PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
(Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh
ANGGA YUDISTIRA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Angga Yudistira
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS
GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)
Oleh Angga Yudistira
Aktivitas belajar merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran.
Umumnya, aktivitas belajar siswa masih rendah yang ditunjukkan dengan sikap
siswa yang hanya menjadi pendengar di kelas. Hal ini akan berdampak terhadap
hasil belajar siswa. Salah satu upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa
tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk
me-ngetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas
dan hasil belajar matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Cluster Random Sampling.
Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VIII E dan kelas VIII F.
Berdasarkan analisis data, diperoleh persentase siswa yang tergolong aktif pada
Angga Yudistira
dengan pembelajaran konvensional sebesar 34,38%, dan rata-rata hasil belajar
pada kelas dengan pembelajaran TGT adalah 70,36, sedangkan pada kelas dengan
pembelajaran konvensional adalah 60,14. Selain itu, persentase siswa tuntas
belajar pada kelas yang menerapkan pembelajaran tipe TGT mencapai 56,25%,
sedangkan pada kelas dengan pembelajaran konvensional hanya mencapai 34,33%
sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT
memberikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika
siswa.
Kata Kunci : Pembelajaran kooperatif tipe TGT, aktivitas belajar, dan hasil
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA
(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)
Oleh Angga Yudistira
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
(Studi pada siswa kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)
Nama Mahasiswa : Angga Yudistira Nomor Pokok Mahasiswa : 0813021019
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Drs. Gimin Suyadi, M.Si. Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd.
NIP. 19480917 198403 1 001 NIP. 19690914 199403 1 002
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Drs. Gimin Suyadi, M.Si. __________
Sekretaris : Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd. __________
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Tina Yunarti, M.Si. __________
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 7 Desember 1988. Penulis
merupakan putra pertama dari pasangan Bapak Suyadi dan Ibu Triswati.
Penulis telah menempuh pendidikan formal, mulai dari TK Sejahtera 1 Bandar
Lampung tahun 1994-1995, SD Sejahtera 1 Bandar Lampung tahun 1995-2001,
SMPN 1 Bandar Lampung tahun 2001-2004, SMAN 2 Bandar Lampung tahun
2004-2007. Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur
SNMPTN.
Penulis pernah melaksanakan Kegiatan Kerja Nyata (KKN) di Desa Buko Poso
Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji dan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMAN 1 Way Serdang Kabupaten Mesuji.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai unit kegiatan mahasiswa.
Penulis aktif sebagai anggota Biro BBQ FPPI FKIP Unila periode 2009/2010,
sebagai Kepala Bidang Pendidikan FPPI FKIP Unila periode 2010/2011, sebagai
Ketua Umum Forum Mahasiswa Pendidikan Matematika periode 2010/2011, serta
sebagai Kepala Biro Akademik Bina Rohani Islam Mahasiswa (Birohmah)
MOTTO
sehingga mereka merubah keadaan yang ada
(Q.S. Ar Ra'd: 11)
Semua manusia akan sia-sia kecuali yang berilmu. Semua yang
berilmu akan sia-sia kecuali yang mengamalkan. Semua yang
mengamalkan akan sia-sia kecuali orang yang tulus.
(H.R. At Tirmidzi)
Persembahan
Bismillahirrahmanirrahim
.
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
kupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta dan baktiku kepada :
Ayahanda dan Ibunda tercinta
yang tiada hentinya memberikan kasih sayang, semangat, dan doa serta selalu
berusaha memberikan yang terbaik demi keberhasilanku
Adik-adikku tersayang: Yossie dan Gita
Para pendidik yang telah mendidik dengan penuh cinta dan selalu memberikan
inspirasi serta motivasi untuk menjadi lebih baik
Sahabat-sahabat yang selalu menyemangati dan tersenyum kepadaku
serta
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
yang telah menghantarkan segala apa yang ada di dunia ini menjadi berarti, tidak
ada sesuatu pun yang diturunkan-Nya menjadi sia-sia, hanya dengan izin dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
(TGT) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Siswa (Studi pada Siswa
Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2011/2012).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas
Lam-pung beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Univer-sitas Lampung yang telah memberikan persetujuan terhadap hasil penulisan
skripsi ini.
3. Bapak Drs. Pentatito Gunowibowo, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendi-dikan Matematika Jurusan PendiPendi-dikan MIPA Universitas Lampung yang telah
4. Bapak Drs. Gimin Suyadi, M.Si., selaku Pembimbing Akademik, sekaligus
Pembimbing Utama atas kesediaannya memberikan bimbingan, ilmu yang
berharga, saran, motivasi, dan kritik baik selama perkuliahan maupun selama
penyusunan skripsi sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen pembimbing II atas
kese-diaannya memberikan bimbingan, ilmu yang berharga, saran, motivasi, dan
kritik baik selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi sehingga
skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si., selaku pembahas yang telah memberikan saran
kepada penulis.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Ibu Hj. Nurhayati, S.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 10 Bandar Lampung
yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian.
9. Bapak Agus Surino, S.Pd., selaku guru mitra atas kesediaannya menjadi mitra
dalam penelitian di SMP Negeri 10 Bandar Lampung serta murid-muridku
kelas VIII E dan VIII F yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.
10. Keluargaku tercinta: ayah, ibu, dan kedua adikku, atas semangat, kasih
sayang, dan doa yang tak pernah berhenti mengalir.
11. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika 2008 Reguler dan
Mandiri, saudara-saudaraku di Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam
periode 2010/2011, saudara-saudaraku di Bina Rohani Islam Mahasiswa
periode 2011/2012, kakak tingkat 2005 sampai 2007, dan adik tingkat
terimakasih atas semangat, saran, dan motivasi yang kalian berikan. Semoga
kekeluargaan kita akan terus terjalin.
12. Pengurus referensi yang telah melayani dalam peminjaman buku serta skripsi.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala
di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amin.
Bandar Lampung, Mei 2012
Penulis,
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Ruang Lingkup Penelitian... 11
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar ... 13
B. Hasil Belajar ... 16
C. Pembelajaran Kooperatif ... 18
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 22
E. Kerangka Pikir ... 29
F. Hipotesis... 30
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 32
B. Desain Penelitian ... 32
C. Variabel Penelitian... 33
1. Teknik Observasi... 33
2. Teknik Tes ... 34
E. Langkah-Langkah Penelitian ... 34
F. Instrumen Penelitian ... 34
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35
2. Tes Hasil Belajar Matematika Siswa ... 35
a. Validitas ... 36
b. Reliabilitas ... 37
c. Tingkat Kesukaran ... 37
d. Daya Pembeda ... 38
G. Analisis Data ... 40
1. Data Aktivitas Belajar Siswa ... 40
2. Data Hasil Belajar Siswa ... 43
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
1. Aktivitas Belajar Siswa ... 47
2. Hasil Belajar Siswa ... 51
B. Pembahasan ... 54
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 58
B. Saran ... 58
vii DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 21
2.2 Perhitungan Poin Permainan ... 27
2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok ... 28
3.1 Posttest Only Control Group Design ... 32
3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 35
3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran ... 38
3.4 Rekapitulasi Perhitungan Tingkat Kesukaran Item Soal ... 38
3.5 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ... 39
3.6 Rekapitulasi Indeks Daya Pembeda Hasil Uji Coba ... 40
4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 47
4.2 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 49
4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa ... 50
4.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Proporsi ... 50
4.5 DataPosttestKelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51
4.6 Hasil Uji Normalitas DataPosttest ... 52
4.7 Hasil Uji Homogenitas DataPosttest... 53
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk meningkatkan
kemampuan diri dengan membina potensi-potensi pribadi yang dimiliki, yaitu
rohani maupun jasmani. Ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 yang
menjelaskan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Pasal 3 juga menyatakan:
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan
di-harapkan akan lahir sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
mem-bangun kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara kearah yang lebih baik. Upaya
peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh yang mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia. Mengingat begitu besarnya peran
2
menerus mengadakan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
Perbaikan yang dilakukan pemerintah antara lain perbaikan kurikulum,
peman-tapan kualitas tenaga pendidik, serta perbaikan berbagai sarana dan prasarana
pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa salah satu standar
kom-petensi lulusan satuan pendidikan adalah menunjukkan kemampuan berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan serta mampu
meng-analisis dan memecahkan masalah kompleks. Mengacu pada Permendiknas
ter-sebut, maka matematika diajarkan kepada siswa disetiap jenjang pendidikan agar
siswa memiliki pola pikir yang sistematis dan rasional seiring dengan peningkatan
mutu pendidikan.
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu
penge-tahuan dan teknologi. Matematika merupakan mata pelajaran yang terstruktur,
terorganisasi, dan memiliki sifat berjenjang, maksudnya bahwa antara materi yang
satu dengan materi yang lain saling berkaitan. Siswa harus menguasai materi
dasar terlebih dahulu sebelum mendapatkan materi pada tingkatan yang lebih
tinggi.
Salah satu proses penting dalam pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran
di sekolah merupakan wahana pendidikan untuk membina dan membentuk siswa
kearah kedewasaan dan dalam pelaksanaanya berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Satuan
stan-3
dar pembelajaran satuan pendidikan mencakup perencanaan, pelaksanaan,
penilai-an, dan pengawasan pembelajaran. Pada pembelajaran terjadi interaksi antara
guru dan siswa serta siswa dengan siswa. Pembelajaran yang berlangsung
memi-liki peran penting dalam pencapaian tujuan pendidikan yaitu apabila pembelajaran
berlangsung dengan baik diharapkan tujuan pendidikan dapat tercapai.
Pembelajaran menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar
matematika siswa. Pembelajaran dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan
guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran di kelas. Model
pem-belajaran yang sesuai adalah model pempem-belajaran yang dapat menarik minat
belajar siswa sehingga siswa aktif dalam pembelajaran. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran mencakup banyak hal, antara lain memperhatikan penjelasan guru,
bertanya, mengemukakan pendapat, berdiskusi, mengerjakan latihan, melakukan
percobaan, dan mengerjakan soal.
Pembelajaran matematika yang dilakukan guru di kelas seringkali membuat siswa
merasa kesulitan dalam belajar. Hal ini dapat disebabkan karena guru yang
me-nyampaikan materi secara monoton dan menganggap siswa sebagai objek yang
menerima apa yang diberikan oleh guru sehingga aktivitas siswa tidak muncul
pada saat pembelajaran. Kondisi siswa yang mengalami kesulitan dalam
pem-belajaran matematika juga dialami oleh siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika sekolah tersebut, diperoleh
informasi bahwa pada saat pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran
langsung dan metode diskusi kelompok.
Pembelajaran langsung dimulai dengan guru menjelaskan materi pelajaran di
4
pekerjaan rumah (PR). Pada saat pembelajaran berlangsung, kegiatan
pembelajar-an didominasi oleh guru sehingga siswa kurpembelajar-ang berperpembelajar-an aktif. Aktivitas ypembelajar-ang
dilakukan sebagian besar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat apa yang ditulis oleh guru di papan tulis. Selain itu, siswa tidak aktif
bertanya jika dalam pembelajaran mengalami kesulitan. Siswa hanya mau
berta-nya kepada guru jika diberi stimulus oleh guruberta-nya.
Guru tersebut juga menerapkan pembelajaran dengan diskusi kelompok.
Kelompok tidak dibentuk oleh guru, melainkan siswa yang membentuk
kelom-poknya sendiri yang beranggotakan empat sampai lima orang. Namun, yang
ter-jadi siswa berkelompok dengan teman akrabnya saja dan dengan yang memiliki
tingkat kemampuan sama. Dalam kegiatan diskusi pun belum terlihat partisipasi
keaktifan siswa, hanya siswa yang beranggotakan kelompok dengan tingkat
kemampuan tinggi saja yang cenderung aktif dalam pembelajaran. Selebihnya
siswa masih tidak bertanya tentang materi pelajaran yang belum mereka mengerti.
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa SMP Negeri 10 Bandar Lampung
masih rendah. Selanjutnya, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata siswa kelas
VIII pada ulangan umum semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 50,4
dari 231 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah
ini belum mampu mendapatkan hasil yang optimal.
Banyak pembelajaran belum mampu memunculkan keaktifan siswa. Siswa hanya
berperan sebagai objek dalam pembelajaran yang menerima apa yang diberikan
oleh guru. Guru yang bertugas sebagai pengelola pembelajaran seringkali belum
mampu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara bermakna, serta
penyampaiannya juga terkesan monoton tanpa memperhatikan potensi dan
5
Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan
belajar. Robert Gagne menyatakan bahwa dalam pembelajaran terjadi penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk
hasil belajar. Selama pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi
inter-nal dan kondisi eksterinter-nal individu. Kondisi interinter-nal ini mencakup proses kognitif
yang terjadi dalam individu untuk mencapai hasil belajar, sedangkan kondisi
eksternal merupakan rangsangan dari lingkungan yang memengaruhi individu
selama pembelajaran.
Pembelajaran akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif siswa. Ini sesuai dengan teori belajar kognitif menurut Piaget yang
mene-rangkan bahwa siswa hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen
dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan
dibantu oleh pertanyaan dari guru untuk memperkuat materi yang dipelajari.
Teori belajar kognitif menurut Piaget ini sejalan dengan teori belajar
kons-truktivisme yang sama-sama memberikan kebebasan terhadap siswa yang ingin
belajar dengan kemampuan menemukan keinginan atau kebutuhannya tersebut
dengan bantuan atau fasilitasi orang lain. Teori konstruktivisme ini memberikan
keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
penge-tahuan, dan hal lain yang diperlukan untuk pengembangan dirinya. Berdasarkan
kedua teori belajar tersebut, maka guru seharusnya menerapkan pembelajaran
yang dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan
dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan hasil belajar. Untuk itu
6
yang bervariasi dan disesuaikan dengan kondisi siswa sehingga siswa lebih
memahami materi yang disampaikan. Selain itu, siswa akan merasa berkesan
ter-hadap pembelajaran sehingga tidak mudah melupakan hal-hal yang telah
dipel-ajarinya.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk membuat siswa menjadi lebih
aktif dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif. Hal ini
dikarena-kan dalam pembelajaran kooperatif dikembangdikarena-kan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis,
saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
ke-mampuan, dan saling membantu dalam belajar.
Model pembelajaran kooperatif menitikberatkan siswa untuk bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil sehingga diharapkan siswa dapat saling membantu,
saling mendiskusikan dan berargumentasi dalam mempelajari materi pelajaran.
Pembelajaran kooperatif juga membantu siswa memahami konsep-konsep sulit,
berpikir kritis, serta memberikan efek terhadap sikap penerimaan perbedaan
antarindividu.
Pembelajaran kooperatif juga mengajarkan keterampilan bekerjasama dalam
kelompok. Dengan pembelajaran kooperatif, setiap anggota dalam kelompok
me-miliki rasa tanggung jawab dan saling ketergantungan yang positif karena tugas
yang diberikan guru menjadi tanggung jawab bersama. Dengan dibentuknya
kelompok kooperatif, maka siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran
sehingga aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yaitu mempelajari materi
pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Salah satu tipe dari model
7
Model pembelajaran TGT terdiri dari lima komponen yaitu presentasi kelas,
kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan akademik, turnamen akademik,
dan penghargaan kelompok. Ciri utama model pembelajaran TGT terletak pada
tahap permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen dalam TGT
bertujuan sebagai latihan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Thorndike dalam hukum
latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu pelajaran diulangi/dilatih, maka pemahaman siswa akan semakin kuat.
Teori belajar yang dikemukakan oleh Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting
dalam belajar adalah penguatan, maksudnya bahwa pengetahuan dan pemahaman
siswa akan semakin baik jika diberi penguatan. Penguatan ini berupa pemberian
soal-soal yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Penguatan terhadap
materi melalui permainan dan turnamen akademik inilah yang membedakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan model pembelajaran kooperatif
lainnya.
Pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki keunggulan dalam hal penguatan
materi melalui permainan dan turnamen akademik. Dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa dikelompokan menjadi beberapa
kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai lima orang siswa yang heterogen
terutama dari segi kemampuannya. Dengan bekerja secara kelompok diharapkan
siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Adanya heterogenitas dalam
kelompok akan memunculkan kerjasama tiap anggota kelompok untuk dapat
8
Pembelajaran kooperatif tipe TGT akan mampu memunculkan keaktifan siswa
karena siswa berperan sebagai subjek pembelajaran. Siswa dapat berdiskusi,
me-nanggapi, dan bertanya kepada temannya ataupun kepada guru ketika mengalami
kesulitan dalam belajar. TGT memiliki keunggulan dalam hal kegembiraan yang
diperoleh dari penggunaan permainan dan turnamen akademik serta adanya
penghargaan kelompok.
Turnamen akademik yang dilaksanakan membutuhkan kemampuan dari setiap
anggota kelompok karena penilaian akhir bagi kelompok terbaik diperoleh dari
poin setiap anggota kelompok pada saat turnamen. Permainan dan turnamen
aka-demik ini akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Selain itu, dapat membuat siswa merasa nyaman dalam belajar sehingga
menim-bulkan pembelajaran yang berkesan dan materi yang didapatkan dalam
pembel-ajaran akan senantiasa mereka ingat. Dengan demikian, siswa diharapkan tidak
mengalami kesulitan pada saat dilaksanakan tes hasil belajar.
Model pembelajaran koperatif tipe TGT diharapkan tepat digunakan di SMP
Negeri 10 Bandar Lampung. Keadaan siswa di sekolah tersebut belum
berparti-sipasi aktif dalam pembelajaran, siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa
yang disampaikan oleh guru, serta siswa juga tidak mau bertanya tentang materi
pelajaran yang belum dimengerti. Begitu pula ketika diadakan diskusi kelompok,
hanya siswa yang memiliki kemampuan tinggi saja yang aktif ketika diskusi
kelompok. Selain itu, siswa hanya mau berkelompok dengan teman akrabnya saja
dan dengan yang memiliki tingkat kemampuan sama. Dengan diterapkannya
9
solusi terhadap kondisi siswa dalam pembelajaran karena dalam TGT dibentuk
kelompok-kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan.
Siswa diharapkan dapat benar-benar mengerti tentang materi pelajaran yang
dipelajari di kelompoknya karena kemampuan setiap anggota kelompok sangat
dibutuhkan pada saat turnamen akademik. Permainan dan turnamen akademik
yang dilakukan akan memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang
dipelajari sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika dilaksanakan tes hasil
belajar.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Herdian (2008:38) menunjukkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa yang telah menerapkan
pembelajaran kelompok dan heterogen dalam hal kemampuan dapat
mening-katkan hasil belajar siswa. Selanjutnya, hasil penelitian Khoiriyah (2008:41)
me-nunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan
dalam kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik
untuk melaksanakan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe TGT terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
Negeri 10 Bandar Lampung.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap
10
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT berpengaruh terhadap hasil
belajar matematika siswa?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap aktivitas belajar
matematika siswa.
2. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap hasil belajar
matematika siswa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran yang tepat dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
2. Bagi sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam peningkatan mutu
pendidikan dari sisi penggunaan model pembelajaran.
3. Bagi peneliti lain, dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan lebih lanjut di
masa yang akan datang.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau ditimbulkan dari sesuatu yang berkuasa
atau yang berkekuatan (orang, benda, dan sebagainya). Sesuatu yang
11
Model pembelajaran TGT yang diterapkan di kelas diharapkan dapat
mem-berikan pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima komponen yaitu
presentasi kelas, kegiatan kelompok (belajar kelompok), permainan
akade-mik, turnamen akadeakade-mik, dan penghargaan kelompok. Guru memberikan
gambaran singkat tentang pembelajaran TGT yang akan diterapkan di kelas,
mulai dari diskusi kelompok, presentasi, permainan, dan turnamen akademik
serta adanya penghargaan bagi kelompok terbaik. Guru tidak menyampaikan
materi, melainkan siswa yang membangun pemikirannya sendiri dalam
diskusi kelompok dengan bantuan LKS. Siswa mempresentasikan hasil
dis-kusi kelompoknya. Guru membimbing jalannya disdis-kusi, setelah itu
dilaksa-nakan permainan dan turnamen akademik. Permainan dan turnamen
akade-mik ini dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
Penghargaan bagi kelompok terbaik akan lebih memotivasi siswa untuk
menguasai materi pelajaran. Dengan demikian diharapkan dapat menciptakan
suasana belajar yang aktif yang selanjutnya dapat mendorong siswa untuk
meningkatkan hasil belajarnya.
3. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa
yang diamati pada saat siswa berdiskusi kelompok sampai pada tahap
presentasi hasil diskusi tiap kelompok. Aktivitas yang diamati meliputi:
memperhatikan penjelasan guru, bertanya atau menjawab pertanyaan,
mengerjakan LKS/latihan, berdiskusi, mempresentasikan atau menanggapi
hasil diskusi.
4. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan
viii DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan pengaruh positif terhadap
aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Aktivitas belajar siswa pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada
rata-rata aktivitas belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.
3. Rata-rata hasil belajar pada kelas yang menerapkan TGT lebih baik daripada
rata-rata hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dikemukakan saran sebagai berikut.
1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat dijadikan sebagai alternatif yang
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan pengaruh
positif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan diskusi kelompok membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga dibutuhkan peran guru sebagai fasilitator untuk menciptakan
pem-belajaran yang efektif dengan cara meningkatkan kemampuan penguasaan
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Angga Yudistira
NPM : 0813021019
Program studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Pendidikan MIPA
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang telah
diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Bandar Lampung, Juli 2012
Yang Menyatakan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. 1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, S. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djarwanto. 1985.Statistika Nonparametrik.BPFE. Yogyakarta.
Furchan, A. 1982.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Usaha Nasional. Surabaya.
Gie, TL. 1985.Cara Belajar Yang Efisien. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Herdian. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (PTK pada Kelas VIII B SMP 9 Bandar Lampung TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Ibrahim, dkk. 2000.Pembelajaran Kooperatif. Universitas Negeri Surabaya. Jakarta.
Istiqomah. 2006. Model Pembelajaran Teams Games Tournament. [on line]. Tersedia : http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-games-tournaments-tgt-2/. (25 Januari 2012).
Khoiriyah, S. 2008. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeams Games Tournament
(Studi pada Siswa kelas VIIIA SMP Negeri 29 Bandar Lampung Semester Genap TP 2007/2008). (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Lie, A. 2004.Cooperative Learning. Grasindo. Jakarta.
Masmud. 2009. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda. [on line]. Tersedia:
http://masmud09.blogspot.com/2009/06/tingkat-kesukarandandayabeda/. (25 Januari 2012).
Nasution. 2004. Aktivitas Belajar. [on line]. Tersedia:
http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/11/aktivitas-belajar/. (25 Januari 2012).
Nurhadi. 2004.Kurikulum Berbasis Kompetensi (Pertanyaan dan Jawaban). Grasindo. Jakarta.
Sardiman. 2004.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Setiawan, dkk. 2005.Pembelajaran Kooperatif.Unesa University Press. Surabaya.
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Slavin, RE. 2008.Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Jakarta.
Sudijono, A. 2007.Pengantar Statistik Pendidikan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sudjana. 2002.Metode Statistika. Tarsito. Bandung. _______. 2005.Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.
Tim Penyusun. 2006.Undang-Undang Guru dan Dosen. Sinar Grafika. Jakarta. ____________. 2006.Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional)