• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs SURYA BUANA MALANG MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs SURYA BUANA MALANG MALANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan yang bertujuan membawa peserta didik atau siswa menuju pada keadaan yang lebih baik. Pembelajaran itu sendiri adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan (UUSPN NO. 20 Tahun 2003 pasal 1 poin 20). Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa, yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana siswa termotivasi untuk mendalami materi dan selalu ingin mereview kembali tentang apa yang didapatkan di sekolah. Menurut mulyasa (2002) dalam Hasbullah (2009: 127), pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri sendiri. Siswa menggunakan otak untuk melakukan pekerjaannya, mengeluarkan gagasan, memecahkan masalah dan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari. Hamalik (2008:172) mengemukakan suatu pembelajaran tidak cukup dengan mendengar dan melihat, tetapi harus melakukan aktifitas yang lain, seperti membaca, bertanya, menjawab, berpendapat, mengerjakan tugas, menggambar, mengkomunikasikan, presentasi, diskusi, memecahkan masalah, menyimpulkan, dan memanfaatkan peralatan.

(2)

2

cara yang tepat dalam proses belajar mengajar guna mewujutkan pembelajaran yang efektif, dan efesien.

Salah satu mata pembelajaran yang menuntut keaktivan siswa sekaligus ketrampilan pemecahan masalah adalah matematika. Dimana matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu operasi bilangan bulat, analisis dan geometri. Matematika juga merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ruseffedi (Huruman 2007 :1) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbol. Pada pembelajaran matematika terdapat suatu interaksi yang berakibat pada pemahaman bahasa simbol yang ada pada matematika.

Dalam belajar matematika diperlukan pemahaman dan penguasaan materi terutama dalam membaca simbol, tabel dan diagram yang sering digunakan dalam matematika serta struktur matematika yang kompleks, dari yang konkret sampai yang abstrak, apalagi jika yang diberikan adalah soal dalam bentuk cerita yang memerlukan kemampuan penerjemahan soal ke dalam kalimat matematika dengan memperhatikan maksud dari pertanyaan soal tersebut. Maka dari itu banyak siswa yang mengartikan bahwa pelajaran matematika itu sulit atau pun sangat sulit, apalagi jika dalam belajar matematika siswa tidak memiliki motivasi yang besar untuk mempelajari matematika dan menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan. Belum lagi jika siswa sudah menilai bahwa guru matematika itu adalah guru yang jahat maka siswa untuk belajar matematika itu akan malas dan tidak akan mempunyai semangat atau motivasi untuk selalu belajar matematika. Padahal pelajaran matematika, banyak sekali berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Jadi, belajar matematika merupakan belajar bermakna, dalam arti setiap konsep yang dipelajari harus benar-benar dimengerti atau dipahami sebelum sampai pada latihan yang aplikasinya pada materi dan kehidupan sehari-hari.

(3)

3

(Kemendibud, 2013 : 203). ). Dalam kurikulum 2013 proses belajar disarankan menggunakan metode yang tepat agar peserta didik lebih aktif, dan kreatif dalam mengikuti pelajaran. Dengan menerapkan metode yang tepat terhadap proses pembelajaran matematika diharapkan dapat mencetak peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran saat ini guru harus lebih pintar memilah-milah metode yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajran, sehinggga siswa lebih aktif, dan siap dalam menerima pelajaran.

(4)

4

Berdasarkan hasil wawancara guru matematika kelas VII MTs Surya Buana Malang Sistem penilaian yang digunakan guru adalah hasil dari ulangan harian, tugas-tugas dan penilaian sikap. Selain menggunakan metode ceramah guru juga mengatakan pernah menggunakan metode STAD, dan TPS untuk beberapa kali pertemuan, namun guru mengalami kesulitan dalam menerapkan metode tersebut dikarenakan siswa yang kurang aktif , dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika masih sangat kurang. Jika dilihat pada keaktivan siswa guru menyampaikan bahwa konsentrasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih sangat kurang.

Salah satu alternatif yang tepat untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan memilih atau menerapkan suatu pembelajaran yang menuntun siswa agar lebih aktif dan kreatif untuk mengkomunikasikan permasalahan dalam memecahkan masalah matematika. Salah satu alternatif pembelajaran tersebut adalah pembelajaran yang menyenangkan, menuntut siswa agar lebih aktif, dan membuat siswa lebih berminat dalam mengikuti pelajaran. Disini guru dituntut untuk terampil dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat. Dengan adanya masalah tersebut peneliti memberi solusi dengan menggunakan model pembelajaran kombinasi antara model pembelajaran problem posing dan model pembelajaran snowball throwing.

Prolem posing menurut Dwi, dkk (2010 : 71) adalah pembelajaran yang

menekankan pada siswa untuk membentuk atau mengajukan soal berdasarkan informasi ataupun situasi yang diberikan. Dalam hal ini, problem posing diartikan sebagai proses menuntun kemampuan menalar siswa dengan merumuskan (mengajukan) permasalahan yang berfungsi untuk memecahkan masalah sendiri dari informasiyang yang telah diperoleh. Dengan pengajuan permasalahan akan menyebabkan terbentuknya pemahaman konsep pada siswa yang menuntut siswa lebih aktif dan kreatif dalam membentuk pengetahuanya.

Hasil penelitian Puspitasari (2012) menyimpulkan bahwa pendekatan

problem posing dan heuristic terdapat perbedaan peningkatan kemampuan

(5)

5

Penelitian Soleh (2011) menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara berarti antara hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan problem posing dengan yang diajar melalui pendekatan konvensional pada Sekolah Dasar Negeri 67 Kota Bengkulu. Perbedaan tersebut terletak pada aspek rata-rata hasil belajar matematika, tingkat pemahaman soal, kevariasianpenyelesaian soal, dan kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing lebih baik daripada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional pada pelajaran matematika.

Sedangkan Snowball Throwing menurut (komalasari : 2010) adalah suatu tipe modal pembelajaran koperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Dengan demikian Snowball Throwing adalah metode pembelajaran yang menyenangkan yang digunakan sebagai proses menuntun kreatifitas, dan kemandirian siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan akan menyebabkan minat siswa akan lebih bertambah, dan terbentuknya pemahaman konsep pada siswa yang menuntut siswa lebih aktif dan kreatif.

(6)

6

menjadi 56,2%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu rerata hasil tes evaluasi akhir siklus 1 sbesar 63,12 meningkat menjadi 69,81 pada akhir siklus 2.

Pada referensi diatas kedua model pembelajaran tersebut memiliki keunggulan, dimana model problem posing lebih menonjolkan pada pembentukan kemampuan dan cara berfikir siswa dengan melihat pengalaman siswa dalam pembelajaran sebelumnya yang dipadukan dengan model pembelajaran Snowball

Throwing, dimana siswa lebih dituntut aktif, dan mempunyai nilai afektif yang

cukup tinggi. Kombinasi kedua model pembelajaran ini merupakan cara yang tepat guna meningkatkan kognitif dan afektif siswa sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal. Dari permasalahan - permasalahan tersebut melatarbelakangi dilakukannya penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika, yaitu “Penerapan Model Problem Posing dan

Snowball Throwing Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII MTs Surya

Buana Malang”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana keterlaksanaan Model Problem Posing dan Snowball

Throwing pada pembelajaran matematika siswa kelas VII MTs Surya

Buana Malang?

2. Bagaimana tingkat aktivitas siswa pada penerapan model Problem

Posing dan Snowball Throwing pada pembelajaran matematika siswa

kelas VII MTs Surya Buana Malang?

3. Bagaimanan kemampuan pemecahan masalah siswa pada penerapan model Problem Posing dan Snowball Throwing pada pembelajaran matematika siswa kelas VII MTs Surya Buana Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

(7)

7

1. Penerapan model Problem Posing dan Snowball Throwing dalam pembelajaran matematika.

2. Tingkat aktivitas siswa pada pelajaran matematika dengan menggunakan penerapan model Problem Posing dan Snowball.

3. Kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan penerapan model Problem Posing dan Snowball Throwing

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap berbagai pihak.

1. Bagi siswa

Penerapan Model Problem Posing dan Snowball Throwing dapat melatih siswa untuk lebih berani dan kreatif untuk mengkomunikasikan gagasan matematikanya, sehingga siswa dapat merumuskan dan memecahkan masalah yang ada pada pelajaran matematika itu sendiri.

2. Bagi guru mata pelajaran

Penerapan Model Problem Posing dan Snowball Throwing diharapkan bisa digunakan sebagai model pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa MTs dan juga sebagai masukan tambahan model-model pembelajaran yang umumnya sudah diterapkan.

3. Bagi Sekolah

Penerapan Model Problem Posing dan Snowball Throwing ini dapat menjadi salah satu sumber informasi model pembelajaran dan dapat memberikan sumbangan yang baik untuk perbaikan pembelajaran di sekolah.

(8)

8

Batasan masalah merupakan ruang lingkup peneliti dalam melakukan penelitian untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi Segitiga 2. Penelitian ini dilakukan di kelas VII MTs Surya Buana Malang.

3. Aktivitas dalam penelitian ini adalah aktivitas pendekatan ilmiah yang meliputi aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring.

1.6 Definisi Operasional

Beberapa istilah penting dalam penelitian ini perlu diberi penegasan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya salah interpretasi. Beberapa hal yang di maksud antara lain:

1. Problem posing merupakan suatu pembelajaran yang menuntun peserta

didik untuk mengajukan (membuat) soal atau masalah berdasarkan informasi yang diberikan serta menyelesaikan soal yang dibuat tersebut. Soal atau masalah yang dibuat peserta didik adalah masalah matematika.

2. Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya

yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melempar bola salju (Snowball Throwing) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman

3. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan serta perilaku lainnya ketika proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas pada pembelajaran ini meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan

4. Pemecahan masalah adalah suatu aktivitas intelektual untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi dengan menggunakan bekal

(9)

9

5. Penerapan model Problem Posing dan Snowball Throwing adalah pemakaian suatu cara untuk mempermudah dalam proses pembelajaran dimana hal tersebut menggunakan kombinasi 2 metode yaitu model

(10)

i

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir

Penelitian Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DAN SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS

VII MTs SURYA BUANA MALANG MALANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh:

ARIS HENDRIAWAN NIM :201010060311148

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(11)
(12)
(13)
(14)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Penerapan Model Problem Posing dan Snowball ThrowingPada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII MTs Surya Buana Malang”. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan hati yang tulus penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Dr. M. Syaifuddin, M.M selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi bimbingan, pengarahan serta nasihat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pdselaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam memberi bimbingan, pengarahan serta nasihat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Teman-teman tercinta yang selalu memberi semangat, motivasi dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga turut mendukung terselesaikannya tugas akhir ini.

Penulis menyadari tentunya tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena, itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi menjadikan skripsi ini lebih sempurna.Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Amin.

Malang, 30 April 2015

(15)

vi

MOTTO

“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esaok adalah harapan”

Terkadang perubahan besar dimulai dari perubahan kecil seperti menghilangkan penundaan untuk bertindak. (Mario Teguh)

Tidak ada masalah yang ditak bisa diselesaikan selama ada komitmen untuk menyelesaikannya

(16)

vii

PERSEMBAHAN

Dengan hati yang tulus kupersembahkan skripsi ini pada :

 Ibunda Nur Wasihyang selalu meluangkan waktu untuk mendengar keluh

kesahku,memberikan semangat, kasih sayang serta doa kepadaku setiap waktu.

 Istriku tercinta Lina Sulisto Wati yang selalu memberi doa serta semangat

kepadaku dalam mengerjakan skripsi.

 Dosen-dosen program studi Pendidikan Matematika FKIP UMM yang telah

mendidik, membimbing dan memberikan arahan kepadaku selama ini.  Sahabat-sahabat terdekatku Eka Yulian Pramono, Faiq Kurniawan Hakim,

Yusuf Kerta Negara, dan yang paling utama Ahmad Ustadi. Terimakasih atas kebersamaan, candaan, motivasi, masukan ide serta dukungan yang kalian berikan.

 Sepupuku Mas Bayu, dan Bima yang memberi semangat kepadaku untuk

mengerjakan skripsi

 Terimakasih juga untuk rekan-rekan sejawat (Matkom 2010, khususnya

kelas C) yang telah banyak memberikan dukungan dan sumbangan pikiran yang bermanfaat dalam penulisan skripsi ini..

 Sahabat Kos Mas Jenggot, Mas Cimeng, Mas Cikrak, Mas Roji, Mas Amin,

(17)

viii

ABSTRAK

Hendriawan, Aris. 2015. Penerapan model problem posing dan snowball throwing pada Pembelajaran Matematika.Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:

(1) Dr. M. Syaifuddin, M.M, (II) Dwi Prio Utomo, Dr., M.Pd

Kata Kunci:Problem posing dan snowball throwing

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model problem posing dan snowbal throwing, aktivitas peserta didik, aktivitas guru, pemecahan masalah peserta didik.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Objek dalam penerapan problem posing dan snwoball throwing. Sumber data adalah peserta didik kelas VII A MTs Surya Buana Malang dan peneliti. Data diambil melalui observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan peserta didik, pengerjaan pos test untuk mengetahui tingkat pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal dan memecahkan masalah matematika. Analisis data dilakukan dengan meenghitung nilai rata-rata nilai pada setiap indikator untuk mengetahui tingkat pencapaian aktivitas guru dan peserta didik pada setiap pembelajaran menggunakan model problem posing dan snowball throwing, menghitung nilai rata-rata post tes pada setiap indikator untuk menghitung tingkat pemecahan masalah peserta didik pada pertemuan sesudah proses pembelajaran dengan model problem posing dan snowball throwing.

(18)

ix

ABTRACT

Hendriawan, Aris. 2015. The application of the problem posing and snowball throwing in Mathematics Learning. Thesis, method Department of Mathematics Education, the Faculty of Education, University of Malang. Supervisor: (1) Dr. M. Syaifuddin, MM, (II) Dwi Prio Utomo, Dr., M.Pd

Keywords: Problem posing and throwing snowball

This study aimed to describe the application of the problem posing and snowbal throwing, the activity of the learner, the teacher's activities, problem solving learners.

This type of research is descriptive with qualitative and quantitative approaches. Objects in the application of problem posing and snwoball throwing. The data source is the students of class VII A MTs Surya Buana Malang and researchers. Data retrieved through observation to determine the activities of teachers and learners, workmanship post test to determine the level of problem solving learners in solving problems and solve mathematical problems. Data analysis was performed with meenghitung average value scores on each indicator to determine the level of achievement of the activities of teachers and students in each study using a method of problem posing and snowball throwing, calculate the value of the average post-test on each indicator to calculate the level of problem solving learners at the meeting after the learning process with a model problem posing and snowball throwing.

(19)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

MOTTO ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Batasan Masalah ... 8

(20)

xi

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pembelajaran Matematika ... 10

2.1.1. Pengertian Pembelajaran ... 10

2.1.2. Pengertian Matematika ... 10

2.1.3. Pembelajaran Matematika ... 11

2.2. Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya ... 12

2.2.1. Pengertian Hasil Belajar ... 12

2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 13

2.3. Model Pembelajaran Problem Posing ... 14

2.3.1. Pengertian Model Pembeljaran Problem Posing ... 14

2.3.2. Karakteristik Pembelajaran Problem Posing ... 16

2.3.3. Langkah-langkah Pembelajaran Problem Posing ... 16

2.3.4. Kelebihan dan kekurangan Problem Posing ... 18

2.4. Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 19

2.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 19

2.4.2. Pengertian Model Pembelajaran Snowball Throwing ... 19

2.4.3. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing ... 20

2.4.4. Kelebihan dan Kelemahan Snowball Throwing ... 22

2.5. Penerapan Model Problem Posing dan Snowball Throwing Pada Pembelajaran Matematika ... 22

2.6. Aktivitas Siswa ... 27

2.6.1. Pengertian Aktivitas Siswa ... 27

2.6.2. Manfaat Aktivitas dalam Pembelajaran ... 27

2.6.3. Indikator Aktivitas ... 28

2.7. Kemampuan Pemecahan Masalah ... 29

2.7.1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah ... 29

2.7.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah ... 30

2.7.3. Indikator Pemecahan Masalah ... 32

(21)

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan jenis penelitian ... 38

3.2. Lokasi dan Waktu penelitian ... 38

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 39

3.4. Data dan Sumber Data ... 39

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 39

3.5.1. Observasi ... 40

3.5.2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 42

3.6. Instrument Penelitian ... 40

3.6.1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 42

3.6.2. Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 43

3.6.3. Lembar tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 45

3.7. Analisis Data ... 48

3.7.1. Analisis Aktivitas Guru dan Siswa ... 48

3.7.2. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 49

3.8. Tahapan Penelitian ... 50

3.8.1 Tahapan Perencanaan ... 50

3.8.2 Tahapan Pelaksanaan ... 50

3.8.3 Tahapan Pembuatan Laporan ... 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penerapan Metode Problem Posing dan Snowball Throwing ... 52

4.1.1. Pertemuan Pertama (13 April 2015) ... 53

4.1.2. Pertemuan Kedua (16 April 2015) ... 58

4.1.3. Pertemuan Ketiga (20 April 2015) ... 60

4.1.4. Pertemuan Keempat (23 April 2015) ... 63

4.2. Aktivitas Guru dalam Penerapan Metode Probel Posing dan Snowball Throwing ... 65

4.3. Aktivitas Siswa dalam Penerapan Metode Problem Posing dan Snowball Throwing ... 67

4.4. Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah ... 71

(22)

xiii

4.5.1. Penerapan Metode Problem Posing dan Snowball Throwing ... 78 4.5.2. Aktivitas Siswa Dengan Menerapkan Metode

Problem Posing dan Snowball Throwing ... 80 4.5.3. Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Dengan

Menerapkan Metode Problem Posing dan

Snowball Throwing ... 82 BAB V PENUTUP

(23)

xiv

DAFTAR TABEL

2.1 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN PROBLEM POSING………...17

2.2 LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING ... 21

2.3 SINTAK PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DAN SNOWBALL THROWING ... 23

2.4 LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN ... 25

2.5 INDIKTOR AKTIVITAS ... 28

2.6 INDIKATOR PEMECAHAN MASALAH ... 32

3.1 PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA ... 40

3.2 PENGAMATAN AKTIVITAS GURU ... 41

3.3 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA ... 42

3.4 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU ... 43

3.5 LEMBAR SKOR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 45

3.6 KRITERIA PEMBERIAN SKOR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 46

3.7 KATEGORI TINGKAT AKTIVITAS GURU DAN SISWA ... 49

4.1 JADWAL PENELITIAN ... 53

4.2 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU ... 65

4.3 HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA ... 67

(24)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

SARAT KETERANGAN DARI SEKOLAH ... 88

SURAT IZIN PENELITIAN ... 89

RENCANA PEMBELAJARAN ... 90

SOAL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ... 103

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU ... 111

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS DAN PEMECAHAN MASALAH ... 114

(25)

xvi

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Asrori (dalam Agustina. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Snowball

Throwing untuk meningkatan hasil belajar siswa dalam Membuat Produk Kria Kayu Dengan Peralatan Manual. INVOTEC, Volume IX, No.1, 17-28 )

BSNP. 2006. Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/Mts. Pdf. Jakarta.

Dzamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Eka Rezeki Amalia. 2010. Pengembangan kemampuan problem solving siswa

melalui penerapan pendekatan problem posing pada matapelajaran

matematika di SMP Muhammadiyah 2 Batu: Universitas Muhammadiyah

Malang

Eka Rezeki Amalia. 2010. Pengembangan kemampuan problem solving siswa melalui penerapan pendekatan problem posing pada matapelajaran

matematika di SMP Muhammadiyah 2 Batu: Universitas Muhammadiyah

Malang

James (dalam Hasratuddin. 2012. Membangun Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. Jurnal pendidikan matematika PARADIKMA , Vol 6 No.2 : 130-141 )

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hamzah dan Masri. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mulyoto. 2010. Perolehan dan Penerapan Pengetahuan dalam Pembelajaran.

Jurnal Ilmiah Inkoma, Tahun 2010 No.2 Volume. 21: 81-95.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(26)

xvii

Suprijono, Agus. 2012. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Thobroni, M dan Mustafa, A. 2013. Belajar dan Pembelajaran Mengembangkan Wacana dan Prakik Pembelajran Dalam Pengembangan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Referensi

Dokumen terkait

resiko-resiko yang tidak diinginkan. Sekolah berharap dengan adanya jam pelajaran tambahan akan menjadikan siswa menjadi siap dalam menempuh ujian, baik itu ujian

merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi atau perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefsien reaksinya. “Pada suhu dan tekanan sama,

Pengembangan perguruan tinggi Islam berbasis karakter entrepreneurship bermoral merupakan agenda paling mendesak di tengah persaingan global yang kian intens dan

Hal ini mutlak harus dicapai oleh perusahaan karena perkembangan lingkungan bisnis tidak lagi membutuhkan tenaga kerja kasar (blue collar) melainkan tenaga kerja yang

7 Petugas memeriksa kembali jenis dan jumlah Resep 1 menit Kemasan Obat obat sesuai permintaan pada resep, Obat. lalu memasukkan obat kedalam wadah yang sesuai agar

Melalui analisis tersebut beberapa tujuan yang diharapkan dapat dicapai: (1) untuk mengetahui dampak penerapanan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual atas

pemerintah atas rencana pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) kepada warga Majalengka, secara yuridis dianggap merupakan perbuatan sewenang-wenang dan

Beberapa faktor telah dikenalpasti mempengaruhi kepatuhan jurutera terhadap amalan etika iaitu daripada faktor yang diri sendiri, faktor disiplin dan peraturan di tempat