• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1

KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SUKIMIN

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani melalui latihan sirkuit pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu yang berjumlah 37 siswa, dengan perincian 25 laki-laki dan 12 perempuan. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI).

(2)

PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V SDN 1

KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh SUKIMIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Pada

Program Studi Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

Judul Skripsi : PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI METODE SIRKUIT PADA KELAS V SDN 1 KEPUTRAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

.

Nama Mahasiswa : SUKIMIN Nomor Pokok Mahasiswa : 1013118055 Program Studi : Penjaskes

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Wiyono, M.Pd. Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. NIP 19570111 198303 1 002 NIP 19580127 198503 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd. …………

Sekretaris : Drs. Rahmat Hermawan, M.Kes. …………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi.Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(5)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : SUKIMIN

NPM : 1013118055

Tempat tanggal lahir : Jogyakarta, 09 Maret 1962

Alamat : Jln. Sukoharjo1 No. 33 Kec.Sukoharjo, Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Peningkatan Aspek Kebugaran Jasmani melalui Latihan Sirkuit pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran Sukoharjo, Pringsewu ” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2011 – 30 November 2011. Skripsi ini bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Bandar Lampung, 07 Januari 2012

(6)

PENINGKATAN ASPEK KEBUGARAN JASMANI MELALUI

LATIHAN SIRKUIT PADA SISWA KELAS V

SDN 1 KEPUTRAN SUKOHARJO

KABUPATEN PRINGSEWU

(Skripsi)

Oleh

S U K I M I N

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(7)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes dan pengukuran pada setiap

siklus dapat disajikan sebagai berikut.

Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar Siklus I

Hasil tes awal dari 20 siswa tidak ada yang berhasil meningkat atau masuk

dalam norma tes kebugaran jasmani sehingga keadaan tersebut sama dengan

belum mencapai ketuntasan belajar (65%). Jadi prosentase ketuntasan belajar

pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum ada seorang pun siswa yang

mencapai kebugaran pada tingkat baik, apa lagi abik sekali.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 20 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah

mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah

30 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan sirkuit kemudian dilakukan tes kebugaran jasmani

Indonesia, maka sebanyak 12 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang dengan

kategori Baik Sekali meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah

70% dan10%. Dengan demikian, siswa yang mencapai tingkat kebugaran

jasmani dengan kategori Baik dan Baik Sekali sebanyak 14 orang dari jumlah

(8)

Untuk lebih jelasnya dapat disajikan dalam tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan kebugaran siswa

setelah mengikuti berbagai latihan meningkat, sehingga bisa dikatakan

bahwa peningkatan kebugaran jasmani siswa melalui latihan sirkuit lebih

efektif dari pada latihan biasa atau latihan yang dilakukan secara

konvensional. Artinya, bahwa tingkat kebugaran jasmani yang diberikan

secara terarah lebih menguntungkan atau berhasil adanya peningkatan

kemampuan kebugaran siswa dari pada hanya dilakukan secara sederhana

tanpa sentuhan atau pendekatan yang lebih kreatif.

Hasil tersebut sekaligus merupakan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari

setiap siklus yang telah diberikan latihan yang berbeda. Kriteria ketuntasan

minimal (KKM) ini telah ditetapkan sebesar 65 % dari kemampuan belajar

siswa

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar gerak tolak

peluru siswa dapat dicapai atau tuntas setelah mengikuti pembelajaran pada

(9)

B. Pembahasan

Dari Tabel 1 hasil penelitian setiap siklus di atas menunjukkan adanya

peningkatan kebugaran jasmani para siswa setelah diberikan latihan

kelincahan yang berupa latihan dalam beberapa pos. Hal ini menunjukan

bahwa guru memiliki kemampuan mengajar yang efektif, artinya untuk

mengenali seorang guru yang baik, lewat sifat – sifat tertentu yang ia miliki,

atau lewat prosedur-prosedur yang ia pergunakan di kelas (Popham dan

Baker, 2005:7). Artinya, seorang guru dikatakan mengajar efektif manakala

ia mampu mengajar dengan menggunakan media dan model pembelajaran

yang sesuai dengan tingkat dan kemampuan anak. Lebih jauh Popham dan

Baker mengatakan bahwa “efektivitas pengajaran itu seharusnya ditinjau dari

hubungannya dengan guru tertentu yang mengajar kelompok siswa tertentu,

di dalam situasi tertentu, dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan

instruksional tertentu”. Jadi, guru yang baik atau profesional itu mampu (1)

memilih kegiatan instruksional yang kiranya membawa hasil, dan (2) menilai

tepat tidaknya pilihannya itu, sehingga lambat laun ia dapat memperbaiki

kualitas pengajarannya (Popham dan Baker, 2005:4).

Pada penelitian ini digunakan pedoman penilaian dari Kurikulum Tingkat

Satuan Pembelajaran (KTSP). KTSP merupakan strategi pengembangan

kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan prestasi.

KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulum yang

memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan dan pelibatan

masyarakat dalam proses belajar mengajar disekolah. Dalam KTSP untuk SD

(10)

diperhatikan, sedangkan yang mendapat nilai 65 keatas telah memenuhi

ketuntasan belajar siswa (Depdiknas, 2007).

Ketuntasan belajar adalah tingkat ketercapainya kompetensi setelah

siswa mengikuti pembelajaran. Sedangkan ketuntasan dalam pembelajaran

permainan bola kasti adalah kemampuan siswa dalam melakukan melempar,

memukul dan menangkap, yang dicerminkan dengan bagaimana para siswa

itu mampu melakukan gerakan tersebut yang diterapkan dalam suatu

permainan.

Dari hasil observasi yang ditampilkan dalam tabel 1 menunjukkan bahwa

pada sikuls III hampir sebagian besar siswa yang mencapai tingkat

kebugaran jasmani pada kategori “Baik” dan “Baik Sekali” atau lebih dari 65

% maka pelaksanaan penelitian untuk siklus berikutnya tidak dilakukan lagi

karena sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini sesuai

pendapat Suhardjono (2006:58) bahwa “PTK adalah penelitian tindakan yang

dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu

praktik pembelajaran” telah terbukti berhasil. Dengan demikian hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini, yakni Jika Latihan sirkuit diterapkan pada

siswa kelas V SDN 1 Keputran Sukoharjo maka tingkat kebugaran Jasmani

dapat ditingkatkan”. Karena itu, dengan terbuktinya hipotesis maka

permasalahan atau rumusan masalah dalam penelitian ini pun telah terjawab,

bahwa melalui latihan sirkuit pada siswa kelas V SD Negeri 1 Keputran

Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu tingkat kebugarannya dapat

(11)

Adanya perubahan secara fisiologis setelah latihan dikemukakan oleh Bowers

dan Fox, 1992; 250, bahwa ada beberapa perubahan yang terjadi setelah

latihan, terutama sekali setelah sesi latihan daya tahan :

~ Terjadinya konsentrasi mioglobin, yang beguna untuk mengirimkan

(diffuse) oksigen (O2) dari dinding sel (cell membrane) ke mitokondria.

~ Oksidasi karbohidrat dan lemak. Karena kemampuan aerobik pada otot

rangka meningkat lebih besar yang disebabkan latihan daya tahan, maka

kemampuan untuk mengkonsumsi oksigen dalam menggunakan

karbohidrat dan lemak sebagai bahan bakar metabolism ditingkatkan

sehingga terjadi pengaruh pada serabut fast twitch (FT) maupun slow twitch (ST), yang ditandai dengan (a) meningkatnya jumlah dan ukuran

mitokondria pada otot rangka, (b) suatu peningkatan pada aktivitas atau

konsentrasi pada system enzymatis pada reaksi aerobic yang berlangsung

di mitokondria. Melalui respek peningkatan jumlah dan ukuran

mitokondria tadi

Berdasarkan pendapat ahli tersebut nyata sekali bahwa seseorang yang selalu

latihan berulang-ulang dan dalam waktu yang cukup lama (daya tahan) akan

menyebabkan terjadinya perubahan, yaitu konsentrasi mioglobin, yaitu otot

yang mengikat oksigen akan semakin besar, sedangkan oksigen sendiri

berguna untuk energi. Kemudian perubahan karbohidrat dan lemak yang

berguna untuk bahan bakar metabolisme dalam rangka menyediakan energi

bagi serabut otot fast twitch (FT), dalam kegiatan sehari-hari sangat

(12)

Oleh karena itu, tingkat kebugaran jasmani siswa perlu mendapat perhatian

dari berbagai pihak terutama dari para guru, sebab dengan tngkt kebugaran

baik maka siswa akan lebih mudah mengikuti dan partisipasi dalam

pembelajaran. Hal ini sesuai pendapat ahli, yaitu: Hal yang sama

diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) :

“Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas

dan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti,

sehingga tubuh masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban

kerja tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan

yang teratur. Seperti pendapat Cooper (1983;22), yang mengatakan :

“Pengaruh latihan meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh-pembuluh

darah yang menyalurkan darah ke seluruh jaringan tubuh, mengisi penuh

seluruh jaringan tubuh dengan oksigen untuk pembentukan energi.”

Jadi, betapa pentingnya kebugaran jasmani bagi semua siapa tak terkecuali

bagi siswa dalam menghadapi pembelajaran. Karena itu, apapun aspek fisik

yang dilatih akan berpengaruh terhadap tingkat kebugaran jasmani secara

keseluruhan, demikin pula bila dilatih aspek kelincahan maka akan

(13)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Melalui latihan sirkuit yang berupa latihan melalui beberapa pos dapat

meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka

pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1

Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya

peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah

dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang

berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan

(14)

3. Perlu melakukan penelitian yang sejenis pada kelas yang berbeda agar

diperoleh hasil yang dapat dijadikan perbandingan, apakah peningkatan

kebugaran jasmani dengan menggunakan latihan kelincahan akan selalu

(15)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis laksanakan di kelas V SDN 1 Keputran Kabupaten Pringsewu dapat terlaksana dengan waktu yang telah dijadwalkan. Dan penulis beri judul laporan ini “Peningkatan Aspek KebugaranJasmani melalui Latihan Sirkuit pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Keputran Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu ”.

Banyak manfaat yang penulis dapatkan sebagai seorang pendidik selama melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk meningkatkan profesionalisme dalam memperbaiki kinerja dalam pembelajaran. Kemudian penulis lebih serius dan percaya diri dalam mengelola pembelajaran melalui latihan terbimbing untuk memperbaiki pembelajaran dikelas yang dilakukan berulang kali dengan proses refleksi yang penulis lakukan dengan merenung dan diskusi dengan teman sejawat. meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dan akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penulis haturkan terima kasih.

Penulis

(16)

DAFTAR PUSTAKA

.

Abdullah, A.Manadji, A. 1994, Materi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Erlangga, Jakarta.

Adisapoetra, dkk, 1999, Tes & Latihan Kebugaran Jasmani untuk Anak Usia Sekolah. Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.

Cooper. Kenner H., 1983, Aerobik, PT. Gramedia, Jakarta.

Depdikbud, 1995, Tes Kebugaran Jasmani Indonesia Untuk Umur 10-12 Tahun,Jakarta

Depdikbud, 1988. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Senam di Sekolah Dasar Kelas I s/d VI mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta

Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.

Kartono, Kartini, 1986, Pengantar Metodologi Riset Sosial, Alumni Bandung. Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,

Yogyakarta.

Rusli Lutan, Suherman Adang, 2000, Pengukuran dan Evaluasi Penjaskes, DEPDIKNAS, DIRJEN Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sumodisardjono, Sadoso, 1990, Pengetahuan Praktisi Kesehatan dan Olahraga, PT. Gramedia, Jakarta.

Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT. Tarsiti, Bandung.

Syarifudin, Junusul Hairy, 1999, Konsep Kebugaran Jasmani, Tim-PPPITOR Kantor MENPORA RI, Jakarta.

(17)

Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar Lampung.

(18)
(19)

Gambar Halaman

1 Latihan Sirkuit... 10

2. Start Lari 40 Meter... 13

3 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 15

4 Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... ... 16

5 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 17

6 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 18

7 Tes Vertical Jump... 20

8 Start Lari Jarak 600 Meter... 22

(20)

Halaman

E. Proses Peningkatan Kebugaran Jasmanai ...28

(21)
(22)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan

Puteri)... 23

2 Peningkatan Kebugaran Jasmani Tiap Siklus... 34

(23)

Gambar Halaman

1 Latihan Sirkuit... 10

2. Start Lari 40 Meter... 13

3 Cara Pegangan Gantung Angkat Tubuh Putra... 15

4 Pelaksanaan Tes Angkat Gantung... ... 16

5 Pelaksanaan Angkat Gantung Putri... 17

6 Pelaksanaan Tes Baring Duduk... 18

7 Tes Vertical Jump... 20

8 Start Lari Jarak 600 Meter... 22

9 Finish Lari 600 Meter... 22

(24)

Lampiran Halaman

1 Surat Izin Penelitian dari FKIP Universitas Lampung 39

2 Surat Izin Penelitian dari Kepala Sekolah SD Negeri

Keputran Sukoharjo Pringsewu... 40

3 Hasil Analisis Data Setiap Siklus... 41

4 Photo Pelaksanaan Penelitian... 42

(25)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (untuk Putera dan

(26)

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam maupun diluar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Seperti yang tertulis dalam Tap MPR No.

II/MPR/1998 tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu : “Meningkatkan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan,

mempertinggi budi pekerti, dan cinta tanah air, agar dapat membangun

manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta

bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa”.

Dengan demikian pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia

yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas dan terampil serta

mempertinggi budi pekerti luhur.

Berdasarkan GBPP kurikulum suplemen tahun 1999 tentang Pendidikan

Jasmani merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam proses

pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat

menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan

(27)

A. Kebugaran Jasmani

Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), “Kebugaran Jasmani adalah

kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan

mudah tanpa meraskan lelah yang berlebihan, serta mempunyai sisa atau

cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk

keperluan-keperluan mendadak”. Keseluruhan organ berkerja dalam satu keterkaitan

yang kompleks dan utuh, seperti misalnya sistem peredaran darah, system

pernafasan, sistem metabolisme dan lain-lain. Karena itu kebugaran

jasmani, secara umum sering diartikan sebagai “derajat kemampuan

seseorang untuk mejalankan tugas tanpa kelelahan yang berlebihan hingga

kemudian ia masih mampu manjalankan tugas berikutnya’.

Hal yang sama diungkapkan oleh Adisapoetra, dkk (1999;4) : “Kebugaran

jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dan pekerjaan

sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

masih mempunyai simpanan tenaga untuk mengatasi beban kerja

tambahan”.

Agar kebugaran jasmani dapat terus dipertahankan maka diperlukan latihan

(28)

A. Jenis Penelitian

Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode.

Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

yang akan dilaksanakan siswa kelas V SDN 1 Keputran Kec. Sukoharjo Kab.

Pringsewu dengan alasan bahwa siswa kelas V memiilki tingkat kebugaran

jasmani yang kurang.

Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :

1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah

dan perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.

2. Bersifat kolaboratif

3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran

yang efektif dan efesien.

Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan

praktik pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan

kemampuan keterampilan guru dalam menghadapi permasalahan aktual

pembelajaran dikelasnya dan atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini

penulis merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus

(29)

A. Hasil Penelitian

Data yang dikumpulkan melalui instrumen tes yang disajikan sebagai berikut.

Analisis Prosentase Ketuntasan Belajar

Siklus I

Hasil tes awal dari 20 siswa tidak ada yang berhasil meningkat sehingga

keadaan tersebut sama dengan belum mencapai ketuntasan belajar (65%).

Jadi prosentase ketuntasan belajar pada tes awal adalah 0 %. Artinya, belum

ada seorang pun siswa yang mencapai kebugaran pada tingkat baik.

Siklus II

Hasil tes siklus pertama dari 20 siswa yang ada ternyata 6 siswa setelah

mengikuti latihan sirkuit meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar adalah

30 %.

Siklus III

Setelah mengikuti latihan sirkuit kemudian dilakukan tes kebugaran jasmani

Indonesia, maka sebanyak 12 siswa dengan kategori Baik dan 2 orang

dengan kategori Baik Sekali meningkat. Jadi prosentase ketuntasan belajar

adalah 70% dan10%. Dengan demikian, siswa yang mencapai tingkat

kebugaran jasmani dengan kategori Baik dan Baik Sekali sebanyak 14 orang

(30)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Melalui latihan sirkuit yang berupa latihan melalui beberapa pos dapat

meningkatkan kemampuan kebugaran jasmani pada siswa kelas V SD

Negeri 1 Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

2. Dengan meningkatnya kemampuan kebugaran jasmani tersebut maka

pembelajaran dan aktivitas gerak pada siswa kelas V SD Negeri 1

Keputran Sukoharjo Kabupaten Pringsewu bisa dikatakan efektif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu

diajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensif terutama dalam upaya

peningkatan atau perbaikan tingkat kebugaran jasmani bagi siswa sekolah

dasar, sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang

berbeda dan obyek penelitian dari aspek yang berbeda pula.

2. Perlu penelitian yang sejenis tapi pada tingkat dan jenjang pendidikan

(31)
(32)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 09 Maret

1962 dari pasangan Bapak Poncorejo dan Ibu Hj Samiyem.

Penulis merupakan anak ke lima dari lima bersaudara.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Sukoharji II, diselesaikan pada

tahun 1975. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri Gadingrejo,

diselesaikan pada tahun 1979. Sekolah Guru Olahraga (SGO) Negeri Tanjung

Karang diselesaikan tahun 1982. D2 Universitas Terbuka diselesaikan tahun

1998. Saat ini penulis masih mengikuti Program Pendidikan S1 Penjaskes dalam

Gambar

Gambar                                                                                                     Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan yang semakin lama semakin mendesak bisa saja seseorang me-lakukan suatu perbuatan yang nekat, oleh sebab itu seseorang menjadi pelacur itu dikarenakan

Peer review and individual final revision 100’ 8 Mid test Writing on specific topics using certain

Usulan perbaikan untuk rasio 5 adalah melakukan evaluasi untuk penentuan jumlah tenaga kerja agar menyesuaikan dengan target produksi setiap bulannya, melakukan evaluasi dan

PanitiaPengadaanBarang/Jasapada Rumah Sakit Umum Daerah Datu Beru akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksiyang dibiayai dari

Kualitas pelayanan fiskus yang diperlemah dengan preferensi risiko tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, perilaku wajib pajak yang cenderung

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab dan prestasi belajar siswa pada materi globalisasi

Penegasan secara operasional dari judul “Implementasi Program Tahfidz Al-Qur‟an Juz 30 dalam Mewujudkan Kemnadirian Belajar Siswa (studi multi kasus di MTsN 1

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah mengetahui besarnya anggaran biaya pada proyek, mengetahui kebutuhan sumber daya manusia (mandor dan pekerja) yang dibutuhkan,