EFEKTIVITAS METODE
READING GUIDE
TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB
SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK
SKRIPSI
diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Nama : Fredina Fransiska NIM : 2303411015
Prodi : Pendidikan Bahasa Arab Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada :
hari : Kamis
tanggal : 23 April 2015
Pembimbing,
iv
NIM : 2303411015
Prodi/jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/ Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:
EFEKTIVITAS METODE READING GUIDE TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK yang telah saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui sebuah analisis, bimbingan, diskusi, dan pemaparan/ ujian. Adapun sumber informasi atau kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penelitian karya ilmiah.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.
Semarang, 23 April 2015
Yang membuat pernyataan
Fredina Fransiska
v
:نمحرلا( ِنابِذَكُت اَمُكِبَر ِءاآ ِيَاِبَف
۳۱
)
“Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
ٍرَمَث َاِب ِرَجَشلاَك ٍلَمَع َاِب ُمْلِعلا
)
تاظوفحملا
(
“Ilmu tanpa pengamalan itu bagaikan pohon tak berbuah”
vi
1. Bapak Sunaryo dan Ibu Asiyah beserta keluarga besarku yang selalu menyayangi dan mendo’akan ku
2. Seseorang yang selalu memberikan do’a, semangat dan motivasinya 3. Almamater tercinta UNNES dan PP HQ Al-Asror
vii
telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS METODE READING
GUIDE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB
SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan terbaik sepanjang masa.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila peneliti mengungkapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Sunaryo, Ibu Asiyah dan semua keluarga tercinta yang telah
memberikan do’a dan ridhonya demi kesuksesan peneliti
2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan penyusunan skripsi
viii untuk menguji skripsi ini
5. Mukhlisin Nawawi Lc.,M.A., yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi berbahasa Arab
6. Hasan Busri, S.Pd.I.,M.S.I., selaku penguji 1 yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini
7. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasinya kepada peneliti
8. Ibu Nyai Masruroh Mahmudah Al-Hafidhoh beserta keluarga yang memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan keikhlasan
9. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES khususnya Durotun Nashiah, Khumaidi Hamzah, dan Rokhati yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini
10. Chari Yogi Anwar, S.Pd., Khusnul Muasyaroh, S.Pd. yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini
11. Segenap keluarga besar MAN Demak yang telah berkenan membantu lancarnya penelitian
ix
Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan pembaca umumnya. Amin.
Semarang, 23 April 2015 Yang membuat pernyataan
x
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag.,M.Ag.
Kata Kunci : metode reading guide, keterampilan membaca bahasa Arab, peningkatan
Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah/ reading skill) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis. Berdasarkan observasi awal di MAN Demak pada bulan November 2014 masih ditemukan sejumlah masalah dalam pembelajaran bahasa Arab. Masalah tersebut antara lain : (1) minat membaca siswa (terutama dalam membaca teks-teks berbahasa Arab) masih kurang, kategori kurang dalam hal ini dapat dilihat dari respon siswa dalam pembelajaran bahasa Arab masih lambat, ketika disodori teks-teks berbahasa Arab, siswa enggan untuk membacanya, (2) kurang bervariasinya metode pebelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab, dan (3) ketika pelajaran bahasa Arab siswa merasa takut karena merasa tidak bisa. Oleh karena itu, perlu ada alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab pada siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode reading guide.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah Metode Reading Guide Efektif Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak .
Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan cara membandingkan hasil kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan dengan kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Teknik pengumpulan data berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis.
xi
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ... iv
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... vi
PRAKATA ... vii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
xii
2.2.1 Keterampilan Membaca Bahasa Arab ... 13
2.2.2 Metode Reading Guide ... 21
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 30
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 30
3.2 Variabel Penelitian ... 31
3.3 Subjek Penelitian ... 32
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
3.5 Instrumen Penelitian ... 33
3.6 Hipotesis ... 36
3.7 Uji Instrumen ... 37
3.7.1 Validitas ... 37
3.7.2 Realibilitas ... 38
3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.9 Teknik Analisis Data ... 42
3.9.1 Rata-Rata Kelas ... 43
3.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)... 43
3.9.3 Menghitung Data dengan Menggunakan Uji t-test ... 44
xiii
4.1.2 Tabulasi Data Hasil Tes ... 58
4.2 Pembahasan ... 73
4.2.1 Nilai rata-rata ... 73
4.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians... 78
4.2.3 Uji Hipotesis ... 78
BAB 5 PENUTUP ... 83
5.1. Simpulan ... 83
5.2 Saran ... 85
Daftar Pustaka ... 85
xiv
Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab
Siswa Kelas XI IPS MAN Demak ... 17
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membaca Bahasa Arab ... 31
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Keterampilan Membaca Bahasa Arab ... 33
Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r ... 39
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pre-Test ... 40
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Post-Test ... 41
Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen ... 48
Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Judul ... 49
Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r ... 51
Tabel 4.4 Validitas Menyimpulkan Isi Wacana ... 51
Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r ... 53
Tabel 4.6 Validitas Menentukan ide pokok dalam satu paragraf ... 53
Tabel 4.7 Interpretasi Nilai r ... 55
Tabel 4.8 Analisis Validitas Isi ... 55
Tabel 4.9 Analisis Aspek Instrumen ... 56
Tabel 4.10 Interpretasi Nilai r ... 58
xv
Tabel 4.14 Presentase Hasil Penelitian Post-Test Kelas Kontrol ... 65
Tabel 4.15 Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen ... 66
Tabel 4.16 Presentase Hasil Penelitian Pre-Test Kelas Eksperimen ... 68
Tabel 4. 17 Nilai Post-Test Kelas Eksperimen ... 69
Tabel 4.18 Presentase Hasil Penelitian Post-Test Kelas Eksperimen ... 71
xvi
Gambar 4.1 Diagram Presentase Nilai Pre-Test Kelas Kontrol ... 62
Gambar 4.2 Diagram Presentase Nilai Post-Test Kelas Kontrol ... 65
Gambar 4.3 Diagram Aspek Penilaian Pre-Test Kelas Eksperimen ... 68
Gambar 4.4 Diagram Aspek Penilaian Post-Test Kelas Eksperimen ... 72
Gambar 4.5 Diagram Garis Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ... 74
Gambar 4.6 Diagram Garis Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen ... 76
xvii
Lampiran 2 Surat Bukti Penelitian ... 91
Lampiran 3 Daftar Siswa Kelas Kontrol ... 92
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ... 93
Lampiran 5 Silabus ... 94
Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol ... 97
Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen ... 132
Lampiran 8 Soal Pre-Test ... 171
Lampiran 9 Soal Post-Test ... 173
Lampiran 10 Checklist Validitas Isi ... 175
Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 177
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem kognisinya (Iskandarwassid dan Sunendar 2008:246).
Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah/ reading skill) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis (Hermawan 2010:143).
Menurut Mujib dan Rahmawati (2012:60) membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Pembaca, dalam kegiatan membaca memproses informasi dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna. Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi juga berfungsi memperluas pengetahuan dan bahasa seseorang.
berbahasa Arab mencakup mendengar, berbicara, membaca dan menulis (listening, speaking, reading dan writing). Dua tahap yang pertama berkaitan dengan bahasa lisan dan dua tahap terakhir berkaitan dengan bahasa tulisan. Anak mulai berbahasa dengan mendengar terlebih dahulu barulah kemudian dia mulai berbicara. Dua tahap berikutnya membaca dan menulis. Membaca dalam masyarakat modern, merupakan bagian yang tidak bisa dikesampingkan karena tanpa kemahiran ini dunia kita akan tertutup dan terbatas pada apa yang ada di sekitar kita (Dardjowidjojo 2005:299).
observasi awal, dan (3) siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran lain selain pelajaran bahasa Arab dibadingkan dengan pelajaran bahasa Arab.
Solusi yang dapat diberikan untuk permasalahan di MAN Demak adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, dan kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran lebih ditingkatkan agar tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dapat tercapai.
Sebagai salah satu solusi dalam penelitian ini adalah dengan memberikan metode pembelajaran yang berbeda dengan metode pembelajaran yang biasanya digunakan. Jika biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah untuk mengajarkan semua keterampilan berbahasa Arab, maka dalam penelitian ini peneliti menawarkan metode reading guide sebagai salah satu metode alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab.
Metode reading guide dipilih dalam penelitian ini, karena metode ini sesuai dengan permasalahan keterampilan membaca bahasa Arab yang terdapat di MAN Demak. Kesesuain metode reading guide dengan permasalahan di MAN Demak adalah siswa perlu bimbingan yang bertahap agar mereka menyukai pelajaran bahasa Arab khususnya keterampilan membaca dan metode reading guide merupakan metode pembelajaran yang menggunakan bimbingan bacaan berupa kisi-kisi dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menerapkan efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak, karena banyak siswa yang kurang tertarik dengan metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru bahasa Arab mereka, dengan metode reading guide ini, memungkinkan siswa untuk lebih tertarik dan merasa tertantang untuk menyelesaikan setiap kegiatan pembelajaran, karena metode ini mengedepankan keaktifan siswa sebagai partisipan aktif dan komunikatif. Oleh karenanya peneliti memberikan tawaran solusi dengan melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak .
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah karena ingin memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang metode pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Arab dan pengetahuan tentang penelitian eksperimen.
1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi sekolah
a. Dapat memberikan kontribusi untuk sekolah dalam bidang metode pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Dapat dijadikan kontribusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, siswa dan sekolah.
2. Bagi Guru
b. Memberikan informasi penggunaan metode reading guide dalam pembelajaran Bahasa Arab.
3. Bagi siswa
a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Arab.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti
a. Dapat menambah wawasan tentang penelitian eksperimen.
7 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Bab 2 dalam penelitian ini memaparkan tentang perbandingan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian-penelitian ini, baik kemiripan maupun perbedaan dari segi metode, subjek penelitian, dan sebagainya. Selain itu, peneliti juga akan mendiskripsikan landasan reori yang relevan dengan penelitian ini.
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai efektivitas metode pembelajaran maupun metode pengajaran bukanlah suatu hal baru dalam dunia pendidikan. Para mahasiswa di perguruan tinggi telah banyak melakukan penelitian mengenai efektivitas suatu metode.
Penelitian mengenai efektivitas suatu metode yang telah dilakukan, dan dapat dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah, penelitian dari Ahmad Muzakki (Universitas Negeri Semarang, 2010), Khoiriyya Nurlaili (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011), Kurnia Asti Madasari (Universitas Negeri Semarang, 2011) dan Lindawati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).
Penelitian Muzakki (2010) yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bacaan Berbahasa Arab Dengan
Menggunakan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Islam Tunas Harapan
peningkatan keterampilan membaca pemahaman bacaan bahasa Arab dengan menggunakan media puzzle menunjukkan hasil yang baik.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Muzakki adalah (1) penelitian ini penerapan metode reading guide, sedangkan penelitian Muzakki penerapan media puzzle, (2) penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, sedangkan penelitian Muzakki menggunakan desain penelitian tindakan kelas, dan (3) subjek penelitian, subjek penelitian dalam penelitian Muzakki adalah siswa kelas IV SD, sedangkan subjek penelitin dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN. Persamaan ini dengan penelitian Muzakki adalah dalam hal keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab.
Penelitian Khoiriyya Nurlaili (2011) yang berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Inklusi Bagi Siswa Tunanetra Kelas X di MAN
Maguwoharjo Depok Sleman. Penelitian yang dilakukan Khoiriyya ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas metode yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas X MAN Maguwoharjo, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode tersebut, serta untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi.
Relevansi penelitian yang dilakukan Khoiriyya Nurlaili dengan penelitian ini terletak pada tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui efektivitas metode dalam pembelajaran bahasa Arab, sedangkan perbedaannya terletak pada (1) subjek penelitian, penelitian yang dilakukan Khoiriyya Nurlaili subjek penelitiannya adalah Siswa Tunanetra Kelas X di MAN Maguwoharjo Depok Sleman, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, (2) desain penelitian yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Khoiriyya Nurlaili menggunakan desain penelitian analisis deskriptif, sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian eksperimen, dan (3) metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, Khoiriyya Nurlaili menggunakan metode pembelajaran bahasa Arab berbasis inklusi, sedangkan peneliti menggunakan metode reading guide dalam penelitian ini.
Penelitian Kurnia Asti Madasari (2011) tentang Penggunaan Media Reading box dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa
Arab pada Siswa Kelas XI MAN 2 Kudus Tahun Ajaran 2011/2012 menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini diketahui dengan nilai rata-rata tiap pertemuannya yaitu pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 63,68 sampai pada siklus yang kedua dengan nilai rata-rata 87,36. Selain itu, dari hasil nontes berupa observasi, wawancara dan angket diketahui terjadi peningkatan minat dan motivasi siswa.
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak. 3) penerapan media dan metode, penelitian Madasari menerapkan media reading box, sedangkan penelitian ini menerapkan metode reading guide.
Penelitian Lindawati (2013) yang berjudul Efektivitas Model Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) Terhadap Hasil Belajar Bahasa
Arab Siswa Kelas VII MTsN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian yang dilakukan Lindawati ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa Arab dengan penerapan model Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) dilengkapi teknik kancing gemerincing daripada metode ceramah terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen (Experimental Research), penelitian experiment research ini dilakukan dengan pemberian perlakuan (treatment) kepada suatu kelas yang selanjutnya disebut dengan kelas eksperimen akan diperbandingkan dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan (treatment) yang selanjutnya disebut kelas kontrol.
Adapun siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 siswa, yang terdiri dari kelas A yang dijadikan sebagai kelas eksperiment dengan jumlah 31 siswa dan kelas B yang dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan berupa analisis komparatif dengan menggunakan uji “t”.
0,05, maka H0 ditolak. Berarti rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai post-test siswa kelas kontrol.
Persamaan penelitian yang dilakukan Lindawati dan penelitian ini terletak pada desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen serta tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas metode. Sedangkan perbedaanya terletak pada (1) subjek penelitian, penelitian yang dilakukan Lindawati subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII MTsN Wonokromo Bantul tahun ajaran 2012/2013, sedangkan penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, (2) metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, metode pembelajaran yang digunakan Lindawati dalam penelitiannya adalah metode Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD), sedangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode reading guide, dan (3) keterampilan bahasa Arab, fokus penelitian Lindawati adalah pada keterampilan bahasa Arab secara umum, sedangkan fokus penelitian ini adalah pada keterampilan membaca bahasa Arab.
Tabel 2.1 Relevansi dan Perbedaan Penelitian
No Pustaka Persamaan Perbedaan
1.
Ahmad Muzakki (Universitas Negeri
Semarang, 2010
Keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab
1. Penerapan metode reading guide dan penerapan media puzzle 2. Desain penelitian eksperimen dan PTK 3. Subjek penelitian yaitu siswa SD dan siswa MAN
2.
Khoiriyya Nurlaili (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011)
analisis deskriptif dan eksperimen
3.Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu metode pembelajaran behasa Arab berbasis inklusi dan metode reading guide
3.
Kurnia Asti Madasari (Universitas Negeri Semarang,
Keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab
1. Desain penelitian yaitu desain eksperiman dan penelitian tindakan kelas 2. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI MAN 2 Kudus dan siswa kelas XI MAN Demak
3. Penerapan media yaitu media reading box dan metode reading guide
4.
Lindawati (UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2013)
1.Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitia eksperimen
2.Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas metode
1. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII MTs Wonokromo dan siswa kelas XI MAN Demak 2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu metode cooperative learning tipe spomtaneous group discussion dan metode reading guide.
2.2 Landasan Teori
Keterampilan membaca dan pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian ini. Berbagai teori mengenai keterampilan membaca, aspek membaca, tujuan membaca, jenis-jenis membaca, hakikat metode pembelajaran, dan metode reading guide akan diurakan dibawah ini:
2.2.1Pengertian Keterampilan Membaca
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Berdasarkan konsep ini, dapat dikatakan bahwa proses membaca merupakan kegiatan yang melibatkan pengguna (pembaca) secara langsung. Pembaca membaca hasil dan persandian dan melakukan penyandian kembali. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Rahim 2008:2).
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai pengertian: 1) membaca sebagai proses melisankan paparan tulis, 2) membaca sebagai kegiatan mempersepsi tuturan tulis, 3) membaca adalah penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan yang dibaca, 4) membaca sebagai proses pemberian makna kepada simbol-simbol visual, 5) keterampilan berbahasa yang mempunyai kegiatan melisankan, mempersepsi penerapan keterampilan kognitif dan pemahaman berfikir, dan bernalar serta pemberian makna terhadap simbol-simbol visual, 6) membaca proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Haryadi 2006: 1-2).
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks, membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya (Haryadi 2006: 76).
2.2.2 Aspek-Aspek Membaca
Menurut Effendy (2004:124) kemahiran membaca mengandung dua aspek, yaitu :
1. Aspek mengubah lambang tulis menjadi bunyi.
Abjad Arab mempunyai sistem yang berbeda dengan abjad latin. Perbedaan lain adalah sistem penulisan bahasa Arab yang dimulai dari kanan ke kiri, tidak dikenalnya huruf besar dengan bentuk tertentu untuk memulai kalimat baru, menulis nama orang atau tempat, dan perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika berdiri sendiri, di awal, di tengah, dan di akhir.
2. Aspek memahami makna bacaan.
Ada tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam pelajaran membaca untuk pemahaman ini, yaitu unsur kata, kalimat, dan paragraf. Ketiga unsur ini bersama-sama mendukung makna dari suatu bahan bacaan.
2.2.3 Tujuan Membaca
kalimat, antarkalimat, antarparagraf, (6) menginterpretasi bacaan, (7) mengidentifikasi informasi penting dalam wacana, (8) membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang, (9) menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman, (10) skimming, dan (11) scanning untuk menempatkan informasi yang dibutuhkan.
2.2.4 Jenis-Jenis Membaca
Menurut Effendy (2004:126) untuk melatih dua aspek kemahiran membaca, ada beberapa jenis membaca antara lain :
1. Membaca keras. Penekanan dalam kegiatan membaca keras adalah kemampuan membaca dengan (1) menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain, (2) irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis, (3) lancar dan tidak tersendat-sendat, dan (4) memperhatikan tanda baca.
2. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rinciannya. Penciptaan suasana kelas yang tertib dalam kegiatan membaca dalam hati perlu dilakukan sehingga memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi terhadap bacaannya.
4. Membaca rekreatif. Tujuan membaca rekreatif adalah untuk memberikan latihan kepada para siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya. Tujuannya lebih jauh adalah untuk membina minat, keterampilan dan kecintaan membaca.
5. Membaca analisis. Tujuan utamanya ialah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Siswa dilatih agar dapat menggali dan menunjukkan detail-detail yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis.
Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan jenis membaca dalam hati.
2.2.5 Keterampilan Membaca Bahasa Arab
Keterampilan membaca bahasa Arab (maharah al- qira’ah/ reading skiil) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati (Hermawan 2010:143).
utuh sudah termasuk baik. Adapun penjiwaan dan implementasi makna dalam kehidupan akan muncul kemudian dengan memperbanyak latihan.
2.2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak
[image:35.595.117.520.359.504.2]Standar Kompetensi membaca di MAN Demak kelas XI IPS semester genap adalah memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum.
Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1 Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum.
1. Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis secara tepat dan benar. 2. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar.
3. Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat.
2.2.7 Tes Keterampilan Membaca
memahami wacana tulis. Misalnya, kemampuan menemukan informasi tersurat maupun tersirat dalam suatu wacana tulis, menentukan ide pokok dalam suatu paragraf, menyimpulkan isi wacana dan menentukan tema atau judul bacaan.
Persoalan yang muncul dalam tes keterampilan membaca adalah bagaimana mengukur kemampuan pemahaman isi pesan tersebut, yaitu apakah sekadar menuntut siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau menanggapi dengan bahasa sendiri. Selama ini, bentuk soal yang lazim dipakai adalah merespon jawaban yang telah dibuat dan belum terlihat memaksimalkan tugas-tugas yang menuntut siswa mendayakan potensi yang dimilki untuk merespon wacana dengan kemampuannya sendiri (Nurgiyantoro 2010:376).
proses yang sekaligus sebagai bagian strategi pembelajaran, tugas-tugas yang berkadar otentik yang sebaiknya dipilih (Nurgiyantoro 2010:377).
2.2.8 Pengertian Metode dan Strategi
Menurut Nata (dalam Rohmah 2011:25) metode berasal dari dua kata, yaitu metha dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dengan demikian metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
Khusus dalam istilah pendidikan menurut Jalaluddin bahwa: “Metode adalah
suatu cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik (peserta
didik)” (dalam Soleh 2012:20). Jadi yang dimaksud dengan metode dalam hal ini adalah jalan atau cara yang dilalui untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik, sehingga tercapai tujuan pendidikan.
Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008:2) strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang. Strategia dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
2.2.9Metode Reading Guide
1. Pengertian metode reading guide
Ada banyak metode yang bisa diberikan dalam proses pembelajaran diantaranya metode reading guide. Reading guide terdiri dari 2 kata yaitu reading dan guide. Reading menurut Echols dan Shadily adalah membaca atau melihat catatan (dalam Soleh 2012:20), menurut Mulyono membaca adalah
“pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang
membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu
pengertian melalui pengalaman yang dimiliki” (dalam Abdurrahman 2003:200
-201).
Menurut Listiyanto Ahmad, membaca atau reading adalah suatu proses menalar (reading is reasoning). Aktivitas membaca dilakukan untuk mendapatkan dan memproses informasi hingga mengendap menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan itu kemudian menjadi suatu dasar untuk dinamisasi kehidupan, memperlihatkan eksistensinya, berjuang mempertahankan hidup dan mengembangkan dalam bentuk sains dan teknologi sebagai kebutuhan hidup manusia (Ahmad 2010:14).
Metode Reading Guide dilaksanakan dengan cara guru memilih materi yang akan dipelajari pada hari itu. Lalu guru membuat daftar pertanyaan sebanyak mungkin berdasarkan materi yang akan dipelajari (Ismail 2008:82). 2. Tujuan metode reading guide
Tujuan metode reading guide adalah membantu peserta didik fokus dalam memahami suatu materi pokok (Munir 2009:24).
Metode Reading Guide ini lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari sumber belajar. Proses pembelajaran dalam susana menyenangkan. Dan yang paling utama adalah para siwa bisa lebih fokus pada materi pokok karena mereka secara langsung dibimbing dengan daftar pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, sehingga proses pembelajaran jelas akan lebih efektif dan efesien.
3. Prinsip-prinsip metode reading guide
a. Motivasi
PBM tidak lepas dari adanya motivasi baik motivasi intrinsik yang berasal dari peserta didik seperti keinginan untuk belajar dengan baik atau motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar peserta didik seperti dorongan dari orang tua dan guru.
b. Kooperatif dan Kompetisi
Ini dimaksudkan untuk pembentukan sikap kerja sama dalam mencapai suatu tujuan bersama seperti diskusi bersama tentang suatu materi.
c. Korelasi dan Integrasi
Berkaitan dengan sifat keterbatasan manusia untuk mengingat apa yang sudah dipelajarinya seperti siswa saling melengkapi kekurangan teman yang dimiliki siswa.
d. Aplikasi dan transformasi
Merupakan bentuk penerapan teori-teori/prinsip serta kaidah-kaidah yang telah dipelajari oleh siswa.
e. Individualisasi
Proses individualisasi dilakukan dengan diantara siswa aktif mencari tahu tentang materi dengan banyak membaca buku dan bertanya kepada guru atau orang tua.
a. Stimulasi belajar
Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat berbentuk verbal/bahasa, visual, auditif, taktik, dan lain-lain. Ada dua cara yang mungkin membantu para siswa agar pesan tersebut mudah diterima. Cara pertama perlu adanya pengulangan sehingga membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Cara kedua adalah siswa menyebutkan kembali pesan yang disampaikan guru kepada siswa. b. Perhatian dan motivasi
c. Respons yang dipelajari
Keterlibatan atau respons siswa terhadap stimulus guru bisa meliputi berbagai bentuk seperti perhatian, proses internal terhadap informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, menilai kemampuan dirinya dalam menguasai informasi, melatih diri dalam menguasai informasi yang diberikan dan lain-lain.
d. Penguatan
Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Penguat belajar yang berasal dari luar diri seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, ganjaran, hadiah dan lain-lain, merupakan cara untuk memperkuat respons siswa. Sedangkan penguat dari dalam dirinya bisa terjadi apabila respons yang dilakukan siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai dengan kebutuhannya.
e. Pemakaian dan pemindahan
jelas, memberi latihan yang teratur, pemecahan masalah yang serupa, melakukan dalam situasi yang menyenangkan.
Dalam upaya memunculkan, merangsang, dan memupuk pertumbuhan kreativitas, pada proses penerapan metode reading guide guru harus menata sikap dan falsafah mengajarnya (Soleh 2012:24-25).
a. Sikap Guru
Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi intrinsik. Semua anak harus belajar bidang ketrampilan di sekolah, dan banyak anak memperoleh ketrampilan kreatif melalui model-model berpikir dan bekerja kreatif. Motivasi intrinsik akan tumbuh, jika guru memungkinkan anak untuk diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas.
b. Falsafah Mengajar
Falsafah mengajar yang mendorong kreativitas anak secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
1) Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan. 2) Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang
unik.
3) Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat, dan bahan mereka di dalam kelas. Siswa diberi kesempatan untuk membicarakan bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja/belajar setiap hari, dan perlu diberi otonomi dalam menentukan bagaimana mencapainya.
4) Anak perlu merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas sehingga tidak ada tekanan atau ketegangan.
5) Guru merupakan nara sumber, bukan polisi atau dewa. Anak harus menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dengan guru.
6) Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka, baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang kelas adalah milik mereka juga dan mereka berbagi tangung jawab dalam mengaturnya.
4. Langkah-Langkah Metode Reading Guide (Zaini dkk 2007:8)
Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide diantaranya :
a. Tentukan bacaan yang akan dipelajari
b. Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi. c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya
kepada peserta didik.
d. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya kepada peserta didik.
f. Di akhir pelajaran beri ulasan secukupnya.
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Guide (Zulaikhoh 2010:27-28) Pada penerapan metode pembelajaran Reading Guide terdapat kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan dan kekurangan dalam penerapan metode pembelajaran Reading Guide diantaranya adalah :
a. Kelebihan Metode Pembelajaran Reading Guide:
2. Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas. 3. Memotivasi peserta didik untuk senang membaca. 4. Membangkitkan minat baca peserta didik.
5. Mempermudah guru dalam mengelola kelas. 6. Menciptakan suasana kelas yang kondusif. b. Kekurangan Metode Pembelajaran Reading Guide:
1. Peserta didik yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan guru akan semakin tertinggal dalam pencapaian KKM.
30 BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan diuraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : (1) jenis dan desain penelitian, (2) variabel penelitian, (3) subjek penelitian, (4) lokasi dan waktu penelitian, (5) instrument penelitian, (6) hipotesis, (7) uji instrumen, (8) teknik pengumpulan data, dan (9) teknik analisis data. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bab 3, sebagai berikut :
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
O1 X O2
O3 O4
Keterangan :
O1= pre-test kelompok eksperimen
O2= post-test kelompok eksperimen
X = perlakuan
O3= pre-test kelompok kontrol
O4= post-test kelompok kontrol
Desain penelitian ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan (observasi sebelum eksperimen dan biasa disebut pre-test) dan
(observasi sesudah eksperimen dan biasa disebut post-test), tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapat perlakuan X. Pengaruh perlakuan X terhadap Y adalah
( (Sugiyono 2010: 116). 3.2Variabel Penelitian
Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran (dalam Arikunto 2010: 159). Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya (dalam Sugiyono 2013:61).
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu: 1) Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode reading guide. 2) Variabel Terikat (Y)
[image:49.595.268.436.277.340.2]Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak.
Gambar 3.1 Paradigma Sederhana 3.3Subjek Penelitian
Subjek penelitian menurut Arikunto (2010:88) adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel melekat, dan yang dipermasalahkan. Sesuai dengan fokus penelitian, yaitu eksperimen mengenai efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak, subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, terdiri dari kelas XI IPS 4 dan kelas XI IPS 5 dengan jumlah 80 siswa. Alasan diambilnya dua kelas ini karena dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang menghendaki adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XI IPS 4 merupakan kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 14 siswa dan 26 siswi dan kelas XI IPS 5 merupakan kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 14 siswa dan 26 siswi. Alasan memilih sampel kelas XI IPS karena pembelajaran bahasa
Arab yang rendah disebabkan kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan dan kurangya minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.
3.4Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI IPS 4 dan XI IPS 5 semester genap di Madrasah Aliyah Negeri Demak (MAN Demak) dengan alamat Jalan Diponegoro No. 27 Wonosalam Demak. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015 sampai 26 Februari 2015 dengan empat kali pertemuan pada kelas eskperimen dan kelas kontrol.
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014:305) kualitas instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis buatan peneliti yang telah disesuaikan dengan materi pembelajaran pada kompetensi dasar yang ingin dicapai dan disesuaikan dengan silabus kelas XI IPS MAN Demak serta RPP yang digunakan ketika penelitian berlangsung. Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain dengan tes intelegensi (IQ), tes minat, tes bakat, dan tes prestasi.
siswa tentang materi yang dipelajari sebelum dan sesudah menggunakan metode reading guide.
[image:51.595.122.512.442.686.2]Aspek-aspek dalam penilaian keterampilan membaca dalam penelitian ini telah disesuaikan dengan aspek penilaian tes keterampilan membaca yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro. Penilaian setiap aspek dalam instrumen tes ditentukan skor sebagai patokan atau ukuran. Pengkategorian tersebut meliputi kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Kategori kurang jika skor diperoleh kurang dari 75 (بس ), kategori cukup bila skor diperoleh antara 75-79 ( قم ), kategori baik jika mendapat skor antara 80-89 (ديج), kategori sangat baik jika skor yang didapatkan siswa antara 90-100 (دج ديج ), adapun penskoran dari setiap aspek dapat dilihat dengan tabel berikut :
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membaca Bahasa Arab
No Kriteria
Penilaian Skor Kriteria Kategori
1. Menentukan tema dan judul bacaan
16- 20 Siswa dapat menentukan tema dan judul bacaan tanpa adanya
kesalahan
Sangat baik (دجديج ) 11- 15 Siswa dapat mentukan tema dan
judul bacaan dengan kesalahan 1 kata
Baik (ديج) 6-10 Siswa dapat menentukan tema dan
judul bacaan dengan kesalan 2 kata
Cukup ( قم) 1-5 Siswa dapat menentukan tema dan
judul bacaan dengan kesalan 3 kata
Kurang
)بسار(
2 Menyimpul-kan isi wacana
16-20 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan tanpa ada kesalahan
11-15 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 1 kata
Baik (ديج)
6-10 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 2 kata
Cukup ( قم) 1-5 Siswa dapat menyimpulkan isi
wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 3 kata
Kurang )بس (
3. Menentukan ide pokok dalam satu
paragraph
50-60 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf tanpa adanya kesalahan
Sangat baik (دجديج ) 40-50 Siswa dapat menentukan ide
pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 1-2 kata dalam setiap paragrafnya
Baik (ديج)
30-40 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 3-4 kata dalam setiap paragrafnya
Cukup ( قم)
10-30 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 5-6 kata dalam setiap paragrafnya
Kurang )بس (
0-10 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan lebih dari 6 kata dalam setiap paragrafnya
Sangat kurang
Tabel 3.2 Kategori Penilaian Keterampilan Membaca Bahasa Arab
No. Kategori Nilai
1 Sangat baik) دج ديج( 91-100
2. Baik )ديج( 81-90
3. Cukup ) قم( 76-80
4. Kurang )بس ) <75
5. KKM 75
3.6Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang artinya “di bawah”dan
“thesa” yang artinya “kebenaran” (Arikunto 2010:110). Sedangkan menurut Nazir (dalam Ainin 2013:36) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji secara empiris. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian (Arikunto 2010:112-113) yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol.
Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan dua kelompok. Ha dirumuskan dengan kalimat positif
“ada/terdapat”. Sedangkan hipotesis nol (Ho), yaitu hipotesis yang akan diuji,
sehingga nantinya akan diterima atau ditolak. Menerima Ho berarti menolak Ha, begitu pula sebaliknya. Hipotesis nol berarti menunjukkan “tidak ada” dan biasanya dirumuskan dengan kalimat negatif.
Hipotesisi nol dalam penelitian ini adalah :
Adapun hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah :
Ha= Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide efektif pada keterampilan membaca bahasa Arab.
Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan, artinya hipotesis Alternatif akan diterima atau ditolak. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang hendak dicapai dan dipecahkan. Hipotesis hanya bersifat dugaan yang mungkin benar atau justru mungkin salah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Nilai tes dianalisis dengan uji statistika untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan pos-ttest setelah kelompok tersebut diberi pembelajaran menggunakan metode reading guide.
3.7Uji Instrumen 3.7.1 Validitas
Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Penelitian ini menggunakan validitas internal instrument yang meliputi validitas isi (Content Validity) dan validitas konstruk (Contruck Validity) (Sugiyono 2013:176). Validitas konstruk menurut Nurgiyantoro (2010:185) merupakan proses penentuan skor sebuah tes berkaitan dengan skor lainnya.
Untuk mengukur tingkat validitas konstruk (Construck validity), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (dalam Arikunto 2010:213), yaitu :
r
xy=∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah responden
X : Nilai variabel X/skor item Y : Nilai variabel Y/skor total (Arikunto 2010:213)
Keputusan uji :
rxy rtabel = item soal tersebut valid
rxy rtabel = item soal tersebut tidak valid
(Ridwan 2008:227)
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas internal instrumen yang berupa tes yang meliputi validitas isi dan validitas konstruk.
3.7.2 Realibilitas
alat pengukur yang sama pula (Siregar 2010: 173). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2013:348).
Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas instrumen koefisien reliabilitas Alpha Cronbach karena diterapkan pada tes uraian yang mempunyai skor berskala, dengan rumus sebagai berikut :
Rumus koefisien reliabilitas Alpha:
r
11=-
∑)
Keterangan:
r11= Reliabilitas instrumen
K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah varian butir
[image:56.595.124.518.555.651.2]= Varian total (Arikunto 2010:239)
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (Tak berkorelasi) Sumber: (Arikunto 2010:319)
3.8Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain: tes untuk mengukur inteligensi (IQ), tes minat, tes bakat khusus, dan sebagainya. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tes buatan guru dan (2) tes terstandar (Arikunto 2010:266).
Teknik tes digunakan untuk mengambil data berupa kemampuan siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan keterampilan membaca siswa kelas XI IPS MAN Demak. Tes diberikan kepada siswa pada awal pertemuan (pre-test) dan akhir pertemuan (post-test) setelah diberi perlakuan, yaitu penggunaan metode reading guide. Jenis tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang memiliki skor berkala.
[image:57.595.134.515.510.746.2]Adapun kisi-kisi pre-test (tes yang dilakukan pada awal pertemuan) untuk kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Pre-Test
No. Soal Indikator Kompetensi
Dasar Standar Kompetensi 1 2 3
ع
ما
ام
با لا
لا
؟
ام
فلا
م
ئ لا
با لا
لا
؟
ك ة ك
فا ما
عا
! ماعلا
 Menentukan tema wacana tulis  Menentukan ide pokok dari wacana tulis Menentukan informasi rinci dari wacana tulis
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat
Membaca/qiro’ah (Memahami wacana tulis berbentuk
4 5
ا ام
يف ع ة
ع
؟ ماعلا فا ماب
ملكلا نعم ام
؟
اهت تلا
أ عيطتس ه ع أ ده ش يف م ع قف ؟ ت ك ج  Menafsirkan makna kata/ungkap an sesuai konteks Menjawab pertanyaan mengenai informasi tertentu dari wacana tulis
[image:58.595.134.514.108.409.2]Sedangkan kisi-kisi untuk post-test (test yang dilakukan setelah dilakukan perlakuan) untuk kelas eksperimen dan post-test untuk kelas kontrol adalah:
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Post-Test
No. Soal Indikator Kompetensi
Dasar Standar Kompetensi 1 2
ام
ا ه ع
ما
؟
لا
فلا
ام
ئ لا
م
؟ با لا
لا
فلا
ام
 Menentukan tema wacana tulis  Menentukan ide pokok dari wacana tulisMengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat
Membaca/qiro’ah (Memahami wacana tulis berbentuk
3
4
5
ئ لا
؟ ا فلا
أ نم عفانم ركذ
!ءابرهكلا
صنلل لكشلا عض ةقباسلا !
جسم
له
ل
ا ا
! ك ا ؟ ا ا
 Menentukan informasi rinci dari wacana tulis
 Menafsirkan makna kata/ungkap an sesuai konteks
 Menjawab pertanyaan mengenai informasi tertentu dari wacana tulis
3.9Teknik Analisis Data
menguji hipotesis tersebut, dan sebelum dibandingkan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan dicari masing-masing mean dari hasil pre-test dan post-test.
3.9.1 Rata-Rata Kelas
Data yang berupa nilai rata-rata (mean) dari kelas kontrol dan kelas eksperimen didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Me=
∑Keterangan :
Me = Nilai rata-rata (mean)
∑ = Jumlah Skor/nilai
Jumlah Siswa (Sugiyono 2013:49).
3.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto 2013:363-364).
Untuk menentukan rumus t-tes, akan dipilih utuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians ke dua sampel homogen atau tidak. Pengujia homogenitas varias digunaka uji F dengan rumus sebagai berikut:
F =
Keputusan uji:
Jika : maka tidak homogen
Jika : , maka homogen
(Suprapto 2013:149)
3.9.3 Menghitung Data dengan Menggunakan Uji t-test
Rumus t-test secara umum, pola penelitian dilakukan terhadap dua kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen (yang dikenal dengan perlakuan) dan kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan.
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho = Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide tidak efektif pada keterampilan membaca bahasa Arab ( ).
Ha = Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide efektif pada keterampila membaca bahasa Arab ( ).
Adapun runus uji t untuk dua kelompok atau dua sampel yang tidak saling berkorelasi atau tidak berpasangan ada dua macam:
1). Separated varian
t =
̅ ̅√
Keterangan: t = nilai t hitung
̅ = mean S2 = varian
n = jumlah sampel 2). Polled varian
t =
̅ ̅√
Adapun pedoman penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut:
a). Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen ( = ) maka
dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated maupun poll varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2– 2.
b). Bila n1 n2, dan varian homogen ( = ) maka dapat digunakan rumus
c). Bila n1 = n2, dan varian tidak homogen ( ) dapat digunakan rumus
separated maupun poll varian, dengan dk = n1– 1 atau n2– 2. Jadi bukan n1 + n2
– 2. (Phopan, 1973).
d). Bila n1 n2 dan varian tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test
dengan separated varian, sebagai pengganti tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 – 1) dan dk (n2 – 2) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan
dengan harga t yang terkecil (Sugiyono 2010:272-273). Keputusan uji:
Ho diterima jika –
⁄ ⁄ artinya rata-rata hasil
belajar dan aktivitas siswa kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelompok kontrol.
47 BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bab 4 adalah sebagai berikut:
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan di MAN Demak tentang “Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak ”, peneliti telah memperoleh data dari tes.
Data yang berasal dari tes, diambil dari kegiatan pre-test maupun post-test. Data hasil tes tersebut kemudian dilakukan tabulasi data hasil tes, kemudian dianalisis dengan melakukan penghitungan nilai rata-rata (mean), uji kesamaan dua varians dan uji hipotesis. Hasil analisis data dan pembahasannya akan diuraikan sebagai berikut:
4.1.1 Uji Instrumen
Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen
No. Kode Siswa Menentukan Tema dan Judul Menyimpulkan isi wacana Menentuka n ide pokok
dalam satu paragraf
Skor Total
1 I-1 16 16 50 82
2 I-2 10 10 32 52
3 I-3 15 15 43 73
4 I-4 15 15 47 77
5 I-5 10 10 25 45
6 I-6 4 4 31 39
7 I-7 15 15 45 75
8 I-8 15 15 42 72
9 I-9 15 15 52 82
10 I-10 13 12 40 65
11 I-11 8 7 22 37
12 I-12 13 12 41 66
13 I-13 13 12 41 66
14 I-14 15 15 42 72
15 I-15 15 15 20 50
16 I-16 10 10 41 61
17 I-17 15 15 47 77
18 I-18 20 15 45 80
19 I-19 15 15 37 67
20 I-20 15 15 37 67
21 I-21 10 10 27 47
22 I-22 15 15 46 76
23 I-23 15 15 40 70
24 I-24 15 15 42 72
25 I-25 10 10 37 57
26 I-26 10 10 35 55
27 I-27 9 9 26 44
28 I-28 9 8 41 58
29 I-29 15 15 48 78
Jumlah 375 365 1122 1862
4.1.1.1 Validitas
4.1.1.1.1 Validitas Konstruk
Untuk mengetahui kevalidan atau kesahihan suatu instrumen tersebut, peneliti menggunakan validitas konstruk (construck validity) yang dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:
[image:66.595.171.486.312.660.2]1. Menentukan Tema dan Judul
Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Judul
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-1 16 82 1312 256 6724
I-2 10 52 520 100 2704
I-3 15 73 1095 225 5329
I-4 15 77 1155 225 5929
I-5 10 45 450 100 2025
I-6 4 39 156 16 1521
I-7 15 75 1125 225 5625
I-8 15 72 1080 225 5184
I-9 15 82 1230 225 6724
I-10 13 65 845 169 4225
I-11 8 37 296 64 1369
I-12 13 66 858 169 4356
I-13 13 66 858 169 4356
I-14 15 72 1080 225 5184
I-15 15 50 750 225 2500
I-16 10 61 610 100 3721
I-17 15 77 1155 225 5929
I-18 20 80 1600 400 6400
I-19 15 67 1005 225 4489
Lanjutan . . .
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-20 15 67 1005 225 4489
I-21 10 47 470 100 2209
I-22 15 76 1140 225 5776
I-23 15 70 1050 225 4900
I-24 15 72 1080 225 5184
I-25 10 57 570 100 3249
I-26 10 55 550 100 3025
I-27 9 44 396 81 1936
I-28 9 58 522 81 3364
I-29 15 78 1170 225 6084
Jumlah 375 1862 25133 5155 124510
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh
= 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menentukan tema dan judul
tersebut dinyatakan valid.
� ∑ ∑ ∑
√ � ∑ ∑ � ∑ ∑
√
Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (Tak berkorelasi) Berdasarkan tabel interpretasi nilai r dengan maka tingkat validitas untuk aspek Menentukan tema dan judul tinggi.
[image:68.595.169.485.354.656.2]2. Menyimpulkan Isi Wacana
Tabel 4.4 Validitas Menyimpulkan Isi Wacana
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-1 16 82 1312 256 6724
I-2 10 52 520 100 2704
I-3 15 73 1095 225 5329
I-4 15 77 1155 225 5929
I-5 10 45 450 100 2025
I-6 4 39 156 16 1521
I-7 15 75 1125 225 5625
I-8 15 72 1080 225 5184
I-9 15 82 1230 225 6724
I-10 12 65 780 144 4225
I-11 7 37 259 49 1369
I-12 12 66 792 144 4356
I-13 12 66 792 144 4356
I-14 15 72 1080 225 5184
I-15 15 50 750 225 2500
I-16 10 61 610 100 3721
Lanjutan . . .
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-17 15 77 1155 225 5929
I-18 15 80 1200 225 6400
I-19 15 67 1005 225 4489
I-20 15 67 1005 225 4489
I-21 10 47 470 100 2209
I-22 15 76 1140 225 5776
I-23 15 70 1050 225 4900
I-24 15 72 1080 225 5184
I-25 10 57 570 100 3249
I-26 10 55 550 100 3025
I-27 9 44 396 81 1936
I-28 8 58 464 64 3364
I-29 15 78 1170 225 6084
Jumlah 365 1862 24441 4873 124510
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh
= 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menyimpulkan isi wacana
tersebut dinyatakan valid.
� ∑ ∑ ∑
√ � ∑ ∑ � ∑ ∑
√
Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Tinggi Cukup Agak rendah
Rendah
Sangat rendah (Tak berkorelasi) Berdasarkan tabel interpretasi nilai r dengan maka tingkat validitas untuk aspek menyimpulkan isi wacana adalah tinggi.
3. Menentukan ide pokok dalam satu paragraf
Tabel 4.6 Validitas Menentukan ide pokok dalam satu paragraf
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-1 50 82 4100 2500 6724
I-2 32 52 1664 1024 2704
I-3 43 73 3139 1849 5329
I-4 47 77 3619 2209 5929
I-5 25 45 1125 625 2025
I-6 31 39 1209 961 1521
I-7 45 75 3375 2025 5625
I-8 42 72 3024 1764 5184
I-9 52 82 4264 2704 6724
I-10 40 65 2600 1600 4225
I-11 22 37 814 484 1369
I-12 41 66 2706 1681 4356
I-13 41 66 2706 1681 4356
I-14 42 72 3024 1764 5184
I-15 20 50 1000 400 2500
I-16 41 61 2501 1681 3721
[image:70.595.171.483.354.652.2]Lanjutan . . .
Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2
I-17 47 77 3619 2209 5929
I-18 45 80 3600 2025 6400
I-19 37 67 2479 1369 4489
I-20 37 67 2479 1369 4489
I-21 27 47 1269 729 2209
I-22 46 76 3496 2116 5776
I-23 40 70 2800 1600 4900
I-24 42 72 3024 1764 5184
I-25 37 57 2109 1369 3249
I-26 35 55 1925 1225 3025
I-27 26 44 1144 676 1936
I-28 41 58 2378 1681 3364
I-29 48 78 3744 2304 6084
Jumlah 1122 1862 74936 45388 124510
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh
= 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menentukan ide pokok dalam
satu paragraf tersebut dinyatakan valid.
� ∑ ∑ ∑
√ � ∑ ∑ � ∑ ∑
Gambar
Dokumen terkait
(Sugiyono, 2012, hlm. Penggunaan metode eksperimen dalam penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari penerapan PQ4R terhadap kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan membaca dan menulis permulaan dengan metode Metode Cooperative Integrasi Reading and
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas metode Index Card Match dalam meningkatkan penguasaan
Efektivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk melihat pencapaian tujuan pembelajaran yang sebelumnya telah dirancang oleh guru dengan menggunakan
Tujuan dari penelitian tersebut yaitu mengetahui perencanaan implementasi metode reading guide dalam mata pelejaran sejarah kebudayaan Islam di MTs Nurul Amin
Setelah menggunakan metode SQ4R pengamatan dilakukan dengan cara pengamat menyimak proses tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh subjek penelitian mulai dari persiapan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode reading aloud terhadap kemampuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas mengenai implementasi metode sorogan dalam bimbingan belajar bagi peserta didik yang kesulitan