HALAMAN JUDUL
KEEFEKTIFAN MEDIA BULBAR
(BULETIN BAHASA ARAB)
PADA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN
SISWA KELAS XI IPA MAN DEMAK
SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Nama : Durotun Nashiah
NIM : 2303411023
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 23 April 2015
Pembimbing,
iv
PERNYATAAN Dengan ini saya :
Nama : Durotun Nashiah
NIM : 2303411023
Prodi/jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/ Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:
KEEFEKTIFAN MEDIA BULBAR (BULETIN BAHASA ARAB) PADA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA MAN DEMAK yang telah saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui sebuah analisis, bimbingan, diskusi, dan pemaparan/ujian. Adapun sumber informasi atau kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penelitian karya ilmiah.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.
Semarang, 23 April 2015
Yang membuat pernyataan
Durotun Nashiah
v
MOTTO
...
ىح موقب ام رغي ا ها نإ
مهسفنأب ام اورغي
:دعرلا( ...
11
)
Berasal dari mana saja...
Berawal dari manapun...
Kamu memang tidak bisa memilih
itu...
Akan tetapi kamu bebas memilih,
untuk jadi apapun yang kamu mau...
(Durotun Nashiah)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak Suroso dan Ibu Khadliroh tercinta yang selalu memberi motivasi terbesar dalam sulitnya menjalani hidup. Hanya baktiku yang mampu kuberikan atas semua peluh, doa, dan kasih sayangmu untukku yang tidak akan pernah habis
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Sang penggenggam jiwa yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karuniaNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul KEEFEKTIFAN MEDIA BULBAR (BULETIN BAHASA ARAB) PADA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI IPA MAN DEMAK sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan terbaik sepanjang masa.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila peneliti mengungkapkan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarangyang telah memberikan kemudahan dalam perijinan penyusunan skripsi
2. Dr. Zaim El Mubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan penyusunan skripsi, sekaligus dosen pembimbing yang dengan telah sabar dan telaten meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan, dan memotivasi peneliti untuk tetap semangat dalam mengerjakan skripsi
3. Retno Purnama Irawati, S.S., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan penyusunan skripsi
4. Mukhlisin Nawawi Lc., MA., yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi berbahasa Arab
5. Dr. B. Wahyudi Joko Santoso, M.Hum., yang telah bersedia menjadi sekretaris dalam pengujian skripsi ini
vii
7. Ahmad Miftahuddin, M.A., yang telah bersedia menjadi penguji II dalam pengujian skripsi ini
8. Segenap dosen Program studi Pendidikan Bahasa Arab UNNES yang tanpa kenal lelah mengajarkan keragaman ilmu dan pengetahuan yang begitu berharga
9. Ibu Masruroh Mahmudah Al Hafidzah dan Abah Slamet Hidayat, yang selalu membimbing, mengarahkan, dan menenangkan ketika hati sedang gelisah
10. Seseorang yang spesial di hatiku yang selalu memberika doa, cinta, support dan bantuan.
11. Sahabat-sahabatku seperjuangan Program studi Pendidikan Bahasa Arab angkatan 2011 khususnya Fredina Fransiska, Khumaidi Hamzah, dan Rokhati yang telah memberikan support dan bantuan.
12. Sahabat-sahabatku di PP HQ Al-Asror seperjuangan khususnya Segenap penghuni kamar khodijah dan Siti Nur Suwaibah yang telah memberikan support dan bantuan.
13. Sahabat-sahabat lamaku yang telah memberikan support dan bantuan, khususnya Ana Wahyuni dan Khoirul Jalal.
14. Segenap pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini
Hanya Allah SWT yang mampu membalas uluran tangan dan bantuan dari Bapak, Ibu, dan Saudara. Peneliti hanya berharap semoga Bapak, Ibu dan Saudara diberi imbalan yang lebih.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan, namun diharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang, 23 April 2015 Peneliti
viii
ABSTRAK
Nashiah, Durotun. 2015.Keefektifan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) pada Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA MAN Demak.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag., M.Ag.
Kata Kunci : media Bulbar (Buletin Bahasa Arab), keterampilan membaca pemahaman
Teks/bahan bacaan yang kurang bervariatif dan tidak adanya media pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman membuat kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI IPA MAN Demak tergolong masih sangat rendah. Oleh karena itu peneliti menawarkan media buletin dalam penelitian ini. Karena buletin berisi bahan bacaan dengan berbagai ragam topik yang menarik, juga didukung penyajiannya yang lebih menarik dibandingkan buku ajar biasa.
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana keefektifan media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) pada keterampilan membaca pemahaman siswa kelas XI IPA MAN Demak. Untuk mengetahui apakah penggunaan media tersebut efektif dalam pembelajaran, maka penulis melakukan penelitian dengan cara turun langsung mengamati proses belajar mengajar di kelas dan bertindak sebagai pengajar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan/metode kuantitatif dengan desain
quasi experimental. Instrumen penelitian adalah instrumen tes. Teknik
pengumpulan data berupa tes, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data adalah uji hipotesis.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
PRAKATA ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
1.4.1 Manfaat Teoretis ... 5
1.4.2 Manfaat Praktis ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ... 6
2.2 Landasan Teori ... 10
2.2.1 Keterampilan Membaca Bahasa Arab ... 10
2.2.2 Pengertian dan Macam-macam Media Pembelajaran ... 13
2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Internal ... 15
2.2.4 Pengertian Buletin... 17
2.2.5 Fungsi Buletin ... 17
2.2.6 Standar Kompetensi Membaca Bahasa Arab... 18
2.2.7 Deskripsi Bulbar (Buletin Bahasa Arab) ... 19
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 21
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian ... 21
3.2 Variabel Penelitian ... 22
3.3 Subyek, Lokasi, dan Waktu ... 23
3.3.1 Subyek Penelitian ... 23
x
3.4 Instrumen Penelitian ... 24
3.4.1 Instrumen Tes ... 24
3.4.2 Pedoman Penilaian ... 24
3.5 Hipotesis ... 26
3.6 Uji Instrumen ... 27
3.6.1 Validitas ... 27
3.6.2 Reliabilitas ... 28
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.7.1 Tes ... 30
3.7.2 Dokumentasi ... 32
3.7.3 Wawancara... 32
3.8. Teknik Analisis Data ... 34
3.8.1 Rata-rata Kelas ... 35
3.8.2 Uji Homogenitas ... 35
3.8.3 Uji Analisis Data menggunakan Uji-t (t-test) ... 36
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.1.1 Uji Instrumen ... 39
4.1.2 Tabulasi Data Hasil Tes ... 53
4.2 Pembahasan ... 66
4.2.1 Nilai rata-rata ... 66
4.2.2 Uji Homogenitas ... 71
4.2.3 Uji Hipotesis ... 71
4.3 Analisis Hasil Tes Membaca Pemahaman Bahasa Arab Menggunakan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) ... 74
4.3.1Menentukan Tema dan Ide Pokok ... 75
4.3.2 Menerjemahkan ... 75
4.3.3 Menemukan Informasi Tersurat dan Tersirat ... 75
BAB 5 PENUTUP ... 77
5.1. Simpulan ... 77
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
LAMPIRAN ... 82
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 9
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Membaca Bahasa Arab di Madrasah Aliyah ... 18
Tabel 3.1 Skema desain penelitian ... 21
Tabel 3.2 Format Penilaian Membaca Pemahaman ... 25
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Membaca Pemahaman Bahasa Arab ... 26
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ... 30
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru ... 33
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa ... 34
Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen ... 40
Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Ide Pokok ... 41
Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r ... 43
Tabel 4.4 Validitas Menerjemahkan ... 44
Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r ... 46
Tabel 4.6 Validitas Menemukan Informasi Tersurat dan Tersirat ... 46
Tabel 4.7 Interpretasi Nilai r ... 48
Tabel 4.8 Analisis validitas isi ... 50
Tabel 4.9 Analisis Reliabilitas Instrumen ... 51
Tabel 4.10 Interpretasi Nilai r ... 52
Tabel 4.11 Nilai pre-test Kelas Kontrol ... 54
Tabel 4.13 Nilai post-test Kelas Kontrol ... 57
Tabel 4.14 Presentase Hasil Penelitian post-test Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.15 Nilai pre-test Kelas Eksperimen ... 60
Tabel 4.16 Presentase Hasil Penelitian pre-test Kelas Eksperimen ... 62
Tabel 4.17 Nilai post-test Kelas Eksperimen ... 63
Tabel 4.18 Presentase Hasil Penelitian pre-test Kelas Eksperimen ... 65
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Paradigma Sederhana ... 22
Gambar 4.1 Diagram Aspek Penilaian Pre-test Kelas Kontrol... 56
Gambar 4.2 Diagram Aspek Penilaian Post-test Kelas Kontrol ... 59
Gambar 4.3 Diagram Aspek Penilaian Pre-test Kelas Eksperimen ... 62
Gambar 4.4 Diagram Aspek Penilaian Post-test Kelas Eksperimen... 65
Gambar 4.5 Diagram Garis pre-test dan post-test Kelas Kontrol ... 68
Gambar 4.6 Diagram Garis pre-test dan post-test Kelas Eksperimen ... 69
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Dosen Pembimbing ... 83
Lampiran 2 Surat Bukti Penelitian ... 84
Lampiran 3 Daftar Siswa Kelas Kontrol ... 85
Lampiran 4 Daftar Siswa Kelas Eksperimen ... 87
Lampiran 5 Silabus ... 89
Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol ... 92
Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen ... 126
Lampiran 8 Kisi-Kisi Soal Pre-Test dan Post-Test ... 163
Lampiran 9 Soal Pre-Test dan Post-Test ... 167
Lampiran 10 Checklist Validitas Isi ... 171
Lampiran 11 Daftar Nilai Pra Penelitian ... 173
Lampiran 12 Display/Tampilan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) ... 178
Lampiran 13 Dokumentasi ... 180
1
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Mata Pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang sudah diajarkan secara luas di berbagai sekolah di Indonesia. Sekarang ini, tidak hanya di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag saja yang ada mata pelajaran bahasa Arabnya, tapi juga di sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikbud. Jika dulu mata pelajaran bahasa Arab hanya diajarkan di MI, MTs dan MA, namun sekarang mata pelajaran bahasa Arab sudah banyak diajarkan di SD, SMP, dan SMA.
Hal tersebut tidak lantas menghilangkan anggapan negatif tentang mata pelajaran bahasa Arab. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran bahasa Arab adalah mata pelajaran yang sulit. Seperti yang terjadi di MAN Demak, sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka memang suka mata pelajaran bahasa Arab namun sulit sekali bagi mereka untuk mempelajari bahasa Arab. Akhirnya mereka jadi tidak tertarik setiap kali ada mata pelajaran bahasa Arab.
Pada umumnya para siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari empat keterampilan bahasa sekaligus, termasuk dalam keterampilan membaca pemahaman.
Banyak siswa yang hanya pura-pura membaca, banyak juga yang terang-terangan tidak membaca malah memiliki aktivitas lain sendiri yang tidak berhubungan dengan instruksi guru.
Hal tersebut terjadi diantaranya disebabkan oleh teks bacaan yang kurang variatif dalam penyajiannya, sehingga membuat para siswa kurang tertarik untuk sekedar meliriknya apalagi untuk membaca dan memahaminya. Serta tidak adanya media yang menarik untuk pembelajaran mambaca pemahaman, karena biasanya guru hanya menggunakan buku ajar biasa.
Dengan pembelajaran seperti ini yang tidak menarik, otomatis guru tidak bisa berharap banyak agar siswa dapat menyerap dan memahami materi pelajaran dengan baik. Akibatnya nilai atau hasil belajar siswa masih sangat rendah. Buktinya banyak siswa terutama siswa kelas XI IPA, yang nilainya masih di bawah KKM pelajaran bahasa Arab yang ada di MAN Demak yakni kurang dari 75. Maka dari itu guru diharapkan mempunyai daya tarik dalam pembelajaran, seperti halnya media. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai atau hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran membaca pemahaman.
Menurut Achsin dalam Arsyad (2004:74), media pengajaran secara luas dapat diartikan sebagai berikut: Setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
3
untuk: menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataaan, dan memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minatnya (Harjanto 2006: 246).
Selain daya tarik dari segi media, juga diperlukan daya tarik dari segi materi/bahan ajar. Seperti yang dikatakan Effendy (2012:168) bahwa agar pembelajaran kemahiran membaca pemahaman menjadi menarik dan menyenangkan, bahan bacaan hendaknya dipilih sesuai dengan minat, tingkatan perkembangan dan usia siswa.
Agar tidak membosankan, bahan bacaan harus bervariasi, baik topiknya (sejarah, ilmiah, populer, humor, riwayat hidup, deskripsi dan sebagainya), maupun ragam bahasanya (koran, sastra, buku, percakapan dan sebagainya) (Effendy 2012:168).
Oleh karena itu peneliti menawarkan media buletin dalam penelitian ini. Karena buletin berisi bahan bacaan dengan berbagai ragam topik yang menarik, juga didukung penyajiannya yang lebih menarik dibandingkan buku ajar biasa. Tentunya dalam pemilihan bahan bacaan harus disesuaikan dengan kurikulum yang ada.
Menurut Putra (2010:1) dalam Setyono (2013:120) yang termuat dalam Jurnal Pendidikan Fisika 1(1), dikatakan bahwa buletin bisa dijadikan sebagai media pembelajaran.
Bulbar (Buletin Bahasa Arab) adalah bahan ajar dalam format buletin yang dimodifikasi dari bahan ajar yang telah ada, dengan materi yang sedikit dimodifikasi menjadi bentuk yang lebih menarik seperti berita, teka-teki silang, komik strip dan anekdot.
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan tersebut, maka
penelitian ini berjudul “Keefektifan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) pada
Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA MAN Demak”. 1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Bagaimana keefektifan media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) pada pembelajaran keterampilan membaca pemahaman siswa kelas XI IPA di MAN Demak?
1.3Tujuan Penelitian
5
1.4Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat secara teoretis maupun secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya tentang media
Bulbar (Buletin Bahasa Arab) untuk penyajian materi-materi dalam suatu
pembelajaran membaca pemahaman bahasa Arab dan dapat dijadikan sebagai
bahan kajian bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini,
sehingga hasilnya akan lebih baik dan mendalam.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi guru bahasa Arab di MAN Demak, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam menggunakan media untuk pembelajaran membaca pemahaman siswa.
2. Bagi siswa di MAN Demak, dapat memanfaatkan media ini sebagai bahan belajar dan berlatih bahasa Arab di sekolah maupun di rumah. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam
6
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian-penelitian ini, yaitu penelitian-penelitian yang berhubungan dengan keefektifan media. Penelitian-penelitian tersebut antara lain yaitu: Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih (UNY, 2011), Rozida (UNNES, 2012) dan Fitriyani (UNNES, 2013) yang mana masing-masing penelitian tersebut memiliki persamaan dan perbedaan.
Wahyuningsih (UNY, 2011) dalam skripsinya yang berjudul
“Efektivitas Penggunaan Media Audio-visual dalam Pembelajaran
Keterampilan Menulis Bahasa Prancis pada Siswa Kelas X MAN 1 Yogyakarta”.Dari hasil post-test diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,901 dengan db = 68, dikonsultasikan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5% dan db = 68 diperoleh 1,990. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel (2,901 > 1,990) artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil mean
post-test kelas eksperimen yaitu 8,03 dengan peningkatan skor sebesar 1,90
lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 7,18 dengan peningkatan skor sebesar 0,94. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
audio-visual lebih efektif daripada media konvensional dalam pembelajaran
7
Persamaan penelitian Wahyuningsih dengan penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya yaitu penelitian eksperimen, selain itu persamaannya juga terletak pada konsentrasi yang diteliti yaitu seputar media. Adapun perbedaannya terletak pada jenis media yang digunakan, kompetensi yang dikembangkan dan konsentrasi bahasa yang diteliti. Penelitian Wahyuningsih menggunakan media berbasis audio-visual yang dikaitkan dengan keterampilan menulis, sedangkan penelitian ini menggunakan Bulbar(Buletin Bahasa Arab) yang dikaitkan dengan keterampilan membaca pemahaman. Selain itu perbedaan antara kedua penelitian ini adalah terletak pada konsentrasi bahasa yang diteliti. Penelitian Wahyuningsih berkonsentrasi pada bahasa Prancis, sedangkan penelitian ini berkonsentrasi pada bahasa Arab.
Rozida (UNNES, 2012) dalam skripsinya yang berjudul ”Efektivitas Media Iklan Cetak Berbahasa Arab dalam Keterampilan Menulis Bahasa
Arab Siswa Kelas X MAN 1 Kota Magelang”. Hasil penelitian ini
efektif dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab pada kelas X di MAN 1 Kota Magelang.
Persamaan penelitian Rozida dengan penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya yaitu penelitian eksperimen, selain itu juga terlatak pada jenis media yaitu media cetak. Adapun perbedaannya terdapat pada keterampilan yang dikembangkan. Penelitian Rozida meneliti tentang keterampilan menulis sedangkan penelitian ini meneliti tentang keterampilan membaca pemahaman.
Fitriyani (UNNES, 2013) dalam skripsinya yang berjudul “Efektifitas Media E Learning Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Arab Kelas XI
Bahasa SMA Islam Sudirman Ambarawa”. Hasil penelitian ini menunjukkan
peningkatan dari pre-test ke post-test. Dari data tes dapat diketahui peningkatan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah 27 siswa setiap kelasnya. Pada pre-test kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 63,89 dan post-test mendapat nilai rata-rata 72,4. Pada pre-test kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 66,11 dan post-test mendapat nilai rata-rata 85,55.Kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis kerja yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media e-learning efektif pada keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas XI Bahasa SMA Islam Sudirman Ambarawa.
9
peneliti menggunakan media Bulbar (Buletin Bahasa Arab). Penelitian Fitriyani meneliti tentang keterampilan menulis sedangkan penelitian ini meneliti tentang keterampilan membaca pemahaman.
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No. Pustaka Persamaan Perbedaan Hasil
1. Wahyuningsih (UNY, 2011)
Jenis penelitian.
Kompetensi yang dikembangkan, jenis media, dan konsentrasi bahasa yang diteliti.
Penggunaan media
audio-visual lebih
efektif daripada media konvensional dalam pembelajaran
keterampilan menulis bahasa Prancis. 2. Rozida (UNNES, 2012) Jenis
Penelitian dan jenis media.
Kompetensi yang dikembangkan.
Media Cetak Bahasa Arab efektif untuk meningkatkan
keterampilan menulis bahasa Arab.
3. Fitriyani (UNNES,
2013)
Jenis Penelitian.
Kompetensi yang dikembangkan dan jenis media.
Pembelajaran
menggunakan media
e-learning efektif pada
keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas XI Bahasa SMA
Islam Sudirman
Ambarawa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
tentang “Keefektifan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) dalam
Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA MAN Demak”
2.2 Landasan Teori
Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan teori ini merupakan ciri bahwa penelitian ini merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. Teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini adalah teori tentang keterampilan membaca bahasa Arab dan teori tentang media buletin.
2.2.1 Keterampilan Membaca Bahasa Arab
Kemampua membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, terutama pada era informasi. Dengan membaca, seseorang dapat memahami berbagai informasi tentang perkembangan kehidupan yang direkam dan disebarluaskan di berbagai media, terutama media cetak dalam segala bentuknya (dalam bentuk naskah, surat kabar, buku, jurnal ilmiah, brosur, dan lain-lain).
Menurut Nurgiyantoro, dalam dunia pendidikan, aktivitas dan tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Artinya, bahwa tingkat penguasaan ilmu siswa atau mahasiswa baik secara kuantitas maupun kualitas sangat ditentukan oleh kegiatan membaca. Implikasinya, bahwa dalam pengajaran bahasa, pembinaan membaca merupakan kegiatan yang mutlak diperhatikan (Asrori dkk. 2012: 105).
11
bunyi tersebut. Inti dari kemahiran membaca terletak pada aspek yang kedua. Ini tidak berarti bahwa kemahiran dalam aspek pertama tidak penting, sebab kemahiran dalam aspek yang pertama mendasari kemahiran yang kedua.
Membaca dalam pengertian kedua adalah sebuah kerja intelektual. Seorang pembaca menggunakan fikiran dan pengalaman-pengalaman terdahulunya untuk memahami dan menemukan inti pesan yang disampaikan oleh penulis, bukan saja dengan memecahkan simbol-simbol bahasa yang terdapat pada baris-baris tulisan tapi juga mencari apa yang ada di balik simbol-simbol itu. Membaca, dengan demikian, bukanlah kemahiran yang bersifat mekanis dan sederhana tapi kemahiran yang rumit dan kompleks karena mencakup proses pemikiran, perenungan, penilaian, analisis, pemecahan masalah dan pengambilan kesimpulan (Effendy 2012:166).
Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rincian-rinciannya (Effendy 2012:169).
Beberapa jenis membaca dalam Effendy, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Membaca Keras (Al-Qira’ah Al-Jahriyah)
Dalam kegiatan membaca keras ini, yang terutama ditekankan adalah kemampuan membaca dengan:
Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj
Irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan
penulis.
Lancar, tidak tersendat-sendat dan terulang-ulang.
Memperhatikan tanda baca atau tanda grafis (pungtuasi).
2. Membaca Dalam Hati (Al-Qira’ah Ash-Shamitah)
Istilah membaca diam atau membaca pemahaman menurut Effendy disebut membaca dalam hati. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pokok-pokok maupun rincian-rinciannya. Oleh karena itu, ia merupakan sarana bagi jenis membaca yang lain, yakni membaca analisis, membaca cepat, membaca rekreatif dan sebagainya.
Dalam kegiatan membaca dalam hati, perlu diciptakan suasana kelas yang tertib sehingga memungkinkan siswa berkonsentrasi kepada bacaannya. Secara fisik membaca dalam hati itu harus menghindari:
Vokalisasi, baik hanya menggerakkan bibir sekalipun.
Pengulangan membaca, yaitu mengulangi gerak mata kepada
kalimat sebelumnya yang sudah dibaca.
Menggunakan telunjuk/penunjuk atau gerakan kepala (Effendy
2012:169-170).
Prinsip dari model keterampilan membaca adalah:
1. Reading for pleasure, maksudnya adalah membaca untuk
13
2. Reading for iformation, yaitu membaca untuk mamperoleh
informasi.
Dari kedua hal di atas membaca dapat dirumuskan menjadi memahami isi dari apa yang tertulis, dan mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.
Tujuan umum dari keterampilan membaca, yaitu:
a. Mengenali naskah tulisan suatu bahasa. b. Memakai dan menggunakan kosakata asing.
c. Memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit. d. Memahami makna konseptual.
e. Memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat.
f. Memahami hubungan dalam kalimat, antar kalimat, antar paragraf. g. Menginterpretasi bacaan.
h. Mengidentifikasi informasi penting dalam wacana.
i. Membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang. j. Menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman.
k. Skimming.
l. Scanning untuk menempatkan informasi yag dibutuhkan
(Iskandarwassid & Sunendar 2008: 289).
2.2.2 Pengertian dan Macam-macam Media Pembelajaran
penerima. Menurut Achsin (1968:9) dalam Arsyad, media pengajaran secara luas dapat diartikan sebagai berikut: Setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memantapkan kondisi memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap (Arsyad 2004:74).
Romiszowski dalam Harjanto merumuskan media pengajaran ... as the carriers of message, from some transmitting source (wich may be a human being or an intimate object), to the receiver of the message (wich is
our case is the learner) ... sebagai pembawa pesan, dari beberapa sumber
pengirim (yang mungkin dari manusia atau benda intim), ke penerima pesan (yang dalam kasus kami adalah pelajar) (Harjanto 2006:247).
Mudijono, dkk. (1980:2-3) dalam Arsyad menambahkan bahwa media pengajaran dapat membangkitkan motivasi belajar serta memberikan stimulus bagi kemauan belajar (Arsyad 2004:76).
Amir Akhsin (1986:36-37) membuat suatu klasifikasi dari media pengajaran sesuai dengan frekuensi penggunaan dan kemudahan pengadaannya di antaranya sebagai berikut:
a. Bahasa (medium of instruction)
b. Berbagai jenis papan: 1). Papan tulis
2). Papan tempel/pengumuman 3). Papan plannel
15
1). Stick figures
2). Terbitan berkala 3). Fotografi
d. Bahan/media cetak (printed materials)
1). Buku teks 2). Terbitan berkala 3). Lembaran lepas e. Media Proyeksi
1). Projector slides
2). Projector filmstrip
3) OHP
f. Media elektronik
1). Tape-recorder
2). Televisi
3). Video-tape
4). Laboratorium bahasa (Arsyad 2004:78-79). 2.2.3 Jenis-jenis Jurnal Internal
Menurut Frank Jefkins (2004:147) dalam Susanti (2012:16) Jurnal internal/Media internal adalah suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial.
1. Majalah: Jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4 (297x110mm). Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik
lithografi atau photogravure.
2. Koran: Meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses percetakannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho. Sedangkan di Inggris kebanyakan memakai proses web-offset-litho.
3. Newsletter: Jumlah halamannya biasanya sedikit, yakni 2 hingga 8
halaman, dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya menggunakan teknik lithografi atau dapat diproduksi pada mesin fotokopi kantor (office copier).
4. Majalah dinding: Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal.
Menurut Frank Jefkins dalam Soemirat (2004: 23), menyebutkan terdapat lima bentuk utama dari media internal yaitu :
17
c. The Magazine : berisikan tulisan berbentuk feature, artikel dan gambar, foto, diterbitkan setiap bulan atau triwulan.
d. The tabloid Newspaper : mirip surat kabar popular (umum) dan berisikan pokok-pokok beita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan atau setiap dua bulan sekali.
e. The Wall Newspaper : Bentuk media komunikasi staf/karyawan disatu lokasi pabrik, perusahaan, atau pasar swalayan. Di Indonesia di kenal sebagai surat kabar/majalah dinding.
2.2.4 Pengertian Buletin
Pengertian buletin menurut Widjaja adalah : “Salah satu media komunikasi visual yang berbentuk kumpulan lembaran-lembaran atau buku-buku diusahakan secara teratur oleh suatu organisasi atau instansi. Dan dalam buletin dimuat pernyataan-pernyataan resmi dan singkat yang
berguna bagi publik.” (Widjaja 2010:83).
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:187) dalam Setyono
(2013:120) yang termuat dalam Jurnal Pendidikan Fisika 1(1), buletin merupakan majalah sederhana yang tipis dan berisi uraian singkat, diterbitkan untuk kalangan sendiri (biasanya untuk lembaga atau organisasi).
2.2.5 Fungsi Buletin
buletin dalam masyarakat pada prinsipnya sama dengan media lainnya seperti majalah, surat kabar, dan yang lainnya, yaitu menyebarkan informasi dari yang bersifat berat, ilmiah, mendidik, dan mempengaruhi opini serta sebagai control social. Hal ini sesuai dengan fungsi majalah menurut Onong Uchyana Effendy:
1. Menyiarkan informasi (to inform)
2. Mendidik (to educate)
3. Menghibur (to entertain)
4. Mempengaruhi (to influence) (Afif 2008:17). 2.2.6 Standar Kompetensi Membaca Bahasa Arab
[image:32.595.106.503.518.675.2]Adapun Standar Kompetensi membaca bahasa Arab di Madrasah Aliyah kelas XI semester 2 yang tertuang dalam Permenag RI nomor 2 tahun 2008 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Standar Kompetensi Membaca Bahasa Arab di Madrasah Aliyah
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Menyimak
1. Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata
1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dalam suatu konteks dengan tepat tentang fasilitas umum dan pariwisata
1.2 Menangkap makna dan gagasan atau ide dari berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang fasilitas umum dan pariwisata
19
lanjutan...
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Membaca
2. Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata
2.1 Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis secara tepat dan benar tentang fasilitas umum dan pariwisata 2.2 Mengidentifikasi bentuk dan tema
wacana secara tepat dan benar tentang fasilitas umum dan pariwisata
2.3 Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat tentang fasilitas umum dan pariwisata
Menulis
3. Mengungkapkan informasi secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum dan pariwisata
3.1 Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang tepat dan benar tentang fasilitas umum dan pariwisata 3.2 Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang benar tentang fasilitas umum dan pariwisata
Keterangan
Tema-tema tersebut di atas
menggunakan struktur kalimat ةلمج
ةيلعف
http://kemenag.go.id. 2.2.7 Deskripsi Bulbar (Buletin Bahasa Arab)
21
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pada bab ini terdapat beberapa subbab mengenai metode penelitian yang akan dijelaskan secara rinci oleh peneliti . Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
3.1 Jenis Dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis statistik. Metode ini disebut kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono 2013: 7). Analisis statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan manual dan juga dengan SPSS. Jenis Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain quasi
experiment. Eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat (Arikunto 2010: 207). Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa desain dalam penelitian ini termasuk desain quasi
experiment, dengan jenis nonrandomized control group pretest-posttest
[image:35.595.122.511.668.713.2]design. Skema desain ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skema Desain Penelitian
Grup Pretes Variabel Terikat Postes
Eksperimen Y1 X Y2
Keterangan:
= pre-test
= post-test
= perlakuan (Sukardi 2011: 186)
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Hadi dalam Ainin (2007:29) variabel sebagai suatu gejala atau kejadian bervariasi, misalnya besar atau kecil.
Arikunto (2013:162) membagi variabel berdasarkan kesamaan pengaruh suatu treatment menjadi 2 yaitu: (1). Variabel bebas atau
Independent variable (X) yaitu variabel yang mempengaruhi dan (2). Variabel
terikat atau dependent variable (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Variabel Bebas (X)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah media Bulbar (Buletin Bahasa Arab), yang diberikan pada kelompok eksperimen saja.
2) Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab siswa kelas XI IPA MAN Demak.
Berikut hubungan antar variabel dalam bentuk gambar:
Gambar 3.1 Paradigma Sederhana
23
3.3 Subyek, Lokasi, dan Waktu
3.3.1 Subyek Penelitian
Dari seluruh populasi yang ada yaitu siswa MAN Demak, maka yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN Demak, yang terdiri dari kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 dengan jumlah 80 siswa, 16 untuk siswa dan 64 untuk siswi. Alasan memilih sampel kelas XI IPA adalah karena pembelajaran bahasa Arab dikelas XI IPA ini masih rendah terutama untuk keterampilan membaca pemahaman. Selain itu, karena kurangnya media atau sarana yang digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Sedangkan alasan peneliti memilih kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4 adalah karena kondisi atau keadaan kelas yang hampir sama dan karena keterampilan membaca pemahamannya paling rendah. Dalam penelitian ini kelas XI IPA 3 merupakan kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa dan kelas XI IPA 4 merupakan kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa.
3.3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto 2010: 101).
3.4.1 Instrumen Tes
Menurut Ary, et all. (1979), tes adalah seperangkat rangsangan
(stimuli) yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan jawaban
yang dapat dijadikan dasar dalam menentukan skor (Ainin 2013: 117). Sependapat dengan ini Arikunto (1993) menegaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Ainin 2007: 109).
Bentuk tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang disesuaikan dengan materi pembelajaran dan juga tujuan pembelajaran.
Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar buatan peneliti yang terdiri dari pretest dan posttes.
3.4.2 Pedoman Penilaian
25
Tabel 3.2 Format Penilaian Membaca Pemahaman
No. Nama
Siswa
Aspek
Jumlah Skor Menentukan
tema dan ide pokok
Menerjemahkan
Menemukan informasi tersurat dan
tersirat
Skor Maksimal
20 20 60 100
1. 2.
3. Dst
Hasil Akhir nilai siswa akan di kategorikan dalam penilaian kualitatif berikut:
A : Sangat baik ( 90 – 100 ) B : Baik ( 80 – 89 ) C : Cukup ( 75 – 79 ) K : Kurang ( < 75 )
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Membaca Pemahaman Bahasa Arab
No. Aspek
Penilaian
Skor Maksimal Skor Jawaban
Kriteria Jawaban 1. Menentukan
tema dan ide pokok
20 (ada 2 soal,
jadi skor
maksimal per soal adalah 10)
a. 10 b. 7 c. 5 d. 3 e. 1 f. 0
a. Lengkap (Benar) b. Agak Lengkap c. Kurang lengkap
d. Sangat Kurang lengkap e. Tidak Lengkap (salah) f. Tidak ada jawaban 2. Menerjemahkan 20 (ada 1 soal) a. 20
b. 17 c. 15 d. 13 e. 10 f. 7 g. 5 h. 3 i. 1 j. 0
a. Sangat Lengkap b. Lengkap
c. Agak Lengkap d. Cukup
e. Kurang Lengkap f. Sangat kurang lengkap g. Tidak Lengkap
h. Sangat tidak lengkap i. Salah
j. Tidak ada jawaban 3. Menemukan
informasi
tersurat dan tersirat
60 (ada 6 soal,
jadi skor
maksimal per soal adalah 10)
a. 10 b. 7 c. 5 d. 3 e. 1 f. 0
a. Lengkap (Benar) b. Agak Lengkap c. Kurang lengkap
d. Sangat Kurang lengkap e. Tidak Lengkap (salah) f. Tidak ada jawaban
3.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang menyangkut perilaku, gejala, kejadian, kondisi, dan fakta sesuatu hal yang telah terjadi maupun untuk masa yang akan datang. Hipotesis atau jawaban sementara ini harus dibuktikan kebenarannya secara empirik melalui suatu penelitian (Suprapto 2013: 56).
27
1). Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
2). Hipotesis nol, disingkat Ho. Sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y (Arikunto 2013:112-113).
Ho = Pembelajaran dengan menggunakan media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) tidak efektif pada keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab.
Ha = Pembelajaran dengan menggunakan media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) efektif pada keterampilan menulis bahasa Arab.
Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dikemukakan oleh peneliti maka harus dilakukan uji hipotesis, yang dalam penelitian ini menggunakan uji t. Dengan ini, peneliti akan mengetahui hipotesis mana yang akan diterima antara Ha dan Ho.
3.6 Uji Instrumen 3.6.1 Validitas
Instrumen dalam penelitian ini perlu diuji kelayakannya dengan uji validitas.
Instrumen yang sudah sesuai dengan isi dikatakan sudah memiliki validitas isi sedangkan instrumen yang sudah sesuai dengan aspek yang diukur dikatakan sudah memiliki validitas konstruksi (Arikunto 2010: 167).
Rumus product Moment dalam Arikunto (2013:317) digunakan untuk menguji validitas konstruk tes yaitu:
√ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan : :koefisien korelasi antara X dan Y : banyak subjek
: skor item : skor total
Sedangkan untuk menguji validitas isi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan checklist validitas isi yang divalidasi oleh seorang ahli.
3.6.2 Reliabilitas
Selain validitas, juga harus ada uji reliabilitas untuk menguji kalayakan instrumen penelitian.
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi 2011: 127).
29
Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan internal
consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,
kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono 2007:359).
Untuk menguji reliabilitas instrumen ini, maka digunakan Rumus Alpha. Adapun rumus Alpha dalam Arikunto (2013:239) adalah sebagai berikut:
( )
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varians butir = varians total
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r
Koefisien r Korelasi
0,00 – 0,20 Tidak berarti/dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Sedang
0,60 – 0,80 Kuat/tinggi
0,80 – 1,00 Tinggi sampai dengan tinggi
sekali
Sumber: (Suprapto2013: 136).
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik/metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data(Arikunto 2010: 100). Dalam penelitian ini ada tiga jenis pengumpulan data yang terdiri atas tes, dokumentasi, dan wawancara, yang masing-masing akan diuraikan seperti berikut:
3.7.1 Tes
Menurut Arikunto dalam Ainin (2007: 109) menegaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
31
dokumentasi.
Informasi yang akan dikaji kadang bersumber dari dokumen, misalnya buku, jurnal, laporan kegiatan, majalah, daftar nilai, notulen rapat, transkrip, prasasti, peraturan-peratutan, catatan harian, dan yang sejenisnya. Kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti yang sempit. Dokumen dalam arti yang luas menurut Ibnu, et all meliputi foto, rekaman dalam kaset, video, disk, artifact, dan monument. Apabila informasi atau data yang akan dianalisis itu berupa dokumen, maka pelaksanaan pengumpulan datanya disebut dengan teknik dokumentasi (Ainin 2007: 122).
3.7.3 Wawancara
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui beberapa hal antara lain: data/kemampuan awal siswa, proses belajar mengajar bahasa Arab yang selama ini telah dilakukan, kesulitan-kesulitan yang terjadi selama pembelajaran terutama pembelajaran membaca pemahaman, informasi mengenai media yang selama ini digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di sekolah.
33
melakukan percakapan atau kontak dengan penutur selaku narasumber (Mahsun 2011: 250).
[image:47.595.114.512.258.642.2]Berikut ini adalah pedoman wawancara yang digunakan peneliti dalam mewawancarai guru dan siswa:
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Guru
No. Pertanyaan
1. Bagaimana pengajaran bahasa Arab di MAN Demak?
2. Bagaimana pengajaran keterampilan membaca pemahaman di MAN Demak?
3. Apakah selama ini guru menggunakan media dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab di MAN Demak? 4. Media apa yang digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca
pemahaman bahasa Arab di MAN Demak?
5. Seberapa jauh tingkat keefektifan media tersebut terhadap pembelajaran bahasa Arab di MAN Demak?
6. Seberapa jauh tingkat keefektifan media tersebut terhadap pembelajaran keterampilan membaca pemahaman di MAN Demak?
7. Apakah siswa pernah merasa jenuh dan tidak tertarik terhadap pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media yang selama ini digunakan di MAN Demak?
8. Apakah siswa pernah merasa jenuh dan tidak tertarik terhadap pembelajaran keterampilan membaca pemahaman dengan menggunakan media yang selama ini digunakan di MAN Demak? 9. Langkah apa saja yang telah dilakukan guru agar pelajaran bahasa Arab
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa
No. Pertanyaan
1. Kesulitan apa yang dihadapai siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Demak?
2. Kesulitan apa yang dihadapai siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman di MAN Demak?
3. Bagaimana pendapat siswa mengenai media yang selama ini digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Demak?
4. Bagaimana pendapat siswa mengenai media yang selama ini digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca pemahaman di MAN Demak?
5. Apa harapan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab di MAN Demak? 6. Apa harapan siswa dalam pembelajaran keterampilan membaca
pemahaman di MAN Demak?
3.8. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan jenis data dan jenis penelitian yang ada.
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan (Sugiyono 2010:391). Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono 2010:333).
35
Hasil pre-test dan post-test dianalisis kemudian ditabulasikan. Tujuannya untuk mengetahui rata-rata siswa dan varian kelas yang dijadikan sampel. Skor tes tulis didekripsikan dalam bentuk tabel, kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yaitu menggunakan uji homogenitas.
Kemudian data dianalisis dengan cara uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan artinya hipotesis akan diterima atau ditolak. Untuk menguji hipotesis tersebut menggunakan rumus t-test.
3.8.1 Rata-rata Kelas
Data nilai siswa yang telah didapatkan akan dihitung rata-ratanya (mean) dengan menggunakan rumus berikut:
∑
Keterangan:
Me = Mean (rata-rata)
∑ Epsilon
(baca jumlah) Xi = Nilai x ke i sampai ke n
n = Jumlah individu
(Sugiyono 2007:49). 3.8.2 Uji Homogenitas
dari kedua sampel yang dibandingkan tersebut harus sama atau hampir sama dengan kata lain homogen (Suprapto 2013: 148).
Uji homogenitas dapat dihitung dengan rumus berikut:
Rasio F tidak boleh kurang dari 1.
Keterangan: F = Rasio F hitung SD2 = Varian Keputusan uji:
Jika : maka tidak homogen Jika : , maka homogen
(Suprapto 2013:149). 3.8.3 Uji Analisis Data menggunakan Uji-t (t-test)
Uji signifikansi perbedaan antara dua mean disebut uji t (t-test) (Suprapto 2013:145).
Untuk menguji adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas control peneliti menggunakan Uji perbedaan dua rata-rata atau uji t.
Seperti yang tercantum dalam subbab Hipotesis, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut
37
Ha : Pembelajaran dengan menggunakan media Bulbar efektif pada keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab .
Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah uji t satu pihak kanan. Untuk mengetahui rumus t yang tapat digunakan dalam penelitian ini, maka harus disesuaikan dengan hasil uji homogenitas dan jumlah anggota sampel.
Untuk dua kelompok atau dua sampel yang tidak saling berkorelasi atau tidak berpasangan ada dua macam rumus uji t, yaitu:
1). Separated varian
̅ ̅ √
Keterangan: t = nilai t hitung
̅ = mean
S2 = varian
n = jumlah sampel
2). Polled varian
̅ ̅
√
a). Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen ( = ) maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated maupun poll
varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2.
b). Bila n1 n2, dan varian homogen ( = ) maka dapat digunakan rumus t-test dengan polled varian. Derajat kebebasannya (dk) = n1 + n2 – 2.
c). Bila n1 = n2, dan varian tidak homogen ( ) dapat digunakan rumus separated maupun poll varian, dengan dk = n1 – 1 atau n2 – 2. Jadi bukan n1 + n2 – 2. (Phopan, 1973).
d). Bila n1 n2 dan varian tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test dengan separated varian, sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 – 1) dan dk (n2 – 2) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil (Sugiyono 2010:272-273).
Untuk menentukan hipotesis mana yang akan diterima dalam penelitian ini maka dirumuskan keputusan pengujian berikut:
Ho diterima jika –
⁄ ⁄ artinya rata-rata
hasil belajar dan aktivitas siswa kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelompok kontrol.
Ha diterima jika >
⁄ artinya rata-rata hasil
39
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil peneletian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari lapangan, berikut uraian hasil penelitian dan pembahasannya:
4.1 Hasil Penelitian
Peneliti telah memperoleh data dari tes setelah melakukan penelitian di MAN Demak yang berjudul “Keefektifan Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) pada Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI IPA MAN Demak”. Langkah selanjutnya peneliti melakukan tabulasi terhadap data hasil penelitian yang kemudian dianalisis dengan rumus yang telah ditentukan oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada masing-masing subbab berikut ini:
4.1.1 Uji Instrumen
Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen
No. Kode
Siswa
Aspek penilaian
Jumlah Nilai Kuadrat nilai
1 2 3
1 U-1 0 13 35 48 48 2304
2 U-2 10 0 35 45 45 2025
3 U-3 0 10 20 30 30 900
4 U-4 0 13 15 28 28 784
5 U-5 13 13 45 71 71 5041
6 U-6 0 0 30 30 30 900
7 U-7 0 15 25 40 40 1600
8 U-8 10 13 30 53 53 2809
9 U-9 10 17 25 52 52 2704
10 U-10 13 13 40 66 66 4356
11 U-11 13 0 25 38 38 1444
12 U-12 0 0 20 20 20 400
13 U-13 0 13 20 33 33 1089
14 U-14 13 0 5 18 18 324
15 U-15 17 13 44 74 74 5476
16 U-16 0 0 28 28 28 784
17 U-17 13 13 20 46 46 2116
18 U-18 17 17 25 59 59 3481
19 U-19 10 13 5 28 28 784
20 U-20 0 0 10 10 10 100
21 U-21 0 0 5 5 5 25
22 U-22 10 10 15 35 35 1225
23 U-23 10 10 20 40 40 1600
24 U-24 10 13 25 48 48 2304
25 U-25 13 0 5 18 18 324
26 U-26 13 17 50 80 80 6400
27 U-27 13 15 48 76 76 5776
28 U-28 17 15 50 82 82 6724
29 U-29 0 13 50 63 63 3969
30 U-30 13 15 38 66 66 4356
31 U-31 13 13 42 68 68 4624
32 U-32 0 0 5 5 5 25
33 U-33 10 10 37 57 57 3249
41
lanjutan...
No. Kode
Siswa
Aspek penilaian
Jumlah Nilai Kuadrat nilai
1 2 3
34 U-34 13 15 50 78 78 6084
35 U-35 17 17 50 84 84 7056
36 U-36 13 20 45 78 78 6084
37 U-37 13 15 35 63 63 3969
Jumlah 317 374 1072 1763 1763 103215
Berikut ini uraian hasil uji coba instrumen serta pembahasannya:
4.1.1.1 Validitas
4.1.1.1.1 Validitas Konstruk
Validitas konstruk (construck validity) adalah salah satu prosedur untuk mengetahui kevalidan instrumen dalam penelitian ini. Berikut hasil perhitungan validitas konstruk yang telah dihitung dan diuraikan oleh peneliti:
[image:55.595.100.527.180.287.2]1. Menentukan Tema dan Ide Pokok
Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Ide Pokok
No. Kode X Y X2 Y2 XY
1 U-1 0 48 0 2304 0
2 U-2 10 45 100 2025 450
3 U-3 0 30 0 900 0
4 U-4 0 28 0 784 0
5 U-5 13 71 169 5041 923
6 U-6 0 30 0 900 0
7 U-7 0 40 0 1600 0
lanjutan...
No. Kode X Y X2 Y2 XY
8 U-8 10 53 100 2809 530
9 U-9 10 52 100 2704 520
10 U-10 13 66 169 4356 858
11 U-11 13 38 169 1444 494
12 U-12 0 20 0 400 0
13 U-13 0 33 0 1089 0
14 U-14 13 18 169 324 234
15 U-15 17 74 289 5476 1258
16 U-16 0 28 0 784 0
17 U-17 13 46 169 2116 598
18 U-18 17 59 289 3481 1003
19 U-19 10 28 100 784 280
20 U-20 0 10 0 100 0
21 U-21 0 5 0 25 0
22 U-22 10 35 100 1225 350
23 U-23 10 40 100 1600 400
24 U-24 10 48 100 2304 480
25 U-25 13 18 169 324 234
26 U-26 13 80 169 6400 1040
27 U-27 13 76 169 5776 988
28 U-28 17 82 289 6724 1394
29 U-29 0 63 0 3969 0
30 U-30 13 66 169 4356 858
31 U-31 13 68 169 4624 884
32 U-32 0 5 0 25 0
33 U-33 10 57 100 3249 570
34 U-34 13 78 169 6084 1014
35 U-35 17 84 289 7056 1428
36 U-36 13 78 169 6084 1014
37 U-37 13 63 169 3969 819
Jumlah 317 1763 4153 103215 18621
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
43
[image:57.595.135.491.550.713.2]Hasil perhitungan validitas di atas adalah . Pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan n = 37 diperoleh = 0,325. Ketentuan pengujian adalah jika > berarti instrumen dinyatakan valid. Hasilnya adalah > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menentukan tema dan ide pokok tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r
Koefisien r Korelasi
0,00 – 0,20 Tidak berarti/dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Sedang
0,60 – 0,80 Kuat/tinggi
0,80 – 1,00 Tinggi sampai dengan tinggi
sekali
√
√
√
Untuk hasil , setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r dapat diketahui bahwa tingkat validitas untuk aspek menentukan tema dan ide pokok adalah kuat/tinggi.
2. Menerjemahkan
Tabel 4.4 Validitas Menerjemahkan
No. Kode X Y X2 Y2 XY
1 U-1 13 48 169 2304 624
2 U-2 0 45 0 2025 0
3 U-3 10 30 100 900 300
4 U-4 13 28 169 784 364
5 U-5 13 71 169 5041 923
6 U-6 0 30 0 900 0
7 U-7 15 40 225 1600 600
8 U-8 13 53 169 2809 689
9 U-9 17 52 289 2704 884
10 U-10 13 66 169 4356 858
11 U-11 0 38 0 1444 0
12 U-12 0 20 0 400 0
13 U-13 13 33 169 1089 429
14 U-14 0 18 0 324 0
15 U-15 13 74 169 5476 962
16 U-16 0 28 0 784 0
17 U-17 13 46 169 2116 598
18 U-18 17 59 289 3481 1003
19 U-19 13 28 169 784 364
20 U-20 0 10 0 100 0
21 U-21 0 5 0 25 0
22 U-22 10 35 100 1225 350
23 U-23 10 40 100 1600 400
24 U-24 13 48 169 2304 624
25 U-25 0 18 0 324 0
26 U-26 17 80 289 6400 1360
45
lanjutan...
No. Kode X Y X2 Y2 XY
27 U-27 15 76 225 5776 1140
28 U-28 15 82 225 6724 1230
29 U-29 13 63 169 3969 819
30 U-30 15 66 225 4356 990
31 U-31 13 68 169 4624 884
32 U-32 0 5 0 25 0
33 U-33 10 57 100 3249 570
34 U-34 15 78 225 6084 1170
35 U-35 17 84 289 7056 1428
36 U-36 20 78 400 6084 1560
37 U-37 15 63 225 3969 945
Jumlah 374 1763 5334 103215 22068
Hasil perhitungan validitas di atas adalah . Pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan n = 37 diperoleh = 0,325.
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
√
√
√
√
Ketentuan pengujian adalah jika > berarti instrumen dinyatakan valid. Hasilnya adalah > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menerjemahkan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r
Koefisien r Korelasi
0,00 – 0,20 Tidak berarti/dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Sedang
0,60 – 0,80 Kuat/tinggi
0,80 – 1,00 Tinggi sampai dengan tinggi
sekali
Untuk hasil , setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r dapat diketahui bahwa tingkat validitas untuk aspek menerjemahkan adalah kuat/tinggi.
[image:60.595.136.490.247.408.2]3. Menemukan Informasi Tersurat dan Tersirat
Tabel 4.6 Validitas Menemukan Informasi Tersurat dan Tersirat
No. Kode X Y X2 Y2 XY
1 U-1 35 48 1225 2304 1680
2 U-2 35 45 1225 2025 1575
3 U-3 20 30 400 900 600
4 U-4 15 28 225 784 420
5 U-5 45 71 2025 5041 3195
6 U-6 30 30 900 900 900
47
lanjutan...
No. Kode X Y X2 Y2 XY
7 U-7 25 40 625 1600 1000
8 U-8 30 53 900 2809 1590
9 U-9 25 52 625 2704 1300
10 U-10 40 66 1600 4356 2640
11 U-11 25 38 625 1444 950
12 U-12 20 20 400 400 400
13 U-13 20 33 400 1089 660
14 U-14 5 18 25 324 90
15 U-15 44 74 1936 5476 3256
16 U-16 28 28 784 784 784
17 U-17 20 46 400 2116 920
18 U-18 25 59 625 3481 1475
19 U-19 5 28 25 784 140
20 U-20 10 10 100 100 100
21 U-21 5 5 25 25 25
22 U-22 15 35 225 1225 525
23 U-23 20 40 400 1600 800
24 U-24 25 48 625 2304 1200
25 U-25 5 18 25 324 90
26 U-26 50 80 2500 6400 4000
27 U-27 48 76 2304 5776 3648
28 U-28 50 82 2500 6724 4100
29 U-29 50 63 2500 3969 3150
30 U-30 38 66 1444 4356 2508
31 U-31 42 68 1764 4624 2856
32 U-32 5 5 25 25 25
33 U-33 37 57 1369 3249 2109
34 U-34 50 78 2500 6084 3900
35 U-35 50 84 2500 7056 4200
36 U-36 45 78 2025 6084 3510
37 U-37 35 63 1225 3969 2205
Jumlah 1072 1763 39026 103215 62526
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Hasil perhitungan validitas di atas adalah . Pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan n = 37 diperoleh = 0,325. Ketentuan pengujian adalah jika > berarti instrumen dinyatakan valid. Hasilnya adalah > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menemukan informasi tersurat dan tersirat tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.7 Interpretasi Nilai r
Koefisien r Korelasi
0,00 – 0,20 Tidak berarti/dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Sedang
0,60 – 0,80 Kuat/tinggi
0,80 – 1,00 Tinggi sampai dengan tinggi
sekali
√
√
√
49
Untuk hasil , setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r dapat diketahui bahwa tingkat validitas untuk aspek menemukan informasi tersurat dan tersirat adalah tinggi sampai dengan tinggi sekali.
Berdasarkan perhitungan ketiga aspek tersebut, dapat diketahui bahwa aspek yang tingkat validitasnya tinggi sampai dengan tinggi sekali adalah aspek menemukan informasi tersurat dan tersirat yaitu dengan hasil = . Sedangkan aspek yang tingkat validitasnya kuat/tinggi adalah aspek menerjemahkan dengan hasil ,
serta aspek menentukan tema dan ide pokok dengan hasil . Pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan n = 37 diperoleh = 0,325. Ketentuan pengujian adalah jika > berarti instrumen dinyatakan valid. Karena hasil dari perhitungan ketiga aspek adalah > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua aspek dalam instrumen tes dikatakan valid.
4.1.1.1.2 Validitas Isi
hasil validitas isi dapat dilihat pada tabel analisis validitas isi berikut ini:
Tabel 4.8 Analisis validitas isi
No.
Validitas Isi Instrumen
Kesesuaian Sesuai Tidak
sesuai 1. Instrumen Penelitian menyertakan silabus, RPP,
Kisi-kisi soal, dan soal tes.
2. Silabus mencakup standar kompetensi secara keseluruhan
3. RPP sesuai dengan indikator pembelajaran
4. RPP sesuai dengan materi pokok
5. RPP sesuai dengan aspek penilaian qira’ah
shamitah (membaca diam/membaca pemahaman)
6. RPP sesuai dengan sumber belajar yang telah disediakan Madrasah
7. Kisi-kisi soal sesuai dengan indikator pembelajaran
8. Kisi-kisi soal sesuai dengan materi pokok yang telah diajarkan
9.
Kisi-kisi soal sesuai dengan aspek penilaian
qira’ah shamitah (membaca diam/membaca
pemahaman)
10. Soal tes sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai
11. Soal tes sesuai dengan materi pokok yang telah diajarkan
12. Soal tes sesuai dengan aspek penilaian qira’ah
shamitah (membaca diam/membaca pemahaman)
13. Soal tes sesuai dengan sumber belajar yang telah disediakan madrasah
14. Media Bulbar (Buletin Bahasa Arab) sesuai dengan indikator pembelajaran yang akan dicapai
4.1.1.2 Reliabilitas
51
[image:65.595.90.537.214.700.2]berskala atau berbentuk tes uraian/essay. Berikut perhitungan reliabilitas Alpha:
Tabel 4.9 Analisis Reliabilitas Instrumen
No. Kode Siswa Aspek penilaian Skor Total Kuadrat Skor Total
Kuadrat Aspek Penilaian
1 2 3 1
Kuadrat
2 Kuadrat
3 Kuadrat
1 U-1 0 13 35 48 2304 0 169 1225