• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi perhitungan pajak pengahsilan pasal 21 dan SSP multi function berbasis Web : studi kasus: CV. Buana Mitra Consulting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi perhitungan pajak pengahsilan pasal 21 dan SSP multi function berbasis Web : studi kasus: CV. Buana Mitra Consulting"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

21 DAN SSP MULTI FUNCTION BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)

SYAIFUL AMARULLAH ISNAINI 105091002890

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

21 DAN SSP MULTI FUNCTION BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

Syaiful Amarullah Isnaini 105091002890

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(3)

APLIKASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 DAN SSP MULTI FUNCTION BERBASIS WEB

(STUDI KASUS: CV. BUANA MITRA CONSULTING)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

SYAIFUL AMARULLAH ISNAINI 1050910029890

Menyetujui, Pembimbing I,

Victor Amrizal, M.Kom NIP. 150411288

Pembimbing II,

Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

(4)

ABSTRAK

Syaiful Amarullah Isnaini - 105091002890, Perancangan Aplikasi

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web.

Studi Kasus : CV. Buana Mitra Consulting. (dibawah bimbingan Victor Amrizal, M.Kom dan Khodijah Hulliyah, M.Si).

CV. Buana Mitra Consulting merupakan salah satu perusahaan jasa konsultan pajak yang menggunakan internet sebagai alat untuk mengoptimalkan pekerjaannya. Dalam menangani kliennya yang berjumlah puluhan, terkadang mengalami kesulitan karena terbatasnya karyawan. Banyak klien yang ingin dihitung beban pajaknya, namun karena keterbatasan karyawan maka proses perhitungan pajak menjadi lebih sulit ditambah lagi proses perhitungannya masih manual sehingga kurang efisien. Biasanya prioritas utama dalam menangani kliennya adalah klien yang laporan keuangannya masih belum sesuai dan harus dibenarkan terlebih dahulu laporan keuangannya sebelum menghitung beban pajaknya sementara keterbatasan pegawai masih menjadi masalah. Oleh karena itu klien yang sudah sesuai laporan keuangannya dan hanya dihitung beban pajaknya menjadi terbengkalai, sehingga banyak klien yang mengeluh karena beban pajaknya belum di hitung. Disamping itu BMC juga ingin memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kliennya.Tujuan dari penelitian ini yaitu menambah fasilitas aplikasi perhitungan pajak pasal 21 badan dan surat setoran pajak yang berbasis web serta dapat mencetak hasil outputnya. Metodologi penelitian berisi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan metode pengembangan sistem dengan menggunakan System Developement Life Cycle (SDLC) dengan model waterfall. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu dengan membuat sistem menjadi berbasis web,

sistem dapat membantu klien dalam hal perhitungan pajak pasal 21 badan yang terintegrasi dengan databasenya sehingga lebih efektif dan efisien. Serta hubungan antara klien dan CV. Buana Mitra Consulting lebih erat karena fasilitas tersebut dapat digunakan dengan baik oleh klien.

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2010

(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa

Ta‟ala atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada

Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Perancangan Aplikasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function Berbasis Web Pada CV. Buana Mitra Consulting”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata 1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Harapan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis walaupun disadari

bahwa “tiada gading yang tak retak” tidak ada sesuatu pun yang sempurna

melainkan Allah SWT Sang Maha Penguasa Alam Semesta.

(7)

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Viva Arifin, MMSI sebagai Sekretaris Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Victor Amrizal, M.Kom, selaku dosen pembimbing I yang selalu menyemangati anak didiknya dan juga telah memberikan banyak bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing II penulis yang telah memberi banyak masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mengiringi do‟a dalam setiap langkah, juga

kedua adik Jamal dan Ade serta Ulfa Rasyid, SE, yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk terus berkarya dan menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.

7. Saudara-saudaraku seperjuangan di Teknik Informatika yang sudah menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama sahabat-sahabatku semua di TI C angkatan 2005. Terima kasih.

8. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Teknik Informatika, yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(8)

Penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca

untuk penulisan laporan yang lebih baik lagi. Kritik dan saran serta pertanyaan dapat

disampaikan ke penulis melalui email iphoel.amarullah@gmail.com. Semoga skripsi ini dengan izin Allah SWT dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.

Ciputat, Juni 2010 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Sampul ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Abstrak ... iv

Lembar Pernyataan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xv

Daftar Istilah ... xvi

Daftar Simbol ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.5.1 Teknik Pegumpulan Data ... 5

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 7

1.7 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi ... 10

2.2 Pajak ... 10

2.2.1 Pengertian Pajak ... 10

(10)

2.2.3 Subyek Pajak ... 12

2.3 PPh 21 ... 12

2.3.1 Pengertian PPh 21 ... 12

2.3.2 Wajib Pajak PPh Pasal 21 ... 12

2.3.3 Yang Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21 ... 13

2.3.4 Obyek Pajak ... 14

2.3.5 Tarif Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Pribadi ... 16

2.3.6 Penghasilan Kena Pajak (PKP) ... 16

2.3.6 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ... 16

2.4 Surat Setoran Pajak (SSP) ... 17

2.5 XHTML ... 19

2.5.1 Sekilas Tentang XHTML ... 19

2.5.1 Keuntungan Menggunakan XHTML ... 19

2.6 Javascript ... 19

2.7 Web Server ... 20

2.8 Apache ... 21

2.9 Bahasa Pemrograman PHP ... 21

2.10 Konsep Basis Data ... 22

2.10.1 Pengertian Basis Data ... 22

2.10.2 DBMS (Database Management System) ... 24

2.10.3 Normalisasi ... 24

2.11 Database MySQL ... 22

2.12 Entity Relational Diagram (ERD) ... 28

2.13 State Transition Diagram (STD) ... 29

2.14 Data Flow Diagram (DFD) ... 29

2.15 Flowchart ... 31

2.16 System Development Life Cycle ... 32

2.17 Web Browser ... 33

2.18 Literatur Sejenis ... 34

(11)

3.3.1 Waktu Penelitian ... 37

3.3.2 Tempat Penelitian ... 37

3.2 Hipotesis Penelitian ... 37

3.3 Perangkat Penelitian ... 38

3.4 Metode Penelitian ... 39

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.6 Metode Pengembangan Sistem ... 42

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan ... 47

4.2 Analisis Sistem ... 48

4.2.1 Uraian Sistem Saat Ini ... 48

4.2.2 Analisis Sistem Saat Ini ... 49

4.3 Analisis Kebutuhan ... 54

4.3.1 Analisa Pihak-pihak Yang terlibat ... 54

4.3.2 Analisa Kebutuha Pengguna ... 54

4.3.3 Analisa kebutuhan Sistem ... 54

4.3.4 Analisa Kebutuhan Faktor Pendukung Sistem ... 55

4.4 Perancangan Sistem Baru ... 57

4.4.1 Perancangan Proses ... 57

4.4.2 Perancangan Data ... 64

4.4.3 Perancangan Struktur Aplikasi ... 107

4.4.4 Perancangan Antar Muka ... 117

4.5 Pengkodean (Coding) ... 121

4.5.1 Kode Program ... 121

4.5.1 Desain Antar Muka ... 122

4.6 Pengujian ... 122

4.6.1 Perlengkapan Uji Coba ... 122

4.6.2 Hasil Pengujian ... 124

4.7 Penerapan Aplikasi ... 124

4.7.1 Pelatihan ... 124

(12)

4.8 Pemeliharaan ... 125

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 126

5.2 Saran ... 126

Daftar Pustaka ... 127

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol dan Keterangan DFD ... 30

Tabel 2.2 Simbol-simbol yang Umum Digunakan dalam Flowchart ... 31

Tabel 4.1 Tabel User ... 87

Tabel 4.2 Tabel Batas Upah Harian ... 88

Tabel 4.3 Tabel Biay Jabatan ... 89

Tabel 4.4 Tabel Bukti Potong 1721-A1 ... 89

Tabel 4.5 Tabel Bukti Potong 1721-A2 ... 92

Tabel 4.6 Tabel Bukti Potong Final ... 95

Tabel 4.7 Tabel Bukti potong Nofinal ... 96

Tabel 4.8 Tabel Jabatan Pegawai 1721-A1 ... 98

Tabel 4.9 Tabel Jabatan Pegawai 1721-A2 ... 98

Tabel 4.10 Tabel PTKP ... 99

Tabel 4.11 Tabel Lawan Transaksi ... 99

Tabel 4.12 Tabel Pegawai 1721-A1 ... 100

Tabel 4.13 Tabel Pegawai 1721-A2 ... 101

Tabel 4.14 Tabel Pegawai Keluar ... 102

Tabel 4.15 Tabel Pegawai Masuk ... 103

Tabel 4.16 Tabel Pegawai NPWP ... 104

Tabel 4.17 Tabel Pegawai Pensiun ... 104

Tabel 4.18 Tabel PTKP ... 105

Tabel 4.19 Tabel SPT Masa ... 105

Tabel 4.20 Tabel Tarif Pasal 17 ... 106

Tabel 4.21 Tabel Tarif Pasal 21 ... 107

Tabel 4.22 Tabel Spesifikasi Server ... 115

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sejarah Perkembangan Web... 19

Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian ... 39

Gambar 3.2 Tahapan dan Rincian Pengembangan Sistem ... 46

Gambar 4.1 Flowchar Sistem yang pada saat ini ... 50

Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan aplikasi perhitungan pajak 51

Gambar 4.3 Flowchar Sistem yang Diusulkan ... 52

Gambar 4.4 Diagram Konteks ... 58

Gambar 4.5 Data Flow Diagram 0/Overview ... 59

Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses 1.0 ... 60

Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 ... 61

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 1 Proses 3.0 ... 62

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.1.0 ... 64

Gambar 4.10 Entity Relational Diagram (ERD) ... 65

Gambar 4.11 Gambar user sebelum normalisasi ... 66

Gambar 4.12 Gambar pph21_spt_masa sebelum normalisasi ... 66

Gambar 4.13 Gambar pph21_lawan_transaksi sebelum normalisasi ... 67

Gambar 4.14 Gambar pph21_pegawai_1721a2 sebelum normalisasi ... 67

Gambar 4.15 Gambar pph21_ pegawai_1721a1 sebelum normalisasi ... 67

Gambar 4.16 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal sebelum normalisasi .. 68

Gambar 4.17 Gambar pph21_bukti_potong_final sebelum normalisasi ... 69

Gambar 4.18 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 sebelum normalisasi .. 69

Gambar 4.19 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 sebelum normalisasi .. 70

Gambar 4.20 Gambar pph21_pegawai_npwp sebelum normalisasi ... 70

Gambar 4.21 Gambar pph21_pegawai_masuk sebelum normalisasi ... 71

Gambar 4.22 Gambar pph21_pegawai_keluar sebelum normalisasi ... 71

Gambar 4.23 Gambar pph21_pegawai_pensiun sebelum normalisasi ... 71

Gambar 4.24 Gambar pph21_user 1NF ... 72

Gambar 4.25 Gambar pph21_spt_masa 1NF ... 72

Gambar 4.26 Gambar pph21_lawan_transaksi 1NF ... 73

(15)

Gambar 4.28 Gambar pph21_pegawai_1721a1 1NF ... 74

Gambar 4.29 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal 1NF ... 75

Gambar 4.30 Gambar pph21_bukti_potong_final 1NF ... 76

Gambar 4.31 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 1NF ... 77

Gambar 4.32 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 1NF ... 78

Gambar 4.33 Gambar pph21_pegawai_npwp 1NF ... 78

Gambar 4.34 Gambar pph21_pegawai_masuk 1NF ... 79

Gambar 4.35 Gambar pph21_pegawai_keluar 1NF ... 79

Gambar 4.36 Gambar pph21_pegawai_pensiun 1NF ... 79

Gambar 4.37 Gambar pph21_user 2NF ... 80

Gambar 4.38 Gambar pph21_spt_masa 2NF ... 80

Gambar 4.39 Gambar pph21_lawan_transaksi 2NF ... 81

Gambar 4.40 Gambar pph21_pegawai_1721a2 2NF ... 81

Gambar 4.41 Gambar pph21_pegawai_1721a1 2NF ... 81

Gambar 4.42 Gambar pph21_bukti_potong_nofinal 2NF ... 82

Gambar 4.43 Gambar pph21_bukti_potong_final 2NF ... 83

Gambar 4.44 Gambar pph21_bukti_potong_1721a1 2NF ... 83

Gambar 4.45 Gambar pph21_bukti_potong_1721a2 2NF ... 84

Gambar 4.46 Gambar pph21_pegawai_npwp 2NF ... 84

Gambar 4.47 Gambar pph21_pegawai_masuk 2NF ... 85

Gambar 4.48 Gambar pph21_pegawai_keluar 2NF ... 85

Gambar 4.49 Gambar pph21_pegawai_pensiun 2NF ... 85

Gambar 4.50 Gambar ERD setelah di normalisasi ... 86

Gambar 4.51 Gambar Tampilan Halaman Login ... 117

Gambar 4.52 Gambar Tampilan Halaman SPT Masa ... 118

Gambar 4.53 Gambar Tampilan Halaman Lawan Transaksi ... 119

Gambar 4.54 Gambar Tampilan Halaman Pegawai 1721-A1 ... 120

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner ……… 129

Lampiran II Wawancara ………. 131

Lampiran III Kuesioner ……… 133

Lampiran IV Tampilan Antar Muka ……… 135

Lampiran V Blackbox Testing ……… 145

(17)

DAFTAR ISTILAH

DBMS : Database Management System DFD : Data Flow Diagram

ERD : Entity Relationship Diagram HTML : Hyper Text Markup Language HTTP : Hyper Text Transfer Protocol MySQL : My Structure Query Language PHP : Hypertext Preprocessor

SDLC : System Development Life Cycle WWW : World Wide Web

PPh 21 : Pajak Penghasilan Pasal 21 SPT : Surat Pemberitahuan

PTKP : Penghasilan Tidak Kena Pajak PKP : Pendapatan Kena Pajak

(18)

DAFTAR SIMBOL

A. Data Flow Diagram (DFD)

Simbol Nama

Entitas

Aliran Data

Proses

Penyimpanan Data

B. Flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan/akhir

program

Garis Alir

(Flow Line) Arah aliran program

Proses

Proses

(19)

Input/Output Data

Proses input/output

data, parameter, informasi

Sub Program

Permulaan sub program / proses menjalankan sub program

Decision

Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya

Predefined Process Pemberian harga awal

On Page

Connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman

Stored Data Penyimpanan data

Off Page

Connector

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keunggulan manusia dibanding makhluk lainnya adalah karena kecerdasannya. Dengan kecerdasannya manusia mampu menciptakan sesuatu dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga terciptalah sebuah alat yang disebut komputer pada abad ini. Kini perkembangan teknologi komputer semakin meningkat, mengingat peran komputer yang sangat besar yaitu untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah besar dengan ketelitian yang tinggi.

Hadirnya internet memberikan suatu terobosan baru dalam bidang teknologi, karena informasi sudah menjadi kebutuhan manusia, maka dengan adanya internet manusia menjadi lebih mudah, lebih tepat, dan lebih cepat dalam mendapatkan informasi. Jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah lagi dalam mendapatkan suatu informasi. Pesatnya perkembangan jaringan komputer ini, dari tahun ke tahun membuat semua elemen dari berbagai bidang dan institusi baik pemerintah maupun perusahaan swasta menggunakan internet untuk membantu pekerjaan di tiap-tiap bagian serta bidang pekerjaan yang ditekuni.

(21)

alamat website yaitu http://www.infopajakonline.com .Dalam menangani kliennya yang berjumlah puluhan, terkadang mengalami kesulitan karena terbatasnya karyawan. Untuk itu dibuatlah suatu forum di websitenya agar klien dapat tanya jawab.

Namun dengan adanya forum saja tidak cukup. Banyak klien yang ingin dihitung beban pajaknya. Karena keterbatasan karyawan maka proses perhitungan pajak menjadi lebih sulit ditambah lagi proses perhitungannya masih manual sehingga kurang efisien. Biasanya prioritas utama dalam menangani kliennya adalah klien yang laporan keuangannya masih belum sesuai dan harus dibenarkan terlebih dahulu laporan keuangannya sebelum menghitung beban pajaknya sementara keterbatasan pegawai masih menjadi masalah. Oleh karena itu klien yang sudah sesuai laporan keuangannya dan hanya ingin dihitung beban pajak karyawannya menjadi terbengkalai, sehingga banyak klien yang mengeluh karena beban pajak karyawannya belum di hitung. Di lain pihak CV. Buana Mitra Consulting ingin memberikan pelayanan yang lebih terhadap kliennya dengan memberikan suatu fasilitas untuk menghitung beban pajak para karyawannya.

(22)

Aplikasi Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan SSP Multi Function

Berbasis Web(Studi Kasus : CV. Buana Mitra Consulting)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun suatu aplikasi yang dapat membuat perhitungan pajak karyawan suatu perusahaan.

2. Bagaimana membangun suatu aplikasi perhitungan pajak yang menghasilkan output baik itu berupa SPT, SSP, Daftar bukti potong, dan lainnya yang berupa file pdf.

3. Bagaimana membuat membuat aplikasi berbasis web yang hanya dapat di akses dan digunakan oleh klien.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, namun dapat mencapai hasil yang optimal, maka penulis akan membatasi ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :

1. Merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dengan sifat member only yang hanya dapat di akses oleh klien yang sudah registrasi.

(23)

1.5. Tujuan Penelitian

Merancang suatu aplikasi perhitungan pajak dan mengimplementasikannya yang berbasis web dan menghasilkan output berupa pdf sehingga aplikasi perhitungan pajak ini diharapkan dapat membantu CV. Buana Mitra Consulting dalam memberikan fasilitas perhitungan pajak kepada para kliennya menjadi lebih mudah.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian skripsi ini yaitu : 1. Bagi Penulis

a. Menguasai perancangan aplikasi khususnya berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman php.

b. Dapat secara langsung melakukan mengaplikasikan program perhitungan pajak kedalam apikasi yang berbasis web.

c. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan terutama tentang web programming sebagai dasar penelitian skripsi ini.

2. Bagi Universitas

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

(24)

c. Sebagai tolak ukur bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan aplikasi pajak ini.

3. Bagi Instansi

a. Mengefektifkan kinerja karyawan terhadap banyaknya klien dalam perhitungan pajak.

b. Kebebasan bagi setiap klien untuk menghitung beban pajaknya melalui website CV. Buana Mitra Consulting.

c. Sebagai tolak ukur bagi penelitian selanjutnya untuk dapat mengembangkan aplikasi pajak ini.

1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1.Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang tepat dan akurat guna kesempurnaan sistem yang akan dibuat, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik-teknik tersebut diantaranya:

1. Teknik Observasi

Yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan yaitu di CV. Buana Mitra Consulting, Dengan cara observasi ini akan diperloleh data yang lengkap dan tepat. Selain itu, metode observasi mempunyai kelebihan yaitu peneliti mengetahui sendiri dengan jelas tentang sistem penghitungan pajak berbasis

(25)

2. Teknik Wawancara (Interview)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara. Usaha untuk mengumpulkan data-data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Cara ini untuk mendapatkan keterangan-keterangan pelengkap guna kelancaran kegiatan penelitian dan menggali permasalahan secara lebih mendalam pada bidang yang akan diteliti.

3. Teknik Kepustakaan

Mengumpulkan data dan informasi dengan mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai buku, jurnal, dan website yang berhubungan dengan materi skripsi ini. 4. Teknik Studi Literatur

Mengumpulkan data dari penelitian lain yang sejenis dengan penelitian ini, kemudian menganalisanya dan memberikan kesimpulan.

5. Teknik Kuesioner

Mengumpulkan data melaluui pertanyaan-pertanyaan yang di peruntukan oleh siapa saja yang berhubungan dengan penelitian ini. 1.5.2.Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan yang akan digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model Waterfall

(Royce, 1970), yang terdiri dari analisis (Analysis), perancangan

(Design), pengkodean (coding), pengujian (testing), dan perawatan

(26)

1. Analisis (Analysis)

Merupakan tahap dimana system engineering

menganalisis kebutuhan (Requirements) dalam pelaksanaan pembuatan sistem. Analisis ini menjelaskan tentang aplikasi sebelumnya yang berbasis desktop aplication. Permasalahan yang dihadapi instansi dan kerangka pemecahan masalah.

2. Perancangan (Design)

Proses perancangan akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan aplikasi yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur aplikasi, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

3. Pengkodean (coding)

Pengkodean merupakan proses menerjemahkan desain ke dalam suatu bahasa yang bisa dimengerti oleh komputer.

4. Pengujian (testing)

Proses pengujian dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input akan memberikan hasil yang aktual sesuai yang dibutuhkan

5. Penerapan (Acceptance)

Proses penerapan aplikasi yaitu pelatihan yang ditujukan bagi pengguna dan penerapan aplikasi di perusahaan.

(27)

Perawatan dan pemantauan aplikasi yang akan dilakukan oleh ahli IT.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas secara singkat teori yang diperlukan dalam penelitian skripsi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat.

BAB V PENUTUP

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Aplikasi

Pengertian tentang Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu “To

applicate” yang artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian

mengenai aplikasi secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi dan dapat digunakan. Sedangkan arti Aplikasi adalah:

“program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam

melaksanakan tugas tertentu ”. (Nugroho, 2004:56)

Komputer itu sendiri kaitannya dengan aplikasi yang terdiri dari beberapa unit fungsional untuk mencapai tujuan pelaksanaaan pengolahan data yaitu:

1. Bagian yang membaca data ( Input data atau input unit ) 2. Bagian yang mengolah data ( Control processing unit )

3. Bagian yang mengeluarkan hasil pengolahan data ( Output data )

2.2. Pajak

2.2.1. Pengertian Pajak

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung. (Waluyo, 2008:26)

(29)

1. Prof Dr Adriani

Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan, yang terutang oleh wajib pajak membayarnya menurut peraturan dengan tidak mendapat imbalan kembali yang dapat ditunjuk secara langsung.

2. Prof. DR. Rachmat Sumitro,SH

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekayaan dari kas rakyat ke sektor pemerintah berdasarkan undang-undang) dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum.

Lima unsur pokok dalam defenisi pajak a. Iuran / pungutan

b. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang c. Pajak dapat dipaksakan

d. Tidak menerima kontra prestasi

e. Untuk membiayai pengeluaran umun pemerintah 2.2.2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak ada dua, yaitu :

1. Fungsi budgetair merupakan fungsi pajak sebagai sumber dana pemerintah untuk biaya-biaya pengeluarannya.

(30)

2.2.3. Subyek Pajak

Pajak penghasilan dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. (Waluyo, 2008:32) Yang termasuk subyek pajak adalah :

1. Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi.

2. Badan yaitu termasuk PT, CV, Perseroan lainnya, BUMN, BUMD, Persekutuan, Perkumpulan, Firma, Kongsi, Yayasan atau Organisasi sejenis, Lembaga, Dana pensiun dan bentuk badan usaha lain.

3. Bentuk Usaha Tetap (BUT).

2.3. PPh 21

2.3.1. Pengertian PPh 21

“PPh 21 adalah merupakan pajak penghasilan yang dikenakan

atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak pribadi dalam

negeri “. (Waluyo, 2009:38)

2.3.2. Wajib Pajak PPh Pasal 21

(31)

pemotong pajak tertentu. (Waluyo, 2009:45) Adapun wajib pajak PPh pasal 21 adalah :

1. Pegawai tetap adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, yang menerima atau memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara berkala, termasuk anggota dewan pengawas yang secara teratur dan terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung.

2. Pegawai lepas adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja dan hanya menerima imbalan apabila orang pribadi yang bersangkutan bekerja.

3. Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yamg menerima atau memperoleh imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Tunjangan Hari Tua.

4. Penerima honorarium adalah orang pribadi yang menerima atau memperoleh imbalan sehubungan dengan jasa, jabatan atau kegiatan yang dilakukannya.

5. Penerima upah adalah orang pribadi yang menerima upah harian, upah mingguan, upah borongan atau upah satuan.

2.3.3. Yang Tidak Termasuk Wajib Pajak PPh Pasal 21

(32)

mereka, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain diluar jabatannya di Indonesia.

2. Pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksudkan dalam keputusan Menteri Keuangan Nomor: 611 / KMK 04 / 1994 sepanjang bukan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di Indonesia. (Waluyo, 2009:54) 2.3.4. Obyek Pajak

Penghasilan yang dikenakan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 oleh pemberi kerja atau pembayar gaji, upah, honorarium, tunjangan dan imbalan lain sesuai dengan pasal 5 Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No: Kep-02 / PJ / 1995 adalah:

1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh pegawai, karyawan atau karyawati secara teratur, karena pelaksanaan suatu pekerjaan atau jabatan. Penghasilan tersebut berupa gaji, upah, honorarium, uang lembur, tunjangan istri dan tunjangan anak, tunjangan iuran pensiun;

(33)

3. Penghasilan yang diterima oleh pegawai, karyawan dan karyawati lepas berupa upah harian, mingguan, satuan dan borongan;

4. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaaan dengan nama dan bentuk apapun, beasiswa, komisi atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak dalam negeri yang terdiri dari tenaga ahli atau persekutuan tenaga ahli; pemain musik, penyanyi, bintang film, penari, pemahat, pelukis, penasehat, pengajar, mereka yang menemukan langganan atau pesanan untuk bank, petugas penjaja barang dagangan, petugas dinas luar asuransi, peserta pendidikan, penagangan dan pelatihan;

5. Penghasilan dengan nama apapun yang diterima oleh orang pribadi atau persekutuan orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan (berstatus sebagai wajib pajak luar negeri) sehubungan dengan jasa dan atau pekerjaan yang dilakukan di Indonesia.

(34)

 Penerima hasil tersebut bertempat tinggal di Indonesia,

karena perjanjian kerja atau jabatan yang telah dihentikan;

 Penerima hasil tidak bertempat tinggal di Indonesia karena

perjanjian kerja atau jabatan yang telah dihentikan sepanjang pembayarannya dibebankan pada Keuangan Umum Indonesia atau dibebankan pada subyek pajak dalam negeri. (Waluyo, 2008:38)

2.3.5. Tarif Pajak Penghasilan untuk Wajib Pajak Pribadi 1. Kurang dari / sampai dengan Rp. 50.000.000, 00 = 5% 2. Rp. 50.000.000, 00 – Rp. 250.000.000,00 = 15% 3. Rp. 250.000.000, 00 – Rp. 500.0000,00 = 25% 4. Diatas Rp. 500.000.000, 00 = 35% 2.3.6. Penghasilan Kena Pajak (PKP)

Wajib pajak pribadi (PKP) = Penghasilan neto – PTKP Penghasilan Neto = Penghasilan bruto – Biaya-biaya

Penghasilan Bruto = Penghasilan wajib pajak + Biaya-biaya yang ditanggung oleh pemberi kerja

Biaya – biaya tersebut antara lain : 1. Biaya jabatan

Biaya jabatan = 5% * penghasilan bruto (maximal Rp. 6.000.000, 00 / tahun);

(35)

2.3.7. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

Untuk menghitung besarnya PTKP dari wajib pajak orang pribadi dalam negeri, penghasilan neto dikurangi dengan jumlah PTKP. (Waluyo, 2009:72) Besarnya PTKP yang berlaku mulai tahun pajak 2005 berdasarkan keputusan menteri keuangan nomor. 361 / KMK.04 / 2005 tanggal 27 juli 2005 adalah:

1. Rp. 15.840.000, 00 untuk diri wajib pajak orang pribadi; 2. Rp. 1.320.000, 00 tambahan untuk wajib pajak yang kawin; 3. Rp. 1.320.000, 00 tambahan untuk setiap anggota keluarga

sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga. Pengertian anggota keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya adalah anggota keluarga yang tidak mempunyai penghasilan dan seluruh biaya hidupnya ditanggung oleh wajib pajak.

2.4. Surat Setoran Pajak (SSP)

(36)

Dalam Surat Edaran SE – 39/PJ/2008 tanggal 20 Agustus 2008 memberi penegasan tentang SSP sebagai berikut:

1. Bukti Penerimaan Negara (BPN) merupakan salah satu dokumen sumber penerimaan yang kedudukannya sama dengan Surat Setoran Pajak (SSP).

2. Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran pajak melalui electronic-banking. Dalam hal pembayaran melalui electronic-banking, dokumen sumber penerimaan yang disampaikan ke unit terkait (dalam hal ini KPP/KPP Pratama/KPPBB) oleh Wajib Pajak adalah BPN.

2.5. XHTML

2.5.1. Sekilas Tentang XHTML

XHTML atau Extensible Hypertext Markup Language adalah bahasa baru yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium

(W3C). XHTML sebenarnya merupakan gabungan dari XML dan HTML.

(37)

Gambar 2.1 Sejarah Perkembangan Web (http://www.w3.org) 2.5.2. Keuntungan Menggunakan XHTML

Beberapa keuntungan menggunakan XHTML (Juju, 2007: 8) adalah:

a) Halaman web akan benar-benar di-render (dibaca) oleh browser

dengan benar.

b) Source XHTML akan mudah dibaca karena ada pemisahan antara presentasi dan data.

c) Kompatibel dengan teknologi yang baru (misalnya untuk aplikasi mobile device).

2.6. Javascript

JavaScript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun

1995. pada awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” dan berfungsi

sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2.

(38)

tanggal 4 Desember 1995. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah di sisi klien, yang artinya di sisi browser bukan di sisi server web

Beberapa hal tentang javascript (Sunyoto, 2007:8):

1. JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web. 2. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting

3. Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan.

4. JavaScript berisi baris kode yang dijalankan di computer (web browser).

5. JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML. 6. JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi

tanpa proses kompilasi).

7. Setiap orang dapat menggunakan JavaScript tanpa membayar lisensi. CSS adalah bahasa Style Sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. CSS (Cascading Style Sheet) secara sederhana adalah sebuah metode yang digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML, seperti font, color, text, dan table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan penulisan (Budd, 2006: 3).

2.7. Web Server

Web browser berkomunikasi dengan web server lewat jaringan

(39)

di server dan mengirim hasil menggunakan protokol HTTP. Kemudian

browser akan menerima dokumen (HTML) tanggapan dari web server dan menampilkanya di layar (Hariyanto, 2004:45).

Adapun arsitektur aplikasi server adalah sebagai berikut: 1. Browser atau klien berinteraksi dengan web server.

2. Secara internal web server berinteraksi dengan middleware.

3. Middleware yang berhubungan dengan database.

Macam-macam web server : a. Apache (Open Source)

b. Xitami c. IIS d. PWS 2.8. Apache

Apache merupakan software yang dikeluarkan oleh Group Apache. Group Apache terlibat dalam suatu proyek yang disebut proyek Apache untuk mengembangkan suatu software implementasi di server HTTP (web) yang andal, standar komersial, dan Source Code-nya didistribusikan secara gratis. Kunjungi websitenya yang beralamat di http://httpd.Apache.org/.

2.9. Bahasa Pemrograman PHP

(40)

PHP mempunyai beberapa keunggulan, (Nugroho, 2004:28) yaitu: 1. Cepat, ditempelkan (embeded) dalam kode HTML sehingga waktu

tanggap menjadi lebih pendek.

2. Berjalan pada beberapa system operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS dan kebanyakan variasi dari Unix.

3. Aman, pengguna tidak melihat kode PHP karena kode yang ditampilkan pada browser adalah kode HTML.

4. Dirancang untuk mendukung database. PHP meliputi kemampuan yang dirancang untuk berinteraksi dengan database tertentu.

5. Customizable. Lisensi open source sehingga mengizinkan para

programmer untuk memodifikasi software PHP, menambah atau memodifikasi fitur-fitur yang diinginkan untuk lingkungan mereka sendiri.

6. Mudah digunakan,PHP berisi beberapa fitur khusus dan fungsi yang dibutuhkan untuk membuat halaman web dinamis.

2.10. Konsep Basis Data

2.10.1. Pengertian Basis Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

(41)

Keuntungan Sistem Basis Data: a. Terkontrolnya kerangkapan data

Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

b. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

c. Dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan. d. Diterapkan standarisasi

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data. e. Data terjamin

DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misalnya: modify, delete, insert, retrieve) f. Integritas data

Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.

(42)

Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat.

h. Independence (kemandirian data)

Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.

2.10.2. DBMS (Database Management System)

DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (Ladjamudin, 2005:40).

2.10.3. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin, 2005:44).

(43)

diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).

Beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi, (Ladjamudin, 2005:49) yaitu :

a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai saat meng-input.

b. Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Syarat normal kesatu (1-NF) :

1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa

atomic value”.

2. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda. 3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi

(44)

4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian. c. Bentuk Normal kedua (Second Normal Form / 2NF)

Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency

(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagi berikut :

Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan

full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.

Syarat normal kedua (2-NF) :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

2. Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci utama/primary key.

d. Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form/3NF) Syarat normal ketiga (3-NF):

(45)

bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.

2.11. Database MySQL

MySQL merupakan software yang tergolong DBMS (Database Management System) yang bersifat open source. Artinya perangkat lunak tersebut dapat digunakan dan dikembangkan oleh siapapun. Siapapun dapat mengunduh aplikasi tersebut dari internet dan tanpa dikenakan biaya apapun.

Awalnya MySQL dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah naungan perusahaan MySQL AB. Untuk mendapatkan software dapat diperoleh di situs www.mysql.com. (Kadir,2009:27)

2.12. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh data tersebut (Whitten, 2004:53).

Elemen-elemen ERD antara lain : 1. Entity/Entitas

Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.

Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data.

(46)

dalam empat jenis nama, yaitu : orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).

2. Relationship/Hubungan

Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya Relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau kalimat pasif).

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa yang sebenarnya yang dimaksud entity maupun

relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap entity dan relationship.

4. Kardinalitas (Cardinality)

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004), Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum maupun maksimum satu entitas yang dapat dihubungkan dengan kemunculan tunggal entitas lain.

2.13. State Transition Diagram (STD)

State-Transition Diagram menggambarkan bagaimana perilaku

(47)

tambahan mengenai aspek-aspek kontrol terhadap perangkat lunak terdapat dalam spesifikasi kontrol (ControlSpecification) (Whitten, 2004:61).

Tabel 2.1. Simbol dan nama STD

Simbol Nama

state

transisi

aksi-kondisi

2.14. Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan (Ladjamuddin, 2005:53).

(48)

Tabel 2.2 Simbol dan keterangan DFD

Simbol Nama

Entitas

Aliran Data

Proses

Penyimpanan Data

Levelisasi atau tingkatan dalam DFD yaitu:

 Diagram konteks, dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan

data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut untuk menggambarkan penggambaran sistem secara global dari keseluruhan sistem yang ada.

 Diagram 0 (Nol), untuk menggambarkan tahap-tahap proses yang ada

didalam diagram konteks.

 Diagram detail, untuk menggambarkan arus data secara lebih detail

dan terperinci lagi dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.

(49)

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamuddin, 2005:59). Berikut adalah symbol-simbol flowchart beserta keterangan dari simbol tersebut.

Tabel 2.3. Simbol-simbol yang umum digunakan dalam flowchart

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan/akhir

program

Garis Alir

(Flow Line) Arah aliran program

Proses

Proses

perhitungan/proses pengolahan data

Input/Output Data

Proses input/output

data, parameter, informasi

Sub Program

Permulaan sub program / proses menjalankan sub program

Decision

Perbandingan pernyataan,

penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya

Predefined Process Pemberian harga awal

On Page Connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman

(50)

Off Page Connector

Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda

2.16. System Development Life Cycle

Dalam pengembangan sistem aplikasi ini, penulis menggunakan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle), yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui xpenggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.

Dimana ada enam tahap pengembangan (Whitten, 2004:76), yaitu : 1) Analisis dan perancangan sistem (System engineering and analysis)

terhadap proyek yang akan dibuat dan dikembangkan.

2) Analisis kebutuhan perangkat lunak (Software requirement analysis) untuk pengumpulan kebutuhan dan hambatan dilakukan secara intensif dan terfokus, khususnya pada perangkat lunak serta analisa kebutuhan dari customer.

3) Perancangan (Design) baik dari segi struktur data, arsitektur perangkat lunak, perincian prosedur, dan karakteristik user interfacenya.

4) Pengembangan (Development) implementasi ke dalam bahasa mesin. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.

(51)

6) Pemeliharaan (Maintenance) kegiatan untuk mendukung beroperasinya sistem dan pemeliharaan sistem akan dilakukan oleh seorang administrator.

2.17. Web Browser

Web browser ini mengacu pada suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian atau mengklik grafik. Kemampuan ini membebaskan dari keharusan untuk mengetahui (Uniform Resource Locator) URL dari

webpage yang berisi informasi yang dibutuhkan. Browser yang popular mencakup Infoseek, WebCrawler, dan Yahoo. Hariyanto juga mendefinisikan bahwa web browser adalah perangkat lunak untuk menampilkan dokumen web (HTML) Hariyanto, 2004:55).

Prinsip kerja pengaksesan sebuah halaman web yang berbasis HTML adalah sebagai berikut:

1. Browser meminta sebuah halaman kesuatu situs web melalui protocol http.

2. Web server meminta permintaan.

3. Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke

client.

4. Browser pada client akan membaca dan mengartikan dokumen yang

diterima.

(52)

2.18. Literatur Sejenis

Penulis mengambil literatur sejenis dari satu (1) skripsi dan satu (1) aplikasi dengan judul sebagai berikut:

a. Aplikasi Akuntansi Perhitungan Pajak Tahunan Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap Pada Delta Computer Training Center Surakarta

Agus Hartanto (NIM : J.990026), Program Studi Informatika Fakultas Teknik Informatika Universitas Surabaya 2008.

Pada Tugas Akhir ini, penulis mengajukan penawaran berupa pembuatan apliksi berbasis desktop untuk perhitungan pajak tahunan pasal 21 pada pegawai tetap yang sebelumnya dilakukan dengan perhitungan manual.

Kelebihan: Sistem aplikasi sudah terkomputerisasi sehingga penghitungan tidak lagi dilakukan dengan manual dan laporan dapat langsung dicetak dalam format pdf serta sumua data dan laporan sudah tersimpan dalam database.

Kekurangan: Aplikasi hanya untuk perhitungan pegawai tetap saja sedangkan pegawai tidak tetap atau untuk transaksi yang bersifat tidak tetap tidak dapat menggunakan aplikasi ini. Aplikasi ini juga tidak dapat merubah tarif pemotongan pajak.

b. Program Perhitungan Pajak Khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Transaksi dengan Pegawai Tetap dan Selain Pegawai Tetap.

(53)

Aplikasi ini merupakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Aplikasi ini sudah dapat menghitung untuk pegawai tetap dan selain pegawai tetap dan.

Kelebihan : Aplikasi Perhitungan pajak ini dapat digunakan untuk transaksi pegawai tetap dan selain pegawai tetap dan laporannya dapat langsung dicetak tetapi dengan aplikasi Microsoft Office Excel serta tarif pajaknya dapat dirubah sesui peraturan yang berlaku.

(54)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1.Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 8 bulan, mulai bulan April 2009 sampai dengan bulan Desember 2009 dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan, antara lain: Web Programming, Database, Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Perpajakan.

3.1.2.Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. Buana Mitra Consulting, yaitu persuhaan yang bergerak di bidang jasa pajak, sementara untuk mendapatkan referensi melalui buku, jurnal, ebook, maupun skripsi yang berhubungan dengan penelitian ini yang diambil dari perustakaan dan internet.

3.2. Hipotesis Penelitian

(55)

3.3. Perangkat Penelitian

Sebagai sarana penelitian, diperlukan adanya perangkat penelitian. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan adalah komputer. Sedangkan untuk perangkat lunak adalah kebutuhan sebuah sistem operasi dan software-software yang mendukung pembuatan aplikasi ini.

Untuk dapat membuat sebuah sistem yang benar-benar dapat berfungsi secara baik dan menyeluruh diperlukan adanya lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut :

1. Perangkat Keras

Notebook dengan A-Note Centurion yang mempunyai

spesifikasi Intel Centrino 1.80 GHz 32 bit, hardisk 80 GB, DVD-RW

Optical Drive, RAM 3 GB, VGA Intel 256 MB.

2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Xampp v1.6.8, Adobe Dreamweaver CS3, Notepad++, TopStyle Lite 3, Adobe Photoshop CS3.

(56)

3.4. Metode Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, dapat digunakan suatu alur kegiatan metode kerja penelitian seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada lima, yaitu:

1. Observasi

Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan. Penulis melihat langsung proses perhitungan pajak penghasilan pasal

Pemilihan Awal Penelitian

Merumuskan masalah dan judul penelitian

Menentukan konsep dan hipotesis penelitian

Studi literatur atau pustaka

Customer communication

Planning

Modelling

Construction Delivery and

feedback

Penarikan dan penyusunan kesimpulan

Tidak

(57)

21 badan dan Surat Setoran Pajak di CV. BUANA MITRA CONSULTING Jakarta Selatan untuk mendapatkan informasi bagaimana cara perhitungannya dan kasus-kasus apa saja yang mungkin terjadi. Metode observasi mempunyai kelebihan yaitu peneliti mengetahui sendiri dengan jelas tentang sistem penghitungan pajak.

2. Wawancara

Penulis melakukan wawancara kepada pemilik perusahaan dan staf laporan keuangan serta staf perhitungan mengetahui permasalahan sistem saat ini dan merancang aplikasi untuk diterapkan dalam sistem aplikasi yang baru. Hasil wawancara dapat dilihat pada Lampiran A. 3. Studi Pustaka

Penulis membaca dan mempelajari buku-buku referensi mengenai aplikasi perhitungan pajak penghasilan pasal 21 badan, penerapannya pada sistem yang berbasis web, metode penelitiannya serta buku lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Kuesioner

Menurut Sukandarrumidi (2006:78), kuesioner disebut pula sebagai angket atau self administrator questioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi.

(58)

1. Subyek, dalam hal ini responden (orang yang menerima daftar pertanyaan untuk diisi), adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

2. Apa yang dinyatakan oleh subyek adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan yang

dimaksudkan oleh penyelidik.

4. Subyek menguasai dan mampu menjawab sendiri masalah yang ditanyakan.

Dalam hal ini, penulis menanyakan kepada klien. Pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan berupa Pertanyaan-pertanyaan-Pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan. Adapun hasil dari jawaban kuesioner terlampir di Lampiran B.

5. Studi Literatur

Penulis membaca dan memahami literatur sejenis guna membandingkannya dengan penelitian yang akan dibuat. Hasil studi literatur sejenis dapat dilihat di BAB II.

3.6. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode System Developement Life Cycle (SDLC). Langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam tahapan pengembangan sistem dengan metode ini sebagai berikut:

1. Analisis (Analysis)

(59)

dimilikinya dan menganalisan aplikasi yang sudah ada dan berbasis desktop aplikasi.

Analisis sistem saat ini merupakan proses memahami masalah-masalah yang ada. Hasilnya berupa usulan-usulan guna merancang sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Tahap ini meliputi :

1. Uraian Sistem Saat ini

Kegiatan menguraikan sistem yang sedang berjalan pada saat ini di CV. Buana Mitra Consulting dengan serinci mungkin sehingga dapat dianalisa dengan baik. Pembahasan ini dapat dilihat pada bab empat sub bab 4.2.1

2. Analisa Sistem Saat ini

Menganalisa uraian sistem yang sedang berjalan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Pembahasan ini dapat dilihat pada bab empat sub bab 4.2.2

2. Perancangan (Design)

Ada empat langkah yang dilakukan pada tahap ini, yaitu perancangan proses, perancangan input dan output, perancangan basis data dan perancangan tampilan. Perancangan proses menggunakan alat perancangan sistem berupa Data Flow Diagram (DFD) untuk melihat aliran data yang ada pada sistem. Data Flow Diagram (DFD) yang digunakan memiliki beberapa proses dengan dimulai dari

(60)

Perancangan input dan output merupakan rancangan form yang ada pada sistem yang akan dibuat. Rancangan form input yang akan digunakan untuk meng-input data dan form output yang akan digunakan untuk laporannya.

Perancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram(ERD), Normalisasi, dan Kamus Data. Entity Relationship Diagram (ERD) untuk melihat hubungan antara entitas yang muncul dari hasil perancangan proses. Normalisasi untuk menormalkan data-data yang didapat dari tiap entitas guna menghasilkan tabel-tabel yang baik dan berkualitas. Kamus Data digunakan untuk menjelaskan atribut-atribut yang ada pada tiap tabel yang dihasilkan oleh proses Normalisasi.

Pada perancangan tampilan akan dihasilkan tampilan yang membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

3. Pengkodean (coding)

Pada tahap ini berisi implementasi ke dalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan menggunakan PHP dan perangakat lunak Sistem Manajemen Basis Data menggunakan MySQL.

4. Pengujian (Testing)

Pengujian sistem baru akan menggunakan pendekatan Black Box

(61)

program untuk meyakinkan bahwa sudah beroperasi dengan benar. Sedangkan pada pengujian Integration Test, penulis melakukan pengujian kelompok komponen-komponen yang terintegrasi untuk membentuk sub-sistem.

5. Penerapan (Acceptance)

Dalam tahap ini dilakukan strategi penerapan aplikasi yaitu pelatihan. Selanjutnya adalah Go Live, yaitu penerapan aplikasi di perusahaan.

6. Perawatan (Maintenance)

Perawatan dan pemantauan aplikasi akan dilakukan oleh ahli IT, dalam kasus ini adalah Help Desk.

(62)

Gambar 3.2. Tahapan dan rincian pengembangan sistem Analisis (Analysis)

Perancangan (Design) Uraian sistem saat ini dan

analisis sistem saat ini

Pengkodean (Coding) Perancangan Proses, Input dan

Output, Basis Data dan Tampilan

Implementasi ke dalam kode pemrograman

Pengujian (Testing)

Unit Test dan Integration Test

Penerapan (Acceptance) Pelatihan dan Penerapan

Perawatan (Maintenance)

Help Desk

System Development Life Cycle Pengumpulan Data Observasi, Wawancara, Studi

(63)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab sebelumnya telah dibahas metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini. Pada bab ini berisi analisis sistem, perancangan sistem baru, pemrograman sistem baru, pengujian sistem baru, penerapan sistem baru dan perawatan sistem baru.

Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan penulis implementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

3.7. Latar Belakang Perusahaan

CV. Buana Mitra Consulting adalah perusahaan Konsultan Pajak memberikan jasa di bidang Konsultasi Pajak, Auditing, dan Akuntansi, didirikan pada tahun 2003. CV. Buana Mitra Consulting memiliki komitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam bidang konsultasi dan audit. CV. Buana Mitra consulting memiliki alamat website http://www.infopajakonline.com.

(64)

PT.April Rancang Sarana Abadi, PT.Karya Arta Mara, PT.Pakuan Cipta Selaras.

3.8. Analisis Sistem

Didalam tahap ini, penulis memberikan uraian mengenai sistem pada saat ini serta analisis sistem saat ini.

3.1.3.Uraian Sistem Saat Ini

CV. Buana Mitra Consulting (BMC) adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa perpajakan. BMC memiliki 10 orang karyawan dan yang masing-masing memiliki tugasnya sendiri-sindiri. BMC sebagai perusahaan jasa ingin memberikan pelayanan yang lebih terhadap klien-kliennya. BMC telah memiliki website sendiri dan terdapat fasilitas forum untuk klien agar dapat bertukar informasi atau tanya jawab.

Pada saat bulan Maret dan April merupakan waktu yang paling sibuk bagi para konsultan pajak karena pada Bulan April merupakan batas terakhir untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Masa ke kantor pajak. Sehingga banyak kliean yang ingin diselesaikan laporan pajaknya. Klien yang menggunakan jasa BMC tidak hanya ingin di hitung beban pajaknya tetapi

juga ingin di selesaikan laporan keuangannya yang masih berantakan.

(65)

tersebut di setujui oleh klien, barulah kemudian akan di hitung beban pajaknya.

(66)

3.1.4.Analisis Sistem Saat Ini

Flowchart sistem pada saat ini:

Klien Staff Accounting dan tax

Mulai

data karyawan dan data Penghasilan

Simpan data Input data

karyawan

Input parameter

tarif

Penghitungan pajak

Nilai beban

pajak

selesai Input data penghasilan Simpan data

(67)

Hasil kuesioner

dibutuhkan

tidak dibutuhkan

tidak tahu

Dari hasil uraian sistem pada saai ini, dapat dianalisis sebagai berikut:

1. Sistem yang telah berjalan sekarang ini kurang efisien dan efektif karena masalah utamanya yaitu keterbatasan karyawan di BMC sehingga banyak klien yang mengeluh. Jadi perlu dibuat suatu sistem atau aplikasi untuk menangani masalah ini yaitu aplikasi perhitungan pajak untuk klien dan klien dapat menghitungnya sendiri.

2. Kurangnya fasilitas untuk para klien dalam berkomunikasi dengan BMC. Dengan adanya aplikasi ini maka akan terjalin hubungan yang baik antara klien dan BMC dan juga dapat membantu klien untuk penghitung pajaknya sendiri.

Ditambah lagi dengan adanya kuesioner kepada klien tentang apakah aplikasi perhitungan pajak dibutuhkan dan hasilnya yaitu 90% menunjukan bahwa aplikasi tersebut sangat dibutuhkan. Untuk Pertanyaan kuesioner dan rincian hasil kuesioner dapat di lihat di lampiran 1.

Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan aplikasi perhitungan pajak Oleh karena itu penulis mengusulkan perancangan aplikasi perhitungan pajak sebagai berikut:

(68)

3. Menentukan bahasa pemrograman serta perangkat lunak yang akan digunakan. PHP sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan web dan MySQL sebagai perangkat lunak Sistem Manajemen Basis Data yang akan digunakan.

Berikut flowchart yang akan diusulkan:

Klien CV. BMC SISTEM

Mulai

Input data karyawan

Simpan data

Input data penghasilan

Input parameter

pajak

Penghitungan pajak

Nilai beban

pajak

selesai

Gambar 4.3Flowchart sistem yang di usulkan

Mengenai analisis aliran data sistem aplikasi Pajak yang baru adalah sebagai berikut:

Gambar

Gambar 2.1 Sejarah Perkembangan Web (http://www.w3.org)
Tabel 2.1. Simbol dan nama STD
Tabel 2.2 Simbol dan keterangan DFD
Gambar 4.26 Tabel pph21_pegawai_1721a2 1NF
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hasibuan (2012) “Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus

Menerjemahkan/menyadur dari bahan lainnya selain buku yang terkait lingkup kediklatan dan/atau pengembangan spesialisasinya dalam bentuk naskah. Mengikuti keanggotaan

Namun, berdasarkan status dislipidemia, subjek dengan dislipidemia memiliki rerata CIMT yang lebih tinggi dibanding subjek tanpa dislipidemia dan secara statistik

Hasil perhitungan uji-t amatan ulang menunjukkan t hitung masing-masing kelompok perlakuan lebih besar dari t tabel pada taraf signifikan 5% dengan d.b = 30-1 =

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Dari penelitian Darwis dan Nur tahun 2003 mengenai Perspektif Agribisnis Kakao di Sulawesi Tenggara juga menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan harga antara biji kakao

Ditambah lagi, dengan pergantian struktur kepemimpinan di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba), yang langsung atau tidak langsung, berimplikasi

Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah sebagai sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan tarif pelayanan prosedur persalinan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada