• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONDISI KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONDISI KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i PENGARUH KONDISI KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS

PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Tito IM. Rahman Hakim 201010170311422

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta perlindungan dan kesehatan sehingga dengan segala keterbatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kondisi Keuangan dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi akhir zaman,

Nabiyullah Muhammad SAW, para sahabat, para syuhada’ dan kaum muslimin.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai derajat Sarjana Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini merupakan suatu karya ilmiah yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan, bantuan, bimbingan, doa, kritik, dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis disini ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Ibu dan almarhum Ayah tercinta yang selama ini selalu memberikan saya semangat, dukungan dan doa selama menempuh pendidikan di Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang, thanks you so much for all, I’m nothing without you.

2. Adik-adikku yang sangat kakak sayangi, Tio, Resa, Miming, dan Dani terima kasih untuk supportnya selama ini.

(4)

iv 4. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jajaran pimpinan dan dosen Jurusan Akuntansi yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

5. Keluarga besar Laboratorium Akuntansi, dimulai dari Ibu Dra. Sri Wahjuni Lathifah, M.M., Ak.; Ibu Lintang Purnamasar, S.E dan Bapak Luthfirrahman AM, S.E. yang telah membimbing saya untuk menjadi lebih baik dan lebih dewasa.

6. Teman-teman asisten 2010, yaitu: Fitri, Firda, Ochi, Luluk, Fira, Devi, Andreas, Faruq, Putra, Millah, Mela, Lia, dan Dani yang selalu sabar dalam mendampingi saya yang emosian ini. Terima kasih dukungannya selama ini, saya banyak belajar dari kalian tentang bagaimana menjadi lebih dewasa. I’ll never forget every moment with you all guys. . .

7. Adik-adik asisten 2011, yaitu: Rian, Hans, Eya, Gobel, Joko, Ravy, Azizah, Luki, Panca, Nurina, Easty, Uni, dan Anis yang selalu menghibur saya dan sudah menjadi patner yang baik untuk saya selama menjalankan tugas di laboratorium akuntansi. I Love You All. . .

8. Teman-teman HMJ Akuntansi yang selama ini mengajari saya untuk menjadi lebih baik, Pak Ketum Aji, Deasy, Hairina, Naen, Yogi, Ulfa, Shinta, Fahri, Rizky, Septi, Fahmi, Minggar, Tari, Novie, Arini, Vinka, Vina, Samsul, Dina, dan kawan-kawan yang lain yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. 9. Teman-teman kelas H angkatan 2010 dan teman-teman kos “Pondok Bambu”. 10.Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis menyadari akan keterbatasan penulis untuk menghasilkan skripsi yang baik. Namun, penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Aamiin.

Malang, 5 Juni 2014

(5)

v

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

HALAMAN ORISINALITAS ... viii

DAFTAR ISI ... ix A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 10

B. Tinjauan Teori ... 12

1. Teori Sinyal ... 12

2. Teori Stakeholder ... 13

3. Teori Legitimasi ... 13

4. Teori Sustainabilitas Korporasi ... 14

5. Teori Political Economy dan Teori Keadilan ... 15

6. Risiko dan Kondisi Keuangan ... 15

7. Corporate Social Responsibility ... 17

(6)

vi

C. Pengembangan Hipotesis ... 20

D. Rerangka Pemikiran ... 25

III.METODE PENELITIAN ... A. Jenis Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Jenis dan Sumber Data ... 27

D. Teknik Pengumpulan Data ... 28

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 30

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN ... A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

B. Teknik Analisis Data ... 37

1. Statistik Deskriptif ... 37

2. Uji Data Regresi ... 40

C. Pembahasan ... 53

V. SIMPULAN DAN SARAN... A. Simpulan ... 58

B. Keterbatasan Penelitian ... 59

C. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA ...

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Teknik Pengambilan Sampel... 27

Tabel 4.1 Perusahaan Sampel Penelitian ... 36

Tabel 4.2 Output Statistik Deskriptif ... 37

Tabel 4.3 Nilai Z Skewness-Kurtosis Test ... 40

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) ... 41

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Nilai Perusahaan (PBV) ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas (Tobin’s Q) ... 47

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas (PBV) ... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi (Tobin’s Q) ... 51

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Lampiran 2 Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan (PBV) Lampiran 3 Rekapitulasi Nilai Z Score

Lampiran 4 Daftar Referensi Silang Indikator CSR GRI-G 3.1 & Suplemen Sektor Tambang

Lampiran 5 Rekapitulasi Pengungkapan CSR & Suplemen Sektor Tambang Perusahaan Pertambangan

Lampiran 6 Hasil Perhitungan CSR Indeks Lampiran 7 Hasil Uji SPSS

(10)

x DAFTAR PUSTAKA

Atmini, Sari dan Wuryan A. 2005. Manfaat Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products Dan Appareal And Other Textile Products Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi ke VIII, Solo.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta.

. dan Joel F. Houston. 2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Salemba Empat: Jakarta.

Febrianto, Rahmat dan Erna Widiastuty. 2005. Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana Yang Lebih Bermakna Bagi Investor?. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Febrina dan I G N Agung Suaryana. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV, Aceh.

Ghozali, Imam. 2009. Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

(11)

xi Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan: Edisi Keempat. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN: Yogyakarta.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderatong Variable Dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi ke XI, Pontianak.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi & Manajemen. BPFE- Yogyakarta: Yogyakarta.

Jensen, Michael C. dan Willian H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360.

Jo, Hoje dan Maretno A. Harjoto. 2011. Corporate Governance and Firm Value: The Impact of Corporate Social Responsibility. Journal of Business Ethics (2011) 103:351–383.

Lako, Andreas. 2011. Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi. Erlangga: Jakarta.

Lasdi, Lodovicus. 2011. Konservatisma Akuntansi, Perbedaan Relevansi Nilai Akrual Dan Aliran Kas, Tahapan Siklus Hidup Dan Nilai Perusahaan: Analisis Berdasar Fo Model (1995). Simposium Nasional Akuntansi ke XIV, Aceh.

Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Erlangga: Jakarta.

(12)

xii Rustiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility Dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi ke XIII, Purwokerto.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat: Jakarta.

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR Dsiclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi ke X, Makassar.

Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: from Charity to Sustainability. Salemba Empat: Jakarta.

Untung, Hendrik Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika: Jakarta.

Verrecchia, Robert E. Discretionary Disclosure. Journal of Accounting and Economics 5 (1983) 179-194.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan pertambangan merupakan sektor usaha yang memiliki risiko

paling tinggi diantara sektor yang lain. Besarnya investasi pada sektor ini,

ketidakpastian kembalian (return) keuntungan, terbatasnya deposit sumber daya

alam (unrenewable resource), produk yang tidak dapat diperbaharui, perubahan

peraturan pemerintah, dan resistensi masyarakat di sekitar kawasan pertambangan

merupakan risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan pertambangan. Hal ini

berimplikasi pada volatilitas atau kecenderungan harga saham sektor

pertambangan yang fluktuatif dalam jangka waktu tertentu. Volatilitas harga

saham ini tercermin pada nilai perusahaan (firm value) yang mengikuti fluktuasi

harga saham.

Nilai perusahaan merupakan konsep yang penting bagi investor, karena

merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Samuel,

2000; dalam Nurlela dan Islahuddin, 2008). Dua faktor yang memengaruhi nilai

perusahaan adalah faktor keuangan dan nonkeuangan. Nilai perusahaan dapat

memberikan kemakmuran bagi pemegang saham secara maksimal apabila harga

saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi

pula kemakmuran pemegang saham (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Karenanya,

investor harus secara cerdas melihat faktor keuangan dan nonkeuangan pada suatu

(14)

2

Para investor dan kreditor sebelum menanamkan dana pada suatu perusahaan

akan terlebih dahulu melihat kondisi keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena

itu, analisis dan prediksi atas kondisi keuangan suatu perusahaan adalah sangat

penting (Atmini, 2005). Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat tercermin dari

laba bersih operasinya. Perusahaan didefinisikan mengalami financial distress jika

selama beberapa tahun mengalami laba bersih operasi negatif (Hofer, 1980 dan

Whitaker, 1999; dalam Atmini, 2005). Perusahaan pertambangan yang

menerbitkan laporan keuangan selama periode 2010 hingga 2013 hampir

setengahnya pernah mengalami laba bersih negatif. Empat belas dari tiga puluh

perusahaan pertambangan diduga akan mengalami financial distress jika dilihat

dari kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba (www.idx.co.id).

Penerbitan regulasi oleh Pemerintah Republik Indonesia di sektor

pertambangan dapat memengaruhi kelangsungan usaha (going concern)

perusahaan. Salah satunya dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 4 Tahun

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba) (annual report

Cita Mineral Investindo, 2010). Kondisi keuangan dimana perusahaan mengalami

laba bersih negatif (negative net income) selama beberapa tahun seperti yang

dipaparkan diatas dapat meningkatkan risiko yang diberikan perusahaan kepada

investor, sehingga mereka akan melakukan divestasi. Karena itu, kondisi

keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor penting bagi investor untuk

melakukan keputusan investasi atau divestasi. Disamping mempertimbangkan

dimensi keuangan, perlu dipertimbangkan pula dimensi nonkeuangan seperti CSR

(15)

3

Kebanyakan investor atau stockholder pada awalnya hanya melihat dimensi

keuangan dalam membuat keputusan untuk berinvestasi. Setelah dikeluarkannya

UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pada pasal 74 tertera adanya

kewajiban untuk melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau

lebih dikenal Corporate Social Responsibility, investor diberikan sudut pandang

lain dalam membuat keputusan investasi. Sebab, tidak semua perusahaan yang

melaporkan hasil dan/atau kondisi keuangan yang sama akan memiliki nilai pasar

yang sama juga (Lasdi, 2011). Oleh sebab itu, investor perlu mempertimbangkan

kondisi keuangan dan CSR pada suatu perusahaan jika ingin mengukur nilai

perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Konsep mengenai tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

bukanlah hal yang baru lagi bagi akademisi dan para pelaku usaha tanah air.

Konsep awal tanggung jawab sosial dikemukakan oleh Howard R. Bowen secara

eksplisit dalam karyanya yang berjudul “Social Responsibilities of the

Businessmen” pada tahun 1953 (Caroll, 1999; dalam Solihin, 2009:15).

Selanjutnya, Keith Davis pada tahun 1960 mengemukakan dimensi lain dalam

tanggung jawab sosial perusahaan, dia menegaskan adanya tanggung jawab sosial

perusahaan di luar tanggung jawab ekonomi semata-mata (Caroll, 1999; dalam

Solihin, 2009:16). Semenjak itu, CSR secara terus-menerus mengalami pengayaan

konsep hingga saat ini. Hal di atas menjadi cikal bakal konsep CSR yang sudah

kita kenal selama ini (Solihin, 2009:31). Banyak perusahaan semakin menyadari

pentingnya menerapkan program CSR sebagai bagian dari strategi bisnisnya

(16)

4

Jumlah perusahaan yang melakukan dan mengungkapkan tanggung jawab

sosialnya atau sering disebut CSR semakin bertambah. Demikian juga dengan

jumlah dan jenis informasi CSR yang diungkapkan (Ernst & Ernst, 1978;

Trotman, 1979; Kelly, 1981; Pang, 1982; Guthrie, 1982; Gray, 1990; Gray, et al,

1993; Sayekti, 1994; dalam Sayekti dan Wondabio, 2007). Fenomena ini semakin

meningkat terlebih dengan berkembangnya GRI (Global Reporting Initiative)

sebagai indikator pengungkapan CSR dan diterapkannya UU Nomor 40 Tahun

2007 Pasal 74 tentang Perseroan Terbatas. Sesuai dengan isi UU No. 40 Tahun

2007 Pasal 74 Ayat (1), ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di

bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Namun program CSR masih

menyisakan masalah yang belum terselesaikan.

Dengan banyaknya panduan dan ketatnya peraturan yang mengharuskan

perusahaan melaksanakan program tanggung jawab sosial, masih banyak

perusahaan yang melanggar aturan tersebut. Diantaranya kasus-kasus pada

perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan, seperti kasus Exxon Mobil

di Aceh (theglobejournal.com), limbah tailing PT. Freeport di Papua beserta

masalah lingkungan dan sosial dengan Suku Amungme, meluapnya limbah cair

PT. Adaro di Kalimantan Selatan, kasus pelanggaran tata ruang Garut oleh PT.

Asgarindo, PT. Aneka Tambang dan PT. Semesta Raya (www.menlh.go.id).

Sekitar 70 persen kerusakan lingkungan di Indonesia juga disebabkan oleh operasi

(17)

5

Implikasi positif dari concern perusahaan melakukan CSR secara

berkelanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan sangat luar biasa. Sejumlah

riset empiris, baik yang dilakukan di negara-negara Amerika, Eropa, Asia,

Australia maupun di Indonesia sendiri, sebagian besar melaporkan bahwa ada

korelasi positif antara rating CSR dan profitabilitas serta nilai perusahaan,

misalnya dalam bentuk net profit margin (NPM), return on investment (ROI) atau

return on equity (ROE), dan price-earning ratio (PER). Artinya, semakin tinggi

(rendah) peringkat CSR suatu perusahaan semakin tinggi (rendah) pula tingkat

profitabilitas dan nilai perusahaan tersebut (Lako, 2011:87).

Penelitian tentang pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan sebelumnya

sudah pernah diteliti oleh Nurlela dan Islahuddin (2008), Rustiarini (2010), Jo dan

Harjoto (2011) dan Wicaksono (2013). Hasil penelitian Nurlela dan Islahuddin

(2008) menunjukkan bahwa CSR berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Penelitian Rustiarini (2010) memberikan bukti empiris bahwa ada

pengaruh antara pengungkapan CSR dan nilai perusahaan. Jo dan Harjoto (2011)

menemukan bahwa CSR memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Sedangkan, Wicaksono (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa CSR

tidak berhubungan dengan firm value. Adanya hasil yang tidak konsisten antara

pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan membuat peneliti tertarik untuk

menelitinya lagi. Penelitian ini dilakukan untuk menguji konsistensi hasil

penelitian tentang pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan.

Penelitian ini mengembangkan penelitian Jo dan Harjoto (2011) yang

(18)

6

independen baru kondisi keuangan. Kondisi keuangan dipilih sebagai variabel

baru dengan rasionalisasi bahwa investor sebelum melakukan keputusan investasi

akan melihat dua faktor, yaitu faktor keuangan dan nonkeuangan. Kondisi

keuangan mewakili faktor keuangan yang diproksikan dengan laba bersih negatif

dan diukur menggunakan analisis kebangkrutan model Altman revisian.

Sedangkan, corporate social responsibility mewakili faktor nonkeuangan. Kondisi

keuangan dan CSR ini dihubungkan dengan nilai perusahaan untuk melihat

variabel mana yang lebih memengaruhi intensi investor untuk berinvestasi pada

perusahaan sektor pertambangan yang berimplikasi pada nilai perusahaan.

Letak perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah

pada proksi yang digunakan untuk memproyeksikan nilai perusahaan.

Penelitian-penelitian yang menjadikan nilai perusahaan sebagai salah satu variabelnya, baik

variabel dependen ataupun independen pada umumnya menggunakan Tobin’s Q

ratio atau PBV (price to book value) sebagai proksinya. Penelitian ini

menggunakan dua proksi untuk mengukur nilai perusahaan untuk menguji

statemen Margaretha (2011), yang menyatakan bahwa rasio Tobin’s Q lebih

unggul dari PBV karena Tobin’s Q menggunakan nilai sekarang sedangkan PBV

menggunakan nilai historis.

Penelitian Nurlela dan Islahuddin (2008), Herawaty (2008), Rustiarini

(2010), Reyna dan Encalada (2012), Siallagan dan Machfoedz (2006), dan Ruan,

et al(2011) menggunakan Tobin’s Q ratio untuk memproksikan nilai perusahaan.

Sedangkan, Ikbal, et al (2011), Sunarsih dan Mendra (2012), Rachmawati dan

(19)

7

(2013) menggunakan PBV sebagai proksi nilai perusahaan pada penelitiannya.

Akan tetapi, penelitian yang sekaligus menggunakan Tobin’s Q dan PBV sebagai

proksi untuk mengukur nilai perusahaan masih sangat terbatas. Oleh karena itu,

penelitian ini menggunakan Tobin’s Q dan PBV sebagai proksi nilai perusahaan

untuk melihat proksi mana yang lebih bisa dijelaskan oleh kondisi keuangan dan

CSR sebagai dasar pertimbangan investor melakukan investasi.

Berdasarkan fakta yang dipaparkan sebelumnya, maka peneliti bermaksud

untuk meneliti pengaruh kondisi keuangan dan CSR terhadap nilai perusahaan

yang menggunakan dua proksi baik secara parsial ataupun simultan pada

perusahaan pertambangan yang listing di BEI periode 2010-2012. Berdasarkan

uraian di atas peneliti merumuskan judul penelitian sebagai berikut:

“PENGARUH KONDISI KEUANGAN DAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012).”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dalam

penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kondisi keuanganberpengaruh terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap nilai

(20)

8

3. Apakah kondisi keuangan dan corporate social responsibility berpengaruh

terhadap nilai perusahaan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh kondisi perusahaan

terhadap nilai perusahaan.

2. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh corporate social

responsibility terhadap nilai perusahaan.

3. Untuk menguji dan memberikan bukti empiris pengaruh kondisi keuangan dan

corporate social responsibility secara simultan terhadap nilai perusahaan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan

bagi perusahaan di Indonesia terutama sektor pertambangan untuk

meningkatkan aktivitas CSR, menjaga kinerja keuangan dan mengurangi

dampak perusakan lingkungan agar tetap dapat mempertahankan citra baik

dan brand image perusahaan yang bersangkutan, sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan di mata para stakeholder.

2. Bagi Investor, sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam melakukan

keputusan investasi agar melihat kondisi keuangan dan nonkeuangan sebelum

(21)

9

3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan

konsentrasi yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian terhadap siswa SD Inpres Tiwoho yang berusia 9-12 tahun dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara promosi kesehatan

Tempat yang digunakan dalam penelitian adalah untuk pembuatan serbuk daun kelor dilakukan di Perkebunan daun kelor Blora Jawa Tengah, selanjutnya menjadikan

47 Yasin Desa Jinggah 48 Istiqomah Desa Melayu 49 Nururahman Desa Batu Raya 50 Iqra Jl. Karanggan 51 Hidayatul

Tujuan dibentuknya portal khusus PPID ini antara lain untuk mempermudah publik dalam mengajukan permintaan informasi maupun pengajuan keberatan permintaan informasi publik

Solusi yang terpilih sebagai solusi terbaik adalah menggunakan bentuk penutup pisau yang tertutup penuh, dengan sistem pelindung mata pisau yang hanya akan terbuka bila terdorong

Sensor parkir berfungsi untuk menghitung banyaknya jumlah kendaraan yang masuk dan keluar serta mempermudah sistem perparkiran tanpa harus menggunakan operator. Sensor parkir

Hasil analisis menggunakan Uji Duncan menunjukkan bahwa kesegaran bunga potong gerbera dengan perlakuan aquadestilasi dan penambahan 8-HQS + Sukrosa + Asam sitrat

Penggunaan dan Jumlah Barang yang Digunakan dalam Usahatani Jeruk Keprok untuk Satu Hektar per Tahun di Desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah