• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SISTEM KATALIS Co3O4/Fe3O4 DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK REAKSI KONVERSI CO2 DENGAN H2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SISTEM KATALIS Co3O4/Fe3O4 DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK REAKSI KONVERSI CO2 DENGAN H2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SISTEM KATALIS Co3O4/Fe3O4 DENGAN METODE SOL-GEL UNTUK REAKSI KONVERSI CO2 DENGAN H2

Oleh Fitri Yulianti

Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan katalis Co3O4/Fe3O4 untuk reaksi konversi

senyawa CO2 dan H2 dengan menggunakan metode sol-gel. Tahapan preparasi meliputi

pencampuran, penguapan, impregnasi dan kalsinasi. Katalis yang diperoleh kemudian dikarakterisasi strukturnya dengan difraksi sinar-X, keasamannya dengan metode gravimetri dan spektrofotometri infra merah serta morfologi permukaannya dengan

Scanning Electron Microscopy (SEM) yang dilengkapi dengan EDX (Energy Dispersive X-ray Spectrometry). Selanjutnya, uji aktivitas katalis dalam reaksi konversi gas CO2 dan

H2 pada rentang suhu 100oC, 200oC, 300oC dan 400oC yang dianalisis dengan

Kromatografi Gas. Hasil difraksi sinar-X katalis Co3O4/Fe3O4 menunjukkan adanya tiga

fasa kristalin yaitu fasa kristalin Co3O4, Fe3O4 dan Fe2O3. Difraktogram katalis

Co3O4/Fe3O4 cenderung didominasi oleh fasa kristalin Fe3O4. Tingkat keasaman terbesar

ada pada katalis Co3O4 yaitu 2,465 mmol/gram. Hasil analisis spektrofotometer infra

merah untuk katalis Co3O4/Fe3O4 didominasi oleh situs asam Brønsted–Lowry dibanding

situs asam Lewis. Hasil foto morfologi terlihat bahwa katalis Co3O4/Fe3O4 memiliki

distribusi ukuran partikel yang tersebar merata (homogen) dan berbentuk seperti bulatan kecil (spheric) dengan ukuran yang bervariasi. Uji aktivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa katalis tidak terdeteksi untuk konversi CO2 dan H2 dalam

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemanasan global (global warming) merupakan permasalahan lingkungan yang telah banyak mendapat perhatian serius saat ini. Konsekuensi yang timbul akibat pemanasan global antara lain meningkatnya temperatur rata-rata bumi dan tinggi permukaan air laut, kemarau yang berkepanjangan, meluasnya gurun, adanya gelombang panas, terpecah belahnya ekosistem, dan berkurangnya aktivitas agrikultural. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah lingkungan hidup seperti polusi udara telah menjadi pusat perhatian masyarakat dunia karena dampak negatif yang ditimbulkan bersifat global. Pencemaran udara tersebut diyakini sebagai akibat meningkatnya aktivitas manusia yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Setiap tahunnya, jutaan ton gas buangan hasil aktivitas industri dan transportasi mencemari atmosfer dan meningkat dengan laju 0,3 – 0,4%

(Turek et al., 2001).

Salah satu pencemar yang menginduksi rusaknya lingkungan hidup yaitu gas CO2. Gas

CO2 merupakan salah satu senyawa yang menyebabkan efek rumah kaca di dunia. Efek

(3)

2

bumi menjadi hangat (Trismidianto dkk., 2008). Gas CO2 memiliki kontribusi yang

paling besar dalam efek rumah kaca. Berdasarkan observasi yang dilakukan di

laboratorium Mauna Loa, Hawaii, jumlah gas CO2 di udara meningkat dengan cepat, dari

310 ppm pada tahun 1958 sampai 370 ppm di tahun 2001. Peningkatan jumlah gas CO2

ini terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang memproduksi sekitar 24 milyar ton gas CO2 per tahun dan hanya setengahnya yang dapat diabsorb oleh proses

alam (Noverri, 2007).

Salah satu alternatif untuk mengurangi kandungan gas CO2 hasil eksploitasi sumber daya

alam sebagai penyumbang gas CO2 terbesar adalah proses hidrogenasi gas CO2 menjadi

metanol (Setiadi dkk., 2005). Konversi gas CO2 menjadi metanol menjadi pilihan tepat

karena metanol merupakan bahan baku utama untuk menghasilkan beberapa senyawa organik seperti formaldehida, alkilhalida dan asam asetat. Reaksi konversi gas CO2

biasanya melewati suatu reaksi yang dikenal dengan sintesis Fischer-Tropsch. Dalam reaksi Fischer-Tropsch, gas sintesis (CO2/H2) dikonversikan menjadi hidrokarbon.

Senyawa produk dari sintesis Fischer-Tropsch diantaranya yaitu alkohol, dimetil eter (DME), alkana, alkena bahkan asam karboksilat. Katalis yang digunakan dalam reaksi ini diantaranya yaitu katalis berbasis Fe, Co, Ni, dan Ru (Steynberg dan Dry, 2004).

Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan dan karakterisasi sistem katalis dengan bahan katalis Fe3O4 dengan Co3O4 sebagai dopan dari katalis tersebut yang dipreparasi dengan

metode sol-gel untuk reaksi konversi gas CO2 dengan H2. Penggunaan katalis Fe dalam

(4)

mempengaruhi aktivasinya pada reaksi tersebut. Selain itu, diketahui bahwa logam Fe dalam bentuk Fe3O4 lebih aktif bila dibandingkan dengan logam Fe pada keadaan tingkat

oksidasinya +2. Selain itu, pada beberapa tahun terakhir, magnetit (senyawa Fe

3O4)

menjadi bahan kajian yang menarik perhatian para ahli karena peluang aplikasinya yang luas (Yan et al., 2007). Dilaporkan bahwa senyawa Fe

3O4 memiliki aplikasi pada bidang

industri seperti; keramik, katalis, ferofluida, serta biomedis. Bahkan kajian mutakhir yang sampai detik ini masih terus dikembangkan adalah pemanfaatan senyawa Fe

3O4

pada sistem penyebaran obat-obatan dalam tubuh manusia atau yang biasa dikenal dengan Drug Delivery System (DDS) (Wu et al., 2007).

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode sol-gel. Metode sol-gel digunakan secara luas dalam sintesis katalis berpendukung logam. Kegunaannya didasarkan pada kemudahan memasukkan satu atau dua logam aktif sekaligus dalam prekursor katalis (Lambert dan Gonzalez, 1998). Keuntungan dari metode ini meliputi : dispersi yang tinggi dari spesi aktif yang tersebar secara homogen pada permukaan katalis, tekstur porinya memberikan kemudahan difusi dari reaktan untuk masuk ke dalam situs aktif (Lecloux dan Pirard, 1998), luas permukaan yang cukup tinggi, peningkatan stabilitas termal (Lambert dan Gonzalez, 1998).

(5)

4

atau Fourier Transform Infra Red (FTIR), X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui fasa kristalin bahan katalis dan Scanning Electron Microscopy (SEM) yang dilengkapi dengan EDX untuk mengetahui sebaran dopan Co3O4 pada Fe3O4, serta hasil uji aktivitas

katalis diukur dengan menggunakan Kromatografi Gas (KG).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mempelajari pembuatan dan karakterisasi katalis Co3O4/Fe3O4 yang dipreparasi

dengan metode sol-gel dalam mengkatalisis reaksi konversi gas CO2 dengan H2.

2. Mengetahui pengaruh temperatur katalis pada reaksi konversi gas CO2 dengan H2.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pembuatan katalis Co3O4/Fe3O4

dengan metode sol gel terhadap karakteristiknya dalam reksi konversi gas CO2

dengan H2.

2. Dapat memanfaatkan katalis Co3O4/Fe3O4 dengan skala yang lebih luas untuk

mendukung reaksi konversi gas CO2 dengan H2 yang dapat diaplikasikan dalam

(6)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data-data yang didapat dari penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Nilai keasaman tertinggi yaitu pada katalis Co3O4 sebesar 2,465 mmol/g.

2. Berdasarkan analisis menggunakan FTIR, situs asam yang mendominasi pada

permukaan katalis Co3O4, Fe3O4 dan Co3O4/Fe3O4 adalah situs asam Brønsted-Lowry.

3. Hasil analisis difraktogram XRD pada katalis Co3O4/Fe3O4 bahwa fasa yang terbentuk

bervariasi, yaitu fasa Fe2O3, fasa Fe3O4, dan fasa Co3O4.

4. Hasil analisis menggunakan SEM yang dilengkapi dengan EDX menunjukkan bahwa katalis Co3O4 secara keseluruhan terlihat homogen dimana partikel kobalt oksida

teraglomerasi di setiap daerah.

5. Katalis Co3O4/Fe3O4 memiliki distribusi ukuran partikel yang tersebar merata

(homogen) pada morfologi permukaannya dan berbentuk seperti bulatan kecil (spheric) dengan ukuran yang bervariasi.

(7)

67

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka untuk penelitian lebih lanjut disarankan untuk: 1. Menggunakan metode sintesis katalis yang lain untuk mendapatkan sifat-sifat katalis yang lebih baik.

2. Melakukan modifikasi pada uji aktivitas katalis.

Referensi

Dokumen terkait

Android merupakan sistem operasi gratis dan open source maka Android menyediakan Platform terbuka bagi para pengembang dan pengguna smartphone dalam

Dari kesulurahan skor yang didapat maka penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi faktor keputusan konsumen untuk menginap d Hotel Pangeran Pekanbaru Yaitu faktor Produk,

Pada penelitian ini ditemukan karakteristik RPP yang meliputi: (1) unsur dan urutan RPP disesuaikan berdasarkan rumusan yang dibuat oleh BSNP, (2) memuat secara

Bahkan warga masyarakat di sekitar lokasi permukiman transmigrasi Lemban Tongoa sangat mendukung program transmigrasi sebagaimana yang disampaikan oleh salah seorang

Pada tanaman yang diberi bahan organik bokasi jerami P1 = 5 kg/ m 2 menunjukkan hasil paling bagus, dapat sebagai rekomendasi pemupukan buat petani untuk meningkatkan hasil

Keuntungan dalam kerja sama bagi hasil ini telah di tentukan pada awal yakni sebesar 10% dari modal usaha untuk pemilik modal, sedangkan sisanya akan menjadi

Fase anatase sering digunakan pada DSSC karena mempunyai fotoaktivitas yang tinggi dan cenderung memi- liki ukuran partikel yang lebih kecil sehingga luas permukaan- nya lebih

ke atrium kiri melalui vena pulmonalis dan akhirnya akan ke ventrikel kiri untuk diedarkan keseluruh tubuh melalui aorta (dapat dilihat pada gambar 2.1) Namun  pada VSD teradapat