SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
YUSRIANI AMALIA
10109302
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
LAMPIRAN E
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ....i
ABSTRACT ... ....ii
KATA PENGANTAR ... ...iii
DAFTAR ISI ... …v
DAFTAR GAMBAR ... …x
DAFTAR TABEL ... .xiii
DAFTAR SIMBOL ... .xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... .xix
BAB 1 PENDAHULUAN... …1
1.1 Latar Belakang Masalah ... …1
1.2 Rumusan Masalah ... …2
1.3 Maksud dan Tujuan ... …2
1.4 Batasan Masalah…………. ... …3
1.5 Metodologi Penelitian... …4
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... …4
1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak ... …5
1.6 Sistematika Penulisan ... …7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... …9
2.1 Tinjauan Sekolah (SMAN 14 Garut) ... …9
2.1.1 Sejarah SMA Negeri 14 Garut ... …9
2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 14 Garut ... ..10
2.1.3 Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut... ..12
2.1.3.1 Deskripsi Jabatan SMA Negeri 14 Garut ... ..13
2.2 Landasan Teori ... ..19
2.2.1 E-Learning ... ..19
2.2.1.1 Pengertian dan Konsep E-Learning ... ..19
2.2.1.2 E-Learning dalam Dunia Pendidikan ... ..22
vi
2.2.1.4 Keuntungan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan ... ..26
2.2.1.5 Kekurangan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan ... ..26
2.2.2 Internet ... ..27
2.2.3 Teknologi Website (WWW) ... ..29
2.2.4 Domain ... ..30
2.2.5 Universal Resource Locator (URL) ... ..32
2.2.6 Hypertext Transfer Protocol (HTTP) ... ..32
2.2.7 Pengolahan Data ... ..33
2.2.8 Pengertian Sistem ... ..33
2.2.9 Pengertian Informasi ... ..38
2.2.10 Data... ..39
2.2.10.1 Basis Data ... ..40
2.2.10.2 Database Management System (DBMS) ... ..43
2.2.10.3 Bahasa Basis Data ... ..45
2.2.11 Analisis Sistem ... ..46
2.3 Perangkat Lunak Pendukung ... ..49
2.3.1 PHP ... ..49
2.3.2 HTML ... ..51
2.3.3 Cascading Style Sheets (CSS)... ..51
2.3.4 MySQL ... ..52
2.3.5 Macromedia Dreamweaver 8 ... ..54
2.4 Teknik Pengumpulan Data ... ..55
2.5 Skala Likert ... ..57
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... ..59
3.1 Analisis Sistem ... ..59
3.1.1 Analisis Masalah ... ..59
3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... ..60
3.1.2.1 Prosedur Pemberian Materi... ..61
3.1.2.2 Prosedur Pemberian Tugas ... ..62
vii
3.1.2.4 Prosedur Pelaksanaan Ujian ... ..67
3.1.3 Aturan Bisnis... ..69
3.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... ..70
3.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... ..72
3.1.5.1 Analisis Pengkodean ... ..72
3.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Analysis) ... ..74
3.1.5.3 Analisis Perangkat Keras (Hardware Analysis) ... ..75
3.1.5.4 Analisis Pengguna (User Analysis) ... ..76
3.1.5.5 Analisis Jaringan ... ..78
3.1.6 Analisis Pencarian Berdasarkan Isi Konten ... ..79
3.1.7 Analisis Evaluasi Hasil Ujian ... ..80
3.1.8 Analisis E-Learning ... ..81
3.2 Analisis Data ... ..83
3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional ... ..85
3.3.1 Diagram Konteks ... ..86
3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... ..88
3.3.3 Spesifikasi Proses ... 100
3.3.4 Kamus Data ... 119
3.4 Perancangan Sistem ... 130
3.4.1 Perancangan Data ... 130
3.4.1.1 Skema Relasi ... 131
3.4.1.2 Diagram Relasi ... 132
3.4.1.3 Struktur Tabel ... 133
3.4.2 Perancangan Struktur Menu ... 143
3.4.2.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 143
3.4.2.2 Perancangan Struktur Menu Guru ... 143
3.4.2.3 Perancangan Struktur Menu Siswa... 144
3.4.3 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 144
3.4.3.1 Perancangan Antarmuka Untuk Pengguna Sebagai Admin ... 145
viii
3.4.4 Perancangan Pesan ... 177
3.4.5 Jaringan Semantik ... 178
3.4.6 Perancangan Prosedural ... 180
3.4.6.1 Flowchart Login ... 180
3.4.6.2 Flowchart Lupa Password ... 183
3.4.6.3 Flowchart Penambahan Data ... 185
3.4.6.4 Flowchart Pengubahan Data ... 185
3.4.6.5 Flowchart Penghapusan Data ... 186
3.4.6.6 Flowchart Pencarian Data ... 188
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... 189
4.1 Implementasi Sistem ... 189
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 189
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 189
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 190
4.1.4 Implementasi Antarmuka ... 198
4.2 Pengujian Sistem ... 200
4.2.1 Kasus dan Hasil Pengujian ... 201
4.2.1.1 Pengujian Login ... 202
4.2.1.2 Pengujian Pengolahan Data Pengguna ... 202
4.2.1.3 Pengujian Pengolahan Data Guru ... 203
4.2.1.4 Pengujian Pengolahan Data Siswa ... 203
4.2.1.5 Pengujian Pengolahan Data Kelas ... 204
4.2.1.6 Pengujian Pengolahan Data Pelajaran ... 204
4.2.1.7 Pengujian Pengolahan Tahun Ajaran ... 204
4.2.1.8 Pengujian Pengolahan Data Mengajar ... 205
4.2.1.9 Pengujian Data Materi ... 205
4.2.1.10 Pengujian Data Tugas ... 206
4.2.1.11 Pengujian Data Latihan ... 207
4.2.1.12 Pengujian Data Ujian ... 207
ix
4.2.1.14 Pengujian Data Forum ... 208
4.2.1.15 Pengujian Lupa Password ... 208
4.2.2 Pengujian Beta ... 209
4.2.2.1 Skenario dan Hasil Pengujian Beta ... 209
4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 219
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 221
5.1 Kesimpulan ... 221
5.2 Saran ... 221
iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan segala kerendahan hati dan puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT karena tiada kata terindah selain mengucap syukur
kepada-Nya yang telah memberikan rahmat dan ridho-kepada-Nya hingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir yang berjudul “MEMBANGUN
APLIKASI E-LEARNING SEBAGAI SARANA PENDUKUNG KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 14 GARUT”, penulis ajukan
sebagai syarat kelulusan program strata I Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia yang dalam
penyusunannya berlandaskan pada teori-teori yang penulis dapatkan selama
mengikuti perkuliahan, melakukan studi literatur dari beberapa buku, dan
observasi secara langsung ke tempat penelitian.
Penulis menyadari penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari berbagai
pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kesempatan ini, dengan tulus penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak dan ibu tercinta serta kakak dan adik-adikku tersayang yang selalu
memberikan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terkira kepada
penulis.
2. Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T selaku dosen pembimbing Tugas
Akhir yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukannya
dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. H. Undang Sumantri, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 14
Garut yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan
iv
6. Seluruh dosen beserta civitas Universitas Komputer Indonesia Program
Studi Teknik Informatika yang telah banyak membekali ilmu kepada
penulis.
7. Seluruh keluarga, sahabat, dan kekasih tercinta yang selalu memberikan
dorongan, semangat, serta kasih sayang yang tak terkira kepada penulis.
8. Rekan-rekan seperjuangan kelas IF-7 angkatan 2009 yang selalu
memberikan motivasi, bantuan doa dan kebersamaan selama masa-masa
perkuliahan.
9. Dan kepada pihak-pihak lain yang telah begitu banyak membantu namun tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua, terima kasih untuk bantuannya selama
ini, semoga juga dapat menjadi amal ibadah dihadapan-Nya. Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik ditinjau dari segi isi
maupun penulisan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak. Besar harapan penulis semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya bagi Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas
Komputer Indonesia.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Agustus 2013
223
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan
Praktisi. Edisi 7. Yogyakarta : Andi.
[3] Effendy Empy , Zhuang Hartono. 2005. E-learning Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi.
[4] Koran, jaya Kumar C. (2002), Aplikasi E-learning dalam Pengajaran dan
pembelajaran di Sekolah Malaysia.
[5] Darin E.Hartley. 2001. Selling E-Learning , American Society for
Training and Development.
[6] Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies
for delivering knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill.
[7] Cisco. 2001. e-learning: Combines Communication, Education,
Information, and Training, http://www.cisco.com.
[8] Wahono, Romi Satria. 2005. Pengantar E-Learning dan
Pengembangannya, Portal www.ilmukomputer.com. Indonesia
[9] Irawan, Budhi. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[10] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika.
224
[12] Ladjamudin, Al-Bahra Bin, 2005. Konsep Sistem Basis Data dan
Implementasinya. Graha Ilmu: Yogyakarta
[13] Sunan Prihartono, Bimo. 2002. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: Andi.
1
Latar Belakang Masalah 1.1
SMA Negeri 14 Garut adalah salah satu sekolah menegah atas yang terletak
di Kabupaten Garut. SMA Negeri 14 Garut merupakan Instansi Pemerintah yang
bergerak di bidang pendidikan dibawah naungan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Saat ini SMA Negeri 14 Garut dihadapkan pada perkembangan
teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, sehingga adanya tuntutan
untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini. Oleh karena itu SMA Negeri 14 Garut memiliki misi: “Dengan iman, takwa, berakhlak mulia, berilmu dan mandiri serta dilandasi wawasan
kebangsaan dalam mengembangkan produktivitas SMAN 14 Garut tangguh dalam IPTEK serta bertanggung jawab terhadap lingkungan tahun 2016”.
Sistem pembelajaran di sekolah ini masih menggunakan konsep strategi
pembelajaran ekspositori yang dikenal dengan istilah pembelajaran langsung
(direct instruction) yang artinya semua materi pelajaran disampaikan langsung
oleh guru dan siswa dengan hanya mendengarkan. Sistem pembelajaran yang
sepeerti ini menyebabkan peran guru yang aktif dan siswa cenderung pasif. Oleh
karena itu, banyak orang mengidentikkan konsep strategi pembelajaran ini dengan
ceramah. Kegiatan belajar mengajar di SMAN 14 Garut dilakukan didalam kelas
secara tatap muka dengan alur guru menjelaskan materi kepada siswa secara
langsung dan masih dilakukan secara terus menerus untuk setiap mata pelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara, sekolah ini masih mengalami kesulitan yang
banyak dikeluhkan oleh beberapa guru dan siswa saat ini. Guru kesulitan untuk
mendistribusikan materi tambahan sebagai sarana penunjang belajar bagi siswa
karena terkadang guru tidak bisa hadir di sekolah. Selain itu, guru juga sulit untuk
mengetahui perkembangan kemampuan siswa karena terlalu banyaknya siswa dan
kendala di sekolah ini adalah komunikasi antara siswa dan guru yang cenderung
pasif karena siswa cenderung malu-malu atau takut dengan guru yang
bersangkutan. Begitu juga dengan guru yang ingin berkomunikasi dengan banyak
siswa dalam satu waktu, tentu saja hal ini sulit dilakukan secara langsung atau
tatap muka karena dapat menyita banyak waktu kegiatan belajar dikelas. Saat ini
kebutuhan para siswa akan soal-soal latihan mengenai pelajaran yang mereka
pelajari dikelas sangatlah besar, khususnya untuk siswa kelas XII yang akan
menghadapi Ujian Nasional, mereka sangat membutuhkan proses latihan soal
yang sangat banyak. Para siswa masih sering mengalami kesulitan dalam
mendapatkan soal-soal latihan yang mereka inginkan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraiakan tersebut SMAN 14 Garut
membutuhkan suatu sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi yang
disebut dengan E-Learning. E-Learning merupakan singkatan dari Electronic
Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan
media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-Learning
merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi. Sistem ini dibangun untuk mendukung proses belajar mengajar
dan mewujudkan misi dari sekolah. Sistem ini diharapkan dapat mengelola data
yang dibutuhkan oleh siswa dan guru serta menyediakan media untuk berdiskusi
antara satu dengan yang lainnya dimana semuanya memiliki tujuan untuk
meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dilingkungan sekolah.
Rumusan Masalah 1.2
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka
rumusan masalahnya adalah bagaimana membangun aplikasi E-Learning sebagai
sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 14 Garut.
Maksud dan Tujuan 1.3
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Memudahkan guru untuk memberikan materi tambahan sebagai sarana
penunjang belajar bagi siswa.
2. Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa diluar kegiatan belajar
mengajar dikelas.
3. Memudahkan siswa untuk mendapatkan referensi tambahan sebagai
penunjang belajar dan memudahkan dalam mendapatkan soal-soal latihan.
4. Memudahkan guru untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa.
Batasan Masalah 1.4
Batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Perangkat lunak E-Learning ini berbasis web yang dapat diakses melalui
internet.
2. Format file yang didukung untuk upload/download adalah .pdf, .docx, .xls,
.xlsx, .ppt, .pptx, .pdf, .txt, video (.avi, .flv).
3. Data yang diolah dalam sistem ini adalah data guru, data siswa, data materi
pelajaran, data tahun ajaran, data semester, data kelas, data nilai, data tugas,
data soal, data diskusi, data jawaban dan data hasil.
4. Proses yang ada dalam E-Learning ini adalah proses penyediaan materi
pelajaran, proses pemberian tugas siswa, proses pemberian soal latihan
siswa, proses pemberian ujian dan proses analisis evaluasi hasil ujian siswa.
5. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi guru, siswa, materi pelajaran,
nilai, soal, forum dan data hasil ujian.
6. Sistem E-Learning juga menyediakan forum untuk diskusi bagi guru dan
siswa untuk memudahkan dalam komunikasi antara siswa dan guru.
7. Sistem ini mendukung pencarian berdasarkan isi file konten yang berbentuk
teks dan berkestensi .doc atau .docx.
8. Hasil analisis akan berupa report tentang kekurangan siswa dalam materi
9. Keamanan menggunakan Nomor Induk Siswa (NIS) atau Nomor Induk
Pegawai (NIP) dan NUPTK dengan password sebagai keamanan data user.
10. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis
terstruktur. Alat (tools) yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD),
Entity Relationship Diagram (ERD) dan Flowmap.
11. Software pembangun aplikasi ini menggunakan Macromedia Dreamweaver
8, dengan bahasa pemrograman PHP, MySQL sebagai Database
Management System (DBMS), WAMP sebagai internal server, sedangkan
untuk menjalankan aplikasi ini menggunakan browser Mozzila Firefox atau
Google Chrome.
Metodologi Penelitian 1.5
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode
penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian
yang memberikan gambaran secara obyektif tentang suatu permasalahan yang ada
[1]. Metodologi dalam penelitian deskriptif ini terbagi menjadi dua metode, yaitu
metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.
Metode Pengumpulan Data 1.5.1
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek
penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan
untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan
data melalui literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan
judul penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala
informasi untuk pembangunan sistem E-Learning guna mengefektifkan dan
mengefisiensikan kegiatan pembelajaran.
2. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian
digunakan untuk memperoleh gambaran proses kegiatan pembelajaran, sarana dan
prasarana yang mendukung terhadap kelangsungan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) termasuk yang berbasis teknologi informasi.
3. Interview
Interview adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Interview ditujukan kepada:
a. Kepala Sekolah SMAN 14 Garut untuk memperoleh data tentang program
sekolah, visi, misi, dan tujuan sekolah terutama yang berbasis teknologi
informasi.
b. Wakasek Kurikulum untuk memperoleh informasi tentang efektifitas dan
efisiensi pembelajaran, strategi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, dan
kreativitas siswa dalam KBM.
c. Koordinator Laboratorium Komputer untuk memperoleh data tentang
kebutuhan program-program berbasis teknologi informasi yang dibutuhkan
oleh SMAN 14 Garut.
d. Beberapa siswa kelas X, XI dan XII untuk memperoleh informasi tentang
kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan di
SMAN 14 Garut.
Metode Pembangunan Perangkat Lunak 1.5.2
Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan
model waterfall seperti pada Gambar 1.1 . Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:
1. Communication
Tahap communication merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan
pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah
tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet yang berkaitan
dengan sistem E-Learning.
2. Planning
Tahap planning akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan pihak SMAN 14
Garut dalam pembuatan sistem E-Learning, termasuk rencana penting yang
akan dilakukan.
3. Modeling
Tahap modeling akan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk
yang mudah dimengerti oleh user. Membuat analisis pemodelan data
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) serta untuk
menggambarkan model prosesnya menggunakan Data Flow Diagram (DFD).
4. Construction
Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau
pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa
dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah
yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman PHP dan MySQL
sebagai database server yang menerima dan mengirimkan datanya. Setelah
pengkodean selesai maka akan dilakukan testing berupa pengujian blackbox
terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem.
Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah
jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus
dilakukan pemeliharaan secara berkala. Dalam penelitian yang dilakukan
Gambar 1.1 Model Waterfall [2]
Sistematika Penulisan 1.6
Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan tugas
akhir tentang pembangunan sistem E-Learning menjadi lebih terarah. Oleh karena
itu laporan tugas akhir tentang pembangunan sistem E-Learning disusun bab per
bab dengan susunan sebagai berikut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran untuk membuat system E-Learning
yang meliputi permasalahan yang melatar belakangi dibuatnya sistem E-Learning,
merumuskan masalah-masalah untuk mendukung dibuatnya sistem E-Learning,
maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembuatan sistem, batasan-batasan
untuk memfokuskan pembuatan sistem, metode penelitian untuk pengumpulan
data, metode pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan yang
menjelaskan garis besar dari setiap babnya.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah, berisi
penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi, tujuan, dan struktur
organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi teori-teori
pendukung yang digunakan untuk membangun E-Learning di SMA Negeri 14
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis
proses pada sistem E-Learning sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur,
yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional, pemodelan data dan analisis sistem.
Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang akan dibangun sesuai
dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang
dilakukan, serta hasil pengujian blackbox dan pengujian beta yang dilakukan di
lingkungan SMA Negeri 14 Garut agar diketahui apakah E-Learning yang
dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak SMA Negeri 14 Garut.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan E-Learning dan
saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak SMA Negeri 14 Garut maupun
9
Tinjauan Sekolah (SMAN 14 Garut) 2.1
Tinjauan sekolah adalah untuk mengetahui keadaan di sekolah diantaranya
adalah sejarah berdirinya sekolah, struktur organisasi sekolah serta visi dan misi
sekolah.
Sejarah SMA Negeri 14 Garut 2.1.1
SMA Negeri 14 Garut yang beralamatkan di Jalan Lapang Trikarya
Sukawening Garut Jawa Barat adalah Sekolah Menengah Atas yang didirikan
pada tanggal 1 Juni tahun 1991. Sekolah ini dibangun diatas tanah bersertifikat
atas nama SMAN 1 Sukawening (nama sebelumnya SMAN 14 Garut). SMAN 14
Garut memiliki nomor statistik 301.02.1120014. Pada tahun 1994 SMAN 14
Garut merupakan sekolah menengah yang orientasi lulusannya untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyiapkan
peserta didik untuk siap memasuki lapangan pekerjaan sesuai kemampuan dan
keahliannya.
Pada tahun pelajaran 2007/2008 SMAN 14 Garut mendapat kepercayaan
dari Departemen Pendidikan Nasional, terpilih diantara 100 SMA di Indonesia
dengan program Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL). Program ini
dirancang oleh Bapak Drs. Ahmad Sanusi. Sementara untuk membekali para
siswanya di SMAN 14 Garut diadakan pendidikan keterampilan berupa;
keterampilan Tata Boga, Tata Busana, Bahasa Inggris, Perangkat Keras
Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 14 Garut 2.1.2
a. Visi
Visi adalah pedoman bagi perusahaan yang merupakan suatu keinginan
terhadap keadaan di masa yang akan datang. Visi dari SMA Negeri 14 Garut
adalah sebagai berikut:
“Dengan iman, takwa, berakhlak mulia, berilmu dan mandiri serta dilandasi wawasan kebangsaan dalam mengembangkan produktivitas sman 14
Garut tangguh dalam iptek serta bertanggung jawab terhadap lingkungan tahun
2016”.
b. Misi
Pada dasarnya misi merupakan penjabaran dari visi, yaitu sebagai
pedoman untuk implementasi secara pragmatis dari kebijakan yang akan diambil
dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan program. Dalam proses
mewujudkan visi tersebut di atas, maka misi SMAN 14 Garut adalah:
1. Meningkatkan keimaman dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia.
2. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat
pemberdaayaan iptek, keterampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global.
3. Membangun dan menerapkan infromasi dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif dan inovatif.
4. Mengembangkan dan memanfaatkan potensi daerah dalam bentuk karya
secara produktif dan bertanggung jawab.
5. Mengembangkan potensi sekolah secara optimal dengan melibatkan warga
sekolah dan stakeholder sekolah.
c. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari SMA Negeri 14 Garut adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatkan seluruh warga sekolah menjadi insan yang beriman, bertaqwa
2. Meningkatkan kemampuan peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi dan informasi yang berwawasan nasional dan global.
3. Mengembangkan sikap) peserta didik untuk menggali, menghargai dan
memanfaatkan keunggulan lokal sehingga tercipta karya yang berdaya guna.
4. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan stakeholder untuk
terpenuhinya 8 standar pendidikan nasional.
5. Menjungjung tinggi asas musyawarah dan mufakat dalam menentukan
kebijakan
6. Membentuk lingkungan yang bersih, indah serta asri
7. Meningkatkan kepedulian sosial yang tinggi
8. Meningkatkan perstuan dan kesatuan dalam wadah NKRI
9. Menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan peserta ke tingkat yang lebih
tinggi
10. Mengembangkan sikap logis, kritis dan inovatis dalam pengambilan
keputusan
11. Mengembangkan ide dan gagasan yang baru untuk kemajuan lembaga
Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut 2.1.3
Struktur Organisasi SMA Negeri 14 Garut Tahun Ajaran 2012/2013 dapat
dilihat pada Gambar 2.1.
Komite Sekolah
Kepala Sekolah
Drs. H. Undang Sumantri, M.Pd. NIP. 131673637
Asep Agus S. S.Pd. NIP. 195908191990011002
Drs. J. Andi K.,M.Pd. NIP196812012005011004.
Wakil Urusan Kurikulum
Drs. Ahmad Sanusi NIP196403151993011005.
Pembantu Wakil Urusan Kesiswaan
Drs. J. Andi K.,M.Pd. NIP196812012005011004.
Pembantu Wakil Urusan Kurikulum
Deskripsi Jabatan SMA Negeri 14 Garut 2.1.3.1
Deskripsi Jabatan di SMA Negeri 14 Garut adalah sebagai berikut:
1. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah adalah:
a. Educator
1. Bertugas melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Mengkoordinasikan, membimbing dan mengarahkan tugas dan
kewajiban guru.
b. Menejer
1. Bertugas menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, pengawasan, evaluasi, menentukan
kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur PBM,
mengatur administrasi (ketatausahaan, kesiswaan, ketenagaan, sarana
prasarana dan keuangan).
2. Mengatur organisasi kesiswaan, mengatur hubungan sekolah dengan
masyarakat dan instansi.
c. Administrator
Bertugas dalam bidang administrasi berupa perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan, kurikulum, kesiswaan,
ketatausahaan, ketenagaan, kantor, keuangan, perpustakaan,. laboratorium,
kesenian, bimbingan konseling dan 6K.
d. Supervisor
Bertugas melaksanakan supervisi dalam: PBM, BK, ekstrakurikuler,
ketatausahaan, humas, sarana prasarana dan 6K.
e. Leader
1. Bertugas memimpin, katalisator, sugesti, dan saran menumbuhkan rasa
aman.
2. Sumber semangat, pemberi pengakuan, pemberi penghargaan terhadap
f. Inovator
1. Kemampuan untuk mencari peluang perubahan.
2. Peka terhadap perubahan internal dan eksternal.
g. Motivator
1. Kemampuan yang dimiliki dalam mengatur lingkungan kerja
(fisik).
2. Kemampuan kerja (nonfisik) dan menerapkan prinsip penghargaan
dan hukuman (sangsi).
3. Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum.
Membantu Kepala Sekolah dalam :
a. Menyusun jadwal kegiatan pendidikan.
b. Menyusun pembagian tugas mengajar guru.
c. Menyusun evaluasi belajar.
d. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.
e. Pembinaan administrasi guru.
f. Melaksanakan koordinasi kerja denagn wali kelas, guru, dan BP.
g. Mengkoordinir pelaksanaan MGMP.
h. Mengkoordinasi buku-buku pegangan guru.
i. Mengkoordinasi perpustakaan.
j. Menerapkan kriteria kenaikan dan kelulusan serta menjadwalkan
penerimaan LBHS dan ijazah.
k. Memilih guru dan siswa teladan.
l. Membina lomba akademis.
m. Menjadwalkan pembianaan serta meningkatkan kualitas personal.
n. Membuat laporan kegiatan secara berkala
4. Fungsi dan Tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
a. Menyusun jadwal pelajaran.
b. Mempersiapkan perangkat administrasi guru.
c. Mendata kebutuhan buku pegangan guru.
d. Menganalisa target dan daya serap kurikulum.
f. Menginventarisir dokumen kurikulum
g. Membantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
5. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
Membantu kepala sekolah dalam:
a. Menyusun program pembinaan kesiswaan.
b. Melaksanakan bimbingan siswa dalam organisasi dan prestasi.
c. Membina 6K dan memilih calon siswa teladan.
d. Pengurusan penerimaan calon siswa.
e. Mutasi siswa.
f. Mengatur pembagian kelas.
g. Ekstrakurikuler
h. Membuat laporan kesiswaan secara berkala.
6. Fungsi dan Tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan
a. Mengecek pelaksanaan tata tertib sekolah.
b. Mengecek absensi siswa dan penyelesaiannya.
c. Koordinator kegiatan ekstrakurikuler
d. Mengkoordinir pelaksanaan upacara bendera dan upacara lainnya
e. Membantu wakil kepala sekolah urusan kesiswaan
7. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Saran Prasarana
Membantu kepala sekolah dalam:
a. Menyusun rencana kebutuhan sarana prasarana serta pendayagunaannya.
b. Mengelola biaya alat-alat.
c. Menginventarisir barang dan kekayaan sekolah.
d. Memelihara barang secara preventif serta menyusun laporan secara
berkala.
8. Fungsi dan tugas Pembantu Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana
a. Mengawasi, memelihara dan mengatur keindahan atau kebersihan
sekolah.
b. Membuat daftar inventaris ruangan sekolah, laboratorium, dan
c. Menyusun daftar dan mempersiapkan barang-barang yang akan dihapus.
d. Menyelenggarakan rencana perbaikan dan pemeliaharan sekolah dan alat
baku pendidikan.
e. Membantu wakil kepala sekolah urusan sarana.
9. Fungsi dan Tugas Wakil Kepala Sekolah Urusan Humas
Membantu kepala sekolah dalam:
a. Menyusun, mengatur dan menyelenggarakan hubungan baik sekolah
dengan orang tua, komite sekolah, dan instansi lain.
b. Membina keharmonisan sesama warga.
c. Menyelenggarakan rapat dinas dan piket harian.
d. Mengatur pelaksanaan kegiatan upacara bendera, dan upacara hari-hari
besar.
e. Koordinator surat menyurat dan menyusun laporan.
10. Fungsi dan Tugas Guru
a. Membuat program pengajaran.
b. Melaksanakan KBM, penilaian, analisis soal, perbaikan dan mendata
daftar hadir siswa.
c. Membuat alat peraga, karya seni.
d. Mengembangkan dan memasyarakatkan kurikulum serta mengembangkan
bidangnya.
e. Mencatat kemajuan prestasi siswa, daftar hadir siswa, serta mengatur
kebersihan ruangan juga menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat
dirinya.
f. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas dalam menangani masalah
11. Fungsi dan Tugas Wali Kelas
a. Mengelola kelas, administrasi kelas, denah tempat duduk, papan absen
siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi kelas, buku
kegiatan pembelajaran, tata tertib kelas.
b. Menyusun statistik bulanan siswa.
c. Mencatat kasus siswa binaannya, mutasi siswa, hasil penilaian, dan
mengisi serta membagi buku Laporan Hasil Belajar Siswa.
d. Anggota bimbingan dan penyuluhan bagi kelasnya.
e. Penyusunan laporan keadaan kelas pada akhir tahun.
f. Pencatatan jumlah kehadiran siswa baik mingguan/bulanan.
g. Meneliti absen siswa dan agenda kelas.
h. Menyusun alamat siswa bagi kelasnya masing-masing.
i. Membimbing pelaksanaan 5K bagi kelasnya.
j. Mengisi buku leger dan LHBS.
k. Membagikan LHBS, mengumpulkan dan mengamankan.
l. Mengadakan komunikasi dengan ornag tua siswa.
m. Membantu kelancaran pembayaran keuangan.
n. Pembina belajar kelompok siswa.
o. Mengadakan koordinasi dengan guru, BP dan urusan kesiswaaan dalam
mengatasi masalah siswa.
p. Pembuatan catatan khusus trentang siswa.
12. Fungsi dan Tugas Koordinator MGMP
a. Menyusun program pengembangan mata pelajaran sejenis.
b. Koordinator kegiatan mata pelajaran sejenis dan membimbing guru dalam
proses PBM serta membagi tugas mengajar mata pelajaran sejenis.
13. Fungsi dan Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
a. Menyusun program pelaksanaan bimbingan dan konseling.
b. Memberikan layanan dan bimbingan pada siswa serta memberikan
c. Mengadakan koordinasi dengan wali kelas, guru, uirusan kesiswaan dan
orang tua/wali siswa dalam mengatasi masalah siswa.
d. Memberikan layanan kepada lulusan dalam memberikan gambaran untuk
melanjutkan sekolah.
e. Membuat statistik, analisis dan penilaian hasil konseling.
f. Mengikuri kegiatan MGMP.
g. Membantu bidang kesiswaan dalam pengaturan siswa dalam penempatan
kelas.
h. Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling.
14. Fungsi dan Tugas Pustakawan Sekolah
a. Menyusun perencanaan pengadaaan buku, pelayanan perpustakaan dan
pengembangan perpustakaan.
b. Memelihara dan menginventarisir kekayaan perpustakaan serta menyusun
tata tertib perpustakaan.
c. Pengurusan pelayanan perpustakaan.
d. Perencanaan pengembangan perpustakaan.
e. Pemeliharaan dan perbaikan buku/bahan pustaka.
f. Pengadministrasian perpustakaan.
g. Penyusunan laporan bulanan.
15. Fungsi dan Tugas Laboratorium
a. Menyusun program penggunaan program labor.
b. Merencanakan pengadaan alat dan mengatur penyimpanan serta
pemeliharaan alat laboratorium.
c. Menginventarisir dan mengadministrasikan alat labor serta menyusun
laporan kegiatan.
d. Pemeliharaan alat-alat praktek.
e. Merencanakan kegiatan pratek.
f. Perencanaan kebutuhan alat-alat praktek.
g. Pengkoordinasian alat-alat praktek.
h. Pengawasan pelaksanaan praktek.
j. Penyusunan laporan kegiatan praktikum.
16. Fungsi dan Tugas Kasubag TU
a. Menyusun program tat usaha dan mengurus administrasi ketenagaan.
b. membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha serta menyusun
administrasi kelengkapan sekolah.
c. Menyajikan data statistik sekolah dan mengkoordinasikan serta
melaksanakan 6K.
17. Fungsi dan Tugas Guru Piket
a. Mengawasi kedatangan siswa pada awal pelajaran.
b. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kultum.
c. Mendata kehadiran guru pada hari yang bersangkutan.
d. Menginventarisis tugas guru yang berhalangan hadir.
e. Invaler kelas kosong.
f. Mendata dan menginventarisir kehadiran siswa.
g. Menerima tamu.
Landasan Teori 2.2
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk
menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai
dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan,
serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut
bukan sekedar pendapat dari pengarang saja, melainkan teori yang sudah teruji
kebenarannya.
E-Learning 2.2.1
Pengertian dan Konsep E-Learning
2.2.1.1
Pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran perlu di galakkan
sebagai salah satu inovasi baru dalam penggunaan media pembelajaran dan
sumber belajar. Berbagai bentuk aplikasi dan fasilitas yang tersedia di internet
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kualitas dan mutu
ditinjau dari aspek penggunaan media. Salah satu di antaranya adalah
pembelajaran dengan E-Learning. Belajar dengan E-Learning sesungguhnya juga
merupakan salah satu bentuk penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi atau internet.
Hal ini berarti bahwa dengan E-Learning akan menjadi salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas hasil belajar siswa. Disamping
keuntungan dari aspek media pembelajaran, penggunaan E-Learning juga dapat
sekaligus manambah kuantitas interaksi kegiatan pembelajaran antara guru dan
siswa, karena tidak terbatasi oleh jadwal waktu yang ketat. E-Learning Ilmu
pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat menyediakan
interaksi jarak jauh secara non formal untuk melakukan kegiatan pembelajaran
dengan melakukan kegiatan di ataranya memperoleh materi pembelajaran,
sumber belajar, panduan atau bimbingan ataupun tutorial secara bertahap.
E-Learning atau electornic learning adalah pembelajaran yang
dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran
dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran [3]. Beberapa
definisi E-Learning dapat dikemukakan di antaranya adalah:
1. E-Learning sebagai pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik
(LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi,
atau bimbingan [4].
2. E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,
Intranet atau media jaringan komputer lain [5].
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dipahami bahwa pembelajaran
dengan E-Learning disamping memanfaatkan fasilitas internet, juga
menggunakan perangkat keras seperti komputer atau laptop, jaringan Network
yang dapat menghubungkan antara siswa dan guru. Hubungan yang terbangun ini
adalah hubungan atau interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dari definisi
itu pula dapat dipahami makna dari Pembelajaran dengan E-Learning
terutama adalah koneksi internet. Sehingga E-Learning tidak dapat dipisahkan
dari penggunaan internet dalam pembelajaran.
Secara lebih rinci, tiga kriteria dasar yang ada dalam E-Learning[6], yaitu:
a. E-Learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara
cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran dan informasi. Persyaratan ini sangatlah penting dalam
E-Learning, sehingga Rosenberg menyebutnya sebagai persyaratan absolute.
b. E-Learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan
menggunakan standar teknologi internet. CD ROM, Web TV, Web Cell
Phones, pagers, dan alat bantu digital personal lainnya walaupun bias
menyiapkan pesan pembelajaran tetapi tidak bisa dikolongkan sebagai
E-Learning.
c. E-Learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi
pembelajaran yang menggungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.
Uraian di atas menunjukan bahwa sebagai dasar dari E-Learning adalah
pemanfaatan teknologi internet. Jadi E-Learning merupakan bentuk pembelajaran
konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet.
Oleh karena itu E-Learning dapat digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh
dan juga sistem pendidikan konvensional.
Dalam pendidikan konvensional fungsi E-Learning bukan untuk
mengganti, melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional. Dalam hal
ini, beberapa filosofi E-Learning dijelaskan sebagai berikut[7]:
a. E-Learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan,
pelatihan secara online.
b. E-Learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai
belajar secara konvensional (model belajar konvensional, kajian terhadap buku
teks, CD-ROM, dan pelatihan berbasis komputer) sehingga dapat menjawab
c. E-Learning tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam
kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan konten
dan pengembangan teknologi pendidikan.
d. Kapasitas siswa sangat bervariasi tergantung pada bentuk isi dan cara
penyampaiannya. Makin baik keselarasan antar konten dan alat penyampai
dengan gaya belajar, maka akan lebih baik kapasitas siswa yang pada
gilirannya akan memberi hasil yang lebih baik.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa E-Learning
merupakan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan
transfer ilmu pengetahuan,bukan hanya meliputi online learning, virtual learning,
web-based learning melainkan juga termasuk di dalamnya pembelajaran yang
menggunakan teknologi komputer baik secara online maupun offline.
E-Learning dalam Dunia Pendidikan
2.2.1.2
Didunia pendidikan dan pelatihan sekarang banyak sekali praktik yang
disebut E-Learning. Sampai saat ini, pemakaian kata E-Learning sering
digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau
internet.
Banyak pula penggunaan terminologi yang memiliki arti hampir sama
dengan E-Learning. Web-based learning, online learning, computer-aided
instruction, dan lain sebagainya adalah terminologi yang sering digunakan untuk
menggantikan E-Learning. Terminologi E-Learning sendiri dapat mengacu pada
semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi
informasi. Karena ada bermacam penggunaan E-Learning saat ini, maka ada
pembagian atau pembedaan E-Learning. Pada dasarnya, E-Learning mempunyai
dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous.
1. Synchronous Learning
Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous learning
adalah tipe pembelajaran, dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang
sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut
internet maupun intranet. Synchronous learning mengharuskan guru dan murid
mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide
presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui
hubungan internet. Jadi, synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang
kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh
dunia danterhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous learning
dinamakan virtual classroom.
2. Asynchronous Learning
Asynchronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar
memberikan pelatihan.
Pelatihan ini lebih popular di dunia E-Learning karena memberikan keuntungan
lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan
dimanapun. Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer
manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh
karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat.
Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif,
maupun latihan atau tes dengan jawabannya.
Akan tetapi, ada pembelajaran asynchronous learning yang terpimpin,
dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan
mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan
tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat email. Peserta dapat
berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board. Beberapa
pengertian E-Learning tersebut memberikan pemahaman bahwa E-Learning Ilmu
pendidikan adalah:
a) E-Learning sebagai Pembelajaran jarak jauh yang berarti bahwa E-Learning
Ilmu pendidikan memungkinkan pebelajar melakukan aktivitas belajar tanpa
kegiatan interaksi pembelajaran secara on-line dalam bentuk real-time off-line
dan mengakses arsip.
b) E-Learning sebagai Pembelajaran dengan bantuan perangkat komputer yang
berarti bahwa E-Learning Ilmu pendidikan dilakukan dengan menggunakan
atau memanfaatkan media komputer yang dilengkapi dengan perangkat
multimedia, koneksi Internet ataupun Intranet lokal.
c) E-Learning sebagai Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa
E-Learning Ilmu pendidikan dalam pembelajarannya dapat dilakukan secara
formal ataupun informal misalnya dengan pembelajaran tetap memiliki
kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang sama dengan pembelajaran
non E-Learning akan tetapi memanfaatkan fasilits online. Sementara untuk
pembelajaran informalnya melalui interaksi yang lebih sederhana, seperti
sarana mailing list, e-newsletter atau website.
Terdapat beberapa perbedaan dari kedua model/ tipe pembelajaran
E-Learning yang telah dipaparkan sebelumnya, perbedaan-perbedaan tersebut
disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Synchronous Learning dan Asynchronous Learning
Tipe E-Learning Fitur Contoh
Synchronous Learning
a. Real-time
b. Secara umum bersifat terjadwal c. Kolektif dan dapat berupa
pembelajaran kolaboratif d. Menyajikan pembelajaran secara
simultan baik terhadap siswa maupun guru
a. Chat online
b. Audio conference
c. Video conference
d. Web conference
Asynchronous Learning
a. Akses maupun interaksi tidak selalu berlangsung terus menerus
b. Individual, mandiri, namun terkadang dapat bersifat kolaboratif
c. Dapat dilakukan setiap saat
a. Email
b. Forum diskusi c. CD/ DVD
d. Web based learning
e. Computer based learning
Sementara itu, dari sisi materi pembelajaran E-Learning yang ada saat ini
1. E-Learning tutorial, baik berupa teks maupun video.
Contohnya adalah learningelectric.com yang merupakan E-Learning berisi
tutorial kemampuan dasar komputer seperti word, excel dan lain-lain.
2. E-Learning latihan (exercise)
Jenis E-Learning ini menampilkan soal-soal latihan suatu materi, untuk
kemudian dikerjakan oleh user secara online sehingga user dapat langsung
mengetahui tingkat kemampuan terhadap materi tersebut. Contohnya adalah
English-test.net yang berisi latihan-latihan TOEFL.
3. E-Learning simulasi
Pada jenis ini digunakan simulasi untuk menggambarkan suatu proses atau
kejadian. Contohnya adalah falstad.com yang berisi simulasi-simulasi untuk
memvisualkan berbagai macam konsep pada bidang matematika, fisika dan
teknik.
4. Game E-Learning
Pada jenis ini game digunakan sebagai media penyimpan materi. Penggunaan
game ini dapat sebagai tutorial, exercise, simulasi maupun sebagai
permainan.
Infrastruktur Pembelajaran dengan E-Learning Ilmu Pendidikan
2.2.1.3
Secara rinci perangkat infrastruktur E-Learning diuraikan sebagai
berikut[8]:
1. Sistem dan Aplikasi E-Learning Ilmu pendidikan: Sistem perangkat lunak
E-Learning adalah sistem yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional. Virtualisasi ini seperti Bagaimana manajemen kelas, pembuatan
materi atau konten, forum diskusi, Group Diskusi, sistem penilaian, sistem
ujian online dan beberapa fitur yang berkaitan dengan manajemen belajar
seperti penyetoran tugas dan akses tentang informasi tugas yang diterima
termasuk nilai yang diperoleh.
2. Konten Learning Ilmu pendidikan: Konten dan bahan ajar yang ada pada
sistem yang memuat Konten dan bahan ajar dalam bentuk Multimedia-based
Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content
(konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa), yang tersimpan
dalam arcives web.
Keuntungan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan
2.2.1.4
Sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh, elearning memiliki beberapa
keuntungan yang dapat dirasakan di antaranya adalah:
1. Pembelajar dapat memperoleh bahan belajar atau materi serta soal-soal yang
harus diselesaikan.
2. Pembelajar dapat mengakses dan mengetahui informasi hasil pekerjaan atau
nilai yang diperoleh dari setiap tes yang diselesaikan.
3. Pembelajar dapat belajar dari komputer pribadi dengan memanfaatkan
koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet.
4. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia
mengakses pelajaran.
5. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi dan berinteraksi dalam
kegiatan pembelajaran tidak terbatas dengan kapasitas kelas.
6. Pebelajar dapat melakukan interaksi secara berkelompok melalui Group yang
dapat dibuatsendiri oleh para pebelajar berdasarkan tema atau materi
pelajaran.
7. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar
dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
Kekurangan Pembelajaran E-Learning dalam Pendidikan
2.2.1.5
Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan pembelajaran
E-Learning antara lain:
1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values
akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek
bisnis/komersial.
2. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
3. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan Information, Communication and Technology (ICT). Tidak
semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).
4. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang
internet.
5. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Terlepas dari semua itu, pemanfaatan E-Learning sudah seharusnya mulai
dirintis atau diterapkan mengingat kondisi sekarang, di mana siswa atau
mahasiswa sudah dengan mudah mengakses informasi internet. Menjadi tanggung
jawab seluruh penanggungjawab pendidikan agar dapat secara bersama-sama
mewujudkan model pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran
E-Learning untuk mendukung siswa memperoleh sumber dan materi. Perlu
dipahami bahwa E-Learning adalah salah satu bentuk pendekatan dan
pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa atau
belajar untuk melakukan interaksi edukatif secara terus menerus sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat
dicapai.
Internet 2.2.2
Internet awalnya merupakan suatu rencana dari Departemen Pertahanan
Amerika Serikat (US Department of Defense) pada sekitar tahun 60’an. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Projects
Agency Network). Proyek ini telah berhasil menghubungkan 4 komputer di lokasi
Universitas yang berbeda yaitu UCLA, Standford, UC Santa Barbara dan
perkembangan komputer pada saat itu. Sebagai gambarannya pada tahun 1977,
ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100 mainframe komputer dan sekitar
tahun 1988 terdapat 4 juta host jaringan yang terhubung pada jaringan ini.
Jumlah sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui dengan
pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan suatu
jaringan ini semakin lama semakin besar.Karena perkembangannya sangat pesat,
jaringan komputer ini tidak dapat lagi disebut sebagai ARPANET karena semakin
banyak komputer dan jaringan-jarinagn regional yang terhubung. Konsep ini yang
kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep Internetworking. Oleh karena
itu istilah Internet menjadi semakin populer, dan orang menyebut jaringan besar
komputer tersebut dengan istilah Internet.
Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking)
adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan
komputer lokal dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar
komputer yang terhubung ke jaringan tersebut [9]. Ada juga yang mengatakan,
bahwa internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan
komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia. Setiap
komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung, ke
beberapa jalur utama yang disebut dengan internet backbone dan dibedakan satu
dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa disebut dengan
alamat IP 32 bit.
Internet merupakan koneksi berbagai macam jaringan komputer dengan
berbagai jenis hardware dan teknologi yang berbeda. Komunikasi yang dibangun
pada jaringan internet menggunakan mekanisme tertentu yang disebut dengan
protocol. Protocol yang digunakan untuk menjalankan komunikasi antar jaringan
komputer pada internet ini adalah Transmission Control Protocol / Internet
Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan protokol yang sama yaitu TCP/IP,
perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. TCP/IP pada
awal perkembangannya digunakan oleh Defense Advanced Research Project
Agency (DARPA) untuk membangun jaringan untuk keperluan militer. Nama
Protocol (IP) dan protokol pada layer transfort yaitu Transmission Control
Protocol (TCP). Dengan mengacu pada nama ini, TCP/IP internet kemudian
sering disebut sebagai Internet.
Teknologi Website (WWW)
2.2.3
World Wide Web (www) merupakan suatu sistem penyedia informasi
dengan skala yang besar yang mengelola informasi tersebut secara terdistribusi
dalam internet dengan menggunakan teknologi hypermedia. WWW mempunyai
karakteristik :
a. Dukungan interface yang terintegrasi
WWW menyediakan suatu interface yang terintegrasi terhadap protokol,
format data, sistem pengalamatan, dan lain-lain sehingga berbagai macam
layanan dan basis data yang ada di internet dapat diakses secara langsung.
b. Kemudahan pada sisi pengguna
WWW mendukung secara transparan sebagian besar aplikasi-aplikasi yang
terdapat di internet seperti layanan telnet, gopher, anonymous ftp, finger, dan
lain – lain. Kombinasi layanan ini memberikan user interface yang terintegrasidengan aplikasi – aplikasi internet yang lain.
c. Kemudahan dalam perkembangan
Kapabilitas server WWW dapat dikembangkan secara mudah dengan
menggunakan standar PHP antara server WWW dengan alplikasi yang lain.
Program PHP juga memungkinkan perubahan informasi secara dinamis yang
dapat diperoleh secara real time.
d. Tidak tergantung pada flatform tertentu
WWW memungkinkan seseorang dapat membangun server WWW di
berbagai sistem yang berlainan dan memberikan informasi dalam bentuk
hypermedia. WWW tidak didesain untuk mendukung sistem tertentu.
WWW menggunakan model client server. WWW juga menggunakan
ekspresi informasi, transfer informasi, metode penamaan informasi yang standar
sehingga dapat memproses dan mentransfer informasi secara terdistribusi yang
Informasi yang terdistribusi disimpan di dalam server WWW dan user
mengakses informasi tersebut menggunakan suatu software yang disebut dengan
browser. Server menyimpan informasi di dalam file-file terstruktur menggunakan
Hypertext Markup Language (HTML). Hypertext merupakan kumpulan teks-teks
yang saling berhubungan satu sama lainnya. Hypermedia serupa dengan hypertext,
hanya saja media yang digunakan bukan hanya teks akan tetapi meliputi juga
audio, image, dan video.
WWW menggunakan standar untuk mencapai konsistensi dalam
menghasilkan dan melakukan transfer informasi. WWW menggunakan HTML
sebagai standar produksi informasi dengan menggunakan Hypertext Transfer
Protocol (HTTP) sebagai standar transfer informasi. WWW menggunakan standar
penamaan yang disebut dengan Universal Resource Locator (URL) untuk
mendukung penyediaan informasi secara universal dalam server yang
terdistribusi.
Domain 2.2.4
Agar tiap-tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet ini dapat
saling berkomunikasi satu dengan lainnya diperlukan suatu tata cara pengalamatan
pada jaringan komputer internet ini, yang sistemnya hampir sama dengan tata cara
pengalamatan nomor telepon dimana setiap telepon mempunyai nomor telepon
yang unik. Dengan konsep dari protokol TCP/IP, setiap komputer yang terhubung pada jaringan TCP/IP, ‘secara teori’ harus mempunyai suatu alamat yang unik (tidak ada yang sama). Alamat ini dikenal sebagai Internet Protocol Number (IP
Number / IP Address), sebesar 32-bit dan direpresentasikan dalam bentuk desimal
dibagi menjadi 4 bagian dipisahkan oleh titik. Pada saat ini ada konsep-konsep
baru yang memungkinkan satu IP dipakai oleh lebih dari satu komputer. Host
adalah suatu komputer yang terhubung dengan jaringan yang dalam hal ini adalah
Internet. Komputer ini dapat memberikan fasilitas layanan kepada jaringan yang
terhubung kepadanya.
Tata cara penamaan suatu host yang dikenal dengan istilah domain, yang
Dibawah nama domain dalam hirarki ini dimungkinkan adanya nama
subdomain.Penentuan nomor IP Address dan nama domain tidak dapat dilakukan
secara sembarang , permohonan harus diajukan kepada Internet Network
Information Center (InterNIC). Badan ini bukan pengelola Internet melainkan
megelola pemakaian alamat IP dan nama domain.
Beberapa nama domain yang ada di Internet:
com, co : digunakan untuk badan komersial.
Contoh : yahoo.com, rcti.co.id
edu, ac : digunakan untuk lembaga pendidikan
contoh : ucla.edu, gunadarma.ac.id
gov, go : digunakan untuk lembaga pemerintahan
contoh : fbi.gov, bppt.go.id
net : untuk gateway jaringan, ISP
contoh : ibm.net
mil : digunakan untuk militer
contoh : af.mil
org, or : digunakan utuk organisasi
contoh : scout.org, asean.or.id
Karena saat ini jaringan Internet sudah mencakup banyak sekali negara,
maka untuk mempermudah identifikasi lokasi host Internet ini, maka dibuat
hirarki nama domain negara.
Berikut ini adalah beberapa nama domain negara:
id : Indonesia
au : Australia
ca : Canada
fr : France
my : Malaysia
sg : Singapura
Universal Resource Locator (URL) 2.2.5
URL digunakan untuk menentukan lokasi dari informasi terdistribusi pada
suatu server WWW. User dapat mengakses informasi yang tersimpan di suatu
server dengan menentukan lokasi server sesuai dengan ekspresi URL. Ekspresi
URL mempunyai bentuk sebagai berikut :
Protocol ://Alamat Internet [: nomor port]/[directory]/[nama file]
Pada bagian protokol pada URL tersebut adalah protokol transfer data
yang dapat berupa http, ftp, gopher, mailto, news, telnet, dan lain-lain.
Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
2.2.6
HTTP merupakan sebuah protokol yang didesain untuk men-trasfer
informasi dalam bentuk hypermedia antara server dengan sebuah client. HTTP
juga men-transfer data suatu informasi melalui header-nya. Header HTTP ini
merupakan bentuk pengembangan dari Multipurpose Internet Mail Extentions
(MIMEs). Pengembangan ini memungkinkan HTTP untuk ment-ransfer informasi
dalam bentuk biner dan informasi dalam bentuk yang tidak standar yang berhasil
dinegosiasi antara server dan client. Secara umum, delay akan terjadi pada saat
melakukan suatu negosiasi sebelum proses transfer data. Karena lama dari delay
yang disebabkan oleh overhead akan menjadi relative lebih besar pada transfer
data yang sebetulnya singkat.
HTTP merupakan protokol yang sederhana yang didesain untuk mereduksi
delay. HTTP merupakan protokol yang bersifat stateless, sehingga server akan
memproses setiap request dari user secara terpisah dari request yang lain,
independen terhadap request yang sebelumnya. HTTP menggunakan 8 bit untuk
mentransfer semua tipe data yang mungkin. Mekanisme yang terjadi pada HTTP
bila suatu client menginginkan layanan dari server dibagi dalam 4 langkah, yaitu :
1. Connection Setup
Client mengakses sebuah server dengan menggunakan internet address dan
2. Request
Client mengirimkan message berupa informasi dari metode transaksi dan
kapabilitas client.
3. Response
Server mengirimkan response kepada client sesudah client itu menyelesaikan
request-nya. Response message meliputi informasi dari transaksi dan data
yang diminta.
4. Connection Release
Client mengakhiri koneksi ke server.
Pengolahan Data 2.2.7
Pengolahan data merupakan segala macam pengolahan terhadap data atau
kombinasi dari berbagai macam pengolahan data untuk menghasilkan sebuah
informasi yang diharapkan.
Pengolahan data jika ditinjau dari aplikasinya merupakan satu kesatuan
yang saling berhubungan satu sama lain yang terdiri dari perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), pemakai atau tenaga pelaksana
(brainware). Data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu pengolahan
data untuk dijadikan sebuah informasi yang berguna. Aliran pemrosesan data
menjadi informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Aliran Pemrosesan Data menjadi Informasi
Pengertian Sistem 2.2.8
Definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau
elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk
keseluruhan yang kompleks. Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem