PROSEDUR PERHITUNGAN PAJAK HOTEL
PADA DINAS PERPAJAKAN DAERAH
KABUPATEN CIANJUR
Laporan Kerja Praktek
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Mata Kuliah Kerja Praktek
Jenjang Studi Strata 1 Program Studi
Akuntansi
Disusun Oleh :
RIKA ARYANTI PERMANA 21110120
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
74
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Rika Aryanti Permana
NIM : 21110120
Tempat/Tanggal lahir : Cianjur, 22 Desember 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Pakemitan RT.02 RW.05 No.13 Desa Ciranjang
Kecamatan Ciranjang- Cianjur
DATA PENDIDIKAN
1. SDN Ciranjang 02 1998-2004
2. MTS Yanuris Ciranjang 2004-2007
3. SMA Negeri 1 Ciranjang 2007-2010
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatu
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat, dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan baik .
Laporan kerja praktek yang berjudul“ProsedurPerhitungan Pajak Hotel
Pada Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.” Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Kerja Praktek Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadari bahwa
dalam penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna baik dalam teknik penulisan maupun penyajian materi dan pembahasannya.Hal ini tidak lain karena keterbatasan pengetahuan kemampuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, khususnya
bagi penulis.
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan, dorongan,
nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
ii
2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic,selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr.Surtikanti, SE.,M.Si.,Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas KomputerIndonesia.
4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali.
5. Dian Dwinita Kurniawaty, SE.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah berkenan dan meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan.
6. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., CA selaku koordinator Kerja Praktek. 7. Arif Purnawan, SAP, selaku Kepala Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten
Cianjur.
8. Hj. Mariyam, SE., selaku seksi Pembukuan dan Akuntansi di Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.
9. Ai Mariam Kosasih, SH selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian di Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.
10. Bapak Benny selaku pembimbing Kerja Praktek di Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur yang telah membimbing selama pelaksanaan Kerja Praktek.
iii
12. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan dukungan baik
secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.
13. Zem Wahyu yang selalu memberikan semangat,dorongan dan do’a selama
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini.
14. Sahabat-sahabat tercinta dan seluruh teman-teman ak-3.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung ataupun tidak langsung yang turut membantu penyelesaian laporan kerja praktek ini.
Akhir kata, semoga Alloh SWT,membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesailan Laporan kerja Praktek ini, dan semoga bermanfaat dan memberikan pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya kepada pihak-pihak yang membutuhkannya .Amin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Bandung, Desember 2013
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN... i
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 4
1.2.1 Maksud Kerja Praktek ... 4
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ... 4
1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 5
1.4 Metode Kerja Praktek ... 6
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 8
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.. 11
2.2 Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur .... 13
2.2.1 Visi ... 13
v
2.3 Struktur Organisasi ... 13
2.4 Uraian Tugas Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur ... 14
2.5 Kegiatan Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur ... 35
2.5.1 Jenis Pelayanan Publik ... 36
2.5.2 Tata Kerja Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur 36 2.5.3 Program Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur .. 37
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 39
3.2 Teknik Pelaksanaa Kerja Praktek ... 39
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 40
3.3.1 Pengertian Prosedur ... 40
3.3.2 Pengertian Realisasi ... 41
3.3.3 Pengertian Pajak ... 44
3.3.3.1 Fungsi Pajak ... 45
3.3.3.2 Pengelompokan Pajak ... 45
3.3.3.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 46
3.3.4 Pengertian Pajak Daerah ... 49
3.3.5 Pengertian Pajak Hotel ... 50
3.3.5.1 Subyek Pajak dan Wajib Pajak Hotel ... 51
3.3.5.2 Objek Pajak Hotel ... 51
vi
3.3.6 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek ... 53
3.3.6.1 Prosedur Pergitungan Pajak Hotel pada Dinas PerpajakanDaerah Kabupaten Cianjur... 53
3.3.6.2 Realisasi Pajak Hotel pada Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur ... 57
BAB III KESIMPULAN DAN SARA 4.1 Kesimpulan ... 58
4.2 Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN ... 62
61
DAFTAR PUSTAKA
Devano, Sony, Siti Kurnia Rahayu. 2006. Perpajakan,konsep,teori dan Isu. Jakarta: Kencana
Mulyadi . 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba empat
Ida Nuraida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Jakarta : Kanisius Moenir 1980. Manajemen Pelayanan umum Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Supramono dan Theresia.2010. Perpajakan Indonesia – Mekanisme dan perhitungan. Jakarta : Andi
Rimsky K. Judisseno.2004. Perpajakan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Supramono dan Theresia.2010. Akuntansi Perpajakan terapan. Jakarta:Grasindo Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah
Undang-Undang Dasar 1945
Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Restribusi
Daerah
Peraturan Daerah Kabupaen Cianjur Nomor 22 tahun 2011 Tentang Pajak
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Negara Indonesia merupakan negara yang luas dengan beberapa kepulauan dan bermacam-macam suku dan budaya yang berbeda-beda pula.
Oleh sebab itu, agar setiap daerah dapat mengurus setiap kegiatannya
masing-masing maka pemerintah memberikan kewenangan yang berupa otonomi kepada
setiap daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat dengan tidak mengabaikan kaedah-kaedah yang ada
yaitu mengacu pada peraturan perundang-undangan. Seperti yang tercantum
dalam UU Otonomi Daerah No. 32 tahun 2004 mengenai definisi otonomi
daerah yang berbunyi Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dinyatakan pula dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 yang berbunyi
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan
undang-undang dan Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai
urusan Pemerintah Pusat.
Salah satu peranan pemerintah daerah dalam menjalankan otonomi
2
negara umumnya dan dipegang oleh pemerintah daerah sendiri yaitu pajak
daerah. Salah satu sumber keuangan negara berasal dari pajak, oleh sebab itu
pajak merupakan salah satu instrumen penting dalam penerimaan negara. Seperti
yang disebutkan dalam Undang Undang Dasar Pasal 23 yang berbunyi “Pajak
dan pungutan lainnya yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
undang-undang.
Otonomi daerah memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah dalam
manjalankan dan mengurus urusan pemerintahannya, salah satunya yaitu
mengurus pajak daerah. Pendapata dari pajak merupakan sumber pemasukan
penting bagi negara. Seperti yang disebutkan pula dalam Undang-undang pajak
daerah dan restribusi daerah No 28 Tahun 2009 bahwa Pajak Daerah, yang
selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan
adanya otonomi daerah diharapkan agar pemerintah dapat lebih dekat dengan
masyarakat, dan secara tidak langsung tujuan pembangunan sumberdaya akan
lebih terealisasi sehingga akan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Pajak daerah merupakan salah satu sumber pemasukan yang penting bagi
pemerintah. Pajak daerah dibagi menjadi dua yaitu pajak daerah yang dipegang
oleh provinsi dan pajak daerah yang dipegang oleh kabupaten atau kota. Seperti
yang disebutkan dalam undang-undang No.28 Tahun 2009 yang terdapat dalam
3
kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar
kendaraan bermotor, pajak air permukaan, pajak rokok” dan ayat 2: “Jenis pajak
kabupaten/kota terdiri atas: pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak
parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan
pedesaan dan perkotaan, dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Menurut undang-undang Pajak daerah dan restribusi daerah No.28
bahwa “Pajak hotel merupakan salah satu pajak yang dipegang oleh daerah,
yaitu daerah kabupaten atau kota. Objek pajak hotel adalah pelayanan yang
disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai
kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan,
termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Jenis objek pajak hotel antara lain
fasilitas penginapan seperti gubuk pariwisata (cottage), hotel, wisma, losmen
dan rumah penginapan termasuk rumah kost dengan jumlah kamar 15 atau lebih
menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan, pelayanan penunjang antara
lain telepon, faksimili, teleks, fotokopy, layanan cuci, setrika, taksi dan
pengangkut lainnya disediakan atau dikelola hotel dan fasilitas Olahraga dan
hiburan. Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan
pembayaran atas pelayanan hotel. Wajib pajak hotel adalah pengusaha hotel.
Pengusaha hotel adalah Perorangan atau badan yang menyelenggarakan usaha
hotel untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang
4
Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur merupakan salah satu dinas
yang bergerak dalam bidang mengurus pajak daerah. Sektor pajak yang menjadi
kewenangan daerah meliputi pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak
reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak
parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, pajak bumi dan bangunan
pedesaan dan perkotaan serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk membahas mengenai prosedur
perhitungan pajak hotel dan akan menjadikan sebagai objek laporan kerja
praktek dengan judul “ PROSEDUR PERHITUNGAN PAJAK HOTEL
PADA DINAS PERPAJAKAN DAERAH KABUPATEN CIANJUR”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
1.2.1 Maksud Kerja Praktek
Maksud dari kerja praktek ini adalah untuk memperoleh dan
mengumpulkan data atau keterangan serta informasi yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas oleh penulis yaitu untuk mengetahui prosedur
perhitungan pajak hotel di Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.
1.2.2 Tujuan Kerja praktek
Tujuan dari kerja praktek ini untuk memberikan pengetahuan dan
pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan teori-teori yang sudah didapatkan
sebelumnya dengan langsung turun kesituasi nyata di tempat kerja praktek.
5
a. Untuk mengetahui prosedur perhitungan pajak hotel pada Dinas perpajakan daerah Kabupaten Cianjur.
b. Untuk mengetahui seberapa besar realisasi yang dicapai dalam
konstribusi pajak hotel di Dinas perpajakan daerah Kabupaten Cianjur.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaan dari pelaksanaan kerja praktek antara lain :
1. Bagi Penulis
a. Untuk mengenali dan mengetahui secara langsung dalam
pelaksanaan praktek kerja di lapangan.
b. Untuk menyiapkan diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah
menyelesaikan studi.
c. Menyajikan hasil yang diperoleh dalam kerja praktek pada laporan
kerja praktek.
d. Untuk melatih diri dalam menyusun karya tulis.
2. Bagi Perusahaan
a. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan guna
meningkatkan sumber daya manusia.
b. Memberikan masukan atau bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
perhitungan Pajak hotel pada Dinas Perpaakan Daerah Kabupaten
6
3. Bagi Pembaca/Pihak lain
Memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca mengenai
perhitungan pajak hotel. Serta diharapkan dapat dijadikan bahan referensi
dalam pengkajian lebih lanjut, khususnya dalam hal Prosedur
Perhitungan Pajak Hotel pada Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten
Cianjur.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan kerja praktek
adalah metode deskriptif yaitu jenis metode yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.“ Metode Deskriptif ini juga
sering disebut noneksperimen, karena pada penyusunan laporan ini penulis
tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel. Dengan menggunakan metode
deskriptif, memungkinkan penulis untuk melakukan hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori
yang memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu, metode
deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes
pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian
sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai
dengan apa adanya.
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai
7
1. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpula data yang dipergunakan untuk memperoleh
data secara teoritis dengan mempelajari buku-buku, buku panduan kerja
praktek, catatan kuliah dan buku referensi lain yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan perhitungan pajak hotel.
2. Studi Lapangan
Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan melakukan penelitian
langsung ke perusahaan dimana penulis mengadakan kuliah kerja praktek,
adapun beberapa bentuk studi dilapangan adalah sebagai berikut :
a. Observsasi
Teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung pada kegiatan
atau pekerjaan yang dihadapi malalui pengamatan dan pencatan sehingga
diperoleh kebenaran dan keakuratan data.
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi langsung
dengan subjek untuk pengambilan data dalam staff pelaksanaan yang
menguasai bidangnya.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan menggunakan bahan tertulis dengan cara
membaca dan mempelajari pendapat ahli yang berhubungan dengan
masalah yang sedang dibahas guna memperoleh gambaran untuk
8
4. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dengan cara
melakukan wawancara dengan staff dan pegawai dinas perpajakan daerah
kabupaten cianjur dan pengamatan langsung aktivitas ditempat PK
(praktek kerja).
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil
penelitian yang berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini data
sekunder yang diperoleh berupa data mengenai proses perhitungan pajak
hotel dan data tentang realisasi pajak daerah kabupaten cianjur dari tahun
2008 s/d 2012.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Penulis dalam melaksanakan kerja praktek ini meneliti tentang prosedur
perhitungan pajak hotel pada Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur, pada
bagian Bidang Bina Potensi Perpajakan. Adapun pelaksanaan kerja praktek ini
dilaksanakan mulai dari tanggal 12 Agustus 2013 sampai dengan 6 september
9
Nama : Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur.
Alamat : Jalan Raya Bandung KM 3 Bojong Karangtengah
Cianjur
Tlp/Fax: (0263) 261650, 273180 / (0263) 260970.
10 Tabel 1.1 Jadwal kegiatan
Tahap No Bulan Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 1 Kegiatan / minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendahuluan
2 Memperoleh surat ijin Kerja Praktek dari kampus
3 mencari tempat untuk melaksanakan Kerja Praktek
4 Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ke perusahaan
5 Menentukan tempat Kerja Praktek
6 Meminta surat pengantar kepada Kantor Wilayah
Pelaksanaan
1 Melaksanakan Kerja Paktek
2 Pengambilan dan pengumpulan data dari perusahaan
3 Menyiapkan laporan Kerja Praktek
Pelaporan
1 Penyusunan laporan Kerja Praktek
2 Bimbingan di kampus
11 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur
Awal mulanya kantor ini berdiri pada tahun 1945 yang berpusat pada Kantor Pemerintah Daerah, yang lokasinya berada ditempat yang sama dengan
Kantor Pemerintah Daerah (PEMDA) yaitu di Jalan Siliwangi Kota Cianjur. Hal
ini dikarenakan pada waktu itu belum ada kantor khusus yang mengelola di
bidang Pendapatan Daerah. Sehingga pada saat itu diputuskan bernama kantor
Biro Keuangan dan Pendapatan.
Kemudian pada tahun 1957, dikeluarkan undang-undang baru dengan
berpedoman kepada undang-undang Nomor 11 dan 12 tahun 1957 tentang
Peraturan Umum Pajak dan Retribusi Daerah, tetapi masih berpusat pada Kantor
Biro Keuangan dan Pendapatan sampai dengan tahun 1972. Selanjutnya pada
tahun 1974 dikeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 2 tahun 1974
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pajak Daerah Kabupaten
Cianjur yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang
pokok-pokok pemerintahan daerah, maka sejak saat itu Dinas Perpajakan Daerah
diberi nama Dinas Pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Cianjur adalah salah satu unsur pelaksana sebagian kewenangan Pemerintah
Kabupaten Cianjur di bidang pendapatan daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Daerah dan Pembentukan
12
18 Januari 2009 dikeluarkan keputusan Bupati Cianjur Nomor 10 tahun 2009
tentang tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja unit organisasi di
lingkungan Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur, dengan demikian nama
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur diganti kembali dengan nama Dinas
Perpajakan Daerah. Maka berdirilah Kantor Dinas Perpajakan Daerah pada
tanggal 16 Januari 2009 dan lokasinya pindah serta mempunyai kantor sendiri
bertempat di Jalan Raya Bandung Km. 03 Cianjur.
Dengan perubahan organisasi dan tata kerja tersebut kedudukan Dinas
Perpajakan Daerah hanya sebagai salah satu unsur pelaksana bidang perpajakan
daerah dengan tolak ukur pencapaian kinerja hanya mencakup pada realisasi Pajak
Daerah yang meliputi : pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame,
pajak penerangan, pajak penerangan jalan umum, pajak pengambilan bahan galian
golongan C, pajak parkir dan pajak sarana burung walet.
Di samping itu Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur juga
melaksanakan sebagian urusan pemerintah pusat di bidang pendapatan khususnya
Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Peroehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB). Sebagaimana undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Bab II Pasal 2 Pajak Bumi dan Bangunan menjadi
pajak daerah yang pengelolaannya merupakan kewenangan kabupaten namun
13
2.2 Visi dan Misi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur
2.2.1 Visi
Terwujudnya Dinas Perpajakan Daerah yang profesional dan berkualitas
dalam meningkatkan pendapatan di bidang pajak daerah menuju masyarakat yang
lebih sejahtera dan berakhlakul karimah.
2.2.2 Misi
Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur yang profesional;
Meningkatkan pengelolaan administrasi pendapatan daerah;
Meningkatkan potensi pendapatan asli daerah;
Meningkatkan koordinasi internal dan eksternal;
2.3 Struktur Organisasi Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur
Berikut adalah Skema Kerja pada Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten
Cianjur :
1. Kepala
2. Sekretariat, membawahi :
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.
a. Bendahara Khusus Penerima.
b. Bendahara Pengeluaran.
Sub Bagian Penyusunan Program.
14
Seksi Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak.
Seksi Perhitungan dan Penetapan.
Seksi Akuntansi dan Pembukuan.
4. Bidang Penagihan Pajak Daerah, membawahi :
Seksi Pajak dan Hotel dan Restoran.
Seksi Pajak Penerangan Jalan Umum, Perparkiran, Reklame dan Pajak
Lainnya.
Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyelidikan Perpajakan
5. Bidang Pembantuan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bagi Hasil,
membawahi
Seksi Pajak Bumi Bangunan.
Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak.
6. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.4 Uraian Tugas Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur
Untuk menunjang program kerja tersebut Dinas Perpajakan Kota Cianjur
melaksanakan tugas pokok sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan Daerah di bidang pajak daerah serta
memimpin, mengkoordinasikan seluruh kegiatan Dinas sesuai dengan
15
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi
dinas dalam melaksanakan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, penyusunan rencana strategis, program dan kegiatan dinas serta
melaksanakan penyusunan evaluasi dan laporan program dan kegiatan dinas
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Sekretaris
menyelenggarakan fungsi : Pengkoordinasian dan penyusunan program,
rencana kegiatan dan anggaran sekretariat.
a.Pengkoordinasian dan penyusunan rencana strategis, program serta
kegiatan dan anggaran dinas.
b.Pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang perpajakan.
c.Pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga, hubungan
masyarakat dan kprotokolan.
d.Pengelolaan administrasi kepegawaian.
e.Pengkoordinasian penyusunan bahan pembinaan pegawai.
f. Pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan.
g.Pengkoordinasian penyiapan bahan rancangan produk hokum,
pendokumentasian peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h.Pengkoordinasian dan penyusunan evaluasi, laporan pelaksanaan program dan
16
i. Pengelolaan perpustakaan, data dan sistem informasi manajemen
pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.Untuk
menyelenggarakan fungsi, Sekretariat dibantu oleh :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sesuai dengan program dan kegiatan Sekretariat.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang penyusunan rencana kebutuhan, pendistribusian ,
pemeliharaan barang, gedung, taman, dan peralatan kerja sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang hubungan masyarakat, keprotokolan, penerimaan
tamu, ketentraman, dan ketertiban di lingkungan dinas sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undanganyang berlaku.
d. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
kepada unit kerja di lingkungan dinas.
e. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan penerimaan, penggandaan,
pendistribusian, dan pengiriman surat/naskah dinas, arsip sesuai dengan
17
f. Melakukan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan adminstrasi kepegawaian sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan koordinasi, penyiapan bahan rancangan produk hukum dan
pendokumentasian peraturan perundang-undangan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.
j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempuyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan sesuai dengan program dan kegiatan Sekretariat.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang pembinaan perbendaharaan, pengelolaan
administrasi keuangan dan sistem akuntansi keuangan dan
barang/perlengkapan dinas, sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
18
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang
berlaku.
d. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan pengusulan penerimaan,
penyimpanan, pengeluaran uang atau barang/perlengkapan dinas sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan perbendaharaan sesuai dengan
ketentuan dan/atauperaturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi keuangan dan
barang/perlengkapan/asset dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan sistem akuntansi keuangan dan
barang/perlengkapan/asset dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bagian Keuangan dan
Perlengkapan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Sub Bagian Penyusunan Program
Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bagian Penyusunan
19
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang penyusunan rencana program dan kegiatan dinas
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang undangan yang
berlaku.
c. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan teknis
operasional di bidang pembinaan sistem informasi manajemen
pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis,
program dan kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan dan penyusunan program dan
kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan pembinaan sistem pengelolaan informasi
manajemen pelaksanaan program dan kegiatan dinas sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan penyiapan bahan pengelolaan data informasi program dan
kegiatan dinas sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Sub Bagian Penyusunan
Program sesuai dengan ketentuan dan/atau pertauran perundangundangan
20
i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Bidang Bina Potensi Perpajakan
Bidang Bina Potensi Perpajakan, mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas dan fungsi dinas di bidang pemetaan potensi, perhitungan,
penetapan, intensifikasi, ekstensifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan
pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Bina Potensi Perpajakan
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Bina Potensi
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang pemetaan potensi, penyusunan rencana
pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan,
bagi hasil non pajak, perhitungan, penetapan, intensifikasi, ekstensifikasi
pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan.
c. Penyiapan, penyajian data dan informasi mengenai potensi serta
permasalahan di bidang pemetaan potensi, penyusunan rencana pendapatan
pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non
pajak, perhitungan, penetapan, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak,
pengelolaan akuntansi dan pembukuan.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang
pemetaan potensi, penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak
21
penetapan, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan
pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan pelaksanaan program,
kegiatan dinas di bidang pemetaan potensi, penyusunan rencana pendapatan
pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non
pajak, perhitungan, penetapan, intensifikasi dan ekstensifikasi pajak,
engelolaan akuntansi dan pembukuan.
f. pelaksanaan pembinaan teknis operasional pemetaan potensi, penyusunan
rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bagi hasil non pajak, perhitungan, penetapan, intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi di lingkungan
dinas dan atau lembaga lain yang terkait dengan tugas bidang Bina Potensi
Perpajakan.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang pemetaan potensi, penyusunan
rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bagi hasil non pajak, perhitungan, penetapan, intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan
22
rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bagi hasil non pajak perhitungan, penetapan, intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berdasarkar
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.Untuk
menyelenggarakan fungsi Bidang Bina Potensi Perpajakn, dibantu oleh :
1) Seksi Intensifikasi dan Ekstensifikasi
Seksi Intensifikasi dan Ektensifikasi, mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Intensifikasi dan
Ekstensifikasi sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina Potensi
Perpajakan.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang penyusunan rencana pendapatan pajak
daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non
pajak serta intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di bidang
penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan,
pajak penghasilan, bagi hasil non pajak serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak daerah.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
23
pajak penghasilan, bagi hasil non pajak serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak daerah.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional penyusunan
rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, bagi hasil non pajak serta intensifikasi dan ekstensifikasi pajak
daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan
yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas dibidang penyusunan rencana pendapatan pajak daerah, pajak bumi
dan bangunan, pajak penghasilan, bagi hasil non pajak serta intensifikasi dan
ekstensifikasi pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Intensifikasi dan
Ekstensifikasi sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Potensi
Perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.
2) Seksi Perhitungan dan Penetapan
Seksi Perhitungan dan Penetapan, mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Perhitungan dan
Penetapan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina Potensi
24
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang pendaftaran wajib pajak daerah, perhitungan,
penetapan pajak daerah.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di bidang
pendaftaran wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan pajak daerah.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan pendaftaran
wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan pajak daerah.
e. Melakukan penyiapan bahan teknis operasional pendaftaran wajib pajak
daerah, perhitungan, penetapan pajak daerah sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang pendaftaran wajib pajak daerah, perhitungan, penetapan
pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Perhitungan dan
Penetapan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan
yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Potensi
Perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan
yang berlaku.
3) Seksi Akuntansi dan Pembukuan
25
a. Mealakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Akuntansi dan
Pembukuan sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Bina Potensi
Perpajakan.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang pembinaan sistem akuntansi dan
pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB, pajak penghasilan dan bagi hasil
non pajak.
c. Melakukan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di bidang
pembinaan sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB,
pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pelaksanaan sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB,
pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelaksanaan
sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan pajak daerah, PBB, pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang pelaksanaan sistem akuntansi dan pembukuan pendapatan
pajak daerah, PBB, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai
26
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Akuntansi dan
Pembukuan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Potensi
Perpajakan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4. Bidang Penagihan Pajak Daerah
Bidang Penagihan Pajak Daerah, mempunyai tugas menyelenggarakan
sebagian tugas dan fungsi dinas dibidang penagihan pajak daerah sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
melaksanakan tugas, bidang Penagihan Pajak Daerah, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Penagihan Pajak Daerah.
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah di bidang penagihan dan penerimaan pembayaran pajak
daerah.
c. Penyiapan,penyajian data dan informasi mengenai potensi serta permasalahan
dibidang penag han dan penerimaan pembayaran pajak daerah.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang
penagihan penerimaan pembayaran pajak daerah sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan pelaksanaan program,
kegiatan dinas dibidang penagihan dan penerimaan pembayaran pajak
27
f. Pelaksanaan pembinaan teknis operasional penagihan dan penerimaan pembayaran pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi di lingkungan
dinas dan atau lembaga lain yang terkait dengan tugas bidang
Penagihan Pajak Daerah.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang penerimaan pembayaran pajak
daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan
program dan kegiatan dinas di bidang penagihan dan penerimaan
pembayaran pajak daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berdasarkan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.Untuk
menyelenggarakan fungsi, Bidang Penagihan Pajak Daerah, dibantu oleh :
a. Seksi Pajak Hotel dan Restoran
Seksi Pajak Hotel dan Restoran, mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pajak Hotel dan Restoran
sesuai dengan program dan kegiatan Bidang Penagihan Pajak Daerah.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang penagihan, dan pemeriksaan terhadap
28
c. Melakukan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang penagihan, dan pemeriksaan terhadap pengusaha wajib pungut
pajak hotel dan restoran.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
penagihan, dan pemeriksaan terhadap pengusaha wajib pungut pajak
hotel dan restoran.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional penagihan, dan
pemeriksaan terhadap pengusaha wajib pungut pajak hotel dan restoran
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang
berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang penagihan, dan pemeriksaan terhadap pengusaha wajib
pungut pajak hotel dan restoran sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Pajak Hotel dan
Restoran sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan
yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penagihan
Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Seksi Pajak Penerangan Jalan Umum, Perparkiran, Reklame, dan Pajak
Lainnya seksi Pajak penerangan Jalan Umum, Perparkiran, Reklame, dan
29
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pajak Penerangan Jalan
Umum, Perparkiran, Reklame, dan Pajak Lainnya sesuai dengan program
dan kegiatan Bidang Penagihan Pajak Daerah.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang pelaksanaan penagihan pajak penerangan
jalan umum, perparkiran, reklame, dan pajak lainnya.
c. Melakukan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan umum,
perparkiran, reklame, dan pajak lainnya.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan umum, perparkiran,
reklame, dan pajak lainnya.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelaksanaan
penagihan pajak penerangan jalan umum, perparkiran, reklame, dan
pajak lainnya sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundangundangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang pelaksanaan penagihan pajak penerangan jalan umum,
perparkiran, reklame, dan pajak lainnya sesuai dengan ketentuan dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Pajak Penerangan Jalan
Umum, Perparkiran, Reklame, dan Pajak Lainnya sesuai dengan
30
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penagihan
Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyidikan Perpajakan
Seksi Pengawasan Pengendalian dan Penyidikan Perpajakn, mempuyai
tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pengawasan
Pengenadalian dan Penyidikan Perpajakan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang pengawasan pengendalian dan penyidikan
perpajakan.
c. Melakukan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang pengawasan pengendalian dan penyidikan perpajakan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pengawasan pengendalian dan penyidikan perpajakan.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pengawasan
pengendalian dan penyidikan perpajakan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang pengawasan pengendalian dan penyidikan perpajakan
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang
31
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Pengawasan
Pengendalian dan Penyidikan Perpajakan sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penagihan
Pajak Daerah sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi Hasil
Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi Hasil, mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi dinas dibidang pembantuan pajak
bumi bangunan, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dalam
melaksanakan tugas, Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan Bagi
Hasil, menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Pembantuan Pajak Bumi
Bangunan dan Bagi Hasil.
b. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang pembantuan pajak bumi bangunan, pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak.
c. Penyiapan, penyajian data dan informasi mengenai potensi serta
permasalahan di bidang pembantuan pajak bumi bangunan, pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak.
d. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan kebijakan teknis dinas di bidang
32
pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana dan pelaksanaan program,
kegiatan dinas di bidang pembantuan pajak bumi bangunan, pajak
penghasilan dan bagi hasil non pajak.
f. Pelaksanaan pembinaan teknis operasional pembantuan pajak bumi
bangunan, pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Pelaksanaan koordinasi, konsultasi dengan unit organisasi di lingkungan
dinas dan atau lembaga lain yang terkait dengan tugas bidang Pembantuan
Pajak Bumi Bangunan dan Bagi Hasil.
h. Pelaksanaan pelayanan umum di bidang pembantuan pajak bumi bangunan,
pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan pelaksanaan
program dan kegiatan dinas di bidang pembantuan pajak bumi
bangunan,pajak penghasilan dan bagi hasil non pajak sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas berdasarkan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. untuk
menyelenggarakan fungsi Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan dan
Bagi Hasil, dibantu oleh :
33
Seksi Pajak Bumi Bnagunan, mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pajak Bumi Bangunan sesuai
dengan program dan kegiatan Bidang Pembantuan Pajak Bumi Bangunan
dan Bagi Hasil.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang pembantuan, penyuluhan, penagihan,
penyampaian SPPT pajak bumi bangunan.
c. Melakukan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di
bidang pembantuan, penyuluhan, penagihan, penyampaian SPPT pajak bumi
bangunan.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pembantuan, penyuluhan, penagihan, penyampaian SPPT pajak bumi
bangunan.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pembantuan,
penyuluhan, penagihan, penyampaian SPPT pajak bumi bangunan sesuai
dengan ketentuan dan/atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas di bidang pembantuan, penyuluhan, penagihan, penyampaian SPPT
pajak bumi bangunan sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Pajak Bumi Bangunan
sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
34
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembantuan Pajak
Bumi Bangunan dan Bagi Hasil sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2) Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak
Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi Hasil Non Pajak, mempunyai tugas :
a. Melakukan penyusunan rencana kegiatan Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi
Hasil Non Pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan umum
pemerintah daerah dibidang pelaksanaan tugas pembantuan pajak
penghasilan dan bagi hasil.
c. Melakukan bahan penyiapan bahan kebijakan teknis operasional di bidang
pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan dan bagi hasil.
d. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan kegiatan
pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan dan bagi hasil.
e. Melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelaksanaan tugas
pembantuan pajak penghasilan dan bagi hasil sesuai dengan ketentuan
dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan penyiapan bahan koordinasi penyusunan evaluasi dan laporan
dinas dibidang pelaksanaan tugas pembantuan pajak penghasilan dan bagi
hasil sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang
35
g. Melakukan evaluasi dan laporan kegiatan Seksi Pajak Penghasilan dan Bagi
Hasil Non Pajak sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pembantuan Pajak
Bumi Bangunan dan Bagi Hasil sesuai dengan ketentuan dan/atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.5 Kegiatan Dinas Perpajakan Daerah Kabupaten Cianjur
Dinas Perpajakan Daerah Kota Cianjur mempunyai tugas melakukan
urusan pemerintahan daerah dibidang perpajakan berdasarkan azas otonomi dan
tugas pembantuan.
Dalam melaksanakan tugas Dinas Perpajakan Daerah kota Cianjur,
menyelenggarakan fungsi :
1. Pelaksanaan sebagian kewenangan pemerintah kabupaten di bidang
Perpajakan Daerah;
2. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan umum pemerintah kabupaten di
bidang Perpajakan Daerah;
3. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pemerintah kabupaten di bidang
Perpajakan Daerah;
4. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perpajakan Daerah;
5. Penyelenggaraan pelakasanaan teknis administrasi Perpajakan Daerah;
36
2.5.1 Jenis Pelayanan Publik
Dinas Perpajakan adalah mengelola pelayanan pajak daerah dan
melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Pusat dibidang pendapatan khususnya
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Daerah meliputi :
1. Pajak Hotel;
2. Pajak Restoran;
3. Pajak Hiburan;
4. Pajak Reklame;
5. Pajak Penerangan Jalan;
6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
7. Pajak Parkir;
8. Pajak Sarang Burung Walet;
9. Pajak Air Tanah;
10. Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bnagunan (BPHTB).
2.5.2 Tata kerja di Dinas Perpajakan Daerah
Dalam melaksanakan tugasnya kepala Dinas wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkup dinas maupun dengan
perangkat daerah terkait lainnya serta dengan semua unsur dilingkungan
pemerintah daerah. Sekretaris Kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Kepala Sub Bagian dalam
melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Sekretaris dan Kepala Seksi
37
Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Dinas wajib
mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi
penyimpangan agar mdngambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap pimpinan
satuan organisasi di lingkungan dinas bertanggung jawab memimpin dan
mengkoorsinasi bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan
perunjuk bagi pelaksanaan tugas. Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan
dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan visi dan misi dinas
serta bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan
laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala maupun sewaktu-waktu.. Setiap
laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan
masing-masing wajib di olah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih
lanjut serta memberikan petunjuk dan/atau arahan kepada bawahan.
Kepala Dinas menyampaikan laporan kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dalam menyampaikan laporan kepada Bupati tembusan laporan kepada
Bupati dan tembusan laporan Kepala Dinas dapat disampaikan kepada satuan
organisasi yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.
2.5.3 Program
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah:
1. Penertiban Penunggak Pajak Daerah.
2. Penertiban Reklame.
3. Pengawasan Pajak Hotel dan Restoran serta Mineral Bukan Logam dan
38
4. Pelayanan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangungan (PBB) dan Penerimaan
Asli Daerah (PAD).
5. Pembangunan Panggung Reklame.
6. Bimbingan Teknis Pengelolaan Pajak Air Tanah.
7. Peningkatan Sumber Daya Manusia di bidang Perpajakan Daerah.
8. Pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) Pengelolaan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hal atas Tanah dan Bnagunan
(BPHTB).
9. Penunjang Peningkatan Kegiatan Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bnagunan (BPHTB).
10. Pengembangan Aplikasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai Pajak
daerah
11. Pengembangan Aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis) PBB.
39
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Bidang pelaksanaan kerja praktek yang dilaksanakan selama satu bulan
yaitu, penulis ditempatkan pada Bidang Bina Potensi Dinas Perpajakan Daerah
Kabupaten Cianjur. Dalam pelaksanaannya tersebut, penulis diberikan pengarahan
dan bimbingan mengenai kegiatan instansi khususnya mengenai proses
perhitungan pajak hotel dan restoran serta perhitungan pajak parkir.
3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek
Teknik dalam pelaksanaan kerja praktek pada Bidang Bina Potensi yang
memiliki fungsi menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi dinas dalam
bidang pemetaan potensi, perhitungan, penetapan, intensifikasi, ekstensifikasi
pajak, pengelolaan akuntansi dan pembukuan sesuai dengan ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu dalam pelaksanakan
kerja praktek penulis dalam melaksanakan perhitungan pajak yaitu dengan
menghitung data-data yang sudah diterima oleh pihak dinas dari wajib pajak yang
sudah menyetorkan. Hal ini dikarenakan sistem pemungutan pajak secara official
assessment system. Selama pelaksanaan kerja praktek, kegiatan yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Mendengarkan pengarahan dari pembimbing dinas mengenai tata cara
pelaksanaan kerja praktek, gambaran umum dan tugas-tugas jabatan
40
2. Mendengarkan arahan mengenai bidang pelaksanaan kerja praktek yaitu
dalam melakukan perhitungan pajak hotel, restoran dan parkir.
3. Menerima data berupa bild hotel yang selanjutnya akan diolah.
4. Memasukan data bild setiap hotel yang selanjutnya akan dihitung
pengenaan pajaknya.
5. Menghitung pajak setiap hotel per hari.
6. Merekap setiap pajak yang telah dihitung dan selanjutnya diarsipkan
dalam satuan bulan.
7. Memasukkan data hasil realisasi pajak kedalam sebuah sistem.
3.3 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.3.1 Pengertian Prosedur
Menurut Mulyadi pengertian prosedur adalah sebagai berikut:
“Suatu urutan kegiatan klarikal, biasanya melibatkan beberapa orang
dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang”
(2001: 5)
Sedangkan menurut Ida Nuraida pengertian prosedur adalah sebagai berikut:
“Prosedur adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.”
(2008: 35)
Prosedur (Prosedur Kerja) adalah rangkaian dari pada tatakerja yang
41
serta jalan yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu bidang
pekerjaan. Prosedur kerja administrasi perkantoran dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebagaimana Moenir berpendapat bahwa:
“Sistem dan Prosedur merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas / pekerjaan, tetapi juga dalam bidang perkantoran daripada bidang lain. Sebab didalam kegiatan perkantoranlah sistem dan prosedur dibuat atau diciptakan, untuk digunakan dalam langkah kegiatan”.
(1980:108) Prinsip-prinsip dasar yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Prosedur harus mengandung suatu sistem pengawasan intern serta
langkah-langkah perbaikan secara terus-menerus dan secara periodik.
b. Prosedur tidak boleh bertentangan dan duplikasi prosedur barunya.
c. Prosedur harus di usahakan agar pelaksanaannya diatur seekonomis
mungkin.
d. Untuk suatu operasi yang tidak bersifat mekanisme prosedur tidak boleh
terlalu terperinci, agar para pelaksana dapat mengambil keputusan yang
di perlukan dalam situasi yang diluar kebiasaan.
Untuk mengurangi terjadinya ke urangan atau kekeliruan prosedur harus
dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga pekerjaan seorang pegawai secara
otomatis di cek oleh pegawai lainnya secara tidak lepas dari pegawai pertama
untuk melakukan tugasnya sendiri yang telah ditentukan.
3.3.2 Pengertian Realisasi
42
”Realisasi adalah tindakan yang nyata atau adanya pergerakan/perubahan
dari rencana yang sudah dibuat atau dikerjakan”
(2008:239)
Menurut M.Dahlan Y.B definisi realisasi adalah sebagai berikut : ”Realisasi adalah Pelaksanaan Sesuatu sehingga menjadi nyata”
(2003:978)
Jika dipahami secara sederhana semestinya target selalu terpenuhi,
karena pajak daerah dipungut berdasarkan peraturan perundang-undangan
serta procedur yang baik. Artinya jauh lebih mudah dibanding pendapatan
lain misalnya retribusi daerah yang memerlukan imbal jasa langsung, jika
hal tersebut dilihat dari tata cara pemungutannya.
Untuk memahami lebih jauh tentang prosedur pemungutan pajak daerah sesuai
Peraturan Daerah, adalah sebagai berikut:
1. Tata cara penetapan dan pemungutan
Adapun tata cara penetapan dan pemungutan pajak daerah adalah sebagai
berikut :
a. Penetapan pajak daerah berdasarkan SPTRD dengan menerbitkan
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
b. Dalam hal SPTD tidak dipenuhi oleh wajib pajak sebagaimana
mestinya maka diterbitkan SKPD secara jabatan.
c. Bentuk dan isi tata cara penerbitan SKPD atau Dokumen lain yang
43
d. Pemungutan Pajak Daerah tidak dapat dialihkan pada pihak ketiga
atau diborongkan dengan menggunakan Surat Tagihan Pajak Daerah.
2. Tata cara pembayaran Pajak Daerah
Adapun tata cara pembayaran pajak daerah adalah sebagai berikut :
a. Pembayaran Pajak Daerah dilakukan di Kas Daerah atau ditempat
lain yang ditunjukkan sesuai dengan waktu yang ditentuk an dengan
menggunakan SKPD, SKPD jabatan dan SKPD tambahan.
b. Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk maka
hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah
selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yang telah ditentukan Oleh
Kepala Daerah.
c. Pembyaran Pajak Daerah Harus dilunasi sekaligus.
d. Kepala Daerah atau pejabat yang ditentukan dapat memberi izin
kepada wajib pajak terutang untuk mengangsur pajak terutang dalam
jangka waktu tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggung
jawabkan.
e. Tata cara pembayaran penyetoran Pajak Daerah ditetapkan Oleh
Kepala Daerah.
f. Kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk dapat mengizinkan wajib
pajak yang menanda pembayaran pajak yang menunda pembayaran pajak
sampai batas waktu yang ditentukan dan memenuhi persyaratan
yang ditentukan dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
44
h. Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.
i. Bentuk, jenis , isi ukuran tanda bukti pembayaran pejak ditetapkan
oleh Kepala Daerah
3. Tata cara penagihan pajak daerah
Adapun tata cara penagihan pajak adalah sebagai berikut :
a. engeluaran surat teguran, surat peringatan atau surat lain yang
sejenis sebagaimana awal tindakan pelaksanaan penagihan Pajak
Daerah dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran.
b. Dalam jangka waktu 7 ( tujuh ) hari setelah tanggal surat teguran,
surat peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib pajak daerah
harus melunasi pajak daerah yang terutang.
c. Surat teguran, surat peringatan atau surat lain sejenis dikeluarkan
oleh pejabat yang ditunjuk.
d. Bentuk dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan
penagihan pajak daerah ditetapkan oleh kepala daerah.
3.3.3 Pengertian Pajak
Menurut Supramono dan Theresia,definisi pajak sebagai berikut:
“Iuran yang tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung
dapatditunjukan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran umum.”