EFEKTIVITAS METODE INDEX CARD MATCH DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA
JEPANG SISWA SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh:
NURI NURBANIYAH
0906186
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
EFEKTIVITAS METODE INDEX CARD MATCH DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA
JEPANG SISWA SMA
Oleh
Nuri Nurbaniyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memeenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Nuri Nurbaniyah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,dengan dicetak
LEMBAR PENGESAHAN
NURI NURBANIYAH
EFEKTIVITAS METODE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
SISWA SMA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Drs. H. Sudjianto, M. Hum.
NIP. 195906051985031004
Pembimbing II
Novia Hayati, S.Pd.,M.Ed.
NIP. 197911062005012002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Dra. Neneng Sutjiati , M.Hum.
ABSTRAK
EFEKTIVITAS METODE INDEX CARD MATCH DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG SISWA SMA
Nuri Nurbaniyah
0906186
Mempelajari suatu bahasa tidak terlepas dari mempelajari kosakata. Kosakata merupakan salah satu unsur yang penting dalam pembelajaran bahasa, begitupun dalam bahasa jepang. Namun, seringkali siswa mengalami kesulitan karena kosakata dalam bahasa itu sangat banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan siswa lebih termotivasi, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sesuai dengan pernyataan di atas, dalam penelitian ini penulis mengujicobakan metode Index Card Match untuk pembelajaran bahasa Jepang khususnya pembelajaran kosakata. Uji coba metode ini penulis laksanakan untuk mengetahui keefektifan pengajaran kosakata menggunakan metode Index Card Match.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas metode Index Card Match dalam meningkatkan penguasaan kosakata. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test – post-test dengan
jumlah sampel sebanyak 30 orang siswa kelas X 2 SMA PGRI 1 Bandung.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Hasil dari analisis data, diperoleh nilai mean pre-test adalah 4,22 dan nilai mean dari post-test adalah 8,03. Dengan demikian terdapat peningkatan setelah diberikan perlakuan (treatment) yaitu sebesar 3,82. Dan didapatkan nilai dari nilai pre-test dan post-test sebesar 16,54. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan nilai 16,54 > 2,04 untuk 5% dan 16,54 > 2,76 untuk 1%, berarti metode Index Card Match efektif untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Hal tersebut diperkuat dengan hasil angket yang menyatakan bahwa hampir seluruh siswa berpendapat metode Index Card Match efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata.
ABSTRACT
INDEX CARD MATCH METHOD OF IMPROVING STUDENT MASTERY VOCABULARY JAPANESE HIGH SCHOOL
Nuri Nurbaniyah
0906186
Learning a language can not be separated from learning vocabulary. Vocabulary is one of the essential elements in language learning, as well as in Japanese language. However, students often have difficulty because the vocabulary in that language very much. To
overcome this, you need an appropriate learning methods and in accordance with the material that will be taught so that students more easily understand the material being taught and students are more motivated, so that objectives can be achieved.
In accordance with the above statement, in this study the authors tested the Index Card Match method for learning Japanese vocabulary learning in particular. This test method the authors carried out to determine the effectiveness of teaching vocabulary using the Index Card Match.
The method used in this study is a quasi-experiment, in order to determine the effectiveness of the method Index Card Match in improving vocabulary mastery. The study design used was one group pre-test - post-test with a sample size of 30 students of class X 2 SMA PGRI 1 Bandung.
The instrument used in this study were tests and questionnaires. The results of the data analysis, the mean values obtained pre-test was 4.22 and the mean value of the post-test is 8.03. Thus there is increasing after a given treatment (treatment) that is equal to 3.82. T_hitungdari values and values obtained pre-test and post-test of 16.54. It can be concluded that t_hitung> t_tabel with 16.54 value> 2.04 for 5% and 16.54> 2.76 to 1%, Index Card Match means effective method to increase Japanese vocabulary. This is reinforced by the focus groups stated that almost all students argue Index Card Match effective method used to enhance vocabulary mastery.
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ... 3
1.2.1 Rumusan Masalah ... 3
1.2.2 Batasan Masalah ... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 4
1.4 Definisi Operasional... 5
1.5 Anggapan dasar dan Hipotesis ... 6
1.5.1 Anggapan Dasar ... 6
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 7
1.7 Populasi dan Sampel Penelitian ... 9
1.7.1 Populasi ... 9
1.7.2 Sampel ... 9
1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 9
1.8.1 Teknik Pengumpulan Data ... 9
1.8.2 Instrumen Penelitian... 10
1.8.3 Uji Kelayakan Instrumen ... 11
1.9 Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Pembelajaran Bahasa Jepang ... 12
2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran Bahasa Jepang ... 12
2.1.2 Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa Jepang ... 13
2.2 Metode Index Card Match ... 21
2.2.1 Pengertian Metode Index Card Match ... 21
2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match ... 22
2.2.3 Langkah-langkah Pembelajaran Kosakata dengan Metode Index Card Match ... 24
2.3 Kosakata (Goi) ... 26
2.3.1 Pengertian Kosakata ... 26
2.3.2 Pembagian kosakata dalam Bahasa Jepang... 27
2.3.3 Manfaat pembelajaran Kosakata ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian... 33
3.2 Desain Penelitian ... 34
3.3 Populasi dan Sampel ... 35
3.3.1 Populasi ... 35
3.3.2 Sampel ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ... 36
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.4.2 Instrumen Penelitian... 37
3.4.3 Uji Kelayakan Instrumen ... 41
3.5 Teknik Pengolahan Data ... 42
3.6 Prosedur Penelitian... 46
3.6.1 Persiapan Penelitian ... 46
3.6.2 Pengumpulan Data ... 47
3.6.3 Proses Pembelajaran... 47
3.6.4 Pengolahan Data... 51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data ... 52
4.1.1 Analisis Data Tes ... 52
4.1.2 Pengolahan Data Angket ... 56
4.2 Pembahasan ... 68
5.1 Kesimpulan ... 70
5.2 Rekomendasi ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lampiran Surat
B. Lampiran Instrumen Penelitian
C. Lampiran Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode
pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi;
(5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
Menurut M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang
dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Pada saat ini metode pembelajaran yang paling banyak digunakan oleh
para guru adalah metode ceramah atau menerangkan apa yang ada di dalam buku
teks. Metode ini banyak digunakan sekitar 80% di setiap sekolah dan sisanya
menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda seperti diskusi, debat, dll.
Metode pembelajaran yang baik adalah bagaimana seorang guru dapat
menyampaikan materi pelajaran dengan mengikut sertakan siswa dalam
pembelajaran tersebut agar siswa lebih dapat memahami materi yang diajarkan.
Berdasarkan uraian tersebut, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memiliki keterampilan
yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif,
kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat
Menjadi seorang guru professional dan menyenangkan tidaklah mudah seperti
yang kita bayangkan, realitanya sekarang banyak sekali seorang guru yang kurang
memiliki kemampuan dalam memilih dan menyesuaikan suatu metode
pembelajaran. Sehingga dalam pembelajaranpun kurang menarik dan prestasi
belajarpun kurang maksimal. Semua ini disebabkan latar belakang guru yang
kurang kesadarannya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Begitu pula
siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa
diantaranya latar belakang pendidikan, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran,
metode pelajaran yang monoton, hal-hal tersebut juga mempengaruhi kualitas
pengajaran dan kegiatan belajar siswa.
Menurut E.Mulyasa “Menjadi guru kreatif dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan
dan memilih metode pembelajaran yang efektif hal ini penting
terutama menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan. Cara guru melakukan kegiatan pembelajaran
mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran yang lainnya”.
Inilah tuntutan bahwa seorang guru harus benar-benar siap dalam setiap
kondisi sehingga dapat menghidupkan kreatifitas dan menggugah motivasi siswa
sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan menggairahkan.
Dalam mempelajari bahasa tentunya tidak akan terlepas dari mempelajari kosakatanya. “Dari semua aspek bahasa yang harus dikuasai oleh pelajar dalam proses belajar, aspek kosakata dianggap yang paling penting.” (Sartinah Hardjono,1988:71). Namun karena dalam sebuah bahasa jumlah kosakatanya
banyak, maka dalam proses belajar kosakata tersebut tidak jarang mengalami
kesulitan, demikian pula dengan bahasa Jepang. Untuk mengatasi hal tersebut
para praktisi pendidikan terus mencari solusinya, seperti memperbaiki metode
pembelajaran, media pembelajaran, juga bahan pengajarannya. Hal tersebut
diharapkan dapat membantu guru dalam mengajar juga membantu siswa agar
sehingga akan tercapai hasil belajar yang lebih baik. Adapun metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran bahasa jepang khususnya dalam penguasaan
kosakata adalah metode index card match.
Metode merupakan salah satu unsur dalam proses pembelajaran yang tidak
bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan gaya belajar siswa akan membantu guru dan juga
anak didik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam proses pembelajaran.
Penerapan metode index card match akan membantu peserta didik lebih mudah
dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok dan untuk melatih peserta
didik agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya, selain itu juga siswa pun
turut ikut berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena di dalam
metode index card match terdapat beberapa strategi yang bervariasi dan teknik
yang dapat menciptakan suasana belajar menjadi lebih efektif, efisien dan
menyenangkan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan suatu penelitian tentang penggunaan metode index card match dalam
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa SMA, yang kemudian
disusun dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas metode index card match dalam
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa SMA”.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah yang diteliti sebagai berikut:
a. Bagaimana penerapan metode index card match dalam proses
mengajar kosakata bahasa Jepang siswa SMA?
b. Bagaimana tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa
c. Bagaimana efektivitas penggunaan metode index card match dalam
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa?
1.2.2 Batasan Masalah
Masalah tentang efektivitas metode index card match dalam
penelitian ini jika dikaji secara mendalam dan mendetail maka akan sangat
luas, sehingga karna keterbatasan waktu, jarak, serta kemampuan yang ada
maka penulis hanya membatasi permasalahan yaitu tentang penerapan
metode index card match dalam proses mengajar kosakata bahasa Jepang
siswa SMA.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab seluruh pertanyaan
yang telah dirumuskan. Berdasarkan hal itu, maka tujuan penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui penerapan metode index card match dalam
proses mengajar kosakata bahasa Jepang siswa SMA.
b. Untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang
siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode index card
match.
c. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode index card
match dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa SMA.
Bagi penulis, berharap dari penelitian ini akan mampu menambah
pengetahuan, pengalaman dan wawasan serta bahan dalam
penerapan ilmu metode penelitian yakni metode index card match.
Serta dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Almamater, penelitian ini dapat menambah referensi yang
ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran terutama dalam penerapan metode index card match.
2) Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangan kepustakaan yang merupakan informasi tambahan
yang berguna bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pihak-pihak yang mempunyai permasalahan
yang sama atau ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
3) Bagi pengajar, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
alternatif metode pengajaran dalam meningkatkan penguasaan
kosakata Bahasa Jepang siswa.
1.4 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan makna kata-kata
atau istilah yang digunakan dalam penelitian ini penulis mencoba mendefinisikan
istilah sebagai berikut :
1. Efektivitas adalah ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya). (WJS
Poerwadarminta, 1984 : 266). Efektivitas dalam bahasa Jepangnya adalah
kooka, kooka to wa yoi dekibae dearu. Mata wa kikime (shoogaku kanji shinjiten, 1991 : 163) (gakushuu kokugo shinjiten : 252). Artinya
efektivitas adalah cara pelaksanaan yang baik, yang dimaksud efektivitas
dalam penelitian ini adalah efektivitas penggunaan metode index card
2. Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani
yaitu methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang
berarti melewati atau melalui dan hodos yang berarti jalan atau cara.
Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa inggris dikenal dengan term method dan way yang
mempunyai arti metode dan cara dan dalam bahasa arab, kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata thariqoh (jalan),
al-manhaj (sistem), dan al-wasilah (mediator atau perantara). Dengan demikian kata arab yang berarti dekat dengan arti metode adalah
al-thariqoh.
3. Index card match adalah menjodohkan kartu yang berisi pertanyaan dengan yang berisi jawaban.
4. Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas
lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata dalam
bahasa Jepang disebut goi, kosakata seseorang didefinisikan sebagai
himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau
semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut
untuk menyusun kalimat baru.
Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa, judul yang dimaksud
adalah penerapan suatu metode pembelajaran yang ada dalam model-model
metode pembelajaran aktif yaitu metode index card match, sehingga mampu
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa.
1.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Anggapan Dasar
“Anggapan dasar adalah asumsi atau postulat yang menjadi tumpuan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi.
keragu-raguan penyelidik.” (Winarno Surakhmad, 1982: 32). Sebagai landasan penelitian ini, penulis menggunakan anggapan dasar sebagai berikut:
1. Peranan sebuah metode dalam proses pembelajaran dapat
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan penguasaan
kosakata bahasa Jepang.
2. Kosakata merupakan aspek kebahasaan yang harus dikuasai
untuk menunjang kelancaran dalam berbahasa.
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti data yang terkumpul (Arikunto,
2002:64). Surakhmad (1985:39) mengatakan Hipotesis merupakan
perumusan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang dimaksud
dalam penelitian.
Hipotesis dari penelitian ini adalah:
Hk : Penggunaan metode index card match memberikan pengaruh
yang baik terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jepang
siswa SMA.
H0 : Penggunaan metode index card match tidak memberikan
pengaruh yang baik terhadap peningkatan penguasaan kosakata bahasa
Jepang siswa SMA.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas suatu metode dalam
meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jepang. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
(treatment) tertentu (Sugiyono, 2008:11). Bentuk desain eksperimen yang
Experimental Design. Quasi Experiment Design atau eksperimen semu yaitu penelitian yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding atau kelas
kontrol (Arikunto, 2002). Desain eksperimen yang digunakan adalah one group
pre test-post test. Desain penelitian pre-test-pos-test group design ini diukur dengan menggunakan pre-test yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan
post-test yang dilakukan setelah diberi perlakuan.
X
Keterangan :
: Pre-test
X : Perlakuan (treatment)
: Post-test
(Arikunto, 2006:85)
Berikut ini adalah desain pelaksanaan pembelajaran kosakata bahasa
Jepang menggunakan metode index card match yang dilaksanakan dalam
penelitian ini.
a. Pra belajar
Pelaksanaan pre-test, siswa terlebih dulu diberi tes untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa
Jepang sebelum diberikan perlakuan (treatment).
b. Penerapan metode index card match (treatment)
Pelaksanaan perlakuan (treatment), setelah siswa diberi pre-test,
kemudian diberikan perlakuan (treatment) agar siswa dapat
menerapkan metode belajar. Perlakuan (treatment) yang dilakukan
sebanyak empat kali dalam memberikan pengajaran mengenai
penguasaan kosakata bahasa Jepang melalui metode index card
match.
Setelah diberi perlakuan (treatment), siwa diberikan post-test dan
angket. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana
kemampuan siswa terhadap hasil belajar kosakata bahasa Jepang
melalui metode index card match.
1.7 Populasi dan Sampel Penelitian
Sumber data penelitian adalah subjek dalam penelitian ini. Sumber data
penelitian ini terdiri atas populasi dan sampel sebagai berikut :
1.7.1 Populasi
Berdasarkan pertimbangan kesesuaian materi yang akan diteliti
dengan kurikulum 2009, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X. Penulis menggunakan populasi siswa kelas X-2 di
SMA PGRI 1 Bandung.
1.7.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-2 di SMA PGRI
1 Bandung yang diperoleh dengan tekhnik random. Hal ini dilakukan agar
penelitian berlangsung seobjektif mungkin.
1.8 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1.8.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dari responden, diperlukan adanya teknik
pengumpulan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
a. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengumpulan informasi
melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun
website yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang
akan mendukung proses penelitian.
Tes adalah suatu alat yang sudah distandardisasi untuk
mengukur salah satu sifat, kecakapan, atau tingkah laku dengan cara
mengukur sasuai dengan sifat, kecakapan atau tingkah laku (Siti
Rahayu Haditono, 1987:56 dalam Klinik Edukasi). Untuk manusia,
instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau presttasi (Arikunto,
2009:266).
Tes yang diberikan biasanya digunakan untuk mengukur tingkat
kognitif siswa atau penguasaan materi pembelajaran. Hasil tes
biasanya diolah secara kuantitatif.
Dalam penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes
akhir pada kelas eksperimen. Tes yang diberikan adalah tes tertulis
sebanyak 40 soal.
c. Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran disususun untuk mengetahui
bagaimana strategi penggunaan atau alur kegiatan suatu metode
pengajaran.
1.8.2 Instrumen Penelitian
1. Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasa digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah satu satuan program
pengajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Tes digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar pembelajar.
Tes dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pre-test adalah tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap kosakata sebelum
diberikan perlakuan (treatment) dengan menggunakan
b. Post-test adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan hasil akhir siswa setelah diberi perlakuan
(treatment) dengan menggunakan metode index card match.
2. Angket
Angket dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap
metode index card match dalam meningkatkan peguasaan
kosakata.
1.8.3 Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum instrument penelitian digunakan, maka harus diuji
kelayakannya terlebih dahulu. Uji kelayakan instrument dilakukan untuk
mengetahui soal-soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Adapun instrument tes yang digunakan dalam penelitian ini diukur
kevalidannya dan realibilitasnya langsung dengan Expert Judgement yang
dinilai ahli untuk menilai kelayakan instrument yang dibuat oleh penulis.
1.9 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari laporan penelitian ini adalah Bab I ini
membahas mengenai pendahuluan yang mencakup beberapa sub bab, yaitu latar
belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
definisi operasional, anggapan dasar dan hipotesis peneliian, metodologi
penelitian dan sistematika pembahasan. Dalam Bab II akan dibahas lebih dalam
tentang tinjauan pustaka atau definisi operasional yang menyangkut teori yang
berkaitan dengan penelitian ini dan pandangan umum. Kemudian pada Bab III
menjelaskan lebih jauh tentang metode penelitian secara sistematis, populasi dan
sampel penelitian, instrument penelitian, tahap penelitian dan rancangan
eksperimen yang akan diberikan kepada objek yang diteliti. Pada Bab IV
membahas tentang laporan hasil eksperimen dan analisis data yang berupa hasil
tes dan angket. Kemudian Bab V merupakan kesimpulan mengenai gambaran
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan
dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap
perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan
kesimpulannya (Sutedi, 2009:53).
Dalam penelitian ini, penulis akan membuktikan bahwa metode index card
match merupakan metode yang efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Oleh karena itu, agar hasil penelitian dapat dibuktikan, penulis
menggunakan metode eksperimen kuasi atau Quasi Experimental Design. Quasi
Experiment Design atau eksperimen semu yaitu penelitian yang dilaksanakan tanpa adanya kelas pembanding atau kelas kontrol (Arikunto:2002). Desain
eksperimen yang digunakan adalah one group pre test-post test. Desain penelitian
one group pre test-post test ini diukur dengan menggunakan pre-test yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan post-test yang dilakukan setelah diberi
perlakuan.
Untuk melaksanakan metode ini, penelitian dilakukan terhadap satu kelas
dan dengan adanya pre-test dan post-test dapat memperlihatkan perbedaan
sebelum dan sesudah perlakuan (treatment) diberikan. Tujuan penulis
menggunakan metode penelitian ini dalam pembelajaran kosakata baha Jepang
melalui metode index card match adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan penerapan metode index card match terhadap penguasaan kosakata
bahasa Jepang. Penelitian ini melibatkan 30 orang siswa kelas X-2 SMA PGRI 1
3.2 Desain Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:108-109), terdapat beberapa bentuk desain
eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu: pre-experimental
design, true experimental design, factorial design, dan quasi experimental design. Hal ini dapat digambarkan seperti Gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1
Macam-macam Desain Eksperimen
(Sugiyono, 2011:109)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group
pre-test-post test design. Pada penelitian inisiswa sebagai subjek diberkan satu kali pengukuran tes awal (pre-test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa sebelum adanya perlakuan (treatment),
setelah diberikan perlakuan (treatment), siswa diberikan pengukuran lanjutan
Jepang siswa setelah mendapatkan perlakuan (treatment). Adapun desain
penelitiannya sebagai berikut :
X
Keterangan :
: Pre-test
X : Perlakuan (treatment)
: Post-test
(Arikunto, 2006:85)
Adapun peneliti menggunakan metode eksperimen semu karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian, dan juga penelitian ini bertujuan hanya untuk mengetahui
keefektivitasan pembelajaran menggunakan metode index card match dalam
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Penelitian ini dilakukan
terhadap satu kelas saja dan melihat perbedaan hasil tes siswa sebelum dan
sesudah melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode index card match.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Sutedi (200:179) mengemukakan
bahwa populasi penelitian memiliki pengertian yaitu manusia yang
dan yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa SMA PGRI 1
Bandung.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sutedi (2009:179) mengartikan sampel sebagai
bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data.
Jenis sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, yaitu teknik
penentuan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X-2 SMA PGRI 1 Bandung, dengan
sampel sebanyak 30 orang siswa.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengumpulan informasi
melalui beberapa sumber referensi baik berupa buku maupun
website yang ada hubungannya dengan masalah penelitian yang
akan mendukung proses penelitian.
b. Tes
Tes adalah suatu alat yang sudah distandardisasi untuk
mengukur salah satu sifat, kecakapan, atau tingkah laku dengan cara
mengukur sasuai dengan sifat, kecakapan atau tingkah laku
(Haditono, 1987:56 dalam Klinik Edukasi). Untuk manusia,
instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur
kemampuan dasar dan pencapaian atau presttasi (Arikunto,
2009:266). Tes yang diberikan biasanya digunakan untuk
pembelajaran. Hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif. Dalam
penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes akhir pada
kelas eksperimen. Tes yang diberikan adalah tes tertulis soal pilihan
ganda sebanyak 25 soal dan essay 15 soal.
c. Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran disususun untuk mengetahui
bagaimana strategi penggunaan atau alur kegiatan metode index
card match dalam pembelajaran kosakata. Penelitian dilakukan empat kali pertemuan dengan empat Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dengan alokasi waktu 1 x 45 menit. RPP
disusun secara bertahap dari penggunaan metode index card match
secara sederhana. Ini dimaksudkan agar reaksi/respon dari siswa
sebagai sumber data terhadap penggunaan metode index card match
dapat diamati dengan baik oleh peneliti.
3.4.2 Instrumen Penelitian
Menurut Sutedi (2009:155) instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang
diperlukan dalam kegiatan penelitian.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan
pengolahan data tentang variable-variabel yang diteliti, karena pada
prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik untuk mengukur nilai variable yang diteliti tersebut.
Adapun instrumen yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah :
1. Soal Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program
pengajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Sedangkan menurut
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Pada penelitian ini tes diberikan sebanyak dua kali, yaitu
pre-test dan post-pre-test. Pre-pre-test dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa terhadap kosakata sebelum diberikan perlakuan
(treatment) dengan menggunakan metode index card match.
Sedangkan post-test dilakukan untuk mengetahui kemampuan hasil
akhir siswa setelah diberi perlakuan (treatment) dengan
menggunakan metode index card match. Soal tes sebanyak soal.
Kisi-kisi tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Aspek Bentuk dan Nomor Soal Nomina Verba Adjektiva
1 Mengetahui kosakata
penggunaan kosakata
pada wacana
2. Anget
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data
penelitian yang diberikan kepada responden. Menurut Sutedi yang
dikutip dari faisal (2009:164), tekhnik angket dilakukan dengan
cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang
disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau
keterangan dari responden.
Tipe dan bentuk pertanyaan pada angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tertutup. Angket tertutup yaitu merupakan
angket yang menyediakan alternatif jawaban atas pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan, sehingga responden tidak mempunyai
kebebasan untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan di luar
alternatif jawaban yang disediakan dalam angket tersebut.
Angket ini diberikan setelah siswa mendapatkan pengajaran
kosakata menggunakan metode index card match. Angket ini
diberikan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa kelas
eksperimen mengenai metode index card match untuk
meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang. Masing-masing
angket berisikan 15 pertanyaan.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket
No. Indikator Angket Nomor Soal Jumlah Soal
1 Mengetahui minat siswa
terhadap pelajaran bahasa
Jepang
1 1
terhadap pelajaran bahasa
terhadap pengajaran guru
di kelas
6 1
7 Mengetahui kesan siswa
terhadappengajaran guru di
kelas
7 1
8 Mengetahui pendapat siswa
terhadap metode
pembelajaran baru
8 1
9 Mengetahui pendapat siswa
terhadap metode
bahasa Jepang dengan
menggunakan metode
index card match
JUMLAH 15
Pengolahan data angket dilakukan dengan melihat persentasi
jumlah jawaban dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menjumlahkan setiap jawaban angket
2. Menyusun frekuensi jawaban
3. Membuat table frekuensi
4. Menghitung persentasi setiap jawaban
3.4.3 Uji Kelayakan Instrumen
Sebelum instrumen penelitian digunakan, maka harus diuji
kelayakannya terlebih dahulu. Uji kelayakan instrumen dilakukan untuk
mengetahui soal-soal yang baik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Menurut Sutedi (2009), instrumen yang baik yaitu instrumen yang
memiliki validitas dan realibitas. Valid artinya dapat mengukur apa yang
hendak diukur dengan baik, sedang reliabel yaitu ajeg. Jika kevalidan
suatu alat ukur berkenaan dengan ketepatannya dalam mengukur apa yang
hendak diukurnya, maka realibitas memiliki keajegan atau kepercayaan
dalam artian kapanpun dan dimanapun digunakan, instrumen tersebut akan
menunjukan hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan atau
perubahan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan. Artinya, sebuah
instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang memiliki kevalidan
dan relibilitas yang baik juga.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengukur apakah
instrumen yang digunakan mempunyai validitas dan realibilitas yang baik,
yaitu dengan cara meminta judgement pada dosen atau orang yang
dianggap ahli, selain dosen pembimbing. Selain itu dapat juga dengan
perhitungan dengan menggunakan rumus statistik atau dari hasil
mengkorelasikannya dengan tes lain yang dianggap sudah memenuhi
Adapun instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini diukur
kevalidannya dan realibilitasnya langsung dengan Expert Judgement yang
dinilai ahli untuk menilai kelayakan instrumen yang dibuat oleh penulis.
Instrumen tes dalam penelitian ini tidak dikorelasikan dengan tes lainnya
karena tak ada yang setara baik dari segi materi ataupun kesamaan
kemampuan pembelajarnya. Hal ini dikarenakan materi yang diajarkan
pada penelitian ini lebih cepat diajarkan kepada sampel dibandingkan
kelas regular lainnya. Oleh karena itu, tes kelayakan instrumen penelitian
ini dilakukan penulis dengan meminta judgement langsung dari pakar
bahasa Jepang yang terpercaya.
3.5 Teknik Pengolahan Data
1. Tes
Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes, dilakukan
tahap-tahap sebagai berikut :
a) Membuat tabel persiapan untuk menilai
Tabel 3.3
Persiapan untuk Menghitung Nilai
N X Y d
∑
M
Keterangan:
N : Sampel
X : Hasil atau nilai pre-test
d : Nilai Gain (Y-X)
: Kuadrat deviasi
∑ : Jumlah dari setiap kolom
M : nilai rata-rata
b) Mencari nilai rata-rata (mean) kedua variable dengan rumus:
Mx =
dan My =
Keterangan:
Mx : Mean hasil pre-test
My : Mean hasil post-test
∑x : Jumlah seluruh nilai pre-test
∑y : Jumlah seluruh nilai post-test
N : Jumlah sampel
c) Mencari gain (d) antara pre-test dan post-test
d = post-test
–
pre-test
d) Mencari mean gain (d) antara pre-test dan post-test
Md =
Keterangan:
∑d : Jumlah gain secara keseluruhan
N : Jumlah sampel
e) Menghitung nilai kuadrat deviasi
∑
d = ∑
-
Keterangan:
∑ d : Jumlah kuadrat deviasi
∑ : Jumlah gain setelah dikuadratkan
∑d : Jumlah garis
N : Jumlah sampel
f) Mencari nilai
=
√
Keterangan:
Md : Mean gain atau selisih antara post-test dan pre-test
∑ d : Jumlah kuadrat deviasi
N : Jumlah sampel
g) Mencari nilai derajat kebebasan
db = n
–
1
Keterangan :
n : Jumlah siswa
h) Membandingkan nilai dengan nilai
Jika t-tabel ˃ t-hitung maka tidak ada perbedaan yang signifikan
antara dua data yang bersangkutan.
Jika t-tabel ≤ t-hitung, maka terdapat perbedaan yang signifikan
antar dua data.
2. Angket
Untuk menganalisis dan menafsirkan data angket, penulis
melakukan pentabulasian data dengan menggunakan perhitungan
Persentase. Data yang diperoleh dengan lagkah-langkah sebagai berikut :
a) Menjumlahkan setiap jawaban angket
b) Menghitung Persentase dan frekuensi dari setiap jawaban dengan
rumus berikut ini :
P =
x 100 %
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuesi jawaban
N : Jumlah Responden
% : Persentase frekuensi
c) Membuat table persentase frekuensi
d) Menafsirkan hasil perhitungan data angket berdasarkan tabel
Tabel 3.4
Klasifikasi Angket
Persentase Keterangan
0 % Tidak ada yang menjawab
1-25% Sebagian kecil menjawab
26-49% Hampir setengahnya menjawab
50% Setengahnya yang menjawab
51-75% Lebih dari setengahnya yang menjawab
76-99% Hampir semuanya menjawab
100% Semuanya menjawab
(Sugiyono, 2008)
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Persiapan Penelitian
a. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran
tentang kondisi subjek penelitian di lapangan. Penulis
mengidentifikasikan kosakata bahasa Jepang yang telah dipelajari
oleh siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung melalui buku teks yang
dipakai yaitu buku Sakura I.
b. Pembuatan Instrumen Penelitian
Pembuatan RPP
Pembuatan soal pre-test
Pembuatan angket c. Surat Izin Penelitian
Meminta izin penelitian dari pihak sekolah khususnya
kepada kepala sekolah SMA PGRI 1 Bandung agar penelitian
berjalan lancar dan legal.
3.6.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Memberikan pre-test
Pre-test diberikan untuk mengetahui kemampuan sampel sebelum diberikan perlakuan (treatment). Pelaksanaan pre-test
dilakukan pada tanggal 1 April 2013
b. Memberikan perlakuan (treatment)
Perlakuan (treatment) diberikan sebanyak empat kali dalam
empat pertemuan yaitu pada tanggal 2 April 2013, 9 April 2013, 16
April 2013 dan 23 April 2013.
c. Memberikan post-test
Post-test diberikan untuk mengetahui perkembangan kemampuan sampel setelah diberi perlakuan (treatment). Post-test
dilakukan pada tanggal 24 April 2013.
d. Memberikan angket
Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui pendapat
atau pernyataan atas diberikannya pembelajaran kosakata bahasa
Jepang melalui metode index card match angket dilakukan pada
tanggal 30 April 2013.
Proses pembelajaran dilakukan pada saat jam pelajaran agar sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Perlakuan (treatment) pertama dilakukan pada tanggal 2 April
2013 pukul 07.40-08.20, adapun materi pengajaran mengenai (Nan-ji desu
ka) dengan kosakata yang diberikan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.5
pukul 07.40-08.20, adapun materi pengajaran mengenai (Nihon-go no
Jugyou wa Dou Desu ka) dengan kosakata yang diberikan yaitu sebagai
Tabel 3.6
Perlakuan (treatment) ketiga dilakukan pada tanggal 16 April 2013
pukul 07.40-08.20, adapun materi pengajaran mengenai (Toshoshitsu de
Hon o Yomimasu) dengan kosakata yang diberikan yaitu sebagai berikut :
di sekolah 7. Toshoshitsu
Perlakuan (treatment) keempat dilakukan pada tanggal 23 April
2013 pukul 07.40-08.20, adapun materi pengajaran mengenai (Watashi no
Kazoku) dengan kosakata yang diberikan yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.8
Pada seluruh pertemuan ini dilaksanakan proses pembelajaran
dengan menggunakan metode index card match. Kegiatan awal pada
kegiatan pembelajaran pada umumnya. Guru memberikan apersepsi dan
Selanjutnya guru menjelaskan mengenai metode yang akan
diterapkan, yaitu metode index card match. adapun langkah-langkah
dalam pembelajaran dengan cara guru membuat kartu terpisah yaitu
kartu yang berisi pertanyaan dan kartu yang berisi kunci jawaban.
Masing-masing siswa diberikan satu kartu (siswa ada yang mendapat
pertanyaan dan ada yang mendapat kunci jawaban). Siswa yang
mendapatkan kunci jawaban mencari pasangan pertanyaan yang cocok,
sedangkan siswa yang mendapat pertanyaan tetap duduk di bangkunya
dan memikirkan kunci jawaban yang bagaimana yang sesuai dengan soal
yang dimilikinya. Setelah pasangan pertanyaan dan kunci jawaban yang
cocok bertemu, diminta kepada mereka untuk meyakinkan bahwa apa itu
benar-benar cocok. Bagi siswa yang dapat mencocokkan kartunya
sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberi poin. Setelah semua
pasangan duduk maka diminta kepada masing-masing pasangan secara
bergiliran untuk memaparkan pertanyaan yang ada pada kartu mereka
kepada pasangan yang lain.
Seluruh siswa harus siap untuk tampil karena dipilih secara acak
oleh guru. Secara tidak langsung mereka akan berusaha untuk mengingat
dengan baik materi yang telah diajarkan oleh guru. Hal ini akan
mengakibatkan siswa akan belajar dengan aktif dan efektif. Apabila
siswa yang menyelesaikan pertanyaan tidak dapat menyelesaikannya,
maka pasangan yang melempar pertanyaan bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya. Pada akhir kegiatan, guru menyimpulkan materi dan
memberikan kesempatan untuk bertanya tentang kosakata baru yang
didapat oleh murid selama penerapan metode index card match
berlangsung. Seluruh kegiatan pengambilan data bertempat di kampus
SMA PGRI 1 Bandung.
1. Mengumpulkan data hasil penelitian berupa tes dan angket
2. Analisis data statistik
3. Menguji hipotesis
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis dan pembahasan sebagaimana
telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Penerapan metode index card match dalam meningkatkan penguasaan
kosakata bahasa Jepang di SMA PGRI 1 Bandung kelas X-2, dilakukan
dengan tiga tahapan yaitu perencanaan dengan menggunakan RPP,
menyiapkan kartu dan media gambar, setelah rencana disiapkan kemudian
guru menerangkan materi yang juga diperjelas dengan media gambar.
Setelah selesai memberikan materi, guru mulai memberikan perlakuan
(treatment) kemudian menyuruh siswa memilih kartu yang ada di depan
kelas dan mencari pasangan kartu yang cocok dan selanjutnya
mempertanggungjawabkannya di depan kelas, tahap terakhir guru
merefleksi kegiatan dengan menyimpulkan materi dan memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya.
b. Berdasarkan nilai pre-test yang dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan
(treatment), nilai rata-rata kelas adalah 4,22, ini menunjukan bahwa
kemampuan awal siswa SMA PGRI 1 Bandung kelas X-2 dalam
kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang masih rendah.
Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan setelah diberikan perlakuan
(treatment), nilai rata-rata kelas adalah 8,03. Sehingga diperoleh nilai gain
(selisih nilai pre-test dan post-test) adalah 3,82.
c. Dilihat dari nilai gain (3,82) dapat disimpulkan bahwa metode index card
match efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Jepang di SMA PGRI 1 Bandung kelas X-2. Dan setelah dianalisis
dibandingkan dengan 2,76 dengan taraf signifikansi 1% untuk
sampel 30 orang. Hasil > . Dengan demikian, hipotesis kerja
(Hk) dalam penelitian ini dapat diterima. Karena terdapat perbedaan yang
signifikan antara tingkat penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa
sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan (treatment) dengan
menggunakan metode index card match. Hal ini diperkuat dengan hasil
data angket yang diberikan pada siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa
metode index card match efektif membantu siswa SMA PGRI 1 Bandung
kelas X-2 dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang.
5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagi Almamater, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan
dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam
penerapan metode index card match.
b. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan
kepustakaan yang merupakan informasi tambahan yang berguna bagi
pembaca dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak
yang mempunyai permasalahan yang sama atau ingin mengadakan
penelitian lebih lanjut.
c. Bagi pengajar, penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif metode
pengajaran dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Jepang
d. Bagi peneliti selanjutnya :
-Penelitian ini dapat diteruskan dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan
yang dihasilkan dari penelitian ini.
-Perlu diadakan penelitian ulang pada waktu mendatang, sehingga
mendapatkan hasil yang signifikan.
-Beberapa permasalan masih harus dipecahkan, seperti teknik yang
diterapkan dalam penggunaan metode ini harus bisa lebih bervariasi agar
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arsyad, A. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.
Badudu. J. 1981. Pelak-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima.
Burhan, Jazir. 1971. Problema Bahasa dan Pengadjaran Bahasa Indonesia.
Ganaco N.V
Danasasmita, Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung:
Rizki Press.
Djamaludin, Darwis. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Semarang: Pustaka Pelajar.
Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardjono, Sartinah. 1988. Prinsip-Prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra.Jakarta:
Dirjen Dikti PPLPTK Depdikbud.
Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan. Jakarta: Gaung
Persada Press.
Mulyasa, E. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: Rosda.
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Pollio. dalam Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Stategies to
Teach Any Subject. Terjemahan Muttaqien, Raisul. 2006. Active
Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.
Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: Gajah Mada University
Sudjianto dan Dahidi. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta:
Kesaint Blanc.
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sutedi, Dedi. 2009. Pengantar Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung.
Sutikno, Sobri. 2009. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum dan Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Tarigan, H.G. 1985. Pengajaran Kosa kata. Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.
Zaini, H. Munthe, B. dan Ayu Aryani, S. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif.