• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Aplikasi E-Learning Sebagai Sarana Pendukung Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 14 Garut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun Aplikasi E-Learning Sebagai Sarana Pendukung Kegiatan Belajar Mengajar di SMA Negeri 14 Garut"

Copied!
237
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

YUSRIANI AMALIA

10109302

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)

LAMPIRAN E

(5)
(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... ....i

ABSTRACT ... ....ii

KATA PENGANTAR ... ...iii

DAFTAR ISI ... …v

DAFTAR GAMBAR ... …x

DAFTAR TABEL ... .xiii

DAFTAR SIMBOL ... .xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... .xix

BAB 1 PENDAHULUAN... …1

1.1 Latar Belakang Masalah ... …1

1.2 Rumusan Masalah ... …2

1.3 Maksud dan Tujuan ... …2

1.4 Batasan Masalah…………. ... …3

1.5 Metodologi Penelitian... …4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... …4

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... …5

1.6 Sistematika Penulisan ... …7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... …9

2.1 Tinjauan Sekolah (SMAN 14 Garut) ... …9

2.1.1 Sejarah SMA Negeri 14 Garut ... …9

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 14 Garut ... ..10

2.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut... ..12

2.1.3.1 Deskripsi Jabatan SMA Negeri 14 Garut ... ..13

2.2 Landasan Teori ... ..19

2.2.1 E-Learning ... ..19

2.2.1.1 Pengertian dan Konsep E-Learning ... ..19

2.2.1.2 E-Learning dalam Dunia Pendidikan ... ..22

(7)

vi

2.2.1.4 Keuntungan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan ... ..26

2.2.1.5 Kekurangan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan ... ..26

2.2.2 Internet ... ..27

2.2.3 Teknologi Website (WWW) ... ..29

2.2.4 Domain ... ..30

2.2.5 Universal Resource Locator (URL) ... ..32

2.2.6 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ... ..32

2.2.7 Pengolahan Data ... ..33

2.2.8 Pengertian Sistem ... ..33

2.2.9 Pengertian Informasi ... ..38

2.2.10 Data... ..39

2.2.10.1 Basis Data ... ..40

2.2.10.2 Database Management System (DBMS) ... ..43

2.2.10.3 Bahasa Basis Data ... ..45

2.2.11 Analisis Sistem ... ..46

2.3 Perangkat Lunak Pendukung ... ..49

2.3.1 PHP ... ..49

2.3.2 HTML ... ..51

2.3.3 Cascading Style Sheets (CSS)... ..51

2.3.4 MySQL ... ..52

2.3.5 Macromedia Dreamweaver 8 ... ..54

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... ..55

2.5 Skala Likert ... ..57

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... ..59

3.1 Analisis Sistem ... ..59

3.1.1 Analisis Masalah ... ..59

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... ..60

3.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi... ..61

3.1.2.2 Prosedur Pemberian Tugas ... ..62

(8)

vii

3.1.2.4 Prosedur Pelaksanaan Ujian ... ..67

3.1.3 Aturan Bisnis... ..69

3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... ..70

3.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... ..72

3.1.5.1 Analisis Pengkodean ... ..72

3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Analysis) ... ..74

3.1.5.3 Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis) ... ..75

3.1.5.4 Analisis Pengguna (User Analysis) ... ..76

3.1.5.5 Analisis Jaringan ... ..78

3.1.6 Analisis Pencarian Berdasarkan Isi Konten ... ..79

3.1.7 Analisis Evaluasi Hasil Ujian ... ..80

3.1.8 Analisis E-Learning ... ..81

3.2 Analisis Data ... ..83

3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... ..85

3.3.1 Diagram Konteks ... ..86

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... ..88

3.3.3 Spesifikasi Proses ... 100

3.3.4 Kamus Data ... 119

3.4 Perancangan Sistem ... 130

3.4.1 Perancangan Data ... 130

3.4.1.1 Skema Relasi ... 131

3.4.1.2 Diagram Relasi ... 132

3.4.1.3 Struktur Tabel ... 133

3.4.2 Perancangan Struktur Menu ... 143

3.4.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 143

3.4.2.2 Perancangan Struktur Menu Guru ... 143

3.4.2.3 Perancangan Struktur Menu Siswa... 144

3.4.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 144

3.4.3.1 Perancangan Antarmuka Untuk Pengguna Sebagai Admin ... 145

(9)

viii

3.4.4 Perancangan Pesan ... 177

3.4.5 Jaringan Semantik ... 178

3.4.6 Perancangan Prosedural ... 180

3.4.6.1 Flowchart Login ... 180

3.4.6.2 Flowchart Lupa Password ... 183

3.4.6.3 Flowchart Penambahan Data ... 185

3.4.6.4 Flowchart Pengubahan Data ... 185

3.4.6.5 Flowchart Penghapusan Data ... 186

3.4.6.6 Flowchart Pencarian Data ... 188

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... 189

4.1 Implementasi Sistem ... 189

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 189

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 189

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 190

4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 198

4.2 Pengujian Sistem ... 200

4.2.1 Kasus dan Hasil Pengujian ... 201

4.2.1.1 Pengujian Login ... 202

4.2.1.2 Pengujian Pengolahan Data Pengguna ... 202

4.2.1.3 Pengujian Pengolahan Data Guru ... 203

4.2.1.4 Pengujian Pengolahan Data Siswa ... 203

4.2.1.5 Pengujian Pengolahan Data Kelas ... 204

4.2.1.6 Pengujian Pengolahan Data Pelajaran ... 204

4.2.1.7 Pengujian Pengolahan Tahun Ajaran ... 204

4.2.1.8 Pengujian Pengolahan Data Mengajar ... 205

4.2.1.9 Pengujian Data Materi ... 205

4.2.1.10 Pengujian Data Tugas ... 206

4.2.1.11 Pengujian Data Latihan ... 207

4.2.1.12 Pengujian Data Ujian ... 207

(10)

ix

4.2.1.14 Pengujian Data Forum ... 208

4.2.1.15 Pengujian Lupa Password ... 208

4.2.2 Pengujian Beta ... 209

4.2.2.1 Skenario dan Hasil Pengujian Beta ... 209

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 219

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 221

5.1 Kesimpulan ... 221

5.2 Saran ... 221

(11)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati dan puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT karena tiada kata terindah selain mengucap syukur

kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan ridho-kepada-Nya hingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir yang berjudul “MEMBANGUN

APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEGIATAN

BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 14 GARUT”, penulis ajukan

sebagai syarat kelulusan program strata I Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang dalam

penyusunannya berlandaskan pada teori-teori yang penulis dapatkan selama

mengikuti perkuliahan, melakukan studi literatur dari beberapa buku, dan

observasi secara langsung ke tempat penelitian.

Penulis menyadari penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai

pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak dan ibu tercinta serta kakak dan adik-adikku tersayang yang selalu

memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada

penulis.

2. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T selaku dosen pembimbing Tugas

Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukannya

dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Bapak Drs. H. Undang Sumantri, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 14

Garut yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan

(12)

iv

6. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Program

Studi Teknik Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada

penulis.

7. Seluruh keluarga, sahabat, dan kekasih tercinta yang selalu memberikan

dorongan, semangat, serta kasih sayang yang tak terkira kepada penulis.

8. Rekan-rekan seperjuangan kelas IF-7 angkatan 2009 yang selalu

memberikan motivasi, bantuan doa dan kebersamaan selama masa-masa

perkuliahan.

9. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak

dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan

berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua, terima kasih untuk bantuannya selama

ini, semoga juga dapat menjadi amal ibadah dihadapan-Nya. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih

banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari segi isi

maupun penulisan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua

pihak. Besar harapan penulis semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi

kita semua, khususnya bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas

Komputer Indonesia.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2013

(13)

223

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

[2] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan

Praktisi. Edisi 7. Yogyakarta : Andi.

[3] Effendy Empy , Zhuang Hartono. 2005. E-learning Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: Andi.

[4] Koran, jaya Kumar C. (2002), Aplikasi E-learning dalam Pengajaran dan

pembelajaran di Sekolah Malaysia.

[5] Darin E.Hartley. 2001. Selling E-Learning , American Society for

Training and Development.

[6] Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies

for delivering knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill.

[7] Cisco. 2001. e-learning: Combines Communication, Education,

Information, and Training, http://www.cisco.com.

[8] Wahono, Romi Satria. 2005. Pengantar E-Learning dan

Pengembangannya, Portal www.ilmukomputer.com. Indonesia

[9] Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[10] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika.

(14)

224

[12] Ladjamudin, Al-Bahra Bin, 2005. Konsep Sistem Basis Data dan

Implementasinya. Graha Ilmu: Yogyakarta

[13] Sunan Prihartono, Bimo. 2002. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: Andi.

(15)

1

Latar Belakang Masalah 1.1

SMA Negeri 14 Garut adalah salah satu sekolah menegah atas yang terletak

di Kabupaten Garut. SMA Negeri 14 Garut merupakan Instansi Pemerintah yang

bergerak di bidang pendidikan dibawah naungan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Saat ini SMA Negeri 14 Garut dihadapkan pada perkembangan

teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, sehingga adanya tuntutan

untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini. Oleh karena itu SMA Negeri 14 Garut memiliki misi: “Dengan iman, takwa, berakhlak mulia, berilmu dan mandiri serta dilandasi wawasan

kebangsaan dalam mengembangkan produktivitas SMAN 14 Garut tangguh dalam IPTEK serta bertanggung jawab terhadap lingkungan tahun 2016”.

Sistem pembelajaran di sekolah ini masih menggunakan konsep strategi

pembelajaran ekspositori yang dikenal dengan istilah pembelajaran langsung

(direct instruction) yang artinya semua materi pelajaran disampaikan langsung

oleh guru dan siswa dengan hanya mendengarkan. Sistem pembelajaran yang

sepeerti ini menyebabkan peran guru yang aktif dan siswa cenderung pasif. Oleh

karena itu, banyak orang mengidentikkan konsep strategi pembelajaran ini dengan

ceramah. Kegiatan belajar mengajar di SMAN 14 Garut dilakukan didalam kelas

secara tatap muka dengan alur guru menjelaskan materi kepada siswa secara

langsung dan masih dilakukan secara terus menerus untuk setiap mata pelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara, sekolah ini masih mengalami kesulitan yang

banyak dikeluhkan oleh beberapa guru dan siswa saat ini. Guru kesulitan untuk

mendistribusikan materi tambahan sebagai sarana penunjang belajar bagi siswa

karena terkadang guru tidak bisa hadir di sekolah. Selain itu, guru juga sulit untuk

mengetahui perkembangan kemampuan siswa karena terlalu banyaknya siswa dan

(16)

kendala di sekolah ini adalah komunikasi antara siswa dan guru yang cenderung

pasif karena siswa cenderung malu-malu atau takut dengan guru yang

bersangkutan. Begitu juga dengan guru yang ingin berkomunikasi dengan banyak

siswa dalam satu waktu, tentu saja hal ini sulit dilakukan secara langsung atau

tatap muka karena dapat menyita banyak waktu kegiatan belajar dikelas. Saat ini

kebutuhan para siswa akan soal-soal latihan mengenai pelajaran yang mereka

pelajari dikelas sangatlah besar, khususnya untuk siswa kelas XII yang akan

menghadapi Ujian Nasional, mereka sangat membutuhkan proses latihan soal

yang sangat banyak. Para siswa masih sering mengalami kesulitan dalam

mendapatkan soal-soal latihan yang mereka inginkan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraiakan tersebut SMAN 14 Garut

membutuhkan suatu sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi yang

disebut dengan E-Learning. E-Learning merupakan singkatan dari Electronic

Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan

media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-Learning

merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi

dan komunikasi. Sistem ini dibangun untuk mendukung proses belajar mengajar

dan mewujudkan misi dari sekolah. Sistem ini diharapkan dapat mengelola data

yang dibutuhkan oleh siswa dan guru serta menyediakan media untuk berdiskusi

antara satu dengan yang lainnya dimana semuanya memiliki tujuan untuk

meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dilingkungan sekolah.

Rumusan Masalah 1.2

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

rumusan masalahnya adalah bagaimana membangun aplikasi E-Learning sebagai

sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 14 Garut.

Maksud dan Tujuan 1.3

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas

(17)

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Memudahkan guru untuk memberikan materi tambahan sebagai sarana

penunjang belajar bagi siswa.

2. Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa diluar kegiatan belajar

mengajar dikelas.

3. Memudahkan siswa untuk mendapatkan referensi tambahan sebagai

penunjang belajar dan memudahkan dalam mendapatkan soal-soal latihan.

4. Memudahkan guru untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.

Batasan Masalah 1.4

Batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Perangkat lunak E-Learning ini berbasis web yang dapat diakses melalui

internet.

2. Format file yang didukung untuk upload/download adalah .pdf, .docx, .xls,

.xlsx, .ppt, .pptx, .pdf, .txt, video (.avi, .flv).

3. Data yang diolah dalam sistem ini adalah data guru, data siswa, data materi

pelajaran, data tahun ajaran, data semester, data kelas, data nilai, data tugas,

data soal, data diskusi, data jawaban dan data hasil.

4. Proses yang ada dalam E-Learning ini adalah proses penyediaan materi

pelajaran, proses pemberian tugas siswa, proses pemberian soal latihan

siswa, proses pemberian ujian dan proses analisis evaluasi hasil ujian siswa.

5. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi guru, siswa, materi pelajaran,

nilai, soal, forum dan data hasil ujian.

6. Sistem E-Learning juga menyediakan forum untuk diskusi bagi guru dan

siswa untuk memudahkan dalam komunikasi antara siswa dan guru.

7. Sistem ini mendukung pencarian berdasarkan isi file konten yang berbentuk

teks dan berkestensi .doc atau .docx.

8. Hasil analisis akan berupa report tentang kekurangan siswa dalam materi

(18)

9. Keamanan menggunakan Nomor Induk Siswa (NIS) atau Nomor Induk

Pegawai (NIP) dan NUPTK dengan password sebagai keamanan data user.

10. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis

terstruktur. Alat (tools) yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD),

Entity Relationship Diagram (ERD) dan Flowmap.

11. Software pembangun aplikasi ini menggunakan Macromedia Dreamweaver

8, dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai Database

Management System (DBMS), WAMP sebagai internal server, sedangkan

untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan browser Mozzila Firefox atau

Google Chrome.

Metodologi Penelitian 1.5

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode

penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

yang memberikan gambaran secara obyektif tentang suatu permasalahan yang ada

[1]. Metodologi dalam penelitian deskriptif ini terbagi menjadi dua metode, yaitu

metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

Metode Pengumpulan Data 1.5.1

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek

penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan

untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

data melalui literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan

judul penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala

informasi untuk pembangunan sistem E-Learning guna mengefektifkan dan

mengefisiensikan kegiatan pembelajaran.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian

(19)

digunakan untuk memperoleh gambaran proses kegiatan pembelajaran, sarana dan

prasarana yang mendukung terhadap kelangsungan Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) termasuk yang berbasis teknologi informasi.

3. Interview

Interview adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab

secara langsung yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Interview ditujukan kepada:

a. Kepala Sekolah SMAN 14 Garut untuk memperoleh data tentang program

sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah terutama yang berbasis teknologi

informasi.

b. Wakasek Kurikulum untuk memperoleh informasi tentang efektifitas dan

efisiensi pembelajaran, strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, dan

kreativitas siswa dalam KBM.

c. Koordinator Laboratorium Komputer untuk memperoleh data tentang

kebutuhan program-program berbasis teknologi informasi yang dibutuhkan

oleh SMAN 14 Garut.

d. Beberapa siswa kelas X, XI dan XII untuk memperoleh informasi tentang

kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di

SMAN 14 Garut.

Metode Pembangunan Perangkat Lunak 1.5.2

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

model waterfall seperti pada Gambar 1.1 . Model ini melakukan pendekatan

secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:

1. Communication

Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan

pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah

(20)

tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet yang berkaitan

dengan sistem E-Learning.

2. Planning

Tahap planning akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa

dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pihak SMAN 14

Garut dalam pembuatan sistem E-Learning, termasuk rencana penting yang

akan dilakukan.

3. Modeling

Tahap modeling akan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk

yang mudah dimengerti oleh user. Membuat analisis pemodelan data

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) serta untuk

menggambarkan model prosesnya menggunakan Data Flow Diagram (DFD).

4. Construction

Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa

dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah

yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL

sebagai database server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah

pengkodean selesai maka akan dilakukan testing berupa pengujian blackbox

terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan

kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem.

Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah

jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus

dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakukan

(21)

Gambar 1.1 Model Waterfall [2]

Sistematika Penulisan 1.6

Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan tugas

akhir tentang pembangunan sistem E-Learning menjadi lebih terarah. Oleh karena

itu laporan tugas akhir tentang pembangunan sistem E-Learning disusun bab per

bab dengan susunan sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran untuk membuat system E-Learning

yang meliputi permasalahan yang melatar belakangi dibuatnya sistem E-Learning,

merumuskan masalah-masalah untuk mendukung dibuatnya sistem E-Learning,

maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembuatan sistem, batasan-batasan

untuk memfokuskan pembuatan sistem, metode penelitian untuk pengumpulan

data, metode pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan yang

menjelaskan garis besar dari setiap babnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah, berisi

penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi, tujuan, dan struktur

organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi teori-teori

pendukung yang digunakan untuk membangun E-Learning di SMA Negeri 14

(22)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis

proses pada sistem E-Learning sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur,

yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional, pemodelan data dan analisis sistem.

Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang akan dibangun sesuai

dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang

dilakukan, serta hasil pengujian blackbox dan pengujian beta yang dilakukan di

lingkungan SMA Negeri 14 Garut agar diketahui apakah E-Learning yang

dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak SMA Negeri 14 Garut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan E-Learning dan

saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak SMA Negeri 14 Garut maupun

(23)

9

Tinjauan Sekolah (SMAN 14 Garut) 2.1

Tinjauan sekolah adalah untuk mengetahui keadaan di sekolah diantaranya

adalah sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi sekolah serta visi dan misi

sekolah.

Sejarah SMA Negeri 14 Garut 2.1.1

SMA Negeri 14 Garut yang beralamatkan di Jalan Lapang Trikarya

Sukawening Garut Jawa Barat adalah Sekolah Menengah Atas yang didirikan

pada tanggal 1 Juni tahun 1991. Sekolah ini dibangun diatas tanah bersertifikat

atas nama SMAN 1 Sukawening (nama sebelumnya SMAN 14 Garut). SMAN 14

Garut memiliki nomor statistik 301.02.1120014. Pada tahun 1994 SMAN 14

Garut merupakan sekolah menengah yang orientasi lulusannya untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyiapkan

peserta didik untuk siap memasuki lapangan pekerjaan sesuai kemampuan dan

keahliannya.

Pada tahun pelajaran 2007/2008 SMAN 14 Garut mendapat kepercayaan

dari Departemen Pendidikan Nasional, terpilih diantara 100 SMA di Indonesia

dengan program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL). Program ini

dirancang oleh Bapak Drs. Ahmad Sanusi. Sementara untuk membekali para

siswanya di SMAN 14 Garut diadakan pendidikan keterampilan berupa;

keterampilan Tata Boga, Tata Busana, Bahasa Inggris, Perangkat Keras

(24)

Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 14 Garut 2.1.2

a. Visi

Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan

terhadap keadaan di masa yang akan datang. Visi dari SMA Negeri 14 Garut

adalah sebagai berikut:

“Dengan iman, takwa, berakhlak mulia, berilmu dan mandiri serta dilandasi wawasan kebangsaan dalam mengembangkan produktivitas sman 14

Garut tangguh dalam iptek serta bertanggung jawab terhadap lingkungan tahun

2016”.

b. Misi

Pada dasarnya misi merupakan penjabaran dari visi, yaitu sebagai

pedoman untuk implementasi secara pragmatis dari kebijakan yang akan diambil

dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan program. Dalam proses

mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi SMAN 14 Garut adalah:

1. Meningkatkan keimaman dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, serta

berakhlak mulia.

2. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat

pemberdaayaan iptek, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan

standar nasional dan global.

3. Membangun dan menerapkan infromasi dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif dan inovatif.

4. Mengembangkan dan memanfaatkan potensi daerah dalam bentuk karya

secara produktif dan bertanggung jawab.

5. Mengembangkan potensi sekolah secara optimal dengan melibatkan warga

sekolah dan stakeholder sekolah.

c. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dari SMA Negeri 14 Garut adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan seluruh warga sekolah menjadi insan yang beriman, bertaqwa

(25)

2. Meningkatkan kemampuan peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi dan informasi yang berwawasan nasional dan global.

3. Mengembangkan sikap) peserta didik untuk menggali, menghargai dan

memanfaatkan keunggulan lokal sehingga tercipta karya yang berdaya guna.

4. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan stakeholder untuk

terpenuhinya 8 standar pendidikan nasional.

5. Menjungjung tinggi asas musyawarah dan mufakat dalam menentukan

kebijakan

6. Membentuk lingkungan yang bersih, indah serta asri

7. Meningkatkan kepedulian sosial yang tinggi

8. Meningkatkan perstuan dan kesatuan dalam wadah NKRI

9. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan peserta ke tingkat yang lebih

tinggi

10. Mengembangkan sikap logis, kritis dan inovatis dalam pengambilan

keputusan

11. Mengembangkan ide dan gagasan yang baru untuk kemajuan lembaga

(26)

Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut 2.1.3

Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut Tahun Ajaran 2012/2013 dapat

dilihat pada Gambar 2.1.

Komite Sekolah

Kepala Sekolah

Drs. H. Undang Sumantri, M.Pd. NIP. 131673637

Asep Agus S. S.Pd. NIP. 195908191990011002

Drs. J. Andi K.,M.Pd. NIP196812012005011004.

Wakil Urusan Kurikulum

Drs. Ahmad Sanusi NIP196403151993011005.

Pembantu Wakil Urusan Kesiswaan

Drs. J. Andi K.,M.Pd. NIP196812012005011004.

Pembantu Wakil Urusan Kurikulum

(27)

Deskripsi Jabatan SMA Negeri 14 Garut 2.1.3.1

Deskripsi Jabatan di SMA Negeri 14 Garut adalah sebagai berikut:

1. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah adalah:

a. Educator

1. Bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

2. Mengkoordinasikan, membimbing dan mengarahkan tugas dan

kewajiban guru.

b. Menejer

1. Bertugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan,

mengarahkan, mengkoordinasikan, pengawasan, evaluasi, menentukan

kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur PBM,

mengatur administrasi (ketatausahaan, kesiswaan, ketenagaan, sarana

prasarana dan keuangan).

2. Mengatur organisasi kesiswaan, mengatur hubungan sekolah dengan

masyarakat dan instansi.

c. Administrator

Bertugas dalam bidang administrasi berupa perencanaan, pengarahan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan,

ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan,. laboratorium,

kesenian, bimbingan konseling dan 6K.

d. Supervisor

Bertugas melaksanakan supervisi dalam: PBM, BK, ekstrakurikuler,

ketatausahaan, humas, sarana prasarana dan 6K.

e. Leader

1. Bertugas memimpin, katalisator, sugesti, dan saran menumbuhkan rasa

aman.

2. Sumber semangat, pemberi pengakuan, pemberi penghargaan terhadap

(28)

f. Inovator

1. Kemampuan untuk mencari peluang perubahan.

2. Peka terhadap perubahan internal dan eksternal.

g. Motivator

1. Kemampuan yang dimiliki dalam mengatur lingkungan kerja

(fisik).

2. Kemampuan kerja (nonfisik) dan menerapkan prinsip penghargaan

dan hukuman (sangsi).

3. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum.

Membantu Kepala Sekolah dalam :

a. Menyusun jadwal kegiatan pendidikan.

b. Menyusun pembagian tugas mengajar guru.

c. Menyusun evaluasi belajar.

d. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.

e. Pembinaan administrasi guru.

f. Melaksanakan koordinasi kerja denagn wali kelas, guru, dan BP.

g. Mengkoordinir pelaksanaan MGMP.

h. Mengkoordinasi buku-buku pegangan guru.

i. Mengkoordinasi perpustakaan.

j. Menerapkan kriteria kenaikan dan kelulusan serta menjadwalkan

penerimaan LBHS dan ijazah.

k. Memilih guru dan siswa teladan.

l. Membina lomba akademis.

m. Menjadwalkan pembianaan serta meningkatkan kualitas personal.

n. Membuat laporan kegiatan secara berkala

4. Fungsi dan Tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

a. Menyusun jadwal pelajaran.

b. Mempersiapkan perangkat administrasi guru.

c. Mendata kebutuhan buku pegangan guru.

d. Menganalisa target dan daya serap kurikulum.

(29)

f. Menginventarisir dokumen kurikulum

g. Membantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

5. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

Membantu kepala sekolah dalam:

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan.

b. Melaksanakan bimbingan siswa dalam organisasi dan prestasi.

c. Membina 6K dan memilih calon siswa teladan.

d. Pengurusan penerimaan calon siswa.

e. Mutasi siswa.

f. Mengatur pembagian kelas.

g. Ekstrakurikuler

h. Membuat laporan kesiswaan secara berkala.

6. Fungsi dan Tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

a. Mengecek pelaksanaan tata tertib sekolah.

b. Mengecek absensi siswa dan penyelesaiannya.

c. Koordinator kegiatan ekstrakurikuler

d. Mengkoordinir pelaksanaan upacara bendera dan upacara lainnya

e. Membantu wakil kepala sekolah urusan kesiswaan

7. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Saran Prasarana

Membantu kepala sekolah dalam:

a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana serta pendayagunaannya.

b. Mengelola biaya alat-alat.

c. Menginventarisir barang dan kekayaan sekolah.

d. Memelihara barang secara preventif serta menyusun laporan secara

berkala.

8. Fungsi dan tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana

a. Mengawasi, memelihara dan mengatur keindahan atau kebersihan

sekolah.

b. Membuat daftar inventaris ruangan sekolah, laboratorium, dan

(30)

c. Menyusun daftar dan mempersiapkan barang-barang yang akan dihapus.

d. Menyelenggarakan rencana perbaikan dan pemeliaharan sekolah dan alat

baku pendidikan.

e. Membantu wakil kepala sekolah urusan sarana.

9. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas

Membantu kepala sekolah dalam:

a. Menyusun, mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik sekolah

dengan orang tua, komite sekolah, dan instansi lain.

b. Membina keharmonisan sesama warga.

c. Menyelenggarakan rapat dinas dan piket harian.

d. Mengatur pelaksanaan kegiatan upacara bendera, dan upacara hari-hari

besar.

e. Koordinator surat menyurat dan menyusun laporan.

10. Fungsi dan Tugas Guru

a. Membuat program pengajaran.

b. Melaksanakan KBM, penilaian, analisis soal, perbaikan dan mendata

daftar hadir siswa.

c. Membuat alat peraga, karya seni.

d. Mengembangkan dan memasyarakatkan kurikulum serta mengembangkan

bidangnya.

e. Mencatat kemajuan prestasi siswa, daftar hadir siswa, serta mengatur

kebersihan ruangan juga menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

dirinya.

f. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas dalam menangani masalah

(31)

11. Fungsi dan Tugas Wali Kelas

a. Mengelola kelas, administrasi kelas, denah tempat duduk, papan absen

siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi kelas, buku

kegiatan pembelajaran, tata tertib kelas.

b. Menyusun statistik bulanan siswa.

c. Mencatat kasus siswa binaannya, mutasi siswa, hasil penilaian, dan

mengisi serta membagi buku Laporan Hasil Belajar Siswa.

d. Anggota bimbingan dan penyuluhan bagi kelasnya.

e. Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun.

f. Pencatatan jumlah kehadiran siswa baik mingguan/bulanan.

g. Meneliti absen siswa dan agenda kelas.

h. Menyusun alamat siswa bagi kelasnya masing-masing.

i. Membimbing pelaksanaan 5K bagi kelasnya.

j. Mengisi buku leger dan LHBS.

k. Membagikan LHBS, mengumpulkan dan mengamankan.

l. Mengadakan komunikasi dengan ornag tua siswa.

m. Membantu kelancaran pembayaran keuangan.

n. Pembina belajar kelompok siswa.

o. Mengadakan koordinasi dengan guru, BP dan urusan kesiswaaan dalam

mengatasi masalah siswa.

p. Pembuatan catatan khusus trentang siswa.

12. Fungsi dan Tugas Koordinator MGMP

a. Menyusun program pengembangan mata pelajaran sejenis.

b. Koordinator kegiatan mata pelajaran sejenis dan membimbing guru dalam

proses PBM serta membagi tugas mengajar mata pelajaran sejenis.

13. Fungsi dan Tugas Guru Bimbingan dan Konseling

a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling.

b. Memberikan layanan dan bimbingan pada siswa serta memberikan

(32)

c. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru, uirusan kesiswaan dan

orang tua/wali siswa dalam mengatasi masalah siswa.

d. Memberikan layanan kepada lulusan dalam memberikan gambaran untuk

melanjutkan sekolah.

e. Membuat statistik, analisis dan penilaian hasil konseling.

f. Mengikuri kegiatan MGMP.

g. Membantu bidang kesiswaan dalam pengaturan siswa dalam penempatan

kelas.

h. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

14. Fungsi dan Tugas Pustakawan Sekolah

a. Menyusun perencanaan pengadaaan buku, pelayanan perpustakaan dan

pengembangan perpustakaan.

b. Memelihara dan menginventarisir kekayaan perpustakaan serta menyusun

tata tertib perpustakaan.

c. Pengurusan pelayanan perpustakaan.

d. Perencanaan pengembangan perpustakaan.

e. Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka.

f. Pengadministrasian perpustakaan.

g. Penyusunan laporan bulanan.

15. Fungsi dan Tugas Laboratorium

a. Menyusun program penggunaan program labor.

b. Merencanakan pengadaan alat dan mengatur penyimpanan serta

pemeliharaan alat laboratorium.

c. Menginventarisir dan mengadministrasikan alat labor serta menyusun

laporan kegiatan.

d. Pemeliharaan alat-alat praktek.

e. Merencanakan kegiatan pratek.

f. Perencanaan kebutuhan alat-alat praktek.

g. Pengkoordinasian alat-alat praktek.

h. Pengawasan pelaksanaan praktek.

(33)

j. Penyusunan laporan kegiatan praktikum.

16. Fungsi dan Tugas Kasubag TU

a. Menyusun program tat usaha dan mengurus administrasi ketenagaan.

b. membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha serta menyusun

administrasi kelengkapan sekolah.

c. Menyajikan data statistik sekolah dan mengkoordinasikan serta

melaksanakan 6K.

17. Fungsi dan Tugas Guru Piket

a. Mengawasi kedatangan siswa pada awal pelajaran.

b. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kultum.

c. Mendata kehadiran guru pada hari yang bersangkutan.

d. Menginventarisis tugas guru yang berhalangan hadir.

e. Invaler kelas kosong.

f. Mendata dan menginventarisir kehadiran siswa.

g. Menerima tamu.

Landasan Teori 2.2

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk

menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai

dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan,

serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut

bukan sekedar pendapat dari pengarang saja, melainkan teori yang sudah teruji

kebenarannya.

E-Learning 2.2.1

Pengertian dan Konsep E-Learning

2.2.1.1

Pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran perlu di galakkan

sebagai salah satu inovasi baru dalam penggunaan media pembelajaran dan

sumber belajar. Berbagai bentuk aplikasi dan fasilitas yang tersedia di internet

dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kualitas dan mutu

(34)

ditinjau dari aspek penggunaan media. Salah satu di antaranya adalah

pembelajaran dengan E-Learning. Belajar dengan E-Learning sesungguhnya juga

merupakan salah satu bentuk penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi

informasi atau internet.

Hal ini berarti bahwa dengan E-Learning akan menjadi salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas hasil belajar siswa. Disamping

keuntungan dari aspek media pembelajaran, penggunaan E-Learning juga dapat

sekaligus manambah kuantitas interaksi kegiatan pembelajaran antara guru dan

siswa, karena tidak terbatasi oleh jadwal waktu yang ketat. E-Learning Ilmu

pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat menyediakan

interaksi jarak jauh secara non formal untuk melakukan kegiatan pembelajaran

dengan melakukan kegiatan di ataranya memperoleh materi pembelajaran,

sumber belajar, panduan atau bimbingan ataupun tutorial secara bertahap.

E-Learning atau electornic learning adalah pembelajaran yang

dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran

dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran [3]. Beberapa

definisi E-Learning dapat dikemukakan di antaranya adalah:

1. E-Learning sebagai pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik

(LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi,

atau bimbingan [4].

2. E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,

Intranet atau media jaringan komputer lain [5].

Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa pembelajaran

dengan E-Learning disamping memanfaatkan fasilitas internet, juga

menggunakan perangkat keras seperti komputer atau laptop, jaringan Network

yang dapat menghubungkan antara siswa dan guru. Hubungan yang terbangun ini

adalah hubungan atau interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dari definisi

itu pula dapat dipahami makna dari Pembelajaran dengan E-Learning

(35)

terutama adalah koneksi internet. Sehingga E-Learning tidak dapat dipisahkan

dari penggunaan internet dalam pembelajaran.

Secara lebih rinci, tiga kriteria dasar yang ada dalam E-Learning[6], yaitu:

a. E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara

cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing

pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam

E-Learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolute.

b. E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan

menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell

Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bias

menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa dikolongkan sebagai

E-Learning.

c. E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi

pembelajaran yang menggungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.

Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai dasar dari E-Learning adalah

pemanfaatan teknologi internet. Jadi E-Learning merupakan bentuk pembelajaran

konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet.

Oleh karena itu E-Learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh

dan juga sistem pendidikan konvensional.

Dalam pendidikan konvensional fungsi E-Learning bukan untuk

mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal

ini, beberapa filosofi E-Learning dijelaskan sebagai berikut[7]:

a. E-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,

pelatihan secara online.

b. E-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai

belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku

teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab

(36)

c. E-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam

kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten

dan pengembangan teknologi pendidikan.

d. Kapasitas siswa sangat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara

penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai

dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada

gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa E-Learning

merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan

transfer ilmu pengetahuan,bukan hanya meliputi online learning, virtual learning,

web-based learning melainkan juga termasuk di dalamnya pembelajaran yang

menggunakan teknologi komputer baik secara online maupun offline.

E-Learning dalam Dunia Pendidikan

2.2.1.2

Didunia pendidikan dan pelatihan sekarang banyak sekali praktik yang

disebut E-Learning. Sampai saat ini, pemakaian kata E-Learning sering

digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau

internet.

Banyak pula penggunaan terminologi yang memiliki arti hampir sama

dengan E-Learning. Web-based learning, online learning, computer-aided

instruction, dan lain sebagainya adalah terminologi yang sering digunakan untuk

menggantikan E-Learning. Terminologi E-Learning sendiri dapat mengacu pada

semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi

informasi. Karena ada bermacam penggunaan E-Learning saat ini, maka ada

pembagian atau pembedaan E-Learning. Pada dasarnya, E-Learning mempunyai

dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous.

1. Synchronous Learning

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous learning

adalah tipe pembelajaran, dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang

sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut

(37)

internet maupun intranet. Synchronous learning mengharuskan guru dan murid

mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide

presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui

hubungan internet. Jadi, synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang

kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh

dunia danterhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous learning

dinamakan virtual classroom.

2. Asynchronous Learning

Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar

memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia E-Learning karena memberikan keuntungan

lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan

dimanapun. Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer

manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh

karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat.

Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif,

maupun latihan atau tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pembelajaran asynchronous learning yang terpimpin,

dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan

mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan

tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat email. Peserta dapat

berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board. Beberapa

pengertian E-Learning tersebut memberikan pemahaman bahwa E-Learning Ilmu

pendidikan adalah:

a) E-Learning sebagai Pembelajaran jarak jauh yang berarti bahwa E-Learning

Ilmu pendidikan memungkinkan pebelajar melakukan aktivitas belajar tanpa

(38)

kegiatan interaksi pembelajaran secara on-line dalam bentuk real-time off-line

dan mengakses arsip.

b) E-Learning sebagai Pembelajaran dengan bantuan perangkat komputer yang

berarti bahwa E-Learning Ilmu pendidikan dilakukan dengan menggunakan

atau memanfaatkan media komputer yang dilengkapi dengan perangkat

multimedia, koneksi Internet ataupun Intranet lokal.

c) E-Learning sebagai Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa

E-Learning Ilmu pendidikan dalam pembelajarannya dapat dilakukan secara

formal ataupun informal misalnya dengan pembelajaran tetap memiliki

kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang sama dengan pembelajaran

non E-Learning akan tetapi memanfaatkan fasilits online. Sementara untuk

pembelajaran informalnya melalui interaksi yang lebih sederhana, seperti

sarana mailing list, e-newsletter atau website.

Terdapat beberapa perbedaan dari kedua model/ tipe pembelajaran

E-Learning yang telah dipaparkan sebelumnya, perbedaan-perbedaan tersebut

disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbedaan Synchronous Learning dan Asynchronous Learning

Tipe E-Learning Fitur Contoh

Synchronous Learning

a. Real-time

b. Secara umum bersifat terjadwal c. Kolektif dan dapat berupa

pembelajaran kolaboratif d. Menyajikan pembelajaran secara

simultan baik terhadap siswa maupun guru

a. Chat online

b. Audio conference

c. Video conference

d. Web conference

Asynchronous Learning

a. Akses maupun interaksi tidak selalu berlangsung terus menerus

b. Individual, mandiri, namun terkadang dapat bersifat kolaboratif

c. Dapat dilakukan setiap saat

a. Email

b. Forum diskusi c. CD/ DVD

d. Web based learning

e. Computer based learning

Sementara itu, dari sisi materi pembelajaran E-Learning yang ada saat ini

(39)

1. E-Learning tutorial, baik berupa teks maupun video.

Contohnya adalah learningelectric.com yang merupakan E-Learning berisi

tutorial kemampuan dasar komputer seperti word, excel dan lain-lain.

2. E-Learning latihan (exercise)

Jenis E-Learning ini menampilkan soal-soal latihan suatu materi, untuk

kemudian dikerjakan oleh user secara online sehingga user dapat langsung

mengetahui tingkat kemampuan terhadap materi tersebut. Contohnya adalah

English-test.net yang berisi latihan-latihan TOEFL.

3. E-Learning simulasi

Pada jenis ini digunakan simulasi untuk menggambarkan suatu proses atau

kejadian. Contohnya adalah falstad.com yang berisi simulasi-simulasi untuk

memvisualkan berbagai macam konsep pada bidang matematika, fisika dan

teknik.

4. Game E-Learning

Pada jenis ini game digunakan sebagai media penyimpan materi. Penggunaan

game ini dapat sebagai tutorial, exercise, simulasi maupun sebagai

permainan.

Infrastruktur Pembelajaran dengan E-Learning Ilmu Pendidikan

2.2.1.3

Secara rinci perangkat infrastruktur E-Learning diuraikan sebagai

berikut[8]:

1. Sistem dan Aplikasi E-Learning Ilmu pendidikan: Sistem perangkat lunak

E-Learning adalah sistem yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar

konvensional. Virtualisasi ini seperti Bagaimana manajemen kelas, pembuatan

materi atau konten, forum diskusi, Group Diskusi, sistem penilaian, sistem

ujian online dan beberapa fitur yang berkaitan dengan manajemen belajar

seperti penyetoran tugas dan akses tentang informasi tugas yang diterima

termasuk nilai yang diperoleh.

2. Konten Learning Ilmu pendidikan: Konten dan bahan ajar yang ada pada

(40)

sistem yang memuat Konten dan bahan ajar dalam bentuk Multimedia-based

Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content

(konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa), yang tersimpan

dalam arcives web.

Keuntungan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan

2.2.1.4

Sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh, elearning memiliki beberapa

keuntungan yang dapat dirasakan di antaranya adalah:

1. Pembelajar dapat memperoleh bahan belajar atau materi serta soal-soal yang

harus diselesaikan.

2. Pembelajar dapat mengakses dan mengetahui informasi hasil pekerjaan atau

nilai yang diperoleh dari setiap tes yang diselesaikan.

3. Pembelajar dapat belajar dari komputer pribadi dengan memanfaatkan

koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet.

4. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia

mengakses pelajaran.

5. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi dan berinteraksi dalam

kegiatan pembelajaran tidak terbatas dengan kapasitas kelas.

6. Pebelajar dapat melakukan interaksi secara berkelompok melalui Group yang

dapat dibuatsendiri oleh para pebelajar berdasarkan tema atau materi

pelajaran.

7. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar

dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

Kekurangan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan

2.2.1.5

Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan pembelajaran

E-Learning antara lain:

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu

sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values

(41)

akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek

bisnis/komersial.

2. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

3. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang

menggunakan Information, Communication and Technology (ICT). Tidak

semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan

masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).

4. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang

internet.

5. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Terlepas dari semua itu, pemanfaatan E-Learning sudah seharusnya mulai

dirintis atau diterapkan mengingat kondisi sekarang, di mana siswa atau

mahasiswa sudah dengan mudah mengakses informasi internet. Menjadi tanggung

jawab seluruh penanggungjawab pendidikan agar dapat secara bersama-sama

mewujudkan model pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran

E-Learning untuk mendukung siswa memperoleh sumber dan materi. Perlu

dipahami bahwa E-Learning adalah salah satu bentuk pendekatan dan

pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa atau

belajar untuk melakukan interaksi edukatif secara terus menerus sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat

dicapai.

Internet 2.2.2

Internet awalnya merupakan suatu rencana dari Departemen Pertahanan

Amerika Serikat (US Department of Defense) pada sekitar tahun 60’an. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Projects

Agency Network). Proyek ini telah berhasil menghubungkan 4 komputer di lokasi

Universitas yang berbeda yaitu UCLA, Standford, UC Santa Barbara dan

(42)

perkembangan komputer pada saat itu. Sebagai gambarannya pada tahun 1977,

ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100 mainframe komputer dan sekitar

tahun 1988 terdapat 4 juta host jaringan yang terhubung pada jaringan ini.

Jumlah sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui dengan

pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan suatu

jaringan ini semakin lama semakin besar.Karena perkembangannya sangat pesat,

jaringan komputer ini tidak dapat lagi disebut sebagai ARPANET karena semakin

banyak komputer dan jaringan-jarinagn regional yang terhubung. Konsep ini yang

kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep Internetworking. Oleh karena

itu istilah Internet menjadi semakin populer, dan orang menyebut jaringan besar

komputer tersebut dengan istilah Internet.

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking)

adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan

komputer lokal dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar

komputer yang terhubung ke jaringan tersebut [9]. Ada juga yang mengatakan,

bahwa internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan

komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia. Setiap

komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung, ke

beberapa jalur utama yang disebut dengan internet backbone dan dibedakan satu

dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa disebut dengan

alamat IP 32 bit.

Internet merupakan koneksi berbagai macam jaringan komputer dengan

berbagai jenis hardware dan teknologi yang berbeda. Komunikasi yang dibangun

pada jaringan internet menggunakan mekanisme tertentu yang disebut dengan

protocol. Protocol yang digunakan untuk menjalankan komunikasi antar jaringan

komputer pada internet ini adalah Transmission Control Protocol / Internet

Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan protokol yang sama yaitu TCP/IP,

perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP pada

awal perkembangannya digunakan oleh Defense Advanced Research Project

Agency (DARPA) untuk membangun jaringan untuk keperluan militer. Nama

(43)

Protocol (IP) dan protokol pada layer transfort yaitu Transmission Control

Protocol (TCP). Dengan mengacu pada nama ini, TCP/IP internet kemudian

sering disebut sebagai Internet.

Teknologi Website (WWW)

2.2.3

World Wide Web (www) merupakan suatu sistem penyedia informasi

dengan skala yang besar yang mengelola informasi tersebut secara terdistribusi

dalam internet dengan menggunakan teknologi hypermedia. WWW mempunyai

karakteristik :

a. Dukungan interface yang terintegrasi

WWW menyediakan suatu interface yang terintegrasi terhadap protokol,

format data, sistem pengalamatan, dan lain-lain sehingga berbagai macam

layanan dan basis data yang ada di internet dapat diakses secara langsung.

b. Kemudahan pada sisi pengguna

WWW mendukung secara transparan sebagian besar aplikasi-aplikasi yang

terdapat di internet seperti layanan telnet, gopher, anonymous ftp, finger, dan

lain – lain. Kombinasi layanan ini memberikan user interface yang terintegrasidengan aplikasi – aplikasi internet yang lain.

c. Kemudahan dalam perkembangan

Kapabilitas server WWW dapat dikembangkan secara mudah dengan

menggunakan standar PHP antara server WWW dengan alplikasi yang lain.

Program PHP juga memungkinkan perubahan informasi secara dinamis yang

dapat diperoleh secara real time.

d. Tidak tergantung pada flatform tertentu

WWW memungkinkan seseorang dapat membangun server WWW di

berbagai sistem yang berlainan dan memberikan informasi dalam bentuk

hypermedia. WWW tidak didesain untuk mendukung sistem tertentu.

WWW menggunakan model client server. WWW juga menggunakan

ekspresi informasi, transfer informasi, metode penamaan informasi yang standar

sehingga dapat memproses dan mentransfer informasi secara terdistribusi yang

(44)

Informasi yang terdistribusi disimpan di dalam server WWW dan user

mengakses informasi tersebut menggunakan suatu software yang disebut dengan

browser. Server menyimpan informasi di dalam file-file terstruktur menggunakan

Hypertext Markup Language (HTML). Hypertext merupakan kumpulan teks-teks

yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hypermedia serupa dengan hypertext,

hanya saja media yang digunakan bukan hanya teks akan tetapi meliputi juga

audio, image, dan video.

WWW menggunakan standar untuk mencapai konsistensi dalam

menghasilkan dan melakukan transfer informasi. WWW menggunakan HTML

sebagai standar produksi informasi dengan menggunakan Hypertext Transfer

Protocol (HTTP) sebagai standar transfer informasi. WWW menggunakan standar

penamaan yang disebut dengan Universal Resource Locator (URL) untuk

mendukung penyediaan informasi secara universal dalam server yang

terdistribusi.

Domain 2.2.4

Agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet ini dapat

saling berkomunikasi satu dengan lainnya diperlukan suatu tata cara pengalamatan

pada jaringan komputer internet ini, yang sistemnya hampir sama dengan tata cara

pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai nomor telepon

yang unik. Dengan konsep dari protokol TCP/IP, setiap komputer yang terhubung pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus mempunyai suatu alamat yang unik (tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal sebagai Internet Protocol Number (IP

Number / IP Address), sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal

dibagi menjadi 4 bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep

baru yang memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer. Host

adalah suatu komputer yang terhubung dengan jaringan yang dalam hal ini adalah

Internet. Komputer ini dapat memberikan fasilitas layanan kepada jaringan yang

terhubung kepadanya.

Tata cara penamaan suatu host yang dikenal dengan istilah domain, yang

(45)

Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama

subdomain.Penentuan nomor IP Address dan nama domain tidak dapat dilakukan

secara sembarang , permohonan harus diajukan kepada Internet Network

Information Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola Internet melainkan

megelola pemakaian alamat IP dan nama domain.

Beberapa nama domain yang ada di Internet:

com, co : digunakan untuk badan komersial.

Contoh : yahoo.com, rcti.co.id

edu, ac : digunakan untuk lembaga pendidikan

contoh : ucla.edu, gunadarma.ac.id

gov, go : digunakan untuk lembaga pemerintahan

contoh : fbi.gov, bppt.go.id

net : untuk gateway jaringan, ISP

contoh : ibm.net

mil : digunakan untuk militer

contoh : af.mil

org, or : digunakan utuk organisasi

contoh : scout.org, asean.or.id

Karena saat ini jaringan Internet sudah mencakup banyak sekali negara,

maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host Internet ini, maka dibuat

hirarki nama domain negara.

Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:

id : Indonesia

au : Australia

ca : Canada

fr : France

my : Malaysia

sg : Singapura

(46)

Universal Resource Locator (URL) 2.2.5

URL digunakan untuk menentukan lokasi dari informasi terdistribusi pada

suatu server WWW. User dapat mengakses informasi yang tersimpan di suatu

server dengan menentukan lokasi server sesuai dengan ekspresi URL. Ekspresi

URL mempunyai bentuk sebagai berikut :

Protocol ://Alamat Internet [: nomor port]/[directory]/[nama file]

Pada bagian protokol pada URL tersebut adalah protokol transfer data

yang dapat berupa http, ftp, gopher, mailto, news, telnet, dan lain-lain.

Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

2.2.6

HTTP merupakan sebuah protokol yang didesain untuk men-trasfer

informasi dalam bentuk hypermedia antara server dengan sebuah client. HTTP

juga men-transfer data suatu informasi melalui header-nya. Header HTTP ini

merupakan bentuk pengembangan dari Multipurpose Internet Mail Extentions

(MIMEs). Pengembangan ini memungkinkan HTTP untuk ment-ransfer informasi

dalam bentuk biner dan informasi dalam bentuk yang tidak standar yang berhasil

dinegosiasi antara server dan client. Secara umum, delay akan terjadi pada saat

melakukan suatu negosiasi sebelum proses transfer data. Karena lama dari delay

yang disebabkan oleh overhead akan menjadi relative lebih besar pada transfer

data yang sebetulnya singkat.

HTTP merupakan protokol yang sederhana yang didesain untuk mereduksi

delay. HTTP merupakan protokol yang bersifat stateless, sehingga server akan

memproses setiap request dari user secara terpisah dari request yang lain,

independen terhadap request yang sebelumnya. HTTP menggunakan 8 bit untuk

mentransfer semua tipe data yang mungkin. Mekanisme yang terjadi pada HTTP

bila suatu client menginginkan layanan dari server dibagi dalam 4 langkah, yaitu :

1. Connection Setup

Client mengakses sebuah server dengan menggunakan internet address dan

(47)

2. Request

Client mengirimkan message berupa informasi dari metode transaksi dan

kapabilitas client.

3. Response

Server mengirimkan response kepada client sesudah client itu menyelesaikan

request-nya. Response message meliputi informasi dari transaksi dan data

yang diminta.

4. Connection Release

Client mengakhiri koneksi ke server.

Pengolahan Data 2.2.7

Pengolahan data merupakan segala macam pengolahan terhadap data atau

kombinasi dari berbagai macam pengolahan data untuk menghasilkan sebuah

informasi yang diharapkan.

Pengolahan data jika ditinjau dari aplikasinya merupakan satu kesatuan

yang saling berhubungan satu sama lain yang terdiri dari perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), pemakai atau tenaga pelaksana

(brainware). Data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu pengolahan

data untuk dijadikan sebuah informasi yang berguna. Aliran pemrosesan data

menjadi informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Aliran Pemrosesan Data menjadi Informasi

Pengertian Sistem 2.2.8

Definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau

elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk

keseluruhan yang kompleks. Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem

Gambar

Gambar 2.3 Karakteristik Sistem
Gambar 2.4 Macromedia Dreamweaver 8
Gambar 3.1 Flowmap Pemberian Materi
Gambar 3.2 Flowmap Pemberian Tugas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ini adalah suatu ekspresi atau pengungkapan dari bukti adanya pencapaian pengetahuan „irfani, atau aktualisasi pengalaman mistik yang diungkapkan kepada orang

Sehubungan dengan proses Prakualifikasi yang akan dilakukan, Penyedia Barang/Jasa diminta mempersiapkan dan menyampaikan dokumen- dokumen kualifikasi yang dipersyaratkan

Setelah ditetapkannya kebijakan tax amnesty pada 1 Juli hingga akhir Agustus 2016, pergerakan dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian menguat yang tercermin

Adapun indikator dan nilai SPM serta batas waktu pencapaian SPM bidang lingkungan hidup secara nasional untuk tiga jenis pelayanan dasar yang telah ditetapkan dalam Peraturan

Oleh karena itu jika seseorang tidak mendapat air atau dia sakit sehingga tidak bisa menggunakan air untuk wudlu, maka dia menggunakan khuf walaupun dia tidak

• Sebagian besar dari bobot dan skor variabel berbobot positif masih rendah dengan rata-rata nilai antara 3 – 4, yang berarti bahwa tingkat kesadaran manajemen terhadap

ALIF ILHAMSYAH SMA

Oleh karena itu, dapat diduga bahwa Brand Perceived Quality memediasi sebagian hubungan kausal penilaian perseptif harga & kualitas produk (kinerja, feature,