• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus Provinsi D I Yogyakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus Provinsi D I Yogyakarta)"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

(1)

DISAIN SISTEM PENGELOLAAN LAHAN

KERING BERKELANJUTAN BERBASIS

GENDER

(

Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta)

Oleh :

PRIBUDIARTA NUR SITEPU NRP. P 062034194

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta) adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Disertasi ini

Bogor, September 2007 Yang Menyatakan

(3)

PERNYATAAN BAHAN UJIAN TERBUKA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi yang berjudul Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta) sudah diperiksa dan diteliti secara ilmiah dan dinyatakan sudah layak untuk dijadikan sebagai bahan ujian terbuka Program Doktor atas nama Pribudiarta Nur Sitepu NRP. P 062034194

Bogor, September 2007 Yang Menyatakan

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Jakarta pada tanggal dua puluh empat Maret Tahun 1966 sebagai putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Alm. Drs. Dachlan Noer Sitepoe dan Dra. Budini Samiasih. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta dan meraih gelar Sarjana Pertanian jurusan Agronomi dengan minat studi Hortikultura di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung pada tahun 1989. Selanjutnya, penulis menempuh jenjang pendidikan Magister (S-2) IPWI Jakarta di Jakarta jurusan Manajemen Pemasaran dan selesai pada tahun 1997. Pada tahun 2004 penulis mendapat kesempatan melanjutkan studi pada jenjang Doktoral (S-3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis berkerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak tahun 1989 di Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian dan selanjutnya pada tahun 1994 diperbantukan pada Sekretariat Negara unit Kementerian Negara Urusan Peranan Wanita yang sekarang disebut Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan sampai sekarang. Pada saat ini penulis mengemban amanah sebagai Kepala Bagian Penyusunan Program dan Anggaran. Selama bekerja sebagai pegawai negeri sipil, penulis sudah memperoleh penghargaan berupa Satyalancana Karya Satya Sepuluh Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2001.

(5)

ABSTRAK

Sitepu, P.N. Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta). Dibimbing oleh Santun R.P. Sitorus sebagai ketua, Aida Vitayala S. Hubeis dan Hartrisari H. sebagai anggota.

Luas lahan kering di Indonesia mencapai 86,2% dari keseluruhan luas lahan pertanian karena itu permasalahan lahan kering relatif strategis. Disisi lain, belum optimalnya pemanfaatan lahan kering juga disebabkan pola relasi gender yang belum adil dan setara. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengidentifikasi atribut pengelolaan lahan kering berkelanjutan, 2). Menentukan nilai indeks keberkelanjutan pengelolaan lahan kering. 3). Mengidentifikasi pola relasi gender, 4) Membangun model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender, dan 5). Merumuskan arahan kebijakan dan strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sistem melalui studi kasus pengelolaan lahan kering di Provinsi D.I. Yogyakarta, berdasarkan empat jenis sumber air yang digunakan, yaitu: 1). Curah hujan; 2 Sumur ladang; 3). Embung, dan 4). Mesin pompa air. Data dikumpulkan dengan cara diskusi, wawancara, pengisian kuesioner, diskusi kelompok terarah dan pengamatan langsung. Selanjutnya data dianalisis menggunakan: 1) Analisis multidimensional scaling (MDS), 2) Analisis Gender dan 3) Analisis Prospektif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa; 1). Ada 16 atribut yang dapat digunakan untuk menggambarkan keberlanjutan pengelolaan lahan kering yang terjadi saat ini (existing condition), yaitu: a). Teknik pengolahan tanah, b). Jenis komoditas yang diusahakan, c). Tingkat penggunaan pupuk anorganik dan pestisida kimia, d). Tingkat kesuburan tanah, e). Luas kepemilikan lahan, f). Ketersediaan sumberdaya air, g). Nilai ekonomi komoditas yang diusahakan, h). Harga dan pemasaran, i). Teknologi pasca panen, j). Sarana dan prasarana produksi, k). Modal usaha, l). kelembagaan usahatani, m). Kegiatan pembinaan, pelatihan, dan penyuluhan, n). Frekuensi konflik, o). Ketersediaan aturan adat, agama, dan peraturan perundang-undangan, dan p). Media informasi. 2) Nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering di Provinsi D.I. Yogyakarta pada saat ini tergolong kategori buruk sampai cukup. 3). Pola relasi laki-laki dan perempuan dalam pengelolaan lahan kering secara umum didominasi laki-laki terutama dalam aspek ekologi dan sosial sedangkan pada aspek ekonomi tergantung pada ketersediaan air. 4). Model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender adalah membangun simulasi faktor dominan pada dimensi ekologi, ekonomi dan sosial menjadi berkelanjutan, adil dan setara, untuk mencapai kesejahteraan petani, dan 5) Arahan kebijakan umum pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender di Provinsi D.I. Yogyakarta, yaitu meningkatkan akses dan kontrol yang setara pada teknik pengolahan tanah dan ketersediaan air. Arahan kebijakan khusus untuk tiap sumber air adalah a) pada curah hujan akses dan kontrol setara pada teknik pengolahan tanah dan ketersediaan air, b) pada sumur ladang akses dan kontrol setara pada upaya menjaga kesuburan tanah, c) pada embung akses dan kontrol setara pada teknologi pasca panen, dan d) pada mesin pompa air akses dan kontrol setara pada upaya peningkatan kualitas pasca panen, stabilitas harga, pasar, dan sarana prasarana produksi.

Kata Kunci: Analisis Prospektif, berbasis gender, disain sistem, multidimensional

(6)

ABSTRACT

Sitepu, P.N. Design on Gender-based Sustainable Management System of Dry Land (Case Study: Yogyakarta Special Province). Under supervision of Santun R.P. Sitorus, as chairman, Aida Vitayala S. Hubeis and Hartrisari Hardjomidjojo as the members.

The total size of dry land in Indonesia is 86.2% of the total, therefore the problem of the dry land is relatively strategic. On the other side, the use of the dry land which has not yet been optimal is caused by the pattern of gender relation which is still unfair and unequal. The research is aimed at: 1). Identifying the attributes of sustainable dry land management, 2) determining the sustainable index value of dry land management, 3). Identifying the gender relation pattern, and 4).Make model building for gender based sustainable management of dry land, 5) Formulating the strategy of sustainable dry land policy and management. The research used approach system by applying the case study of dry land management in Yogyakarta Special Province, based on the uses of 3 kinds of water resources 1). Rain water; 2) Farming well; 3). Simply reservoar, and 4). Pumped Water (using machine). Data gathering was carried out by ways of discussion, interview, questionnaire, directed group discussion and direct observation on the management activity of the dry land in the research location. The data was further analyzed by ways of as follows : 1) multidimensional scaling (MDS), 2) Gender Analysis, and 3) Prospective Analysis. After the research, we may conclude as follows: 1). There are 16 attributes which can be used to describe the existing condition of sustainable dry land management: a). Land management Technique b) Types of commodities which have conservation values, c) The using levels of organic fertilizers and chemical pesticides, d). The level of land fertility, e). Size of ownership of land, f).The availability of water resources g).The economic values of the commodities, h). Pricing and marketing, i). Post Harvest Technology, j). Production Facility and Infrastructures, k). Business Capital l) Agricultural institution, m). Guiding, Training and Counselling Activities n). Frequency of Conflicts, o). The availability of norms, religions and rules/laws, and p) Information Media. 2) The Sustainable Index Value of the dry land management in Yogyakarta Special Province is categorized into the range of bad to adequate levels. 3). The Pattern of Male-Female relationship in the dry land management is generally dominated by males in ecological and social aspect and especially in economical aspect is depend on the availability of water resources. 4) Model building for gender based sustainable management of dry land was developt dominant factor of ecological, economical and social aspect become equal, equity and sustain for farmer prosperity, 5). Here below are the recommendations of the public policy of the sustainable dry land management in Yogyakarta Special Province are equal acces and control in the friendly environment technology and water preservation. The recommendation special kind of water resource are a). for rain water is to increase equal access and control in land management technique, b) for farming well is to increase land fertility, c) for simply reservoar is to increase equal acces and control for post harvest quality, and d) for water machine is to increase post harvest technology, pricing and marketing, and production facility.

Keywords: Prospective analysis, Gender-based Design System, multidimensional scaling

(7)

@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi

(8)

DISAIN SISTEM PENGELOLAAN LAHAN

KERING BERKELANJUTAN BERBASIS

GENDER

(Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta)

PRIBUDIARTA NUR SITEPU

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

Pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(9)

Judul : Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta).

N a m a : Pribudiarta Nur Sitepu

N R P : P 062034194

Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL)

Disetujui: Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Santun R. P. Sitorus K e t u a

Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, M.Sc. Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, DEA Anggota Anggota

Diketahui:

Plh. Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Dr. Ir. Etty Riani, MS Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah Subhanna Wa Taala, Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia, Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta)”. Disertasi ini diajukan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan Program Doktor (S-3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penelitian dan penulisan dilakukan sejak Januari 2006 sampai dengan Oktober 2006 di dua Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul, diantara peristiwa gempa besar tanggal 27 Maret 2006 yang menimbulkan banyak korban dan menghacurkan infrastruktur serta meninggalkan trauma pada masyarakat di kedua kabupaten daerah penelitian, banyak peristiwa yang menyedihkan penulis temui selama penelitian dan penulisan disertasi ini semoga segala amal dan perbuatan baik rekan-rekan petani, karyawan Dinas, Badan dan Kantor lingkup Kabupaten Bantul dan Gunungkidul mendapat ridho dan limpahan rahmat Allah SWT.

(11)

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada Bapak Drs. Sumarno PRS, Wakil Bupati Bantul dan Bapak Drs. Mahmudi, MSi serta seluruh jajaran Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Kabupaten Bantul dan Wakil Bupati Gunung Kidul dan Ibu Dra. Sri Sumaryati serta seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Kepala BPP Playen, Paliyan, dan Imogiri, Bapak Harsanto Staf BPTP DI Yogyakarta. Atas bantuan dan dukungan serta fasilitas beliau-beliau inilah pelaksanaan penelitian memungkinkan dapat dilakukan dengan lancar. Kepada rekan-rekan mahasiswa program master dan program doktor Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, khususnya mahasiswa kelas Kimpraswil penulis menyampaikan terima kasih atas segala kerjasamanya selama mengikuti proses pendidikan sehingga studi akhirnya dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman penulis Dr. Drh. Rohidin Mersyah MMA, Ir. Agustina Erni, MSc, Ir. Lies Rosdianti, MSc, Indra SKM, MA, Thomas, SP, Vranda SP, Ahied, SP yang membantu penulis untuk memberikan makna atas data dan informasi yang diperoleh di lapangan dan teman-teman petani yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan terima kasih atas informasi dan dukungannya dalam kegiatan penelitian ini.

Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pimpinan instansi penulis di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, secara khusus penulis ingin sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Dr. Ir. Hertomo Heroe, MM, Staf Ahli Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, dan penulis menyampaikan terima kasih pula kepada Drs. Subagyo, MA. Kepala Biro Perencanaan dan KLN dan dr. Heru Kasidi Msc. Asisten Deputi Perlindungan Perempuan, dan Drs. Wahyu Hartomo MSc. Asisten Deputi Perlindungan Anak, atas pembiayaan, izin dan keleluasaan untuk mengikuti program Pascasarjana IPB. Atas suasana yang mendukung itulah penulis memiliki peluang mengikuti program doktor.

(12)

menunjukkan watak ulet, pantang menyerah dan terus belajar sepanjang hayat di kandung badan, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Kepada isteri tercinta dr. Indah Nurwulan dan juga putra dan putri penulis Syifa dan Hanif, penulis menyampaikan permohonan maaf yang dalam karena telah mengurangi kuantitas perhatian dan kasih sayang. Demikian pula kepada adik-adik penulis atas doa dan dorongan maka penulis mengucapkan terima kasih.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah begitu banyak memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala sesuatu yang terbaik yang telah diberikan kepada penulis, tiada balasan yang dapat disampaikan melainkan doa tulus semoga Allah AWT membalas amal baik yang telah diberikan agar senantiasa dalam lindungan-Nya.

Tiada kesempurnaan selain kesempurnaan-Nya, penulis menyadari bahwa Disertasi ini masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar disertasi ini menjadi lebih baik.

(13)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Allah Subhanna Wa Taala, Tuhan Yang Maha Esa atas segala Karunia, Rahmat dan Ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul “Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dan Berbasis Gender (Studi Kasus: Provinsi D.I. Yogyakarta)”. Disertasi ini diajukan sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan Program Doktor (S-3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penelitian dan penulisan dilakukan sejak Januari 2006 sampai dengan Oktober 2006 di dua Kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul, diantara peristiwa gempa besar tanggal 27 Maret 2006 yang menimbulkan banyak korban dan menghacurkan infrastruktur serta meninggalkan trauma pada masyarakat di kedua kabupaten daerah penelitian, banyak peristiwa yang menyedihkan penulis temui selama penelitian dan penulisan disertasi ini semoga segala amal dan perbuatan baik rekan-rekan petani, karyawan Dinas, Badan dan Kantor lingkup Kabupaten Bantul dan Gunungkidul mendapat ridho dan limpahan rahmat Allah SWT.

Penelitian dan penulisan disertasi ini dapat berjalan lancar berkat bimbingan dan dukungan moril maupun material dari Ketua Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus, dan Anggota Komisi Pembimbing Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis, M.Sc. dan Dr. Ir.Hartrisari Hardjomidjojo, DEA. Penghargaan serta rasa terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Surjono H. Sutjahyo, MS, sebagai Ketua Program Studi serta seluruh dosen di lingkungan Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor. Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Ir. Titi Sumarti Ec., atas kesedian dan koreksinya saat menjadi penguji luar komisi pada ujian tertutup dan ujian terbuka.

(14)

MSi serta seluruh jajaran Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Kabupaten Bantul dan …………. Wakil Bupati Gunung Kidul dan Ibu Drs. Sri Sumarti serta seluruh jajaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Bapak... Kepala BPP Playen, Bapak... Kepala BPP Paliyan, Bapak... Kepala BPP Imogiri, Bapak Ir... Staf BPTP DI Yogyakarta. Atas bantuan dan dukungan serta fasilitas beliau-beliau inilah pelaksanaan penelitian memungkinkan dapat dilakukan dengan lancar. Kepada rekan-rekan mahasiswa program master dan program doktor Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, khususnya mahasiswa kelas Kimpraswil penulis menyampaikan terima kasih atas segala kerjasamanya selama mengikuti proses pendidikan sehingga studi akhirnya dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman penulis Dr. Drh. Rohidin Mersyah MMA, Ir. Agustina Erni, MSc, Ir. Lies Rosdianti, MSc, Indra SKM, MA, Thomas, SP, Vranda SP, Ahied, SP yang membantu penulis untuk memberikan makna atas data dan informasi yang diperoleh di lapangan dan teman-teman petani yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis menyampaikan terima kasih atas informasi dan dukungannya dalam kegiatan penelitian ini.

Penulis juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pimpinan instansi penulis di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, secara khusus penulis ingin sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Dr. Ir. Hertomo Heroe, MM, Staf Ahli Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, dan penulis menyampaikan terima kasih pula kepada Drs. Subagyo, MA. Kepala Biro Perencanaan dan KLN dan dr. Heru Kasidi Msc. Asisten Deputi Perlindungan Perempuan, dan Drs. Wahyu Hartomo MSc. Asisten Deputi Perlindungan Anak, atas pembiayaan, izin dan keleluasaan untuk mengikuti program Pascasarjana IPB. Atas suasans yang mendukung itulah penulis memiliki peluang mengikuti program doktor.

(15)

kandung badan, semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Kepada isteri tercinta dr. Indah Nurwulan dan juga putra dan putri penulis Syifa dan Hanif, penulis menyampaikan permohonan maaf yang dalam karena telah mengurangi kuantitas perhatian dan kasih sayang. Demikian pula kepada adik-adik penulis atas doa dan dorongan maka penulis mengucapkan terima kasih.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah begitu banyak memberikan dukungan dan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas segala sesuatu yang terbaik yang telah diberikan kepada penulis, tiada balasan yang dapat disampaikan melainkan doa tulus semoga Allah AWT membalas amal baik yang telah diberikan agar senantiasa dalam lindungan-Nya.

Tiada kesempurnaan selain kesempurnaan-Nya, penulis menyadari bahwa Disertasi ini masih banyak kekurangannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar disertasi ini menjadi lebih baik.

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 7

1.3. Kerangka Pemikiran... 7

1.4. Perumusan Masalah ... 9

1.5. Manfaat Penelitian ... 10

1.6. Novelty (Kebaruan) ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Pengelolan Lahan Kering... 12

2.2. Erosi Tanah ... 16

2.3. Teknik Multi Dimensional Scaling (MDS)... 18

2.4. Akses, Kontrol, Manfaat dan Partisipasi Laki-laki dan Perempuan Dalam Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan ... 19

2.5. Pengarusutamaan Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering... 22

2.6. Pendekatan dan Pemodelan Sistem ... 26

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu ... 30

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 42

3.2. Metode Penelitian ... 43

3.3. Jenis dan Sumber Data... 47

3.4. Metode Pengumpulan Data... 48

3.5. Teknik Pengambilan Sampel ... 48

3.6. Teknik Analisis Data... 50

3.6.1. Analisis Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering... 50

3.6.2. Analisis Gender ... 53

3.6.3. Analisis Prospektif ... 54

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI ... 59

4.1. Administrasi dan Geografi... 59

4.2. Kondisi Lahan... 60

4.3. Kependudukan ... 62

4.4. Perekonomian ... 62

4.4.1. Pencapaian PDRB ... 62

4.4.2. Pencapaian PAD... 63

4.4.3. Penyerapan tenaga kerja ... 63

(17)

4.6. Gambaran Umum Kabupaten Bantul ... 66

4.6.1. Tinggi Tempat ... 66

4.6.2. Kemiringan Lahan ... 68

4.6.3. Jenis Tanah ... 69

4.6.4. Geologi ... 70

4.6.5. Pola Curah Hujan ... 71

4.6.6. Daerah Aliran Sungai ... 72

4.6.7. Status Lahan ... 73

4.6.8. Penggunaan Lahan ... 73

4.6.9. Jenis Komoditas yang Diusahakan... 75

4.6.10. Kependudukan... 75

4.6.11. Perekonomian ... 76

4.6.12. Sosial ... 77

4.6.13. Gambaran Kebijakan dan Program di Dinas-dinas lingkup sektor Pertanian Kabupaten Bantul ... 78

4.6.13.1. Dinas Pertanian dan Kehutanan ... 78

4.6.13.2. Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan ... 78

4.6.13.3. Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi 79 4.6.13.4. Dinas Tenaga Kerja... 81

4.6.13.5. Kegiatan Pengelolaan Lahan Kering di Kabupaten Bantul... 82

4.7. Gambaran Umum Kabupaten Gunungkidul... 83

4.7.1. Penggunaan Lahan ... 83

4.7.2. Jenis Komoditas yang Diusahakan... 85

4.7.3. Kependudukan... 86

4.7.4. Perekonomian ... 86

4.7.5. Sosial ... 87

4.7.6. Gambaran Kebijakan Dinas-dinas lingkup sektor Pertanian ... 88

4.7.6.1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul ... 88

4.7.6.2. Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul ... 89

4.7.6.3. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul ... 89

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 91

5.1. Penyusunan Atribut Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan... 91

5.2. Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering Sumber Air Curah Hujan ... 94

5.3. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering Sumber Air Curah Hujan ... 101

(18)

5.4.1. Simulasi Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender

Jenis Sumber Air Curah Hujan... 111 5.4.2. Disain Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender dengan Sumber Air Curah Hujan di

Propinsi D.I. Yogyakarta... 114 5.5. Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering

Sumber Air Sumur Ladang ... 117 5.6. Pola Relasi Gender Pengelolaan Lahan Kering Sumber Air

Sumur Ladang ... 123 5.7. Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender Sumber Air Sumur Ladang di

Provinsi D.I. Yogyakarta ... 126 5.7.1. Simulasi Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan

Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender

Jenis Sumber Air Sumur Ladang... 133 5.7.2. Disain Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender dengan Sumber Air Sumur Ladang di

Propinsi D.I. Yogyakarta... 139 5.8. Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering

Sumber Air Embung ... 142 5.9. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering

Sumber Air Embung ... 148 5.10. Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender Sumber Air Embung ... 152 5.10.1. Simulasi Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan

Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender

Jenis Sumber Air Embung... 158 5.10.2. Disain Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender dengan Sumber Air Embung di

Propinsi D.I. Yogyakarta... 164 5.11. Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan Lahan Kering

Sumber Air Mesin Pompa Air... 166 5.12. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering

Sumber Air Mesin Pompa Air... 172 5.13. Disain Sistem Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender Sumber Air Mesin Pompa Air ... 176 5.13.1. Simulasi Nilai Indeks Keberlanjutan Pengelolaan

Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender

Jenis Sumber Air Mesin Pompa Air... 181 5.13.2. Disain Model Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

Berbasis Gender dengan Sumber Air Mesin Pompa Air di Propinsi D.I. Yogyakarta... 190 5.14. Arahan Kebijakan Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

(19)

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 196

6.1. Kesimpulan ... 196

6.2. Saran... 198

DAFTAR PUSTAKA ... 200

(20)

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Persentase Pemilihan Sertifikat Tanah menurut Perempuan dan

Laki-laki ... 24

2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Berhubungan dengan Topik

Penelitian ... 33

3. Analisis kebutuhan pemangku kepentingan dalam pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender ... 44

4. Jenis dan Sumber Data yang diperlukan dalam Penelitian ... 47

5. Jumlah responden keluarga petani di Kecamatan Imogiri, Playen,

dan Paliyan berdasarkan jenis sumber air yang digunakan ... 49

6. Rincian jumlah responden penelitian ... 50

7. Kategori status keberlanjutan pengelolaan lahan kering ... 52

8. Pengaruh langsung antar faktor dalam pengelolaan lahan kering

berkelanjutan berbasis gender ... 56

9. Tujuan, sumber data, parameter/peubah, metode analisis dan output

yang ingin dicapai ... 57

10. Luas lahan kabupaten/kota di wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta

berdasarkan topografi /kelerengan tahun 2006 ... 60

11. Luas wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta berdasarkan ketinggian dari

permukaan laut tahun 2006 ... 61

12. Luas tanah menurut jenisnya di Propinsi D.I. Yogyakarta... 61

13. Persentase pekerjaan menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin,

Propinsi DI Yogyakarta tahun 2004-2005 ... 64

14. Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut jumlah jam kerja seminggu dan jenis kelamin, Propinsi DI Yogyakarta,

2004 - 2005 ... 64

15. Rata-rata upah pekerja menurut pendidikan dan jenis kelamin

(21)

16. Pendidikan tertinggi yang dicapai oleh perempuan dan laki-laki berdasarkan ijasah/STTB tertinggi yang dimiliki

di Provinsi DI Yogyakarta ... 65

17. Angka keluhan kesehatan dan angka kesakitan yang dialami oleh laki-laki dan perempuan di Provinsi DI Yogyakarta ... 65

18. Hubungan kelas ketinggian dengan luas penyebaran ... 67

19. Ketinggian Wilayah Kabupaten Bantul Per Kecamatan ... 67

20. Hubungan kelas lereng dengan luas penyebaran... 68

21. Luas wilayah berdasarkan kemiringan tanah di Kabupaten Bantul ... 69

22. Hubungan jenis tanah dengan luas penyebaran... 69

23. Hubungan formasi geologi dengan luas penyebaran... 70

24. Pola curah hujan tahun 2002 dan 2004... 71

25. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Bantul ... 72

26. Klasifikasi status lahan di Kabupaten Bantul ... 73

27. Luas lahan basah (sawah) dan lahan kering setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul dalam satuan hektar... 73

28. Penggunaan lahan kering di Kabupaten Bantul... 74

29. Jenis komoditas yang diusahakan, luas panen, rata-rata produksi dan produksi komoditas pertanian di Kabupaten Bantul ... 75

30. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bantul dan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2004-2005... 77

31. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Bantul dan Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2004-2005... 77

32. Koperasi Berbadan Hukum di Kabupaten Bantul Tahun 2002 s/d 2004 ... 81

33. Luas lahan menurut Kecamatan dan jenis lahan di Kabupaten Gunungkidul ... 83

(22)

35. Jenis komoditas, luas panen, rata-rata produksi dan produksi

komoditas pertanian di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005... 85

36. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Gunungkidul dan

Provinsi D.I. Yogyakarta 2004-2005... 87

37. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Gunungkidul dan

Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2005 ... 87

38. Definisi Atribut-atribut yang digunakan untuk menilai tingkat

keberlanjutan pengelolaan lahan kering di Provinsi DI Yogyakarta ... 91

39. Atribut-atribut dan skor keberlanjutan pengelolaan lahan kering di

Provinsi D.I. Yogyakarta ... 93

40. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan

pengelolaan lahan kering pada sumber air curah hujan... 98

41. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan multi dimensi pengelolaan lahan kering berdasarkan jenis sumber air

curah hujan ... 99

42. Nilai ”Stress” dan R2 untuk dimensi ekologi, ekonomi dan sosial

pengelolaan lahan kering sumber air curah hujan ... 99

43. Hasil analisis Monte Carlo dan MDS dimensi ekologi, ekonomi dan sosial pengelolaan lahan kering sumber air curah hujan

dengan selang kepercayaan 95 persen ...100

44. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekologi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air curah hujan...101

45. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekonomi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air curah hujan...103

46. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi sosial pada pengelolaan

lahan kering dengan sumber air curah hujan ...103

47. Faktor yang paling sensitif mempengaruhi pola relasi gender pada

pengelolaan lahan kering pada sumber air curah hujan ...104

48. Faktor gabungan hasil analisis prospektif dan analisis gender yang berpengaruh terhadap pengelolaan lahan kering berkelanjutan

(23)

49. Prospektif faktor-faktor kunci/penentu dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan

di Provinsi DI Yogyakarta ...108

50. Incompatible antar keadaan (state) dari ketiga faktor penting dalam

pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air curah hujan di Provinsi D.I. Yogyakarta ke depan ...109

51. Hasil analisis skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan di

Provinsi D.I. Yogyakarta ...109

52. Definisi masing-masing skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan di

Provinsi D.I. Yogyakarta ...110

53 Responden pakar untuk penentuan strategi prioritas ...111

54. Persentase pendapat responden terhadap masing-masing skenario ...111

55. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan pada

skenario bertahan dalam kemiskinan ...112

56. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario bertahan dalam kemiskinan pada pengelolaan lahan

kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan...112

57. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan pada

skenario mencari peluang dan menuju kesetaraan gender ...113

58. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario mencari peluang dan menuju kesetaraan gender pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air curah hujan ...114

59. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering pada setiap dimensi sumber air

sumur ladang ...121

60. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi ekonomi, dan sosial

pengelolaan lahan kering sumber air sumur ladang ...122

61. Nilai ”Stress” dan R2 untuk dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan

(24)

62. Hasil analisis Monte Carlo dan MDS dimensi ekologi, ekonomi dan sosial pengelolaan lahan kering sumber air sumur ladang

dengan selang kepercayaan 95 persen ...123

63. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekologi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air sumur ladang...124

64. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekonomi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air sumur ladang...125

65. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi sosial pengelolaan lahan

kering dengan sumber air sumur ladang...126

66. Faktor yang paling sensitif mempengaruhi pola relasi gender pada

pengelolaan lahan kering pada sumber air sumur ladang...126

67. Faktor gabungan hasil analisis prospektif dan analisis gender yang berpengaruh terhadap pengelolaan lahan kering berkelanjutan

berbasis gender dengan sumber air dari sumur ladang ...128

68. Prospektif faktor-faktor kunci/penentu dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air sumur ladang

di Provinsi DI Yogyakarta ...130

69. Incompatible antar keadaan (state) dari kelima faktor penting dalam

pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air sumur ladang di Provinsi D.I. Yogyakarta ke depan ...131

70. Hasil analisis skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender sumber air sumur ladang di

Provinsi D.I. Yogyakarta ...132

71. Kondisi yang mungkin terjadi pada masing-masing skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air sumur ladang di Provinsi D.I. Yogyakarta ...132

72. Persentase pendapat responden terhadap masing-masing skenario ...134

73. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air sumur ladang pada

skenario 1 ...135

74. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 1 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

(25)

75. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air sumur ladang pada

skenario 2...136

76. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 2 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air sumur ladang ...136

77. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air sumur ladang pada

skenario 3...138

78. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 3 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air sumur ladang ...138

79. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering pada setiap dimensi sumber air

embung ...146

80. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan

multi dimensi pengelolaan lahan kering sumber air embung ...147

81. Nilai ”Stress” dan R2 untuk dimensi ekologi, ekonomi dan sosial

pengelolaan lahan kering sumber air embung ...147

82. Hasil analisis Monte Carlo dan MDS dimensi ekologi, ekonomi dan sosial pengelolaan lahan kering sumber air embung

dengan selang kepercayaan 95 persen ...148

83. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekologi pada pengelolaan

lahan kering dengan sumber air embung...149

84. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekonomi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air embung ...150

85. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi sosial pengelolaan lahan

kering dengan sumber air embung ...151

86. Faktor yang paling sensitif mempengaruhi pola relasi gender pada

pengelolaan lahan kering sumber air embung ...152

(26)

88. Prospektif faktor-faktor kunci/penentu dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air embung di

Provinsi DI Yogyakarta ...155

89. Incompatible antar keadaan (state) dari keempat faktor penting dalam

pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air embung di Provinsi D.I. Yogyakarta lima tahun ke depan...156

90. Hasil analisis skenario strategi pengelolaan lahan kering

berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air embung di Provinsi D.I. Yogyakarta ...157

91. Kondisi yang mungkin terjadi pada masing-masing skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber embung di Provinsi D.I. Yogyakarta ...157

92. Persentase pendapat responden terhadap masing-masing skenario ...159

93. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air embung pada

skenario 1...160

94. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 1 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air embung ...160

95. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air embung pada

skenario 2 ...161

96. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 2 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air embung...161

97. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air embung pada

skenario 3 ...162

98. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 3 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air embung ...163

99. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering pada setiap dimensi sumber air

Mesin pompa air ...170

100. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi, ekonomi, sosial dan

(27)

101. Nilai ”Stress” dan R2 untuk dimensi ekologi, ekonomi dan sosial

pengelolaan lahan kering sumber air Mesin pompa air...171

102. Hasil analisis Monte Carlo dan MDS dimensi ekologi, ekonomi dan sosial pengelolaan lahan kering sumber air Mesin pompa air

dengan selang kepercayaan 95 persen ...172

103. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekologi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air menggunakan mesin pompa air ...173

104. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi ekonomi pengelolaan lahan

kering dengan sumber air menggunakan mesin pompa air ...174

105. Pola relasi gender pada akses, kontrol, manfaat dan partisipasi laki-laki dan perempuan dalam dimensi sosial pengelolaan lahan

kering dengan sumber air menggunakan mesin pompa air ...175

106. Faktor yang paling sensitif mempengaruhi pola relasi gender pada

pengelolaan lahan kering pada sumber air mesin pompa air...175

107. Faktor gabungan hasil analisis prospektif dan analisis gender yang berpengaruh terhadap pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air dari mesin pompa air...177

108. Prospektif faktor-faktor kunci/penentu dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air mesin pompa air

di Provinsi DI Yogyakarta ...179

109. Incompatible antar keadaan (state) dari ketujuh faktor penting dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air mesin pompa air di Provinsi D.I. Yogyakarta ke depan ...180

110. Hasil analisis skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air mesin pompa air di Provinsi

D.I. Yogyakarta ...181

111. Kondisi yang mungkin terjadi pada masing-masing skenario strategi pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan

sumber air mesin pompa air di Provinsi D.I. Yogyakarta ...182

112. Persentase pendapat responden terhadap masing-masing skenario ...184

113. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air dari

(28)

114. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 1 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air dari mesin pompa air ...185

115. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air dari

mesin pompa air pada skenario 2 ...186

116. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 2 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air mesin pompa air ...186

117. Perubahan nilai indeks keberlanjutan pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air dari

mesin pompa air pada skenario 3 ...188

118. Perubahan nilai skor kondisi awal dengan nilai skor perubahan pada Skenario 3 pada pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender dengan sumber air dari mesin pompa air ...188

119. Gabungan faktor penggerak (driven factor) pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender dengan sumber air curah hujan, sumur ladang, embung dan mesin pompa air ...192

(29)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Teks Halaman

1. Kerangka pemikiran sistem pengelolaan lahan kering berkelanjutan

berbasis gender ... 8

2. Peta Administrasi Lokasi Penelitian di Kabupaten Gunungkidul dan

Bantul ... 42

3. Peta Penggunaan Lahan di lokasi studi pada Kabupaten Gunungkidul

dan Bantul ... 43

4. Diagram Asupan-luaran Sistem Pengelolaan Lahan Kering

Berkelanjutan Berbasis Gender ... 46

5. Ilustrasi indeks keberlanjutan sebesar 45 persen ... 51

6. Tahapan analisis keberlanjutan pengelolaan lahan kering

menggunakan metode MDS ... 53

7. Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam sistem pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis

gender (Byl et al., 2002) ... 55

8. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi sumber air curah hujan... 94

9. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekologi

sumber air curah hujan... 95

10. Indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sumber air curah hujan... 96

11. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekonomi

sumber air curah hujan... 96

12. Indeks keberlanjutan dimensi sosial sumber air curah hujan ... 97

13. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi sosial

sumber air curah hujan ... 97

14. Diagram layang (kite diagram) indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

Kering pada setiap dimensi jenis sumber air curah hujan ... 98

15. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

(30)

16. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

kering berkelanjutan dan responsif gender pada sumber air curah hujan.... 107

17. Simulasi perubahan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

kering berbasis gender dengan ketersediaan air curah hujan... 115

18. Model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender

sumber air curah hujan... 116

19. Indeks keberlanjutan dimensi ekologi sumber air sumur ladang... 118

20. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekologi

sumber air sumur ladang... 118

21. Indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sumber air sumur ladang... 119

22. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekonomi

sumber air sumur ladang... 119

23. Indeks keberlanjutan dimensi sosial sumber air sumur ladang... 120

24. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi sosial

sumber air sumur ladang... 120

25. Diagram layang (kite diagram) indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

Kering pada setiap dimensi jenis sumber air sumur ladang... 122

26. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

kering berkelanjutan sumber air sumur ladang... 127

27. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan dan responsif gender pada sumber air Sumur

Ladang ... 129

28. Model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender

sumber air sumur ladang ... 140

29. Simulasi perubahan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

kering berbasis gender dengan sumber air sumur ladang ... 141

30. Indeks keberlanjutan dimensi ekologi sumber air embung ... 142

31. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekologi

sumber air embung... 143

(31)

33. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekonomi

sumber air embung... 144

34. Indeks keberlanjutan dimensi sosial sumber air embung ... 145

35. Aribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi sosial

sumber air embung... 145

36. Diagram layang (kite diagram) indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

Kering pada setiap dimensi jenis sumber air embung ... 146

37. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

kering berkelanjutan sumber air embung ... 153

38. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

kering berkelanjutan dan responsif gender pada sumber air embung ... 154

39. Simulasi perubahan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

kering berbasis gender dengan sumber air embung ... 164

40. Model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender

sumber air embung ... 165

41. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi sumber air mesin pompa air ... 166

42. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekologi

sumber air mesin pompa air... 167

43. Indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sumber air mesin pompa air... 167

44. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi ekonomi

sumber air mesin pompa air... 168

45. Indeks keberlanjutan dimensi sosial sumber air mesin pompa air... 169

46. Atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks dimensi sosial

sumber air mesin pompa air... 169

47. Diagram layang (kite diagram) indeks keberlanjutan pengelolaan lahan kering pada setiap dimensi jenis sumber air mesin pompa air ... 170

48. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan

kering berkelanjutan sumber air mesin pompa air ... 176

49. Pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam pengelolaan lahan kering berkelanjutan dan responsif gender pada sumber air

(32)

50. Simulasi perubahan nilai indeks keberlanjutan pengelolaan lahan

kering berbasis gender dengan sumber air mesin pompa air ... 190

51. Model pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender

(33)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Teks Halaman

1. Data Responden Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul ...205

2. Data Responden Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul ...206

3. Data Responden Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul ...207

4. Karakteristik Responden Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul ...208

5. Karakteristik Responden Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul ..210

6. Karakteristik Responden Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul...212

7. Perilaku Petani dalam Melakukan Kegiatan Usahatani di Kecamatan

Imogiri, Kabupaten Bantul ...214

8. Perilaku Petani dalam Melakukan Kegiatan Usahatani di Kecamatan

Paliyan, Kabupaten Gunungkidul ...218

9. Perilaku Petani dalam Melakukan Kegiatan Usahatani di Kecamatan

Playen, Kabupaten Gunungkidul ...222

10. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekologi pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

Gambar 8. ...226

11. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi Pengelolaan

Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

Gambar 8. ...227

12. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Curah Hujan, menjelaskan Gambar 8. ...228

13. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Curah Hujan,

menjelaskan Gambar 9. ...229

14. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekonomi pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

(34)

15. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

Gambar 10. ...231

16. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Curah Hujan, menjelaskan Gambar 10. ...232

17. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Curah Hujan,

menjelaskan Gambar 11. ...233

18. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Sosial pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

Gambar 12. ...234

19. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Curah Hujan, menjelaskan

Gambar 12. ...235

20. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Curah Hujan, menjelaskan Gambar 12. ...236

21. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Curah Hujan,

menjelaskan Gambar 13. ...237

22. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekologi pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

Gambar 19. ...238

23. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

Gambar 19. ...239

24. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 19. ...240

25. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang,

menjelaskan Gambar 20. ...241

26. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekonomi pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

(35)

27. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

Gambar 21. ...243

28. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 21. ...244

29. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang,

menjelaskan Gambar 22. ...245

30. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Sosial pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

Gambar 23. ...246

31. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang, menjelaskan

Gambar 23. ...247

32. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 23. ...248

33. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Sumur Ladang,

menjelaskan Gambar 24. ...249

34. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekologi pada Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Embung, menjelaskan Gambar 30. ...250

35. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Embung, menjelaskan Gambar 30. ...251

36. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Embung, menjelaskan Gambar 30. ...252

37. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Embung,

menjelaskan Gambar 31. ...253

38. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekonomi pada Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Embung, menjelaskan Gambar 32. ...254

39. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan

(36)

40. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Embung, menjelaskan Gambar 32. ...256

41. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Embung,

menjelaskan Gambar 33. ...257

42. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Sosial pada Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Embung, menjelaskan Gambar 34. ...258

43. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Embung, menjelaskan Gambar 34. ...259

44. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

Embung, menjelaskan Gambar 34. ...260

45. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air Embung,

menjelaskan Gambar 35. ...261

46. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekologi pada Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Mesin Air, menjelaskan Gambar 41. ....262

47. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan

Kering dengan Ketersediaan Air Mesin Air, menjelaskan Gambar 41. ....263

48. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

dengan Mesin Air, menjelaskan Gambar 41. ...264

49. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air,

menjelaskan Gambar 42. ...265

50. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Ekonomi pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air, menjelaskan

Gambar 43. ...266

51. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air, menjelaskan

Gambar 43. ...267

52. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

(37)

53. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air,

menjelaskan Gambar 44. ...269

54. Nilai Skor Keberlanjutan Dimensi Sosial pada Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air, menjelaskan

Gambar 45. ...270

55. Hasil Analisis Keberlanjutan Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air, menjelaskan

Gambar 45. ...271

56. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air

dengan Mesin Air, menjelaskan Gambar 45. ...272

57. Hasil Analisis Sensitivitas Atribut Dimensi Sosial Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan dengan Ketersediaan Air dengan Mesin Air,

menjelaskan Gambar 46. ...273

58. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering dengan

Sumber air dari Curah Hujan, menjelaskan Tabel 44, 45, 46 ...274

59. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering dengan

Sumber air dari Sumur Ladang, menjelaskan Tabel 63, 64, 65 ...275

60. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering dengan

Sumber air dari Embung, menjelaskan Tabel 83, 84, 85 ...276

61. Pola Relasi Gender dalam Pengelolaan Lahan Kering dengan

Sumber air dari Teknologi (Mesin), menjelaskan Tabel 103, 104, 105 ...277

62. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dengan Sumber air

Curah Hujan menjelaskan Gambar 15. ...278

63. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan responsif gender dengan

Sumber air Curah Hujan menjelaskan Gambar 16. ...279

64. Hasil Analisis Keberlanjutan Multidimensi pada Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air Curah Hujan pada saat ini, menjelaskan Gambar 17. ...280

65. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender

(38)

66. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air Curah Hujan,

menjelaskan Gambar 17. ...282

67. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis

Gender Sumber Air Curah Hujan, menjelaskan Gambar 17. ...283

68. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air Curah Hujan,

menjelaskan Gambar 17. ...284

69. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis

Gender Sumber Air Curah Hujan, menjelaskan Gambar 17. ...285

70. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dengan Sumber air

Sumur Ladang menjelaskan Gambar 26. ...286

71. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dan responsif gender

dengan Sumber air Sumur Ladang menjelaskan Gambar 27...287

72. Hasil Analisis Keberlanjutan Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air Sumur Ladang pada saat ini,

menjelaskan Gambar 28. ...288

73. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo Multidimensi pada Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender

Sumber Air Sumur Ladang pada saat ini, menjelaskan Gambar 28. ...289

74. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...290

75. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 1 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...291

76. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...292

77. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

(39)

78. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...294

79. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...295

80. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...296

81. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Curah Hujan, menjelaskan Gambar 28. ...297

82. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...298

83. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 3 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...299

84. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Sumur Ladang, menjelaskan Gambar 28. ...300

85. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Curah Hujan, menjelaskan Gambar 28. ...301

86. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dengan Sumber air

Embung menjelaskan Gambar 37. ...302

87. Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dan responsif gender

dengan Sumber air Embung menjelaskan Gambar 38...303

88. Hasil Analisis Keberlanjutan Multidimensi pada Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung pada saat ini, menjelaskan Gambar 39. ...304

89. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender

(40)

90. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...306

91. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 1 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...307

92. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...308

93. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 1 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...309

94. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...310

95. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...311

96. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...312

97. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...313

98. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...314

99. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 2 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...315

100. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...316

101. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

(41)

102. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...318

103. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 3 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...319

104. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...320

105. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 3 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...321

106. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Embung, menjelaskan Gambar 39. ...322

107. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Embung, menjelaskan Gambar 39. ...323

108.Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dengan Sumber air

Mesin air menjelaskan Gambar 48. ...324

109.Pengaruh Langsung Antar Faktor Analisis Prospektif

Pengelolaan Lahan Kering berkelanjutan dan responsif gender

dengan Sumber air Mesin air menjelaskan Gambar 49. ...325

110. Hasil Analisis Keberlanjutan Multidimensi pada Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air Mesin air pada saat ini,

menjelaskan Gambar 50. ...326

111. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender

Sumber Air Mesin air pada saat ini, menjelaskan Gambar 50. ...327

112. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...328

113. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

(42)

114. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...330

115. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 1 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan Berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ... 331

116. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...332

117. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 1 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...333

118. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...334

119. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 2 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...335

120. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...336

121. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 2 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...337

122. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...338

123. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 2 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...339

124. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Dimensi Ekologi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...340

125. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

(43)

126. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...342

127. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi

Skenario 3 Dimensi Ekonomi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...343

128. Hasil Analisis Keberlanjutan Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering berbasis Gender dengan Sumber Air

Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...344

129. Hasil Uji Validasi dengan Analisis Montecarlo pada Simulasi Skenario 3 Multidimensi Pengelolaan Lahan Kering Berkelanjutan

berbasis Gender Sumber Air Mesin air, menjelaskan Gambar 50. ...345

Gambar

Gambar 1. Kerangka pemikiran sistem pengelolaan lahan kering berkelanjutan berbasis gender
Tabel 2. Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian
Tabel 2 (lanjutan)
Tabel 2 (lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

It's good to touch the green, green grass of home.. Then I awake and look around me, at the four grey walls that

menggunakan bumi dan/ atau bangunan milik orang lain bernama B bukan karena sesuatu hak berdasarkan UU bukan karena perjanjian maka dalam hal demikian A yang memanfaatkan

First, the simplest way to determine what accounting basis has been used by organizations is to look at the accounting system com- ponents, such as financial reports, forms and

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel bebas dalam penelitian yaitu usability, information quality, dan service interaction quality berpengaruh secara positif

Dari data yang telah didapat dan diasumsikan agar data tersebut bisa diolah, maka data tersebut perlu diubah menjadi data yang dapat dibaca pada grafik untuk

aktual tidak berbeda signifikan yang artinya metode SLD dapat memprediksi formula optimum dan respon bobot jenis, viskositas, pH, serta persen alkali bebas sabun cair

Pada dasarnya jaminan atas keselamatan dan kesehatan kerja merupakan upaya perusahaan untuk memberikan dukungan setiap aktivitas yang dilakukan para karyawan. Adanya