• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

ANGGA YUDISTIRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

Angga Yudistira

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS

GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh Angga Yudistira

Aktivitas belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran.

Umumnya, aktivitas belajar siswa masih rendah yang ditunjukkan dengan sikap

siswa yang hanya menjadi pendengar di kelas. Hal ini akan berdampak terhadap

hasil belajar siswa. Salah satu upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa

tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk

me-ngetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas

dan hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling.

Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VIII E dan kelas VIII F.

Berdasarkan analisis data, diperoleh persentase siswa yang tergolong aktif pada

(3)

Angga Yudistira

dengan pembelajaran konvensional sebesar 34,38%, dan rata-rata hasil belajar

pada kelas dengan pembelajaran TGT adalah 70,36, sedangkan pada kelas dengan

pembelajaran konvensional adalah 60,14. Selain itu, persentase siswa tuntas

belajar pada kelas yang menerapkan pembelajaran tipe TGT mencapai 56,25%,

sedangkan pada kelas dengan pembelajaran konvensional hanya mencapai 34,33%

sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT

memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika

siswa.

Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif tipe TGT, aktivitas belajar, dan hasil

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Oleh Angga Yudistira

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Angga Yudistira Nomor Pokok Mahasiswa : 0813021019

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Gimin Suyadi, M.Si. Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd.

NIP. 19480917 198403 1 001 NIP. 19690914 199403 1 002

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.

(6)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Gimin Suyadi, M.Si. __________

Sekretaris : Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd. __________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Tina Yunarti, M.Si. __________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 7 Desember 1988. Penulis

merupakan putra pertama dari pasangan Bapak Suyadi dan Ibu Triswati.

Penulis telah menempuh pendidikan formal, mulai dari TK Sejahtera 1 Bandar

Lampung tahun 1994-1995, SD Sejahtera 1 Bandar Lampung tahun 1995-2001,

SMPN 1 Bandar Lampung tahun 2001-2004, SMAN 2 Bandar Lampung tahun

2004-2007. Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur

SNMPTN.

Penulis pernah melaksanakan Kegiatan Kerja Nyata (KKN) di Desa Buko Poso

Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji dan Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMAN 1 Way Serdang Kabupaten Mesuji.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai unit kegiatan mahasiswa.

Penulis aktif sebagai anggota Biro BBQ FPPI FKIP Unila periode 2009/2010,

sebagai Kepala Bidang Pendidikan FPPI FKIP Unila periode 2010/2011, sebagai

Ketua Umum Forum Mahasiswa Pendidikan Matematika periode 2010/2011, serta

sebagai Kepala Biro Akademik Bina Rohani Islam Mahasiswa (Birohmah)

(8)

MOTTO

sehingga mereka merubah keadaan yang ada

(Q.S. Ar Ra'd: 11)

Semua manusia akan sia-sia kecuali yang berilmu. Semua yang

berilmu akan sia-sia kecuali yang mengamalkan. Semua yang

mengamalkan akan sia-sia kecuali orang yang tulus.

(H.R. At Tirmidzi)

(9)

Persembahan

Bismillahirrahmanirrahim

.

Puji syukur kehadirat Allah SWT,

kupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta dan baktiku kepada :

Ayahanda dan Ibunda tercinta

yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, semangat, dan doa serta selalu

berusaha memberikan yang terbaik demi keberhasilanku

Adik-adikku tersayang: Yossie dan Gita

Para pendidik yang telah mendidik dengan penuh cinta dan selalu memberikan

inspirasi serta motivasi untuk menjadi lebih baik

Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati dan tersenyum kepadaku

serta

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang telah menghantarkan segala apa yang ada di dunia ini menjadi berarti, tidak

ada sesuatu pun yang diturunkan-Nya menjadi sia-sia, hanya dengan izin dan

karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament

(TGT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Studi pada Siswa

Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2011/2012).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas

Lam-pung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Univer-sitas Lampung yang telah memberikan persetujuan terhadap hasil penulisan

skripsi ini.

3. Bapak Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi

Pendi-dikan Matematika Jurusan PendiPendi-dikan MIPA Universitas Lampung yang telah

(11)

4. Bapak Drs. Gimin Suyadi, M.Si., selaku Pembimbing Akademik, sekaligus

Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan bimbingan, ilmu yang

berharga, saran, motivasi, dan kritik baik selama perkuliahan maupun selama

penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II atas

kese-diaannya memberikan bimbingan, ilmu yang berharga, saran, motivasi, dan

kritik baik selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi sehingga

skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan saran

kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Ibu Hj. Nurhayati, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 10 Bandar Lampung

yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.

9. Bapak Agus Surino, S.Pd., selaku guru mitra atas kesediaannya menjadi mitra

dalam penelitian di SMP Negeri 10 Bandar Lampung serta murid-muridku

kelas VIII E dan VIII F yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.

10. Keluargaku tercinta: ayah, ibu, dan kedua adikku, atas semangat, kasih

sayang, dan doa yang tak pernah berhenti mengalir.

11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika 2008 Reguler dan

Mandiri, saudara-saudaraku di Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam

periode 2010/2011, saudara-saudaraku di Bina Rohani Islam Mahasiswa

periode 2011/2012, kakak tingkat 2005 sampai 2007, dan adik tingkat

(12)

terimakasih atas semangat, saran, dan motivasi yang kalian berikan. Semoga

kekeluargaan kita akan terus terjalin.

12. Pengurus referensi yang telah melayani dalam peminjaman buku serta skripsi.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala

di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012

Penulis,

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar ... 13

B. Hasil Belajar ... 16

C. Pembelajaran Kooperatif ... 18

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 22

E. Kerangka Pikir ... 29

F. Hipotesis... 30

III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 32

B. Desain Penelitian ... 32

C. Variabel Penelitian... 33

(14)

1. Teknik Observasi... 33

2. Teknik Tes ... 34

E. Langkah-Langkah Penelitian ... 34

F. Instrumen Penelitian ... 34

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35

2. Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ... 35

a. Validitas ... 36

b. Reliabilitas ... 37

c. Tingkat Kesukaran ... 37

d. Daya Pembeda ... 38

G. Analisis Data ... 40

1. Data Aktivitas Belajar Siswa ... 40

2. Data Hasil Belajar Siswa ... 43

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 47

2. Hasil Belajar Siswa ... 51

B. Pembahasan ... 54

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 58

(15)

vii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.2 Perhitungan Poin Permainan ... 27

2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok ... 28

3.1 Posttest Only Control Group Design ... 32

3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35

3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ... 38

3.4 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal ... 38

3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ... 39

3.6 Rekapitulasi Indeks Daya Pembeda Hasil Uji Coba ... 40

4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47

4.2 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 49

4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 50

4.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Proporsi ... 50

4.5 DataPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51

4.6 Hasil Uji Normalitas DataPosttest ... 52

4.7 Hasil Uji Homogenitas DataPosttest... 53

(16)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk meningkatkan

kemampuan diri dengan membina potensi-potensi pribadi yang dimiliki, yaitu

rohani maupun jasmani. Ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 yang

menjelaskan:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 3 juga menyatakan:

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

di-harapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu

mem-bangun kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara kearah yang lebih baik. Upaya

peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup

pengembangan dimensi manusia Indonesia. Mengingat begitu besarnya peran

(17)

2

menerus mengadakan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Perbaikan yang dilakukan pemerintah antara lain perbaikan kurikulum,

peman-tapan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan berbagai sarana dan prasarana

pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa salah satu standar

kom-petensi lulusan satuan pendidikan adalah menunjukkan kemampuan berpikir logis,

kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan serta mampu

meng-analisis dan memecahkan masalah kompleks. Mengacu pada Permendiknas

ter-sebut, maka matematika diajarkan kepada siswa disetiap jenjang pendidikan agar

siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan rasional seiring dengan peningkatan

mutu pendidikan.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan yang sangat

penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu

penge-tahuan dan teknologi. Matematika merupakan mata pelajaran yang terstruktur,

terorganisasi, dan memiliki sifat berjenjang, maksudnya bahwa antara materi yang

satu dengan materi yang lain saling berkaitan. Siswa harus menguasai materi

dasar terlebih dahulu sebelum mendapatkan materi pada tingkatan yang lebih

tinggi.

Salah satu proses penting dalam pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran

di sekolah merupakan wahana pendidikan untuk membina dan membentuk siswa

kearah kedewasaan dan dalam pelaksanaanya berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan

(18)

stan-3

dar pembelajaran satuan pendidikan mencakup perencanaan, pelaksanaan,

penilai-an, dan pengawasan pembelajaran. Pada pembelajaran terjadi interaksi antara

guru dan siswa serta siswa dengan siswa. Pembelajaran yang berlangsung

memi-liki peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu apabila pembelajaran

berlangsung dengan baik diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.

Pembelajaran menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar

matematika siswa. Pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan

guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas. Model

pem-belajaran yang sesuai adalah model pempem-belajaran yang dapat menarik minat

belajar siswa sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa dalam

pembelajaran mencakup banyak hal, antara lain memperhatikan penjelasan guru,

bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi, mengerjakan latihan, melakukan

percobaan, dan mengerjakan soal.

Pembelajaran matematika yang dilakukan guru di kelas seringkali membuat siswa

merasa kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan karena guru yang

me-nyampaikan materi secara monoton dan menganggap siswa sebagai objek yang

menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga aktivitas siswa tidak muncul

pada saat pembelajaran. Kondisi siswa yang mengalami kesulitan dalam

pem-belajaran matematika juga dialami oleh siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika sekolah tersebut, diperoleh

informasi bahwa pada saat pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran

langsung dan metode diskusi kelompok.

Pembelajaran langsung dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran di

(19)

4

pekerjaan rumah (PR). Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan

pembelajar-an didominasi oleh guru sehingga siswa kurpembelajar-ang berperpembelajar-an aktif. Aktivitas ypembelajar-ang

dilakukan sebagian besar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan

mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Selain itu, siswa tidak aktif

bertanya jika dalam pembelajaran mengalami kesulitan. Siswa hanya mau

berta-nya kepada guru jika diberi stimulus oleh guruberta-nya.

Guru tersebut juga menerapkan pembelajaran dengan diskusi kelompok.

Kelompok tidak dibentuk oleh guru, melainkan siswa yang membentuk

kelom-poknya sendiri yang beranggotakan empat sampai lima orang. Namun, yang

ter-jadi siswa berkelompok dengan teman akrabnya saja dan dengan yang memiliki

tingkat kemampuan sama. Dalam kegiatan diskusi pun belum terlihat partisipasi

keaktifan siswa, hanya siswa yang beranggotakan kelompok dengan tingkat

kemampuan tinggi saja yang cenderung aktif dalam pembelajaran. Selebihnya

siswa masih tidak bertanya tentang materi pelajaran yang belum mereka mengerti.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung

masih rendah. Selanjutnya, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata siswa kelas

VIII pada ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 50,4

dari 231 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah

ini belum mampu mendapatkan hasil yang optimal.

Banyak pembelajaran belum mampu memunculkan keaktifan siswa. Siswa hanya

berperan sebagai objek dalam pembelajaran yang menerima apa yang diberikan

oleh guru. Guru yang bertugas sebagai pengelola pembelajaran seringkali belum

mampu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara bermakna, serta

penyampaiannya juga terkesan monoton tanpa memperhatikan potensi dan

(20)

5

Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan

belajar. Robert Gagne menyatakan bahwa dalam pembelajaran terjadi penerimaan

informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk

hasil belajar. Selama pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi

inter-nal dan kondisi eksterinter-nal individu. Kondisi interinter-nal ini mencakup proses kognitif

yang terjadi dalam individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi

eksternal merupakan rangsangan dari lingkungan yang memengaruhi individu

selama pembelajaran.

Pembelajaran akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan

kognitif siswa. Ini sesuai dengan teori belajar kognitif menurut Piaget yang

mene-rangkan bahwa siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen

dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan

dibantu oleh pertanyaan dari guru untuk memperkuat materi yang dipelajari.

Teori belajar kognitif menurut Piaget ini sejalan dengan teori belajar

kons-truktivisme yang sama-sama memberikan kebebasan terhadap siswa yang ingin

belajar dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut

dengan bantuan atau fasilitasi orang lain. Teori konstruktivisme ini memberikan

keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,

penge-tahuan, dan hal lain yang diperlukan untuk pengembangan dirinya. Berdasarkan

kedua teori belajar tersebut, maka guru seharusnya menerapkan pembelajaran

yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan

dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Untuk itu

(21)

6

yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga siswa lebih

memahami materi yang disampaikan. Selain itu, siswa akan merasa berkesan

ter-hadap pembelajaran sehingga tidak mudah melupakan hal-hal yang telah

dipel-ajarinya.

Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa menjadi lebih

aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Hal ini

dikarena-kan dalam pembelajaran kooperatif dikembangdikarena-kan diskusi dan komunikasi

dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis,

saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan

ke-mampuan, dan saling membantu dalam belajar.

Model pembelajaran kooperatif menitikberatkan siswa untuk bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil sehingga diharapkan siswa dapat saling membantu,

saling mendiskusikan dan berargumentasi dalam mempelajari materi pelajaran.

Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa memahami konsep-konsep sulit,

berpikir kritis, serta memberikan efek terhadap sikap penerimaan perbedaan

antarindividu.

Pembelajaran kooperatif juga mengajarkan keterampilan bekerjasama dalam

kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, setiap anggota dalam kelompok

me-miliki rasa tanggung jawab dan saling ketergantungan yang positif karena tugas

yang diberikan guru menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dibentuknya

kelompok kooperatif, maka siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran

sehingga aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu mempelajari materi

pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Salah satu tipe dari model

(22)

7

Model pembelajaran TGT terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas,

kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan akademik, turnamen akademik,

dan penghargaan kelompok. Ciri utama model pembelajaran TGT terletak pada

tahap permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen dalam TGT

bertujuan sebagai latihan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thorndike dalam hukum

latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu pelajaran diulangi/dilatih, maka pemahaman siswa akan semakin kuat.

Teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting

dalam belajar adalah penguatan, maksudnya bahwa pengetahuan dan pemahaman

siswa akan semakin baik jika diberi penguatan. Penguatan ini berupa pemberian

soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Penguatan terhadap

materi melalui permainan dan turnamen akademik inilah yang membedakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran kooperatif

lainnya.

Pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki keunggulan dalam hal penguatan

materi melalui permainan dan turnamen akademik. Dalam pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa dikelompokan menjadi beberapa

kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang siswa yang heterogen

terutama dari segi kemampuannya. Dengan bekerja secara kelompok diharapkan

siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Adanya heterogenitas dalam

kelompok akan memunculkan kerjasama tiap anggota kelompok untuk dapat

(23)

8

Pembelajaran kooperatif tipe TGT akan mampu memunculkan keaktifan siswa

karena siswa berperan sebagai subjek pembelajaran. Siswa dapat berdiskusi,

me-nanggapi, dan bertanya kepada temannya ataupun kepada guru ketika mengalami

kesulitan dalam belajar. TGT memiliki keunggulan dalam hal kegembiraan yang

diperoleh dari penggunaan permainan dan turnamen akademik serta adanya

penghargaan kelompok.

Turnamen akademik yang dilaksanakan membutuhkan kemampuan dari setiap

anggota kelompok karena penilaian akhir bagi kelompok terbaik diperoleh dari

poin setiap anggota kelompok pada saat turnamen. Permainan dan turnamen

aka-demik ini akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Selain itu, dapat membuat siswa merasa nyaman dalam belajar sehingga

menim-bulkan pembelajaran yang berkesan dan materi yang didapatkan dalam

pembel-ajaran akan senantiasa mereka ingat. Dengan demikian, siswa diharapkan tidak

mengalami kesulitan pada saat dilaksanakan tes hasil belajar.

Model pembelajaran koperatif tipe TGT diharapkan tepat digunakan di SMP

Negeri 10 Bandar Lampung. Keadaan siswa di sekolah tersebut belum

berparti-sipasi aktif dalam pembelajaran, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa

yang disampaikan oleh guru, serta siswa juga tidak mau bertanya tentang materi

pelajaran yang belum dimengerti. Begitu pula ketika diadakan diskusi kelompok,

hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja yang aktif ketika diskusi

kelompok. Selain itu, siswa hanya mau berkelompok dengan teman akrabnya saja

dan dengan yang memiliki tingkat kemampuan sama. Dengan diterapkannya

(24)

9

solusi terhadap kondisi siswa dalam pembelajaran karena dalam TGT dibentuk

kelompok-kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan.

Siswa diharapkan dapat benar-benar mengerti tentang materi pelajaran yang

dipelajari di kelompoknya karena kemampuan setiap anggota kelompok sangat

dibutuhkan pada saat turnamen akademik. Permainan dan turnamen akademik

yang dilakukan akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang

dipelajari sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika dilaksanakan tes hasil

belajar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdian (2008:38) menunjukkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa yang telah menerapkan

pembelajaran kelompok dan heterogen dalam hal kemampuan dapat

mening-katkan hasil belajar siswa. Selanjutnya, hasil penelitian Khoiriyah (2008:41)

me-nunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan

dalam kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik

untuk melaksanakan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe TGT terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP

Negeri 10 Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap

(25)

10

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil

belajar matematika siswa?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas belajar

matematika siswa.

2. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar

matematika siswa.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model

pembelajaran yang tepat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

2. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan mutu

pendidikan dari sisi penggunaan model pembelajaran.

3. Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan lebih lanjut di

masa yang akan datang.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:

1. Pengaruh adalah daya yang ada atau ditimbulkan dari sesuatu yang berkuasa

atau yang berkekuatan (orang, benda, dan sebagainya). Sesuatu yang

(26)

11

Model pembelajaran TGT yang diterapkan di kelas diharapkan dapat

mem-berikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima komponen yaitu

presentasi kelas, kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan

akade-mik, turnamen akadeakade-mik, dan penghargaan kelompok. Guru memberikan

gambaran singkat tentang pembelajaran TGT yang akan diterapkan di kelas,

mulai dari diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan turnamen akademik

serta adanya penghargaan bagi kelompok terbaik. Guru tidak menyampaikan

materi, melainkan siswa yang membangun pemikirannya sendiri dalam

diskusi kelompok dengan bantuan LKS. Siswa mempresentasikan hasil

dis-kusi kelompoknya. Guru membimbing jalannya disdis-kusi, setelah itu

dilaksa-nakan permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen

akade-mik ini dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Penghargaan bagi kelompok terbaik akan lebih memotivasi siswa untuk

menguasai materi pelajaran. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan

suasana belajar yang aktif yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk

meningkatkan hasil belajarnya.

3. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa

yang diamati pada saat siswa berdiskusi kelompok sampai pada tahap

presentasi hasil diskusi tiap kelompok. Aktivitas yang diamati meliputi:

memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau menjawab pertanyaan,

mengerjakan LKS/latihan, berdiskusi, mempresentasikan atau menanggapi

hasil diskusi.

4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan

(27)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(28)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut.

1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh positif terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada

rata-rata aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

3. Rata-rata hasil belajar pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada

rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan saran sebagai berikut.

1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai alternatif yang

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh

positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama

sehingga dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator untuk menciptakan

pem-belajaran yang efektif dengan cara meningkatkan kemampuan penguasaan

(29)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Angga Yudistira

NPM : 0813021019

Program studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah

diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis

atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Juli 2012

Yang Menyatakan

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, S. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djarwanto. 1985.Statistika Nonparametrik.BPFE. Yogyakarta.

Furchan, A. 1982.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.

Gie, TL. 1985.Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Herdian. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (PTK pada Kelas VIII B SMP 9 Bandar Lampung TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ibrahim, dkk. 2000.Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Jakarta.

Istiqomah. 2006. Model Pembelajaran Teams Games Tournament. [on line]. Tersedia : http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/. (25 Januari 2012).

Khoiriyah, S. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament

(Studi pada Siswa kelas VIIIA SMP Negeri 29 Bandar Lampung Semester Genap TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Lie, A. 2004.Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta.

(31)

Masmud. 2009. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda. [on line]. Tersedia:

http://masmud09.blogspot.com/2009/06/tingkat-kesukarandandayabeda/. (25 Januari 2012).

Nasution. 2004. Aktivitas Belajar. [on line]. Tersedia:

http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/. (25 Januari 2012).

Nurhadi. 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi (Pertanyaan dan Jawaban). Grasindo. Jakarta.

Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Setiawan, dkk. 2005.Pembelajaran Kooperatif.Unesa University Press. Surabaya.

Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, RE. 2008.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Jakarta.

Sudijono, A. 2007.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung. _______. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Tim Penyusun. 2006.Undang-Undang Guru dan Dosen. Sinar Grafika. Jakarta. ____________. 2006.Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional)

Gambar

TabelHalaman

Referensi

Dokumen terkait

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di

[r]

After studying and learning this chapter, coginitively students are able to know, recognize, and understand how to translate descriptive texts, affectively they can acknowledge

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penggunaan metode mendongeng dengan media scrabble dapat me- ningkatkan keterampilan menulis siswa kelas I

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah dilakukan evaluasi oleh Pokja ULP Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya yang dibentuk berdasarkan surat keputusan Bupati Aceh Jaya Nomor

Jika dilihat dari data masukan dan struktur algoritma setiap metode, CNN LeNet 5 memiliki arsitektur yang cukup baik karna dapat menangkap setiap piksel masukan

Menurut Encyclopedia of Social Sciences, warisan adalah harta benda orang mati yang diberikan kepada orang hidup, dan terdapat dalam suatu bentuk dimana lembaga harta benda

Untuk mengantisipasi kemajuan di bidang industri, maka diperlukan suatu ilmu ergonomi yang bermanfaat untuk menganalisa perancangan dan pengembangan sistem kerja..