwan

(18)

Ragam

Janice Girardi

Eradikasi

Rabies bukan

Binatangnya

D

ua program dicanangkan

sekaligus untuk eradikasi rabies di Bali yaitu melakukan vaksinasi 70% total anjing di Bali dan eradikasi manusiawi dengan metode eutanasi terhadap hewan yang suspek rabies atau hewan lain yang tidak dapat disembuhkan. Demikian inti perjanjian yang ditandatangi Gubernur Bali dan seluruh Bupati untuk mengeradikasi rabies di Bali. Bagaimana implementasi program tersebut dilapangan, berikut petikan wawancara dengan Janice Girardi pendiri BAWA (Bali Animal Welfare Association)

Pada dasarnya program ini dimulai pada Desember 2009. Pilot Project pertama di Kab. Gianyar, kemudian dilanjutkan ke Kab. Bangli. Berdasarkan hasil proyek itu bekerjasama dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan persetujuan Gubernur Bali, telah menyetujui perjanjian kerjasama mengeradikasi rabies di Bali, harapannya selesai tahun 2012.

Apa hambatan memusnahkan rabies?

Satu-satunya cara yang direkomendasikan dunia untuk megeradikasi rabies adalah dengan memvaksinasi minimal 70% dari total populasi. Itulah yang dihadapi

Bali sekarang. Dengan eliminasi, harus selalu menjelaskan bahwa eliminasi sembarangan justru tidak akan mengurangi isu rabies, bahkan eliminasi yang membabi buta akan mengakibatkan

populasi yang lebih besar sehingga memberikan jangkauan yang lebih luas daripada virus. Dari setiap rapat dan pemberitaan, selalu membawa rekomendasi dari WHO. Tidak bergerak secara individual, tapi bekerja bersama para pakar dunia, baik local maupun internasional.

Salah satu kegiatan yang sudah dimulai adalah jika ada laporan dari masyarakat maka segera menuju ke area tersebut dan memberikan pemahaman yang jelas kepada masyarakat. Ini penting karena sering eliminasi merupakan suatu tuntutan dari masyarakat yang berdasarkan panik akan membahayakan program dan manusia. Kami ingin menjelaskan kepada masyarakat bahwa jika ada kasus maka tindakan dalam eradikasi rabies sebagai tindakan obyektif, yaitu untuk mengeradikasi rabies atau virusnya bukan binatangnya.

Penyakit rabies ini tertuju pada manusia dan hewan. Kami juga memberikan edukasi masyarakat paska gigitan karena itu sering

terlupakan yaitu dengan mencuci luka. Yang

kedua dengan menggunakan vaksin. Kadin Peternakan Bali, Pak Suteja, sudah melakukan hal yang maksimal dalam penyediaan vaksin untuk manusia. Tentu, kami yakin jika terus dilakukan maka akan dapat membantu membebaskan kembali Bali dari rabies.

Ada catatan perkembangan populasi anjing di Bali?

(19)

Ragam

semakin sehat seekor anjing, maka semakin banyak anjing yang dapat dilahirkan. Bali adalah tempat industri di mana banyak restoran dan hotel sehingga banyak tersedia sumber makanan. Yang ditakutkan bila dilakukan eliminasi secara sembarangan maka keseimbangan populasi akan terganggu.

Dan ini akan berakibat pada

ketidakseimbangan alam. Belum ada studi tentang ini karena kami fokus pada eradikasi rabies. Rabies dan besarnya populasi anjing adalah 2 hal yang berbeda.

Ada pemahaman yang

mengatakan bahwa rabies berasal dari anjing liar. Anjing liar dan anjing yang diliarkan adalah berbeda. Diliarkan berarti ada pemilik. Berbeda

dengan anjing yang benar-benar liar. Di Bali tidak ada anjing ini. Selain pembasmian rabies, kami juga lakukan program edukasi. Untuk mengubah konsep pemahaman masyarakat tentang merawat binatang peliharaan membutuhkan waktu dengan harapan generasi mendatang dapat memelihara hewan peliharaan.

Ada 3 area di Bali yang meningkat populasi anjingnya yaitu di pasar, pura dan pantai. Di tempat ini anjing sering dibuang. Setiap hari ada tim yang mengunjungi tempat ini dengan harapan dapat ditemukan anjing tanpa pemilik kemudian kami obati, vaksinasi dan sterilisasi. Kami melakukan vaksinasi dari Desember 2009.

Ada kegagalan vaksinasi?

Tidak ada kegagalan vaksinasi di 2 kabupaten sebelumnya, yakni Gianyar dan Bangli. Masalahnya tidak ada perbatasan yang jelas sehingga adanya pergerakan anjing yang berasal dari area positif ke negatif. Kami juga ingin mengajak banyak pihak untuk membahas masalah perpindahan hewan ini.

Rabies ini bukan penyakit yang menunjukkan gejalanya secara cepat, namun perlahan-lahan. Banyak yang beranggapan ketika anjing sudah divaksinasi sudah bebas rabies, padahal anjing yang sudah terinkubasi rabies walau sudah divaksin, dia akan menunjukkan gejala rabies.n

pra,iwan

U

pdate tentang kasus rabies?

Virus ini bermula dari kawasan Kuta Selatan, Kab. Badung. Ini sudah menyebar di semua kab/ kota di Bali. Kemudian jumlah desa yang tertular sekarang ini sudah lebih dari 220 atau sepertiga desa di Bali sudah tertular rabies. Tetapi fokus kasus terbanyak

Prof. I Gusti ngurah

Mahardika

Guru Besar Bidang Virologi,

Fak. Kedokteran Hewan unuD

Tentang

Pengendalian

Rabies di Bali

(hot spot) teridentiikasi ada di 4 kabupaten yaitu Karangasem, Badung, Tabanan, dan Buleleng. Di daerah itu jumlah kasus pada hewan dan manusia paling tinggi. Daerah lain seperti Jembrana, Klungkung, Bangli, dan GIanyar, belum merah dan masih sedikit. Mustinya dengan dana terbatas, perhatian ke sana.

Selalu terkendala dana? Berapa dana yang dimiliki Pemerintah Provinsi Bali atau Pusat?

(20)

Ragam

akhirnya dana menjadi kunci. Jumlah besar dan saya tidak tahu, yang saya tahu dari APBN sampai 80 miliar. Belakangan dari luar negeri melalui NGO (LSM), mereka sudah bisa menyediakan dana sampai 700 ribu dollar, sekitar 6 miliar. Kalau di Bali ada political will, saya kira tidak butuh dana besar. Bukan dana yang utama yang penting leadership di mana di Bali ini belum cukup kuat. Saya kira sektor swasta juga punya kepentingan dalam pariwisata. Kalau memang ada program yang akuntabel saya kira bisa dimobilisasi. Yang penting adalah political will dan leadership.

Political will dan leadership yang seperti apa?

Pertama, jika memang kuat, pasti sense of crisis juga kuat, di mana mereka bisa berpikir bahwa krisis ini bisa berdampak besar bagi masyarakat Bali dan internasional. Seharusnya sudah diambil alih bahwa ini harus ditindaklanjuti segera. Boleh flash back kembali ke 2008, saya pernah memfasilitasi pelaksanaan penanganan rabies yang sistematik bersama dengan beberapa teman, pada waktu itu kita kalkulasi tidak sampai 2 M. Kita akan selesai dengan rabies dengan melokalisir Badung Selatan yaitu di Bandara. Kalau secara geograis kita sudah

(21)

Ragam

diberikan alam batasan yang kuat sekali di mana sangat kecil anjing bisa melintas asalkan diawasi. Diawasi saja jalan ke bandara, anjing tidak mungkin lewat. Itu yang sama sekali tidak dilakukan. Sekarang sudah melebar dan perlu kesungguhan yang lebih besar lagi.

Dari 9 kabupaten mana yang harus diwaspadai?

Target untuk Bali bebas rabies 2012 itu tidak bisa atau tidak realistis. Rabies Under Control atau dapat dikendalikan itu bisa dicapai. Target kedua, jangan lagi ada manusia yang meninggal karena rabies di Bali. Itu sangat realistik. Kalau saya diminta untuk mengatasinya, saya akan bekerja di hot spot tadi. Kita melokalisir dulu lokasi dengan risiko tinggi. Berkaitan dengan sumber daya, di Bali ada desa adat, di sana ada pecalang, ini bisa dimobilisasi. Setiap orang yang keluar masuk harus dicatat. Kalau perlu dilarang keluar masuk. Pendekatan ini yang sebaiknya dilakukan untuk menangani rabies. Suara saya agak tenggelam dalam 1-2 tahun terakhir. Saya agak mengundurkan diri dari aktiitas pemberantasan rabies ini sambil menunggu respon.

Mana yang lebih efektif? Vaksinasi?

Yang kita hadapi, ada seratus orang yang meninggal karena rabies, hanya 4 atau 5 yang digigit anjing rumahan. Artinya sisanya digigit anjing liar, yaitu anjing yang ada pemiliknya namun dibiarkan bebas. Intinya kalau vaksinasi memang perlu asal kuncinya serentak dan masal. Bayangkan sekarang ada 270 sekian desa, dilakukan desa per desa vaksinasi dan dalam 6 bulan selesai. Begitu 6 bulan kemudian, di desa pertama sudah muncul anjing yang baru lagi. Vaksinasi saja juga tidak cukup. Secara medis, saya melihat seekor anjing yang bebas berkeliaran

yang positif rabies, itu pasti dia sudah mengigit anjing lain. Idealnya, hewan itu ditangkap dan dikarantina namun itu tidak mungkin dilakukan. Itu bisa disebut eliminasi terbatas atau pengurangan populasi anjing terbatas yang memang berisiko tertular rabies. Dalam hal tertentu eliminasi harus dilakukan. Hanya saja bahan yang digunakan tidak disukai. Di Indonesia menggunakan stripnin. Sedangkan bahan yang diminta adalah barbiturate itu terbatas di Indonesia. Saya dengar untuk mengimpor dari luar negeri, mereka masih bermasalah karena belum mendapat ijin Kementerian Pertanian untuk mengimpor. Yang diakui internasional dan cukup humanis, itu tidak tersedia banyak di Indonesia. Kalau mengeliminasi dengan memberikan makanan, akan lama sekali matinya dan penuh siksaan. Jadi itu tadi, vaksinasi bisa tapi harus serentak dan masal dan eliminasi harus dilakukan untuk daerah yang berisiko tinggi. Contohnya anjing terinfeksi rabies tadi. Reproductive number untuk rabies sekitar 1,6 -2 yang artinya 1 anjing menggigit 2 ekor anjing lain. Itu angka untuk luar negeri, untuk Indonesia belum tahu.

Idealnya berapa kali vaksinasi pada hewan?

Untuk dalam negeri itu harus divaksinasi 2 kali, yaitu dalam 3 bulan harus dibooster dan setahun kemudian divaksin ulang. Ada produk sumbangan dari luar negeri yang hanya perlu single injection dan diulang setahun lagi. Yang perlu mendapat perhatian itu peran serta masyarakat. Ini masih minim misalnya pada saat vaksinasi mereka kerja. Capaian vaksinasi kita rata-rata sampai 40%. Artinya mereka tidak bisa membawa ke tempat vaksinasi. Yang ketiga, kalau memberhentikan mobil dari Jembrana ke Tabanan, pasti ada banyak mobil yang

membawa anjing. Jadi peran serta masyarakat harus menjadi perhatian juga.

Ada hubungannya dengan adat kepercayaan sini?

Ya dan tidak. Artinya memang anjing bagian dari kultur masyarakat. Jika mereka memiliki anjing dan beranak biasanya mereka hanya memelihara yang jantan saja. Yang betina dibuang ke tempat sampah. Jadi ada sumber makan. Dalam hal kepercayaan, bukan hambatan besar dalam penanganan rabies. Seperti kita tahu, begitu ada orang yang tergigit, maka permintaan eliminasi dan vaksinasi tinggi.

Vaksinasi harus di atas 70% menurut WHO?

(22)

Kolom

Banyak

Mendengar

Oleh: Prawito

T

ersumbat. Jalan buntu yang belum menemukan solusi, ibarat bisul yang belum pecah. Timbul rasa sakit luar biasa. Tidak menutup kemungkinan disertai demam. Situasi tak nyaman, dapat menimbulkan keresahan, bahkan dapat mengganggu aktivitas harian. Kondisi ini tak boleh tersumbat berkepanjangan, harus segera ada cara jitu, mengeluarkan nanah dan kotoran dalam bisul, hingga sembuh.

Dalam kontek komunikasi di era Keterbukaan Informasi Publik (KIP), tak boleh ada sumbatan komunikasi. Masyarakat berhak untuk mendapat informasi yang dibutuhkan. Untuk itu, harus tersedia saluran yang dapat mengalirkan informasi secara rutin. Saluran juga berfungsi menyampaikan keluhan dan pengaduan kepada pihak berwenang. Sehingga masyarakat mendapat informasi dan solusi atas masalah yang dihadapi secara pasti.

Bila saluran tersumbat, pasti akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, berupa keresahan, kekhawatiran dan kecemasan. Bila tak mendapat informasi yang jelas, apalagi muncul desas-desus yang merugikan, tak menutup kemungkinan akan terjadi pengaduan massal dalam bentuk demontrasi.

Sebab itu, pihak berwenang harus menjadi pendengar yang baik, dengan menerima seluruh pengaduan masyarakat. Caranya dengan menyediakan saluran informasi dan

pengaduan masyarakat. Saluran itu harus mudah diakses dan sederhana. Sehingga semua lapisan masyarakat dapat melakukan, termasuk yang paling awam sekalipun.

Kemenkes, sebagai pihak berwenang menindaklanjuti keluhan masyarakat bidang kesehatan. Sejak 2010 menyediakan PTRC (Pusat Tanggap dan Reaksi Cepat) dan Unit Pelayanan Terpadu (UPT). Melalui kedua sarana ini Kemenkes siap mendengar keluhan dan pengaduan masyarakat, secara langsung maupun melalui sambungan telepon, sms dan email.

Menjadi pendengar yang baik, selalu siap menerima saran dan kritik yang membanguan atau sekedar

menumpahkan kekecewaan. Sebab, sarana pengaduan tidak mungkin mengeliminir dan menolak pengaduan yang tak dikehendaki. Misal, hanya menerima masukan yang baik dan menyampaikan secara santun saja dan menolak yang lain.

Untuk menghadapi kemungkinan yang tak diinginkan,

petugas harus menyiapkan diri bermental baja, belajar berlapang dada, bersabar dan tetap tersenyum saat

berinteraksi dengan berbagai macam gaya masyarakat yang tak menyenangkan. Yakinlah, senyum itu akan mengurangi beban mereka. Jika senyum yang dikedepankan, Insya Allah Ia datang dengan wajah kusam dan pulang berwajah terang.

Pendengar yang baik, juga tidak mengecam lawan bicara, karena kritikan pedas yang menyakitkan. Ia pun akan dengan tenang mendengar setiap keluhan. Memberi penjelasan secara tuntas. Memberi solusi sederhana dan aplikatif. Tapi, tidak merasa berjasa, ketika mendapat pujian atas karya nyata. Ia menerima semua masukan, baik pujian maupun kritikan, guna meningkatkan kreatiitas pelayanan dan upaya perbaikan.

Harus disadari, adakalanya masyarakat akan mengadu dengan nada emosional dan kasar. Menumpahkan seluruh kekesalan yang selama ini terpendam. Apalagi mereka datang dari daerah ke Jakarta dengan mengeluarkan biaya, mengorbankan waktu, tenaga dan perasaan. Bahkan, ada yang merasa paling benar, kurang menerima masukan, termasuk dari petugas di Unit Pelayanan kesehatan.

Kini, PTRC dan UPT setiap hari melayani lebih dari 170 orang dengan berbagai keperluan. Mulai dari permintaan informasi, mengurus kepegawaian, perinzinan dan berbagai pengaduan yang berkaitan dengan kesehatan. Diperkirakan, jumlah masyarakat yang mengunjungi PTRC dan UPT akan terus bertambah, seiring dengan makin luasnya sosialisasi unit pelayanan tersebut.

Besarnya kunjungan masyarakat mengadukan keluhan tentang pelayanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, ketersediaan obat, jaminan kesehatan, tenaga kesehatan, dugaan mall praktek dan keluhan kesehatan lain, mengindikasikan pentingnya keberadaan unit pelayanan tersebut. Berbagai masalah itu kemudian ditindaklanjuti unit teknis terkait dan menjadi masukan perencanaan berikutnya.

(23)

Media Utama

T

idak terasa, pada bulan Oktober ini genap satu tahun Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Dalam rentang waktu satu tahun itu, Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari KIB II, telah berupaya semaksimal mungkin menjalankan berbagai program pembangunan yang telah diagendakan. Memang tak mudah, tetapi kerja keras terus dilakukan Menteri Kesehatan dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH beserta jajarannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, utamanya di bidang kesehatan.

Patut disyukuri, hingga kini, pembangunan kesehatan

telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Namun, bukan serta merta kemudian membusungkan dada, puas dengan apa yang telah diraih. Menuju 4 tahun ke depan sesuai dengan periode waktu KIB II, pembangunan kesehatan perlu terus ditingkatkan dan dilaksanakan secara sinergis antara berbagai pemangku kepentingan baik di Pusat maupun di Daerah secara terpadu dan berkesinambungan dengan melakukan berbagai terobosan terhadap upaya yang akan dilaksanakan.

Sejalan dengan hal tersebut, Kemenkes telah menerbitkan rencana strategis (Renstra) tahun 2010-2014 dengan visi “Masyarakat Sehat yang Mandiri dan

Terus Perbaiki

Kesehatan Masyarakat

(24)

Media Utama

Berkeadilan”.

Salah satu prasyarat mencapai visi tersebut adalah Reformasi Birokrasi. Hal ini dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat terutama berkaitan dengan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta peningkatan kualitas pelayanan publik. Untuk itu telah ditetapkan empat program

percepatan yaitu pembentukan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) sebagai pelayanan satu atap pelayanan publik meliputi11 jenis pelayanan yaitu termasuk perijinan. Penerapan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (LPSE) untuk menjamin pengadaan barang dan jasa secara transparan dan akuntabel dengan alamat : www.lpse.depkes. go.id. Pembentukan Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC) untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan informasi bidang kesehatan melalui telp.(021) 500567, faksimili (021) 52921669, HP: 081281562620 dan email : info@depkes.go.id. Rekruitmen secara elektronik untuk pengadaan calon pegawai negeri sipil (CPNS), pengangkatan dokter/dokter gigi dan bidan sebagai pegawai tidak

tetap (PTT), tenaga kesehatan haji Indonesia secara transparan, akuntabel, efektif dan mudah diakses masyarakat.

Untuk mencapai visi tersebut ditempuh melalui beberapa misi. Pertama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. Kedua, melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. Ketiga, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, dan keempat, menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Sedangkan strategi yang ditempuh adalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global; meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif; meningkatkan pembiayaan

pembangunan kesehatan, terutama

untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional; meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan yang merata dan bermutu; meningkatkan ketersediaan,

pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan; serta meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,

berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

Menurut Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH, untuk menjamin terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar dalam pencapaian pembangunan kesehatan, dilakukan upaya yang bersifat reformatif dan akseleratif dalam bentuk fokus pembangunan kesehatan, jelas Menkes.

(25)

Media Utama

revitalisasi pelayanan kesehatan termasuk peningkatan cakupan KIA, gizi dan penanggulangan penyakit menular; ketersediaan, distribusi, retensi dan mutu sumber daya manusia kesehatan; serta ketersediaan, distribusi, keamanan, mutu, efektivitas, keterjangkauan obat, vaksin, alat kesehatan.

’’Juga pengembangan jaminan kesehatan masyarakat; fokus pada pelayanan kesehatan di daerah tertinggal/terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan penanganan daerah bermasalah kesehatan (PDBK), pelaksanaan reformasi birokrasi; dan world class health care,’’ ujar dr. Endang Rahayu Sedyaningsih.

Dijelaskan dr. Endang Sedyaningsih, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan

Pencapaian Kepesertaan Jaminan Kesehatan

s/d Juni 2010

Distribusi Penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan (asuransi kesehatan)

menurut Jenis Jaminan Proporsi Penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan (asuransi kesehatan)

JAMKESDA telah ada di 250 Kab/Kota, dilaksanakan secara bervariasi, oleh:

PT Askes : 185 Kab/Kota

Kelola Sendiri : 65 Kab/Kota

4 Propinsi Universal Coverage:

Prov. Sumatra Selatan, Prov. Sulawesi Selatan, Prov. Bali, NAD JAMKESMAS

57,78%

JAMKESDA

20,83%

Asuransi swasta dan lain

5,61% Askes PNS dan TNI Polri 12,45% JAMSOSTEK

3,33%

Tidak memiliki Jamkes

43,98%

Memiliki Jamkes

56,02%

Pencapaian Penyediaan Fasilitas Pelayanan

Rujukan Jamkesmas, 2008 sd 2010

855

582

573

594

650

304

1002

665

337

2008 2009 2010

Faskes Jamkesmas

RS Pemerintah

RS Swasta

Proporsi Pelayanan

antenatal K1 & K4

tahun 2007-2010

93,3 65,2

92,8 61,3

SDKI 2007 Riskesdas 2010

K1 K4 K1 K4

Kecenderungan

Proporsi Pertolongan

oleh nakes, 1990-2010

40,7

66,9

75,4

82,3

1990 2000 2007 2010

Pelayanan Kesehatan

Bayi Baru Lahir

57,6

72,6

2007 2010

KN 1 : 6 – 48 jam setelah lahir

Bidan melakukan kunjungan rumah memberikan pelayanan kesehatan &

(26)

Media Utama

kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin, guna mendukung pencapaian sasaran-sasaran MDG’s pada tahun 2015, imbuhnya.

Pemberdayaan SDM Kesehatan

Salah satu input dalam mendukung fokus prioritas pembangunan kesehatan tahun 2010 – 2014 adalah pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang diwujudkan dengan meningkatnya ketersediaan dan mutu SDM kesehatan sesuai standar. Jumlah SDM kesehatan tahun 2010 adalah 509.082 orang. Dengan perincian, dokter spesialis 10.696 orang, dokter umum 24.206 orang, bidan 93.709 orang, dan SDM kesehatan lainnya 380.469 orang.

Menurut Menkes dr. Endang Rahayu Sedayaningsih, MPH, Dr. PH pemberdayaan SDM kesehatan diarahkan untuk mengatasi

permasalahan pemerataan, eisiensi, kualitas, dan migrasi SDM kesehatan.

Pemerataan SDM kesehatan dilakukan berdasarkan kebutuhan pelayanan, mekanisme pasar dengan memaksimalkan potensi dan pemanfaatan SDM Kesehatan, meningkatkan motivasi SDM Kesehatan untuk penempatan dan pengembangan SDM kesehatan yang kurang diminati (daerah terpencil, rawan bencana), dan terbukanya peluang untuk pengembangan diri.

Walaupun jumlah fakultas kedokteran telah demikian banyak, lanjutnya, pemenuhan tenaga dokter di seluruh tanah air belum juga terpenuhi, terutama di daerah terpencil, perbatasan, daerah tertinggal dan daerah kurang atau tidak diminati. Keadaan ini diperberat dengan dicabutnya UU Wajib Kerja Sarjana.

’’Untuk mengatasinya Kementerian Kesehatan telah melaksanakan kebijakan pengangkatan tenaga kesehatan utamanya dokter, dokter gigi, dan bidan sebagai pegawai tidak tetap (PTT), pengangkatan dengan cara lain atau penugasan khusus. Selain itu, Kemenkes juga mendorong pelaksanaan percepatan peningkatan akses dan mutu pelayananan medik spesialis melalui pemberian bantuan beasiswa tugas belajar (Tubel)

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), yang merupakan program jangka panjang dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di daerah,’’ terang Menkes.

Lebih lanjut Menkes menerangkan, untuk menarik minat bagi tenaga dokter, dokter gigi dan bidan PTT agar mau bertugas di daerah sangat terpencil, Kementerian Kesehatan telah juga memberikan insentif bagi tenaga kesehatan tersebut selain penghasilan/gaji.

Sampai dengan September 2010 telah didayagunakan 1.018 orang yang terdiri atas 627 orang (dokter, dokter gigi, dan bidan) melalui PTT di DTPK, 293 orang (perawat, gizi, sanitarian dan tenaga kesehatan lainnya) melalui penugasan khusus di DTPK dan pendayagunaan 98 senior residen di DTPK.

(27)

Media Utama

keperawatan gawat darurat, teknik radiologi radioterapi, bedah medis, cardiovaskuler, isioterapi, dan analis kesehatan.

’’Untuk memberikan kesempatan kepada dokter baru lulus dengan program studi profesi dokter berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) untuk menerapkan serta mempraktikkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan dalam rangka menyelaraskan antara pendidikan dan praktik di lapangan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pemangku kepentingan menyelenggarakan program internsip dokter. Dengan adanya program internsip dokter diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kesenjangan pelayanan kesehatan oleh tenaga spesialis. Kegiatan tersebut sudah direalisasikan di Sumatera Barat dan diikuti oleh 252 dokter,’’ terangnya.

Jamkesmas ditingkatkan dan diperluas

Tanpa terasa program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu telah bergulir selama 6 tahun. Program ini semula bernama asuransi kesehatan masyarakat miskin (Askeskin) yang dikelola oleh PT Askes Indonesia. Namun karena pelaksanaan program Askeskin banyak mengalami berbagai kendala antara lain lambatnya pembayaran klaim rumah sakit sebagai pelaksana pelayanan kesehatan (PPK). Sejak tahun 2008 namanya diubah menjadi jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) karena yang dicakup tidak hanya orang miskin tetapi juga orang tidak mampu dan hampir miskin. Pengelolaannyanya pun dilakukan oleh Tim Pengelola Jamkesmas dan PT Askes khusus untuk manajemen kepesertaannya. Adapun penyaluran dana langsung dikirim dari Kas Negara ke PPK melalui rekening bank PPK yang bersangkutan.

Kendati banyak kemajuan yang dicapai, antara lain tidak ada lagi

Urut- Jenis Tindakan pada Jumlah % thd an Rawat Jalan Lanjut, Jan-Juli 2009 Kasus Total RITL

1 Tindakan Dialisis (cuci darah) 183,948 7.03

2 Tindakan USG Vascular 45,266 1.73

3 Tindakan Pemeriksaan Foto Kotrast Saluran Kencing 35,040 1.34 4 Tindakan pada penyakit Kulit 31,243 1.19 5 Tindakan Foto Kontrast Imaging lainnya 27,623 1.06 6 Tindakan pada penyakit Mata lainnya 25,844 0.99 7 Tindakan Therapi Fisik dan Tindakan Minor Otot 22,613 0.86 8 Tindakan pada Lymph Node & Thymus tidak kompleks 20,245 0.77

9 Tindakan Terapi Shock 17,530 0.67

10 Tindakan pada penyakit gigi 15,774 0.60

Jumlah 425,126 16

Gambaran 10 Besar Tindakan Rawat Jalan

& Inap Tingkat Lanjut dalam Program Jamkesmas

berdasarkan pengelompokan Ina-DRG

Jan-Juli 2009,

Urut- Jenis Tindakan pada Rawat Inap Lanjut Jumlah % thd an Jan-Juli 2009 Kasus total RITL

1 Rawat Inap Persalinan dg Operasi Caesar 27,355 9.81 Rawat Inap Tindakan Dilatasi Cervix dan Kuretase Kandungan 5.02 2 Rawat Inap Tindakan Dilatasi Cervix dan Kuretase Kandungan 13,993 4.41 3 Rawat Inap Tindakan Intraokular dan Lensa mata 12,296 3.55 4 Rawat Inap dg Hernia Inguinalis / Femoralis 9,908 3.54 5 Rawat Inap Persalinan normal 9,866 3.08 6 Rawat Inap Tindakan Operasi Usus Buntu (Appendictomy) 8,591 3.07 7 Rawat Inap dg Tindakan pada Kulit Jaringan Sub-kutan/Payudara 8,573 2.50 8 Rawat Inap dg Tindakan pada Kulit Jaringan Lunak 6,978 2.42 9 Rawat Inap Persalinan dg Operasi Caesar dengan Komplikasi 6,749 2.23 10 Rawat Inap dg Tindakan pada Gangguan Kandungan dan Adnexa 6,227 2.15 Rawat Inap dg Tindakan pada Gangguan Payudara 5,997 41.80

(28)

Media Utama

upaya Terobosan Melalui PMT Pemulihan Pada Balita Gakin

umur 24-59 Bulan Gizi Buruk Tahun 2011

Sasaran : anak 24-59 bulan gizi buruk tanpa gejala komplikasi dari keluarga miskin.

Jumlah sasaran : 600.000 anak

Jumlah dana : 600.000 x 90 hari x Rp. 4000. = Rp. 216 M

Sumber dana : BOK

KEGIATAN:

l Skrining gizi buruk oleh tenaga kesehatan.

l Pemberian PMT Pemulihan, 90 hari oleh kader dengan pengawasan tenaga kesehatan

l Pemantauan status gizi setiap bulan.

l Rujukan bila ditemukan penyakit/komplikasi

Sebaran Prevalensi Gizi Kurang dan

Gizi Buruk Menurut Provinsi Tahun 2010

Penggunaan Obat Generik

Di Rumah Sakit Dan Puskesmas

Tahun 2009-2010

50,06 57,18

95,08 96,06

RS PKM

2009 2010

Pencapaian Pembangunan Sarana

Yankesdas Tahun 2010

No. Jenis Sarana Yankesdas Jumlah tahun 2009 Tambahan 2010

1. Puskesmas 8.737 194

- Perawatan 2.704 177

- Non Perawatan 6.033 17

2. Pustu 22.273 377

3. Desa Siaga/ Poskesdes 51.996 283

4. Posyandu 266.827 2.828

Peningkatan akses Pelayanan

Kesehatan di DTPK

No. Jenis Sarana & Tenaga Keadaan Penambahan 2009 2010

1. Puskesmas perawatan 68 5

2. Jumlah Tenaga Kesehatan 997 1.018 didayagunakan dan

diberi insentif di DTPK

3 Pelatihan tenaga kesehatan 420 orang 300 orang Puskesmas di DTPK

Dukungan anggaran untuk

peningkatan akses Bansos

yandas di DTPK dan Bansos

P2KTP tahun 2010

I. Bansos DTPK untuk 25 Provinsi total 18 Milyar sudah dikirim Rp. 16.872.175.000 atau 92 % II. Bansos P2KTP (Papua dan Papua Barat) total Rp

(29)

Media Utama

Percepatan

Pembangunan

Kesehatan Tanah Papua

(P2KTP)

P2KTP : dukungan Kemkes dalam rangka percepatan yang dapat memacu daerah untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Papua, utamanya dalam menjangkau daerah yg sulit dilayani dengan : TMC(Team Mobile Clinic),

Tahun 2008

Prop. Papua : di 20 Kab/Kota & 50 Distrik, (157 Kampung)

Prop. Papua Barat : di 9 Kab/Kota & 18 Distrik, ( 82 Kampung)

Tahun 2009

Prop. Papua : di 27 Kab/Kota & 108 Distrik, (858 Kampung)

Prop. Papua Barat : di 9 Kab/Kota & 51 Distrik, (493 Kampung )

Tahun 2010

(putaran I telah dilaksanakan, di seluruh Kab dan kota)

Jumlah RS semakin meningkat

No. Kepemilikan RS Jumlah RS Keterangan 2005 2006 2007 2008-2009 2010

1 Pemerintah Terdapat

Penambahan RS

2009-2010 :

Depkes 31 31 31 31 31

Prop/Kab/kota 421 433 446 477 521 44

Tni/polri 112 112 112 112 125 13

BUMN/Dept lain 78 78 78 78 78

2 Swasta 626 638 652 673 768 95

Jumlah 1.268 1.292 1.319 1.371 1.523 152

Jumlah RS kab/kota

yang melaksanakan

POnEK semakin

meningkat

317 358

2009 2010

Peningkatan

Jumlah RS

yang terakreditasi

2009 2010

534 582

Data PTT yang aktif Tahun 2010

Pengangkatan Dokter/dokter Gigi/dokter

Spesialis/bidan PTT Tahun 2010

No. Profesi Kriteria Jumlah Biasa Terpencil Sangat Terpencil

1. Dokter 19 799 2.436 3.254

2. Dokter Gigi - 132 772 904

3. Dr./Drg. Spesialis 2 16 2 20

4. Bidan 5.608 4.567 - 10.175

Total 5.629 5.514 3.210 14.353

klaim PPK yang terlambat, juga terjadi penghematan dana yang pada tahun-tahun sebelumnya justru mengalami deisit.

Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH mengatakan program Jamkesmas tidak hanya dipertahankan akan tetapi terus diperbaiki dan dikembangkan. “ Tidak hanya kita pertahankan, tetapi juga terus disempurnakan. Kita akan terus perluas cakupan kepesertaannya “, ujarnya.

Sebagai bukti komitmen itu, kata Menkes, Jamkesmas dimasukkan sebagai salah satu program 100 hari kementerian yang dipimpinnya. Pada tahun 2009, kepesertaan Jamkesmas diperluas pada tiga kelompok sasaran baru yaitu orang miskin di daerah bencana pada masa tanggap darurat, penghuni lembaga pemasyarakatan/ rumah tahanan (Lapas/Rutan), dan orang miskin dan terlantar yang tinggal di panti-panti sosial.

Jaminan bagi ketiga kelompok

(30)

Media Utama

sasaran tersebut ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 1185/SK-Menkes/XII/2009 tentang penetapan orang miskin di LP/Rutan, orang miskin dan terlantar di panti-panti sosial dan orang miskin akibat bencana.

Menurut Menkes, pelaksanaan Jamkesmas sesungguhnya telah sesuai dengan amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yaitu iuran program jaminan sosial bagi fakir miskin dan orang tidak mampu dibayar oleh pemerintah.

Program KIA dan Gizi.

Program ini telah menunjukkan kemajuan, walaupun diakui untuk mencapai target sebagaimana yang ditetapkan dalam target Millenium Development Goal (MDGs) pada tahun 2015 masih memerlukan kerja keras.

Kebijakan Meningkatkan Penggunaan Obat generik.

Obat merupakan komponen terbesar dalam pembiayaan

kesehatan yang mencapai 70 persen. Namun, selama ini pasien selalu dalam posisi menerima saja apa yang diresepkan dokter. Pasien terpaksa tidak mempunyai pilihan karena memang sebagian besar masyarakat tidak mengerti jenis obat generik atau bermerek.

Untuk meningkatkan penggunaan obat generik, Menteri Kesehatan dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH, melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.02.02/ Menkes/068/I/2010 tanggal 14 Januari 2010 menginstruksikan semua fasilitas kesehatan pemerintah wajib menuliskan resep dan atau menggunakan obat generik.

Dokter yang mencakup dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah wajib menulis resep obat generik bagi semua pasien sesuai indikasi medis. Dokter dapat menulis resep untuk diambil

Perubahan Kenaikan Gaji & Insentif PTT

Jumlah Peserta Tubel

PPDS/PPDGS BERDASARKAN KATEGORI SPESIALISASI TAHUN 2008 S/D OKT 2010

Kategori Spesialis 2008 2009 2010 Total

4 Dasar 323 527 400 1.250

4 Penunjang 189 247 264 700

Lainnya 188 405 376 969 Total 700 1.179 1.040 2.919

D IV MITRA SPESIALIS TAHUN 2008 S/D OKT 2010

2008 2009 2010 Total

161 263 647 1.071

Penurun

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada PT. Bank Bukopin di Surakarta).. Dengan ini menyatakan

1) mempersiapkan peralatan dan bahan dalam keadaan siap pakai merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 2) jika

Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan menghasilkan inovasi pada UKM tergantung pada berbagai faktor seperti

Dengan menunduknya kepala di antara kedua lengan akan mengangkat pinggul naik, selanjutnya masuk ke permukaan air dengan sempurna (Soejoko, 1992 : 111).. Start yang lain adalah

segala berkat, rahmat dan kasih yang telah diberikan- Nya, sehingga Tugas Akhir “Peran Pelayanan Pendidikan Dasar dalam Mendukung kota layak anak ” ini dapat

Berdasarkan Berita Acara Hasil Penunjukan Langsung, Nomor : Pan-PU/PBJ-Sek/ 09 / VII / 2011, Tanggal : 19 Juli 2011, maka dengan ini diumumkan perusahaan yang menjadi pemenang

Dari data yang diperoleh di lapangan mengenai pola interaksi sosial pelaku usaha Home Industry Batik Erna untuk mempertahankan eksistensi industri tersebut,

Berdasarkan berita acara hasil evaluasi dokumen penawaran bahwa hanya 1 (satu) peserta yang memasukkan yaitu nomor 07/PK-ULP.MRS/PIV.116/APBD- DPUK/X/2015 tangggal 12 Oktober