• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESILIENSI PADA REMAJA PENDERITA KANKER PAYUDARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RESILIENSI PADA REMAJA PENDERITA KANKER PAYUDARA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zaman sekarang sangat berbeda dengan zaman dahulu, zaman sekarang semakin maju dan berkembang. Akan tetapi, gaya hidup manusia juga ikut berubah. Zaman sekarang tentu sudah berbeda dengan zaman orang tua kita dulu. Dimana semua serba alami, sedang yang ada sekarang ini adalah semua menuntut segalanya menjadi lebih mudah dan praktis. Terutama pada remaja yang suka dengan makanan yang kurang sehat atau junk food. Akibatnya sekarang ini banyak terjadi penyakit-penyakit kronis yang berakibat fatal sampai pada kematian yang salah satunya yaitu penyakit kanker payudara. Kelainan pada payudara wanita lebih banyak daripada kelainan pada payudara pria yang jarang sekali terkena. Kelainan ini umumnya dapat diraba, kadang disertai dengan rasa sakit berbentuk benjolan atau massa.

Dari banyak kasus yang terjadi kebanyakan para wanita takut akan terkena penyakit tersebut karena penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan. Berdasarkan Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 dan sistem informasi RS tahun 2006, kanker merupakan penyebab kematian kelima di Indonesia. Kanker payudara merupakan kasus terbanyak dari seluruh kasus kanker (Pidato Menkes pada peringatan hari kanker sedunia April 2008). Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara. Ini menjadikan kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000 diperkirakan 1,2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari 700.000 meninggal karenanya (www.hompedin.org).

(2)

2

adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 wanita, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 wanita (w w w .dhikat uy.blogdet ik.com)

Sedangkan peneliti dari Cancer Research UK menekankan pentingnya kepedulian wanita untuk lebih memperhatikan kesehatannya dengan mengurangi minum alkohol, olahraga, dan menjaga berat sehat. “Kanker payudara juga dikaitkan dengan riwayat reproduktif wanita,” kata Dr Kat Arney, dari Cancer Research UK. Pembentukan kanker payudara, menurut para peneliti, juga dipicu oleh hormon seks oesterogen, yang menurun selama kehamilan. Karena itu, wanita yang menunda (atau terpaksa tertunda) memiliki anak akan terpapar oestrogen dalam proporsi yang lebih tinggi, & dgn sendirinya akan meningkatkan risiko kanker payudara. Studi yang diadakan oleh World Cancer Research Fund pada 2009 menunjukkan bahwa lebih dari 40 persen kasus kanker payudara dapat dicegah bila wanita mengubah gaya hidupnya (www.blogspot.com).

Menurut The American Cancer Society (dalam Barbara J. Gruendemann, RN, MS,FAAN: 1995) menganjurkan bahwa wanita berusia 20 tahun atau lebih memeriksa sendiri payudara mereka setiap bulan. Selama masa subur wanita, waktu paling baik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai 10 hari setelah awitan haid, saat pembengkakan dan nyeri payudara telah mereda. Wanita yang telah melewati masa menopause harus melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur sekali sebulan dengan waktu sesuai keinginannya.

(3)

3

tubuhnya, dan merasa tidak berdaya. Namun, tidak semua remaja merasa setres karena menderita kanker payudara, semua tergantung pada cara pandang individu masing-masing mengenai suatu masalah dan cara mengatasinya. Remaja yang dapat dengan bijak menerima kondisi seperti itu adalah remaja yang mempunyai resiliensi.

Hasil dari beberapa penelitian telah menunjukkan secara meyakinkan bahwa resiliensi merupakan kunci kesuksesan dan kepuasan hidup. Selama puluhan tahun Bernard telah mengumpulkan hasil penelitian tentang resiliensi yang menunjukkan bahwa peran keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi kunci pengelolaan dorongan-dorongan biologis seseorang untuk mencapai perkembangan yang normal (“Resiliency : What We Have Learned”. Source :www.wested.org). Orang yang resilien tahu bagaimana harus menghadapi suatu masalah dan dapat menemukan cara penyelesaiannya. Mereka tetap berkembang meskipun lingkungan berubah terus-menerus, karena mereka fleksibel, cerdas, kreatif, cepat beradaptasi serta mau belajar dari pengalaman (‘The Resiliency Center’, www.resiliencycenter.com). Dikutip dari jurnal penelitian (www.//isjd.pdii.go.id/admin/jurnal/371075572.pdf).

(4)

4

Resiliensi pada penderita stroke dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penting dalam proses pemulihan secara psikologis. Adanya keinginan untuk bangkit dari kondisi negatif psikologis dan mengatasi perasaan-perasaan yang menghambat proses penyembuhan akan sangat membantu bagi proses penyembuhan penderita stroke, juga bila hal tersebut disertai dengan semangat hidup yang tinggi dan optimis dalam menjalani hidup (dalam Septyanti : 2010).

Wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti pada seorang remaja penderita kanker payudara menunjukkan bahwa, seorang remaja yang berusia 19 tahun. mengetahui bahwa ia menderita kanker payudara itu pada tahun 2010. melakukan operasi, dan setelah berunding dengan pihak keluarga dan dengan berbagai masukan dari saudara-saudara akhirnya keluarga subjek memutuskan untuk di operasi. Saat itu kondisi subjek sangat terpukul, ia juga sempat mengalami stres dan sering berpikiran yang negatif akan penyakitnya dan juga ia takut kalau operasinya nanti tidak berhasil. Namun setelah melakukan operasi, dan operasinya berhasil subjek berusaha menjalani hari-harinya sebagaimana individu normal pada umumnya, berusaha untuk mengatasi masalah psikologis yang dialaminya, jarang mengeluh tentang keadaannya. Meskipun menurut pasien, bangkit dari kondisi negatif secara psikologis bukanlah hal yang mudah dan cepat, ia tetap berusaha untuk tetap menjadi seorang individu yang dapat menghargai dirinya sendiri dan kehidupannya.

(5)

5

kesulitan. Sebaliknya, remaja yang putus asa dengan kesulitan atau masalah yang di alaminya adalah remaja yang tidak mempunyai resiliensi.

(6)

6

payudara ditemukan pada stadium lanjut (Moningkey,dalam Admin,2005). Data dari Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut golongan penyebab sakit menunjukkan peningkatan dari 1992- 1993,yaitu dari 3,9 menjadi 7,8 (Ambarsari,dalam Admin,2005). Kemudian berdasarkan data penelitian laboratorium,perempuan lebih banyak terserang kanker daripada laki-laki (Tjindarbumi,dalam Admin,2005), salah satu jenis kanker yang banyak ditemukan pada remaja adalah kanker payudara (Cancer control first report,dalam Admin,2005). Kanker payudara adalah kanker yang banyak menyerang remaja perempuan setelah kanker leher rahim (Data Hispatologi Kanker di Indonesia,dalam Admin,2005, dalam Putri dewanthi).

Menurut Hurlock (1980 : 209) bahwa tugas perkembangan pada masa remaja di pusatkan pada penananggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Tugas perkembangan masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan perilaku anak. Seperti tugas perkembangan mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria dan wanita, menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif, mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab, mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya, mempersiapkan karier ekonomi, mempersiapkan perkawinan dan keluarga, memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi.

Berbeda dengan kasus yang ditemukan pertama, terdapat subjek lain yang menderita kanker payudara. Sehari-hari subjek tinggal dengan keluarga subjek. Subjek adalah seorang remaja yang berusia 20 tahun dan sedang menempuh pendidikan sarjana di salah satu perguruan tinggi swasta di kotanya. Pada awal subjek mengetahui menderita kanker payudara, subjek merasa ada benjolan pada salah satu payudaranya. Kemudian subjek memeriksakan ke Rumah Sakit. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata subjek menderita kanker payudara.

(7)

7

dapat menarik lawan jenis. Namun setelah di diagnosa kanker payudara seorang remaja menjadi sedih sehingga ia tidak percaya diri, dan membuat ia menarik diri sehingga menyebabkan setres. Akan tetapi, semua juga tergantung pada cara pandang individu masing-masing mengenai suatu masalah dan bagaimana cara mengatasinya. tidak semua remaja yang di diagnosis kanker payudara merasakan sedih berkepanjangan atau stres. Mereka dapat menerima kondisi tersebut. Remaja seperti itu adalah remaja yang memiliki resiliensi. Kekhasan pada tahap perkembangan remaja dengan resiliensi yaitu, seorang remaja menginginkan kesempurnaan dalam dirinya akan tetapi setelah didiagnosa menderita kanker payudara seorang remaja menjadi tidak percaya diri, social support dan keinginan dari diri sendiri yang menjadikan seorang remaja itu bisa menerima kondisi tersebut dan bisa menjadi resilien. Seperti salah satu tugas perkembangan remaja yang dikemukakan Havighurst (dalam Hurlock, 1980 : 10) menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. Sedangkan dampak kanker payudara pada remaja yaitu remaja akan lebih hati-hati lagi dalam menjaga kesehatannya. Misalnya, dengan menjaga pola makan, olah raga secara teratur.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul Resiliensi pada remaja penderita kanker payudara.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana resiliensi pada remaja penderita kanker payudara.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika resiliensi pada remaja penderita kanker payudara.

D. Manfaat Penelitian 1) Secara Teoritis

(8)

8

2) Secara Praktis

(9)

RESILIENSI PADA REMAJA PENDERITA KANKER

PAYUDARA

SKRIPSI

Oleh :

Ratih Nuarita Saraswati 07810095

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)

ii

RESILIENSI PADA REMAJA PENDERITA KANKER

PAYUDARA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :

Ratih Nuarita Saraswati 07810095

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(11)
(12)
(13)
(14)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Berbulan-bulan menyusun skripsi ini banyak membawa kenangan baik suka maupun duka bagi penulis. Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Cahyaning, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

2. Ibu Dr. Diah Karmiyati, M.Si dan Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Salis Yuniardi, M. Psi selaku dosen wali yang selalu memberikan masukan dan dukungan kepada penulis

4. Seluruh dosen di Fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Kedua orang tua penulis tercinta, Bapak G. Prayitno dan Ibunda Kis Arumi yang tak pernah lelah mendoakan anaknya ini dan tak henti-hentinya memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Adik penulis, Belinda shepina sari dan Rhisma Wahyu Nurhidayati yang selalu memberikan dukungan agar skripsi ini dapat selesai.

7. Rifky ramadhan yang selalu menumbuhkan semangat buat penulis dan memberikan perhatiannya buat penulis selama ini.

(15)

vii

Nisa yang selalu menemani penulis dalam susah maupun senang, Riris , Ardhy, Nina, Icha, I’am, Gian terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini. 9. Sahabat yang paling baik untukku “Very” yang selalu ada di saat suka maupun

duka semoga kau menjadi orang sukses.

10. Teman-teman kelas B angkatan 2007 seperti Dian,Diah (Bebebhz), Ega, Febri, I’in, Ririf, Firdyan,Ami’, Romo, Ali, Ade, dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Teman-teman penulis yaitu : Awan, Fajar (Ndul) yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

11. Mbak Ana yang selalu memberikan masukan-masukan dan dukungan kepada penulis selama penulis berada di Malang.

12. Sahabat-sahabat penulis Dila, Edi, Fanani yang selalu ada buat penulis dan selalu memberikan semangat.

13. Teman-teman seperjuangan bimbingan, Mbak Ratih, Rara, Mbak Nana, Mbak Icha yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

14. Saudara-saudaraku Om Wawan, Mbak Rina, Mbak Vian, Mbak Iin, Mbak Risty yang telah memberikan masukan dan bantuan pada penulis.

15. Teman-teman KKN IX yang selalu memberikan dukungan kepada penulis yaitu : Izul, Icha, Farah, Yudha (Pakdes), Rizky (Budes), Gita dan semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Teman-teman alumni SMP 1 Babat yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sebagai penutup, penulis menyadari bahwa tugas akhir yang sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritikan dan saran sangat penulis harapkan guna kesempurnaan karya sederhana ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 5 Agustus 2012 Penulis,

(16)

viii INTISARI

Nuarita, Ratih (2012). Resiliensi pada Remaja Penderita Kanker Payudara. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) Dr. Diah Karmiyati, M.Si. (2) Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si.

Kata Kunci : resiliensi, remaja, kanker payudara

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi permasalahan dalam hidupnya dan mencoba bangkit kembali, dan mereka mampu untuk mengatasi tantangan dan permasalahan hidup dan juga berhasil dalam menjalani kehidupan dengan baik dan melakukan beberapa aktivitas yang memberikannya makna dan tujuan hidup. Tidak semua orang dapat resilien, terlebih lagi pada usia remaja. Hal ini disebabkan karena masa remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak menuju dewasa awal yang ditandai dengan adanya perubahan kognisi, emosi, dan sosial. Pada hakikatnya, seorang remaja menginginkan kesempurnaan dalam dirinya. Terutama pada fisiknya, karena dengan fisik yang sempurna remaja dapat menarik lawan jenis. Namun setelah diagnosa kanker payudara seorang remaja menjadi sedih sehingga ia tidak percaya diri, dan membuat ia menarik diri sehingga menyebabkan setres. Pada kenyataannya, ada pula remaja yang dapat bertahan dengan kondisi sebagai penderita kanker payudara, permasalahan tersebut menarik perhatian peneliti untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dimiliki remaja untuk dapat resilien setelah diagnosa kanker payudara dan bagaimana proses resiliensi pada remaja penderita kanker payudara.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan data-data yang diperoleh baik itu berupa bahasa ataupun tulisan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang dipilih dengan kriteria tertentu. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara. Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik informasi yang didapat dari subjek dengan informan lain yang memiliki hubungan dekat dengan subjek.

(17)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

2. Karakteristik Resiliensi ... 10

3. Faktor-faktor Resiliensi ... 11

B. Remaja 1. Pengertian Remaja ... 15

2. Ciri-ciri masa remaja ... 16

3. Tugas-tugas perkembangan remaja ... 18

C. Kanker Payudara 1. Pengertian kanker payudara ... 19

(18)

x

3. Faktor resiko kanker payudara ... 21

D. Dinamika Resiliensi 1. Dinamika Resiliensi Pada Remaja Penderita Kanker Payudara ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Batasan Istilah ... 25

C. Subjek Penelitian ... 26

D. Metode Pengumpulan Data ... 26

E. Prosedur Penelitian ... 27

F. Teknik Analisa Data ... 28

G. Metode Keabsahan ... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 30

B. Analisa Data ... 32

C. Pembahasan ... 39

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(19)

xi

DAFTAR TABEL

(20)

xii

DAFTAR SKEMA

(21)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat kesediaan menjadi subjek penelitian ... 45

Lampiran 2. Jadwal Penelitian ... 47

Lampiran 3. Guide Interview ... 48

(22)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, S. 2005. Patofisiologi Clinical Concepts of Disease Processes.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Chandra, S. 2008. Resiliensi. Diperoleh dari http://rumahbelajarpsikologi. com/index.php/resiliensi.html

Desmita.2004. Psikologi perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Erianthe, M. L. 2007. Resiliensi remaja yang orang tuanya bercerai. Surabaya:

Skripsi, fakultas Psikologi. Universitas Airlangga. Tidak diterbitkan. Hurlock, B. E. 1980. Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

Henderson, N & M, M. 2003. Resiliency in school. California : Corwin Press

Matthews, W. D. 1995. Family resiliency. Article from North Carolina Cooperative Exstension A & T University

Moleong, L.J. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Moleong, L. J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif (ed. Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Monks, F.J, K, A.M.P, H, S. 2002. Psikologi perkembangan

pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta : UGM Press

Plus, Xamthone.2012. Pengertian kanker payudara. Diperoleh dari

http://www.xamthone-plus.net/obat-alami/pengertian-kanker-payudara

Rifai, M. 1987. Psikologi perkembangan remaja dari kehidupan sosial. Jakarta: PT Bina Aksara

Santrock, J. 2002. Life-span development. Jakarta : Erlangga ____________2003. Adolescence. Jakarta : Erlangga

Schoon, I. 2006. Risk and resilience. London : Cambridge University Press

Referensi

Dokumen terkait

Pemakaian peralatan pelindung yang cocok (termasuk peralatan pelindung diri yang dirujuk dalam Bagian 8 dalam lembar data keselamatan) untuk mencegah kontaminasi terhadap kulit,

Apabila peserta BPJS Kesehatan masih berada dalam wilayah yang sama maka tidak berhak mendapatkan pelayanan kesehatan karena berdasarkan Pasal 55 Peraturan Presiden Nomor 82

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yangb. mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan

Strategi manajemen SI/TI diperoleh dari hasil identifikasi solusi SI/TI sehingga dibutuhkanrekrutmen SDM pada struktur organisasi yaitu unit kerja IT yang terdiri dari

Pertanyaan penelitian ini adalah: (1) “Bagaimanakah persepsi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif kuantitatif yaitu memberikan gambaran tentang pencapaian hasil belajar biologi

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan Kuniran ( Upeneus moluccensis ) hasil tangkapan nelayan yang didaratkan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang Kabupaten

Hal ini menunjukan bahwa peran administrator publik akan menentukan berjalan atau tidaknya suatu kebijakan yang telah dirumuskan dan disahkan oleh para policy