• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan Manajemen FE UMM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan Manajemen FE UMM)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP

MINAT BERWIRAUSAHA

(Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan

Manajemen FE UMM)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

Syarif Hidayatullah 201010160311011

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang

“PENGARUH MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan Manajemen FE UMM)”.

Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan untuk memberikan segala yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

(5)

3. Dra. Aniek Rumijati, M.M dan Dr. Marsudi, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran memberikan pengarahan, saran serta dukungan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Dra. Siti Nurhasanah, M.Si, selaku dosen wali dan Bapak serta Ibu Dosen Jurusan Manajemen yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu, Ayah, kakak dan adikku serta keluarga tercinta yang telah banyak berkorban dan mendoakan.

(6)

7. Teman-teman Kelas Manajemen A 2010, bubuhan sengklek Lalu, kibul, gerry, adi, bashar, agung, erwin, elvan, gilang, firman, jody, jeffy dan se-UMM raya serta MIX FC, terima kasih atas persaudaraan yang telah kita bangun.

Penulis menyadari akan kekurang sempuranaan penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu segala kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Malang, Januari 2016 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ……. x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Batasan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian... 11

E. Manfaat Penelitian... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 12

B. Landasan Teori ... 13

1. Teori-teori Motivasi ... 13

2. Motivasi Berwirausaha... 19

3. Fungsi Motivasi ... 21

(8)

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi ... 24

6. Pengertian Minat Berwirausaha ... 26

7. Jenis-jenis Minat ... 28

8. Aspek-aspek Minat... 32

9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 35

a) Faktor Fisik ... 37

b) Faktor Psikis ... 37

c) Faktor Lingkungan ... 39

C. Hubungan Motivasi dan Minat Berwirausaha ... 40

D. Kerangka Pikir... 42

E. Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 46

B. Definisi Operasional Variabel ... 46

1. Variabel Bebas (X) ... 46

2. Variabel Terikat (Y) ... 49

C. Teknik Pengumpulan Data ... 53

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 53

E. Teknik Analisis Data ... 54

1. Uji Instrumen Data ... 54

a) Uji Validitas ... 54

(9)

2. Analisis Data ... 57

a) Rentang Skala ... 57

b) Analisis Regresi Linear Berganda ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 62

1. Gambaran Umum Program Studi Manajemen FEB UMM.... 62

2. Karakteristik Responden ... 65

3. Deskripsi Variabel Penelitian ... 66

a) Kemandirian (X1) ... 67

b) Inovatif (X2) ... 69

c) Menanggung Resiko ... 73

d) Minat Berwirausaha ... 75

B. Pembahasan ... 77

1. Uji Instrumen Data ... 77

a) Uji Validitas ... 77

b) Uji Reliabilitas ... 79

2. Analisis Rentang Skala ... 80

3. Analisis Regresi Linear Berganda ... 81

C. Pembahasan ... 89

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 94

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Pernyataan dalam Kuesioner ... 50

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Motivasi Berwirausaha dan Minat Berwirausaha 58 Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 66

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Kemandirian ... 67

Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Inovatif ... 69

Tabel 4.4 Deskripsi Variabel Menanggung Resiko ... 73

Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Minat Berwirausaha ... 75

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ... 78

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 79

Tabel 4.8 Hasil Analisis Rentang Skala ... 80

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir ……….. 43

Gambar 4.1 Kurva Uji F (Uji Simultan)………. 84

Gambar 4.2 Kurva Uji t Variabel Kemandirian………. 86

Gambar 4.3 Kurva Uji t Variabel Inovatif………. 87

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Hasil Analisis Data

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Fenomena entrepreneur di kalangan anak muda dalam beberapa

tahun terakhir semakin populer. Apalagi, dengan banyaknya seminar

motivasi, buku-buku bacaan serta pemberitaan yang mengupas seputar

kesuksesan pelaku usaha sehingga mendorong mereka untuk terjun dalam

dunia bisnis (Andriani, 16 September 2013). Bisnis di kalangan mahasiswa

kini sangat menjamur, selain menjadi mata kuliah pilihan di berbagai

Fakultas. Hal ini seakan sudah menjadi tren, istilahnya gak bisnis gak keren.

Skalanya pun bervariasi, dari yang kecil-kecilan seperti jualan pulsa sampai

yang besar seperti membuat kos-kosan. Keinginan atau mahasiswa tersebut

memang beragam, ada yang memang ingin serius bisnis karena untuk

mencukupi kebutuhan, ikut-ikutan, mengisi waktu luang dan sebagainya

(Warta Wirausaha, 26 Februari 2013).

Fenomena wirausaha di kalangan mahasiwa ini adalah sebuah berita

yang menarik, mengingat secara statistik Indonesia masih kekurangan

wirausahawan. Idealnya, jumlah wirausahawan sekurang-kurangnya harus

mencapai dua persen dari total penduduk. Namun, kenyataannya jumlah

wirausahawan Indonesia baru mencapai persentase 0,18 persen dari

keseluruhan jumlah penduduk. Masih jauh tertinggal dari negara-negara lain.

(14)

2

akan menambah jumlah calon pengusaha-pengusaha baru sebagai ujung

tombak perekonomian bangsa di masa yang akan datang (Warta Wirausaha,

26 Februari 2013).

Dunia wirausaha Indonesia selalu membutuhkan banyak darah muda

dan talenta baru untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional. Untunglah

semangat berwirausaha di Indonesia semakin menguat, khususnya pada

dekade terakhir. Pada dekade terakhir, seiring dengan semakin pesatnya

pertumbuhan dunia internet dan ketersediaan teknologi-teknologi baru secara

luas juga memunculkan fenomena baru. Fenomena tersebut adalah

bisnis-bisnis masa kini cenderung memiliki skala lebih kecil, dana yang lebih

sedikit, dan jumlah tenaga kerja yang lebih kecil juga. Di Indonesia dan juga

di Amerika Serikat, UKM memiliki proporsi yang sangat masif dalam

konteks perusahaan penyedia lapangan kerja. Intinya, jika UKM bersatu,

mereka memiliki kekuatan yang besar untuk menggerakkan sekaligus

menjadi pengaman perekonomian negara. Dalam entitas yang lebih kecil,

para pemilik UKM juga tentunya memberikan efek berganda kepada para

tenaga kerja di Indonesia (Priyandana, 24 Januari 2014).

BPS mencatat jumlah wirausahawan per Februari 2014 mencapai

44,20 juta orang dari 118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja.

Dibandingkan survey BPS Februari 2013, jumlah tersebut mengalami

peningkatan. Kala itu, jumlahnya mencapai 44,01 juta orang (Ciputra

(15)

3

Namun jumlah wirausaha di Indonesia tersebut menurut Kamar

Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan

negara-negara ASEAN lainnya. Total wirausaha di Indonesia hanya 1,6

persen dari seluruh penduduk Indonesia. Menurut Wakil Ketua

Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial, Rosan P Roeslani bahwa

jumlah wirausaha di Korea 4 persen, Malaysia 2,1 persen. Jadi Indonesia

sangat tertinggal sekali (Sulistiyono, 27 April 2015).

Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, mengatakan bahwa sebuah

negara maju ialah negara yang memiliki 2 persen wirausaha dari jumlah

penduduk, maka dari itu pemerintah berusaha mencapai target tersebut. Saat

ini Indonesia hanya memiliki 1,56 persen wirausaha dari total penduduknya.

Amerika saja sekitar 12 persen, Jepang 10 persen, Singapura 7 persen.

Indonesia masih tertinggal jauh (Pratomo, 13 Juli 2014).

Pertumbuhan wirausaha di Indonesia sudah sangat mendesak.

Menjelang implementasi pasar tunggal ASEAN atau MEA (Masyarakat

Ekonomi Asia), jumlah wirausaha harus digenjot. Menteri Koperasi dan

UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga menegaskan jumlah wirausaha di

Indonesia sangat rendahnya jumlahnya dibanding sejumlah negara di dunia.

Di Singapura jumlah wirausaha mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen,

Thailand 3 persen dengan jumlah penduduk ketiga negara juga lebih sedikit

dari Indonesia. Padahal, jumlah wirausaha di Indonesia hanya 1,65 persen

sedangkan penduduknya mencapai 250 juta orang (Hardum, 20 Februari

(16)

4

Jumlah wirausahawan yang memadai dapat mendukung sukses

tidaknya suatu negara karena dapat menopang pertumbuhan ekonomi. Jumlah

wirausahawan yang ideal adalah minimal 2 persen dari jumlah penduduk.

Jumlah wirausahawan di Indonesia masih 1,65 persen (44,2 juta orang),

artinya masih kurang 0,35 persen penduduk yang harus terjun menjadi

wirausaha untuk mencapai angka minimal tersebut. Menurut Halim

Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), bahwa 0,35 persen itu

bukanlah angka yang kecil jika dilihat total jumlah penduduk Indonesia yang

sebanyak 240 juta (Dwiantika, 21 November 2014).

Kewirausahaan yang memiliki peranan penting dalam segala dimensi

kehidupan merupakan salah satu cara untuk mengurangi jumlah

pengangguran dan berdampak pada perekonomian negara. Sumbangan

kewirausahaan terhadap pembangunan ekonomi suatu negara tidaklah

disangsikan lagi. Suatu negara agar dapat berkembang dan dapat membangun

secara ideal, harus memiliki wirausahawan sebesar 2% dari jumlah penduduk.

Kehadiran dan peranan wirausaha akan memberikan pengaruh terhadap

kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi. Karena

wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup

masyarakat, meningkatkan pemerataan pendapatan, memanfaatkan dan

memobilisasi sumberdaya untuk meningkatkan produktivitas nasional,sektor

informal merupakan alternatif yang dapat membantu menyerap

pengangguran. Wirausaha dapat menjadi alternatif dalam usaha pengentasan

(17)

5

Tingginya angka pengangguran di Indonesia menjadi salah satu

permasalahan klasik yang saat ini kondisinya cukup memprihatinkan.

Pengangguran terjadi karena banyaknya jumlah lulusan baik dari sekolah

menengah maupun perguruan tinggi tidak sebanding dengan banyaknya

jumlah lowongan pekerjaan yang ditawarkan (Saiman, 2009:22). Menurut

Asisten Deputi Bidang Kepeloporan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah

Raga, mengatakan bahwa ada fenomena semakin tinggi jenjang pendidikan

semakin tinggi ketergantungan pada lapangan kerja. Hal ini disebabkan

karena mereka terlalu memilih-milih pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan

dan kompetensinya, sehingga angka pengangguran terdidik menjadi tinggi

(Republika, 12 September 2012). Kebanyakan dari mereka berorientasi

mencari pekerjaan terutama sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta (job

seekers), bukan sebagai pencipta lapangan pekerjaan (job creator)

(Handriani, 2011:312).

Ironisnya pengangguran terdidik juga turut banyak menyumbangkan

angka pengangguran di Indonesia, terlebih untuk jenjang pendidikan sarjana

(Saiman, 2009:22). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah

pengangguran per-Agustus 2014 sebesar 7,24 juta orang. Tingkat

pengangguran terbuka (TPT) paling besar adalah lulusan Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), Diploma, dan Universitas. Untuk pengangguran lulusan

SMK jumlahnya adalah 11,24% dari total jumlah pengangguran.

Pengangguran lulusan SMK ini naik tipis dibandingkan posisi Agustus 2013

(18)

6

jumlahnya 6,14% dari total pengangguran, naik dari Agustus 2013 5,95%.

Pengangguran Sarjana mencapai 5,65% dari total pengangguran, naik dari

Agustus 2013 sebesar 5,39% (Suara Merdeka, 5 November 2014).

Salah satu kiat mengentaskan pengangguran adalah dengan

menciptakan lapangan kerja baru, yaitu dengan berwirausaha.

Permasalahannya adalah kewirausahaan di Indonesia juga masih rendah.

Umumnya masyarakat Indonesia lebih memilih menjadi pencari kerja (job

secker) dari pada menjadi pencipta lapangan kerja (job creator). Minat

entrepreneurship adalah rasa ketertarikan pada suatu hal yang memerlukan

kemampuan kreatif dan inovatif untuk menciptakan nilai tambah bagi barang

dan jasa atau suatu hasrat yang kuat dari seseorang terhadap aktivitas

kewirausahaan (Shohib, 2013:33-34).

Namun minat berwirausaha pada mahasiswa di beberapa kota besar di

Indonesia masih rendah. Hal ini dikemukakan oleh Kasmir (2011:2) bahwa

minat berwirausaha di kalangan mahasiswa cukup merisaukan. Sebagian

besar sekitar 76% berkeinginan menjadi pegawai (karyawan). Hanya sekitar

4% yang ingin berwirausaha. Artinya, orientasi mahasiswa setelah lulus

hanya untuk mencari kerja, bukan menciptakan lapangan kerja. Meskipun hal

tersebut belum menunjukkan secara utuh cita-cita mahasiswa setelah lulus

kuliah. Namun, setidaknya hal ini memberikan sedikit gambaran bahwa minat

untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa masih rendah.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang, salah

(19)

7

individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Hal ini dikarenakan untuk

mencapai tujuan yang sesuai dengan minatnya, seseorang memerlukan

motivasi dari dalam dirinya sendiri. Motivasi ini diyakini dapat

mempengaruhi minat mahasiswa dalam berwirausaha. Sebagaimana

dikemukakan oleh Mc Clellland dalam Utami (2007:21-23) bahwa salah satu

faktor dari dalam diri individu (intern) yang mempengaruhi minat untuk

menjadi entrepreneur adalah motivasi. Motif itu meliputi motif untuk kreatif

dan inovatif yang merupakan motivasi yang mendorong individu

mengeluarkan pemikiran yang spontan dalam menghadapi suatu perubahan

dengan memberi alternatif yang berbeda dari yang lain. Artinya bahwa

adanya motif untuk kreatif dan inovatif dapat menimbulkan minat individu

untuk membuka lapangan kerja sendiri.

Begitupun yang dikemukakan oleh Azhari (2004:65) bahwa salah satu

faktor psikis yang mempengaruhi minat adalah motif. Motif adalah dorongan

yang akan datang dari dalam diri manusia untuk berbuat sesuatu. Motif

diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri individu itu

bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju kepada suatu tujuan tertentu.

Artinya bahwa minat timbul jika ada motif, dan motif bersifat alami yang ada

pada individu.

Adanya pengaruh motivasi terhadap minat juga terlihat dari hasil-hasil

penelitian terdahulu. Hasil penelitian Firda (2011) menunjukkan bahwa

motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

(20)

8

berhubungan dengan minat wanita untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil

penelitian Nurhayani (2012) menunjukkan bahwa motivasi sosial, motivasi

karir dan motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa

mengikuti pendidikan profesi. Hasil penelitian Athalia (2012) menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh antara motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi

Public Relations Officer.

Hasil penelitian Fahmi, dkk (2013) menunjukkan bahwa faktor yang

paling berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah motif

berwirausaha. Hasil penelitian Indriyanti, dkk (2013) menunjukkan bahwa

terdapat 7 faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi, yaitu faktor potensi diri, motivasi, ekspektasi masa depan,

peluang, lingkungan sosial, situasi dan kondisi, serta institusional. Hasil

penelitian Dewi dan Setiawanta (2014) menunjukkan bahwa motivasi kualitas

berpengaruh signifikan terhadap minat berkarir dalam bidang perpajakan.

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa angkatan 2011 Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dipilihnya UMM dengan alasan UMM adalah perguruan tinggi swasta

terbesar di Kota Malang sehingga memiliki jumlah mahasiswa dan lulusan

yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Dipilihnya Jurusan

Manajemen dikarenakan di jurusan tersebut mahasiswa selain diberi mata

kuliah Kewirausahaan dan juga mendapat mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

(SKB) beserta praktikumnya sehingga memiliki kemampuan untuk

(21)

9

kelompok untuk membuat produk sendiri dan memasarkannya. Adapun

dalam mata kuliah SKB, mahasiswa diberi tugas untuk membuat proposal

bisnis yang layak untuk diterapkan. Berdasarkan hal tersebut maka

mahasiswa memiliki potensi dan peluang untuk berwirausaha. Adapun

dipilihnya angkatan 2011 karena mahasiswa angkatan tersebut sudah hampir

lulus sehingga memiliki gambaran atau akan menghadapi pilihan kondisi

untuk berwirausaha atau melamar kerja ketika lulus kuliah.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti terdorong dan tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Motivasi Berwirausaha

terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Angkatan 2011 Jurusan

Manajemen FE UMM”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah motivasi berwirausaha yang terdiri dari kemandirian,

inovatif, dan menanggung resiko pada mahasiswa?

2. Bagaimanakah minat berwirausaha pada mahasiswa?

3. Apakah motivasi berwirausaha yang terdiri dari kemandirian, inovatif, dan

menanggung resiko berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

(22)

10

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu motivasi yang diteliti

adalah motivasi berwirausaha. Teori dasar motivasi yang digunakan teori

motivasi hirarki kebutuhan Maslow karena bekerja (baik mencari maupun

membuat lapangan kerja) tergolong motivasi untuk memenuhi kebutuhan

aktualisasi diri (self actualization). Adapun pengertian dan pengukuran

motivasi berwirausaha mengacu pada pendapat Riyanti (2003). Sampel yang

diteliti adalah mahasiswa angkatan 2011 Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang. Hal ini dikarenakan UMM

adalah perguruan tinggi swasta terbesar di Kota Malang sehingga jumlah

mahasiswanya tergolong banyak. Dipilihnya Jurusan Manajemen karena di

jurusan tersebut selain mendapat mata kuliah Kewirausahaan juga mendapat

mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis (SKB) sehingga memiliki kemampuan

untuk memahami wirausaha yang layak dan tidak layak untuk didirikan atau

dikembangkan. Selain itu diberikan pula model pembelajaran berupa

praktikum kewirausahaan, yakni mahasiswa dibentuk kelompok untuk

membuat suatu produk dan dipasarkan. Dipilihnya angkatan 2011 karena

angkatan tersebut tergolong semester akhir yang akan selesai kuliahnya

sehingga akan menghadapi pilihan untuk mencari kerja (job seeker) atau

(23)

11

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui motivasi berwirausaha yang terdiri dari kemandirian,

inovatif, dan menanggung resiko pada mahasiswa.

2. Untuk mengetahui minat berwirausaha pada mahasiswa.

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi berwirausaha yang terdiri dari

kemandirian, inovatif, dan menanggung resiko terhadap minat

berwirausaha pada mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perguruan Tinggi

Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perguruan tinggi dalam

rangka memahami pengaruh motivasi berwirausaha untuk meningkatkan

minat berwirausaha pada mahasiswa semester akhir. Selain itu, dapat

menjadi dasar pentingnya pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi.

2. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi bagi

pemerintah melalui penelitian tentang kewirausahaan sebagai dasar

pertimbangan dalam upaya pengentasan dan menekan lajunya jumlah

pengangguran terdidik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi dan landasan empiris

Gambar

Tabel 3.1 Variabel, Indikator, dan Item Pernyataan dalam Kuesioner .......
Gambar 1 Kerangka Pikir  ……………………………………………..      43

Referensi

Dokumen terkait

- melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pembinaan pengawasan dan pengendalian rehabilitasi jalan; - melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Produk dalam penelitian pengembangan ini berupa model latihan teknik dasar dan latihan fisik pemain futsal tingkat intermediate. Berdasarkan kegiatan studi pendahuluan dan

- Selama setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017), sektor yang mengalami penurunan pekerja adalah sektor industri, perdagangan dan sektor lainnya, dengan penurunan jumlah

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang mempengaruhi pengembangan merek sebagai masyarakat akan tertarik untuk mengetahui apa, di mana, dan berapa banyak merek

 Pengambilan/pengupasan pola mata entres dari atas ke bawah, karena yang dilekatkan/yang menjadi faktor penentu tingkat keberhasilan adalah lekatan pola entres bagian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk karakteristik arus dan tegangan yang dihasilkan dari persamaan diferensial pada rangkaian seri RLC orde satu dan

Salah satu faktor yang mempengaruhi peran yang diterapkan oleh camat adalah faktor kemampuan, dimana dalam menjalankan kepemimpinan di Kecamatan Wua-Wua, Camat harus didukung

Cendekia Medika Jombang yang akan melakukan penelitian dengan judul “ Peer Group Support dengan Perilaku Memilih Jajanan pada Anak Usia Sekolah