PENDAHULUAN
• Gambaran bentang alam, bentuk dan topografi, lereng dan jejak aliran
sungai, secara umum merupakan refleksi dari sifat struktur dan litologi dari batuan dasar penyusunnya. Hal ini merupakan akibat dari dua proses
geologi, pelapukan diferensial dan erosi dari aliran.
• Pelapukan diferensial merupakan kecenderungan dari batuan pada suatu wilayah yang sama untuk lapuk dan tererosi pada kecepatan yang berbeda. Ini akan menghasilkan perbedaan pada topografi dari batuan yang
Ini akan menghasilkan perbedaan pada topografi dari batuan yang tersingkap dipermukaan.
• Batuan yang relatif resistan akan membentuk kubah, punggungan dan
bentuk topografi tinggi lainnya, sedangkan batuan yang relatif tidak resistan cenderung tererosi lebih cepat membentuk lembah dan bentuk topografi rendah.
• Contoh pada gambar, Batupasir yang resistan akan membentuk topografi tinggi dan serpih yang tak resistan akan membentuk
topografi rendah. Tepian yang terangkat dari lapisan batupasir akan membentuk punggungan jurus (strike ridges), ”Hogback” atau
”Cuesta”.
• Lembah diantara laisan batupasir akan membentuk lembah jurus (strike valley) yang dialiri oleh aliran sejajar jurus (strike stream). Punggungan batupasir akan terdiri dari ”dip slope” yang sejajar lapisan atas dan ”Scarp slope” (back slope) yang berlawanan dengan kemiringan.
• Punggungan ini di kedua sisi akan dialiri oleh ”consequent stream” (dip stream) dan aliran yang lebih pendek yaitu ”scarp stream”
Topografi Perlapisan Mendatar
Perlapisan mendatar yang terangkat mempunyai ciri relief datar yang terbatas (Plateau) yang dipotong oleh lembah besar dan curam.
Topografi Perlipatan
topografi perlipatan bervariasi terhadap geometri lipatan. Topografi dari lapisan yang tak menunjam akan mirip dengan perlapisan
Topografi Kubah
Mengukur Strike dan
Dip perlapisan
dengan Kompas
LANSEKAP PEGUNUNGAN LIPATAN CITRA LANDSAT BAND 457