I. Kepemimpinan (X)
NO Atribut SS S KS TS STS
1 Saudara/i diberikan penjelasan mengenai cara mengerjakan tugas pekerjaan
2 Saudara/i mengerjakan tugas pekerjaan di kantor
3 Pemimpin mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksanakan tugas pekerjaan
4 Saudara/i selalu ikut serta dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun perencanaan program kerja
5 Saudara/i bekerjasama dengan tidak mencampuri tugas pegawai lainnya 6 Bermusyawarah menjadi hal yang sangat
penting dalam melaksanakan program organisasi
7 Pemimpin melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing-masing
8 Saudara/i diberikan wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan 9 Saudara/i mengerjakan tugas secara
bertanggung jawab
10 Saudara/i mengerjakan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien
II. Disiplin Kerja (Y)
NO Atribut SS S KS TS STS
1 Saudara/i datang sesuai ketepatan jam masuk kantor
2 Saudara/i pulang sesuai waktu yang ditentukan 3 Saudara/i menjalankan semua perintah yang
ada dikantor
4 Saudara/i mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan
5 Saudara/i selalu mengenakan seragam kantor 6 Saudara/i selalu mengutamakan kerapian
ruangan kerja
7 Saudara/i mampu menggunakan peralatan kantor dengan baik
8 Saudara/i mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian
9 Saudara/i mampu menjaga peralatan kantor dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2003 . Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Hadari, Nawawi. 2005. Kepemimpinan Yang Efektif . Gajahmada University Press. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Kartono,Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Narbuko,Cholid dan Abu Achmadi. 2004. Pendidikan Metodologi Penelitian. Bhineka Cipta. Jakarta.
Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. BPTE UGM. Yogyakarta.
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Rineka Cipta. Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Suharyadi,Purwanto. 2004. Statistika Dasar. PT. Raja Grafindo. Jakarta.
Sumber Internet :
20.00
Sumber Peraturan Perundang-undangan :
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA
Petunjuk Umum :
1. Kuesioner ini bertujuan untuk penelitian dalam rangka penulisan skripsi, yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai.
2. Kami mohon Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. 3. Bapak/Ibu diharapkan menjawab seluruh pertanyaan dengan tidak mendiskusikan
jawaban pada orang lain.
4. Identitas Bapak/Ibu akan kami rahasiakan sehingga Bapak/Ibu tidak perlu ragu dan khawatir menjawab kuesioner.
5. Berilah tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih, dengan keterangan : • SS = Sangat Setuju
• S = Setuju
• R = Ragu-ragu
• TS = Tidak Setuju
• STS = Sangat Tidak Setuju
Jawaban tidak akan mempengaruhi pandangan institusi pemerintahan terhadap Bapak/Ibu.
Nama : ____________________________________
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A . Gambaran Umum Kecamatan Muara
Kecamatan muara adalah salah satu kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di
Kabuptaen Tapanuli Utara. Secara geografis kecamatan muara terletak pada garis 02 15 LU
– 02 22 LU dan 98 49` BT – 98 - 58` BT. Sedangkan luas daerahnya 79,75 Km dengan
ketingian di atas permukaan laut 300 – 1500 meter.
B. Jumalah Penduduk
Jumlah penduduk di kecamatan muara adalah 30.098 jiwa yang tersebar di 15 desa.
Sementara jumlah penduduk menurut kepala keluarga adalah 7.257 KK. Mata pencaharian
penduduk kecamatan muara pada umumnya adalah sebagai wiraswasta, petani dan pegawai
negeri sipil.
C. Struktur Organisasi Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara
Struktur organisasi adalah suatu kerangka kegiatan yang merupakan pembagian kerja dan
membuat tata hubungan antara pekerjaan-pekerjaan yang keseluruhannya dapat menjamin
koordinasi dan kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan terlebih dahulu. Struktur organisasi di Kantor Camat Muara Kabupaten
Sumber kantor camat muara 2016
D. Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Camat MuaraKabupaten Tapanuli Utara 1. Camat
Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan.
Tugas-tugas Camat adalah sebagai berikut :
a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat
b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum
c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan
d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang
belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.
h. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugas atau yang belum
dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa dan Kelurahan.
i. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi di kecamatan.
j. Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan umum dan tugas-tugas pelimpahan
kewenangan yang telah diberikan oleh Bupati kepada Camat.
k. Membuat program kerja tahunan dengan mengacu pada program kerja pemerintahan
Kabupaten Muara.
l. Menjalankan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang ditingkat Kecamatan.
m. Membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang
dalam bidang pembangunan di tingkat Kecamatan.
n. Menetapkan prosedur pedoman teknis terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
Pemerintahan, pembangunan di Tingkat Kecamatan.
o. Menyelenggarakan dan membina keamanan dan ketertiban di wilayah kerja.
p. Melaksanakan pembinaan karir pegawai di lingkungan Kecamatan.
q. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dalam
rangka pengambilan keputusan yang menyangkut tugas-tugas umum Pemerintahan,
r. Mengevaluasi dan menilai hasil pelaksanaan tugas para bawahan dilingkungan Kecamatan.
s. Memcerikan petunjuk dan arahan kepada bawahan.
t. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan
penilaian.
2. Sekretaris Camat
Tugas-tugas Sekretaris Camat adalah :
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas seksi secara
terpadu dan tugas pelayanan administratif.
d. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.
e. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.
g. Melaksanakan pengelolaan administrasi program.
h. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.
i. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor.
j. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip, dan dokumen lainnya.
k. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan
l. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih , budaya kerja dan
budaya tertib.
m. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas
bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas.
n. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas.
o. Memelihara,merawat, menjaga, dan mengawasi inventaris kantor.
p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
q. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat
laporan pelaksanaan tugas.
r. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
s. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai
bahan pertimbangan.
t. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
3. Kepala Sub Bagian Umum
Tugas-tugas Kepala Sub Bagian umum :
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
d. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
e. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.
f. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.
g. Melakukan pelayanan serta memproses Kartu Keluarga dan Kartu Penduduk.
h. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
i. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas keamanan kantor.
j. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya.
k. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan
tugas.
l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
pertanggungjawaban pelaksaan tugas.
m. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
4. Kepala Sub Bagian Program
Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Program:
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
d. Mengumpulkan,mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam penyusunan
program kerja.
e. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan
dalam penyusunan program kerja.
f. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan.
g. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
h. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan
tugas.
i. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
5. Kepala Sub Bagian Keuangan
Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Keuangan:
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi keuangan.
e. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran.
f. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan.
g. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan.
h. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
i. Menyusun laporan sesuai hasil yang yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
6. Kepala Seksi Pemerintahan
Tugas-tugas Kepala Seksi Pemerintahan:
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan
tugas.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemerintahan.
e. Membuat program kerja di bidang Pemerintahan.dan Kemasyarakatan.
f. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa dan
g. Melakukan monitoring dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa
h. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang timbul antara
Pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD).
i. Memproses usulan tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota Badan Perwakilan
Desa (BPD) dan pelantikan anggota BPD.
j. Melakukan pembinaan terhadap tugas-tugas anggota Badan Perwakilan Desa (BPD).
k. Memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.
l. Melaksanakan koordinasi tugas-tugas kepada Sekretaris Camat.
m. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang timbul antara
Pemerintahan Desa.
n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
p. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
q. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Tugas-tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban :
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat
laporan pelaksanaan tugas.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
e. Membuat program kerja di bidang Trantib..
f. Melakukan pembinaan terhadap perlindungan masyarakat.
g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya ketentraman
dan ketertiban masyarakat.
h. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemilihan Anggota
Badan Perwakilan desa (BPD).
i. Melakukan pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan tanah.
j. Membantu Camat dalam pengawasan dan pemantauan terhadap pengurusan maupun
pelaksanaan setiap izin yang dikeluarkan, agar sesuai dengan Peraturan Daerah atau
ketentuan yang berlaku.
k. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pengembangan potensi dan kualitas Sumber
Daya Alam.
l. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan
m. Memproses rekomendasi terhadap penertiban izin sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
o. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
q. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
r. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
8. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Tugas-tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat :
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat
laporan pelaksanaan tugas.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemberdayaan Masyarakat.
e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.
f. Melakukan pembinaan usaha gotong royong masyarakat dan melakukan penyuluhan dalam
rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pembangunan.
g. Melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengembangan asset Desa dan
Kelurahan.
i. Meneliti usulan anggaran yang diajukan oleh Desa dan Kelurahan.
j. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan.
k. Memeriksa hasil kerja bawahan.
l. Menyiapkan bahan laporan dibidang pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan sebagai
pertanggungjawaban kepada atasan.
m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
n. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
9. Kepala Seksi Kebersihan
Tugas-tugas Kepala Seksi Kebersihan :
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan lancar dan tertib.
c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat
laporan pelaksanaan tugas.
d. Melaksanakan penyusunan rencana dan program dalam bidang kebersihan, kawasan Kota
dan Pedesaan serta Pasar.
e. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kebersihan
g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya kebersihan
dilingkungan masyarakat.
h. Mengangkut sampah dari tong penampungan sementara ke Truk Pengangkut Sampah
dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).
i. Mengutip retribusi kebersihan sampah.
j. Merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi bidang kebersihan dilingkungan
masyarakat Desa dan Kelurahan.
k. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan Pemukiman.
l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.
m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang
perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.
n. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
o. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan
10. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial.
Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial :
a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.
b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas
c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat
laporan pelaksanaan tugas.
d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial.
e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.
f. Melakukan pembinaan terhadap kehidupan kerukunan beragama dan antar umat beragama.
g. Membina kegiatan Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.
h. Melakukan kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan dan hari Besar Nasional.
i. Melakukan pembinaan generasi muda dan kewanitaan.
j. Melakukan pengawasan dan monitoring bantuan sosial.
k. Melakukan koordinasi dan pengendalian serta membantu pelaksanaan penanggulangan
masalah bencana alam, wabah penyakit menular serta rawan pangan.
l. Melakukan pembinaan terhadap organisasi sosial, organisasi keagamaan.
m. Melaksanakan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga.
n. Meneliti dan melegalisasi surat keterangan ahli waris yang diterbitkan Kepala Desa dan
Lurah.
o. Memproses surat-surat keterangan miskin dan tidak mampu.
p. Membantu pembinaan PKK.
q. Menyiapkan bahan laporan di bidang kesejahteraan social sebagai pertanggungjawaban
r. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu
diambil dengan ketentuan yang berlaku.
s. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah
dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.
t. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan
penilaian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data pada bab ini merupakan hasil dari kuesioner yang telah disebarkan
kepada pegawai Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang berjumlah 30 orang.
Pada bab ini, penulis menyajikan data-data yang di peroleh selama penelitian pada Kantor
Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Penyajian data meliputi identitas data responden,
jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada
kuisioner yang diuraikan dalam tabel dan di interpretasikan.
A. Deskripsi Data Identitas Responden
Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang
diperoleh selama penelitian.
1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Dari data tentang jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa laki-laki dan perempuan
memiliki jumlah pegawai yang sama banyaknya di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli
Utara.
Setelah melakukan distribusi kuesioner kepada responden jenis kelamin responden pada
penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 15 50,00
2 Perempuan 15 50,00
Total 30 100
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 30
orang, dimana 15 orang (50%) adalah laki-laki dan 15 orang (50%) adalah perempuan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli
Utara, sama banyaknya antara berjenis kelamin laki-laki dengan yang berjenis kelamin
perempuan.
2. Identitas Responden Menurut Usia
Usia pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara, pada umumnya
masih berada pada usia produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :
Tabel 3
Identitas Responden Menurut Usia
No Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 17 – 34 4 13,33
2 35 – 40 10 33,33
3 >41 16 53,33
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 responden, ada 4 orang (13,33%) berasal dari kelompok
usia 17-34 tahun, kemudian disusul dari kelompok usia 35-40 tahun sebanyak 10 orang
(33,33%). Sementara responden yang berasal dari kelompok usia 41 tahun ke atas ada 16
orang (53,33%).
3. Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir dari responden yang bekerja di Kantor Camat Muara Kabupaten
Tapanuli Utara yang paling banyak adalah tamatan SMA, disusul dari tamatan Sarjana dan
Tabel 4
Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 SD -
2 SLTP / SMP -
3 SLTA / SMA / SMU 13 43,33
4 DIPLOMA I -
5 DIPLOMA III 7 23,33
6 SARJANA 10 33,33
7 PASCA SARJANA -
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Muara
Kabupaten Tapanuli Utara yang lebih banyak dari tamatan SLTA/SMU 13 orang (43,33%).
Sementara pegawai dengan latar belakang pendidikan DIII/Diploma tiga sebanyak 7 orang
(23,33%), Sarjana sebanyak 10 orang atau (33,33%) dan Pasca Sarjana atau Program
Diploma I dan SD sama sekali tidak ada.
4. Identitas Responden Menurut Golongan
Pegawai Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak bergolongan
Tabel 5
Disitribusi Responden Menurut Golongan
No Golongan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 I 4 13,33
2 II 9 30,00
3 III 12 40,00
4 IV 2 6,67
5 Honorer 3 10,00
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dilihat dari tabel 5 di atas golongan mayoritas berasal dari golongan II sebanyak 9 orang
(30%), lalu disusul golongan III sebanyak 12 orang (40%), kemudian golongan IV sebanyak
2 orang (6,67%) diantaranya golongan I sebanyak 4 orang (13,33%), dan pegawai honor
sebanyak 3 orang (10%).
B. Deskripsi Data Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu
Kepemimpinan (X) dan variabel terikat Disiplin Kerja (Y). Variabel X terdiri dari 10 item
pertanyaan dan begitu juga variabel Y terdiri dari 10 item pertanyaan pula. Untuk lebih
jelasnya akan dideskripsikan sebagai berikut :
1. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Sebagai Variabel Bebas (X)
Untuk mengukur variabel kepemimpinan, digunakan 10 pertanyaan yang diperoleh dari
indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada setiap pertanyaan diberikan alternatif
jawaban tersebut. Berdasarkan jawaban dari responden dari kuesioner yang disebarkan yang
berisi pertanyaan variabel X (Kepemimpinan), maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6
jawaban responden mengenai penjelasan cara mengerjakan tugas pekerjaan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 11 36,70
Setuju 12 40,00
Kurang Setuju 6 20,00
Tidak Setuju 1 3,30
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengenai
penjelasan cra mengerjakan tugas pekerjaan diberikan oleh Camat ada sebanyak 11 orang
(36,7%), dan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju
ada sebanyak 6 orang (20%), yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 1 orang (33,3%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan pejelasan yang cukup jelas kepada para
pegawainya. Pemberian pengarahan yang jelas kepada pegawai dalam menyelesaikan tugas
pekerjaan dapat menghindari terjadinya kesalahan dari pekerjaan yang diberikan oleh
Tabel 7
jawaban responden mengenai mengerjakan tugas pekerjaan di kantor
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 12 40,00
Setuju 16 53,30
Kurang Setuju 2 6,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2010
Dari tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakatakan sangat setuju
mengenai mengerjakan tugas pekerjaan di kantor yang diberikan Camat sebanyak 12 orang
(40%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 16 orang (53,3%). Kemudian yang
menyatakan kurang setuju tidak ada 2 orang (6,7%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam memberikan pekerjaan kepada pegawainya lebih
sering di kantor walaupun ada pegawainya yang pernah mengerjakan tugas kantor di luar jam
kantor
Tabel 8
jawaban responden mengenai camat mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksankan tugas pekerjaan
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 10 33,30
Setuju 15 50,00
Kurang Setuju 5 16,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju camat
orang (33,3%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 15 orang atau (50%), yang
menyatakan kurang setuju ada sebanyak 5 orang (16,7%).
Dapat disimpulkan bahwa camat cukup mampu menggerakkan pegawainya dalam
penyelesaian pekerjaan. Masukan atau saran kepada pegawai dapat memudahkan pegawai
dalam melaksanakan pekerjaan yang mereka terima. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang
pegawai.
Tabel 9
jawaban responden mengenai keikut sertaan dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun program kerja
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 14 46,70
Setuju 14 46,70
Kurang Setuju 2 6,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai
ikut serta dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun perencanaan
program kerja ada sebanyak 14 orang (46,7%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 14
orang (46,7%), yang menyatakan kurang setuju ada 2 orang (6,7%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi sering
melibatkan pegawai dalam membuat keputusan. Hal ini akan membantu camat dalam
Tabel 10
jawaban responden mengenai bekerjasama dengan tidak mencampuri tugas pegawai lainnya
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 11 36,70
Dari tabel 10 di atas, dapat dilihat bahwa responden menyatakan sangat setuju pegawai
bekerjasama dengan tidak ikut mencamouri tugas pegawai lainnya sebanyak 11 orang
(36,7%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan
kurang setuju sebanyak 6 orang (20%), dan yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%).
Dapat disimpulkan bahwa kerjasama antara pimpinan dan cukup baik. Hal ini dapat
menunjang kinerja seorang pegawai dan untuk menghindari konflik, apabila komunikasi
sudah terjalin dengan baik.
Tabel 11
jawaban responden mengenai bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting dalam melaksanakan program organisasi
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 9 30,00
Setuju 14 46,70
Kurang Setuju 6 20,00
Tidak setuju 1 3,30
Total 30 100
Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting dalam melaksanakan program organisasi
ada sebanyak 9 orang (30%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%), yang
menyatakan kurang setuju ada sebanyak 6 orang (20%), dan yang menyatakan tidak setuju
ada sebanyak 1 orang (3,3%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat sudah menciptakan musyawarah yang cukup baik antara
atasan dengan bawahan. Dengan musyawarah yang baik antara pimpinan dan bawahan akan
menciptakan suasana kerja yang nyaman dan hal ini mendorong pegawai bekerja dengan baik
pula.
Tabel 12
jawaban responden mengenai camat melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing-masing
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 10 33,30
Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju camat
sering melibatkan pegawai dalam membuat keputusan sebanyak 10 orang (33,3%), yang
menyatakan setuju ada 16 orang (56,3%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada
sebanyak 3 orang (10%), menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam melaksanaan program organisasi cukup baik
melibatkan bawahanya. Hal ini akan membantu camat dalam mengatasi setiap masalah
Tabel 13
jawaban responden mengenai wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 12 40,00
Setuju 12 40,00
Kurang Setuju 5 16,70
Tidak Setuju 1 3,30
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju Camat
memberikan wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan sebanyak 12 orang
(40%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 5 orang (16,7%) dan yang menyatakan tidak setuju ada
sebanyak 1 orang (3,3%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan wewenang kepada pegawainya dalam
mengambil keputusan sehingga dapat menumbuhkan tanggungjawab bersama untuk
menghasilkan keputusan yang terbaik.
Tabel 14
jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara bertanggung jawab Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 14 46,70
Setuju 12 40,00
Kurang Setuju 4 13,30
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
mengerjakan tugas secara tanggungjawab kepada pegawainya sebanyak 14 orang (46,7%),
yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada sebanyak 4 orang (13,3%).
Dapat disimpulkan bahwa tanggungjawab yang diberikan kepada pegawai terlihat kurang.
Hal ini berdampak terhadap kinerja pegawai yang lamban dan tidak tepat waktu
menyelesaikan pekerjaannya.
Tabel 15
jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara efektif dan efisien Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 11 36,70
Setuju 14 46,70
Kurang Setuju 5 16,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang
menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada sebanyak 5 orang (16,7%).
Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam memberikan pekerjaan kepada pegawainya sering
memberikan uraian yang cukup jelas sehingga dapat menghindari kesalahan atau kekeliruan
2. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Disiplin Kerja Pegawai Sebagai Variabel Terikat (Y)
Tabel 16
jawaban responden mengenai datang sesuai ketepatan waktu Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat setuju 11 36,70
Setuju 9 30,00
Kurang Setuju 7 23,30
Tidak Setuju 3 10,00
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat seuju datang
sesuai ketepatan jam masuk kantor atau berada di tempat kerja saat jam kerja ada sebanyak
11 orang (36,7%), dan yang menyatakan setuju ada 9 orang (30%) dan kurang setuju ada 7
orang (23,3%) koresponden yang memilih dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3
orang (10%).
Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pegawai sering berada di tempat kerja saat jam
Tabel 17
jawaban responden mengenai pulang sesuai waktu yang ditentukan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat setuju 10 33,30
Setuju 13 43,30
Kurang setuju 5 16,70
Tidak Setuju 2 6,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 17 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pulang
sesuai waktu yang ditentukan ada sebanyak 10 orang (38,33%), dan yang menyatakan setuju
ada 13 orang (43,3%) kurang setuju ada 5 orang (16,7%) koresponden yang memilih dan
yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).
Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pegawai pulang tepat pada waktunya sehingga
disiplin pegawai dapat terselenggara dengan baik
Tabel 18
jawaban responden mengenai menjalankan semua perintah yang ada dikantor Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 10 33,30
Setuju 10 33,30
Kurang Setuju 7 23,30
Tidak Setuju 3 10,00
Total 30 100
Dari tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju untuk
menjalankan semua perintah yang ada dikantor sebanyak 10 orang (33,3%), dan yang
menyatakan setuju ada sebanyak 10 orang (33,3%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada sebanyak 7 orang (23,3%) dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang
(10%).
Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup mampu menjalankan semua perintah yang ada
dikantor dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
Tabel 19
jawaban responden mengenai mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 5 16,70
Setuju 11 36,70
Kurang Setuju 8 26,70
Tidak Setuju 6 20,00
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mampu
mengerjakan tugasyang diberikan oleh Camat ada sebanyak 5 orang (16,7%), dan yang
menyatakan setuju ada sebanyak 11 orang (36,7%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada sebanyak 8 orang (26,7% dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 6 orang
(20%).
Dapat disimpulkan bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya sehingga memudahkan pegawai dalam melaksanakan dan memahami
Tabel 20
jawaban responden mengenai selalu mengenakan seragam kantor Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat setuju 3 10,00
Setuju 14 46,70
Kurang Setuju 6 20,00
Tidak Setuju 7 23,30
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 20 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
mengenakan seragam kantor ada sebanyak 3 orang (10%) yang menyatakan setuju ada
sebanyak 14 orang (46,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 6 orang (20%)
koresponden yang memilih dan yang menyatakan tidak setuju 7 orang (23,3%).
Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup disiplin mengenakan seragam kantor sesuai hari
yang ditentukan. Hal ini tentu berdampak baik terhadap kepedulian pegawai mematuhi
peraturan yang ada.
Tabel 21
jawaban responden mengenai selalu mengutamakan kerapian ruang kerja Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 7 23,30
Dari tabel 21 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju
mengutamakan kerapian ruangan kerja kantor ada sebanyak 7 orang (23,3%) yang
menyatakan setuju ada sebanyak 11 orang (36,7%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada 8 orang (26,7%) koresponden yang memilih, selanjutnya yang menyatakan tidak
setuju ada sebanyak 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebanyak 1
orang (3,3%).
Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup baik menjaga kerapian ruangan kerjanya. Hal ini
tentu berdampak baik terhadap kebersihan lingkungan tempat kerja pegawai.
Tabel 22
jawaban responden mengenai mampu menggunakan peralatan kantor dengan baik Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 7 23,30
Setuju 8 26,70
Kurang Setuju 10 33,30
Tidak Setuju 3 10,00
Sangat Tidak Setuju 2 6,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mampu
menggunakan peralatan kantor ada sebanyak 7 orang (23,3%) yang menyatakan setuju ada
sebanyak 8 orang (26,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 10 orang (33,3%)
koresponden yang memilih, untuk tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%) dan yang
Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup baik menggunkan peralatan kantor dengan
mengembalikan peralatan yang diambil ke tempatnya. Hal ini tentu berdampak baik terhadap
kelengkapan alat-alat kantor untuk dipergunakan selanjutnya.
Tabel 23
jawaban responden mengenai mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 3 10,00
Setuju 16 53,30
Kurang Setuju 7 23,30
Tidak Setuju 2 6,70
Sangat Tidak Setuju 2 6,70
Total 30 100
Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 23 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai
mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian sebanyak 3 orang (10%), dan yang menyatakan
setuju ada sebanyak 16 orang (53,3%), kurang setuju mengetahui ada 7 orang (23,3%)
responden, menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%) dan yang menyatakan
sangat tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).
Dapat disimpulkan bahwa beberapa pegawai sudah mengerjakan tugasnya dengan cukup
teliti dalam bekerja. Walaupun ada beberapa yang kurang setuju mengerjakan tugas dengan
teliti di kantor camat sebagian dikarenakan kurang nyaman atau konsentrasinya pegawai
Tabel 24
jawaban responden mengenai mampu menjaga peralatan kantor dengan baik
tegori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 9 30,00
Setuju 12 40,00
Kurang Setuju 4 13,30
Tidak Setuju 2 6,70
Total 30 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2016
Dari tabel 24 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai
mampu menjaga peralatan kantor sebanyak 9 orang (30%), dan yang menyatakan setuju ada
sebanyak 12 orang (40%) dan kurang setuju mengetahui ada 4 orang (13,3%) responden.
Yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).
Dapat disimpulkan bahwa beberapa pegawai mampu menjaga peralatan kantor dengan baik.
Dan beberapa lainnya tidak mampu menjaga peralatan kantor dengan baik dikarenakan
beberapa faktor. Hal ini tentunya berdampak pada kelancaran pekerjaan di kantor camat.
Tabel 25
jawaban responden mengenai mengerjakan tugas tepat waktu Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sangat Setuju 10 33,30
Setuju 10 33,30
Kurang Setuju 7 23,30
Tidak Setuju 3 10,00
Total 30 100
Dari tabel 25 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai
mampu mengerjakan pekerjaan tepat waktu ada sebanyak 10 orang (33,3%), dan yang
menyatakan setuju ada sebanyak 10 orang (33,3%). Kemudian yang menyatakan kurang
setuju ada 7 orang (23,3%) dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%).
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan masing-masing pegawai dalam menghasilkan
pekerjaan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjang kinerja yang baik dari
BAB V ANALISA DATA
A. Rekapitulasi Data
Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan interpretasi data untuk masing-masing
variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari penilaian kepemimpinan
(Variabel X) dan disiplin kerja (Variabel Y). Mentransformasikan data skala ordinal menjadi
data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametik
yang mana data setidak-tidaknya berskala inteval.
1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Penilaian Kepemimpinan (Variabel X)
Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi adalah 39,683 dan nilai/skor terendah adalah 12,823. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan
rumus sebagai berikut :
I = Skor Tertinggi−Skor Terendah Jumlah Interval
I = 39,683−12,823
5
I = 26,860
5
= 5,372
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Untuk kategori tinggi : 28,942 – 35,314
Untuk kategori sedang : 23,569 – 28,941
Untuk kategori rendah : 18,196 – 23,568
Untuk kategori sangat rendah : 12,823 – 18,195
Untuk mengetahui pengaruh penilaian kepemimpinan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel
berikut ini :
Tabel 26
Distribsi data Karyawan menurut total variabel (X) Kepemimpinan (N=30)
Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)
34,315 – 39,687 Sangat Tinggi 9 30
28,942 – 34,314 Tinggi 10 33,3
23,569 – 28,941 Sedang 5 16,7
18,196 – 23,568 Rendah 3 10
12,823 – 18,195 Sangat Rendah 3 10
Jumlah 30 100
Sumber Kuesioner Pegawai 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penilaian kepemimpinan di Kantor Camat
Muara Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 10
sebanyak 5 responden (16,7%), responden rendah ada sebanyak 3 responden (10%), dan
responden untuk sangat rendah ada sebanyak 3 responden (10%).
2. Disiplin Kerja (Variabel Y)
Setelah data penelitian maka diperoleh nilai/skor tertinggi adalah 39,881 dan nilai/skor terendah adalah 14,258. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus sebagai
berikut :
I = Skor Tertinggi −Skor Terendah
Jumlah Interval
I = 39,881−14,258
5
I =
25,623 5= 5,124
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Untuk kategori sangat tinggi : 34,761 – 39,886
Untuk kategori tinggi : 29,635 – 34,760
Untuk kategori sedang : 24,509 – 29,634
Untuk kategori rendah : 19,383 – 24,508
Tabel 27
Distribusi data pegawai menurut total variabel (Y) Disiplin Kerja (N=30)
Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)
34,761 – 39,886 Sangat Tinggi 6 20
29,635 – 34,760 Tinggi 8 26,7
24,509 – 29,634 Sedang 4 13,3
19,383 – 24,508 Rendah 7 23,3
14,258 – 19,382 Sangat Rendah 5 16,7
Jumlah 30 100
Sumber Kuesioner Pegawai 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penilaian disiplin kerja di Kantor Camat
Muara Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 8
responden (26,7%), kategori sangat tinggi sebanyak 6 responden (20%), kategori sedang
sebanyak 4 responden (13,3%), responden rendah ada sebanyak 7 responden (23,3%), dan
responden untuk sangat rendah ada sebanyak 5 responden (16,7%).
3. Koefisien Korelasi Product Moment
Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara penilaian
kepemimpinan (variabel x) terhadap disiplin kerja (variabel y), maka dapat dilihat dengan
menggunakan rumus Korelasi Product Moment.
N = 30
∑y = 838,874
∑x² = 27934,6569
∑y² = 25114,0371
∑xy = 25435,802
�
��=
�[(�.∑ �2)�−.∑ �� −(∑�)2(){(∑ ��)(.∑ �∑ �2))−(∑ �)2)]�
��=
�[(30 × 27934 ,6569)30 × 25435 ,802− (888,832)−(888,832)(838,874)2][(30 ×25114 ,0371)− (838,874)2]�
��=
�[(838039 ,707)− (790022 ,324)][(753421 ,113)763074 ,66−745618 ,055 − (703709 ,588)]�
��=
�[48017 ,383][49711,525]17456 ,605�
��=
�[(2387017335 )]37456 ,005�
��=
48851 ,11140663137456 ,005�
��= 0,766
Hasil perhitungan korelasi yang di dapat sebesar 0,766 bernilai positif, berarti ada
hubungan antara penilaian kepemimpinan terhadap disipli kerja pegawai pada Kantor Camat
Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Maka hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu
disesuaikan dengan tabel. Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai rhitung adalah
adalah 0,361. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat
diterima karena rxy adalah lebih besar dari nilai rtabel n=30 yaitu 0,766 > 0,361. Untuk
mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai
berikut :
Tabel 28
Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Tinggi
Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi product moment,
maka diperoleh hasil 0,766. Jadi dapat disimpulkan dengan adanya penilaian kepemimpinan
memberi pengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara
Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan,
maka akan di ikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan
mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi , maka dapat dilihat
bahwa r = 0,766 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 . Jadi, tingkat pengaruh
antara penelitian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Cama Muara
Kabupaten Tapanuli Utara berada pada tingkat hubungan yang tinggi. .
Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Uji –t dan dk
=n-2 α = 0,05 (uji dua pihak) adalah sebagai berikut :
� =�√� −2
√1− �2
� = 0,357√30−2 �(1−0,357)²
� =0,357 × 5292 √1−0,127
� = 2,244 √0,873
� =2,2440,934
= 2,403
Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga thitung adalah 2,403
selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika dilihat pada tabel t untuk kesalahan 5% uji
dua pihak dan dk = 30-2 = 28, maka diperoleh ttabel adalah 2,048. Berdasarkan perhitungan
thitung bernilai 2,403 dan ttabel bernilai 2,048, maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima jika –
tα <thitung > +tα 2,048 < 2,403 dan 2,403 > 2,048 dan Ho ditolak. Dari penjelasan tersebut
ada pengaruh signifikan antara penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada
Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.
5 Koefisien Determinan
Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh
variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel terikat), yang dapat dilakukan
D = (���)² × 100%
D = (0,766)² × 100%
D = 58,79%
6. Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa
hubungan kasual/ sebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier sederhana juga
digunakan unutk melihat bagaimana variabel independen (X) mempengaruhi vaiabel
dependen (Y). Untuk mengujii regresi linier sederhana antara variabel X dengan variabel
Y, maka dignakan rumus sebagai berikut :
� =(∑ ��)(∑ ��
2)−(∑ ��)(∑ ����) �.∑ �2� −(∑ ��)2
= (838 ,874)(27934,6569)− (888,832)(25435 ,802)
30 ×27934 ,6569−(888,832)
= 23433667 ,4−22608154 ,8
838039 ,707−790022 ,324
= 85513
48017 ,383
= 17,210
�
=
� ∑ ���� −(∑ ��)(∑ ��)� ∑ �2�−(∑ ��)2
=
30 ×25435,802−( 888,832)(838,874)= 763074 ,66−745618,055
838039,707−790022,324
= 17456,605
48017,383
= 0,364
Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai penilaian kepemimpinan
dan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara adalah Y =
17,201 + 0,364 X. Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai
konstanta (a) sebesar 17,201 dan nilai b 0,364 yang artinya jika variabel independen yaitu
penilaian kepemimpinan tetap (X=0) maka perubahan disiplin kerja sebesar 17,201 atau
17%. Koefisien regresi bernilai 0,364 mengakibatkan penilaian kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap disiplin kerja.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat positif
antara kepemimpinan dengan disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara
Kabupaten Tapanuli Utara. Jika disiplin kerja meningkat sebanyak 100% maka
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh penilaian kepemimpinan
terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Camat Muara Kabupten Tapanuli Utara, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil rekapitulasi dari data penelitian menunjukkan bahwa penilaian kepemimpinan
terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupten Tapanuli Utara dapat
dikatakan baik . Hal ini dapat ditunjukkan bahwa penilaiaan kepemimpinan (variabel x)
berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah 10
responden (33,3 %) dari total responden sebanyak 30 orang (100%). Sedangkan untuk
disiplin kerja berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah 8
orang (26,7%) dari total responden sebanyak 30 orang (100%).
2. Hasil perhitungan korelasi Product Moment yang di dapat sebesar 0,766 berniali
positif, berarti ada hubungan antara penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai
pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dengan tingkat hubungan sedang
dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi, maka dapat
dilihay bahwa r = 0,766 berada pada interval koefisien anatara 0,60 – 0,799 .
3. Berdasarkan perhitungan thitung bernilai 2,403 dan ttabel bernilai 2,048, maka dapat
dinyatakan bahwa Ha diterima jika –tα <thitung> +tα (-2,048 < 2,403 dan 2,403 > 2,048 ) dan
Ho ditolak. Dari penjelasan tersebut ada pengaruh signifikan antara penilaian kepemimpinan
4. Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 58,79%. Ini berarti
pencapaian disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara
dipengaruhi oleh adanya penilaian kepemimpinan sebesar 58,79%. Sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yakni sebesar
41,21%
5. Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai penilaian kepemimpinan dan
disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara adalah Y =
17,201 + 0,364 X.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1 Dari segi penilaian kepemimpinan
Kepemimpinan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dapat dikatakan baik.
Namun hal tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, yakni dalam bermusyawarah
harus ditingkatkan, penilaian kepemimpinan tidak dilakukan atas dasar hubungan
kekerabatan tetapi harus objektif dan sesuai dengan kenyataan agar dengan adanya
kepemimpinan tersebut pegawai dapat memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing
sehingga akan dapat meningkatkan kemampuan pemimpin.
2. Dari segi Disiplin Kerja
Disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara sudah baik.
Yang perlu ditingkatkan adalalah menjalankan semua perintah yang ada dikantor seperti
pekerjaan di kantor pegawai akan lebih produktif. Selain itu pemberian tugas disesuaikan
dengan kemampuan pegawai agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik dalam
membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh. Adapun metode korelasional adalah
metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode
korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab
akibat dengan variabel yang lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara Jln.
R.M. Aritonang no 1A Muara.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi yang akan
diteliti. Menurut Sugiyono (2006:96), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kemudian populasi atau
universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan diteliti (Singarimbun, 1995:152)
Maka,yang menjadi Populasi dalam Penelitian ini adalah Pegawai Kantor Camat
2. Sampel
Menurut Singarimbun (1995:152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi.
Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga
kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2003:5), apabila
populasi kurang dari 100 orang maka diambil dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah
populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25%
atau lebih.
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur
pengambilan sampel adalah seluruh pegawai di Kantor Camat Muara.
A. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klarifikasi jenis
dan sumbernya, yaitu :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk
mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan
data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan memperoleh
informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan secara serentak (Narbuko
dan Achmadi, 2004 : 76). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban
b. Observasi adalah teknik mengumpulkan data atau keterangan dengan menggunakan
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan dokumen atau arsip
yang ada, yang terdiri dari
a. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku
dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.
b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian
dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c. Browsing, yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui media internet.
B. Teknik Pengukuran Skor
Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran
skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden yang kemudian
ditransformasikan lagi menjadi skala interval.
Di dalam skala interval ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap alternatif
tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut :
1. Untuk jawaban alternatif “a”diberi skor 5
2. Untuk jawaban alternatif ”b”diberi skor 4
3. Untuk jawaban alternatif “c”diberi skor 3
4. Untuk jawaban alternatif “d”diberi skor 2
5. Untuk jawaban alternatif “e”diberi skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel
Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya
dengan perhitungan, sebagai berikut :
������������� − �����������ℎ
�����������������
Maka diperoleh:
5−1 5 = 0,8
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing
variabel, yaitu :
Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80
Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61
Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42
Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23
Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.24 – 5.00
C. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa
data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan
variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistik yang
digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya
hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212).
�
��=
� �.∑ �� −(∑ �)(∑ �)[(�.∑ �2)−(∑ �)2){(�.∑ �2)−(∑ �)2)]
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y
N = Jumlah Sampel
∑x = Jumlah skor x
∑y = Jumlah skor y
∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat
dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua
variabel yaitu :
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan
nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.
b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana
kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana
variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel
berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka
Tabel 1.
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Antara 0,20 – 0,399 Rendah
Antara 0,40 – 0,599 Sedang
Antara 0,60 – 0,799 Tinggi
Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk
mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan
batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<
rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel
(rhitung> rtabel) maka Ha diterima.
Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang
signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif
dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap
butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut
frekuensi
b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi,
c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh,
e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:
δ(Z)- 1
√2� � �–
�2
2�,−∞< �+∞
f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori
����� =(�������������������)−(�������������������) (�������������������)− (��������������)
g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan
����� =����������+ |���������� min| + 1
Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya.
Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk
memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala
interval.
2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen
atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah Ho : ρ
= 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua
berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus
(Suharyadi, 2004 : 466) :
�= �√� −2