• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIM-C (Sistem Informasi dan Manajemen Cattle) dalam rangka seleksi untuk meningkatkan kualitas ternak di indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIM-C (Sistem Informasi dan Manajemen Cattle) dalam rangka seleksi untuk meningkatkan kualitas ternak di indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SIM-C ( SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN CATTLE) DALAM RANGKA SELEKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TERNAK DI

INDONESIA

BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

Disusun oleh:

Alwiyah D14110049 ( 2011 ) Ai Anis Nurlatifah D14110098 ( 2011 ) Aulia Rahmad Hasyim D14110031 ( 2011 ) Salva Fatma D14110085 ( 2011 ) Wahyu Putra G64100061 ( 2010 )

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN KEMAJUAN PKM KARSA CIPTA 1. Judul Kegiatan : SIM-C (Sistem Informasi dan

Manajemen Cattle) dalam Rangka Seleksi untuk Meningkatkan Kualitas Ternak di Indonesia

2. Bidang Kegiatan : PKM-KC

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Alwiyah

b. NIM : D14110049

c. Jurusan : Teknologi Produksi Ternak

d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Wisma Novia 1C Badoneng,

Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor Barat

f. Alamat email : nawal_alwiyah@yahoo.co.id

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : M. Baihaqi, S.Pt., M.Sc.

b. NIDN : 0029018002

c. Alamat Rumah dan No. Tel. : Jl. Matoa No. 3Taman Darmaga Permai, RT 05 RW 03, Cihideung Ilir Ciampea Bogor 081310980117 6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp. 10.500.000 NIP. 19610824 198603 1 001

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Alwiyah)

(3)

ii DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN PENGESAHAN KEMAJUAN PKM KARSA CIPTA ... i

DAFTAR PUSTAKA ... ii

Ringkasan ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

BAB 1. PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar Belakang Masalah ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Program ... 3

1.4 Luaran yang Diharapkan ... 3

1.5 Kegunaan Program ... 4

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Sistem Peternakan di Indonesia ... 4

2.2 Sistem Recording Pada Ternak ... 4

2.3 RFID (Radio Frequency Identification) ... 5

2.4 Seleksi ... 5

BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 5

3.1 Lokasi dan Waktu ... 5

3.1.1 Tahap Persiapan ... 5

3.1.2 Tahap Pembuatan Prototype ... 6

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 7

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 8

(4)

1 Ringkasan

(5)

2 KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya sehingga penulisan program kreativitas mahasiswa Karsa Cipta tentang “Sistem Informasi dan Manajemen Cattle (SIM-C) dalam Rangka Seleksi untuk Meningkatkan Kualitas Ternak di Indonesia ” ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun menyadari bahwa penulisan progarm kreativitas ini ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun bantuan lainnya. Penyusun menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak M. Baihaqi, S.Pt M.Sc selaku dosen pembimbing yang selalu bersedia memberikan bimbingan dan arahan demi terselesaikan program kreativitas mahasiswa ini.

2. Bapak Prof. Muladno, MSA selaku Ketua Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan yang memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan program kreativitas mahasiswa ini.

3. Bapak Bramada Winiar Putra S.Pt M.Si selaku dosen di divisi rumiansia besar yang selalu memberikan dukungannya terhadap program kreativitas mahasiswa ini.

4. Orang tua kami yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga penulisan program kreativitas mahasiswa ini terselesaikan dengan baik.

5. Teman-teman serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan program kreativitas mahasiswa ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa Senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya pada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada penyusun.

Demikian penulisan program kreativitas mahasiswa ini, penyusun menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan pada program kreativitas mahasiswa ini. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan penulisan program kreativitas mahasiswa. Semoga program kreativitas mahasiswa ini bermanfaat bagi semua pihak. Amien

Bogor, 27 Juli 2014

(6)

3 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peternakan adalah kegiatan memelihara hewan ternak untuk dibudidayakan dan mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan usaha peternakan. Faktor tersebut jika dikelompokkan akan mengerucut menjadi tiga faktor utama yaitu faktor pakan, bibit dan manajemen pemeliharaan (lingkungan). Salah satu yang harus diperhatikan juga adalah pencatatan perkembangan ternaknya.

Di negara berkembang recording belum banyak di lakukan karena beberapa hal seperti rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh peternak, kurangnya perhatian peternak terhadap sistem recording, sedikitnya jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak, belum menjalankan program pemuliaan ternak

Pembangunan peternakan sapi Indonesia bidang perbibitan dirasakan masih kurang. Hal ini disebabkan karena beberapa hal salah satunya adalah terbatasnya dana untuk mengembangkan kegiatan pencatatan (recording) yang meliputi silsilah, produksi, reproduksi, dan kesehatan individu ternak. Untuk mengembangkan sistem usaha perbibitan sapi perah maka recording merupakan suatu kegiatan yang harus ada. Berikutnya belum terbentuknya kelembagaan kegiatan recording untuk mengakomodasikan semua komponen yang diperlukan agar penciptaan bibit yang berkualitas dapat terjamin keberadaannya.

Menanggapi dari permasalahan diatas, sebaiknya dibuat sistem dimana ternak sapi telah dilakukan pencatatan atau recording mengenai database sapi dengan menggunakan chip RFID. Chip ini yang akan terhubung dalam sebuah website resmi recording. Hal tersebut akan membantu para peternak dalam seleksi ternaknya, sehingga nantinya akan didapatkan kualitas ternak sapi yang baik. 1.2 Rumusan Masalah

Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta diusulkan dalam rangka memcahkan permasalahan sebagai berikut:

1. Mengapa perlu adanya sistem recording yang menggunakan chip ? 2. Apa kelebihan sistem recording yang menggunakan chip ?

3. Bagaimana pembuatan sistem recording secara efektif ? 1.3 Tujuan Program

Karya cipta ini bertujuan untuk mempermudah menyimpan identitas sapi dalam bentuk recording agar dapat mempermudah pemuliaan dan seleksi sapi sehingga kualitas sapi di Indonesia menjadi lebih baik.

1.4 Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari karya cipta ini adalah :

1. Hasil karya cipta ini dapat digunakan peternak untuk menyimpan semua data yang terkait dengan sapinya.

2. Hasil karya cipta ini memudahkan peternak dalam sistem recording sehingga mudah dalam seleksi.

(7)

4 1.5 Kegunaan Program

Karya cipta ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum yaitu: a) pemanfaatan sistem recording dengan menggunakan software dapat digunakan oleh semua peternak untuk mencatat data sapinya dengan mudah, b) pemanfaatan aplikasi sebagai alat recording mampu membuat seleksi dan pemuliaan lebih mudah, c) karya cipta ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kemajuan peternakan Indonesia di bidang teknologi informasi dan memudahkan para akademisi dalam penelitian.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Peternakan di Indonesia

Usaha peternakan sapi di indonesia mayoritas masih dilakukan dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern (Basya Sori 2009).

Salah satu faktor yang juga mempengaruhi peningkatan produktivitas sapi potong adalah sistem pemliharaan usaha ternak yang digunakan oleh peternak, yang termasuk dalam sistem pemeliharaan usaha ternak tersebut adalah sistem perkandangan, seleksi jenis bibit, pemberian pakan hijau, pemberian pakan konsentrat, pemberian air minum, kebersihan ternak sapi potong dan kandang, serta pemberian obat – obatan.

2.2 Sistem Recording Pada Ternak

Pemerintah melalui kementerian terkait yaitu Kementerian Pertanian telah mencanangkan program swasembada daging sapi tahun 2014 atau yang disingkat PSDS-2014. Program ini diharapkan mampu mendorong dalam mengembalikan Indonesia sebagai eksportir sapi. Program swasembada daging juga diharapkan semakin mengurangi impor daging dan sapi bakalan, yang mencapai sekitar 30 persen dari total kebutuhan daging nasional. Pengembangan peternakan harus dimbangi dengan melakukan manajemen yang baik. Salah satu faktor yang tidak boleh dilupakan dalam manajemen peternakan lebih baik yaitu pencatatan atau recording (BIB singosari 2006).

Sistem recording ternak menjadi sangat penting terutama pada pengelolaan peternakan modern di tingkat industri. Hal ini disebabkan karena jumlah ternak yang dikelola tidak sedikit. Recording adalah segala hal yang berkaitan dengan pencatatan terhadap ternak secara individu yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini terutama penting jika berkaitan dengan pembibitan ternak, karena berhubungan dengan kualitas ternak ke depan.

(8)

5 1. Memudahkan dalam melakukan penangan, perawatan maupun pengobatan

pada ternak, berdasarkan catatan-catatan yang dimiliki.

2. Menghindari dan mengurangi kesalahan manajemen pemeliharaan, pengobatan, pemberian pakan ataupun produksi semen.

3. Memudahkan dalam melakukan seleksi ternak sehingga didapatkan ternak yang unggul, melalui sertifikat ternak, catatan kesehatan, berat lahir, dll. 4. Menghindari terjadinya inbreeding.

5. Menjadikan pekejaan lebih efektif dan efisien terutama dalam sebuah usaha peternakan yang besar.

2.3 RFID (Radio Frequency Identification)

RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antenna (Anonimous 2010).

Prinsip kerja RFID ialah menggunakan frekuensi radio untuk mengirimkan informasi atau data antara RFID tag dan RFID reader, sehingga tidak memerlukan kontak fisik diantara keduanya untuk dapat berhubungan. Tidak diperlukannya kontak fisik inilah yang merupakan keunggulan utama dari RFID (Anonimous 2010). RFID yang bekerja pada sistem operasi rendah (tidak memerlukan kecepatan baca tinggi) beroperasi pada frekuensi rendah antara 300 Hz sampai 3 KHz. Sedangkan untuk yang bekerja pada sistem operasi tinggi beroperasi pada frekuensi tinggi antara 3 MHz sampai 30 MHz (Anonimous 2010).

2.4 Seleksi

Seleksi adalah suatu proses memilih ternak yang disukai (berdasarkan criteria tertentu) yang akan dijadikan tetua untuk generasi berikutnya dalam konteks pemuliaan ternak. Tujuan umum dari seleksi adalah untuk meningkatkan produktifitas ternak melalui perbaikan mutu genetik bibit. Melalui seleksi, ternak yang mempunyai sifat yang diinginkan akan dipelihara dan dikembangkan, sedangkan ternak-ternak dengan sifat yang tidak diinginkan akan dipisahkan. (Pallawaruka dan Thaib 2009).

BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor dan di uji coba di Dukuh Ngantru, Desa Sekaran Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur. Penelitian akan dilaksanakan selama lima bulan. Gambaran umum pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini.

3.1.1 Tahap Persiapan

(9)

6 untuk dijadikan dasar teori dalam pembuatan software dan hardware pada sistem ini. Pencarian difokuskan pada bagaimana lalu-lintas transfer data dari hardware ke software sebagai media recording data dalam sistem yang akan dibangun. 3.1.2 Tahap Pembuatan Prototype

Sistem informasi dan manajemen cattle dirancang agar efektif serta terintegrasi. Sistem dibangun dengan basis software komputasi awan dimana database disimpan pada server sehingga data dapat diakses di berbagai tempat. Merancang alur kerja sistem mulai dari penulisan dan pengambilan data record tag RFID sapi ke reader hardware, pengiriman data record ke software sistem informasi kemudian data diunggah ke server internet.

Gambar 2. Alur kerja sistem

Data record yang diinput juga akan ditentukan pada tahap perencanaan sistem ini. 1. Pembuatan Software

Software yang dibuat berbasis komputasi awan dengan menggunakan kode pemrograman Personal Home Page (PHP) dan database populer My Structured Query Language (MySQL). Hosting dari software ini bernama ktpternak.com dan sudah dibuat aplikasi untuk handphone berbasis android .

2. Pembuatan Hardware

Membuat hardware yang dibutuhkan dengan komponen dasar chip RFID. Chip RFID tersebut dimodifikasi dalam bentuk eartag sehingga dapat dengan mudah dipasangkan pada sapi dapat diterima oleh peternaknya.

Gambar 3. Eartag RFID

Eartag yang berisi chip RFID dibuat menggunakan material silikon tahan air sehingga dapat bertahan dan tahan lama.

3. Monitoring dan Uji Coba Sistem

(10)

7 yang sudah diinput sebelumnya. Selanjutnya ujicoba melakukan pembacaan data di chip yang sudah dipasang pada sapi menggunakan hardware RFID reader. Pembacaan data dilakukan tanpa kontak langsung dengan jarak maksimal 3 inch. Data record yang terdapat di chip terhubung dengan sistem website atau aplikasi yang berada di smartphone melalui input hardware reader RFID.

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem pencatatan ternak merupakan suatu permasalahan yang ada saat ini di Indonesia. Kondisi pencatatan ternak di Indonesia diantaranya adalah sistem pencatatan terhadap ternak belum banyak dilakukan, terbatasnya dana untuk mengembangkan kegiatan pencatatan ternak, Sistem Informasi dan manajemen Cattle merupakan sistem dmana ternak sapi telah dilakukan pencatatan atau recording mengenai database sapi dengan menggunakan chip RFID yang terpasang di eartag. Chip ini yang akan terhubung dalam sebuah website resmi recording ktp-ternak.com. Eartag yang berisikan chip tersebut dapat dibaca langsung dengan menggunakan alat RFID Reader yang tersambung dengan aplikasinya (SIM-C dapat diunduh di playstore) data tersebut akan membantu para peternak dalam seleksi ternaknya, sehingga nantinya akan didapatkan kualitas ternak sapi yang baik. Sedangkan alat berupa RFID Writer berfungsi untuk merubah nomer chip menjadi sama dengan nomor eartag. Data yang dicatat dalam aplikasi tersebut adalah data pemilik ternak dan juga data ternaknya yang berupa status kesehatan, status reproduksi, jumlah anak, bangsa tetua, sistem pemeliharaan dan lain sebagainya.

Keunggulan dari sistem informasi manajemen cattle sendiri adalah mampu merekam identitas ternak, seluruh data sapi akan tersimpan secara terpusat, data ternak dapat diakses dimanapu dan kapanpun, memudahkan peneliti dalam menyeleksi ternak dalam rangka pemuliaan, mampu memudahkan peneliti melakukan penelitian terhadap suatu ternak, serta memungkinkan untuk penjualan dan pembelian tenak secara online.

Dengan menggunakan ktp-ternak.com peternak dapat mendaftarkan ternaknya untuk didata, sehingga informasi mengenai ternaknya dapat diakses oleh siapapun. Ktp-ternak.com juga mampu membantu pengunjung website untuk melihat jenis sapi yang didasarkan pada bangsanya. Hal yang juga membantu pengguna ktp-ternak.com adalah adanya peta lokasi ternak tersebut, sehingga memudahkan penggguna website mengunjungi peternakan tersebut. Peran ktp-ternak.com dalam proses seleksi ternak adalah memudahkan seorang ahli melihat catatan mengenai ternak-ternak, sehingga apabila ternak tersebut memiliki catatan yang baik maka hal ini mampu memudahkan ahli tersebut menyeleksi. Proses seleksi ternak dapat dilihat dari data individu tersebut, lalu juga dari tetuanya.

(11)

8 sapi tersebut didaftarkan ke ktp-ternak.com, sehingga data sapi tersebut dapat diakses dimanapun.

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

Sistem informasi dan manajemen Cattle merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mencatat data yang terkait dengan sapi tersebut. Dengan adanya sistem tersebut data ternak tersebut akan tersimpan terpusat.

Saran yang dapat disampaikan adalah program ini sebaiknya dapat dilaksanakan sehingga mampu memudahkan peternak, peneliti dan pemerintahan dalam bertindak untuk membantu peningkatan kulaitas ternak di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1991. Budidaya Tanaman Mangga. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Anonimous. Radio Frequency Identification (RFID) Systems, http://www.solper.com/pic/48-Vol-2-b.pdf [06 Oktober 2013]

BBIB Singosari. 2006. Dukungan BBIB Singosari dalam Program IB di Jawa Timur. Dalam Seminar: Menuju Satu Setengah Juta Akseptor Sapi dalam Program Intan Sejati Jawa Timur. Dinas Petemakan Jawa Timur. Surabaya, 29 Agustus 2006.

Pallawarukka, dan C. Thaib. 2009. Uji progeny untuk menjaring bibit pejantan unggul sapi perah di Indonesia. Pros. Lokakarya Nasional: Inovasi Teknologi Sapi Perah Ungul Indonesia yang Adaptif pada Kondisi Agroekosistem Berbeda untuk Meningkatkan Daya Saing. Ciawi, 23 Nopember 2009. Puslitbang Peternakan bekerjasama dengan Direktorat Perbibitan Ditjennak. Bogor (ID): Fakultas Peternakan IPB. hlm. 21–30. Sori, Basya. 2009. Penggemukan Sapi. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

(12)

9 LAMPIRAN

Rincian Penggunaan Dana Sumber Dana :

DIKTI Rp 10.500.000,00

Tanoto (TSRA) Rp. 500.000,00

Uraian Kuantitas Harga Satuan Harga

Sewa server dan

Sticker eartag 3 meter Rp.25.000 Rp. 75.000

Pembuatan poster 1 lembar Rp. 120.000 Rp. 120.000

(13)

10 Pembuatan

software ktp-ternak.com

1 Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000

listrik 4 bulan, 2 laptop Rp. 5000 Rp. 40.000 Pulsa komunikasi 5 orang Rp 40.000 Rp. 200.000 Biaya administrasi 4 bulan Rp. 100.000 Rp. 400.000

Alat tulis 1 set Rp. 157.000 Rp. 157.000

Lem tembak 1 lusin Rp. 10.000 Rp. 10.000

Alat lem tembak 1 buah Rp. 34.500 Rp. 34.500

Sewa template website

1 tahun Rp. 700.000 Rp. 700.000

Sewa applicator eartag

1 buah/7 hari Rp. 150.000 Rp. 150.000

Logistic tim 5 orang Rp. 270.000 Rp. 270.000

Biaya peminjaman sapi

5 hari Rp. 500.000 Rp. 500.000

TOTAL Rp. 11.000.000

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)

Gambar

Gambar 2. Alur kerja sistem

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kualitas data input dan Tingkat pemahaman pengguna mengenai SIMDA merupakan faktor pendukung dari implementasi SIMDA namun

Hasil ini tidak meyakinkan penulis akan peranan biaya outsourcing sumber daya manusia dalam menunjang efisiensi biaya operasional, berarti teori yang dikemukakan oleh Richardus

 Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan dan bertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan,

Grafik step respon hasil simulasi untuk sistem pengendalian kcc epatan putaran motor diesel high speed dengan menggunakan kontro l er logika fuzzy kctika motor dilakukan

(7) Bentuk dan isi slip setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

itu tetapi kerelaannya telah diperolehi dengan cara meletakkcnnya dalam keudaan ketakutan bahawa pembunuhan atuu kecederaan akan berlaku ke atas dirinya atau

D-III TLB (Teknik Listrik Bandara) Formasi Pola Pembibitan Kemenhub: 24 Taruna/Taruni 3 Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode Fair-Share Amount dapat digunakan pada data citra gray level sembarang karena dengan waktu eksekusi yang relatif singkat hasil yang