KELOMPOK 6
Anggota:
•
Ade Alfiyanto
(01)
•
Fachrizal PP
(13)
•
Fauzan Susetya
(15)
•
M. Farkhan
(20)
1.Jelaskan VOC disebut negara
dalam negara
Karena pemerintah Belanda memberikan Hak Octroi atau HakIstimewa kepada VOC, yang meliputi :
• Hak monopoli
• Hak untuk membuat uang
• Hak untuk mendirikan benteng
• Hak untuk melaksanakan perjanjian dengan
kerajaan di Indonesia, 5) Hak untuk membentuk tentara. Jadi, VOC bisa mengatur segala
2. Benarkah JPKUL merupakan peletak
dasar bagi penerapan kolonialisme
3. Apakah politik devide of impera,
tunjukkan bukti bahwa VOC telah
menerapkan
• Politik adu domba telah terkenal di
Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Bangsa penjajah saat itu menamakannya
sebagai devide et impera. Ini adalah sebuah strategi yang digunakan oleh pemerintah
penjajahan Belanda untuk kepentingan politik, militer dan ekonomi. Politik adu
domba digunakan untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh penjajahan
•
Secara prinsip, praktik politik adu
domba adalah memecah belah
dengan saling membenturkan
(mengadu domba) kelompok besar
yang dianggap memiliki pengaruh
dan kekuatan. Tujuannya adalah agar
kekuatan tersebut terpecah-belah
menjadi kelompok-kelompok kecil
yang tak berdaya. Dengan demikian
kelompok-kelompok kecil tersebut
Unsur-unsur yang digunakan dalam praktik politik jenis ini adalah;
• menciptakan atau mendorong perpecahan dalam
masyarakat untuk mencegah terbentuknya
sebuah aliansi yang memiliki kekuatan besar dan berpengaruh,
• memunculkan banyak tokoh baru (tokoh boneka?)
yang saling bersaing dan saling melemahkan,
• mendorong ketidak percayaan dan permusuhan
antar masyarakat
• mendorong konsumerisme yang pada akhirnya
• Di negara asalnya Belanda, politik devide et
impera sudah lama tak digunakan lagi.
Belanda saat ini saat menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM). Namun justru di
Indonesia politik itu nampaknya masih
membekas dalam dan masih saja digunakan. Apalagi setelah era reformasi yang oleh
banyak pihak dinilai salah kaprah. Legislatif seperti berlawanan dengan eksekutif, partai A saling melemahkan partai B, begitu
• Siapa saja bisa dijadikan domba aduan, dari
warga masyarakat biasa sampai warga kelas atas bisa jadi objek sasaran. Sesama
pedagang bisa dipicu perpecahan, gara-gara masalah kecil bisa berkembang menjadi
konflik yang besar. Perbedaan agama, suku dan sebagainya bisa memunculkan percikan api konflik yang bila diberi bensin segera