UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA TOKO BUKU CV. TOHA PUTRA MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan oleh :
SRI DIRGA JAYA 042101088
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA –III
Kepada Yth:
Mohon Kesediaan Saudara Untuk Membimbing Skripsi Minor ini
Ketua Pengelolah D – III Keuangan
( Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS ) NIP . 131 417 461
Out Line Skripsi Minor
ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA TOKO BUKU CV. TOHA PUTRA MEDAN
DIAJUKAN OLEH:
NAMA : SRI DIRGA JAYA
NIM : 042101088
JURUSAN : KEUANGAN
Diketahui Oleh Disetujui Oleh
Ka. Sub. Bag Akademik Sekretaris Pengelolah D-III Keuangan
( Mhd. Simba Sembiring, SE ) (Syafrizal Helmi Situmorang, SE,
M.Si)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….………..i
DAFTAR ISI……….………...iii
DAFTAR TABEL……….………....v
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang………..………1
B. Perumusan Masalah………...………2
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian………...………..2
D. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian………..………...3
2. Sumber Data………...….…..………..4
3. Teknik Pengumpulan Data……...….…..………4
4. Metode Analisis Data………...………..……….5
BAB II : II. Profil Perusahaan Toko Buku CV. TOHA PUTRA A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan………..……….6
2. Struktur Organisasi……….………7
B. Pengertian dan Jenis Persediaan …………...………...………11
C. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …………....………...19
D. Metode Pencatatan dan Penilaian Persediaan……….……….24
E. Pengawasan Persediaan …………...……….………...33
BAB IV KESIMPILAN DAN SARAN………..………46
A. Kesimpulan……….……….46
B. Saran ……….………...48
DAFTAR PUSTAKA………..……….vi
DAFTAR TABEL
1. TABEL I : DATA PERSEDIAAN PADA PT. ABC………...26
2. TABEL II : PENCATATAN METODE FIFO PADA PT. ABC……...…....27
3. TABEL III : PENCATATAN METODE LIFO PADA PT. ABC……..…..…29
4. TABEL IV : PENCATATAN METODE BIAYA RATA-RATA………....…30
5. TABEL V : DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN PADA CV. TOHA
PUTRA MEDAN………....31
6. TABEL VI : PENCATATAN METODE FIFO PADA CV. TOHA PUTRA...32
7. TABEL VII: DATA PERSEDIAAN BARANG………..…………...37
8. TABEL VIII: DATA PERSEDIAAN PADA CV. TOHA PUTRA…………..41
9. TABEL IX : DATA PENJUALAN PADA CV. TOHA PUTRA…...………..42
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pesatnya pembangunan dimasa kini memberi pengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi sehingga banyak perusahaan bermunculan baik itu
perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur, perusahaan kecil dan perusahaan
besar yang memiliki persaingan kompetitif agar tetap hidup dan berkembang. Dan
tujuan dari setiap perusahaan tersebut adalah bukan hanya memperoleh laba yang
diharapkan namun bagaimana perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang.
Salah satu faktor pendukung utama suatu perusahaan adalah persediaan,
Dengan adanya persediaan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan
pelanggannya. Apabila perusahaan tidak mampu menyediakan persediaan pada
suatu saat tertentu maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko akan kehilangan
kesempatan memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan.
Persediaan merupakan salah satu bagian paling penting dalam operasi
perusahaan yang secara terus menerus dapat diperoleh, diproses dan selanjutnya
dijual kembali sehingga keinginan pelanggan dalam suatu waktu dapat dipenuhi
dengan baik. Meski demikian bukan sebuah solusi persediaan disebuah perusahaan
diadakan lebih besar untuk mengantisipasi permintaan pelanggan. Karena
persediaan yang terlalu besar juga akan menyebabkan biaya – biaya dan resiko yang
lebih besar juga, misalnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan gudang menjadi
tinggi dan resiko barang rusak dan usang semakin banyak sehingga akan memberi
pengaruh terhadap penurunan keuntungan perusahaan yang diharapkan.
Dengan kata lain bukan melenyapkan resiko sama sekali tetapi mengurangi resiko
yang dapat merugikan perusahaan akbat tingginya biaya.
Penginvestasian yang dilakukan terhadap barang-barang yang dibeli atau
diproduksi setiap adanya transaksi pembelian atau produksi persediaan, perlu
dicatat dalam laporan persediaan. Begitu juga transaksi penjualan persediaan harus
tetap dilaporkan untuk mengetahui jumlah persediaan yang ada sebagai dasar untuk
pemesanan persediaan kembali sesuai waktu yang dibutuhkan.
Laporan persediaan juga diharapkan dilakukan dengan teliti dan relevan
untuk menghindari kesalahan sehingga memberikan informasi yang berguna bagi
laporan keuangan perusahaan. Kesalahan dalam perhitungan persediaan, misalnya
kesalahan penilaian persediaan awal yang terlalu tinggi akan mengakibatkan harga
pokok penjualan menjadi tinggi dan laba kotor akan menjadi rendah. Demikian juga
sebaliknya, kesalahan penilaian persediaan awal yang terlalu rendah mengakibatkan
harga pokok penjualan menjadi rendah dan laba kotor akan menjadi tinggi.
Apabila perusahaan melakukan perencanaan, pengendalian dan pengawasan
yang baik, maka tidak terjadi penimbunan persediaan yang berlebihan serta tidak
akan terjadi kekurangan persediaan yang dapat mengakibatkan aktivitas perusahaan
terganggu. CV. TOHA PUTRA Medan sebagai perusahaan dagang yang
aktivitasnya membeli barang dagangan berupa buku-buku umum agama Islam,
majalah islam dan kaset yang berhubungan dengan agama Islam serta kamus
Inggris-Indonesia untuk dijual kembali, dalam operasionalnya menerapkan
manajemen persediaan. Karena itu penulis tertarik untuk memilih judul “ANALISA
MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG JADI PADA TOKO BUKU CV.TOHA
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka perusahaan akan melakukan
suatu tindakan yang membatasi kerugian-kerugian yang seminimal mungkin
sehingga penulis akan merumuskan masalah diantaranya, yaitu :
1. Bagaimana sistem manajemen persediaan barang jadi yang dilakukan oleh
Toko Buku CV. TOHA PUTRA MEDAN?
2. Bagaimana CV. TOHA PUTRA MEDAN mampu mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan barang rusak dan tidak terpenuhinya
permintaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem manajemen persediaan yang ditetapkan oleh Toko
Buku CV. TOHA PUTRA MEDAN.
2. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Toko Buku CV. TOHA
PUTRA di dalam menerapkan sistem manajemen persediaan.
Manfaat Penelitian
1. Penulis, agar mampu menganalisis manajemen persediaan barang jadi dengan
mengimplementasikan teori-teori yang dipelajari dengan yang terjadi dilapangan.
2. Perusahaan, dapat menjadi bahan pertimbangan kebijaksanaan pemilihan
pengadaan persediaan dan metode pemanfaatan persediaan di masa mendatang.
3. Pihak Lain, sebagai bahan referensi dan pembanding untuk penulisan paper
D. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Perusahaan yang menjadi lokasi penelitian penulis adalah Toko Buku CV.TOHA
PUTRA MEDAN Jl Sisingamangaraja No.8-BC Medan, Telephone:061-7368949
2. Sumber Data
a. Data Primer ( field Research)
Yaitu merupakan data yang dikumpulkan khusus untuk riset tertentu
langsung dari objek penelitian dalam bentuk laporan publikasi dan struktur
Organisasi.
b. Data Sekunder ( Library Research )
Yaitu data yang diperoleh penulis dari berbagai literatur dan buku-buku
yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini sebagai landasan ilmiah yang
bersifat teori yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui :
Wawancara
Mengadakan wawancara langsung baik kepada pimpinan perusahaan
ataupun dengan karyawan yang bersangkutan dengan objek penelitian dan
mempunyai wewenang dalam memberikan informasi mengenai keadaan
perusahaan. Dalam hal ini penulis menyiapkan beberapa daftar pertanyaan pada
4. Metode Analisa Data
Metode deskriptif, yaitu suatu metode yang merupakan serangkaian kegiatan
penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, menerangkan serta
menginterpretasikan data-data yang diperoleh kemudian diolah sehingga diharapkan
dapat dibahas setelah seluruh hasil pembahasan tersebut diperoleh. Selanjutnya data
BAB II
GAMBARAN UMUM CV TOHA PUTRA
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
CV. TOHA PUTRA Medan berdiri pada tahun 1983 berlokasi di Jl.
Sisingamangaraja NO.8-B Medan dan merupakan cabang dari Semarang. Pimpinan
pertama perusahaan ini adalah Rudi Abdullah dari tahun1983 - 1984, kemudian
diganti oleh Abu Bakar dari tahun 1984 – 1989. setelah berakhirnya kepemimpinan
Abu Bakar maka diganti oleh Ir. Shaleh dari tahun 1989 – 1991. Kemudian
digantikan oleh Ahmad Lutfi dari tahun 1991 – 1993, lalu diganti lagi oleh Umar
Toha dari tahun 1993 – sekarang..
Jumlah tenaga kerja di CV. TOHA PUTRA Medan adalah 11 orang yang
terdir dari 1 orang bagian administrasi, dan 1 orang bagian keuangan, 3 orang
bagian gudang, 1 orang bagian operasional, dan 5 orang bertugas dibidang
penjualan. Semua tenaga kerja ditempatkan dibagian-bagian yang telah ditentukan
sesuai dengan keahlian dan keterampilan serta pengalaman yang dimiliki oleh
masing-masing tenaga kerja. Jam kerja yang diberlakukan di CV. TOHA PUTRA
Medan setiap harinya adalah 8 jam termasuk untuk istirahat. Sistem pemberian upah
yang berlaku adalah dengan memberikan upah atau gaji per bulan. Selain upah atau
gaji yang diberikan kepada setiap karyawan, juga diberikan tunjangan demi
peningkatan kesejahteraan karyawan. Tumjangan tersebut antara lain adalah
tunjangan perkawinan, tunjangan hari raya, dan tunjangan lembur.
CV. TOHA PUTRA Medan adalah suatu perusahaan yang berbadan hukum
buku-buku agama islam, Al-Qur’an dan terjemahan, kamus bahasa Inggris –
Indonesia serta hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan tentang agama
islam, dijual untuk semua golongan, dari anak-anak sampai orang dewasa baik
eceran maupun grosir.
Seiring dengan perkembangan ekonomi bisnis, perusahaan ini mengalami
kemajuan baik dalam bidang penjualan buku-buku agama ataupun bidang lainnya
yang masih berhubungan dengan agama islam.
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi dibangun untuk mencapai tujuan yang hanya dapat diwujudkan
melalui usaha yang melibatkan banyak individu. Organisasi pada hakikatnya adalah
sekelompok orang yang memiliki saling ketergantung satu dengan yang lainnya,
yang secara bersama-sama memfokuskan usaha mereka untuk mencapai tujuan
tertentu.
Agar suatu organisasi atau perusahaan menjadi kongkrit dan jelas
keberadaannya, maka dalam operasionalnya organisasi tersebut harus membentuk
struktur organisasi, supaya setiap individu ( sumber daya manusia ) yang terlihat
didalamnya mengerti tugas serta wewenangnya dalam menjalankan operasional
perusahaan.
Pengertian struktur organisasi menurut para ahli adalah:
1. Menurut FG Anderson, struktur organisasi adalah susunan
hubungan-hubungan, pertangungjawaban dan wewenang melalui tujuan perusahaan pada
pencapaian sasaran.
2. Menurut Jhon P dan Owen Lane, struktur organsasi adalah hubungan antara
keseluruhan, bagian-bagiannya adalah tugas, pekerjaan atau fungsi dari
masing-masing kelompok pegawai yang melaksanakannya.
3. Ralph C.D, struktur organisasi adalah hubungan antar-antara fungsi tertentu,
factor-faktor fisik dan orang. Walaupun struktur organisasi bukanlah merupakan
tujuan badan usaha, tetapi struktur organisasi yang baik dan efisien akan sangat
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dari awal.
Syarat-syarat pembentukan struktur organisasi diantaranya, adalah:
1. Harus ada tujuan yang jelas dari struktur organisai yang dibentuk.
2. Harus dapat dipahami dan diterima tujuan distruktur organisasi tersebut oleh
setiap individu yang ada didalam organisasi.
3. Harus ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas.
4. harus ada struktur organisasi yang relatif permanen.
Struktur organisasi sangatlah penting, karena pembentukan struktur
organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggungjawab
yang jelas dan tepat antara satu bagian dengan bagian lainnya, baik ada ditingkat
manajemen atas, menengah maupun tingkat bawah.
Berdasarkan hasil penelitian penulis pada perusahaan CV. TOHA PUTRA
Medan ini, perusahaan telah menyusun struktur organisasi dalam bentuk garis,
dimana setiap karyawan bertangung jawab, menerima tugas dari seorang atasan dan
Bagan struktur organisasi CV. TOHA PUTRA Medan dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Perician tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
dalam struktur orgsnisasi CV.TOHA PUTRA Medan, sebagai berikut :
1. Pimpinan Perusahaan.
a. Sebagai pimpinan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penuh terhadap semua kegiatan dan kejadian di perusahaan.
b. Mengatur prosedur dan pekerjaan dan tata tertib yang dipimpinnya.
c. Mengawasi kemajuan dan kemunduran perusahaan.
d. Memberikan tugas dan wewenang kepada bawahannya.
2. Wakil Pimpinan Perusahaan.
a. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan.
b. Melaksanakan tugas-tugas pimpinan perusahaan.
c. Mengadakan koordinasi dengan bagian administrasi, keuangan,
penjualan dan gudang.
PIMPINAN
WK. PIMPINAN
BAGIAN ADMINISTRAS
BAGIAN OPERASIONAL
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN GUDANG
d. Mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan pekerjaan dari
bawahannya.
e. Mengawasi, mengikuti dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
3. Bagian Administrasi.
a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan.
b. Menyelenggarakan administasi yang baik dan teratur.
c. Melaksakan praktek penatabukuan yang baik dan teratur.
d. Memberikan laporan atas transaksi-transaksi yang terjadi.
4. Bagian Operasional.
a. Melaksanakan kegiatan dalam pemasaran.
b. Memberikan informasi produk yang diinginkan masyarakat.
5. Bagian Keuangan.
a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan.
b. Membuat laporan pertangung jawaban dan pembukuan kepada
pimpinan.
c. Membuat dan melaksanakan semua transaksi keuangan atas dasar
kegiatan bidang usaha.
6. Bagian Gudang.
a. Bertanggung jawab langsung kepada wakil pimpinan.
B. Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan.
1. Pengertian Persediaan
Untuk melangsungkan usahanya dengan lancar maka kebanyakan perusahaan
merasakan perlunya mempunyai persediaan. Tanpa adanya persediaan, para
pengusaha akan dihadapkan pada resiko dimana pada suatu waktu tertentu
perusahaanya tidak dapat memenuhi permintaan para konsumennya. Sehingga
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan sesuai
dengan yang diharapkan. Itulah sebabnya perusahaan sangat membutuhkan
persediaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur.
Persediaan ini tetap diadakan oleh suatu perusahaan apabila keuntungan yang
diharapkan dari persediaan tersebut terjamin kelancarannya. Sehingga, perlu
diusahakan dengan sebaik mungkin keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada
biaya-biaya yang ditimbulkan dari pengadaan persediaan tersebut.
Beberapa pendapat berbeda dari para ahli mengenai pengertian persediaan,
namun pada dasarnya tujuannya sama. Defenisi persediaan menurut ;
a. Freddy Rangkuti, “ persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif
dalam operasi perusahaan yang secara terus menerus diperoleh, diubah,
yang kemudian dijual kembali.
b. Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto, “ Persediaan
adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu
dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap pakai dan
ditatausahakan dalam buku perusahaan.
c. Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK No. 14 Tahun 1999,”
normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk
bahan atau perlengkapan ( supplies ) untuk digunakan dalam proses
produksi atau pemberian jasa
d. Carls S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess, “ Persediaan adalah
barang dagang dan atau bahan yang digunakan dalam proses produksi atau
yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan.
Istilah persediaan juga dapat pula menunjukkan arti barang-barang dagangan
baik yang dikumpulkan atau yang diproduksi sendiri dengan maksud untuk
memenuhi perdagangan yang dikelolah suatu perusahaan, tetapi belum diikut
aktifkan dalam perdagangan itu, melainkan untuk sementara disimpan sampai pada
saat gilirannya ditentukan untuk dijual guna untuk memenuhi pesanan-pesanan atau
pembelian-pembelian.
Pada perusahaan dagang CV. TOHA PUTRA Medan, pengertian persediaan
itu adalah : Barang yang tersedia untuk dijual dalam perdagangan sehari-hari
(barang dagang/barang jadi). Persediaan gudang yang merupakan barang-barang
yang masih tersisa pada akhir tahun yang belum terjual. Sehingga dari hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa persediaan merupakan barang-barang tersimpan yang
dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual.
2. Jenis Persediaan
Jenis-jenis persediaan dalam suatu perusahaan menurut fungsinya dapat
dibedakan atas:
1. Bath Stock/Lot Size Inventory adalah persediaan yang diadakan karena kita
membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang
Keuntungannya:
a. Potongan harga pada harga pembelian.
b. Efisiensi produksi.
c. Penghematan biaya angkutan.
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman
yang terdapat dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan,
penjualan, atau permintaan yang meningkat.
Setiap jenis persediaan memiliki karakteristik tersendiri dan cara pengelolan
yang berbeda, sehingga dapat dilihat dari jenis dan posisi barang. Persediaan
menurut jenis dan posisi barang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Persediaan bahan mentah (raw material) yaitu persediaan barang-barang
berwujud, seperti besi, kayu, serta komponen-komponen lain yang
dugunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan bagian produk atau komponen-komponen rakitan (purchased
parts/components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahan lain yang secara
langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan
4. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan
barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses
produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu
diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
5. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang
yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap dijual atau
dikirim kepada pelanggan.
Dalam Manajemen persediaan, barang-barang dapat dibagi menurut beberapa
sudut pandang/pendekatan, yang antara lain dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Menurut jenis
a. barang umum (general materials), barang jenis ini biasanya cukup
banyak, pemakainnya tidak tergantung dari peralatan, harganya relatif
lebih kecil. Dan penentuan kebutuhannya relatif gampang.
b. Suku cadang (spare parts), barang jenis ini macamnya sangat banyak,
harganya biasanya lebih mahal, pemakaiannya tergantung dari peralatan,
dan penentuan kebutuhannya lebih sulit.
2. Menurut harga
a. Barang berharga tinggi (high value items), barang ini biasanya
berjumlah sekitar hanya 10% dari jumlah item persediaan, namun
jumlah nilainya mewakili sekitar 70% dari seluruh nilai persediaan, dan
oleh sebab itu memerlukan tingkat pengawasan yang tinggi.
b. Barang berharga menengah (medium value items), barang ini biasanya
nilainya juga sekitar 20% dari jumlah nilai persediaan, sehingga
memerlukan tingkat pengawasan cukup saja.
c. Barang berharga rendah (low value items), berlawanan dengan barang
berharga tinggi, jenis barang ini biasanya berjumlah kira-kira 70% dari
seluruh pos persediaan, namun nilai harganya hanya mewakili 10% saja
dari seluruh nilai barang persediaan, sehingga hanya menerlukan tingkat
pengawasan rendah.
3. Menurut frekuensi penggunaan.
a. Barang yang cepat pemakaiannya atau pergerakannya (fast moving
items), barang ini frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun lebih dari
sekian bulan tertentu, misalnya lebih dari 4 bulan, sehingga barang jenis
ini memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang lebih
sering.
b. Barang lambat pemakaian atau pergerakannya (slow moving items),
barang yang frekuensi penggunaannya dalam 1 tahun kurang dari sekian
bulan tertentu, misalnya dibawah 4 bulan, sehingga barang jenis ini
memerlukan frekuensi perhitungan pemesanan kembali yang tidak
sering.
4. Menurut tujuan penggunaan
a. Barang pemeliharaan, perbaikan, dan operasi (MRO materials), barang
ini sifatnya habis pakai, digunakan untuk keperluan pemeliharaan,
perbaikan, atau reparasi dan operasi dan kalau pada suatu saat
b. Barang program (program materials), barang yang sifatnya juga habis
pakai, jumlah kebutuhannya sesuai dengan tingkat produksi/kegiatan
perusahaan yang bersangkutan. Dan kalau pada suatu saat persediaan
habis, kegiatan peusahaan akan langsung berhenti.
5. Menurut jenis anggaran.
a. Barang Operasi (operating materials), barang yang digunakan untuk
keperluan operasi biasa, yang dianggarkan dalam anggaran operasi, dan
apabila digunakan sebagai biaya, dan proses persetujuan anggarannya
biasanya lebih cepat dan sederhana.
b. Barang investasi (capital materials), barang yang biasanya berbentuk
peralatan dan digunakan untuk penambahan, perluasan, dan
pembangunan proyek, atau sebagai asset perusahaan, dianggarkan dalam
anggaran investasi, bukan dalam anggaran operasi, dan dibukukan dalam
akun aset perusahaan, sedangkan biayanya dihitung dengan metode
penyusutan sesuai dengan metode perhitungan yang telah ditentukan,
dan proses persetujuan anggarannya biasanya lebih sulit dan lama.
6. Menurut cara pembukuan perusahaan.
a. Barang persediaan (stock items), jenis barang yang setibanya barang
tersebut dari proses pembelian, dibukukan dalam akun “persediaan
barang perusahaan” dan barangnya sendiri disimpan digudang
persediaan. Setelah barang tersebut digunakan oleh suatu bagian, baru
dibebankan pada akun bagian yang bersangkutan. Penggunaan barang
b. Barang dibebankan langsung (direct charged materials), jenis barang
yang setelah dibeli langsung dikirimkan dan dibebankan kebagian yang
akan menggunakan. Barang jenis ini memang biasanya tidak disediakan
dalam persediaan, karena jarang sekali digunakan.
7. Menurut hubungannya dengan produksi
a. Barang Langsung (direct materials), jenis barang yang langsung
digunakan dalam produksi, yang akan menjadi bagian dari produk akhir.
Jadi bahan mentah, bahan penolong, barang setengah jadi, dan barang
komoditas (barang jadi) termasuk dalam kategori ini.
b. Barang tidak langsung ( indirect materials), jenis barang yang tidak ada
huungannya dengan proses produksi, namun diperlukan untuk
memelihara mesin dan fasilitas yang digunakan dalam proses produksi.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah barang suku cadang, barang
umum dan barang proyek.
Untuk dapat mengetahui besarnya persediaan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
1. Besarnya persediaan pengaman ( safety stock)
Menurut Freddy Rangkuti “persediaan pengaman adalah persediaan
tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan
terjadinya kekurangan bahan/barang (stock out)”.
Ada beberapa factor yang menentukan besarnya persediaan pengaman,
yaitu:
a. Penggunaan bahan baku rata-rata. Hal ini perlu diperhatikan karena
permintaan dari langganan sebelum barang yang dipesan datang harus
dapat dipenuhi dari stock yang ada atau yang disimpan.
b. Faktor waktu. Lamanya waktu antara mulai dilakukannya pemesanan
bahan-bahan yang dipesan sampai pada bahan diterima digudang
pesediaan.
c. biaya-biaya yang digunakan
2. Economic Order Quantity (EOQ)
Jumlah pembelian bahan mentah pada setiap kali pesan dengan biaya yang
paling rendah. Menurut Bambang Riyanto “ EOQ adalah jumalh kuantitas
barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering
dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal ”.
Dalam menentukan besarnya jumlah pembelian yang optimal ini kita hanya
memperhatikan biaya variable dari penyediaan persediaan tersebut.
3. Reorder Point
Suatu titik dari jumlah persediaan yang ada pada suatu saat dimana
pemesanan harus dilakukan kembali, sehubungan dengan adanya leadtime
dan safety stock.
Pengadaan persediaan oleh sebuah perusahaan sangat penting bagi
kelangsungan operasi normalnya sehingga hasilnya lebih optimal.
Persediaan barang pada CV. TOHA PUTRA Medan, antara lain terdiri dari:
1. Al-Qur’an dan terjemahan.
2. Tsfsir Qur’an.
a. Filsafat Agama.
c. Wanita dan Rumah tangga.
d. Petunjuk jodoh dalam islam.
3. Buku Shalat dan Doa.
a. Tuntunan shalat lengkap.
b. Tata cara shalat Rasulullah.
c. Shalat-shalat sunnat.
4. Buku Tauhid.
a. Manajemen kematian.
b. Jalan lurus menuju surga.
5. Buku Haji dan Umroh, dll.
C. Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
1. Perencanaan
Suatu rencana adalah langkah realistis yang telah ditentukan sebelumnya,
rencana memuat rincian kagiatan untuk mencapai tujuan. Rencana harus
menetapkan kriteria penilaian dan standart pengukuran serta memberi peluang bagi
kreativitas dan fleksibilitas.
Dalam merencanakan kita harus memperhitungkan berbagai kondisi yang
terjadi diperusahaan, Perencanaan juga harus saling berhubungan untuk
memperbaiki profitabilitas
Perencanaan menentukan terlebih dahulu apa yang harus dilakukan,
bagaimana harus dilaksanakan, kapan dan bagaimana alternatif untuk mencapai
Untuk merencanakan besarnya jumlah persediaan, perlu mempertimbangkan
biaya-biaya variabel berikut ini :
1. Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs), yaitu terdiri atas
biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas bahan
yang disimpan semakin besar. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan adalah:
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pendingin
ruangan, dan sebagainya).
b. Biaya modal (opportunity cost of capital), yaitu alternatif pendapatan
atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.
c. Biaya Keuangan.
d. Biaya perhitungan fisik.
e. Biaya asuransi persediaan.
f. Biaya pajak persediaan.
g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan.
h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
2. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement costs),
biaya-biaya ini meliputi :
a. Pemprosesan pesanan dan biaya ekspedisi.
b. Upah.
c. Biaya telepon.
d. Pengeluaran surat menyurat.
f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan.
g. Biaya pengiriman ke gudang.
h. Biaya utang lancar dan sebagainya.
3. Biaya penyiapan (manufacturing) atau set-up cost. Hal ini terjadi apabila
bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri oleh perusahaan,
perusahaan menghadapi biaya penyimpanan untuk memproduksi komponen
tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari :
a. Biaya mesin-mesin menganggur.
b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung.
c. Biaya penjadwalan.
d. Biaya ekspedisi dan sebagainya.
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan ( shortage costs) adalah biaya yang
timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut :
a. Kehilangan penjualan.
b. Kehilangan pelanggan.
c. Biaya pemesanan khusus.
d. Biaya ekspedisi.
e. Selisih harga.
f. Terganggunya operasi.
g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial dan sebagainya.
Biaya kekurangan bahan sulit diiukur dalam prakteknya, terutama karena
kenyataan biaya ini sering merupakan opportunity costs yang sulit diperkirakan
2. Pengendalian
Pengendalian meliputi langkah yang dilakukan oleh manajemen untuk
memperbesar kemungkinan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahap
perencanaan dan juga untuk memastikan bahwa seluruh bagian organisasi berfungsi
sesuai tujuan organisasi.
Pengendalian menurut Dlenn. Welsch Ronald W Hilton Paul (1995”5),
adalah suatu proses untuk memastikan tindakan yang efisien untuk mencapai tujuan
organisasi. Pengendalian ini mencakup ; 1) Penetapan sasaran dan standart, 2)
Membandingkan hasil dengan sasaran dan standart, 3) Mendorong keberhasilan dan
memperbaiki kekurangan
Ada dua tujuan utama dalam pengendalian internal atas persediaan
antaralain mengamankan persediaan dan melaporkan secara tepat dalam laporan
keuangan. Pengendalian persediaan harus dimulai segera setelah persediaan
diterima. Laporan penerimaan yang sudah diberi nomor sebelumnya harus diisi oleh
departemen penerimaan perusahaan untuk menetapkan tanggung-gugat
(account-ability) awal atas persediaan. Untuk memastikan bahwa persediaan yang diterima
sesuai yang dipesan, setiap laporan penerimaan harus cocok dengan pesanan
pembelian.
Pengendalian internal juga bersifat :
1. Preventif (pencegahan), pengendalian preventif dirancang untuk
mencegah kesalahan atau kekeliruan pencatatan.
2. Detektif, ditujukan untuk mendeteksi kesalahan atau kekeliruan yang
3. Meningkatkan efisiensi dengan melaksanakan kebijakan dan prosedur
untuk melakukan peningkatan yang mungkin dicapai.
Suatu sistem pengendalian internal merupakan bagian dari sebuah sistem
pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen meliputi pengendalian
administratif seperti anggaran untuk perencanaan dan pengendalian operasi, dan
pengendalian akuntansi seperti prosedur pengendalian internal mengenai pemisahan
tugas orang yang menghitung kas dari tugas orang yang memiliki akses terhadap
pencatatan piutang.
Demikian juga halnya dengan perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan,
perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian buku-buku agama Islam ini,
tentunnya menginginkan jumlah persediaan yang cukup baik kualitas maupun
kuantitas guna memperlancar operasi perusahaan serta laba yang diinginkan. Untuk
memenuhi hal-hal tersebut maka CV. TOHA PUTRA Medan membuat
perencanaan dan pengendalian dengan tujuan:
1. Dengan tersediannya persediaan yang cukup sesuai kebutuhan yang bisa
diramalkan maka kerugian-kerugian atau hal-hal yang dapat menekan
keuntungan dapat dihindarkan oleh perusahaan
2. Untuk menghindarkan pengeluaran biaya-biaya yang kurang efektif dalam
operasi perusahaan terutama terhadap persediaan, misalnya : kerusakan
D. Sistem Pencatatan dan Metode Penilaian Persediaan
1. Sistem pencatatan persediaan
Dalam perhitungan persediaan maka terdapat 2 sistem pencatatan persediaan,
antara lain:
1. Sistem Perpetual
Dimana setiap ada transaksi baik itu penjualan atau pembelian
barang akan langsung dibukukan atau dicatat dalam kartu stock menurut
tanggal kejadiaannya, atau dengan kata lain semua kenaikan dan penurunan
barang dicatat dengan cara sama seperti mencatat kenaikan dan penurunan
kas. Akun persediaan barang dagang pada awal periode akuntansi
mengindikasikan jumlah stock tanggal tersebut.
Pembelian dicatat dengan mendebit persediaan barang dagang dan
mengkredit kas atau utang usaha. Pada tanggal penjualan, harga pokok
barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok penjualan dan
mengkredit persediaan barang dagang. Seperti ilustrasi berikut ini :
Jurnal yang lazim dibuat dalam sistem perpetual
Pada pembelian:
Persediaan barang dagang xxx
Utang usaha xxx
Pada penjualan:
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang dagang xxx
Piutang Dagang xxx
2. Sistem Periodik
Setiap ada penjualan atau pemakaian atau pembelian terhadap
persediaan tidak dilakukan pencatatan terhadap buku persediaan, dengan
kata lain perusahaan tidak mempunyai kartu stock. Hanya pendapatan yang
dicatat setiap kali penjualan dilakukan. Tidak ada jurnal yang dibuat pada
saat penjualan untuk mencatat harga pokok penjualan. Pada akhir periode
akuntansi perhitungan fisik dilakukan untuk menentukan biaya atau harga
pokok persediaan dan harga pokok penjualan.
2. Metode penilaian persediaan
Metode Penilaian Persediaan terdiri dari 3 metode, yaitu:
1. First-in, First-out (FIFO)
Metode ini menilai persediaan berdasarkan pada asumsi bahwa harga-harga
pokok harus dibebankan pada penghasilan sesuai urutan pembeliannya. Sehingga
metode ini berkembang dengan asumsi bahwa barang yang paling dulu diterima
digudang akan paling dulu dikeluarkan dari gudang. Hal ini terutama untuk
barang-barang yang tidak tahan lama dan produk-produk yang modelnya cepat berubah.
Contohnya : bahan pangan yang ada tanggal kadaluwarsanya dan pakaian yang
sesuai musimnya. Metode ini dapat digunakan dalam sistim perpetual dan dalam
sistem periodik. Berikut ini ilustrasi 3 Metode Penilaian pada PT. ABC adalah
TABEL I
DATA PERSEDIAAN
PADA PT. ABC
Januari Persediaan 300 unit @ Rp. 6.500.-
Maret Pembeliaan 400 unit @ Rp. 7.200.-
April Penjualan 450 unit
Juni Pembelian 300 unit @ Rp. 8.000.-
Agustus Penjualan 400 unit
Oktober Pembelian 800 unit @ Rp. 8.500.-
November Penjualan 700 unit
Sumber data diolah
Penilaian persediaan dengan menggunakan sistem periodik berdasarkan data
diatas adalah sebagai berikut:
Januari Persediaan 300 unit @ Rp. .6.500 Rp. 1.950.000,-
Maret Pembelian 400 unit @ Rp. 7.200 Rp. 2.880.000,-
Juni Pembelian 300 unit @ Rp. 8.000 Rp. 2.400000,-
Oktober Pembelian 800 unit @ Rp. 8.500 Rp. 6.800.000,-
1800 unit Rp.14.030.000,-
Barang tersedia untuk dijual dalam 1 tahun : 1800 unit
Penjualan : 1550 unit
Sisa persediaan digudang ( Desember) : 250 unit
Nilai persediaan adalah : 250 unit x Rp. 8.500,-
Harga pokok penjualan : Rp.14.030.000 - Rp. 2.125.000
= Rp. 11.905.000,-
Untuk mengetahui jumlah persediaan setiap saat maka perlu melakukan sistem
[image:32.595.131.504.275.620.2]pencatatan perpetual berdasarkan data diatas adalah sebagai berkut:
TABEL II
PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO
PADA PT. ABC
BLN
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
U
H/U TH
U
H/U TH
U
H/U TH
Rp. Rp.000 Rp. Rp.000 Rp. Rp.000
JAN 300 6500 1950 - - - 300 6500 1950
MRT
- - - 300 6500 1950
400 7200 2880 - - - 400 7200 2880
APRL
- - - 300 6500 1950 - - -
- - - 150 6500 1080 250 7200 1800
JUNI
- - - - - - 250 7200 1800
300 8000 2400 - - - 300 8000 2400
AGTS
- - - 250 7200 1800 - - -
- - - 150 8000 1200 150 8000 1200
OKT
- - - - - - 150 8000 1200
800 8500 6800 - - - 800 8500 6800
NOV
- - - 150 8000 1200 - - -
2. Lasti-in, First-out (LIFO)
Ini adalah suatu metode yang merupakan kebalikan dari metode LIFO. Barang
yang dikeluarkan terlebih dahulu akan diberi harga pada harga barang yang diterima
terakhir. Metode ini berkembang dari anggapan bahwa barang yang paling akhir
diterima digudang, akan lebih dahulu dikeluarkan dari gudang. Pemakaian metode
LIFO pada awalnya terbatas untuk situasi yang jarang terjadi, diambil dari unit-unit
yang dibeli paling akhir. Contohnya batu bara, yang diterima paling akhir akan
berada ditempat teratas sehingga paling mudah diambil untuk dikeluarkan. Jelaslah
barang seperti ini tidak mempunyai masa kegunaan terbatas atau mudah rusak.
Metode ini dapat dipakai pada sistem perpetual maupun sistim periodik.
Penilaian persediaan dengan metode LIFO dengan menggunakan sistem
TABEL III
PENCATATAN PERSEDIAAN METODE LIFO
PADA PT. ABC
BLN
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
U
H/U TH
U
H/U TH
U
H/U TH
Rp. Rp.000 Rp. Rp.000 Rp. Rp.000
JAN 300 6500 1950 - - - 300 6500 1950
MRT
- - - 300 6500 1950
400 7200 2880 - - - 400 7200 2880
APRL
- - - 400 7200 1950 - - -
- - - 50 6500 325 250 6500 1625
JUNI
- - - - - - 250 6500 1625
300 8000 2400 - - - 300 8000 2400
AGTS
- - - 300 8000 2400 - - -
- - - 100 6500 650 150 6500 975
OKT
- - - - - - 150 6500 975
800 8500 6800 - - - 800 8500 6800
NOV
- - - 700 8500 6800 150 6500 975
- - - - - - 100 8500 850
3. Metode Biaya Rata-rata (Moving average)
Ini adalah metode antara kedua metode diatas. Dalam metode ini, perhitungan
harga barang tidak berdasarkan mana barang yang masuk dulu dan mana yang
keluar terlebih dahulu, tetapi atas dasar harga rata. Apabila metode biaya
rata-rata digunakan dalam sistim persediaan perpetual, biaya rata-rata-rata-rata per unit untuk
masing-masing barang dihitung setiap kali pembelian dilakukan. Biaya per unit
kemudian digunakan untuk untuk menentukan harga pokok setiap penjualan sampai
Pencatatan persediaan dalam metode Biaya Rata-rata adalah sebagai berikut.
TABEL IV
PENCATATAN PERSEDIAAN METODE BIAYA RATA-RATA
PADA PT. ABC
BLN
PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
U H/U TH U H/U TH U H/U TH
Rp. Rp.000 Rp. Rp.000 Rp. Rp.000
JAN 300 6500 1950 - - - 300 6500 1950
MRT 400 7200 2880 - - - 700 6850 4975
APRL - - - 450 6850 3.082,5 250 6850 1712,5
JUNI - - - - - - 250 6850 1712,5
300 8000 2400 - - - 550 7425 4138,75
AGTS - - - 400 7425 2970 150 7425 1113,75
OKT
- - - - - - 150 7425 1113,75
800 8500 6800 - - - 950 7963 7564,85
NOV - - - 700 7963 5574,1 250 7963 1990,75
Berdasarkan uraian diatas, maka berikut ini akan ditinjau penilaian terhadap
satu jenis produk persediaan pada CV. TOHA PUTRA Medan. Dengan
menggunakan tiga metode penilaian persediaan yaitu, FIFO, LIFO dan Metode
TABEL V
DATA PEMBELIAN DAN PENJUALAN
AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA CV. TOHA PUTRA
MEDAN
Bulan
-Thn Transaksi Pemesanan
Harga per satuan Rp.
Jumlah Rp.
Jan-06 Persediaan 700 buah 31500 22050000
Jan-06 Pembelian 500 buah 31500 15750000
Jan-06 Penjualan 400 buah
Feb-06 Penjualan 350 buah
Mar-06 Pembelian 800 buah 30000 24000000
Mar-06 Penjualan 370 buah
Apr-06 Penjualan 400 buah
Mei-06 Penjualan 330 buah
Jun-06 Pembelian 900 buah 30500 27450000
Jun-06 Penjualan 300 buah
Jul-06 Penjualan 400 buah
Agt- 06 Penjualan 320 buah
Sep-06 Pembelian 1000 buah 32000 32000000
Sep-06 Penjualan 600 buah
Okt-06 Pembelian 2000 buah 33500 67000000
Okt-06 Penjualan 1000 buah
Nov-06 Penjualan 800 buah
Des-06 Pembelian 300 buah 32500 9750000
Des-06 Penjualan 700 buah
Sumber data CV. TOHA PUTRA Medan
Barang yang tersedia untuk dijual : 6.200 buah
Penjualan : 5.970 buah
Sisa persediaan : 6.200 buah - 5.970 buah
= 230 buah
Nilai sisa persediaan : 230 buah x Rp.32.500 = Rp.
7.475.000,-Harga Pokok Penjualan : Rp. 198.000.000,- – Rp. 7.475.000,-
Penilaian persediaan dengan metode FIFO berdasarkan data diatas adalah:
TABEL VI
PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO
AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA VC. TOHA PUTRA MEDAN
BLN PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
THN U
H/U TH
U
H/U TH
U
H/U TH
06 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
JAN
- - - - 700 31500 22050000
500 31500 15750000 - - - 500 31500 15750000
JAN - - - 400 31500 12600000 300 31500 9450000
FEB - - - - 300 31500 9450000
- - - - 500 31500 15750000
FEB - - - 300 31500 9450000 - - -
- - - 50 31500 1575000 450 31500 14175000
MRT - - - - 450 31500 14175000
800 30000 24000000 - - - 800 30000 24000000
MRT - - - 370 31500 11655000 80 31500 2520000
APR - - - - - - 80 31500 2520000
- - - - 800 30000 24000000
APR - - - 80 31500 2520000 - - -
- - - 320 30000 9600000 480 30000 14400000
MEI - - - - 480 30000 14400000
MEI - - - 330 30000 9900000 150 30000 4500000
JUN - - - 150 30000 4500000
900 30500 27450000 - - - 900 30500 27450000
JUN - - - 150 30000 4500000 - - -
- - - 150 30500 4575000 750 30500 22875000
JUL - - - - - - 750 30500 22875000
JUL - - - 400 30500 12200000 350 30500 10675000
AGT - - - - - - 350 30500 10675000
AGT - - - 320 30500 9760000 30 30500 915000
SEP - - - - - - 30 30500 915000
1000 32000 32000000 - - - 1000 32000 32000000
SEP - - - 30 30500 915000 - - -
- - - 570 32000 18240000 430 32000 13760000
OKT - - - - - - 430 32000 13760000
2000 33500 67000000 - - - 2000 33500 67000000
OKT - - - 430 32000 13760000 - - -
- - - 570 33500 19095000 1430 33500 47905000
NOV - - - 1430 33500 47905000
NOV - - - 800 33500 26800000 630 33500 21105000
DES - - - - - - 630 33500 21105000
300 32500 9750000 - - - 300 32500 9750000
DES - - - 630 33500 21105000 - - -
E. Pengawasan Persediaan
Pengertian pengawasan persediaan adalah suatu kegiatan untuk menentukan
tingkat dan komposisi, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi
dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan secara efektif
dan efisien.
Fungsi pengawasan terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi.
Untuk mengevaluasi tugas, para manager hendaknya mrngukur kinerja
dibandingkan dengan standar dan harapan yang mereka tetapkan. Standar dapat
ditetapkan pada volume produksi dan biaya, volume pejualan , keuntungan, dan
berbagai variable yang lain, yang digunakan untuk mengukur kinerja sebuah
perusahaan. Misalnya standar pada suatu operasi khusus dalam perusahaan, yaitu
volume produksi , biaya produksi per unit dan standar tingkat persediaan yang
dapat digunakan untuk memonitor produksi. Sehingga nantinya dapat diputuskan
atau diambil tindakan untuk menentukan rencana kedepannya.
Tujuan Pengawasan dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Menyediakan persediaan yang dibutuhkan dengan efisien dan dapat
menghindari terganggunya kegiatan perusahaan karena keterlambatan
datangnya persediaan.
2. Menjamin adanya persediaan yang cukup untuk melayani permintaan
pelanggan yang bersifat mendadak.
3. Menyelenggarakan jumlah persediaan yang agak longgar untuk
menghadapi kelangkaan penawaran barang dipasar dalam jangka pendek
4. Menyelenggarakan penyimpanan bahan yang dapat menekan biaya dan
waktu dan menjaga dari kemungkinan kebakaran, pencurian,
penyelewengan, dan bentuk kerugian lainnya.
5. Menjaga agar persediaan yang rusak, usang dan kelebihan yang tidak
dipakai dapat ditekan serendah mungkin.
6. Menentukan jumlah investasi dan dana yang tepat dalam persediaan dan
sesuai kebutuhan untuk operai dan rencana manajemen.
Pengawasan terhadap persediaan dapat digolongkan atas 3, yaitu:
1. Pengawasan Phisik.
Karena persediaan merupakan benda berwujud, sehingga persediaan harus
disimpan pada tempat penyimpanan yang aman dari sagala macam
gangguan seperti pencurian, pengaruh suhu dan lain-lain. Perusahaan yang
baik akan menugaskan orang-orang yang dapat dipercaya untuk bertanggung
jawab terhadap keamanan gudang serta mengasuransikan persediaan dari
resiko kebakaran dan sebagainya.
2. Pengawasan Akuntansi.
Pengawasan akuntansi timbul karena adanya pemusatan tugas dan wewenag
serta tanggung jawab antara petugas di bidang pencatatan, penyimpanan dan
operasi.
Pengawasan akuntansi terhadap persediaan meliputi :
a. Perlindungan terhadap harta kekayaan perusahaan berupa persediaan,
persediaan bahan baku maupun persediaan produksi/barang jadi.
b. Melakukan pencatatan yang pantas atau wajar untuk penerimaan dan
berjalan dengan sebaik-baiknya, yang dimulai dari proses produksi
sampai menjadi barang yang siap dipasarkan.
3. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan
Pengawasan ini penting agar perusahaan terhindar dari resiko kekurangan
dan kelebihan jumlah persediaan. Kekurangan persediaan akan
menyebabkan terganggunya operasi perusahaan, sedangkan persediaan yang
terlalu besar menyebabkan biaya penyimpanan yang terlalu besar pula.
Untuk menentuka berapa besar jumlah yang dibutuhkan ada beberapa
kebijakan umum yang biasa digunakan:
a. Menetapkan jumlah maksimun dan minimum
Dalam keadaan stabil, cara ini baik digunakan karena tingkat
penjualan dapat diramalkan dengan tepat. Pada penetapan ini yang
diperhatikan adalah:
1. Tingkat penggunaan atau penjualan barang
2. Jangka waktu pesanan atau tibanya barang
3. Jangka waktu pembuatan barang untuk perusahaan industri.
b. Dengan menggunakan perputaran persediaan
Perputaran persediaan merupakan angka yang menunjukkan kecepatan
penggantian persediaan dalam periode tertentu, biasanya dalam 1 tahun.
Tingkat perputaran persediaan dapat diketahui dengan cara:
Perputaran barang jadi = Barang jadi
c. Budgeting Control
Dengan menyusun anggaran produksi dan anggaran penjualan, perusahaan
dengan cepat dapat mengetahui berapa jumlah persediaan yang ada dalam
suatu periode berjalan. Hal ini sangat menguntungkan perusahaan , bahwa
perusahaan dapat bertindak lebih dini terhadap hal-hal yang timbul dalam
persediaan. Ramalan tentang jumlah persediaan memang bisa menyimpang
dari kenyataan yang sebenarnya, namun dengan ramalan tersebut setidaknya
perusahaan dapat mengadakan evaluasi sekaligus pengawasan yang lebih
terarah terhadap persediaan.
Berdasarkan uraian diatas maka perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan
melakukan pengawasan sebagai berikut :
1. Pengawasan Phisik
Dalam pengawasan phisik terhadap persediaan CV.TOHA PUTRA Medan
menyediakan gudang sebagai tempat penyimpanan persediaan atau hasil
produksi. Gudang ini diatur sedemikian rupa mulai dari suhu udara sampai
tempatnya yang dapat menghindari barang dari kerusakan maupun
kehilangan.
2. Pengawasan Akuntansi
Dalam pengawasan akuntansi perusahaan menggunakan kebijakan sebagai
berikut:
a. Sistem pembukuan
Pembukuan perusahaan menggunakan sistem perpetual dengan metode
persediaan First-in, First-out (FIFO)
Perusahaan melakukan perhitungan langsung terhadap persediaan setiap kali
diadakan pengiriman barang, karena dalam waktu pengepakan dan
penyimpanan barang sering terjadi kerusakan, maka kerusakan-kerusakan
tersebut dicatat sebagai kerugian dan dilaporkan dalam laporan Rugi Laba.
Pada perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan tidak terdapat daftar
persediaan yang telah usang atau tidak laku, dengan kata lain perusahaan tidak
melakukan pencatatan terhadap persediaan yang usang atau tidak laku. Hal ini
dikarenakan apabila terdapat barang yang tidak laku maka barang langsung
dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar dengan persediaan yang baru.
Dan untuk barang yang usang akan dijual murah pada saat itu juga. Sehingga tidak
terjadi penumpukan persediaan yang terlalu lama.
3. Pengawasan jumlah yang dibutuhkan
a. Perputaran Persediaan
Untuk mengadakan pengawasan terhadap jumlah persediaan,
perusahaan menggunakan perputaran persediaan agar perusahaan dapat
mengetahui tingkat perputaran persediaan dalam satu tahun. Sebagai
[image:42.595.123.519.349.771.2]contoh :
TABEL VII
DATA PERSEDIAAN BARANG
Persediaan 1/1 Rp. 1.950.000
Persediaan Rp. 14.205.000
Barang tersedia untuk dijual Rp.14.030.000
Persediaan 31/12 Rp. 2.125.000
Rp. 16.155.000 Rp. 16.155.000
= Rp.14.030.000
(Rp. 1.950.000 + Rp. 2.125.000) : 2
= 6.88 kali pertahun
b. Budgeting Control
Dalam hal ini, perusahaan menyusun anggaran pembelian dan
anggaran penjualan. Dimana selesai proses pembelian, terdapatlah
persediaan hasil pembelian yang kemudian akan diadakan perbandingan
antara anggaran pembelian dan realisasinya. Jika terdapat penyimpanan
maka akan segara diadakan evaluasi apa yang menjadi penyebab
sehingga dapat segera dilakukan perbaikan.
BAB III
ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan melakukan analisa dan evaluasi mengenai
teori-teori yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dan meneliti apa yang telah
dilakukan perusahaan terhadap persediaan perusahaan. Pada bab ini ada beberapa
hal yang akan dianalisis dan diteliti serta dievaluasi, diantaranya:
A. Struktur Organisasi
B. Perencanaan dan pengendalian persediaan
C. Sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan
D. Pengawasan persediaan
A. Struktur Organisasi
Sturktur organisasi sangat penting bagi perusahaan, karena adanya stuktur
organsisai akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan awalnya. Struktur
organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggungjawab
yang jelas, serta hubungan antara aktivitas yang satu dengan yang lainnya. Struktur
organisasi juga menunjukkan hirarki organisasi dan struktur wewenang dalam arus
pertanggujawaban.
Pada CV. TOHA PUTRA Medan struktur organisasi perusahaan berbentuk
struktur organisasi garis, karena dalam perusahaan wewenang dan tanggungjawab
mengalir dari pimpinan puncak sampai ke bawah membentuk garis lurus sehingga
adanya pemisahan fungsi dan tanggungjawab yang jelas. Hal ini jelas terlihat
dimana pimpinan teratas membawahi pimpinan-pimpinan divisi/bagian yang akan
administrasi/keuangan dan pembukuan telah dilakukan pemisahan tugas, sehingga
dapat tercipta internal check.
B. Perencanaan dan pengendalian persediaan
Perencanaan menentukan apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan dan
apa alternatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga perencanaan
meliputi penetapan tujuan dan penyiapan anggaran.
Kebijakan perencanaan yang dilakukan pada CV. TOHA PUTRA Medan
adalah dengan menerapkan kebijakan anggaran penjualan, kebijakan persediaan
minimal. Perusahaan menyusun anggaran terhadap penjualan, dasar penentuan
jumlah persediaan yang harus disediakan ditentukan oleh target penjualan yang
ingin dicapai untuk suatu periode tertentu.
Kebijakan lainnya yang dilakukan oleh CV. TOHA PUTRA Medan
terhadap perencanaan adalah pengendalian persediaan minimum yang tersedia
digudang. Agar permintaan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan,sehingga
tidak hanya keuntungan yang tercapai namun perusahaan memperoleh kepercayaan
dan mengurangi kekecewaan konsumen.
Dari hal perencanaan diatas terlihat adanya pengendalian yang meliputi
rencana pembelian, penyimpanan dan penjualan terhadap persediaan. Seperti
rencana pembelian dan penyediaan persediaan di gudang mampu memenuhi
peningkatan permintaan yang tinggi di tiga bulan berurutan karena bertepatan
dengan bulan Ramadhan dan bulan Haji. Sehingga dalam hal ini CV. TOHA
E. Sistem pencatatan dan metode penilaian persediaan
Sistem pencatatan yang diberlakukan pada CV. TOHA PUTRA Medan
adalah dengan menggunakan sistem pencatatan perpetual agar langsung dapat
diketahui jumlah persediaan yang ada. Sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan pengambilan keputusan untuk pemesanan persediaan dalam kondisi
tertentu.
Seperti dijelaskan dalam bab sebelumnya, pada CV. TOHA PUTRA Medan
[image:46.595.158.497.314.558.2]menggunakan metode penilaian FIFO, seperti berikut:
TABEL VIII
DATA PERSEDIAAN AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN
CV. TOHA PUTRA MEDAN
Bulan Transaksi Pemesanan
Harga per satuan Rp.
Jumlah Rp.
Jan-06 Persediaan 700 buah 31500 22050000
Jan-06 Pembelian 500 buah 31500 15750000
Mar-06 Pembelian 800 buah 30000 24000000
Jun-06 Pembelian 900 buah 30500 27450000
Sep-06 Pembelian 1000 buah 32000 32000000
Okt-06 Pembelian 2000 buah 33500 67000000
Des-06 Pembelian 300 buah 32500 9750000
TABEL IX
DATA PENJUALAN AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN
CV. TOHA PUTRA MEDAN
Bulan Transaksi Pemesanan
Jan-06 Penjualan 400 buah Feb-06 Penjualan 350 buah Mar-06 Penjualan 370 buah Apr-06 Penjualan 400 buah Mei-06 Penjualan 330 buah Jun-06 Penjualan 300 buah Jul-06 Penjualan 400 buah Agt- 06 Penjualan 320 buah Sep-06 Penjualan 600 buah Okt-06 Penjualan 1000 buah Nov-06 Penjualan 800 buah Des-06 Penjualan 700 buah
Jumlah 5970 buah
Barang yang tersedia untuk dijual : 6.200 buah
Penjualan : 5.970 buah
Sisa persediaan : 6.200 buah - 5.970 buah
= 230 buah
Nilai sisa persediaan : 230 buah x Rp.32.500 = Rp. 7.475.000,-
Harga Pokok Penjualan : Rp. 198.000.000,- – Rp. 7.475.000,-
TABEL X
PENCATATAN PERSEDIAAN METODE FIFO
AL-QUR’AN DAN TERJEMAHAN PADA VC. TOHA PUTRA MEDAN
BLN PEMBELIAN PENJUALAN SALDO
THN U
H/U TH
U
H/U TH
U
H/U TH
06 Rp.00 Rp.00 Rp.00 Rp.000 Rp.00 Rp.000
JAN
700 315 22050
500 315 15750 500 315 15750
JAN 400 315 12600 300 315 9450
FEB 300 315 9450
500 315 15750
FEB
300 315 9450
50 315 1575 450 315 14175
MRT 450 315 14175
800 300 24000 800 300 24000
MRT 370 315 11655 80 315 2520
APR 80 315 2520
800 300 24000
APR 80 315 2520
320 300 9600 480 300 14400
MEI 480 300 14400
MEI 330 300 9900 150 300 4500
JUN 150 300 4500
900 305 27450 900 305 27450
JUN 150 300 4500
150 305 4575 750 305 22875
JUL 750 305 22875
JUL 400 305 12200 350 305 10675
AGT 350 305 10675
AGT 320 305 9760 30 305 915
SEP 30 305 915
1000 320 32000 1000 320 32000
SEP 30 305 915
570 320 18240 430 320 13760
OKT 430 320 13760
2000 335 67000 2000 335 67000
OKT 430 320 13760
570 335 190950 1430 335 47905
NOV 1430 335 47905
NOV 800 335 26800 630 335 21105
DES 630 335 21105
300 325 9750 300 325 9750
DES 630 335 21105
Metode yang digunakan oleh CV. TOHA PUTRA Medan ini cukup baik,
seperti yang terlihat pada table penilaian FIFO bahwa barang yang terlebih dahulu
masuk kegudang atau terlebih dahulu dibeli maka akan terlebih dahulu dujual.
Apalagi jenis persediaan Al- qur’an dan terjemahan sering mengalami perubahan
design sehingga sebaiknya barang yang paling dulu masuk langsung dijual.
F. Pengawasan persediaan
Pengawasan terhadap persediaan yang dilakukan oleh CV. TOHA PUTRA
Medan adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan Akuntansi
Dengan adanya pengawasan akuntansi melalui pencatatan pembukuan atau
dengan kata lain adanya kartu stock/kartu persediaan yang berisi catatan lengkap
tentang aktivitas persediaan. Adanya catatan ini akan mempermudah perhitungan
dan perbandingan persediaan antara yang ada dikartu stock dengan persediaan yang
sebenarnya (pada saat dilakukan perhitungan fisik) digudang. Bila terjadi perbedaan
diantara perhitungan keduanya maka akan segara dicari tahu dengan
mengumpulkan data-data yang ada, termasuk juga catatan pada setiap orang yang
bertugas dan bertanggungjawab atas keluar masuknya persediaan.
2. Pengawasan Fisik.
Dalam pengawasan fisik berhubungan dengan persediaan yang rusak atau
yang usang akibat penyimpanan persediaan yang terlalu lama karena banyaknya
persediaan maupun dikarenakan kondisi gudang yang tidak baik sebagai tempat
penyimpanan persediaan. Pengawasan ini dinilai cukup baik meski menghabiskan
banyak waktu untuk melakukan perhitungan fisik, namun hasil perhitungan yang
dapat diketahui. Sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal
penetapan anggaran persediaan berikutnya.
Demikian halnya CV. TOHA PUTRA Medan dalam melakukan
pengawasan fisik terhadap persediaan. Perusahaan juga menyediakan tempat yang
baik dan aman bagi persediaan sehingga menghindari kerusakan pada persediaan
yang disimpan, perusahaan juga melakukan pemisahan tugas penyelenggara catatan
pembukuan setiap bagian yang menangani penerimaan dan pengeluaran barang
serta survey mengenai persediaan perusahaan.
Apabila terdapat barang yang tidak laku maka barang langsung
dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar dengan persediaan yang baru.
Dan untuk barang yang usang akan dijual murah pada saat itu juga. Sehingga tidak
terjadi penumpukan persediaan yang terlalu lama.
3. pengawasan jumlah yang dibutuhkan.
Pengawasan jumlah yang dibutuhkan juga diterapkan oleh CV. TOHA
PUTRA Medan, karena pengawasan ini sangat penting untuk menetapkan batas
dana yang dapat diinvestasikan dalam persediaan. Jika perusahaan
menginvestasikan persediaan terlalu besar dibanding kebutuhan, akan memperbesar
biaya penyimpanan, kemungkinan kerusakan juga semakin besar sehingga
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. CV. TOHA PUTRA Medan merupakan perusahaan swasta yang
kegiatannya bergerak dalam bidang grosir dan pendistribusian buku-buku
islami, Al-Qur’an dan terjemahan, kamus bahasa Inggris-Indonesia.
2. Struktur organisasi CV. TOHA PUTRA Medan berbentuk garis karena
dalam perusahaan wewenang mengalir dari atas kebawah atau dari pimpinan
puncak kebawah membentuk garis lurus.
3. Dalam pencatatan persediaan CV. TOHA PUTRA Medan menggunakan
sistem pencatatan perpetual meskipun dalam waktu-waktu tertentu tetap
diadakan perhitungan secara fisik.
4. Perencanaan dan pengendalian yang dilakukan perusahaan terhadap
persediaan adalah dengan kebijakan anggaran penjualan, anggaran
pembelian serta biaya-biaya yang dikeluarkan akibat adanya persediaan
sehingga dilakukan perhitungan yang baik.
5. Dalam pendistribusian barang atau persediaan, metode penilaian yang
digunakan CV. TOHA PUTRA Medan adalah menggunakan metode
penilaian FIFO dimana barang yang lebih dulu masuk akan lebih dulu
dikeluarkan untuk dijual.
6. Sistem pengawasan yang diterapkan pada CV. TOHA PUTRA Medan
adalah dengan menerapkan pengawasan akuntansi, pengawasan fisik dan
dengan sesuai yang direncanakan. Baik dalam hal profit maupun
pertambahan pelanggan.
7. Perusahaan tidak menggunakan metode EOQ sebab jumlah pemesan
persediaan yang tidak stabil.
8. Perusahaan menganggap persediaan yang rusak dan usang atau yang hilang
dicatat sebagai sebuah kerugian.
9. Pada perusahaan CV. TOHA PUTRA Medan tidak terdapat daftar
persediaan yang telah usang atau tidak laku, dengan kata lain perusahaan
tidak melakukan pencatatan terhadap persediaan yang usang atau tidak laku.
10. Pada CV. TOHA PUTRA Medan apabila terdapat barang yang tidak laku
maka barang langsung dikembalikan perusahaan kepercetakan untuk ditukar
dengan persediaan yang baru. Dan untuk barang yang usang akan dijual
murah pada saat itu juga. Sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan
2. Saran
1. Volume pembelian sebaiknya bisa diperhitungkan dengan baik, sehingga
persediaan barang yang akan dikelurkan untuk dijual tetap berkualitas dan
berkembang.
2. Volume penjualan yang tinggi perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi,
sehingga peningkatan penjualan tidak hanya di bulan Ramadhan dan bulan
Haji saja
3. Peningkatan penjualan juga akan mengurangi biaya penyimpanan digudang,
yang tentunya akan mempengaruhi total biaya persediaan yang semakin
menurun, sehingga biaya penyimpanan terhadap persediaan dapat ditakan
lagi.
4. Untuk menjamin kelancaran proses penjulan pada CV. TOHA PUTRA
Medan hendaknya diadakan persediaan pengaman yang cukup sehinngga
mampu memenuhi permintaan yang tiba-tiba mendadak, karena meskipun
cukup tetapi dalam bulan tertentu perusahaan mengalami persediaan yang
sangat sedikit. Apabila terjadi penimgkatan permintaan yang mendadak
perusahaan akan sulit memenuhi permintaan konsumen.
5. Dalam pembuatan bukti pengeluaran dan pemakaian barang/persediaan
hendaknya dilaporkan pada bagian pembukuan dan pemasaran sehingga
bagian tersebut dapat mengetahui jumlah persediaan setiap saat dan agar
pelaksanaan pengawasan juga dapat berjalan dengan baik.
6. Sebaiknya pengawasan dilakukan dengan kontiniu dan terpadu secara
konsisten agar menghindari kehilangan persediaan dan lebih menjaga
7. Bila terdapat ketidakserasian antara banyak stock controller dengan kwitansi
pembelian, maka terlebih dahulu diselidiki sebab yang mengakibatkan
perbedaan yang terjadi. Kemudian pembukuan atau kartu stock yang salah
diperbaiki untuk mendapatkan jumlah persediaan yang seharusnya.
8. Kondisi gudang harus semakin diperhatikan untuk menjamin kondisi
persediaan tetap terpelihara dengan baik.
9. Sebaiknya perhitungan fisik dilakukan dalam periode-periode yang
dijadwalkan sehingga tidak terlalu lama diketahui kondisi persediaan yang
sebenarnya, agar dapat diambil tindakan dengan hasil perhitungan fisik
persediaan.
10.Karena barang yang rusak, yang usang dan yang hilang dicatat sebagai
kerugian maka sebaiknya CV. TOHA PUTRA mampu meramalkan
permintaan-permintaan yang terjadi sepanjang tahun, sehingga jumlah
persediaan tidak terlalu besar.
11.Meramalkan permintaan yang terjadi dapat diketahui dari laporan-laporan
persediaan tahun sebelumnya, dari pengendalian persediaan dan dari
pengawasan yang dilakukan dengan baik. Sehingga kedepannya perusahaan
mampu memenuhi permintaan konsumen.
12.Sebaiknya CV. TOHA PUTRA Medan memiliki pencatatan daftar
persediaan yang usang atau tidak laku, sehingga dapat diketahui besar
kerugian dan dapat dicari alternatif penyelesaian terhadap barang usang atau
DAFTAR PUSTAKA
Fess, Reeve, Warren, Niswonger, Prinsi-prinsip Akuntansi, Edisi 21, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005
Indrajid, Eko, Richardus dan Djokopranoto Richardus , Manajemen Persediaan, Edisi Pertama, Penerbit P. T. Grasindo, Jakarta, 2003
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Universitas Gajah Mada, 2007
Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Cetakan Keenam, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2005
R, S, Soemarsono, Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Lima, Buku I, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002
Rangkuti, Freddy, Manajemen Persediaan, Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada Jakarta, 2004
Stice, Albrecht, skousen, Akuntansi Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001